Makalah Polutan

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya. Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh polutan atau pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan- ~ i ~

description

Makalah Polutan

Transcript of Makalah Polutan

Page 1: Makalah Polutan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan

komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena

manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam

mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam

dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan

teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang

sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup

berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah

pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa

teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola

bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini

manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.

Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh

polutan atau pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada

pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara

lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi

seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia.

Kita sebagai manusia harus bisa mengatasi dan mencegah bagaimana

mengurangi polutan dan dampaknya bagi lingkungan kita.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan – permasalahan yang akan di bahas dalam makalah ini

adalah sebagai berikut:

1) Apa saja faktor yang menyebabkan polutan ini terjadi ?

2) Apa saja macam-macam dari polutan dan bahayanya bagi lingkungan kita?

3) Upaya apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya polutan dan

bagaimana cara mengatasinya ?

~ i ~

Page 2: Makalah Polutan

1.3. Tujuan

1) Supaya mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan polutan

2) Mengetahui macam-macam dari polutan dan bahayanya bagi lingkungan kita

3) Mengetahi upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi

timbulnya polutan

~ i ~

Page 3: Makalah Polutan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Polutan

Polutan adalah suatu zat yang menjadi sebab pencemaran terhadap

lingkungan. Jadi, polutan disebut juga sebagai zat pencemar. Suatu zat atau bahan

dapat disebut sebagai zat pencemar atau polutan apabila zat atau bahan tersebut

mengalami hal-hal sebagai berikut.

1) Jumlahnya melebihi jumlah normal/ambang batas.

2) Berada pada tempat yang tidak semestinya.

3) Berada pada waktu yang tidak tepat.

2.2. Sifat Polutan

1) Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat

2) lingkungan tidak merusak lagi

3) merusak dalam jangka waktu lama.

4) Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi

5) dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuhsampai

tingkat yang merusak.

2.3. Tingkat Pencemaran

Menurut WHO ; Tingkat Pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan

waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai

berikut :

a) Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada

panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem

lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata

pedih.

b) Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan

menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di

Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat.

~ i ~

Page 4: Makalah Polutan

c) Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga

menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan.

Misalnya pencemaran nuklir.

2.4. Macam-Macam Polutan

1) Macam-macam Polutan Berdasarkan sifatnya

Polutan dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

a) Polutan biodegredable adalah polutan yang dapat diuraikan oleh proses

alam. Contoh: kayu, kertas, bahan, sisa makanan, sampah, dedaunan, dan

Iain-Iain.

b) Polutan non biodegredable adalah polutan yang tidak dapat diuraikan oleh

proses alam sehingga akan tetap berada pada lingkungan tersebut untuk

jangka waktu yang sangat lama. Contoh: gelas, kaleng, pestisida, residu

radioaktif, dan logam toksik.

2) Macam macam polutan Berdasarkan wujudnya

Polutan dapat dibedakan menjadi3 (tiga), yaitu:

a) Polutan padat, misalnya kertas, kaleng, besi, logam, plastik, dan Iain-Iain.

b) Polutan cair, misalnya tumpahan minyak, pestisida, detergen, dan

sebagainya.

c) Polutan gas, misalnya CFC, karbon dioksida, karbon monoksida, metana,

dan Iain-Iain.

2.5. Bahaya Pencemaran Tanah Bagi Lingkungan

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk

dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:

kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;

penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan

sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau

limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang

langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka

ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran

~ i ~

Page 5: Makalah Polutan

yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di

tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia

ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Penyebab Pencemaran tanah

Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :

a. sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan

kaca, dan kaleng

b. detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan)

c. zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

Dampak Pencemaran Tanah

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan,

jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium,

berbagai macam pestisida danherbisida merupakan bahan karsinogenik untuk

semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat

menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.

Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal,

beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada

keracunan hati. Organofosfat dankarmabat dapat dapat menyebabkan ganguan

pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang

perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat

beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing,

letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di

atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan

kematian.

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem[1].

Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia

beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini

dapat menyebabkan perubahan metabolisme darimikroorganisme endemik dan

antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat

memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat

~ i ~

Page 6: Makalah Polutan

memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai

makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah

tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia

asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk

penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti

konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,

meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies

tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan erivative tanaman yang pada

akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat

menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman

tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini

memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia

erivative akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Penanganan

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang

tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ

(atau off-site). Pembersihan on-siteadalah pembersihan di lokasi. Pembersihan

ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi),

dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian

dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut

dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di

bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki

tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang

kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site

ini jauh lebih mahal dan rumit.

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan

menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk

memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang

beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton

~ i ~

Page 7: Makalah Polutan

Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi

adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan

langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung,

karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan

tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme

bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.

Cara Pencegahan dan Penanggulangan Bahan Pencemar Tanah

Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak

dapat dipisah-pisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk

saling menunjang, apabila tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan,

maka dilakukan langkah tindakan. Namun demikian pada dasarnya kita semua

sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan lebih diutamakan

dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi baik

secara alami maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya, baru kita lakukan tindakan penanggulangan.

Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya

pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan

pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan

penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan

sebagai berikut:

Langkah pencegahan

Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk

tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi

terjadinya bahan pencemar, antara lain:

Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara

lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara

tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk

mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses

pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis

dengan tanah.

~ i ~

Page 8: Makalah Polutan

Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat

dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar

sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara

individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari

pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah

yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-

partikel kecil, kemudian dikubur.

Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang

akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat

pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.

Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumur¬sumur

atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya,

baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang

tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.

Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun

sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.

Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang

dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

2.6. Bahaya Pencemaran Udara Bagi Lingkungan

Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut.

a) Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga

dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.

b) Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau,

bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan

buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam udara murni berjumlah

0,03%. Bila melebihi toleransi dapat meng- ganggu pernapasan. Selain itu, gas

C02 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari sehingga

suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai

efek rumah kaca.

~ i ~

Page 9: Makalah Polutan

c) Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair

membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu

pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung

sari juga dapat mengganggu kesehatan.

d) Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan meng- hasilkan

sulfur dioksida. Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta oksigen dan sinar

matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan

suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam. Hujan asam

dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan.

Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan

benih.

Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya,

nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan

jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan,

tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk

hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat

kelainan gen, dan bahkan kematian.

Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya

jumlah cm3 polutan per m3 udara.

Klasifikasi Pencemar Udara :

Pencemar primer : pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber

pencemaran udara.

Pencemar sekunder : pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar

primer di atmosfer. Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air

akan menghasilkan asam sulfurik. . Karbon monoksida adalah sebuah contoh

dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.

Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi

pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam adalah

sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

~ i ~

Page 10: Makalah Polutan

Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam

konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yg

memengaruhi;

Kegiatan manusia

Transportasi

Industri

Pembangkit listrik

Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis

bahan bakar

Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)

Sumber alami

Gunung berapi

Rawa-rawa

Kebakaran hutan

Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

Sumber-sumber lain

Transportasi amonia

Kebocoran tangki klor

Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah

Uap pelarut organic

2.7. Bahaya Pencemaran Air bagi Lingkungan

Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif

dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya.

Jika O2 kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah

warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat,

uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain.

Bahan-bahan tesebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat

menyebabkan kanker.

Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk kelaut. Polutan ini dapat

merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara.

Bahan-bahan yang berbahaya masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat

~ i ~

Page 11: Makalah Polutan

jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang

mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan.

Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman,

pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat

mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek keracunan

hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah industri plastik

keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang

mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.

Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air:

a) Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan

oksigen.

b) Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi)

c) Pendangkalan dasar perairan.

d) Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi.

e) Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat.

f) Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai selain membunuh

hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna

terutama predator.

g) Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan, bahkan burung.

h) Mutasi sel, kanker, dan leukeumia.

Upaya yang Harus Dilakukan

Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya

tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah

yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau

tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menjaga

agar tanah tetap bersih misalnya:

a) Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau

pemukiman.

b) Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan

atau ekosistem.

~ i ~

Page 12: Makalah Polutan

c) Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain

yang dapat menimbulkan pencemaran.

d) Memperluas gerakan penghijauan.

e) Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.

f) Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup

sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya.

g) Melakukan intensifikasi pertanian.

Banyak orang mengatakan ”lebih baik mecegah dari pada mengatasi”, hal ini

berlaku pula pada banjir genangan. Di bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat

kita lakukan untuk mencegah banjir genangan :

a) Dalam merencanakan jalan-jalan lingkungan baik itu program pemerintah

maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material jalan yang

menyerap air misalnya, penggunaan bahan dari paving blok (blok-blok

adukan beton yang disusun dengan rongga-rongga resapan air disela-

selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran/drainase

lingkungan pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan

tersebut.

b) Apabila di halaman pekarangan rumah kita masih terdapat ruang-ruang

terbuka, buatlah sumur-sumur resapan air hujan sebanyak-banyaknya.

Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresap kedalam tanah.

Dengan membuat sumur resapan air hujan tersebut, sebenarnya kita dapat

memperoleh manfaat seperti berikut:

Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan

banyak.

Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan-

lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah.

Apabila air hujan tidak tertampung dalam sebuah selokan-selokan

rumah/talang-talang rumah, air dapat dialirkan kesumur-sumur resapan.

Janganlah membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga

(air bekas mandi, cucian dan sebagainya) kedalam sumur resapan air hujan

~ i ~

Page 13: Makalah Polutan

karena bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus untuk buangan air

limbah rumah tangga, buatlah sumur resapan tersendiri

Apabila air banjir masuk kerumah mencapai ketinggian 20-50 cm satu-

satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita diatas ambang

permukaan air banjir

Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara

ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya sering kurang terencana

secara mendetail.

~ i ~

Page 14: Makalah Polutan

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Begitu banyak permsalahan yang dihadapi makhluk hidup. Tapi hanya ada

satu permasalahan yang sangat berbahaya bagi kehidupan yakni polusi/polutan.

Polusi merupakan penyebaran zat – zat yang berbahaya dan mengotori udara, air

atau tanah.

Salah satu contoh yang mengotori udara adalah karbon dioksida (CO2),

Karmon monoksida (CO) dan Klorofluorokarbon (CFC) yang sangat berbahaya

dari polutan – polutan lainnya. Dari ketiga polutan tersebut ada satu yang paling

parah dampaknya yakni karbon monoksida

Polutan ini merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna yang jika

diserap akan lebih reaktif diikat oleh hemoglobin sehingga seseorang akan

kekurangan oksigen dan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, kita harus

peduli pada lingkungan dengan cara mengikuti peraturan – peraturan lingkungan

dan etika lingkungan

3.2. Saran

Pencemaran udara di kota – kota besar semakin marak apalagi dijalanan asap

asap kendaraan kian berterbangan. Bukan dijalanan saja tetapi dekat pabrik pabrik

yang mengakibatkan polusi udara semakin menyabar.

Adapun solusi yang harus kita lakukan demi mengurangi polusi ini adalah

sebagai berikut:

a. Memilih lokasi industri di tempat yang jauh dari permukaan pada lahan

yang tidak produktif

b. Melengkapi cerobong asap pabrik dengan alat penyaring udara serta

mempertinggi cerobong tersebut

c. Menanami hutan – hutan gundul dengan tumbuhan – tumbuhan pelindung

d. Merawat mesin – mesin kendaraan, dll.

~ i ~

Page 15: Makalah Polutan

DAFTAR PUSTAKA

http://amalia-sman1gerung.blogspot.com/2012/03/polutan.html(Diakses

pada tanggal 16 Desember 2013)

http://arwiyo.blogspot.com/2012/01/pengertian-polutan.html(Diakses pada

tanggal 16 Desember 2013)

http://devimestika.blogspot.com/2009/11/pengertian-polutan-dan-

jenisnya.html(Diakses pada tanggal 16 Desember 2013)

http://abang-sahar.blogspot.com/2012/11/makalah-polutan.html(Diakses pada

tanggal 16 Desember 2013)

~ i ~

Page 16: Makalah Polutan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

maupun pedoman bagi pembaca.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Guru Mata Pelajaran IPA

atas bimbingannya sehingga makalah ini bisa diselesaikan

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang

penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca

untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk

kesempurnaan makalah ini.

Banjarsari, Desember 2013

Penulis,

~ i ~

Page 17: Makalah Polutan

M A K A L A H

Polutan dan Bahaya Politan di

Lingkungan Hidup

Dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran IPA

Dibuat Oleh :

Dede IndaRofikoh. N

Yuni. SGina. E

KELAS XI PEMASARAN

SMK MUHAMMADIYAH 1 BANJARSARI

Jl. Pasar Baru Cibadak No. 124 Kecamatan Banjarsari

2013

~ i ~

Page 18: Makalah Polutan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................1

1.1. Latar Belakang .........................................................................................1

1.2. Rumusan .................................................................................................1

1.3. Tujuan ......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................3

2.1. Pengertian Polutan ....................................................................................3

2.2. Sifat Polutan ..............................................................................................3

2.3. Tingkat Pencemaran ................................................................................3

2.4. Macam-Macam Polutan ..........................................................................4

2.5. Bahaya Pencemaran Tanah Bagi Lingkungan ..........................................4

2.6. Bahaya Pencemaran Udara Bagi Lingkungan ..........................................8

2.7. Bahaya Pencemaran Air Bagi Lingkungan ...............................................10

BAB III PENUTUP .........................................................................................14

3.1. Kesimpulan .............................................................................................14

3.2. Saran .....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................15

~ i ~