Hukum Dan Akhlak

15
Hukum dan Akhlak ALDI MUHAMMAD FAIZAL 4112110010

description

makalah tentang hukum dan akhlak

Transcript of Hukum Dan Akhlak

Page 1: Hukum Dan Akhlak

Hukum dan Akhlak

ALDI MUHAMMAD FAIZAL 4112110010

Page 2: Hukum Dan Akhlak

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam adalah agama yang sempurna yang tentunya sudah memiliki aturan dan hukum yang harus

dipatuhi dan dijalankan oleh seluruh umatnya. Setiap aturan dan hukum memiliki sumbernya sendiri

sebagai pedoman dalam pelaksanaannya.

Islam sebagai agama yang sempurna memiliki hukum yang datang dari Yang Maha Sempurna,

yang disampaikan melalui Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW, yakni Al Qur’an Al Kariim. Kemudian

sumber hukum agama islam selanjutnya adalah Sunnah atau yang kita kenal dengan Hadits. Al

Qur’an dan Hadits merupakan dua hal yang menjadi pedoman utama bagi umat Islam dalam

menjalankan hidup demi mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Namun, seiiring dengan berkembangnya zaman ada saja hal-hal yang tidak terdapat solusinya

dalam Al Qur’an dan Hadits. Oleh karena, itu ada sumber hukum agama islam yang lain, diantaranya

Ijma dan Qiyas. Namun, Ijma dan Qiyas tetap merujuk pada Al Qur’an dan Hadits karena Ijma dan

Qiyas merupakan penjelasan dari keduanya.

Di lain hal, jika seseorang sudah menjalankan hukum/syariat islam dalam kehidupannya dengan

baik,maka akan timbulah cerminan dari yang namanya akhlak. Oleh karna itu, akhlak akan lengkap

jika hukum/syariatnya sudah terpenuhi.

1.2 Rumusan Masalah

a) Apakah pengertian syariat islam?

b) Apa saja sumber hukum islam?

c) Apakah pengertian akhlak?

d) Apa saja macam – macam akhlak?

e) Apa saja ruang lingkup akhlak?

1.3 Tujuan dan manfaat penulisan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Agama. Manfaat dari penulisan

makalah ini adalah untuk memahami hukum-hukum ajaran islam, dan mempraktikkannya. Agar

timbul akhlak yang baik dalam kehidupan sehari – hari.

Page 3: Hukum Dan Akhlak

1.4 Metode Penulisan

Penyusun memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini.

Referensi makalah ini bersumber dari media seperti web, blog, dan perangkat media massa yang

diambil dari internet.

1.5 Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab II Isi

2.1 Pengertian syariat/hukum islam

2.2 Sumber hukum islam

2.3 Pengertian akhlak

2.4 Macam – macam akhlak

2.5 Ruang lingkup akhlak

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan

3.2 Daftar Pustaka

1.6

Page 4: Hukum Dan Akhlak

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Syariat Islam

Syariat Islam adalah hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Muslim.

Selain berisi hukum dan aturan, syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini.

Maka oleh sebagian penganut Islam, syariat Islam merupakan panduan menyeluruh dan sempurna

seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini.

Terkait dengan susunan tertib syariat, Al Qur'an dalam surat Al Ahzab ayat 36 mengajarkan bahwa

sekiranya Allah dan Rasul-Nya sudah memutuskan suatu perkara, maka umat Islam tidak

diperkenankan mengambil ketentuan lain. Oleh sebab itu, secara implisit dapat dipahami bahwa jika

terdapat suatu perkara yang Allah dan Rasul-Nya belum menetapkan ketentuannya, maka umat Islam

dapat menentukan sendiri ketetapannya itu. Pemahaman makna ini didukung oleh ayat Al Qur'an dalam

Surat Al Maidah (QS 5:101) yang menyatakan bahwa hal-hal yang tidak dijelaskan ketentuannya sudah dimaafkan Allah.

Dengan demikian, perkara yang dihadapi umat Islam dalam menjalani hidup beribadahnya kepada Allah

SWT itu dapat disederhanakan dalam dua kategori, yaitu apa yang disebut sebagai perkara yang

termasuk dalam kategori Asas Syara' dan perkara yang masuk dalam kategori Furu' Syara'.

Asas Syara'

Yaitu perkara yang sudah ada dan jelas ketentuannya dalam Al Qur'an atau Al

Hadits. Kedudukannya sebagai Pokok Syari'at Islam dimana Al Qur'an itu asas pertama Syara' dan Al

Hadits itu asas kedua Syara'. Sifatnya, pada dasarnya mengikat umat Islam seluruh dunia dimanapun

berada, sejak kerasulan Nabi Muhammad SAW hingga akhir zaman, kecuali dalam keadaan darurat.

Keadaan darurat dalam istilah agama Islam diartikan sebagai suatu keadaan yang memungkinkan umat

Islam tidak mentaati Syariat Islam, ialah keadaan yang terpaksa atau dalam keadaan yang

membahayakan diri secara lahir dan batin, dan keadaan tersebut tidak diduga sebelumnya atau tidak

diinginkan sebelumnya, demikian pula dalam memanfaatkan keadaan tersebut tidak berlebihan. Jika

keadaan darurat itu berakhir maka segera kembali kepada ketentuan syariat yang berlaku.

Furu' Syara'

Yaitu perkara yang tidak ada atau tidak jelas ketentuannya dalam Al'quran dan Al Hadist. Kedudukannya

sebagai cabang Syariat Islam. Sifatnya pada dasarnyatidak mengikat seluruh umat Islam di dunia kecuali

diterima Ulil Amri setempat menerima sebagai peraturan / perundangan yang berlaku dalam wilayah

kekuasaanya. Perkara yang masuk dalam furu' syara' ini juga disebut sebagai perkara ijtihadiyah.

Page 5: Hukum Dan Akhlak

2.2 Sumber Hukum Islam

1. Al Qur'an

Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman (QS Saba

34:28). Selain sebagai sumber ajaran Islam, Al Qur'an disebut juga sebagai sumber pertama atau asas

pertama Syara'.

Al Qur'an merupakan kitab suci terakhir yang turun dari serangkaian kitab suci lainnya yang pernah

diturunkan ke dunia.

Dalam upaya memahami isi Al Qur'an dari waktu ke waktu telah berkembang tafsiran tentang isi-isi Al

Qur'an namun tidak ada yang saling bertentangan.

2. Al Hadist

Hadits Hasan, Hadits Shaheh, Hadits Dhaif, maudu'

3. Ijtihad

Ijtihad adalah sebuah usaha untuk menetapkan hukum Islam berdasarkan Al Qur'an dan Al Hadist. Ijtihad

dilakukan setelah Nabi Muhammad SAW wafat sehingga tidak bisa langsung menanyakan pada beliau

tentang sesuatu hukum. Namun, ada hal-hal ibadah tidak bisa di ijtihadkan. Beberapa macam ijtihad,

antara lain :

Ijma', kesepakatan para-para ulama

Qiyas, diumpamakan dengan suatu hal yang mirip dan sudah jelas hukumnya

Maslahah Mursalah, untuk kemaslahatan umat

'Urf, kebiasaan

4. Perbedaan Al Qur'an dan Al Hadist

- AL QUR'AN, merupakan Kitab Suci yang Oleh Pemeluknya dianggap sebagai 'Suara Tuhan' yang

dituliskan. - Al HADIS, merupakan Kumpulan yang Khusus memuat 'Ucapan-ucapan nabi Muhammad'

dan 'Cerita-cerita tentang Nabi Muhammad'.

Page 6: Hukum Dan Akhlak

2.3 Pengertian Akhlak

Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara

sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.

Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai,

tingkah laku, atau tabiat.

Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak

adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa

mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu

Definisi

Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan secara

berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu

saja. Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari

dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang sering

diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan untuk berbuat. Apabila perbuatan tersebut

dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencerminan dari akhlak.

Dalam Encyclopedia Brittanica, akhlak disebut sebagai ilmu akhlak yang mempunyai arti sebagai studi

yang sistematik tentang tabiat dari pengertian nilai baik, buruk, seharusnya benar, salah dan sebaginya

tentang prinsip umum dan dapat diterapkan terhadap sesuatu, selanjutnya dapat disebut juga

sebagai filsafat moral.

Syarat

Ada empat hal yang harus ada apabila seseorang ingin dikatakan berakhlak.

1. Perbuatan yang baik atau buruk.

2. Kemampuan  melakukan perbuatan.

3. Kesadaran  akan perbuatan itu

4. Kondisi jiwa yang membuat cenderung melakukan perbuatan baik atau buruk

Sumber

Akhlak bersumber pada agama. Peragai sendiri mengandung pengertian sebagai

suatu sifat dan watak yang merupakan bawaan seseorang. Pembentukan peragai ke arah baik atau

buruk, ditentukan oleh faktor dari dalam diri sendiri maupun dari luar, yaitu kondisi lingkungannya.

Lingkungan yang paling kecil adalah keluarga, melalui keluargalah kepribadian seseorang dapat

terbentuk. Secara terminologi akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan

secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Para ahli seperti Al Gazalimenyatakan bahwa

akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik

Page 7: Hukum Dan Akhlak

tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Peragai sendiri mengandung pengertian sebagai

suatu sifat dan watak yang merupakan bawaan seseorang.

Moral

Moral, etika dan akhlak memiliki pengertian yang sangat berbeda. Moral berasal dari bahasa latin

yaitu mos, yang berarti adat istiadat yang menjadi dasar untuk mengukur apakah perbuatan seseorang

baik atau buruk. Dapat dikatakan baik buruk suatu perbuatan secara moral, bersifat lokal. Sedangkan

akhlak adalah tingkah laku baik, buruk, salah benar, penilaian ini dipandang dari sudut hukum yang ada

di dalam ajaran agama. Perbedaan dengan etika, yakni Etika adalah ilmu yang membahas

tentang moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas. Etika terdiri dari tiga

pendekatan, yaitu etika deskriptif, etika normatif, dan metaetika [9]. Kaidah etika yang biasa dimunculkan

dalam etika deskriptif adalah adat kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan buruk, tindakan-

tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Sedangkan kaidah yang sering muncul

dalam etika normatif, yaitu hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, nilai dan norma,

serta hak dan kewajiban. Selanjutnya yang termasuk kaidah dalam metaetika adalah ucapan-ucapan

yang dikatakan pada bidang moralitas. Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa etika

adalah ilmu, moral adalah ajaran, dan akhlak adalah tingkah laku manusia

2.4 Macam – macam Akhlak

Akhlak Baik (Al-Hamidah)

1. Jujur (Ash-Shidqu)

2. Berprilaku baik (Husnul Khuluqi)

3. Malu (Al-Haya')

4. Rendah hati (At-Tawadlu')

5. Murah hati (Al-Hilmu)

6. Sabar (Ash-Shobr)

Dari 'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, semoga Allah merelakannya, berkata, "Rasulullah

SAW. bersabda", "Ketika Allah mengumpulkan segenap makhluk pada hari kiamat kelak, menyerulah

Penyeru", "Di manakah itu, orang-orang yang utama (ahlul fadhl) ?". Maka berdirilah sekelompok

manusia, jumlah mereka sedikit, dengan cepatnya mereka bergegas menuju syurga, para malaikat

berpapasan dengan mereka, lalu menyapa mereka. "Kami lihat kalian begitu cepat menuju syurga,

sipakah kalian ?". Orang-orang ini menjawab, "Kamilah itu orang-orang yang utama (ahlul fadhl)". "Apa

keutamaan kalian ?", tanya para malaikat. Orang-orang ini memperjelas, "Kami, jika didzalimi, kami

bersabar. Jika diperlakukan buruk, kami memaafkan. Jika orang lain khilaf pada kami, kamipun tetap

bermurah hati". Akhirnya dikatakan pada mereka, "Masuklah ke dalam syurga, karena demikian itulah

sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal". Setelah itu menyerulah lagi penyeru, :"Di manakan

Page 8: Hukum Dan Akhlak

itu, orang-orang yang bersabar (ahlush shabr) ?". Maka berdirilah sekelompok manusia, jumlah mereka

sedikit, dengan cepatnya mereka bergegas menuju syurga, para malaikat berpapasan dengan mereka,

lalu menyapa mereka. "Kami lihat kalian begitu cepat menuju syurga, sipakah kalian ?". Orang-orang ini

menjawab, "Kamilah itu orang-orang yang sabar (ahlush shabr). "Kesabaran apa yang kalian maksud ?",

tanya para malaikat. Orang-orang ini memperjelas, "Kami sabar bertaat pada Allah, kamipun sabar tak

bermaksiat padaNya. Akhirnya Dikatakan pada mereka, "Masuklah ke dalam syurga, karena demikian

itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal". (Hilyatul Auliyaa'/ Juz III/ Hal. 140)

Akhlak Buruk (Adz-Dzamimah)

Contoh : Mencuri/mengambil bukan haknya. Iri hati. Membicarakan kejelekan orang lain (bergosip).

Membunuh. Segala bentuk tindakan yang tercela dan merugikan orang lain ( mahluk lain).

2.5 Ruang Lingkup Akhlak

Akhlak pribadi

Yang paling dekat dengan seseorang itu adalah dirinya sendiri, maka hendaknya seseorang itu

menginsyafi dan menyadari dirinya sendiri, karena hanya dengan insyaf dan sadar kepada diri sendirilah,

pangkal kesempurnaan akhlak yang utama, budi yang tinggi. Manusia terdiri dari jasmani dan rohani,

disamping itu manusia telah mempunyai fitrah sendiri, dengan semuanya itu manusia mempunyai

kelebihan dan dimanapun saja manusia mempunyai perbuatan.

Akhlak berkeluarga

Akhlak ini meliputi kewajiban orang tua, anak, dan karib kerabat. Kewajiban orang tua terhadap anak,

dalam islam mengarahkan para orang tua dan pendidik untuk memperhatikan anak-anak secara

sempurna, dengan ajaran –ajaran yang bijak, setiap agama telah memerintahkan kepada setiap oarang

yang mempunyai tanggung jawab untuk mengarahkan dan mendidik, terutama bapak-bapak dan ibu-ibu

untuk memiliki akhlak yang luhur, sikap lemah lembut dan perlakuan kasih sayang. Sehingga anak akan

tumbuh secara sabar, terdidik untuk berani berdiri sendiri, kemudian merasa bahwa mereka

mempunyai harga diri, kehormatan dan kemuliaan.

Seorang anak haruslah mencintai kedua orang tuanya karena mereka lebih berhak dari

segala manusia lainya untuk engkau cintai, taati dan hormati. Karena keduanya memelihara,mengasuh,

dan mendidik, menyekolahkan engkau, mencintai dengan ikhlas agar engkau menjadi seseorang yang

baik, berguna dalam masyarakat, berbahagia dunia dan akhiratDan coba ketahuilah bahwa saudaramu

laki-laki dan permpuan adalah putera ayah dan ibumu yang juga cinta kepada engkau, menolong ayah

dan ibumu dalam mendidikmu, mereka gembira bilamana engkau gembira dan membelamu bilamana

perlu. Pamanmu, bibimu dan anak-anaknya mereka sayang kepadamu dan ingin agar engkau selamat

dan berbahagia, karena mereka mencintai ayah dan ibumu dan menolong keduanya disetiap keperluan.

Page 9: Hukum Dan Akhlak

Akhlak bermasyarakat

Tetanggamu ikut bersyukur jika orang tuamu bergembira dan ikut susah jika orang tuamu susah, mereka

menolong, dan bersam-sama mencari kemanfaatan dan menolak kemudhorotan, orang

tuamu cinta dan hormat pada mereka maka wajib atasmu mengikuti ayah dan ibumu, yaitu cinta dan

hormat pada tetangga.

Pendidikan kesusilaan/akhlak tidak dapat terlepas dari pendidikan sosial kemasyarakatan,

kesusilaan/moral timbul di dalam masyarakat. Kesusilaan/moral selalu tumbuh dan berkembang sesuai

dengan kemajuan dan perkembangan masyarakat. Sejak dahulu manusia tidak dapat hidup sendiri–

sendiri dan terpisah satu sama lain, tetapi berkelompok-kelompok, bantu-membantu, saling

membutuhkan dan saling mepengaruhi, ini merupakan apa yang disebut masyarakat. Kehidupan dan

perkembangan masyarakat dapat lancar dan tertib jika tiap-tiap individu sebagai anggota masyarakat

bertindak menuruti aturan-aturan yang sesuai dengan norma- norma kesusilaan yang berlaku.

Akhlak bernegara

Mereka yang sebangsa denganmu adalah warga masyarakat yang berbahasa yang sama denganmu,

tidak segan berkorban untuk kemuliaan tanah airmu, engkau hidup bersama mereka dengan nasib dan

penanggungan yang sama. Dan ketahuilah bahwa engkau adalah salah seorang dari mereka dan engkau

timbul tenggelam bersama mereka.

Akhlak beragama

Akhlak ini merupakan akhlak atau kewajiban manusia terhadap tuhannya, karena itulah ruang lingkup

akhlak sangat luas mencakup seluruh aspek kehidupan, baik secara vertikal dengan Tuhan, maupun

secara horizontal dengan sesama makhluk Tuhan.

Page 10: Hukum Dan Akhlak

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebagai umat islam, kita diwajibkan untuk mengetahui serta memperdalam sumber ajaran agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Karena sumber ajaran agama islam merupakan merupakan media penuntun agar kita dapat melaksanakan semua perintah Allah dan semua larangan-Nya. Agama islam pun tidak mempersulit kita dalam mempelajari seluk beluk agama islam. Semua itu akan membentuk akhlak dan pribadi baik yang senantiasa taat dan patuh terhadap perintah dan larangan Allah.

3.2 Daftar Pustaka

id.wikipedia.org/wiki/ Akhlak