IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN ...eprints.umm.ac.id/65122/1/PENDAHULUAN.pdfPenelitian ini...
Transcript of IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN ...eprints.umm.ac.id/65122/1/PENDAHULUAN.pdfPenelitian ini...
IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN
ANTIPIRETIK OLEH MASYARAKAT KECAMATAN
SENDURO KABUPATEN LUMAJANG SEBAGAI SUMBER
BELAJAR BIOLOGI
SKRIPSI
Oleh :
DILLA ANISA IKHTIRA
201610070311020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN ANTIPIRETIK
OLEH MASYARAKAT KECAMATAN SENDURO KABUPATEN
LUMAJANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan
Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh :
DILLA ANISA IKHTIRA
201610070311020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
i
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dilla Anisa Ikhtira
Tempat tanggal lahir : Lumajang, 14 Januari 1998
NIM : 201610070311020
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Biologi
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Skripsi dengan judul “Identifikasi dan Pemanfaatan Tunbuhan
Antipiretik oleh Masyarakat Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang
sebagai Sumber Belajar Biologi” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah
skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain
untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam
naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini terdapat unsur-unsur plagiasi,
saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya
peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty
non eksklusif.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Malang, 08 Juli 2020
yang menyatakan,
ii
iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan.
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila
kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Allah
hendaknya kamu berharap”(Terjemahan Q.S Asy-Syarh : 5-8)
“ Tidak akan ada yang terjadi terkecuali anda percaya pada diri sendiri”
~ Dilla Anisa Ikhtira~
Karya ini saya persembahkan kepada:
Kepada kedua Orang tua saya yang senantiasa selalu melantunkan do’a dan
selalu memberikan segala dukungan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
akhir ini. Kepada seluruh keluarga besar saya, selama ini telah memberikan
banyak do’a, motivasi, dukungan dan kasih sayang yang selalu mengiringi setiap
langkah dan perjuangan saya. Untuk semua teman-teman tersayang, terimakasih
atas do’a, motivasi, dukungan dan kasih sayang. Semoga Allah membalas yang
lebih besar semua kebaikan yang telah kalian berikan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “ Identifikasi dan Pemanfaatan Tumbuhan Antipiretik oleh Masyarakat
Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang sebagai Sumber Belajar Biologi ”.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, sang pelapor Ilmu Pengetahuan untuk membaca tanda-tanda
kekuasaan-Nya dan selalu kita nantikan syafa’atnya hingga hari kiamat. Penulis
menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Selama proses
penyusunan hingga selesainya skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan,
bimbingan pengarahan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, iringan
dan doa dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Pocojari Wahyono, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. Iin Hindun, M.Kes selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP UMM.
3. Bapak Husamah S.Pd., M. Pd selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan
Biologi FKIP UMM.
4. Bapak Dr. Abdulkadir Rahardjanto, M.Si selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan proposal skripsi
ini.
5. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, MM, M.Pd selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan proposal skripsi
ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan FKIP Univeritas Muhammadiyah Malang
yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama Kuliah.
7. Ibunda Siti Rofiah dan Ayahanda Sony Rafrianto yang dengan sepenuh hati
memberikan cinta, do’a dan kasih sayang serta dukungan yang tiada henti
hingga penulisan proposal skripsi ini dapat terselesaikan.
v
8. Teman terdekat, Fikri Aji dan Nurie Azizah yang telah memberikan banyak
dukungan, semangat, dan motivasi dalam penyusunan proposal skripsi ini.
9. Sahabat dan teman-teman Biologi A-utotrof 2016 yang telah memberikan
semangat, motivasi, dan masukan-masukan yang bermanfaat demi
terselesaikannya proposal skripsi ini.
10. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat
ganda. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif. Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para
pembacanya.
Malang, 08 Juli 2020
Penulis,
Dilla Anisa Ikhtira
vi
ABSTRAK
Ikhtira, Dilla Anisa. 2020. Identifikasi dan Pemanfaatan Tumbuhan Antipiretik oleh
Masyarakat Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang sebagai Sumber
Belajar Biologi. Skripsi, Malang: Program Studi Pendidikan Biologi,
FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang, Pembimbing : (I) Dr.
Abdulkadir Rahardjanto, M.Si., (II) Dr. Yuni Pantiwati, MM. M.Pd.
Demam ditandai dengan kenaikan suhu tubuh yang disebabkan oleh infeksi bakteri,
virus, dan kondisi patologis lainnya. Cara tradisional untuk menurunkan demam
dengan memanfaatkan tumbuhan obat. Masyarakat yang masih mempertahankan
adat dan tradisi penggunaan tumbuhan obat antara lain masyarakat Kecamatan
Senduro Kabupaten Lumajang yang dihuni oleh suku Tengger, suku Jawa, dan suku
Madura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan antipiretik,
bagian tumbuhan yang digunakan, dan cara pengolahan tumbuhan pada masyarakat
suku Tengger, Jawa, dan Madura serta pemanfaatannya sebagai sumber belajar
biologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mix methods dengan jenis
penelitian deskriptif eksploratif. Teknik pengumpulan data berupa observasi
langsung, wawancara, dokumentasi dan FGD. Teknik analisis data secara
kuantitatif disajikan dalam bentuk prosentase dan secara kualitatif menggunakan
prinsip analisis Miles and Hubermen (1984). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
masyarakat Kecamatan Senduro memanfaatkan 21 jenis species tumbuhan
antipiretik yang diklasifikasikan dalam 16 kelompok familia dengan prosentase
tertinggi ialah Zingiberaceae. Bagian tumbuhan yang digunakan sebanyak 7 bagian
dengan prosentase tertinggi penggunaan pada daun. Cara pengolahan tumbuhan
yang paling banyak dilakukan ialah dengan cara ditumbuk. Perbedaan pemanfaatan
tumbuhan antipiretik pada setiap suku disebabkan oleh pengetahuan tradisional,
kondisi lingkungan, dan ketersediaan tumbuhan di wilayah tersebut. Penelitian ini
digunakan sebagai sumber belajar pada materi keanekaragaman hayati.
Kata Kunci : Demam, Tumbuhan antipiretik, Kecamatan Senduro,
Pengetahuan obat tradisional.
vii
ABSTRACK
Ikhtira, Dilla Anisa. 2020. Identification and Utilization of Antipyretic Plants by
the People of Senduro Subdistrict Lumajang Regency as a Source of
Learning Biology. Thesis, Malang. Biology Education Study Program,
FKIP, University of Muhammadiyah Malang. Supervisor: (I) Dr.
Abdulkadir Rahardjanto, M.Si., (II) Dr. Yuni Pantiwati, MM. M.Pd.
Fever is characterized by a rise in body temperature caused by infection with
bacteria, viruses, and other pathological conditions. The traditional way to reduce
fever by utilizing medicinal plants. The people who still maintain the customs and
traditions of use of medicinal plants among others people in the subdistrict Senduro
Lumanjang regency inhabited by the Tengger tribe, Javanese tribe, and Madurese
tribe. This research aims to determine the type of antipyretic plants, part of plants
used, and the way of plants processing in the people of Tengger, Java, and Madurase
as well its utilization as a source of learning biology. This research use the Mix
methods approach with a type of explanatory descriptive research. Data collection
techniques in the form of direct observation, interviews, documentation, and FGD.
Data analysis techniques are quantitatively presented in the form of a percentage
and qualitatively using the principle analysis of Miles and Hubermen (1984). The
results showed that the people of Senduro subdistrict utilizing of 21 types of
antypiretic plant species classifield in 16 familia groups with the highest percentage
is Zingiberaceae. Parys of the plant used as many as 7 parts with the highest
percentage of use on the leaves. How to processing plant the most widely performed
is by being pounded. Difference in the utilization of antipyretic plants in each tribe
are caused by traditional knowledge, environmental conditions, and availability of
plants in the region. This research is used as a source of learning on biodiversity
materials.
Keywords : Fever, Antipyretic plant, Senduro subdistrict, Traditional
medicine knowledge.
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
ABSTRACK ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
1.4.1 Secara Teoritis ............................................................................................ 5
1.4.2 Secara Praktis ............................................................................................. 5
1.5 Batasan Penelitian ....................................................................................... 6
1.6 Definisi Istilah ............................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7
2.1 Tumbuhan Obat di Indonesia ...................................................................... 7
2.1.1 Pengertian Tumbuhan Obat ......................................................................... 7
2.1.2 Manfaat Tumbuhan Obat ............................................................................ 8
2.1.3 Pengolahan Tumbuhan Obat ....................................................................... 8
2.1.4 Bagian Tumbuhan yang Digunakan sebagai Obat ....................................... 9
2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Tumbuhan Obat ............................................... 9
2.2 Tinjauan tentang Obat Tradisioanl ............................................................ 10
2.3 Tinjauan tentang Demam .......................................................................... 10
2.4 Tinjauan tentang Antipiretik ..................................................................... 12
ix
2.4.1 Tanaman Antipiretik ................................................................................. 12
2.4.2 Mekanisme dan Senyawa yang Terkandung dalam Antipiretik .................. 13
2.5 Kecamatan Senduro .................................................................................. 13
2.6 Tinjauan Umum Sumber Belajar ............................................................... 15
2.6.1 Pengertian Sumber Belajar ........................................................................ 15
2.6.2 Fungsi Sumber Belajar .............................................................................. 16
2.7 Kerangka Konseptual ................................................................................ 17
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 18
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................................ 18
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ..................................................................... 18
3.3 Populasi, Responden, dan Teknik Sampling .............................................. 19
3.3.1 Populasi .................................................................................................... 19
3.3.2 Responden ................................................................................................ 19
3.3.3 Teknik sampling ....................................................................................... 19
3.4 Variabel Penelitian.................................................................................... 20
3.4.1 Jenis variabel ............................................................................................ 20
3.4.2 Defini Operasional Variabel ...................................................................... 21
3.5 Prosedur Penelitian ................................................................................... 22
3.5.1 Persiapan Penelitian .................................................................................. 22
3.5.2 Pelaksanaan dan Alur Penelitian ............................................................... 22
3.6 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 24
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 24
3.6.2 Instrumen Penelitian ................................................................................. 26
3.7 Keabsahan data ......................................................................................... 26
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................ 26
3.8.1 Analisis Kuantitatif ................................................................................... 27
3.8.2 Analisis Kualitatif ..................................................................................... 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 30
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 30
4.1.1 Karakteristik Responden ........................................................................... 30
a. Jenis Kelamin ........................................................................................... 30
b. Usia .......................................................................................................... 30
x
c. Latar Belakang Pendidikan ....................................................................... 31
d. Pekerjaan .................................................................................................. 32
e. Suku ......................................................................................................... 32
4.1.2 Tumbuhan Antipiretik yang Digunakan oleh Masyarakat Kecamatan Senduro
Error! Bookmark not defined.33
a. Identifikasi Tumbuhan Antipiretik ............................................................ 33
1. Jenis Tumbuhan Antipiretik ...................................................................... 33
2. Taksonomi Tumbuhan Antipiretik ............................................................ 35
3. Habitus Tumbuhan Antipiretik .................................................................. 37
4. Lokasi Perolehan Tumbuhan Antipiretik ................................................... 38
b. Pemanfaatan Bagian Tumbuhan ................................................................ 40
c. Cara Pengolahan Tumbuhan Antipiretik.................................................... 42
4.2 Pembahasan .............................................................................................. 44
4.2.1 Karakteristik Responden ........................................................................... 44
1. Jenis Kelamin ........................................................................................... 44
2. Usia .......................................................................................................... 45
3. Latar Belakang Pendidikan ....................................................................... 46
4. Pekerjaan .................................................................................................. 47
5. Suku ......................................................................................................... 48
4.2.2 Tumbuhan Antipiretik yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat ..................... 49
1. Jenis Tumbuhan Antipiretik ...................................................................... 49
2. Familia Tumbuhan Antipiretik .................................................................. 55
3. Habitus Tumbuhan Antipiretik .................................................................. 56
4. Lokasi Perolehan Tumbuhan Antipiretik ................................................... 56
4.2.3 Bagian Tumbuhan Antipiretik yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat ......... 58
4.2.4 Cara Pengolahan Tumbuhan Antipiretik.................................................... 63
1. Pengolahan Tumbuhan Antipiretik oleh Masyarakat ................................. 65
2. Pengolahan Tumbuhan Antipiretik oleh Sesepuh Desa .............................. 66
3. Pengolahan Tumbuhan Antipiretik oleh Pengobat Tradisional .................. 68
4.2.5 Cara Penggunaan Tumbuhan Antipiretik ................................................... 69
4.2.6 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Biologi .................. 70
A. Syarat Pemanfaatan................................................................................... 70
xi
1. Kejelasan Potensi ...................................................................................... 71
2. Kejelasan dengan Tujuan Belajar .............................................................. 71
3. Kejelasan Sasaran ..................................................................................... 72
4. Kejelasan Informasi yang Diungkap.......................................................... 72
5. Kejelasan Pedoman Eksplorasi.................................................................. 72
6. Kejelasan Perolehan yang Diharapkan ...................................................... 72
B. Penyusunan Program Instruksional ........................................................... 73
1. Analisis Hasil Penelitian ........................................................................... 73
a. Fakta-fakta yang terungkap ....................................................................... 73
b. Konsep yang dikembangkan ..................................................................... 74
c. Pengembangan Prinsip .............................................................................. 74
C. Pengembangan Penelitian dalam Organisasi Instruksional......................... 74
1. Seleksi materi atau konsep esensial ........................................................... 75
2. Perencanaan dalam program instruksional................................................. 75
3. Rancangan kegiatan belajar mengajar ....................................................... 75
4. Evaluasi proses dan hasil kegiatan belajar ................................................. 75
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 76
5.1 Kesimpulan............................................................................................... 76
5.2 Saran ........................................................................................................ 77
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 78
LAMPIRAN ..................................................................................................... 87
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Responden............................................................................... 19
Tabel 2. Klasifikasi Variabel Penelitian............................................................. 21
Tabel 3. Alat Penelitian ..................................................................................... 22
Tabel 4. Jenis Species yang dimanfaatkan ......................................................... 34
Tabel 5. Identifikasi Tumbuhan Antipiretik ....................................................... 36
Tabel 6. Habitus Tumbuhan Antipiretik ............................................................ 37
Tabel 7. Lokasi Perolehan Tumbuhan Antipiretik ............................................. 39
Tabel 8. Pemanfaatan Bagian Tumbuhan .......................................................... 41
Tabel 9. Cara Pengolahan Tumbuhan Antipiretik .............................................. 43
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Kecamatan Senduro (Google Maps, 2019). ............................... 14
Gambar 2. Kerangka Konsep ............................................................................. 17
Gambar 3. Alur Penelitain .................................................................................. 22
Gambar 4. Analisis data Miles and Huberman (Sugiyono, 2016) ........................ 29
Gambar 5. Persentase Jenis Kelamin Responden ................................................ 30
Gambar 6. Persentase Usia Responden ............................................................... 31
Gambar 7. Persentase Pendidikan Responden .................................................... 31
Gambar 8. Persentase Kategori Jenis Pekerjaan Responden................................ 32
Gambar 9. Persentase Jenis suku ........................................................................ 33
Gambar 10. Jumlah Pemanfaatan SpesiesTumbuhan Antipiretik ........................ 35
Gambar 11. Persentase Familia Tumbuhan Antipiretik ....................................... 35
Gambar 12. Persentase Habitus Tumbuhan Antipiretik ...................................... 38
Gambar 13. Persentase Lokasi Perolehan Tumbuhan Antipiretik ........................ 38
Gambar 14. Persentase Bagian Tumbuhan Antipiretik........................................ 40
Gambar 15. Persentase Cara Pengolahan Tumbuhan Antipiretik ........................ 42
Gambar 16. Persentase Cara Penggunaan Tumbuhan Antipiretik ....................... 44
Gambar 17. Proses Wawancara Pemanfaatan Tumbuhan Antipiretik .................. 51
Gambar 18. Contoh Bagian Umbi Bawang Lanang ............................................ 62
Gambar 19. Wawancara dengan Ibu Yani yang Memanfaatkan ........................ 66
Gambar 20. Wawancara dengan Bapak Karyo Selaku Sesepuh Desa dan Dukun
Adat di Suku Tengger ........................................................................................ 67
Gambar 21. Wawancara dengan Ibu Martini Selaku Pengobat Tradisional
(Dukun Pijat dan Bayi) di Suku Tengger ............................................................ 69
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Tumbuhan Antipiretik............................................... 87
Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian .................................................................. 93
Lampiran 3. Lembar Wawancara Masyarakat..................................................... 94
Lampiran 4. Lembar wawancara untuk Pengobat Tradisional ............................. 96
Lampiran 5. Perhitungan Sampel Penelitian ....................................................... 98
Lampiran 6. Tabel Data Tumbuhan Antipiretik .................................................. 99
Lampiran 7. Surat Biro Skripsi ......................................................................... 101
Lampiran 8. Surat Pengantar Penelitian Jurusan ............................................... 102
Lampiran 9. Surat Pengantar Penelitian Fakultas .............................................. 105
Lampiran 10. Lembar Hasil Deteksi Plagiasi Skripsi ........................................ 108
78
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M., Mustikaningtyas, D., & Widiatningrum, T. (2010). Inventarisasi
Jenis-Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat di Hutan Hujan Dataran Rendah Desa
Nyamplung Pulau Karimunjawa. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology
Education, 2(2), 75–81.
Abdullah, R. (2012). Pembelajaran Berbasis Pemanfaatan Sumber Belajar. Jurnal
Ilmiah Didaktika, 12(2), 216–231.
Adhuri, I. K., Kristina, T. N., & Antari, A. L. (2018). Perbedaan Potensi Antibakteri
Bawang Putih Tunggal Dengan Bawang Putih Majemuk Terhadap Salmonella
Typhi. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 7(2), 415–423.
Agnesa, O. S., Susilo, H., & Lestari, S. R. (2017). Aktivitas imunostimulan ekstrak
bawang putih tunggal pada mencit yang diinduksi Escherichia coli. Journal
Pharmaciana, 7(1), 105–112.
Agustin, F., Andriyanto, & Manalu, W. (2017). Eksplorasi Dosis Efektif Ekstrak
Etanol Daun Kipahit sebagai Antipiretik Alami. Journal Majalah Kedokteran
Bandung, 49(3), 139–144.
Al-Snafi, A. E. (2016). Medicinal plants Possessed anti-inflammatory antipyretic
and analgesic activities (part 2)- Plant based review. Scholars Academic
Journal of Pharmacy, 5(5), 142–158.
Ani, N., Rohyani, I. S., & Ustadz, M. (2018). Pengetahuan Masyarakat Tentang
Jenis Tumbuhan Obat Di Kawasan Taman Wisata Alam Madapangga
Sumbawa. Jurnal Pijar Mipa, 13(2), 160–166.
Anugrahhayyu, C. A., Darsini, N., & Sa’adi, A. (2018). Minuman Kedelai (Glycine
max) dan Kombinasi Asam Jawa (Tamarindus indica) dengan Kunyit
(Cucurma domestica) dalam Mengurangi Nyeri Haid. Journal Farmasi Dan
Ilmu Kefarmasian Indonesia, 5(1), 1–5.
Apal, R. U., Ariyanti, N. S., & Waluyo, E. B. (2018). Pemanfaatan Tumbuhan Obat
oleh Suku Togutil di Daerah Penyangga Taman Nasional Aketajawe Lolobata
Medicinal. Jurnal Sumberdaya Hayati, 4(1), 21–27.
Armanda, F. (2018). Identifikasi Tanaman Obat Di Kecamatan Talang Kelapa Dan
Pemanfaatan Serta Sumbangsihnya Pada Mata Pelajaran Biologi. Bioilmi:
Jurnal Pendidikan, 4(2), 72–81.
Arniawati, Kahirun, Arafah, N., & Iryan. (2018). Kajian Pemanfaatan Tumbuhan
Obat oleh Masyarakat Suku Tolaki Desa Tatangge pada Kawasan Taman
Nasional Rawa Aopa Watumohai. Jurnal Ecogreen, 4(2), 161–168.
Azis, A. (2019). Kunyit (Curcuma domestica Val) Sebagai Obat Antipiretik. Jurnal
Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 6(2), 116–120.
79
Bhagawan, W. S. (2011). Etnofarmasi Suku Tengger Kecamatan Senduro
Kabupaten Lumajang. Universitas Negeri Jember.
Butarbutar, M. H., Sholikhah, S., & Napitupulu, L. H. (2018). Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Demam dengan Penanganan Demam pada
Anak di Klinik Shanty Medan. Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2),
53–57.
Carolia, N., & Noventi, W. (2016). Potensi Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle
L.) sebagai Alternatif Terapi Acne vulgaris. Jurnal Majority, 5(1), 140–145.
Creswell, J. W. (2009). Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. In Sage Publications.
Desatryana, R. A., & Ismawati. (2019). Etnobotani dan Penggunaan Tumbuhan
Liar sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Suku Madura (Studi di
Kecamatan Lenteng, Guluk-Guluk, Dan Bluto). Journal of Food Technology
and Agroindustry, 1(2), 1–8.
Efremila, Wardenaar, E. dan Sisillia, L. (2015). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat
Oleh Etnis Suku Dayak Tanam Kecamatan Mandor Kabupaten Landak. Jurnal
Hutan Lestari, 3(2), 234–246.
Fahryl, N., & Carolia, N. (2019). Kunyit (Curcuma domestica Val) sebagai Terapi
Artritis Gout. Jurnal Majority, 8(1), 251–255.
Fakhrurrazi, Hakim, R. F., & Keumala, C. N. (2016). Pengaruh Daun Asam Jawa
(Tamarindus Indica Linn.) terhadap Pertumbuhan Candida Albicans. Journal
of Syiah Kuala Dentistry Society (JDS), 1(1), 29–34.
Ferdy, R., Usman, F. H., & Sisillia, L. (2017). Pemanfaatan tumbuhan obat oleh
masyarakat desa kayu ara di Kecamatan Menyuke Kabupaten Landak. Jurnal
Hutan Lestari, 5(2), 452–459.
Gunadi, D., Oramahi, H. ., & Tavita, G. E. (2017). Studi tumbuhan obat pada etnis
dayak di desa gerantung kecamatan monterado kabupaten bengkayang. Jurnal
Hutan Lestari, 5(2), 425–436.
Guriya, R., Moon, A., & Talreja, K. (2015). Phytochemical profiling and
characterization of bioactive compounds frombrassica oleracea. International
Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research, 7(4), 825–831.
Hadijah, S., Hendra, M., & Hariani, N. (2016). Etnomotani Obat Tradisional oleh
Masyarakat Kutai di Kecamatan Muara Bengkal Kabupaten Kutai Timur.
Jurnal Bioprospek, 11(2), 19–24.
I’ismi, B., Hewawatiningsih, R., & Muflihati. (2018a). Pemanfaatan Tumbuhan
Obat oleh Masyarakat di Sekitar Areal IUPHK-HTIPT.Bhatara Alam Lestari
di Kabupaten Mempawah. Jurnal Hutan Lestari, 6(1), 16–24.
Ibrahim, N., Yusriadi, & Ihwan. (2014). Uji Efek Antipiretik Kombinasi Ekstrak
Etanol Herba Sambiloto (Adrographis paniculata Burm.f. Ness.) dan Ekstrak
80
Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averba bilimbi L.) pada Tikus Putih Jantan
(Rattus norvegicus). Journal of Natural Science, 3(3), 257–268.
Ikaditya, L. (2016). Hubungan Karakteristik Umur Dan Tingkat Pendidikan
Terhadap Pengetahuan Tentang Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Jurnal
Kesehatan Bakti Tunas Husada, 16(1), 171–176.
Ismail. (2015). Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Masyarakat Memilih Obat
Tradisional di Gampong Lam Ujong. Jurnal Nursing Idea, 1(1), 7–14.
Ismail, F. (2018). Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-ilmu Sosial.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Kandowangko, N. Y., Solang, M., & Ahmad, J. (2011). Kajian Etnobotani
Tanaman Obat oleh Masyarakat Kabupaten Bonebolango Provinsi
Gorontalo. Gorontalo.
Koordinator Statistik Kecamatan Senduro. (2017). Kecamatan Senduro dalam
Angka 2017.
Kuni, B. E., Hardiansyah, G., & Idham. (2015). Etnobotani Masyarakat Suku
Dayak Kerabat di Desa Tapang Perodah Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten
Sekadau. Jurnal Hutan Lestari, 3(3), 383–400.
Kurniawan, E. (2015). Studi Etnobotani Pemanfaatan Jenis- Jenis Tumbuhan
sebagai Obat Tradisional oleh Masyarakat Tengger di Desa Ngadisari, Desa
Probolinggo-Jawa Timur. Institut Teknologi Sepuluh November.
Kurniawan, E., & Jadid, N. (2015). Nilai Guna Spesies Tanaman sebagai Obat
Tradisional oleh Masyarakat Tengger di Desa Probolinggo – Jawa Timur.
Jurnal Sains Dan Seni ITS, 4(1), 1–4.
Lestari, A. (2017). Pengetahuan Masyarakat Jawa Tentang Tanaman Bahan Dasar
Jamu Tradisional Di Desa Brohol Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batubara.
Buddayah : Jurnal Pendidikan Antropologi, 1(1), 7–13.
Lestari, A., & Simarmata, T. (2017). Pengetahuan Masyarakat Jawa Tentang
Tanaman Bahan Dasar Jamu Tradisional Di Desa Brohol Kecamatan Sei Suka
Kabupaten Batubara. Buddayah : Jurnal Pendidikan Antropologi, 1(1), 7–13.
Lestari, P. (2016). Studi Tanaman Khas Sumatera Utara Yang Berkhasiat Obat.
Jurnal Farmanesia, 1(1), 11–21.
Lestaridewi, N. K., & Jamhari, M. (2017). Kajian Pemanfaatan Tanaman Sebagai
Obat Tradisional Di Desa Tolai Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong.
E-Jip Biol, 5(2), 92–108.
Malik, F., Ningsi, A., Bafadal, M., Saktiani, D. N., & Wahyuni, W. (2018). Uji Efek
Antipiretik Ekstrak Etanol Buah Wualae (Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith)
Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus L.) Galur Balb/C. Jurnal Farmasi,
Sains, Dan Kesehatan (Phamrmauho), 4(1), 9–11.
81
Marwan, R. (2017). Faktor Yang Berhubungan Dengan Penanganan Pertama di
Puskesmas ( Related Factors With The First Handling Of Febrile Convulsion
In Female Children 6 Months - 5 Years In The Health Center ). Caring Nursing
Journal, 1(1), 32–40.
Mathew, A., Mathew, B., & Ajesh, T. P. (2016). Ethnomedical survey of medicinal
plants having antipyretic effect used by Paliya tribes in Idukki district of
Kerala. Journal Traditional and Folk Practices, 02, 03, 04(1), 178–184.
Maya, S. W., Citraningtyas, G., & Lolo, W. A. (2015). Phytochemical screening
and antipyretic effect of stem juice from kepok banana (Musa paradisiaca L)
on white male rats stain wistar (Rattus norvegicus) induced with DTP-Hb.
Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(1), 2302–2493.
Mebel, Y., Simbala, H., & Koneri, R. (2016). Identifikasi Dan Pemanfaatan
Tumbuhan Obat Suku Dani Di Kabupaten Jayawijaya Papua. Jurnal Mipa
Unsrat, 5(2), 103–107.
Meliki, Linda, R., & Lovandi, I. (2013). Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Suku
Dayak Iban Desa Tanjung Sari Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten
Sintang. Protobiont, 2(3), 129–135.
Mesfin, K., Tekle, G., & Tesfay, T. (2013). Ethnobotanical Study of Traditional
Medicinal Plants Used by Indigenous People of Gemad District, Northern
Ethiopia. Journal of Medicinal Plants Studies, 1(4), 32–37.
Moot, C. L., Bodhi, W., Mongi, J., & Farmasi, P. S. (2013). Uji Efek Antipiretik
Infusa Daun Sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.) Terhadap Kelinci
Jantan Yang Diinduksi Vaksin DTP HB. Pharmacon, 2(03), 58–61.
Mulyani, H., Widyastuti, S. H., & Ekowati, V. I. (2016). Tumbuhan Herbal Sebagai
Jamu Pengobatan Tradisional terhadap Penyakit dalam Serat Primbon Jampi
Jawi Jilid 1. Jurnal Penelitian Humaniora, 21(2), 73–91.
Mulyani, Y., Sumarna, R., & Patonah. (2020). Kajian Etnofarmakologi
Pemanfaatan Tanaman Obat Oleh Masyarakat Di Kecamatan Dawuan
Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Jurnal Farmasi Galenika, 6(1), 37–
54.
Munajah, & Susilo, M. J. (2015). Potensi sumber belajar biologi SMA kelas X
materi keanekaragaman tumbuhan tingkat tinggi di kebun binatang Gembira
Loka. Jupemasi-Pbio, 1(2), 184–187.
Nayoan, C. R., Fitriani, J., & Pakaya, D. (2016). Efek Air Kelapa (Cocus nucifera
Linn) dalam Mencegah Demam. Jurnal Ilmiah Kedokteran, 5(2), 69–75.
Ningsih, I. Y. (2016). Studi Etnofarmasi Penggunaan Tumbuhan Obat Oleh Suku
Tengger Di Kabupaten Lumajang Dan Malang, Jawa Timur. Pharmachy,
13(01), 10–20.
82
Nurdiani, N. (2014). Teknik Sampling Snowball dalam Penelitian Lapangan.
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 5(2), 1110–
1118.
Nurhaida, Usman, F. H., & Tavita, G. E. (2015). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat
di Dusun Kelampuk Kecamatan Tanah Pinoh Barat Kabupaten Melawi. Jurnal
Hutan Lestari, 3(4), 526–537.
Oktarlina, R. Z., Tarigan, A., Carolia, N., & Utami, E. R. (2018). Hubungan
Pengetahuan Keluarga dengan Penggunaan Obat Tradisional di Desa
Nunggalrejo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Journal
Unila, 2(1), 42–46.
Perez, J. R., Sanches, I. A., Osorio, E. S., & Victor Manuel Mendosa Nunez. (2019).
Effect of Sechium edule var. nigrum spinosum (Chayote) on Oxidative Stress
and Pro-Inflammatory Markers in Older Adults with Metabolic Syndrome: An
Exploratory Study. Journal Antioxidants, 8(146), 1–10.
Phumthum, M., & Balslev, H. (2019). Use of Medicinal Plants Among Thai Ethnic
Groups: A Comparison. Journal Economic Botany, 73(1), 64–75.
Prastowo, A. (2018). Sumber Belajar & Pusat Sumber Belajar Teori dan
Aplikasinya di Sekolah/Madrasah. Depok: Prenadamedia Group.
Purwaningsih, E. (2016). Potensi Kurkumin Sebagai Bahan Anti Fertilitas. Jurnal
Kedokteran Yarsi, 24(3), 203–211.
Rahayu, M. S. (2011). Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat kabupaten
Subang, Jawa Barat: Studi Kasus Di Kecamatan Jalancagak, Kecamatan
Dawuan dan Kecamatan Tambakdahan. Institut Pertanian Bogor.
Rahayu, S. M., & Andini, A. S. (2019). Tumbuhan Antipiretik di Desa Sesaot,
Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Journal of Phamaceutical
Science and Medical Research, 2(2), 42–49.
Rezki, S. C., Munir, A., & Parakkasi. (2016). Inventarisasi Tumbuhan Berkhasiat
Obat bagi Masyarakat Kelurahan Lapuko Kecamatan Moramo Kabupaten
Konawe Selatan. Jurnal Ampibi, 1(1), 33–40.
Riandita, A. (2012). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Demam
dengan Pengelolaan Demam pada Anak.
Ribeiro, R. V., Bieski, I. G. C., Balogun, S. O., & Martins, D. T. de O. (2017).
Ethnobotanical study of medicinal plants used by Ribeirinhos in the North
Araguaia microregion, Mato Grosso, Brazil. Journal of Ethnopharmacology,
205, 69–102.
Rinidiar, Firmansyah, T., & Putri, T. A. (2014). Potensi Ekstrak Air Daun Sernai
(Wedelia biflora) Sebagai Antipiretik pada Mencit (Mus musculus)
dibandingkan para Amino Fenol dan Asam Salisilat. Jurnal Medika
Veterinaria, 8(2), 147–151.
83
Rizkita, A. D., Cahyono, E., & Mursiti, S. (2017). Isolasi dan Uji Antibakteri
Minyak Daun Sirih Hijau dan Merah terhadap Streptococcus mutans. Journal
of Chemical Science, 6(3), 280–286.
Rosidah, I., Zainuddin, Agustini, K., Bunga, O., & Pudjiastuti, L. (2020).
Standardisasi ekstrak etanol 70% buah labu siam (Sechium edule (Jacq.) Sw.).
Journal Farmasains, 7(1), 13–20.
Sada, J. T., & Tanjung, D. A. N. R. H. R. (2010a). Keragaman Tumbuhan Obat
Tradisional di Kampung Nansfori Distrik Supiori Utara , Kabupaten Supiori –
Papua. Jurnal Biologi Papua, 2(2), 39–46.
Sada, J. T., & Tanjung, R. H. R. (2010b). Keragaman Tumbuhan Obat Tradisional
di Kampung Nansfori Distrik Supiori Utara , Kabupaten Supiori – Papua.
Jurnal Biologi Papua, 2(2), 39–46.
Sakinah, P. (2018). Studi Etnofarmasi Penggunaan Tumbuhan Obat untuk
Mengobati Demam pada Balita oleh Masyarakat Suku Tengger Kecamatan
Tosari Kabupaten Pasuruan. Universitas Negeri Jember.
Sambara, J., Yuliana, N. N., & Emerensiana, M. Y. (2016). Pemanfaatan Tanaman
Obat Tradisional Oleh Masyarakat Kelurahan Merdeka Kecamatan Kupang
Timur. 2016. Jurnal Info Kesehatan, 14(1), 1113–1125.
Sari, L., & Andalia, N. (2019). Inventarisasi Tumbuhan Obat di Taman Hutan Kota
Banda Aceh. Serambi Konstruktivis, 1(1), 88–92.
Sastrahidayat, I. R. (2016). Penyakit pada Tumbuhan Obat-obatan, Rempah-
Bumbu dan Stimulan (I. R. Sastrahidayat, Ed.). Malang: UB Press.
Satriyati, E. (2016). Pola Tradisi Minum Jamu: Upaya Pemertahanan Pengobatan
Lokal Sebagai Identitas Masyarakat Bangkalan Madura. Jurnal Dimensi, 9(2),
115–122.
Setyowati, T. (2016). Profil Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2016.
Lumajang.
Silalahi, M. (2016). Pengetahuan Mahasiswa Terhadap Keanekaragaman
Tumbuhan Di Lingkungan Kampus (Studi Kasus Prodi Pendidikan Biologi
Uki). Journal Al-Kauniyah Biologi, 9(1), 19–25.
Singh, A. G. (2013). Medicinal Plants as a Source of Antipyretic Agent in Terai
Region of Western Nepal. International Journal of Applied Sciences and
Biotechnology, 1(3), 118–126.
Sugito, Susilowati, & Kholif, M. Al. (2017). Strategi Pemanfaatan Lahan
Pekarangan untuk Budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Jurnal
Penamas Adi Buana, 2(2), 1–8.
Sunardi, & Sumartini, S. (2018). Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas Xii Sekolah
Menengah Kejuruan “ Indonesia ” Yogyakarta Terhadap Obat Tradisional.
Journal Akfarindo, 3(2), 40–46.
84
Suproborini, A., Djoko Laksana, M. S., & Yudiantoro, D. F. (2018). Etnobotani
Tanaman Antipiretik Masyarakat Dusun Mesu Boto Jatiroto Wonogiri Jawa
Tengah. Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research, 1(1), 1.
Suryana, & Iskandar. (2014). Studi Pengetahuan Lokal Tanaman Obat pada
Agroekosistem Pekarangan dan Dinamika Perubahannya di Desa Cibunar
Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang-Jawa Barat. Jurnal Ilmu Ilmu
Hayati Dan Fisik, 15(3), 203–209.
Suryanarayana, & Reddi, S. (2017). Medicinal Plants Used as Antipyretic Agents
by the Tribes of Adilabad District, Andhra Pradesh. Journal Medicinal Plant
Research, 7(1), 1–6.
Susanti, A. D., Wijayanto, N., & Hikmat, A. (2018). Keanekaragaman Jenis
Tumbuhan Obat di Agroforesti Repong Damar Krui, Provinsi Lampung (The
Diversity of Medicine Plant in Repong Damar Agroforestry of Krui , Lampung
Province). Jurnal Media Konservasi, 23(2), 162–168.
Syamsi, N., & Andilolo, A. (2019). Efek Antipiretik Ekstrak Jeruk Nipis (Fructus
Citrus Aurantifolium) pada Mencit (Mus musculus). Jurnal Kesehatan
Tadulako, 5(1), 52–57.
Takoy, D. M., Linda, R., & Lovadi, I. (2013). Tumbuhan Berkhasiat Obat Suku
Dayak Seberuang Di Kawasan Hutan Desa Ensabang Kecamatan Sepauk
Kabupaten Sintang. Jurnal Protobiont, 2(3), 122–128.
Tanjaya, A. (2015). Uji Aktivitas Antiinflamasi dan Antipiretik Ekstrak Biji Petai
(Parkia speciosa Hassk) pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Universitas
Tanjungpura Pontianak.
Tantengco, O. A. G., Condes, M. L. C., Estadilla, H. H. T., & Ragragio, E. M.
(2018). Ethnobotanical survey of medicinal plants used by ayta communities
in Dinalupihan, Bataan, Philippines. Pharmacognosy Journal, 10(5), 859–
870.
Tapundu, A. S., Anam, S., & Pitopang, R. (2015). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat
Pada Suku Seko Di Desa Tanah Harapan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Jurnal Biocelebes, 9(92), 66–86.
Tawi, G. Y., Maarisit, W., Datu, O. S., & Lengkey, Y. K. (2019). Uji Efektivitas
Ekstrak Etanol Daun Awar-awar Ficus septica Burm F . Sebagai Antipiretik
Terhadap Tikus Putih Rattus novergicus. 2(1), 1–9.
Tudjuka, K., Ningsih, S., & Toknok, B. (2014). Keanekaragaman jenis tumbuhan
obat pada kawasan hutan lindung di Desa Tindoli Kecamatan Pamona
Tenggara Kabupaten Poso. Warta Rimba, 2(1), 120–128.
Utami, R. D., Zuhud, E. A. M., & Hikmat, A. (2019). Etnobotani dan Potensi
Tumbuhan Obat Masyarakat Etnik Anak Rawa Kampung Penyengat Sungai
Apit Siak Riau. Media Konservasi, 24(1), 40–51.
85
Veriana, T. (2014). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Tradisional oleh Suku Jawa
dan Lembak Kelingi di Kecamatan Sindang Kelingi Kabupaten Rejang
Lebong dan Implementasinya pada Pembelajaran Biologi SMA. Universitas
Bengkulu.
Wahyuni, D. K., Ekasari, W., Witono, J. R., & Purnobasuki, H. (2016). Toga
Indonesia. Surabaya: Airlangga University Press.
Wardiyah, A., Setiawati, & Romayati, U. (2016). Perbandingan Efektivitas
Pemberian Kompres Hangat dane Tepidsponge terhadap Penurunan Suhu
Tubuh Anak yang Mengalami Demam RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung. 2015. Jurnal Kesehatan Holistik, 10(1), 36–44.
Widiastuti, T. C., Kiromah, N. Z. W., & Ledianasari. (2017). Identifikasi
Etnobotani Tanaman Obat yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat Kecamatan
Sempor Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 13(2),
99–106.
Widyasari, R., Yuspitasari, D., Fadli, Masykuroh, A., & Tahuhiddah, W. (2018a).
Uji Aktivitas Antipiretik Ekstrak Daun Sisik Naga (Pyrrosia piloselloides (L.)
M.G. Price) Terhadap Tikus Putih ( Rattus norvegicus ) Jantan Galur Wistar
yang di Induksi Pepton 5%. Jurnal Ilmu Farmasi Dan Farmasi Klinik
(JIFFK), 15(1), 22–28.
Widyasari, R., Yuspitasari, D., Fadli, Masykuroh, A., & Tahuhiddah, W. (2018b).
Uji Aktivitas Antipiretik Ekstrak Daun Sisik Naga (Pyrrosia piloselloides (L.)
M.G. Price) Terhadap Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar
yang Diinduksi Pepton 5%. Jurnal Ilmu Farmasi Dan Farmasi Klinik (JIFFK
), 15(01), 22–28.
Wijayanti, D. A. (2016). Pengembangan Desa Wisata Senduro Berbasis Budaya
Development Of Senduro Tourism Village With Cultured Base. Jurnal Ilmu-
Ilmu Pertanian Agrika, 10(2), 122–129.
Wijayanti, R., & Rosyid, A. (2018). Efek Antipiretik Ekstrak Kulit Umbi Bawang
Putih (Allium sativum, L) dan Pengaruhnya terhadap Kadar Sgot dan Sgpt
Tikus Putih (Rattus novergicus) yang diinduksi Vaksin DTP-HB-Hib. Journal
Cendekia of Pharmacy, 2(1), 39–49.
Witjoro, A., Sulisetijono, & Setiowati, F. K. (2016). Pemanfaatan Tanaman Obat
di Desa Kayukebek , Kecamatan Tutur, Kabupaten Pauruan. Jurnal Natural
B, 3(4), 303–310.
Wulandari, S., Suarsini, E., & Ibrohim, I. (2016). Pemanfaatan Sumber Belajar
Handout Bioteknologi Lingkungan Untuk Meningkatkan Pemahamankonsep
Mahasiswa S1 Universitas Negeri Malang. Jurnal Pendidikan - Teori,
Penelitian, Dan Pengembangan, 1(5), 881–884.
Yulianto, S., & Kirwanto, A. (2016). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Oleh
Orang Tua Untuk Kesehatan Anak di Duwet Ngawen Klaten. Jurnal Terpadu
86
Ilmu Kesehatan, 5(1), 75–80.
Yunita, E., Fatimah, S., Yulianto, D., Trikuncahyo, V., & Khodijah, Z. (2019).
Potensi daun asam jawa (Tamarindus indica L.) sebagai Alternatif
Antiinflamasi: Studi In Silico. Journal Akfarindo, 4(2), 42–50.
Zahroh, R., & Khasanah, N. (2017). Efektivitas Pemberian Kompres Air Hangat
dan Sponge Bath terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pasien Anak
Gastroenteritis. Journal Ners Lentera, 5(1), 33–42.
Zulfa, N., Sastramihardja, H., & Dewi, M. K. (2017). Uji Efek Antipiretik Ekstrak
Air Umbi Bengkuang (Pachyrhizus erosus) pada Mencit (Mus musculus)
Model Hiperpireksia. Jurnal Bandung Meeting on Global Medicine & Health
(BaMGMH), 1(1), 37–41.
SERTIFIKAT PLAGIASI