Hukum Islam Mengenai Memakan Ikan

download Hukum Islam Mengenai Memakan Ikan

of 76

Transcript of Hukum Islam Mengenai Memakan Ikan

HUKUM ISLAM MENGENAI MEMAKAN IKANLAUT!Posted on 31 Maret 2012 | Tinggalkan Komentar MAZHAB SUNNI!.

MEMAKAN IKAN MENURUT HUKUM ISLAM!

IKAN PAUS SANG PEMBUNUH! Menurut mazhab Sunni, mazhab Jumhur berpendapat bahwasanya memakan ikan hukumnya halal mutlak, meskipun dengan tanpa disembelih secara Islami dan bahkan bangkai ikan sekalipun. Hanya mazhab Hanafi yang mengatakan bahwa ikan yang mati tanpa sebab, tidak boleh dimakan, karena termasuk bangkai.Adapun hewan yang hidup di air hukumnya, menurut Jumhur, boleh dimakan karena termasuk jenis ikan. Dalil yang membolehkannya adalah Nash Al-Quran surah al-Maidah, ayaat 96: Dihalalkan untukmu sekalian hewan buruan laut dan makanan laut!, juga hadits Rasulullah Saw dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan lain-lainnya: Laut, airnya menyucikan dan halal bangkainya!, dan hadits dari Jabir yang menceritakan perjalanan pasukan perang Muslimin yang kehabisan makanan, kemudian mereka menemukan bangkai ikan paus lalu mereka beramai-ramai memakannya. Sesampai di Madinah mereka pun menceritakan kejadian tersebut kepada Rasulullah Saw dan Beliau bersabda: Makanlah rizqi yang dikeluarkan oleh Allah untuk kalian!. (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).Mazhab Hanafi juga berpendapat bahwa hewan yang hidup di air selain ikan tidak boleh dimakan kecuali setelah disembelih. Ini menunjukkan bahwa ikan paus, yang termasuk karnivora, boleh dimakan dan di sana tidak ada dalil yang melarangnya. Kemudian dalil yang menyatakan halalnya ikan bersifat umum, tidak ada yang mengkhususkannya. Bahkan hewan yang hidup di air (laut) hukumnya, menurut Jumhur (sebagian besar ulama) boleh dimakan karena termasuk jenis ikan. Hanya ulama Hanafi yang tidak menganggapnya didalam jenis ikan, sehingga harus disembelih kalau hendak dikonsumsi.. . MAZHAB SYIAH!.

IKAN YANG BERSISIK!

IKAN LAUT MENURUT HUKUM ISLAM! Menurut mazhab Syiah, memakan ikan hukumnya adalah makruh, apalagi memperbanyak memakan ikan, karena dalil Hadist yang mengatakan Daging ikan segar menyebabkan badan lemah! (Wasail al-Syiah, Muhammad Hasan al-Amili (1104 H.), jilid 17, hal. 54).Kemudian ikan yang halal dimakan menurut mazhab Syiah adalah ikan yang bersisik, berlandaskan riwayat dari Imam Shadiq tentang jenis-jenis makanan yang halal, yang menyebutkan di antaranya: Dan dari jenis ikan yang bersisik hukumnya halal dimakan, sedangkan ikan yang tidak bersisik haram hukumnya!. (Wasail al-Syiah, Jilid : 17, hal. : 62).Nampaknya alasan terkuat mazhab Syiah didalam mengharamkan ikan bersisik adalah hadist dan riwayat di atas.. Leave a commentDitulis pada HUKUM ISLAM MENGENAI MEMAKAN IKAN LAUT! Di-tag Agama, Allah, Aqidah, Islam, Muslim, Syari'at Islam MILIKILAH SIFATMALU!Posted on 27 Maret 2012 | Tinggalkan Komentar Hadits Ke-20Dari Abu Masud Uqbah bin Amr Al-Anshari Al-Badri rodhiyallohu anhu Dia berkata: Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam pernah bersabda, Sesungguhnya sebagian ajaran yang masih dikenal ummat manusia dari perkataan para nabi terdahulu adalah: Bila kamu tidak malu, berbuatlah sesukamu. (HR Bukhari)Malu, Ajaran Para Nabi Yang Tak Pernah SirnaAjaran para nabi, sejak nabi pertama hingga nabi terakhir, ada yang sudah sirna dan ada yang tidak. Di antara ajaran yang tidak pernah sirna adalah rasa malu. Hal ini menunjukkan bahwa rasa malu memiliki kedudukan yang sangat tinggi di dalam agama. Oleh karena itu harus mendapat perhatian yang mendalam.Jika Tak Punya Rasa Malu Berbuatlah Sesukamu!Ulama berbeda pendapat dalam memahami sabda Nabi sholallahu alaihi wa sallam: berbuatlah sesukamu, sebagian memahami sebagai perintah dan sebagian yang lain memahami bukan sebagai perintah. Ulama yang memahami sebagai perintah, menjelaskan bahwa jika sesuatu yang hendak diperbuat tidak mendatangkan rasa malu maka lakukanlah sesuai dengan yang diinginkan. Dan ulama yang memahami bukan sebagai perintah, ada dua penjelasan yaitu:1. Maknanya sebagai ancaman. Ancaman bagi yang tidak memiliki rasa malu yang berbuat memperturutkan hawa nafsunya.2. Maknanya sebagai berita. Memberitakan barangsiapa yang tidak memiliki rasa malu pasti akan berbuat sesuka hatinya.3. Semua pendapat di atas memiliki kemungkinan benar.. Buku Syarah Arbain An-Nawawi! Leave a commentDitulis pada MILIKILAH SIFAT MALU! Di-tag Agama, Allah, Aqidah, Buku Syarah Arba'in An-Nawawi!, Islam, Muslim, Renungan, Syari'at Islam MINTALAH TOLONG KEPADAALLAH!Posted on 27 Maret 2012 | Tinggalkan Komentar Hadits Ke-19Dari Abul Abbas Abdulloh bin Abbas rodhiallohu anhuma beliau berkata: Suatu hari aku berada di belakang Nabi sholallahu alaihi wa sallam Lalu beliau bersabda , Nak, aku akan ajarkan kepadamu beberapa patah kata: Jagalah Alloh, Niscaya Dia akan senantiasa menjagamu. Bila engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Alloh, dan bila engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Alloh. Ketahuilah, jika semua ummat manusia bersatu padu untuk memberikan suatu kebaikan kepadamu, niscaya mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Alloh bagimu, dan jika semua ummat manusia bersatu padu untuk mencelakakanmu, niscaya mereka tidak dapat mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Alloh bagimu. Pena telah diangkat dan catatan-catatan telah mengering. (HR Tirmidzi Dia berkata , Hadits ini hasan shohih)Dalam riwayat selain Tirmidzi dengan redaksi: Jagalah Alloh, niscaya engkau akan senantiasa mendapati-Nya di hadapanmu. Kenalilah Alloh di waktu lapang niscaya Dia akan mengenalimu saat kesulitan, ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidak akan pernah menimpamu dan apa yang telah ditetapkan menimpamu tidak akan pernah luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan itu selalu mengiringi kesabaran, jalan keluar selalu mengiringi cobaan dan kemudahan itu selalu mengiringi kesusahan.Kedudukan HaditsHadits ini sangat agung karena memuat wasiat Rosululloh sholallahu alaihi wa sallam yang sangat penting.Menjaga AllohMenjaga Alloh adalah dengan cara menjaga hak-hakNya. Hak-hak Alloh ada dua macam, yaitu hak-hak yang wajib dan hak-hak yang sunnah. Dengan menunaikan kewajiban, dan memelihara sunnah berarti telah menjaga Alloh. Menjaga Alloh dalam batasan yang wajib yaitu menegakan tauhid, dengan cara melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Lebih dari itu adalah sunnah. Manusia berbeda-beda derajatnya dalam menjaga Alloh.Penjagaan AllohPenjagaan Alloh terhadap manusia terwujud dalam dua bentuk, yaitu:1. Menjaga urusan dunianya, dalam bentuk menyehatkan badanya, melapangkan rezekinya, menjaga anak dan istrinya, dan lain-lain.2. Menjaga urusan agamanya. Poin ini lebih penting dan lebih bernilai daripada poin sebelumnya. Bentuk penjagaannya berupa: hatinya bersih dari kotoran syubhat, senantiasa terikat dengan Alloh, penuh rasa harap kepada-Nya, senantiasa bertaubat kepada-Nya, dan anggota badanya terbebas dari memperturutkan hawa nafsu.Melalaikan menjaga Alloh dapat berakibat hilangnya penjagaan Alloh terhadap dirinya.Hanya Meminta Kepada AllohHukum meminta hanya kepada Alloh ada dua macam:1. Wajib, yaitu meminta sesuatu yang tidak bisa melakukannya kecuali Alloh. Inilah tauhid dalam meminta di mana jika dipalingkan kepada selain Alloh hukumnya syirik.2. Sunnah, yaitu dalam hal yang manusia mampu untuk melakukannya dan dia mampu melakukan sendiri tanpa bantuan.TAWAKALMakna tawakal kepada Alloh adalah mengambil sebab yang diperintahkan kemudian menyerahkan urusannya kepada-Nya. Tawakal kepada Alloh merupakan wujud keimanan yang sangat penting, bahkan merupakan wujud keimanan para nabi. Dan tawakal kepada makhluk adalah perbuatan yang sangat tercela. Sekalipun makhluk mampu untuk melakukan apa yang kita inginkan, kita tidak boleh bertawakal kepadanya.Sabar Dan RidhoSabar, khususnya ketika mendapatkan kesulitan adalah menjaga hati dari menggerutu, menjaga lisan dari berkeluh kesah dan menjaga diri dari perbuatan yang terlarang. Ketika tertimpa musibah, di samping wajib untuk bersabar, juga disunnahkan untuk ridho bahkan jika mampu, bersyukur.Ridho terhadap musibah adalah yakin bahwa akibat dari musibah tersebut baik baginya, maka tak ada perasaan seandainya musibah tersebut tidak datang. Adapun ridho yang hukumnya wajib yaitu ridho terhadap perbuatan Alloh yang telah mendatangkan musibah. Dengan demikian terkait dengan musibah ada dua bentuk keridhoan, yaitu:1. Ridho terhadap perbuatan Alloh, hukumnya wajib.2. Ridho terhadap musibah itu sendiri, hukumnya sunnah.. Buku Syarah Arbain An-Nawawi! Leave a commentDitulis pada MINTALAH TOLONG KEPADA ALLAH! Di-tag Agama, Allah, Aqidah, Buku Syarah Arba'in An-Nawawi!, Cinta, Islam, Muslim, Renungan, Syari'at Islam SETELAH MELAKUKAN KESALAHAN DISUSUL DENGANKEBAIKAN!Posted on 27 Maret 2012 | Tinggalkan Komentar Hadits Ke-18Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Muadz bin Jabal rodhiallohu anhu, bahwa Rosululloh sholallahu alaihi wa sallam pernah bersabda, Bertakwalah kamu kepada Alloh di mana pun kamu berada, iringilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya dan pergaulilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik. (HR Tirmidzi. Ia berkata, Hadits ini hasan. Didalam naskah lainnya dikatakan, hadits ini hasan shohih)TAKWALLOHMakna takwalloh (takwa kepada Alloh) adalah membuat perisai antara dirinya dengan azab dan murka Alloh, baik di dunya ataupun di akhirat. Dan perisai yang paling asasi adalah menegakkan tauhidulloh.Perintah untuk bertaqwa ditujukan kepada 3 sasaran, yaitu:1. Ditujukan kepada seluruh manusia, maka takwa di sini maknanya adalah menunaikan tauhid dan membersihkan dari syirik.2. Ditujukan kepada kaum mukminin, maka takwa di sini maknanya adalah melaksanakan ketaatan kepada Alloh berdasarkan petunjuk Alloh dan meninggalkan kemaksiatan kepada Alloh berdasarkan petunjuk Alloh.3. Ditujukan kepada seseorang yang sudah bertakwa, maka perintah takwa di sini maknanya adalah perintah untuk melestarikan ketakwaannya.Ruang lingkup Takwalloh meliputi seluruh ruang dan waktu, artinya di manapun dan kapan pun berada serta dalam kondisi apapun terkena kewajiban takwalloh. Dengan demikian, sifat takwalloh berbeda-beda sesuai dengan tempat, waktu dan keadaannya.Kebajikan Menghapus KeburukanKebajikan adalah sesuatu yang mendatangkan pahala, dan keburukan adalah sesuatu yang mendatangkan dosa atau siksa. Kebajikan yang dapat menghapus keburukan ada 2 tingkatan, yaitu:1. Melakukan kebajikan dengan niat untuk menghapus keburukan. Jika melakukan kebajikan dengan niat menghapus keburukan maka sudah terkandung di dalamnya penyesalan dan taubat atas kejelekannya.2. Melakukan kebajikan tanpa adanya niat menghapus keburukan. Kebajikan seperti ini secara umum akan menghapuskan kejelekannya sesuai dengan kadarnya masing-masing. Derajat yang ke-2 ini lebih rendah dibanding derajat yang pertama.HUSNUL KHULUQHusnul Khuluq adalah banyak berderma, tidak menyakiti dan berwajah ceria. Inilah tafsir Husnul Khuluq kepada sesama manusia. Seseorang mendapatkan Husnul Khuluq secara thobi atau hasil usaha. Seseorang yang melakukan Husnul Khuluq sebagai hasil dari jerih payahnya lebih besar pahalanya dibanding dengan yang melakukan karena sudah tabiatnya. Karena kaidah menyatakan, Jika sesuatu diwajibkan oleh syariat maka yang lebih mendapatkan kesulitan dalam pelaksanaannya lebih besar pahalanya. Berbeda dengan apabila sesuatu itu disunnahkan, maka tidak secara otomatis yang lebih mendapatkan kesulitan lebih besar pahalanya..Buku Syarah Arbain An-Nawawi! Leave a commentDitulis pada SETELAH MELAKUKAN KESALAHAN DISUSUL DENGAN KEBAIKAN! Di-tag Agama, Allah, Aqidah, Buku Syarah Arba'in An-Nawawi!, Islam, Muslim, Renungan, Syari'at Islam BERBUAT BAIK DIDALAM SEGALAURUSAN!Posted on 27 Maret 2012 | Tinggalkan Komentar Hadits Ke-17Dari Abu Yala Syaddad bin Aus rodhiallohu anhu, Rosululloh sholallahu alaihi wa sallam pernah bersabda, Sesungguhnya Alloh mewajibkan (kalian) berbuat baik terhadap segala sesuatu, maka bila kalian hendak membunuh orang (dalam peperangan ataupun yang lainnya), bunuhlah dengan cara yang baik, dan bila kamu menyembelih (binatang), maka sembelihlah dengan cara yang baik, hendaklah kalian menajamkan pisau dan memperlakukan hewan sembelihan dengan lembut. (HR Muslim)AL-IHSANAl-Ihsan adalah menjadikan sesuatu menjadi baik. Dengan demikian, hakikat ihsan berbeda-beda sesuai dengan perbedaan konteks pembicaraannya. Apabila didalam konteks pembicaraan ibadah maka hakikat ihsan dalam ibadah seperti telah dijelaskan pada hadits ke-2. Apabila dalam konteks pembicaraan muamalah dengan sesama maka hakikat ihsan adalah menunaikan hak-hak sesama dan tidak menzholiminya. Karena wujud sesama berbeda-beda, maka bentuk ihsannya pun berbeda-beda sesuai dengan keadaannya masing-masing.Syariat mewajibkan untuk berbuat ihsan dalam segala hal. Pengambilan hukum wajib tersebut diambil dari kata kitaabah. Ulama ushul menyatakan bahwa kata kitaabah dan derivasinya menunjukkan makna wajib.Tata Cara Menyembelih Yang Memenuhi Kriteria Ihsan Ihsan dalam menyembelih adalah mencari cara terbaik agar sembelihan cepat mati tanpa menderita kesakitan. Hal itu bila memenuhi kriteria sebagai berikut:1. Menajamkan pisau.2. Mempercepat jalannya pisau.3. Memegang sembelihan dengan benar.4. Ahli menggunakan pisau.5. Tidak di hadapan binatang lain.Demikianlah Islam memerintah berbuat ihsan kepada binatang dan menunjukkan contoh prakteknya. Maka ihsan kepada yang lebih mulia kedudukannya dari pada binatang tentu lebih diperintahkan dan lebih dijelaskan contohnya. Oleh karena itu tuntutlah ilmu sebanyak-banyaknya tentang ihsan kepada Alloh, kepada sesama makhluk baik yang berakal atau tidak berakal. Sungguh rahmat Alloh dekat dengan muhsiniin.. Buku Syarah Arbain An-Nawawi! Leave a commentDitulis pada BERBUAT BAIK DIDALAM SEGALA URUSAN! Di-tag Agama, Allah, Aqidah, Buku Syarah Arba'in An-Nawawi!, Islam, Muslim, Renungan, Syari'at Islam TIDAK MUDAHMARAH!Posted on 27 Maret 2012 | Tinggalkan Komentar Hadits Ke-16Dari Abu Hurairah rodhiallohu anhu, ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi sholallahu alaihi wa sallam, Berilah aku wasiat (Berilah aku nasehat)!. Rosululloh sholallahu alaihi wa sallam bersabda, Jangan marah! Dia bertanya berulang-ulang dan tetap dijawab, Jangan Marah! (HR Bukhori)Kedudukan HaditsHadits ini berisi tentang adab yang sangat penting.Rahasia Di balik Jawaban RasulullahRasulullah sholallahu alaihi wa sallam berulang kali diminta wasiat atau nasihatnya oleh para sahabat. Jawaban yang diberikan oleh Rasulullah berbeda-beda. Rahasia perbedaan jawaban tersebut menurut ulama ada 2, yaitu:1. Disesuaikan dengan keadaan orang yang bertanya. Artinya jawaban Rasulullah sholallahu alaihi wa sallam adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh orang yang bertanya terkait dengan keadaannya.2. Demi beragamnya wasiat yang sampai kepada ummat. Maksudnya karena setiap wasiat Rasulullah sholallahu alaihi wa sallam pasti akan ditularkan kepada yang lain, maka Rasulullah meragamkan jawaban.Jangan MarahPerintah Rasulullah untuk tidak marah mengandung 2 penafsiran, yaitu:1. Maksudnya tahanlah marah, yaitu ketika ada sesuatu yang membuat marah maka berusahalah untuk tidak melampiaskan kemarahannya.2. Menghindarkan diri dari sebab-sebab yang mendatangkan kemarahan.Terapi Ketika Menghadapi KemarahanAda beberapa cara untuk terhindar dari melampiaskan kemarahan, di antaranya:1. Duduk, jika ketika marah dia dalam keadaan berdiri.2. Mengucapkan kata-kata yang baik.3. Berwudhu..

Buku Syarah Arbain An-Nawawi! Leave a commentDitulis pada TIDAK MUDAH MARAH! Di-tag Agama, Aqidah, Buku Syarah Arba'in An-Nawawi!, Islam, Muslim, Renungan, Syari'at Islam BERKATALAH YANG BAIK ATAUDIAM!Posted on 27 Maret 2012 | Tinggalkan Komentar Hadits Ke-15Dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu, sesungguhnya Rosululloh sholallahu alaihi wa sallam pernah bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam. Dan barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhirat hendaklah ia memuliakan tamunya. (HR. Bukhori dan Muslim)Kedudukan HaditsHadits ini merupakan hadits yang penting dalam bidang adab. Makna hadits ini telah tercakup di dalam hadits ke-12.Hak Alloh Dan Hak HambaPada hadits di atas menunjukkan ada 2 hak yang harus ditunaikan, yaitu hak Alloh dan hak hamba. Penunaian hak Alloh porosnya ada pada senantiasa merasa diawasi oleh Alloh. Di antara hak Alloh yang paling berat untuk ditunaikan adalah penjagaan lisan. Adapun penunaian hak hamba, yaitu dengan memuliakan orang lain.Menjaga LisanMenjaga lisan bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan berkata baik atau kalau tidak mampu maka diam. Dengan demikian diam kedudukannya lebih rendah daripada berkata baik, namun masih lebih baik dibandingkan dengan berkata yang tidak baik.Berkata baik terkait dengan 3 hal, seperti tersebut dalam surah An-Nisa: 114, yaitu perintah bershadaqoh, perintah kepada yang makruf atau berkata yang membawa perbaikan kepada manusia. Perkataan yang di luar ketiga hal tersebut bukan termasuk kebaikan, namun hanya sesuatu yang mubah atau bahkan suatu kejelekan. Pada menjaga lisan ada isyarat menjaga seluruh anggota badan yang lain, karena menjaga lisan adalah yang paling berat.Memuliakan Orang LainMemuliakan berarti melakukan tindakan yang terpuji yang bisa mendatangkan kemuliaan bagi pelakunya. Dengan demikian memuliakan orang lain adalah melakukan tindakan yang terpuji terkait dengan tuntutan orang lain.Batasan Tetangga Dan TamuTetangga menurut syariat adalah sesuai dengan pengertian adat, artinya kapan secara adat dinilai sebagai tetangga maka dinilai sebagai tetangga juga oleh syariat. Kaidah menyatakan semua istilah yang ada dalam syariat dan tidak ada batasannya secara syariat dan bahasa maka pengertiannya dikembalikan kepada adat.Batasan tamu yang wajib diterima dan dilayani adalah jika dia tidak memiliki kemampuan untuk mencari tempat untuk tinggal atau untuk makan. Jika mampu maka hukumnya sunnah. Adapun batasan lamanya adalah 1 hari 1 malam, sempurnanya 3 hari 3 malam.. Buku Syarah Arbain An-Nawawi! Leave a commentDitulis pada BERKATALAH YANG BAIK ATAU DIAM! Di-tag Agama, Aqidah, Buku Syarah Arba'in An-Nawawi!, Islam, Muslim, Renungan, Syari'at Islam LARANGAN BERZINA; MEMBUNUH; DANMURTAD!Posted on 27 Maret 2012 | Tinggalkan Komentar Hadits Ke-14Dari Ibnu Masud rodhiallohu anhu, dia berkata: Rosululloh sholallahu alaihi wa sallam bersabda: Tidak halal ditumpahkan darah seorang muslim kecuali karena salah satu di antara tiga alasan: orang yang telah kawin melakukan zina, orang yang membunuh jiwa (orang muslim) dan orang yang meninggalkan agamanya memisahkan diri dari jamaah. (HR. Bukhori dan Muslim)Hakikat Seorang MuslimSeorang muslim yang sesungguhnya adalah yang bersyahadatain dan menunaikan tauhid serta melaksanakan konsekuensinya. Adapun yang sekedar mengaku muslim dengan mengucapkan syahadatain namun melakukan syirik akbar atau bidh mukafirah maka hakikatnya bukan seorang muslim. Seorang muslim tidak boleh ditumpahkan darahnya kecuali dengan alasan yang syari seperti tersebut dalam hadits.Muslim Yang Halal DarahnyaAda tiga sebab seorang muslim boleh ditumpahkan darahnya yaitu:1. Zina bada ihshonin, yaitu jika seorang muslim yang sudah pernah menikah secara syari kemudian berzina maka dengan sebab itu halal darahnya, dengan cara dirajam.2. Qishosh, yaitu jika seorang muslim membunuh muslim yang lain dengan sengaja maka dengan sebab itu halal darahnya dengan cara diqishosh.3. Meninggalkan Agama, yaitu ada 2 pengertian:a. murtad, artinya keluar dari agamanya dengan sebab melakukan kekafiran.b. Meninggalkan jamaah, artinya meninggalkan jamaah yang telah bersatu di atas agama yang benar, dengan demikian ia telah meninggalkan agama yang benar. Termasuk makna meninggalkan jamaah adalah jika memberontak imam yang sah.Pelaksana EksekusiSeorang muslim yang telah dihukumi halal darahnya eksekusinya ada di tangan penguasa (imam) atau yang mewakilinya, jika di negaranya berlaku hukum Alloh. Apabila berada di Negara yang tidak menerapkan hukum Alloh maka tak seorang pun berhak mengeksekusi penumpahan darah. Untuk eksekusi yang tidak sampai penumpahan darah, seperti cambuk, qishosh non-bunuh, maka boleh dilakukan oleh seorang alim jika atas kemauan pelaku. Demikian pendapat sebagian ulama.. Buku Syarah Arbain An-Nawawi! Leave a commentDitulis pada LARANGAN BERZINA; MEMBUNUH; DAN MURTAD! Di-tag Agama, Allah, Aqidah, Buku Syarah Arba'in An-Nawawi!, Islam, Jihad, Kafir, Muslim, Renungan, Syari'at Islam MENCINTAI MILIK ORANGLAIN SAMA SEPERTI HALNYA MENCINTAI MILIKSENDIRI!Posted on 27 Maret 2012 | Tinggalkan Komentar Hadits Ke-13Dari Abu Hamzah Anas bin Malik rodhiallohu anhu pelayan Rosululloh sholallahu alaihi wa sallam, dari Nabi sholallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda: Tidaklah sempurna keimanan salah seorang di antara kamu sehingga ia mencintai bagi saudaranya (sesama muslim) segala sesuatu yang dia cintai bagi dirinya sendiri. (HR. Bukhori dan Muslim)Hakikat Penafian ImanPenafian iman mencakup menafikan iman secara keseluruhan atau hanya menafikan kesempurnaan imannya. Suatu amalan yang menyebabkan pelakunya dinafikan imannya menunjukkan bahwa amalan tersebut merupakan amal kekafiran atau dosa besar. Dalam hadits ini penafian iman yang dimaksud adalah penafian atas kesempurnaan iman.Mencintai Saudara Muslim Laksana Mencintai Diri SendiriSeorang muslim wajib merasa senang jika saudaranya memiliki agama yang baik. Dia senang jika saudaranya memiliki aqidah yang benar, tutur kata yang bagus dan perbuatan yang baik. Sebaliknya dia merasa benci jika keadaan saudaranya tersebut justru sebaliknya.Seorang muslim disunnahkan untuk senang jika saudaranya mendapatkan kebaikan-kebaikan duniawi. Dia merasa senang jika saudaranya berharta, sejahtera, sehat, berkedudukan dan lain-lain dari kenikmatan duniawi, dan dia tidak senang jika saudaranya miskin, sengsara, dan menderita.Mendahulukan Kepentingan Saudara MuslimJika dalam urusan dunia, mendahulukan kepentingan saudaranya termaksud perbuatan yang terpuji dan disunnahkan, namun jika dalam urusan akhirat, mendahulukan saudaranya termasuk perbuatan yang makruh.. Buku Syarah Arbain An-Nawawi! Leave a commentDitulis pada MENCINTAI MILIK ORANGLAIN SAMA SEPERTI HALNYA MENCINTAI MILIK SENDIRI! Di-tag Agama, Aqidah, Buku Syarah Arba'in An-Nawawi!, Islam, Muslim, Syari'at Islam MENINGGALKAN YANG TIDAKBERMANFAAT!Posted on 27 Maret 2012 | Tinggalkan Komentar Hadits Ke-12Dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu, dia berkata: Rosululloh sholallahu alaihi wa sallam pernah bersabda: Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya. (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya)Kedudukan HaditsHadits ini merupakan landasan dalam bab adab.Kebagusan Islam SeseorangKebagusan Islam seseorang bertingkat-tingkat. Cukuplah seseorang berpredikat bagus Islamnya jika telah melaksanakan yang wajib dan meninggalkan yang haram. Dan puncak kebagusannya jika sampai derajat ihsan, yang tersebut dalam hadits ke-dua. Besarnya pahala dan tingginya kemuliaan seseorang sesuai dengan kadar kebagusan Islamnya.Meninggalkan Sesuatu Yang Tidak PentingSesuatu yang penting adalah sesuatu yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. Standar manfaat diukur oleh syariat, karena sudah maklum bahwa yang diperintahkan oleh syariat pasti membawa manfaat dan yang dilarang pasti menimbulkan mudhorot oleh karena itu upaya untuk paham syariat adalah aktivitas yang sangat bermanfaat. Menjadi kewajiban seseorang demi kebagusan Islamnya untuk meninggalkan semua yang tidak penting karena semua aktivitas hamba akan dicatat dan celakalah seseorang yang memenuhi catatannya dengan sesuatu yang tidak penting, termasuk di dalamnya adalah semua bentuk kemaksiatan.. Buku Syarah Arbain An-Nawawi! Leave a commentDitulis pada MENINGGALKAN YANG TIDAK BERMANFA'AT! Di-tag Agama, Aqidah, Buku Syarah Arba'in An-Nawawi!, Islam, Muslim, Syari'at Islam TINGGALKANLAHKERAGU-RAGUAN!Posted on 27 Maret 2012 | Tinggalkan Komentar Hadits Ke-11Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abu Tholib, cucu Rosululloh sholallahu alaihi wa sallam dan kesayangan beliau rodhiallohu anhuma, dia berkata: Aku telah hafal (sabda) dari Rosululloh sholallahu alaihi wa sallam: Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu. (HR. Tirmidzi dan Nasai. Tirmidzi berkata: Ini adalah Hadits Hasan Shahih)Kedudukan HaditsKedudukan hadits ini seperti kedudukan hadits ke enam (lihat hadits ke-6)Tinggalkan Sesuatu Yang MeragukanSesuatu yang meragukan adalah sesuatu yang membuat tidak tenang dan memunculkan rasa khawatir, jikalau ternyata hal itu tidak boleh dilakukan. Jika kita menghadapi kondisi demikian maka tinggalkanlah yang meragukan tersebut dan lakukan sesuatu yang meyakinkan atau yang membuat tenang. Adalah termasuk perbuatan tercela jika ada keraguan akan tetapi tetap dikerjakan.. Buku Syarah Arbain An-Nawawi! Leave a commentDitulis pada TINGGALKANLAH KERAGU-RAGUAN! Di-tag Agama, Aqidah, Buku Syarah Arba'in An-Nawawi!, Islam, Muslim, Renungan, Syari'at Islam MAKANLAH DARI RIZQI YANGHALAL!Posted on 27 Maret 2012 | Tinggalkan Komentar Hadits Ke-10Dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu, ia berkata: Rosululloh sholallahu alaihi wa sallam pernah bersabda: Sesungguhnya Alloh itu baik, tidak mau menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Alloh telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin (seperti) apa yang telah diperintahkan kepada para rosul, Alloh berfirman, Wahai para Rosul makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal sholeh (QS Al Mukminun: 51). Dan Dia berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami berikan kepadamu (QS Al Baqoroh: 172). Kemudian beliau menceritakan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa: Wahai Robb ku, wahai Robb ku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan (perutnya) dikenyangkan dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin orang seperti ini dikabulkan doa nya. (HR. Muslim)Kedudukan HaditsHadits ini merupakan salah satu ashlud din (pokok agama), di mana kebanyakan hukum syariat berporos pada hadits tersebut.Alloh Itu Thoyyib Tidak Menerima Kecuali Yang ThoyyibThoyyib adalah suci, tidak ada kekurangan dan cela. Demikian juga Alloh, Dia itu thoyyib. Dia suci, tidak ada kekurangan dan cela pada diri-Nya. Dia sempurna dalam seluruh sisi.Alloh tidak menerima sesuatu kecuali yang thoyyib. Thoyyib dalam aqidah, thoyyib dalam perkataan dan thoyyib dalam perbuatan. Tidak menerima artinya tidak ridho, atau tidak memberi pahala. Dan ketidakridhoan Alloh terhadap sebuah amal biasanya melazimkan tidak memberi pahala pada amalan tersebut.Pengaruh Makanan Yang ThoyyibMengonsumsi sesuatu yang thoyyib merupakan karakteristik para rasul dan kaum mukminin. Makanan yang thoyyib sangat berpengaruh terhadap kebagusan ibadah, terkabulnya doa dan diterimanya amal.Sebab-Sebab Terkabulnya Doa 1. Musafir.2. Berpenampilan hina.3. Mengangkat kedua tangan.4. Mengulang-ulang doa.5. Menyebut Rububiyah Alloh.6. Mengonsumsi yang halal.Sifat mengangkat tangan dalam doa:1. Mengisyaratkan dengan telunjuk, yaitu bagi khatib tatkala berdoa di atas mimbar.2. Mengangkat tangan tinggi-tinggi, yaitu ketika doa istisqo.Adapun secara umum dengan menengadahkan kedua telapak tangan di depan dada seperti seorang pengemis yang sedang meminta-minta.. Buku Syarah Arbain An-Nawawi! Leave a commentDitulis pada MAKANLAH DARI RIZQI YANG HALAL! Di-tag Agama, Allah, Aqidah, Buku Syarah Arba'in An-Nawawi!, Islam, Muslim, Renungan, Syari'at Islam DALIL-DALIL ISLAM YANG MEMBAHAS SEPUTARMIMPI!Posted on 23 Maret 2012 | 4 Komentar DALIL-DALIL ISLAM YANG MEMBAHAS SEPUTAR MIMPI!.

DALIL-DALIL ISLAM YANG MEMBAHAS MENGENAI MIMPI!

TAKWIL MIMPI! Wahai para pembaca yang Budiman, kini aku bakalan memposting didalam situs blog ku ini yaitu mengenai dalil-dalil Islam yang membahas seputar mimpi.Disini aku akan menuliskan seluruh dalil-dalil Quran dan dalil-dalil Hadits Shahih sesuai dengan apa yang telah aku ketahui, disamping itu, aku pun akan menuliskan pula beberapa hal-hal mengenai mimpi hanya dari sudut pandang ajaran agama Islam yang benar saja.Silahkan bacalah ini dengan seksama!..DALIL-DALIL SEPUTAR MIMPI YANG TERDAPAT DIDALAM AL-QURAN!.

DALIL-DALIL MIMPI YANG TERDAPAT DIDALAM AL-QURAN!

TABIR MIMPI! 1] Allah Taala berfirman: (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku. Ayahnya berkata: Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia!. (Qs Yusuf: 4-5).Tafsir ayat:- Ayahanda Nabi Yusuf As adalah Nabi Yaqub As putra Nabi Ishaq As putra Nabi Ibrahim As.2] Allah Taala berfirman: Dan demikianlah Tuhan-mu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkanNya kepadamu sebahagian dari tabir mimpi-mimpi dan disempurnakanNya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Yaqub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kedua orang bapak mu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhan-mu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Qs Yusuf: 6).Tafsir ayat:- Pada kalimah: Kepada kedua orang bapak mu disini ialah kakek dan ayah dari kakek Nabi Yusuf As (Buyut Nabi Yusuf As).3] Allah Taala berfirman lagi: Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya: Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak. Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya tabir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya. (Qs Yusuf: 21).Tafsir ayat:Ketahuilah, Orang Mesir yang membeli Nabi Yusuf As itu adalah seorang raja Mesir yang bernama Qitfir and istrinya bernama Zulaykha.4] Allah Taala berfirman pula: Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara kedua orang pemuda. Berkatalah salah seorang di antara keduanya: Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur. Dan yang lainnya berkata: Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepala ku, sebahagiannya dimakan burung. Berikanlah kepada kami tabirnya; sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (mentabirkan mimpi)!. Yusuf berkata: Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai kepadamu. Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, sedangkan mereka ingkar kepada hari kemudian. Dan aku mengikuti agama bapak-bapak ku yaitu Ibrahim, Ishaq dan Yaqub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia itu tidak mensyukuri (Nya). (Qs Yusuf: 36-38).Tafsir ayat:Menurut riwayat, Kedua orang pemuda yang masuk ke dalam penjara disini ialah pelayan-pelayan raja; yang seorang adalah pelayan yang mengurusi minum-minuman raja dan yang seorang lagi adalah tukang roti.5] Lagi Allah Taala berfirman: Dan raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. Hai orang-orang yang terkemuka:, Terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat mentabirkan mimpi! Mereka menjawab: (Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu mentabirkan mimpi itu. Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mentabirkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)!. (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya! Yusuf berkata: Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur. (Qs Yusuf: 43-49).6] Lagi Allah Taala berfirman: Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapaknya dan dia berkata: Masuklah kamu ke negeri Mesir, Insya Allah didalam keadaan aman!. Dan ia menaikkan kedua ibu-bapaknya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya bersujud kepada Yusuf. Dan berkatalah Yusuf: Wahai ayahku inilah tabir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antara aku dan saudara-saudara ku. Sesungguhnya Tuhan-ku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian tabir mimpi. (Ya Tuhan), Pencipta langit dan bumi, Engkaulah Pelindungku di dunya dan di akhirat, wafatkanlah aku didalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang sholeh!. (Qs Yusuf: 99-101).Tafsir ayat:- Ibu dan Bapaknya disini ialah ayahanda Nabi Yusuf As beserta adik perempuan ibunda Nabi Yusuf As (Bibi Nabi Yusuf As).- Bersujud kepada Nabi Yusuf As disini ialah sebagai penghormatan kepada Nabi Yusuf As, bukanlah berarti mereka menyembah Nabi Yusuf As.7] Allah Taala berfirman lagi: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anak ku, sesungguhnya aku melihat didalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu! Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar!. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (Qs Ash-Shaffat: 102-105).Tafsir ayat:- Membenarkan mimpi itu ialah mempercayai bahwa mimpi itu datangnya dari Allah Swt, berarti wajib untuk melaksanakannya!8] Allah Taala berfirman: Muhammad berkata (kepada mereka): Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Bahkan mereka berkata (pula): (Al-Quran itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya, bahkan dia sendiri seorang penyair, maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu diutus. (Qs Al-Anbiya: 4).9] Allah Taala berfirman: Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia. Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk didalam Al-Quran. Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka. (Qs Al-Isra: 60).Tafsir ayat:- Mimpi adalah terjemahan dari kata Ar-Ruya. Didalam ayaat ini maksudnya ialah mimpi tentang Perang Badar yang dialami oleh Rasulullah Saw sebelum peristiwa Perang Badar itu terjadi. Banyak pula ahli-ahli tafsir menerjemahkan kata Ar-Ruya tersebut dengan Penglihatan, yaitu Penglihatan yang dialami oleh Rasulullah Saw di waktu malam Isra dan Miraj.- Kalimah Pohon kayu yang terkutuk didalam Al-Quran ialah Pohon Zaqum yang tersebut didalam Qs Ash-Shaffat: 62-65)...DALIL-DALIL SEPUTAR MIMPI YANG TERDAPAT DIDALAM HADITS SHAHIH!.

DALIL MIMPI DIDALAM HADITS SHAHIH!

TABIR MIMPI! 1] Hadits riwayat Abu Qatadah, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda: Mimpi baik (rukyah) itu datang dari Allah dan mimpi buruk (hilm) datang dari syaitan. Maka apabila salah seorang di antara kalian bermimpi yang tidak menyenangkan hendaklah dia meludah ke samping kiri sebanyak tiga kali dan memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatannya sehingga mimpi itu tidak akan membahayakannya!. (Shahih Muslim; Kitab Mimpi; No. 4195).2] Hadits riwayat Abu Hurairah, ia berkata: Dari Nabi Muhammad Saw bahwa beliau bersabda: Ketika kiamat telah mendekat, mimpi seorang muslim hampir tidak ada dustanya. Mimpi salah seorang di antara kalian yang paling mendekati kebenaran adalah mimpi orang yang paling jujur dalam berbicara. Mimpi orang muslim adalah termasuk satu dari empat puluh lima bagian kenabian. Mimpi itu dibagi menjadi tiga (3) kelompok: (1) Mimpi yang baik, yaitu kabar gembira yang datang dari Allah. (2) Mimpi yang menyedihkan, yaitu mimpi yang datang dari syaitan. (3) Dan mimpi yang datang dari bisikan diri sendiri. Jika salah seorang di antara kalian bermimpi yang tidak menyenangkan, maka hendaknya dia bangun dari tidur lalu mengerjakan sholat dan hendaknya jangan dia ceritakan mimpi tersebut kepada oranglain!. Beliau berkata: Aku gembira bila mimpi terikat dengan tali dan tidak suka bila mimpi dengan leher terbelenggu. Tali adalah lambang keteguhan didalam beragama. Abu Hurairah berkata: Aku tidak tahu apakah itu termasuk hadits atau ucapan Ibnu Sirin. (Shahih Muslim; Kitab Mimpi; No. 4200).Penjelasan:- Mimpi itu terbagi menjadi tiga bagian yaitu:1] Mimpi baik = Adalah mimpi yang datang dari Allah kepada kita.2] Mimpi buruk = Adalah mimpi yang datang dari syaitan kepada kita.3] Bunga tidur = Adalah mimpi yang datang dari nafs (jiwa) dan pikiran kita sendiri yang terbawa-bawa didalam alam mimpi.- Jikalau kalian bermimpi buruk, ketika kalian terbangun dari tidur, maka hendaklah kalian membacakan kalimah Taawudz (Audzubillahiminasysyaithaanirajiim = Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk) dan setelah itu meludahlah ke arah kiri asalkan jangan sampai keluar air ludah yang dapat menjijikkan! Hal itu mengantisipasi agar tidak terjadi hal buruk yang akan menimpa terhadap diri dan kehidupan mu gara-gara disebabkan oleh mimpi buruk tersebut.- Alangkah baiknya jikalau kalian setelah bermimpi buruk kemudian terbangun, maka langsunglah berwudhu kemudian melaksanakan sholat.- Jikalau kalian bermimpi buruk, maka pendamlah mimpi mu tersebut, dan janganlah sekali-kali kalian menceritakan mimpi buruk mu tersebut kepada oranglain, karena oranglain bisa saja menakut-nakuti kalian gara-gara adanya mimpi buruk tersebut!3] Hadits riwayat Anas bin Malik, ia berkata:Rasulullah Saw bersabda: Mimpi seorang mukmin adalah termasuk satu dari empat puluh enam bagian kenabian. (Shahih Muslim; Kitab Mimpi; No. 4201).Penjelasan:- Jikalau ummat Muhammad Saw bermimpi, dan ketika mimpi tersebut ditabirkan oleh sang pentabir mimpi dan ternyata mimpi tersebut terbukti benar, maka itulah salah satu bukti bahwa Muhammad Saw adalah terbukti sebagai nabi Allah.4] Hadits riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang melihatku didalam mimpi, maka dia benar-benar telah melihatku. Sesungguhnya syaitan tidak dapat menjelma sepertiku. (Shahih Muslim; Kitab Mimpi; No. 4206).5] Hadits riwayat Abu Qatadah ra., ia berkata:Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa yang melihat aku dalam mimpi, maka dia benar-benar melihat sesuatu yang benar (haq). (Shahih Muslim; Kitab Mimpi; No. 4208).Penjelasan:- Jikalau kalian bermimpi melihat wajah dan tubuh Nabi Muhammad Rasulullah Saw, maka itu artinya adalah ketika kamu sedang tidur, maka ruh mu benar-benar bertemu dengan ruh Rasulullah Saw. Asalkan dengan catatan wajah dan postur tubuh Rasulullah Saw yang kalian mimpikan itu wajiblah benar-benar sama dengan wajah dan postur tubuh Rasulullah Saw yang telah diterangkan didalam hadits-hadits shahih.- Jikalau kalian bermimpi melihat atau bertemu dengan siapapun ataupun makhluk apapun, misalkan kalian bermimpi bertemu atau melihat orangtua mu, maka bisa jadi itu benar-benar ruh orangtua mu yang masuk kedalam mimpi mu, namun bisa juga itu adalah sebangsa jin atau syaitan yang sedang menyamar menjadi orangtua mu sehingga kamu tertipu didalam mimpi mu. Kecuali jikalau kau bermimpi bertemu dengan Rasulullah Saw, maka telitilah dia baik-baik!, apakah wajah dan postur tubuh nya sesuai dengan hadits shahih atau tidak. Jikalau sesuai, berarti itu benar-benar ruh Rasulullah Saw yang sedang masuk kedalam mimpi mu. Namun jikalau tidak sesuai, maka berarti itu adalah makhluk sebangsa jin kafir atau syaitan atau Iblis yang sedang menyamar and berpura-pura sebagai Rasulullah Saw.6] Hadits riwayat Ibnu Abbas ra:Dia bercerita bahwa seorang lelaki telah datang kepada Rasulullah saw dan berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku semalam bermimpi melihat segumpal awan yang meneteskan minyak samin dan madu. Kemudian aku melihat orang-orang menengadahkan tangannya pada tetesan tersebut mereka ada yang mendapat banyak dan ada pula yang hanya mendapat sedikit. Lalu aku melihat seutas tali yang terentang dari langit sampai ke bumi kemudian melihat engkau memegang tali tersebut lalu engkau naik ke atas. Kemudian ada seorang lelaki memegang tali tersebut setelahmu, dan naik ke atas. Ada juga seorang lelaki lain memegang tali tersebut namun terputus, kemudian setelah disambung lagi, lelaki itu naik ke atas. Abu Bakar berkata: Wahai Rasulullah, untukmu aku korbankan bapak ku, dan demi Allah, izinkanlah aku untuk mentakwil mimpi tersebut!. Rasulullah Saw bersabda: Takwilkanlah!. Abu Bakar (mentakwilkan mimpi orang tersebut dan dia) berkata: Segumpal awan tersebut berarti awan Islam. Tetesan yang berupa samin dan madu adalah Al-Quran dari segi manis dan halusnya. Orang-orang yang menengadahkan tangannya pada tetesan tersebut berarti orang-orang yang banyak menghayati isi Al-Quran dan yang hanya sedikit penghayatannya terhadap Al-Quran. Adapun seutas tali yang tersambung dari langit sampai ke bumi adalah kebenaran yang engkau bawa. Engkau memegang tali tersebut lantas Allah mengangkat engkau dengan tali itu. Kemudian setelah engkau, ada seorang lelaki yang memegang tali tersebut dan naik ke atas dengan tali itu. Ada seorang lelaki lain yang memegang tali tersebut dan naik ke atas dengan tali itu. Dan ada seorang lelaki yang lain lagi memegang tali tersebut, namun terputus dan setelah disambung lagi baru dia naik ke atas dengan tali itu. Ceritakan kepadaku. Wahai Rasulullah!, Untukmu aku korbankan bapak ku!. Wahai Rasulullah, Menurutmu, apakah pentakwilanku itu tepat ataukah tidak tepat? Rasulullah saw bersabda: Sebagian yang kamu jelaskan itu ada yang tepat dan sebagian ada yang salah!. Selanjutnya Abu Bakar mengatakan: Demi Allah, wahai Rasulullah, beritahukanlah aku yang mana kesalahan ku! Beliau Saw bersabda: Kamu jangan sering bersumpah!. (Shahih Muslim; Kitab Mimpi; No. 4214).Penjelasan:- Setiap orang Islam (termasuk Abu Bakar) diperbolehkan mentabirkan mimpi oranglain, asalkan wajib berpedoman kepada Al-Quran dan hadits shahih dan pemikiran logis yang sangat Islami.- Janganlah sering bersumpah didalam berbicara!7] Hadits riwayat Abu Musa ra:Dari Nabi Saw bahwa beliau bersabda: Aku pernah bermimpi seolah-olah berhijrah dari kota Mekah menuju ke suatu daerah yang banyak pohon kurma. Aku yakin itu adalah daerah Yamamah atau daerah Hajar, namun ternyata adalah daerah Madinah yang dahulu disebut Yatsrib. Didalam mimpiku ini aku seakan-akan menghunus sebilah pedang tiba-tiba matanya menjadi tumpul. Ternyata mimpi itu adalah musibah bagi orang-orang mukmin pada Perang Uhud. Kemudian aku ayunkan sekali lagi dan ternyata pedang itu kembali baik seperti semula. Ternyata itu adalah kemenangan yang diberikan oleh Allah dan bersatunya orang-orang mukmin. Didalam mimpi itu aku juga melihat seekor sapi, Allah adalah Dzat yang baik. Ternyata itu adalah (isyarat) sekumpulan orang-orang mukmin pada perang Uhud. Namun kebaikan Allah datangnya masih nanti. Balasan sebuah keyakinan yang diberikan oleh Allah setelah perang Badar. (Shahih Muslim; Kitab Mimpi; No. 4217).8] Hadits riwayat Ibnu Abbas ra, ia berkata:Pada suatu hari Musailimah Al-Kadzab datang ke Madinah pada zaman Nabi saw dan dia berkata: Jika Muhammad menyerahkan kepemimpinan kepadaku sepeniggalnya niscaya aku mau menjadi pengikutnya. Lalu Musailimah datang lagi (ke Madinah) bersama beberapa orang dari kaumnya kemudian Nabi Muhammad saw dengan Tsabit bin Qais bin syammas berangkat menemuinya sambil membawa sepotong pelepah kurma sampai beliau berdiri di hadapan Musailimah beserta teman-temannya lalu bersabda: Sekalipun kamu meminta kepadaku sepotong kayu ini, tidak akan aku berikan kepadamu dan aku tidak akan melanggar perintah Allah didalam berurusan denganmu. Jika kamu berpaling, niscaya Allah akan membinasakanmu. Sesungguhnya aku telah memimpikan kamu dan kamu telah diperlihatkan kepadaku didalam mimpi itu. Dan ini Tsabit bin Qais yang akan memberikan jawaban kepadamu. Kemudian beliau beranjak pergi meninggalkan Musailimah. Ibnu Abbas berkata: Aku bertanya tentang sabda Nabi Saw: Sesungguhnya aku telah memimpikan kamu dan kamu telah diperlihatkan kepadaku di dalam mimpi itu. Lalu Abu Hurairah mengabarkan kepadaku bahwa Nabi Saw bersabda: Ketika sedang tidur aku bermimpi melihat sepasang gelang emas berada di tanganku. Sepasang gelang tersebut sangat menarik perhatianku. Didalam tidur aku mendapat wahyu supaya meniup sepasang gelang tersebut. Setelah aku tiup ternyata sepasang gelang tersebut terbang. Aku takwilkan mimpi itu dengan akan munculnya dua pembohong sepeninggalku pertama adalah Unsi dari daerah Shana dan kedua adalah Musailimah dari daerah Yamamah!. (Shahih Muslim; Kitab Mimpi; No. 4218).9] Hadits riwayat Samurah bin Jundub Ra, dia berkata:Nabi saw setiap kali selesai mengerjakan sholat Shubuh menghadapkan wajahnya kepada para shahabat dan bertanya: Apakah tadi malam ada salah seorang di antara kalian yang bermimpi?. (Shahih Muslim; Kitab Mimpi; No. 4220).Penjelasan:- Itulah mimpi-mimpi Rasulullah Saw yang selalu terbukti benar seperti yang tertera didalam Hadits-Hadits Shahih yang terdapat didalam nomor ke-7; ke-8; dan ke-9!10] Rasulullah Saw bersabda: Mimpi yang baik (sholeh) adalah dari Allah dan mimpi (yang buruk) adalah dari syaitan. (Hadits Riwayat Bukhari).11] Rasulullah Saw bersabda: Mimpi yang paling benar ialah (yang terjadi) menjelang waktu sahur (sebelum fajar)!. (Hadits Dhoif. Hadits Riwayat Al-Hakim dan Tirmidzi).Penjelasan:- Sesungguhnya hadits di nomor ke-11 ini masih diragukan kebenarannya karena sebenarnya hadits ini adalah hadits dhoif (hadits lemah) yang amat diragukan kebenarannya. Sesungguhnya jam berapapun kita tertidur dan bermimpi, maka semuanya itu bisa ditabirkan dengan benar asalkan oleh sang muabir (sang pentabir mimpi).12] Rasulullah Saw bersabda: Mimpi yang baik oleh seorang yang sholeh merupakan satu dari empat puluh enam bagian dari mimpi kenabian. (Hadits Riwayat Bukhari).13] Hadits riwayat Abu Said Al-Khudri ra, ia berkata:Rasulullah saw bersabda: Ketika sedang tidur, aku bermimpi melihat banyak orang sedang berkumpul dengan mengenakan pakaian yang beragam, ada yang menutupi sampai dada dan ada pula yang kurang dari itu, lalu lewatlah Umar bin Khathab dengan pakaian yang ia seret. Mereka bertanya: Bagaimana engkau menakwilkan mimpi itu, wahai Rasulullah? Rasulullah Saw menjawab: Agama. (Shahih Muslim; Kitab Keutamaan Para Shahabat; No. 4403).Penjelasan:- Tabirlkanlahmimpi mu dengan bersandar kepada ayat-ayat Quran dan hadits-hadits shahih!14] Hadits riwayat Ibnu Umar ra:Dari Rasulullah Saw, Beliau Saw bersabda: Ketika sedang tidur, aku bermimpi melihat sebuah gelas besar berisi susu dihidangkan kepadaku. Lalu aku meminumnya hingga aku dapat menyaksikannya mengalir ke dalam kuku-kukuku kemudian sisa minumanku aku berikan kepada Umar bin Khathab. Para shahabat bertanya: Bagaimana engkau menakwilkan mimpi itu, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Itu adalah ilmu. (Shahih Muslim; Kitab Keutamaan Para Shahabat; No. 4404).15] Hadits riwayat Ibnu Umar ra, dia berkata:Di dalam tidur aku bermimpi seakan-akan di tangan ku terdapat sehelai kain sutra dan tidak ada satu tempat pun di jannah (syurga) yang ingin aku tuju kecuali kain sutra itu akan terbang ke sana. Lalu mimpi itu aku ceritakan kepada Hafshah dan Hafshah segera menceritakannya lagi kepada Nabi Saw. Kemudian Nabi Saw bersabda: Aku melihat Abdullah itu sebagai seorang yang sholeh. (Shahih Muslim; Kitab Keutamaan Para Shahabat; No. 4527).16] Hadits riwayat Abdullah bin Salam ra:Dari Qais bin Ubbad ia berkata: Aku berada di Madinah dan berkumpul dengan banyak orang, di antara mereka terdapat beberapa shahabat Nabi Saw. Tiba-tiba muncul seorang lelaki yang dari raut wajahnya terlihat tanda kekhusyukan. Lalu beberapa orang di antara mereka mengatakan: Lelaki ini termasuk ahlul jannah (penghuni syurga), lelaki ini termasuk ahlul jannah!. Kemudian lelaki itu melakukan sholat dua rakaat dengan membaca surah pendek dan segera keluar lagi. Aku mengikutinya sampai dia memasuki rumahnya dan aku pun meminta izin masuk menemuinya. Kami lalu saling bercakap-cakap. Ketika dia telah merasa lebih akrab, aku katakan padanya: Sesungguhnya ketika kamu memasuki (mesjid) tadi, ada orang yang berbicara begini begitu. Lelaki itu berkata: Maha Suci Allah, tidak pantas seseorang mengatakan apa yang belum diketahuinya. Akan aku ceritakan kepadamu mengapa begitu. Pada zaman Rasulullah saw, aku pernah bermimpi dan telah aku ceritakan mimpiku itu kepada Beliau Saw. Didalam mimpi itu aku seperti melihat diriku berada di sebuah taman yang luas, asri dan hijau. Di tengah-tengah taman itu terdapat sebuah tiang dari besi di mana ujung bawahnya menancap ke bumi dan ujung atasnya menjulang tinggi ke langit di sana terdapat tali pegangan. Lalu dikatakan kepadaku: Naiklah! Aku jawab: Aku tidak bisa. Tiba-tiba muncul seorang pelayan (minshaf). Berkata Ibnul Aun: Minshaf adalah pelayan. Lalu ia menarik bajuku dari arah belakang untuk membantuku, sehingga aku dapat naik ke atas tiang tersebut. Aku lalu memegang tali pegangan itu. Dikatakan padaku: Peganglah erat-erat! Seketika aku terbangun dan tali itu benar-benar berada di tanganku. Aku pun menceritakan hal itu kepada Nabi Saw, Beliau Saw bersabda: Taman itu adalah Islam, tiang itu juga adalah tiang Islam dan tali pegangan itu ialah urwatul wutsqa kuat. Kamu akan tetap memeluk Islam sampai mati. Kata perawi: Lelaki itu adalah Abdullah bin Salam Ra!. (Shahih Muslim; Kitab Keutamaan Para Shahabat: No. 4536).17] Dari Aisyah Ra bahwasanya Rasulullah Saw apabila mengambil tempat pembaringannya (Yakni ketika Beliau Saw akan tidur), beliau meniup didalam kedua tangannya dan membaca surah-surah Muawwidzah (Yaitu surah Al-Ikhlas; surah Al-Falaq; dan surah An-Nas) kemudian dengan kedua tangan itu beliau mengusapkan ke tubuhnya. (Muttafaq Alaih). Didalam riwayat Imam-imam Bukhari dan Muslim disebutkan demikian: Bahwasanya Nabi Saw apabila menempati tempat tidurnya (yakni akan tidur) pada setiap malamnya, beliau mengumpulkan kedua tapak tangannya lalu di dalamnya itu membaca (surah): Qul huwallahuahad, Qul audzubirabbilfalaq dan Qul audzu birabbinnas, kemudian dengan kedua tangannya itu beliau mengusap tubuhnya sekuasa yang dicapai olehnya, dimulai dulu atas kepalanya, lalu wajahnya, kemudian yang berhadapan dari tubuhnya (yakni tubuhnya yang bagian muka terus yang bagian belakang). Beliau saw mengerjakan sedemikian itu sampai tiga kali. (Muttafaq Alaih) Para ahli lughah berkata: Annaftsu talah tiupan secara perlahan-lahan tanpa mengeluarkan ludah.Penjelasan:- Salah satu manfaat melakukan hal ini adalah untuk mencegah jin dan syaitan dari mengganggu kita, karena kita sudah dibentengi dengan surah-surah perlindungan kepada Allah. Selain itu, membaca ayaat Kursiy pun bisa mencegah dari gangguan syaitan.- Insya Allah salah satu manfaat melakukan hal ini adalah untuk mencegah dari adanya mimpi buruk didalam tidur kita!18] Abdullah Ibnu Zaid Ibnu Abdi Rabbih berkata: Waktu saya tidur (saya bermimpi) ada seseorang mengelilingi saya seraya berkata: Ucapkanlah: Allahu Akbar!, Allahu Akbar!, lalu ia mengucapkan adzan empat kali tanpa pengulangan dan mengucapkan qomat sekali kecuali qod Qoomatish sholaat. Ia berkata: Ketika telah shubuh aku menghadap Rasulullah Saw, lalu Beliau Saw bersabda: Sesungguhnya itu adalah mimpi yang benar!. (Hadits yang dikeluarkan oleh Ahmad dan Abu Dawud. Shahih menurut Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah).19] Menurut riwayat Abu Dawud dari hadits Abdullah Ibnu Zaid, bahwa dia berkata: Aku telah memimpikannya, yaitu mimpi beradzan, dan aku menginginkannya. Maka Rasulullah Saw bersabda: Baik, qomatlah engkau!. (Hadits Riwayat Abu Dawud. Hadits ini dhoif (hadits lemah). Hadits ini tersimpan didalam Kitab Bulughul Maram Min Adilatil Ahkam).20] Abu Salamah berkata: Aku datang kepada Abu Said al-Khudri, lalu aku berkata kepadanya: Tidakkah sebaiknya engkau keluar bersama kami menuju pohon kurma untuk berbincang-bincang? Abu Said pun keluar, dan aku berkata kepadanya: Ceritakanlah kepadaku apa yang telah engkau dengar dari Nabi Saw tentang (dan dalam satu riwayat: aku bertanya kepada Abu Said al-Khudri, [dan dia itu teman saya]. Aku bertanya: Apakah engkau pernah mendengar Rasulullah Saw menyebut-nyebut) malam Qadr? Dia berkata: Rasulullah sedang itikaf sepuluh hari pertama bulan Ramadhan. Kami pun itikaf bersama-sama dengan beliau. Maka, datanglah malaikat Jibril seraya berkata: Sesungguhnya malam yang engkau cari ada di depanmu. Nabi Saw meneruskan lagi itikaf beliau pada sepuluh hari pertengahan bulan, dan kami pun itikaf bersama-sama dengan beliau. [Pada pagi hari kedua tanggal dua puluh, kami pindahkan barang-barang kami], lalu datang pula malaikat Jibril seraya mengatakan: Sesungguhnya malam yang engkau cari ada di depanmu. Keesokan harinya pada tanggal dua puluh bulan Ramadhan, Nabi Saw berpidato, Barangsiapa melakukan itikaf bersamaku, maka hendaklah dia kembali. Lalu orang-orang kembali ke masjid. (Dan dalam satu riwayat: lalu beliau berpidato kepada orang-orang, dan memerintahkan kepada mereka apa yang dikehendaki Allah. Kemudian beliau bersabda: Aku beritikaf pada sepuluh hari terakhir. Maka, barangsiapa hendak beritikaf bersamaku, hendaklah ia tetap di tempat itikafnya). Karena, sesungguhnya aku telah diperlihatkan malam Qadr, tetapi aku dilupakan tanggalnya. Namun, ia ada pada sepuluh malam terakhir, [dan carilah] pada setiap malam ganjil. Aku melihat (dalam mimpi) seakan-akan aku bersujud dalam lumpur dan air [pada kesokan harinya]. Setelah beliau kembali ke tempat itikafnya, langit mendung dan banyak angin, lalu turun hujan. Maka, demi Allah yang telah mengutus beliau dengan benar, sesungguhnya langit mendung dan banyak angin pada akhir hari itu. Pada waktu itu atap masjid terbuat dari pelepah kurma, dan di langit kami tidak melihat awan sedikit pun. Tetapi, tidak lama kemudian, datanglah awan gelap dan turun hujan dengan lebatnya sehingga atap mengalirkan air. (Dan dalam satu riwayat: maka, masjid meneteskan air di tempat sholat Nabi Saw pada malam kedua puluh satu). Lalu, sholat diiqamati, maka beliau sholat bersama-sama dengan kami. Lalu, kami lihat Nabi sujud di air dan tanah hingga saya melihat tanah dan air melekat di kening dan di puncak hidung Rasulullah Saw. (dan dalam satu riwayat: lalu mataku memandang kepada beliau ketika selesai sholat shubuh, sedangkan wajah beliau penuh dengan tanah dan air], sesuai benar dengan mimpi beliau. (Shahih Bukhari; Kitab Adzan).21] Dari Ibnu Umar RA bahwa beberapa shahabat Nabi Saw melihat Lailatul Qadr didalam mimpi tujuh malam terakhir, maka barangsiapa yang mencarinya hendaknya dia mencari pada tujuh malam terakhir! (Muttafaq Alaihi).22] Dari Abu Hurairah Ra, katanya: Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda: Tidak ada yang tertinggal dari kenubuwatan itu melainkan hal-hal yang menggembirakan. Para shahabat sama bertanya: Apakah hal-hal yang menggembirakan itu? Beliau saw bersabda: Yaitu impian yang baik. (Hadits Riwayat Bukhari).23] Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Nabi saw bersabda: Jikalau zaman sudah dekat (yakni udah dekat dengan datangnya hari kiamat), maka impian seorang mumin itu hampir tidak ada dustanya dan impian seorang mumin itu adalah sebagian dari empat puluh enam bagian dari kenubuwatan. (Muttafaq alaih). Didalam riwayat lain disebutkan: Nabi Saw bersabda: Dan yang terbenar diantara engkau semua tentang impiannya ialah yang terbenar pembicaraannya.Penjelasan:- Salah satu tanda-tanda kiamat adalah mimpi-mimpi orang Islam itu selalu terbukti benar.- Mengenai yang dimaksud Impian seorang Mukmin adalah sebagian dari empat puluh enam bagian dari kenubuwatan adalah, telah aku terangkan artinya didalam penjelasan pada nomor hadits yang ke-3 di atas.- Setiap orang Muslim yang sholeh dan selalu berbicara jujur, maka Insya Allah mimpinya itu akan selalu terbukti benar dan Insya Allah akan banyak kebenaran yang terdapat didalam mimpinya jikalau mimpinya itu ditabirkan oleh sang pentabir mimpi.24] Dari Abu Hurairah ra, katanya: Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa yang bermimpi melihat aku (Muhammad) didalam tidur(nya), maka dia akan melihat aku di saat jaga (yakni di saat melek, dan ini ditafsirkan sewaktu di akhirat nanti) atau seolah-olah dia melihat aku di saat jaga, karena syaitan itu tidak dapat menyerupakan dirinya dengan diriku (maksudnya tidak dapat menjelmakan diri seperti beliau saw itu). (Muttafaq alaih).Penjelasan:- Barangsiapa yang pernah bermimpi benar-benar melihat wajah dan postur tubuh Rasulullah Saw, maka berarti dia akan benar-benar melihat wujud dan rupa Rasulullah Saw ketika di alam akhirat kelak.- Makhluk-makhluk sebangsa jin dan syaitan tidak dapat menyamar sebagai Rasulullah Saw sesuai dengan apa yang telah aku jelaskan didalam penjelasan di nomor hadits ke-4 dan ke-5 di atas.25] Dari Abu Said al-Khudri Ra bahwasanya ia mendengar Nabi Saw bersabda: Jikalau seorang diantara kalian semua bermimpi melihat sesuatu impian yang dia menyukainya, maka sesungguhnya impian itu adalah dari Allah Taala. Maka dari itu hendaklah mengucapkan pujian kepada Allah atas impian tadi (Apabila kalian telah bermimpi baik, maka ucapkanlah kalimah Alhamdulillah = Segala puji bagi Allah) dan hendaklah memberitahukan impiannya itu (pada oranglain). (Didalam suatu riwayat lain disebutkan: Maka janganlah memberitahukan impiannya tersebut, kecuali kepada orang yang dia mencintainya). Tetapi jikalau kalian semua bermimpi melihat impian yang selain demikian (yaitu impian buruk dan tidak disukai), maka sesungguhnya impian tadi adalah dari syaitan. Oleh karena itu hendaklah dia memohonkan perlindungan kepada Allah daripada keburukannya (Apabila kalian bermimpi buruk, maka bacalah kalimah Taawwudz) dan janganlah menyebut-nyebutkannya kepada oranglain, sebab sesungguhnya impian sedemikian itu tidak akan membahayakan dirinya!. (Muttafaq Alaih).26] Dari Abu Qatadah Ra, katanya: Nabi Saw bersabda: Impian yang baik, (dan dalam riwayat lain disebutkan: Impian yang indah) itu berasal dari Allah dan impian yang buruk itu berasal dari syaitan. Maka barangsiapa yang melihat sesuatu impian yang dia tidak menyukainya, hendaklah ia meniup (Annaftsu) di sebelah kirinya sebanyak tiga kali dan hendaklah pula memohonkan perlindungan kepada Allah dari syaitan (yakni membaca taawwudz yaitu Audzu billahi minasy syaithanir rajim = Aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk), karena sesungguhnya impian buruk tadi tidak akan membahayakan dirinya!.Penjelasan:- Kata Annaftsu artinya ialah Tiupan yang dilakukan tiga kali ke sebelah kiri, yakni suatu hembusan nafas yang halus tanpa mengeluarkan ludah. Dan ini wajib kita lakukan ketika kita baru bangun tidur setelah kita bermimpi buruk sesuai dengan apa yang telah aku jelaskan didalam penjelasan di nomor hadits yang ke-1 dan ke-2.27] Dari Jabir Ra dari Rasulullah Saw, sabdanya: Jikalau seorang diantara kalian semua melihat impian yang dia tidak menyukainya, maka hendaklah dia meludah di sebelah kirinya tiga kali dan hendaklah pula ia memohonkan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan (yakni membaca taawwudz) sebanyak tiga kali dan sebaiknya dia beralih dari sebelah yang dia tidur di atasnya tadi (yakni berpindah posisi)!. (Hadits Shahih Riwayat Muslim).Penjelasan:- Jikalau kalian terbangun dari tidur setelah bermimpi buruk, maka beralihlah posisi tidur kalian, yakni kalau misalkan kalian bermimpi buruk dan ternyata kalian sedang berbaring menghadap ke arah kiri, maka beralihlah posisi tidur mu menjadi berbaring menghadap ke arah kanan!28] Dari Abul Asqa yaitu Watsilah bin Al-Asqa Ra, katanya: Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya termasuk sebesar-besar kedustaan ialah apabila seorang itu mengaku-ngaku pada orang yang selain ayahnya (yakni yang bukan keturunan si Fulan, tetapi ia mengatakan keturunannya), atau orang yang mengatakan ia bermimpi melihat sesuatu yang sebenarnya tidak memimpikannya atau ia mengucapkan atas nama Rasulullah Saw sesuatu yang tidak disabdakan olehnya (yakni yang bukan sabda Rasulullah Saw, dikatakan sabdanya). (Hadits Riwayat Bukhari).Penjelasan:- Tidak boleh mengaku-ngaku sebagai anak oranglain, padahal sebenernya dia bukanlah anak kandung nya tersebut, yakni tidak boleh mengaku-ngaku sebagai anak kandung si orang tersebut, padahal si orang tersebut bukanlah ayahanda nya. Karena sesungguhnya hal tersebut telah membuat-buat sesuatu atas nama Allah Taala, seolah-olah orang yang berdusta (berbohong) itu mengatakan: Allah Taala membuat aku dari mani si Fulan itu, padahal sebenarnya orang yang ditunjuk itu bukanlah ayah nya. Orang yang berbuat demikian itu ada kalanya ingin dihormati atau diagung-agungkan sebab biasanya yang diakui sebagai ayah nya adalah seorang pembesar yang berkedudukan tinggi atau orang hartawan, ada kalanya pula karena ingin dianggap keturunan ningrat karena yang diakui sebagai ayah nya adalah seorang bangsawan dan ada kalanya sebab yang lain-lain. Tetapi pada pokoknya disebabkan oleh kesombongan dan menginginkan penghormatan untuk dirinya. Dan ketahuilah, jikalau kalian mengaku-ngaku sebagai anak oranglain apapun sebabnya, maka sesungguhnya itu haram dan itu adalah salah satu dosa besar yang telah kalian lakukan!- Tidak boleh berbohong atas nama mimpi. Adapun sebabnya adalah sebagaimana yang diterangkan sebagai penjelasan yang tertera di bawah ini. Sehubungan dengan dusta dalam hal impian ini, Rasulullah Saw pernah bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Abbas Ra, yaitu: Barangsiapa yang mengaku bermimpi dengan sesuatu impian yang sebenarnya tidak dilihatnya, maka (pada hari kiamat nanti) akan dipaksa duduk di antara dua butir biji gandum, tetapi ia tidak mungkin dapat melakukannya). (Hadits Riwayat Bukhari). Jadi ketahuilah, janganlah sekali-kali kalian berbohong atas nama mimpi, yaitu janganlah kalian berkata kepada oranglain bahwa kalian tadi semalam bermimpi begini dan begitu padahal sebenarnya kalian tidak bermimpi begini dan begitu, karena sesungguhnya itu haram dan itu adalah salah satu dosa besar!- Tidak boleh berbohong atas nama Rasulullah Saw, yaitu maksudnya sesuatu yang bukan sabda Nabi Muhammad Rasulullah Saw, tetapi malah kalian bilang bahwa itu adalah sabda Rasulullah Saw. Atau janganlah pula kalian mengatakan Halal kepada hal apapun, padahal jelas Rasulullah Saw telah menyabdakan bahwa hal tersebut Haram dan demikian pula sebaliknya. Orang semacam itu diancam akan dilemparkan ke dalam neraka dan diperintahkan mencari tempat kediamannya di dalam neraka itu, sebagai tempat duduknya. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari; Muslim; Tirmidzi dan lain-lain dari Anas Ra menyebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa yang berdusta atas nama ku (yakni berdusta atas nama Nabi Muhammad Saw) dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya atau tempat kediamannya di dalam neraka!. (Hadits Riwayat Bukhari; Muslim; Tirmidzi; dan lain sebagainya. Hadits ini diriwayatkan dari Anas Ra). Jadi ketahuilah, berbohong atas nama Rasulullah Saw itu hukumnya haram dan itu adalah termasuk dosa besar!Al-Hafizh berkata: Ubaid Bin Umair adalah seorang tabiin besar, dan ayahnya Umar bin Qatadah adalah seorang shahabat. Dan perkataannya: Mimpi para nabi itu adalah wahyu. (Diriwayatkan oleh Muslim secara marfu).Al-Hafizh berkata: Ini mengisyaratkan bahwa hal itu terjadi di dalam mimpi. Karena, sudah menjadi kebiasaan Nabi menceritakan mimpinya dengan mengungkapkan apa yang beliau lihat kepada para shahabat-shahabat beliau (Sebagaimana yang disebutkan pada Kitab At-Tabir) sesudah sholat shubuh!. (Albani berkata: Yakni hadits bab 48 pada 91 AT-TABIR)...BEBERAPA KISAH YANG MENYATAKAN BAHWA MIMPI ITU ADA TABIRNYA!.

MEMPERCAYAI BUKU TAFSIR MIMPI YANG TIDAK ISLAMI ITU HUKUMNYA HARAM!

TENTANG TABIR MIMPI! Wahai para pembaca situs blog WEBSITEDADA! ku yang Budiman yang Insya Allah bakalan selalu dirahmati oleh Allah Taala sang Tuhan semesta alam, ketahuilah!, sesungguhnya perkara mimpi ialah salah satu ajaran yang terdapat didalam ajaran agama Islam.Karena perkara mimpi ialah termasuk ajaran Islam, maka janganlah sekali-kali kita mengatakan bahwa: Mimpi itu cuman perhiasan didalam tidur aja, jadi gak perlu untuk dipikirkan!, wahai kaum Mukminin dan kaum Mukminat, sesungguhnya ucapan bodoh semacam itu janganlah kita percayai karena sesungguhnya Insya Allah setiap mimpi orang Muslim itu ada tabirnya kecuali bunga tidur!Namun tak terlepas dari itu, kita diharamkan untuk mempercayai kamus mimpi ataupun buku-buku yang membahas mengenai tafsir mimpi yang tidak berlandaskan Al-Quran dan hadits shahih (hadits pun wajib yang shahih).Apakah di antara kalian semua ada yang mempunyai buku-buku tafsir mimpi orang Jawa ataupun buku-buku mimpi yang tidak membahas Al-Quran dan hadits shahih?Jikalau diantara kalian semua ada yang mempunyai buku-buku tafsir mimpi ataupun buku-buku atau tulisan-tulisan mimpi yang di dalamnya tidak membahas Al-Quran Karim dan Hadits Shahih, maka mulai dari sekarang buanglah buku-buku dan tulisan-tulisan bodoh semacam itu, karena sesungguhnya itu musyrik dan sesat dan menyesatkan!Apabila kalian ingin mentabirkan mimpi, maka pergilah kepada sang Muabir (sang pentabir mimpi) yang sudah benar-benar mengerti seluruh isi ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits shahih!Namun wajib dicamkan!, kita tidak boleh bertawakal kepada mimpi, yakni kita jangan pernah menyadarkan hati; fikiran; dan diri kita hanya kepada mimpi, karena sesungguhnya itu musyrik; namun sandarkanlah segalanya hanya kepada Allah Taala sang Tuhan semesta alam, walaupun kita sudah mengetahui tabir mimpi kita tersebut dari sang Muabir (sang pentabir mimpi).Jadikanlah setiap mimpi-mimpi mu sebagai sarana bagimu untuk menasehati diri mu sendiri dan oranglain agar kita semakin bertaqorub kepada Allah (semakin mendekatkan diri kepada Allah) daripada sebelumnya!.

ALLAHU AKBAR! Sesungguhnya menurut ajaran agama Islam, mimpi adalah sesuatu yang Insya Allah ada tabirnya, namun tidak sembarangan orang untuk bisa mentabirkan mimpi.Tentulah syarat-syarat untuk bisa mentabirkan mimpi adalah, mempelajari seluruh ayat-ayat Al-Quran serta mempelajari pula seluruh hadits-hadits shahih secara keseluruhan.Dan berikut ini akan aku tuliskan beberapa mimpi-mimpi yang terbukti benar!:1] Mimpi Nabi Yusuf As.Bacalah kisah Nabi Yusuf As didalam Qs Yusuf tentang mimpi Yusuf As melihat bulan; bintang; dan matahari bersujud kepada Nabi Yusuf As ketika Nabi Yusuf As berusia 7 tahun. Ternyata itu tabirnya adalah Nabi Yusuf As akan menjadi seorang raja yang diagungkan ketika Nabi Yusuf As berusia 40 tahun.Mimpi tidaklah tergantung ruang dan waktu, namun tergantung kepada taqdir dan nasib dari Allah Azza Wajalla.2] Mimpi kedua orang pemuda yang masuk ke dalam penjara bersama Nabi Yusuf As. Bacalah kisah Nabi Yusuf As didalam Qs Yusuf; ayaat 36-38.3] Mimpi Nabi Ibrahim As.Bacalah didalam Qs Ash-Shaffat: 102-105. Nabi Ibrahim As diilhami oleh Allah Swt untuk menyembelih anaknya yang bernama Ismail (Nabi Ismail As) melalui mimpi yang datang kepada Nabi Ibrahim As. Dan hingga kini kisah penyembelihan tersebut diperingati sebagai Hari Raya Idul Adha.4] Mimpi Nabi Muhammad Rasulullah SAW.Banyak sekali bukti-bukti nyata mengenai kebenaran mimpi Rasulullah Saw, salah satunya adalah didalam Qs Al-Isra: 60 dan hadits-hadits shahih yang telah aku terangkan didalam hadits-hadits shahih nomor ke-7; nomor ke-8; dan nomor ke-9 beserta penjelasannya.5] Mimpi Firaun.Bayangkanlah!, Firaun seorang yang kafir dan dia dilaknati Allah, namun mimpinya itu ternyata terbukti benar dan tepat sekali.Dahulu kala Raja Firaun bermimpi bahwa didalam mimpinya kerajaannya di Mesir itu hancur lebur, dan Mesir terbakar dan seluruh penduduknya mati, kecuali orang Israel yang tidak mati. Dan ternyata tabir mimpi Firaun tersebut adalah kekuasaan Firaun akan jatuh ke tangan seorang laki-laki dari bangsa Israel. Gara-gara mimpinya tersebut, lantas Raja Firaun membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir ke dunya dengan alasan dia takut kalau-kalau kerajaannya itu direbut oleh bangsa Israel.Namun karena tabir mimpi Firaun itu terbukti benar, maka akhirnya kerajaan Firaun lenyap dan ditenggelamkan di laut.6] Mimpi Abdullah Bin Zaid.Abu Dawud mengisahkan bahwa Abdullah bin Zaid berkata sebagai berikut: Ketika cara memanggil kaum muslimin untuk sholat dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya kepadanya apakah ia ada maksud hendak menjual lonceng itu. Jika memang begitu aku memintanya untuk menjual kepadaku saja. Orang tersebut malah bertanya: Untuk apa? Aku menjawabnya: Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslim untuk menunaikan sholat. Orang itu berkata lagi: Maukah kau aku ajari cara yang lebih baik? Dan aku menjawab: Ya! Lalu dia berkata lagi dan kali ini dengan suara yang amat lantang:Allahu Akbar Allahu Akbar; Asyhadu alla ilaha illallah; Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah; Hayya alash sholah (2 kali); Hayya alal falah (2 kali); Allahu Akbar Allahu Akbar; Laa ilaha illallah!. Ketika esoknya aku bangun, aku menemui Nabi Muhammad Saw, dan menceritakan perihal mimpi itu kepadanya, kemudian Nabi Muhammad Saw bersabda: Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah disamping Bilal dan ajarilah dia bagaimana mengucapkan kalimah itu. Dia harus mengumandangkan adzan seperti itu dan dia memiliki suara yang amat lantang!. Lalu aku pun melakukan hal itu bersama Bilal. Rupanya, mimpi serupa dialami pula oleh Umar, dia juga menceritakannya kepada Nabi Muhammad Saw!. (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud).Jadi mimpi Abdullah Bin Zaid adalah mimpi yang benar dan tepat sekali, sehingga dijadikan sejarah terbentuknya adzan (panggilan untuk melaksanakan sholat).7] Mimpi Imam Bukhari Rahimahumullah.Tahukah kalian bahwa ada kisah unik mengenai penyusunan kitab Al-Jami As-Shahih? Suatu malam Imam Bukhari bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad Saw, seolah-olah Nabi Muhammad Saw berdiri dihadapannya. Imam Bukhari lalu menanyakan makna mimpi itu kepada ahli mimpi. Jawabannya adalah beliau (Imam Bukhari) akan menghancurkan dan mengikis habis kebohongan yang disertakan orang didalam sejumlah hadits Rasulullah Saw. Mimpi inilah, antara lain yang mendorong beliau untuk menulis kitab Al-Jami As-Shahih.Imam Bukhari berkata: Aku bermimpi melihat Rasulullah Saw, seolah-olah aku berdiri di hadapannya, sambil memegang kipas yang aku pergunakan untuk menjaganya. Kemudian aku tanyakan mimpi itu kepada sebagian ahli tabir (Muabir, dia menjelaskan bahwa aku akan menghancurkan dan mengikis habis kebohongan dari hadits-hadits Rasulullah saw. Mimpi inilah, antara lain, yang mendorongku untuk melahirkan kitab Al-Jami As-Sahih!.Imam Bukhari adalah manusia biasa, beliau bukanlah Nabi Allah apalagi bukanlah pula Rasul Allah, namun mimpinya terbukti benar.8] Dan sebagainya.Jadi bisa kita tarik kesimpulan bahwa mimpi itu ada tabirnya, asalkan harus ditabirkan oleh sang muabir (sang pentabir mimpi)...KESIMPULAN!.

KESIMPULAN!

TABIRKANLAH MIMPI-MIMPI MU DENGAN BERSANDAR KEPADA AL-QURAN AND HADITS SHAHIH! Wahai para pembaca yang Budiman yang Insya Allah akan selalu dirahmati oleh Allah Taala, inilah postingan ku yang membahas seputar mimpi menurut ajaran agama Islam.Ketahuilah!, sesungguhnya mimpi orang Mukmin (Orang Islam) itu adalah kira-kira 99,99 persen mendekati kepada kebenaran yang benar, asalkan dia seorang Mukmin yang benar-benar sholeh dan selalu jujur didalam berbicara.Sedangkan mimpi orang kafir (Orang non Muslim) itu adalah kira-kira 0,1 persen mendekati kepada kebenaran yang benar, karena dengan kekafiran manusia yang tidak percaya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sangat jauh kemungkinan kalau mimpinya itu terbukti benar, jadi kita tidak usah mentabirkan atau mempedulikan atau menghiraukan mimpi-mimpi yang dimimpikan oleh orang kafir.Namun tidak terlepas dari itu mimpi orang kafir (mimpi orang non Muslim) itu adalah kira-kira 0,1 persen mendekati kepada kebenaran yang benar, jadi bisa aja mimpi kafir itu sangat terbukti benar, karena Raja Firaun Laknatullah pun itu mimpinya terbukti benar, jadi mimpi orang kafirun kira-kira 0,1 persen mendekati kepada kebenaran yang benar.Wallahualam Bishowwab!Semoga bermanfaat!Wassallam!.

4 KomentarDitulis pada DALIL-DALIL ISLAM YANG MEMBAHAS SEPUTAR MIMPI! Di-tag Agama, Allah, Aqidah, Cinta, Islam, Jin & Syaitan & Iblis, Kafir, Muslim, Renungan, Syari'at Islam MELAKSANAKAN PERINTAH SESUAI DENGANKEMAMPUAN!Posted on 23 Maret 2012 | Tinggalkan Komentar Hadits Ke-9Dari Abu Hurairoh Abdurrohman bin Shakhr rodhiyallohuanhu, dia berkata: Aku pernah mendengar Rosululloh shollallohualaihi wasallam bersabda: Apa saja yang aku larang bagi kamu hendaklah kamu jauhi, dan apa saja yang aku perintahkan kepadamu maka lakukanlah sesuai kemampuanmu. Sesungguhnya kehancuran ummat-ummat sebelum kamu adalah karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi nabi-nabi mereka (tidak mau taat dan patuh)!. (HR. Bukhori dan Muslim)Perintah dan LaranganPada dasarnya hukum syariat Islam adalah berupa perintah. Oleh karena itu, larangan yang ada jumlahnya sedikit. Semua yang diperintahkan akan membawa kebaikan bagi pelakunya, meski tidak berniat karena Allah. Dan semua yang dilarang membawa kejelekan bagi pelakunya. Dengan demikian manusia butuh kepada sesuatu yang diperintahkan dan tidak butuh kepada sesuatu yang dilarang.Perintah dan larangan Allah terbagi dua, yaitu wajib dan sunnah. Jika perintah dan larangan terkait dengan urusan ibadah maka perintah dan larangan tersebut hukumnya wajib, dan jika terkait dengan urusan dunya maka hukumnya sunnah, kecuali ada dalil yang memalingkan dari hukum asalnya.Melaksanakan perintah terikat dengan kemampuan, karena jumlahnya sangat banyak. Sedangkan larangan jumlahnya sedikit dan tidak dibutuhkan, maka tidak terikat dengan kemampuan. Melaksanakan perintah lebih mulia dibanding meninggalkan larangan, demikian juga meninggalkan perintah lebih hina dibanding menerjang larangan.Sebab Kehancuran Dan KebinasaanSebab utama kehancuran ummat adalah sekedar banyak bertanya dan menentang perintah nabinya. Sikap yang benar adalah bertanya untuk diamalkan dan tunduk pada perintah nabi. Maka orang yang sekedar banyak bertanya, bukti akan kelemahan agamanya dan tidak wara-nya. Diantara dampak jelek banyak bertanya adalah timbulnya perpecahan.. Buku Syarah Arbain An-Nawawi! Leave a commentDitulis pada MELAKSANAKAN PERINTAH SESUAI DENGAN KEMAMPUAN! Di-tag Agama, Allah, Aqidah, Buku Syarah Arba'in An-Nawawi!, Cinta, Islam, Muslim, Renungan, Syari'at Islam PERINTAH ALLAH UNTUK MEMERANGI ORANG-ORANG KAFIR (ORANG-ORANG NONMUSLIM)!Posted on 23 Maret 2012 | Tinggalkan Komentar Hadits Ke-8Dari Ibnu Umar rodhiyallohuanhuma, sesungguhnya Rosululloh shollallohu alaihi wasallam pernah bersabda: Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mau mengucapkan Laa ilaaha illalloh (Tiada sesembahan yang haq kecuali Alloh), menegakkan sholat, dan membayar zakat. Apabila mereka telah melakukan semua itu, berarti mereka telah memelihara harta dan jiwanya dariku kecuali ada alasan yang haq menurut Islam (bagiku untuk memerangi mereka) dan kelak perhitungannya terserah kepada Alloh subhanahu wa taala!. (Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim).Islam dan PerangSesungguhnya Allah Taala memerintahkan orang Islam untuk memerangi orang kafir (orang non muslim) sampai mereka mau mengucapkan kalimah Syahadat dan iltizam terhadap syariat Islam. Makna iltizam adalah meyakini bahwa dirinya terkena kewajiban syariat. Yang sesungguhnya telah termaktub di dalam makna syahadatain. Pelaksanaan perang tersebut setelah sebelumya disampaikan dakwah Islam. Di samping muslim yang sudah iltizam terhadap syariat, ada juga orang kafir yang tidak boleh diperangi. Muslim yang sudah iltizam namun tidak melaksanakan syariat, sebagian ulama berpendapat mereka boleh diperangi, terutama jika sekelompok masyarakat muslim sepakat untuk tidak melaksanakan syiar Islam.Macam-macam Orang Kafir Orang kafir terbagi menjadi empat kelompok, yaitu:1. Kafir harby, yaitu orang kafir yang memerangi dan diperangi oleh orang Islam.2. Kafir Dzimmi, yaitu orang kafir yang tunduk kepada penguasa islam dan selalu taat membayar jizyah [upeti] dan Kharaj [pajak tanah] kepada penguasa Islam.3. Kafir Muahad, yaitu orang kafir yang tinggal di Negara kafir, yang ada perjanjian damai dengan Negara islam.4. Kafir Mustaman, yaitu orang kafir yang masuk ke Negara islam, dan mendapatkan jaminan keamanan dari pemerintah Islam di daerah tersebut.Dari keempat macam orang kafir tersebut, hanya kafir harby yang boleh diperangi.Islam DzahirHukum keIslaman seorang dilihat dari penampakan dzahirnya. Adapun hakikatnya Allah yang lebih tahu. Adakalanya seseorang dari sisi dzahirnya adalah Islam namun batinnya kafir. Kekafiran yang ada pada orang muslim ada dua bentuk yaitu, kufur ridah dan kufur nifaq. Kufur ridah terjadi pada orang muslim yang menampakkan kekafiran, sedangkan kufur nifaq terjadi pada orang muslim yang menyembunyikan kekafiran.. Buku Syarah Arbain An-Nawawi! Leave a commentDitulis pada PERINTAH ALLAH UNTUK MEMERANGI ORANG-ORANG KAFIR (ORANG-ORANG NON MUSLIM)! Di-tag Agama, Allah, Aqidah, Buku Syarah Arba'in An-Nawawi!, Islam, Jihad, Kafir, Muslim, Renungan, Syari'at Islam AGAMA ADALAHNASEHAT!Posted on 23 Maret 2012 | Tinggalkan Komentar Hadits Ke-7Dari Abu Ruqoyyah Tamiim bin Aus Ad-Daari rodhiyallohuanhu, sesungguhnya Nabi shollallohu alaihi wasallam pernah bersabda: Agama itu adalah nasihat. Kami (shahabat) bertanya: Untuk siapa? Beliau bersabda: Untuk Alloh, kitab-Nya, rosul-Nya, pemimpin-pemimpin umat islam, dan untuk seluruh muslimin. (HR.Muslim)Kedudukan HaditsHadits ini sangat penting, karena mengandung seluruh agama. Yaitu mengandung hak Allah, hak rasul-Nya, dan hak hamba-Nya. Kewajiban penunaian hak-hak tersebut tekandung pada kata nasehat.Lingkup NasehatNasehat, pada asalnya berarti bersih dari campuran atau adanya keserasian hubungan.Pada hadits di atas, nasehat untuk umat secara umum dan para imam berarti kehendak baik dari nasih kepada mansuh, sebagaimana pengertian yang sering dipakai untuk mendefiniskan nasehat. Adapun nasehat untuk lainnya, sesuai dengan asal katanya, yaitu adanya keserasian hubungan. Dimana masing-masing memberikan hak pihak lain yang mesti ditunaikan.1. Nasehat untuk Allah.Adalah menunaikan hak Allah seperti telah tersebut pada pembahasan iman kepada Allah.2. Nasehat untuk kitab-Nya.Adalah menunaikan hak kitab-Nya Al-Quran, seperti, yakin bahwa Al-Quran Karim adalah kalam Allah, mujizat terbesar diantara mujizat-mujizat yang pernah diberikan kepada para rasul, sebagai petunjuk dan nur (Cahaya). Selain itu juga membenarkan beritanya dan melaksanakan hukumnya.3. Nasehat untuk Rasul-Nya.Adalah menunaikan hak Rasulullah, seperti telah tersebut pada makna syahadat Muhammad rasulullah.4. Nasehat untuk para imam.Kata imam jika disebutkan secara mutlak maka berarti penguasa, dan adakalanya kata imam berarti ulama. Nasehat untuk para imam, meliputi imam dengan kedua arti tersebut.Nasehat untuk penguasa adalah menunaikan haknya, seperti, taat dalam hal yang maruf, tidak taat dalam kemaksiatan, tunduk dan tidak membangkang dan lain-lain yang merupakan hak penguasa yang telah dijelaskan dalam kitab Allah dan Assunnah.Nasehat untuk ulama adalah mencintai mereka karena kebaikannya dan jasanya pada ummat berkat ilmunya, dan dakwahnya, menjaga kehormatan dan kewibawaannya serta menyebarkan fatwa- fatwanya.5. Nasehat untuk awam kaum musliminadalah memberikan semua yang menjadi hak mereka demi terwujudnya maslahat dunya dan akhirat merekaSemua hak-hak diatas ada yang sifatnya wajib dan ada yang sunnah.. Buku Syarah Arbain An-Nawawi! Leave a commentDitulis pada AGAMA ADALAH NASEHAT! Di-tag Agama, Allah, Aqidah, Buku Syarah Arba'in An-Nawawi!, Islam, Jihad, Muslim, Renungan, Syari'at Islam TAFSIR AL-QURAN YANG KARIM, PADA SURAH AT-TAWBAH; AYAAT KE28-29!Posted on 18 Maret 2012 | 4 Komentar TAFSIR AL-QURAN YANG KARIM, PADA SURAH AT-TAWBAH; AYAAT KE 28-29! .

DR. ZAKIR NAIK! (DOKTOR ZAKIR ABDUL KARIM NAIK)!

KA'BAH ADALAH DI MASJIDIL HARAM YANG TERLETAK DI KOTA MEKKAH YANG LETAKNYA STRATEGIS AND TERHINDAR DARI SEGALA KAUM KAFIRUN YAKNI ORANG-ORANG NON MUSLIM! Didalam kitab suci Al-Quran, pada surah At-Tawbah; ayaah ke 28-29, disitu Allah yang maha aziz lagi maha hakiim telah berfirman: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik (Orang-orang Non Muslim) itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil haram sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepada mu dari karunia-Nya, jika dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Islam), (yaitu orang-orang) yang diberikan Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh, sedangkan mereka dalam keadaan Saghirun (Hina, and Lemah, and Tunduk)!. (Qs At-Tawbah: 28-29).. . TAFSIR IBNU KATSIR! .

SESUNGGUHNYA PARA AHLUL DZIMMAH (KAFIR DZIMMI) ITU DIWAJIBKAN SEKALI UNTUK MEMBAYAR JIZYAH, SESUAI DENGAN AL-QUR'AN; SURAH AT-TAWBAH; AYAAH KE 28-29!

BERHAJI KE BAIT ALLAH! Allah yang maha alim lagi maha hakiim menyuruh kaum muslimin yang suci baik secara agama maupun secara dzatnya untuk menyingkirkan orang-orang musyrik (Orang-orang non muslim or orang-orang Kafir) yang secara agama, mereka adalah orang-orang yang sangat Najis, dari masjidil haram supaya tidak mendekati nya lagi setelah turunnya ayaat ini.Ayaat ini (Ayat ini) turun pada tahun ke sembilan dari hijrah, oleh karena itu Nabi Muhammad Rasulullah Saw menyuruh Ali Bin Abu Thalib Ra untuk menyertai Abu Bakar Siddiq Ra pada tahun itu untuk mengumumkan kepada kaum musyrik supaya mereka tidak berhaji and bertawaf didalam keadaan telanjang, maka Allah Taala menyempurnakan dan menetapkan hukum kepada mereka secara jelas.. . MENGENAI KEHARAMAN AND KENAJISAN PARA KAUM KAFIR! .

PARA MUJAHIDIN SEDANG MELAKUKAN PERANG JIHAD!

PARA KAFIR DZIMMI (AHLUL DZIMMAH) ITU WAJIB DIKENAKAN PAJAK JIZYAH, TERUTAMA PARA AHLUL KITAB, MEREKA SEMUA DIWAJIBKAN SEKALI UNTUK MEMBAYAR PAJAK JIZYAH! Abdurrazak berkata; mengabarkan kepada kami Ibnu Jariz mengabarkan kepadaku Abu Jubair bahwasanya dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata tentang Quran; surah Tawbah; ayaah ke 28, Kecuali jika orang musyrik itu menjadi seorang budak dan ahlul dzimmah.Sudah diriwayatkan dari riwayat yang lain secara marfu bahwa Imam Ahmad meriwayatkan dari Jabir Ra bahwa Nabi Muhammad Rasulullah Saw bersabda: Orang musyrik tidak boleh masuk ke masjid kami setelah tahun ini, kecuali ahlul dzimmah dan para budak mereka!.Imam Abu Amru Al AuzaI telah berkata: Umar Bin Abdul Azis Ra menulis surat untuk melarang orang Yahudi and orang Nasrani (Orang Kristen) untuk memasuki masjid-masjid kaum muslim dengan disertakan dalil Qs At Tawbah: 28!.Imam Atha mengatakan yang dimaksud dengan Al-Haram pada kalimah Masjidil Haram adalah mencakup semua masjid berdasarkan dalil di atas.Ayat di atas juga sebagai dalil yang menegaskan bahwa orang musyrik atau orang Kafir atau orang Non Muslim itu najis,maka mereka diharamkan sekali untuk masuk ke dalam masjid.Menurut jumhur ulama, yang najis itu bukan badan dan dzatnya, karena Allah Taala menghalalkan sembelihan mereka, akan tetapi yang najis itu adalah agama nya saja.Sedangkan menurut orang-orang dzahiriyah mengatakan bahwa mereka itu najis agama nya, sekaligus najis pula badan nya.Asyast dari Al Hasan berkata: Barangsiapa (seorang Muslim) yang berjabat tangan dengan orang kafir (Orang Non Muslim), maka hendaknya berwudhu!. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir).. . KAFIR DZIMMI (AHLUL DZIMMAH) WAJIB MEMBAYAR JIZYAH! .

BERSUJUD KEPADA ALLAH TA'ALA!

PARA PEJIHAD TANGGUH! Muhammad bin Ishaq berkata: Setelah turunnya perintah di atas, maka manusia-manusia menjadi merasa takut dan berkata: Kalau kami mengusir mereka (Kaum musyrik), maka pasar akan sepi, and perniagaan akan berhenti, and kami akan kehilangan teman-teman!.Maka turunlah ayaat ketika kaum muslim menghawatirkan atas kehilangan sumber penghasilan akibat mengusir para kaum musyrik, and Allah yang maha alim akan menngantikannya dengan pembayaran jizyah yang akan diambil dari kaum kafir yang jauh lebih banyak dan lebih baik di sisi Allah yang maha aziz lagi maha hakiim..

CAHAYA ILAHI! Ketika para Ahlul Kitab mengkafiri Nabi Muhammad Rasulullah Saw, maka tidak tersisa sedikitpun keimanan yang benar di dalam hati mereka kepada seorangpun dari para nabi and rasul yang datang kepada mereka.Akan tetapi mereka mengikuti pendapat, dan hawa nafsu, dan nenek moyang mereka yang menyelisihi syariat para nabi terdahulu.Sebab klo seandainya mereka mau beriman dan mau percaya kepada kitab Taurat; dan Kitab Zabur; and kitab Injil dengan benar, niscaya hal itu akan menuntun mereka untuk beriman dan percaya kepada Nabi Muhammad Rasulullah Saw, karena semua nabi and rasul dikabari dan diperintahkan untuk selalu mengikuti Nabi Muhammad Rasulullah Saw.Maka ketika datang kepada mereka Rasulullah Saw sebagai rasul Allah yang paling mulia, mereka tidak beriman dan tidak percaya kepada Rasulullah Saw, sehingga dapat diketahui kalau sebenarnya mereka tidak berpegang teguh kepada syariat nabi dan rasul terdahulu, karena itu dari sisi Allah Taala.Akan tetapi sikap seperti itu disebabkan karena mereka mengikuti kehendak hawa nafsu dan keingkaran mereka terhadap para nabi dan para rasul terdahulu.Jikalau mereka tidak mau mempercayai Nabi Muhammad Rasulullah Saw, maka tidaklah berarti and tidaklah bermanfaat keimanan and kepercayaan mereka kepada para Nabi dan Rasul terdahulu, mengapakah begitu?; karena hanya Nabi Muhammad Rasulullah Saw-lah yang sebagai nabi yang teragung dan terpopuler; dan Nabi Muhammad Rasulullah Saw adalah sebagai induk para nabi dan induk para rasul terdahulu; and Nabi Muhammad Rasulullah Saw adalah nabi Allah bagi akhir zaman; and yang sekaligus dia sebagai rasul Allah bagi akhir zaman.Oleh karena itu maka turunlah Surah At-Tawbah; ayaat ke 29 ini.Ayaat ini adalah ayaat pertama yang turun untuk memerintahkan ummat Muslim untuk memerangi seluruh ahlul kitab setelah jelas urusan kaum musyrik dan orang-orang masuk Islam dengan berbondong-bondong dan tegaknya jazirah arab di atas Islam, maka Allah Taala memerintah untuk memerangi Ahlul kitab Yahudi dan ahlul kitab Nasrani pada tahun ke 9 Hijriah, oleh karena itu Rasulullah mempersiapkan pasukan dan menyerukan kepada seluruh Arab untuk memerangi orang-orang Romawi, sehingga berkumpul 30.000 personil, kecuali orang-orang munafiq yang tidak mau ikut berperang dari madinah dan sekitarnya karena pada saat itu adalah musim paceklik; kemarau yang sangat panas, maka keluarlah Rasulullah Saw menuju ke Syam kemudian sampai di Tabuk dan membangun kemah di dekat sumber air selama 20 hari, kemudian Rasulullah beristiharah untuk kembali karena keadaan yang sempit dan lemahnya pasukan.Ayaat ini pula dijadikan dalil oleh sebagian ulama Muslim bahwasanya jizyah dikenakan kepada Ahlul kitab saja, sedangkan selain ahlul kitab tak perlu dikenakan jizyah, dan mereka hanya ditawari untuk segera masuk Islam (menjadi mualaf); dan kalau tidak mau masuk Islam, maka mereka akan diperangi.Imam Malik berkata: Jizyah wajib dikenakan kepada seluruh orang kafir, baik ahlul kitab; majusi; dan wasani!.Sedangkan maksud dari ayaat tersebut adalah jikalau mereka tidak mau masuk Islam maka mereka wajib diperangi sampai mereka mau membayar jizyah didalam keadaan shaghirun (terpaksa dan kalah dan lemah dan terhina).Oleh karena itu, ahlul Islam tidak boleh memuliakan ahlul dzimmah dan ahlul Islam diharamkan untuk mendahulukan ahlul dzimmah (Kafir dzimmi) daripada kaum Muslim sendiri.Tapi sebaliknya, mereka adalah orang-orang lemah dan terhina, sebagaimana hadits didalam shahih Muslim bahwasanya Nabi Muhammad Rasulullah Saw bersabda: Janganlah memulai salam kepada ahlul dzimmah Yahudi dan ahlul dzimma