Ikan demersal dan ikan karang
-
Upload
hendra-wiguna -
Category
Education
-
view
470 -
download
79
description
Transcript of Ikan demersal dan ikan karang
Ikan Demersal dan Ikan Karang
Ima wijayanti
PENGERTIAN
• Sumberdaya Ikan Demersal Ikan demersal adalah jenis ikan yang habitatnya berada di bagian dasar perairan, dapat dikatakan juga bahwa ikan demersal adalah ikan yang tertangkap dengan alat tangkap ikan dasar seperti trawl dasar (bottom trawl), jaring insang dasar (bottom gillnet), rawai dasar (bottom long line), bubu dan lain sebagainya.•Ciri utama sumberdaya Ikan Demersal antara lain memiliki aktifitas rendah, gerak ruaya yang tidak terlalu jauh dan membentuk gerombolan tidak terlalu besar, sehingga penyebarannya relatif merata dibandingkan dengan Ikan Pelagis.
SIFAT EKOLOGI• Mempunyai adaptasi dengan kedalaman perairan• Aktifitasnya relatif rendah dan mempunyai daerah kisaran ruaya yang
lebih sempit jika dibandingkan dengan ikan pelagis • Jumlah kawanan relatif kecil jika dibandingkan dengan ikan pelagis• Habitat utamanya berada di dekat dasar laut meskipun berbagai jenis
diantaranya berada di lapisan perairan yang lebih atas. • Kecepatan pertumbuhannya rendah • Komunitas memiliki seluk beluk yang komplek • Dibanding sumberdaya ikan pelagis, potensi sumberdaya ikan demersal
relatif lebih kecil akan tetapi banyak yang merupakan jenis ikan dengan nilai ekonomis yang tinggi Ikan demersal tersebar di seluruh perairan Indonesia, terutama di paparan Sunda dan Laut Arafura dengan kecenderungan kepadatan sediaan potensi tinggi di daerah pantai.
• Ikan demersal sangat dipengaruhi oleh factor oseanografi seperti : suhu, salinitas, arus, bentuk dasar perairan. Jenis ikan ini pada umumnya menyenangi dasar perairan bersubstrat lumpur atau lumpur berpasir (Dwiponggo et al, 1989 vide Suharto, 1999).
• Perikanan demersal Indonesia menghasilkan berbagai jenis ikan (multi species) yang dieksploitasi dengan menggunakan berbagai alat tangkap (multi gear). Hasil tangkapan ikan demersal pada umumnya terdiri dari berbagai jenis yang jumlah masing-masing jenis tersebut tidak terlalu besar. Ikan tersebut antara lain : kakap merah/bambangan (Lutjanus spp), peperek (Leiognatus spp), manyung (Arius spp), kurisi (Nemipterus spp), kuniran (Upeneus spp), tiga waja (Epinephelus spp), bawal (Pampus spp) dan lain-lain.
Nama Indonesia Nama Ilmiah Nama Umum
Ikan sebelah Isettodes irumei Indian halibut
Ikan Nomei Harpodon nehereos Bombay-duck
Ikan Peperek Leiognathus equulus Ponyfish
Ikan Manyung Arius thalassinus Marine catfish
Ikan beloso Saurida tumbil Lizard-fish
Ikan biji nangka Openeus tragula Goat-fish
Ikan gerot-gerot Pamadasys maculatus Blotched grunt
Ikan Merah Latjunus malabaricus Red snapper
Ikan kakap Lates calcarifer Baramundi, giant seaperch
Jenis Ikan demersal Ekonomis penting di Indonesia
Nama Indonesia Nama Ilmiah Nama UmumIkan kerapu Epinephelus merra Grouper, honey-combgrouper
Ikan Lencam Lethrinus lentjam Emperor
Ikan kurisi Nemitarus nematophorus Threadfin brean
Ikan swangi, mata besar Priacanthus tayanus Purple-spotted bigeye
Ikan ekor kuning Caesio erythrogaster Yellowtail fusilier
Ikan Gulamah, semgeh Pseudociena amoyensis Croaker
Ikan cucut hiu Hemigaleus balfouri Balfourus sharks
Ikan cucut martil Sphyrna blochii Hammer-head sharks
Ikan cucut totol Stegostama tigrinum Spotted-shark
Ikan pari kelapa Trygon sephen Sting-ray
Ikan pari kemang trigon kuhlii Sting-ray
Ikan pari burung Aetomylus nichofii Eagle-ray
Ikan bawal hitam Formio niger Black pomfret
Ikan bawal putih Pampus argenteus Silver pomfret
Ikan kuro, senangin Eletheronema tetradactylum Giant theadfin, four finger theardfin
Ikan layur Trichiurus savala Hairtail
Ikan lidah Cynoglossus lingua Tong sole
Pengelompokan sumberdaya Ikan Demersal kategori ekonomis penting
• Komersial utama : Bambangan (Lutjanidae), Bawal Putih (Stromateidae), Kakap Putih (Centropomidae), Manyung (Ariidae), Kuwe (Carangidae), Nomei (Harpodontidae) Kelompok
• Komersial nomor dua : gerot – gerot (Pomadasydae), Bawal Hitam (Formionidae), Kurisi (Nemipteridae), Kuro (Polynemidae), Layur (Trichiuridae), Ikan Pari, Cucut, Baronang.
• Komersial nomor tiga : Petek (Leiognathidae), Beloso (Synodontidae), Kuniran (Mullidae), Kerong – kerong (Teraponidae), Mata Besar/Merah (Priacanthidae), Gabus Laut.
• Komersial nomor empat (campuran) : Srinding (Apogonidae), Ikan Lidah (Cynoglossidae), Ikan Sebelah (Psettodidae), Kapas – kapas (Gerreidae).
• Bambangan, Lutjanus sanguineus (Lutjanidae); hidup di perairan pantai sampai kedalaman 100 m, menyendiri, ikan buas, makanannya ikan-ikan kecil dan in-vertebrata dasar, dapat mencapai panjang 90 cm, umumnya 35-50 cm. Tergolong ikan demersal, penangkapan dengan pancing, bubu, pukat dasar, dipasarkan dalam bentuk segar, asin- kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai seluruh Indonesia, meluas ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Philipinna, ke selatan sampai perairan tropis Australia dan ke barat sampai Afrika Selatan.
• Ikan merah, Lutjanus malabaricus (Lutjanidae); hidup menyendiri, didaerah pantai sampai kedalaman 60 m, makanannya ikan-ikan kecil dan in-vertebrata dasar, dapat mencapai panjang 60 cm,umumnya 45 cm. Tergolong ikan demersal, penangkapan dengan pancing, pukat dasar, bubu, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai seluruh Indonesia, meluas ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan sampai perairan tropis Australia.
• Jambian, Lutjanus lutjanus (Lutjanidae); hidup didaerah pantai, muara sungai, dapat mencapai panjang 30 cm, umumnya 25 cm. Tergolong ikan demer-sal, penangkapan dengan pancing, jaring insang, bubu, trawl, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai, muara-muara sungai di Indonesia, daerah Indo-Pasifik lainnya, Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang Laut Cina Selatan, Philipinna.
• Jenaha, Lutjanus russelli (Lutjanidae); hidup di perairan dangkal, terumbu karang, dihutan-hutan bakau, makanannya ikan-ikan kecil dan in-vertebrata dasar, dapat mencapai panjang 40 cm, umumnya 25 cm. Tergolong ikan demersal, penangkapan dengan pancing, bubu, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan karang seluruh Indonesia, meluas ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, ke selatan sampai perairan tropis Australia, ke barat sampai Afrika Selatan.
• Tambangan, Lutjanus johni (Lutjanidae); hidup di perairan pantai, dangkal, hutan-hutan bakau sampai kedalaman 80 m, makanannya ikan-ikan kecil dan in-vertebrata dasar, dapat mencapai panjang 70 cm, umumnya 30-50 cm. Tergolong ikan demersal penangkapan dengan pancing, rawai dasar, bubu, trawl dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai seluruh Indonesia, meluas sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Phlipinna, dan perairan tropis Australia, ke barat sampai Afrika Selatan.
• Tanda-tanda, Lutjanus fulviflamma (Lutjanidae); hidup di perairan dangkal hutan- hutan bakau, terumbu karang, dapat mencapai panjang 35 cm, umumnya 25 cm. Termasuk ikan demersal penangkapan dengan pancing, bubu, pukat dasar, jaring insang, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan pantai, karang- karang diseluruh Indonesia, meluas ke utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Philipinna, ke selatan sampai perairan tropis Australia dan ke barat sampai Afrika Selatan.
IKAN KARANGTerumbu Karang adalah bangunan ribuan karang yang menjadi tempat hidup berbagai
ikan dan makhluk laut lainnya. Bayangkanlah terumbu karang sebagai sebuah kota yang sangat sibuk, bangunannya terdiri dari karang-karang, dengan ikan-ikan dan makhluk laut sebagai penghuninya. Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang paling produktif dan memiliki keanekaragaman biota yang cukup tinggi.
Karang yang hidup di laut, tampak terlihat seperti batuan atau tanaman. Tetapi mereka sebenarnya adalah sekumpulan hewan-hewan kecil yang dinamakan polip. Ada dua macam karang, yaitu karang batu (hard corals) dan karang lunak (soft corals). Karang batu merupakan karang pembentuk terumbu karena tubuhnya yang keras seperti batu. Kerangkanya terbuat dari kalsium karbonat atau zat kapur. Karang baru bekerja sama dengan alga yang disebut zooxanthellae. Karang batu hanya hidup di perairan dangkal dimana sinar matahari masih didapatkan. Karang lunak bentuknya seperti tanaman dan tidak bekerja sama dengan alga. Karang lunak dapat hidup baik di perairan dangkal maupun di perairan dalam yang gelap.
Pengelompokan Ikan Karang Berdasarkan Periode Aktif Mencari Makan
• 1. Ikan Nokturnal (aktif ketika malam hari), contohnya pada ikan-ikan dari Suku Holocentridae (Swanggi), Suku Apogoninade (Beseng), Suku Hamulidae. Priacanthidae (Bigeyes), Muraenidae (Eels), Seranidae (Jewfish) dan beberapa dari suku dari Mullidae (goatfishes) dll
• 2. Ikan Diurnal (aktif ketika siang hari), contohnya pada ikan-ikan dari Suku Labraidae (wrasses), Chaetodontidae (Butterflyfishes) Pomacentridae (Damselfishes), Scaridae (Parrotfishes), Acanthuridae(Surgeonfishes), Bleniidae(Blennies), Balistidae (triggerfishes), Pomaccanthidae (Angelfishes), Monacanthidae, Ostracionthidae(Boxfishes),etraodontidae, Canthigasteridae dan beberapa dari Mullidae (goatfishes)
• 3. Ikan Crepuscular (aktif diantara) contohnya pada ikan-ikan dari suku Sphyraenidae (Baracudas), Serranidae (groupers), Carangidae (Jacks), Scorpaenidae (Lionfishes), Synodontidae (Lizardfishes), C
Pengelompokan Ikan Karang Berdasarkan Peranannya
1. IKAN TARGET • Ikan yang merupakan target untuk penangkapan atau lebih dikenal juga
dengan ikan ekonomis penting atau ikan kosumsi seperti; Seranidae, Lutjanidae, Kyphosidae, Lethrinidae, Acanthuridae, Mulidae, Siganidae Labridae ( Chelinus, Himigymnus, choerodon) dan Haemulidae.
2. IKAN INDIKATOR • Sebagai ikan penentu untuk terumbu karang karena ikan ini erat
hubunganya dengan kesuburan terumbu karang yaitu ikan dari Famili Chaetodontidae (kepe-kepe).
3. IKAN LAIN (MAYOR FAMILI) • Ikan ini umumnya dalam jumlah banyak dan banyak dijadikan ikan hias air
laut (Pomacentridae, Caesionidae, Scaridae, Pomacanthidae Labridae, Apogonidae dll.)
• buku\ikan karang.pdf
KARAKTERISTIK KIMIA IKAN DEMERSAL DAN IKAN KARANG
Ikan Pari
• a. air : 73,6 – 79,6 % • b. protein : 16,3 – 21,7 % • c. lemak : 0,1 – 0,3 % • d. mineral : 0,6 – 1,8 % ikan pari Burung, pari Mondol, dan pari Mutiara
memiliki kadar lemak kasar masing- masing sebesar 3,000%; 2,890%; dan 3,090%. Kadar karbohidrat 2,757%; 2,574%; dan 2,572% sedangkan kadar protein kasar masing-masing adalah 28,187%%; 22,328%; dan 16,935%.
Potensi pemanfaatan sumberdaya ikan demersal dan ikan karang
Ikan Demersal
• Konsumsiikan segar, beku dan olahan (tradisional dan modern)
• Non Konsumsitepung ikan, pupuk organik, kolagen, kulit tersamak
Komoditas konsumsi
Surimi
SURIMI PENGERTIAN AND PRESENT STATUS
• Surimi dapat didefinisikan sebagai bentuk cincang dari daging ikan yang telah mengalami proses penghilangan tulang (deboning), pencucian dan penghilangan sebagian kadar air (dewatering) sehingga dikenal sebagai protein konsentrat basah (wet concentrate protein) dari daging ikan (Okada, 1992).
• Bertak dan Karahadian (1995) mendefinisikan surimi sebagai hancuran daging ikan yang dicuci berkali-kali dan dicampur dengan cryoprotectans untuk mencegah terjadinya denaturasi protein selama penyimpanan beku.
Pengertian
Fish
Heading and gutting
Meat separation
Minced fish
Washing
Straining
Dewatering
Raw SURIMI
Mixing cryoprotectant
Freezing
FROZEN SURIMI
Grinding with salt and ingredient
Heat processing
SURIMI BASED PRODUCT
Definition of surimi and surimi-based products (Okada, 1992)
Fish
Washing
Filleting
Meat separation
Minced-fish
Washing:- Cold water- Cold water
- cold water + NaCl 0.2-0.3%
Dewatering
Mixing cryoprotectant
Packing and Freezing
FROZEN SURIMI
Processing of surimi (Shimizu et al., 1992)
• Secara teknis semua jenis ikan dapat dibuat surimi. Daging ikan mempunyai kemampuan untuk membentuk gel secara sempurna sehingga dapat menghasilkan tekstur yang elastis, rasa enak dan penampakan putih (Miyake et al., 1985).
• Namun demikian, ikan berdaging putih, tidak berbau lumpur dan tidak terlalu amis serta kemampuan membentuk gel yang bagus akan menghasilkan surimi yang lebih baik.
• Jenis ikan yang ideal untuk surimi adalah yang mempunyai kemampuan pembentukan gel yang baik, karena kan berpengaruh terhadap elastisitas produk, sehingga kesegaran ikan merupakan syarat utama (BBPMHP, 1987)
• Faktor penting yang mempengaruhi proses pembuatan surimi (Lee, 1994):
• - cara penyiangan,• - besarnya partikel daging lumat,• - kualitas air,• - suhu ikan,• - peralatan yang digunakan,• - cara pencucian.• Kekuatan surimi beku dinilai dari
kekuatan gelnya dan warna dari surimi tersebut. Surimi yang baik adalah yang berwarna putih kuat dan dapat membentuk gel (Winarno, 1993)
• Karakteristik kesegaran bahanbaku surimi SNI (01-2694.1-1992) secara organoleptik sekurang-kurangnya:- rupa dan warna : bersih, warna daging spesifik
jenis ikan- aroma : segar spesifik ikan- daging : elastis, padat dan kompak- rasa : netral agak manis
• Untuk mempertahkan mutu,bahan baku harus segera diolah. Apabila terpaksa harus menunggu, maka bahan baku harus disimpan dengan es atau air dingin (0-5 ˚C), kondisi saniter dan higienis.
Mutu Surimi
Dr. Joko Santoso Surimi Science and Technology 33
Jenis Uji Satuan Persyaratan mutu
(a) Organoleptik Nilai minimal 7
(b) Cemaran mikroba - ALT maks - Escherichia coli - Coliform - Salmonella - Vibrio cholerae
Koloni/gPer 25 gPer 25 g
5 x 105
< 33
NegatifNegatif
(c) Kimia - Abu total, maks - Lemak, maks - Protein, maks
% b/b% b/b% b/b
10.515
(d) Fisika - Suhu pusat, maks - Uji lipat, min - Elastisitas, min
˚C
g/cm2
-18Grade A
300
• Teknologi pembuatan surimi relatif sederhana sehingga mudah untuk diaplikasikan dan diadopsi (aplicable and adoptable).
• Surimi merupakan produk antara sehingga dapat diolah lebih lanjut menjadi produk-produk olahan lain sesuai dengan keinginan.
• Karena bentuknya yang tidak ”bulky” sehingga tidak memerlukan tempat penyimpanan yang besar. Oleh karenanya tepat untuk diaplikasikan pada kapal-kapal penangkap udang (pukat udang) yang mempunyai kapasitas palka terbatas.
• Dengan penambahan cryoprotectans, yaitu zat yang dapat mencegah atau menghambat proses denaturasi protein seperti sorbitol, surimi dapat dibekukan (freezing) sehingga mempunyai umur simpan yang lama.
• Karena surimi mempunyai umur simpan panjang, maka kontinuitas surimi sebagai bahan untuk diolah lebih lanjut terjaga sepanjang tahun sehingga tidak terpengaruh oleh musim.
NON KONSUMSI
Penyamakan Kulit
Tahapan Penyamakan Kulit
• Penimbangan • Pembuangan sisa daging dan tulang • Pengawetan • Perendaman / Soaking • Pengapuran / Limming • Pembuangan kapur / Delimming • Pembuangan protein / Batting
• Pembuangan lemak dan serat / Degreasing • Pengasaman / pickling • Penyamakan / Tanning • Basifikasi / basifing • Pemeraman / Aging • Penetralan / Netralising • Penyamakan ulang / Re tanning • Peminyakan / Faliquoring• Pewarnaan / Dyeing • Pengikatan / fixasi• Pementangan dan Pengeringan / Togling • Pelemasan / Stacking
Kerajinan dari kulit ikan pari
SUMBERDAYA IKAN KARANG NON KONSUMSI
• Sumberdaya ikan hias• Sumberdaya benih alam komersial
Hasil Survei Ikan Karang di Fak-fak/Kaimana
• Telah menemukan 924 jenis ikan karang, termasuk 14-16 jenis baru (semuanya endemik!)
• Dari formulir “coral reef fish diversity index”, diprediksikan ada sekitar 1194 jenis ikan karang di areal fakfak-Kaimana
beberapa jenis ikan karang baru
Paracheilinus sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Pomacentrus sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Pseudochromis sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Gorgasia sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Manonichthys sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Pentapodus sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Valenciennea sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Hoplolatilus sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Opistognathus sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Hemiscyllium sp. nov.
Hemiscyllium sp. nov.
beberapa jenis ikan karang baru
Chrysiptera sp. nov. Manonichthys sp. nov.
Siphamia sp. nov. Trimma sp. nov.