IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai...

81
IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN PEMANFAATAN BUDAYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA DI KELAS (SEBUAH STUDI KASUS PADA 8 GURU FISIKA SMA DI PULAU FLORES, PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh Safriana Riyanti Bakang Teluma 131424037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai...

Page 1: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN

PEMANFAATAN BUDAYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

SMA DI KELAS (SEBUAH STUDI KASUS PADA 8 GURU FISIKA SMA

DI PULAU FLORES, PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh

Safriana Riyanti Bakang Teluma

131424037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

i

IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN

PEMANFAATAN BUDAYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

SMA DI KELAS (SEBUAH STUDI KASUS PADA 8 GURU FISIKA SMA

DI PULAU FLORES, PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh

Safriana Riyanti Bakang Teluma

131424037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Sesungguhnya kesuksesan itu berjalan diatas

kesusahan dan pengorbanan”

Saya persembahkan skripsi ini kepada:

1. Orang tua tercinta, Bapak Herman P. Teluma dan Mama Marenti N. Sogen

2. Kakak dan adik tercinta Yosefina Anita W. Teluma, dan Fransiskus D.

Teluma

3. Semua sahabat dan teman-teman seperjuangan angkatan 2013

4. Serta alamater tercinta Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

uri€E 6s@6DbDhrya nhL$rayoueid l

DI PULAU FLONNS TRODNSI NUSA

mfigdoylddaDedFtrgkJedd

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

vii

ABSTRAK

Teluma, Safriana Riyanti Bakang. 2018. Identifikasi Pengetahuan Guru

Mengenai Peran Dan Pemanfaatan Budaya Siswa Dalam

Pembelajaran Fisika SMA Di Kelas (Sebuah Studi Kasus Tentang

Guru Di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur). Skripsi.

Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan

untuk mengetahui (1) sejauh mana pengetahuan guru mengenai peran dan

pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika SMA di kelas, (2) sejauh

mana guru merancang suatu konsep pembelajaran fisika berdasarkan pengetahuan

yang dimilikinya mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam

pembelajaran, (3) sejauh mana rancangan pembelajaran fisika yang memanfaatkan

budaya siswa dapat diterapkan.

Penelitian ini dilaksanakan pada pada bulan Mei-Juni 2017 pada delapan

Sekolah Menengah Atas (SMA). SMA tersebut adalah SMA A, SMA B, SMA C,

SMA D, SMA E, SMA F, SMA G, dan SMA H. Sampel penelitian ini adalah

delapan guru fisika. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk

memperoleh data berupa pertanyaan wawancara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sebanyak 12,5% dari delapan

guru fisika di pulau Flores, NTT mengetahui peran dan pemanfaatan budaya siswa

dalam pembelajaran fisika di kelas sebagai media pembelajaran dan sebanyak

87,5% guru fisika mengetahui peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam

pembelajaran fisika di kelas sebagai sumber belajar, (2) Sebanyak 75% dari

delapan guru fisika di pulau Flores, NTT dapat merancang pembelajaran yang

mengintegrasikan budaya siswa dalam pembelajaran fisika dan 25% guru fisika

tidak dapat merancang pembelajaran yang mengintegrasikan budaya siswa dalam

pembelajaran, (3) Sebanyak 50% dari delapan guru fisika di pulau Flores, NTT

dapat mengimplementasikan rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan

budaya siswa dalam pembelajaran yang telah dibuat, 37,5% guru fisika tidak

dapat mengimplementasikan rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan

budaya siswa dalam pembelajaran yang telah dibuat dan 12,5% guru fisika tidak

mengetahui sejauh mana rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan budaya

siswa dalam pembelajaran dapat diimplementasikan.

Kata kunci: Budaya siswa, peran budaya siswa, pemanfaatan budaya siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

viii

ABSTRACT

Teluma, Safriana Riyanti Bakang. 2018. Identification Teacher’s Knowledge

about Role and Utilization of Student Culture In High School Physics

Learning In Class (Case Study About Teacher On Flores Island, East

Nusa Tenggara Province). Essay. Physics Education Program,

Department of Education and Natural Sciences, Faculty of Teacher

Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research is a qualitative descriptive research that aims to find out (1) the

extent of teacher's knowledge about the role and utilization of student culture in

high school physics learning in class, (2) the extent to which teachers design a

concept of physics learning based on their knowledge about role and cultural

utilization students in learning, (3) the extent to which the design of physics

learning that utilizes the student culture can be applied.

This research was conducted from May-June 2017 in eight Senior High School.

The high school were initialized as SMA A, SMA B, SMA C, SMA D, SMA E, SMA

F, SMA G, dan SMA H. The sample of research is eight physics teacher.

Instruments used to obtain data in the form of interview questions.

The results of the research show that (1) As many as 12,5% of the eight physics

teachers in Flores island, NTT know the role and utilization of student culture in

physics learning in the classroom as instructional media and 87.5% of physics

teachers know role and utilization of student culture in physics learning in the

classroom as learning resources, (2) As many as 75% of the eight physics

teachers in Flores island, NTT can design learning that integrates student culture

in physics and 25% physics lessons can’t design a learning that integrates the

student culture in learning, (3) As many as 50% of the eight physics teachers in

Flores island, NTT can implement a learning design that integrates the student

culture in the learning they have made, 37,5% physics teacher can’t implement a

learning plan that integrates the student culture in the learning they have made

and 12,5% physics does’t know the extent of the draft learning that integrates the

student culture in learning can be implemented.

Keywords: Student culture, role of student cultural, utilization of student culture

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “ Identifikasi Pengetahuan Guru Mengenai

Peran Budaya Siswa Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran Fisika Di

Kelas (Sebuah Studi Kasus Tentang Guru Di Pulau Flores, Provinsi Nusa

Tenggara Timur)”.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana pendidikan di FKIP Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Penyusunannya dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari

banyak pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata

Dharma.

3. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed. Ph.D selaku Dosen Pendamping Akademik yang

telah memberikan ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti.

4. Segenap dosen dan karyaman Program Studi Pendidikan Fisika yang telah

memberikan bimbingan, ilmu, dan pengetahuan serta pelayanan administrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

x

yang baik kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata

Dharma.

5. Ibu Tari, Bapak Sugeng, Mas Arif, selaku Sekretariat JPMIPA yang telah

membantu saya dalam pengurusan administrasi perkuliahan dan skripsi.

6. Kepala sekolah, guru, siswa, dan karyawan SMA A, SMA B, SMA C., SMA

D, SMA E, SMA F, SMA G, dan SMA H yang telah membantu dan

mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian.

7. Orang tua tercinta Bapak Herman P. Teluma dan Mama Marenti N. Sogen

yang selalu memberikan dukungan melalui doa, cinta, kasih sayang, dan

motivasi yang tak terhingga.

8. Kakak Yosefina Anita W. Teluma dan adik Fransiskus D. Teluma yang selalu

memberikan semangat, dukungan dan doa kepada peneliti.

9. Kelompok penelitian; Betrida Purnama Sari, Vigilia Setiawati Kantur dan

Herlina Rosalia Dona atas kebersamaan, bantuan, dan berbagi ilmu selama

penyusunan skripsi ini.

10. Sahabat tercinta Iche Tolok yang selalu memberikan semangat, motivasi,

menemani dan mengurus segala keperluan yang berkaitan dengan skripsi.

11. Sahabat Yuyun Kancung yang selalu memberikan motivasi dan dukungan serta

mendengarkan segala curharahan hati peneliti.

12. Sahabat Rhid Mone, Al Sogen, Nano Boruk, dan Tino Making yang telah

memberikan dukungan dan menjadi teman jalan selama di Yogyakarta.

13. Teman-teman RKB; Titin Hera, Ardy Weking, Erlin Dona, Iche Billy, Any

Keun, Vigi Kantur, Merry Tefa, Meldy Danus, Indry Masan, Sary Beatrix,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

vdo! s lnpd i!b$r r!m{ nFrj!

Podtnoy!dei}a*iFi6]naIseD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………...…………………......…………..... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ………...…………………………………..... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ………………..………………………….......……………….. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………...…………...…...

B. Rumusan Masalah …………………………………………...…….....

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………..

D. Manfaat Penelitian …………………………………………………....

1

4

5

5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengetahuan Guru Mengenai Metode ………………………..............

B. Budaya Siswa …………………………………………………...........

C. Metode Pembelajaran Yang Memanfaatkan Peran Budaya Siswa

7

16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

xiii

Sebagai Metode Pembelajaran …………………………………......... 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian …………………………………………………….....

B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………......

C. Subjek Penelitian ……………………………………………………..

D. Desain Penelitian ……………………………………………………..

E. Instrumen Pengumpulan Data ………………………………………..

F. Metode Pengumpulan data ....………………………………………...

G. Analisis Data.........................................................................................

29

30

30

31

32

34

34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian .........................................................................

B. Deskripsi Guru .....................................................................................

C. Data Penelitian .....................................................................................

D. Analisis dan Pembahasan .....................................................................

36

38

42

42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...........................................................................................

B. Saran .....................................................................................................

64

65

DAFTAR PUSTAKA .…………………………………………………….... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jadwal Pengambilan Data ……………………………………….... 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan sumber

daya manusia. Salah satu kunci keberhasilan suatu pendidikan di sekolah

adalah dengan adanya peran guru sebagai pendidik. Menurut Kunandar

(2007: 37), guru sebagai komponen utama dalam dunia pendidikan yang

dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan melampaui perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam masyarakat.

Melalui sentuhan guru di sekolah diharapkan mampu menghasilkan

peserta didik yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi

tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi.

Dalam dunia pendidikan, guru juga merupakan seorang pendidik,

pembimbing, pelatih, dan pengembang kurikulum yang dapat menciptakan

kondisi dan suasana yang kondusif, yaitu suasana belajar menyenangkan,

menarik, memberi rasa aman, memberikan ruang pada siswa untuk

berpikir aktif, kreatif, dan inovatif dalam mengeksploitasi dan

mengelaborasi kemampuannya (Rusman, 2009: 19).

Guru profesional dituntut untuk dapat menampilkan keahliannya di

depan kelas. Salah satu keahlian yang dimiliki guru adalah kemampuan

untuk mengelola pembelajaran dengan baik ketika kegiatan proses belajar

mengajar sedang berlangsung di kelas. Pengelolaan pembelajaran tidak

hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas, melainkan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

2

mengelola berbagai hal yang tercakup dalam komponen pembelajaran.

Kegiatan pengelolaan pembelajaran dimaksudkan untuk menciptakan dan

mempertahankan suasana dan kondisi kelas yang kondusif. Sehingga

proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efesien.

Efektif berarti tercapainya tujuan sesuai dengan perencanaan yang dibuat

secara tepat, sedangkan efesien adalah pencapaian tujuan pembelajaran

sebagaimana yang direncanakan dengan lebih cepat. Kedua tujuan ini

harus dicapai dalam kelas, karena di kelaslah segala aspek pembelajaran

bertemu dan berproses. Bahkan hasil dari pendidikan secara keseluruhan

sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Sehingga kelas harus

dikelola dengan baik, profesional, dan harus terus-menerus dalam

perbaikan.

Salah satu aspek yang harus diperhatikan guru dalam pengelolaan

kelas pada saat pembelajaran adalah penggunaan metode mengajar.

Metode mengajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar. Metode pembelajaran yang baik adalah metode

yang mampu membawa siswa untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.

Dalam pemilihan metode, guru diharapkan untuk dapat memilih metode

dengan baik dan tepat yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan

sesuai dengan kondisi siswa agar tujuan pembelajaran yang direncanakan

dapat berjalan dengan efektif dan berhasil dengan baik. Ketepatan

pemilihan metode akan berdampak positif bagi meningkatnya tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

3

Dalam pembelajaran fisika, penguasaan metode merupakan salah

satu hal yang perlu diperhatikan dan dilatih guru secara terus menerus.

Oleh karena situasi siswa bermacam-macam dan dirasakan dapat

membantu siswa belajar juga bervariasi, maka penguasaan metode yang

bermacam-macam sangat penting bagi guru fisika sehingga dapat

membantu siswa lebih baik dan tepat (Suparno, 2013:10).

Dalam praktik mengajar yang sesungguhnya, seringkali guru fisika

diminta untuk menggabungkan beberapa metode dalam menjelaskan salah

satu topik fisika. Jadi bukan hanya menggunakan satu metode, tetapi

beberapa metode (Suparno, 2013: 188). Tetapi berdasarkan pengalaman

yang dialami peneliti selama duduk di bangku SMA dan informasi yang

telah didapat bahwa sebagaian besar guru-guru fisika di Flores, Propinsi

Nusa Tenggara Timur selalu menggunakan metode ceramah dalam

kegiatan proses pembelajaran di kelas. Metode ceramah yang sering

dipakai guru mungkin disebabkan karena minimnya pengetahuan guru

mengenai metode-metode pembelajaran dan sumber belajar. Hal inilah

yang menyebabkan kebanyakan siswa menjadi pasif, jenuh dan bosan saat

proses pembelajaran berlangsung.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat digabungkan dengan

metode ceramah dalam pembelajaran fisika adalah metode pembelajaran

yang berbasis budaya. Budaya yang dimaksudkan adalah budaya dimana

siswa berada yang dapat menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan

kontekstual karena sangat terkait dengan lingkungan budaya dimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

4

materi pelajaran dipelajari dan diterapkan. Anak yang tumbuh dan

berkembang di suatu daerah dengan karakteristik budaya tertentu akan

berbeda dengan anak yang tumbuh dan berkembang di daerah lain dengan

karakteristik budaya lain. Di samping itu pembelajaran akan lebih menarik

dan menyenangkan karena menempatkan siswa dalam konteks lingkungan

budayanya sebagai acuan untuk belajar. Siswa dapat melihat

keterkaitannya antara pelajaran dengan perspektif budayanya, sehingga

materi pelajaran dapat bermakna dalam konteks lingkungan budaya.

Metode pembelajaran berbasis budaya ini dapat menjadi salah satu metode

yang dapat menunjang pembelajaran fisika, karena mempelajari fisika

bukan hanya berpatokan pada buku saja, tetapi mempelajari fisika juga

bisa dari lingkungan budaya sekitar.

Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan guru terhadap peranan budaya

siswa dan penerapannya dalam menentukan metode pembelajaran fisika

SMA di kelas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang

akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Sejauh mana pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan

budaya siswa dalam pembelajaran fisika SMA di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

5

2. Bagaimana guru merancang suatu konsep pembelajaran memanfaatkan

budaya siswa dalam pembelajaran fisika SMA di kelas berdasarkan

pengetahuan mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam

pembelajaran?

3. Sejauh mana rancangan pembelajaran yang memanfaatkan budaya

siswa dalam pembelajaran fisika SMA di kelas dapat diterapkan?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan guru mengenai peran dan

pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika SMA di kelas.

2. Untuk mengetahui sejauh mana guru merancang suatu konsep

pembelajaran fisika SMA di kelas berdasarkan pengetahuan yang

dimiliki guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam

pembelajaran fisika.

3. Untuk mengetahui sejauh mana rancangan pembelajaran yang

memanfaatkan budaya siswa dapat diterapkan dalam pembelajaran

fisika.

D. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

6

Sebagai bahan masukan bagi sekolah agar selalu

memperhatikan kemampuan guru dalam merancang konsep

pembelajaran terkait penggunaan metode pembelajaran.

Sebagai bahan masukan bagi sekolah agar mengadakan

kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan guru mengenai penggunaan metode pembelajaran.

2. Bagi guru fisika

Sebagai bahan masukan agar guru dapat memanfaatkan budaya

siswa sebagai salah satu sarana dan metode pembelajaran

fisika.

Sebagai bahan masukan agar guru senantiasa menambah dan

memperbaharui pengetahuan terkait penggunaan laboratorium.

3. Bagi peneliti

Sebagai informasi yang dapat menjadi bekal ketika peneliti

terjun langsung ke dunia kerja.

4. Bagi para peneliti lain

Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian yang

berhubungan dengan penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengetahuan Guru Mengenai Metode

Menurut Susanto (2013:179) guru sebagai profesi pendidik

diharapkan memiliki kemampuan dalam mengembangkan dirinya guna

memenuhi tugas-tugas di lembaga pendidikan. Banyaknya tugas dan

tanggung jawab yang diemban oleh guru serta harus mewujudkannya

dalam kehidupan sehari-hari sehingga guru dapat menjadi teladan untuk

murid-muridnya. Oleh karena itu, guru diminta untuk memenuhi beberapa

kompetensi dalam melaksanakan tugasnya.

Dalam proses belajar mengajar peran guru sangat penting. Guru

merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan pada

umumnya, karena guru memegang peranan dalam pembelajaran, dimana

proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan. Guru dapat berperan sebagai pengajar, pemimpin kelas,

pembimbing, pengatur lingkungan belajar, perencana pembelajaran,

supervisor, motivator, dan sebagai evaluator (Rusman, 2010:58).

Menurut Djamarah, metode adalah strategi yang tidak bisa

ditinggalkan dalam proses belajar mengajar. Setiap kali mengajar guru

pasti menggunakan metode. Metode yang dipergunakan itu tidak

sembarangan, melainkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

8

Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan

lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas.

Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan

dan penentuan metode yang bagaimana yang akan dipilih untuk mencapai

tujuan pembelajaran (Djamarah dan Zain, 2010:77). Metode yang

digunakan dalam sebuah pembelajaran tidak hanya satu tetapi bisa

menggunakan berbagai metode. Dengan menggunakan metode yang

bervariasi, guru juga harus mengetahui kelebihan dan kelemahan dari

beberapa metode pembelajaran yang dipakai. Strategi metode mengajar

yang saling melengkapi ini akan menghasilkan hasil pengajaran yang lebih

baik daripada penggunaan satu metode.

Untuk memperoleh pengetahuan yang baik terkait berbagai metode

pembelajaran yang ada, maka terlebih dahulu guru perlu memahami

kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian

bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

Menurut Djamarah dan Zain (2010: 72-74), terdapat tiga

pemahaman mengenai kedudukan metode sebagai berikut:

1. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik

Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati

peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam

kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satupun kegiatan belajar

mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran. Ini berarti guru

memahami benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

9

dalam kegiatan belajar mengajar. Metode ekstrinsik menurut

Sardiman. A. M. 1988:90 (dalam Djamarah dan Zain, 2010: 73) adalah

motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya perangsang

dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari

luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.

Dalam penggunaan metode terkadang guru harus menyesuaikan

dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak mempengaruhi

penggunaan metode. Tujuan instruksional adalah pedoman yang

mutlak dalam pemilihan metode. Dalam perumusan tujuan, guru perlu

merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur. Dengan begitu

mudahlah bagi guru menentukan metode yang bagaimana yang dipilih

guna menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan tersebut.

Dalam mengajar, guru jarang sekali menggunakan satu metode,

karena mereka menyadari bahwa semua metode ada kebaikan dan

kelemahannya. Penggunaan satu metode lebih cenderung

menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang membosankan bagi anak

didik. Jalan pengajaran pun tampak kaku. Anak didik terlihat kurang

bergairah belajar. Kejenuhan dan kemalasan menyelimuti kegiatan

belajar anak didik. Kondisi seperti ini sangat tidak menguntungkan

bagi guru dan anak didik. Guru mendapatkan kegagalan dalam

penyampaian pesan-pesan keilmuan dan anak didik dirugikan. Ini

berarti metode tidak dapat difungsikan oleh guru sebagai alat motivasi

ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

10

2. Metode sebagai strategi pengajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu

berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik

terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang

cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor inteligensi

mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang

diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap

bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang

bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai.

Terhadap perbedaan daya serap anak didik sebagaimana tersebut di

atas, memerlukan strategi pengajaran yang tepat. Metodelah salah satu

jawabannya. Untuk sekelompok anak didik boleh jadi mereka mudah

menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode tanya

jawab, tetapi untuk sekelompok anak didik yang lain mereka lebih

mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode

demonstrasi atau metode eksperimen. Salah satu langkah untuk

memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian

atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode

mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai

tujuan yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

11

3. Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan

belajar mengajar. Tujuan adalah pedoman yang memberi arah ke mana

kegiatan belajar mengajar menurut kehendak hatinya dan mengabaikan

tujuan yang telah dirumuskan. Itu sama artinya perbuatan yang sia-sia.

Kegiatan belajar mengajar yang tidak mempunyai tujuan sama halnya

ke pasar tanpa tujuan, sehingga sukar untuk menyeleksi mana kegiatan

yang harus dilakukan dan mana yang harus diabaikan dalam upaya

untuk mencapai keinginan yang dicita-citakan.

Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai

selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya

adalah komponen metode. Metode adalah salah satu alat untuk

mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru

akan mampu mencapai tujuan pengajaran. Metode adalah pelicin jalan

pengajaran menuju tujuan. Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik

memiliki keterampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus

disesuaikan dengan tujuan. Antara metode dan tujuan jangan bertolak

belakang. Artinya, metode harus menunjang pencapaian tujuan

pengajaran. Bila tidak, maka akan sia-sialah perumusan tujuan

tersebut. Apalah artinya kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

tanpa mengindahkan tujuan. Jadi, guru sebaiknya menggunakan

metode yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

12

dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan

pengajaran.

Menurut Winarno Surakhmad (dalam Djamarah dan Zain, 2010:

78-82) mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi

oleh beberapa faktor, sebagai berikut:

a. Anak didik

Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan

pendidikan. Di sekolah, gurulah yang berkewajiban untuk

mendidiknya. Di ruang kelas guru akan berhadapan dengan sejumlah

anak didik dengan latar belakang kehidupan yang berlainan. Status

sosial mereka juga bermacam-macam. Demikian juga halnya mengenai

jenis kelamin mereka, ada berjenis kelamin laki-laki dan ada yang

berjenis kelamin perempuan. Postur tubuh mereka ada yang tinggi,

sedang, dan ada pula yang rendah. Pendek kata, dari aspek fisik ini

selalu ada perbedaan dan persamaan pada setiap anak didik.

Jika pada aspek biologis di atas ada persamaan dan perbedaan,

maka pada aspek intelektual juga ada perbedaan. Para ahli sepakat

bahwa secara intelektual, anak didik selalu menunjukkan perbedaan.

Hal ini terlihat dari cepatnya tanggapan anak didik terhadap

rangsangan yang diberikan dalam kegiatan belajar mengajar, dan

lambatnya tanggapan anak didik terhadap rangsangan yang diberikan

guru. Tinggi atau rendahnya kreativitas anak didik dalam mengolah

kesan dari bahan pelajaran yang baru diterima bisa dijadikan tolok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

13

ukur dari kecerdasan seorang anak. Kecerdasan seorang anak terlihat

seiring dengan meningkatnya kematangan usia anak. Daya pikir anak

bergerak dari cara berpikir konkret.

Dalam aspek psikologis sudah diakui ada juga perbedaan. Di

sekolah perilaku anak didik selalu menunjukkan perbedaan, ada yang

pendiam, ada yang kreatif, ada yang suka bicara, ada yang tertutup

(introver), ada yang terbuka (ekstrover), ada yang pemurung, ada yang

periang, dan sebagainya. Semua perilaku anak didik tersebut mewarnai

suasana kelas. Dinamika kelas terlihat dengan banyaknya jumlah anak

dalam kegiatan belajar mengajar. Semakin banyak jumlah anak didik

di kelas, semakin mudah terjadi konflik dan cenderung sukar dikelola.

Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual

dan psikologis sebagaimana disebutkan di atas, mempengaruhi

pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru ambil

untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam sekon yang

relatif lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan

secara operasional. Dengan demikian jelas, kematangan anak didik

yang bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode

pengajaran.

b. Tujuan

Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar

mengajar. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran berbagai-bagai

jenis dan fungsinya. Secara hierarki tujuan itu bergerak dari yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

14

rendah hingga yang tinggi, yaitu tujuan instruksional atau tujuan

pembelajaran, tujuan kurikuler atau tujuan kurikulum, tujuan

institusional, dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pembelajaran

merupakan tujuan intermedier (antara), yang paling langsung dalam

kegiatan belajar mengajar di kelas. Tujuan pembelajaran dikenal ada

dua, yaitu TIU (Tujuan Instruksional Umum) dan TIK (Tujuan

Instruksional Khusus).

Perumusan tujuan instruksional khusus, misalnya akan

mempengaruhi kemampuan yang bagaimana yang terjadi pada diri

anak didik. Proses pengajaran pun dipengaruhinya. Demikian jug

penyeleksian metode yang harus guru gunakan di kelas. Metode yang

guru pilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke

dalam diri setiap anak didik. Artinya, metodelah yang harus tunduk

kepada kehendak tujuan dan bukan sebaliknya. Karena itu,

kemampuan yang bagiaSmana yang dikehendaki oleh tujuan, maka

metode harus mendukung sepenuhnya.

c. Situasi

Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak

selamanya sama dari hari ke hari. Pada suatu waktu boleh jadi guru

ingin menciptakan situasi belajar mengajar di alam terbuka, yitu di luar

ruang sekolah. Maka guru dalam hal ini tentu memilih metode

mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu. Di lain

waktu, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

15

oleh tujuan, maka guru menciptakan lingkungan belajar anak didik

secara berkelompok.

d. Fasilitas

Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan

penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang

menunjang belajar anak didik di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas

belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar. Ketiadaan

laboratorium untuk praktik IPA, misalnya, kurang mendukung

penggunaan metode eksperimen atau metode demonstrasi.

e. Guru

Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Seorang guru

misalnya kurang suka berbicara, tetapi seorang guru yang lain suka

berbicara. Seorang guru yang bertitel sarjana pendidikan dan keguruan,

berbeda dengan guru yang sarjana bukan pendidikan dan keguruan di

bidang penguasaan ilmu kependidikan dan keguruan. Guru yang

sarjana pendidikan dan keguruan barangkali lebih banyak menguasai

metode-metode mengajar, karena memang dia dicetak sebagai tenaga

ahli di bidang keguruan dan wajar saja dia menjiwai dunia guru.

Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi.

Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi

kendala dalam memilih dan menentukan metode. Itulah yang biasanya

dirasakan oleh mereka yang bukan berlatar-belakang pendidikan guru.

Apalagi belum mimiliki pengalaman mengajar yang memadai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

16

Sungguh pun begitu, baik dia berlatar-belakang pendidikan guru

maupun dia yang berlatar belakang bukan pendidikan guru, dan sama-

sama minim pengalaman mengajar di kelas, cenderung sukar memilih

metode yang tepat.

B. Budaya siswa

Suprayekti, dkk (2008:4.5) mengatakan bahwa budaya merupakan

pola utuh perilaku manusia dan produk yang dihasilkannya yang

membawa pola pikir, pola lisan, pola aksi, artifak, dan sangat tergantung

pada kemampuan seseorang untuk belajar, untuk menyampaikan

pengetahuannya kepada generasi berikutnya melalui beragam alat, bahasa,

dan pola nalar. Budaya merupakan alat yang sangat baik untuk memotivasi

siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, bekerja secara kooperatif, dan

mempersepsikan keterkaitan antara berbagai mata pelajaran.

Budaya dalam berbagai perwujudannya, secara instrumental dapat

berfungsi sebagai media pembelajaran dalam proses belajar. Dalam

pembelajaran berbasis budaya, perwujudan budaya dapat memberikan

suasana baru yang menarik untuk mempelajari suatu bidang ilmu

(Suprayekti, dkk, 2008:4.46).

Selama ini masih banyak terjadi, bidang-bidang yang dipelajari

siswa di sekolah terlepas dari situasi lokal tempat sekolah tersebut berada

atau komunitas dari mana siswa berasal. Guru-guru sangat terfokus pada

proses pembelajaran sebagai bidang ilmu, untuk memenuhi lingkungan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

17

dan agar siswa memperoleh nilai yang baik ketika ujian. Pembelajaran

demikian akan menghasilkan siswa yang tidak memiliki pengertian dan

pemahaman tentang materi pelajaran bagi kehidupanya dalam suatu

komunitas budaya. Siswa hanya menghafalkan prosedur memecahkan

masalah di dalam kelas, sehingga hasil belajar sangat terbatas, kering, dan

membosankan sehingga tidak bermakna bagi kehidupan.

Oleh karena itu pembelajaran yang berpijak pada budaya akan

menjadikan pembelajaran bermakna dan kontekstual, karena sangat terkait

dengan komunitas budaya dimana materi pelajaran dipelajari dan

diterapkan. Pembelajaran demikian akan lebih menarik dan

menyenangkan, karena menempatkan siswa dalam konteks budayanya dan

budaya sebagai acuan untuk belajar. Siswa dapat melihat keterkaitan

antara konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari dengan perspektif

budayanya, sehingga materi pelajaran dapat bermakna dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari (Budiningsih, 2005).

C. Metode Pembelajaran Yang Memanfaatkan Peran Budaya Siswa

Sebagai Metode Pembelajaran

Suprayekti, dkk (2008: 4.12) menjelaskan bahwa pembelajaran

berbasis budaya merupakan strategi penciptaan lingkungan belajar dan

perancangan pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya sebagai

bagian dari proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis budaya

dilandaskan pada pengakuan terhadap budaya sebagai bagian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

18

fundamental (mendasar dan penting) bagi pendidikan, ekspresi dan

komunikasi suatu gagasan, dan perkembangan pengetahuan.

Pembelajaran berbasis budaya sebagai strategi pembelajaran

mendorong terjadinya proses imaginatif, metaforik, berpikir kreatif, dan

juga sadar budaya. Partisipasi dengan melalui beragam bentuk perwujudan

budaya memberikan kebebasan bagi siswa untuk belajar dan menggali

prinsip-prinsip dalam suatu mata pelajaran, menemukan hal-hal yang

bermakna disekelilingnya, dan mendorongnya untuk membuka dan

menemukan hal-hal yang baru di dunia baru.

Dalam pembelajaran berbasis budaya, budaya menjadi sebuah

metode bagi siswa untuk mentransformasikan hasil observasi mereka ke

dalam bentuk-bentuk dan prinsip-prinsip yang kreatif tentang alam.

Dengan demikian, melalui pembelajaran berbasis budaya, siswa bukan

sekadar meniru dan atau menerima saja informasi yang disampaikan,

tetapi siswa menciptakan makna, pemahaman, dan arti dari informasi yang

disampaikan tetapi siswa menciptakan makna, pemahaman, dan arti dari

informasi yang diperolehnya.

Pembelajaran berbasis budaya menurut Suprayekti, dkk (2008:

4.12 – 4.17) dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu belajar tentang

budaya, belajar dengan budaya, dan belajar melalui budaya.

1. Belajar tentang budaya

Belajar tentang budaya menempatkan budaya sebagai bidang ilmu.

Proses belajar tentang budaya sudah cukup dikenal selama ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

19

misalnya mata pelajaran kesenian dan kerajinan tangan, seni dan

sastra, seni suara, melukis/ menggambar, seni musik, seni drama, tari

dan lain-lain. Budaya dipelajari dalam satu mata pelajaran khusus,

tentang budaya dan untuk budaya.

2. Belajar dengan budaya

Terjadi saat budaya diperkenalkan kepada siswa sebagai cara atau

metode untuk mempelajari suatu mata pelajaran tertentu. Belajar

dengan budaya meliputi pemanfaatan beragam bentuk perwujudan

budaya.

Misalnya, untuk memperkenalkan bentuk bilangan (bilangan

positif, bilangan negatif) dalam satu garis bilangan, digunakan garis

bilangan yang menggunakan Cepot (tokoh jenaka dalam wayang

Sunda). Cepot akan memandu siswa berinteraksi dengan garis bilangan

dan operasi bilangan dalam pembelajaran matematika. Contoh lain,

guru mempergunakan berbagai bentuk dan ukuran gong untuk

memperkenalkan konsep bunyi, gelombang bunyi, dan gema dalam

pelajaran fisika.

Dalam belajar dengan budaya maka budaya dan perwujudannya

menjadi media pembelajaran dalam proses belajar, menjadi konteks

dari contoh-contoh tentang konsep atau prinsip atau prosedur dalam

suatu mata pelajaran.

3. Belajar melalui budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

20

Belajar melalui budaya merupakan metode yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pencapaian pemahaman

atau makna yang diciptakan dalam suatu mata pelajaran melalui ragam

perwujudan budaya. Belajar melalui budaya merupakan salah satu

bentuk multiple representation of learning assessment atau bentuk

penilaian pemahaman dalam beragam bentuk.

Misalnya, siswa tidak perlu mengerjakan tes untuk menjelaskan

tentang proses fotosintesis, tetapi siswa dapat membuat poster,

membuat lukisan, lagu ataupun puisi yang melukiskan proses

fotosintesis. Dengan menganalisis produk budaya yang diwujudkan,

guru dapat menilai sejauh mana siswa memperoleh pemahaman dalam

topik fotosintesis, dan bagaimana siswa menjiwai topik tersebut.

Belajar melalui budaya memungkinkan siswa untuk

memperlihatkan kedalaman pemikirannya, penjiwaannya terhadap

konsep atau prinsip yang dipelajari dalam suatu mata pelajaran, serta

imajinasi kreatifnya dalam mengekspresikan pemahamannya. Belajar

melalui budaya dapat dilakukan di sekolah dasar, sekolah menengah

ataupun perguruan tinggi, dan dalam mata pelajaran apapun.

Suprayekti, dkk (2008: 4.18) mengatakan bahwa pembelajaran

berbasis budaya merupakan salah satu cara yang dipersepsikan dapat:

1. Menjadikan pembelajaran bermakna dan kontekstual yang sangat

terkait dengan komunitas budaya, dimana suatu bidang ilmu dipelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

21

dan akan diterapkan nantinya, dan dengan komunitas budaya dari mana

anda berasal.

2. Menjadikan pembelajaran menarik dan menyenangkan. Kondisi belajar

yang memungkinkan terjadinya penciptaan makna secara kontekstual

berdasarkan pada pengalaman awal anda sebagai seorang anggota

suatu masyarakat budaya merupakan salah satu prinsip dasar dari teori

konstruktivisme.

Teori konstruktivisme dalam pendidikan terutama berkembang dari

hasil pemikiran Vygotsky (Sosial and Emancipator Constructivism), yang

menyimpulkan bahwa siswa mengonstruksikan pengetahuan atau

menciptakan makna sebagai hasil dari pemikiran dan berinteraksi dalam

suatu kontek sosial. Piaget menyatakan bahwa setiap siswa membawa

pengertian dan pengetahuan awal yang sudah dimilikinya ke dalam setiap

proses belajar yang harus ditambahkan, dimodifikasi, diperbaharui,

direvisi, dan diubah oleh informasi baru yang dijumpai dalam proses

belajar.

Brooks & Brooks (1993) (dalam Suprayekti ,dkk, 2008:4.20)

menyatakan bahwa pembelajaran konstruktivisme bercirikan:

1. Tidak terpaku pada proses mempelajari materi sebagaimana tercantum

dalam kurikulum, tetapi memungkinkan proses pembelajaran berfokus

pada ide atau gagasan yang bersifat umum/makro (big

concept/ideal/picture) berdasarkan konteks kehidupan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

22

2. Proses belajar merupakan milik siswa sehingga siswa sangat diberi

keleluasaan untuk menuruti minat dan rasa ingin tahunya, untuk

membuat keterkaitan antar konsep/ide, untuk mereformulasikan ide

dan gagasan, serta untuk mencapai suatu kesimpulan yang unik.

3. Mempercayai adanya beragam perspektif yang berbeda-beda, dan

kebenaran merupakan suatu hasil interpretasi makna (meaning

making).

Sesuai dengan teori konstruktivisme, proses belajar dalam

pembelajaran berbasis budaya tidak dapat dirancang dengan guru berperan

sebagai penceramah, sementara siswa duduk dengan pasif mendengarkan,

mencatat materi pelajaran yang disampaikan guru melainkan proses belajar

difokuskan pada strategi atau cara agar siswa dapat:

1. Melihat hubungan antara konsep/prinsip dalam bidang ilmunya dengan

budaya dalam beragam konteks yang baru

2. Memperoleh pemahaman terpadu tentang bidang ilmu dan budaya

sebagai landasan untuk berpikir kritis

3. Berpartisipasi aktif, senang, dan bangga untuk belajar bidang ilmu

dalam belajar berbasis budaya

4. Menciptakan makna berdasarkan pengetahuan dan pengalaman awal

yang dimiliki melalui beragam interaksi

5. Memperoleh pemahaman bahwa ada kaidah keilmuan dalam

kehidupan sehari-hari siswa dalam konteks komunitas budayanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

23

6. Memperoleh pemahaman yang integrasi dan keterampilan ilmiah

dalam mempersepsikan segala sesuatu di sekelilingnya, termasuk

budaya dan ragam perwujudan budaya.

Menurut Suprayekti, dkk (2008: 4.22-4.26) pembelajaran berbasis

budaya menyerukan bagaimana guru, siswa, kurikulum, dan proses belajar

membuat perbedaan dalam proses pembelajaran maupun hasil

pembelajaran atau secara umum dalam budaya pembelajaran.

1. Proses belajar

Berdasarkan konstruktivisme yang mempersyaratkan terjadinya

interaksi untuk negosiasi makna dalam proses penciptaan makna atau

protes belajar maka proses belajar tidak dapat dirancang dengan guru

berperan sebagai penceramah dan penyampai materi pelajaran,

sementara siswa duduk dengan pasif mendengarkan atau mencatat

materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, dan meneriman mata

pelajaran sebagai bingkisan yang sudah terkotak-kotak.

Proses belajar dalam pembelajaran berbasis budaya berfokus pada

hal-hal berikut :

a. Strategi atau cara agar siswa dapat melihat keterhungan antara

konsep/ prinsip dalam bidang ilmunya dengan budaya dalam

beragam konteks yang baru dan dalam konteks komunitas

budayanya.

b. Strategi atau cara agar siswa memperoleh pemahaman terpadu

tentang bidang ilmu dan budaya sebagai landasan untuk berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

24

kritis, menyelesaikan beragam permasalahan dalam konteks

komunitas budaya, serta mengambil keputusan sahih berdasarkan

kaidah keilmuan.

c. Strategi atau cara agar semua siswa dapat berpartisipasi aktif,

senang, dan bangga untuk belajar bidang ilmu dalam pembelajaran

berbasis budaya

d. Strategi atau cara agar siswa dapat menciptakan makna

berdasarkan pengetahuan dan pengalaman awal yang dimiliki,

melalui beragam interaksi aktif dengan siswa lain, guru, tokoh, dan

juga dengan materi atau contoh konkret.

e. Strategi atau cara agar siswa dapat memperoleh pemahaman bahwa

ada kaidah keilmuan dalam kehidupan sehari-hari siswa dalam

konteks komunitas budayanya, juga ada budaya dalam konteks

bidang ilmu, dan bahwa kaidah keilmuan adalah bagian dari

budaya mereka.

f. Strategi atau cara agar siswa dapat memperoleh pemahaman yang

terintegrasi dan keterampilan ilmiah (scientific inquiry skills)

dalam mempersepsikan segala sesuatu di sekelilingnya, termasuk

dalam budaya dan ragam perwujudan budaya.

2. Kurikulum

Pembelajaran berbasis budaya yang berlandaskan pada

konstruktivisme biasanya dirancang untuk berfokus pada materi yang

bersifat makro dan umum bukan bagian-bagian kecil atau spesifik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

25

Dengan merancang pembelajaran yang berfokus pada topik atau materi

secara makro maka anda akan dapat melihat secara holistik tentang

topik tersebut, tidak secara parsial atau terkotak-kotak (fragmented).

Dengan berfokus pada topik atau konsep yang bersifat umum dan

makro maka guru sesungguhnya tidak akan merasa dikejar-kejar beban

pemenuhan kurikulum karena guru telah memberikan gambaran secara

umum. Untuk setiap potongan kecil, siswa dapat belajar secara mandiri

dari buku teks atau sumber informasi lain, tetapi berlandaskan pada

pengetahuan yang utuh dan menyeluruh tentang topik tersebut.

Dalam pembelajaran berbasis budaya, kurikulum dirancang agar:

a. Memungkinkan siswa untuk belajar dengan tenang dan guru untuk

mamandu proses pembelajaran tanpa dikejar-kejar target pokok

bahasan, namun tetap tidak menyimpang dari pengetahuan dan

keterampilan yang harus dikuasai siswa berdasarkan kurikulum.

b. Dapat menggambarkan keterkaitan antar konsep dalam suatu

bidang ilmu dengan bidang yang lain dan juga budaya komunitas

siswa, dan menggambarkan posisi suatu bidang ilmu dalam

hubungannya dengan bergam bidang ilmu

c. Membantu siswa untuk dapat menunjukkan atau mengekspresikan

keterkaitan bidng ilmu yang dipelajarinya dengan budaya

komunitasnya, dan dengan bidang ilmu lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

26

3. Guru

Pembelajaran berbasis budaya yang berlandaskan pada

konstruktivisme berfokus pada penciptaan suasana belajar yang

dinamis, yang mengakui keberadaan siswa dengan segala latar

belakang, pengalaman, dan pengetahuan awalnya yang memberi

kesempatan kepada sisw untuk bebas bertanya, berbuat salah,

bereksplorasi, dan membuat kesimpulan tentang beragam hal dalam

kehidupan. Dalam hal ini, peran guru menjadi berubah bukan sebagai

satu-satunya pemberi informasi yang mendominasi kegiatan

pembelajaran tetapi menjadi perancang dan pemandu proses

pembelajaran sebagai proses penciptaan makna oleh siswa dan juga

guuru secara bersamaan. Guru juga diharapkan bukan hanya berbicara

kepada siswa tetapi juga mendengarkan dan menghargai pendapat

siswa.

Dalam pembelajaran berbasis budaya, guru berfokus untuk:

a. Dapat menjadi pemandu siswa, negosiator makna yang andal, dan

pembimbing siswa dalam eksplorasi, analisis, dan pengambilan

kesimpulan.

b. Menahan diri agar tidak menjadi otoriter atau menjadi satu-satunya

sumber informasi bagi siswa.

c. Dapat merancang proses pembelajaran yang katif, kreatif, dan

menarik sehingga guru tidak hanya berceramah dan siswa hanya

mendengarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

27

d. Merancang strategi secara kreatif agar dapat mengetahui beragam

kemampuan dan keterampilan yang dicapai siswa per siswa dalam

proses belajar.

e. Merancang strategi yang memungkinkan siswa agar terbiasa

berpikir ilmiah dalam mengutarakan ide/gagasan, menjelaskan

rasional, mendekat dan berargumentasi, mengahasilkan karya tulis

ilmiah.

f. Dapat memanfaatkan keunikan pengetahuan dan pengalaman awal

siswa dalam proses pembelajaran bidang ilmu. Untuk itu, guru

perlu merancang strategi untuk dapat mengetahu pengetahuan dan

pengalaman awal siswa yang unik, serta strategi untuk berinteraksi

secara aktif dengan siswa.

4. Siswa

Ide dan pendapat siswa adalah jendela dari pola pikir mereka.

Dalam pembelajaran berbasis budaya, siswa bukan pasif hanya

menerima pengetahuan dan keterampilan yang disampaikan guru,

tetapi merupakan subjek yang menciptakan makna, dan bahkan

kontributor terhadap perkembangan pengetahuan dan keterampilan

dalam bidang ilmu. Ide dan pendapat siswa adalah hasil penciptaan

makna yang mereka lakukan dalam proses pembelajaran.

Dengan demikian, siswa dalam pembelajaran berbasis budaya

diakui dan dihargai sebagai individu dengan latar belakang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

28

pengalaman, dan pengetahuan awal yang unik yang memiliki

kemampuan dan keinginan konteks komunitas budayanya.

Dalam pembelajaran berbasis budaya, tugas yang dirancang

berhubungan dengan budaya siswa, melalui pemanfaatan benda-benda dan

kegiatan seni, tradisi makanan setempat, cerita lokal, dan lain-lain. Strategi

penyajian dapat dimulai dari satu wujud budaya, dengan meminta seorang

siswa untuk menjelaskan fungsi, manfaat, dan kepercayaan yang

berhubungan dengan wujud budaya tersebut. Dilanjutkan dengan

pertanyaan guru untuk melihat konsep dan prinsip MIPA yang tersaji

dalam wujud budaya tersebut. Dapat juga strategi penyajian dimulai dari

dua atau beberapa wujud budaya untuk memperbandingkan. Penyajian

dapat dimulai oleh siswa atau oleh guru. Misalnya tugas bermakna

berbasis budaya adalah pembuatan payung kertas berdasarkan prinsip

ilmiah. Dalam pembuatan payung kertas ini dibuthkan beberapa

konsep/prinsp ilmu pengetahuan agar payung tersebut dapat dibuat.

Konsep/prinsip fisika yang dipakai dalam pembuatan payung kertas ini

adalah kesetimbanga dan mekanika. Dalam matematika, konsep/prinsip

yang dipakai adalah pengukuran, dan dalam kimia konsep/prinsip yang

dipakai adalah adhesif, zat dan wujudnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif deskriptif.

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata,

gambar, dan keadaan. Termasuk data adalah: transkrip wawancara,

fieldnotes, foto, videotapes, dokumen pribadi dan ofisial, memo dan

record lain. Informasi dan pengungkapan detail sangat penting dalam riset

kualitatif; bukan hanya kesimpulan atau rangkuman. Peneliti menganalisis

data dengan segala kekayaannya sedekat mungkin dengan bentuk-betuk

data yang terekam.

Penelitian kualitatif cenderung menganalisa data secara induktif.

Tidak mencari data/bukti untuk membuktikan atau tidak membuktikan

hipotesa yang dipunyai sebelumnya; tetapi lebih mengabstraksi dari hal-

hal yang khusus. Disebut grounded theory; dari bawah. Meaning atau

makna merupakan perhatian utama bagi pendekatan kualitatif. Maka

peneliti boleh terus bertanya apa maksudnya dari data-data itu (Suparno,

2014:133- 134).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

30

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat

Penelitian di lakukan di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA)

di Flores, Nusa Tenggara Timur. Sekolah-sekolah tersebut

adalah:SMA A, SMA B, SMA C, SMA D, SMA E, SMA F, SMA G,

dan SMA H.

2. Waktu

Penelitian di lakukan pada bulan Mei - Juni 2017 tahun ajaran

2016/2017.

C. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru Fisika di delapan SMA

yang berada-beda di Flores, Nusa Tenggara Timur. Adapun kedelapan

sekolah tersebut ialah: SMA A, SMA B, SMA C, SMA D, SMA E, SMA

F, SMA G dan SMA H. Guru Fisika dijadikan subjek penelitian karena

penelitian ini berkaitan dengan pengetahuan guru mengenai metode

pembelajaran. Selain itu, alasan lain yang mendasari pemilihan subjek

dalam penelitian adalah karena peneliti berasal dari program studi

pendidikan Fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

31

D. Desain penelitian

1. Kegiatan awal

Kegiatan awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah

menghubungi sekolah-sekolah yang ditargetkan menjadi tempat untuk

melakukan penelitian. Dari kegiatan awal tersebut maka di peroleh dua

sekolah yaitu satu sekolah swasta dan satu sekolah negeri. Setelah

mendapakan ijin dari pihak sekolah untuk melakukan penelitian,

makalangkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengkoordinasi

dengan guru mata pelajaran Fisika tentang teknik pengambilan data

penelitian dan mengatur jadwal pengambilan data. Dalam menentukan

jadwal pengambilan data, peneliti harus memperhatikan jadwal

mengajar guru di sekolah A dengan jadwal mengajar guru di sekolah

B agar tidak saling bertabrakan.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen

wawancara. Wawancara yang digunakan bersifat bebas tetapi

terstruktur yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah

disiapkan. Hal ini bertujuan agar wawancara tetap berjalan sesuai

dengan apa yang diinginkan dan tetap terarah. Selama proses

wawancara, pertanyaan lain dapat muncul tetapi tetap disesuaikan

dengan jawaban dari narasumber sehingga bisa mendapatkan data yang

lebih lengkap lagi. Data hasil wawancara tentang pengetahuan guru

mengenai peran budaya siswa dan penerapannya yang sudah diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

32

dari kedelapan sekolah ini selanjutnya akan di analisis untuk

memperoleh hasil dan kesimpulan penelitian.

E. Instrumen penelitian

Instrumentasi adalah seluruh proses untuk mengumpulkan data.

Termasuk di dalamnya bagaimana memilih atau mendesain instrumen dan

menentukan keadaan agar instrumen itu dapat digunakan. Maka

termasukdi dalamnya: dimana data akan dikumpulkan; kapan data akan

dikumpulkan; berapa kali data akan dikumpulkan; instrumen yang mau

digunakan; dan siapa yang akan mengumpulkan data. Instrumen adalah

alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian.

Bentuknya dapat berupa: tes tertulis, angket, wawancara, dokumentasi,

observasi (Suparno, 2014: 53).

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa pedoman

wawancara. Wawancara yang digunakan tetap berpedoman pada daftar

pertanyaan-pertanyaan yang dibuat sendiri oleh peneliti. Pedoman

wawancara ini dibuat untuk mengetahui pengetahuan guru mengenai peran

budaya siswa, konsep yang dirancang guru mengenai peran budaya siswa,

dan sejauh mana konsep itu dilaksanakan.

Adapun daftar pertanyaan wawancara yang dibuat peneliti untuk

pengambilan data adalah sebagai berikut:

1. Dalam proses pembelajaran, metode pembelajaran seperti apa yang

sering digunakan dalam kegiatan belajar mengajar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

33

2. Bagaimana respon siswa terhadap metode yang digunakan dalam

pembelajaran?

3. Apakah metode yang digunakan bervariasi atau hanya menggunakan

satu metode saja?

4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi guru dalam memilih

metode pembelajaran?

5. Bagaimana peran budaya siswa dalam pembelajaran fisika?

6. Bagaimana pendapat guru tentang peranan budaya siswa dalam

pembelajaran fisika di kelas?

7. Apakah guru pernah menerapkan pembelajaran dengan memanfaatkan

peranan budaya siswa dalam pembelajaran fisika di kelas?

8. Bagaimana respon siswa ketika guru menggunakan metode

pembelajaran yang memanfaatkan peran budaya siswa?

9. Kendala apa saja yang dihadapi guru selama melaksanakan proses

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang

memanfaatkan peranan budaya siswa?

10. Jika guru “dituntut” untuk merancang kegiatan pembelajaran fisika

dengan memanfaatkan peranan budaya siswa sebagai metode

pembelajaran, bagaimana idealnya guru merancang kegiatan

pembelajaran tersebut?

11. Sejauh mana rancangan tersebut dapat diterapkan dalam kegiatan

pembelajaran fisika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

34

F. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara

yang berpedoman pada daftar pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan.

Selain berpedoman pada pertanyaan yang telah disiapkan, pertanyaan lain

juga dapat muncul sesuai dengan jawaban dari narasumber. Selama

wawancara berlangsung peneliti menggunakan perekam suara sebagai

alatbantu untuk memudahkan peneliti dalam merekap jawaban dari

narasumber saat wawancara.

G. Analisis data

Analisa merupakan proses sistematis untuk mencari dan mengatur

transkrip interviews, fieldnotes, bahan-bahan lain yang telah dikumpulkan,

sehingga dapat menyajikannya pada orang lain. Hasil wawancara yang

telah diperoleh akan dianalisa menggunakan beberapa tahap yaitu

membuat transkrip data, kategorisasi coding, dan pengerjaan data secara

mekanik (Suparno, 2014: 105-106).

Langkah pertama adalah membuat transkrip data. Semua data yang

masih belum berwujud bahasa tertulis perlu ditranskrip ke tulisan lebih

dulu. Dalam penelitian ini data yang diperoleh dalam bentuk rekaman

wawancara yang nantinya akan di transkrip dalam bentuk tulisan.

Langkah kedua adalah coding. Data-data yang sudah ditanskrip,

dibaca dengan teliti sekali lagi dan diberi tanda (coding, kode). Coding

diwujudkan dalam suatu kata yang menunjukkan isi dari bagian data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

35

tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti mengcoding data-data yang ada ke

dalam tiga kategori, yaitu (1) Pengetahuan guru mengenai peran dan

pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika, (2) Rancangan

pembelajaran yang mengintegrasikan budaya siswa dalam pembelajaran

fisika, (3) Implementasi rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan

budaya siswa dalam pembelajaran fisika.

Langkah ketiga adalah pengerjaan data secara mekanik. Secara

sederhana, peneliti harus memotong-motong data yang sudah diberi kode.

Kemudian data-data yang berkode sama disatukan. Setelah disatukan, lalu

dibaca sekali lagi, dan diberi nama dengan suatu kategori yang

menyatukan isinya. Setelah itu kategori yang dekat disatukan dalam satu

konsep yang sama. Selanjutnya peneliti mengurutkan konsep-konsep yang

ditemukan dan langkah terakhir adalah menulis laporan secara lengkap

berdasarkan konsep-konsep yang ditemukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni tahun ajaran

2016/2017. Peneliti melakukan penelitian di delapan Sekolah Menengah

Atas (SMA) di Flores, NTT dan dilaksanakan pada hari dan tanggal yang

berbeda. Untuk lebih mudah menganalisis dan membahas, peneliti

mengganti nama sekolah dan nama guru. Untuk SMA pertama diberi nama

sekolah A, untuk SMA kedua diberi nama sekolah B, untuk SMA ketiga

diberi nama sekolah C, untuk SMA keempat diberi nama sekolah D, untuk

SMA kelima diberi nama sekolah E, untuk SMA keenam diberi nama

sekolah F, untuk SMA ketujuh diberi nama sekolah G, dan untuk SMA

kedelapan diberi nama sekolah H. Masing-masing dari kedelapan sekolah

ini terdiri dari SMA Negeri dan SMA Swasta.

Penelitian pada kedelapan sekolah ini melibatkan delapan orang

guru fisika di sekolah yang berbeda-beda. Dengan mempertimbangkan

efisiensi waktu, tenaga dan biaya maka dalam proses pengambilan data,

peneliti melakukan penelitian secara langusng dan tidak langusng. Dimana

peneliti melakukan penelitian dua guru di dua SMA sedangkan enam guru

di enam sekolah lainnya dilakukan secara tidak langsung karena peneliti

menitipkan pedoman wawancara ke tiga teman skripsi.Menurut peneliti,

apabila hanya meneliti satu guru saja, dirasa data yang diperoleh belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

37

cukup dan kurang bervariasi. Penelitian pada sekolah A melibatkan

seorang guru perempuan (guru I), sekolah B melibatkan seorang guru

perempuan (guru J), sekolah C melibatkan seorang guru laki-laki (guru K),

sekolah D melibatkan seorang guru laki-laki (guru L), sekolah E

melibatkan seorang guru perempuan (guru M), sekolah F melibatkan

seorang guru laki-laki (guru N), sekolah G melibatkan seorang guru laki-

laki (guru O) dan sekolah H melibatkan seorang guru laki-laki (guru P).

Kegiatan pengambilan data berupa wawancara dengan kedelapan

guru fisika dilakukan ketika masing-masing guru mempunyai waktu luang

yang mana tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar disekolah.

Kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.1

Daftar Pelaksanaan Penelitian

No Tanggal Pelaksanaan Perlakuan

1. Jumat, 02 Juni 2017

Pukul 09.00 – 09.51 WITA

Wawancara dengan guru I di

sekolah A

2. Rabu, 31 Mei 2017

Pukul 09.40 – 10.35 WITA

Wawancara dengan guru J di

sekolah B

3. Rabu, 31 Mei – Selasa, 06 Juni 2017

Pukul 09.00 – 13.00 WITA

Wawancara dengan guru K di

sekolah C

4. Selasa, 06 Juni – Sabtu, 10 Juni 2017

Pukul 10.00 – 12.00 WITA

Wawancara dengan guru L di

sekolah D

5. Sabtu, 03 Juni 2017

Pukul 12.30 – 14.00 WITA

Senin, 05 Juni 2017

Pukul 08.00 – 09.30 WITA

Wawancara dengan guru M di

sekolah E

6. Rabu, 07 Juni 2017

Pukul 09.00 – 10.05 WITA

Wawancara dengan guru N di

sekolah F

7. Senin, 05 Juni 2017

Pukul 12:05 WITA – 13:00 WITA

Wawancara dengan guru O

disekolah G

8. Selasa, 06 Juni 2017

Pukul 14:38 WITA – 15:22 WITA

Wawancara dengan guru P

disekolah H

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

38

B. Deskripsi Guru

Pada penelitian ini subyek yang diteliti adalah guru SMA di Flores.

Subyek yang diambil adalah delapan guru fisika SMA disekolah yang

berbeda. Dari kedelapan guru itu mempunyai pengalaman mengajar yang

berbeda-beda. Kedelapan guru tersebut diberi nama inisial untuk menjaga

nama baik guru-guru tersebut. Dan juga penelitian ini bukan untuk

membandingkan pengetahuan guru yang satu dengan pengetahuan guru

yang lain sehingga nama guru tersebut diberi inisial. Kegiatan

pengambilan data ini berupa wawancara dengan kedelapan guru fisika

SMA yang dilaksanakan pada waktu luang dari masing-masing guru

sehingga tidak dapat mengganggu kegiatan proses belajar mengajar di

kelas. Untuk lebih jelasnya, kedelapan guru tersebut dapat dideskripsikan

sebagai berikut:

1. Guru I

Guru I adalah seorang guru perempuan lulusan salah satu

Universitas Negeri di NTT. Pengalaman mengajar sebagai guru fisika

sampai saat ini sudah mencapai 8 tahun. Sekarang guru I mengajar

disalah satu sekolah negeri di Labuan Bajo. Selama menjadi guru,

Guru I pernah mengikuti beberapa pelatihan seperti peningkatan

profesional seorang guru, TEQIP dan pelatihan alat laboratorium

menggunakan PPT.

Dalam kegiatan belajar mengajar guru I sering menggunakan

metode diskusi yaitu diskusi kelompok. Biasanya guru I memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

39

sedikit materi sebagai pengantar, setelah itu dengan contoh soal dan

tugas kelompok untuk didiskusikan. Hal ini dilakukan karena jika guru

hanya memberikan materi dan ceramah saja, banyak siswa akan

kesulitan untuk memahaminya.

2. Guru J

Guru J adalah seorang guru perempuan lulusan salah satu

Universitas di Kalimantan Tengah. Pengalaman mengajar sebagai guru

fiska sampai saat ini sudah mencapai 17 tahun. Selama menjadi guru,

guru J pernah mengikuti pelatihan MGMP.

Dalam kegiatan belajar mengajar guru J sering menggunakan

metode eksperimen dan demonstrasi, tetapi kadang-kadang

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Semua metode itu

dapat dipakai tergantung materi yang akan diajarkan pada hari itu.

3. Guru K

Guru K adalah seorang guru laki-laki lulusan salah satu Universitas

Negeri di NTT. Pengalaman mengajar sebagai guru fisika sampai saat

ini sudah mencapai 14 tahun. Selama menjadi guru, guru K pernah

mengikuti beberapa pelatihan guru seperti pelatihan instruktur guru

fisika di Ruteng, pelatihan instruktur guru fisika di Ende dan

sosialisasi K13.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru K sering menggunakan

metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Jika dalam pembelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

40

ada materi yang harus dipraktikumkan berarti dapat dilakukan

praktikum.

4. Guru L

Guru L adalah seorang guru laki-laki lulusan salah satu Universitas

Negeri di NTT. Pengalaman mengajar sebagai guru fisika sampai saat

ini sudah mencapai 10 tahun.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru L sering menggunakan

metode ceramah dan kadang-kadang menggunakan metode diskusi

kelompok.

5. Guru M

Guru M adalah seorang guru perempuan lulusan salah satu

Universitas swasta di NTT. Pengalaman mengajar sebagai guru fisika

sampai saat ini sudah mencapai 2,5 tahun. Selama menjadi guru,

guru M pernah mengikuti pelatihan seperti pelatihan MGMP dan

pelatihan penyusunan materi k13.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru M sering menggunakan

metode jigsaw dan metode ceramah siswa aktif.

6. Guru N

Guru N adalah seorang guru laki-laki lulusan salah satu Universitas

Negeri di NTT. Pengalaman mengajar sebagai guru fisika sampai saat

ini sudah mencapai 6 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

41

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru N sering menggunakan

metode ceramah, diskusi dan eksperimen. Pemilihan metode ini

tergantung situasi dan kondisi siswa.

7. Guru O

Guru O adalah seorang guru laki-laki salah satu Universitas swasta

di Yogyakarta. Pengalaman mengajar sebagai guru fisika sampai saat

ini sudah mencapai 15 tahun. Selama menjadi guru, guru O pernah

mengikuti pelatihan seperti pelatihan center MIPA. pelatihan

penyusunan soal USBN tingkat Nasional dan pelatihan PROKTOR

(Pelaksanaan Operator Ruangan) untuk UNBK.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru O sering menggunakan

metode direct teaching (mengajar langsung). Direct teaching yang

digunakan guru O lebih mengembangkan daya kreatif bernalar anak.

8. Guru P

Guru P adalah seorang guru laki-laki lulusan salah satu Universitas

negeri di NTT. Pengalaman sebagai guru fisika sampai saat ini sudah

mencapai 31 tahun. Selama menjadi guru, guru P pernah mengikuti

pelatihan guru seperti pelatihan tutor PGSD dari UT dan pelatihan

center MIPA.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru P sering menggunakan

metode diskusi, ceramah, demonstrasi dan eksperimen. Dalam

menentukan metode pembelajaran dikelas guru selalu memperhatikan

dengan materi, karakter siswa dan juga situasi kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

42

C. Data Penelitian

Peneliti telah melakukan proses pengumpulan data dengan

merekam kegiatan wawancara dengan masing-masing guru. Data yang

dikumpulkan berupa rekaman wawancara. Dari data yang diperoleh

kemudian di transkrip dan dianalisis secara deskriptif kualitatif.

D. Analisis Data

Peneliti telah melakukan penelitian kepada Guru I, Guru J, Guru K,

Guru L, Guru M, Guru N, Guru O dan Guru P. Peneliti melakukan analisis

data secara deskriptif kualitatif.

Untuk mengidentifikasi pengetahuan guru mengenai budaya siswa

dan penerapannya dalam menentukan metode pembelajaran fisika di kelas,

peneliti membagi menjadi tiga kriteria yaitu (1) Pengetahuan guru

mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika

SMA di kelas, (2) Rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan peran

budaya siswa dalam pembelajaran fisika, (3) Implementasi rancangan

pembelajaran yang mengintegrasikan budaya siswa dalam pembelajaran.

1. Pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya

siswa dalam pembelajaran fisika SMA di kelas

Berdasarkan data wawancara dari kedelapan guru mengenai

peranan budaya siswa sebagai sumber belajar dalam pembelajaran

fisika ditemukan bahwa masing-masing guru memiliki tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

43

pemahaman dan cara pandang yang berbeda-beda terhadap peran dan

penerapan budaya siswa dalam pembelajaran fisika. Sebagian besar

guru fisika di Flores memiliki pengetahuan yang sama mengenai peran

budaya siswa, dimana fisika itu sangat erat kaitannya dengan

kehidupan sehari-hari dan juga tidak terlepas dari budaya. Ada

beberapa guru juga memanfaatkan peran budaya siswa dalam

pembelajaran fisika sebagai media pembelajaran dan juga sumber

belajar yang dapat dipakai di kelas untuk menunjang pembelajaran dan

membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi yang

disampaikan. Untuk lebih jelasnya, peran dan pemanfaatan budaya

siswa dideskripsikan sebagi berikut:

a. Budaya siswa sebagai media pembelajaran

Menurut Suprayektil, dkk budaya dalam berbagai

perwujudannya, secara instrumental dapat berfungsi sebagai

media pembelajaran dalam proses belajar. Dalam pembelajaran

berbasis budaya, perwujudan budaya dapat memberikan

suasana baru yang menarik untuk mempelajari suatu bidang

ilmu.

Berdasarkan data wawancara dari kedelapan guru mengenai

peranan budaya siswa sebagai sumber belajar dalam

pembelajaran fisika, ditemukan bahwa ada guru yang

memanfaatkan budaya siswa sebagai media dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

44

pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa lebih mudah

memahami materi yang disampaikan karena siswa dapat

mempraktekkannya secara langsung. Guru yang memanfaatkan

budaya siswa sebagai media pembelajaran adalah guru I.

Dalam pembelajaran, guru I pernah membawa gantungan kunci

yang terbuat dari plastik untuk materi elastisitas dan jam

dinding untuk materi gerak melingkar.Menurut guru I, siswa

akan sangat antusias ataupun semangat dan aktif dalam sebuah

pembelajaran adalah dengan membawa alat ke kelas dan siswa

mempraktekannya langsung. Jika dalam pembelajaran, guru

hanya menggunakan metode ceramah saja maka siswa akan

merasa bosan dan mudah mengantuk sehingga tidak dapat

mendengar penjelasan guru dengan baik.

“Menurut saya, pada umumnya siswa kalau kita

membawa alat-alat atau yang berkaitan dengan itu

pasti mereka antusias. Itu tadi kalau dengan

ceramah, mereka hanya dengar dan pasti ada yang

ngantuk. Tetapi kalau kita membawa alat-alat,

mereka pasti antusias dan aktif.”

b. Budaya siswa sebagai sumber belajar

Pemanfaatan komunitas budaya sebagai sumber belajar

membawa siswa kepada penguasaan bidang ilmu yang bersifat

kontekstual dan bermakna karena dipelajari berdasarkan

komunitas budaya, kemudian diterapkan dalam komunitas

budaya tersebut pula (Suprayektil, dkk: 2008, 4.41).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

45

Berdasarkan data wawancara dari kedelapan guru mengenai

peranan budaya siswa sebagai sumber belajar dalam

pembelajaran fisika, ditemukan bahwa hampir semua guru

memanfaatkan budaya siswa sebagai sumber belajar. Guru-

guru sedikit kesulitan untuk membawa siswa ke lapangan

secara langsung dan juga membawa alat-alat yang dapat

dijadikan contoh untuk mempraktekkannya di kelas agar siswa

lebih mudah memahami sebuah materi. Oleh karena itu salah

satu cara yang guru pakai adalah dengan memberikan ilustrasi

atau contoh-contoh nyata yang ada dalam kehidupan sehari-

hari sehingga siswa dapat mengenal dan tahu apa yang ada

disekitar mereka itu berkaitan dengan fisika. Ilustrasi yang

diberikan gurupun tidak terlepas dari budaya yang sering

dialami oleh siswa. Hal ini dilakukan juga oleh guru J, guru K,

guru L, guru M, guru N, guru O, dan juga guru P. Ketujuh guru

tersebut dalam pembelajaran selalu memberikan ilustrasi atau

contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk menjelaskan

budaya siswa yang berkaitan denga fisika.

Menurut guru J dalam membuat sebuah ilustrasi, seorang

guru harus banyak membaca dan mengamati kejadian-kejadian

yang ada di lingkungan sekitar siswa. Sehingga ketika

diberikan ilustrasi siswa lebih mudah menghubungkan kejadian

tersebut dengan materi fisika yang dipelajari. Selain itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

46

menurut guru J hal yang harus diperhatikan guru juga adalah

daya serap siswa. Karena kadang ilustrasi yang dibuat tidak

bisa ditangkap atau diterima dengan baik oleh siswa. Dalam

pembelajaran guru J sering menggunakan contoh “ketapel”

untuk menjelaskan materi elastisitas. Ketapel adalah sebuah

alat yang digunakan untuk berburu oleh anak-anaka di Flores

yang sudah membudaya sejak dahulu kala. Ketapel ini

digunakan sebagai pengganti pistol pada saat berburu binatang.

“Misalnya ketapel to, kita belajar elastisitas. Tapi

biasanya itu diilustrasikan semua kalau saya. Kan

ketika saya membuat sebuah ilustrasi di kelas, itukan

saya harus banyak membaca dan mengamati.

............. Tetapi itu tadi, kadang ilustrasi yang kita

buat tidak bisa ditangkap baik oleh siswa. Sedikit

susah, karena mungkin daya tangkapnya mereka

juga kurang”.

Menurut guru K, dalam pembelajaran yang memanfaatkan

budaya siswa sebagai sumber belajar guru K selalu

menggunakan ilustrasi atau memberikan contoh-contoh nyata

yang berkaitan dengan materi saat itu. Guru K mempunyai cara

nya sendiri untuk membangkitkan semangat siswa dan rasa

ingin tahu siswa yaitu dengan mengajukan pertanyaan

mengenai topik yang akan dipelajari. Selain itu guru K kadang

memberikan pertanyaan yang sedikit mengecoh untuk

membangkitkan daya imajinasi siswa. Guru K juga dapat

menerapkan materi fisika dengan sesuatu yang berkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

47

dengan aktifitas bermain siswa yang menjadi ciri khas tempat

tersebut seperti ketapel untuk materi pegas, ayunan untuk

materi gerak harmonik dan mainan tik-tok untuk materi

tumbukan. Selain itu guru K sering memanfaatkan budaya

sebagai sumber belajar ketika menjelaskan materi GLB dan

GLBB tentang hukum Newton 1, 2 dan 3.

“ Saya sering mengaitkan materi fisika dengan

kehidupan sehari-hari misalnya tentang GLB dan

GLBB tentang hukum Newton 1, 2, dan 3. Saya

sering mengajukan pertanyaan untuk

membangkitkan rasa ingin tahu mereka misalnya

saat kita duduk kenapa kita tidak terjatuh, saat kita

jalan kenapa kita tidak tergelincir. Kan siswa bisa

tahu tuh karena permukaan yang kasar dan licin,

setelah mereka tahu itu barulah kita masuk dengan

konsep gaya gesek. Saya kan muslim, saya sering

mengilustrasikan begini: kalaukitawudhu di

kampung yang menggunakangentong yang kecil,

nah ketika air dalamgentongnyapenuhpancuran air

yangkeluardarilubang di

dasargentongpastiderasdalamartikecepatanairnyabes

artapi

kalauairnyasudahsemakinberkurangmakakecepatana

irnyajugaakansemakinberkurang, kenapabegitu?

kitatanyamerekalalumembiarkanmerekaberimajinasi

danmemberikanjawabansesukamereka,

darijawabanmerekabarulahkitakaitkandenganteorise

benarnyabahwakecepatanair

pancuraninitergantungpadaatauberbandinglurusdeng

anketinggian air dalamgentong..............

Setelahdiberiilustrasidemikiansiswamemberikanjaw

aban yang berbedabesertaalasannya,

kadangsayasedikitmengecohmerekauntukmembangk

itkandayaimajinasimerekadanmembuatmerekasaling

berdebatuntukmempertahankanjawabanmasing-

masing,jikadebatnyahampermencapaikeputusan

yangbenarsayabiarkanmerekauntukmembuatkesimp

ulantetapijikamulaimelencengbarulahsayajelaskan

yang benarnya yang

bagaimana.Terkadangsayajugamengaitkanmaterifisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

48

kadenganhal yang

berkaitandengankegemaranmerekamisalnya

main.Permainaanyang

sayakaitkanyaitukatepeluntukmenjelaskanmateripeg

as, ayunanuntukmaterigerakharmonicdanmainantik-

tok untuk materi tumbukan.”

Menurut guru M, dalam sebuah pembelajaran yang

memanfaatkan budaya sebagai sumber belajar itu sangat

penting. Penting yang dimaksud guru M adalah dimana siswa

ketika diberi contoh yang berkaitan dengan budaya dalam

kehidupan sehari-hari, siswa dapat memahaminya dan bisa

menghubungkan atau mengaitkannya dengan ilmu fisika.

Tetapi pada pelaksanaannya, ketika guru M menjelaskan

sebuah materi fisika dan memberikan contoh, siswa sangat

mengerti atau pun paham tentang contoh-contoh tersebut,

namun tidak untuk konsep fisikanya. Menurut guru M, jika

dalam sebuah pembelajaran guru hanya memberikan contoh

berupa ilustrasi saja tanpa mempraktekkannya maka siswa

susah untuk memahaminya. Selain itu juga, menurut guru M

pada dasarnya siswa masih memiliki konsep pemahaman

materi yang kurang dan daya tangkap sebuah materi yang

masih lamban.

“Penting yang dimaksudkan adalah paling tidak

mereka memahami kalau ada ilmu fisika yang

berkaitan dengan apa yang mereka lakukan sehari-

hari. Pada saat kita memberikan contoh, mereka

paham tentang contoh yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari tetapi berkaitan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

49

konsep fisikanya mungkin masih kurang. .............

Siswa memang tidak bisa karena mereka punya

konsep pemahaman materinya kurang bagus dan

cara tangkapnya mereka lamban, terpaksa kita harus

banyak-banyak kasih mereka contoh soal supaya

mereka memahami tapi kalau untuk menguasai

konsep dalam fisika mereka belum mampu.”

Menurut guru N, dalam sebuah pembelajaran fisika yang

memanfaatkan budaya sebagai sumber belajar, seorang siswa

dikatakan mampu atau dapat memahami situasi dan contoh

nyata dalam kehidupan sehari-hari jika seorang guru bisa

menjelaskan sesuatu dengan caranya sendiri agar siswa paham

dengan materi fisika itu. Guru N juga mengatakan bahwa

minat baca siswa untuk mencari tahu atau mencari lebih jauh

tentang materi dan mempelajari kembali itu masih sangat

kurang. Dalam pembelajaran yang memanfaatkan budaya

siswa, guru N sering menggunakan pada materi gaya dan

hukum Newton.

“Untuk hal-hal tertentu untuk buat mereka lebih

jelas tentunya membuat mereka lebih paham tentang

situasi dalam kehidupan sehari-hari kalau kita bisa

mengangkat hal-hal yang buat mereka paham

dengan materi fisika. Saya sering gunakan atau

kaitkan baik itu tentang metode gaya, hukum newton

kita harus bisa jelaskan kepada mereka dan keadaan

nyata yang mereka temukan dalam kehidupan

sehari-hari. ............. Kalau dari segi sikap rata-rata

semuanya bagus tapi tentang minat bacanya masih

sangat kurang, untuk mencari tahu atau mencari

lebih jauh tentang maetri atau mempelajari kembali,

menurut saya masih sangat kurang. Apalagi disuruh

mencari tahu sebelum kita menjelaskan masih sangat

jarang sekali.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

50

Menurut guru P, dalam menjelaskan sebuah materi yang

memanfaatkan budaya sebagai sumber belajar seorang guru

harus memiliki keterampilan yang baik untuk bisa

menghubungkan materi tersebut dengan budaya agar siswa

mudah memahaminya. Ketika guru mampu menghubungkan

materi dengan budaya maka dapat mendekatkan ilmu fisika

yang jauh dari diri siswa menjadi bagian dari dirinya karena itu

merupakan budaya siswa itu sendiri. Sehingga dalam hal ini

yang berperan penting adalah guru. Karena keterbatasan

waktu maka dalam pembelajaran guru P memanfaatkan tradisi

setempat untuk menjelaskan materi gerak peluru kepada siswa.

“ Ini bagi saya masih sesuatu yang sedikit rumit. Karena

butuh keahlian guru untuk menghubungkan materi dengan

budaya. Itu yang sering kali juga banyak guru melepaskan

diri dari budaya itu sehingga pikir bahwa ini ilmu yang

tidak berkaitan dengan budaya apalagi budaya lokal. .........

Ketika membahas gerak peluru, lalu saya tanya ke siswa

begini „ eh, kenapa bom dari Jepang itu akhirnya yang

dimaksud dengan menghancurkan Larantuka lalu akhirnya

tidak jatuh di Larantuka sehingga di kenal bahwa Larantuka

itu adalah kota yang dilindungi oleh Bunda Maria?‟ Terus

anak-anak ada yang menjawab karena Larantuka itu kota

Renya Rosari sehingga di lindungi oleh Bunda Maria. Saya

terus meluruskan jawaban mereka bahwa yang salah itu

pilotnya. Kenapa sampai di Larantuka baru di jatuhkan

bomnya. Itu secara ilmunya tidak mungkin bom itu jatuh di

Larantuka. Pilot harusnya jatuhkan di daerah yang dekat

Larantuka. Akhirnya menggunakan perhitungan baru

mereka bisa mengerti.”

Berbeda dengan guru yang lainnya, guru L dan guru O

selain memanfaatkan budaya sebagai sumber belajar guru L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

51

dan guru O juga dalam pembelajaran menggunakan bahasa

daerah setempat untuk menjelaskan materi. Menurut guru L,

belajar fisika itu dapat membentuk siswa untuk bersikap jujur.

Selain belajar fisika sebagai sebuah hal yang fakta, fisika juga

belajar tentang hal-hal yang abstrak misalnya “poti” atau setan.

Dalam pembelajaran, guru L sering mengajar menggunakan

bahasa daerah setempat karena kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa indonesia masih kurang. Guru L juga

mengatakan bahwa metode apapun yang dipakai di kelas akan

dikaitkan dengan budaya. Hal ini agar hubungan antara

kemajuan teknologi dan perkembangan budaya juga bisa

berjalan beriringan dan tidak kebablasan.

“Fisika itu sangat erat kaitannya dengan kehidupan

sehari-hari. Ahli dulu juga menemukan hukum atau

konsepnya berdasarkan fakta dan mereka

menyampaikan dengan jujur kalau tidak jujur maka

terorinya tidak diakui oleh ahli-ahli lain. Jadi

sebenarnya fisika itu membentuk anak-anak untuk

bersikap jujur. Saya sering berkata ke mereka bahwa

fisika itu dari kata fisik jadi itu sangat melekat

dengan diri kita dan apa yang kita lakukan dalam

kehidupan sehari-hari. Bahkan bernapaspun

berkaitan dengan fisika. Selain fakta, fisika juga

belajar tentang hal yang abstrak misalnya „poti‟ atau

setan. Memang seram tapi itu kaitannya dengan

fisika. ........... Kan yang kita pakai selama ini ialah

ceramah, saya tidak tahu tapi yang pasti kita tetap

menggunakan berbagai metode lain juga tetapi

digabungkan. Dan kadang saya mengajar dengan

menggunakan bahasa ibu (bahasa manggarai) bukan

untuk menonjolkan budaya tetapi memang

kemampuan anak-anak menggunakan bahasa

indonesia masih kurang”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

52

Sama seperti guru L, dalam pembelajaran fisika guru O

juga kadang-kadang menggunakan bahasa daerah setempat

untuk menjelaskan sebuah materi. Menurut guru O, siswa itu

hidup dari budaya. Baik itu budaya yang berhubungan

langsung dengan hal-hal praktis maupun dongeng. Sehingga

dalam pembelajaran, ketika guru menyinggung beberapa topik

tentang budaya, siswa lebih suka dan senang karena itu yang

sering mereka temukan dan lakukan setiap hari. Guru O selalu

memberikan contoh “membangun rumah adat” untuk

menjelaskan materi tegangan tali. Guru O tidak dapat

membawa siswa untuk menunjukkan rumah adat secara

langsung karena letak rumah adat yang jauh dan tidak

memungkinkan siswa untuk pergi kesana. Sehingga dalam

pembelajaran, ketika menjelaskan materi tegangan tali, guru O

menunjukkan gambar/foto rumah adat sebagai sumber belajar.

“Saya juga bukan hanya menggunakan budaya saja

tetapi mengedepankan bahasa daerah. Saya sering

menggunakan bahasa daerah ya sekitar 10%.

Kadang-kadang kata yang sama saya gunakan

seperti oh ini bahasa daerahnya seperti ini, bahasa

indonesianya seperti ini, bahasa inggrisnya seperti

ini. Kalau berhubungan dengan budaya itu saya

sering bahkan selalu pakai untuk setiap materi kalau

memang budaya kita ada punya keterkaitannya itu

selalau saya sampaikan. Contoh yang selalu saya

persoalkan dengan anak-anak itu tentang tegangan

tali. Nah bahwa tegangan tali itu adalah sebuah

gaya. Gaya itu mempunyai banyak fungsi, salah

satunya adalah bahwa gaya itu menjaga, mengikat

satu komponen dengan komponen yang yang lain.

Jadi rumah adat kita atau sering disebut „korke‟,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

53

dalam pembelajaran saya biasa menunjukkan foto

karena saya tidak bisa membawa anak keluar kelas

karena korke itu jauh. Korke itu mempunyai

arsitektur yang mana orang tidak akan pernah

membuat pasak dan semuanya menggunakan tali.

Dan disini fungsi dari tali adalah dia menjaga dan ini

semua talinya ditegangkan. Jadi untuk menjaga satu

komponen dengan komponen yang lainnya itu hanya

dengan menggunakan tali. Membuat rumah adat itu

kan tidak menggunakan paku, bahkan semen atau

pun seng saja tidak bisa digunakan. Semuanya

menggunakan bahan-bahan dari alam. Maka dengan

harapan dari tali saja. Sampai dengan proses orang

mendatangkan tiang korke. Tiang korke itu biasanya

tiannya besar-besr dan tidak boleh tiangnya

disambung-sambung, besarnya sampai dengan satu

pelukkan orang. Nah, kalau tiangnya berada di

dekat-dekat itu mudah, tetapi kalau tiangnya jenis

kayunya harus sama dan tidak boleh kayu

sembarang. Dan kayu iyu hanya bisa diambil pada

daerah-daerah terjal. Nah, caranya untuk bisa

mengangkat ke atas permukaan maka kita

menggunakan tegangan tali, yaitu tinggal di ikat lalu

diputar saja dan talinya tegang dan kayu itu akan

naik. Dasar dari orang bilang „setan bodoh‟ itu.

Semua budaya yang bisa kita singgungkan ke

pelajaran maka saya masukkan.”

Pengetahuan guru terhadap peran budaya siswa dalam

pembelajaran fisika tidak dipengaruhi oleh lulusan dari Univeristas

mana guru berasal, berapa lama pengalaman mengajar guru maupun

instansi tempat guru mengajar dan keterlibatan guru dalam mengikuti

program pelatihan guru untuk meningkatkan kemampuan guru tetapi

kepekaan guru, pengetahuan, keterampilan dan niat guru untuk

mencoba sesuatu yang baru dan berbeda yang dapat ditunjukkan atau

diaplikasikan dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

54

Dari hasil pembahasan diatas dapat dilihat bahwa guru I

mengetahui peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran

fisika SMA di kelas sebagai media pembelajaran dengan membawa

gantungan kunci yang terbuat dari plastik untuk materi elastisitas dan

jam dinding untuk menjelaskan materi gerak melingkar sedangkan

guru J, guru K, guru L, guru M, guru N, guru O, dan guru P

mengetahui peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran

fisika SMA di kelas sebagai sumber belajar dengan memberikan

ilustrasi atau contoh-conoth nyata dalam kehidupan sehari-hari yang

berhubungan dengan budaya siswa. Jika dipersentasekan sebanyak

12,5% guru fisika mengetahui peran dan pemanfaatan budaya siswa

dalam pembelajaran fisika sebagai media pembelajaran dan 87,5%

guru fisika mengetahui peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam

pembelajaran fisika sebagai sumber belajar.

2. Rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan budaya siswa

dalam pembelajaran fisika

Pengetahuan guru mengenai peran budaya siswa terhadap

pembelajaran fisika di kelas berdampak pada metode pembelajaran

yang dirancang.

Pada saat proses wawancara mengenai rancangan pembelajaran

yang memanfaatkan budaya siswa dalam pembelajaran fisika

berlangsung, peneliti tidak sempat meminta rancangan pembelajaran

yang lengkap berupa RPP kepada guru melainkan rancangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

55

pembelajaran sederhana yang berupa deskripsian yang dideskripsikan

oleh guru.

Berdasarkan hasil analisis wawancara mengenai rancangan

pembelajaran yang mengintegrasikan budaya siswa dalam

pembelajaran, peneliti menemukan bahwa sebagain besar guru

mempunyai rancangan pembelajaran yang sama tetapi ada juga guru

yang mempunyai rancangan pembelajaran yang berbeda. Berdasarkan

data yang diperoleh, kebanyakan guru memanfaatkan budaya siswa

sebagai sumber belajar. Dimana, dalam pembelajaran guru tidak

membawa langsung siswa ke lapangan dan guru juga tidak mempunyai

alat-alat yang bisa dijadikan contoh untuk melakukan percobaan di

kelas. Sehingga dalam pembelajaran, guru menjelaskan materi

menggunakan contoh-contoh nyata yang sering dilakukan ataupun

ditemukan siswa setiap hari yang sudah membudaya dan

menghubungkannya dengan materi yang dipelajari saat itu. Hal ini

merupakan rancangan yang dibuat oleh guru J, guru L, guru M.

Dalam merancang pembelajaran yang memanfaatkan budaya

siswa, guru J selalu memberikan ilustrasi mengenai contoh-contoh

nyata yang sering ditemui ataupun dilakukan setiap hari oleh siswa

pada awal pembelajaran. Namun, guru J tidak memperhatikan apakah

contoh-contoh yang diberikan itu berkaitan dengan budaya siswa atau

tidak tetapi yang diperhatikan guru J adalah semua contoh yang

diberikan itu harus ada unsur fisikanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

56

“Sama saja. Ilustrasi ini ada di kegiatan awal. Tetapi saya

tidak tahu itu budaya atau tidak. Saya hanya berpikir

tentang fisikanya saja.”

Dalam merancang pembelajaran yang memanfaatkan budaya

siswa, guru L terlebih dahalu menjelaskan mengenai budaya yang

berkaitan dengan materi fisika yang mereka pelajari pada saat itu.

Budaya yang dimaksud adalah budaya lokal daerah setempat. Lalu

siswa dibiarkan untuk berimajinasi.

“Kita jelaskan tentang budayanya dan biarkan mereka

berimajinasi misalnya budaya Manggrai dalam membagi

lahan perkebunan yang membentuk sarang laba-laba

bagaimana orang dulu yang tidak sekolah bisa melakukan

hal-hal itu. Jadi kita membandingkan bagaimana leluhur

dulu akurasi dalam perhitungannya itu luar biasa bahkan

dalam membuat rumah adat sekalipun. Jadi kita

mengarahkan anak-anak supaya tidak melenceng.

Memang selama saya jadi guru jarang sekali ke lapangan

untuk menjelaskan materi fisika dan menunjukkan gejala

fisika yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari tapi

sebatas membanding-bandingkan saja bahwa budaya itu

merupakan hasil perkembangan sains jadi mereka berjalan

berbarengan.”

Menurut guru M, rancangan pembelajaran pembelajaran yang

memanfaatkan budaya siswa itu jika dibuat dengan baik, siswa akan

lebih mudah memahami konsep fisika dengan contoh-contoh yang

diberikan. Hal ini dikarenakan contoh yang diberikanpun berhubungan

dengan budaya setempat yang mana siswa mengalami atau melihat

langsung dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran, guru M

selalu berpedoman pada RPP yang telah dibuat. Pada bagian pembuka

ada salam pembuka, bagian inti ada materi dan kegiatan penutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

57

biasanya guru membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari dan

memberikan tugas.

Guru M: “Kalau disuruh mungkin itu memang lebih bagus

supaya mereka lebih memahami dan saat itu mungkin

mereka bisa mengerti oh tentang konsep yang berkaitan,

konsep dalam ilmunya dan penerapannya yang mereka

buat saat itu mereka bisa memahami tidak hanya sekedar

oh iya ibu kami pernah melakukan. Kalau untuk

pembukanya salam pembuka seperti biasa, kalau intinya

mungkin lebih ke materi terus biasanya kalau kegiatan

penutup saya biasanya membuat kesimpulan dan

terakhirnya harus ada tugas untuk mereka.”

Rancangan pembelajaran yang dibuat oleh guru I dan guru K itu

sama. Dimana, dalam pembelajaran guru membagi siswa ke dalam

beberapa kelompok. Awalnya guru membangkitkan rasa penasaran

siswa dengan mengatakan bahwa aktifitas ini berkaitan dengan topik

atau konsep ini, lalu untuk kaitannya seperti apa akan dicari sendiri

oleh siswa melalui diskusi dengan teman kelompok dan disimpulkan

bersama-sama. Selain itu, jika alat dan bahannya tersedia dan bisa

dibawah ke kelas maka siswa akan melakukan percobaan/eksperimen.

Guru juga membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) ke setiap

kelompok dan siswa dapat mengerjakan sesuai apa yang diminta di

LKS. Setelah selesai berdiskusi, setiap kelompok akan

mempresentasikan dan disimpulkan bersama-sama.

Guru I: “Pada dasarnya seperti penjelasan yang tadi, tetapi

mungkin kalau alatnya cukup dan bisa dibawah ke kelas,

mungkin saya bagi mereka ke dalam kelompok, minimal

satu kelompok 5 sampai 6 orang. Buat kelompok-

kelompok ini, kita bagi alatnya satu-satu, kemudian kita

bagi LKS, kemudian mereka kerjakan apa yang diminta di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

58

LKS. Di LKS kan pasti sudah mencakup alat tadi.

Kemudian setelah itu mereka kerja soal yang ada.

Kemudian diskusi hasil pekerja mereka dan lanjut

presentasi dan dilengkapi yang lain. Kemudian terakhir

rangkuman bersama guru dan siswa.”

Guru K: “Rancangan idealnya ya misalnya mau

membahas suatu topik tertentu yang satu tahu ada

kaitannya dengan aktifitas siswa yang sudah membudaya

maka saya awalnya akan membangkitkan rasa penasaran

mereka dengan mengatakan bahwa aktifitas tersebut

berkaitan dengan topik atau konsep yang ini selanjutnya

kaitannya seperti apa akan dicari sendiri oleh siswa

tersebut melalui diskusi dengan teman kelompoknya lalu

nanti disimpulkan bersama-sama.”

Dalam merancang sebuah metode pembelajaran guru P perlu

mempertimbangkan beberapa hal yaitu; untuk mengaitkan atau

menghubungkan materi dengan budaya siswa, guru harus tahu

bagaimana cara menghubungkan dan membingkai pengetahuan fisika

itu dalam budaya siswa. Hal ini agar siswa mudah menyatukan

budayanya dengan materi yang diajarkan saat itu. Sehingga guru harus

mempunyai pemahaman yang luas, dan juga guru harus menguasai

materi agar mudah menjelaskan kepada siswa.

“Jika materi ini dikaitkan dengan budaya lokalnya apa

(budaya lokal siswa). Lalu bagaimana menghubungkan,

membingkai pengetahuan fisika itu dalam budaya itu

sehingga anak mengetahui budayanya dan membuat

pendekatannya secara ilmu. Sehingga sangat dibutuhkan

pemahaman guru.”

Berbeda dengan guru yang lain, guru O tidak bisa merancang

kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan budaya siswa karena

menurut guru O untuk membuat rancangan seperti itu belum sama

sekali tepikirkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

59

“Belum kepikiran sampai disitu. Dan ini bagus.

Maksudnya bahwa yang diinginkan adalah kita membuat

satu metode atau metodelogi yang di dalamnya itu ada

fisika dan ada budayanya. Jika kita datang ke budaya dan

kita melaksanakan tetapi ada konsep fisika apa yang mau

dibangun disini. Itu belum dipikirkan.”

Dari hasil pembahasan diatas dapat dilihat bahwa guru I, guru J,

guru K, guru L, guru M, dan guru P bisa merancang pembelajaran

yang mengintegrasikan budaya siswa dalam pembelajaran fisika

sebagai media dan sumber belajar sedangkan guru N dan guru O tidak

bisa merancang pembelajaran yang mengintegrasikan budaya siswa

dalam pembelajaran fisika. Jika dipersentasekan sebanyak 75% guru

fisika dapat merancang pembelajaran yang mengintegrasikan budaya

siswa dalam pembelajaran fisika sebagai media dan sumber belajar

sedangkan 25% guru fisika tidak dapat merancang pembelajaran yang

mengintegrasikan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sebagai

media dan sumber belajar.

3. Implementasi rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan

budaya siswa dalam pembelajaran

Pengetahuan dan rancangan yang telah dibuat oleh guru akan

berdampak pada sejauh mana keberhasilan dari penggunaan metode

pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil wawancara bahwa rancangan

ideal pembelajaran dengan memanfaatkan budaya siswa yang sudah

dirancang oleh masing-masing guru tidak semuanya dapat berhasil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

60

Kebanyakkan guru mengatakan bahwa keberhasilan penggunaan

metode pembelajaran itu bergntung pada situasi atau kondisi siswa di

kelas dan juga dibutuhkan strategi guru untuk bisa membimbing siswa

yang belum memahami materi fisika yang dihubungkan dengan

budaya siswa agar bisa memahaminya.

Dari hasil analisis diatas yang berkaitan dengan pengetahuan guru

mengenai peran budaya siswa dan penerapannya dalam pembelajaran

fisika, ditemukan bahwa setiap guru memiliki pengetahuan dan cara

penerapannya yang berbeda-beda. Ada guru yang mengetahui

pentingnya peran budaya siswa dalam kegiatan pembelajaran fisika

dan memanfaatkannya sebagai media atau sumber belajar, tetapi ada

juga guru yang memiliki pengetahuan saja tetapi tidak dapat

menerapkan dalam kegiatan pembelajaran. Guru yang memiliki

pengetahuan tentang metode dan menerapkannya dalam pembelajaran

dapat membantu siswa dan juga guru itu sendiri dalam berlangsungnya

kegiatan pembelajaran fisika di kelas.

Menurut guru I berdasarkan rancangan pembelajaran dengan

memanfaatkan budaya siswa yang dibuat, guru I mengatakan bahwa

siswa terlihat sangat antusias dan aktif ketika guru membawa alat

untuk melakukan praktikum di kelas. Lain hal hanya ketika dalam

mengajar guru hanya menjelaskan materi dengan ceramah saja maka

siswa akan cepat merasa bosan.

“Menurut saya, pada umumnya siswa kalau kita bawah

alat-alat atau yang berkaitan dengan itu, pasti mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

61

antusias. Itu tadi kalau dengan ceramah, mereka hanya

dengar dan pasti ada yang ngantuk. Tetapi kalau kita bawa

alat-alat, mereka pasti antusias dan aktif.”

Menurut guru M, dalam merancang sebuah pembelajaran dengan

memanfaatkan budaya siswa tingkat keberhasilnya mencapai 75% jika

sesuai dengan rancangan yang telah dibuat di RPP.

“Kalau sesuai dengan RPP nya mungkin sekitar 75% dapat

diterapkan karena kalau di RPP itu kan kita ada

eksperimen. Percobaannya harus ada atau sebagai contoh

tadi yang budaya sisw aitu harus ada tapi kalau kembali ke

siswanya memang tidak bisa karena mereka punya konsep

pemahaman materinya kurang bagus dan cara tangkapnya

mereka lamban.”

Menurut guru N, dalam melaksanakan rancangan pembelajaran

yang telah dibuat guru harus memikirkan sebuah cara atau metode

khusus agar siswa mudah paham dengan penjelasan guru sehingga

rancangan pembelajaran yang sudah disiapkan dapat diterapkan di

kelas dengan baik.

“Biasanya tentang hal-hal seperti ini atau tentang

rancangan seperti itu tadi, biasanya kita harus pikir juga

ketika kita membuat bahan ajar, hal seperti ini nanti kita

akan memasukkan sehingga mereka lebih paham tentang

hal-hal ini.”

Menurut guru P, rancangan pembelajaran yang telah dibuat

sebagus apapun dapat berubah ketika keadaan siswa dan situasi kelas

yang tidak baik. Dimana dalam pembelajaran, ketika guru menjelaskan

materi ada beberapa siswa yang mengerti dan ada juga siswa yang

tidak mengerti. Guru P mengatakan bahwa rancangan yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

62

dibuat dapat terlaksana tergantung situasi dan strategi dari guru untuk

bisa membimbing yang belum mengerti menjadi mengerti.

“Rancangan itu seindah apapun yang sudah disiapkan dari

rumah itu akan bisa berubah ketika masuk ke kelas dan

menemukan siswa yang mana satunya sudah mengerti dan

satunya belum mengerti sehingga kita tidak bisa berpaku

pada apa yang sudah kita siapkan itu. Mungkin yang kita

siapkan itu bisa menjadi bingkai tetapi tergantung situasi

dan strategi guru untuk bisa membimbing yang belum

mengerti agar menjadi mengerti.”

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat dsimpulkan bahwa

guru I, guru M, guru N, dan guru P dapat mengimplementasikan

rancangan pembelajaran yang telah dibuat. Guru J, guru L, dan guru K

tidak dapat tidak dapat mengimplementasikan rancangan pembelajaran

yang telah dibuat sedangkan guru O tidak mengetahui sejauh mana

rancangan pembelajaran yang dibuat dapat diimplementasikan. Jika

dipersentasekan sebanyak 50% guru fisika dapat

mengimplementasikan rancangan pembelajaran yang

mengintegrasikan budaya siswa dalam pembelajaran yang telah dibuat,

37,5% guru fisika tidak dapat mengimplementasikan rancangan

pembelajaran yang mengintegrasikan budaya siswa dalam

pembelajaran yang telah dibuat sedangkan 12,5% guru fisika tidak

mengetahui sejauh mana rancangan pembelajaran yang

mengintegrasikan budaya siswa dalam pembelajaran dapat

diimplementasikan. Dalam penelitian ini masih ditemukan adanya

kendala-kendala yang dialami oleh sebagian besar guru sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

63

rancangan tersebut sulit berhasil jika diterapkan. Kendala-kendala

yang ditemukan antara lain:

a. Guru yang kurang terampil atau tidak terampil untuk menggunakan

budaya siswa sebagai metode pembelajaran.

b. Kurangnya pemahaman guru untuk menghubungkan materi fisika

dengan budaya siswa.

c. Siswa terkadang sulit untuk menghubungkan contoh yang

diberikan mengenai budaya dengan materi fisika karena daya serap

siswa yang masih rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa

hal mengenai pengetahuan guru terhadap peran dan pemanfaatan budaya

siswa dalam pembelajaran fisika sebagai berikut:

1. Sebanyak 12,5% dari delapan guru fisika di pulau Flores, NTT

mengetahui peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran

fisika di kelas sebagai media pembelajaran dan sebanyak 87,5% guru

fisika mengetahui peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam

pembelajaran fisika sebagai sumber belajar.

2. Sebanyak 75% dari delapan guru fisika di pulau Flores, NTT dapat

merancang pembelajaran yang mengintegrasikan budaya siswa dalam

pembelajaran fisika dan 25% guru fisika tidak dapat merancang

pembelajaran yang mengintegrasikan budaya siswa dalam

pembelajaran.

3. Sebanyak 50% dari delapan guru fisika di pulau Flores, NTT dapat

mengimplementasikan rancangan pembelajaran yang

mengintegrasikan budaya siswa dalam pembelajaran yang telah dibuat,

37,5% guru fisika tidak dapat mengimplementasikan rancangan

pembelajaran yang mengintegrasikan budaya siswa dalam

pembelajaran yang telah dibuat dan 12,5% guru fisika tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

65

mengetahui sejauh mana rancangan pembelajaran yang

mengintegrasikan budaya siswa dalam pembelajaran dapat

diimplementasikan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, peneliti menyampaikan

beberapa saran, yaitu:

1. Melihat banyaknya tradisisi budaya yang dapat dijadikan sebagai

bahan ajar, maka sebagai guru fisika harus memiliki pengetahuan yang

luas, pemahaman yang baik dan kreatif yang tinggi untuk dapat

menggunakan tradisi budaya sebagai bahan ajar.

2. Sebaiknya sekolah memberikan pelatihan terkait pemanfaatan budaya

siswa sebagai metode pembelajaran.

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menggunakan kuisioner dan observasi

kepada guru yang bersangkutan supaya data lebih lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN GURU MENGENAI PERAN DAN ... fileidentifikasi pengetahuan guru mengenai peran dan pemanfaatan budaya siswa dalam pembelajaran fisika sma di kelas (sebuah studi

66

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful B. & Aswan Zein. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

PT RINEKA CIPTA.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Kunandar, 2007. Guru Profesional. Jakarta: PT RAJA GRAFINDO PERSADA

Rusman, 2009. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN. Mengembangkan

Profesionaisme Guru. Jakarta: PT RAJA GRAFINDO PERSADA

Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivistik dan

Menyenangkan. Yogyakarta: USD

Suparno, Paul. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: USD

Suprayekti, dkk, 2008. Pembaharuan Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka

Susanto, Ahmad. 2013. TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

DASAR. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI