HUKUM PERUSAHAAN

32
1. Menurut mahkamah agung (hoge raad) : perusahaan adalah seseorang yg mempunyai perusahaan jika ia berhubungan dgn keuntungan keuangan dan secara teratur melakukan perbuatan-perbuatan yg bersangkut paut dgn perniagaan dan perjanjian 2. Menurut Molen Graaff perusahaan adalah perbuatan-perbuatan yang dilakukan secara terus menerus bertindak keluar untuk memperoleh penghasilan dengan memperniagakan/memperoleh barang- barang atau dengan mengadakan perjanjian dagang.

description

HUKUM PERUSAHAAN. Menurut mahkamah agung (hoge raad) : perusahaan adalah seseorang yg mempunyai perusahaan jika ia berhubungan dgn keuntungan keuangan dan secara teratur melakukan perbuatan-perbuatan yg bersangkut paut dgn perniagaan dan perjanjian Menurut Molen Graaff - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of HUKUM PERUSAHAAN

Page 1: HUKUM PERUSAHAAN

1. Menurut mahkamah agung (hoge raad) :

perusahaan adalah seseorang yg mempunyai perusahaan jika ia

berhubungan dgn keuntungan keuangan dan secara teratur

melakukan perbuatan-perbuatan yg bersangkut paut dgn

perniagaan dan perjanjian

2. Menurut Molen Graaff

perusahaan adalah perbuatan-perbuatan yang dilakukan secara

terus menerus bertindak keluar untuk memperoleh penghasilan

dengan memperniagakan/memperoleh barang-barang atau

dengan mengadakan perjanjian dagang.

Page 2: HUKUM PERUSAHAAN

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha

yg menjalankan setiap jenis usaha yg

bersifat tetap dan terus menerus,

didirikan dan bekerja, serta berkedudukan

dalam wilayah negara ri utk tujuan

memperoleh keuntungan dan/atau laba.

Page 3: HUKUM PERUSAHAAN

Kompleks peraturan baik yang tertulis

maupun tidak tertulis, yantg bersifat

memaksa, yang mengatur perbuatan-

perbuatan yang dilakukan secara terus

menerus dalam kedudukan tertentu

dilingkungan perniagaan dengan tujuan

mendapatkan keuntungan.

PENGERTIAN HUKUM PERUSAHAAN

Page 4: HUKUM PERUSAHAAN

Menurut Molen Graaff

Suatu perusahaan harus mempunyai unsur-unsur:

1. Terus-menerus atau tidak terputus-putus

2. Secara terang-terangan (karena hubungannya dengan

pihak ketiga)

3. Dalam kualitas tertentu (karena dalam lapangan

perniagaan)

4. Menyerahkan barang-barang

5. Mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan

6. Harus bermaksud memperoleh laba.

Page 5: HUKUM PERUSAHAAN

Hukum Perusahaan dalam praktek

diatur

dalam :

a. KUH Perdata

b. KUH Dagang

c. Peraturan lain diluar KUH Perdata dan KUHD mis:

1. UU No. 1/1995 Tentang PT;

2. UU Pasar Modal;

3. Kebiasaan-kebiasaan yang berlaku

Page 6: HUKUM PERUSAHAAN

Bila hukum perusahaan diartikan sebagai

komplek hukum yang mengatur organisasi dan

kegiatan perusahaan untuk mencari keuntungan,

maka secara paradigma dapat digambarkan sbb:

1. Hubungan hukum perusahaan dengan hukum dagang

adalah : Lex Specialis Derogat Lex Generalis

2. Hubungan hukum dagang terhadap hukum perdata

adalah : Lex Specialis Derobat Lex Generalis

Page 7: HUKUM PERUSAHAAN

Sebagai bahan bukti dapat dilihat

1.Pasal 1 KUHD :

Ketentuan-ketentuan KUH Perdata berlaku

pula bagi KUHD, kecuali jika KUHD sendiri

mengaturnya secara khusus.

2.Pasal 1319 KUH Perdata

Semua Perjanjian yang bernama atau tidak

bernama tunduk pada titel 1 dan 2 Buku III

KUH Perdata.

Page 8: HUKUM PERUSAHAAN

1. Perusahaan perseorangan adalah

suatu perusahaan yg dimiliki oleh

perseorangan atau seorang pengusaha.

2. Perusahaan persekutuan adalah

suatu perusahaan yg dimiliki oleh

beberapa orang pengusaha yg bekerja

sama dalam satu persekutuan.

Page 9: HUKUM PERUSAHAAN

A. Perusahaan berbadan hukum adalah sebuah subyek hukum yg

mempunyai kepentingan sendiri terpisah dari kepentingan pribadi

anggotanya, mempunyai harta sendiri yg terpisah dari harta

anggotanya, punya tujuan yg terpisah dari tujuan pribadi para

anggotanya dan tanggung jawab pemegang saham terbatas kepada

nilai saham yg diambilnya.

B. Perusahaan bukan badan hukum adalah harta pribadi para

sekutu juga akan terpakai untuk memenuhi kewajiban perusahaan

tersebut, biasanya berbentuk perorangan maupun persekutuan.

Page 10: HUKUM PERUSAHAAN

PERUSAHAAN SWASTA ADALAH PERUSAHAAN YG SELURUH MODALNYA DIMILIKI OLEH SWASTA

DAN TIDAK ADA CAMPUR TANGAN PEMERINTAH, TERBAGI DALAM 3 PERUSAHAAN SWASTA, YAITU:

1. PERUSAHAAN SWASTA NASIONAL,

2. PERUSAHAAN SWASTA ASING,

3. PERUSAHAAN PATUNGAN/CAMPURAN (JOINT

VENTURE)

PERUSAHAAN NEGARA ADALAH PERUSAHAAN YG SELURUH ATAU SEBAGIAN MODALNYA DIMILIKI

NEGARA. PADA UMUMNYA DISEBUT DGN BUMN YG TERDIRI DARI 3 BENTUK, YAITU :

1. PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN)

2. PERUSAHAAN UMUM (PERUM)

3. PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

Page 11: HUKUM PERUSAHAAN

Berbagai bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) FIRMA (fa) COMMANDITAIRE VENNOCCTSCHAP (CV) Usaha Dagang (UD) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Badan Hukum Milik Negara (BHMN) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Yayasan

Page 12: HUKUM PERUSAHAAN

Perseroan terbatas (PT) merupakan salah

satu badan usaha yang cukup banyak diminati

dalam praktik bisnis karena diyakini dapat

menjadi sarana untuk penumpukan modal yang

lebih besar jika dibandingkan dengan bentuk

badan usaha lainnya.

PT juga dapat masuk ke pasar modal atau

bursa efek apabila telah memenuhi syarat yang

ditentukan dalam undang-undang pasar modal.

Page 13: HUKUM PERUSAHAAN

Perseroan terbatas menurut hukum

indonesia adalah suatu badan hukum yg

didirikan berdasarkan perjanjian antara 2

(dua) orang atau lebih, utk melakukan

kegiatan usaha dgn modal dasar yg

seluruhnya terbagi dalam saham-saham.

Page 14: HUKUM PERUSAHAAN

• UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007

TENTANG PERSEROAN TERBATAS

• BERLAKU SEJAK DIUNDANGKAN TANGGAL 16

AGUSTUS 2007

• UU NO. 40 TH 2007 MENGGANTIKAN

BERLAKUNYA UU NO 1 TAHUN 1995

TENTANG PERSEROAN TERBATAS

Page 15: HUKUM PERUSAHAAN

1. Proses pendirian PT dilaksanakan satu atap oleh dephum dan

ham dgn sistem pendaftaran & pengumuman yg

diselenggarakan langsung

2. Dilepaskan dari kewajiban pendaftaran menurut uu no. 3 th 1982

tentang wajib daftar perusahaan yg berlaku.

3. UU PT menghubungkan kewajiban pemeliharaan &

penyelenggaraan dokumen dlm pt dgn ketentuan dlm uu no. 8

tahun 1997 tentang dokumen perusahaan

4. Pengaturan modal dasar yg lebih besar

5. Lebih ketat mengenai kepemilikan saham sendiri oleh perseroan

dan larangan pengeluaran saham yg dimiliki sendiri

Page 16: HUKUM PERUSAHAAN

1. Tahap akta notaris, diperlukan untuk

merumuskan akta pendirian perseroan

yang di dalmmnya terdapat anggaran

dasar perseroan tersebut. Pada saat

proses ini 50% modal ditempatkan harus

sudah disetor nama definitif sudah

harus direserve dari departemen

kehakiman

Page 17: HUKUM PERUSAHAAN
Page 18: HUKUM PERUSAHAAN
Page 19: HUKUM PERUSAHAAN

Persyaratan PT sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi.

Pemegang saham yang bersangkutan baik langsung atau tidak langsung dengan

itikad buruk memanfaatkan PT semata-mata untuk kepentingan pribadi.

Pemegang saham dari PT terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang

dilakukan perseroan.

Pemegang saham yang bersangkutan, baik langsung atau tidak langsung secara

melawan hukum menggunakan kekayaan perseroan, yang mengikatkan

kekayaan perseroan menjadi tidak cukup melunasi hutang PT tersebut.

Direksi akan bertanggung jawab secara pribadi jika dia bersalah atau lalai dalam

menjalankan tugasnya selaku direksi.

Komisaris akan bertanggung jawab secara pribadi jika dia bersalah atau lalai

dalam menjalankan tugasnya selaku komisaris.

Page 20: HUKUM PERUSAHAAN

Modal dasar, merupakan seluruh modal perseroan

authorized capital. Modal ditempatkan, adalah sebagian atau seluruh dari

modal dasar yang telah diperuntukkan atau dijatah kepada

pemegang saham tertentu. Modal setor, adalah modal yang telah ditempatkan dan

diperuntukkan bagi masing-masing pemegang saham dan

telah disetor penuh oleh pemegang saham tersebut, sehingga

uang penyetoran saham tersebut sudah dapat dipergunakan

oleh perusahaan untuk menjalankan bisnisnya.

Page 21: HUKUM PERUSAHAAN

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

DIREKSI

KOMISARIS

Page 22: HUKUM PERUSAHAAN

Bubar karena keputusan rups

Bubar karena jangka waktu

berdirinya sudah berakhir

Bubar karena penetapan pengadilan.

Page 23: HUKUM PERUSAHAAN

firma adalah suatu usaha bersama

antara 2 (dua) orang atau lebih yang

dimaksudkan untuk menjalankan

suatu usaha di bawah suatu nama

bersama.

Contoh : “fa. WIWIN & co”.

Page 24: HUKUM PERUSAHAAN

1. Tahap akta otentik

2. Tahap pendaftaran akta firma

3. Tahap pengumuman dalam berita

negara.

Page 25: HUKUM PERUSAHAAN

Setiap tindakan yang dilakukan untuk

dan atas nama firma, maka yang

bertanggung jawab secara hukum adalah

para persero itu secara renteng untuk

seluruh hutang (jointly and severally) dari

firma tersebut, tanpa melihat siap

diantara persero yang secara riil

melakukan tindakan tersebut.

Page 26: HUKUM PERUSAHAAN

Merupakan suatu bentuk badan usaha yg

didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih, di mana 1

(satu) orang atau lebih dan pendirinya adalah

persero aktif ; yang aktif menjalankan perusahaan

dan akan bertanggung jawab secara penuh atas

kekayaan pribadinya, sementara 1 (satu) orang

lain atau lebih merupakan persero pasif (persero

komanditer), dimana dia hanya bertanggung

jawab sebatas uang yg dia setor saja.

Page 27: HUKUM PERUSAHAAN

Merupakan suatu cara berbisnis secara pribadi

dan sendiri (tanpa partner) tanpa mendirikan

suatu badan hukum, dan karenanya tidak ada

harta khusus yang disisihkan sebagaimana

halnya dengan suatu badan hukum.

Nama usaha dagang sesuai dengan yang

diinginkan oleh pemiliknya, misal : “ud bina

sejahtera”.

Page 28: HUKUM PERUSAHAAN

Istilah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai muncul ke permukaan

sejak diundangkannya undang-undang nomor 9 tahun 1969 tentang

penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 1

tahun 1969 tentang bentuk-bentuk usaha negara menjadi undang-

undang.

Dalam pasal 1 disebutkan kecuali dengan atau berdasarkan undang-

undang, ditetapkan lain, usaha-usaha negara berbentuk perusahaan

dibedakan dalam:

1. Perusahaan jawatan disingkat perjan

2. Perusahaan umum disingkat perum

3. Perusahaan perseroan disingkat persero

Page 29: HUKUM PERUSAHAAN

Istilah Badan Hukum Milik Negara (BHMN) mulai muncul ke

permukaan dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP)

No. 61 Tahun 1999 tentang penetapan Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) sebagai badan hukum.

Dalam penjelasan Pasal 45 Ayat 1 disebutkan BHMN dalam

ketentuan ini mempunyai status sebagai subjek hukum perdata

dan merupakan institusi yang tidak mencari keuntungan serta

dikelola secara profesional. Hanya cukup disayangkan tidak

dijabarkan dalam UU ini, apa yang dimaksud dengan BHMN

yang berstatus subjek hukum perdata.

Page 30: HUKUM PERUSAHAAN

• Dalam Pasal 2 UU No. 5 Tahun 1962 yang mengemukakan BUMD

ialah semua perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-

undang ini yang modalnya untuk seluruhnya atau untuk sebagian

merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali jika

ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang-undang.

• Saham-saham BUMD terdiri atas saham-saham prioritas dan biasa.

Saham-saham prioritas hanya dapat dimiliki oleh daerah. Saham-

saham biasa dapat dimiliki oleh daerah, warga Negara Indonesia

dan/atau badan hukum yang didirikan berdasarkan undang-undang

Indonesia dan yang pesertanya terdiri dari warga Negara Indonesia.

Page 31: HUKUM PERUSAHAAN

Dalam beberapa tahun terakhir ini tumbuh subur pranata hukum yang dijadikan sebagai

suatu lembaga untuk melakukan aktivitas dengan tujuan “sosial” yang peraturannya hanya

didasarkan kepada hukum kebiasaan. Pranata hukum yang dimaksud dikenal dengan Yayasan

(Foundation). Tata cara pendirian yayasan diatur dalam Pasal 9 yang mengemukakan:

I. Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan

pendirinya, sebagai kekayaan awal.

II. Pendirian Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan dengan akta notaris dan

dibuat dalam Bahasa Indonesia.

III. Yayasan dapat didirikan berdasarkan surat wasiat.

IV. Biaya pembuatan akta notaris sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 ditetapkan dengan

Peraturan Pemerintah.

V. Dalam hal Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 didirikan oleh orang asing atau

bersama-sama orang asing, mengenai syarat dan tata cara pendirian Yayasan tersebut diatur

dengan Peraturan Pemerintah.

Page 32: HUKUM PERUSAHAAN

Kansil, C. S. T.,Drs.,SH. Hukum Perusahaan

Indonesia (Aspek Hukum dalam

Ekonomi).2001. Jakarta: Pradnya paramita.

Sembiring, Sentoso, Dr., SH., M.H. Hukum

Perusahaan dalam Peraturan Perundang-

undangan. 2006. Bandung: Nuansa Aulia.