Kasus 3 254

42
1 Kasus 3 Pengalaman Pasien Kelainan Kel Tiroid Seorang pasien hipotiroid berusia 45 tahun mengatakan pada 24 tahun yang lalu ia menderita hipertiroid. Setelah ditangani dengan terapi radioaktif. Gangguan ya ng di de rit a hi lan g. Nam un ki ni ustru ia menderi ta hi poti roid seh ingga harus me ngkonsumsi hormon ti roid seumur hi dupnya . !Setelah hipert iroid saya sembu h. Saya tidak merasaka n geala apa"apa yang khusus yang saya rasakan saat itu mata saya lebih menonol . #erat badan turun derastis$ tidak tahan dingin$ dan rasanya mengantuk terus%. Katanya. ST&P ' '. (ipotiroid ) Keadaan dimana efek h ormon tiroid dalam tubuh berkurang dan tidak memproduksi hormo n tiroid se*ara *ukup 2. (ipertiroid ) +espon aringan tubuh terhadap  pengaruh metabolik hormon tiroid yang berlebihan baik se*ara spartan , asupan hormon tiroid se*ara berlebihan 3. T. +adioaktif ) Terapi yang menggunakan radiasi yang bersumber dari energi radioaktif 4. (ormon tiroid ) Suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenar tiroid yang mempengaruhi sel tubuh ST&P 2 '. #agaimana anatomi dan fisiolog i kelen ar tir oid - 2. engap a pasien mengalami hipo tiroid se telah pa sien men galami h ipertir oid 3. (ub ung an kel uha n pasie n dengan hip erti roi d

description

pbl

Transcript of Kasus 3 254

Page 1: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 1/42

1

Kasus 3

Pengalaman Pasien Kelainan Kel Tiroid

Seorang pasien hipotiroid berusia 45 tahun mengatakan pada 24 tahun

yang lalu ia menderita hipertiroid. Setelah ditangani dengan terapi radioaktif.

Gangguan yang diderita hilang. Namun kini ustru ia menderita hipotiroid

sehingga harus mengkonsumsi hormon tiroid seumur hidupnya. !Setelah

hipertiroid saya sembuh. Saya tidak merasakan geala apa"apa yang khusus yang

saya rasakan saat itu mata saya lebih menonol. #erat badan turun derastis$ tidak 

tahan dingin$ dan rasanya mengantuk terus%. Katanya.

ST&P '

'. (ipotiroid ) Keadaan dimana efek hormon tiroid

dalam tubuh berkurang dan tidak memproduksi hormon

tiroid se*ara *ukup

2. (ipertiroid ) +espon aringan tubuh terhadap

 pengaruh metabolik hormon tiroid yang berlebihan baik 

se*ara spartan , asupan hormon tiroid se*ara berlebihan

3. T. +adioaktif ) Terapi yang menggunakan

radiasi yang bersumber dari energi radioaktif 

4. (ormon tiroid ) Suatu hormon yang

dihasilkan oleh kelenar tiroid yang mempengaruhi sel

tubuh

ST&P 2

'. #agaimana anatomi dan fisiologi kelenar tiroid -

2. engapa pasien mengalami hipotiroid setelah pasien mengalami hipertiroid

3. (ubungan keluhan pasien dengan hipertiroid

Page 2: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 2/42

2

4. /enis radioaktif seperti apa yang diberikan kepada pasien yang mengalami

hipertiroid

5. a. engapa pasien harus mengkonsumsi hormon tiroid seumur hidupnya -

 b. Sediaan obat hormon tiroid yang dikonsumsi pasien

0. #agaimana terapi hipotiroid -

1. Selain terapi radioaktif terapi apa saa yang dilakukan -

. pa saa kelainan dan keluhan tiroid -

ST&P 3

'. " Kelenar yang terletak di baah leher yang menutupi *in*in trakea 2 dan 3

terdiri dari 2 lobus dekstra dan sinistra.

ang dihubungkan oleh isthmus yang menempel pada trakea oleh sel

fibrosa yang dialiri oleh urteri tiridea *abang konotis eksturna.

" empunyai lebih dari ' uta sel

" 3 fungsi &ksokrin

&ndokrin

bsurprif 

6isiologi 7 mempunyai 1 tahapan sekresi tiroid

2. +adiasi berakibat 8'9 tahun 7 hipotiroid karena radiasi

:5; 7 29 tahun

3. etabolisme energi < 7 liporisis 7 = ##

  < basal metabolisme

  Tidak tahan panas 7 metabolisme energi >

4. /enis radioaktif 

+. lodium u, mempengaruhi kadar lodium

Page 3: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 3/42

3

5. Tiroksin

  ?ntuk menyumbangkan TS( di dalam darah

Preparat TS(

" Kadar dari (T dalam darah normal stabil

" engurangi geala

" Konsumsi (ormon Tiroid seumur hidup agar menormalkan dalam darah

@tubuhA

" /enis hormon yang diberikan oral

BntraCena

0. Terapi (ipertiroid

" Dbat anti tiroid 7 " propiltourasil

  " metimaEol

" #adrenergik 

" Propanolol

" Pempedahun tiroidektomi

Terapi (ipotiroid

" nti tiroid

" Kolestipol

" Bodium

1. Terapi tiroksin diminum pagi saat perut kosong

TS( 7 Kadar TS( 29 m menggunakan 59 F 19 mikrogram

Page 4: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 4/42

4

. Kelainan ) " (ipertiroid

" hipotiroid F goider F karsinomu F adenoma

" tiroditis F nodul tiroid F GK/

ST&P 4

'. Sintesis (ormon Tiroid

TS(

  =

" Trapping @memb. #asalA

=

" Dksidasi 7 Tiroglobulin 7 +& 7 badan golgi

  =

Terdapat 19 asam tirosin

Bodida 7 leat sel kuboid atipikal 7 enEim tiroksidase 7 iodium 7

 berikan dengan as tiroksin

Bkatan antara iodium dengan tiroglobulin7 di iodinase7 enEim

iodinase7 BT

" oupling , penggandengan BB dan BT$ HBT I HBT$ J3 ; T4 lebih

 banyak pada plasma

" Penyimpanan

(T 7 di dalam tubuh 7 ep kuboid membentuk tangan 7 menangkap

sebagai &rt 7 dalam bentuk Cesikel 7 lisosom 7 eprotiolitik 7

meme*ah ikatan keluar pada T3 dan T4 7 pelepasan iodnasi @BT dan

HBTA

Page 5: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 5/42

5

" 3 Protein 7 " B#G

  " T#P

" T#

2. (ipotiroid 7 " Sentual ) Karena kerusakan hipofisis , hipotalam

" Primer ) +usak kelenar tiroid

" Karena sebab ) farmako

Sentual 7 " Tumor$ infiltuasi

" atuogen @radiasi$ operasiA

" Bnfeksi

" nekrosis iskemik 

Primer 7 " Dprasi

" +adiasi

" Tiroiditis Tiroiditis autonium

" Karsinomu

" Tiroiditis

" geresis

(P sepintas ) " Tiroiditis de aCerCain

" Tiroiditas post parfum

&tiologi (ipertiroid

. Gangguan kelenar (ipofisis

denoma (ipopisis

hal ini karena adanya produksi sel kelenar hipofisis sehingga

teradi peningkatan produksi TS($ akibatnya TS( memi*u Kelenar tiroid

untuk memproduksi hormon tiroid yang meningkat$dan memberikan

Page 6: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 6/42

6

umpan balik negatif pada kelenar (ipofisi untuk menurunkan produksi

TS( akan tetapi karena teradinya aktiCitas sel (ipofisis akibat adenoma

umpan balik negatiC tidak mampu menurunkan produksi TS( sehinnga

TS( tetap tinngi dan terus menstimulasi Kelenar tiroid memproduksi

hormon tiroid teradilah hipertiroid

# gangguan Kelenar tiroid

ToLi* nodular 

(al ini dikarenakan pada kondisi ini produksi sel kelenar 

meningkat sehingga aktiCitas sel di kelenar uga meningkat termasuk 

kelenar tiroid

utoimun,graCe diseases

(al ini dikarenakan pada kondisi ini tubuh akan menghasilkan

TS(b yang bekera meneruai TS( yang dapat memi*u kelenar tiroid

untuk memproduksi hormon tiroid

Gangguan Non kelenar 

ola hidantosa @hamil anggurA

Pada kondisi ini ubuh menghasilkan (G yang berumlah sangat

 banyak$ dimana (G dappat meningkatkan TS( untuk emi*u kelenar 

Tiroid menghasilkan hormon tiroid sehingga teradi hippertiroid

Kangker oCarium

Page 7: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 7/42

7

Sel kangker oCarium bertindak menyerupai hormon tiroid yang

 berefek umpan balik negatif dan dapat berfungsi seperti hormon tiroid di

 aringan$ akibatnya alaupun kadar tiroid rendah tetapi manisfestasi

klinik yang ditunukan oleh tubuh ialah manisfestasi hipertiroid

" raCes diseas 8 pada anita : 35 tahun

(ipertiroid

" &kstratiroideal M " Kulit luka pada tungkal

" &ksoflalmus

" Dtot bola mata ada infiltuasi

" ata melotot karena metabolisme energi >

" Palpitasi

(ipotiroid M " Kulit terasa kerang

" Tidak tahan dingin

" ## =

" Hispned

" Dtot embek 

utoimun 7 a #odi bereaksi 7 merangsang

 Hengan reseptor TS( , emb plasma 6. Tiroid tanpa ada TS(

  7 hiCertiCoidisme

4. Pengaruh obat

" HT berlebih 7 hipertiroid

" 6enitoindan fenobaubital 7 metabolisme Tiroksin di hepar 

" Kolestiramin dan kolestipol 7 mengikat hormon tiroid di usus

(ipertiroidisme dan gondok 

Page 8: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 8/42

8

" #ahan yang menghambat sintesis hormon tiroid yaitu M sulfonamid$

tionamid$ perkloCat

+egulasi

" ?mpan balik T3 dan T4 @ F A 7 = T+( dan TS(

" ?mpan balik T3 dan T4 @ > A < T+( dan TS(

ST&P 5

'. +egulasi umpan balik -

2. 6armakologi (ipotiroid dan hipertiroid-

3. .Kelainan pada Kelenar Tiroid dan manifestasi klinisnya-

4. 6ungsi fisiologi kelenar tiroid-

ST&P 0

#elaar mandiri

S&T&P 1

Page 9: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 9/42

9

'. +egulasi umpan balik-

da 3 dasar pengaturan faal tiroid yaitu olehM aA$ autoregulasi$ bA. TS( dan *A.

T+(.

aA utoregulasi

Seperti disebutkan di atas$ hal ini leat terbentuknya yodolipid pada

 pemberian yodium banyak dan akut$ dikenal sebagai efek olff"haikoff.

&fek ini bersifat set,limiting. Halam beberapa keadaan mekanisme es*ape ini

dapat gagal dan teradilah hipotiroidisme

 bA TS(

TS( disintesis oleh sel tirotrop hipofisis anterior. #anyak homologi

dengan ( dan 6S(. Ketiganya terdiri dari subunit a" dan p dan ketiganya

mempunyai subunit ot"yang sama$ namun berbeda subunit @i" &fek pada tiroid

akan teradi dengan ikatan TS( dengan reseptor TS( @TS(rA di membran

folikel. Sinyal selanutnya teradi leat protein G @khusus GsaA. Hari sinilah

teradi perangsangan protein kinase oleh *P untuk ekspresi gen yang

 penting untuk fungsi tiroid seperti pompa yodium$ Tg$ pertumbuhan sel tiroid

dan TPD $ serta faktor transkripsi TT6'$ TT62 dan PO. &fek klinisnya

terlihat sebagai perubahan morfologi sel$ naiknya produksi hormon$ folikel

dan Caskularitasnya bertambah oleh pembentukan gondok$ dan peningkatan

metabolisme.

T3 intratirotrop mengendalikan sintesis dan keluarnya @mekanisme umpan

 balikA sedang T+( mengontrol glikosilasi$ aktiCasi dan keluarnya TS(.

#eberapa obat bersifat menghambat sekresi TS( M somatostatin$

glukokortikoid$ dopamin$ agonis dopamin @misalnya bromokriptinA$ uga

 berbagai penyakit kronik dan akut.

Pada morbus GraCes$ salah satu penyakit autoimun$ TS(r ditetnpati dan

dirangsang oleh imunoglobulin$ antibodi"anti"TS( @TSb ) thyroid

stimulating antibody$ TSl) thyroid stimulat"ing immunoglobulinA$ yang

se*ara fungsional tidak dapat dibedakan oleh TS(r dengan TS( endogen.

Page 10: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 10/42

10

+entetan peristia selanutnya uga tidak dapat dibedakan dengan rangsangan

akibat TS( endogen.

*A T+( @Thyrotrophin +eleasing (ormoneA

(ormon ini satu tripeptida$ dapat disintesis neuron yang korpusnya berada

di nukleus paraCentrikularis hipotalatnus @PNA. T+( ini meleati median

eminen*e$ tempat ia disimpan dan dikeluarkan leat sistem

hipotalamohipofiseal ke sel tirotrop hipofisis. kibatnya TS( meningkat.

eskipun tidak ikut menstimulasi keluarnya groth hormone dan T($

tetapi T+( men"stimulasi keluarnya prolaktin$ kadang" 6S( dan (. pabila

TS( naik dengan sendirinya kelenar tiroid mengalami hiperplasi dan

hiperfungsi.

Sekresi hormon hipotalamus dihambat oleh hormon tiroid @mekanisme

umpan balikA$ TS($ dopamin$ hormon korteks adrenal dan somatostatin$ serta

stres dan sakit berat @non thyroidal illnessA.

Kompensasi penyesuaian terhadap proses umpan balik ini banyak 

memberi infonnasi klinis. Sebagai *ontoh$ naiknya TS( serum sering

menggambarkan produksi hormon tiroid oleh kelenar tiroid yang kurang

memadai$ sebaliknya respon yang rata @blunted responseA TS( terhadap sti"

mulasi T+( eksogen menggambarkan supresi kronik di tingkat TS( karena

kebanyakan hormon$ dan sering merupakan tan"da dim bagi hipertiroidisme

ringan atausub"klihis. @GambarA

Page 11: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 11/42

11

Gambar. /alur umpan balik positip maupun negatif pada aksis hipotalamus "

hipofisis " tiroid. TS(r"b ) antibodi terhadap TS(r.

2. 6armakologi (ipotiroid dan hipertiroid-

(ipotiiroid

'. Terapi leCotiroksin oral pada hipotiroidisme ringan dan sedangPara ahli dibidang tiroidologi setuu baha leCotiroksin merupakan

obat pilihan untuk pengobatan hipotiroidisme. eCotiroksin bertindak 

sebagai reserCoir untuk hormon tiroid aktif @T3A. Penyerapan leCotiroksin

oral sekitar 9; bila diminum pada perut kosong. Dbat"obat dan makanan

tertentu dapat mengganggu bioaCailabilitas dari leCotiroksin melalui

 berbagai mekanisme. Dbat ini termasuk kalsium karbonat$ garam besi$

aluminium$ dan antasida yang mengandung magnesium. Hengan bertindak 

sebagai pro"hormon$ leCotiroksin tidak menghalangi komponen lain dari

aksis tiroid$ sehingga memungkinkan bagi deiodinasi enEim untuk 

 berfungsi dengan baik.

Terapi hipotiroidisme dengan leCotiroksin bertuuan untuk 

menghilangkan geala klinis serta men*apai atau mempertahankan kadar 

TS( pada paruh baah rentang kadar TS( normal atau sekitar 9$4"2$5

m?,. Namun bila pasien telah merasa nyaman dengan kadar TS( pada

 paruh atas rentang kadar TS( normal$ dosis leCotiroksin dapat dilanutkan.

Page 12: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 12/42

12

Se*ara umum dengan dosis leCotiroksin '$0 gr,kg##,hari @'99"'25

mg,hariA dapat men*apai keadaan yang eutiroid. 4 Penelitian yang

dilakukan oleh +oos dan kaan"kaan tahun 2995$ membandingkan

 pemakaian leCotiroksin dosis penuh dengan dosis ke*il. Hidapatkan

kesimpulan baha pemberian terapi leCotiroksin dapat diberikan langsung

dari aal dengan dosis penuh. Setelah peraatan leCotiroksin dimulai$

dosis harus disesuaikan setiap 4" minggu sampai pasien menadi eutiroid.

Tuuan terapi tergantung pada situasi klinis. Pemberian dosis

leCotiroksin dosis pengganti harus berhati"hati pada pasien hipotiroidisme

usia lanut @8 09 tahunA atau pada pasien"pasien dengan penyakit antung

iskemik. Pada keadaan tersebut pemberian dosis leCotiroksin dimulaidengan dosis ke*il @'2$5 atau 25 mg,hariA yang dapat ditingkatkan tiap 3"0

minggu sampai ter*apai keadaan eutiroid @ start low go slowA. Hengan *ara

terapi tersebut ukuran"ukuran membaiknya fungsi tiroid dan

kardioCaskuler dapat diprediksi. Penelitian yang dilakukan oleh 6red

(.&dards di 6lorida tahun 2995$ memperlihatkan baha anita memiliki

angka mortalitas yang tinggi setelah dilakukan operasi #G bila

dibandingkan pria. Himana angka mortalitasnya men*apai '0$1;.

Sehingga pemberian hormon tiroksin dianurkan pada anita

hipotiroidisme yang akan menalani operasi #G. Himana pada anita

terdapat penurunan mortalitas dengan penggunaan leCotiroksin dosis

rendah selama operasi #G dibandingkan pada pria.

 Kehamilan akan meningkatkan kebutuhan hormon tiroid 39"59;

lebih besar sehingga diperlukan dosis leCotiroksin lebih tinggi. (al

tersebut dielaskan oleh adanya peningkatan clearance T4$ transfer T4 ke

fetus dan peningkatan T#G oleh estrogen. Hemikian pula pada pasien

 pemakai estrogen$ dosis T4 perlu ditingkatkan. (ossam B abdalla

memperlihatkan baha pemberian hormon estrogen postmenopause dapat

menurunkan kadar hormon tiroid.

Pemberian terapi leCotiroksin oral ini dianurkan pada keadaan

 preoperatif hipotiroidisme ringan atau sedang yang masih dapat ditunda

tindakan operatif sampai keadaan pasien menadi eutiroid. Pada beberapa

 penelitian yang dilakukan pada pasien hipotiroidisme yang menalani

Page 13: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 13/42

13

operasi #G memperlihatkan adanya manfaat pemberian leCotiroksin.

Tahun 'JJ' .Kaasui dan kaan"kaan di /epang mendapatkan baha

 pemberian leCotiroksin sebelum #G hanya diperlukan pada keadaan

hipotiroidisme berat saa$ tetapi pada keadaan hipotiroidisme ringan tidak 

diperlukan. Sedangkan itiEaE ?din Syed dan kaan"kaan tahun 2992 di

Saudi rabia memperlihatkan hal yang berbeda. #aha pemberian

leCotiroksin oral pada pagi hari sebelum operasi #G pada pasien

hipotiroidisme memberikan hasil yang memuaskan. Sehingga dianurkan

untuk pemberian rutin leCotiroksin oral sebelum operasi #G dilakukan

 pada pasien yang sudah diketahui sebelumnya menderita hipotiroidisme.

(al ini didukung oleh sebuah laporan kasus yang dilaporkan oleh

hristopher /.DQonnor dan kaan"kaan tahun 2992. emperlihatkan

 baha terdapat perburukan pasien hipotiroidisme yang tidak mendapatkan

terapi leCotiroksin oral sebelum operasi #G. Pasien mengalami koma

miksedema setelah operasi$ sehingga pada pasien ini perlu diberikan terapi

leCotiroksin intraCena.

Halam beberapa situasi$ triiodotironin diberikan untuk angka

 pendek untuk mengurangi geala hipotiroidisme sementara terapi

leCotiroksin men*apai keadaan yang stabil. Strategi pengobatan ini akan

dipertimbangkan untuk pasien yang baru saa menalani total tiroidektomi.

Pasien sering sangat hipotiroidisme setelah operasi tiroid @0 sampai

mingguA. Hosis aalnya berkisar '9"25 Rg$ diberikan 2 kali sehari. Setelah

2 sampai 3 minggu peraatan$ dosis bisa dikurangi dan dihentikan dalam

aktu 4 F 0 minggu setelah leCotiroksin mengambil alih. Pemberian

triiodotironin oral akan diabsorbsi '99; $ dan merupakan bentuk biologis

yang paling aktif @5 kali lebih aktif dari pada T4A. Pun*ak dari konsentrasi

T3 ini didapat setelah 2"4 am sesudah pemberian oral. Sedangkan

 pemberian dosis ke*il 29 Rg ini akan meningkatkan kadar konsentrasi T3

untuk berpenetrasi 0" am dengan ke*epatan distribusi yang lambat.

Penelitian yang dilakukan oleh /a*ueline /onklas dan kaan"

kaan tahun 299 tidak menganurkan penggunaan kombinasi

triiodotironin dan leCotiroksin oral$ karena tidak memperlihatkan manfaat

Page 14: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 14/42

14

terhadap perubahan berat badan$ kadar lipid serum$ dan geala

hipotiroidismenya.

ustafa Guden dan kaan"kaan di Turki tahun 2992 uga

memperlihatkan baha pemberian triiodotironin perioperatif pada

hipotiroidisme dapat sedikit meningkatkan *urah antung dan menurunkan

resistensi pembuluh darah sistemik. Tetapi tidak mempengaruhi hasil akhir 

operasi #G terhadap lama raatan$ penggunaan Centilator mekanik$

komplikasi dan tingkat mortalitasnya. Sehingga penggunaan rutin

triiodotironin setelah operasi #G tidak dianurkan.

(al yang berbeda terlihat pada penelitian yang dilakukan oleh

enketasen T$ di Bndia tahun 2991. Hidapatkan baha pemberian

triiodotironin @T3A oral merupakan suatu metode yang efektif pada

 penatalaksanaan perioperatif hipotiroidisme sentral dengan tumor pituitary.

Pada penelitian ini diberikan T3 oral 29 Rg tiga kali sehari selama 5 hari

sebelum operasi dilakukan sebagai tambahan terapi T4 oral '99 Rg yang

sudah diberikan sebelumnya. Hosis yang sama diteruskan sampai 3 hari

setelah operasi dilakukan. Tapi ini hanya dapat dilakukan pada

hipotiroidisme yang harus menalani operasi yang elektif. Tindakan

operasi elektif dapat ditunda sampai hipotiroidisme berat atau sedang

menadi ringan atau eutiroid dulu. ?ntuk tindakan operasi emergensi dapat

diberikan triiodotironin atau leCotiroksin intraCena bersamaan dengan

 pemberian glukokortikoid intraCena.

2. Terapi hormon tiroid parenteral pada pasien hipotiroidisme berat atau pada

operasi emergensi

Pasien hipotiroidisme mungkin memerlukan alur alternatif yang

lain untuk memasukkan leCotiroksin untuk mengembalikan ke keadaan

eutiroid pada aktu perioperatif. Karena penyerapan leCotiroksin oral

tidak sesempurna intraCena$ maka dosis leCotiroksin intraCena harus

dikurangi sekitar 29; sampai 49;. Terapi leCotiroksin intraCena memiliki

efektifitas yang sama dengan obat oral$ tetapi tidak semua dari klinis

hipotiroidisme ini dapat diperbaikinya. Pada pasien dengan hipotiroidisme

 berat namun memerlukan tindakan operasi segera$ maka diberikan

suplementasi leCotiroksin dan steroid intraCena. alnya dosis

leCotiroksin intraCena diberikan loading dose 399"499 Rg dilanutkan 59

Page 15: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 15/42

15

Rg perhari. Sayangnya preparat leCotiroksin intraCena belum tersedia di

Bndonesia. Sedangkan menurut &lliott #ennett"Guerrero keadaan koma

miksedema yang akan menalani operasi emergensi dapat diberikan

triiodotironin intraCena dengan dosis '9"25 Rg atau 5 Rg pada usia tua

dengan penyakit antung koroner$ diikuti dengan bolus leCotiroksin dengan

dosis 299"499 Rg. Pemberian triiodotironin ini dapat diulang pada am

dan '0 am setelah pemberian yang pertama dengan dosis yang sama bila

tidak terdapat adanya perbaikan$ atau pemberian triiodotironin ini dapat

diulang setiap am. Sedangkan pemberian leCotiroksin dapat dilanutkan

dengan dosis '99 Rg perhari. Pemberian triiodotironin ini dipertimbangkan

karena setelah pemberian obat anestesi inhalasi atau intraCena dapat

menurunkan kadar T3 plasma. Penurunan kadar T3 ini dimulai 39 menit

setelah pemasukan obat anestesi dan ke*epatan penurunannya menadi

melambat setelah 24 am pertama setelah anestesi. Han mulai teradi

 peningkatan konsentrasi T3 ini setelah hari ke 1 setelah anestesi. #ennett

Guerrero dan kaan"kaan tahun 2999 uga telah memperlihatkan

manfaat pemberian kombinasi leCotiroksin dan triiodotironin intraCena

 pada pasien hipotiroidisme berat dengan gambaran klinis koma

miksedema. Hia mendapatkan baha pemberian kombinasi ini lebih baik 

dari pada hanya pemberian leCotiroksin atau triiodotironin saa. Pemberian

anestesi lokal pun dapat memberikan efek penekanan yang berlebihan

terhadap produksi hormon tiroid. Sehingga diperlukan keadaan

hipotiroidisme ringan atau yang sudah terkontrol untuk dapat dilakukan

tindakan pada gigi.

?ntuk hipotiroidisme berat dapat dilakukan tindakan gigi yang

elektif menunggu keadaannya menadi eutiroid kembali. tau dapat uga

dilakukan dengan memberikan dosis yang minimum terhadap obat anestesi

yang diberikan.

3. Terapi tambahan lainnya

Keadaan insuffisiensi adrenal yang hadir bersamaan dengan

hipotiroidisme yang berat mungkin akan bermanifestasi dengan hipotensi$

 penurunan berat badan$ yang dapat diterapi dengan steroid atau kortisol

 bila diperlukan.

Page 16: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 16/42

16

Pemberian steroid tidak diperlukan apabila sebelum onset koma

tidak didapatkan gangguan fungsi adrenal. Namun apabila status

adrenalnya tidak diketahui maka sebaiknya dilakukan tes stimulasi

*osyntropin. Setelah itu diberikan hidrokortison '99 mg intraCena

dilanutkan dengan 4 L 59 mg dan dilakukan tapering dosis sampai total 1

hari. pabila setelah itu diketahui konsentrasi kortisol plasma 8 39 gr,dl

atau hasil tes stimulasi *osyntropin dalam batas normal$ maka pemberian

steroid dapat dihentikan.

(ipertiroid

DASAR PENGOBATAN

Beberapa faktor ar!" #$pert$%ba&'ka&( $a)a *

1+ ,aktor pe&-ebab $pert$ro$#$2+ .%!r pe&#er$ta3+ Berat r$&'a&&-a pe&-ak$t4+ A#a t$#ak&-a pe&-ak$t )a$& -a&' %e&-erta$5+ Ta&''apa& pe&#er$ta tera#ap pe&'obata&&-a6+ Sara&a #$a'&o"t$k #a& pe&'obata& "erta pe&'a)a%a& #okter

#a& k)$&$k -a&' ber"a&'k!ta&+

Pa#a #a"ar&-a pe&'obata& pe&#er$ta $pert$ro$#$ %e)$p!t$ *

a+ Pe&'obata& .%!%b+ Pe&'obata& /!"!"+ Pe&'obata& #e&'a& Pe&-!)$t

Pengobatan Umum :

1+ "t$raat+

a) $&$ #$per)!ka& a'ar $per%etabo)$"%e pa#a pe&#er$tat$#ak %ak$& %e&$&'kat+ Pe&#er$ta #$a&!rka& t$#ak %e)ak!ka&

pekeraa& -a&' %e)e)aka&%e&''a&''! p$k$ra& ba$k #$

r!%a ata! #$ te%pat bekera+ Da)a% kea#aa& berat

#$a&!rka& be# re"t tota) #$ R!%a Sak$t+2+ D$et+

D$et ar!" t$&''$ ka)or$( prote$&( %!)t$$ta%$& "erta %$&era)+

a) $&$ a&tara )a$& kare&a * tera#$&-a pe&$&'kata&

Page 17: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 17/42

17

%etabo)$"%e( ke"e$%ba&'a& &$tro'e& -a&' &e'at$f #a&

ke"e$%ba&'a& ka)"$!% -a&' &e'at$f+3+ Obat pe&e&a&'+

e&'$&'at pa#a $pert$ro$# "er$&' tera#$ ke'e)$"aa&(

%aka obat pe&e&a&' #apat #$ber$ka&+ D$ "a%p$&' $t! per)!

 !'a pe%ber$a& p"$koterap$+

Pengobatan Khusus.

1+ Obat a&t$t$ro$#+Obatobat -a&' ter%a"!k 'o)o&'a& $&$ a#a)a t$o&a%$#e(

-o#$!%( )$t$!%( per)orat #a& t$o-a&at+ Obat -a&' "er$&'

#$paka$ #ar$ 'o)o&'a& t$o&a%$#e a#a)a prop-)t$o!ra-)

PT.( 1 %et-) 2 %erapto$%$#a:o)e %et$%a:o)e(

tapa:o)e( ( arb$%a:o)e+ Obat $&$ bekera %e&'a%bat

"$&te"$" or%o& tetap$ t$#ak %e&'a%bat "ekre"$&-a( -a$t!

#e&'a& %e&'a%bat terbe&t!k&-a %o&o$o#ot-ro"$&e T

#a& #$$o#ot-ro"$&e DT( "erta %e&'a%bat o!p)$&'

#$$o#ot-ro"$&e "e$&''a %e&a#$ or%o& -a&' akt$f+

PT. !'a %e&'a%bat per!baa& T4 %e&a#$ T3 #$ ar$&'a& tep$( "erta ar'a&-a )eb$ %!ra "e$&''a pa#a "aat

$&$ PT. #$a&''ap "eba'a$ obat p$)$a&+ Obat a&t$t$ro$#

#$ak!%!)a"$ #a& #$%etabo)$"%e #$ ke)e&ar 'o&#ok "e$&''a

pe&'ar! pe&'obata& )eb$ ter'a&t!&' pa#a ko&"e&tra"$ obat

#a)a% ke)e&ar #ar$ pa#a #$ p)a"%a+ #a& arb$%a:o)e

"ep!)! ka)$ )eb$ k!at #ar$pa#a PT. "e$&''a #o"$" -a&'

#$per)!ka& a&-a "at! per"ep!)!&-a+ Do"$" obat a&t$t$ro$##$%!)a$ #e&'a& 300 600 %' perar$ !&t!k PT. ata! 30 60

%' per ar$ !&t!k arb$%a:o)e( terba'$ "et$ap 8 ata! 12

 a% ata! "eba'a$ #o"$" t!&''a) "et$ap 24 a%+ Da)a% "at!

pe&e)$t$a& #$)aporka& ba;a pe%ber$a& PT. ata! arb$%a:o)e

#o"$" t$&''$ aka& %e%ber$ re%$"$ -a&' )eb$ be"ar+Seara far%ako)o'$ ter#apat perbe#aa& a&tara PT. #e&'a&

<B=( a&tara )a$& a#a)a *

Page 18: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 18/42

18

%e%p!&-a$ ;akt! par! #a& ak!%!)a"$ obat -a&'

)eb$ )a%a #$ba&#$&' PT. #$ )a)a% ke)e&ar t$ro$#+

>akt!par! ? 6 a% "e#a&'ka& PT. @ 112 a%+

Pe&e)$t$a& )a$& %e&!&!kka& )eb$ efekt$f #a& k!ra&'

tok"$k #$ba&#$&' PT.+ t$#ak ter$kat a)b!%$& "er!% "e#a&'ka& PT. a%p$r

80 ter$kat pa#a a)b!%$& "er!%( "e$&''a )eb$

beba" %e&e%b!" bar$er p)a"e&ta #a& a$r "!"!( "e$&''a

!&t!k $b! a%$) #a& %e&-!"!$ PT. )eb$ #$a&!rka&+

 a&'ka ;akt! pe%ber$a& ter'a&t!&' %a"$&'%a"$&'

pe&#er$ta 6 24 b!)a& #a& #$kataka& "epert$'a "a%pa$"ete&'a&-a 50 70 aka& %e&'a)a%$ perba$ka& -a&'

bertaa& !k!p )a%a+ Apab$)a #a)a% ;akt! 3 b!)a& t$#ak ata!

a&-a "e#$k$t %e%ber$ka& perba$ka&( %aka ar!" #$p$k$rka&

beberapa ke%!&'k$&a& -a&' #apat %e&''a'a)ka&

pe&'obata& t$#ak terat!r %$&!% obat( "tr!%a -a&' be"ar(

per&a %e&#apat pe&'obata& -o#$!% "ebe)!%&-a ata! #o"$"

k!ra&' +

Efek "a%p$&' r$&'a& ber!pa ke)a$&a& k!)$t %$"a)&-a 'ata)

'ata)( "k$& ra" #apat #$ta&''!)a&'$ #e&'a& pe%ber$a& a&t$

$"ta%$& ta&pa per)! pe&'e&t$a& pe&'obata&+ Do"$" -a&'

"a&'at t$&''$ #apat %e&-ebabka& $)a&'&-a $&#era pe&'eap(

o)e"tat$ a!&#$e #a& ka#a&'ka#a&' a'ra&!)o"$to"$" 0(2

0(7( ke%!&'k$&a& $&$ )eb$ be"ar pa#a pe&#er$ta !%!r #$

ata" 40 ta!& -a&' %e&''!&aka& #o"$" be"ar+

Efek "a%p$&' )a$& -a&' ara&' tera#$+ a+)+ ber!pa *

artra)'$a( #e%a% r$&$t$"( o&!&t$$t$"( a)ope$a( "ak$t

kepa)a( e#e%a( )$%fa#e&opat$( $poproto%b$&e%$a(

tro%bo"$tope&$a( 'a&''!a& 'a"tro$&te"t$&a)+

2+ Co#$!%+

Page 19: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 19/42

19

Pe%ber$a& -o#$!% aka& %e&'a%bat "$&te"a or%o&

"eara ak!t tetap$ #a)a% %a"a 3 %$&''! efek&-a aka&

%e&'$)a&' kare&a a#a&-a e"ape %ea&$"% #ar$ ke)e&ar

-a&' ber"a&'k!ta&( "e$&''a %e"k$ "ekre"$ tera%bat "$&te"a

tetap a#a+ Ak$bat&-a tera#$ pe&$%b!&a& or%o& #a& pa#a

"aat -o#$!% #$e&t$ka& t$%b!) "ekre"$ ber)eb$a& #a& 'ea)a

$pert$ro$#$ %e&'ebat+Pe&'obata& #e&'a& -o#$!% #$'!&aka& !&t!k

%e%pero)e efek -a&' epat "epert$ pa#a kr$"$" t$ro$# ata!

!&t!k per"$apa& opera"$+ Seba'a$ per"$apa& opera"$( b$a"a&-a

#$'!&aka& #a)a% be&t!k ko%b$&a"$+ Do"$" -a&' #$ber$ka&b$a"a&-a 15 %' per ar$ #e&'a& #o"$" terba'$ -a&' #$ber$ka& 2

%$&''! "ebe)!% #$)ak!ka& pe%be#aa&+ ar$'o)# #a)a%

pe&e)$t$a&&-a %e&''!&aka& a$ra& !'o) #e&'a& #o"$" 12 %)

10 tete" 3 ka)$ perar$ -a&' #$ber$ka& 10 ar$ "ebe)!% #a&

"e"!#a opera"$+

3+ Pe&-ekat Beta Beta B)oker+

 Tera#$&-a ke)!a& #a& 'ea)a $pert$ro$#$ #$ak$batka& o)e

a#a&-a $per"e&"$t$$ta" pa#a "$"t$% "$%pat$"+e&$&'kat&-a

ra&'"a&'a& "$"te% "$%pat$" $&$ #$#!'a ak$bat %e&$&'kat&-a

kepekaa& re"eptor tera#ap kateko)a%$&+ Pe&''!&aa& obat

obata& 'o)o&'a& "$%pato)$t$k #$perk$raka& aka& %e&'a%bat

pe&'ar! at$+ Re"erp$&( '!a&et$#$& #a& pe&-ekat beta

propra&o)o) %er!paka& obat -a&' %a"$ #$'!&aka&+ Berbe#a

#e&'a& re"erp$&'!a&et$#$&( propra&o)o) )eb$ efekt$f ter!ta%a

#a)a% ka"!"ka"!" -a&' berat+ B$a"a&-a #a)a% 24 36 a%

"ete)a pe%ber$a& aka& ta%pak pe&!r!&a& 'ea)a+ /a"$at

propra&o)o)*

pe&!r!&a& #e&-!t a&t!&' per%e&$t

pe&!r!&a& ar#$a o!tp!t

perpa&a&'a& ;akt! reFek" A$))e"

pe&'!ra&'a& &ero"$ta"

pe&'!ra&'a& pro#!k"$ ker$&'at

Page 20: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 20/42

20

pe&'!ra&'a& tre%or

D$ "a%p$&' pe&'ar! pa#a re"eptor beta( propra&o)o)

#apat %e&'a%bat ko&er"$ T4 ke T3 #$ per$fer+ B$)a obat

ter"eb!t #$e&t$ka&( %aka #a)a% ;akt! ? 4 6 a% $pert$ro$#

#apat ke%ba)$ )a'$+ a) $&$ pe&t$&' #$perat$ka&( kare&a

pe&''!&aa& #o"$" t!&''a) propra&o)o) "eba'a$ per"$apa&

opera"$ #apat %e&$%b!)ka& kr$"$" t$ro$# "e;akt! opera"$+

Pe&''!&aa& propra&o)o) a+)+ "eba'a$ * per"$apa& t$&#aka&

pe%be#aa& ata! pe%ber$a& -o#$!% ra#$oakt$f( %e&'ata"$

ka"!" -a&' berat #a& kr$"$" t$ro$#+

4+ Ab)a"$ ke)e&ar 'o&#ok+

Pe)ak"a&aa& ab)a"$ #e&'a& pe%be#aa& ata! pe%ber$a& +

a+ T$&#aka& pe%be#aa&&#$ka"$ !ta$&a !&t!k %e)ak!ka& t$&#aka&

pe%be#aa& a#a)a %ereka -a&' ber!"$a %!#a #a& 'a'a)

ata! a)er'$ tera#ap obatobat a&t$t$ro$#+ T$&#aka&pe%be#aa& ber!pa t$ro$#ekto%$ "!btota) !'a #$a&!rka&

pa#a pe&#er$ta #e&'a& kea#aa& -a&' t$#ak %!&'k$& #$ber$

pe&'obata& #e&'a& ;a&$ta a%$) ata! -a&'

%ere&a&aka& kea%$)a& #a)a% ;akt! #ekat+

&#$ka"$ )a$& a#a)a %ereka -a&' "!)$t #$ea)!a"$

pe&'obata&&-a( pe&#er$ta -a&' keterat!ra&&-a %$&!%

obat t$#ak te$a%$& ata! %ereka #e&'a& "tr!%a -a&'"a&'at be"ar #a& %ereka -a&' $&'$& epat e!t$ro$# ata!

b$)a "tr!%a&-a #$#!'a %e&'a)a%$ ke'a&a"a&( #a& a)a"a&

ko"%et$k+

.&t!k per"$apa& pe%be#aa& #apat #$ber$ka&

ko%b$&a"$ a&tara t$o&a%$#( -o#$!% ata! propa&o)o) '!&a

%e&apa$ kea#aa& e!t$ro$#+ T$o&a%$# b$a"a&-a #$ber$ka&

6 8 %$&''! "ebe)!% opera"$( ke%!#$a& #$)a&!tka&

Page 21: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 21/42

21

#e&'a& pe%ber$a& )ar!ta& !'o) "e)a%a 10 14 ar$

"ebe)!% opera"$+ Propra&o)o) #apat #$ber$ka& beberapa

%$&''! "ebe)!% opera"$( ko%b$&a"$ obat $&$ #e&'a&

 Co#$!% #apat #$ber$ka& 10 ar$ "ebe)!% opera"$+ T!!a&

pe%be#aa& -a$t! !&t!k %e&apa$ kea#aa& e!t$ro$# -a&'

per%a&e&+ De&'a& pe&a&'a&a& -a&' ba$k( %aka a&'ka

ke%at$a& #apat #$t!r!&ka& "a%pa$ 0+

b+ Ab)a"$ #e&'a&

Seak #$te%!ka&&-a tera#$ per!baa& #a)a%

b$#a&' pe&'obata& $pert$ro$#$+ >a)a!p!& #$!%pa$ ba&-ak

ko%p)$ka"$ -a&' t$%b!) "ete)a pe&'obata&( &a%!& kare&a

ar'a&-a %!ra #a& pe%ber$a&&-a %!#a( ara $&$

ba&-ak #$'!&aka&+ T!!a& pe%ber$a& a#a)a !&t!k

%er!"ak "e)"e) ke)e&ar -a&' $perf!&'"$+ Sa-a&'&-a $&$

te%-ata %e&a$ka& a&'ka kea#$a& $pof!&'"$ ke)e&ar

'o&#ok 30 70 #a)a% o))o; !p 10 20 ta!& ta&pa

a#a ka$ta&&-a #e&'a& be"ar&-a #o"$" obat -a&' #$ber$ka&+

D$ "a%p$&' $t! ter#apat p!)a pe&$&'kata& 'ea)a pa#a %ata

"eba&-ak 1 5 #a& %e&$%b!)ka& keka;at$ra& aka&

tera#$&-a per!baa& 'e& #a& ke'a&a"a& ak$bat

pe&'obata& ara $&$( ;a)a!p!& be)!% terb!kt$+ Pe&etapa&

#o"$" #$#a"arka& ata" #eraat $perf!&'"$ "erta be"ar #a&

berat&-a ke)e&ar 'o&#ok+ Do"$" -a&' #$a&!rka& ? 140

160 %$ro <$'ra% ata! #e&'a& #o"$" re&#a ? 80 %$ro

<$'ra%+

Da)a% pe)ak"a&aa&&-a per)! #$pert$%ba&'ka& a&tara

)a$& * #o"$" opt$%!% -a&' #$per)!ka& ke)e&ar t$ro$#(

be"ar!k!ra& #ar$ ke)e&ar -a&' aka& #$ra#$a"$( efekt$$ta"

#$ #a)a% ar$&'a& #a& "e&"$t$$ta" ar$&'a& t$ro$# tera#ap

Page 22: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 22/42

22

Pengobatan Hipertiroid dengan Penyulit

1+ $pert$ro$# #a& /ea%$)a&

A&'ka kea#$a& $pert$ro$# #e&'a& kea%$)a& ? 0(2+

Se)a%a kea%$)a& b$a"a&-a $pert$ro$# %e&'a)a%$ re%$"$(

#a& ek"a"erba"$ "ete)a %e)a$rka&+ Da)a% pe&'obata&(

-o#$!% ra#$oakt$f %er!paka& ko&tra$&#$ka"$ kare&a pa#a ba-$

#apat tera#$ $pot$ro$#$ -a&' $reer"$be)+ Pe&''!&aa&

propra&o)o) %a"$ ko&troer"$$)+ Beberapa pe&e)$t$

%e%ber$ka& propra&o)o) pa#a kea%$)a&( #e&'a& #o"$" 40

%' 4 ka)$ "ear$ ta&pa %e&$%b!)ka& 'a&''!a& pa#a pro"e"

ke)a$ra&( ta&#ata&#a terato'e&e"$" #a& 'a&''!a& f!&'"$

t$ro$# #ar$ ba-$ -a&' bar! #$)a$rka&+Tetap$ beberapa pe&e)$t$

)a$& %e&#apatka& 'ea)a'ea)a pro"e" ke)a$ra& -a&'

ter)a%bat( ter'a&''!&-a pert!%b!a& ba-$ $&tra !ter$&(

p)a"e&ta -a&' ke$)( $po')$ke%$ #a& bra#$kar#$ pa#a ba-$

-a&' bar! )a$r+

.%!%&-a propra&o)o) #$ber$ka& pa#a ;a&$ta a%$)

#e&'a& $pert$ro$#$ #a)a% ;akt! k!ra&' #ar$ 2 %$&''!

b$)a%a&a #$per"$apka& !&t!k t$&#aka& operat$f+ Pe&'obata&

-a&' #$a&!rka& a&-a pe%ber$a& obat a&t$t$ro$# #a&

pe%be#aa&+ .&t!k %e&e&t!ka& p$)$a& ter'a&t!&' faktor

pe&'e)o)a %a!p!& ko&#$"$ pe&#er$ta+

PT. %er!paka& obat a&t$t$ro$# -a&' #$'!&aka&(

pe%ber$a& #o"$" "eba$k&-a "ere&#a %!&'k$&+ B$)a tera#$

efek $pot$ro$#$ pa#a ba-$( pe%ber$a& or%o& t$ro$# ta%baa&

pa#a $b! t$#ak ber%a&faat %e&'$&'at or%o& t$ro$# k!ra&'

%e&e%b!" p)a"e&ta+

Pe%be#aa& #$)ak!ka& b$)a #e&'a& pe%ber$a& obat

a&t$t$ro$# t$#ak %!&'k$&+ Seba$k&-a pe%be#aa& #$t!&#a

"a%pa$ tr$%e"ter kea%$)a& !&t!k %e&e'a tera#$&-a

abort!" "po&ta&+

2+ Ek"ofta)%!"

Page 23: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 23/42

23

Pe&'obata& $pert$ro$#$ #$#!'a %e%pe&'ar!$ #eraat

pe&'e%ba&'a& ek"oF%!"+

Se)a$& $t! pa#a ek"ofta)%!" #apat #$ber$ka& terap$ a+)+ *

$"t$raat #e&'a& berbar$&' ter)e&ta&'( kepa)a )eb$ t$&''$H

%e&e'a %ata t$#ak ker$&' #e&'a& "a)ep %ata ata! )ar!ta&

%et$) "e)!)o"e 5H %e&'$&#ar$ $r$ta"$ %ata #e&'a& kaa%ata

$ta%H #a& t$&#aka& opera"$H #a)a% kea#aa& -a&' berat b$"a

#$ber$ka& pre#&$"o& perora) t$ap ar$+

3+ /r$"$" t$ro$#

/r$"$" t$ro$# %er!paka& "!at! kea#aa& t$rotok"$ko"$" -a&'

"eko&-o&'ko&-o&' %e&a#$ ebat #a& #$"erta$ a+)+ a#a&-a

pa&a" ba#a&( #e)$r$!%( tak$kar#$( #e$#ra"$ berat #a& #apat

#$et!"ka& o)e a&tara )a$& * $&fek"$ #a& t$&#aka&

pe%be#aa&+

Pr$&"$p pe&'e)o)aa& a%p$r "a%a( -ak&$ %e&'e&#a)$ka&

t$rotok"$ko"$" #a& %e&'ata"$ ko%p)$ka"$ -a&' te$a#$+ .&t!k

%e&'e&#a)$ka& t$rotok"$ko"$" #apat #$'!&aka& terap$

ko%b$&a"$ #e&'a& #o"$" t$&''$ %$"a)&-a PT. 300 %' t$ap 6

 a%( / 10 tete" t$ap 6 a%( propra&o)o) 80 %' t$ap 6 a% I 2

4 %' t$ap 4 a% #a& #apat #$ber$ka& ')!kokort$ko$#

$#rokort$"o&300 %'+ Se#a&'ka& !&t!k %e&'ata"$

ko%p)$ka"$&-a ter'a&t!&' ko&#$"$ pe&#er$ta #a& 'ea)a -a&'

a#a+

3. Kelainan pada Kelenar Tiroid dan manifestasi klinisnya-

'. GK @Gangguan akibat kekurangan yodiumA

a. Hefinisi

GiEi adalah Eat"Eat yang diperoleh dari bahan makanan yang mempunyai

nilai sangat penting untuk dikonsumsi oleh tubuh. Garam #eryodium adalah

Page 24: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 24/42

24

suatu garam yang telah diperkaya dengan KBD3 @Kalium BodatA sebanyak 39"

" ppm.

GK merupakan suatu masalah giEi yang disebabkan karena

kekurangan odium$ akibat kekurangan odium ini dapat menimbulkan

 penyakit slah satu yang sering kita kenal dan ditemui dimasyarakat adalah

Gondok.

 

 b. Klasifikasi

" Grade 9 M Normal

Hengan inspeksi tidak terlihat$ baik datar maupun tengadah maksimal$ dan

dengan palpasi tidak teraba.

" Grade B

Kelenar Gondok tidak terlihat$ baik datar maupun penderita tengadah

maksimal$ dan palpasi teraba lebih besar dari ruas terakhir ibu ari

 penderita.

" Grade B#

Kelenar Gondok dengan inspeksi datar tidak terlihat$ tetapi terlihat

dengan tengadah maksimal dan dengan palpasi teraba lebih besar dari

Grade B.

" Grade BB

Kelenar Gondok dengan inspeksi terlihat dalam posisi datar dan dengan

 palpasi teraba lebih besar dari Grade B#.

" Grade BBB

Kelenar Gondok *ukup besar$ dapat terlihat pada arak 0 meter atau lebih.

*. a*am"ma*am Gangguan kibat GK

'. Pada 6etus

" bortus

" Steel #irth

Page 25: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 25/42

25

" Kelainan Kematian Perinatal

" Kretin Neuroligi

" Kretin yLedematosa

" Hefek Psikomotor 

2. Pada Neonatal

" (ipotiroid

" Gondok Neonatal

3. Pada nak dan +emaa

" /uCenile (ipothyroidesm

" Gondok Gangguan 6ungsi ental

" Gangguan Perkembangan 6isik 

" Kretin yLedematosa dan Neurologi

4. Pada Heasa

" Gondok dan segala Komplikasinya

" (ipotiroid

" Gangguan 6ungsi ental

d. anifestasi Klinis

Geala yang sering tampak sesuai dengan dampak yang ditimbulkan $ sepertiM

'. Terhadap Pertumbuhan

" Pertumbuhan yang tidak normal.

" Pada keadaan yang parah teradi kretinisme

" Keterlambatan perkembangan ia dan ke*erdasan

" Tingkat ke*erdasan yang rendah

Page 26: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 26/42

26

" ulut menganga dan lidah tampak dari luar 

2. Kelangsungan (idup

anita hamil didaerah &ndemik GK akan mengalami berbagai

gangguan kehamilan antara lain M

" bortus

" #ayi ahir mati

" (ipothryroid pada Neonatal

3. Perkembangan Bntelegensia

" Setiap penderita Gondok akan mengalami defisit B Point sebesar 5

Point dibaah normal

" Setiap Penderita Kretinisme akan mengalami defisit sebesar 59 Point

dibaah normal. Bodium diperlukan khususnya untuk biosintesis

hormon tiroid yang beriodium. Bodium dalam makanan diubah menadi

iodida dan hampir se*ara sempurna iodida yang dikonsumsi diserap dari

sistem gastrointestinal. odium sangat erat kaitannya dengan tingkat

ke*erdasan anak. Hampak yang ditimbulkan dari kekurangan konsumsi

yodium yang berada dalamtubuh$ akan sangat buruk akibatnya bagi

ke*erdasan anak$ karena bisa menurunkan ''"'3 nilai B anak.. Hi

antara penyakit akibat kekurangan iodium adalah gondok dankretinisme. da dua tipe teradinya kretinisme$ yaitu kretinisme

neurology seperti kekerdilan yang digolongkan dengan mental$

kelumpuhan dan buta tuli. da pula kretinisme hipotiroid. okasi dan

struktur tiroid @gondokA di mana kelenar tiroid yang terletak di baah

larynL sebelah kanan dan kiri depan trakea mengekskresi tiroksin$

triiodotironin dan beberapa hormon beriodium lain yang dihubungkan

dengan pertumbuhan yang kerdil dan retardasi mental yang lambat.

Page 27: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 27/42

27

Selama masa pertumbuhan dan perkembangan$ kebutuhan tubuh akan

yodium memang harus selalu dipenuhi. Karena kalau tidak$

hipotiroidisme akan terus Umengan*amQ. #aik bayi$ anak$ remaa$

 bahkan deasa muda tetap mempunyai peluang terserang penyakit

gondok$ gangguan fungsi mental dan fisik$ maupun kelainan pada

system saraf. Semua penyakit dan berbagai kelainan lainnya yang

disebabkan oleh defisiensi unsur kimia berlambang !B% ini $ kini disebut

dengan GK @ Gangguan kibat Kekurangan odium A. Selain akan

mempengaruhi tingkat ke*erdasan anak$ yang kita tahu selama ini$

kekurangan yodium akan menyebabkan pembesaran kelenar gondok.

Padahal$ banyak gangguan lain yang uga bisa mun*ul. isalnya saa$

kekurangan yodium yang dialami anin akan mengakibatkan keguguran

maupun bayi lahir meninggal$ atau meninggal beberapa saat setelah

dilahirkan. #ahkan$ tidak sedikit bayi yang terganggu perkembangan

sistem sarafnya sehingga mempengaruhi kemampuan psikomotoriknya.

4. Pertumbuhan Sosial

Hampak sosial yang ditimbulkan oleh GK berupa teradinya gangguan

 perkembangan mental$ lamban berpikir$ kurang bergairah sehingga orang

sema*am ini sulit dididik dan di motiCasi.

5. Perkembangan &konomi

GKB akan mengalami gangguan metabolisme sehingga badannya akan

merasa dingin dan lesu sehingga akan berakibatnya rendahnya produktiCitas kera$ yang akan mempengaruhi hasil pendapatan keluarga.

e. Penatalaksanaan

6armakologi M

'. Parasetamol

Sebagai analgetik antipiretik 

Page 28: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 28/42

28

Bndikasi M enurunkan rasa sakit kepala$sakit gigi dan menurunkan panas.

moksisilin

Bndikasi M Bnfeksi Saluran Nafas$ Saluran Kemih$ dan Kelamin. Bnfeksi lain

seperti Salmonella sp$ Shigella$ kulit$ luka selulitis$

furunkulosis. Kontraindikasi M (ipersensitif terhadap penisilin$ gangguan

ginal$ leukimia limfatik$ superinfeksi.

&fek Samping M +eaksi hipersensitif$ gangguan gastrointestinal.

Bnteraksi Dbat M Probenesid meningkatkan aktu paruh amoksisilin dalam

 plasma$ lupurinol meningkatkan insiden kemerahan pada kulit$

menurunkan efektifitas kontrasepsi oral.

Kemasan M nak 29 mg,kg##,hari tiap .

2. +e*oCit

Kandungan M itamin. 5999 iu$ itamin #' '9 mg$ itamin #2 '5 mg$

itamin #0 5 mg$ itamin #'2 5 mg$ itamin 299 mg$ itamin & '5 iu$

itamin H 499 iu$ ni*otinamide 59 mg$ kalium iodide$ *alsium

 pantothenate$ ferrofumarete$ Eink sulfat.

Bndikasi M Terapi defisiensi multiCitamin dan mineral Suplemen Citamin

untuk anita hamil.

Hosis M 'L,hari ' kapsul

3. Sirup Citamin Vn Kandungan M itamin. '259 iu$itamin H 299 iu$

itamin 29 iu$ itamin #' ' mg$ itamin #2 ' mg$ itamin #0 o$0 gr$

itamin #'2 2 Wg$ itamin d"Panthenol 3 mg$ &lemental iron > '$5 mg$

alsium > 29 mg$ Phosporus > '5 mg$ anganese > 9$25 mg$ Vin* > 9$25

mg$ agnesium > '$5 mg$ Potasium > '$25 mg$ ysine '2$ 5 mg$

(ydro*hloride Bnositol 2$5 mg$ holine > 2$5 mg$Bndikasi M Sebagai suplement diet untuk profilaksis dan pengobatan$

defisisensi 6e dan Citamin serta mineral.

Kontarindikasi M Pada penderita haemo*hromatosis$ (aemosiderosis$ dan

anemia hemolitik.

Hosis M 5 ml,hari.

2. Tiroiditis

Page 29: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 29/42

29

Tiroiditis pada umumnya ditandai oleh pembesaran$ peradangan dan disfungsi

kelenar tiroid. da beberapa tipe tiroiditis dan telah dikenal sebagai klasifikasi.

ang paling sederhana diantara klasifikasi tersebut ialah pembagian tiroiditis

menadi M

a. kut @supuratifA

 b. Subakut

*. imfositik @(ashimotoA

a. Tiroiditis Subakut

 Nama yang umum dipakai untuk tiroiditis sub akut ialah tiroiditis He

uerCain dengan banyak sinonim antara lain non"infe*tious thyroiditis$

granulamatous$ giant *ell thyroiditis. Kelainan itu terutama mengenai anita

 paling banyak pada umur antara 3' F 59 tahun. Bnflamasi tiroid biasanya teradi

2 F 4 minggu sesudah infeksi saluran *erna atas.

'. &tiologi

ang elas sampai sekarang tidak diketahui$ pada umumnya diduga

oleh Cirus. Pada beberapa kasus diumpai antibody autoimun. Peralan

 penyakitnya khas yaitu pada permulaan penyakit$ pasien mengeluh nyeri

dileher bagian depan menalar ke telinga$ demam$ malaise$ disertai geala

hipertiroidisme ringa atau sedang. Kadar tiroksin serum tinggi tetapi

ambilan B '3' rendah. Pada X 25 ; kasus tidak disertai nyeri.

2. Pemeriksaan fisik 

Pada pemeriksaan fisis ditemukan tiroid yang membesar$ nyeri tekan$ biasanya disertai takikardia$ berkeringat$ demam$ tremor dan tanda F tanda

lain hipertiroidisme. Pemeriksaan laboratorium sering diumpai tanpa

leukositosis$ lanu endap darah @&HA yang meninggi. Pada 2,3 kasus$

kadar hormone tiroid meninggi karena pelepasan hormone tiroid yang

 berlebih akibat destruksi kelenar tiroid oleh proses inflamasi. (al ini pula

yang menyebabkan rendahnya ambilan B '3'. ntibody antitiroid biasanya

tidak ada atau terdapat sepintas @transientA dengan titer sangat rendah.

Page 30: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 30/42

30

Kelainan histopatologis yang khas ialah adanya sel F sel raksasa. Keadaan

tersebut kemudian diikuti periode hipotiroidisme selama 2 F 4 minggu.

Kadar tiroksin rendah atau normal$ ambialan B '3' masih tetap rendah. TS(

normal atau sedikit meninggi. Perbaikan fungsi tiroid teradi dalam aktu

2 F 4 bulan$ kadang F kadang lebih lama. Penyembuhan biasanya seaar 

dengan perbaikan ui tangkap iodium.

3. Hiagnosa banding

Hiagnosa banding tiroiditis subakut adalah M

Perdarahan akut kedalam nodul tiroid.

Tiroiditis piogenik yang akut

Pada yang pertama$ nyeri biasanya lebih terlokalisasi$ tidak ditemukan

geala sistemik. Pada keadaan kedua$ perlu dipikirkan apabila selain

ditemukan tanda"tanda sistemik peradangan$ uga terdapat fluktuasi pada

 perabaan kelenar tiroid$ serta tidak dapat menghasilkan perbaikan pada

 pemberian glukokortikoid.

4. Pengobatan

Penyakit ini biasaya sembuh sendiri$ sehingga pengobatan yang

diberikan hanya bersifat simtomatis.

Pada umumnya dapat diberikan asetosal untuk mengurangi rasa nyeri.

Pada keadaan berat dapat diberikan glukortikoid misalnya prednisone

dengan dosis aal 59 mg,hari. +espon terapeutik biasanya tampak setelah

24 am. Selanutnya dosis diturunkan bertahap dalam aktu ' F 4 minggu

kemudian dihentikan.Glukortikoid selain mengurangi geala$ uga memper*epat teradinya

remisi yang selanutnya dapat menetap. Pada masa hipotiroidisme dapat

diberikan "tiroksin 9$95"9$' mg,hari yang kalau perlu dapat dinaikan

dosisnya dengan 9$95 mg tiap 3"5 minggu sampe eutiroidisme ter*apai.

 b. Tiroiditis akut supuratif 

Page 31: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 31/42

31

Bstilah lain dari tiroidis akut supuratif adalah anfe*tiCe thyroiditis dan ini

menunukan tiroiditis bukan oleh Cirus$ tetapi oleh bakteri atau amur. Bnfeksi

ini dapat memberikan gambaran akut$ subakut dan menahun. Tetapi bentuk 

yang khas infeksi bakteri ini ialah tiroiditis septi* akut. Keadian tiroiditis ini

sangat arang. Halam ' tahun$ seorang peneliti hanya menemukan '5 kasus.

'. &tiologi

Kuman penyebab biasanya stafhylo*o**us aureus$ stafhylo*a**us

hemolyti*us dan pneumo*o**us. Bnfeksi dapat teradi melalui aliran darah$

 penyebaran langsung dari aringan sekitarnya$ saluran getah bening$

trauma langsung dan duktuk tiroglosus yang persisten$ kelainan yang

teradi dapat disertai terbentuknya abses atau tanpa abses. bses ini dapat

menurus ke mediastinum$ bahkan dapat pe*ah ke trakea dan esophagus.

2. Geala klinis

Geala klinis berupa nyeri leher mendadak$ malaise$ demam$

menggigil dan takikardia. Nyeri bertambah pada pergerakan leher dan

gerakan menelan. Haerah tiroid membengkak dengan tanda F tanda

 peradangan lain dan sangat nyeri tekan. Pemeriksaan laboratorium

menunukan leukositosis$ &H meninggi$ sidikan tiroid memperlihatkan

daerah nodul dingin.

3. Pengobatan

Tanpa pengobatan penyakit ini dapat menadi hebat yaitu dengan

terbentuknya abses yang kemudian mudah pe*ah. Kadang F kadang ada uga yang sembuh spontan. Pengobatan utama ialah menggunakan

antibioti*. o**us gram positif biasanya dapat diatasi dengan penisilin dan

deriCatnya$ tetrasiklin$ kloramfenikol. Kadang F kadang diperlukan

tindakan lanutan yaitu bila terbentuk abses. Kalau elas hal ini

menyangkut satu lobus$ perlu lobektomi @dengan lindungan antibioti*A.

#ila infeksi sudah menyebar melalui satu kapsul dan men*apai aringan

sekitarnya$ perlu insisi dan drainage.

Page 32: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 32/42

32

*. Tiroiditis (ashimoto

erupakan suatu tiroiditis autoimun. Nama lainya adalah struma

limfomatosa$ tiroiditis autoimun. ang terserang umumnya anita berumur 39"

59 tahun. Pada keadaan ini$ kelenar tiroid biasanya membesar se*ara lambat$

tidak terlalu besar$ simetris$ regular dan padat. Kadang"kadang ada nyeri

spontan dan nyeri tekan. Pasien bisa eutiroid atau hipotiroid dan arang

hipertiroid.titer antibody biasanya tinggi dan ada imunitas yang *ell mediated

terhadap antigen tiroid.

Kelainan histopatologisnya dapat berma*am"ma*am yaitu antara lain

infiltrasi limfosit yan difus$ obliterasi folikel tiroid dan fibrosis. Hiagnosis

hanya dapat ditegakan dengan pasti se*ara histopatologis melalui biopsy.

Sayangnya hasil biopsy sering tidak dapat diper*aya. Hiagnosis presumtif 

dapat dibuat atas dasar gambaran klinis dan tingginya titer antibody yaitu lebih

dari ',32 untuk antibody mikrosomal atau ','99 untuk antibody tiroglobulin.

Pengobatan biasanya tidak diperlukan pengobatan karena strumanya

ke*il dan asimtomatik. #ila kelenar tiroid sangat besar mungkin diperlukan

tindakan pengangkatan$ sebaiknya operasi ini ditunda karena kelenar tiroid

tersebut dapat menge*il sealan dengan aktu. Pemberian tiroksin dapat

memper*epat hal tersebut. Hisamping itu tiroksin uga dapat diberikan pada

keadaan hipotiroidisme. (ipotiroidisme dapat teradi pada beberapa pasientetapi prosesnya lambat. #ila teradi hipertiroidisme dapat diberikan obat

antitiroid. Pemberian glukokortikoid dapat menyebabkan regresi struma dan

mengurangi titer antibody. Tetapi mengingat efek samping dan kenyataan

 baha aktiCitas penyakit dapat kambuh kembali sesudah pengobatan

dihentikan$ maka pemakaian obat golongan ini tidak dianurkan pada keadaan

 biasa.

Karsinoma tiroid

Page 33: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 33/42

33

BB.' &pidemiologi

Kanker tiroid menempati urutan ke"J dari sepuluh keganasan tersering. ebih

 banyak pada anita dengan distribusi berkisar antara 2 M ' sampai 3 M '.

Bnsidensnya berkisar antara 5$4"39;. #erdasarkan enis histopatologi$ sebarannya

adalah kanker tiroid enis papilar @1'$4;AY kanker tiroid enis folikular @ '0$1;AY

kanker tiroid enis anaplastik @$4;AY dan kanker tiroid enis medular @'$4;A.

#erdasarkan usia kanker tiroid enis papilar biasanya pada pasien yang berusia

kurang dari 49 tahun$ berbeda dengan kanker tiroid folikular yang banyak pada

usia di atas itu. Sedangkan kanker enis medular sering ditemukan pada usia tua

@59"09 tahunA.

ngka insidensi tahunan kanker tiroid berCariasi di seluruh dunia$ yaitu dari 9$5"

'9 per '99.999 populasi. Karsinoma tiroid mempunyai angka preCalensi yang

sama dengan multipel mieloma. Karsinoma tiroid ini merupakan enis keganasan

 aringan endokrin yang terbanyak$ yaitu J9; dari seluruh kanker endokrin.

meri*an an*er So*iety memperkirakan baha sekitar '1.999 kasus baru

mun*ul setiap tahunnya di merika Serikat dan sekitar '.399 diantaranya

mengakibatkan kematian. Tetapi dengan pengobatan yang adekuat$ sekitar 

'J9.999 penderita tetap dapat hidup normal dan beberapa dapat bertahan lebih

dari 49 tahun.

BB.2 &tiologi

&tiologi yang pasti belum diketahui. ang berperan khususnya untuk ell

differentiated *ar*inoma @papilar dan folikularA adalah radiasi dan goiter endemis

sedangkan untuk enis medular adalah faktor genetik. #elum diketahui suatu

karsinogen yang berperan untuk kanker anaplastik dan medular. Hiperkirakan

kanker tiroid anaplastik berasal dari perubahan kanker tiroid berdiferensiasi baik 

@papiler dan folikulerA dengan kemungkinan enis folikuler dua kali lebih besar.

Sedangkan limfoma pada tiroid diperkirakan karena perubahan"perubahan

degenerasi ganas dari tiroiditis (ashimoto.

Page 34: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 34/42

34

BB.3 6aktor +isiko

6aktor risikonya antara lain M

'. Pengaruh usia dan enis kelamin

pabila nodul tiroid terdapat pada penderita berusia dibaah 29 tahun dan diatas

59 tahun$ resiko keganasan lebih tinggi. Hemikian pula dengan enis kelamin$

 penderita laki"laki memiliki resiko keganasan lebih tinggi daripada penderita

 perempuan.

2. Pengaruh radiasi di daerah leher dan kepala pada masa lampau

3. Ke*epatan tumbuh tumor 

4. +iayat gangguan mekanik di daerah leher 

5. +iayat penyakit serupa dalam keluarga

BB.4.Hiagnosis

  namnesis pada penderita dilakukan se*ara mendalam agar dapat

menggali faktor risiko yang berperan$ selain itu uga mengidentifikasi enis nodul

 berdasarkan geala klinis yang mun*ul$ apakah sudah tampak geala metastasis

 auh seperti benolan pada kalCaria sebagai tanda metastasis tulang$ sesak nafas

sebagai tanda gangguan organ paru$ rasa penuh di ulu hati dapat mengarahkan

ke*urigaan akan gangguan organ hepar$ dan lain sebagainya.

  Pemeriksaan fisik nodul men*akup 1 kriteria. Nodul diidentifikasi

 berdasarkan konsistensinya keras atau lunak$ ukurannya$ terdapat tidaknya nyeri$

 permukaan nodul rata atau berdungkul"dungkul$ berumlah tunggal atau multipel$

memiliki batas yang tegas atau tidak$ dan keadaan mobilitas nodul. Se*ara klinis$

nodul tiroid di*urigai ganas apabila

a. ?sia penderita dibaah 29 tahun atau diatas 59 tahun

Page 35: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 35/42

35

 b. da riayat radiasi leher pada masa anak"anak 

*. Hisfagia$ sesak nafas$ dan perubahan suara

d. Nodul soliter$ pertumbuhan *epat dan konsistensi keras

e. da pembesaran kelenar getah bening leher @ugular$ serCikal$ atau

submandibularA

f. da tanda"tanda metastasis auh

Pemeriksaan Penunang meliputi M 4$5

'. Pemeriksaan aboratorium

enilai (uman Thyroglobulin$ suatu penanda tumor untuk karsinoma tiroidY enis

yang berdifferensiasi baik$ terutama untuk follo up.

2. Pemeriksaan +adiologis

Hilakukan pemeriksaan foto paru anteroposterior untuk menilai adanya

metastasis.

3. Pemeriksaan ?ltrasonografi

Hiperlukan untuk mendeteksi nodul yang ke*il atau nodul di posterior yang se*ara

klinis belum dapat dipalpasi.

4. Pemeriksaan Sidik Tiroid

Hasar pemeriksaan ini adalah uptake dan distribusi yodium radioaktif dalam

kelenar tiroid. ang dapat dilihat dari pemeriksaan ini adalah besar$ bentuk$ dan

Page 36: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 36/42

36

letak kelenar tiroid serta distribusi dalam kelenar. /uga dapat diukur uptake

yodiumnya dalam aktu 3$ '2$ 24 dan 4 am.

5. Pemeriksaan Sitologi melalui #iopsi spirasi /arum (alus

Ketepatan pemeriksaan sitologi untuk tipe anaplastik$ meduler dan papiler hampir

mendekati '99;

0. Pemeriksaan (istopatologi

erupakan pemeriksaan dianostik utama. /aringan diperiksa setelah dilakukan

tindakan lobektomi atau isthmolobektomi.

BB.5 KSB6BKSB

Pengelompokan tumor ganas tiroid adalah sebagai berikut M '

Karsinoma berdiferensiasi baik @15;A

Z denokarsinoma papiler 

Z denokarsinoma folikuler 

Z denokarsinoma sel (urtle

Karsinoma berdiferensiasi buruk @29;A

Z Karsinoma anaplastik sel ke*il

Z Karsinoma anaplastik sel besar 

denokarsinoma meduler @4;A

Tumor ganas lain @arang sekaliA

Z Sarkoma tiroid

Z imfoma maligna

Page 37: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 37/42

37

Z Karsinoma epidermoid

Z etastasis dari karsinoma lain

4.Fungsi fisiologi kelenjar tiroid?

6?NGSB 6BSBDDGBS (D+DN TB+DBH

'. (ormon tiroid meningkatkan transkripsi seumlah besar gen

&fek yang umum dari hormn tiroid adalah untuk mengaktifkan

transkripsi seumlah besar gen. Dleh karena itu$ sesungguhnya di semua

sel tubuh$ seumlah besar enEim protein$ protein stru*tural$ protein

transpor$ dan Eat lainnya akan disintesis. (asil akhirnya adalah

 peningkatan menyeluruh aktiCitas fungsional di seluruh tubuh.

2. (ormon tiroid meningkatkan aktiCitas metabolik selular 

(ormon tirioid meningkatkan aktiCitas metabolisme hampir 

seluruh aringan tubuh. #ila sekresi hormon ini banyak sekali$ maka

ke*epatan metabolisme basal mneingkat sampai setinggi 09 sampai '99

 persen di atas normal. Ke*epatan penggunaan makanan sebagai sumber 

energi uga meningkat. alaupun ke*epatan sintesis protein pada saat itu

 uga meningkat$ pada saat yang sama$ ke*epatan katabolisme protein uga

meningkat.

3. &fek hormon tiroid pada pertumbuhan

&fek yang penting dari hormon tiroid adalah meningkatkan pertumbuhan

dan perkembangan otak selama kehidupan anin dan beberapa tahun pertama bayi

kehidupan pas*alahir.

4. eningkatkan aliran darah$ *urah antung$ dan frekuensi denyut antung

  eningkatnya metabolisme aringan memper*epat pemakaian oksigen dan

memperbanyak pelepasan umlah produk akhir metabolisme dari aringan. &fek 

Page 38: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 38/42

38

ini menyebabkan Casodilatasi di sebagian besar aringan tubuh$ sehingga

meningkatkan aliran darah. Ke*epatan aliran darah di kulit terutama meningkat

oleh karena meningkatnya kebutuhan untuk pembuangan panas dari tubuh.

Sebagai akibat meningkatnya aliran darah$ maka *urah antung uga akan

meningkat sampai 09 persen atau lebih di atas normal bila terdapat kelebihan

hormon tiroid dan turun sampai hanya 59 persen dari normal pad keadaaan

hipotiroidisme yang sangat berat. (ormon tiroid mempunyai pengaruh langsung

 pada eksitabilitas antung$ yang selanutnya meningkatkan frekuensi denyut

 antung.

5. eningkatkan pernapasan

  eningkatnya ke*epatan metabolisme akan meningkatkan pemakaian

oksigen dan pembentukan karbondioksidaY efek ini mengaktifkan semua

mekanisme yang meningkatkan ke*epatan dan kedalaman pernapasan.

0. &fek merangsang pada system saraf pusat

Pada umumnya$ hormon tiroid meningkatkan ke*epatan berpikir$ tetapi uga

sering menimbulkan disosiasi pkiran$ dan sebaliknya. Pasien dengan hypertiroid

*ederung menadi sangat *emas dan psikoneurotik.

1. Tremor otot

Tremor ini bukan merupakan tremor kasar seperti pada penyakit Parkinson

atau pada aktu menggigil$ sebab tremor ini timbul dengan frekuensi *epat yakni

'9 samapai '5 kali per detik. Tremor ini dianggap disebabkan oleh bertambahnya

kepekaan sinaps saraf di daerah medulla yang mengatur tonus otot.

&fek 6isiologis (ormon Tiroid

&fek transkripsional dari T3 se*ara karakteristik memperlihatkan suatu lag

time beram"am atau berhari"hari untuk men*apai efek yang penuh. ksi

genomik ini menimbulkan seumlah efek$ termasuk efek pada pertumbuhan

 aringan$ pematangan otak$ dan peningkatan produksi panas dan konsumsi

oksigen yang sebagian disebabkan oleh peningkatan aktiCitas dari Na>"K>

TPase$ produksi dari reseptor beta"adrenergik yang meningkat. Seumlah aksi

Page 39: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 39/42

39

dari T3 tidak genomik$ seperti penurunan dari deiodinase"5[ tipe 2 hipofisis dan

 peningkatan dari transpor glukosa dan asam amino. Seumlah efek spesifik dari

hormon tiroid diringkaskan berikut ini.

'. &fek pada Perkembangan /anin

Sistem TS( tiroid dan hipofisis anterior mulai berfungsi pada anin

manusia sekitar '' minggu. Sebelum saat ini$ tiroid anin tidak 

mengkonsentrasikan B. Karena kandungan plasenta yang tinggi dari deiodinase"5

tipe 3$ sebagian besar T3 dan T4 maternal diinaktiCasi dalam plasenta$ dan sangat

sedikit sekali hormon bebas men*apai sirkulasi anin. Hengan demikian$ anin

sebagian besar tergantung pada sekresi tiroidnya sendiri. alaupun seumlah

 pertumbuhan anin teradi tanpa adanya sekresi hormon tiroid anin$

 perkembangan otak dan pematangan skeletal elas terganggu$ menimbulkan

kretinisme @retardasi mental dan darfisme,*ebolA.

2. &fek pada Konsumsi Dksigen$ Produksi panas$ dan Pembentukan +adikal

#ebas

T3 meningkatkan konsumsi D2 dan produksi panas sebagian melalui

stimulasi Na>"K> TPase dalam semua aringan ke*uali otak$ lien$ dan testis. (al

ini berperan pada peningkatan ke*epatan metabolisme basal @keseluruhan

konsumsi D2 hean saat istirahatA dan peningkatan kepekaan terhadap panas pada

hipertiroidisme. (ormon tiroid uga menurunkan kadar dismutase superoksida$

menimbulkan peningkatan pembentukan radikal bebas anion superoksida. (al ini

dapat berperan pada timbulnya efek mengganggu dari hipertiroidisme kronik.

3. &fek KardioCaskular T3 merangsang transkripsi dari rantai berat miosin dan menghambat rantai

 berat miosin$ memperbaiki kontraktilitas otot antung. T3 uga meningkatkan

transkripsi dari a2> TPase dalam retikulum sarkoplasmik$ meningkatkan

kontraksi diastolik antungY mengubah isoform dari gen Na> "K> TPase genY dan

meningkatkan reseptor adrenergik"beta dan konsentrasi protein G. Hengan

demikian$ hormon tiroid mempunyai efek inotropik dan kronotropik yang nyata

terhadap antung. (al ini merupakan penyebab dari peningkatan *ardia* output

Page 40: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 40/42

40

dan heart rate yang nyata pada hipertiroidisme dan kebalikannya pada

hipotiroidisme.

4. &fek Simpatik 

Seperti di*atat di atas$ hormon tiroid meningkatkan umlah reseptor 

adrenergik"beta dalam otot antung$ otot skeletal$ aringan adiposa$ dan limfosit.

ereka uga menurunkan reseptor adrenergik"alfa miokardial. Hi samping ituY

mereka uga dapat memperbesar aksi katekolamin pada tempat pas*areseptor.

Hengan demikian$ kepekaan terhadap katekolamin meningkat dengan nyata pada

hipertiroidisme$ dan terapi dengan obat"obatan penyekat adrenergik"beta dapat

sangat membantu dalam mengendalikan takikardia dan aritmia.

5. &fek (ematopoetik 

Peningkatan kebutuhan selular akan D2 pada hipertiroidisme

menyebabkan peningkatan produksi eritropoietin dan peningkatan eritropoiesis.

 Namun$ Colume darah biasanya tidak meningkat karena hemodilusi dan

 peningkatan penggantian eritrosit @red *ell turn oCerA.

0. &fek Gastrointestinal

(ormon tiroid merangsang motilitas usus$ yang dapat menimbulkan

 peningkatan motilitas dan diare pada hipertiroidisme dan memperlambat transit

usus serta konstipasi pada hipotiroidisme. (al ini menimbulkan penurunan berat

 badan yang sedang pada hipotiroidisme dan pertambahan berat pada

hipotiroidisme.

1. &fek Skeletal

(ormon tiroid merangsang peningkatan penggantian @turn oCerA tulang$

meningkatkan resorpsi tulang. Hengan demikian$ hipertiroidisme dapat

menimbulkan osteopenia yang bermakna$ dan pada kasus berat$ dapat

mengakibatkan hiperkalsemia sedang$ hiperkalsiuria$ dan penanda hidroksiprolin

urin dan *ross"link pyridinium.

Page 41: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 41/42

41

. &fek Neuromuskular 

alaupun hormon tiroid merangsang peningkatan sintesis dari banyak 

 protein struktural$ pada hipertiroidisme terdapat peningkatan penggantian protein

dan kehilangan aringan otot atau miopati. (al ini dapat berkaitan dengan

kreatinuria spontan. Terdapat uga suatu peningkatan ke*epatan kontraksi dan

relaksasi otot$ se*ara klinik diamati adanya hiperefleksia pada hipertiroidisme atau

sebaliknya pada hipotiroidisme. (ormon tiroid penting untuk perkembangan dan

fungsi normal dari susunan saraf pusat$ dan hiperaktiCitas pada hipertiroidisme

serta kelambanan pada hipotiroidisme dapat men*olok.

J. &fek &ndokrin

(ormon tiroid meningkatkan pergantian metabolik dari banyak hormon

dan obat"obatan farmakologik. ontohnya$ aktu"paruh dari kortisol adalah

sekitar '99 menit pada orang normal$ sekitar 59 menit pada pasien hipertiroid$

sekitar '59 menit pada pasien hipotiroid. Ke*epatan produksi kortisol akan

meningkat pada pasien hipertiroidY dengan fungsi adrenal normal sehingga

mempertahankan suatu kadar hormon sirkulasi yang normal. Namun$ pada

seorang pasien dengan insufisiensi adrenal$ timbulnya hipertiroidisme atau terapi

hormon tiroid dari hipotiroidisme dapat mengungkapkan adanya penyakit adrenal.

DCulasi dapat terganggu pada hipertiroidisme maupun hipotiroidisme$

menimbulkan infertilitas$ yang dapat dikoreksi dengan pemulihan keadaan

eutiroid. Kadar prolaktin serum meningkat sekitar 49; pada pasien dengan

hipotiroidisme$ kemungkinan suatu manifestasi dari peningkatan pelepasan T+(Y

hal ini akan kembali normal dengan terapi T4.

Haftar Pustaka

Guyton$ (all. 2991. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. &G$ /akarta

(ermaan$ Guntur . 'JJ9.  Pengelolaan dan Pengobatan Hipertiroid (pdf). 6K 

?niCersitas Sebelas aret. Surakarta

httpM,,internis.files.ordpress.*om,29'',9',penatalaksanaan"perioperatif"

hipotiroid.pdf . Hiakses '0 Dktober 29'3

Page 42: Kasus 3 254

7/21/2019 Kasus 3 254

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-3-254 42/42

42

ansoer $ dkk 2999. Karsinoma Tiroid !n M Kapita "elekta Kedokteran. olume

2. 3rd edition. edia es*ulapius. /akarta

Samsuhidaat +$ de /ong . 2995 ."istem #ndokrin !n $ Buku Ajar !lmu Beda%.

2nd edition. Penerbit #uku Kedokteran &G. /akarta..

Sudoyo$ . 299J. Buku Ajar !lmu Pen&akit 'alam. #disi ilid *. Bnterna

Publishing. /akarta.