IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
Transcript of IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
LAPORAN PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
Disusun oleh :
1. Shinta Trikusuma Dewi (081610101044)
2. Rizka Ayu Mei W.N. (081610101045)
3. Henry Adhi Santosa (081610101050)
4. Dian Retno Utari (081610101057)
5. Caka Cindera Sari (081610101060)
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
Juni, 2010
Kuesioner Penelitian Untuk Penyakit Kulit
Nama Responden :………………………………..Tanggal :………………………………..
Kami mohon saudara memberikan jawaban sejujurnya. Jawaban saudara kami rahasiakan.
Identitas responden:Nama :Alamat :Umur :Jenis kelamin :Pendidikan :Pekerjaan :
Berilah tanda (X) pada huruf a atau b atau c, bila menurut saudara benar.
1. Di mana anda sering mandia. Kamar mandi pribadib. Sungaic. Tempat pemandian umum
2. Berapa kali anda mandi a. Satu kali seharib. Dua kali seharic. Tiga kali sehari
3. Berapa kali anda membersihkan bak mandi dan kamar mandi andaa. Seminggu sekalib. Tiga hari sekalic. Sebulan sekali
4. Jika tempat anda mati air dalam beberapa hari dari pusat PDAM, apa yang anda lakukan a. Biarkan saja , menunggu air dari PDAM mengalir kembalib. Membuat tempat penampungan air dan mencari cadangan air dari
sungaic. Mandi , cuci dan kakus di sungai
5. Berapa kali anda mengganti baju dalam seminggua. 7 kalib. 3 kalic. 4 kali
6. Apa yang anda lakukan terhadap sampah yang disekitar lingkungan anda
a. Dipendam dalam tanahb. Dibuang pada tempat pembakaran sampahc. Di daur ulang
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT KECAMATAN PUGER
Dari 30 soal kuesioner yang dibuat untuk mengetahui masalah kesehatan
yang ada pada masyarakat kecamatan Puger kabupaten Jember, kami membagi
kedalam 5 topik penyakit yang menjadi masalah kesehatan. Soal no. 1-6 adalah
topik penyakit kulit, soal no. 7-12 adalah topik gingivitis, soal no. 13-18 adalah
topik bronchitis, soal no. 19-24 adalah topik diare, dan soal no 25-30 adalah topik
demam berdarah dengue (DBD).
Setelah dilakukan tabulasi data skor hasil jawaban kuesioner dari 20
responden, didapatkan hasil bahwa dari kelima topik masalah kesehatan tersebut
ternyata penyakit kulit merupakan masalah yang paling besar prosentasenya
dibandingkan dengan penyakit lainnya. Oleh karena alasan tersebut, maka kami
memilih untuk mengidentifikasi masalah penyakit kulit yang ada pada masyarakat
kecamatan Puger. Penyakit kulit juga merupakan peringkat ke enam dari 10
prnyakit terbesar yang diderita masyarakat Puger beberapa tahun terakhir.
Penyakit kulit pada kuesioner merupakan pertanyaan no. 1-6 dengan skor
jawaban adalah 1-3 (dapat dilihat pada tabel tabulasi di atas). Pada pertanyaan
no.1 mengenai dimana kebiasaan masyarakat Puger mandi, 50% menjawab di
kamar mandi umum, 45% menjawab di kamar mandi pribadi, dan 5% menjawab
di sungai. Pertanyaan no.2 berapa kali mereka mandi, 50% menjawab satu kali
sehari , 30% menjawab dua kali sehari, dan hanya 20% menjawab tiga kali sehari.
Pertanyaan no.3 berapa kali mereka membersihkan bak mandi dan kamar mandi,
50% menjawab satu minggu sekali, 45% menjawab tiga hari sekali, dan 5%
menjawab satu bulan sekali. Pertanyaan no.4 jika mati air dalam beberapa hari
dari pusat PDAM, yang mereka lakukan adalah : 30% menjawab membiarkan
saja, menunggu air dari PDAM mengalir kembali, 10% menjawab membuat
tempat penampungan air dan mencari cadangan air dari sungai, 60% menjawab
mandi, cuci dan kakus di sungai. Pertanyaan no.5 berapa kali mereka biasa
mengganti baju dalam seminggu, 35% menjawab 7 kali, 20% menjawab 3 kali,
dan 45% menjawab hanya 4 kali seminggu. Pertanyaan no.6 apa yang mereka
lakukan terhadap sampah di sekitar tempat tinggal mereka, 20% menjawab
dipendam dalam tanah, 55% menjawab dibuang pada tempat pembakaran sampah,
dan hanya 25% menjawab di daur ulang.
Dari hasil tabulasi data hasil jawaban pertanyaan no.1-6 tersebut, dapat
diambil kesimpulan bahwa penyebab utama tingginya penyakit kulit yang terjadi
pada masyarakat Puger adalah karena sanitasi lingkungan yang buruk dan juga
kebiasaan masyarakat sendiri yang kurang menjaga kebersihan tubuh dan
lingkungannya. Keadaan sanitasi lingkungan yang buruk dapat dilihat dari
jawaban masyarakat dengan prosentase terbesar adalah mereka biasa mandi di
tempat pemandian umum karena tidak memiliki kamar mandi pribadi, sedangkan
bila air PDAM mati, mereka melakukan kegiatan mandi, cuci, dan kakus di
sungai. Bisa dibayangkan bagaimana kotornya kamar mandi umum yang dipakai
bersama-sama. Dengan kondisi kamar mandi yang kotor dan juga air yang kotor
akan mempermudah masyarakat terinfeksi oleh mikroorganisme yang menjadi
penyebab penyakit kulit. Satu tempat yang dipakai begitu banyak orang juga akan
mempercepat penularan penyakit kulit dari satu orang ke orang yang lain sehingga
akan meningkatkan insidensi penyakit kulit yang terjadi. Begitu pula kegiatan
mandi, cuci dan kakus di sungai, air yang sudah tercemar oleh bakteri dan
mikrroorganisme dari feces dan kotoran-kotoran lainnya dipakai untuk mandi dan
mencuci pakaian. Hal tersebut juga mengakibatkan kontaminasi mikroorganisme
penyebab penyakit kulit pada tubuh dan pakaian yang digunakan sehari-hari.
Apabila ada satu orang yang sudah mengidap penyakit kulit, kemudian air sungai
yang sudah terkontaminasi dipakai mandi orang di sebelahnya, otomatis juga akan
mempercepat penularan penyakit.
Sedangkan untuk masalah kebiasaan masyarakat yang kurang menjaga
kebersihan tubuh dan lingkungan, dapat dilihat dari prosentase terbesar jawaban
masyarakat adalah mereka mandi hanya satu kali sehari, mengganti baju hanya 4
kali dalam seminggu, dan juga membersihkan bak mandi dan kamar mandi hanya
satu kali seminggu. Hal-hal tersebut juga jelas dapat menjadi penyebab tingginya
insidensi penyakit kulit pada masyarakat Puger. Keadaan tubuh yang kurang
bersih karena mandi hanya satu kali sehari dan mengganti baju hanya 4 kali dalam
seminggu dapat meningkatkan peluang untuk terjangkit penyakit kulit atau
bahkan tertular penyakit kulit. Ditambah lagi kebiasaan kurang menjaga
kebersihan lingkungan karena membersihkan bak mandi dan kamar mandi hanya
satu kali seminggu juga merupakan faktor pendorong terjadinya penyakit kulit.
Apalagi bagi mereka yang mandi di tempat umum, seharusnya kamar mandi
sibersihkan setiap hari bila perlu dengan cara membagi tugas piket bagi orang-
orang yang memakai kamar mandi tersebut, karena semakin banyak orang yang
memakai satu kamar mandi maka akan semakin cepat kotor pula kamar mandi
tersebut. Membersihkan kamar mandi lebih sering juga dapat mengurangi
pemularan penyakit kulit seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Jadi, penyakit kulit yang terjadi pada masyarakat kecamatn Puger memang
disebabkab karena sanitasi lingkungan yang buruk dan juga kebiasaan masyarakat
yang kirang menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar. Hal ini dapat
diatasi dengan perbaikan sanitasi lingkungan dan juga penyuluhan kepada
masyarakat Puger untuk lebih menjaga kebersihan. Dengan demikian dapat
mengurangi masalah kesehatan yang terjadi di kecamatan Puger.