Identifikasi polutan gas

35
MAKALAH IDENTIFIKASI LIMBAH GAS DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN Tugas mata kuliah Identifikasi Potensi Limbah dan Analisis Resiko Pencemaran Lingkungan Dosen pengampu : Ir. Supranto, M.Sc., Ph.D. Disusun oleh : Agus Aktawan (11/322281/PTK/07449) MAGISTER TEKNIK SISTEM UNIVERSITAS GADJAH MADA 0

Transcript of Identifikasi polutan gas

Page 1: Identifikasi polutan gas

MAKALAH IDENTIFIKASI LIMBAH GAS DAN

DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN

Tugas mata kuliah Identifikasi Potensi Limbah dan Analisis Resiko

Pencemaran Lingkungan

Dosen pengampu : Ir. Supranto, M.Sc., Ph.D.

Disusun oleh :

Agus Aktawan (11/322281/PTK/07449)

MAGISTER TEKNIK SISTEM

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2012

0

Page 2: Identifikasi polutan gas

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena saya

dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk

memenuhi tugas mata kuliah Identifikasi Potensi Limbah dan Analisis Resiko

Pencemaran Lingkungan. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk

menambah wawasan tentang masalah pencemaran udara dan dampak yang

ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan serta penanggulangan tentang

mengatasi dampak pencemaran udara tersebut

Dalam makalah ini kami akan memaparkan secara khusus tentang

pengertian pencemaraan udara sendiri, penyebabnya, dampaknya dan cara

penanggulangannya . Dalam makalah ini kami membuat dengan bahasa yang jelas

dan semoga para pembaca dapat mengerti dan memahami.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari

kesempurnaan. Tetapi kami sangat mengharapkan agar pembaca dapat mengerti

dan menambah wawasan untuk mengetahui tentang pencemaran udara dan cara

penanggulangan dampaknya .

Yogyakarta, 12 Desember 2012

penulis

1

Page 3: Identifikasi polutan gas

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...1

BAB 1…………………………………………………………………………….3

BAB 2…………………………………………………………………………….6

BAB 3…………………………………………………………………………….12

BAB 4…………………………………………………………………………….14

BAB 5………………………………………………………………………….....19

KESIMPULAN…………………………………………………………………..24

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………25

2

Page 4: Identifikasi polutan gas

BAB 1

DEFINISI POLUSI UDARA

Banyak kota–kota di dunia dilanda oleh permasalahan lingkungan, paling

tidak adalah semakin memburuknya kualitas udara. Terpapar oleh polusi udara

saat ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota

seluruh dunia. Informasi yang ada menunjukkan bahwa pedoman kualitas udara

dari WHO secara teratur telah disebar diberbagai kota, bahkan di beberapa tempat

Tersebar luas. Angka yang didapat dari kota-kota yang sedang berkembang dan

umumnya banyak di antara mereka tidak ada ukuran pengontrol polusi,

kemungkinan akan terjadi pencemaran bagi buruh, dan kualitas hidup sebagian

besar penduduk kota akan semakin memburuk. Walaupun beberapa kemajuan

telah dicapai dalam pengendalian polusi udara di negara-negara Industri lebih dari

dua dekade terakhir ini, kualitas udara terutama sekali dikota-kota besar negara

sedang berkembang lebih buruk.

Sejak tahun 1974, World Health Organization (WHO) telah bekerja sama

dengan Global Environment Monitoring System (GEMS) bagian udara yang

mengoperasikan jaringan pengontrol udara diperkotaan. GEMS menjalankan

jaringannya ke seluruh dunia untuk mengontrol kualitas udara dan air, dibantu

oleh WHO dan United Nation Environment Programme (UNEP). Baru-baru ini

komisi kesehatan dan lingkungan WHO yang telah merampungkan tugasnya,

mengidentifikasi polusi udara diperkotaan sebagai masalah pokok kesehatan

lingkungan yang patut mendapatkan prioritas utama untuk diatasi.

Pusat koordinasi untuk GEMS didirikan di bawah UNEP pada tahun 1975.

Berdasarkan data–data dari GEMS bagian udara dan informasi tambahan, WHO

dan UNEP menerbitkan dua cara penilaian kualitas udara perkotaan di seluruh

dunia tahun 1980 yaitu : Polusi Udara Perkotaan tahun 1973-1980 pada 1984 dan

penilaian kualitas udara tahun 1989. Artikel ini berisikan kutipan – kutipan

terbaru dari laporan–laporan GEMS udara ; poluisi udara di kota-kota

metropolitan di dunia yang diterbitkan atas nama WHO dan UNEP oleh penerbit

Blackwell tahun 1992. (http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-yusniwarti.pdf)

3

Page 5: Identifikasi polutan gas

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan bumi.

Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Komponen yang

konsentrasinya paling bervariasi adalah air dalam bentuk H2O dan karbondioksida

(CO2). Jumlah uap air yang berada di udara bervariasi tergantung cuaca dan suhu.

(Fardiaz,Srikandi,1992:91)

Polusi atau pencemar merupakan masuknya makhluk hidup, zat, energi,

atau komponen lain ke dalam lingkungan yang menyebabkan berubahnya tatanan

lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam. Polusi dapat juga diartikan

sebagai masuknya bahan pencemar (Polutan) sebagai akibat dari kegiatan manusia

atau proses alam yang ditemukan di tempat, saat, dan jumlah yang tidak

selayaknya.

Pencemaran udara merupakan kehadiran satu atau lebih substansi fisik,

kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan

kesehatan manusia, hewan, dan makhluk hidup lainnya, mengganggu estetika dan

kenyamanan dalam kegiatan beraktifitas manusia, serta dalam kondisi tertentu

dapat merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-

sumber alami maupun dari kegiatan manusia seperti kegiatan aktivitas pabrik dan

industri–industri besar. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara,

panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara

mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,

regional, maupun global. Definisi lain menyebutkan bahwa polusi udara adalah

penambahan komponen di udara atau pula suatu bahan kimia yang kehadirannya

dalam jumlah tertentu dapat membahayakan organisme suara.

Sumber polusi udara dibedakan menjadi dua yakni yang tergolong

pencemaran primer dan pencemaran sekunder. Pencemar udara dibedakan

menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer

adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran

udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer

karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemaran primer merupakan

Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim

disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen

4

Page 6: Identifikasi polutan gas

Oksida, Ozon serta berbagai partikel. Pencemar sekunder adalah substansi

pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.

Pencemar sekunder dapat dijelaskan pula sebagai berbagai bahan pencemar

kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang

justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis

ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari. Pembentukan

ozon (O3) dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara

sekunder. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi

udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global yang

mempengaruhi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara)

5

Page 7: Identifikasi polutan gas

BAB 2

JENIS – JENIS PENCEMAR UDARA

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan

pencemar sekunder.

1. Zat pencemar primer,

yaitu zat kimia yang langsung mengontaminasi udara dalam konsentrasi

yang membahayakan. Zat tersebut berasal dari komponen udara alamiah

seperti karbon dioksida (CO2), yang meningkat di atas konsentrasi normal,

atau sesuatu yang tidak biasanya ditemukan dalam udara, misalnya timbal.

2. Zat pencemar sekunder,

yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfer melalui reaksi kimia

antar komponen-komponen udara.

Sumber bahan pencemar primer dapat dibagi lagi menjadi dua golongan

besar :

1. Sumber alamiah

Beberapa kegiatan alam yang bisa menyebabkan pencemaran udara adalah

kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, kegiatan mikroorganisme, dan

lain-lain. Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya adalah asap, gas-gas,

dan debu.

Gambar 1.0 Gunung berapi meletus

6

Page 8: Identifikasi polutan gas

2. Sumber buatan manusia (Anthropogenik)

Kegiatan manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar bermacam-

macam antara lain adalah kegiatan-kegiatan berikut :

a. Pembakaran

Seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga,

industri, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar

yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO

dan NO).

Gambar 1.1 Pembakaran Hutan

b. Proses peleburan

Seperti proses peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik, aspal.

Sedangkan bahan pencemar yang dihasilkannya antara lain adalah debu,

uap dan gas-gas.

c. Pertambangan dan penggalian

Seperti tambang mineral dan logam. Bahan pencemar yang dihasilkan

terutama adalah debu.

Gambar 1.2 Lahan Pertambangan

7

Page 9: Identifikasi polutan gas

d. Proses pengolahan dan pemanasan

Seperti pada proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan

penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama asap, debu,

dan bau.

e. Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah

tangga.

Pencemarannya terutama adalah dari instalasi pengolahan air

buangannya. Sedangkan bahan pencemarnya yang teruatam adalah gas

H2S yang menimbulkan bau busuk.

(Prabu : 2008 )

Secara umum definisi udara tercemar adalah perbedaan komposisi udara

aktual dengan kondisi udara normal dimana komposisi udara aktual tidak

mendukung kehidupan manusia. Bahan atau zat pencemaran udara sendiri dapat

berbentuk gas dan partikel. Dalam bentuk gas dapat dibedakan menjadi:

Golongan belerang (sulfur dioksida, hidrogen sulfida, sulfat aerosol).

Golongan nitrogen (nitrogen oksida, nitrogen monoksida, amoniak, dan

nitrogen dioksida).

Golongan karbon (karbon dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon).

Golongan gas yang berbahaya (benzene, vinyl klorida, air raksa uap).

Sedangkan jenis pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi

tiga, yaitu:

Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.

Bahan organik yang terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan,

benzene.

Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.

8

Page 10: Identifikasi polutan gas

Sementara itu, jenis pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya

dibedakan menjadi dua, yaitu:

Pencemaran udara bebas meliputi secara alamiah (letusan gunung berapi,

pembusukan, dan lain-lain) dan bersumber kegiatan manusia, misalnya

berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan bermotor.

Pencemaran udara ruangan meliputi dari asap rokok, bau tidak sedap di

ruangan.

Zat Pencemar Udara

Udara di daerah perkotaan yang mempunyai banyak kegiatan industri dan

teknologi serta lalu lintas yang padat, udaranya relatif sudah tidak bersih lagi.

Udara di daerah industri kotor terkena bermacam-macam pencemar. Dari

beberapa macam komponen pencemar udara, maka yang paling banyak

berpengaruh dalam pencemaran udara adalah komponen-komponen berikut ini :

1. Karbon monoksida (CO) 4. Hidrokarbon

2. Nitrogen oksida (NOx) 5. Partikulat

3. Belerang oksida (SOx)

1. Emisi Karbon Monoksida (CO)

Karbon monoksida atau CO adalah suatu gas yang tidak berwarna,

tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu

dibawa -129oC. Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan fosil

dengan udara, berupa gas buangan.

Kota besar yang padat lalu lintasnya akan banyak menghasilkan gas

CO sehingga kadar CO dalam udara relatif tinggi dibandingkan dengan

daerah pedesaan. Selain itu dari gas CO dapat pula terbentuk dari proses

industri. Secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya

relatif sedikit, seperti gas hasil kegiatan gunung berapi, proses biologi dan

lain-lain. Secara umum terbentuk gas CO adalah melalui proses berikut ini :

9

Page 11: Identifikasi polutan gas

a. Pembakaran bahan bakar fosil.

b. Pada suhu tinggi terjadi reaksi antara karbondioksida (CO2) dengan

karbon C yang menghasilkan gas CO.

c. Pada suhu tinggi, CO2 dapat terurai kembali menjadi CO dan

oksigen.

2. Nitrogen Oksida (NOx)

Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx karena oksida nitrogen

mempunyai 2 bentuk yang sifatnya berbeda, yakni gas NO2 dan gas NOx.

Sifat gas NO2 adalah berwarna dan berbau, sedangkan gas NO tidak berwarna

dan tidak berbau. Warna gas NO2 adalah merah kecoklatan dan berbau tajam

menyengat hidung. Kadar NOx di udara daerah perkotaan yang berpenduduk

padat akan lebih tinggi dari daerah pedesaan yang berpenduduk sedikit.

Sampai tahun 1999 NOx yang berasal dari alat transportasi laut di

Jepang menyumbangkan 38% dari total emisi NOx (25.000 ton/tahun). NOx

terbentuk atas tiga fungsi yaitu Suhu (T), Waktu Reaksi (t), dan konsentrasi

Oksigen (O2), NOx = f (T, t, O2).

3. Belerang Oksida (SOx)

Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx terdiri atas gas

SO2 dan gas SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO2 berbau

tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifat sangat reaktif.

Gas SO3 mudah bereaksi dengan uap air yang ada di udara untuk membentuk

asam sulfat atau H2SO4. Asam sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi

(memakan) benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses

perkaratan (korosi) dan proses kimiawi lainnya. Konsentrasi gas SO2 di udara

akan mulai terdeteksi oleh indera manusia (tercium baunya) manakala

konsentrasinya berkisar antara 0,3 – 1 ppm.

10

Page 12: Identifikasi polutan gas

4. Emisi HidroCarbon (HC)

Pada mesin, emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk dari bermacam-

macam sumber. Tidak terbakarnya bahan bakar secara sempurna, tidak

terbakarnya minyak pelumas silinder adalah salah satu penyebab munculnya

emisi HC. Emisi HC pada bahan bakar HFO yang biasa digunakan pada

mesin-mesin diesel besar akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan mesin

diesel yang berbahan bakar Diesel Oil (DO). Emisi HC ini berbentuk gas

methan (CH4). Jenis emisi ini dapat menyebabkan leukemia dan kanker.

5. Partikulat

Partikel adalah pencemar udara yang berada bersama-sama dengan

bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni

atau sempit sebagai bahan pencemar udara yang berbentuk padatan. Namun

dalam pengertian yang lebih luas, dalam kaitan dengan masalah pencemaran

lingkungan, pencemar partikel dapat meliputi berbagai macam bentuk, mulai

dari bentuk yang sederhana sampai dengan bentuk yang rumit atau kompleks

yang kesemuanya merupakan bentuk pencemaran udara. Sumber pencemaran

partikel dapat berasal dari peristiwa alami dan juga dapat berasal dari ulah

manusia dalam rangka mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Pencemaran partikel yang berasal dari alam contohnya adalah :

a. Debu tanah / pasir halus yang terbang terbawa oleh angin kencang.

b. Abu dan bahan-bahan vulkanik yang terlempar ke udara akibatletusan

gunung berapi.

c. Semburan uap air panas di sekitar daerah sumber panas bumi di

daerah pegunungan.

  (Sumber: Anonim.2006)

11

Page 13: Identifikasi polutan gas

BAB 3

PARAMETER POLUSI UDARA

Di bawah ini merupakan jenis parameter pencemar udara didasarkan pada

baku mutu udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999

dan pengaruh zat tersebut terhadap makhluk hidup apabila keberadaan zat tersebut

di lingkungan telah melebihi ambang batas, yakni meliputi:

Sulfur dioksida (SO2)

Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua

komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2)

dan Sulfur trioksida (SO3), yang keduanya disebut sulfur oksida (SOx).

Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem

pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan

terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa

individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap

pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan

penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan

kadiovaskular.

Karbon monoksida (CO)

Karbon monoksida merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak

berasa dan pada suhu udara normal berbentuk gas yang tidak berwarna. Tidak

seperti senyawa lain, CO mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya

karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu

haemoglobin.

Nitrogen dioksida (NO2)

NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih

tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan

90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru

(edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100%

12

Page 14: Identifikasi polutan gas

kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau

kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10

menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.

Ozon (O3)

Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah

fluor, oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam

jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari

radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30 km

dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara

perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung

dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon.

Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah panjang

gelombang 240-320 nm.

Hidro karbon (HC)

Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan

akan membentuk ikatan baru yang disebut polycyclic aromatic hidrocarbon

(PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila

PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang

terbentuknya sel-sel kanker.

Khlorin (Cl2)

Gas Khlorin (Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat

menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas

hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas

beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1. Selain bau yang menyengat

gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata, saluran pernafasan. Apabila

gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion

hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif

13

Page 15: Identifikasi polutan gas

dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami

proses oksidasi dan membebaskan oksigen.

Partikulat Debu (TSP)

Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan

partikulat udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan

mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikulat

yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang lebih

besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan

iritasi. (http://www.defra.gov.uk/News/2008/080124a.html)

14

Page 16: Identifikasi polutan gas

BAB 4

DAMPAK PENCEMARAN UDARA

Secara umum dampak pencemaran udara ialah sebagai berikut, dampak

pencemaran udara :

Penipisan Ozon

Pemanasan Global ( Global Warming )

Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan

Terganggunya fungsi reproduksi

Stres dan penurunan tingkat produktivitas

Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak

Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.

( Susi Efrianti : 2012 )

a. Dampak Kesehatan

Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan

meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

telah mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar kini kering dan kotor. Hal

ini bila tidak segera ditanggulangi, perubahan tersebut dapat membahayakan

kesehatan manusia, kehidupan hewan serta tumbuhan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 mengenai

Pengendalian Pencemaran udara, yang dimaksud dengan pencemaran udara

adalah masuknya atau dimaksukannya zat, energi dan/atau komponen lain ke

dalam udara ambient oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara ambient turun

sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambient tidak memenuhi

fungsinya.

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh

melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh

bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di

saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas

dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem

peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

15

Page 17: Identifikasi polutan gas

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi

saluran pernapasan atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan

pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan

karsinogenik.

b. Dampak terhadap tanaman

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi

dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis,

nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman

dapat menghambat proses fotosintesis.

Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan

meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

telah mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar kini kering dan kotor. Hal

ini bila tidak segera ditanggulangi, perubahan tersebut dapat membahayakan

kesehatan manusia, kehidupan hewan serta tumbuhan

Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing

di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari

keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah

tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat

mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan seperti itu terjadi maka udara

dikatakan telah tercemar. (Putra : 2009 )

c. Dampak Pertambangan Batu bara

Pertambangan batubara menimbulkan kerusakan lingkungan baik aspek

iklim mikro setempat dan tanah. Kerusakan klimatis terjadi akibat hilangnya

vegetasi sehingga menghilangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air,

pengendalian erosi, banjir, penyerap karbon, pemasok oksigen, pengatur suhu.

Lahan bekas tambang batubara juga mengalami kerusakan. Kerapatan tanah

makin tinggi, porositas tanah menurun dan drainase tanah, pH turun, kesediaan

unsur hara makro turun dan kelarutan mikro meningkat baik dan mengandung

16

Page 18: Identifikasi polutan gas

sulfat. Lahan seperti ini tidak bisa ditanami. Bila tergenang air hujan berubah

menjadi rawa-rawa.

d. Hujan Asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar

udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan

menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:

Mempengaruhi kualitas air permukaan.

Merusak tanaman.

Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga

mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan.

Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

e. Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon,

dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang

dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan

troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan

global adalah:

Pencairan es di kutub

Perubahan iklim regional dan global

Perubahan siklus hidup flora dan fauna

f. Kerusakan lapisan ozon

Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah

fluor, oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam

jumlah kecil tetapi lapisan lain dengan bahan pencemar udara Ozon sangat

berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di

udara pada ketinggian 30 km dimana radiasi UV matahari dengan panjang

gelombang 242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom

oksigen tergantung dari jumlah molekul O2, atom-atom oksigen secara cepat

membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah

17

Page 19: Identifikasi polutan gas

panjang gelombang 240-320 nm. Absorpsi radiasi elektromagnetik oleh ozon di

daerah ultraviolet dan inframerah digunakan dalam metode-metode analitik.

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan

pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari

matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara

alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil

menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari

pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

(http://wahyu09industri.blog.mercubuana.ac.id/files/2011/01/Polusi-Udara.pdf)

18

Page 20: Identifikasi polutan gas

BAB 5

PENANGGULANGAN DAMPAK PENCEMARAN UDARA

Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan

beberapa usaha antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan

bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula

agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu

pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk

melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan

tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan

reboisasi/penanaman kembali pohon-pohon pengganti, yang penting adalah untuk

membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara

mekanik.

Berikut di bawah ini merupakan sebagian upaya yang dapat dilakukan oleh

masyarakat global utuk mengurangi polusi udara yang terjadi di ingkungan kita,

antara lain:

1. Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik

sepeda, kendaraan umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama

teman-teman (car pooling).

2. Selalu merawat mobil dengan seksama agar tidak boros bahan bakar dan

asapnya tidak mengotori udara.

3. Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.

4. Mematuhi batas kecepatan dan jangan membawa beban terlalu berat di

mobil agar pemakaian bensin lebih efektif.

5. Meminimalkan penggunaan bahan kimia.

6. Memilih produk yang ramah lingkungan. Misalnya parfum non-CFC.

7. Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit diurai dan kalau

dibakar menimbulkan zat beracun.

8. Tidak merokok.

9. Memilah antara sampah basah dan sampah kering dan menyediakan

tempat untuk keduanya.

19

Page 21: Identifikasi polutan gas

20

Page 22: Identifikasi polutan gas

(http://www.kpbb.org/download.html)

21

Page 23: Identifikasi polutan gas

KESIMPULAN

Udara adalah komponen yang sangat penting bagi kehidupan makhluk

hidup, terutama manusia. Namun, seiring laju globalisasi semakin sulit

mendapatkan udara sehat dari alam bebas terutama di kota-kota besar. Dan

sebagian besar masalah pencemaran udara disebabkan oleh kendaran-kendaraan

yang ada di kota-kota besar umumnya dan semua kendaraan itu mengandung

banyak Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2),

CFC, Karbon dioksida (CO2), Ozon (O3), Benda Partikulat (PM), Timah (Pb),

HydroCarbon (HC).

Kita harus lebih sadar untuk menjaga kelestarian masa depan dunia ini

karena generasi kita akan hidup di dunia ini seperti kita. Dengan melakukan

beberapa usaha antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan

bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula

agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu

pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk

melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan

tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan

reboisasi/penanaman kembali pohon-pohon pengganti yang penting adalah untuk

membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara

mekanik.

Dampak Polusi Udara bagi kesehatan yang paling umum dijumpai adalah

ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis,

dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai

toksik dan karsinogenik.

Dampak terhadap tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran

udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain

klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan

tanaman dapat menghambat proses fotosintesis, merusak estetika, mengganggu

kenyamanan, merusak gedung, kantor, dan perumahan.

22

Page 24: Identifikasi polutan gas

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Pencemaran Udara pada Lingkungan Hidup Sekitar Kita - Gas

Beracun CO, CO2, NO, NO2, SO dan SO yang Merusak Kesehatan

Manusia http://www.walhi.or.id/ Diakses tanggal 19 Februari 2008

Efrianti,Susi . 2012. Lingkungan Hidup. http://uwityangyoyo.wordpress.com/ diakses

tanggal 20/02/2012

http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/12/pencemaran-udara/diakses tanggal

20/02/2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara

http://www.kpbb.org/download.html

http://www.defra.gov.uk/News/2008/080124a.html

http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-yusniwarti.pdf

http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan-solusinya/

http://wahyu09industri.blog.mercubuana.ac.id/files/2011/01/Polusi-Udara.pdf

23