HUKUM PERUSAHAAN R

23
OLEH : FARID DAN WAWAN

Transcript of HUKUM PERUSAHAAN R

Page 1: HUKUM PERUSAHAAN R

OLEH :FARID DAN WAWAN

Page 2: HUKUM PERUSAHAAN R

Pengertian dan Sumber Hukum Perusahaan

1. Pengertian Perusahaan

Dalam pasal 1 huruf (b) Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan :Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.

Page 3: HUKUM PERUSAHAAN R

PENGERTIAN DARI SUMBER LAINNYAa. Menurut pemerintah Belanda:

Yaitu sekelompok perbuatan-perbuatan yang dilakukan secara tidak terputus-putus dengan terang-terangan dalam kedudukan tertentu dan untuk mendapat laba.

b. Menurut Molen GraaffAdalah perbuatan-perbuatan yang dilakukan secara terus menerus bertindak keluar untuk memperoleh penghasilan dengan memperniagakan/memperoleh barang-barang atau dengan mengadakan perjanjian dagang.

Page 4: HUKUM PERUSAHAAN R

SUMBER HUKUM PERUSAHAAN

Sumber utama hukum perusahaan adalah Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD). Selain itu, Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPdt) juga menjadi sumber hukum perusahaan.

KUHD berkedudukan sebagai hukum khusus (lex specialis)

(sebelum munculnya UU No.40 tahun 2007)

Page 5: HUKUM PERUSAHAAN R

PERUNDANGAN LAIN YANG MENJADI SUMBER HUKUM :Undang-undang No. 15 Tahun 1952 tentang Bursa,Undang-undang No. 33 dan 34 Tahun 1964

tentang Asuransi Kecelakaan Jasa Raharja,Undang-undang No. 1 Tahun 1967 tentang

Penanaman Modal Asing,Undang-undang No. 5 Tahun 1968 tentang

Konvensi Washington mengenai Sengketa Modal Asing di Indonesia,

Undang-undang No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri,

Undang-undang No. 9 Tahun 1969 tentang Badan Usaha Milik Negara,

Page 6: HUKUM PERUSAHAAN R

Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan,

Undang-undang No. 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta,

Undang-undang No. 7 Tahun 1987 tentang Penyempurnaan Undang-undang No. 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta,

Undang-undang No. 6 Tahun 1989 tentang Hak Paten,

Undang-undang No. 19 Tahun 1992 tentang Merek,

Lain-lain.

Page 7: HUKUM PERUSAHAAN R

PERBUATAN PERNIAGAAN

perbuatan perniagaan sesuai dengan pasal 3 (lama) KUHD menyatakan sebagai membeli barang untuk dijual kembali, dalam jumlah banyak atau sedikit, masih bahan atau sudah jadi, atau hanya untuk disewakan pemakaiannya.

Page 8: HUKUM PERUSAHAAN R

Pasal 4 (lama) KUHD juga memasukkan dalam pengertian perbuatan perniagaan, perbuatan-perbuatan lain seperti :Commissiehandel (perdagangan komisi)Semua yang bersangkutan dengan wesel dan

cek atau jual beli surat berhargaPerbuatan-perbuatan para pedagang,

pemimpin-pemimpin bank, bendahara-bendahara, makelar-makelar, pemimpin-pemimpin kantor administasi dana umum, yang menjadi tanggung jawab Hindia Belanda

Page 9: HUKUM PERUSAHAAN R

pemborongan pekerjaan bangunan, makanan dan minuman keperluan kapal

ekspedisi dan pengangkutan barang dagangan

menyewakan dan mencarterkan kapalperbuatan agen, muat bongkar kapal,

pemegang buku, pelayan, pedagang, urusan dagang para pedagang

semua asuransi

Page 10: HUKUM PERUSAHAAN R

PERBUATAN PERUSAHAAN

menurut Polak : perbuatan perusahaan adalah perbuatan-perbuatan yang direncanakan lebih dulu tentang laba-ruginya dan segala sesuatunya dicatat dalam buku.

Page 11: HUKUM PERUSAHAAN R

PEMBATASAN KEGIATAN PEGAWAI NEGERI DALAM USAHA SWASTA

Siapa saja yang di larang untuk melakukan usaha swasta oleh pemerintah ?

1.Pejabat2.Pegawai Negeri3.anggota ABRI4.Istrinya

Page 12: HUKUM PERUSAHAAN R

APA DASAR HUKUM PELARANGANNYA?Peraturan Pemerintah No 6 Tahun 1974

tentang Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri Dalam Usaha Swasta. Dalam pasal 2 ayat (1) menyatakan:

Pegawai Negeri Sipil golongan ruang IV / A PGPS-1968 ke atas, anggota ABRI berpangkat Letnan II ke atas, Pejabat, serta Istri dari :

Pejabat Eselon I dan yang setingkat baik yang dipusat maupun didaerah;

Perwira Tinggi ABRI ;

Page 13: HUKUM PERUSAHAAN R

Pejabat lain yang ditetapkan oleh Menteri / Kepala Lembaga yang bersangkutan; dilarang :

Memiliki seluruh atau sebagian Perusahaan Swasta;

Memimpin, duduk sebagai anggota pengurus atau pengawas suatu perusahaan swasta;

Melakukan kegiatan usaha dagang, baik secara resmi maupun sambilan.

Page 14: HUKUM PERUSAHAAN R

Pasal 4 ayat (1) dari Peraturan Pemerintah tersebut berbunyi sebagai berikut :Pegawai Negeri Sipil golongan ruang IV / a

PGPS – 1968 ke atas, anggota ABRI berpangkat Letnan II ke atas dan Pejabat dilarang duduk sebagai Pengurus, Penasehat atau Pelindung dalam Badan Sosial, apabila untuk itu ia menerima upah/gaji/honorarium atau keuntungan materiil / finansiil lainnya.

Page 15: HUKUM PERUSAHAAN R

PEKERJAAN, PENGUSAHA, DAN PEMBANTU-PEMBANTUNYAPekerjaan adalah istilah atas kegiatan yang

dilakukan seseorang dalam hal tertentu dimana terdapat unsur-unsur antara lain :

1.Perbuatan atau kegiatan2.Terus-menerus3.Terang-terangan4.Kualitas tertentu5.Penghasilan

Page 16: HUKUM PERUSAHAAN R

Pengusaha adalah orang yang menjalankan perusahaan atau menyuruh menjalankan perusahaan.

Dilihat dari segi fungsinya, ada 3 (tiga) eksistensi pengusaha, yaitu:

1.pengusaha yang bekerja sendiri2.pengusaha yang bekerja dengan bantuan

pekerja3.pengusaha yang memberi kuasa kepada

orang lain menjalankan perusahaan.

Page 17: HUKUM PERUSAHAAN R

Pembantu pengusaha adalah setiap orang yang melakukan perbuatan membantu pengusaha dalam menjalankan perusahaan dengan memperoleh upah.

Macam-macam pembantu pengusaha :A.Pembantu dalam lingkungan perusahaan

mempunyai hubungan kerja tetap dan subordinatif dengan pengusaha dan bekerja dalam lingkungan perusahaan itu. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini adalah pemegang prokurasi, pengurus filial, pelayan toko dan pekerja keliling

Page 18: HUKUM PERUSAHAAN R

B. Pembantu Luar Lingkungan Perusahaan :a. Mempunyai hubungan kerja tetap dan

koordinatif dengan pengusaha, termasuk jenis ini adalah agen perusahaan dan perusahaan perbankan

b. Mempunyai hubungan kerja tidak tetap dan koordinatif dengan pengusaha, termasuk jenis ini adalah makelar, komisioner, notaris dan pengacara.

Page 19: HUKUM PERUSAHAAN R

LAHIRNYA DAN KETENTUAN DALAM UU NO.40 TAHUN 2007Istilah Perseroan Terbatas dulunya dikenal

dengan istilah Naamlozevennotschap disingkat NV.

Ketentuannya termuat dalam KUHD, staatstblaad tahun 1847 No. 23 dalam Buku Kesatu Titel Ketiga Bagian Ketiga, mulai dari pasal 36 sampai dengan pasal 56.

Digantikan dengan UU No.1 tahun 1995.Kemudian menjadi UU No.40 2007 (16 Agustus

2007)

Page 20: HUKUM PERUSAHAAN R

ALASANNYA DILAKUKAN PEMBAHARUAN UU :Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tidak lagi

memenuhi kebutuhan hukum masyarakat seiring dengan perubahan keadaan ekonomi, politik dan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi pada era globalisasi yang berlangsung cepat.

Meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang cepat, akurat dan menjamin kepastian hukum.

Dalam rangka mendukung terselenggaranya good corporate government di kalangan dunia usaha

Page 21: HUKUM PERUSAHAAN R

pokok-pokok pikiran dari perubahan tersebut ialah:Menegaskan Perseroan Terbatas adalah

badan hukum yang merupakan persekutuan modal yang didirikan atas dasar perjanjian.

Memperkenalkan sistem elektronis dalam rangka memenuhi tuntutan pelayanan yang cepat dan akurat.

Perubahan mengenai pengumuman dan pendaftaran akte pendirian Perseroan yang telah disahkan dan terhadap perubahan Anggaran Dasar.

Page 22: HUKUM PERUSAHAAN R

Kewajiban Menteri Hukum dan HAM menyelenggarakan Daftar Perseroan Terbatas dan juga mengumumkan akta pendirian perseroan terbatas beserta Keputusan Menteri tentang Pengesahannya sebagai badan hukum, akta perubahan anggaran dasar perseroan terbatas yang telah disetujui beserta Keputusan Menterinya, serta perubahan anggaran dasar yang pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri dalam Tambahan Berita Negara RI.

Mengatur secara lebih rinci mengenai RUPS, Direksi, dan Dewan Komisaris.

Mempertegas ketentuan mengenai pembubaran Perseroan.

Melakukan perubahan-perubahan mengenai modal dan saham.

Page 23: HUKUM PERUSAHAAN R

Dimungkinkannya pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan sepanjang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dengan batas waktu Perseroan hanya boleh menguasai saham yang telah dibeli kembali paling lama 3 tahun.

Kewajiban Perseroan menyisihkan laba bersih sebagai cadangan mencapai paling sedikit 20 % dari jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor.

Kewajiban Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Diperkenalkan pembentukan Tim Ahli dengan tugas memberi masukan kepada Menteri berkenaan dengan Perseroan Terbatas.