Identifikasi Parasit Plasmodium

4
IDENTIFIKASI PARASIT PLASMODIUM Metode pemeriksaan malaria yang digunakan secara umum, yaitu metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung meliputi pemeriksaan mikroskopik, Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Rapid Diagnostic Test (RDT), sedangkan metode tidak langsung ialah pemeriksaan serologi. Masing-masing metode pemeriksaan memiliki keterbatasan yang bervariasi dalam hal spesifisitas, sensitivitas dan efektivitas biaya. Metode pemeriksaan malaria yang dipakai secara luas adalah pemeriksaan mikroskopik apusan darah tepi, tebal atau tipis dengan pewarnaan Giemsa atau Wright. Metode pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan baku emas yang dapat mengidentifikasi jenis dan stadium malaria, sehingga dapat membantu menentukan beratnya penyakit dan pilihan terapi yang tepat. Pilihan untuk menggunakan pemeriksaan mikroskopis atau RDT tergantung dari keadaan daerah, jumlah kasus, epidemiologi malaria dan kemungkinan untuk menggunakan pemeriksaan mikroskopis pada penyakit lain. Pemeriksaan mikroskopis memiliki keuntungan lain karena selain dapat mendeteksi spesies parasit juga dapat ditentukan jumlah parasit sehingga dapat diketahui kemajuan pengobatannya. Pemeriksaan mikroskopis sangat memerlukan keterampilan petugas, karena akurasi dari hasil pemeriksaan mikroskopis dapat menurun 64 % sampai

Transcript of Identifikasi Parasit Plasmodium

Page 1: Identifikasi Parasit Plasmodium

IDENTIFIKASI PARASIT PLASMODIUM

Metode pemeriksaan malaria yang digunakan secara umum, yaitu metode

langsung dan tidak langsung. Metode langsung meliputi pemeriksaan

mikroskopik, Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Rapid Diagnostic Test

(RDT), sedangkan metode tidak langsung ialah pemeriksaan serologi.

Masing-masing metode pemeriksaan memiliki keterbatasan yang bervariasi

dalam hal spesifisitas, sensitivitas dan efektivitas biaya. Metode pemeriksaan

malaria yang dipakai secara luas adalah pemeriksaan mikroskopik apusan darah

tepi, tebal atau tipis dengan pewarnaan Giemsa atau Wright. Metode pemeriksaan

ini merupakan pemeriksaan baku emas yang dapat mengidentifikasi jenis dan

stadium malaria, sehingga dapat membantu menentukan beratnya penyakit dan

pilihan terapi yang tepat.

Pilihan untuk menggunakan pemeriksaan mikroskopis atau RDT tergantung

dari keadaan daerah, jumlah kasus, epidemiologi malaria dan kemungkinan untuk

menggunakan pemeriksaan mikroskopis pada penyakit lain. Pemeriksaan

mikroskopis memiliki keuntungan lain karena selain dapat mendeteksi spesies

parasit juga dapat ditentukan jumlah parasit sehingga dapat diketahui kemajuan

pengobatannya. Pemeriksaan mikroskopis sangat memerlukan keterampilan

petugas, karena akurasi dari hasil pemeriksaan mikroskopis dapat menurun 64 %

sampai dengan 95% bila jumlah parasit dalam darah menurun atau pada kasus

infeksi campuran dimana hanya satu parasit yang terdeteksi.

Pemeriksaan mikroskopis dilakukan untuk identifikasi parasit yang meliputi

jenis/spesies, stadium dan kepadatan parasit. Sediaan apus darah tebal pada kaca

benda diwarnai dengan larutan Giemsa 3%. Sediaan diamati dengan mikroskop

perbesaran 1000x. Kepadatan parasit dihitung berdasarkan jumlah parasit per 200

leukosit, dengan asumsi jumlah leukosit 5000/ml. Hasil pemeriksaan dinyatakan

negatif apabila tidak ditemukan parasit dalam 100 lapang pandang. Semua hasil

final pemeriksaan mikroskopis selanjutnya dikonfirmasi spesiesnya dengan

pemeriksaan PCR. Pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dapat menjadi

pelengkap untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan mikroskopis. Analisis PCR

dapat mendeteksi parasit pada jumlah yang sangat sedikit. Walapun begitu,

Page 2: Identifikasi Parasit Plasmodium

beberapa studi juga melaporkan bahwa sensitifitas PCR tergantung dari kepadatan

parasit.

Sampel yang digunakan adalah whole blood dengan antikoagulan CPDA

yang disimpan di lemari pendingin bersuhu 2-60°C dan berumur kurang dari tiga

minggu. Sampel darah diambil dari selang pada kantong darah kemudian

dilakukan pembuatan sediaan darah tebal dan tipis dengan menggunakan object

glass. Sediaan apusan darah dilakukan pewarnaan dengan larutan Giemsa 10%

selama 15 menit dan setelah itu diperiksa di bawah mikroskop cahaya dengan

pembesaran objektif 100x. Hasil negatif pada pemeriksaan mikroskopik malaria

didapat jika tidak ditemukan parasit malaria pada 100 lapangan pandang sediaan

darah tebal. Hasil positif jika ditemukan satu atau lebih parasit malaria pada 100

lapangan pandang sediaan darah tebal. Apabila hasil positif malaria, maka

dilanjutkan dengan mengidentifikasi stadium dan spesies dari parasit malaria pada

sediaan darah tebal dan tipis.

Gambar : tropozoit

Gambar : Skizon

Page 3: Identifikasi Parasit Plasmodium

Gambar: Gametosit

Page 4: Identifikasi Parasit Plasmodium