Humas - Agung Budiadi - petrokimia-gresik.com 254-November.pdfWawancara “ Pembayaran Pupuk Menjadi...
Transcript of Humas - Agung Budiadi - petrokimia-gresik.com 254-November.pdfWawancara “ Pembayaran Pupuk Menjadi...
Humas - Agung Budiadi
Pembaca yang budiman, tak terasa
sudah sekian edisi kita lewati sejak
kami mencanangkan berbagai
perubahan GEMA di tahun ini, dari
tampilan perwajahan (cover) sampai
konten di dalamnya. Semuanya menuju
ke arah perbaikan dengan harapan
kehadiran kami di setiap edisi cukup
berarti di hadapan pembaca. Jalan
menuju ke arah perbaikan masih terus
akan kami lalui sampai kami menemukan
jatidiri kami sebenarnya, sebagai sosok
majalah internal PKG yang dicintai, dan
dinantikan di setiap edisinya.
Kehadiran GEMA edisi kali ini masih
dalam suasana Hari Pahlawan yang
tepatnya kita peringati setiap 10
November. Ada banyak cara yang
bisa dilakukan dalam memperingati
Hari Pahlawan, mulai mematikan mesin
kendaraan dalam hitungan detik untuk
mengheningkan cipta, atau menabur
bunga di Taman Makam Pahlawan ,
sampai menirukan gaya Bung Tomo,
sang pengobar semangat arek-arek
Suroboyo.
Bagi kami, yang tidak kalah pentingnya
dari mengenang peristiwa heroik
tersebut adalah bagaimana kita
mewarisi semangat para pejuang
kala mengobarkan pertempuran
10 November 1945 itu. Semanga t
untuk mencurahkan sumbangsih
kepada negeri ini, dengan melakukan
suatu tindakan inovatif yang dapat
meningkatkan keunggulan bersaing
bangsa kita di era global.
Untuk itu, Topik Utama GEMA edisi
November ini kami sajikan sisi lain
yang telah dan akan terus diupayakan
manajemen Petrokimia Gresik
(PKG) dalam menjalankan program
konservasi energi. Sesuatu yang tidak
saja memberikan nilai penghematan
dalam proses produksi, peningkatan
kinerja, serta mengantarkan prestasi di
bidang penghematan energi baik skala
nasional maupun internasional, namun
juga memberi makna penting bagi
keberlanjutan ketersediaan energi di
masa mendatang, sehingga anak cucu
kita nanti juga masih bisa menikmatinya.
Selain Topik Utama itu, pembaca juga
bisa menyimak berbagai sajian menarik
lainnya, antara lain raihan prestasi PKG di
ajang Annual Report Award, dan Industri
Hijau level V, komunitas para senior kita,
serta info proyek pengembangan PKG.
Selanjutnya, dengan senang hati kami
selalu menantikan peran dan kontribusi
pemikiran pembaca GEMA di setiap
edisi. Semangat para pejuang dalam
pertempuran 10 November 194 5
juga bisa menjadi penyemangat kita
memajukan GEMA lebih baik lagi. Kalau
bukan kita, siapa lagi ? (*)
Semangat 10 November
Salam Redaksi
01 No. 254, Oktober 2014
Diterbitkan untuk kalangan sendiri oleh Humas Petrokimia Gresik
Pelindung : Direksi PT Petrokimia Gresik
Penasehat : Wahyudi
Penanggungjawab : Yusuf Wibisono
Pengarah : Nur Mahanani,
Redaktur Pelaksana : Suhartono Reporter :
Nanik Djuniwati, Faisal Alfarokhi Fotografer :
Agung Budiadi, Faisal Alfarokhi, Murachman
Alamat Redaksi : Dep. Humas, kantor Pusat PKG Lantai IV Jl. Ahmad Yani, Gresik, Kotak Pos : 102
Gresik 61119 Telp : 031-3982200, Pswt. 2153, 2156,
e-mail :[email protected]
Topik Utama
Topik
Profil
Liputan Khusus
03
05
11
13
Energy Saving Untuk Keberlanjutan Industri
Prestasi Di Penghujung Tahun
Himpen-PG“Benefit Prokespen Perlu Dievaluasi”
Peresmian PJA “Mengikis Ketergantungan Bahan Baku Impor”
Daftar Isi
Daftar Isi yang Lain
Tantangan Berat Buat AJG
Berpotensi Menghemat Devisa
45 Juta Dolar AS
Petro Dalam Angka
Solusi Mengatasi Sulitnya
Tenaga Tanam Padi
Wawancara “ Pembayaran Pupuk
Menjadi Lebih Mudah”
Ajang Apresiasi Bagi Insan Pers
PKG Cocok Sebagai Tempat Pembekalan
Meminimalkan Risiko Untuk Meningkatkan Kinerja
Galakkan Urban Farming
Ketahanan Pangan JelangKenaikan Harga BBM
Selangkah Menuju MEA 2015
GCG Bukan Fatamorgana
07
09
10
15
17
19
20
20
21
22
23
25
* Redaksi menerima tulisan dan foto. Bagi yang tulisan dan fotonya dimuat akan mendapatkan imbalan
02No. 254, Oktober 2014
Hum
as
- M
ura
hm
an
oil equivalent) per tahun juga mewajibkan PKG melakukan
konservasi energi sesuai peraturan pemerintah (PP), yaitu PP Nomor 70 Tahun 2009 pasal 12 ayat 3. Melalui sistem manajemen energi, penghematan energi
dilakukan secara terprogram dan berkelanjutan, sejalan dengan visi, misi, dan sistem manajemen perusahaan. Sistem manajemen
energi itu terus ditingkatkan.
“Kami akan segera menerapkan manajemen penghematan energi berdasarkan ISO 50001 sesuai
amanat undang-undang yang ditetapkan untuk industri,” kata Direktur Teknik & Pengembangan PKG, F. Purwanto.
Konservasi energi dilakukan PKG dengan menyusun program konservasi energi, melaksanakan audit energi secara berkala,
melaksanakan rekomendasi hasil audit energi dan melaporkan
pelaksanaan konservasi energi kepada stakeholder, diantaranya
Menteri ESDM, Meneg BUMN, Gubernur Jawa Timur dan Bupati Gresik. “Program konservasi energi ini dilakukan sejak tahun 2010, dimulai dengan menunjuk
manager energi yang secara penuh menjalankan program-program yang telah disusun,” kata General Manager Teknologi, Ikhsani.
Sejak tahun 2011, sistem konservasi energi PKG telah diaudit oleh PT Meranti dengan hasil baik meskipun dengan beberapa rekomendasi
terkait perlunya langkah efisien di area utilitas pabrik. Salah satu rekomendasi itu adalah agar PKG memasang Variable Speed Drive
(VSD) di motor pompa cooling tower Pabrik I. Rekomendasi itu telah ditindaklanjuti, akan tetapi hasil evaluasi internal PKG menunjukkan bahwa hal itu dari segi teknis tidak
L
dapat dilakukan.
ambat tapi pasti ketersediaan sumber energi di negeri kita semakin terbatas, kebutuhan
energi terus meningkat, semen-
tara sumber cadangan energi baru semakin sulit ditemukan. Itulah mengapa upaya-upaya penghematan energi harus di-
lakukan dan dikelola dengan baik sehingga kedepan anak cucu kita masih dapat memanfaatkannya, serta kegiatan industri juga dapat berlangsung dengan energi yang
tercukupi.
Sejalan dengan hal itu, perkem-bangan bisnis PT Petrokimia Gresik
(PKG) yang terus meningkat serta ketersediaan sumber energi yang terbatas, mengharuskan manajemen PKG melakukan terobosan strategis dalam upaya penghematan
energi untuk kegiatan operasional perusahaannya.
Penggunaan sumber energi
yang melebihi 6 ribu TOE (ton
Energy SavingUntuk Keberlanjutan Industri
1
Topik Utama
03 No. 254, Oktober 2014
Hum
as
- A
gung B
udia
di
dapat dilakukan di Pabrik Amoniak, SA maupun Utilitas, antara lain penggantian katalis di Pabrik Amoniak dan steam trap.
“Rekomendasi-rekomendasi yang diberikan oleh auditor telah ditindak lanjuti oleh PKG, namun secara internal kami juga mengkaji hasil
rekomendasi dari para auditor apakah sesuai dengan kondisi pabrik kita atau tidak, jadi tidak semata-mata kita jalankan rekomendasi tersebut,” terang Ikhsani.
Lebih lanjut, Ikhsani menjelaskan, PKG menjalankan program konservasi energi dalam dua area
konservasi. Pertama, program penggunaan bahan bakar alternatif, diantaranya dengan konversi energi
Program lainnya adalah dengan meminimalkan penggunaan solar melalui pengalihan energi ke gas bumi, yang potensi penghematan
nya setiap bulan mencapai sekitar Rp 1,5 miliar. Contohnya adalah program pemasangan dual burner di pabrik NPK I sejak 2012 lalu.
Selain itu, program penggunaan bahan bakar alternatif juga dilakukan dengan meminimalisasi penggunaan bahan bakar
Marine Fuel Oil (MFO) melalui substitusi gas alam, yang potensi penghematannya mencapai ku-rang lebih Rp 4 miliar per bulan.
Bahkan, sejak September 2012 lalu penggunaan MFO di seluruh pabrik PKG telah ditiadakan.
2
Batubara, yaitu penggantian tipe shoot blower dari sonic ke steam, sehingga dapat lebih efektif menghilangkan slugging yang terjadi di boiler. Program lainnya
yang masih sedang berlangsung adalah pengiriman Amoniak vapor dari Pabrik I sebagai pengganti Amoniak cair, bahan baku Pabrik
ZA II.
Komitmen PKG menjalankan serangkaian program konservasi energi itu telah mengantarkan PKG
meraih berbagai penghargaan baik di dalam negeri maupun mancanegara. Di tingkat nasional, PKG telah meraih 2 kemenangan,
yaitu Juara I untuk kategori Special Submission dan Juara III kategori Manajemen Energi. Di tingkat internasional, PKG menempati Second Runner Up di ajang
ASEAN Energy Award 2013 untuk kategori Energy Management for Large Industry. Prestasi itu menarik perhatian Direktorat Jenderal Energi
Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM dan memasukkan program konservasi PKG kedalam film dokumenter yang dibuatnya. Film dokumenter bertema
“Manajemen Energi Dalam Industri” ini, akan dipergunakan untuk sosialisasi mengenai keberhasilan implementasi program konservasi
energi di Indonesia.
Faisal Alfarokhi / Hartono
1.2.
Unit Utilitas BatubaraUnit Amoniak PKG
04No. 254, Oktober 2014
Istim
ew
a
Pada bulan oktober 2014, PKG
meraih dua penghargaan
sekaligus yakni Industri Hijau
level V dan penghargaan Annual Report
Award (ARA). Pencapaian ini cukup
membanggakan, karena pada tahun
sebelumnya, PKG hanya mendapatkan
penghargaan Industri Hijau level IV dan
tidak mendapatkan penghargaan dalam
ajang Annual Report Award (ARA).
Penerima penghargaan Industri Hijau
pada tanggal 15 Oktober kemarin adalah
Direktur Produksi Nugroho Christijanto.
Penghargaan Industri Hijau merupakan
penghargaan yang diberikan oleh
Kementerian Perindustrian kepada
perusahaan industri yang telah
memberikan kontribusi terhadap
perekonomian negara, member manfaat
pada masyarakat dan ikut berperan
serta dalam menjaga kelestarian fungsi
lingkungan melalui pemanfaatan sumber
daya yang efisien dan penerapan proses
produksi yang ramah lingkungan.
Penghargaan Industri Hijau menitik
beratkan pada konservasi sumber daya
alam. Keikutsertaan PKG dalam ajang
ini dimulai sejak tahun 2010. Pada saat
itu, PKG hanya mendapatkan posisi
sebagai Nominator Lomba Eco Product
Prestasi
menuju industry Hijau.
Di Penghujung Tahun
1
Oktober 2014 adalah bulan yang spesial bagi PT Petrokimia
Gresik (PKG). Karena di bulan pertama pada kuartal akhir
tahun 2014 ini, prestasi PKG kembali bersinar.
Piala Industry Hijau Level V
Topik
05 No. 254, Oktober 2014
Istim
ew
a
Manajer LK3 Nanang Teguh menjelaskan
di tahun 2012 dan level IV di tahun
2013,’’ujar Nanang.
Lebih lanjut Nanang menjelaskan bahwa
tahun ini PKG mendapatkan kembali
Industri Hijau level V bersama 69
industri lainnya. Ada beberapa
hal yang menyebabkan PKG
kembali meraih penghargaan
ini. Diantaranya, peningkatan
nilai pada kriteria efisiensi
air dan substitusi bahan
baku. Yakni, penggantian
silica powder yang bersifat
karsinogenik sedang dengan
super dolomite.
Selain itu, efisiensi penggunaan
air tahun 2013 lebih baik dari
tahun sebelumnya. Hal itu
merujuk pada data audit
air dalam bentuk laporan
pemakaian air dan daur
ulang air sisa proses dan /
atau air limbah yang cukup
bagus. Yakni, pemanfaatan
neutralized water untuk proses
pencucian gypsum, pemanfaatan air
level V dalam penghargaan Industri
Hijau tahun 2013. ’’Ada beberapa
kriteria penilaian yang tidak mencapai
nilai maksimal, yaitu : belum adanya
data audit air, belum ada substitusi
bahan baku dengan bahan yang
ramah lingkungan. Tapi tahun ini
semua sudah diperbaiki,” ujar
Nanang.
Kado kedua di penghujung
tahun ini adalah peng-hargaan
Annual Report Award (ARA) pada
kategori Private non Keuangan
non Listed. Dari 21 peserta, PKG
menduduki urutan kedua. Ditahun
sebelumnya, PKG hanya masuk
dalam lima besar dikategori yang
sama. Adalah Direktur Komersil,
Nugroho Purwanto yang menerima
penghargaan Annual Report Award
di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.
Ajang yang dise-lenggarakan
secara kerja-sama oleh 8
instansi ini telah diikuti PKG
sejak tahun 2007.
Manajer Akuntansi Sumiyati, menjelaskan
bahwa ada 8 kriteria penilaian dalam
ARA, yaitu Profil (bobot 2%), Ikhtisar data
keuangan penting (bobot 5%), Laporan
Dewan Komisaris dan Direksi (bobot
3%), Profil perusahaan (bobot 8%),
Analisa dan pembahasan manajemen
atas kinerja perusahaan (bobot 22%),
Good Corporate Government (bobot
2
3
35%), Informasi keuangan (bobot
20%), CSR dan lain-lain (bobot 5%).
’’Dengan berbagai prestasi yang PKG
raih menjadi tolok ukur bahwa hingga
saat ini, posisi PKG sebagai produsen
pupuk terlengkap di Asia Tenggara
masih sulit disaingi yang lainnya,’’ ujar
Sumiyati.
Faisal Alfarokhi
1.
2.
3.
Direktur Produksi PKG, Nugroho Christijanto (kanan) menerima penghargaan Industry Hijau dari Menteri Lingkungan Hidup Periode 2009-2014, MS KabanDirektur Komersil PKG, T Nugroho Purwanto (No. 2 dari kiri) menerima penghargaan Annual Report Award 2014 Buku Annual Report PKG tahun 2013
Piala Annual Report Award 2014
Topik
06No. 254, Oktober 2014
Hum
as
- M
ura
hm
an
Dirut Petrokimia Gresik
(PKG), Hidayat Nyakman,
air di lingkungan PKG memang
semakin meningkat dengan adanya
pembangunan proyek-proyek seperti
revamping Asam Fosfat, Amoniak-
Urea II, ZA IV, dan ZK II, serta telah
beroperasinya Petro Jordan Abadi (PJA).
Proyek pengembangan yang dilakukan
oleh PKG ini dalam rangka mendukung
pemerintah untuk mewujudkan
Untuk itu, Dirut Hidayat Nyakman
mengajak kita semua untuk bekerja
bersama - sama menyelesaikan proyek
ini dengan sebaik-baiknya, serta dengan
Tantangan Berat Buat AJG
niat yang tulus dan ikhlas “Dengan tulus
Ground Breaking Proyek Pipa IPA Gunungsari
dan ikhlas, Allah akan memberikan
kemudahan kepada kita semua,” ujar
hal-hal yang bersifat teknis, tetapi
faktor-faktor non teknis juga harus
diperhatikan, karena pemasangan pipa
ini melalui titik-titik yang berhubungan
dengan kepentingan umum. “Ini
merupakan ujian bagi AJG sebagai EPC
Contractor, jangan sampai nanti pipa
sudah tersambung, tetapi airnya tidak
mengalir,” tegas Dirut.
Sementara Direktur Teknik dan
Pengembangan PKG, F. Purwanto,
menyatakan kegiatan ini merupakan
tindak lanjut dari pemancangan tiang
pertama Uprating IPA Gunungsari
Surabaya pada 3 Juni 2014 lalu.
Sejalan dengan peningkatan kapasitas
IPA Gunungsari, maka dilaksanakan
pembangunan infrastruktur, meliputi
sistem perpipaan untuk mengalirkan
air dari Surabaya ke Gresik, serta
pembangunan tangki penampung air
“Faktor-faktor non teknis
juga harus diperhatikan,
karena pemasangan
pipa ini melalui titik-titik
yang berkaitan dengan
kepentingan umum. Ini
merupakan ujian bagi AJG
sebagai EPC Contractor,
jangan sampai nanti pipa
sudah tersambung, tetapi
airnya tidak mengalir.”
2
1
Hum
as
- A
gung B
udia
di
Topik
07 No. 254, Oktober 2014
Hum
as
- H
art
ono
Diameter pipa 34 inch
Panjang pipa + 27 kilo meter
Volume tangki
22. 000 meter kubik
Tinggi tangki 15 meter
Diameter tangki
44 meter
Skema proyek
EPCC
Durasi proyek
11 (sebelas) bulan
Effective Date
12 September 2014
Sumber Daya Manusia
+ 200 orang
Nilai proyek
Rp. 210 miliar
EPC Contractor PT Aneka Jasa Ghradhika3
di areal pabrik I dengan volume 22 ribu
meter kubik. (Lihat Tabel : Profil Proyek
Pipa IPA Gunungsari)
Acara Ground Breaking Proyek Pipa
IPA Gunungsari yang diawali dengan
Doa Bersama Anak Yatim Piatu dari
masyarakat sekitar perusahaan ini,
dihadiri oleh Komisaris PKG, Julian
Aldrin Pasha dan Romulo Robert
Simbolon, jajaran direksi dan pejabat
eselon I dan II PKG, Dirut AJG, Direksi
Anak Perusahaan, jajaran manajemen
PT Hankuk, Korea Selatan sebagai
partner penyedia pipa untuk AJG serta
Forpimda Gresik.
sudah final, sehingga paling tidak
kita sudah memiliki ketenangan dan
kenyamanan dengan berbagai proyek
yang dikembangkan oleh PKG,” kata
Romulo. Selain itu, dengan adanya
kapasitas air yang lebih ini nantinya
PKG dapat membantu kebutuhan air
masyarakat sekitar perusahaan, apabila
menghadapi musim kemarau yang
berkepanjangan. “Untuk itu, kami mohon
dukungan penuh dari pimpinan daerah
dan masyarakat sekitar, agar proyek
ini dapat berjalan dengan lancar dan
aman. Karena proyek ini bukan untuk
kepentingan PKG semata, tetapi untuk
kita semua,” ungkap Romulo mengakhiri
sambutannya.
Hartono
Profil Proyek Pipa IPA Gunungsari
1.
2.3.
Penekanan tombol bersama peresmian proyek pipa 34 inch Gunungsari.Unit IPA Gunungsari.Penanaman Pipa 34 Inch Gunungsari.
Topik
08No. 254, Oktober 2014
Hum
as
- H
art
ono
Pabrik ZA I dan III
Sesuai dengan rencana, pada
2015 PT Petrokimia Gresik (PKG)
akan mulai membangun proyek
pabrik ZA IV. Penambahan kapasitas
produksi pupuk ZA ini selain untuk
memenuhi penugasan penyaluran
pupuk bersubsidi ZA oleh pemerintah,
juga merupakan bagian dari rencana
perusahaan untuk mengikis beban
biaya impor.
Kita tahu, sejak 2010 PKG memang
telah meningkatan kehandalan pabrik
ZA sehingga diperoleh peningkatan
kapasitas produksi hingga 750 ribu ton
per tahun. Namun kapasitas itu ternyata
tidak mencukupi untuk memenuhi kuota
penyaluran pupuk bersubsidi ZA yang
ditugaskan pemerintah di kisaran satu
juta ton per tahun, sebagaimana tertuang
dalam Permentan tahun 2013 dan 2014.
Untuk memenuhi total kuota penyaluran
pupuk bersubsidi ZA tersebut PKG
meyiasatinya dengan mengimpor pupuk
ZA lebih kurang 300 ribu ton per tahun.
General Manager (GM) Pengembangan
PKG, Anis Ernani mengungkapkan
persiapan pembangunan pabrik ZA IV
kini terus dikebut dan sudah sampai
pada studi kelayakan, mengurus
perizinan, menyampaikan kepada
pemegang saham, membentuk tim
persiapan proyek dan membuat
dokumen tender, seperti rencana kerja,
syarat dan spesifikasi proyek. “Kami
berharap tahun depan ZA IV akan
direalisasikan. Pembangunan pabrik
ini akan berlangsung selama 2 tahun.
Dengan asumsi harga ZA US$ 145 per
ton, maka jika pabrik ZA IV sudah selesai
PKG akan menghemat devisa lebih dari
US$ 45 juta,” kata Anis.
Rencana pembangunan pabrik ZA IV ini
juga sejalan dengan roadmap kebutuhan
pupuk 2010 - 2025 Kementerian
Pertanian, dimana kebutuhan pupuk
ZA pada 2025 diperkirakan sebesar
1,5 juta ton. Peningkatan kebutuhan
pupuk ZA terjadi terutama pada sektor
perkebunan.
akan dikerjakan oleh tim internal PKG
sendiri,” terang Anis.
Soal bahan bahan baku pabrik ZA IV,
menurut Anis, hal itu sudah disiapkan.
Untuk kebutuhan Amoniak dan Gypsum
PKG akan memenuhinya sendiri.
Bahkan untuk Gypsum dari Pabrik
Revamp PA dialokasikan untuk Pabrik
ZA IV. ’’Dengan dibangunnya proyek
ZA IV maka akan mengurangi jumlah
gypsum yang dibuang ke area disposal.
Sedangkan untuk Asam Sulfat selain dari
produksi sendiri kita juga akan membeli
dari pabrik Smelting,” ungkap Anis
Dia berharap ke depan dengan
kehadiran pabrik ZA IV PKG mampu
menangkap peluang pasar lebih besar
lagi sehingga dapat meningkatkan nilai
tambah bagi perusahaan, “Proyek ini
juga akan memperkuat struktur bisnis
perusahaan khususnya basis nitrogen
dan mengurangi gypsum dalam disposal
sehingga membantu perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan,” pungkas Anis.
Berpotensi Menghemat Devisa
Faisal Alfarokhi
45 Juta Dolar AS
Erwyn Adi, Dirut FJM
Proyek Pabrik ZA IV
Pengembangan
09 No. 254, Oktober 2014
Petro dalam angka
10No. 254, Oktober 2014
Hum
as
- A
gung B
udia
di
Organisasi yang berkantor
pusat di jalan Pisang nomor 2
perumahan PKG ini memiliki
usaha warung makanan yang diberi
nama Flamboyan, serta Koperasi
Himpen-PG (KHPG) yang bergerak di
bidang perdagangan barang dan jasa.
anggota dilakukan melalui pertemuan
rutin setiap 2 bulan sekali di masing-
masing wilayah, serta setahun sekali
pada saat silaturahim HUT Himpen-PG
pada setiap bulan Desember.
Ketua Himpen-PG tahun 2014-2018, dr.
Sugeng Suparlan menjelaskan, secara
garis besar program kerja Himpen-PG
meliputi :
Organisasi, yaitu menyelenggarakan
Rapat Pengurus secara rutin atau
sesuai kebutuhan, dan tindak lanjutnya
oleh masing-masing anggota pengurus
terkait. Menghadiri Rapat Organisasi
yang diselenggarakan oleh Wilayah,
dan menghadiri undangan rapat dari
pihak luar / instansi terkait.
Kesekretariatan, melakukan kegiatan
administrasi persuratan, serta me-
lakukan pendataan inventaris. Mem-
bentuk Panitia Silaturrahim Anggota
HIMPEN-PG setiap tahun yang
direncanakan bertepatan dengan Hari
Ulang Tahun HIMPEN-PG pada tanggal
22 Desember. Membentuk Panitia
Rapat Anggota HIMPEN-PG setiap 4
tahun sekali.
Keanggotaan, melakukan pembaharuan
data anggota yang bertempat tinggal di
7 Wilayah, bekerja sama dengan Dep.
Personalia PKG. Memberikan informasi
Benefit Prokespen Perlu Dievaluasi
Himpen-PG
Perkembangan bisnis
PT Petrokimia Gresik (PKG) dari
Pabrik Pupuk Nitrogen menjadi
Produsen Pupuk Terlengkap
dan Terbesar di Indonesia tidak
terlepas dari jasa besar para
senior kita, yang pada masa
aktifnya telah berperan nyata,
mencurahkan segenap tenaga
dan pikirannya dalam upaya ikut
memajukan perusahaan yang
kita cintai ini. Para senior kita
itu, kini tergabung dalam satu
wadah organisasi yang dibentuk
pada tanggal 22 Desember
1990, dengan nama Himpunan
Pensiunan Petrokimia Gresik
(Himpen-PG)
1
P r o f i l
11 No. 254, Oktober 2014
Hu
ma
s -
Mu
rah
ma
n
Hum
as
- A
gung B
udia
di
secara berantai kepada Anggota
bila ada Anggota yang sedang sakit,
menjalani perawatan di rumah sakit
atau berita duka, agar terbina hubungan
kekeluargaan dan kebersamaan diantara
sesama anggota. Berupaya membantu
menangani masalah pengobatan dan
perawatan kesehatan anggota, dengan
cara membuka Klinik Gratis untuk
semua anggota di kantor HIMPEN-PG
jl. Pisang no. 2 Perum Petrokimia Gresik
setiap hari Senin, Rabu dan Jum’at pada
jam 09.00 sd 12.00 wib. Meneruskan
program Bantuan Kesehatan (Bankes)
kepada anggota yang menjalani
pengobatan dan perawatan di rumah
sakit yang plafonnya sudah habis .
Menyelenggarakan Rapat Anggota
untuk memilih Ketua dan Pengawas
HIMPEN-PG.
Menyelenggarakan Pengajian Rutin
halaman Gedung Serbaguna Tri Dharma
Petrokimia Gresik, kegiatan senam ini
sepenuhnya atas bantuan dari Yayasan
Petrokimia Gresik dan RS Petrokimia
Gresik. Melaksanakan kegiatan Senam
Line Dance setiap Selasa pagi jam 09.00
wib di Ruang Pertemuan HIMPEN-PG,
dan bernyanyi setiap Selasa malam jam
19.00 wib di Ruang Pertemuan HIMPEN-
PG. Menyalurkan bantuan uang tunai
dan beras dari Donatur pada saat Idul
Fitri kepada Anggota yang penerimaan
Pensiunnya dibawah Rp. 800.000.
Memberikan uang bantuan operasional
kepada wilayah berdasarkan jumlah
anggotanya. Meminta kepada Mana-
jemen PT Petrokimia Gresik agar
mengevaluasi Prokespen, karena
masih menggunakan Benefit Pelayanan
Kesehatan sistem Plafon yang nilainya
relatif kecil, serta agar mengikutkan
sertakan Anggota HIMPEN-PG menjadi
Peserta BPJS Kesehatan.
“Pengurus Himpen-PG berharap semua
anggotanya tetap sehat dan bahagia
di usia tua,” ujar dr. Sugeng Suparlan.
Harapan lainnya adalah melestarikan
ikatan batin diantara sesama Anggota,
dengan tujuan memelihara kerukunan,
persaudaraan, kegotong-royongan
dan mengusahakan kesejahteraan
bagi para anggota HIMPEN-PG
dalam arti yang seluas-luasnya, serta
memelihara hubungan baik dengan
PT Petrokimia Gresik yang dahulu
merupakan tempatnya bekerja. “Kami
sangat senang dan bangga terhadap
perkembangan Petrokimia Gresik,
tempat di mana dulu kami pernah
bekerja dan ikut membesarkan,
sehingga Jajaran Manajemen tetap ingat
dengan para seniornya, serta berkenan
memberi bantuan melalui HIMPEN-PG,”
jelas dr. Sugeng,
saat ditanya tentang
kesan pengurus
Himpen-PG terhadap
perkembangan PKG.
Harapannya terha-
dap PKG, selain
tetap memelihara
hubungan baik, Ma-
najemen PKG juga
agar mengevaluasi
Benefit Prokespen,
karena sampai saat ini masih
menggunakan Benefit Pelayanan
Kesehatan sistem Plafon yang saat ini
sudah tidak sesuai dengan kondisi di
lapangan (relatif kecil). Direksi PKG
adalah Penasihat HIMPEN-PG yaitu yang
memberikan saran, arahan dan bantuan
terhadap keberadaan, kemajuan dan
kelangsungan Organisasi HIMPEN-PG.
Di usianya yang ke 24 tahun pada 22
Desember 2014 nanti, Himpen-PG akan
menggelar acara ulang tahun dengan
mengangkat tema ‘Menjadi Tua Yang
Sehat, Sabar dan Bersyukur’ . Kita
semua tidak bisa menghindar bahwa
usia kita akan semakin tua, tetapi kita
harus terus berupaya agar kualitas hidup
kita terus meningkat, yaitu dengan cara
menjaga kesehatan supaya tetap sehat,
terus melatih kesabaran agar semakin
tangguh dalam menghadapi persoalan
hidup, dan senantiasa bersyukur agar
jiwa kita tenang. Dengan demikian Insya
Allah hidup kita di masa tua ini akan
tenteram. “Itulah maksud dan tujuan
tema HUT Himpen-PG tahun 2014,”
ungkap dr. Sugeng Suparlan. Semoga
terwujud dalam berkah dan ridhoNya,
amiin.
Hartono
2
3
1.
2.3.
Ketua Himpen-PG tahun 2014-2018, dr. Sugeng Suparlan (ke-2 dari kiri).Para Senior berpose bersama.Senam bersama Himpen-PG.
P r o f i l
12No. 254, Oktober 2014
Hum
as
- M
ura
hm
an
Hum
as
- A
gung B
udia
di
Iskan. Acara peresmian dihadiri oleh
Menteri Perindustrian, Perdagangan dan
Suplai dari Kerajaan Jordania, Hatem Al
Halawani, Wagub Jatim Syaifullah Yusuf,
Presiden Komisaris PJA, Amer Majali,
Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto,
Dirut PT Pupuk Indonesia, Arifin Tasrif,
Dirut PT Petrokimia Gresik, Hidayat
Nyakman, Dirut PT Petro Jordan Abadi
(PJA), Pranowo Tri Nusantoro, Dirut PT
Pupuk Sriwidjaja, Musthofa, Dirut PT
Rekayasa Industri, Firdaus Syahril, serta
undangan lainnya.
Peresmian perusahaan hasil kerjasama
antara Republik Indonesia dan Kerajaan
Jordania, dengan penyertaan modal
masing-masing 50 persen ini, disambut
gembira oleh semua hadirin.
Dirut PJA, Pranowo Tri Nusantoro, dalam
sambutannya mengatakan bah wa
peresmian pabrik yang mulai dibangun
sejak Januari 2012 ini, nantinya dapat
menghemat devisa negara sekitar 75
juta dolar AS per tahun. Petro Jordan
Abadi menghasilkan Asam Fosfat 200
ribu ton/tahun, Asam Sulfat 600 ribu ton/
tahun, Granulated Gypsum 550 ribu ton/
tahun, dan Purified Gypsum 550 ribu
ton/tahun, serta Asam Fluosilikat.
Kontraktor utama pembangunan PJA
adalah konsorsium Rekind dan Wuhuan
Engineering. Sedangkan desain proses
produksi Asam Fosfat yang diterapkan
di PJA merupakan hasil karya
pengembangan rancang bangun dari
tim engineering Petrokimia Gresik.
“Dengan beroperasinya Petro Jordan
Abadi diharapkan dapat membantu
jaminan kebutuhan bahan baku Asam
Fosfat Petrokimia Gresik, penyediaan
Purified Gypsum atau Granulated
Gypsum bagi pabrik semen, serta
pasokan Asam Fluosilikat yang
digunakan sebagai bahan baku
Aluminium Fluorida”, jelas Dirut PJA
Pranowo Tri Nusantoro.
Salah satu tujuan utama pendirian
Mengikis Ketergantungan Bahan Baku Impor
Peresmian PJA
“Dengan beroperasinya Petro Jordan Abadi
diharapkan dapat membantu jaminan kebutuhan
bahan baku Asam Fosfat Petrokimia Gresik,
penyediaan Purified Gypsum atau Granulated Gypsum bagi pabrik semen, serta pasokan Asam Fluosilikat yang digunakan sebagai bahan baku Aluminium
Fluorida”, jelas Dirut PJA
Pranowo Tri Nusantoro.
2
1
Liputan Khusus
13 No. 254, Oktober 2014
Hu
ma
s - A
gu
ng
Bu
dia
di
PJA ini memang untuk memperkuat
Lebih lanjut, Dirut Hidayat Nyakman
menyampaikan bahwa jaminan
ketersediaan bahan baku Asam
Fosfat dari PJA akan meningkatkan
kehandalan produksi pupuk PKG ,
untuk menunjang program pemerintah
di bidang ketahanan pangan nasional.
“Pabrik ini juga bernilai strategis
karena akan mengurangi biaya impor
bahan baku, sehingga pabrik ini juga
memperkuat struktur bisnis PKG untuk
bersaing di pasar bebas”, ujar Dirut
Hidayat Nyakman.
Menurut Menteri Perindustrian,
Perdagangan dan Suplai Kerajaan
Jordania, Hatem Al Halawa ni,
beroperasinya PJA ini memberikan
kepastian pasar ekspor batuan
fosfat dalam jangka panjang, dan
meningkatkan hubungan bilateral antara
Indonesia dan Jordania.
Kerjasama BUMN pupuk dengan
pemerintah Jordania dalam mewujudkan
pabrik Asam Fosfat ini mendapat
apresiasi dari Dahlan Iskan. “Saya yakin
pabrik ini akan memberi arti penting bagi
perkembangan industri pupuk dalam
negeri. Kami berharap kemitraan ini
terus berjalan dan dikembangkan pada
proyek-proyek lainnya,” kata Dahlan.
Kemitraan Jangka Panjang
Pada kesempatan tersebut, Dirut PT
Pupuk Indonesia (PIHC), Arifin Tasrif
mengatakan rencananya pabrik asam
fosfat sejenis dengan kapasitas yang
sama akan dibangun juga di lokasi pabrik
Pusri dan Pupuk Kaltim. “Kebutuhan
kita akan asam fosfat terus meningkat
dari sekarang 600 ribu ton per tahun
menjadi 1 juta ton di masa mendatang,
seiring kebutuhan pupuk NPK yang
terus meningkat. Pembangunan pabrik
asam fosfat baru nanti diharapkan bisa
memenuhi kebutuhan di masa depan,”
kata Dirut PIHC.
Menurut Arifin Tasrif, industri pupuk
kita masih bergantung dengan negara-
negara yang kaya bahan baku pupuk
yang tidak kita miliki. Karena itu, untuk
kebutuhan bahan baku terseb ut,
diperlukan dukungan pemerintah dalam
melakukan kerjasama dengan negara-
negara pemasok bahan baku, misalnya
Jordania dan Maroko yang memiliki
bahan baku pupuk yang cukup besar.
Bahan baku fosfat akan dipenuhi dari
Jordania, yang kini memiliki cadangan
hingga 2 miliar metrik ton.
Menteri Perindustrian, Perdagangan
dan Suplai Jordania, Hatem Al Halawani
membenarkan JPMC telah menandatangi
perjanjian pengembangan pabrik
sejenis dengan PKT. Sedangkan dengan
Pusri, rencananya penandatanganan
perjanjian akan dilakukan setelah
peresmian pabrik di Gresik. “Kemitraan
jangka panjang antara Jordania dengan
Indonesia di bidang manufaktur pupuk
ini, bertujuan mengamankan kebutuhan
pupuk di Indonesia untuk rencana
pembangunan pertanian dalam dua
dekade mendatang”, kata Hatem Al
Halawani.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifulah
Yusuf (Gus Ipul), dalam sambutannya
mengatakan peresmian pabrik ini
memastikan dalam kurun waktu 20
hingga 30 tahun mendatang, negara
Indonesia, khususnya di Jatim tidak
akan kekurangan pupuk. Pabrik ini
juga akan mengurangi ketergantungan
bahan baku pupuk. Oleh karena itu,
Pemerintah Provinsi Jatim mengucapkan
selamat dan berterima kasih atas
kehadiran dan keberadaan pabrik ini.
“Tidak itu saja, keberadaan pabrik
ini juga menambah jumlah investor
asing ke Provinsi Jatim. Selama ini,
investor asing yang masuk di Jatim di
antaranya berasal dari Amerika Serikat,
Jepang, Malaysia, Singapura, Brasil,
Inggris. Sekarang ini bertambah dari
dari Jordan yang merupakan pertama
kalinya invest di luar negeri, yakni di
Indonesia,” kata Gus Ipul. Wagub Jatim
ini berharap kehadiran pabrik asam
fosfat dapat berjalan lancar, sukses
dan bermanfaat untuk Indonesia. Selain
itu, Gus Ipul juga mengingatkan agar
melibatkan masyarakat sekitar dalam
pengembangan UMKM.
Usai acara peresmian, delegasi dari
Jordania berkesempatan ke kebun
percobaan Pusat Riset Petrokimia
Gresik, untuk melihat dari dekat aplikasi
pupuk NPK dan produk-produk inovasi
yang dikembangkan oleh PKG.
Hartono
3
1.
2 & 3.
Penekanan tombol bersama peresmian Petro Jordan AbadiPabrik Petro Jordan Abadi
Liputan Khusus
14No. 254, Oktober 2014
Hum
as
- H
art
ono
Solusi Mengatasi Sulitnya Rice Transplanter
Tenaga Tanam Padi
Saat ini, kata Dahlan, mesin bajak sudah didominasi produksi dalam negeri, begitu pula mesin panen, yang masih sulit adalah mesin penanam padi.
“Jadi ini tantangan dan sekaligus peluang bagi industri dalam negeri untuk memberi dukungan bagi peningkatan produksi padi kita,”
tutur Dahlan.
Liputan Khusus
15 No. 254, Oktober 2014
Hu
ma
s -
Ha
rto
no
Aplikasi Rice Transplanter di kebun percobaan
nefisiensi masih menjadi tantangan
I
yang masih mengandalkan sistem
tradisional, karena kurangnya dukungan
teknologi modern. Pola tanam yang tidak
efisien menjadikan hasil panen banyak
yang hilang (losses), hingga kini masih
mencapai 11% pasca panen. Dengan
kondisi itu, tidak heran kalau ada petani
harus gigit jari pasca panen. Hasil panen
tak sebanding dengan biaya produksi
yang telah mereka keluarkan. Pasca
panen mestinya senang, tetapi malah
menanggung beban utang, bahkan
putus asa lalu banting setir ke sektor
lain, karena sektor pertanian mereka
anggap tak lagi mampu mengangkat
kesejahteraan yang mereka harapkan.
Ada pula yang tetap kukuh menggarap
lahannya sekalipun merugi pasca
panen, bermodal pas-pasan, berpola
tanam apa adanya. Hasil panen menjadi
soal belakangan.
Di tengah sulitnya mencari tenaga
kerja, mekanisasi pertanian melalui
pemanfaatan alat-alat pertanian sejak
persiapan sampai menjelang panen
sudah tidak bisa ditawar lagi. Mekanisasi
pertanian selain memberikan kontribusi
pada produktivitas tenaga kerja, juga
ketepatan waktu, efisiensi, penurunan
biaya produksi , penurunan susut
panen dan pasca panen. Tetapi,
merombak pola budidaya dari sistem
tradisional ke semi modern agar lebih
efisien juga tidak sepi kendala, karena
modal petani yang pas-pasan. Oleh
karena itu, mantan Meneg BUMN,
Dahlan Iskan menyambut baik program
Petrokimia Gresik (PKG) yang turut
mendukung usaha merombak sistem
tanam padi dan pengelolaannya melalui
program cluster pertanian. Program
ini bertujuan mengelompokkan petani
hingga lahannya menjadi 5 ribu hektare
setiap cluster.
Apa yang dimaksud Dahlan Iskan itu
adalah Progam Integrasi Agribisnis
Abadi yang sebelumnya dinamai
Program Cluster Agribisnis. PKG
telah mengaplikasikan program
tersebut di beberapa daerah, seperti
Tulungagung, Bojonegoro dan Tuban,
Jawa Timur. Program ini bertujuan
untuk meningkatkan produktivitas
dan pendapatan usaha tani. Dengan
program tersebut, setiap kelompok
tani selain dibina dan diberi bantuan
pemberantasan hama, benih dan
pupuk, mereka juga dibekali peralatan
pertanian. Salah satunya adalah mesin
penanam padi (rice transplanter).
“Dengan demikian, produksi padi bisa
meningkat dan mempunyai mutu yang
baik sehingga dapat bersaing,” kata
Dahlan.
Dahlan mengatakan selama ini
yang sudah memasyarakat adalah
mesin bajak. Mesin bajak kini sudah
menggantikan pola tanam tradisional.
Sebagian besar petani sudah tidak lagi
membajak sawah dengan kerbau atau
sapi. Mereka juga tidak lagi mencangkul
sawahnya. Begitu pula mesin perontok
gabah, bahkan petani kini sudah mampu
membuatnya karena sangat sederhana.
Tidak kalah pentingnya adalah mesin
penanam padi, tetapi masih sulit
diaplikasikan petani. “Karena itu, dengan
program cluster pertanian nanti petani
bisa didorong untuk menggunakannya,”
kata Dahlan yang didampingi Dirut
PT Pupuk Indonesia, ArifinTasrif, Dirut
PKG, Hidayat Nyakman dan Dirut PT
Petro Jordan Abadi (PJA), Pranowo Tri
Nusantoro, saat menunjukkan aplikasi rice
transplanter kepada Menteri Perindustrian,
Perdagangan dan Suplai Kerajaan
Jordania, Hatem Al Halawani, Chairman
Jordan Phosphate Mining Company, Amer
Majali bersama rombongannya di Kebun
Percobaan (Buncop) usai peresmian PJA.
Kata Dahlan, mencari orang menjadi
buruh tanam padi sekarang ini sulitnya
bukan main. Kalau pun ada, sudah tua-
tua. “Akibatnya, biaya tanam mahal sekali.
Bahkan, jadwal tanam seringkali harus
mundur, menunggu tenaga yang masih
dipakai di tempat lain. Ancaman bagi
peningkatan produksi beras juga ada di
sektor ini,” ujar Dahlan.
Tujuan penerapan rice transplanter adalah
untuk mempercepat waktu pelaksanaan
tanam dan mengantisipasi kurangnya
tenaga kerja di bidang pertanian.
Dengan penerapan rice tranplanter maka
pelaksanaan tanam dapat dilakukan
serempak sehingga dapat meminimalisasi
serangan hama penyakit terutama wereng
dan tikus, serta dapat menghemat
kebutuhan air.
Saat ini, kata Dahlan, mesin bajak sudah
didominasi produksi dalam negeri, begitu
pula mesin panen, yang masih sulit adalah
mesin penanam padi. “Jadi ini tantangan
dan sekaligus peluang bagi industri
dalam negeri untuk memberi dukungan
bagi peningkatan produksi padi kita,”
tutur Dahlan.
Hartono
Liputan Khusus
16No. 254, Oktober 2014
perbankan yang telah berkerjasama
dengan PKG untuk pemberian fasilitas
ini adalah Bank Mandiri, BRI, dan BNI.
Diharapkan pemberian fasilitas ini dapat
mempermudah transaksi penyaluran
S
pupuk bersubsidi secara kredit.
ejak 2013 PT Petrokimia Gresik (PKG) telah bekerjasama dengan 4 perbankan yakni BRI, BNI, Mandiri dan
BCA dalam melayani penerimaan pembayaran pupuk bersubsidi dari distributor melalui sistem host-to-host
(h2h). Sistem ini menghubungkan server perbankan dan server PKG secara online sehingga memudahkan
distributor untuk pembayaran pupuk bersubsidi dengan berbagai pilihan channel perbankan melalui Teller, ATM,
maupun Internet Banking. Karena sistem ini berjalan secara online, maka PKG dapat memonitor penerimaan dari
distributor secara real time.
Menilik kesuksesan sistem ini dan untuk mendayagunakan jaringan h2h yang sudah ada maka PKG terus berinovasi
untuk memberikan kemudahan kepada distributor pupuk bersubsidi. Salah satunya dengan memberikan fasilitas
Distributor Financing (DF) secara h2h.
General Manager Administrasi Keuangan Herry Widyatmoko selaku penanggung jawab program ini, memaparkan
secara detil seputar DF dan berikut petikan wawancaranya.
Bagaimana awal mula munculnya ide
ini?
Pemberian fasilitas ini berawal dari
adanya kelemahan dalam sistem jaminan
kredit BG atau sertifikat deposito.
Pada sistem lama, distributor terlebih
dahulu harus menyerahkan jaminan
berupa BG atau sertifikat deposito
untuk dapat melakukan transaksi
kredit dengan jangka
waktu 30 hari. Jika
pada jatuh tempo
distributor tidak
melunasi hutang-
nya, maka PKG
berhak mencairkan
BG atau sertifikat
deposito tersebut.
Namun proses
penca i ran
memerlukan waktu hingga 1 – 2 minggu.
Selain itu selama piutang tersebut
belum lunas, distributor tidak dapat
melakukan penebusan pupuk subsidi.
Hal ini kemudian berdampak terhadap
cashflow dan target omzet perusahaan.
Karena itulah kami merancang sistem
DF.
Sejauh mana sosialisasi fasilitas DF
ini kepada pada distributor?
PKG telah melakukan roadshow ke
seluruh daerah untuk menyosialisasikan
kepada seluruh distributor pupuk
bersubsidi. Sosialisasi yang digelar
sejak April 2014 ini diharapkan mampu
memberikan pemahaman kepada
distributor mengenai manfaat DF.
Wawancara
Pembayaran Pupuk Menjadi Lebih Mudah
Sistem Distributor Financing
Herry Widyatmoko(General Manager Administrasi Keuangan)
Hum
as
- F
ais
al A
lfaro
khi
17 No. 254, Oktober 2014
Sistem ini diharapkankan akan efektif
berjalan pada seluruh distributor pada
akhir tahun 2014. Pada tahap awal
sebanyak 20 distributor dari Jawa
Tengah terpilih untuk dijadikan pilot
project atau percontohan penerapan DF.
Para distributor ini diberikan pelatihan
(workshop) mengenai pelaksaanan
teknis penebusan hingga pembayaran
pupuk bersubsidi secara kredit dengan
fasilitas DF melalui Sistem Informasi
Penebusan dan Penyaluran Pupuk
Bersubsidi (SIP3) secara online.
Bagaimana progress DF sampai
dengan sekarang ?
Sejak dimulainya sosialisasi DF pada
bulan April 2014 lalu s.d Oktober
2014 ini jumlah distributor yang
direkomendasikan PKG kepada
yang sudah dapat digunakan adalah
Rp. 134 M. Kami optimis di akhir tahun
2014 nanti seluruh distributor yang
direkomendasikan tersebut sudah
dapat menggunakan fasilitas DF
untuk melakukan penebusan pupuk
bersubsidi secara kredit dengan PKG.
Selain h2h dari sisi penerimaan apakah
ada pengembangan selanjutnya?
Manfaat h2h penerimaan yang berada
di hulu bisnis proses perusahaan ini,
juga dirasa perlu diterapkan dalam hilir
bisnis proses, yaitu proses pembayaran.
Pengembangan h2h pembayaran
dilakukan kepada pihak ke-3 dan
internal karyawan untuk memenuhi
nilai-nilai perusahaan yaitu “Customer
Satisfaction” (Kepuasan Pelanggan)
dengan menerapkan “Service Excellent”
(Pelayanan Maksimal). Sistem
pengembangan Payment dilakukan
secara bertahap, yaitu memindahkan
fungsi kasir ke pihak bank dengan
menggunakan warkat khusus,
mengimplementasikan pembayaran
secara h2h yaitu berupa E-SPPD untuk
mengelola perjalanan dinas karyawan
secara web based, dan penggunaan
Cash Card untuk mengelola kas kecil
department. Sistem tersebut akan
didukung atas kerjasama yang baik
antara PKG dengan pihak Bank.*
Keuntungan Fasilitas Distributor Financing
a. Petrokimia Gresik
Mendapatkan kepastian pembayaran dari bank atas penebusan pupuk
bersubsidi oleh distributor tepat pada tanggal jatuh tempo.
Dengan sistem online akan memudahkan pemantauan penebusan pupuk
bersubsidi dan posisi piutang distributor secara realtime.
Adanya kepastian pembayaran dari bank akan sangat membantu PKG
dalam merencanakan cashflow perusahaan.
Kedepan SIP3 akan diintegrasikan dengan fasilitas pelaporan F5 dan rekap
F6 secara online, sehingga dapat mempermudah PKG dalam memonitor
penebusan dan penyaluran pupuk bersubsidi kepada distributor sampai
ke kelompok tani dan PKG dapat melakukan penagihan penyaluran pupuk
bersubsidi kepada pemerintah secara tepat waktu dan sesuai dengan
laporan yang ada.
b. Distributor
Distributor yang menggunakan fasilitas DF dibagi menjadi beberapa kategori
dan mendapat fasilitas sesuai lama masa kerjasama dengan PKG. Kategori
A (kerjasama lebih dari 5 tahun), kategori B (kerjasama 2 – 5 tahun), dan
kategori C (kerjasama di bawah 2 tahun).
c. Bank
Meningkatkan jumlah nasabah yang menggunakan fasilitas perbankan.
Meningkatkan penyaluran kredit kepada nasabah (distributor pupuk).
Mendapatkan profit dari biaya provisi dan beban bunga yang dibebankan
kepada distributor melalui fasilitas DF
Lampiran
Skema Alur Distributor Financing (DF)
Keterangan
Hari ke-0 : Distributor tebus pupuk kredit dan membayar PPN 10%
secara tunai
Hari ke-30 : Distributor bayar pokok hutang ke PKG, jika tidak maka
Hari ke-31 : Perbankan membayar hutang distributor ke PKG, maka
fasilitas DF aktif sehinngga kewajiban distributor beralih dari
PKG ke perbankan.
Hari ke-31-60 : Distributor akan dikenakan bunga 10,25% p.a
Hari ke-61-90 : Distributor akan dikenakan bunga 10,50% p.a
Hari ke-91-120 : Distributor akan dikenakan bunga 10,75% p.a
Wawancara
Kredit T30 bunga 0%
H H H H H0 30 60 90 120
Fasilitas DF aktif PKG mendapat pembayaran dari Perbankan dan kewajiban distributor beralih dari PKG ke
Perbankan
Kategori
A
B
C
0,25%
0,25%
0,25%
s.d 90 hari
s.d 90 hari
s.d 90 hari
s.d 5X
s.d 2X
1X
10,25% s.d 10,75% p.a
10,25% s.d 10,75% p.a
10,25% s.d 10,75% p.a
Biaya BungaBiayaProvisi
LimitKredit
Jangka WaktuPinjaman
18No. 254, Oktober 2014
Malam Penganugerahan Petro-
kimia Gresik Media Award
(PMA) 2014 di ballroom 89
Ciputra World Surabaya pada 15
Oktober 2014 mendapatkan apresiasi
“Dukungan teman-teman wartawan kami
rasakan sangat membantu kami dalam
meningkatkan peran Petrokimia Gresik
di bidang ketahanan pangan nasional,
serta dalam membantu masyarakat dan
dan nasional, dengan total 97 karya.
Sedangkan pada PMA 2013 diikuti oleh
42 wartawan dari 27 media, dengan 56
karya.
Ragam Peristiwa
Ajang Apresiasi Bagi Insan PersPetrokimia Gresik Media Award (PMA) 2014
Hum
as
- M
ura
hm
an
19 No. 254, Oktober 2014
Sebanyak 50 orang staf Sekretaris Direktorat Jenderal
Basis Industri Manufaktur (Setditjen BIM) Kementerian
Perindustrian berkunjung ke Petrokimia Gresik. Rombongan
dipimpin oleh Kepala Bagian Program Evaluasi dan
Pelaporan (PEP) Setditjen BIM, Agus Wibowo dan disambut
oleh Direktur Produksi Petrokimia Gresik (PKG), Nugroho
Christijanto, di Wisma Kebomas pada 2 Oktober 2014.
Dalam sambutannya, Nugroho Christijanto, menyampaikan
rasa bangganya dengan kunjungan Setditjen BIM yang
ingin melihat PKG lebih dekat, baik secara fisik pabriknya
maupun tentang peran penting PKG bagi industri pupuk
dan kimia serta ketahanan pangan nasional. Nugroho
berharap kunjungan ini bisa mendapatkan informasi sesuai
sasaran yang diharapkan.
Agus Wibowo selaku ketua rombongan mengatakan, kunjungan ke PKG ini merupakan sasaran yang tepat bagi para
stafnya, yang kebanyakan masih berusia muda. Tujuannya adalah untuk memberikan wawasan ke depan mengenai
industri bagi generasi muda, baik dari segi manajemen maupun operasionalnya.
Agus Wibowo mengakui PKG sangat cocok dijadikan tempat belajar, karena adanya penerapan teknologi canggih di
pabrik pupuk, serta fase-fase proses produksinya yang beragam. “PKG sangat tepat untuk tempat pembekalan wawasan
industri bagi generasi muda,” ucap Agus.
Nanik Djuniwati
P
“Merupakan kebahagiaan bagi kami manajemen
Petrokimia Gresik karena telah ditunjuk oleh Pupuk Indonesia Persero sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rakor
TKK-MR semester II di tahun 2014,” kata Sekretaris Perusahaan, Wahjudi, dalam sambutannya.
Wayudi menambahkan, semakin berkembangnya perusahaan maka semakin kompleks permasalahan serta semakin
tinggi tingkat risiko yang dihadapi. Hal ini memacu kita untuk berpikir keras agar risiko yang akan terjadi dapat diminimalkan
sesuai dengan peraturan perundangan yang ada. Rakor TKK dan MR ini diharapkan dapat menjadi ajang diskusi atas
berbagai hal tersebut, sekaligus sarana saling berbagi pengalaman terkait isu sentral GCG dan MR, sehingga berbagai
permasalahan yang timbul dapat diselesaikan bersama guna meningkatkan kinerja perusahaan masing masing.
Nanik Djuniwati
Ragam Peristiwa
PKG Cocok Sebagai Tempat Pembekalan
Meminimalkan Risiko Untuk Meningkatkan Kinerja
Kunjungan Setditjen BIM Kemenperin
Rakor TKK-MR
Hu
ma
s -
Mu
rah
ma
n
Hum
as
- M
ura
hm
an
20No. 254, Oktober 2014
CSR
Bantuan 9 ribu Benih Jahe Merah
Galakkan Urban Farming
erakan
G
Acara penyerahaan bantuan kepada
warga itu berlokasi di SDN 4 Randuagung
yang dihadiri Bupati Gresik, Sambari
Halim Radianto, Wakil Bupati Moh.
Qosim, Sekretaris Perusahaan (Sesper)
PKG, Wahyudi, pada 22 Oktober 2014.
Wahyudi menyatakan, program ini
merupakan wujud nyata dari pihak
manajemen dalam mengga-lakkan
urban farming. “ K a m i
menilai bahwa
kegiatan urban
farming ini sangat
baik sekali,
sehingga kami
akan mendukung
p r o g r a m -
program yang
bermanfaat bagi
warga,” ujar Sesper.
Dengan pemberian 9.000 tunas jahe
merah ini, diharapkan dalam waktu
8 bulan ke depan hasil panen yang
didapatkan dapat mencapai 30 hingga
45 ton. “Kami memberikan 3.000 kantong
tunas jahe, dimana setiap kantong
terdapat 3 tunas jahe merah. Nantinya
dalam waktu 8 bulan, kami harapkan
hasil panen tiap kantong mencapai
10-15 kg, sehingga jika program ini
berjalan dengan baik, maka harapan
kami, warga akan memanen 30-45 ton
jahe merah,” tambah Wahyudi.
Dari segi ekonomi, harga jahe merah
ini cukup menggiurkan, antara 8.000
hingga 10.000 per kilogram, sehingga
jika pa-nen ini berhasil dalam 8 bulan
kedepan, warga akan mendapatkan
penghasilan kotor lebih dari Rp 240
juta.
Selain memberikan
tunas jahe, PKG
juga memberikan
bantuan berupa
pupuk, uang dan
bantuan tenaga
p e n y u l u h a n .
“ D a l a m
program ini kami
memberikan 150 ton pupuk PHONSKA,
3 ton pupuk Petroganik dan 1 ton NPK
Kebomas jenis 15-15-15, selain itu kami
juga memberikan dana bantuan sebesar
Rp 30 juta,” terang Wahyudi.
PKG berharap adanya kerjasama
antara PKG dengan Badan Penyuluh
dalam program urban farming
dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. “Selain sebagai tanaman
obat-obatan keluarga dan penghijauan,
program ini dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat karena nilai
ekonomis jahe merah juga cukup tinggi,”
kata Wahyudi menutup sambutannya.
Nanik Dj
Hum
as
- F
ais
al A
lfaro
khi
1.
2.
Sekretaris Perusahaan PKG, Wahyudi secara simbolis memberikan tunas tanaman jahe merah kepada Bupati dan Wakil Bupati Gresik.Sekretaris Perusahaan PKG, Wahyudi menanam tunas tanaman Jahe merah.
21
21 No. 254, Oktober 2014
Opini
Ketahanan Pangan Jelang Kenaikan Harga BBM
Belum Genap sebulan masa
pemerintah presiden Republik
Indonesia ke 7, Joko Widodo telah
menaikkan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) bersubsidi sebesar Rp 2.000 per
liter untuk bensin dan solar.
Kebijakan pengurangan subsidi BBM
melalui peningkatan harga BBM akan
berdampak pada kinerja semua sektor
ekonomi, termasuk sektor pertanian.
Bagi petani, dampak langsung dari
kenaikkan BBM akan berpengaruh
pada meningkatnya biaya operasional
input produksi pertanian seperti usaha
traktor, pompa air untuk pengairan,
power thresher, penggilingan padi.
Sedangkan dampak tidak langsung
biasanya adalah kenaikan biaya
transportasi (seperti pupuk dan
pestisida) serta ada yang bersifat
penyesuaian dengan berubah ongkos
atau harga seperti upah tanam
disesuaikan dengan perubahan ongkos
traktor dan harga barang-barang serta
berubah pembagian hasil
sewa jasa antara pemilik
dan operator.
produksi. Input lain, seperti benih,
obat-obatan, upah tenaga kerja juga
mengalami peningkatan seiring dengan
kenaikan harga BBM. Perubahan kinerja
faktor/sewa produksi menyebabkan
peningkatan biaya produksi padi di satu
sisi, dan di sisi lain berubah produktivitas
akibat terjadi perubahan penggunaan
faktor produksi, di mana selanjutnya
akan menyebabkan turun keuntungan
yang diperoleh petani
Sehingga untuk menjaga agar
keuntungan riil petani padi tidak banyak
berubah, bahkan meningkat, perlu
dilakukan penyesuaian HPP gabah
yang dihasilkan petani. Penyesuaian
HPP Gabah Kering Panen (GKP) ini juga
harus dikuti penyesuaian HPP Gabah
Kering Giling (GKG). Kinerja RMU (Rice
Milling Unit) selain dipengaruhi oleh
HPP GKP yang ditransmisikan lewat
HPP GKG, juga dipengaruhi naiknya
harga BBM, dimana kinerja RMU
pada akhirnya berkontribusi dalam
pembentukan HPP beras yang wajar.
Dengan demikian secara jelas terlihat
bahwa kenaikan
harga BBM
a k a n
berdampak
terhadap kinerja
usaha input dan produksi
padi baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Untuk tetap mempertahankan
keuntungan yang wajar bagi
petani padi, maka harus diikuti
dengan adanya kebijakan
penyesuaian HPP gabah.
Kebijakan penyesuaian HPP gabah
akan berujung pada naiknya harga
pangan dilini konsumen terakhir yaitu
tingkat rumah tangga. Aksesibilitas
atau keterjangkauan terhadap pangan.
Berdasarkan data dari Departemen
Kesehatan tahun 2008, akibat dari
kenaikkan BBM pada saat itu akses
rumah tangga terhadap pangan sangat
memprihatinkan, konsumsi rata-rata
pangan belum mencapai standar
kecukupan. Terdapat 81 juta orang yang
mengalami defisit energi dan protein,
sementara 8 juta orang lainnya berada
dalam kondisi rawan pangan.
Begitupun status gizi anak, angka
kematian bayi dan gangguan
pertumbuhan anak menunjukkan
indikasi belum tercukupinya kebutuhan
gizi ditingkat individu secara merata.
Keadaan tersebut menujukkan bahwa
ditingkat rumah tangga ketahanan
pangan masih lemah pasca kenaikkan
harga BBM pada tahun 2008. Penyebab
utamanya adalah ketidak mampuan
rumah tangga untuk membeli dan
mencukupi kebutuhan pangan mereka.
Oleh karena itu kebijakan pemerintah
seperti yang tertuang dalam PP No.
68/2002 dalam meningkatkan ketahanan
pangan dengan cara intervensi
kebijakan harga pangan terutama
beras harus dikaji agar akses individu
terhadap pangan tidak menurun
pasca kenaikkan harga BBM dan
juga melindungi produsen dari
anjloknya harga saat panen melalui
kebijkan harga dasar GKP dan
pagu harga beras.
Ketentuan pengendalian harga
khususnya terhadap pangan bertujuan
untuk menghindari terjadinya gejolak
harga yang berakibat pada resahnya
masyarakat. Dengan demikian
pengendalian harga pangan harus
mengetahui mekanisme pasar atau
adanya intervensi pasar dengan cara
mengelola dan memelihara cadangan
pangan pemerintah, mengatur dan
mengelola pasokan pangan, mengatur
kelancaran distribusi pangan dan
menetapkan kebijakan pajak dan atau
tarif.
Oleh :Faisal Alfarokhi
(Staf Departemen Hubungan Masyarakat)
22No. 254, Oktober 2014
South Asia 39,8%
East Asia 16,1%
Central Europe 2,9%
West Europe -0,8%
East Europe & Central Asia 11,1%
Noth Africa 2,9%
Sub-SaharanAfrica 3,6%
North America 5,4%
Latin America& Caribbean 5,4%
Oceania 1,3%
West Asia 39,8%
Terdapat empat hal yang akan menjadi
fokus MEA pada tahun 2015 yang dapat
dijadikan suatu momentum:
(1). Pasar Tunggal dan Basis Produksi
Negara-negara di kawasan Asia
Tenggara ini akan dijadikan sebuah
wilayah kesatuan pasar dan basis
produksi. Dengan terciptanya
kesatuan pasar dan basis produksi
maka hambatan-hambatan akan
ditiadakan (baik hambatan tarif
maupun non-tarif) sehingga
mendorong arus barang, jasa,
investasi, modal dalam jumlah
yang besar, dan skilled labour antar
negara-negara di kawasan Asia
Tenggara menjadi lebih bebas.
(2). Kawasan Ekonomi Berdaya Saing
Tinggi
Kawasan MEA akan dibentuk
sebagai kawasan ekonomi dengan
tingkat kompetisi yang tinggi,
yang memerlukan suatu kebijakan
yang meliputi competition policy,
consumer protection, Intellectual
Property Rights (IPR), taxation, dan
E-Commerce. Dengan demikian,
dapat tercipta iklim persaingan
yang adil; terdapat perlindungan
berupa sistem jaringan dari agen-
agen perlindungan konsumen;
mencegah terjadinya pelanggaran
hak cipta; menciptakan jaringan
transportasi yang efisien, aman, dan
terintegrasi; menghilangkan sistem
Double Taxation, dan; meningkatkan
perdagangan dengan media
elektronik berbasis online.
(3). Kawasan yang memiliki perkemba-
ngan ekonomi yang merata,
dengan memprioritaskan pada
Usaha Kecil Menengah (UKM).
Kemampuan daya saing dan
dinamisme UKM akan ditingkatkan
dengan memfasilitasi akses mereka
terhadap informasi terkini, kondisi
pasar, pengembangan sumber daya
manusia dalam hal peningkatan
kemampuan, keuangan, serta
teknologi.
(4). Integrasi secara penuh terhadap
perekonomian global.
Integrasi terhadap perekonomian
global dilakukan keberlanjutan
adopsi international best practice
dan standard di bidang produksi
dan distribusi serta dengan
peningkatan partisipasi negara-
negara di kawasan Asia Tenggara
pada jaringan pasokan global
melalui pengembangkan paket
bantuan teknis kepada negara-
negara Anggota ASEAN yang
kurang berkembang. Hal tersebut
dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan industri dan produkti-
vitasprjuangan sehingga tidak
hanya terjadi peningkatkan
partisipasi mereka pada skala
regional namun juga memunculkan
inisiatif untuk terintegrasi secara
global.
Satu hal yang pasti adalah dengan
terbentuknya MEA-2015, maka berbagai
produk (baik barang maupun jasa) akan
secara mudah diperjual belikan satu
Selangkah Menuju MEA 2015
Oleh :
Satriyo Nugroho / T-324683
(Kepala Proyek Ammonia &
Opini
Regional and Sub-regional share of world increase in nitrogen fertilizer consumption, 2012 - 2016
Sum
ber
: : FA
O O
utlo
ok
report
to 2
016
Gambar 1 : Peta kenaikan kebutuhan pupuk Nitrogen 2012-2016
Dok.
Prib
ad
i
23 No. 254, Oktober 2014
South Asia 33,7%
East Asia 37,3%
Central Europe1,5%
West Europe 2,0%
East Europe & Central Asia 4,5%
Noth Africa 0,2%
Sub-SaharanAfrica 1,5%
North America 15,5%
Latin America& Caribbean 21,1%
Oceania 0,4%
West Asia 0,9%
sama lain di antara negara-negara
anggota ASEAN karena hambatan-
hambatan perdagangan akan
cenderung berkurang bahkan menjadi
tidak ada. Di satu sisi kompetisi akan
semakin ketat, tetapi di sisi lain akan
makin terbuka peluang yang lebih besar
bagi kita untuk memasarkan produk-
produk kita ke negara lain.
“Bagaimana dengan pupuk ? “
Di tahun 2012, FAO (Food & Agriculture
Organization for United Nation) telah
memproyeksikan kebutuhan pupuk
untuk pemupukan di dunia (Nitrogen,
Fosfat dan Potash) akan mencapai 194.1
Juta Ton (2016) dibandingkan 180.1
Juta Ton (2012). Dan bila diperhitungkan
juga untuk kebutuhan non-pemupukan
tanaman (peternakan, perikanan, dll)
kebutuhan akan mencapai 235.9 Juta
Ton (2016) dibandingkan 217.3 Juta Ton
(2012). Dalam laporan yang sama, juga
disebutkan bahwa kebutuhan pupuk
terbesar adalah tetap di wilayah Asia,
sebagaimana terlihat di gambar 1~3.
Peningkatan kebutuhan pupuk
Nitrogen di dunia : 60% di Asia,
19% di Amerika, 13% di Eropa, 7%
di Afrika dan 1 % di Oceania. Untuk
wilayah Asia, 30% ada di India, 7%
di China, 6% di Pakistan, 5% di
Indonesia, 3% di Bangladesh, 2% di
Vietnam dan 1% di Malaysia.
Peningkatan kebutuhan pupuk
Fosfat di dunia : 58% di Asia, 24% di
Opini
Regional and Sub-regional share of world increase in Potash fertilizer consumption, 2012 - 2016
Amerika, 11% di Eropa, 4% di Afrika
dan 3% di Oceania. Untuk wilayah
Asia, 25% ada di India, 14% di China,
4% di pakistan, masing-masing 3% di
Indonesia dan Bangladesh.
Peningkatan kebutuhan pupuk Potash
di dunia sebesar : 72% di Asia, 18%
di Amerika, 8% di Eropa, 2% di Afrika
dan 0.4% di Oceania. Untuk wilayah
Asia, 32% di India, 25% di China, 5%
di Indonesia, 3% di Thailand, 2% di
Vietnam, 1% di Malaysia, dan sisanya
negara-lain di Asia.
Dengan anggapan bahwa proyeksi
FAO tahun 2012 tersebut masih relevan
dengan kondisi 2014, maka terlihat
bahwa di antara negara-negara ASEAN,
proyeksi pertumbuhan kebutuhan
pupuk Indonesia adalah yang terbesar.
Hal ini akan menempatkan Indonesia
sebagai sasaran pasar pupuk terbesar
di wilayah Asean.
Kalau dalam dunia pencak silat di
Indonesia ada pertarungan bebas versi
IPSI, di mana laga pertarungan hanya
di Indonesia dengan pesilat-pesilat dari
Indonesia saja, maka memasuki MEA-
2015, laga pertarungan kita akan makin
luas dengan jumlah pesilat yang semakin
banyak dengan tingkat persaingan yang
semakin tinggi. Kita bisa berlaga di
Thailand, Malaysia, dll dan sebaliknya
pesilat – pesilat negara lain juga bebas
berlaga di Indonesia. Peluang usaha
akan semakin luas, sekaligus tingkat
kompetisi juga akan semakin ketat.
“Control Your Own Destiny or Someone
Else Will”, Jack Welch, Chairman & CEO
General Electric.
Untuk memenangkan persaingan yang
akan semakin ketat tersebut, maka
Operational Excellence (OE) dalam
setiap aktifitas perusahaan adalah
suatu keharusan. Selangkah lagi kita
memasuki MEA-2015, harapan-harapan
baru terbentang, peluang-peluang
baru terbuka lebar. Kita kibarkan
bendera Petrokimia Gresik di seluruh
wilayah ASEAN, dan kita wujudkan visi
perusahaan untuk “Menjadi produsen
pupuk dan produk kimia lainnya yang
berdaya saing tinggi dan produknya
paling diminati konsumen” di pasar
tunggal Asean. Pupuk... Ya Petro.
“The best way to predict the future is to
create the future.”, Peter Drucker.
Gambar 3 : Peta kenaikan kebutuhan pupuk Potash 2012-2016
Regional and Sub-regional share of world increase in Phosphate fertilizer consumption, 2012 - 2016
South Asia 32,7%
East Asia 20,3%
Central Europe 2,0%
West Europe 2,5%
East Europe & Central Asia 6,9%
Noth Africa 0,9%
Sub-SaharanAfrica 2,9%
North America 3,0%
Latin America& Caribbean 21,1%
Oceania 3,0%
West Asia 4,7%
Su
mb
er
: : FA
O O
utlo
ok
rep
ort
to
20
16
Gambar 1 : Peta kenaikan kebutuhan pupuk Fosfat 2012-2016
Sum
ber
: : FA
O O
utlo
ok
report
to 2
016
24No. 254, Oktober 2014
penguatan, bahwa dengan ber-
GCG dapat membantu perusahaan
mencapai tujuannya. Itulah sebabnya
perusahaan dalam mengarahkan dan
mengendalikan jalannya bisnis antara
lain dengan mengimplementasikan
GCG secara efektif, konsisten dan
berkelanjutan untuk mencapai
sustainability dan tetap berlandaskan
tiga aspek penting dalam GCG yaitu :
Conformance (Kesesuaian), Compliance
(Kepatuhan), dan Performance (Kinerja).
Tentu saja dengan seluruh perangkat
yang ada yang meliputi GCG Manual,
Board Manual, Corporate Manual, Code
of Conduct, Internal Audit Charter,
Whistleblowing System dan manual
lainnya.
Banyak pula kalangan menilai aplikasi
GCG hanya sebagai fatamorgana.
Mereka tidak salah, karena penerapan
GCG memang tidak semudah apa yang
dikatakan. Butuh komitmen yang kuat
dari setiap individu pelakunya. Lalu,
bagaimana dengan Petrokimia Gresik?
Salah satu wujud komitmen kuat untuk
melaksanakan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (GCG) adalah dengan
melaksanakan kebijakan Tata Kelola dari
induk perusahaan PT Pupuk Indonesia
(Persero) yang telah menyelenggarakan
rapat koordinasi bidang Tata Kelola
Korporat & Manajemen Risiko
secara berkala di lingkungan PT
Pupuk Indonesia (Persero) untuk
mensinergikan dan mewujudkan visi
misi bersama.
Sinergi yang dibangun ini tentu saja
tidak hanya sebatas untuk memudahkan
komunikasi serta menyamakan
persepsi saja, akan tetapi membuat
standarisasi struktur organisasi Tata
Kelola Korporat & MR. Seperti yang
dilakukan Petrokimia Gresik, yaitu telah
diterbitkannya Struktur Organisasi Tata
Kelola Perusahaan & Manajemen Risiko
melalui Surat Keputusan Direksi Nomor
: 0263/LI.00.01/30/SK/2014 tanggal 1
Oktober 2014.
Dengan telah ditetapkannya struktur
organisasi Tata Kelola Perusahaan &
MR tersebut, Perusahaan berharap
penerapan GCG yang tercermin di
dalam seluruh aspek operasional
perusahaan akan menjadi sistem
yang komprehensif dalam perusahaan
sehingga menjadikan perusahaan bisa
lebih kuat, stabil dan berkelanjutan.
Pertanyaan lain pun kemudin muncul,
bagaimana GCG dapat dirasakan
dan dilaksanakan oleh seluruh
elemen perusahaan? Tentu saja
jawabannya adalah Petrokimia Gresik
mengimplementasikan prinsip TARIF
dalam setiap kegiatan operasional
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari
proses penyusunan dan pembuatan
Rencana Jangka Panjang Perusahaan
(RJP) dan penjabarannya dalam
Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan
(RKAP) yang menerapkan prinsip-prinsip
GCG yaitu Transparancy, Accountability,
Responsibility, Independency dan
Fairness.
Transparancy adalah keterbukaan dalam
melaksanakan proses pengambilan
keputusan dan keterbukaan dalam
mengemukakan informasi mengenai
perusahaan. Accountability adalah
kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban organ peru-
sahaanprjungan sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif .
Responsibility (Pertanggungjawaban)
adalah kesesuaian dalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlak u.
Independency adalah Pengelolaan
perusahaan secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh/
tekanan dari pihak manap un.
Fairness (Kewajaran/keadilan) adalah
kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak
stakeholders.
Prinsip-prinsip GCG tersebut telah
diimplementasi sejak tahun 2003. GCG
menjadi sistem yang terdiri dari proses
dan struktur atau mekanisme yang
dikoordinasikan untuk mengarahkan
dan mengendalikan bisnis perusahaan,
memberikan keseimbangan terhadap
pemenuhan masing-masing pihak
(stakeholders). Proses digunakan untuk
mengarahkan dan mengendalikan
seluruh aktivitas bisnis yang
direncanakan dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan, menyelaraskan
perilaku perusahaan dengan ekspektasi
Oleh :Wedar Asriniwati
(Staf GCG & Kelembagaan)
GCG Bukan Fatamorgana
GCG
25 No. 254, Oktober 2014
GCG
dipakai sebagai dasar seluruh elemen
perusahaan agar menyesuaikan diri
dengan berbagai standard norma dan
etika bisnis yang telah disusun melalui
Code of Conduct, serta mematuhi
peraturan dan perundangan yang
berlaku dalam mencapai sasaran dan
target kinerja yang telah direncanakan
aktivitas perusahaan. Deployment
merupakan upaya penyebarluasan
kebijakan, sistem dan prosedur ke
seluruh pihak terkait untuk memastikan
kesamaan pemahaman terhadap
kebijakan, sistem dan prosedur yang
berlaku serta dijalankan secara efektif.
Learning merupakan upaya melakukan
evaluasi terhadap efektivitas sistem
yang telah ditetapkan. Integration
merupakan upaya untuk menciptakan
keselarasan dari seluruh kebijakan,
sistem dan prosedur, sehingga aktivitas
bisnis perusahaan berjalan secara
efektif agar menghasilkan output sesuai
yang direncanakan dan mencapai
sasaran target yang telah ditetapkan.
Pada akhirnya, hasil nyata
bahwa PT Petrokimia Gresik telah
mengimplementasikan GCG secara
efektif dan berkelanjutan adalah dengan
terus meningkatnya kinerja perusahaan
di tengah situasi persaingan bisnis yang
semakin menguat. Penerapan tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance/GCG) merupakan salah
satu kunci untuk dapat bersaing di arena
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
pada tahun 2015 mendatang. Prinsip
GCG akan menjamin bisnis perusahaan
akan tetap berkelanjutan sehingga
Perusahaan mampu bersaing, GCG
memang nyata bukan fatamorgana ,
GCG is a must dan merupakan investasi
dalam merintis kesuksesan.
S e m o g a
26No. 254, Oktober 2014