II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

27
II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS 2.1. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH 2.2. LANGKAH-LANGKAH PERUMUSAN MASALAH 2.3. CONTOH PERUMUSAN MASALAH 2.4. HIPOTESIS PENELITIAN

Transcript of II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

Page 1: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

2.1. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

2.2. LANGKAH-LANGKAH PERUMUSAN MASALAH

2.3. CONTOH PERUMUSAN MASALAH

2.4. HIPOTESIS PENELITIAN

Page 2: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

2.1. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAHMasalah penelitian dipilih berdasarkan beberapapertimbangan antara lain dilihat dari sisi waktu, biaya,kemampuan si peneliti maupun kontribusi yang akandiberikan oleh penelitian tersebut bagi pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi.Tanpa adanya permasalahan yang jelas, penelitian tidakakan dapat dilaksanakan karena perumusan masalahmerupakan sumber utama dari unsur penelitian yang akandilaksanakan.Perumusan masalah ini bertujuan untuk mencari sesuatudalam kerangka pemuasan akademis seseorang,memuaskan perhatian serta keingintahuan seseorang akanhal-hal yang baru, meletakkan dasar untuk memecahkanbeberapa penemuan penelitian sebelumnya ataupun dasaruntuk penelitian selanjutnya, memenuhi keinginan sosialdan meyediakan sesuatu yang bermanfaat.

Page 3: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

Penentuan permasalahan (identifikasi masalah) secarajelas dan sederhana bertujuan untuk mentransformasikantopik kedalam sesuatu yang bisa dikelola (manageable)dalam artian disesuaikan dengan kemampuan peneliti danbatasan-batasan sumber daya yang ada. Tanpa adanyapermasalahan, penelitian tidak akan dapat dilaksanakankarena perumusan masalah merupakan sumber utama dariunsur penelitian yang akan dilaksanakan.Pencarian masalah yang akan dikaji dapat bersumber daribacaan, pengamatan terhadap fakta dilapangan,berdasarkan pengalaman pribadi, maupun dari hasilpertemuan-pertemuan ilmiah seperti seminar, diskusi danlokakarya. Permasalahan yang ingin dikaji sebaiknyadiuraikan mulai dari permasalahan secara umum hinggaakhirnya terbentuk suatu permasalahan yang lebih khususdan spesifik. Dalam pencarian topik permasalahan ini perluadanya pemahaman terhadap objek yang ingin diteliti baikmelalui fenomena-fenomena yang ada, teori, hipotesismaupun eksperimen.

Page 4: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

PERUMUSAN MASALAH

IDENTIFIKASI MASALAH

PEMBATASAN R. LINGKUP

PENETAPAN RESEARCH QUESTION

IDENTIFIKASI TUJUAN

HIPOTESIS

STATISTICAL HIPOTESIS

HYPOTHETICAL STATEMENT

Page 5: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

CARA UNTUK MERUMUSKAN MASALAH

1. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan(research question) yang berfokus padadependent variable atau pada apa yang akanditeliti.

2. Rumusan hendaknya jelas dan padat

3. Rumusan masalah harus berisi implikasiadanya data untuk memecahkan masalah

4. Rumusan masalah dasar dalam membuathipotesa

Page 6: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

CONTOH PERUMUSAN MASALAH YANG DIBUAT DALAM BENTUKRESEARCH QUESTION

Contoh 1: Harini, Sri. 2005. Analisis, Permodelan dan PerbaikanProses Bisnis pada Penerapan CRM, studi kasus: Divisi CellularCustomer Service PT Indosat, Tbk. Tesis. Fakultas Ilmu KomputerUniversitas Indonesia.Pertanyaan penelitian yang ingin dijawab adalah sebagai berikut:1. Proses bisnis apa saja yang perlu diperbaiki pada Div. CCS

Operation INDOSAT dengan memanfaatkan teknologiinformasi untuk meningkatkan efisiensi dan keefektifankegiatan layanannya?

2. Model proses bisnis pada fungsi customer interfacemanagement yang bagaimana yang sebaiknya diterapkanINDOSAT untuk meningkatkan SLA di Div. CCS Operation?

3. Seberapa besar peningkatan optimalisasi pemanfaatn aplikasiCRM INDOSAT pasca pembentukan proses bisnis tersebut?

Page 7: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

CONTOH PERUMUSAN MASALAH YANG DIBUAT DALAM BENTUKRESEARCH QUESTION

Contoh 2: Cahyadi, Eddy. 2006. Kajian Business Continuity PlanBerdasarkan Kuantifikasi Nilai Ekonomis Sistem Aplikasi padaIndustri Penerbangan: Studi kaus pada PT Garuda Indonesia.Tesis. Fakultas Ilmu Komputer. Universitas Indonesia.Beberapa hal yang akan ditinjau dari penelitian ini adalah:1. Bagaimana mengkualifikasi nilai manfaat dari aplikasi

penunjang utama proses binis yang besifat tangible maupunintangible ?

2. Bagaimana mengkualifikasi biaya pengembangan daribeberapa alternatif skema sistem pendukung sebagai bagiandari perencanaan BCP ?

3. Dapatkah kualifikasi tersebut dijadikan justifikasi kelayakansecara ekonomis bagi perancangan BCO yang optimum yaitubiaya untuk alternatif skema BCP sama dengan kerugianbisnis yang ditanggung bila terjadi kegagalan sistem ?

Page 8: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

TIGA CIRI PERMASALAHAN YANG BAIK1. Mempunyai nilai penelitian, dalam arti bahwa

permasalahan tersebut masih bersifatasli/original, menyatakan suatu hubungan denganbidang lain, serta dapat diuji kebenarannya).

2. Visible, artinya permasalahan tersebut dapatdipecahkan, tersedianya data dan metode untukmemecahkan masalah, tersedianya biaya, dandapat diselesaikan dalam waktu yang wajar).

3. Sesuai dengan kualifikasi peneliti, artinya bahwapermasalahan yang diangkat menarik minat bagisi peneliti, serta sesuai dengan kualifikasi yangada.

Page 9: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

SUMBER MASALAH YANG DAPAT DIJADIKAN SEBAGAI TOPIK RESEARCH1. Penelitian Observasi. Dengarkan secara langsung

keluhan-keluhan yang ada di lapangan dan adakaneksploratif sendiri secara singkat.

2. Diskusi-diskusi. Diskusi ini termasuk di dalamnyadiskusi resmi atau diskusi tidak resmi. Ikuti denganseksama diskusi tersebut dan kutip masalah-masalahyang timbul dalam diskusi tersebut.

3. Dosen-dosen atau ahli riset. Pada umumnya dosenmenguasai suatu bidang ilmu tertentu secara lebih baikdaripada orang lain.

4. Bibliographi. Sumber bibliografi yang dapat dijadikansumber problem adalah journal, encyclopedia, review,skripsi/tesis, disertasi, buku-buku teks, majalah,buletin, research report dan lain sebagainya.

Page 10: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

2.2 LANGKAH-LANGKAH PERUMUSAN MASALAH

Ada dua pertimbangan yang harus diperhatikandalam memilih masalah yang telah dirumuskanatau diidentifikasi diantaranya harus dilihat lagiapakah rumusan masalah tersebut layak apabiladipandang dari segi objektif maupun bila dilihatdari nilai penelitiannya. Untuk mengidentifikasimasalah bisa dilakukan dengan berbagai cara,diantaranya bisa dilakukan dengan bacaan (buku,jurnal, tesis, dan lain sebagainya), pengamatandilapangan, berdasarkan pengalaman pribadi,seminar dan lokakarya, diskusi, dan lainsebagainya.

Page 11: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

HUBUNGAN ANTARA TEORI,HIPOTESIS, ILMU PENGETAHUAN, VARIABLE, DEFENISI

OPERASIONAL DAN LAIN SEBAGAINYA UNTUKMENGIDENTIFIKASI SUATU MASALAH.

PENETAPAN PERMASALAHAN

KONDISIVARIABEL

HIPOTESIS

PENGETAHUANTEORI YANG RELEVAN

DEFINISI OPERASIONAL

Page 12: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

EMPAT LANGKAH PENTING YANG HARUS DILAKUKAN DALAM MEMBUAT SUATU

PERUMUSAN MASALAHLangkah 1 : Tentukan fokus penelitianLangkah 2 : Cari berbagai kemungkinan dari berbagai

faktor yang ada kaitannya dengan fokuspenelitian tersebut yang dalam hal inidinamakan subfokus.

Langkah 3 : Diantara faktor-faktor yang terkaitadakan pengkajian faktor mana yangpaling menarik untuk ditelaah, kemudiantetapkan faktor apa saja yang akandipilih.

Langkah 4 : Kaitkan secara logis faktor-faktorsubfokus yang dipilih dengan fokuspenelitian.

Page 13: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

2.3 CONTOH PERUMUSAN MASALAHContoh 1: Abstrak dengan judul “Penggunaan Cobit dan IT-ILsebagai Alat Analisa dan Cobit dan IT BSC sebagai Alat UkurKinerja Manajemen TIPperusahaan” pada tahun 2007.Penggunaan teknologi informasi dalam suatu perusahaan, tidakselamanya secara otomatis meningkatkan kinerja perusahaantersebut. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalahmanajemen TI. Berbagai teknik dapat digunakan untukmengukur kinerja manajemen TI, diantaranya penggunaan.Balance Scorecard, COBIT, dan IT-IL. Teknik-teknik tersebut dapatdipakai sebagai alat untuk menganalisa leselarasan, strategibisnis perusahaan dan mengukur kinerja manajemen TIperusahaan. Dengan melakukan analisa dan pengukuranmanajemen TI perusahaan maka peran dan fungsi teknologiinformasi sebagai enabler dapat diwujudkan pada seluruhkomponen perusahaan. Penelitian ini, memberikan penjelasantentang bagaimana menganalisa manajemen TI perusahaanserta mengukur manajemen Tinya berdasarkan balancescorecard dan pendekatan best practice yang ada.

Page 14: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

Contoh 2: Penetapan Problem Statement dengan judul“Analisis Transformasi Masyarakat Informasi di IndonesiaBerdasarkan Target World Summit on The InformationSociety (WSIS) Tahun 2015” pada tahun 2007.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yangsangat pesat selain mendorong terjadinya globalisasi telahmenempatkan informasi di tempat penting dalam kehidupanmasyarakat dunia. Seluruh negara di dunia sepakat untukbersama-sama mencapai format masyarakat informasidengan menyelenggarakan Wolrd Summit on informationsociety yang pada tujuannya untuk mecapai masyarakatinformasi di tingkat dunia pada tahun 2015. Penelitian inimengkaji berbagai usaha yang sudah dilakukan Indonesiauntuk mencapai format masyarakat informasi tersebut.

2.3 CONTOH PERUMUSAN MASALAH

Page 15: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

Permasalahan yang ingin dikaji sebaiknya diuraikan mulai daripermasalahan secara umum hingga akhirnya terbentuk suatupermasalahan yang lebih khusus dan spesifik.Dalam pencarian topik permasalahan ini perlu adanyapemahaman terhadap objek yang ingin diteliti baik melauifenomena-fenomena yang ada, teori, hipotesis maupuneksperimen. Pencarian sumber-sumber literatur yang akanmendukung pemecahan masalah dapat dibuat dengan caramemecahkan problem statement menjadi bagian-bagiantertentu untuk memudahkan pencarian topik yang diinginkan.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada potongan puzzle dibawah ini.

Page 16: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

2.4 HIPOTESIS PENELITIANHipotesis merupakan jawaban sementara terhadappermasalahan yang sedang diteliti dimanakebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis,dikatakan sementara karena jawaban yangdiberikan baru didasarkan pada teori yang relevandan belum didasarkan pada fakta-fakta yangempiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Hipotesis merupakan jawaban teoritis (jawabansementara) terhadap rumusan masalah penelitiandan belum merupakan jawaban empirik dengandukungan data-data.

Page 17: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

Dalam merangkum sebuah hipotesis, penelitibiasanya mencoba dengan membandingkan antarateori dengan data yang ada. Untuk merangkumhipotesisi tersebut maka peneliti harus memperjelasbagan masalah yang terjadi serta melakukan verifikasihubungan yang terjadi antara masalah dengan bukti-bukti masalah disetiap kasus. Proses ini diarahkanpada pengambilan hipotesis yang dapat diuji.Hipotesis yang dirumuskan biasanya diambilberdasarkan kumpulan teori yang sesuai dengantopik penelitian serta hasil dari penelitian-penelitianterdahulu. Hipotesis tersebut bisa berupa hipoteticalstatement, misalnya IT Investment meningkatkankinerja perusahaan. Selain itu juga ada statistikalhipotesis, misalnya (H0): rata-rata pengunjungsebelum dan sesudahnya sama atau rata-rata jumlahcustomer sebelum dan sesudahnya sama.

Page 18: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

Merumuskan hipotesis harus kuat dasarnya sepertiriset problem, scope of the riset, dan tujuannya. Bilarumusan hipotesis sudah kuat seperti apa yang akandiuraikan dalam laporan kita terutama pada babempat (hasil dan interprestasi) dan bab lima(kesimpulan dan saran), maka kesimpulan yang akandiambil didasarkan pada hipotesis dan data-data darihasil penelitan. Semuanya berdasarkan sekuat apa kitamenetapkan problem.

Hipotesis mempunyai peranan memberikan arah dantujuan pelaksanaan penelitian, dan memandu kearah penyelesaiannya secara lebih efisien. Hipotesisyang baik akan menghindarkan penelitian tanpatujuan, dan pengumpulan data yang tidak relevan.

Page 19: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

Perlu diingat, bahwa tidak semua penelitianmemerlukan hipotesa. Misalnya pada penelitian yangbersifat deskriptif, penelitian eksploratif dan penelitianyang bersifat kualitatif.

Manfaat penggunaan hipotesa antara lain yaitu:

1. Untuk mejelaskan permasalahan yang diangkatdalam penelitian

2. Untuk mejelaskan variabel-variabel yang akan diujikebenarannya

3. Untuk membantu dalam memilih metode analisadata

4. Sebagai pedoman dalam menarik sebuahkesimpulan

Page 20: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

Hipotesa ada tiga macam yaitu hipotesa penelitianmerupakan hipotesa yang dinyatakan dalam bentukkalimat, hipotesa operasional merupakan hipotesa yangdinyatakan dalam bentuk hipotesa nol (H0) dan Hipotesa 1(H1), sedangkan hipotesa statistik merupakan hipotesayang berupa angka-angka statistik yang sesuai denganmetode dan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Hipotesayang sudah dirumuskan kemudian harus diuji kebenarannya.Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan apakah H0 atauH1 yang akan diterima.

Page 21: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

Ada empat kombinasi jawaban berdasarkanhipotesis yang diajukan dalam pengambilankeputusan untuk menolak atau menerima H0, yangdapat dilihat pada tabel di bawah ini.

HASIL PENELITIAN

TERIMA H0 TOLAK H0

JIKA H0 BENARKeputusan yang diambilProbability = 1- α

Tipe kesalahan IProbability = α

JIKA H0 SALAHTipe Kesalahan IIProbability = β

Keputusan yang diambilProbability = 1- β

Page 22: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

Dalam membuat hipotesis ada dua jenis kesalahanyang dapat dibuat oleh peneliti, yaitu:

a) Kesalahan pertama adalah kesalahan yangdilakukan karena menolak hipotesis (H0) padahalsebenarnya H0 benar atau harus diterima. Kesalahanini disebut sebagai kesalahan alpha (α) atau biasadisebut dengan taraf nyata.

Page 23: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

b) Kesalahan kedua adalah kesalahan yangdilakukan karena menerima hipotesis (H0) padahalsebenarnya H0 salah atau harus ditolak. Kesalahanini disebut sebagai kesalahan beta (β).

Page 24: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

Jika keputusan yang diambil dalam hipotesis benar,maka akan tampak kekuatannya seperti padagambar berikut ini.

Page 25: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

Nilai alpha yang digunakan sangat tergantung darijenis penelitian yang akan dilakukan.

Jika penelitian yang dilakukan berhubungan dengankeselamatan maka alpha yang digunakan sebesar 0.01(1%) sedangkan penelitian yang terkait dengan ilmu-ilmu sosial pada umumnya digunakan alpha 0.05 (5%).Untuk menentukan hipotesis yang akan diambil ataudigunakan adalah apabila nilai alpha hitung (output)lebih besar atau sama dengan alpha (5 % atau 1%)maka keputusan yang diambil adalah menerima H0.

Namun apabila nilai alpha hitungnya lebih kecil darinilai alpha (5% atau 1%) maka keputusan yang diambiladalah menolak H0.

Page 26: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS
Page 27: II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN HIPOTESIS

SELESAI