i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

130
i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DI DESA SABEDO KECAMATAN UTAN KABUPATEN SUMBAWA) Oleh SOPIYATUL HIKMAH NIM. 160203149 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2020

Transcript of i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

Page 1: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

i

PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DI

DESA SABEDO KECAMATAN UTAN KABUPATEN SUMBAWA)

Oleh

SOPIYATUL HIKMAH NIM. 160203149

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2020

Page 2: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DI

DESA SABEDO KECAMATAN UTAN KABUPATEN SUMBAWA)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana (SI) Ekonomi Syariah

Oleh

SOPIYATUL HIKMAH NIM. 160.203.149

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2020

ii

Page 3: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi Oleh: Sopiyatul Hikmah, NIM 160.203.149 Dengan Judul,

“PERAN Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Meningkatkan Pendapatan

Masyarakat (Studi Kasus Di Desa Sabedo Kecamatan Utan Kabupaten

Sumbawa)” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji

Disetujui pada tanggal: 2 Agustus 2020

iii

Page 4: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

NOTA DINAS PEMBIMBING

Mataram, 24 Juli 2020

Hal : Munaqasyah

Yang Terhormat Rektor Universitas Islam Negeri Mataram Di Mataram

Assalamualaikum, Wr,Wb.

Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi, kami

berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama Mahasiswa : Sopiyatul Hikmah

NIM : 160.203.149

Jurusan /Prodi : Ekonomi Syari‟ah

Judul : PERAN Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat

(Studi Kasus Di Desa Sabedo Kecamatan Utan

Kabupaten Sumbawa)

telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar

skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

iv

Page 5: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

vi

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul: “Peran Badan Usaha Milik Desa(Bumdes) Dalam

Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus Di Desa Sabedo Kecamatan

Utan Kabupaten Sumbawa)” Yang Diajukan Oleh Sopiyatul Hikmah, NIM:

160.203.149, Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Telah Dimunaqasyakan di Depan Dewan Penguji Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Mataram Pada Hari Selasa 18 Agustus

2020

Dewan penguji

vi

Page 6: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

MOTTO

إعمل لدنياك كانك تعيش أبدا.واعمل أخرتك كأن تموت غدا

)المحفوظات(

“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup

selamanya. Beramallah untuk akhiratmu seakan-akan

engkau akan mati besok”(mahfuzot)

vii

Page 7: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

viii

PERSEMBAHAN

“Kupersembahkan Skripsi Ini Untuk Ayahku Syafruddin, Ibuku Farida, Nenekku Mastari, Kakakku Sarwanto, Adikku Aldi Arifbudiman Dan Semua Keluargaku, Almamaterku, Guru-Guruku, Dosen-Dosenku.”

viii

Page 8: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

ix

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat dan Karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Meningkatkan

Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus Di Desa Sabedo Kecamatan Utan

Kabupaten Sumbawa)”. Shalawat serta salam selalu kita junjungkan kepada

baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa ummat manusia dari alam

kegelapan menuju alam terang benderang.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak serta

merta jadi dengan sendirinya tanpa bantuan dan keterlibatan dari berbagai pihak.

Oleh kerena itu, penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan

terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, yaitu antara lain:

1. Ibu Hj. Siti Nurul Khaerani, MM selaku pembimbing I dan

Ibu Hj. Suharti, M. Ag selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, motivasi, dan koreksi yang detail, dan selalu meluangkan

waktu di tengah-tengah kesibukannya sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan pada waktu yang tepat.

2. Bapak H. Bahrurrosyid, M.E.I selaku ketua jurusan Ekonomi Syariah

3. Dr. H. Ahmad Amir Azis, M.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan

BisnisIslam.

ix

Page 9: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

x

4. Dr. H. Mutawali, M. Ag. Selaku Rektor UIN Mataram yang telah

memberikan tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan

memberikan bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di

kampus.

5. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, motivasi, bimbingan,

dorongan dan masih banyak lagi bantu-bantuan yang lain yang

tidakakan pernah bisa saya uraikan satu persatu. Terima kasih telah

hadir dan menjadi orang tua saya.

6. Saudara-saudara, sahabat, teman terima kasih untuk semuanya.

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut menjadi pahala yang

berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi dunia

pendidikan. Amin ya rabbal ‘alamin.

Mataram, 15 Juni 2020 Penulis, SOPIYATUL HIKMAH NIM. 160.203.149

x

Page 10: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBIM ......................................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii

HALAM PERSEMBAHAN .............................................................................. viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL................................................................................................ xii

ABSTRAK .......................................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 9 D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ....................................................... 10 E. Telaah Pustaka ........................................................................................... 11 F. Kerangka Teori........................................................................................... 15 G. Metodologi Penelitian ................................................................................ 35 H. Sistematika Pembahasan ............................................................................ 45

BAB II. PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ........................... 47

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................... 47 B. Pola Pengelolaan BUMDes Yang Dilakukan Oleh Pemerintah

Desa Sabedo ............................................................................................... 67 C. Peran BUMDes Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat ............... 74

BAB III. PEMBAHASAN ................................................................................... 83

A. Analisis Pola Pengelolaan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) di Desa Sabedo Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa NTB ................... 83

B. Analisis Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Sabedo Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa ......................................... 98

BAB IV. PENUTUP ........................................................................................... 108

A. Kesimpulan .............................................................................................. 108 B. Saran ......................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi

Page 11: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Desa Sabedo .................................................... 48

Tabel 2.2 Data Pendidikan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...................... 49

Tabel 2.3 Mata Pencaharian Pokok .............................................................. 50

Tabel 2.4 Daftar Nama-nama Nasabah ........................................................ 54

Tabel 2.5 Tabungan Masyarakat Bumdes Sabedo Periode 30 April 2020 .............................................................................................. 62

Tabel 2.6 Nasabah Peminjaman Modal Usaha SUTA ................................. 63

Tabel 2.7 Nasabah Peminjaman Modal Usaha UEP .................................... 65

Tabel 2.8 Pendapatan Nasabah Sebelum dan Setelah meminjam di Bumdes Sabedo ............................................................................ 74

xii

Page 12: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

xiii

PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DI

DESA SABEDO KECAMATAN UTAN KABUPATEN SUMBAWA)

Oleh

SOPIYATUL HIKMAH 160.203.149

ABSTRAK

Kemajuan perekonomian diseluruh tanah air tidak bisa dirumuskan untuk kepentingan sesaat, akan tetapi untuk menjangkau kepentingan jangka panjang dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Seharusnya implementasi pembangunan dan perencanaan berisi tentang pemberdayaan masyarakat, sehingga masyarakat dapat memiliki akses-akses pada sumber ekonomi. Dengan demikian, usaha dalam meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan disuatu pedesaan harus dijadikan suatu program pemerintah desa dalam kegaiatan pembangunan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, kehadiran BUMDes harus dipandang sebagai suatu proses yang mencakup berbagai perubahan atas struktur sosial, partisipasi masyarakat, dan institusi-institusi yang ada, serta mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi. Salah satu desa yang mendirikan BUMDes dengan tujuan sebagai penguat ekonomi Desa Sabedo Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa adalah BUMDes Sabedo yang didirikan pada Tahun 2009. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis penomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, serta pemikiran secara individu maupun kelompok. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa BUMDes Sabedo merupakan sarana atau unit usaha yang dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan pendapatannya. Peran BUMDes Sabedo dalam membantu mengatasi permasalahan ekonomi masyarakat sudah cukup berperan walaupun belum maksimal. Dari beberapa unit usaha yang dijalankan BUMDes Sabedo sudah berjalan dengan baik terlihat dari kemudahan masyarakat dalam meminjam modal dalam mengembangkan usahanya. Walaupun terdapat salah satu jenis usaha yang tidak berjalan yaitu pengelolaan wisata. Kata Kunci: Peran BUMDes, Peningkatan Pendapatan

xiii

Page 13: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang

melimpah ruah. Dengan kekayaan yang dimiliki mampu mencukupi

kebutuhan-kebutuhan seluruh masyarakat indonesia. Tiap-tiap wilayah atau

desa memiliki potensi yang berbeda-beda, dengan potensi tersebut masyarakat

setempat dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan taraf perekonomian

masyarakat. Pada hakekatnya pembangunan desa merupakan basis dari

pembangunan nasional. Karna apabila suatu desa mampu melaksanakan

pembangunan secara mandiri dengan memanfaatkan potensi-potensi yang

ada, maka kesejahteraan masyarakat akan mudah dicapai. Pembangunan

Nasional adalah suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan seluruh

aspek kehidupan masyarakat, Bangsa, dan Negara.

Adapun tujuan dari pembangunan adalah untuk mewujudkan masyarakat

yang adil dan makmur dan membangun kemandirian, termasuk pembangunan

pedesaan. Sebagian besar penduduk Bangsa Indonesia sendiri hidup di

kawasan pedesaan. Oleh karena itu, titik sentral pembangunan adalah daerah

pedesaan. Desa menurut Widjaya adalah sebagai kesatuan masyarakat hukum

yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal-usul yang bersifat

istimewa.1

1H.A.W.Widjaya,Otonomi Desa, (Jakarta:RajaGrafindoPersada,2003), hlm.3.

1

Page 14: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

2

Pembangunan pedesaan mempunyai peranan penting dalam konteks

pembangunan nasional karena mencakup bagian terbesar wilayah nasional.

Sekitar 70% penduduk Indonesia bertempat tinggal di daerah pedesaan. oleh

karena itu pembangunan masyarakat pedesaan harus terus ditingkatkan

melalui pengembangan kemampuan sumberdaya manusia yang ada di

pedesaan sehingga kreatifitas dan aktifitasnya dapat semakin berkembang

serta kesadaran lingkungannya semakin tinggi. Dalam pembangunan desa,

pemerintah desa beserta masyarakat mempunyai kewajiban untuk menggali,

dan mengelolah kekayaan alam tersebut. pemerintah desa mempunyai

peranan yang sangat berpengaruh terutama dalam upayanya untuk

menciptakan iklim yang mendorong tumbuhnya prakarsa dan swadaya

masyarakat di pedesaan, yang dilakukan melalui penyampaian pesan-pesan

pembangunan, pengarahan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam

pembangunan dan penyaluran aspirasi masyarakat. Partisipasi masyarakat

desa untuk meningkatkan kegiatan pembangunan di daerah pedesaan.

Pembangunan pedesaan diarahkan untuk pembangunan desa yang

bersangkutan dengan memanfaatkan sumberdaya pembangunan yang dimili ki

(SDA dan SDM), meningkatkan keterkaitan pembangunan antar sektor

(perdagangan, pertanian dan industri) antar desa, dan memperkuat

pembangunan nasional secara menyeluruh.2

Meningkatkan basis ekonomi di suatu pedesaan telah lama dilakukan

oleh pemerintah desa dengan berbagai macam program. Akan tetapi belum

2 Rahardjo Adisasmita, Pembangunan Perdesaan, (Yogyakarta: GrahaIlmu,2013), hlm.

63.

Page 15: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

3

begitu memuaskan sebagaimana yang diinginkan. Oleh karena itu pemerintah

membuat suatu pendekatan yang dimana mampu menggerakan dan

meningkatkan perekonomian masyarakat. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan ialah mendorong gerak ekonomi desa melalui berwirausaha yang

telah disediakan oleh BUMDes yang akan dikembangkan oleh pemerintah

maupun masyarakat.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan suatu lembaga yang

bergerak dalam bidang pengelolaan aset-aset dan sumber daya ekonomi desa

yang bertujuan untuk mengoptimalkan aset-aset desa, meningkatkan usaha

masyarakat, menciptakan peluang usaha, menciptakan lapangan pekerjaan,

pengembangan ekonomi desa serta meningkatkan pendapaan desa. Jika

pengelolaan BUMDes optimal, maka desa akan menjadi desa desa yang

mandiri dan mampu mengentaskan kemiskinan dengan meningkatkan

kesejahteraan desa. BUMDes salah satu mitra pemerintah desa dalam

mewujudkan rencana-rencana pembangunan perekonomian, ekonomi dituntut

mampu menyediakan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dalam

mengembangkan usaha.3

Pembentukan BUMDes merupakan cara untuk memanfaatkan undang-

undang yang memberikan kewenangan kepada pemerintah desa untuk

melakukan inovasi dalam pembangunan desa, terutama meningkatkan

3 Amelia Sri Kusuma Dewi, Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sebagai

Upaya Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (Pades) Serta Menumbuhkan Perekonomian Desa, Journal Of Rulan And Developmen, Universitas Ganesha Singaraja, Vol. 9 Nomor 2, 1 Februari 2014, hlm 23

Page 16: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

4

perekonomian desa dan kesejahteraan bagi masyarakat desa.4 Keberhasilan

pembangunan dalam masyarakat tidak selalu ditentukan oleh tersedianya

sumber dana keuangan dan manajemen keuangan tetapi dipengaruhi oleh

peran serta respon masyarakat.

Berdirinya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dilandasi oleh UU No.

32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Pasal 213 ayat (1) disebutkan

bahwa "Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan

kebutuhan dan potensi desa” dan juga tercantum dalam peraturan pemerintah

(PP) No. 71 Tahun 2005 Tentang Desa. Pendirian badan usaha milik desa ini

disertai dengan upaya penguatan kapasitas dan didukung oleh kebijakan

daerah (kabupaten/desa) yang ikut memfasilitasi dan melindungi usaha

masyarakat desa dari ancaman persaingan para pemodal besar. Mengingat

badan usaha milik desa merupakan lembaga ekonomi baru yang beroperasi di

pedesaan, maka mereka masih membutuhkan landasan yang kuat untuk

tumbuh dan berkembang. Pembangun landasan bagi pendirian BUMDes

adalah pemerintah, baik pusat maupun daerah.5

Dengan kehadiran BUMDes pemerintah desa beserta masyarakat dapat

mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di desa secara mandiri, sehingga

dapat meningkatkan perekonomian desa, serta dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Pemerintah desa beserta masyarakat dapat

membuat program-program yang sesuai dengan potensi-potensi desa

4 Edi Yusuf Agunggunanto dkk, Pengembangan Desa Mandiri Melalui Pengelolaan

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Modus, (Universitas Atma Jaya Yogyakarta),Vol 28 No 2, 2016, hlm. 56

5 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, Pasal 213 ayat

(1)

Page 17: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

5

tersebut. Dengan adanya BUMDes ini diharapkan dapat mengurangi tingkat

kemiskinan sehingga perekonomian masyarakat dapat meningkat. dalam

islam manusia juga dituntut untuk berusaha melakukan pembangunan agar

terciptanya perubahan perekonomian yang lebih baik,

seperti firman Allah dalam Q.S Al-Anfal (8) : 53

غيرا ة آن ذلك بأ ل ل يك انع ا ى ق حتى يغير ا ع ع

أه ‘أنفس ب ي أ يع ع س

Artinya: “yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan

mengubah suatu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu

kaum, sehingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri

mereka sendiri. Sungguh, Allah maha mendengar, Maha

Mengetahui”.(Q.S Al-Anfal (8) : 53)

Di Kabupaten Sumbawa tepatnya di Kecamatan Utan yang terdiri dari 9

(Sembilan) desa yang sebagiannya berada diwilayah yang memiliki beragam

macam potensi pertanian, perdagangan, peternakan, perikanan, yang

sebagiannya belum dikelola dengan maksimal. Desa Sabedo Kecamatan Utan,

merupakan Mayoritas (81%) masyarakat bermata pencaharian sebagai petani

dengan rata-rata kepemilikan lahan mencapai 0,75 Ha, dengan komoditi

pertanian yang dihasilkan berupa padi, jagung, kedelai, kacang ijo. Pertanian

di desa ini rata-rata lahan teknis yang dapat dipergunakan untuk bercocok

tanam sepanjang tahun. Sedangkan sisanya adalah sebagai pedagang,

Page 18: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

6

pengrajin, pengembala, pegawai dan ada sebagian dari masyarakat Sabedo

yang bermata pencarian sebagai TKW/ TKI.6

Sebelum dibentuknya BUMDes Sabedo, masyarakat lebih tertarik

bekerja di luar kota dan di luar negeri, hal tersebut dikarenakan kurangnya

lapangan pekerjaan, dan kurangnya kreatifitas masyarakat dalam mengelolah

potensi-potensi yang ada di wilayahnya. Begitu pula dengan petani yang

hanya mengandalkan hasil pertaniannya saja. Dan untuk para pedagang dalam

mengembangkan usahanya para pedagang meminjam modal di koperasi,

rentenir, atau bank dengan bunga yang lumayan tinggi. Sehingga mereka

tidak dapat mengembangkan usahanya dan tidak pula mendapatkan

penghasilan tambahan dikarenakan bunga yang terlalu tinggi. Untuk

memecahkan permasalahan yang terjadi dikalangan masyarakat, pemerintah

Desa tepatnya di Desa Sabedo mendirikan Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) Pada Tahun 2009 yang merupakan salah satu program andalan

yang dapat meningkatkan kemandirian perekonomian masyarakat. Badan

Usaha Milik Desa (BUMDes) hadir sebagai pendekatan baru dalam rangka

meningkatkan ekonomi desa berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.7

Berbagai macam pendekatan yang dilakukan oleh petugas BUMDes

untuk memperkenalkan BUMDes kepada masyarakat, dan akhirnya

masyarakat Sabedo banyak yang tertarik dengan BUMDes. Dengan berbagai

jenis unit usaha yang ditawarkan yaitu: Sistem Usaha Tani (SUTA), Sistem

Usaha Ekonomi Produktif (UEP), Penggemukan Sapi, dan beberapa jenis

6Julmansyah, Badan Usaha Milik Desa, (Sumbawa: Bappeda Kabupaten Sumbawa, 2010), hlm. 111-112

7 Hasil Observasi, Tanggal 14 Oktober 2019

Page 19: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

7

tabungan lainnya dan masih banyak unit-unit usaha yang belum berjalan

dengan efektif. Seiring berjalannya waktu, masyarakat kini tertarik untuk

meminjam di BUMDes Sabedo. Kemudian bagi masyarakat yang dulunya

tertarik untuk bekerja diluar kota atau diluar negeri kini masyarakat Sabedo

dapat memanfaatkan potensi-potensi yang ada di desanya. Seperti

memanfaatkan lahan pertaniannya dengan bercocok tanam, memelihara

hewan ternak. BUMDes Sabedo sudah berjalan selama 10 tahun, 3 Tahun

belakangan ini BUMDes Sabedo mengalami peningkatan (laporan keuangan

yang sehat). Kini Desa Sabedo merupakan salah satu desa yang menjadi

percontohan desa untuk seluruh desa yang berada di Kecamatan Utan.

Keberhasilan BUMDes dalam pengelolaan potensi desa menjadikan desa

Sabedo sebagai desa teladan. Peningkatan laporan keuangan BUMDes

Sabedo sehingga dapat menarik minat masyarakat lainnya (Desa Tengah,

Desa Rhee, Desa Pukat) untuk melakukan simpan pinjam di BUMDes

Sabedo.8

Berdasarkan observasi awal, bahwa dari berbagai macam jenis unit usaha

yang telah diprogram oleh BUMDes ternyata ada beberapa unit usaha yang

tidak berjalan dengan baik. Adapun unit usaha yang masih berjalan di

BUMdes Sabedo ialah Penggemukan Sapi, Tabungan, dan UEP (Usaha

Ekonomi Produktif). Sedangkan untuk unit usaha dibidang

penyewaan/kontruksi, dan unit usaha di pariwisata belum berjalan dengan

baik. Dari beberapa unit usaha yang telah berjalan di BUMDes Sabedo,

8 Agus Widodo, Direktur BUMDes Sabedo, Wawancara, Sabedo, 16 Oktober 2019

Page 20: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

8

terdapat beberapa desa (Desa Tengah, Desa Jorok, Desa Rhee) yang telah

bergabung dengan BUMDes Sabedo dengan melakukan simpan pinjam.

Sementara keberadaan BUMDes Sabedo bukan hanya berperan untuk

masyarakat Sabedo saja akan tetapi terdapat beberapa desa (desa tengah, desa

Rhee, desa jorok) yang telah melakukan transaksi di BUMDes Sabedo. Agar

BUMDes Sabedo kedepannya lebih mengoptimalkan kembali

pengelolaannya.9

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh

tentang “Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Meningkatkan

Pendapatan masyarakat (Studi Kasus BUMDes Desa Sabedo Kecamatan

Utan Kabupaten Sumbawa)”.

B. Rumusan Masalah

Agar permasalahan tidak melebar dan pembahasan menjadi jelas, peneliti

memokuskan untuk mengetahui Peranan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)

Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Sabedo Kecamatan Utan

Kabupaten Sumbawa, sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti

merumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pola pengelolaan BUMDes yang dilakukan oleh pemerintah

Desa Sabedo?

2. Bagaimana peran BUMDes dalam meningkatkan pendapatan

masyarakat Desa Sabedo?

9 Hasil Observasi, Tanggal 15 Oktober 2019

Page 21: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan

maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk menegetahui pola pengelolaan BUMDes yang dilakukan oleh

pemerintah Desa Sabedo.

b. Untuk mengetahui peran BUMDes dalam meningkatkan pendapatan

masyarakat Desa Sabedo.

2. ManfaatPenelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian maka

manfaat dari penelitian adalah:

a. Manfaat Teoretis

1). Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya

bagi pengembangan ilmu ekonomi tentang konsep Badan Usaha

Milik Desa (BUMDes) dalam meningkatkan pendapatan

masyarakat.

2). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih yang

berharga bagi masyarakat dalam mengembangkan khasanah ilmu

pengetahuan,khususnya mengenai BUMDes.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang bersifat praktis dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

Page 22: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

10

1). Untuk memenuhi kewajiban sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1) guna memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Jurusan Ekonomi Syari‟ah

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam.

2). Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan dengan

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh secara teori di

lapangan.

3). Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai acuan terhadap

pengembangan ataupun melakukan penelitian yang sama.

Dengan tinjauan yang berbeda.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini disadari bahwa masih adanya

keterbatasan baik dari aspek ilmu pengetahuan, referensi, waktu, tenaga,

maupun dari aspek pendanaan. Oleh karena itu, dirasakan perlu untuk

membatasi ruang lingkup penelitian, sehingga penelitian tidak melebar

kemana-mana. Masalah pokok yang diteliti di sini adalah berkaitan

dengan Peran Bumdes Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat

(Study Kasus di Desa Sabedo Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa).

2. Setting Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Sabedo Kecamatan Utan

Kabupaten Sumbawa, Dipilihnya Desa Sabedo Kecamatan Utan

Kabupaten Sumbawa dikarenakan banyak nasabah/masyarakat kecamatan

Page 23: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

11

utan yang ikut bergabung dengan BUMDes Sabedo sehingga

memudahkan dalam mencari, mendapatakan data dan informasi secara

langsung dari nasabah/masyarakat terutama hal-hal yang terkait dengan

fokus penelitian.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka bertujuan untuk menghindari praktek peniruan atau

plagiasi terhadap penelitian serupa yang dilakukan oleh peneliti-peneliti

sebelumnya baik dari segi judul, latar belakang, dan data-data temuan serta

hasil penelitian yang didapatkan. Untuk menjadi keaslian penelitian ini,

berikut peneliti memaparkan hasil penelitian, diantaranya sebagai berikut:

1. Herlina, ”Kontribusi Badan Usaha Milik Desa Dalam Meningkatkan

Kehidupan Ekonomi Masyarakat Ditinjau Menurut Ekonomi Islam

(Studi Di Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri

Hilir).

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah adanya

sumbangan yang diberikan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

kepada masyarakat untuk meringankan kehidupannya, dan kondisi

kehidupan masyarakat setelah mendapatkan sumbangan dan bantuan dari

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta tinjauan ekonomi islam

terhadap konstribusi BUMDes pemenuhan kehidupan ekonomi

masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif deskriptif. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa BUMDes

telah memberikan kontribusinya kepada masyarakat melalui dana

Page 24: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

12

pinjaman, seminar, pelatihan, dan konsultasi dalam mengelola usaha.

Kontribusi BUMDes kepada masyarakat telah mampu meningkatkan

perekonomian dan usaha mereka, dibandingkan sebelum mendapat

pinjaman, konsultasi dan bimbingan dari BUMDes. Untuk meningkatkan

pendapatan masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-

hari, hal ini merupakan sifat tolong menolong sesama muslim maka dari

itu agama memperbolehkannya dalam hal muamalah.10

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Herlina dengan

penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang BUMDes. Adapun

perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang peneliti tulis adalah

skripsi di atas meneliti tentang Kontribusi BUMDes kepada masyarakat

dalam meningkatkan perekonomian melalui dana pinjaman, memberikan

seminar, pelatihan, dan konsultasi dalam pengelolaan usaha. Sedangkan

penelitian ini fokus pada peran dan pengelolaan BUMDes dalam

meningkatkan pendapatan masyarakat.

2. Dina Kurniawati,”Meningkatkan Peran Bumdes Sebagai Penggerak

Ekonomi Masyarakat Desa Di Desa Ellak Daya Kecamatan Lenteng”.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah minimnya

peran BUMDes Ellak Daya Kecamatan Lenteng berupa Sumberdaya

yang mumpuni dalam pengelolaan BUMDes. Sehingga penyelenggaraan

BUMDes yang telah berjalan maksimal masih dalam hitungan jari.

10Herlina, “Konstribusi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Meningkatkan

Kehidupan Ekonomi Masyarakat Ditinjau Menurut Ekonomi Islam Studi Di Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir, (Skripsi, FEBI UIN Riau, 2012), hlm. 53.

Page 25: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

13

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif

deskriptif. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa peran BUMDes di

Desa Ellak sudah cukup berjalan walaupun belum maksimal, karena

kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan laporan keuangan serta

penyimpanan data atau pengarsipan dengan baik.11

Persamaan yang dilakukan dina kurniawati dengan penelitian ini

adalah sama-sama meneliti tentang BUMDes. Adapun Perbedaan

penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan adalah skripsi

di atas meneliti tentang meningkatkan peran BUMDes sebagai

penggerak ekonomi masyarakat desa . sedangkan peneliti meneliti tentang

Peran BUMDes Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat.

3. Satika Rani,“Peran dan Kontribusi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)

Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi

Islam”.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah BUMDes

Karya Abadi mengalami kredit macet dan terdapat beberapa unit usaha

yang tidak berjalan mengakibatkan jumlah tingkat keluarga prasejahtera

di Desa Karya Mulya Sari sangat tinggi. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa BUMDes Karya Abadi sudah cukup berperan dan

berkontribusi bagi masyarakat akan tetapi belum begitu maksimal,

karena masih ada ketimpangan kesejahteraan masyarakat. Hal itu

11 Dina Kurniawati, “Meningkatkan Peran BUMDes Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat Desa Di Desa Ellak Daya Kecamatan Lenteng”, Jurnal Abdiraja, Vol. 2, Nomor 2, September 2019, Hlm. 27

Page 26: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

14

dikarenakan banyaknya kendala-kendala yang belum bisa ditangani oleh

BUMDes Karya Abadi seperti: kurangnnya modal, pengetahuan

masyarakat, dan kurangnya manajemen serta kinerja BUMDes Karya

Abadi. Akan tetapi menurut pandangan islam, masyarakat Desa Karya

Mulya Sari sudah dikatakan sejahtera karena telah memenuhi kebutuhan

al-dharuriyyah, al-hajjiyyah, dan al-thsaniyyah.12

Persamaan yang dilakukan oleh Satika Rani dengan peneliti adalah

sama-sama meneliti tentang BUMDes. Adapun Perbedaan penelitian di

atas dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tersebut

meneliti tentang Peran Dan Konstribusi BUMDes Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam.

sedangkan peneliti meneliti tentang Peran BUMDes Dalam Meningkatkan

Pendapatan Masyarakat.

Dari penelitian terdahulu dapat diuraikan bahwa peneliti

memastikan bahwa penelitian ini baru yakni berangkat dari pengamatan

awal, objek penelitian, dan proses penemuan masalah yang belum pernah

dijadikan tema atau judul dalam skripsi maupun jurnal.

12SatikaRani,“Peran dan KontribusiBadanUsaha Milik Desa (BUMDES) Terhadap

KesejahteraanMasyarakatMenurut Perspektif Ekonomi Islam”, (Skripsi, FEBI UIN Lampung, 2018), hlm. 67

Page 27: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

15

F. Kerangka Teori

1. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

a. Pengertian

Pengertian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menurut

permendagri No. 39 Tahun 2010 tentang BUMDes adalah usaha

Desa yang dibentuk/didirikan oleh Pemerintah Desa yang

kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah

desa dan masyarakat. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah

lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah

desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk

berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.13

Menurut Pasal 1 Angka (6) Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 Badan Usaha Mil ik Desa, yang selanjutnya disebut BUMDes,

adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

dimili ki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang

berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset,

jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya

kesejahteraan masyarakat Desa.14

Pada hakekatnya pembentukan BUMDes didasarkan pada

potensi, kebutuhan, dan kapasitas desa, sebagai upaya untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat. Seperti yang tertuang di dalam

13 Agus Ahmad Safei, Pembangunan Masyarakat Islam, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2001), hlm. 29 14Anom Surya Putra, Badan Usaha Milik Desa: Spirit Usaha Kolektif Desa, (Jakarta:

KEMENDES, 2015), hlm. 11.

Page 28: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

16

UU Nomor 32 tahun 2004 dan PP Nomor 72 tahun 2005 bahwa untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa, pemerintah desa

dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai dengan

kebutuhan dan potensi desa. Dibentuknya BUMDes atas dasar inisitif

masyarakat setempat. Dengan didasari dengan prinsip-prinsip

kooperatif , partisipatif dan emansipatif. Hal ini penting mengingat

bahwa profesionalime pengelolaan BUMDes benar-benar didasarkan

pada kemauan (kesepakatan) masyarakat banyak (member base),

serta kemampuan setiap anggota untuk mandiri dalam memenuhi

kebutuhan dasarnya, baik untuk kepentingan produksi (sebagai

produsen) maupun konsumsi (sebagai konsumen) harus dilakukan

secara professional dan mandiri.15

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan BUMDes adalah suatu badan usaha yang

sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh desa yang berasal dari

kekayaan desa guna untuk mengelolah usaha-usaha masyarakat,

perdagangan hasil pertanian, jasa pelayanan dan usaha lainnya untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat desa. BUMDes didirikan oleh

Pemerintah Desa. Dan dalam pengelolaanya dilakukan oleh

pemerintah desa beserta masyarakat dalam rangka memperoleh

keuntungan bersama dan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli

Desa.

15Coristya Berlian Ramadana, Heru Ribawanto, Suwondo,”Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Sebagai Penguat Ekonomi Desa,”Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No .6, hlm. 1068-1076

Page 29: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

17

b. Maksud dan Tujuan Pendirian BUMDes

Menurut Herry Kamaroesid maksud dari pendirian Badan Usaha

Milik Desa (BUMDes) antara lain:16

1) Meningkatkan perekonomian desa.

2) Meningkatkan Sumber Pendapatan Asli Desa.

3) Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan jasa

bagi peruntukan hajat hidup masyarakat desa.

4) Sebagai perintis bagi kegiatan usaha didesa.

Adapun Tujuan dari pendirian Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) antara lain:

1) Meningkatkan peranan masyarakat desa dalam mengelola

sumber-sumber pendapatan lain yang sah;

2) Mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan

desa;

3) Menumbuhkembangkan kegiatan ekonomi masyarakat desa,

dalam unit-unit usaha desa;

4) Meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam berwirausaha, bagi

masyarakat yang masih berpenghasilan rendah.

c. Peran BUMDes Terhadap Peningkatan Perekonomian

Masyarakat

Menurut Herry Kamaroesid Peranan BUMDes dalam

meningkatkan perekonomian masyarakat adalah sebagai berikut:17

16Herry Kamaroesid, Tata Cara Pendirian Dan Pengelolaan BUMDES, (Jakarta: Mitra

Wacana Media 2004), hlm. 2.

Page 30: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

18

1) Membangun dan mengelolah potensi-potensi desa serta

mengelola kemampuan ekonomi masyarakat desa, dalam upaya

meningkatkan pendapatan masyarakat.

2) Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

3) Memperkokoh perekonomian masyarakat sebagai dasar

kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan

BUMDes sebagai pondasinya.

4) Membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat.

5) Membantu masyarakat dalam meningkatkan penghasilannya

sehingga tercapainya suatu kemakmuran bagi masyarakat.

d. Pengurus dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa

Organisasi pengelolaan BUMDes hendaklah dilakukan terpisah

dari organisasi Pemerintah Desa.18 Susunan kepengurusan organisasi

pengelolah BUMDes terdiri dari:

1) Penasehat;

2) Pelaksana Operasional; dan

3) Pengawas

Dalam pembentukan kepengurusan BUMDes dapat dilakukan

melalui musyawarah dengan masyarakat desa. Sesuai dengan yang

telah diamatkan di dalam peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 39

17Ibid, hlm. 4 18 Ibid.

Page 31: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

19

Tahun 2010 tentang Pedoman Tata Tertib Dan Mekanisme

Pengambilan Keputusan Musyawarah

Prinsip-prinsip pengelolaan BUMDes penting untuk dielaborasi

atau diuraikan agar difahami dan dipersefsikan dengan cara yang

sama oleh pemerintah desa, anggota (penyerta modal), BPD,

Pemkab, dan Masyarakat. Terdapat 6 (enam) prinsip dalam

mengelola BUMDes yaitu:19

a) Kooperatif, semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes

harus mampu melakukan kerjasama yang baik demi

pengembangan dan kelangsungan hidup usahanya.

b) Partisipatif, semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes

harus bersedia secara sukarela atau diminta memberikan

dukungan dan kontribusi yang dapat mendorong kemajuan

usaha BUMDes.

c) Emansipatif. Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes

harus diperlakukan sama tanpa memandang golongan, suku, dan

agama.

d) Transparan. Aktivitas yang berpengaruh terhadap kepentingan

masyarakat umum harus dapat diketahui oleh segenap lapisan

masyarakat dengan mudah dan terbuka.

e) Akuntabel. Seluruh kegiatan usaha harus dapat dipertanggung

jawabkan secara teknis maupun administratif.

19 Ibid, hlm. 5

Page 32: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

20

f) Sustainabel. Kegiatan usaha harus dapat dikembangkan dan

dilestarikan oleh masyarakat dalam wadah BUMDes.

e. Klasifikasi Jenis Usaha BUMDes20

1) BUMDes Banking

BUMDES yang bertipe Banking atau semacam lembaga

keuangan mikro sebenarnya hadir paling awal ssebelum hadir

BUMDES tipe-tipe lain, bahkan sebelum istilah BUMDES itu

sendiri lahir.

2) BUMDes Serving

BUMDes Serving ,mulai tumbuh secara inkremental di

banyak Desa. Keterbatasan air bersih dan ketidakmampuan

sebagian besar warga mengakses air bersih, mendorong banyak

Desa mengelola dan melayani air bersih dengan wadah

BUMDes atau PAM Des.

3) BUMDes Brokering

Sebelum ada BUMDes sebenarnya sudah ada banyak Desa

yang menjalakan usaha Desa dalam bentuk jasa pelayanan atau

jasa perantara seperti pelayanan pembayaran rekening li strik,

dan juga pasar Desa. Ini adalah bisnis sederhana, bahkan bisa

melakukan monopoli , dengan captive market yang jelas

meskipun hanya beroperasi di dalam Desa sendiri.

20

Herry Kamaroesid, Tata Cara Pendirian Dan Pengelolaan BUMDES, (Jakarta: Mitra Wacana Media 2004), hlm. 3-5

Page 33: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

21

4) BUMDes Renting

BUMDes Renting adalah BUMDes yang menjalankan

bisnis penyewaan untuk melayani kebutuhan masyarakat

setempat dan sekaligus untuk memperoleh pendapatan desa. Ini

sudah lama berjalan dibanyak desa, terutama desa-desa yang

ada dipulau jawa. Contoh jenis usaha renting yaitu:

penyewaan traktor, pekakas pesta, gedung pertemuan, rumah,

toko, tanah maupun penyewaan mesin mollen.

5) BUMDes Trading

BUMDes yang berdagang kebutuhan pokok dan sarana

produksi pertanian mulai tumbuh di banyak Desa. Ini adalah

bisnis sederhana, berskala lokal dan berlingkup internal Desa,

yakni melayani kebutuhan masyarakat.

f. Pola pengelolaan (manajemen)

Setelah ditetapkannya strategi, dalam menjalankan sebuah

organisasi tentu harus adanya manajemen yang baik agar strategi

tersebut dapat dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

“Istilah manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti

mengatur, mengurus, atau mengelola.”21 Dari arti tersebut, manajemen

mengandung unsur-unsur kegiatan yang bersifat pengelolaan organisasi

yang mengatur, mengurus jalannya organisasi dengan kerjasama antara

pimpinan organiasi dan dibantu anggota pengurus organisasi.

21

Sedarmayanti, Manajemen…, hlm. 1.

Page 34: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

22

G.R. Terry dalam Kadar Nurzaman mengatakan bahwa manajemen merupakan suatu proeses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.22

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa manajemen

merupakan fungsi dari setiap pemimpin yang menggerakkan organisasi

dengan kerjasama dengan anggota pengurus organiasi, dan

memanfaatkan seumber daya manusia yaitu masyarakat, dan sumber

daya alam yang berupa potensi yang ada dilingkungan organisasi dalam

rangka mecapai tujuan yang telah ditentukan bersama. Di dalam

aktivitas manajemen menurut “George R. Terry, theser four

fundamental functions of management are (1) planning (2) organizing

(3) actuating (4) controlling.”23 Di dalam aktivitas manajemen ada

empat fungsi yaitu : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan

pengawasan.

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan merupakan tindakan awal dari pelaksanaan

manajemen yang baik pada setiap organisasi. Perencanaan adalah

kegiatan, sedangkan rencana merupakan hasil perencanaan. Dalam

membuat perencanaan yang baik, harus mampu melihat jauh ke

depan untuk tindakan yang akan kita lakukan, ini berarti kita telah

22Kadar Nurzaman, dkk., Manajemen Perusahaan, (Bandung: Pustaka Setia,2014),

hlm. 16. 23

Candra Wijaya., Dasar-Dasar Manajemen,(Medan: Perdana Publishing, 2016), hlm. 26.

Page 35: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

23

memperkecil resiko yang mungkin timbul baik resiko kekeliruan

maupun resiko kemungkinanan kegagalan. “Planning berasal dari

kata plan, artinya rencana, rancangan, maksud, dan niat. Planning

berarti perencanaan.”24 Perencanaan adalah kegiatan yang berkaitan

dengan usaha merumuskan program yang di dalamnya memuat

segala sesuatu yang akan dilaksanakan, penentuan tujuan,

kebijaksanaan, arah yang akan di tempuh, prosedur dan metode yang

akan diikuti dalam usaha pencapaian tujuan organisasi.

George R. Terry dalam Kadar Nurzaman mengemukakan “planning is the selecting and relating of facts and the making and using of assumption regarding the future in the visualization and formulation of purposed activities, belive necessary to achieve desired results”.

Dapat diartikan bahwa perencanaan merupakan pemilihan fakta-

fakta dan usaha menguhubungkan antara fakta yang satu dan fakta

yang lain, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang

keadaan dan perumusan untuk masa yang akan datang yang mungkin

diperlukan untuk mencapai hasil yang dikehendaki. “George R.

Terry menjelaskan bahwa terdapat tiga unsur pokok dalam kegiatan

perencanaan yaitu: Pengumpulan data, analisis fakta, dan

penyusunan rencana yang konkrit.”25

24

Kadar Nurzaman, dkk., Manajemen…, hlm. 121. 25 Ibid., hlm. 27.

Page 36: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

24

b. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian adalah proses menghubungkan orang-orang

yang terlibat dalam organisasi tertentu dan menyatupadukan tugas

dan fungsinya dalam organisasi. Dalam proses pengorganisasian

dilakukan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara

terperinci berdasarkan bagian dan bidangnya masing-masing untuk

mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.26

George R. Terry dalam Kadar Nurzaman, menjelaskan, organizing is the establishing of effective behavioral relationship among persons, so they may work together efficiently and gain personal satisfaction in doing selected task under given environmental conitions for the purpose of achieving some goal or objective.27

Pendapat di atas memberikan pengertian bahwa

pengorganisasian merupakan usaha penciptaan hubungan tugas yang

jelas antara personalia, sehingga dengan demikian setiap orang dapat

bekerja sama dalam kondisi yang baik untuk mencapai tujuan-tujuan

organisasi.

Menurut George R. Terry dalam Kadar Nurzaman, Kegiatan-

kegiatan pengorganisasian, meliputi:

1). Membagi pekerjaan ke dalam tugas-tugas operasional ke dalam

unit-unit yang saling berkaitan

2). Memilih dan menempatkan anggota dalam bidang yang sesuai

26Kadar Nurzaman, dkk, Manajemen..., hlm. 132. 27

Candra Wijaya., Dasar-Dasar Manajemen…, hlm. 40.

Page 37: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

25

3). Menyesuaikan wewenang dan tugas bagi setiap anggota.28

Organisasi dapat diartikan sebagai interaksi antara orang-orang

yang ada dalam suatu wadah untuk melakukan sesuatu atau berbagai

kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian dapat

diketahui indikator adanya suatu organisasi adalah ada orang-orang

yang bekerja sama, ada kegiatan pekerjaan yang dilakukan

bersama/terkoordinir, dan ada tujuan bersama yang ingin dicapai.29

c. Penggerakan (Actuating)

Actuating adalah kegiatan yang menggerakkan dan

megusahakan agar semua anggota melakukan tugas dan

kewajibannya. Para anggota sesuai dengan keahlian dan proporsinya

melaksanakan rencana dalam aktivitas konkrit yang diarahkan pada

tujuan yang telah ditetapkan, dengan selalu mengadakan komunikasi,

saling memberi motivasi, melaksanakan perintah dan instruksi serta

mengadakan serta mengadakan supervise dengan meningkatkan

sikap dan moral setiap karyawan.

Menurut George R. Terry dalam Kadar Nurzaman, penggerakan adalah tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer untuk membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.30

28

Awaluddin dan Hendra, “Fungsi Manajemen dalam Pengadaan Infrastruktur Pertanian Masyarakat di Desa Watatu Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala”, Jurnal, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadaluko Indonesia, Vol. 2, Nomor. 1, 2018. hlm. 6.

29 Ma‟ruf Abdullah., Manajemen…, hlm. 177.

30 Kadar Nurzaman, dkk, Manajemen..., hlm. 137.

Page 38: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

26

Kegiatan dalam pengarahan seorang manajer kepada

anggotanya, meliputi:

1). Melakukan partisipasi terhadap keputusan, tindakan dan

perbuatan

2). Mengarahkan orang lain dalam bekerja

3). Memotivasi anggota

4). Berkomunikasi secara efektif 31

d. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan merupakan tindakan terakhir yang dilakukan para

manajer pada suatu organisasi. Pengawasan (controlling) merupakan

proses pengamatan atau pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan

organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang

sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan sebelumnya. “Pengawasan adalah satu kegiatan manajer

yang mengusahakan agar pekerjaan sesuai dengan rencana yang

ditetapkan dan mencapai hasil yang dikehendaki.”32 Dengan

pengawasan diharapkan penyimpangan dalam berbagai hal dapat

dihindari sehingga tujuan dapat tercapai. Apa yang direncanakan dan

dijalankan dengan benar sesuai hasil musyawarah dan

31

Awaluddin dan Hendra, “Fungsi Manajemen dalam Pengadaan Infrastruktur Pertanian Masyarakat di Desa Watatu Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala”, Jurnal, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadaluko Indonesia, Vol. 2, Nomor. 1, 2018. hlm. 7.

32Kadar Nurzaman, dkk, Manajemen..., hlm. 135.

Page 39: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

27

pendayagunaan sumber daya material akan mendukung terwujudnya

tujuan organisasi.

Proses pengawasan yang akan menjamin standar bagi pencapaian tujuan, tentang hal ini Terry menjelaskan “controlling is determining what is being accomplish, that evaluating performance anda, if necessary applying corrective, measures so performance takes according to plans”.33

Pendapat ini mengandung pengertian bahwa pengawasan

merupakan usaha yang sistematis dalam menentukan apa yang telah

dicapai yang mengarah pada penilaian kinerja dan pentingnya

mengkoreksi atau mengukur kinerja yang didasarkan pada rencana-

rencana yang ditetapkan sebelumnya.

Pengawasan terdiri dari, penelitian terhadap hasil kerja sesuai

dengan rencana/program kerja, pelaporan serta evaluasi hasil kerja,

dan pendataan berbagai masalah. Metode dalam Pengawasan dapat

di bagi menjadi tiga, yaitu :

(1) Pengawasan yang bersifat top down, yaitu pengawasan yang

dilakukan dari atasan langsung kepada bawahan;

(2) Bottom up, yaitu pengawasan yang dilakukan dari bawahan

kepada atasan;

33

Candra Wijaya., Dasar-Dasar Manajemen…, hlm. 46.

Page 40: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

28

(3) Pengawasan melekat, yaitu pengawasan yang termasuk self

control, yaitu atasan maupun bawahan senantiasa mengawasi

dirinya sendiri.34

g. Dasar Hukum BUMDes

Dasar pembentukan BUMDes dilandasi oleh UU No. 32 tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 72 Tahun 2005 tentang

Desa. Secara rinci tentang kedua landasan hukum BUMDes adalah

sebagai berikut:35

1) UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Pasal 213

ayat (1) ‟Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai

dengan kebutuhan dan potensi desa”

2) PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa:

Pasal 78

a) Dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan Desa,

Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa

sesuai dengan kebutuhan dan potensi Desa.

b) Pembentukan Badan Usaha Milik Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa

berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

c) Bentuk Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud pada

34

Kadar Nurzaman, dkk, Manajemen...,hlm. 135. 34Ibid., hlm. 135. 35 Departemen Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan

(PKDSP), Buku Panduan Pendirian Dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, 2007), hlm. 4

Page 41: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

29

ayat (1) harus berbadan hukum.

Pasal 79

a) Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal

78 ayat (1) adalah usaha desa yang dikelola oleh Pemerintah

Desa.

b) Permodalan Badan Usaha Milik Desa dapat berasal dari:

1) Pemerintah Desa;

2) Tabungan masyarakat;

3) Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota;

4) Pinjaman; dan/atau

5) Penyertaan modal pihak lain atau kerja sama bagi hasil

atas dasar saling menguntungkan.

6) Kepengurusan Badan Usaha Milik Desa terdiri dari

Pemerintah desa dan masyarakat.

Pasal 80

a) Badan Usaha Milik Desa dapat melakukan pinjaman sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

b) Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

setelah mendapat persetujuan BPD.

Pasal 81

a) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Cara Pembentukan dan

proposal badan usaha milik desa diatur dengan peraturan

Page 42: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

30

daerah Daerah Kabupaten/Kota.

b) Peraturan daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) sekurang-kurangnya memuat:

1) Bentuk Badan Hukum

2) Kepengurusan

3) Hak Dan Kewajiban

4) Permodalan

5) Bagi Hasil Usaha Atau Keuntungan

6) Kerjasama Dengan Pihak Ketiga

7) Mekanisme Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban

Peranan hukum dalam pengelolaan sumber daya alam skala

desa oleh BUMDes dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di desa, diwujudkan dengan adanya pengaturan dalam

berbagai peraturan perundang–undangan sebagai berikut: UU Nomor 6

tahun 2014 tentang desa, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang

pemerintahan daerah, UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan,

UU Nomor 39 tahun 2014 tentang perkebunan. Konsep pengelolaan

BUMDes sesuai tujuan nasional prinsip keadilan sosial dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sesuai dengan konsep

sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945.

h. Pendapatan Masyarakat

1) Pengertian pendapatan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendapatan adalah hasil

Page 43: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

31

kerja (usaha atau sebagainya).36 Jadi pendapatan adalah, suatu

proses peningkatan usaha sehingga /pendapatan seseorang atau

rumah tangga dalam periode tertentu lebih tinggi. Dengan kata lain

pendapatan yang diperoleh seseorang lebih tinggi dari sebelumnya.

Reksoprayitno mendefinisikan pendapatan (revenue) dapat

diartikan sebagai total penerimaan yang diperoleh pada periode

tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendapatan

merupakan sebagai jumlah penghasilan yang diterima oleh para

anggota masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa

atau faktor-faktor produksi yang telah disumbangkan.37

Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang

maupun berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun

industri yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang

berlaku. Pendapatan juga merupakan sumber penghasilan

seseorang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sangat

penting artinya bagi kelangsungan hidup dan penghimpunan

seseorang secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu,

definisi pendapatan merupakan seluruh hasil yang diperoleh atau

diterima oleh masyarakat baik secara individu maupun secara

kelompok yang merupakan balas jasa dari faktor-faktor produksi

yang dimiliki, seperti berupa gaji, bunga, modal, dan lain

36Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta:

Balai Pustaka, 1998), hlm. 185. 37 Reksoprayitno, Sistem Ekonomi Dan Demokrasi Ekonomi.(Jakarta: Bina Grafika,

2004), hlm. 79

Page 44: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

32

sebagainya yang merupakan hasil proses produksi selama jangka

waktu tertentu.38

2) Indikator Tingkat Pendapatan.

Tingkat pendapatan rumah tangga tergantung pada jenis

kegiatan yang dilakukan. Jenis kegiatan yang diikutsertakan terdiri

dari modal, atau keterampilan. Oleh sebab itu, dengan mempunyai

produktivitas tenaga kerja yang tinggi pada akhirnya mampu

memberikan pendapatan yang lebih besar. Adapun indikator

tingkat pendapatan antara lain:39

a) Upah dan Sewa

Pendapatan rumah tangga ditentukan oleh tingkat upah

sebagai penerimaan faktor produksi tenaga kerja nilai sewa

tanah sebagai penerimaaan dari penguasaan asset produktif

lahan pertanian. Dengan demikian tingkat pendapatan rumah

tangga sangat dipengaruhi oleh tingkat faktor produksi.

b) Keuntungan

Keuntungan adalah selisih lebih antara harga pokok

dengan biaya yang dikeluarkan dengan penjualan. Jika hasil

penjualan tinggi maka pendapatan akan meningkat.

c) Keahlian

Keahlian adalah keterampilan atau kemampuan seseorang

38 Dahwadin Dan Jajang Abdul Nurhasan, “Efektivitas Peran Bumdes Terhadap

Peningkatan Pendapatan Masyarakat Di Desa Panjalu”, Jurnal, STAI Al-Musadiyah Garut, Vol. 3, Nomor. 2, 2018. hlm. 8

39Sukirno Sadono, Mikro Ekonomi Modern, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 4.

Page 45: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

33

dalam menangani berbagai macam pekerjaan yang

dipercayainya. Semakin tinggi jabatan seseorang, keahlian

yang dibutuhkan semakin tinggi pula, maka gaji atau upah

yang didapatkan semakin tinggi.

d) Bobot latihan

Seseorang yang mempunyai bobot lebih tinggi maupun

kursus tertulis, bisa juga dari pengetahuan dan pengelaman

seseorang. Bobot latihan memperbesar pendapatan karena

latihan itu meningkatkan keterampilan seseorang sehingga ia

mampu menghasilkan produk fisik marginal yang lebih tinggi.

3) Sumber Pendapatan Rumah Tangga

Menurut stoner dan wilson ada tiga sumber pendapatan rumah

tangga yakni:40

a) Pendapatan dari Gaji dan Upah

Merupakan balas jasa yang dibayarkan kepada pemimpin,

pengawas, pegawai tata usaha, pegawai kantor serta para

manajer lainnya. Proses pembayaran gaji biasanya diberikan

dalam setiap bulannya, gaji biasanya tingkatannya lebih tinggi

dari pada pembayaran kepada pekerja-pekerja upahan.

b) Pendapatan dari aset produktif

Aset produktif adalah aset yang dapat menghasilkan

pendapatan atas balas jasa penggunaan, ada dua kelompok aset

40Ibid, hlm. 6

Page 46: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

34

produk. pertama, aset keuangan seperti deposito yang

menghasilkan pendapatan bunga, saham, yang menghasilkan

deviden dan keuntungan atas modal bila diperjualbelikan.

Kedua, aset bukan keuangan seperti rumah yang memberikan

penghasilan sewa.

c) Pendapatan dari pemerintah

Pendapatan dari pemerintah adalah pendapatan yang

diterima bukan sebagai atas balas jasa atau input yang

diberikan. Pembayaran yang dilakukan oleh pemerintah

misalnya, pembayaran untuk jaminan sosial yang diambil dari

pajak yang tidak menyebabkan pertambahan dalam output.41

4) Faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan

Faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan yakni antara

lain:42

1) Upah/ gaji, pendapatan ini merupakan ganjaran dari

pendapatan tenaga kerja yang bekerja dalam perekonomian

2) Laba/ keuntungan, pendapatan yang berasal dari hasil sewa

gedung/bangunan.

3) Nilai tambah, pertambahan nilai uang dari suatu barang yang

diwujudkan oleh setiap perusahaan dalam perekonomian

4) Pendapatan usaha sendiri, pendapatan yang dihasilkan oleh

seseorang/rumah tangga dari hasil usaha yang dilakukannya.

41Sadono, Sukirno, Mikro Ekonomi:Teori Pengantar, (Jakarta: Pradnya Paramita, 2009), hlm. 43

42Ibid, hlm. 7-8

Page 47: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

35

Tingkat pendapatan merupakan salah satu kriteria maju

tidaknya suatu daerah. Bila pendapatan suatu daerah relatif rendah,

dapat dikatakan bahwa kemajuan dan kesejahteraan tersebut akan

rendah pula. Kelebihan dari konsumsi maka akan disimpan pada

bank yang tujuannya adalah untuk menjaga-jaga apabila baik

kemajuan dibidang pendidikan, produksi dan sebagainya juga

mempengaruhi tingkat tabungan mayarakat. Demikin pula bila

pendapatan masyarakat suatu daerah relatif tinggi, maka tingkat

kesejahteraan dan kemajuan daerah tersebut tinggi pula.

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode

deskriptif, ini adalah penelitian lapangan, yakni data yang ditemukan

dilapangan dapat diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian.

Maka peneliti dapat mendeskripsikan bagaimana Peran Bumdes Dalam

Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Desa Sabedo Kecamatan Utan

Kabupaten Sumbawa.

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang

dapat diamati.43 Menurut Bogdan dan Taylor penelitian kualitatif adalah

43 Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2011), Hlm. 4

Page 48: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

36

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.44

Adapun pendekatan penelitian yang peneliti gunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena penelitian dilakukan

langsung di lapangan untuk mendapatkan data, baik secara lisan maupun

tulisan. Alasan kenapa peneliti tertarik menggunakan metode kualitatif,

karena penelitian ini berkaitan dengan kejadian-kejadian yang terjadi di

masyarakat sehingga untuk memahami pokok permasalahan akan lebih

mudah bila mengguanakan penelitian kualitatif. Oleh karena itu, data

yang dibutuhkan dalam penenlitian ini adalah data kualitatif tentang

“Peran BUMDes Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat”.

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di lapangan dalam penelitian kualitataf adalah hal

yang sangat pening, karena peneliti bertindak sebagai instrumen

penenlitian sekaligus sebagai pengumpul data informasi dari objek yang

hendak diteliti. Tujuan utama kehadiran peneliti adalah untuk

mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan cara wawancara,

observasi, dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan peran

BUMDes Sabedo dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dalam melakukan penelitian, peneliti akan bertatap muka dengan

informan-informan dan jawaban-jawaban yang diberikan oleh informan

akan dicatat langsung oleh peneliti. Kehadiran peneliti dilapangan untuk

44 I Wayan Suwendra, Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu Sosial, Pendidikan,

Dan Keagamaan, (Bali: Nilacakra, 2018), hlm. 4.

Page 49: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

37

mengumpulkan data-data yang akurat dan sewajar-wajarnya mengenai

hal-hal yang ingin dicapai oleh peneliti dan tidak ada maksud untuk

mempengaruhi subyek peneliti. Hal-hal yang hendak dilakukan dalam

melakukan suatu penelitian ialah sebagai berikut:

a. Minta izin kepada pihak yang bersangkutan dan orang-orang yang

hendak dijadikan subyek penelitian.

b. Melakukan penelitian untuk mengumpulkan data atau informasi

yang berkaitan denga permasalahan yang hendak diteliti, dengan

melakukan observasi dan wawancara dengan subyek yang diteliti.

c. Menganalisis data-data yang telah dikumpulkan.

3. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa

Sabedo Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa. Alasan peneliti

mengambil lokasi penelitian di Desa Sabedo, karena salah satu BUMDes

yang sehat dalam keuangannya dibandingkan dengan Desa-Desa yang

berada di Kecamatan Utan, sehingga peneliti merasa tertarik untuk

meneliti bagaiamana peran BUMDes dalam meningkatkan pendapatan

masyarakat.

4. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan

informasi mengenai data. Informan yang menjadi sumber data ditentukan

dengan kriteria atau bagian dari warga yang aktif sebagai warga dan

Nasabah BUMDes Sabedo, sehingga mampu memberikan data atau

Page 50: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

38

informasi yang diperlukan sehingga dengan mudah mengumpulkan data

yang diinginkan. Informan-informan yang memenuhi kriteria diatas

menjadi informan penelitian dan sebagai subyek penelitian sekaligus

narasumber informasi.

Adapun sumber data dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :45

a. Sumber data primer,

Sumber data primer merupakan data yang diperoleh secara

langsung dari objek penelitian, perorangan, kelompok, dan

organisasi. Dalam penelitian ini yang termasuk data primer adalah

data yang diperoleh secara langsung dari pihak terkait melalui

wawancara langsung dengan Kepala desa, Direktur BUMDes,

nasabah BUMDes Sabedo Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa.

b. Sumber data Sekunder,

Sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam

bentuk yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi

yang dilakukan diberbagai organisasi. Dalam hal penelitian ini yang

menjadi sumber data sekunder adalah dokumentasi, surat

keterangan, arsip-arsip yang berkaitan dengan objek penelitian.

5. Tekhnik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

45 Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi Dan Aplikasi, (Jaka rta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2005), hlm. 121

Page 51: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

39

mendapatkan data. Tanpa mengetahui tekhnik pengumulan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan.46

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi merupakan teknik pengamatan terhadap suatu

fenomena-fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang

sudah diketahui sebelumnya.47 Observasi dilakukan untuk

menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena (kejadian

atau peristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan

penyelidikan yang telah dirumuskan.

Dalam pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat

dibedakan menjadi dua yaitu:48

1) Observasi Partisipan.

Dalam observasi partisipan, peneliti terlibat dalam kegiatan

sehari hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan

sebagai sumber data penelitian.

46Sugiyono, Motode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif(Bandung: CV alfabeta, 2013),

hlm. 145. 47Ibid, hlm. 240 48Ibid, hlm. 241

Page 52: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

40

2) Observasi Nonpartisipan

Dalam observasi nonpartisipan, peneliti tidak terlibat dalam

kegiatan sehari hari orang yang sedang diamati atau yang

digunakan sebagai sumber data penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode

observasi non partisipan karena peneliti hanya mengamati apa

yang terjadi di lapangan. Objek yang dikaji adalah mengenai

Pengelolaan, dan Peran BUMDes Dalam Meningkatkan

Pendapatan Masyarakat.

b. Wawancara

Wawancara adalah tekhnik pengumpulan data dengan

mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden kemudian

peneliti mencatat atau merekam jawaban-jawaban responden.

Wawancara dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung

dengan sumber data.49

Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan mewawancarai

Direktur, dan Staff yang sangat berperan dalam menjalankan

program-program BUMDes sekaligus Nasabah-Nasabah yang ikut

berpartisifasi.

Wawancara yang peneliti lakukan merupakan jenis wawancara

tidak terstruktur. Jadi, dalam wawancara peneliti bebas menanyakan

apa saja yang berkaitan dengan penelitiannya yang berpedoman

49 Djam‟an Dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung: Alfabeta,

CV, 2014), hlm. 129

Page 53: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

41

pada pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Dalam

melaksanakan wawancara, peneliti akan menanyakan beberapa

pertanyaan yang hanya berupa garis besar permasalahan yang akan

ditanyakan.

Adapun pertanyaan-pertanyaan yang akan peneliti tanyakan

kepada Direktur, Staff dan Nasabah-Nasabah BUMDes yang telah

disusun terebut, secara garis besar berfokus pada apa yang akan

diteliti yaitu tentang seputar peran BUMDes dalam meningkatkan

pendapatan masyarakat, serta bagaimana pola pengelolaan BUMDes

(staff) dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Sabedo

Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah tekhnik pengumpulan datang tidak

langsung ditunjukan pada subjek penelitian, tapi melalui dokumen.50

Metode dokumentasi ialah metode yang digunakan untuk mencari

data mengenai variabel-variabel penelitian yang berupa catatan atau

dokumen-dokumen, transkip, buku dan sebagainya. Adapun data

yang ingin dikumpulkan melalui metode dokumentasi adalah data

tentang gambaran umum lokasi penelitian, Perkembangan Modal

BUMDes dari tahun ke tahun, dan jumlah Nasabah BUMDes di

Desa Sabedo.

50Ibid ., hlm. 183.

Page 54: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

42

6. Tekhnik Analisis Data.

Analisis data adalah upaya yang dilakukan deng an jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya menjadi satuan

yang dapat dikelola, mensitetiskannya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan

apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.51 Dalam penelitian

kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses

penelitian dilakukan. Data diperoleh kemudian dikumpulkan untuk

diolah secara sistematis. Dimulai dari wawancara, observasi, pengeditan,

mengklasifikasi, selanjutnya aktifitas penyajian data serta menyimpulkan

data.

Adapun metode analisis data, peneliti menggunakan metode induktif

untuk menarik kesimpulan terhadap hal-hal peristiwa dari data yang

dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi

yang digeneralisasikan.

Dalam melakukan analisis data, peneliti melakukan beberapa

langkah, sebagai berikut:52

a) Data Reduction (reduksi data)

Mereduksi data berarti merangkum, data-data yang benar-benar

dibutuhkan atau memilih hal-hal yang pokok dan membuang yang

tidak diperlukan. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti

51Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), hlm. 248

52Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 274.

Page 55: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

43

untuk melakukan pengumpulan dan selanjutnya, dan mencarinya

bila perlu.

b) Display Data (penyajian data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplay data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dll.

c) Conclusion drawing/ penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam analisis

data yang dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengacu pada

rumusan masalah secara tujuan yang hendak dicapai. Data yang

telah disusun dibandingkan antara satu dengan yang lain untuk

ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada.

7. Uji Keabsahan Data

Kemudian setelah peneliti melakukan analisis data, langkah

selanjutnya adalah menguji kredibilitas atau keabsahan data yang

tujuanya untuk mengetahui apakah data yang diperoleh itu sesuai dengan

keadaan di lapangan (Lokasi penelitian). Keabsahan Data adalah usaha

yang dilakukan peneliti untuk membuktikan apa yang telah diteliti sesuai

dengan situasi (keadaan) yang sebenarnya. Untuk mengetahui kesesuaian

antara data yang telah diteliti dengan kenyataan yang terjadi di lapangan,

maka diperlukan adanya pengecekan data agar data menjadi valid.

Adapun tekhnik-tekhnik untuk memperoleh data yang valid dan obyektif

Page 56: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

44

serta dapat dijamin keabsahannya, maka tekhnik yang peneliti gunakan

adalah:

a. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pengecekan keabsahan suatu data

dengan membandingkan data yang telah diperoleh dengan sumber

lain. Triangulasi data dilakukan untuk memperoleh informasi-

informasi yang sejenis dari sumber yang lain. Hal ini dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut:

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara.

2) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum

dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa,

orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada,

orang pemerintah.

5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.53

53 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: cv Alfabeta, 2013),hlm. 146.

Page 57: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

45

b. Kecukupan Referensi

Referensi yang dipakai dalam pelaksanaan penelitian ini terdiri

dari bahan dokumentasi, referensi dari buku-buku, wawancara. Bahan

referensi ini sebagai alat untuk menampung dan menyelesaikan

dengan kritis tertulis untuk keperluan evaluasi.

Referensi yang lengkap dalam suatu penelitian merupakan bahan

perbandingan terhadap cara dan penemuan di lokasi peneliti.

Kemampuan peneliti dalam membandingkan temuan-temuan di

lapangan dengan referensi merupakan suatu upaya untuk mewujudkan

keabsahan data.

c. Diskusi Dengan Teman Sejawat

Diskusi dengan teman sejawat merupakan pemeriksaan yang

dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan yang sebaya,

yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang

sedang kita teliti sehingga bersama rekan-rekan peneliti dapat

meninjau ulang persepsi, pandangan, dan analisis yang sedang

peneliti lakukan

H. Sistematika Pembahasan

Hasil penelitian ini akan disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian

skripsi yang terdiri dari empat bagian, dimana bagian pertama yakni

pendahuluan, bagian kedua yakni paparan data dan temuan, bagian ketiga

yakni pembahasan dan bagian terakhir yakni kesimpulan dan saran. Secara

lebih detailnya sebagai berikut:

Page 58: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

46

Bab I, peneliti meyajikan Pendahuluan. Di dalamnya terdiri dari Latar

Belakang Masalah dari penelitian ini, kemudian Rumusan Masalah, Tujuan

dan Manfaat, kemudian Ruang Lingkup dan Setting Penelitian, Telaah

Pustaka, Kerangka Teori, dan terakhir Metode Penelitian.

Bab II, yang berisi paparan data dari penelitian yang ditemukan

dilapangan. Dalam hal ini peneliti mencoba menggambarkan secara singkat

tentang gambaran lokasi penelitian dan temuan-temuan dalam melakukan

penelitian serta tanggapan dari beberapa Informan tentang pembahasan dari

penelitian ini.

Pada Bab III yakni peneliti mengungkapkan proses analisis terhadap

temuan penelitian sebagaimana dipaparkan di bab II berdasarkan pada

persepektif penelitian atau kerangka teoritik sebagaiamana diungkapkan di

bagian pendahuluan.

Kemudian Bab IV peneliti menyajikan Penutup yakni berisi tentang

Kesimpulan dan Saran dari peneliti. Dan di bagian akhir, terdapat Daftar

Pustaka dan lampiran-lampiran yang terkait dengan penelitian ini.

Demikianlah sekilas gambaran sistematika pembahasan yang akan digunakan

untuk penyusunan laporan akhir hasil penelitian skripsi peneliti.

Page 59: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Desa Sabedo

Desa Sabedo merupakan Desa yang berada di Wilayah Kecamatan

Utan Kabupaten Sumbawa. Sebelum menjadi sebuah perkampungan Desa

Sabedo merupakan tanah yang masih berupa hutan berantara. Desa

Sabedo merupakan salah satu desa yang memiliki tingkat kesuburan yang

tinggi dibandingkan dengan desa-desa yang ada di Wilayah Kecamatan

Utan. Dengan tingkat kesuburan dan luas tanah yang ada di Wilayah Desa

Sabedo menjadi masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani,

peternak, pedagang dll.54

a. Kondisi geografi

Letak geografis Desa Sabedo Kecamatan Utan Kabupaten

Sumbawa berjarak 43 KM dari Ibu Kota Kabupaten Sumbawa kearah

barat dengan pencapaian 90% (hot mix). Luas Wilayah Desa Sabedo

46,78 Km² atau sekitar 30,1% dari luas Kecamatan Utan. Desa Sabedo

terdiri dari 4 dusun, yang merupakan desa yang mudah untuk

dijangkau. Adapun luas dan batas Wilayah Desa Sabedo Kecamatan

Utan Kabupaten Sumbawa adalah sebagai berikut:55

1) Sebelah Timur : Berbatasan Dengan Desa Motong/ Tengah

54 Hasbullah, Pemangku Adat Sabedo, Wawancara, Sabedo. 15 Maret 2020 55

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kementrian Dalam Negeri, Profil Desa Sabedo Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa, 2018, hlm. 2

47

Page 60: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

48

2) Sebelah Barat : Berbatasan Dengan Desa Kec. Rhee

3) Sebelah Selatan : Berbatasan Dengan Desa Kec. Batu Lante

4) Sebelah Utara : Berbatasan Dengan Desa Bale Brang

Masyarakat yang mendiami wilayah ini merupakan Suku

Sumbawa, Bali, Jawa dan Sasak. Jumlah penduduk mencapai 823 KK

atau sekitar 3.862 Jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai

66 orang jiwa/km² persegi yang terdiri dari penduduk laki-laki 1.586

jiwa dan perempuan 2.276 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk

mencapai 66 jiwa/km². Dengan 79% penduduknya beragama Islam.

Sedangkan selebihnya beragama Hindu dan Kristen.56

b. Kondisi Demografi

Jumlah penduduk Desa Sabedo Kecamatan Utan Kabupaten

Sumbawa menurut jenis kelamin pada tahun 2018 sebesar 3.863 jiwa.

Dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 2.1

Jumlah Penduduk Desa Sabedo

No Keterangan Jumlah

1 Laki-Laki 1.972 Orang 2 Perempuan 1890 Orang

Jumlah 3.862 Orang Sumber data : Dokumentasi Data Desa Sabedo (2018)

Pada tahun 2018 tercatat jumlah penduduk di Desa Sabedo

Kecamatan Utan sebesar 3.862 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga

(KK) sejumlah 823 KK. Di lihat dari sisi pendidikan saat ini di Desa

Sabedo sudah cukup baik, yang dimaksud dengan tingkat pendidikan

56 Dokumentasi, Kantor Desa Sabedo, 23 Maret 2019.

Page 61: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

49

ialah pendidikan yang telah diselesaikan oleh masyarakat desa. Jumlah

penduduk menurut data statistik penduduk berdasarkan pendidikan

pada tahun 2018 ialah sebagai berikut:

TABEL 3.1

Data Pendidikan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah Usia 3-6 tahun yang belum TK 59

Usia 3-6 tahun yang sedang TK/play Group 75

Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 14

Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 591

Usia 18-56 tahun yang pernah sekolah 208 Usia 18-56 tahun pernah SD tapi tidak tamat 113 Tamat SD/sederajat 445 Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 179 Jumlah usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA 89 Tamat SMP /sederajat 64

Tamat SMA/sederajat 41

Tamat D-1/sederajat 14

Tamat D-2/sederajat 14

Tamat D-3/sederajat 6

Tamat S-1/sederajat 27

Tamat S-2/sederajat 27 Sumber Data: Dokumentasi Data Desa Sabedo Tahun (2018)

c. Keadaan Sosial Ekonomi

Berbicara tentang keadaan ekonomi berkaitan erat dengan sumber

mata pencaharian masyarakat dan untuk memenuhi kebutuhan hidup,

setiap orang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan

keahliah yang dimilikinya. Mayoritas penduduk Desa Sabedo bermata

pencaharian sebagai petani, peternak, pegawai sipil dll.

Page 62: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

50

TABEL 4.1

Mata Pencaharian Pokok

Jenis Pekerjaan Jumlah

Petani 604 Buruh Tani 500 Peternak 458 Nelayan 30 Montir 9 Pembantu rumah tangga 30 POLRI 10 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 2 Jasa Pengobatan Alternatif 4 Karyawan Perusahaan swasta 4 Pegawai Negeri Sipil 21 Kios 22

Sumber Data: Dokumentasi Data Desa Sabedo Tahun (2018)

2. Gambaran Umum BUMDes Sabedo

a. Sejarah BUMDes Sabedo

UPKD (Unit Pengelolaan Keuangan Desa) bukit pelaning Desa

Sabedo didirikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumabawa

melalui proyek PEMD-IMS (Pengembangan Ekonomi Masyarakat

Desa Inisiatif Masyarakat Setempat) tahun 2000-2003 dengan jumlah

dana awal yang telah diterima sebesar Rp. 126 juta dimana 59% adalah

UEP (Usaha Ekonomi Produktif) dan 41% suta (sistem usaha tani).

Sejak berakhirnya pembinaan oleh NTAADP tahun 2003, maka

lembaga ini merupakan salah satu lembaga yang masih beroperasi.

Melalui program pendekatan baru, yaitu UPKD ditranformasikan

menjadi BUMDes LKM Sabedo. Transfer kepemilikan owndeship dari

Page 63: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

51

nasional ke desa dilakukan melalui amanah Provinsi dan Kabupaten

kepada pemerintah desa Sabedo pada bulan februari 2009.

BUMDes LKM Sabedo secara resmi berdiri berdasarkan PerDes

No 02 tahun 2009 dengan modal disetor Rp. 267,7 Juta. (anggaran

dasar tgl. 13 Februari 2009). Adapun izin operasional lembaga ini

melalui SK Bupati dengan nomor 1192. Tahun 2009. Pada tanggal 6

Februari 2010 BUMDes LKM Sabedo di Kabupaten Sumbawa untuk

pertama kalinya menyampaikan laporan pertanggung jawaban atas

kegiatan operasionalnya tahun 2009 kepada Rapat Forum Pemilik.

Adapun laba operasional yang diperoleh tahun tersebut sebesar Rp.

39,6 Juta, dan disetor kepada Pemerintah Desa melalui ketua Rapat

Forum Pemilik berupa pembagian deviden sebesar Rp. 9,9 Juta.57

b. Tujuan Pembentukan BUMDes Sabedo

Pembentukan BUMDes Sabedo guna menumbuhkembangkan

kegiatan ekonomi masyarakat desa sesuai dengan potensi-potensi yang

dimiliki desa untuk dikelola bersama oleh pemerintah desa dan

masyarakat.58

c. Visi, Misi BUMDes Sabedo

Visi BUMDes Sabedo adalah “menjadikan lembaga permodalan

yang terbuka, maju dan berdaya saing untuk kesejahteraan masyarakat”

57

Arsip BUMDes Sabedo, Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa 58 Syafruddin Dewan Pengawas BUMDes Sabedo, Wawancara, Sabedo, 10 Maret 2020

Page 64: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

52

Misi BUMDes Sabedo adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan usaha ekonomi msayarakat melalui usaha

simpan pinjam serta usaha sector riil.

2) Menciptakan lapanga pekerjaan

3) Meningkatan kreatifitas masyarakat dalam berwirausaha

4) Menggali potensi-potensi yang dimiliki oleh desa.59

d. Modal BUMDes Sabedo

BUMDes Sabedo mendapatkan permodalan dari beberapa sumber,

diantaranya sebagai berikut:

a) Pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten

b) Pemerintah desa

c) Modal dari pihak lain (masyarakat)

Dalam mendirikan suatu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

maka pemerintah Desa Sabedo dapat mengalokasikan dana sebesar Rp.

100.000.000 yang kemudian bisa dijadikan modal untuk menjalankan

usaha yang akan dijalankannya.60

e. Struktur Kepengurusan BUMDes

Adapun struktur kepengurusan yang ada di BUMDes Sabedo

adalah sebagai berikut:61

59 Ibid., hlm. 33

60 Ibid., hlm. 34

61 Dokumentasi Struktur Kepengurusan BUMDes Sabedo

Page 65: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

53

Bagan 2.2

Struktur Organisasi BUMDes Sabedo

do

Sumber Data: Dokumentasi Struktur organisasi BUMDes Sabedo(2019)

Pembetukan susunan kepengurusan dilakukan melalui musyawarah

desa sesuai dengan kententuan dalam peraturan menteri tentang

bagaimana tata cara dan mekanisme pengambilan keputusan

musyawarah desa.

f. Daftar Nama-Nama Nasabah BUMDes Sabedo Kecamatan Utan

Kabuaten Sumbawa NTB

Menurut Direktur BUMDes Sabedo terdapat 523 nasabah yang ada

di BUMDes Sabedo. Keberadaan BUMDes Sabedo dapat dikatakan

meningakat, karena di Desa Sabedo terdapat 823 KK kemudian yang

ikut bergabung dengan BUMDes Sabedo terdapat 523 KK.

FORUM PEMILIK (HJ. ELLY KUSMIRAN)

FORUM PEMILIK (HJ. ELLY KUSMIRAN)

BAG. KREDIT MARDIANA

BAG. KASIR NURMAWAN. AMD

DEWAN PENGAWAS (SYAFRUDDIN)

MANAJER AGUS WIDODO

BAG. ADM & PEMBUKUAN SUNDUSIAH S.Pd

STAFF KREDIT LUKMANUL HAKIM S.E

STAFF TABUNGAN MARLINAWATI AMD

Page 66: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

54

Peningkatan jumlah nasabah menjadikan BUMDes Sabedo menjadi

salah satu BUMDes yang menjadi percontohan untuk BUMDes-

BUMDes yang berada di wilayah kecamatan utan. Selain itu, terdapat

126 KK yang berada di luar wilayah Desa Sabedo yang meminjam di

BUMDes Sabedo. Disini peneliti hanya mengambil 16 sampel dari 523

Nasabah, termasuk beberapa informan didalamnya. Berikut nama-nama

nasabah yang ikut berpartisipasi dengan BUMDes Sabedo.

TABEL 5.1 DAFTAR NAMA-NAMA NASABAH

NO NAMA NASABAH JENIS KELAMIN ALAMAT

1 Bojong Sirat L Sabedo 1

2 Hatijah P Sabedo 3

3 Rosita P Sabedo 3

4 A Rahman B L Sabedo 3

5 Sri Agustina Rebo P Sabedo 2

6 Sanusi Nurhayati L Sabedo 3

7 Mulyadi Masrianti L Sabedo3

8 Zainuddin Mirnawati L Sabedo 3

9 Saefullah Maryanti L Sabedo 3

10 Chandra Kirana L Sabedo 1

11 Wayan Suteja L Sabedo 3

12 I Ketut Yudiasa L Sabedo 3

13 Azzimuddin L Sabedo 3

Page 67: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

55

14 Hasan Balase L Sabedo 2

15 Mantiara P Sabedo 1

16 Siti Hadijah P Sabedo 2

Sumber Data: Buku Peminjaman BUMDes Sabedo Tahun 2020

g. Adapun klasifikasi jenis usaha BUMDes Sabedo sebagai berikut:

1. BUMDes Brokering

BUMDes Brokering merupakan BUMDes yang menjadi lembaga

perantara yang menghubungkan produsen dengan konsumen sehingga

produsen tidak kesulitan menjual produk mereka kepada konsumen

atau kepasar. BUMDes yang menjual jasa pelayanan kepada warga

dan usaha-usaha masyarakat. Contohnya seperti menjual produk-

produk yang dimilik oleh masyarakat kemudian dipasarkan keluar

desa atau keluar daerah, jasa pembayaran listrik, PAM, Telp dan lain

sebagainya.

BUMDes Sabedo telah menjalankan unit usaha Brokering yaitu

unit usaha kerajinan tangan. Dalam usaha kerajinan tangan ini

BUMDes Sabedo mengambil dari produsen yang kemudian BUMDes

Sabedo membuat stiker dan kemudian bisa dipasarkan keluar desa

bahkan keluar daerah. Seperti apa yang telah disampaikan oleh Ibu

Sundusiah selaku Bendahara BUMDes Sabedo. Beliau menyatakan

bahwa:

“Minimnya jiwa seni yang dimiliki masyarakat Sabedo, sehingga tidak ada ketertarikan mereka dalam membeli miniatur gentong. BUMDes Sabedo hadir dalam memasarkan produk-produk yang dimiliki oleh masyarakat untuk

Page 68: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

56

dipasarkan di luar daerah. Karena diluaran sana masih banyak masyarakat yang memiliki jiwa seni yang tinggi. Adapun hasil dari penjualan kerajinan tangan ini bisa mencapai Rp. 500.000 – 1.000.000 sudah termasuk laba bersih untuk BUMDes.”62

Dari penjelasan di atas, kehadiran BUMDes Sabedo sebagai

perantara dapat menghubungkan produsen dengan konsumen,

sehingga memudahkan masyarakat dalam memasarkan produk-

produknya kepada konsumen dan masyarakat dapat mengembangkan

kreatifitas-kreatifitas yang dimilikinya.

2. BUMDes Trading

BUMDes Trading merupakan BUMDes yang menjalankan usaha

dengan berdagang kebutuhan pokok dan sarana produksi pertanian.

Unit usaha ini mulai tumbuh dibanyak desa. Ini adalah bisnis

sederhana, berskala lokal dan berlingkup internal desa.

Di BUMDes Sabedo belum terdapat unit usaha seperti ini dan

belum direncanakan atau diprogramkan oleh pemerintah/pengurus

BUMDes. Dari hasil wawancara peneliti dengan pengurus BUMDes

yaitu Bapak Agus Widodo, beliau menyatakan bahwa:

“Bumdes Tranding belum kami terapkan di BUMDes Sabedo, karena kami rasa penyedian kebutuhan pokok maupun sarana produksi pertanian sudah banyak dijual di toko-toko. Selain itu, mayoritas masyarkat di Desa Sabedo bermata pencaharian sebagai petani jadi mereka pun antusias untuk membuka usaha tersebut sehingga kami dari pihak BUMDes Sabedo tidak perlu membuka usaha di bidang ini lebih baik kami membuka usaha yang belum ada di desa ini.”63

62 Sundusiah, Staff BUMDes Sabedo, Wawancara, 30 Maret 2020 63

Ibid., hlm 36

Page 69: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

57

Dari penjelasan beliau, dapat diketahui bahwa pada BUMDes

Sabedo tidak menjalankan Usaha Trading dikarenakan sudah terlalu

banyak toko-toko yang telah menyediakan kebutuhan pokok maupun

sarana produksi pertanian sehingga pengurus BUMDes Sabedo lebih

memprioritaskan unit usaha yang paling dibutuhkan oleh masyarakat

desa.

3. BUMDes Serving

BUMDes Serving mulai tumbuh secara inkremental dibanyak

desa. Keterbatasan air bersih dan ketidakmampuan sebagian besar

warga mengakses air bersih, mendorong banyak desa mengelola dan

melayani air bersih dengan wadah BUMDes atau PAMDes. Karena

itu pengelolaan air bersih oleh BUMDes merupakan cara baru, sebuah

bentuk perubahan pengelolaan dari masyarakat yang anonim kepada

desa. Kehadiran BUMDes itu melahirkan otoritas dan tata kelola air

bersih yang digerakkan oleh desa. Di desa Sabedo jenis usaha

BUMDes model Serving belum diterapkan, dan belum termasuk

dalam program atau perencanaan BUMDes, dari hasil wawancara

peneliti dengan pengurus yaitu Bapak Lukmanul Hakim, beliau

menjelaskan bahwa:

“BUMDes Serving belum kami terapkan di BUMDes Sabedo, karena kami merasa ketersediaan air bersih di desa kami ini terbilang cukup, jadi kami lebih memfokuskan kepada unit-unit yang paling dibutuhkan oleh masyarakat”.64

64

Lukmanul Hakim, Staff BUMDes Sabedo, Wawancara. 18 Maret 2020

Page 70: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

58

Dari hasil penjelasan beliau, dapat diketahui bahwa BUMDes

Sabedo belum menerapkan unit usaha model Serving karena dirasa

ketersediaan air bersih masih terbilang cukup sehingga pengurus

BUMDes Sabedo lebih memfokuskan kepada pengembangan unit

usaha yang sudah ada atau unit usaha yang paling dibutuhkan oleh

masyarakat.

4. BUMDes Renting

BUMDes yang menjalankan bisnis penyewaan untuk melayani

kebutuhan masyarakat setempat dan sekaligus untuk memperoleh

pendapatan desa. Contoh jenis usaha Renting yaitu: penyewaan

traktor, pekakas pesta, gedung pertemuan, rumah, toko, tanah maupun

penyewaan mollen. Di Desa Sabedo jenis usaha BUMDes model

Renting sudah diterapkan, adapun jenis penyewaan yang dikelola

BUMDes Sabedo ialah penyewaan peralatan tani diantara: 1 traktor, 2

mesing penggiling padi dan 3 kettek (mesin tanam janggung). Untuk

penyewaan 1 unit traktor sebesar Rp 1.200.000 dengan luas tanah 1

hektar, untuk penyewaan 1 unit mesin padi sebesar Rp 6.000 per

karungnya, kemudian untuk penyewaan mesin kettek (mesin tanam

jagung) sebesar Rp 35.000 perkilo jagung. Sesuai dengan apa yang

dikatakan oleh salah satu petugas BUMDes yaitu bapak Lukmanul

Hakim, beliau menjelaskan bahwa:

“BUMDes Renting sudah kami terapkan di BUMDes Sabedo, karena kami rasa masyarakat di sini banyak yang membutuhkan peralatan pertanian. Seperti traktor, mesin penggiling padi, kettek (mesin tanam jagung). Pada usaha

Page 71: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

59

Renting ini paling sukses dibandingkan dengan unit-unit usaha lain.”65

Dari hasil penjelasan beliau, dapat diketahui bahwa BUMDes

Sabedo sudah menerapkan unit usaha model Renting karena

kebanyakan dari masyarakat bermata pencahrian sebagai pertanian.

sehingga dengan adanya unit usaha ini dapat membantu masyarakat

dan dapat menambah pemasukan keuangan BUMDes untuk

menopang kegiatan usaha-usaha lainnya.

5. BUMDes Banking

BUMDes Banking adalah BUMDes yang menjalan bisnis uang,

yang memenuhi keuangan masyarakat desa dengan bunga yang lebih

rendah daripada bunga uang yang didapatkan masyarakat desa

daripada rentenir desa atau bank-bank konvensional. Contoh jenis

usaha Banking yaitu Bank desa atau lembaga pengkreditan desa atau

lembaga ekonomi mikro desa, unit usaha dana bergulir maupun

peminjman modal. Di dalam BUMDes Sabedo unit usaha Banking

sudah ada, yaitu dalam peminjaman modal kepada masyarakat.

Dengan tujuan agar masyarakat lebih mudah mengembangkan

usahanya. Dari hasil wawancara peneliti dengan Bapak Agus Widodo

selaku kepala unit di bidang simpan pinjam beliau mengatakan bahwa

unit usaha simpan pinjam berjalan selama 6 tahun seperti

penjelasannya sebagai berikut:

65 Ibid., hlm. 40

Page 72: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

60

“Unit usaha untuk peminjaman modal yang ada di BUMes Sabedo sudah berjalan selam 6 tahun. Dan alhamdulillah BUMes Sabedo mendapatkan anggaran yang cukup, sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.”66

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa unit usaha untuk

peminjaman modal sudah berjalan walaupun belum begitu sifnifikan,

karena masih banyak nasabah-nasabah yang belum membayar hutang-

hutannya. Bapak Lukmanul Hakim juga menuturkan bahwa terdapat 9

nasabah yang telah meminjam modal di BUMDes Sabedo. Peminjaman

modal hanya diperuntukan bagi masyarakat yang ingin mengembangkan

usahanya, seperti penjelasannya sebagai berikut:

“BUMDes Sabedo telah memberikan peminjaman modal kepada nasabah sebanyak 9 orang, dengan syarat masyarakat yang hendak meminjam harus memiliki usaha dan harus memenuhi beberapa syarat-syarat yang telah ditentukan oleh BUMDes.”67

Penyampain dari Bapak Lukmanul Hakim menurut beliau bagi

masyarakat yang ingin meminjam modal di BUMDes Sabedo harus

memiliki usaha dan juga jaminan seperti BPKB Motor maupun surat tanah

yang harus diserahkan kepada BUMDes Sabedo selama melakukan

peminjaman. Setiap peminjaman dikenakan bunga sebanyak 2% dengan

tempoh maksimal 6 bulan. pengenaan 2% diberikan oleh nasabah pada

saat awal peminjaman modal, sehingga pada saat pengembalian modal

yang dipinjamkan utuh. Selain itu, Ibu Mardiana juga menjelaskan bahwa

66Mardiana, Ka. Unit Simpan Pinjam BUMDes Sabedo, Wawancara, 18 Maret 2020. 67Lukmanul Hakim, Ka. Unit Simpan Pinjam BUMDes Sabedo, Wawancara, 18

Maret 2020.

Page 73: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

61

peminjaman modal yang diberikan kepada nasabah maksimal Rp.

2.000.000.

Dari berbagai macam penjelasan diatas dapat peneliti simpulkan

bahwa, unit usaha yang telah diprogramkan oleh BUMDes Sabedo sudah

cukup lengkap yaitu BUMDes Banking Renting dan Brokering. Namun

BUMDes Sabedo akan berupaya untuk mengadakan BUMDes Serving

agar mempermudah masyarakat dalam mendapatkan air kemasan. Unit

usaha paling banyak pemasukan untuk BUMDes adalah unit usaha

Renting, karena unit usaha ini banyak diminati oleh masyarakat.

h. Unit Kegiatan usaha BUMDes Sabedo

BUMDes Sabedo dibentuk oleh Pemerintah Desa sebagai wadah

dan penggerak perekokonomian desa. Adapun unit usaha yang ada di

BUMDes Sabedo yaitu sebagai berikut:68

a) Unit Simpan Pinjam

Salah satu unit usaha yang ada di BUMDes Sabedo adalah unit

simpan pinjam. Pada unit usaha ini BUMDes memberikan

pinjaman modal kepada masyarakat untuk mengembangkan

usahanya. Adapun cara dalam mengelola dana pinjaman dan

mengembangkan usaha untuk masyarakat yang dilakukan oleh

BUMDes adalah semua dana desa yang telah terkumpul melalui

unit-unit usaha yang telah dibuka oleh BUMDes sendri. BUMDes

akan memberikan pinjaman kepada masyarakat sesuai dengan

68 Agus Widodo, Direktur Bumdes Sabedo, Wawancara, Sabedo, 15 Maret 2020

Page 74: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

62

bentuk usaha yang dimilikinya. Setiap peminjaman dikenakan 2 %

dalam jangka waktu 6 bulan, pengenaan 2% dilakukan pada saat

awal peminjaman. Adapun konsekuensi BUMDes Sabedo apabila

belum melunasi pinjaman maka tidak diperkenankan untuk

meminjam lagi dan pegawai BUMDes akan melaporkan kepada

kepala lingkungan agar peminjam tersebut tidak diizinkan untuk

berpindah tempat tinggal. Kemudian BUMDes Sabedo

menyediakan beberapa jenis tabungan diantaranya tabungan

pendidikan (TUPENDI), tabungan masyarakat sabedo (TUASSA),

simpanan hari raya (SIHARA), simpanan berjangka (SIJAKA).

Bagi masyarakat yang ingin menabung sebagai investasi jangka

pendek atau jangka panjang, dapat menabung di BUMDes Sabedo.

Berikut nama-nama nasabah yang ikut menabung dengan

BUMDes Sabedo yaitu sebagai berikut:

Tabel. 6.1

Tabel tabungan mayarakat BUMDes Sabedo Periode 30 April 2020

No Nama Nasabah Saldo Bulan Maret Saldo Bulan April

1. Abbas Sardi Supiawati 154.000 67.390

2. Citra 49.395 49.395

3 I Made Arsana 64.500 64.500

4 Nyoman Marte 26.100 26.100

5 Nurhayati Iyek 22.875 22.875

6 Nurisah Tabak 12.308 12.308

Page 75: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

63

7 Riana 38.500 38.500

8 Ruslin 75.000 75.000

9 Sudarti 201.081 206.479

10 Zulkifli HS 22.000 22.000

11 Nurhasanah Singgah 25.476 25.476

Masuk : 133.164.963 Keluar: 100.354.000

Sumber Data: Buku Peminjaman BUMDes Sabedo Tahun 2020

b) Sistem Usaha Tani (SUTA),

Unit usaha pertanian yang dijalankan oleh BUMDes dalam

bidang peminjaman. Dimana pemerintah memberikan pinjaman

kepada masyarakat khususnya kepada pada petani untuk

mempermudah petani dalam mengelola pertaniannya, pinjaman

yang diberikan untuk meningkatkan usaha pertanian. Setiap

peminjaman dikenakan 2% dalam jangka 6 bulan pengenaan 2%

dilakukan pada saat akhir peminjaman. Selain itu, BUMDes

Sabedo menyediakan penyewaan peralatan pertanian diantaranya

yaitu sebagai berikut: 1 unit traktor, 2 unit penggilingan padi, dan

2 unit kettek (mesin tanam jagung). Berikut nama-nama nasabah

yang ikut berprtisipasi dalam unit usaha SUTA yaitu sebagai

berikut:

Page 76: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

64

Tabel 7.1 Nasabah Peminjaman Modal Usaha SUTA

No

Nama nasabah

Jenis

kelamin

Perjaanjian kredit

(Jangka Waktu)

Jumlah pinjaman

Pokok

Bunga

Total

1 Sriana Jaka P 4 Rp. 2.000.000 Rp. 160.000 Rp. 2.160.000

2 Siti Mariam P 4 Rp. 2.000.000 Rp. 160.000 Rp. 2.160.000

3 Muh. Sabuk L 4 Rp. 2.000.000 Rp. 160.000 Rp. 2.160.000

4 Hermansyah Kamar

L 4 Rp. 2.000.000 Rp. 160.000 Rp. 2.160.000

5 Siti Hadijah Panua

P 4 Rp. 1.500.000 Rp. 120.000 Rp. 1.620.000

6 M. Saleh Lebo L 4 Rp. 500.000 Rp. 40.000 Rp. 540.000

7 Edi Herianto L 4 Rp. 1.500.000 Rp. 120.000 Rp. 1.620.000

8 Ismail Sarapiah L 4 Rp. 2.000.000 Rp. 160.000 Rp. 2.160.000

9 Syarafuddin Muhan

L 4 Rp. 1.000.000 Rp. 80.000 Rp. 1.080.000

10 Abdullah H SALEH

L 4 Rp. 2.000.000 Rp. 160.000 Rp. 2.160.000

11 Sahariah Ibrahim

L 4 Rp. 2.000.000 Rp. 160.000 Rp. 2.160.000

12 Abdul Hamid L 4 Rp. 2.000.000 Rp. 160.000 Rp. 2.160.000

Sumber Data: Buku Peminjaman BUMDes Sabedo Tahun 2020

Page 77: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

65

c) Sistem Usaha Ekonomi Produktif (UEP)

Yaitu pinjaman yang diberikan kepada usaha sektor produktif

yaitu masyarakat yang berusaha dibidang peternakan,

penggemukan sapi, dagang/bakulan dan industri. Unit usaha

peternakan yang berasal dari pemerintah desa kemudian disalurkan

kepada BUMDes sabedo, yang kemudian BUMDes Sabedo

menyalurkan kepada masyarakat-masyarakat yang kurang mampu.

sapi-sapi tersebut diberikan kepada masyarakat untuk kemudian

dikelola. Adapun mekanisme dalam penggemukan sapi ialah

pemberian pemeliharaan sapi kepada masyarakat (per KK)

sebanyak 6 ekor sapi dengan sistem bagi hasil. Unit usaha ini

sudah berjalan selama 4 bulan dan merupakan salah satu unit usaha

BUMDes yang baru dibuat. Berikut nama-nama nasabah yang ikut

berprtisipasi dalam unit usaha UEP yaitu sebagai berikut:

Tabel 8.1 Nasabah Peminjaman Modal Usaha UEP

No Nama nasabah Jenis kelamin

Perjaanjian kredit

(Jangka Waktu)

Jumlah pinjaman

Pokok Bunga Total

1 Bojong Sirat L 36 Rp. 16.550.000 Rp. 11.916.000 Rp. 28.466.000

2 Hatijah P 24 Rp. 5.500.000 Rp. 2.640.000 Rp. 8.140.000

3 Rosita P 20 Rp. 5.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 7.000.000

4 A Rahman B L 24 Rp. 5.000.000 Rp. 2.400.000 Rp. 7.400.000

Page 78: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

66

5 Sri Agustina Rebo P 20 Rp. 2.500.000 Rp. 1.000.000 Rp. 3.500.000

6 Sanusi Nurhayati L 10 Rp. 1.000.000 Rp. 200.000 Rp. 1.200.000

7 Mulyadi Masrianti L 12 Rp. 4.000.000 Rp. 960.000 Rp. 4.960.000

8 Zainuddin

Mirnawati

L 15 Rp. 2.500.000 Rp. 750.000 Rp. 3.250.000

9 Saefullah

Maryanti

L 12 Rp. 15.000.000 Rp. 3.600.000 Rp. 18.600.000

10 Chandra Kirana L 10 Rp. 1.000.000 Rp. 200.000 Rp. 1.200.000

11 Wayan Suteja L 24 Rp. 3.000.000 Rp. 720.000 Rp. 3.720.000

12 I Ketut Yudiasa L 10 Rp. 2.000.000 Rp. 400.000 Rp. 2.400.000

13 Azzimuddin L 24 Rp. 8.000.000 Rp. 3.840.000 Rp. 11.840.000

14 Hasan Balase L 12 Rp. 2.000.000 Rp. 400.000 Rp. 2.400.000

15 Mantiara P 10 Rp. 2.000.000 Rp. 400.000 Rp. 2.400.000

16 Siti Hadijah P 10 Rp. 2.000.000 Rp. 400.000 Rp. 2.400.000

Sumber Data: Buku Peminjaman BUMDes Sabedo Tahun 2020

Page 79: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

67

B. Pola Pengelolaan BUMDes Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Desa

Sabedo

1. Perencanaan (planning)

Perencanaan adalah proses penentuan serangkaian tindakan untuk

mencapai suatu hasil. Perencanaan dalam sebuah organisasi sangat di

butuhkan karena dengan adanya perencanaan maka sebuah organisasi

bisa berjalan dengan baik. Berjalannya BUMDesa Sabedo Kecamatan

Utan Kabupaten Sumbawa, tentunya memiliki Strategi perencanaan yang

baik sehingga bisa memiliki berbagai unit usaha yang sudah

berkembang. Sebuah organisasi tentu memerlukan tujuan, dan untuk

mencapai tujuan tersebut, tentunya harus menggunakan strategi. Strategi

yang dimaksud ialah tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh

BUMDesa. Strategi yang dapat berupa tindakan yang ingin diputuskan

oleh Direktur dengan menggunakan banyak sumber daya atau

masyarakat desa.

Bapak Agus Widodo selaku Direktur BUMDesa mengungkapkan

bahwa:

“Dalam perencanaan kegiatan dan pendirian unit usaha yang akan dijalankan BUMDesa, strateginya adalah yang pertama, rencana merupakan usulan dari masyarakat desa, dan anggota BUMDesa, dan yang kedua, rencana harus melewati musyawarah anggota dan musyawarah desa, sehingga rencana tersebut bisa dilaksanakan jika di setujui bersama”69

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dalam perencanaan kegiatan

maupun unit usaha yang akan dibentuk di BUMDes Sabedo

69 Agus Widodo, Direktur Bumdes Sabedo, Wawancara, Sabedo, 15 Maret 2020

Page 80: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

68

menggunakan strategi. Strategi yang pertama adalah transparansi atau

terbuka, yang artinya anggota BUMDes menerima saran atau usulan ide-

ide dari masyarakat desa tentang kegiatan-kegitan maupun unit usaha

apa yang baik untuk BUMDes, berdasarkan potensi desa dan kebutuhan

masyarakat desa. Strategi yang kedua adalah melalui musyawarah, dan

rencana-rencana tersebut harus melewati dua tahapan musyawarah

sampai menemukan hasil mufakat, yang pertama musyawarah anggota,

dan yang kedua, musyawarah desa. Sehingga perencanaan tidak hanya

dilakukan dalam lingkup anggota BUMDesa. Dengan begitu apapun

perencanaan kegiatan adalah berdasarkan hasil mufakat musyawarah dari

anggota, musyawarah desa, dan pengawasan oleh BPD.

Ibu Marlinawati selaku Staff tabungan BUMDesa mengungkapkan

bahwa:

“Perencanaan biasanya melalui usulan masyarakat, dalam hal ini yaitu musyawarah, misalkan salah satunya usaha simpan pinjam, mendirikan usaha simpan pinjam bukan karena hanya salah satu kesepakatan anggota, tetapi berdasarkan musyawarah semua anggota dan muyawarah desa.”70

Kemudian peneliti mengajukan pertanyaan yang sama ke Staff

Tabungan BUMDes untuk membenarkan pernyataan dari Direktur

BUMDes, bahwa perencanaan yang dilakukan adalah berdasarkan

musyawarah, dan hasil mufakat bersama. akan tetapi, tidak semua

rencana berawal dari masyarakat desa, tetapi berdasarkan pemikiran

70 Marliani, Staff Tabungan BUMDes Sabedo, Wawancara, Sabedo, 15 Maret 2020

Page 81: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

69

anggota BUMDes itu sendiri, karena anggota BUMDes itulah yang

bertanggung jawab penuh untuk kegiatan-kegiatan ataupun unit usaha

yang akan didirikan. Namun tetap rencana-rencana yang disusun oleh

anggota tetap di musyawarahkan melalui musyawarah desa, karena

rencana-rencana yang direncanakan tidak bisa dijalankan hanya dengan

hasil mufakat sepihak atau hanya persetujuan anggota BUMDes saja.

2. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian adalah proses menghubungkan orang-orang yang

terlibat dalam organisasi tertentu dan menyatupadukan tugas dan

fungsinya dalam organisasi. Dalam proses pengorganisasian dilakukan

pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara terperinci

berdasarkan bagian dan bidangnya masing-masing untuk mencapai

tujuan yang telah di sepakati bersama.

Bapak Agus widodo selaku Direktur BUMDes mengungkapkan

bahwa:

“Dalam pengorganisasian di BUMDes Sabedo ini terdiri dari pengurus inti yaitu ketua, sekretaris, dan bendahara. Dan di bawah pengurus inti yaitu bagian kasir, ada pengurus unit usaha simpan pinjam, unit perdagangan, bagian administrasi dan pembukuan, dan staff tabungan sehingga jumlah pengurus adalah 8 anggota. Strategi yang kami lakukan adalah menempatkan anggota pengurus pada bidang dan ahlinya, sehingga anggota paham akan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.71

BUMDes Sabedo sudah memiliki struktur pengoganisasian yang

sudah di bentuk, masing-masing anggota memiliki tugas, wewenang, dan

71Agus Widodo, Direktur Bumdes Sabedo, Wawancara, Sabedo, 15 Maret 2020

Page 82: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

70

fungsinya berdasarkan bidangnya masing-masing, dan meskipun sudah

terbentuk masing-masing anggota setiap unitnya, semua anggota tetap

bekerja sama saling membantu. Pengorganisasian bertujuan untuk

membentuk unit-unit kerja yang terorganisir untuk mencapai tujuan

usaha. Dengan pengorganisasian maka akan memperjelas deskripsi kerja,

pengukuran kerja dan pencapaian kerja. Tanpa pengorganisasian suatu

organisasi sulit berjalan dan dipertanggungjawabkan, Karena jika ada

masalah tidak tahu siapa yang bertanggung jawab, dan jika tidak

terselesaikan akan saling menyalahkan diantara satu dengan yang lain.

Bapak Lukmanul Hakim selaku staff kredit BUMDes mengungkapkan bahwa : “Anggota bekerja dengan ikhlas bersifat swadaya, sepenuh hati untuk mengembangkan BUMDesa, dan tidak digaji setiap bulannya, direktur membuat kebijakan untuk mengeluarkan uang THR pada saat hari-hari besar, seperti pada saat hari lebaran kepada anggota pengurus.”72

Sejak awal anggota pengurus BUMDes Sabedo adalah 8 anggota.

Anggota bekerja sama dengan baik, kompak, dan terbuka mengenai

BUMDes. Anggota pengurus BUMDes tersebut adalah yang sudah

berjuang dari nol untuk mengaktifkan kembali BUMDes Sabedo agar

bisa berjalan dan mengembangkan berbagai unit usaha, sehingga

manfaat BUMDes dapat dirasakan oleh masyarakat Desa. Dalam 2 tahun

ini, mereka tidak digaji setiap bulannya, para anggota tersebut bersifat

swadaya, artinya anggota secara sukarela memberikan pelayanan kepada

72Lukmanul Hakim, Staff Kredit BUMDes, Wawancara, Sabedo, 15 Maret 2020

Page 83: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

71

masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memproleh keuntungan dari

kegiatannya.

3. Penggerakan (Actuating)

Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota

kelompok agar berkehendak dan berusaha dengan ikhlas serta serasi

dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian. Kegiatan yang

dilakukan oleh pimpinan untuk menggerakkan anggota yang telah

diberikan tugas untuk menjalankan tugasnya. Dalam hal menggerakkan

anggota, maka yang bertanggung jawab penuh adalah Direktur atau

pimpinan. Seorang pemimpin harus bisa mengatur strategi bagaiamana

anggotanya bisa bergerak aktif dalam menjalankan tugasnya.

Bapak Agus widodo selaku Direktur BUMDesa mengungkapkan

bahwa:

“Strategi yang saya lakukan untuk menggerakkan anggota adalah yang pertama, mengadakan rapat setiap bulan, yang kedua adalah membuat arisan perbulan, sehingga kita akan sering kumpul dengan semua anggota, dan yang ketiga, adalah komunikasi yang baik dan memberikan motivasi kepada anggota.73

Penggerakan dalam BUMDes Sabedo yang bertanggung jawab

penuh adalah seorang direktur yang membuat strategi bagaimana

anggotanya bisa bergerak dan aktif dalam organisasi, dalam strategi yang

digunakan adalah strategi melakukan pertemuan satu bulan sekali untuk

rapat dan acara arisan anggota, dan strategi motivasi dengan komunikasi

73 Agus Widodo, Direktur Bumdes Sabedo, Wawancara, Sabedo, 15 Maret 2020

Page 84: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

72

yang mengikat para anggota untuk bersedia mengerti dan

menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai

tujuan. Mempengaruhi dengan memberikan motivasi kepada anggota,

dengan komunikasi yang mendorong, komunikasi yang bertanggung

jawab, komunikasi yang membujuk atau mengajak, komunikasi yang

mencari jalan keluar bukan mencari kesalahan, komunikasi yang tidak

meledak-ledak penuh amarah dan emosi, komunikasi berdasar fakta dan

data bukan bohong atau manipulasi, dan komunikasi yang berulang-

ulang.

4. Pengawasan (controlling)

Pengawasan merupakan suatu kegiatan manajer yang mengusahakan

agar pekerjaan sesuai dengan rencana yang di tetapkan dan mencapai

hasil yang dikehendaki. Pengawasan merupakan tindakan terakhir yang

dilakukan para manajer pada suatu organisasi. Pengawasan (controlling)

merupakan proses pengamatan atau pemantauan terhadap pelaksanaan

kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang

sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan

sebelumnya.

Bapak Agus Widodo selaku Direktur BUMDes mengungkapkan

bahwa:

“Untuk pengawasan terhadap berjalannya setiap unit, saya menggunakan dua cara, yaitu pengawasan langsung dan tidak langsung. Artinya secara tidak langsung, kepala unit membuat

Page 85: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

73

laporan berjalannya unit usaha, satu kali dalam sebulan dalam kegiatan rapat.74

Pengawasan dalam BUMDes Sabedo yang pertama strategi yang

digunakan adalah kepala unit membuat laporan berjalannya unit usaha

dan kondisi unit usaha, dan dilaporkan pada saat peretemuan rapat satu

kali dalam sebulan. Kepala dan anggota setiap unit melaporkan

bagaimana keadaan dan berjalannya unit yang dikelola, apakah berjalan

dengan baik atau tidak, sehingga anggota unit lain juga bisa

mendengarkan dan tahu keadaan semua unit. Dan jika ada permasalahan

dapat mencari jalan dan solusinya secara bersama. kemudian selain

membuat laporan, pengawasan dilakukan seperti yang diungkapkan

direktur BUMDes.

Lebih lanjut beliau menambahkan lagi bahwa:

Kemudian untuk pengawasan unit secara langsung, misalkan untuk unit sewa peralatan sawah, saya datang kelokasi persawahan dimana peralatan sawah itu di sewa, sehingga saya tau berapa hari dan dimana peralatan sawah itu di pakai.75

Selain pengawasan tidak langsung, direktur juga menggunakan

pengawasan secara langsung, artinya direktur langsung datang

kelapangan untuk memastikan bahwa laporan yang dibuat dan di

laporkan kepala unit benar adanya. Pengawasan pada dasarnya diarahkan

sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan

atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Dalam pengawasan

tercipta suatu aktivitas yang berkaitan dengan penentuan dan evaluasi

74 Agus Widodo, Direktur Bumdes Sabedo, Wawancara, Sabedo, 15 Maret 2020 75Agus Widodo, Direktur Bumdes Sabedo, Wawancara, Sabedo, 15 Maret 2020

Page 86: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

74

mengenai sejauh mana pelaksanaan kerja anggota sudah dilakukan.

Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauh mana kebijakan pimpinan

dijalankan dan sampai sejauh mana penyimpangan yang terjadi dalam

pelaksanaan tersebut.

C. Peran BUMDes Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat

Badan usaha milik desa (BUMDes) adalah suatu lembaga keuangan yang

mana tujuan utamanya adalah untuk memberikan pinjaman kredit kepada

masyarakat yang membutuhkan untuk menjalankan suatu usahanya, selain itu

BUMDes juga bisa mendirikan usaha-usaha untuk meningkatkan ekonomi

masyarakat. Dengan terbentuknya BUMDes Sabedo diharapkan dapat

memberikan kontribusi kepada masyarakat dan dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat.

Tabel 9.1

Pendapatan Nasabah Sebelum Dan Setelah Meminjam Di Bumdes Sabedo

No Nama Nasabah Unit

Usaha

Pendapatan Sebelum

Meminjam Di Bumdes

Sabedo

Pendapatan Setelah

Meminjam Di Bumdes

Sabedo

1 Mantiara UEP Rp. 1.200.000 Rp. 3.000.000

2 Hasan balase UEP Rp. 1.000.000 Rp. 2.500.000

3 Hatijah UEP Rp. 2.300.000 Rp. 5.000.000

4 Wayan Suteja SUTA Rp. 800.000 Rp. 1.700.000

5 Sriana jaka SUTA Rp. 2.000..000 Rp. 3.000.000

Page 87: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

75

6 Sanusi Nurhayati UEP Rp. 2.000.000 Rp. 3.500.000

7 Mulyadi Masrianti UEP Rp. 2.000.000 Rp. 4.000.000

8 Zainuddin Mirnawati UEP Rp. 1.500.000 Rp. 3.000.000

9 Saefullah Maryanti UEP Rp. 5.000.000 Rp. 8.000.000

10 Bojong Sirat UEP Rp. 7.000.000 Rp. 15.000.000

Sumber Data: Primer (wawancara)Tahun 2020

Adapun bentuk peran BUMDes dalam meningkatkan pendapatan

masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Membangun dan mengelolah potensi-potensi desa serta kemampuan

ekonomi masyarakat desa, dalam upaya meningkatkan pendapatan

masyarakat.

Salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa Sabedo adalah Wisata

Ratu Lebah Trigona. Pembentukan wisata oleh BUMDes Sabedo dengan

tutujan dapat meningkat pendapatan desa. Namun terdapat beberapa

kendala yang mengakibatkan tidak berjalannya wisata tersebut,

diantaranya yaitu Sumber Daya Alam (SDM), kurangnya keterampilan dll.

Seperti yang telah disampaikan oleh salah satu pengelola Wisata Ratu

Lebah Trigona sebagai berikut:

“Wisata Ratu Lebah Trigona ini sudah berjalan selama 4 tahun, 2 tahun belakangan ini Wisata Ratu Lebah Trigona tidak berjalan dengan baik, yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: kurangnya SDM, kurangnya keterampilan, iklim, dan hama. adapun pinjaman yang kami ajukan di BUMDes Sabedo berjumlah Rp. 8.000.000 dengan bunga 2%, BUMDes Sabedo memberikan keringan kepada Wisata Ratu Lebah Trigona dengan membayar bunga perbulan dan pembayaran pokok diakhir dikarenakan

Page 88: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

76

pendapatan dari Wisata Ratu Lebah Trigona belum maksimal.76 Seperti yang telah disampaikan oleh informan di atas, BUMDes

Sabedo belum memaksimalkan potensi-potensi (Wisata Ratu Lebah

Trigona) yang ada di Desa Sabedo yang disebabkan kurangnya SDM,

keterampilan, iklim, dan hama.

2. Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Masyarakat Desa Sabedo dalam memenuhi kebutuhan konsumsi

tidak selalu sama. Bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah tentu

mereka memilki tingkat pola konsumsi yang terbatas dikarenakan

pendapatannya harus terbagi-bagi dengan pengeluaran untuk pangan,

sedangkan untuk yang berpengasilan sedang tidak semua masyarakat

memiliki tingkat pola kunsumsi tinggi ada pula yang rendah. Sedangkan

pengeluaran untuk pendidkan dan kesehatan juga disesuaikan dengan

kemampuan pendapatan masing-masaing masyarakat. Disinilah peran

BUMDes Sabedo sangat membantu masyarakat, dimana masyrakat

khusunya kaum wanita bisa menambah penghasilan mereka untuk

memenuhi kebutahan sehari-hari, dengan adanya pelatihan pembuatan

kerajinan tangan berupa kerajinan menjahit yang diadakan BUMDes

Sabedo. Seperti keterangan salah seorang masyarakat desa sebagai

berikut:

“Dengan adanya pembuatan kerajinan tangan yang diadakan oleh BUMDes Desa Sabedo Alhamdulillah saya memiliki pekerjaan sampingan selain jadi petani untuk dapat menambah penghasilan sehingga bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pinjaman yang kami

76

Azzimuddin, Wawancara, Sabedo, 10 Maret 2020

Page 89: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

77

ajukan di BUMDes Sabedo sebesar Rp 2.000.000 dengan bunga 2% dengan tempo waktu 10 bulan, angsuran perbulan Rp 240.000 perbulan. Pendapatan yang kami dapatkan setelah meminjam modal di BUMDes Sabedo sekitar 2-3 juta lah mbak, tergantung pemesanan mbakk.”77

Tidak hanya terbantu dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, di

BUMDes Sabedo juga mengadakan penyuluhan mengatasi hama padi

untuk meningkatkan hasil panen padi sehinga dapat meningkatkan hasil

panen para petani. Dari hasil wawancara peneliti dengan masyrakat

terihat bahwa BUMDes Desa Sabedo ini sangat berperan terhadap

masyarakat khususnya kelompok tani untuk bisa menigkatkan hasil panen

mereka setiap tahunnya, dengan unit usaha sektor riil ini juga masyarakat

bisa punya keterampilan sehngga bisa menambah penghasilan mereka

untuk memenuhi kebuthan hidup sehari-hari.

3. Memperkokoh perekonomian masyarakat sebagai dasar kekuatan

dan ketahanan perekonomian nasional dengan BUMDes sebagai

pondasinya.

BUMDes hadir untuk memperkuat perkonomian masyarakat, agar

masyarakat tidak hanya mengandal hasil penjualannya. Akan tetapi

masyarakat dapat mengembangkan usahanya dengan peminjaman modal

dari BUMDes. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Hasan Balase sebagai

berikut:

“Alhamdulillah saya memiliki usaha kecil-kecilan yaitu usaha cilok, meskipun keuntungan hanya untuk mencukupi kebutuhan saya sehari-hri saja, tapi saya tetap mensyukurinya. Namun

77Mantiara, Wawancara, Sabedo, 10 Maret 2020

Page 90: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

78

semenjak adanya BUMDes saya dapat mengembangkan usaha saya dengan menitip cilok-cilok saya di sekolah-sekolah. Saya mengajukan pinjam di BUMDes Sabedo sebesar Rp 2.000.000 dengan bunga 2% dengan jangka waktu 6 bulan, angsuran perbulan Rp 240.000. berbicara pendapatan yang saya dapatkan dari pinjaman BUMDes kurang lebih 2-3 juta”.78 Dengan adanya peminjaman modal, mempermudah masyarakat

dalam mengembangkan usaha-usahanya.sehingga terdapat peningkatan

hasil penjualan.

4. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

masyarakat desa.

Peran BUMDes dapat dirasakan oleh masyarakat, Keberadaan

BUMDes Sabedo sangat membantu masyarakat. Seperti yang dituturkan

oleh salah satu masyarakat sabedo:

“Bagi saya kehadiran BUMDes Sabedo sangat membantu khususnya dalam peminjaman modal dari salah satu unit simpan pinjam milik BUMDes Sabedo, dulu sebelum ada BUMDes Sabedo saya meminjam di Bank dengan bunga yang cukup besar dan persyaratan yang lumayan rumit, namun di BUMDes Sabedo untuk peminjaman dana dikenakan bunga 2% saja yang relatif rendah. Dan alhamdulillah saya pribadi berterima kasih kepada BUMDes yang telah hadir di tengah-tengah masyarakat. Pendapatan yang saya dapatkan dari peminjaman di BUMDes Sabedo sekitar 2-3 juta mbak”79

Adapun pernyataan dari Ibu Siti Hadijah yang kebetulan duduk

disamping Ibu Hatijah sebagai berikut:

“Saya akui keberadaan BUMDes Sabedo sangat membantu saya, sebelum saya mengenal BUMDes Sabedo dalam memenuhi kebutuhan hidup saya, saya pergi merantau ke luar negeri untuk mencukupi kebutuhan saya dan keluarga. Karena saya hanya lulusan SMP sehingga mengharuskan saya bekerja keluar negeri.

78Hasan Balase, Wawancara, Sabedo, 11 Maret 2020 79 Hatijah, Wawancara, Sabedo, 11 Maret 2020.

Page 91: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

79

Ketika salah satu petugas BUMDes Sabedo memperkenalkan unit usaha yang ada di BUMDes Sabedo kepada saya, dan alhamdulillah saya tertarik dengan peminjaman yang ditawarkan petugas kepada saya. Dengan bantuan peminjaman modal yang diberikan BUMDes kepada saya sangat terbantu. Pendapatan yang saya peroleh dari peminjaman di BUMDes Sabedo 5-6 Juta.”80

Seperti yang telah disampaikan oleh informan di atas kehadiran

BUMDes Sabedo telah memberikan kemudahan bagi masyarakat Desa

Sabedo dalam peminjaman modal dengan pemberian bunga yang telatif

rendah dibandingkan dengan bank-bank lainnya. Tidak hanya itu,

masyarakat yang dulunya hanya mengandalkan dirinya untuk bekerja di

luar negeri kini ibu-ibu ataupun gadis-gadis diberdayakan oleh BUMDes

Sabedo untuk menggali keahlian yang dimilikinya seperti kerajinan

tangan, berwirausaha dll.

5. Membantu masyarakat dalam meningkatkan penghasilannya

sehingga tercapainya suatu kemakmuran bagi masyarakat.

BUMDes menawarkan peminjaman modal kepada masyarakat guna

untuk mengembangkan usahanya. Seperti yang dijelaskan oleh salah satu

masyarakat Sabedo sebagai berikut:

“Usaha jual beli ikan segar sudah berdiri sebelum adanya BUMDes, dan kemarin saya mengajukan pinjaman kepada BUMDes untuk mengembang usaha saya, dan alhamdulillah dari pinjaman itu pendapatan saya meningkat. pendapatan yang saya dapatkan dari hasil penjulan ikan bakar yang modalnya berasl dari BUMDes Sabedo berkisaran Rp. 1.5-2 juta ”.81

Dengan adanya unit usaha peminjaman modal yang diadakan oleh

BUMDes dapat membantu masyarakat untuk mengembangkan usaha

80 Siti Hadijah, Wawancara, Sabedo, 13 Maret 2020. 81 Wayan Suteja, Wawancara, Sabedo, 13 Maret 2020

Page 92: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

80

masyarakat, masyarakat tidak perlu lagi meminjam ke Bank, lentenir

dengan bunga yang lumayan besar. Namun peminjaman modal tidak

diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin membuka atau memulai suatu

usaha, akan tetapi hanya bagi masyarakat yang memiliki usaha dan ingin

mengembangkan usahanya.

Peran BUMDes dapat dirasakan oleh masyarakat, Keberadaan

BUMDes Sabedo sangat membantu masyarakat. Seperti yang dituturkan

oleh salah satu masyarakat sabedo:

“Bagi saya, hadirnya BUMDes Sabedo membawa perubahan bagi kami yang saat ini sangat membutuhkan dana untuk mengembangkan usaha kami. Sebelum saya mengenal BUMDes Sabedo saya meminjam disalah satu masyarakat Sabedo dengan pengenaan bunga 2 % setiap bulannya, manakala saya telat membayarnya pengenaan bunga tetap berjalan tiap bulan. setelah BUMDes hadir saya tidak meminjam lagi di dia lagi. pinjaman yang saya ajukan di BUMDes Sabedo saya tidak mengetahui berapa pendaptan yang saya dapatkan dari hasil penjualan karena setiap keuntungan yang saya dapatakan saya gunakan untuk keperluan sehari-hari. Dan alhamdulillah cukup.”82

Seperti yang telah disampaikan oleh informan di atas kehadiran

BUMDes Sabedo telah memberikan kemudahan bagi masyarakat desa

Sabedo dalam peminjaman modal dengan pemberian bunga yang telatif

rendah. Tidak hanya itu, masyarakat yang dulunya hanya mengandalkan

dirinya untuk bekerja di luar negeri kini ibu-ibu ataupun gadis-gadis

diberdayakan oleh BUMDes Sabedo untuk menggali keahlian yang

dimilikinya seperti kerajinan tangan, berwirausaha dll.

82 Sri Agustina Rebo , Wawancara, Sabedo, 11 Maret 2020.

Page 93: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

81

Meskipun BUMDes Sabedo sudah cukup berperan terlebih dalam

unit simpan pinjam, namun peran BUMDes Sabedo dirasa masih belum

merata, terlihat dari beberapa masyarakat yang masih belum mengetahui

unit-unit usaha yang ada di BUMDes Sabedo. Seperti peryantaan dari

dalah satu masyarakat desa sabedo menyatakan bahwa:

“Kalo keberadaan BUMDes di desa ini saya sudah mengetahuinya, akan tetapi untuk mengetahui unit-unit apa saja yang ada di dalamnya saya tidak tahu. Saya cuman tau kalo BUMDes Sabedo mengadakan penyuluhan untuk pertanian 2 kali per tahun, itu saja mbakk.”83

Selain itu, salah satu masyarakat merasa keberatan dengan bunga

yang diberikan BUMDes Sabedo kepada nasabah yang melakukan

pinjaman di BUMDes Sabedo yaitu sebagai berikut:

”saya meminjam di BUMDes Sabedo untuk mengcukupi biaya kebutuhan untuk pertanian, sehingga menggharuskan saya untuk meminjam di BUMDes Sabedo walaupun bunganya tinggi. Hanya saja pengajuan peminjaman di BUMDes Sabedo cepat pencairanya.”84

Tidak hanya itu, salah satu pemudi desa Sabedo juga menjelaskan

sebagai berikut:

“Saya tidak tahu kalau ada BUMDes di desa ini, apalagi unit usaha yang ada didalamnya.”85

Kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakat mengenai

BUMDes Sabedo maupun unit-unit usaha yang dimiliknya, cukup

memberikan bukti bahwa peran BUMDes Sabedo belum bisa dirasakan

83 Basaruddin, Wawancara, Sabedo, 16 Maret 2020. 84 Muh. Sabuk, Wawancara, Sabedo, 16 Maret 2020 85 Hasbuan, Wawancara, Sabedo, 17 Maret 2020.

Page 94: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

82

oleh seluruh masyarakat yang ada di desa Sabedo Kecamatan Utan

Kabupaten Sumbawa.

Dengan adanya peminjaman modal pada BUMDes Sabedo dapat

membantu masyarakat untuk mengembangkan usahanya, masyarakat tidak

perlu meminjam ke Bank dengan proses yang lama dan terbelit-belit.

Namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya unit

usaha peminjaman modal di BUMDes Sabedo. Pada unit usaha

peminjman modal hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin

mengembangkan usahanya bukan untuk membuka atau memuai suatu

usaha.

Dari keterangan-keterangan informan di atas peran yang diberikan

BUMDes Sabedo cukup baik, hanya saja perannya belum begitu

maksimal dan pemberian bunga yang lumayan tinggi Seperti yang kita

ketahui masih banyak masyarakat desa yang belum mengetahui adanya

unit peminjaman modal, sehingga dampak hanya dirasakan oleh

masyarakat yang meminjam modal saja.

Page 95: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

BAB III PEMBAHASAN

A. Analisis Pola Pengelolaan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) di Desa

Sabedo Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa NTB

Pentingnya suatu pola pengelolaan untuk suksesnya organisasi yang

dijalani dan bisa melaksanakan sesuai dengan tujuan awal yang ingin dicapai

oleh suatu organisasi tersebut, dalam hal ini pelaksanaan pola Pengelolaan

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ini sudah mampu berjalan sebagaimana

yang seharusnya. Selanjutnya, terdapat beberapa indikator menurut jawaban

hasil wawancara dari informan yang telah dilakukan mengenai sistem

pengelolaan BUMDes tersebut agar lebih jelas seperti berikut ini:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan usaha dalam sebuah organisasi Badan Usaha Milik

Desa (BUMDes) sangat dibutuhkan, karena tanpa perencanaan maka

suatu organisasi Badan Usaha Milik Desa tidak bisa berjalan dengan

baik. Perencanaan yang telah dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) di Desa Sebedo sebagai dasar awal untuk mencapai tujuan-

tujuan yang hendak dicapai dan apa yang harus diperbuat untuk mencapai

tujuan-tujuan tersebut. Dalam penetapan tujuan yang ingin dicapai oleh

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah terciptanya masyarakat yang

sejahtera serta meningkatkan perekonomian desa. Tujuan dari Badan

Usaha Milik Desa (BUMDes) itu sendiri yaitu memberikan kemudahan

serta membantu masyarakat Desa Sebedo, dengan kata lain usaha yang

83

Page 96: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

84

dibentuk dapat memberi keuntungan sosial kepada masyarakat, meskipun

tidak mendapatkan keuntungan yang besar bahkan meningkatkan

perekonomian desa

Dalam proses berorganisasi harus ada prosedur yang jelas dan baik

dalam menjalankan programnya ataupun prosedur lainnya yang

bersangkutan dengan organisasi tersebut agar organisasi tersebut

mempunyai aturan didalam melaksanakan program. Prosedur dalam

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sudah ada prosedurnya yaitu

prosedur dalam melakukan pinjamanan dan bantuan pada 3 unit usaha

yng dimiliki BUMDes Sebedo, harus mengikuti langkah-langkah

prosedur yang telah ditetapkan.

2. Pengorganisasian (Organization)

Pengorganisasian merupakan hal yang penting dalam Badan Usaha

Milik Desa (BUMDes) karena dengan pengorganisasian dapat

mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut

kemampuan dan keahliannya dalam suatu pekerjaan yang sudah

direncanakan. Dalam suatu pengorganisasian dibutuhkan adanya

pembagian kerja serta penempatan tugas yang diharapkan, sehingga

pekerjaan akan dilaksanakan akan berjalan secara efektif dan efisien.

Dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sudah dilakukan penempatan

tugas dan fungsi yang sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing

sehingga para pengurus sudah mengetahui tugas dan perannya masing-

masing sehingga tidak terjadi tumpang tindih didalam pekerjaannya.

Page 97: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

85

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penempatan tugas dan

fungsi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sudah jelas mengetahui

tugasnya masing-masing akan tetap karena kurangnya pengurus sehingga

banyak kendala di saat menjalankan tugas dan ada beberapa pengurus

yang sudah tahu tugasnya tapi karena ada pekerjaan sampingan di luar

sehingga tugasnya sebagai pengurus tidak dilaksanakan. Keterlibatan

pengurus dalam menjalankan tugas dan fungsi adalah bagian yang sangat

diperlukan untuk menunjang kesuksesan Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes).

Selain dengan melakukan pembagian tugas, penetapan wewenang

juga membuat pengurus bisa melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa

ada nya intimidasi dari internal organisasi maupun dari external

organisasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan yaitu para pengurus

mempunyai wewenang untuk melindungi usaha desa terhadap hal-hal

yang dapat merusak kelangsungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

serta pemerintah desa bahkan masyarakat juga dapat meminta penjelasan

mengenai segala persoalan yang menyangkut usaha yang ada di desa.

3. Penggerakan (Actuating)

Penggerakan atau actuating yaitu suatu tindakan yang mengusahakan

agar semua anggota berusaha mencapai sasaran sesuai dengan

perencanaan dan usaha-usaha organisasi, artinya menggerakkan orang-

orang agar mau bekerja dengan sendirinya untuk mencapai tujuan secara

efektif. Fungsi penggerakan yaitu dengan memberikan bimbingan, saran

Page 98: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

86

agar mampu bekerja secara optimal serta memberikan perintah dalam

pelaksanaan tugas agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Dalam hal ini BUMDes Sebedo secara rutin melakukan pembinaan

kepada staff tenaga kerja BUMDes kemudian edukasi kepada masyarkat

mengenai peran dan fungai BUMDes desa Sebedo.

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan yaitu mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan

untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan

rencana atau belum. Ada tiga tahap dalam pengawasan yaitu menetapkan

standar, melakukan penilaian dan mengadakan tindakan perbaikan.

Indikator- indikator pengawasan adalah sebagai berikut :

a. Menetapkan alat ukur serta melakukan penilaian

Dalam melakukan pengawasan maka harus ada standar yang

harus ditetapkan sehingga dapat menilai apa yang terjadi dilapangan.

Standar ini sebagai ketentuan yang harus berlaku dan harus diikuti,

sebab ketentuan dari standar yang ada akan dilakukan penilaian oleh

pihak pengawasan dan hasil pengawasan tersebut kita akan

mengetahui tindakan mana yang salah sehingga akan dilakukan

perbaikan. Untuk standar dalam pengawasan Badan Usaha Milik

Desa (BUMDes) ini, dari pihak pengawas dalam melakukan

pengawasan berpanduan pada Peraturan Daerah Kabupaten

Sumbawa Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pembentukan

Dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa yang didalamnya telah

Page 99: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

87

memuat pengawasan di dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

ini, pengawasan yang dilakukan setiap enam bulan sekali terhadap

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Sebedo.

b. Melakukan tindakan perbaikan

Untuk dapat melaksanakan tindakan perbaikan, maka pertama-

tama haruslah dianalisis apa yang menyebabkan terjadinya

penyimpangan tersebut, harus diketahui lebih dahulu terjadinya

penyimpangan tersebut, apabila pimpinan telah dapat menetapkan

dengan pasti sebab terjadi nya penyimpangan barulah diambil

tindakan perbaikan. Dimanapun organisasinya penyimpangan itu

pasti ada terjadi, namun bagaimana kita meminimalisir dari

penyimpangan tersebut. Kami selalu melakukan teguran kalau

terjadi penyimpangan didalam organisasi Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) di Desa Sebedo, contoh nya didalam pengawasan Badan

Usaha Milik Desa (BUMDes) mempunyai kewajiban untuk

mengawasi, jika pengurus tidak disiplin maka akan langsung

dikeluarkannya sanksi atau teguran kepada yang bersangkutan agar

tidak terjadi lagi kesalahan yang sama.

Pemilihan dan penentuan jenis usaha yang akan dijadikan unit

bisnis BUMDes harus dilakukan dengan seksama dan pertimbangan

yang matang. Dalam menyusun rencana kerja BUMDes perlu

memperhatikan beberapa inovasi dengan kondisi yang sedang

berkembang di masyarakat. Unit usaha BUMDes yang tercantum

Page 100: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

88

dalam Permendes a PDTT No.4 Tahun 2015 yaitu: Bisnis perantara

(BUMDes Brokering), Bisnis berdagang (BUMDes Trading), Bisnis

sosial (BUMDes Serving), Bisnis penyewaan (BUMDes Renting),

Bisnis penyewaan (BUMDes Banking). Jenis-jenis usaha yang dapat

dikembangkan oleh BUMDes harus menyesuaikan dengan

kebutuhan dan potensi di desa serta peluang pasar yang

menjanjikan, sehingga unit usaha tersebut mampu memberikan

keuntungan bagi BUMDes melalui nilai tambah ekonomi dan

pasardari bisnis tersebut. Adapun klasifikasi jenis-jenis usaha

BUMDes yang dapat dikembangkan meliputi:86

1. BUMDes Brokering

Merupakan usaha perantara yang memberikan jasa pelayanan

kepada masyarakat. BUMDes hadir sebagai perantara antara

komoditas yang telah dihasilkan oleh masyarakat untuk

dipasarkan, dengan adanya BUMDes dapat memperpendek jalur

distribusi komoditas menuju pasar. Strategi dapat membawa

dampak ekonomi yang baik pada masyarakat sebagai produsen

karena tidak lagi dikuasai oleh para tengkulak.

BUMDes Sabedo memiliki unit usaha perantara (BUMDes

Brokering) yang dikembangkan BUMDes Sabedo yaitu: industri

kerajinan Gentong. Pada Tahun 2014 kerajinan Gentong

86

Joko Purnomo, Pendirian Dan Pengelolaan Badan Usaha Miik Desa, (Yogyakarta: Infest, 2016), hlm. 21

Page 101: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

89

mendapatkan apresiasi dari Bapak Bupati Sumbawa sehingga

masyarakat/pengrajin berinisiatif untuk membentuk kelompok

pengrajin Gentong. Seiring berjalannya waktu minat konsumen

terhadap kerajinan Gentong semakin bertambah sehingga

pengrajin/masyarakat kewalahan dalam memenuhi kebutuhan

konsumen dengan keterbatasan pengrajin/masyarakat.

Pengrajin/masyarakat memasokkan kerajinan Gentong ke

BUMDes Sabedo untuk didistribusikan. Pemasaran tidak hanya

dilakukan di wilayah Sabedo tetapi sampai diluar wilayah NTB.

Dengan ada BUMDes Brokering memudahkan pengrajin Gentong

dalam memasarkan dan mendistribusukan kepada konsumen, dan

dapat menambah kas BUMDes Sabedo. Pengrajin/masyarakat

dapat menyelesaikan 4-5 kerajinan Gentong dalam 1 (satu) bulan.

Dengan bertambahnya minat masyarakat akan kerajinan Gentong

menjadikan penambahan pendapatan bagi pengrajin/masyarakat,

begitu pula dengan BUMDes Sabedo dapat menambahkan kas.

Dalam sistem pengelolaan unit usaha Brokering yang dilakukan

BUMDes Sabedo dalam hal pemasaran produk kerajinan tangan

belum maksimal dikarenakan BUMDes Sabedo belum

memanfaatkan alat teknologi dalam pemasaran produk-roduk

kerajinan tangan.

Senada dengan teori joko purnomo yang menyatakan bahwa

BUMDes Brokering merupakan lembaga perentara yang

Page 102: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

90

menghubungkan antara satu pihak dengan pihak lainnya yang

memiliki tujuan yang sama. Di desa sering menghubungkan

komoditas pertanian dengan pasar dengan tujuan agar petani tidak

silit dalam mencari konsumen dan menjua hasil sawahnya.87

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa

pentingnya peran BUMDes dalam suatu pengelolaan unit usaha

yang akan dijalankan. Pengelolaan yang dilakukan oleh BUMDes

terhadap unit usaha Brokering sangat membantu masyarakat

dalam penyaluran produk-produk kepada konsumen. BUMDes

menjadi sebuah perantara antara komoditas yang dapat

menghasilkan warga pada pasar yang sangat luas sehingga

BUMDes dapat memperpendek jalur distribusi komoditas dalam

menuju pasar. Cara ini dapat memberikan dampak ekonomi yang

sangat besar pada warga sebagai produsen karena tidak dapat lagi

dikusai oleh tengkulak. Tidak semua masyarakat menyukai

Produk-produk yang diproduksi oleh produsen sehingga disinilah

peran BUMDes dalam Membantu Masyarakat memasarkan

produk-produk yang telah diproduksi olah produsen untuk

dipasarkan diwilayah-wilayah yang memang masyarakat

menyukai produk-produk tersebut.

87 Ibid

Page 103: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

91

2. BUMDes Renting

Merupakan BUMDes yang menjalankan bisnis penyewaan

untuk melayani kebutuhan masyarakat setempat dan sekaligus

untuk memperoleh pedapatan desa.

Unit usaha penyewaan (BUMDes Renting) termasuk dalam

unit usaha sewa alat-alat persawahan. BUMDes Sabedo

menjalankan kegiatan usaha penyewaan yang meliputi: 1 unit

traktor, 2 unit mesin penggiling padi, dan 3 kettek (mesin tanam

jagung). Peluang BUMDes untuk menjalankan jenis usaha ini

juga sangat besar karena usaha ini relatif mudah untuk dijalankan.

Tetapi hati-hati menyewakan fasilitas publik. Jangan sampai desa

dapat dicap “komersial” oleh warganya karena membebani biaya

sewa pada fasilitas atau barang publik yang biasanya bebas biaya

sewa.

Dalam hal ini berdasarakan dari teori joko pornomo yang

mengungkapkan dalam bukunya BUMDes Renting sebagaimana

dalam teori tersebut menyatakan bahwa menjalankan sebuah

usaha penyewaan untuk memudahkan semua warga yang

mendapatkan berbagai kebutuhan perlengkapan dan peralatan

Page 104: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

92

yang dibutuhkannya seperti: penyewaan gedung dan alat pesta

dan serta penyewaan traktor dan sebagainya. 88

Hasil penelitian ini juga di dukung oleh teori Bisnis

penyewaan barang (BUMDes Renting) untuk melayani kebutuhan

masyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh Pendapatan

Asli Desa. Kehadiran BUMDes dapat mempermudah masyarakat

dalam memenuhi kebutuhannya.

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan yang dilakukan oleh BUMDes Sabedo terhadap jenis

usaha penyewaan (BUMDes Renting) ini sesuai dengan teori.

BUMDes Sabedo sudah berjalan dengan baik terlihat dari

peningkatan pendapatan masyarakat maupun BUMDes sendiri.

Selain itu, dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan

sekaligus dapat memperoleh pendapatan desa. keberadaan unit

usaha ini memudahkan masyarakat dalam mendapatkan berbagai

perlengkapan peralatan pertanian. Adapun Manfaat dari adanya

unit usaha ini adalah ekonomi desa semakin bergairah,

pendapatan desa menjadi meningkat serta meningkatkan kinerja

pembangunan desa dalam mensejahterahkan masyarakat.

Hentraktor, mesin penggiling padi, kettek bahkan menjadi

88 Hhtp://www.berdesa.com/informasi-lengkap-tentang-bumdes-yang-harus-

anda-ketahui/ diakses pada tanggal 6 mei 2019 pukul 20.30

Page 105: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

93

instrumen proteksi bagi petani dalam meningkatkan hasil

panennya.

3. BUMDes Banking

Merupakan BUMDes yang menjalankan bisnis uang yang

memenuhi kebutuhan masyarakat desa dengan bunga yang lebih

rendah dari pada bunga uang yang didapatkan masyarakat desa

dari rentenir desa atau bank-bank konvensional.

BUMDes Sabedo memiliki jenis usaha, bisnis keuangan

(Financial Bussines) yaitu unit usaha simpan pinjam, BUMDes

Sabedo menggunakan prinsip tolong menolong untuk masyarakat.

Simpan pinjam diperuntukan kepada masyarakat yang produktif

dan konsumtif. Bentuk pengelolaan pada jenis usaha keuangan

yang dilakukan oleh BUMDes Sabedo yaitu penyediaan barang

jaminan yaitu: BPKB Motor maupun surat tanah yang diserahkan

selama melakukan peminjaman. Setiap peminjaman BUMDes

Sabedo akan mengenakan bunga sebesar 2% dengan tempo waktu

6 bulan. Dalam peminjaman modal BUMDes Sabedo melakukan

pencairan dana langsung tanpa proses yang begitu panjang seperti

lembaga-lembaga keuangan lainnya, sehingga memudahkan

masyarakat dalam melakukan peminjaman modal. Dengan

pencairan dana yang cepat dan bunga yang rendah dapat

menarikat perhatian masyarakat dalam melakukan peminjaman

Page 106: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

94

kepada BUMDes Sabedo, terlihat dari beberapa desa yang yang

berada diluar wilayah desa Sabedo yang telah bergabung dalam

melakukan simpan pinjam di BUMDes Sabedo. Pola pengelolaan

yang dilakukan BUMDes Sabedo sudah berjalan dengan baik,

terlihat dari banyaknya minat masyarakat pada jenis bisnis

keuangan, selain itu terdapat beberapa masyarakat yang berada di

luar wilayah Desa Sabedo yang ikut bergabung dalam melakukan

simpan pinjam.

Hasil penelitian diatas berlandaskan dengan teori yang

disampaikan dalam bukunya Herry kamaroesid yang menyatakan

bahwa BUMDes bisa membangun sebuah lembaga keuangan

agar dapat membantu warga dalam mendapatkan akses modal

dengan cara yang lebih mudah dengan bunga semurah mungkin.

Bukan rahasia lagi dalam hal ini sebagian besar bank komersial

dinegeri ini tidak berpihak pada rakyat kecil atau rakyat pedesaan.

Kemudian selain mendorong sebuah produktifitas usaha milik

warga dari sisi permodalan, jenis usaha seperti ini juga dapat

menyelamatkan nasib sebuah warga dari cengkraman rentenir

yang selama ini berkeliaran ditiap-tiap desa.89

Didukung oleh teori kedua ini juga yang disampikan dalam

bukunya Joko Purnomo bahwa Bisnis keuangan yang memenuhi

89 Nofiratullah, “Eksistensi Badan Usaha Milik Desa(Bumdes) Dalam

Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Soki Kecamatan Belo Kabupaten Bima” (Skripsi, Fakultas Tarbiah UIN Malang, 2018). hlm 57

Page 107: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

95

kebutuhan usaha-usaha skala mikro (BUMDes Banking) yang

dijalankan oleh pelaku usaha ekonomi. BUMDes dapat

memberikan akses kredit dan peminjaman yang mudah diakses

oleh masyarakat dan bunga yang rendah. Selain dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat dari sisi permodalan, jenis usaha ini dapat

membantukan masyarakat dari cengkraman rentenir yang selama

ini masih banyak berkeliaran di desa-desa. Peran bisnis keuangan

ini adalah menghubungkan warga yang memiliki kelebihan dana

dengan warga yang membutuhkan dana. Walaupun tidak ada

pantangan untuk memberikan kredit konsumsi tetapi seyogyanya

lembaga keuangan ini lebih memprioritaskan kredit untuk

kebutuhan produktif.

Dalam hal ini jenis usaha yang dijalankan oleh desa sabedo

berlandaskan dengan teori joko purnomo yang menyatakan bahwa

Jenis-jenis usaha yang dapat dikembangkan oleh BUMDes harus

menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi di desa serta

peluang pasar yang menjanjikan. Sehingga unit usaha tersebut

mampu memberikan keuntungan bagi BUMDes melalui nilai

tambah ekonomi dan pasar dari bisnis tersebut.90

Berbicara tentang bisnis maka yang paling penting untuk

diperhatikan adalah peluang dari beberapa jenis usaha yang dapat

menguntungkan. Begitu pula dengan bisnis yang ada di BUMDes.

90 Ibid., hlm. 65

Page 108: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

96

Di setiap-tiap Desa memiliki potensi yang dapat dijadikan suatu

usaha yang menguntungkan. Akan tetapi kebanyakan dari

masyarakat tidak bisa menggali atau memanfaatkan potensi-

potensi yang ada di Desa yang disebabkan karena kurangnya

modal. BUMDes hadir untuk meringankan masyarakat dalam

mengembangkan usahanya dalam bentuk peminjaman modal.

BUMDes telah menyediakan beberapa unit usaha yang dapat

membantu masyarakat. Penentuan dan pemilihan jenis unit usaha

yang akan diadakan BUMDes harus memiliki suatu kepekaan

dengan melihat unit usaha yang paling dibutukan oleh

masyarakat.

Terdapat beberapa kesalahan yang dapat menyebabkan

BUMDes gagal dalam membangun bisnis-bisnisnya.91 Kesalahan

pertama adalah memilih ide bisnis yng sembarangan. Kebanyakan

dari BUMDes yangb hanya ikut-ikutan dalam memilih ide bisnis,

misalanya memilih ide bisnis yang sudah ketat persaingannya,

barang yang sudah banyak dipasarkan, memilih ide hanya karena

sudah punya produknya. Perlu diingat bahwa keuntungan akan

didapatkan denga ide yang hebat dan inovatif. Kesalahakan kedua

adalah kegagalan dalam mengakses sumber daya yang sebenarnya

sudah tersedia tetapi tidak tahu cara mengakses sumberdaya

91 Abdul Hakim, “Badan Usaha Milik Desa Universitas Brawijaya” dalam

http://www.berdesa.com/Kesalahan-Penyebab-Kegagalan-BUMDes/html (diakses pada 23 Maret 2020, pukul 20.20)

Page 109: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

97

(potensi) tersebut. Kesalahan ketiga adalah mengambil keputusan

atau bertindak yang salah, tidak bekerja cerdas, dan tidak

bertindak secara efekif (mengarah pada tujuan). Kesalahan

keempat tidak mampu mengelola bisnis dengan baik dan benar

mulai dari masalah keuangan,produksi, kualitas, dan sumber daya

manusia. Kesalahan kelima adalah bersaing tetapi kalah bersaing.

Dari penjelasan di atas terlihat bahwa unit usaha yang ada di

BUMDes Sabedo sudah cukup lengkap yaitu dengan adanya

beberapa jenis BUMDes Brokering, Renting, dan banking. Namun

BUMDes Sabedo belum mengadakan jenis BUMDes Tranding dan

Serving.

B. Analisis Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam

Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Sabedo Kecamatan Utan

Kabupaten Sumbawa.

Peranan merupakan tindakan yang dilakukan seseorang dalam suatu

peristiwa. Menurut Ely Chinoy dalam Soekanto setiap orang mempunyai

macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal

ini sekaligus menjelaskan bahwa peranan menentukan apa yang diperbuatnya

bagi masyarakat serta kesematan-kesempatan yang diberikan oleh

masyarakat kepadanya. Pentingnya suatu peranan dikarenakan ia dapat

mengatur perilaku seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batas-

batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain. Orang yang

Page 110: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

98

bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilaku sendiri dengan perilaku

orang-orang disekitarnya.92

Dalam hal ini berdasarkan dari teori sukirno sadono yang

mengungkapkan bahwa tingkat pendapatan rumah tangga tergantung pada

jenis kegiatan yang dilakukan. Jenis kegiatan yang ikutsertakan terdiri dari

modal, atau ketrampilan. Oleh kerenaa itu, dengan mempunyai produktifitas

tenaga kerja yang tinggi pada akhirnya mampu memberikan pendapatan yang

besar.93

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa kreatifitas atau

ketrampilan yang dimiliki oleh masyarakat berupa kewirausahaan, kesenian

atau ketrampilan dalam mengelola potensi-potensi desa dapat

meningkatankan pendapatan masyarakat sesuai dengan teori yang

disampaikan oleh sukirno sadono. keberadaan BUMDes telah berperan

dengan baik dengan pemberian peminjaman modal kepada masyarakat

sehingga masyarakat dapat mengembangkan usaha-usahnya. Peningkatan

pendapatan masyarakat terjadi karena adanya penambahan modal yang

diberikan oleh BUMDes Sabedo sehingga masyarakat dapat mengembangkan

usaha-usaha dan ketrampilan yang dimilikinya, sehingga usaha-usaha atau

ketrampilan yang dimiliki oleh masyarakat tidak terhambat kerana faktor

kurangnya suatu modal.

92 Irma Irawati, “Meningkatkan Peran Bumdes Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat

Desa Di Desa Ellak Daya Kecamatan Lenteng”, Jurnal Abdiraya, Vol. 2, Nomor 2, September 2019, hlm 28

93 Sukirno Sadono, Mikro Ekonomi Modern, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2000), hlm. 4.

Page 111: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

99

Adapun peran BUMDes Sabedo dalam meningkatkan perekonomian

masyarakat yaitu:

1. Membangun Dan Mengelolah Potensi-Potensi Desa Dalam Upaya

Meningkatkan Pendapatan Masyarakat.

Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari

pembangunan nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan

kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Pembangunan ekonomi

dalam suatu daerah atau negara dapat dilihat dari perkembangan

pertumbuhan ekonominya dalam jangka panjang.

Bentuk peningkatan potensi yang dibangun oleh pemerintah desa dan

BUMdes Sabedo ialah pendirian Wisata Ratu Lebah Trigona. Potensi

yang dimiliki oleh BUMDes atau desa tersebut jika dapat dikembangkan

dalam rencana pembangunan jangka menengah desa dapat membuahkan

hasil sebagai lembaga usaha mandiri masyarakat desa yang dapat

memberikan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. BUMDes Sabedo

didirikan sebagai penguat ekonomi desa Sabedo. Desa Sabedo dinilai

mampu mengembangkan potensi yang dimilikinyaa terutama dibidang

wisata.

Pengelolan Wisata Ratu Lebah Trigona tidak berjalan semestinya

yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: sumber daya manusia

(SDM), dan kurangnya keterampilan petugas dalam mengelola atau

menjaga wisata tersebut. Menurut bapak sahabuddin selaku pengurus

wisata tersebut beliau mengatakan bahwa pendapatan atau keuntungan

Page 112: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

100

yang didapatkan melalui usaha wisata ini belum maksimal. Adapun dana

yang didapatkan dari wisata tersebut digunakan untuk membangun atau

mengembangkan usaha wisata tersebut. Namun, tidak hanya

pengembangan/pengelola Wisata Ratu Lebah Trigona yang dilakukan

BUMDes Sabedo tetapi terdapat beberapa upaya BUMDes dalam

mengelola kemampuan ekonomi masyarakat yaitu membantu masyarakat

dalam memasarkan produknya.

2. Berperan Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat.

Organisasi baik atau tidaknya dalam masyarakat tentu memiliki peran

dalam tujuannya. Peran yang telah diberikan oleh BUMDes Sabedo

kepada masyarakat salah satunya melalui kegiatan kerajinan gentong.

Melalui kegiatan kerajinan gentong mengarahkan masyarakat untuk

memiliki jiwa seni yang tinggi sehingga dapat memanfaatkan kerambah-

kerambah yang sudah tidak dipakai oleh masyarakat sehingga dapat

diubah menjadi suatu kreasi yaitu kerajinan Gentong. Disamping itu,

masih banyak masyarakaat yang belum meiliki jiwa kesenian hanya

terdapat beberapa kelompok yang memiliki jiwa kesenian sehingga

BUMDes Sabedo mendistribusikan Kerajinan Gentong kebeberapa daerah

untuk dipasarkan. Kualitas hidup masyarakat Desa Sabedo bukan hanya

dilihat dari aspek perekonomiannnya saja melainkan dilihat dari aspek

keseniannya.

BUMDes Sabedo berperan dalam meningkatkan kualitas hidup

masyarakat dengan cara membantu masyarakat dalam memasarkan

Page 113: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

101

kerajinan Gentong. Selain itu, kreatifitas-kreatifitas yang dimiliki oleh

masyarakat, pada hakekatnya dapat meningkatkan kualitas hidup. Selain

kualitas hidup yang didapatkan masyarakat juga dapat meningkatkan

perekonomiannya. Sehingga disinilah peran BUMDes dalam

meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kerajinan-kerajinan yang

dibuat oleh masyarakat.

3. BUMDes Sebagai Pondasi Dalam Memperkokoh Perekonomian

Masyarakat .

Konsep yang dibuat oleh BUMDes Sabedo ialah memperkokoh

perekonomian rakyat karena dalam pelaksanannya diselenggarakan oleh

rakyat dan untuk rakyat. Hal ini sependapat dengan pernyataan

Sumodiningrat dalam Mardi, “perekonomian rakyat adalah perekonomian

yang diselenggarakan oleh rakyat. Perekonomian rakyat merupakan

perekonomian nasional yang berakar pada potensi dan kekuatan

masyarakat secara luas untuk menjalankan roda perekonomian mereka”.94

BUMDes Sabedo memperoleh pendanaan melalui APB Desa yang

bersumber dari:

a. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota yang disalurkan melalui mekanisme APB

Desa

b. Aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa sesuai dengan Peraturan

Perundang-Undangan tentang aset desa.

94 Sumodiningrat Gunawan “Pembangunan Daerah Dan Pemberdayaan Masyarakat: Kumpulan Esai Tentang Penanggulangan Kemiskinan”, (Jakarta: bina rena pariwira), hlm 54.

Page 114: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

102

Pendanaan BUMDes Sabedo sesuai peraturan pemerintah Nomor 60

tahun 2014 tentang dana desa yang bersumber dari anggaran pendapatan

dan belanja negara nomor 168 tahun 2014 sebagaimana yang telah diubah

dengan peraturan pemerinth nomor 22 tahun 2015 tentang perubahan atas

peraturan pemerintah nomor 60 tahun 2014 tentang dana desa yang

bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara.

Peran BUMDes Sabedo dilihat dari penyejahteraan masyarakat

memperkokoh perekonomian rakyat sebagai kekuatan perekonmian

nasional sangat berperan dibuktikan dengan sumber permodalan yang

berasal dari negara untuk rakyat dan dari rakyat untuk negara dan tidak

ada investor asing yang masuk dalam kegiatan BUMDes Sabedo sehingga

umpan balik antara pemerintah desa dengan masyarakat. Umpan balik

juga difungsikan agar mampu memberikan konstribusi yang makin besar

kearah pencapian tujuan dan sasaran perusahaan.

4. Berusaha Mewujudkan Dan Mengembangkan Perekonomian Masyarakat

Desa.

Adapun peran BUMDes dalam mencapai tujuan untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat desa ditunjukkan dengan program pinjaman

modal untuk usaha-usaha masyarakat, Dengan tujuan membantu

pemerataan ekonomi dan meningkatkan perekonomian yang ada di Desa.

Keberadaaan BUMDes Sabedo sangat berperan pada aspek

perekonomian masyarakat terlihat dari peningkatan jumlah peminjaman

dana. Selain itu terdapat beberapa desa yang berada di Kecamatan Utan

Page 115: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

103

yang telah bergabung dengan BUMDes Sabedo dalam peminjaman dana

untuk mengembangkan usahanya. Wujud dari pengembangan

perekonomian masyarakat desa terlihat dari pelaksanaan BUMDes Sabedo

dalam memenuhi aspek perekonomian rakyat yaitu sebagai berikut:

a. Aspek Pembinaan

Dalam pelaksanaannya BUMDes Sabedo selalu melakukan

pembinaan kepada masyarakat dalam hal pelatihan-pelatihan tentang

pertanian sehingga masyarakat mengetahui bagaimana cara menanam

atau membasmi hawa dan dapat meningkatkan hasil pertanian yang

baik. Adanya pembinaan yang diberikan oleh BUMDes Sabedo berupa

pelatihan-pelatihan tentang pertanian masyarakat sangat antusias

terhadap program-program BUMDes Sabedo sehingga terciptalah

pandangan bahwa adanya kepedulian dari perangkat desa ataupun

pelaku BUMDes Sabedo.

b. Aspek pembiayaan

Aspek pembiayaan dalam BUMDes Sabedo berlandaskan pada

perekonomian rakyat dan perekonomian kreatif. Pembiayaan diberikan

kepada masyarakat yang produktif dan konsumtif. Pembiyaan

BUMDes Sabedo dengan menggunakan jaminan berupa BPKB dan

surat-surat berharga. Pemberian pinjaman BUMDes Sabedo kepada

masyarakat mulai dari Rp. 2.000.000/KK sampai nominal yang tak

terhingga.

Page 116: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

104

c. Aspek yuridis formal

Aspek yuridis formal merupakan kelemahan, karena tidak diiringi

dengan adanya keperpihakan pemerintah dalam bentuk peraturan

daerah. Dalam hal ini BUMDes Sabedo belum menemui aspek yuridis

formal. Dikarenakan peraturan daerah sangat mendukung dalam

pelaksaan BUMDes Sabedo. Pembentukan BUMDes Sabedo mengacu

pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang

pembentukan daerah-daerah kabupaten.

Sebagian masyarakat sudah mengetahui dan merasakan dampak

adanya program BUMDes Sabedo tentang program pinjaman modal

usaha. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat berupa mudahnya

mendapatkan pinjaman modal untuk mengembangkan usahanya. Selain

itu, pencairan daya yang cepat dan pemberian bunga yang tidak terlalu

tinggi. Disaat masyarakat kesulitan mencari pinjaman modal untuk

mempertahankan usahanya agar tetap berjalan, BUMDes Sabedo hadir

untuk membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang

dihadapinya.

5. Membantu Masyarakat Dalam Meningkatkan Penghasilan Sehingga Dapat

Meningkatkan Pendapatan Dan Kemakmuran Masyarakat

Peningkatan penghasilan untuk kemakmuran masyarakat merupakan

tujuan akhir pada suatu organisasi atau perusahaan. BUMDes merupakan

suatu lembaga yang berbasis pada perekonomian rakyat dan

perekonomian kreatif. Perekonomian rakyat merupakan sistem ekonomi

Page 117: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

105

yang mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat dalam proses

pembangunan dimana seluruh lapisan tersebut tanpa terkecuali sebagai

penggerak pembangunan sedangkan perekonomian kreatif faktor

pendukung prekonomian rakyat dalam meningkatkan pendapatan

masyarakat. Disamping itu, BUMDes Sabedo memiliki peran dalam

meningkatkan pendapatan masyarakat dengan meningkatnya nasabah-

nasabah di Desa Sabedo dan desa-desa yang berada di Kecamatan Utan.

BUMDes Sabedo dari hasil pengelolaan telah dirasakan oleh

sebagian masyarakat Desa Sabedo. Karena tujuan dari terbentuknya

BUMDes Sabedo dapat meningkatkan pendapatan masyarakat baik dari

berwirausaha maupun hasil pertanian. Selain itu terdapat unit usaha

kerajinan gentong yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan

dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Selain itu, BUMDes Sabedo telah

berperan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat begitu pula dalam

pengelolaan unit usaha sudah berjalan walaupun belum efektif,

dikarenakan kurangnya transparansi atau sosialisasi BUMDes Sabedo

kepada masyarakat sehingga peran BUMDes Sabedo hanya dirasakan oleh

masyarakat yang ikut bergabung saja yang merasakan adanya peran

BUMDes, namun bagi masyarakat yang belum bergabung dengan

BUMDes Sabedo mereka tidak mengetahui tujuan dan manfaat dari

BUMDes sehingga mereka tidak merasakan peran/manfaat dari

keberadaan BUMDes. namun terdapat beberapa unit usaha yang belum

berjalan sebagaimana yang diharapkan hal ini dikarenakan kondisi

Page 118: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

106

masyarakat yang tidak mau ikut berpartisifasi dalam mendukung unit-unit

usaha yang ada di BUMDes Sabedo.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap nasabah yang

telah melakukan peminjaman modal di BUMDes Sabedo, yang peneliti

teliti peningkatan pendapatan masyarakat setelah meminjam di BUMDes

Sabedo terlihat dari pengelolaan usaha-usaha yang dilakukan oleh

masyarakat dengan modal yang kurang sehingga hasil dari pengelolaan

usaha tersebut hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Peminjaman

modal yang dilakukan oleh masyarakat untuk menambah modal usaha

sehingga dapat menambah pendapatan. Upaya dalam meningkatkan

pendapatan yang dilakukan BUMDes Sabedo telah dirasakan oleh

masyarakat setempat walaupun belum maksimal. Terdapat beberapa

masyarakat yang melakukan peminjaman modal untuk usaha yang

keuntunganya hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dari penjelasan di atas terlihat bahwa peran yang diberikan BUMDes

Sabedo terhadap peningkatan pendapatan masyarakat sudah cukup

berperan walaupun belum maksimal, terlihat dari peningkatan pendapatan

yang didapatkan nasabah sebelum dan setelah meminjam di BUMDes

Sabedo. Dikarenakan tidak semua masyarakat Sabedo yang ikut

berpartisipasi sehingga manfaatnya hanya dirasakan oleh masyarakat yang

ikut berpartisipasi saja. Salah satu alasan masyarakat tidak ikut

berpartisifasi ialah bunga yang terlalu tinggi, selain itu, kurangnya

sosialisasi yang dilakukan petugas BUMDes Sabedo kepada masyarakat

Page 119: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

107

sehingga terdapat masyarakat yang tidak menetahui keberadaan BUMDes

Sabedo.

Page 120: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian akhirnya peneliti mengambil kesimpulan

terkait Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Meningkatkan

pendapatan Masyarakat di Desa Sebedo Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa

sudah terlaksana dengan baik.

1. Pengelolaan BUMDes dalam meningkatkan pendapatan sangat membantu

masyarakat setempat khususnya yang berada di Desa Sabedo. Pola

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang ada di

BUMDes Sabedo Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa, adalah dibuat

berdasarkan pemikiran masyarakat dan anggota BUMDes, kemudian

disepakati melalui musyawarah desa, dengan begitu rencana-rencana yang

disepakati bersama masuk dalam program perencanaan BUMDes.

2. Peran BUMDes Sabedo dalam meningkatkan pendapatan masyarakat telah

diwujudakan walaupun belum maksimal, peranan BUMDes Sabedo

diwujudkan dengan adanya unui-unit usaha yang ada didalamnya sepeerti:

unit simpan pinjam, kerajinan gentong, penyewaan alat-alat pertanian.

Selain itu terlihat beberapa peningkatan jumlah nasabah. Dana pinjaman

yang diberikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sabedo Kecamatan

Utan Kabupaten Sumbawa untuk meningkatkan pendapatan masyarakat

guna memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hal ini merupakan sifat

108

Page 121: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

109

saling tolong menolong sesama muslim, maka dari itu agama

memperbolehkan hal tersebut.

B. Saran

1. BUMDes Sabedo diharapakan dapat meningkatkan potensi-potensi desa

seperti tempat wisata dan usaha air bersih. Sehingga dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat dengan penggalian potensi-potensi desa.

2. Untuk pengurus BUMDes Sabedo di Desa Sabedo Kecamatan Utan

Kabupaten Sumbawa memperbaiki pengelolaan manajemen kelembagaan

BUMDes Sabedo untuk lebih memaksimalkan kinerja unit usaha dan

kinerja sumber daya manusia agar peran BUMDes terhadap masyarakat pun

meningkat. Pihak BUMDes perlu mengadakan sosialisasi formal maupun

informal seperti iklan, penyebaran spanduk, dan lain sebagainya, agar

masyarakat mengetahui unit kegiatan BUMDes maupun tujuan BUMDes

itu sendiri sehingga masyarakat tergugah untuk bergabung memanfaatkan

dan mengembangkan unit usaha BUMDes Sabedo.

3. Bagi masyarakat, hendaknya ikut serta dan berperan aktif dalam

pengelolaan dan penggunaan usaha BUMDes Sabedo untuk meningkatkan

kehidupan ekonomi.

4. Bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih dalam lagi tentang srategi

manajemen aset BUMDes dalam rangka meningkatkan pendapatan

masyarakat.

Page 122: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

110

DAFTAR PUSTAKA

Anom Surya Putra, Badan Usaha Milik Desa: Spirit Usaha Kolektif Desa, Jakarta: KEMENDES, 2015.

Agus Ahmad Safei, Pembangunan Masyarakat Islam, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2001). Amelia Sri Kusuma Dewi, Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sebagai

Upaya Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (Pades) Serta Menumbuhkan Perekonomian Desa, Journal Of Rulan And Developmen, Universitas Ganesha Singaraja, Vol. 9 Nomor 2, 1 Februari 2014.

Awaluddin dan Hendra, “Fungsi Manajemen dalam Pengadaan Infrastruktur

Pertanian Masyarakat di Desa Watatu Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala”, Jurnal, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadaluko Indonesia, Vol. 2, Nomor. 1, 2018.

Candra Wijaya., Dasar-Dasar Manajemen, (Medan: Perdana Publishing, 2016) Coristya Berlian Ramadana, Heru Ribawanto, Keberadaan Badan Usaha Milik

Desa (BUMDES) Sebagai Penguat Ekonomi Desa, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 6, Juni 2015.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 1998. Dina Kurniawati, “Meningkatkan Peran BUMDes Sebagai Penggerak Ekonomi

Masyarakat Desa Di Desa Ellak Daya Kecamatan Lenteng”, Jurnal Abdiraja, Vol. 2, Nomor 2, September 2019.

Dahwadin Dan Jajang Abdul Nurhasan, “Efektivitas Peran Bumdes Terhadap

Peningkatan Pendapatan Masyarakat Di Desa Panjalu”, Jurnal, STAI Al-Musadiyah Garut, Vol. 3, Nomor. 2, 2018.

Edi Yusuf Agunggunanto dkk, Pengembangan Desa Mandiri Melalui

Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Modus, (Universitas Atma Jaya Yogyakarta),Vol 28 No 2, 2016.

H. A.W. Widjaya, Otonomi Desa, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.

Herlina,“Konstribusi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Meningkatkan Kehidupan Ekonomi Masyarakat Ditinjau Menurut Ekonomi Islam Studi

Page 123: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

111

Di Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir. Skripsi, FEBI UIN Riau, 2012.

Herry Kamaroesid, Tata Cara Pendirian Dan Pengelolaan BUMDes, Jakarta:

Mi tra Wacana Media, 2016. Julmansyah, Badan Usaha Milik Desa, Sumbawa: Bappeda Kabupaten Sumbawa,

2010. Lexi J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet XII, Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2002. Mahmud, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: pustaka setia, 2011. Meleong lexy,j, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010. Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi Dan Aplikasi, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2005. Muslimin Nasution, Pengembangan Kelembagaan Koperasi Pedesaan Untuk

Agroindustri, Bogor: IPB Pres, 2002. Rahardjo Adisasmita, Pembangunan Perdesaan, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2013. Reksoprayitno, Sistem Ekonomi Dan Demokrasi Ekonomi.(Jakarta: Bina Grafika,

2004). Rosady Ruslan, Metode Penelitian Fublic Relation Dan Komunikasi, Jakarta: PT.

Raja Grafindo persada, 2005. Satika Rani, “Peran dan Kontribusi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)

Terhadap Kesejahteraan Masyarakat menurut Perspektif Ekonomi Islam”. Skripsi, FEBI UIN Raden Intan Lampung, 2018.

Sukirnosadono, Mikro Ekonomi Modern, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2000. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Alfabeta, 2013.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2012. Sugiyono, Motode Penelitian Kuantitatif Dan R&D, Bandung: CV. Alfabeta,

2013. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)

Page 124: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

112

Sadono, Sukirno, Mikro Ekonomi:Teori Pengantar, Jakarta: Pradnya Paramita, 2009.

Page 125: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

113

LAMPIRAN

Page 126: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

114

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Meningkatkan Pendapatan

Masyarakat (Studi Kasus Di Desa Sabedo Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa)

A. Wawancara dengan pengurus BUMDes Sabedo

1. Bagaimana pengelolaan BUMDes Sabedo yang dilakukan oleh

pelaksana operasional?

2. Apakah pengelolaan BUMDes Sabedo sudah efektif ?

3. Apakah pengelolaan BUMDes sudah mencapai target yang

diinginkan?

4. Berapa persen bunga yang diberikan BUMDes Sabedo kepada nasabah

yang ingin meminjam di BUMDes Sabedo?

5. Apakah peran BUMDes Sabedo sudah dirasakan oleh masyarakat?

6. Ada berapa jenis usaha BUMDes yang dijalankan BUMDes Sabedo?

7. Jenis usaha apa yang potensi untuk dikembangkan oleh BUMDes

dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa?

8. Apakah pemberian pinjaman kepada nasabah konsumtif atau

produktif?

B. Wawancara dengan nasabah/masyarakat Desa Sabedo

1. Bagaimana dampak yang dirasakan masyarakat atas terbentuknya

BUMDes Sabedo?

2. Apakah pengelolaan BUMDes Sabedo ini sudah efektif dalam

meningkatkan pendapatan masyarakat?

3. Unit usaha BUMDes apa saja yang berjalan efektif dan tidak efektif

sampai sekarang?

4. Apakah masyarakat mengetahui keberadaan BUMDes Sabedo?

5. Apakah masyarakat memanfaatkan keberadaan BUMDes Sabedo

dalam meningkatkan pendapatan masyarakat?

6. Produk apa saja yang banyak diminati oleh masyarakat dalam rangka

meningkatkan pendapatan masyarakat?

7. Apakah masyarakat mengalami peningkatan pendapatan setelah

meminajam di BUMDes Sabedo?

Page 127: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

115

Wawancara Nasabah Bumdes, di Desa

Sabedo, Kec. Utan, Kab. Sumbawa

Wawancara Direktur Bumdes, di Desa

Sabedo, Kec. Utan, Kab. Sumbawa

Kreasi Miniatur Gentong Nasabah

Bumdes, di Desa Sabedo, Kec. Utan,

Kab. Sumbawa

Page 128: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

116

Lampiran 2 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Sopiyatul Hikmah

Tempat, Tanggal Lahir : Utan, 23 Maret 1996

Alamat Rumah : Dusun Tengah I Kecamatan Utan Kab.Sumbawa NTB

Nama Ayah : Syafruddin

Nama Ibu :Farida

B. Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal

a. SDN 05 Utan, Tahun Lulus 2019 b. Mts Al-Hikmah Tahun 2012 c. MA Al-Hikmah Tahun 2015

2. Pendidikan Nonformal

C. Riwayat Pekerjaan D. Prestasi/Pengharaan E. Pengalaman Organisasi F. Karya Ilmia

Page 129: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

117

Page 130: i PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM

118