hukum mendel
-
Upload
rininovita06 -
Category
Education
-
view
137 -
download
1
Transcript of hukum mendel
Nama kelompok:1. Lisa Anjani Monique2. Khariza Fadhila Syahnaz3. Ririn Alvhionika4. Rini novitasari Kelas : XII IPA C
Mendel menarik beberapa kesimpulan dari hasil penelitiannya. Dia
menyatakan bahwa setiap ciri dikendalikan oleh dua macam informasi,
satu dari sel jantan (tepung sari) dan satu dari sel betina (indung telur di
dalam bunga). Kedua informasi ini (kelak disebut plasma pembawa sifat
keturunan atau gen) menentukan ciri-ciri yang akan muncul pada
keturunan. Sekarang, konsep ini disebut Hukum Mendel Pertama -- Hukum
Pemisahan.
Untuk setiap ciri yang diteliti oleh Mendel dalam kacang polong, ada
satu ciri yang dominan sedangkan lainnya terpendam. Induk "jenis murni"
dengan ciri dominan memunyai sepasang gen dominan (AA) dan dapat
memberi hanya satu gen dominan (A) kepada keturunannya. Induk "jenis
murni" dengan ciri yang terpendam memunyai sepasang gen terpendam
(aa) dan dapat memberi hanya satu gen terpendam (a) kepada
keturunannya. Maka keturunan generasi pertama menerima satu gen
dominan dan satu gen terpendam (Aa) dan menunjukkan ciri-ciri gen
dominan. Bila keturunan ini berkembang biak sendiri menghasilkan
keturunan generasi kedua, sel-sel jantan dan betina masing-masing dapat
mengandung satu gen dominan (A) atau gen terpendam (a). Oleh
karenanya, ada empat kombinasi yang mungkin: AA, Aa, aA dan aa. Tiga
kombinasi yang pertama menghasilkan tumbuhan dengan ciri dominan,
sedangkan kombinasi terakhir menghasilkan satu tumbuhan dengan ciri
Hukum Mendel
Pertama
Kemudian Mendel meneliti dua ciri sekaligus, yakni bentuk benih (bundar atau
keriput) dan warna benih (kuning atau hijau). Dia menyilang tumbuhan yang selalu
menunjukkan ciri-ciri dominan (bentuk bundar dan warna kuning) dengan tumbuhan
berciri terpendam (bentuk keriput dan warna hijau). Sekali lagi, ciri terpendam tidak
muncul dalam keturunan generasi pertama. Jadi, semua tumbuhan generasi pertama
memunyai benih kuning bundar. Namun, tumbuhan generasi kedua memunyai empat
macam benih yang berbeda, yakni bundar dan kuning, bundar dan hijau, keriput dan
kuning, dan keriput dan hijau. Keempat macam ini dibagi dalam perbandingan 9:3:3:1.
Mendel mengecek hasil ini dengan kombinasi dua ciri lain. Perbandingan yang sama
muncul lagi.
Perbandingan 9:3:3:1 menunjukkan bahwa kedua ciri tidak saling tergantung, sebab
perbandingan 3:1 untuk satu ciri bertahan dalam setiap subkelompok ciri yang lain,
dan sebaliknya. Hasil ini disebut Hukum Mendel Kedua -- Hukum Ragam Bebas.
Eksperimen Mendel menunjukkan bahwa ketika tanaman induk membentuk sel-sel
reproduksi jantan dan betina, semua kombinasi bahan genetik dapat muncul dalam
keturunannya, dan selalu dalam proporsi yang sama dalam setiap generasi. Informasi
genetik selalu ada meskipun ciri tertentu tidak tampak di dalam beberapa generasi
karena didominasi oleh gen yang lebih kuat. Dalam generasi kemudian, bila ciri
dominan tidak ada, ciri terpendam itu akan muncul lagi.
Hukum Mendel kedua
Lembar kerja
kegiatan 5.1
MEMAHAMI HUKUM MENDEL
A. Eksperimen gregor mendel
untuk mengetahui bagaimana sifat hereditas diwariskan, perhatikanlah
percobaan mendel berikut.
Mendel menyilangkan tanaman ercis bunga ungu galur murni dengan
tanaman ercis bunga putih galur murni. Biji kacang ercis hasil perkawinan
tersebut kemudian ditanam dan semuanya menghasilkan bunga ungu(filial
ke-1=F1)
Mendel kemudian membiarkan tanaman berbunga ungu tersebut
melakukan penyrbukan sendiri dan biji yang dihasilkan kemudian
ditanam.Mendel menanam 929 biji. Hasilnya, 705 tanaman berbunga ungu
dan 244 tanaman berbunga putih(F2).
Soal 1. Apakah hilangnya sifat putih pada F1
menandakan bahwa sifat putih sudah bercampur
dengan sifat ungu?
Jawaban :
tidak, karena sifat putih relatif atau terkalahkan dengan sifat ungu sehingga warna putih tidak muncul atau terekspresi.
2. Berdasarkan hasil eksperimen mendel, jelaskan
bagaimana sifat diwariskan.
Jawaban :
Gen – gen bersifat dominan akan mengalahkan gen yang resesif
B. Penjelasan Sistematis percobaan
Mendel
1. Pada perbobaan Medel, karakter yang
diamati pewarisan sifatnya adalah ..... .
Kerakter tersebut memiliki dua alel, yaitu
............... yang bersifat .............. dan
alel resesif yang bersifat ............. yang
bersifat ............
ge
n
.
resesi
f
dominandomina
n resesi
f
2. Kesimpulan percobaan mendel dikenal sebagai Hukum mendel I segregasi
berdasarkan kesimpulan Mendel tersebut, pewarisan karakter warna bunga pada
tanaman ercis dapat dijelaskan sebagai berikut.
Induk (P) : Tanaman ercis Tanaman
berbunga ungu x berbunga putih (fenotip)
PP PP
(genotif)
Gamet : P P
Turunan I (F1 ) : Pp
(tanaman ercis berbunga ungu)
Induk (P2) : Tanaman ercis Tanaman
berbunga ungu x berbunga ungu (fenotip)
(genotif)
Gamet :
Turunan II (F2) :
P p
P PP Pp
p Pp pp
Pp
P P
Pp
p p
pp
Pp
Pp
PP
4. Penyilangan dengan hanya memperhatikan satu
karakter (satu sifat beda) disebut penyilangan
3.Pada eksperimen Mendel dihasilkan perbandingan
fenotip F2 tanaman ercis berbunga ungu : tanaman
ercis berbunga bunga putih = 705 : 224. Apakah hasil ini
dapat dijelaskan melalui perhitungan model pewarisan
sifat diatas?Jawaban:
Bisa :
Ungu x Putih
PP pp
F1 : Pp (ungu)
P2 : Pp x Pp
P,p P,p
1 PP : 2Pp : 1pp
1 : 2 : 1
3 : 1
monohibrid
c. Penyilangan Dua Karakter
(Dihibrid)Permasalahan pada penyilangan dihibrid adalah belum
diketahuinya bagaimana proses pemisahan alel pada saat
pembentukan gamet. Terdapat dua hipotesis untuk menjawab
pertanyaan itu, yaitu:
1. Pemilahan dependen (penggabungan tidak bebas)
2. Pemilahan independen (penggabungan bebas)
Eksperimen yang dilakukan oleh Mendel adalah sebagai
berikut.
Mendel menyilangkan ercis berbiji kuning bulat dengan ercis berbiji
hijau keriput dari penilangan monohibrid sudah diketahui kuning
dominan terhadap hijau dan bulat dominan terhadap keriput).
Hasilnya adalah biji ercis yang semuanya bersifat kuning bulat.
Mendel kemudian menanam F1 dan membiarkan tanaman tersebut
melakukan penyerbukan sendiri. Biji yang dihasilkan adalah kunig
bulat = 315, kuning keriput =101, hijau bulat=108, dan hijau
keriput=72. Hasil tersebut jika dibulatkan akan menghasilkan
perbandingan fenotip bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning:
keriput hijau = 9 :3 :3:1
Pemilahan Dependen
jika hasil di atas dianalisis dengan hipotesis pemilahan dependen
dalam pembentukan gamet akan tampak hasil sebagai berikut.
P : Biji kuning bulat x Biji hijau keriput
YYRR yyrr
Gamet : YR yr
F1 : YyRr(kuning bulat)
P1 : YyRr x YyRr
Gamet : YR YR
yr yr
F2 :
Perbandingan fenotif F2 =
YYRR
yyrrYyRr
YyRr
1 : 2 : 1
YR yr
YR YYRR YyRr
yr YyRr yyrr
Pemilahan Independen
jika hasil di atas dianalisis dengan hipotesis pemilahan Independen dalam
pembentukan gamet akan tampak hasil sebagai berikut.
P : Biji kuning bulat x Biji hijau keriput
YYRR yyrr
Gamet : YR yr
F1 : YyRr(kuning bulat)
P1 : YyRr x YyRr
Gamet : YR YR
yR yR
Yr Yr
yr yr
Perbandingan fenotif F2 =
Gamet YR Yr yR yr
YR
Yr
yR
yr
YYRR
YYRr
YyRR
YYRr
YYRr
YYrr
YyRr
YYrr
YyRR
YyRr
yyRR
yyRr
YyRr
Yyrr
yyRr
yyrr
9 : 3 : 3 :
1
1. Dari hasil penghitungan tersebut, hipotesis manakah
yang sesuai? Pemilahan dependen atau pemilihan
independen? Mengapa?
jawaban :
pemilahan independen karena karakter diwarisi secara
independen
(tidak tergantung satu sama lain), hukum pemilahan independen
mendapatkan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1
2. Hipotesis tersebut menjadi teori Mendel II Pemilahan
(penggabungan) bebas yang isinya....
jawaban :
Bila dua individu mempunyai 2 pasang / lebih sifat, maka
diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak tergantung pada
pasangan sifat yanglain. Dengan kata lain, alel dengann gen sifat
yang berbeda tidak saing mempengaruhi
AaBbCc
Gamet yang terbentuk :
AABBCcDdEe
Gamet yang terbentuk :
AaBBCcDDEeFFGgHh
Gamet yang terbentuk :
3. Berdasarkan hukum pemilihan bebas,tentukan
kemungkinan sifat gamet yang dapat dibentuk jika
diketahui sifat genotipnya :
2n = 23 = 8 ABC AaC aBC BCc
Abc Abc aBc abc
2n = 23 = 8 CDE CdE cDE Dee
Cde Cde cDe cde
2n = 25 = 32