Hutan Danau Buyan (Recovered)

14
Latar Belakang Indonesia adalah sebagai salah satu negara dengan luas hutan terbesar di dunia Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Hutan dapat ditemukan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah, pegunungan, pulau kecil maupun benua. Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas. Keunggulan yang lebih penting bagi hutan adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Sumber-sumber hutan tidak akan kunjung habis dan kering, hutan akan selalu ada asalkan diurus dan dijaga sebaik-baiknya. Selain sebagai sumberdaya diperbaharui, hutan juga memiliki berbagai macam manfaat. Hutan mampu menyerap dan menyimpan karbon, pohon menyerap karbon dioksida dan mengubahnya menjadi kayu, di mana karbon tetap terikat selama ratusan atau bahkan ribuan tahun, hutan merupakan bagian penting dari sistem iklim bumi. Pohon yang tumbuh menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam akar, daun, dan tanah hutan. Selain menyerap karbondioksida, hutan merupakan habitat untuk mamalia, burung, dan serangga. Hutan adalah rumah bagi hampir setengah dari spesies di dunia, dengan beberapa keanekaragaman hayati terkaya ditemukan di hutan tropis. Serangga dan cacing membantu siklus nutrisi tanah. Banyak spesies langka yang terancam punah, seperti orangutan, gorila dan panda, tergantung pada keberadaan hutan lindung. Hutan juga Selama musim hujan, hutan dataran rendah membantu penyerapan air dan memperlambat aliran air, mencegah kerusakan tanah, properti dan bangunan. Hutan dataran rendah juga merupakan habitat yang spektakuler untuk berbagai satwa liar. Hutan berfungsi sebagai konservasi tanah dan air . Pohon merupakan bagian penting dari siklus air. Dengan membantu memperlambat arus, memungkinkan air untuk terserap ke dalam tanah. Hutan dapat melestarikan persediaan air tanah yang sangat berguna baik itu untuk manusia sebagai air minum, maupun untuk ikan dan kehidupan air lainnya di dekat sungai. Pohon juga

Transcript of Hutan Danau Buyan (Recovered)

Latar Belakang Indonesia adalah sebagai salah satu negara dengan luas hutan terbesar di dunia Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Hutan dapat ditemukan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah, pegunungan, pulau kecil maupun benua. Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas. Keunggulan yang lebih penting bagi hutan adalahsumber daya alam yang dapat diperbaharui. Sumber-sumber hutan tidak akan kunjung habis dan kering, hutan akan selalu ada asalkan diurus dan dijaga sebaik-baiknya. Selain sebagai sumberdaya diperbaharui, hutan juga memiliki berbagai macam manfaat. Hutan mampu menyerap dan menyimpan karbon, pohon menyerap karbon dioksida dan mengubahnya menjadi kayu, di mana karbon tetap terikat selama ratusan atau bahkan ribuan tahun, hutan merupakan bagian penting dari sistem iklim bumi. Pohon yang tumbuh menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam akar, daun, dan tanah hutan. Selain menyerap karbondioksida, hutan merupakan habitat untuk mamalia, burung, dan serangga. Hutan adalah rumah bagi hampir setengah dari spesies di dunia, dengan beberapa keanekaragaman hayati terkaya ditemukan di hutan tropis. Serangga dan cacing membantu siklus nutrisi tanah. Banyak spesies langka yang terancam punah, seperti orangutan, gorila dan panda, tergantung pada keberadaan hutan lindung. Hutan juga Selama musim hujan, hutan dataran rendah membantu penyerapan air dan memperlambat aliran air, mencegah kerusakan tanah, properti dan bangunan. Hutan dataran rendah juga merupakan habitat yang spektakuler untuk berbagai satwa liar.Hutan berfungsi sebagai konservasi tanah dan air . Pohon merupakan bagian penting dari siklus air. Dengan membantu memperlambat arus, memungkinkan air untuk terserap ke dalam tanah. Hutan dapat melestarikan persediaan air tanah yang sangat berguna baik itu untuk manusia sebagai air minum, maupun untuk ikan dan kehidupan air lainnya di dekat sungai. Pohon juga membantu menahan tanah tetap pada tempatnya, mengurangi erosi oleh air dan angin.Serta manfaat terbesar hutan bagi bumi adalah mengatur iklim regional.Ketika pohon ditanam di kota-kota, pohon dapat membantu meringankan efek pulau yang panas dengan menyediakan naungan untuk rumah dan bangunan serta mengurangi penggunaan energi untuk pendingin udara di musim panas. Bila ditanam dengan strategis, mereka dapat memberikan hambatan angin yang efektif. Hutan besar juga berperan dalam pola cuaca, curah hujan dan iklim mikro. Hutan hujan Amazon, misalnya, mereka berperan dalam terjadinya hujan yang teratur untuk tanah di selatan, yang merupakan daerah pertanian produktif dan diperkirakan juga meningkatkan curah hujan di Great Plains Amerika Serikat. Jumlah hutan di Indonesia sangat banyak dan beragam tergantung dari jenisnya. Hutan berdasarkan jenisnya terdiri dari hutan berdasarkan fungsinya yaitu hutan lindung, hutan Suaka alam, hutan wisata, hutan produksi, Jenis Hutan Berdasarkan Jenis Pohonnya dibedakan menjadi hutan heterogen dan hutan homogen.Jenis hutan berdasarkan proses terjadinya dibedakan menjadi dua, yaituhutan asliatauhutan alamdanhutan buatan. Jenis hutan berdasarkan iklimnyahutan hujan tropis, hutan musim tropic, hutan hujan iklim sedang, hutan pegunungan tropic, hutan hujan iklim sedang yang selalu hijau, hutan gugur iklim sedang, taiga, hutan lumut, Sabana, dan gurun. Jenis hutan berdasarkan tujuannya terdiri dari hutan konservasi dan taman nasional, hutan produksi terbatas dan hutan produksi tetap, hutan lindung, dan hutan konversi. Indonesia dikaruniai hutan tropis yang paling luas dan paling kaya keanekaragaman hayatinya di dunia. Hutan tropis ini merupakan habitat flora dan fauna yang kelimpahannya tidak tertandingi oleh negara lain dengan ukuran luas yang sama. Bahkan sampai sekarang hampir setiap ekspedisi ilmiah yang dilakukan di hutan tropis Indonesia selalu menghasilkan penemuan species baru. Salah satu hutan hujan tropis yang ada di Indonesia, tepatnya di Bali adalah hutan di sekitar kawasan Danau Buyan. Hutan tropis memiliki banyak keanekaragaman hayati, begitu juga hutan Danau Buyan. Kawasan hutan di sekitar Danau Buyan-Tamblingan yang terletak pada ketinggian antar 1.210 1.350 mdpl. Tipe Hutan Danau Buyan termasuk tipe hutan hujan tropis pegunungan (dataran tinggi) yang dicirikan dengan curah hujan yang tinggi, kondisi kawasan selalu basah dengan keragaman jenis tumbuhan yang relatif tinggi. Ada dua tipe ekosistem hutan di kawasan ini yaitu ekosistem hutan hujan tropis dataran tinggi, dengan keragaman jenis tumbuhan yang cukup tinggi, dan ekosistem hutan tanaman . Selain itu terdapat satu tipe ekosistem lahan basah berupa dua danau dataran tinggi, yang merupakan dua dari empat danau dataran tinggi yang penting di Propinsi Bali. Kawasan danau ini merupakan kawasan resapan, kawasan persediaan, dan kawasan pelindung tata air (hidro-orologis), sekaligus kawasan yang disucikan bagi masyarakat Bali. Ke dua Danau tersebut adalah Danau Buyan (367 Ha), dan Danau Tamblingan (115 Ha). Ekosistem Hutan Tanaman terdiri dari jenis Damar (Agathis lorantifolia), Rasamala (Altingia exelsa), dan Cempaka (Michellia champaka), yang merupakan hasil reboisasi sejak tahun 1960-an.Keanekaragaman vegetasi tumbuhan yang ada pada hutan Danau Buyan tersebut membuat penulis tertarik untuk melakukan observasi dan melaporkan dalam bentuk makalah. Kegiatan ini merupakan media untuk belajar mengenal formasi yang ada pada hutan serta mempelajari fisiologi tumbuhan yang ada pada wilayah sekitar danau hingga bagian pertengahan hutan. Rumusan MasalahBerdasarkan paparan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.1) Bagaimana Formasi tumbuhan di hutan Danau Buyan?2) Bagaimana fisiologi tumbuhan yang ada pada formasi di hutan Danau Buyan?

Tujuan PenulisanSejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut.1) Mendeskripsikan Formasi tumbuhan di hutan Danau Buyan. 2) Menjelaskan fisiologi tumbuhan yang ada pada formasi di hutan Danau Buyan.

Manfaat PenulisanPenulisan makalah ini diharapkan mampu member manfaat sebagai berikut.1) Menambah wawasan penulis mengenai fisiologi tumbuhan yang ada di hutan daerah tropis Indonesia.2) Sebagai sumbangan pemikiran kepada lembaga terkait mengenai fisiologi tumbuhan yang ada pada hutan di Indonesia.3) Dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya terkait dengan fisiologi tumbuhan di hutan hujan tropis.

yang adapada n an ogi tumbuhan yang ada pada wilayah sekitar danau hingga bagian pertengahan hutan. BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1. Jenis Hutan yang Ada di IndonesiaHutan mempunyai jasa yang sangat besar bagi kelangsungan makhluk hidup terutama manusia. Salah satu jasa hutan adalah mengambil karbon dioksida dari udara dan menggantimya dengan oksigen yang diperlukan makhluk lain. Maka hutan disebut paru-paru dunia. Jadi, jika terlalu banyak hutan yang rusak, tidak akan ada cukup oksigen untuk pernapasan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan, yang dimaksud dengan hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.1. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia1. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Iklim :1. Hutan Hujan Tropika2. Hutan Monsun3. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Variasi Iklim, Jenis Tanah, dan Bentang Alam :1. Kelompok Hutan Tropika :1. Hutan Hujan Pegunungan Tinggi2. Hutan Hujan Pegunungan Rendah3. Hutan Tropika Dataran Rendah4. Hutan Subalpin5. Hutan Pantai6. Hutan Mangrove7. Hutan Rawa8. Hutan Kerangas9. Hutan Batu Kapur10. Hutan pada batu Ultra Basik2. Kelompok Hutan Monsun1. Hutan Monsun Gugur Daun2. Hutan Monsun yang Selalu Hijau (Evergren)3. Sabana4. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Terbentuknya1. Hutan alam2. Hutan buatan 5. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Statusnya1. Hutan negara, yaitu hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah.2. Hutan hak, yaitu hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah. Hak atas tanah, misalnya hak milik (HM), Hak Guna Usaha (HGU), dan hak guna bangunan (HGB).3. Hutan adat, yaitu hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat.6. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Jenis Tanamannya1. Hutan Homogen (Sejenis), yaitu hutan yang arealnya lebih dari 75 % ditutupi oleh satu jenis tumbuh-tumbuhan. Misalnya: hutan jati, hutan bambu, dan hutan pinus.2. Hutan Heterogen(Campuran), yaitu hutan yang terdiri atas bermacam-macam jenis tumbuhan.7. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Fungsinya1. Hutan Lindung2. Hutan Konservasi.2.2. Hutan Hujan TropisHutan Hujan Tropisadalah hutan basah atau lembab yang terdapat di kawasan sekitar katulistiwa. Basah dan lembab lantaran curah hujan yang tinggi. Sedangkan kawasan katulistiwa di sini adalah area yang terletak hingga 10 derajat di utara maupun selatangaris katulistiwa. Hutan hujan tropis sering disebut juga sebagai hutan hujan tropika,lowland equatorial evergreen rainforest,tropical lowland evergreen rainforest, atautropical rainforest.Hutan hujan tropis dapat ditemukan di Afrika, Asia, Australia, serta Amerika Tengah dan Selatan. Hutan hujan terbesar di dunia adalah hutan hujan Amazon. Indonesia pun menjadi negara dengan luas hutan hutan tropis terbesar keempat di dunia.Negara-negara di dunia dengan luasan hutan hujan tropis terbesar di dunia, secara berurutan, adalah : Brazil, Kongo, Peru, Indonesia, Kolombia, Papua Nugini, Venezuela, Bilivia, Meksiko, dan Suriname

2.3. Jenis Tumbuhan Hutan Danau Buyan Ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.:144/Kpts-II/1996 tgl 4 April 1996, dengan luas 1.336,50 Ha (tidak termasuk Danau Buyan). Berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Propinsi Bali No.: 140/Kwl-5/1997 tanggal 22 Januari 1997, luas TWA Danau Buyan Danau Tamblingan direvisi menjadi 1.703 Ha, terdiri dari 1.491,16 Ha kawasan hutan dan 301,84 Ha perairan Danau Buyan.TWA Danau Buyan Tamblingan yang terletak di sebelah utara dan berbatasan dengan Cagar Alam Batukahu, termasuk dalam wilayah enam desa yaitu Desa Candikuning, dan Desa Batunya, masing-masing termasuk wilayah Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. dan Desa Asah Munduk, Kecamatan Banjar, dan Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.Tipe Ekosistem Tipe Hutan di TWA. Danau Buyan Danau Tamblingan termasuk tipe hutan hujan tropis pegunungan (dataran tinggi) yang dicirikan dengan curah hujan yang tinggi, kondisi kawasan selalu basah dengan keragaman jenis tumbuhan yang relatif tinggi. Ada dua tipe ekosistem hutan di kawasan ini yaitu ekosistem hutan hujan tropis dataran tinggi, dengan keragaman jenis tumbuhan yang cukup tinggi, dan ekosistem hutan tanaman . Selain itu terdapat satu tipe ekosistem lahan basah berupa dua danau dataran tinggi, yang merupakan dua dari empat danau dataran tinggi yang penting di Propinsi Bali. Kawasan danau ini merupakan kawasan resapan, kawasan persediaan, dan kawasan pelindung tata air (hidro-orologis), sekaligus kawasan yang disucikan bagi masyarakat Bali. Ke dua Danau tersebut adalah Danau Buyan (367 Ha), dan Danau Tamblingan (115 Ha). Ekosistem Hutan Tanaman terdiri dari jenis Damar (Agathis lorantifolia), Rasamala (Altingia exelsa), dan Cempaka (Michellia champaka), yang merupakan hasil reboisasi sejak tahun 1960-an.Potensi FloraSelain flora khas Cemara Pandak dan Cemara Geseng, pada kawasan ini terdapat jenis-jenis Lateng (Laportea sp), Bunut (Ficus indica), Kayu Batu (Eugenia jambaloides) , Sambu (Vernonia arbaca). Blantih (Homalanthus giganteus), dan Lempeni (Ardisisa humulis). Pada tingkat semai jenis yang mendominir adalah jenis Lateng, Lempeni dan Udu (Lithea velirtinia), sedangkan untuk tumbuhan bawah terdiri dari jenis pakis, bentek, cabe-cabe, pinang hutan dan lain-lain. Selain hutan alam yang masih utuh, terdapat pula hutan tanaman dengan jenis Damar (Agathis alba), Rasamala (Altingea excelsa) dan Cempaka (Mechelia champaka), dan tanaman reboisasi nangka (Artocarpus sp) tahun 1986/1987 yang terletak di pinggir Danau buyan dan Danau Tamblingan, serta semak belukar yang pada awalnya merupakan kelas reboisasi Murba

BAB IVPEMBAHASAN4.1. Formasi Tumbuhan di Hutan Danau BuyanHutan danau Buyan Tamblingan merupakan hutan hujan tropis dicirikan dengan curah hujan yang tinggi, dengan kondisi kawasan selalu basah dengan keragaman jenis tumbuhan yang relatif tinggi. Ada dua tipe ekosistem hutan di kawasan ini yaitu ekosistem hutan hujan tropis dataran tinggi, dengan keragaman jenis tumbuhan yang cukup tinggi, dan ekosistem hutan tanaman . Selain itu terdapat satu tipe ekosistem lahan basah berupa dua danau dataran tinggi, yang merupakan dua dari empat danau dataran tinggi yang penting di Propinsi Bali.Ekosistem hutan danau Buyan Tamblingan tanaman terdiri dari jenis Damar (Agathis lorantifolia), Rasamala (Altingia exelsa), dan Cempaka (Michellia champaka), yang merupakan hasil reboisasi sejak tahun 1960-an.Selain flora khas Cemara Pandak dan Cemara Geseng, pada kawasan ini terdapat jenis-jenis Lateng (Laportea sp), Bunut (Ficus indica), Kayu Batu (Eugenia jambaloides) , Sambu (Vernonia arbaca). Blantih (Homalanthus giganteus), dan Lempeni (Ardisisa humulis). Pada tingkat semai jenis yang mendominir adalah jenis Lateng, Lempeni dan Udu (Lithea velirtinia), sedangkan untuk tumbuhan bawah terdiri dari jenis pakis, bentek, cabe-cabe, pinang hutan dan lain-lain. Selain hutan alam yang masih utuh, terdapat pula hutan tanaman dengan jenis Damar (Agathis alba), Rasamala (Altingea excelsa) dan Cempaka (Mechelia champaka), dan tanaman reboisasi nangka (Artocarpus sp) tahun 1986/1987 yang terletak di pinggir Danau buyan dan Danau Tamblingan, serta semak belukar yang pada awalnya merupakan kelas reboisasi Murbai.Hutan danau Buyan - Tamblingan merupakan salah satu kawasan konservasi yang letaknya masih sangat berdekatan dengan kawasan pariwisata Bedugul dan berdampingan pula dengan kawasan Cagar Alam Batukahu Bali. Kawasan hutan di kedua Danau ini meski letaknya berdekatan dan hanya dipisahkan oleh sebuah pulau penghubung yang sering disebut Telaga Aya, ternyata menarik untuk diamati tingkat struktur dan komposisi vegetasinya. Hutan danau Buyan Tamblingan adalah hutan yang berada di sekitar danau Buyan Tamblingan. Hal ini tentu berpengaruh terhadap vegetasi yang ada di dalam hutan tersebut. Pengaruh ini dapat dilihat dari formasi tanaman yang hidup di dalamnya. Adapun formasi hutan danau Buyan Tamblingan dari dari pinggir danau hingga pertengahan hutan namun masih dalam kawasan danau. Pada kawasan dekat danau didominasi oleh tumbuhan rumput rumputan (Poaceae), bambu air dan eceng gondok. Hal ini disebabkan sebagian hutan dibuka untuk area camping ground juga menyebabkan terdapatnya gap atau rumpang yang cukup luas dimana sinar matahari dapat langsung menyentuh lantai hutan sehingga jenis-jenis yang semula dorman di dalam tanah termasuk jenis rumput-rumputan dapat tumbuh dengan baik di sekitar kawasan hutan (Aubert et al. 2003; Austin and Pausas 2001; Pena 2003). Formasi pada tengah hutan adalah didominasi oleh A. damara, Panicum reptans, Leucaena leucocephala, Altingia excelsa, Solanumsp dan Coffea sp., Laportea sp, Zingiber sp, Mescereh midtia, Lucuma luzoniensis, Rauvolfia javanica, Ficus sp, Erythrina variegata dan Gleichinia sp. Sepanjang kawasan hutan tumbuhan yang paling mendominasi adalah A. damara dalam bahasa Indonesia yaitu pohon damar. Formasi ekosistem hutan merupakan tipe atau bentuk susunan ekosistem hutan yang terjadi akibat pengaruh faktor lingkungan yang dominan terhadap pembentukan dan perkembangan komunitas dalam ekosistem hutan. Adanya pengelompokan formasi hutan didasari oleh paham tentang klimaks, yaitu komunitas akhir yang terjadi selama proses suksesi. Paham klimaks berkaitan dengan adaptasi tetumbuhan secara keseluruhan mencakup segi fisiologis, morfologis, syarat pertumbuhan, dan bentuk tumbuhnya, sehingga kondisi ekstrem dari pengaruh iklim dan tanah akan menyebabkan efek adaptasi pohon serta tetumbuhan lainnya menjadi nyata (Arief, 1994). Hal tersebut akan berpengaruh terhadap bentuk susunan ekosistem hutan (formasi hutan). Berdasarkan atas faktor lingkungan yang memiliki pengaruh dominan terhadap bentuk susunan komunitas atau ekosistem hutan, maka ekosistem hutan dikelompokkan ke dalam dua formasi, yaitu formasi klimafis dan formasi edafis (Santoso, 1996; Direktorat Jenderal Kehutanan, 1976). Menurut Arief (1994), formasi klimatis disebut juga formasi klimaks iklim, sedangkan formasi edafis disebut juga formasi klimaks edafis.Pengertian dari masing-masing formasi adalah sebagai berikut.Formasi klimatis adalah formasi hutan yang dalam pembentukannya sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim, misalnya temperatur, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan angin.Ekosistem hutan yang termasuk ke dalam formasi klimatis, yaitu hutan hujan tropis, hutan musim, dan hutan gambut (Santoso,1996; Direktorat Jenderal Kehutanan, 1976). Menurut Schimper (1903 dalam Arief, 1994), ekosistem hutan yang termasuk ke dalam formasi klimatis, yailu hutan hujan tropis, hutan musim, hutan sabana, hutan duri, hutan hujan subtropis, hutan hujan temperate, hutan konifer, dan hutan pegunungan. Menurul Davy (1938 dalam Arief,1994), hutan-hutan yang termasuk ke dalam formasi klimatis adalah hutan hujan tropis, hutan semi hujan, hutan musim, hutan pegunungan atau hutan temperate, hutan konifer, hutan bambu atau hutan Gramineae berkayu, dan hutan Alpine.

4.3. Fisiologi Tumbuhan pada Formasi di Hutan Danau Buyan

1. Damar Kelas:Pinopsida

Ordo:Pinales

Famili:Araucariaceae

Genus:Agathis

Spesies:A. dammara

Kingdom:Plantae

(unranked):Angiosperms

(unranked):Eudicots

(unranked):Rosids

Order:Rosales

Family:Urticaceae

Genus:Laportea

Dammar,