Hukum Ohm

4
Hukum Ohm Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya.Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah. Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan: V = I R Dimana : I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere . V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt . R adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm . Hukum ini dicetuskan oleh George Simon Ohm , seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827 . Adapun bunyi hukum dari hukum ohm menjelaskan bahwa : "Kuat arus listrik dalam satu hambatan R sebanding dengan beda potensial antar ujung-ujung hambatan R pada temperatur konstan (tetap). "

description

sip

Transcript of Hukum Ohm

Hukum Ohm

Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya.Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah. Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan: V = I R Dimana: I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere. V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt. R adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm. Hukum ini dicetuskan oleh George Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.

Adapun bunyi hukum dari hukum ohm menjelaskan bahwa :

"Kuat arus listrik dalam satu hambatan R sebanding dengan beda potensial antar ujung-ujung hambatan R pada temperatur konstan (tetap)."

Pengertian Hambatan, Arus, Tegangan

Hambatan Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:

R = V/I

Dimana : V = teganganI = arus

Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).

ArusArus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui penghantar listrik, seperti kabel dan lainnya.

I = Q/T

Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).

TeganganTegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. V= I .R

Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V). Penerapan Hukum Ohm dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari ada banyak jenis contoh penerapan hukum ohm, salahsatunya Bola Lampu rumah yang dapat menyala karena diberi tegangan (v) sehingga listrik teraliri ke filamen dan lampu dapat menyala.Tegangan Komponen listrik seperti lampu haruslah disesuaikan dengan tegangan yang dibutuhkan pada lamputersebut. Jika lampu 220 V diberi tegangan 110 V, filamen lampu akan dialiri oleh arus yang lebih kecil dari seharusnya sehingga lampu 220 V tersebut menyaka dengan redup. Sebaliknya jika lampu 110 V diberi tegangan 200 V, filamen lampu akan dialiri oleh arus yang terlalu besar dari yang seharusnya sehingga lampu 110 V filamennya terbakar.Jadi intinya kita harus paham, jika kita mempunyai alat elektronik, kita harus memperhatikan tegangan yg ada di rumah kita dengan alat elektronik tersebut.