IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN BETON ... - …journal.unisla.ac.id/pdf/111122016/8.pdf · J u r n a l...

11
Jurnal CIVILLa Vol 1 No 2 September 2016 ISSN No. 2503 - 2399 IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN BETON DITINJAU DARI JENIS KERUSAKANNYA IDENTIFICATION OF CONCRETE ROAD DAMAGE SEEN FROM THE DAMAGE TYPE Prima Eko Agustyawan 1 , Sugeng Dwi Hartantyo 2 1 Program Studi teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan, email : [email protected] 2 Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan, email : [email protected] ABSTRAK Kerusakan jalan menggambarkan kondisi struktural dan fungsional jalan sudah tidak mampu memberikan pelayanan yang optimal. Pada jalan penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto dengan Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan dijumpai banyak kerusakan yang hingga saat ini belum dilakukan evaluasi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan jalan penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto dengan Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, serta memberikan solusi atas masalah yang dialami jalan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode perhitungan yang mengacu pada ketentuan Bina Marga.Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil nilai kerusakan jalan (Nr) sebesar 83, hal ini menunjukkan jalan mengalami kerusakan yang cukup parah dan harus segera dilakukan perbaikan. Faktor yang menyebabkan kerusakan jalan tersebut adalah tanah yang tidak stabil, kurang baiknya proses pembangunan seperti tidak adanya proses perbaikan tanah, serta kurangnya perawatan dan pemeliharaan jalan. Dan untuk mengatasi masalah tanah yang menjadi penyebab kerusakan jalan tersebut maka perlu dibangunnya dinding penahan tanah untuk membuat tanah menjadi stabil, dan perlu juga adanya proses perbaikan tanah sebelum pembangunan jalan berlangsung. Kata kunci : kerusakan jalan, perkerasan rigid, nilai kerusakan jalan (Nr). ABSTRACT Damage to road describes the structural and functional condition of the road that is no longer able to provide optimal service. On the connecting road between Jl. Jaksa Agung Suprapto with Balun Village, Turi District, Lamongan Regency there are a lot of damage that has not been evaluated yet. The purposes of this study are to evaluate and identify the factors that cause damage to connecting road between Jl. Jaksa Agung Suprapto with Balun Village, Turi District, Lamongan Regency, and provide solutions on the problems experienced by the road. This study uses the calculation method which refers to the provisions of Bina Marga. From thr research conducted, the result show that score of damage to the road (Nr) is 83, it shows the road suffered from severe damage and repairs must be done immediately. Some of the factors that caused damage to the road are unstable ground, the lack of good development process, such as the absence of soil improvement process, as well as the lack of care and maintenance of road. To overcome the soil problem that causes damage to the road, it is necessary to build a retaining wall to make the the soil becomes stable, and the soil also needs improvement process before the construction takes place. Keywords : Damage Road, Rigid Pavement, Road Damage Score (Nr).

Transcript of IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN BETON ... - …journal.unisla.ac.id/pdf/111122016/8.pdf · J u r n a l...

Page 1: IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN BETON ... - …journal.unisla.ac.id/pdf/111122016/8.pdf · J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399 IDENTIFIKASI

J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399

IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN BETON DITINJAU DARI

JENIS KERUSAKANNYA

IDENTIFICATION OF CONCRETE ROAD DAMAGE SEEN FROM

THE DAMAGE TYPE

Prima Eko Agustyawan1, Sugeng Dwi Hartantyo

2

1Program Studi teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan, email : [email protected] 2Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan, email : [email protected]

ABSTRAK

Kerusakan jalan menggambarkan kondisi struktural dan fungsional jalan sudah tidak mampu

memberikan pelayanan yang optimal. Pada jalan penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto dengan Desa Balun,

Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan dijumpai banyak kerusakan yang hingga saat ini belum dilakukan

evaluasi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang

menyebabkan kerusakan jalan penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto dengan Desa Balun, Kecamatan Turi,

Kabupaten Lamongan, serta memberikan solusi atas masalah yang dialami jalan tersebut. Penelitian ini

menggunakan metode perhitungan yang mengacu pada ketentuan Bina Marga.Dari penelitian yang

dilakukan, diperoleh hasil nilai kerusakan jalan (Nr) sebesar 83, hal ini menunjukkan jalan mengalami

kerusakan yang cukup parah dan harus segera dilakukan perbaikan. Faktor yang menyebabkan kerusakan

jalan tersebut adalah tanah yang tidak stabil, kurang baiknya proses pembangunan seperti tidak adanya proses

perbaikan tanah, serta kurangnya perawatan dan pemeliharaan jalan. Dan untuk mengatasi masalah tanah

yang menjadi penyebab kerusakan jalan tersebut maka perlu dibangunnya dinding penahan tanah untuk

membuat tanah menjadi stabil, dan perlu juga adanya proses perbaikan tanah sebelum pembangunan jalan

berlangsung.

Kata kunci : kerusakan jalan, perkerasan rigid, nilai kerusakan jalan (Nr).

ABSTRACT

Damage to road describes the structural and functional condition of the road that is no longer able to

provide optimal service. On the connecting road between Jl. Jaksa Agung Suprapto with Balun Village, Turi

District, Lamongan Regency there are a lot of damage that has not been evaluated yet. The purposes of this

study are to evaluate and identify the factors that cause damage to connecting road between Jl. Jaksa Agung

Suprapto with Balun Village, Turi District, Lamongan Regency, and provide solutions on the problems

experienced by the road. This study uses the calculation method which refers to the provisions of Bina

Marga. From thr research conducted, the result show that score of damage to the road (Nr) is 83, it shows the

road suffered from severe damage and repairs must be done immediately. Some of the factors that caused

damage to the road are unstable ground, the lack of good development process, such as the absence of soil

improvement process, as well as the lack of care and maintenance of road. To overcome the soil problem that

causes damage to the road, it is necessary to build a retaining wall to make the the soil becomes stable, and

the soil also needs improvement process before the construction takes place.

Keywords : Damage Road, Rigid Pavement, Road Damage Score (Nr).

Page 2: IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN BETON ... - …journal.unisla.ac.id/pdf/111122016/8.pdf · J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399 IDENTIFIKASI

J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399

I. PENDAHULUAN

Jalan merupakan infrastruktur yang

menghubungkan satu daerah dengandaerah lain yang

sangat penting dalam sistem pelayanan masyarakat.

Lapisan perkerasan jalan berfungsi untuk menerima

beban lalu lintas dan menyebarkannya ke lapisan di

bawahnya kemudian diteruskan ke tanah dasar.

Berdasarkan bahan pengikatnya, lapisan perkerasan

jalan dibagi menjadi dua kategori yaitu lapisan

perkerasan lentur dan lapisan perkerasan kaku.

Perkerasan lentur (flexible pavement) adalah

perkerasan jalan yang menggunakan aspal sebagai

bahan pengikat material pasir dan split. Perkerasan

kaku adalah perkerasan jalan yang menggunakan

bahan pengikat dari beton sebagai struktur utama dan

lapis aus permukaan, yang kemudian dikenal dengan

perkerasan kaku beton semen (rigid pavement).

Kombinasi antara dua jenis perkerasan ini disebut

perkerasan komposit (composite pavement) dimana

sebagai lapis bawah digunakan struktur beton

sedangkan sebagai lapis permukaandigunakan aspal.

Pada ruas jalan penghubung Jl. Jaksa Agung

Suprapto dengan Desa Balun, Kecamatan Turi,

Kabupaten Lamongan menggunakan perkerasan kaku

(rigid pavement). Perkerasan beton semen

mempunyai beberapa keunggulan antara lain, cocok

untuk lalu lintas berat, lebih tahan terhadap cuaca

panas, dan tahan terhadap pengaruh air. Akan tetapi

perkerasan kaku juga memiliki beberapa kekurangan,

diantaranya pada masa pelaksanaan, karena setelah

pengecoran diperlukan waktu sekitar 28 hari untuk

mencapai kekuatan rencana sebelum dibuka untuk

lalu lintas. Hal ini dapat menggangu kelancaran lalu

lintas terutama pada jalan dengan lalu lintas padat.

Biaya konstruksi jalan beton sedikit lebih mahal

dibandingkan pada perkerasan lentur. Beton yang

dipakai pada jalan ini berasal dari perusahaan beton

siap pakai (ready mix) karena hasil yang diperoleh

cukup baik dan mampu melayani volume lalu lintas

yang besar dan berat.

Seiring berjalannya waktu, kondisi jalan

tersebut tidak seperti saat semula dibangun. Jalan

mulai mengalami kerusakan, terlihat dari munculnya

beberapa retakan di jalan tersebut baik yang masih

kecil atau bahkan sudah parah.Kerusakan tersebut

bisa diakibatkan beberapa sebab atau faktor,

diantaranya kekuatan (mutu) dan tebal beton kurang,

material bahan yang kurang baik, beban kendaraan

yang berlebihan (overload), kehilangan dukungan

tanah dasar yang diakibatkan oleh pemompaan

(plumping), tegangan tekuk yang berlebihan akibat

perubahan temperatur, tidak sempurnanya transfer

beban pada sambungan-sambunngan, buruknya

sambungan, dan kondisi tanah yang labil atau mudah

berubah. Hal ini sudah pasti akan mengganggu

kenyamanan pengguna jalan dalam berkendara, juga

mengurangi keindahan permukaan jalan.

Oleh karena itu penelitian ini perlu

dilakukan untuk mengetahui faktor apa yang

mempengaruhi kerusakan di jalan penghubung Jl.

Jaksa Agung Suprapto dengan Desa Balun,

Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, agar bisa

dilakukan penanganan pada jalan tersebut sehingga

bisa nyaman seperti sedia kala.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui faktor apa yang

mempengaruhi rusaknya Jalan Penghubung Jl.

Jaksa Agung Suprapto dengan Desa Balun,

Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan ditinjau

dari jenis kerusakannya.

2. Untuk memberikan solusi kerusakan jalan dilihat

dari jenis kerusakannya.

II. METODE PENELITIAN

Pada metode penelitian terdapat beberapa

langkah yang harus dilakukan agar mendapatkan

hasil penelitian yang meliputi studi pendahuluan

untuk mengetahui karakteristik jalan, dilanjutkan

dengan survey ke lokasi penelitian. Langkah

selanjutnya adalah pengumpulan data primer maupun

sekunder yang diperlukan untuk mengidentifikasi

permasalahan, meliputi pengenalan masalah yang

akan dibahas lalu dilanjutkan dengan analisa

pambahasan.

Diagram Alir Penelitian

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Page 3: IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN BETON ... - …journal.unisla.ac.id/pdf/111122016/8.pdf · J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399 IDENTIFIKASI

J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399

III. PEMBAHASAN

Daerah Penelitian

Jalan yang menjadi obyek penelitian dalam

penelitian ini adalah jalan penghubung Jl. Jaksa

Agung Suprapto dengan Desa Balun, Kecamatan

Turi, Kabupaten Lamongan.

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

Kondisi Jalan

Sebagai dasar penelitian dan evaluasi jalan

penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto dengan Desa

Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, maka

dilakukan pengamatan atau observasi tentang kondisi

jalan di daerah tersebut. Berdasarkan hasil

pengamatan di lapangan, data yang diperoleh antara

lain :

a) Secara Visual

Secara visual kondisi jalan penghubung Jl.

Jaksa Agung Suprapto dengan Desa Balun,

Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan tampak

terjadi kerusakan yang sangat parah. Selain retak di

sepanjang jalan, juga terlihat bebrapa jenis kerusakan

lainnya, seperti lubang, gompal, beda ketinggian

antar retakan, dan lain-lain.

Dari hasil observasi di lapangan, diperoleh

hasil beberapa jenis kerusakan diantaranya retak,

mulai dari yang kecil hingga yang parah mencapai

25 cm. Jenis kerusakan lainnya adalah penurunan

atau patahan, yaitu beda elevasi pelat beton pada

retakan yang mencapai 7 cm.

b) Kondisi Fisik Jalan

Setelah diamati di lapangan, secara umum

kondisi fisik pada jalan penghubung Jl. Jaksa Agung

Suprapto dengan Desa Balun, Kecamatan Turi,

Kabupaten Lamongan kurang memadahi bila ditinjau

dari kondisi kelayakannya. Banyak bagian jalan yang

ambles dan berlubang, baik yang masih ringan

hingga yang sudah parah dan sangat berbahaya bagi

para pengguna jalan karena bisa mengakibatkan

kecelakaan.

Selain itu kondisi permukaan jalan yang

tidak rata dan juga terjadi banyak kerusakan tersebut

membuat jalan ini sebenarnya sudah tidak layak

untuk digunakan dan harus dilakukan perbaikan.

c) Kondisi tanah

Secara teknis, tanah yang terdapat pada area

jalan penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto dengan

Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan

merupakan tanah persawahan atau tanah tambak yang

pada umumnya sangat labil. Tanah jenis ini

umumnya merupakan tanah lempung yang memiliki

permeabilitas yang tinggi pada musim hujan dan akan

sangat kering dan keras pada saat musim kemarau.

Hal ini akan sangat berdampak pada konstruksi

perkerasan jalan di daerah tersebut.

d) Kondisi Lalu Lintas

Kondisi lalu lintas pada jalan penghubung Jl. Jaksa

Agung Suprapto dengan Desa Balun, Kecamatan

Turi, Kabupaten Lamongan tidak begitu berat dan

padat. Kendaraan yang melewati jalan tersebut juga

relatif kendaraan kecil, seperti motor, mobil pribadi,

dan kendaraan tak bermotor. Hanya sesekali truck

pengangkut bahan material. Hal tersebut tentu saja

sangat kecil pengaruhnya terhadap kerusakan jalan

penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto dengan Desa

Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan.

Kerusakan Jalan yang Terjadi

Dari hasil pengamatan atau observasi di

lapangan dapat diperoleh beberapa jenis kerusakan

yang terjadi di jalan penghubung Jl. Jaksa Agung

Suprapto dengan Desa Balun, Kecamatan Turi,

Kabupaten Lamongan, antara lain :

1. Retak Memanjang

Retak memanjang yaitu retak individual atau

tidak saling berhubungan satu sama lain yang

memanjang di sepanjang perkerasan beton. Pada

jalan penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto dengan

Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan

terjadi keretakan di sepanjang jalan yang tentu saja

sangat mengganggu para pengguna jalan.

Kerusakan jenis ini disebabkan oleh :

Beda penurunan pada tanah dasar.

Tidak adanya sambungan atau sekat tiap

ruas pelat beton.

Pelat beton kurang tebal.

Gambar 3. Retak Memanjang

Page 4: IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN BETON ... - …journal.unisla.ac.id/pdf/111122016/8.pdf · J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399 IDENTIFIKASI

J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399

2. Retak Melintang

Retak melintang yaitu retak individual atau tidak

saling berhubungan satu sama lain yang melintang

pada perkerasan beton. Pada jalan penghubung Jl.

Jaksa Agung Suprapto dengan Desa Balun,

Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan pelat beton

dibangun tidak begitu tebal dan tanpa menggunakan

tulangan. Hal ini yang menjadi penyebab terjadinya

retak pada ruas jalan tersebut.

Kerusakan jenis ini disebabkan oleh :

Penyusutan beton selama masa perawatan

dan pelat beton terlalu panjang.

Adanya rocking (gerakan vertikal pada

retakan oleh beban lalu lintas).

Pelat beton kurang tebal.

Pelat beton dibangun tanpa adanya

sambungan.

Gambar 4. Retak Melintang

3. Retak Sudut

Retak sudut yaitu retakan atau pecahan yang

terjadi pada sudut plat beton dengan bentuk pecahan

segitiga. Kerusakan jenis ini juga terjadi pada jalan

penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto dengan Desa

Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan.

Kerusakan jenis ini disebabkan :

Kurangnya daya dukung tanah dasar yang

diakibatkan oleh pemompaan.

Pelat beton kurang tebal.

Gambar 5. Retak Sudut

4. Polished Aggregate (Agregat Licin)

Selain retak, Jenis kerusakan yang terjadi pada

jalan penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto dengan

Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan

salah satunya adalah agregat licin (polished

aggregate).

Agregat licin yaitu tergosoknya partikel agregat

di permukaan perkerasan, sehingga permukaannya

licin karena aus.

Kerusakan jenis ini disebabkan :

Kualitas agregat campuran beton tidak

bagus, sehingga oleh beban lalu lintas

permukaan perkerasan menjadi aus dan licin

terutama saat basah atau hujan.

Kualitas mortar pada permukaan tidak baik.

Pengecoran beton kurang baik sehingga

mengakibatkan naiknya air semen ke

permukaan.

Gambar 6. Agregat Licin

5. Punch-out (Remek)

Dari hasil pengamatan di lapangan, jenis

kerusakan lain yang terjadi pada jalan penghubung Jl.

Jaksa Agung Suprapto dengan Desa Balun,

Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan adalah

punch-out atau remek.

Punch-out yaitu kerusakan lokal pada perkerasan

beton yang pecah menjadi beberapa bagian yang

relatif kecil.

Masalah yang terjadi akibat punch-out adalah

pelat beton yang remek bisa termasuki air sehingga

terjadi erosi pada base / subbase dan bisa

menimbulkan kerusakan yang lebih parah.

Kerusakan jenis ini disebabkan :

Pelat perkerasan beton yang terlalu tipis.

Pengecoran beton yang kurang baik.

Tidak adanya tulangan pada pelat beton.

Page 5: IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN BETON ... - …journal.unisla.ac.id/pdf/111122016/8.pdf · J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399 IDENTIFIKASI

J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399

Gambar 7. Remek

6. Penurunan atau Patahan

Penurunan atau patahan juga merupakan salah

satu kerusakan yang terjadi di jalan penghubung Jl.

Jaksa Agung Suprapto dengan Desa Balun,

Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan. Penurunan

atau patahan yaitu beda elevasi pelat beton yang

terjadi pada sambungan atau retakan. Dari hasil

pengamatan di lapangan, penurunan atau patahan

yang terjadi bisa dibilang lumayan parah yaitu antara

5 sampai 8 cm, bahkan ada beberapa patahan yang

mencapai 11 cm.

Kerusakan jenis ini disebabkan :

Beban kejut lalu lintas yang bergerak di atas

retakan.

Dukungan tanah dasar kurang baik.

Pelat bertekuk atau bergelombang akibat

perubahan temperatur atau beda

kelembaban.

Hilangnya butiran halus material lapis

pondasi akibat pemompaan.

Perubahan volume tanah dasar.

Gambar 8. Penurunan atau Patahan

7. Gompal (Spoiling)

Pada jalan penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto

dengan Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten

Lamongan juga terlihat kerusakan berupa gompal

(spoiling). Gompal yaitu pecah pada perkerasan

beton yang terjadi pada bagian pinggir perkerasan.

Kerusakan jenis ini disebabkan oleh :

Akibat dari penutupan retakan yanng buruk,

sehingga memungkinkan material keras

masuk ke dalam lubang sambungan atau

retakan.

Akibat panas yang menyebabkan pelat beton

memuai. Pemuaian ini memecahkan beton

pada retakan yang terisi oleh material keras.

Gambar 9. Gompal

8. Lubang (Pothole)

Dari hasil pengamatan di lapangan diperoleh lagi

jenis kerusakan lain yang terjadi pada jalan

penghubung Jl. Agung Suprapto dengan Desa Balun,

Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, yaitu lubang

pada perkerasan beton (pothole). Selain sangat

mengganggu pengendara jalan karena bisa

mengakibatkan kecelakaan, lubang pada perkerasan

beton juga bisa mengakibatkan infiltrasi air ke dalam

perkerasan sehingga bisa menyebabkan erosi pada

base / subbase.

Kerusakan jenis ini disebabkan oleh :

Gompal yang dibiarkan dan tidak segera

diperbaiki.

Retakan atau kerusakan lain yang tidak

segera ditutup atau diperbaiki.

Page 6: IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN BETON ... - …journal.unisla.ac.id/pdf/111122016/8.pdf · J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399 IDENTIFIKASI

J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399

Gambar 10. Lubang

9. Pinggir Turun

Kerusakan lain yang terjadi pada jalan

penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto dengan Desa

Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan yaitu

pinggir turun, berupa bagian bahu jalan yang turun

relatif terhadap perkerasan. Hal ini adalah akibat

penurunan bahu jalan terhadap permukaan

perkerasan, atau akibat erosi bahu jalan.

Kerusakan jenis ini disebabkan oleh :

Akibat beda penurunan antara bahu jalan

dan permukaan perkerasan.

Erosi bahu jalan.

Tebal rencana bahu jalan yang kurang tepat.

Pemadatan bahu jalan atau drainase tidak

baik.

Gambar 11. Pinggir Turun

10. Pumping

Kerusakan jenis lain yang terjadi pada jalan

penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto dengan Desa

Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan adalah

pumping atau pemompaan, yaitu peristiwa

terangkatnya campuran air, pasir, lempung di

sepanjang sambungan dan pinggir perkerasan. Faktor

penyebabnya adalah akibat terpompanya material

berbutir halus dari tanah dasar dan/atau lapis pondasi,

ketika retakan atau sambungan tergenang air dan

dilalui kendaraan secara berulang-ulang, sehingga

mengurangi dukungan tanah dasar terhadap pelat

beton.

Kerusakan jenis ini disebabkan oleh :

Retakan yang tidak segera ditutup sehingga

mengakibatkan terpompanya air dan

material berbutir halus dari tana dasar.

Kondisi tanah dasar yang kurang mengalami

pemadatan sehingga mudah terurai dan

terpompa keluar.

Gambar 12. Pumping

Tabel 1. Data Kerusakan Jalan

Jenis

Kerusakan

Luas Kerusakan

Jalan ( M2 )

Luas Jalan

( M2 )

Retak 442.72 2100

Gompal 2.84 2100

Lubang 3.08 2100

Ambles 142.85 2100

Belahan 5.60 2100

Sumber : Survey Lapangan

Page 7: IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN BETON ... - …journal.unisla.ac.id/pdf/111122016/8.pdf · J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399 IDENTIFIKASI

J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399

Nilai Kerusakan Jalan (Nr)

Dari berbagai jenis kerusakan jalan dapat

dicari besar nilai kerusakannya. Nilai kerusakan (Nr)

diperoleh dari jumlah keseluruhan dan nilai

kerusakan per setiap jenis kerusakan (Nq). Penilain

kondisi permukaan pertamakali mencari nilai

prosentase kerusakan (Np). Untuk mencari nilai Np

dengan cara :

Np = (Luas Jalan Rusak / Luas Jalan

Keseluruhan) x 100%

Setelah prosentase nilai didapatkan maka dapat

digolongkan menurut Tabel 2, menurut kategori dan

nilainya.

Tabel 2. Nilai Prosentase Kerusakan Jalan

Prosentase Kategori Nilai

< 5% Sedikit Sekali 2

5% - 20% Sedikit 3

21% - 40% Sedang 5

> 40% Banyak 7

Sumber : Bina Marga

Contoh perhitungan :

Untuk jenis kerusakan retak maka,

Np = ( 442,72 / 2100 ) x 100%

= 21,8 %

Setelah itu dari tabel ketentuan diperoleh bahwa nilai

Np untuk retak adalah 5 (lihat tabel 2).

Setelah Np diperoleh, untuk mencari nilai

kerusakan (Nq) tinggal dikalikan dengan nilai jenis

kerusakan (Nj). Untuk nilai Nj sendiri sudah ada

ketentuan nilainya berdasarkan dengan jenis

kerusakan yang ada, berikut adalah nilai – nilai

tersebut.

Tabel 3. Nilai Jenis Kerusakan (Nj)

No. Jenis Kerusakan Nilai

1 Retak 5

2 Gompal 5.5

3 Lubang 6

4 Ambles 7

5 Belahan 7

Sumber : Bina Marga

Jika nilai Np dan nilai Nj sudah diketahui

maka nilai tersebut dapat digunakan mencari nilai

jumlah kerusakan jalan ( Nq ). Rumus Nq sendiri

adalah :

Nq = Np x Nj

Dimana,

Nq = Nilai Jumlah Kerusakan Jalan

Np = Nilai Prosentase Kerusakan Jalan

Nj = Nilai Jenis Kerusakan Jalan

Untuk Kategori Nilai Nq dapat dilihat pada Tabel 4

di bawah ini.

Tabel 4. Kategori Nilai Jmlah Kerusakan

No. Jenis

Kerusakan

Kategori

Sedikit

Sekali

Sedikit Sedang Banyak

1 Retak 10 15 25 35

2 Gompal 11 16.5 27.5 38.5

3 Lubang 12 18 30 42

4 Ambles 17 21 35 49

5 Belahan 14 21 35 49

Sumber : Bina Marga

Contoh Perhitungan :

Untuk jenis kerusakan retak maka,

Nq = Np x Nj

= 5 x 5

= 25

Nilai – nilai jumlah kerusakan sudah diperolah maka

tinggal dijumlahkan semuanya masing – masing jenis

kerusakan dan dapat di perolah nilai kerusakan (Nr).

Karena rumus mencari nilai Nr sendiri adalah Jumlah

keseluruan Nq. Untuk perhitungan nilai – nilai

tersebut pada ruas jalan yang di teliti dapat dilihat

pada Tabel 5.

No Jenis

Kerusakan

Luas

Kerusakan

(M2)

Luas

Jalan

(M2)

Np

(%) Np Nj Nq Kategori

1 Retak 442.72 2100 21.0

8

5 5 25 Sedang

2 Gompal 2.84 2100 0.14 2 5.

5

11 Sedikit

sekali

3 Lubang 3.08 2100 0.15 2 6 12 Sedikit

sekali

4 Ambles 142.85 2100 6.80 3 7 21 Sedikit

5 Belahan 5.60 2100 0.27 2 7 14 Sedikit

sekali

Nr 83

Page 8: IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN BETON ... - …journal.unisla.ac.id/pdf/111122016/8.pdf · J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399 IDENTIFIKASI

J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399

Tabel 5. Perhitungan Nilai Kerusakan Jalan (Nr)

Sumber : Hasil Analisis Data

Faktor yang Menyebabkan Kerusakan Jalan

Pada umumnya jalan dibangun untuk digunakan

dalam waktu yang cukup lama. Akan tetapi pada

kenyataannya usia jalan tidak sampai pada usia

perencanaan jalan. Hanya dalam waktu beberapa

tahun saja jalan mulai mengalami kerusakan, mulai

dari kerusakan yang ringan hingga kerusakan yang

sudah parah.

Seperti yang terjadi pada jalan penghubung Jl.

Jaksa Agung Suprapto dengan Desa Balun,

Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan yanng sudah

mulai mengalami kerusakan di sepanjang jalan.

Terlihat beberapa jenis kerusakan seperti retak,

lubang, gompal, beda elevasi keretakan, dan lain-lain.

Hal ini tentu saja sangat mengganggu kenyamanan

para pengguna jalan dalam berkendara, dan bahkan

bisa menyebabkan kecelakaan.

Kerusakan jalan ini bisa disebabkan oleh

beberapa faktor, antara lain :

a) Tanah yang Labil

Seperti yang telah diamati di lapangan, bahwa

jenis tanah yang berada di daerah jalan penghubung

Jl. Jaksa Agung Suprapto dengan Desa Balun,

Kecamatan Turi, Kabupaten lamongan adalah tanah

pertambakan yang merupakan tanah liat atau tanah

lempung.

Tanah jenis ini sangat tidak stabil karena akan

sangat lembek apabila musim penghujan dan akan

sangat kering pada saat musim kemarau, yang bisa

mebuat tanah menjadi pecah-pecah.

Dengan kondisi yang seperti ini tentu saja akan

sangat berpengaruh pada base / subbase perkerasan

karena perubahan dari subgrade yang sangat

signifikan. Hal ini berkaitan dengan daya dukung

tanah. Daya dukung tanah pada jalan sangat

dipengaruhi kandungan air yang ada di dalam tanah

tersebut. Jika kandungan air optimum sudah terlewati

maka daya dukung tanah akan menurun. Daya lekat

antar butiran tanah menjadi sangat kecil, bahkan bisa

tidak ada sama sekali.

Pada kondisi ini kemampuan tanah dalam

mendukung memikul beban bisa dikatakan sangat

kecil. Sedangkan kendaraan akan tetap lewat dan

memberikan beban pada struktur perkerasan jalan,

khususnya lapisan permukan. Akibat daya dukung

tanah yang berkurang dan beban kendaraan terus

menekan permukaan jalan maka terjadilah pelepasan

ikatan antar butiran pada tanah dan akan

mengakibatkan permukaan jalan menjadi pecah dan

ambles.

b) Proses Pengerjaan yang Kurang Baik

Kualitas suatu jalan juga sangat dipengaruhi oleh

proses dan cara pengerjaannya. Apabila suatu jalan

dikerjakan dengan cara yang baik dan sesuai dengan

standart yang telah ditentukan, maka kualitas jalan

tersebut juga akan baik. Sedangkan apabila proses

pengerjaan suatu jalan tersebut kurang baik dan tidak

mengikuti standart yang ditentukan, sudah pasti

kualitas jalan tersebut jaga akan kurang baik dan

kurang layak.

Pada jalan penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto

dengan Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten

Lamongan, salah satu kekurangannya adalah pada

proses pengerjaannya. Dari data yang diperoleh,

proses pengerjaan jalan penghubung Jl. Jaksa Agung

Suprapto dengan Desa Balun, Kecamatan Turi,

Kabupaten Lamongan ini kurang memenuhi standart

dan tata cara pengerjaan perkerasan jalan beton yang

baik dan benar, yaitu :

Tidak adanya perbaikan tanah sebelum proses

pengecoran

Seperti yang telah diketahui tanah yang

berada pada lokasi penelitian adalah tanah

pertambakan yang merupakan jenis tanah liat

atau tanah lempung. Tanah jenis ini sangat

tiadak stabil karena memiliki ciri sangat lembek

apabila musim hujan dan sangat kering apabila

musim kemarau. Tentu saja tanah jenis ini

kurang baik apabila digunakan untuk pondasi

perkerasan jalan. Oleh karena itu perbaikan

tanah sangat dibutuhkan pada daerah penelitian

sebelum dilakaukan pembangunan konstruksi

jalan beton.

Akan tetapi pada proses pembuatan jalan

penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto dengan

Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten

Lamongan ini tanpa dilakukan perbaikan tanah

terlebih dahulu. Hal ini tentu saja akan sangat

berpengaruh pada konstruksi jalan karena tanah

yang digunakan untuk pondasi masih tidak

stabil. Sehingga jalan mengalami kerusakan

yang lebih cepat dari umur rencana.

Tebal perkerasan yang tipis dan tanpa tulangan

Konstruksi perkerasan jalan beton tanpa

tulangan dengan menggunakan tulangan jelas

memiliki kekuatan yang berbeda. Hal ini

disebabkan fungsi tulangan pada perkerasan

jalan beton yang berfungsi sebagai penguat kuat

tarik beton sehingga bisa meminimalisir

keretakan yang terjadi akibat gaya tekan dari

beban roda kendaraan.

Pada jalan penghubung Jl. Jaksa Agung

Suprapto dengan Desa Balun, Kecamatan Turi,

Kabupaten Lamongan, perkerasan jalan dibuat

Page 9: IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN BETON ... - …journal.unisla.ac.id/pdf/111122016/8.pdf · J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399 IDENTIFIKASI

J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399

dengan tebal 12,5 cm, bisa dibilang relatif tipis,

apalagi jalan tersebut dibangun tanpa

menggunakan tulangan. Hal ini tentu saja

membuat jalan lebih mudah rusak dibanding jika

jalan dibangun dengan menggunakan tulangan.

c) Hambatan Samping yang Merupakan Sungai

Salah satu sisi jalan penghubung Jl. Jaksa Agung

Surapto dengan Desa Balun, Kecamatan Turi,

Kabupaten Lamongan merupakan sungai yang pada

musim penghujan arus airnya lumayan deras. Hal ini

bisa menyebabkan tanah pada lereng sungai yang

merupakan hambatan samping dari jalan akan

mengalami erosi akibat terbawa arus air sungai.

Dengan terbawanya tanah oleh arus sungai maka

akan menyebabkan tanah menjadi gerak dan

mengalami longsor. Hal ini dibuktikan dengan

semakin lebarnya sungai setiap tahunnya.

Dengan kondisi yang seperti ini tentu saja

membuat tanah dasar atau subgrade pada jalan

menjadi tidak stabil dan akan memicu terjadinya

keretakan pada lapisan permukaan jalan. Kondisi

yang seperti ini dan terjadi secara terus menerus

setiap tahunnya sudah pasti membuat jalan

mengalami kerusakan yang semakin parah, dan tidak

akan mencapai umur rencana.

d) Kurangnya Perawatan

Untuk memperoleh kualitas yang baik dan agar

dapat mencapai umur rencana, suatu jalan

memerlukan perawatan yang baik pula. Tanpa

pemeliharaan dan perbaikan jalan secara memadai,

baik rutin maupun berkala, akan dapat

mengakibatkan kerusakan yang besar pada jalan,

sehingga jalan akan lebih cepat kehilangan fungsinya.

Pada jalan penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto

dengan Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten

Lamongan yang dibangun sejak tahun 2005 ini proses

perawatannya bisa dibilang sangat kurang. Dari hasil

wawancara diperoleh data bahwa tidak ada

pemeriksaan rutin terhadap kondisi jalan.

Penanganan terhadap kerusakan pun terkesan

seadanya, misalnya pada jalan yang kondisinya retak

parah, sampai remek, bahkan sampai mengakibatkan

patahan hanya dilakukan pengurukan dengan material

seadanya, dan tidak melakukan penanganan lanjutan.

Hal ini tentu saja akan membuat kerusakan jalan

menjadi semakin parah dan akan semakin

mengganggu kenyamanan para pengguna jalan.

Solusi Untuk Kerusakan Jalan

Seperti yang telah diketahui, terjadi banyak jenis

kerusakan yang terjadi pada jalan penghubung Jl.

Jaksa Agung Suprapto dengan Desa Balun,

Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan. Untuk

menanggulangi kerusakan tersebut perlu adanya

solusi yang tepat agar kerusakan tidak semakin parah

dan kondisi jalan bisa lebih baik. Solusi dari

kerusakan tersebut adalah :

1. Retak Memanjang

Untuk jenis kerusakan ini solusinya adalah :

Untuk celah yang kecil (kurang dari 5 mm),

maka dilakukan pengisian celah dengan

pengisi / aspal. Hal ini untuk mencegah

terjadinya infiltrasi air ke dalam perkerasan.

Untuk celah yang lebih lebar (lebih dari 5

mm), maka dilakukan pembangunan

kembali pelat secara lokal.

Penambalan pada pelat beton yang retak.

2. Retak Melintang

Untuk jenis kerusakan ini umumnya solusinya

sama dengan retak memanjang, yaitu :

Untuk celah yang kecil (kurang dari 5 mm),

maka dilakukan pengisian celah dengan

pengisi / aspal. Hal ini untuk mencegah

terjadinya infiltrasi air ke dalam perkerasan.

Untuk celah yang lebih lebar (lebih dari 5

mm), maka dilakukan pembangunan

kembali pelat secara lokal.

Penambalan pada pelat beton yang retak.

3. Retak Sudut

Untuk kerusakan jenis ini juga sama solusinya

seperti retak memanjang dan retak melintang yaitu :

Untuk celah yang kecil (kurang dari 5 mm),

maka dilakukan pengisian celah dengan

pengisi / aspal. Hal ini untuk mencegah

terjadinya infiltrasi air ke dalam perkerasan.

Untuk celah yang lebih lebar (lebih dari 5

mm), maka dilakukan pembangunan

kembali pelat secara lokal.

Penambalan pada pelat beton yang retak.

4. Agregat Licin (Polished Aggregate)

Untuk jenis kerusakan ini solusinya adalah :

Permukaan perkerasan ditutup dengan

material yang tahan aus.

Dibuat alur-alur kecil untuk mengkasarkan

permukaan.

5. Remek

Untuk jenis kerusakan ini solusinya adalah :

Retakan diisi dengan material pengisi.

Penambalan pada pelat beton yang pecah

atau remek.

Perbaikan lokal pada pelat beton.

6. Patahan atau Turunan

Untuk jenis kerusakan ini solusinya adalah :

Mengembalikan pelat ke posisi semula

dengan cara pengisian bagian dasar pelat

beton.

Pada patahan dengan beda elevasi kurang

dari 25 mm, diberikan lapis perata, dan

pengisi retakan

.Pada patahan dengan beda elevasi lebih dari

25 mm, perbaikan dilakukan dengan

Page 10: IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN BETON ... - …journal.unisla.ac.id/pdf/111122016/8.pdf · J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399 IDENTIFIKASI

J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399

menambal, atau mengganjal pelat dengan

pasak yang diikuti dengan lapis tambahan.

7. Gompal

Untuk jenis kerusakan ini solusinya adalah :

Penambalan pada sebagian kedalaman,

untuk kedalaman gompal lebih dari 50 mm.

Pelapisan tambahan tipis, untuk kedalaman

gompal kurang dari 50 mm.

Menambal pelat beton yang mengalami

gompal.

8. Lubang

Untuk jenis kerusakan ini solusinya adalah :

Penambalan pelat beton yang rusak atau

lubang di permukaan.

Penambalan di seluruh kedalaman pelat

beton untuk perbaikan permanen.

9. Pinggir Turun

Untuk jenis kerusakan ini solusinya adalah :

Pada lokasi yang beda tingginya kecil, maka

dilakukan penambalan.

Pada lokasi yang beda tinggnya besar, bahu

jalan harus ditinggikan dengan penambahan

lapisan.

Karena bahu jalan tidak diperkeras, maka

harus dibongkar dan material jelek diganti

dengan material yang bagus dan kemudian

dipadatkan.

10. Pumping atau Pemompaan

Untuk jenis kerusakan ini solusinya adalah :

Menutup retakan yang terjadi.

Menyuntikkan (Grouting) material pengisi

ke dalam rongga di bawah pelat yang retak.

Perlu adanya proses pemadatan yang lebih

pada tanah dasar.

IV. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pengamatan di

lapangan, yaitu jalan penghubung Jl. Jaksa Agung

Suprapto dengan Desa Balun, Kecamatan Turi,

Kabupaten Lamongan, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa jumlah

Nilai Kerusakan Jalan (Nr) adalah 83, maka jalan

sudah mengalami kerusakan yang lumayan parah

dan harus segera dilakuan perbaiakan.

2. Faktor umum penyebab terjadinya kerusakan

jalan penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto

dengan Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten

Lamongan adalah kondisi tanah yang labil dan

proses pengerjaan yang kurang baik, seperti

tidak adanya proses perbaikan tanah sebelum

proses pengecoran jalan.

Sedangakan untuk faktor penyebab tiap jenis

kerusakan adalah sebagai berikut ; retak

memanjang dan retak melintang disebabkan

karena tidak adanya sambungan pada pelat

beton, retak sudut disebabkan karena kurang

tebalnya pelat beton, agregat licin disebabkan

kualitas agregat campuran beton yang tidak

bagus, remek disebabkan pelat beton yang terlalu

tipis dan tidak adanya tulangan, penurunan atau

patahan disebabkan kurangnya daya dukung

tanah dan berubahnya volume tanah dasar pada

perkerasan beton, lubang disebabkan retak atau

gompal yang tidak segera ditutup sehingga

mengakibatkan menjadi lubang, pumping

disebabkan oleh retakan yang tidak segera

ditutup dan tanah dasar yang kurang mengalami

pemadatan sehingga mudah terurai dan terpompa

keluar permukaan perkerasan beton.

3. Solusi umum untuk mengatasi kerusakan pada

jalan penghubung Jl. Jaksa Agung Suprapto

dengan Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten

Lamongan antara lain ; pembangunan dinding

penahan tanah di sepanjang lereng pada sungai

yang berbatasan langsung dengan konstruksi

jalan, dilakukan perbaikan tanah sebelum proses

pengecoran jalan, memperbaiki metode

pelaksanaan konstruksi jalan beton.

Sedangkan solusi untuk tiap jenis kerusakan

adalah sebagai berikut ; untuk jenis retak yang

meliputi retak mamanjang, retak melintang, dan

retak sudut solusinya yaitu menutup retakan

yang terjadi, untuk agregat licin solusinya

dibuuat alur-alur kecil untuk mengkasarkan

permukaan, untuk remek solusinya retakan diisi

dengan material pengisi, untuk patahan solusinya

menambal atau mengganjal pelat beton, untuk

lubang solusinya dengan melakukan penambalan

pada lubang yang terjadi, untuk pumping

solusinya melakukan penutupan pada retakan

yang terjadi dan menyuntikkan material pengisi

ke dalam rongga di bawah pelat yang retak.

Daftar Pustaka :

Direktorat Jenderal Bina Marga. 1992. Tata Cara

Pemeliharaan Perkerasan Kaku (Rigid

Pavement). Jakarta.

Hardiyatmo,H.C. 2007. Pemeliharaan Jalan Raya.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sukirman, S. 1992. Perkerasan Lentur Jalan Raya.

Bandung: Nova.

https://nanang-supriyadi.blogspot.com/tipe-tipe- kerusakan-kaku.html

Page 11: IDENTIFIKASI KERUSAKAN JALAN BETON ... - …journal.unisla.ac.id/pdf/111122016/8.pdf · J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399 IDENTIFIKASI

J u r n a l C I V I L L a V o l 1 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 6 ISSN No. 2503 - 2399