Hukum Tata Negara Htn 1

download Hukum Tata Negara Htn 1

of 51

Transcript of Hukum Tata Negara Htn 1

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    1/51

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    2/51

    Rekomendasi Bacaan

    a. Ananda B Kusuma, Keabsahan UUD 1945 Pasca Amandemen ,Jurnal Konstitusi, Vol. 4 No.1, Maret 2007

    b. Moh Mahfud MD, Menilai Kembali dan Menjajaki KemungkinanAmandemen Lanjutan UUD 1945, Jurnal Konstitusi, Vol.5 No.1,Juni 2008

    c. ----------------------, Perdebatan Hukum Tata Negara PascaAmandemen Konstitusi, LP3ES, 2007. Baca terutama padaHal.17-36

    d. Jimly Asshiddiqie, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia,KonPress, Jakarta, 2006. Baca terutama hal. 1-58

    e. Nimatul Huda, UUD 1945 dan Gagasan Amandemen Ulang,

    Rajawali Press, 2008. Baca terutama Bab I hal.1-35 SekretariatJenderal MPR RI, Panduan Pemasyarakatan Undang UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, 2006

    f. Yayasan Pembela Tanah Air, Sejarah Lahirnya Pancasila,Jakarta, 1994

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    3/51

    KONSTITUSI DAN

    KONSTITUSIONALISME

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    4/51

    HUKUM TATA NEGARAHUKUM TATA NEGARA

    (Constitutional Law)(Constitutional Law)James J. Robbins :

    The Body of Legal Rules and Principles which define the

    nature and limits of governmental power as well as the

    rights and duties of individuals in relation to the state andits governing organs. These rules and principles are

    usually formulated in a written constitution and are

    interpreted and extended by courts of final jurisdiction

    exercising their power of judicial review

    Perhatikan kalimat : are usually formulated in a written

    Mengandung arti bahwa ada kalanya berbagai peraturan

    (Rules) dan prinsip-prinsip (Principles) Hukum Tata

    Negara tak tertulis dalam suatu naskah Konstitusi

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    5/51

    Sumber-sumber Hukum Tata Negara

    (Sources of Constitutional Law)

    a) Nilai-nilai Konstitusi yang tak tertulis

    b) Undang-undang dasar, Pembukaan dan Pasal-pasalnya

    c) Peraturan Perundangan Tertulis

    d) Jurisprudensi Peradilan

    e) Constitutional Conventions (Kebiasaan Ketatanegaraan)f) Doktrin Ilmu Hukum yang telah menjadi Ius Comminis Opinio

    Doctorum

    g) Hukum Internasional yang telah diratifikasi menjadi HukumNasional

    Ke-7 Sumber hukum di atas penerapannya tergantung padakeyakinan hakim. Dapat dipakai secara kumulatif ataualternatif, urutannya tidak mutlak, dan tidak menunjukkanhirarki. Untuk menentukan manakah yang paling utama,tergantung kasus yang dihadapi & penilaian hakim.

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    6/51

    KONSTITUSIKONSTITUSI

    (Constitution)(Constitution)

    Edward Smith

    The Fundamental Law, or the fundamental principle

    underlying the organization of a state which

    determines the power and duties of the principalgovernmental authorities and guarantees certain

    rights of the people against infringement.Perhatikan:

    Fundamental Law, Fundamental Principle

    Determines The Power and Duties of The Principal GovernmentalAuthorities

    Guarantees Rights of The People

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    7/51

    Smith menjelaskan Fundamental Law/Principlesebagai berikut:

    It may be simply an uncollected body of legislativeacts, judicial decisions, and political precedents

    and customs extending over a long period, like theBRITISH CONSTITUTION, or a number of separateorganic laws, like the constitution of the THIRDFRENCH REPUBLIC; or a formal written documentdrafted and promulgated at a definite date by anauthority of higher competence than that which

    make ordinary laws, like AMERICANCONSTITUTIONS.

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    8/51

    KONSTITUSIKONSTITUSI

    (Constitution)(Constitution)

    Soetandyo Wignjosoebroto

    (emiritus Profesor, UNAIR)

    Sejumlah ketentuan hukum yang disusun secarasistematik untuk menata dan mengatur pada pokok-pokoknya struktur dan fungsi lembagapemerintahan, termasuk hal ikhwal kewenangandan batas kewenangan lembaga-lembaga negaraitu.

    .

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    9/51

    Konstitusi & Undang-undang Dasar

    (UUD): Samakah?

    Banyak yang menyamakan begitu saja, misal UUDAmerika Serikat sering disebut Konstitusi AmerikaSerikat.

    Pengalaman Indonesia pada 1949; menggunakanistilah Konstitusi RIS dan bukannya UUD RIS

    Konstitusi lebih luas dari UUD. Konstitusi adalahhukum dasar. UUD adalah hukum dasar yangtertulis.

    Herman Heller: UUD adalah Konstitusi yang tertulis

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    10/51

    Konstitusi

    Jimly Asshiddiqie

    (Gurubesar HTN, UI)Hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam

    penyelenggaraan suatu negara. Konstitusi dapatberupa hukum dasar tertulis yang lazim disebutUndang-undang Dasar, dan dapat pula tidaktertulis.

    Konstitusi jelas tidak identik dengan UUD. KerajaanInggris adalah negara yang tidak mempunyai

    naskah konstitusi dalam arti yang tertulis danterkodifikasi.

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    11/51

    Sosiologis

    Filosofis

    Historis

    PolitisKONSTITUSI

    Memahami Sebuah Konstitusi

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    12/51

    Tidak Terdapat

    Ketentuan

    Mengenai HAM?

    Perekonomian

    disusun atas

    dasar Usaha

    Bersama dan

    dimanfaatkanuntuk

    sebesar2

    kemakmuran

    rakyat?

    Presiden

    Mempunyai

    Kekuasaan

    membentuk

    Undang-

    undang?

    Majelis Permusyawaratan

    Rakyat adalah Lembaga

    Tertinggi?

    UUD 1945

    Dll,etc,

    lsp

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    13/51

    DPR Memiliki

    Kekuasaan

    Membentuk

    Undang-undang

    Presiden

    Menjabat 5

    Tahun, Dapat

    dipilih kembali

    untuk 1 kali

    periode?

    Terdapat

    Klausul

    Hak Asasi

    Manusia?

    Komisi

    Yudisial?

    Mahkamah

    Konstitusi?

    UUD 1945 (Amandemen)

    Dll,etc,

    lsp

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    14/51

    Konstitusionalisme

    (Constitutionalism)

    The doctrine that the power to govern should be

    limited by definite and enforceable principles of

    political organization and procedural regularity

    embodied in the fundamental law, so that basic

    constitutional rights of individuals and groups will

    not be infringed

    Konstitusionalisme adalah doktrin (ajaran/paham)

    bahwa kekuasaan untuk memerintah harus

    dibatasi.sehingga hak-hak konstitusional dasarindividu-individu dan kelompok-kelompok tidak

    akan terlanggar

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    15/51

    2 Esensi Ide Konstitusionalisme2 Esensi Ide Konstitusionalisme

    Ajaran (doktrin) mengenai kebebasan sebagai Hak AsasiManusia

    Hak yang kodrati, tak tetap tak bisa diambil alih kapanpun dankekuasaan manapun dalam kehidupan bernegara, serta harus dijagadan dipertahankan eksistensinya agar tetap utuh dan tak cacat

    karena terjadinya pelanggaran atasnya.Ajaran (doktrin) Rule of Law atau the supremacy state of law:

    setiap wujud kekuasaan harus mempunyai dasar pembenarannyamenurut hukum perundang-undangan, dan pada gilirannya hukumperundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan apa yangtelah dikaidahkan oleh konstitusi.

    Kekuasaan yang seperti itu disebut HAK manakala berada di tanganpribadi manusia warganegara, dan disebut KEWENANGAN manakalaberada di tangan manusia warganegara yang telah dipilih dandipercaya untuk diangkat dalam jabatan publik

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    16/51

    Rule of Law

    An Anglo-American doctrine that the law is supreme

    and that the rights of person under law are

    protected from interference by officers of the

    government

    Suatu ajaran bahwa hukum adalah supreme/teratas

    dan bahwa hak-hak orang di bawah naungan hukum

    dilindungi dari gangguan oleh para pejabat

    pemerintah

    Rule of Law, bukan Rule of Men, apalagi Rule ByLaw

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    17/51

    UNDANG UNDANG DASAR

    DALAM SEJARAH

    KETATANEGARAANINDONESIA

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    18/51

    UNDANG UNDANG DASAR 1945

    Naskahnya dipersiapkan oleh Dokuritu ZyunbiTyosa Kai (baca: Dokuritsu Jiunbi Cosakai,diterjemahkan sebagai Badan Penyelidik UsahaPersiapan Kemerdekaan, disingkatBPUPK) yangdibentuk pada 29 April 1945 oleh pemerintahJepang sebagai pelaksanaan janji Kemerdekaan,dilantik pada 28 Mei 1945

    BPUPK : 62 Anggota, diketuai KRT RadjimanWedyodiningrat & wakilnya Hibangase Yosio

    Persidangan dibagi dlm 2 periode: 29 Mei 1 Juni

    1945 & 10 Juli-17 Juli 1945 dalam kedua sidang, pembicaraan fokus pada

    pembentukan sebuah NEGARA MERDEKA

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    19/51

    Sidang Dokuritsu Junbi Cosakai

    PERIODE

    SIDANG

    TANGGAL POKOK

    BAHASAN

    KETERANGAN

    I 29 Mei-1 Juni

    1945

    Dasar Negara Prof Mr. Soepomo, Mr.

    Muhammad Yamin & Ir.

    Soekarno mengajukan

    pendapatnya tentang DasarNegara.1 Juni Soekarno

    mengajukan Pancasila

    Antara

    Pertama

    dan Kedua

    22 Juni 1945 Dihasilkan Piagam Jakarta

    pada 22 Juni 1945

    II 10-17 Juli 1945 Antara lain ttg

    bentuk negara,

    wilayah negara,

    rancangan UUD

    Disepakati wilayah negara

    adalah ex Hindia Belanda

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    20/51

    UUD 1945 & Paham Negara

    Integralistik

    Mr. Soepomo dalam pidato di Sidang BPUPKI 31 Mei1945 menyatakan bahwa cita negara yang sesuaidengan Indonesia adalah negara integralistik.

    Negara integralistik menurut Mr. Soepomo lebih tepat

    daripada negara individual liberalistis atau negarayang didasarkan pada kelas sebagaimanadiperlihatkan negara komunis

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    21/51

    Mr. Soepomo yang seorang ahli hukum adat, telahlama meyakini bahwa kesatuan antara pemimpindan rakyat adalah karakter bangsa Indonesia,sebagaimana juga dijumpai di Jerman dan Jepang.

    Pendapat Soepomo didukung Ir. Soekarno & anggota-anggota BPUPK beretnis Jawa

    Hatta & Yamin di sisi lain menginginkan bahwa NegaraIndonesia yang akan terbentuk tetapmengedepankan hak-hak individu, sehingga UUDharus memuat jaminan hak asasi manusia

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    22/51

    Pro & Contra Negara Integralistik

    Soepomo

    Pro: konsep negara integralistik adalahpandangan asli bangsa Indonesia

    Contra: konsep negara integralistik

    Menjadikan UUD 1945 cenderungmelahirkan kekuasaan otoriter

    Pandangan lain: Konsep Integralistik harusdiletakkan dalam konteks ruang dan waktu

    saat itu dimana bangsa Indonesia menolaksegala sesuatu yang bernuansakolonial/barat termasuk demokrasi liberal.

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    23/51

    Pada persidangan kedua, dibentuk Panitia Hukum

    Dasar, beranggotakan 19 orang, diketuai Ir.

    Soekarno

    Panitia ini membentuk Panitia Kecil diketuai o/Prof.Soepomo

    13 Juli 1945, panitia kecil menyelesaikan tugas &

    BPUPK menyetujui hasil kerjanya sebagai RUUD

    pada 16 Agustus 1945

    18 Agustus 1945 disahkan sebagai UUD oleh PPKI

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    24/51

    UUD 1945 : Konstitusi Tertulis

    Sementara

    o Pidato Ketua PPKI Soekarno 18 Agustus 1945: UUD 1945

    adalah Revolutie Grondwet, nanti kita akan memiliki UUD yang

    lebih baik

    o Ratulangi: UUD 1945 perlu disempurnakan

    o Aturan Tambahan Pasal II:Dalam enam bulan setelah Majelis Permusyawaratan Rakyat ini

    terbentuk, Majelis bersidang untuk menetapkan Undang-

    undang Dasar

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    25/51

    UUD 1945, UUD darurat, OKI tidak selaludijadikan rujukan

    2 September 1945 dibentuk kabinet pertama

    dibawah tanggungjawab PresidenSoekarno. Ini berkesesuaian dengan UUD1945 yang menganutsistem Presidensial.tapi

    14 November 1945 Pemerintah mengeluarkanMaklumat berisi perubahan sistem kabinetdari Presidensiil ke sistem Parlementer

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    26/51

    KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

    SERIKAT (RIS) 1949

    Latar Belakang:

    Perang Dunia II berakhir: Jepang menjadi negarakalah perang.

    Kerajaan Belanda hendak kembali menjajah dengantaktik mendirikan negara kecil di Sumatera,Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan,Negara Jawa Timur dsb serta melancarkan AgresiMiliter I (1947) dan Agresi II (1948)

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    27/51

    23 Agustus -12 November 1949 diadakan KonferensiMeja Bundar di The Hague (Den Haag)

    Hasil Konferensi:

    1. Mendirikan Negara Republik Indonesia Serikat

    2. Penyerahan Kedaulatan kepada RIS yang berisi 3hal, yaitu (a) piagam penyerahan kedaulatan dariKerajaan Belanda kepada Pemerintah RIS; (b)status uni; dan (c) persetujuan perpindahan

    3. Mendirikan Uni antara Republik Indonesia Serikat

    dengan Kerajaan Belanda

    Lebih detail mengenai hal ini bacalah Asshiddiqie, Konstitusi &Konstitusionalisme.. hal.44-46

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    28/51

    Undang-undang Dasar Sementara 1950

    Negara RIS tidak bertahan lama. Negara RepublikIndonesia, Negara Indonesia Timur, dan NegaraSumatera Timur menggabungkan diri menjadi satuwilayah Republik Indonesia.

    19 Mei 1950 Pemerintah RIS dan Pemerintah RIsepakat membentuk kembali NKRI

    Dibentuk Panitia untuk merancang UUD

    UUDS resmi berlaku 17 Agustus 1950

    Pasal 134 UUDS : Konstituante bersama Pemerintahmenyusun suatu UUD RI yang akan menggantikanUUDS 1950

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    29/51

    Pemilihan Umum 1955: Memilih

    Konstituante

    Desember 1955 Pemilu memilih konstituante untuk

    membentuk UUD

    1956-1959 Konstituante bersidang dengan maksud

    membuat UUD yang tetap Dalam kurun waktu 3 tahun (1956-1959)

    Konstituante berhasil merumuskan sejumlah pasal,

    tapi mengalami kebuntuan dalam Dasar Negara

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    30/51

    Dekrit Presiden 5 Juli 1959

    Presiden Soekarno menyimpulkan MajelisKonstituante gagal, ia mengeluarkan Dekrit 5 Juli1959 : membubarkan Konstituante danmemberlakukan kembali UUD 1945

    Dikukuhkan secara aklamasi pada 22 Juli 1959 olehDPR

    Dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 150Tahun 1959

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    31/51

    UUD 1945 Setelah Dekrit

    Mengalami sakralisasi: tidak boleh dirubah, walauUUD 1945 adalah sementara sifatnya

    Tap MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendummempersulit perubahan UUD 1945

    Kekuasaan mengalami stagnasi. Tidak berubahselama 32 tahun

    Kolusi Korupsi Nepotisme sebagai akibat UUD 1945yang sentralistik dan sangat executive heavy

    Pelanggaran berbagai hak asasi manusia: hak hidup,hak untuk bebas dari penyiksaan, hak persamaandimuka hukum, hak berserikat berkumpul,mengeluarkan pendapat, pembatasan pers, sensor

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    32/51

    Latar Belakang Perubahan UUD 1945Latar Belakang Perubahan UUD 1945

    Agenda Reformasi (Pembaharuan) a.l:

    1. Amandemen UUD 1945

    2. Penghapusan Doktrin Dwi Fungsi ABRI

    3. Penegakan Supremasi Hukum, Penghormatan HAM,serta pemberantasan KKN

    4. Desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat

    dan daerah

    5. Mewujudkan Kebebasan Pers6. Mewujudkan kehidupan demokrasi

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    33/51

    Amandemen UUD 1945 Sebagai agenda

    utama Reformasi: Mengapa?

    UUD 1945 belum cukup memuat landasan bagi

    kehidupan yang demokratis, pemberdayaan rakyat

    dan penghormatan HAM.

    Presiden memiliki kekuasaan legislatif (membentuk

    Undang-undang)

    UUD 1945 mengandung pasal-pasal yang multitafsir

    dan membuka peluang bagi penyelenggaraan

    negara yang otoriter, sentralistik, tertutup, dan

    KKNPasal Mengenai Masa Jabatan Presiden (Pasal 7),

    Mengenai Keharusan Bahwa Presiden Adalah Orang

    Indonesia Asli (Pasal 6 ayat (1)) dll

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    34/51

    Amandemen UUD 1945 Sebagai agenda

    utama Reformasi: Mengapa?

    Tidak adanya saling mengawasi dan saling

    mengimbangi (Checks and balances)

    antarlembaga negara dan kekuasaan

    terpusat pada Presiden

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    35/51

    Tujuan Perubahan UUD 1945

    Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanannegara dalam mencapai tujuan nasional dalamPembukaan UUD 1945 dan memperkokoh NKRIberdasar Pancasila

    Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminandan pelaksanaan kedaulatan rakyat sertamemperluas partisipasi rakyat

    Menyempurnakan aturan dasar mengenaiperlindungan hak asasi manusia

    Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraannegara secara demokratis dan modern, antara lainmelalui pembagian kekuasaan yang lebih tegas

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    36/51

    Dasar Yuridis Perubahan UUD 1945

    Pasal 37 UUD 1945

    Naskah yang menjadi objek perubahan: UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia tahun1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus

    1945 dan diberlakukan kembali dengan DekritPresiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkansecara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 olehDewan Perwakilan Rakyat sebagaimana tercantumdalam Lembaga Negara Nomor 75 Tahun 1959

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    37/51

    Awal Perubahan UUD 1945

    Sidang Istimewa MPR RI 1998: diterbitkanTiga Ketetapan MPR

    Tiga ketetapan tersebut tidak secara

    langsung merubah UUD 1945 tapi telahmenyentuh muatan UUD 1945

    Setelah ada tiga ketetapan tersebutkehendak dan keinginan untuk melakukan

    perubahan UUD 1945 makin mengkristal dikalangan masyarakat, pemerintah, dankekuatan sosial politik, termasuk partaipolitik

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    38/51

    Tiga Ketetapan MPR Pada Sidang

    Istimewa MPR 1998

    1. Ketetapan MPR Nomor VIII/MPR/1998 tentang Pencabutan

    Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum

    2. Ketetapan MPR Nomor XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan

    Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.

    Ketentuan Pasal 1 ketetapan MPR tersebut berbunyiPresiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia

    memegang jabatan selama masa lima tahun, dan

    sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama,

    hanya untuk satu kali masa jabatan

    3. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi

    Manusia. Ketetapan ini dapat dilihat sebagai

    penyempurnaan ketentuan mengenai HAM yang terdapat

    dalam UUD 1945, seperti Pasal 27; Pasal 28; Pasal 29 ayat

    (2)

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    39/51

    Kesepakatan dasar Perubahan UUD

    1945

    1) Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945,

    2) Tetap mempertahankan Negara Kesatuan

    Republik Indonesia,3) Mempertegas Sistem Pemerintahan Presidensial

    4) Penjelasan UUD 1945 yg memuat hal-hal

    normatif, akan dimasukkan dalam pasal-pasal,

    5) Melakukan perubahan dengan cara adendum

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    40/51

    Pembukaan UUD 1945Pembukaan UUD 1945: Memuat dasar filosofis & normatif

    yang mendasari seluruh pasal dalam UUD 1945 Pembukaan

    mengandung staatsidee berdirinya NKRI, tujuan (haluan)

    negara yang harus dipertahankan

    Kesepakatan untuk mempertahankan NKRImempertahankan NKRI didasaripertimbangan bahwa negara kesatuan adalah bentuk yang

    ditetapkan sejak awal berdirinya negara Indonesia dan

    dipandang paling tepat untuk mewadahi ide persatuan bangsa

    yang majemuk ditinjau dari berbagai latar belakang

    Kesepakatan mempertegas Sistem Presidensialmempertegas Sistem Presidensial bertujuan

    untuk memperkukuh sistem pemerintahan yang stabil dan

    demokratis yang dianut oleh Negara Republik Indonesia dan

    pada tahun 1945 telah dipilih oleh para pendiri negara

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    41/51

    Peniadaan Penjelasan dimaksudkan untuk menghindarkan

    kesulitan dalam menentukan status Penjelasan dari sisi

    sumber hukum dan tata urutan perundang-undangan. Selain

    itu Penjelasan BUKAN produk BPUPK atau PPKI karena kedua

    lembaga itu menyusun rancangan Pembukaan dan Batang

    Tubuh (Pasal-pasal) UUD 1945 tanpa Penjelasan

    Perubahan secara Adendum artinya perubahan dilakukan

    dengan TETAP mempertahankan naskah asli sebagaimana

    terdapat dalam Lembaran negara Nomor 75 Tahun 1959 hasil

    Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan naskah perubahan-perubahan

    UUD 1945 diletakkan MELEKAT pada naskah asli

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    42/51

    Perubahan UUD 1945

    PERUBAHAN MATERI PERUBAHAN KETERANGA

    N

    Pertama (disahkan dalam

    Sidang Umum MPR-RI 19

    Oktober 1999)

    Pasal 5 ayat (1), Pasal 7, Pasal 9 ayat (1) dan

    ayat (2), Pasal 13 ayat (2) dan ayat (3), Pasal

    14 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 15, Pasal 17

    ayat (2) dan ayat (3), Pasal 20 ayat (1) sampai

    dengan ayat (4), dan Pasal 21

    Keseluruhan

    berisi 16 ayat=

    16 butir

    ketentuan dasar

    Kedua (disahkan dalam

    Sidang Tahunan MPR-RI

    tanggal 18 Agustus 2000)

    Mencakup 27 Pasal yang tersebar dalam 7

    bab, yaitu Bab VI tentang Pemerintahan

    Daerah, Bab VII tentang Dewan Perwakilan

    Rakyat, Bab IXA Tentang Wilayah Negara, Bab

    X Tentang Warga Negara dan Penduduk, Bab

    XA Tentang Hak Asasi Manusia, Bab XII

    tentang Pertahanan dan Keamanan Negara,Bab XV tentang Bendera, Bahasa, dan

    Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan

    27 Pasal

    tersebut isinya

    mencakup 59

    butir ketentuan

    yang mengalami

    perubahan atau

    bertambahdengan

    rumusan

    ketentuan baru

    samasekali

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    43/51

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    44/51

    Naskah UUD 1945 dari masa ke masa

    PERIODE MUATAN

    1945-1959 Naskah Asli UUD 1945 tanpa Penjelasan. Yang ada adalah

    Penjelasan Tentang UUD 1945

    1959-1999 Naskah Asli UUD 1945 dengan Penjelasan Pasal per Pasal.

    1999-2000 Naskah Asli UUD 1945 versi 1959-1999 + Perubahan I (1999)

    2000-2001 Naskah Asli UUD 1945 versi 1959 -1999+ Perubahan I (1999) dan

    Perubahan II (2000)

    2001-2002 Naskah Asli UUD 1945 versi 1959-1999 + Perubahan I (1999) ,

    Perubahan II (2000) dan Perubahan III (2001)

    2002- Sekarang Naskah Asli UUD 1945 versi 1959-1999 + Perubahan I (1999) ,

    Perubahan II (2000), Perubahan III (2001), dan Perubahan IV

    (2002)

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    45/51

    Jenis Perubahan

    Perubahan UUD 1945 dilakukan dalam rangka

    menyempurnakan dan bukan mengganti UUD 1945

    Oleh karenanya jenis perubahan UUD yang

    dilakukan MPR adalah mengubah, membuat

    rumusan baru sama sekali, menghapus atau

    menghilangkan, memindahkan tempat pasal atau

    ayat sekaligus mengubah penomoran pasal atau

    ayat.

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    46/51

    Mengubah Rumusan

    Contoh; Pasal 2 ayat (1) UUD 1945 yang semula berbunyi

    Pasal 2

    (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota-

    anggota Dewan Perwakilan Rakyat, ditambah dengan

    utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan,menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang

    Setelah diubah menjadi

    Pasal 2

    (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggotaDewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan PerwakilanDaerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih

    lanjut dengan undang-undang

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    47/51

    Membuat Rumusan Baru Sama Sekali

    Contoh; Pasal 6A ayat (1) UUD 1945

    Pasal 6A

    (1) Presiden dan Wakil Presiden Dipilih dalam satu

    pasangan secara langsung oleh rakyat

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    48/51

    Menghapuskan/Menghilangkan rumusan

    yang ada

    Contoh, Ketentuan Bab IV Dewan Pertimbangan Agung

    BAB IV

    DEWANPERTIMBANGANAGUNG

    Pasal 16

    (1) Susunan Dewan Pertimbangan Agung ditetapkan dengan

    Undang-undang(2) Dewan ini berkewajiban memberi jawab atas pertanyaan

    Presiden dan berhak memajukan usul kepada Pemerintah

    Setelah diubah menjadi

    BAB IV

    DEWANPERTIMBANGANAGUNG

    Dihapus

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    49/51

    Memindahkan rumusan Pasal ke dalam

    rumusan ayat atau sebaliknya sekaligus

    mengubah penomoran pasal atau ayat

    Contoh Pemindahan Rumusan Pasal ke dalam Rumusan Ayat:

    Pasal 34 UUD 1945

    Pasal 34

    Fakir Miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara

    Setelah diubah menjadiPasal 34

    (1) Fakir Miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh

    negara

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    50/51

    Tiga Arus Tentang Perubahan UUD 1945

    I. Kelompok /Arus yang ingin kembali ke UUD 1945

    Kelompok Sapta Margais/Purnawirawan TNI dengan

    alasan Kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945

    II. Kelompok /Arus yang ingin mempertahankan UUD 1945

    hasil Perubahan Parpol dominan di MPR/DPR dengan alasan:

    Perubahan sudah cukup menampung aspirasi dan

    kompromi

    III. Kelompok /Arus yang ingin Perubahan

    Lanjutan/Perubahan ke-Lima

    Akademisi, Peneliti, LSM, dengan alasan Perubahan

    UUD 1945 masih belum sempurna

  • 8/2/2019 Hukum Tata Negara Htn 1

    51/51

    Kembali (lagi) Ke UUD 1945?

    Perubahan UUD 1945 (199-2002) bukan pengkhianatan

    terhadap Pancasila dan UUD 1945. Perubahan bahkan amanat

    Aturan Tambahan II UUD 1945

    Perubahan tidak menyentuh Pembukaan UUD 1945 yang

    berisi Dasar Negara Panca Sila Perubahan telah dibahas dalam jangka waktu lebih lama, 12

    kali lipat waktu sidang BPUPK