hukuman koruptor

7
BRN, Jakarta: Anggota Komisi III DPR, Eva Sundari menilai putusan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor bagus untuk sistem hukum di Indonesia. Menurut Eva, putusan hakim Tipikor merupakan putusan yang mengembirakan dalam vonis terhadap kejahatan berjamaah. “Ini khan bagus, dan ini merupakan merupaakn putusan yagn bagus untuk sistem hukum. Ini yang mengembirakan dan itu merupakan kejahatan berjamaah,” kata Eva, Rabu (6/11/2013). Ia mengaku terkesan dengan putusan hakum yang memberikan vonis terhadap Ahmad Fathonah dengan hukuman 14 tahun penjara. “Satu hal yang saya cukup terkesan, bahwa salah satu yang menyebabkan bersalah karena korupsi berjamaah. Ada keniscayaan di dalamnya itu ada yang terkait di dalamnya. Lalu pertimbangan kejahatan yang lalu itu jadi bahan pertimbangan hakim untuk memberikan hukuman,” ucapnya. Sebelumnya Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta membacakan putusan hukuman untuk terdakwa kasus suap dalam pengaturan kuota impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang, Ahmad Fathanah pada Senin (4/11/2013) lalu. Dalam sidang tersebut, majelis hakim memutus vonis hukuman pidana selama 14 tahun penjara kepada fathanah. Majelis hakim menilai Fathanah telah terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam pengurusan permohonan kuota impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Fathanah juga diminta membayar denda Rp1 miliar subsidair enam bulan kurungan. Fathanah dinilai melakukan tindak pidana korupsi dalam pengurusan penambahan kuota impor daging sapi PT Indoguna Utama. (Syariful Alam/YY) Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie menyatakan bahwa Akil Mochtar layak diberi hukuman mati. Sementara Abraham Samad dan Mahfud MD memiliki pendapat yang serupa, atau minimal Akil dapat diberi hukuman pidana seumur hidup. Tetapi benarkah pendapat itu tak memiliki dasar hukum. Pasalnya, hukuman terberat bagi koruptor hanyalah 20 tahun penjara. Bahkan Akilpun pernah mengusulkan potong badan atau potong jari bagi koruptor. Hukuman apakah yang paling tepat untuk Akil, potong jari atau hukuman mati?

description

hukuman koruptor

Transcript of hukuman koruptor

Page 1: hukuman koruptor

BRN, Jakarta: Anggota Komisi III DPR, Eva Sundari menilai putusan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor bagus untuk sistem hukum di Indonesia.

Menurut Eva, putusan hakim Tipikor merupakan putusan yang mengembirakan dalam vonis terhadap kejahatan berjamaah.

“Ini khan bagus, dan ini merupakan merupaakn putusan yagn bagus untuk sistem hukum. Ini yang mengembirakan dan itu merupakan kejahatan berjamaah,” kata Eva, Rabu (6/11/2013).

Ia mengaku terkesan dengan putusan hakum yang memberikan vonis terhadap Ahmad Fathonah dengan hukuman 14 tahun penjara.

“Satu hal yang saya cukup terkesan, bahwa salah satu yang menyebabkan bersalah karena korupsi berjamaah. Ada keniscayaan di dalamnya itu ada yang terkait di dalamnya. Lalu pertimbangan kejahatan yang lalu itu jadi bahan pertimbangan hakim untuk memberikan hukuman,” ucapnya.

Sebelumnya Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta membacakan putusan hukuman untuk terdakwa kasus suap dalam pengaturan kuota impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang, Ahmad Fathanah pada Senin (4/11/2013) lalu.

Dalam sidang tersebut, majelis hakim memutus vonis hukuman pidana selama 14 tahun penjara kepada fathanah. Majelis hakim menilai Fathanah telah terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam pengurusan permohonan kuota impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Fathanah juga diminta membayar denda Rp1 miliar subsidair enam bulan kurungan. Fathanah dinilai melakukan tindak pidana korupsi dalam pengurusan penambahan kuota impor daging sapi PT Indoguna Utama. (Syariful Alam/YY)

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie menyatakan bahwa Akil Mochtar layak diberi hukuman mati. Sementara Abraham Samad dan Mahfud MD memiliki pendapat yang serupa, atau minimal Akil dapat diberi hukuman pidana seumur hidup. Tetapi benarkah pendapat itu tak memiliki dasar hukum. Pasalnya, hukuman terberat bagi koruptor hanyalah 20 tahun penjara. Bahkan Akilpun pernah mengusulkan potong badan atau potong jari bagi koruptor. Hukuman apakah yang paling tepat untuk Akil, potong jari atau hukuman mati?

Akil ditetapkan sebagai tersangka, Kamis (3/10/2013), setelah tertangkap tangan oleh KPK pada Rabu malam. Selain menangkap Akil, Chairun Nisa, dan Cornelis, para penyidik KPK juga mendapatkan uang berupa dollar Singapura senilai sekitar Rp 3 miliar saat penangkapan itu. Diduga, uang tersebut akan diberikan kepada Akil terkait penyelesaian sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Lebak Jawa barat.

Meski tidak ada yang mengatur dalam undang-undang tetapi menurut Abraham, KPK bisa menuntut Akil dengan hukuman mati jika memang ada

Page 2: hukuman koruptor

bukti cukup yang menunjukkan Akil menerima uang terkait posisinya sebagai Ketua MK. Abraham mengatakan, undang-undang yang ada memungkinkan KPK menuntut hukuman berat tersebut. Tapi dengan prasyarat khusus yang sangat ketat. Oleh karena itu dibutuhkan terobosan hukum. Demikian juga Jimly menilai bahwa Akil terbukti secara kasat mata melakukan tindak pidana korupsi karena ditangkap dalam sebuah operasi tangkap tangan. Sebagai ketua lembaga penegak hukum, menurutnya, hukuman yang pantas untuk Akil adalah hukuman mati. Jimly mengatakan, meski UU tidak mengatur hukuman mati, jaksa KPK dapat menuntut hukuman mati bagi Akil. Selama ini hukuman mati di Indonesia hanya diberlakukan bagi empat tindak kejahatan. Hukuman mati itu hanya berlaku untuk terorisme, narkoba, kejahatan terhadap negara dan pembunuhan berencana.

Hukuman maksimal diperlukan untuk memberi efek jera untuk Akil sebagai pemangku jabatan paling tinggi yang pernah diciduk KPK. Kasus korupsi di Indonesia kian mengkhawatirkan, karena itu pelaku korupsi harus dihukum seberat-beratnya, bahkan koruptor `kelas kakap` harus dihukum mati agar menimbulkan efek jera. Hukuman terberat tampaknya seharusnya didapatkan oleh Akil Mochtar. Apalagi selain terduga koruptor Akil juga dituduh tindak kejahatan berlapis yaitu sebagai pemakai Narkoba. Hal ini terjadi karena dalam meja kerja Akil didapatkan dua linting ganja dan jenis Sabu yang jarang ada di Indonesia

Dampak Korupsi

Kita tidak selalu bisa membangun masa depan untuk generasi muda, tapi kita dapat membangun generasi muda untuk masa depan. Maka para orangtua harus memberikan wawasan dan paradigma baru pada generasi muda. Paradigma baru para orangtua harus mengatakan bahwa korupsi merupakan sumber kehancuran terbesar masyarakat saat ini.

Sejak dahulu, dalam masyarakat yang demokratis, korupsi dan penindasan tetap saja merupakan ancaman yang besar. Olusegun Obasanjo pernah mengatakan bahwa “Korupsi merupakan sumber kehancuran terbesar masyarakat saat ini”. Apalagi saat ini sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa tindak pidana korupsi justru terjadi di lembaga negara yang seharusnya menjadi penegak hukum. Korupsi yang tinggi terjadi di lingkungan kepolisian, parlemen, dan pengadilan. Bila petinggi hukum melakukan korupsi maka dampaknya sangat luas dan sangat masif di republik ini.

Menurut Karl Kraus, “Korupsi lebih buruk dari prostitusi. Prostitusi membahayakan moral individu, tetapi korupsi akan membahayakan moral seluruh negeri”. Tindak pidana korupsi merupakan kejahatan luar biasa

Page 3: hukuman koruptor

terhadap kekerasan dan hak asasi manusia (HAM). Kekerasan dan pelanggaran HAM memiliki sifat yang sama dengan korupsi: meluas dan sistematis. Seperti halnya kejahatan pelanggaran HAM dan kejahatan berat lainnya korupsi meninggalkan dampak meluas dan jejak yang sistematis. Para koruptor telah menghancur perekonomian negara. Akhirnya masyarakat yang tidak menikmati malah ikut menanggung derita. Bayangkan saat ini karena krisi kepercayaan terhadap MK, semua pihak banyak menuntur untuk dibatalkannya semua sengketa Pilkada yang pernah ditangani Akil dan menuntut Pilkada ulang. Bila hal ini terjadi maka berapa kerugian negara yang bisa terjadi.

Saat pejabat kecil melakukan korupsi kecil-kecilan ala korupsi KTP mungkin tidak masalah. Tetapi bila petinggi hukum seperti Akil melakukan korupsi dampaknya sangat luas bagi kehancuran bangsa. Bila para kepala daerah melakukan suap puluhan miliar terhadap MK, maka bisa dibayangkan para kepala daerah akan balas dendam mengejar setoran dengan melakukan korupsi. Bila kepala daerahnya rajin korupsi maka para bahwannya pun akan ikut berpesta korupsi di daerahnya. Jadi secara tidak disadari perbuatan petinggi MK itu malahan akan membuat korupsi semakin masif dan tumbuh subur di Indonesia.

Korupsi yang dilakukan oleh Akil selaku pejabat tertinggi pemangku hukum di negeri ini akan mengakibatkan Indonesia mengalami krisis kewibawaan pemimpin dan lembaga negara. Bila masyarakat bsudah btidak mempercayai pemiminnya di semua lini maka dampaknya menjadi luar biasa buruk bagi bangsa ini. Jika Indonesia ingin maju dan tidak ingin terpuruk lagi menjadi negara yang sedang krisis kepercayaan kepada pemipinya maka tidak ada jalan lain. Di masa depan hukum harus benar-benar ditegakkan, dan pelaku tindak pidana korupsi harus dihukum seberat-beratnya sampai pada hukuman mati.

Hukuman Mati

Kontroversi akan timbul bila disinggung hak hidup bagi koruptor. Para aktivis di bidang penegakan HAMpun nanti pasti akan menentang hukuman mati, termasuk terhadap para koruptor kakap sekalipun. Mereka berpendapat bahwa hukuman mati bertentangan dengan HAM, UUD 1945, dan Pancasila. Penghapusan hukuman mati sudah menjadi gerakan internasional. Konvenan Internasional Hak-hak Sipil dan Politik pada 1966 yang berlaku sejak 1976, antara lain menyebutkan larangan hukuman mati dan memberikan hak untuk hidup. Hingga saat ini tercatat banyak negara telah melakukan ratifikasi terhadap kovenan ini. Khusus terhadap penghapusan hukuman mati, 49 negara telah pula melakukan ratifikasi/aksesi terhadap Second Optional Protocol of ICCPR (1990) Aiming of The Abolition of Death Penalty.

Page 4: hukuman koruptor

Negara Cina telah menarapkan hukuman yang keras terhadap para koruptor. Setiap tahun, 50 hingga 60 orang dihukum mati di China. Sejak 1999, Cina mengkampanyekan pemberantasan kasus-kasus tindak pidana korupsi. Pada akhir 2000, Cina telah membongkar jaringan penyelundupan dan korupsi yang melibatkan 100 pejabat Cina di Propinsi Fujian, Cina Tenggara. Sebanyak 84 orang di antaranya terbukti bersalah dan 11 orang dihukum mati. Pada 9 Maret 2001 nasib buruk menimpa Hu Changqing yang dieksekusi mati hanya 24 jam setelah permohonan kasasinya ditolak oleh MA. Wakil Gubernur Propinsi Jiangxi ini dihukum mati setelah terbukti bersalah menerima suap senilai AS$660.000 serta sogokan properti senilai AS$200.000. Hukuman mati yang dijatuhkan kepada Hu Changqing kemudian dijadikan semacam shock therapy oleh pemimpin-pemimpin Cina.

Bila para koruptor dibiarkan hidup, maka dampak selanjutnya yang ditimbulkan adalah akan ada banyak kematian dari perilaku koruptor tersebut. Bahkan Gandipun pernah mengatakan bahwa “Seisi bumi tak bisa memenuhi hasrat seorang yang serakah dan tamak, kematianlah yang bisa meghentikannya. Maka kemudian dia diberhentikan sebagai manusia, konsepnya ke sana, bukan secara sepihak lalu konsepnya dibuat menjadi tampak sangat keji dan sangat kejam.

Untuk terealisasinya tuntutan hukuman mati bagi koruptor kelas kakap perlu dilakukan revisi terhadap undang-undang tentang pemberantasan tindak pidana korupsi serta perlunya memasukkan klausul hukuman mati bagi koruptor dalam Rancangan KUHP yang kini sedang dibahas DPR.

Potong Jari

Saat masih menjadi juru bicara Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar pernah mengusulkan hukuman badan atau pemotongan jari untuk para koruptor. Menurut Akil hukuman penjara dan membayar denda sudah tak mempan kepada koruptor. Pada Senin, 12 Maret 2013, Akil Mochtar pernah mengusulkan, hukuman kepada koruptor harusnya mempertimbangkan dampak menakutkan bagi masyarakat. Hal itu agar ketika orang berencana mencuri uang negara, yang bersangkutan berpikir beberapa kali untuk melakukannya.

Menurut Akil, seharusnya hukuman terhadap koruptor dilakukan dengan cara potong jari atau menghilangkan organ tubuh koruptor atau mencacatkannya. Sembari aparat juga menyita seluruh harta kekayaan koruptor. Akil menegaskan, ide memotong jari koruptor dinilai dapat memberikan efek jera kepada yang lainnya. Meski ada konvensi internasional mengenai pelarangan mutilasi, namun masih menurut Akil pihaknya menyatakan hal itu tidak jadi soal. Pasalnya hukuman tersebut

Page 5: hukuman koruptor

lebih baik daripada negara harus menghukum mati koruptor. Menurut Akil kebijakan porong jari itu merupakan hak konstitusi sebuah negara untuk menandakan perang terhadap koruptor. Kalau potong tangan dirasa terlalu kejam, maka sangat relevan memotong jari koruptor yang menyusahkan banyak orang.

Hakim sebagai penentu dan wakil Tuhan untuk memberi wewenang terhadap hukuman duniawi kepada Akil harus bijaksana. Hakim yang menghakimi tentunya sudah tahu bahwa dampak sangat buruk yang sudah dilakukan Akil adalah kejahatan berlapis dan kriminalitas terhebat di negeri ini. Hakim pasti tahu bila Akil terbukti sebagai pemakai maka dalam keadaan di bawah pengaruh narkoba Hakim tertinggi di Indonesia itu memutuskan perkara yang penting dan besar di negeri ini. Hakim harus mencegah Korupsi seperti bola salju, sekali bergulung akan terus membesar korupsi agar tidak seperti bola salju, sekali bergulung akan terus membesar. Melihat berbagai permasalahan yang memiriskan hati di atas tersebut manakah hukuman yang paling tepat bagi Akil Mochtar ? Sebenarnya hukuman potong jari sudah tidak masalah bagi Akil karena sedari dulu dia sudah mengusulkan dan telah mendukung sepenuhnya.