Hukum Dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab

6
 Hukum dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab Disusun oleh: Frendy Ahmad Afandi, STP Hukum Mempelajari Bahasa Arab Syaikhul Islam Berkata: “Dan sesungguhnya bahasa Arab itu sendiri bagian dari agama dan hukum mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Kitab dan As-Sunnah itu wajib dan keduanya tidaklah bisa difahami kecuali dengan memahami bahasa Arab. Hal ini sesuai dengan kaidah:   “Apa yang tidak sempurna suatu kewajiban kecuali dengannya maka ia ju ga hukumnya wajib.” Mirip dengan yang diutarakan oleh Ar-Razi dalam Al-Mahshul (1/275).  Namun disana ada bagian dari bahasa Arab yang wajib „ain dan ada yang wajib kifayah. Dan hal ini sesuai dengan apa yang diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Abi Syaibah, dari Umar bin Yazid, beliau berkata: Umar bin Khattab menulis kepada Abu Musa Al-Asyari (yang isinya) “…Pelajarilah As-Sunnah, pelajarilah bahasa  Arab dan Iroblah Al -Quran karena Al -Quran itu berbahasa Arab.” Dan pada riwayat lain, Beliau (Umar bin Khattab) berkata: “Pelajarilah bahasa Arab sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian, dan belajarlah  faroidh (ilmu waris) karena sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian.”  (  Iqtidho Shirotil Mustaqim). Hukum wajib „ain terjatuh pada mereka yang ingin mendalami agama Islam dan mengajarkannya (yaitu: para ustadz, dai, tholabul ilmi, dan lain-lain). Hukum wajib kifayah terjatuh pada kaum muslimin secara umum, jika di suatu daerah sudah ada sebagian dari penduduk yang mempelajarinya maka gugurlah kewajiban dari kaum muslimin lainnya. Jadi mempelajari bahasa arab sama seperti hukum mempelajari ilmu-ilmu alat lainnya, yaitu fardhu kifayah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiah berkata: “Sudah dimaklumi bersama bahwa hukum mempelajari dan mengajarkan bahasa Arab adalah fardhu kifayah.” (MajmuAl -Fatawa: 32/252) .

Transcript of Hukum Dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab

Page 1: Hukum Dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab

5/17/2018 Hukum Dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-dan-keutamaan-belajar-bahasa-arab 1/6

 

Hukum dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab

Disusun oleh: Frendy Ahmad Afandi, STP

Hukum Mempelajari Bahasa Arab

Syaikhul Islam Berkata: “Dan sesungguhnya bahasa Arab itu sendiri bagian

dari agama dan hukum mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Kitab

dan As-Sunnah itu wajib dan keduanya tidaklah bisa difahami kecuali dengan

memahami bahasa Arab. Hal ini sesuai dengan kaidah: 

 

“Apa yang tidak sempurna suatu kewajiban kecuali dengannya maka ia juga

hukumnya wajib.” Mirip dengan yang diutarakan oleh Ar-Razi dalam Al-Mahshul

(1/275).

 Namun disana ada bagian dari bahasa Arab yang wajib „ain dan ada yang

wajib kifayah. Dan hal ini sesuai dengan apa yang diriwayatkan oleh Abu Bakar bin

Abi Syaibah, dari Umar bin Yazid, beliau berkata: Umar bin Khattab menulis kepada

Abu Musa Al-Asy‟ari (yang isinya)  “…Pelajarilah As-Sunnah, pelajarilah bahasa

 Arab dan I‟roblah Al -Qur‟an karena Al -Qur‟an itu berbahasa Arab.” 

Dan pada riwayat lain, Beliau (Umar bin Khattab) berkata: “Pelajarilah

bahasa Arab sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian, dan belajarlah

 faroidh (ilmu waris) karena sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian.” 

( Iqtidho Shirotil Mustaqim).

Hukum wajib „ain terjatuh pada mereka yang ingin mendalami agama Islam

dan mengajarkannya (yaitu: para ustadz, da‟i, tholabul ilmi, dan lain-lain). Hukum

wajib kifayah terjatuh pada kaum muslimin secara umum, jika di suatu daerah sudah

ada sebagian dari penduduk yang mempelajarinya maka gugurlah kewajiban dari

kaum muslimin lainnya. Jadi mempelajari bahasa arab sama seperti hukum

mempelajari ilmu-ilmu alat lainnya, yaitu fardhu kifayah. Syaikhul Islam Ibnu

Taimiah berkata: “Sudah dimaklumi bersama bahwa hukum mempelajari dan

mengajarkan bahasa Arab adalah fardhu kifayah.” (Majmu‟ Al -Fatawa: 32/252).

Page 2: Hukum Dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab

5/17/2018 Hukum Dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-dan-keutamaan-belajar-bahasa-arab 2/6

 

Penjelasan lebih rincinya adalah: tidak setiap muslim non Arab wajib

mempelajari bahasa Arab. Cukup mereka mempelajari hal yang wajib seperti dalam

shalat dengan mengetahui lafazh bahasa Arab dan maknanya yang dibaca (seperti:

takbir, surat Al Fatihah, dan berbagai macam bacaan tasbih serta segala hal yang

wajib dalam shalat) . Dan hal ini bisa diperoleh dari buku-buku terjemahan yang

terpercaya yang sudah banyak beredar. Adapun untuk mempelajari nahwu, shorof dan

muhadatsah (percapakapan), tidaklah wajib bagi mereka. Beda halnya jika seorang

da‟i yang begitu urgent untuk mempelajari bahasa Arab karena ia harus banyak 

menelusuri referensi-referensi kitab Arab langsung dari aslinya atau mendengar

langsung kalam ulama. Ini jelas sangat urgent atau mendesak. Wallahu a‟lam( dikutip

dan disadur dari jawaban Syaikh „Abdullah bin Jibrin dalam Fatwa Al Islam Sual waJawab no. 6524) 

Syaikh al-‟Utsaimin pernah ditanya apakah karena al-Qur‟an diturunkan

dalam bahasa Arab, lalu orang luar Arab tidak wajib mempelajarinya? beliau

menjawab : Tidak ada alasan bagi orang non-Arab dikarenakan al-Qur‟an bukan

dengan bahasa mereka, bahkan wajib bagi mereka untuk mempelajari bahasa al-

Qur‟an, karena jika untuk memahami al-Qur‟an dan Sunnah Rasul-Nya shallallahu

„alaihi wa sallam itu tergantung pada bahasa Arab, maka mempelajari bahasa Arab

adalah wajib. Karena apa yang tidak sempurna yang wajib kecuali dengan suatu

wasilah, maka wasilah itu hukumnya wajib.

Oleh karena itu, sebagian para Imam dalam bahasa Arab adalah kaum dari

orang „Ajam dari Persia dan lain-lain, dan mereka menjadi Imam dalam bahasa Arab

karena mereka mengetahui pentingnya mempelajari bahasa Arab. Maka mereka

mempelajarinya, lalu jadilah mereka sebagai para Imam dalam bahasa Arab.

Adapun fanatiknya sebagian orang terhadap bahasa mereka dan tidak adanya

keinginan mereka menguasai bahasa Arab padahal mereka mampu untuk 

mempelajarinya, maka ini merupakan kesombongan jahiliyyah.

Dan al-Qur‟an, al-Hamdulillah, sekarang tersebar di mana-mana dan telah

diterjemahkan maknanya dalam bermacam-macam bahasa, baik dalam bahasa yang

digunakan secara luas maupun dalam bahasa dengan logat-logat tertentu.

Page 3: Hukum Dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab

5/17/2018 Hukum Dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-dan-keutamaan-belajar-bahasa-arab 3/6

 

Maka tidak ada hujjah bagi seorangpun sekarang ini dengan perkataannya : “aku

tidak berbahasa Arab, jadi aku tidak paham al-Qur‟an.” Fataawa Nur „ala Dhorb. 

(http://www.ibnothaimeen.com/all/noor/article_1347.shtml)

Keutamaan belajar bahasa Arab:

Seorang muslim sudah sepantasnya mencintai bahasa arab dan berusaha

menguasainya. Hal tersebut dikarenakan bahasa arab memiliki keutamaan-keutamaan

sebagai berikut:

1.  Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur‟an karena bahasa

Arab adalah bahasa yang terbaik yang pernah ada (bahasa yang paling mulia)

dengan kata lain bahasa arab adalah bahasa pilihan Allah karena Alqur‟anditurunkan dengan berbahasa Arab dan bahasa Arab merupakan bahasa penutup

para Nabi, yaitu  Nabi Muhammad   shallallahu „alaihi wa sallam. Allah

berfirman:

 

 

   

Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan

berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS. Yusuf:2)

Ibnu katsir berkata ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 2 di atas: “Yang 

demikian itu (bahwa Al -Qur‟an diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa

 Arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena

lagi cocok untuk jiwa manusia. Oleh karena itu kitab yang paling mulia (yaitu

 Al-Qur‟an) diturunkan kepada rosul yang paling mulia (yaitu: Rosulullah),

dengan bahasa yang termulia (yaitu Bahasa Arab), melalui perantara malaikat 

 yang paling mulia (yaitu malaikat Jibril), ditambah kitab inipun diturunkan pada

dataran yang paling mulia diatas muka bumi (yaitu tanah Arab), serta awal

turunnya pun pada bulan yang paling mulia (yaitu Romadhan), sehingga Al-Qur 

an menjadi sempurna dari segala sisi.” (Tafsir Ibnu Katsir , Tafsir surat Yusuf).

Page 4: Hukum Dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab

5/17/2018 Hukum Dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-dan-keutamaan-belajar-bahasa-arab 4/6

 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Berkata: “Sesungguhnya ketika Allah

menurunkan kitab-Nya dan menjadikan Rasul-Nya sebagai penyampai risalah

(Al-Kitab) dan Al-Hikmah (As-sunnah), serta menjadikan generasi awal agama

ini berkomunikasi dengan bahasa Arab, maka tidak ada jalan lain dalam

memahami dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan bahasa Arab. Oleh

karena itu memahami bahasa Arab merupakan bagian dari agama. Keterbiasaan

berkomunikasi dengan bahasa Arab mempermudah kaum muslimin memahami

agama Allah dan menegakkan syi‟ar - syi‟ar agama ini, serta memudahkan dalam

mencontoh generasi awal dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam keseluruhan

 perkara mereka.” ( Iqtidho Shirotil Mustaqim).

Asy-Syafi‟iy berkata sebagaimana diriwayatkan As-Silafi dengan sanadnyasampai kepada Muhammad bin Abdullah bin Al Hakam, beliau berkata: “Saya

mendengar Muhammad bin Idris Asy- syafi‟iy berkata: “Allah menamakan

orang-orang yang mencari karunia Allah melalui jual beli (berdagang) dengan

nama tu‟jar (tujjar dalam bahasa Arab artinya para pedagang -pent), kemudian

 Rosululloh juga menamakan mereka dengan penamaan yang Allah telah berikan,

 yaitu (tujjar) dengan bahasa arab. Sedangkan “samasiroh” adalah penamaan

dengan bahasa `ajam (selain arab). Maka kami tidak menyukai seseorang yang

mengerti bahasa arab menamai para pedagang kecuali dengan nama tujjar dan

 janganlah orang tersebut berbahasa Arab lalu dia menamakan sesuatu (apapun

 juga-pent) dengan bahasa `ajam. Hal ini karena bahasa Arab adalah bahasa

 yang telah dipilih oleh Allah, sehingga Allah menurunkan kitab-Nya yang

dengan bahasa Arab dan menjadikan bahasa Arab merupakan bahasa penutup

 para Nabi, yaitu Muhammad shallallahu „alaihi wa sallam. Oleh karena itu,

kami katakan seyogyanya setiap orang yang mampu belajar bahasa Arab

mempelajarinya, karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling pantas dicintai

tanpa harus melarang seseorang berbicara dengan bahasa yang lain. Imam

Syafi‟iy membenci orang yang mampu berbahasa Arab namun dia tidak 

berbahasa Arab atau dia berbahasa Arab namun mencampurinya dengan

bahasa `ajam.” ( Iqtidho Shirotil Mustaqim).

Page 5: Hukum Dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab

5/17/2018 Hukum Dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-dan-keutamaan-belajar-bahasa-arab 5/6

 

2.  Bahasa Arab merupakan sarana yang efektif untuk memahami agama Islam

(bahasa arab sebagai ilmu alat). Seandainya kita benar-benar yakin terhadap janji

Allah ta‟ala kepada orang yang menyibukkan diri untuk mencari keridhoan-Nya,

serta yakin akan kenikmatan surga dengan kekekalannya, niscaya kita akan

berusaha keras untuk mempelajari bahasa arab.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Merupakan metode yang baik adalah

membiasakan berkomunikasi dengan bahasa Arab hingga anak kecil sekalipun

dilatih berbahasa Arab di rumah dan di kantor, hingga nampaklah syi‟ar Islam

dan kaum muslimin. Hal ini mempermudah kaum muslimin urituk memahami

makna Al-Kitab dan As-Sunnah serta perkataan para salafush shalih. Lain

halnya dengan orang yang terbiasa berbicara dengan satu bahasa lalu ingin pindah ke bahasa lain maka hal itu sangat sulit baginya. Dan ketahuilah…!!!

membiasakan berbahasa Arab sangat berpengaruh terhadap akal, akhlak dan

agama. Juga sangat berpengaruh dalam usaha mencontoh mereka dan memberi

dampak positif terhadap akal, agama dan tingkah laku.” ( Iqtidho Shirotil

 Mustaqim).

3.  Bahasa Arab merupakan syi‟ar Islam dan kaum muslimin.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Berkata: “Dibenci seseorang berbicara dengan

bahasa selain bahasa Arab karena bahasa Arab merupakan syiar Islam dan

kaum muslimin. Bahasa merupakan syiar terbesar umat-umat, karena dengan

bahasa dapat diketahui ciri khas masing-masing umat.” ( Iqtidho Shirotil

 Mustaqim).

4.  Cinta terhadap bahasa Arab merupakan tanda keimanan pada orang „ajam (non

arab).

Diriwayatkan bahwa Imam Ahmad berkata: “Tanda keimanan pada orang „ajam

(non arab) adalah cintanya terhadap bahasa arab.” Dan adapun membiasakan

berkomunikasi dengan bahasa selain Arab, yang mana bahasa Arab merupakan

 syi‟ar Islam dan bahasa Al -Qur‟an, sehingga bahasa selain arab menjad i

kebiasaan bagi penduduk suatu daerah, keluarga, seseorang dengan sahabatnya,

 para pedagang atau para pejabat atau bagi para karyawan atau para ahli fikih,

Page 6: Hukum Dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab

5/17/2018 Hukum Dan Keutamaan Belajar Bahasa Arab - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-dan-keutamaan-belajar-bahasa-arab 6/6

 

maka tidak disangsikan lagi hal ini dibenci. Karena sesungguhnya hal itu

termasuk tasyabuh (menyerupai) dengan orang `ajam dan itu hukumnya

makruh.” ( Iqtidho Shirotil Mustaqim).

5.  Terbiasa berbicara dengan bahasa Arab sangat berpengaruh terhadap akal, akhlak 

dan agama karena seseorang akan terpengaruh untuk mencontoh kebiasaan baik 

para salafussholih. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:”...ketahuilah…!!!

membiasakan berbahasa Arab sangat berpengaruh terhadap akal, akhlak dan

agama. Juga sangat berpengaruh dalam usaha mencontoh mereka (para

salafussholih)dan memberi dampak positif terhadap akal, agama dan tingkah

laku.” ( Iqtidho Shirotil Mustaqim). Orang yang pandai bahasa Arab cenderung

senang membaca kitab-kitab para ulama yang berbahasa Arab dan tentu senang juga membaca dan menghafal Al-Qur‟an serta hadits-hadits Rasulullah. Sehingga

hal ini bisa memperbagus akhlak dan agamanya.

6. Kesimpulan dan Penutup

Bahasa Arab adalah bahasa Agama Islam dan bahasa Al-Qur‟an, seseorang

tidak akan dapat memahami kitab dan sunnah dengan pemahaman yang benar dan

selamat (dari penyelewengan) kecuali dengan bahasa Arab. Menyepelekan dan

menggampangkan Bahasa Arab akan mengakibatkan lemah dalam memahami agama

serta jahil (bodoh) terhadap permasalahan agama.

Sumber: badar.muslim.or.id, dll.