Hukum Ketenagakerjaan
description
Transcript of Hukum Ketenagakerjaan
Miftakhul Huda, S.H., M.H
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pengertian :
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah
segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja melali upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pasal 86 UU 13/20031)Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:a.Keselamatan dan kesehatan kerja;b.Moral dan kesusilaan; danc.Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan maratabat manusia serta nilai-nilai agama.2)Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pasal 87 UU 13/20031)Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan:
Penjelasan :Yang dimaksud dengan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Perusahaan yang wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) adalah perusahaan yang a.Mempekerjakan pekerja paling sedikit 100 orangb.Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi
Arti “potensi bahaya tinggi” :Perusahaan yang memiliki potensi bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan yang merugikan jiwa manusia, terganggunya proses produksi dan pencemaran lingkungan kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Kewajiban Pengusaha Terhadap Penerapan K3 di tempat kerja sesuai pasal 14 Undang-Undang No 1 Tahun 1970 :Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3.Menyediakan alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki tempat kerja disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut pegawai pengawas atau Ahli K3
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Menurut UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional BPJS terdiri dari :
1. Perusahaan Perseroan (Persero) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
2. Perusahaan Perseroan (Persero) Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN)
3. Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI)
4. Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES)
Menurut UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, BPJS terdiri dari :
1. BPJS Kesehatan2. BPJS Ketnagakerjaan
BPJS Kesehatan
Pengertian :
BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan
Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan pemeliharaan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah
SOSIALISASI SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) (JKN)
DAN DAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATANBADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN
OLEH : dr. Yessi Kumalasari, AAAK
Kepala Pemasaran dan KepesertaanPT. Askes (Persero) Kantor Divisi Regional VII
Unit KerjaPT. Askes Indonesia (Persero) Cabang SurabayaJl. Raya Darmahusada Indah Surabaya
Peserta BPJS Kesehatan
Anggota Keluarga Peserta BPJS Kesehatan
PentahapanPeserta BPJS Kesehatan
Peserta BPJS Terkena PHK atau Cacat
Manfaat Akomodasi BPJS Kesehatan
Alur Pelayanan Kesehatan
Peserta
Faskes Primer
Rumah SakitEmergency
Rujuk / Rujuk Balik
Klaim
BPJS Branch Office
Kendala BPJS Kesehatan yang sering dikeluhkan
Sosialisasi kurangDihapusnya sistem reimburseSurat rujukan menjadi mutlakKurangnya petugasTidak siap menampung permasalahan pada
jamsostek dan jamkesmas/jamkesda
BPJS KetenagakerjaanPengertian :
BPJS Ketenagakerjaan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian.
Jaminan Kecelakaan KerjaKecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang
terjadi dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya, dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja
Iuran Kecelakaan Kerja ditanggung sepenuhnya oleh pengusaha
Jaminan Kecelakaan KerjaBesar Iuran JKK :a.Kelompok I = 0,24% dari upah sebulanb.Kelompok II = 0,54% dari upah sebulanc.Kelompok III = 0,89% dari upah sebuland.Kelompok IV = 1,27% dari upah sebulane.Kelompok V = 1,74% dari upah sebulan
Kelompok Upah
Jaminan Hari Tua
Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua.
Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.
Jaminan Hari Tua
Jaminan Hari Tua diberikan apabila :1.Memasuki usia pensiun2.Meninggal dunia3.Cacat total tetap4.Tidak bekerja lagi dengan masa kepesertaaan minimal 5 tahun atau 10 tahun
Jaminan Hari Tua
Iuran Jaminan Hari Tua :Pengusaha : 3,7 % dari upahPekerja : 2% dari upah
• Badan Penyelenggara wajib memberikan laporan jaminan hari tua setiap tahun
• Besarnya jaminan hari tua dapat dilihat secara online
Jaminan KematianJaminan Kematian adalah sejumlah uang
yang diberikan kepada ahli waris dari peserta program Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja
Iuran Jaminan kematian sebesar 0,3% yang ditanggung sepenuhnya oleh pengusaha.
Jaminan Kematian
Manfaat Jaminan Kematian :
Santunan Kematian: Rp 14.200.000,- Biaya Pemakaman : Rp 2.000.000,- Santunan Berkala : Rp 200.000,-/ bulan (selama 24 bulan)Santunan berkala dapat diberikan secara langsung sebesar 4.800.000 atas permintaan ahli waris