HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN …

12
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 12, No. 3 Desember 2017 HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEKERASAN PADA ANAK Ati Nurwita* 1 , Alvie Fitriyah 2 1, 2 Prodi Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi Jalan Terusan Jenderal Sudirman Kota Cimahi [email protected] ABSTRAK Jumlah kekerasan terhadap anak setiap tahun cenderung meningkat sejak tahun 2011 sebanyak 2.178 kasus hingga tahun 2015 sebanyak 6.006 kasus.Salah satu faktor yang mendorong terhadap kekerasan pada anak adalah disfungsi keluarga. Orang tua yang memperlakukan kekerasan pada anak, berdalih bahwa ini merupakan cara mendidik anak-anak. Kondisi ini terjadi karena pengetahuan dan pemahaman tentang kekerasan pada anak.Pengetahuan seseirang dapat dipengaruhi oleh karaktersitik, siantaranya umur, pendidikan dan status pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur, pendidikan dan pekerjaan dengan pengetahuan ibu terhadap kekerasan pada anak. Penelitian ini adalah penelitian analitik, dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel 73 responden dengan teknik total sampling.Instrumen penelitian menggunakan lembar ceklis dan kuesioner. Data yang terkumpul dilakukan analisis bivariat. Hasil penelitian didapatkan umur tidak berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang kekerasan pada anak (p= 0,161), sedangkan pendidikan (p= 0,003) dan pekerjaan (p=0,005) berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang kekerasan pada anak. Salah satu upaya pencegahan kekerasan pada anak adalah dengan peningkatan pengetahuan orang tua terhadap kekerasan pada anak, informasi dan edukasi sangat penting dilakukan kepada masyarakat. Kata kunci: Umur, pendidikan, pekerjaan, kekerasan pada anak

Transcript of HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN …

Page 1: HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN …

Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 12, No. 3 Desember 2017

HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN

PENGETAHUAN IBU TENTANG KEKERASAN PADA ANAK

Ati Nurwita*1, Alvie Fitriyah2 1, 2Prodi Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi

Jalan Terusan Jenderal Sudirman Kota Cimahi

[email protected]

ABSTRAK

Jumlah kekerasan terhadap anak setiap tahun cenderung meningkat sejak tahun 2011 sebanyak

2.178 kasus hingga tahun 2015 sebanyak 6.006 kasus.Salah satu faktor yang mendorong terhadap

kekerasan pada anak adalah disfungsi keluarga. Orang tua yang memperlakukan kekerasan pada

anak, berdalih bahwa ini merupakan cara mendidik anak-anak. Kondisi ini terjadi karena

pengetahuan dan pemahaman tentang kekerasan pada anak.Pengetahuan seseirang dapat

dipengaruhi oleh karaktersitik, siantaranya umur, pendidikan dan status pekerjaan. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui hubungan umur, pendidikan dan pekerjaan dengan pengetahuan ibu

terhadap kekerasan pada anak. Penelitian ini adalah penelitian analitik, dengan rancangan cross

sectional. Jumlah sampel 73 responden dengan teknik total sampling.Instrumen penelitian

menggunakan lembar ceklis dan kuesioner. Data yang terkumpul dilakukan analisis bivariat. Hasil

penelitian didapatkan umur tidak berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang kekerasan pada

anak (p= 0,161), sedangkan pendidikan (p= 0,003) dan pekerjaan (p=0,005) berhubungan dengan

pengetahuan ibu tentang kekerasan pada anak. Salah satu upaya pencegahan kekerasan pada anak

adalah dengan peningkatan pengetahuan orang tua terhadap kekerasan pada anak, informasi dan

edukasi sangat penting dilakukan kepada masyarakat.

Kata kunci: Umur, pendidikan, pekerjaan, kekerasan pada anak

Page 2: HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN …

ABSTRACT

The cases of violence children from years to years always increase. At 2011 is 2.178 cases until

2015 the cases is 6006. One of the contributing factors to violence children is family dysfunction.

Parents who make violence of the child, argue that this is a way of educating children. This

condition because knowledge and understanding of violence children is deficient. Knowledge can

be influenced by characteristics, such as age, education and employment status. This studied aims

to analysis the relationship between age, education and employment of mother's with knowledge of

violence in children. The analytic design was cross sectional. Number of respondents were

73 respondents with total sampling. Bivariate analysis show that age of mother nothing

relation with knowledge of violence children (p value =0,161) while the education (p value

=0,003) and employment status (p value =0,005) of the mothers is relationship with

knowledge of violence children. The efforts to prevent violence in children is increase the

knowledge of parents about violence, one of way is delivery information and education to

the community about violence children . Keywords:Age, Education, Employment, Violence children

Page 3: HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN …

A. PENDAHULUAN

Anak adalah titipan Tuhan yang

dianugerahkan pada orang tua. Karakteristik

dan kepribadian anak sangat bergantung pada

pola asuh dan pendidikan yang diberikan oleh

lingkungan terdekatnya. Lingkungan yang

terdekat bagi anak adalah orang tua dan

keluarga (Soejiningsih, 2006)

Masa kanak-kanak dibagi menjadi dua

periode, yaitu awal dan akhir. Masa kanak-

kanak awal sekitar umur 2-6 tahun dan akhir

masa sekitar umur 6-12 tahun. Usia 6-12

tahun merupakan masa tersulit bagi orangtua

karena hampir sebagian anak banyak

mengalami perkembangan kepribadian yang

menuntut kebebasan (Pieter dan Lubis, 2010).

Pada masa ini peran orang tua sangatlah

diperlukan, baik sebagai pendidik, pendorong

dan pengawas. Peran orang tua dapat

memengaruhi nilai-nilai arah pembentukan

dan perilaku anak. Salah satu contoh adalah

orang tua yang konservatif cenderung akan

memperlakukan anaknya dengan ketat dan

otoriter (Soejiningsih, 2006).

Tabel 1. Jumlah Kasus Kekerasan Anak di

Indonesia

Tahun Jumlah Kasus

2011 2178 kasus

2012 3512 kasus

2013 4311 kasus

2014 5066 kasus

2015 6.006 kasus

Sumber: KPAI, 2016 dalam Nurwita (2017)

Dampak yang terjadi dari pola asuh

yang konservatif adalah kekerasan pada anak,

baik disadari atau tidak dilakukan oleh

lingkungan terdekatnya. Komisi Nasional

Perlindungan Anak (KPAI) (2006)

menyebutkan disfungsi keluarga merupakan

salah satu faktor yang menyebabkan

terjadinya kekerasan pada anak. Seperti kasus

yang terjadi di Bogor, Jawa Barat 2015 lalu,

sepasang suami istri yang beprofesi sebagai

dosen teknik di salah satu Sekolah Tinggi di

Bogor melakukan penelantaran pada kelima

anaknya. Hasil laporan kepolisian

mengatakan, selain tidak melakukan

kewajibannya sebagai orang tua, mereka juga

positif mengkonsumsi narkoba.

Kasus tersebut membuktikan bahwa

kondisi disfungsi keluarga menyebabkan

kekerasan pada anak dalam bentuk

penelantaran. Kondisi ini berdampak sangat

merugikan pada perkembangan

psikologisanak.

Berikut merupakan jumlah kasus

kekerasan yang terjadi pada anak di

Indonesia:

Dari pemantauan KPAI tersebut

terlihat jumlah kekerasan terhadap anak setiap

tahun cenderung meningkat sejak tahun 2011

hingga 2015.Kasus kekerasan pada anak dapat

berupa sexual abuse, phisical abuse,

emotional abuse dan child neglect (Solihin,

2004).

Berikut laporan kasus kekerasan pada

anak yang tersebar di 9 Kecamatan Kabupaten

Bandung Barat tahun 2014 hingga bulan

November 2016 :

Page 4: HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN …

Tabel 2.Kasus Kekerasan yang Terjadi

pada Anak di Kabupaten

Bandung Barat

Kecamatan

2015 2016

Jumlah

Kasus

%

Kasus

Jumlah

kasus

%

kasus

Batujajar 1 5.56 1 5.27

Cihampelas 2 11.11 1 5.27

Cililin 2 11.11 1 5.27

Cipatat 1 5.56 2 10.5

Cisarua 3 16.67 3 15.79

Lembang 2 11.11 1 5.27

Ngamprah 2 11.11 4 21.05

Padalarang 4 22.22 3 15.79

Parongpong 1 5.56 3 15.79

Total 18 100 19 100

Sumber: POLRES Cimahi, 2016 dalam Nurwita

(2017)

Dari data tersebut angka kejadian

kekerasan pada anak terbesar di tahun 2016

terjadi di Kecamatan Ngamprah dengan

kenaikan presentase 9,94% dari tahun

sebelumnya (2015). Berdasarkandata dari

Kepolisian Resort Kota Cimahi, kejadian

kekerasan yang terjadi di lingkungan keluarga

berada di Kp.Cidahu RW.01 Kec.Ngamprah

Kabupaten Bandung Barat.

Hasil penelitian Putri dan Santoso

(2012) menyebutkan bahwa orang tua

mengerti bahwa tindakan secara verbal dapat

menjadi perilaku kekerasan, meskipun

demikian kekerasan verbal pada anak tetap

terjadi. Orang tua berpendapat bahwa dampak

dari kekerasan verbal tidak terlalu berat jika

dibandingkan dengan kekerasan fisik.

Kondisi ini sangat erat kaitannya

dengan pengetahuan orang tua. Perilaku

kekerasan yang dilakukan orang tua pada

anaknya banyak terjadi karena alasan dalam

rangka mendidik anaknya (Auliana, 2013).

Notoadmojo (2012) mengemukakan

bahwa pengetahuan sangat dipengaruhi oleh

karakteristik orang tua. Karakteristik yang ada

dalam pola mendidik anak adalah pendidikan,

umur, pengalaman, kondisi sosial ekonomi

dan pekerjaan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang

telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk

melakuakan penelitian tentang “Hubungan

Umur, Pekerjaan dan Pendidikan Ibu dengan

Pengetahuan tentang Kekerasan Pada Anak.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian analitik

dengan pendekatan cross sectional (Sugiono,

2011)Populasi pada penelitian ini adalah ibu

yang memiliki anak usia 6-12 tahun Di

Kampung Cidahu Kecamatan Ngamprah

Bandung Barat, pada bulan Pebruari 2017 yaitu

sebanyak 73 responden. Teknik pengambilan

sampel total sampling.7

Data yang dikumpulkan adalah data

primer dengan menggunakan lembar ceklist dan

kuesioner. Alat ukur kuesioner yang digunakan

telah dilakukan uji validas dan reliabilitas.

Analisis data dilakukan bivariat. dengan

uji chi square. Dasar pengambilan hipotesis

penelitian berdasarkan tingkat signifikansi

(nilai p), yaitu :Jika p ≤ 0,05 maka Hipotesis

penelitian (Ho) ditolak dan jika p > 0,05 maka

Hipotesis Penelitian (Ho) diterima (Dahlan,

2012).

Page 5: HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN …

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang terkumpul dilakukan

analisis bivariat didapat hasil sebagai berikut

Tabel 3. Hubungan Umur Ibu dengan Pengetahuan Tentang Kekerasan Pada Anak

Pengetahuan Total

p Value Kurang Cukup Baik

n % n % n % n %

Umur

Kurang 20

tahun

5 6,8 1 1,4 0 0 6 8,2

0,161 20-30 tahun 9 12,4 16 21,9 4 5,5 29 39,7

Lebih 30

tahun

12 16,4 21 28,8 5 6,8 38 52,1

Total 26 35,6 38 52,1 9 12,3 73 100

Sumber: Data Primer, 2017.

Berdasarkan tabel 3 didapatkan hasil

bahwa umur kurang dari 20 tahun hampir

seluruh responden (83.3%) berpengatahuan

kurang, pada kelompok umur 20-30 tahun

sebagian besar (55,2 %) berpengetahuan cukup

dan umur lebih dari 30 tahun sebagian besar

berpengetahuan cukup (55,3 %). Hasil uji

bivariat didapatkan nilai p=0,161(p< α). Hal ini

berarti H0 gagal ditolak yang berarti tidak

terdapat hubungan umur ibu dengan

pengetahuan tentang kekerasan pada anak.

Notoatmodjo (2012) bahwa umur

adalah lamanya hidup seseorang dari sejak lahir

yang dinyatakan dengan tahun, dimana semakin

bertambah umur seseorang maka akan semakin

baik pula pengetahuan dan informasi yang

diperoleh. Semakin cukup umur tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang maka akan

lebih matang dan berfikir logis. Semakin

bertambah umur seseorang maka semakin

bijaksana dan banyak pengalaman/ hal yang

telah dijumpai dan dikerjakan untuk memiliki

pengetahuan.

Berbeda dengan hasil penelitian yang

didapat bahwa dari hasil analisis statistik tidak

didapatkan tidak terdapat hubungan antara

umur dengan pengetahuan ibu tentang

kekerasan terhadap anak. Pada reponden yang

diteliti umur lebih dari 30 tahun didapatkan

pengetahuan yang masih kurang. Hal ini

dikarenakan umur bukan satu-satunya

karakteristik yang memengaruhi pengetahuan.

Hal ini bisa dipengaruhi juga oleh faktor lain

seperti pendidikan, pekerjaan, atau dalam

penelitian ini yaitu kejadian disfungsi keluarga.

Berbeda halnya dengan hasil

penelitianyang dilakukan oleh Dewi (2009)

yang melihat tingkat pengetahuan ibu tentang

kekerasan pada anak di Desa Jampangkulon

berdasarkan karakteristik dari 38 responden

yang berusia lebih dari 30 tahun, sebanyak 12

responden (31,6%) masih memiliki

pengetahuan kurang.

Lingkungan dan karakteristik yang lain

dapat memengaruhi perbedaan hasil ini.

Berdasarkan hasil analisa peneliti pada

responden yang berusia >30 tahun dan memiliki

pengetahuan kurang dan cukup sebagian besar

menempuh pendidikan hanya sampai tingkat

menengah yaitu 51, 5%. Sebagaimana

pendidikan, pekerjaan juga mendukung tingkat

pengetahuan. Sebagian besar yaitu 60%

responden sebagaimana yang dimaksud tidak

memiliki pekerjaan dan memungkinkan

kurangnya informasi yang didapat

dibandingkan dengan ibu yang bekerja

Page 6: HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN …

Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 12, No. 3 Desember 2017

Tabel 4. Hubungan Pendidikan Ibu dengan Pengetahuan Tentang Kekerasan Pada Anak

Pengetahuan Total

p Value Kurang Cukup Baik

n % n % n % n %

Pendidikan

SD 10 13,7 10 13,7 1 1,4 21 28,8

0,005 SMP 10 13,7 11 15,1 1 1,4 22 30,1

SMA 6 8,2 14 19,2 3 4,1 29 31,5

Perguruan

Tinggi

0 0 3 4,1 4 5,5 7 9,6

Total 26 35,6 38 52,1 9 12,3 73 100

Sumber: Data Primer, 2017.

Berdasarkan tabel 4 didapatkan hasil bahwa

pendidikan SD hampir setengah responden

(47.6%) berpengatahuan kurang dan cukup,

pendidikan SMP setengahnya (50%)

berpengetahuan cukup, pendidikan SMA

hampir setengah responden (48, 3%)

berpengetahuan cukup dan pendidikam

Perguruan Tinggi sebagian besar

berpengetahuan baik (57,1 %) .Hasil uji bivariat

didapatkan nilai p=0,005 (p< α). Hal ini berarti

H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan

pendidikan ibu dengan pengetahuan tentang

kekerasan pada anak.

Responden yang menempuh tingkat

pendidikan hingga Perguruan Tinggi memiliki

pengetahuan yang lebih baik dari pada

responden yang menempuh pendidikan hingga

tingkat dasar atau menengah. Hal ini sesuai

dengan teori oleh Notoatmodjo (2010) bahwa

tingkat pendidikan dapat mendukung atau

memengaruhi tingkat pengetahuan seseorang,

dan taraf pendidikan yang rendah selalu

bergandengan informasi dan pengetahuan

terbatas, semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang semakin tinggi pula tingkat

pemahaman seseorang terhadap informasi yang

didapat dan pengetahuannya pun akan semakin

tinggi.

Pendidikan seseorang dapat menjadi

modal sesorang untuk mendapatkan informasi

sebanyak-banyaknya. Dengan pendidikan,

seseorang akan mendapatkan pola pikir yang

berbeda dalam pengasuhan anak, sehingga

kondisi kekerasan pada anak dapat dihindari

(Andayani, 2002).

Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa

sebagian besar responden di Kp.Cidahu RW.01

kec.Ngamprah Kab.Bandung Barat menempuh

pendidikan hingga tingkat menengah, dan

didapatkan hasil yang berhubungan antara

pendidikan dengan pengetahuan ibu terhadap

kekerasan pada anak. Hasil penelitian ini sesuai

dengan teori yang telah disampaikan oleh

Notoatmodjo (2012) bahwa semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang semakin tinggi

pula tingkat pemahaman seseorang terhadap

informasi yang di dapat dan pengetahuannya

pun akan semakin tinggi.

Page 7: HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN …

Hal yang berbeda ditemukan pada

penelitian Putri (2012) mengenai kekerasan

verbal pada anak, semua orang tua yang

menjadi partisipan mengerti tindakan secara

verbal dapat menjadi perilaku kekerasan.

Namun orang tua tetap melakukannya dengan

anggapan tindakan tersebut tidak terlalu berat

dibandingkan kekerasan fisik.

Berdasarkan hasil penelitan, teori dan

hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pendidikan berhubungan pengetahuan orang

tua, namun dengan pengetahuan yang baik

belum tentu dapat menghindarkan orang tua

pada perilaku kekerasan pada anak.

Halyang

Tabel 5. Hubungan Status PekerjaanIbu dengan Pengetahuan Tentang Kekerasan Pada

Anak

Pengetahuan Total

p Value Kurang Cukup Baik

n % n % n % n %

Pekerjaan

Bekerja 2 2,7 18 24,7 4 5,5 24 32,9

0,003

Tidak

Bekerja

24 32,9 20 27,4 5 6,8 49 67,1

Total 26 35,6 38 52,1 9 12,3 73 100

Sumber: Data Primer, 2017.

Berdasarkan tabel 5 didapatkan hasil bahwa ibu

yang bekerja sebagian besar responden (75%)

berpengatahuan cukup dan ibu yang tidak

bekerja hampir setengah responden (49%)

berpengetahuan kurang.Hasil uji bivariat

didapatkan nilai p=0,003 (p< α). Hal ini berarti

H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan status

pekerjaan ibu dengan pengetahuan tentang

kekerasan pada anak.

Menurut hasil wawancara peneliti pada

kader setempat, ada beberapa hal yang menjadi

penyebab pengetahuan kurang pada ibu yang

tidak bekerja yaitu karena kurangnya minat

responden untuk menghadiri penyuluhan

kesehatan atau penyuluhan lainnya. Sehingga

penyuluhan tersebut tidak merata kepada semua

masyarakat khususnya ibu. Dan faktor lainnya

yaitu banyak waktu yang terbuang hanya untuk

mengurus pekerjaan rumah seperti mencuci,

mengurus anak-anak, dan lain-lain. Sehingga

dengan keadaan seperti ini lah pengetahuan ibu

yang tidak bekerja akan sulit untuk

ditingkatkan. Dibandingkan dengan ibu yang

bekerja, akses untuk mendapatkan informasi

lebih mudah dari bertukar pikiran dengan teman

kerja dan penyuluhan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori

yang dikemukakan oleh Pieter, H.Z dan Lubis,

N.L. (2010), bahwa pekerjaan merupakan salah

satu faktor internal yang dapat mempengaruhi

pengetahuan. Pekerjaan sangat berpengaruh

terhadap kualitas hidup dan kelanjutan siklus

hidup seseorang. Orang tua yang bekerja

cenderung memiliki pergaulan dan pengetahuan

yang luas dibandingkan dengan orang tua yang

tidak bekerja.

Andayani (2002) dari hasil penelitiannya

menyampaikan bahwa faktor ekonomi menjadi

pencetus terjadinya perlakukan salah terhadap

anak. Hal ini selaras dengan penelitian Nurwita

(2017) menyebutkan bahwa status ekonomi

keluarga berhubungan dengan sikap ibu tentang

kekerasan pada anak. Dengan ibu yang bekerja

membantu perekonomian keluarga sehingga

Page 8: HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN …

dengan kondisi ini selain pengetahuan ibu baik

terhadap kekerasan pada anak juga dapat

mendukung sikap ibu dalam upaya mencegah

kekerasan pada anak.

Notatmodjo (2012) menyebutkan

lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi

seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari

hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk

Dalam lingkungan, seseorang akan memperoleh

pengalaman yang akan berpengaruh pada cara

berfikir seseorang.

Dari hasil penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa ibu yang bekerja lebih

banyak mendapatkan informasi dibandingkan

dengan ibu yang tidak bekerja. Ibu yang bekerja

dapat dengan mudah bersosialisasi dan bertukar

pikiran untuk mendapatkan informasi

dibandingkan dengan ibu yang diam di rumah.

Menurut Soekanto (2012) dalam lingkungan,

seseorang akan memperoleh pengalaman yang

akan berpengaruh pada cara berfikir seseorang.

Maka jika seorang ibu ada pada lingkungan

yang baik, cara berfikir ibu dalam hal mengurus

anak pula akan baik, sehingga meminimalisir

kekerasan yang mungkin terjadi pada anak.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan penulis, karakteristik ibu

pendidikan dan status pekerjaan berhubungan

dengan pengetahuan ibu tentang kekerasan

pada anak. Sedangkan umur ibu tidak

berhubungan dengan pengetahuan ibu

tentang kekerasan pada anak.

SARAN

Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan

kajian dengan menggabungkan penelitian

kuantatif dan kualitatif sehingga dapat

diketahui secara rinci faktor-faktor yang

memengaruhi pengetahuan ibu terhadap

kekerasan pada anak.

Selain itu pengendalian responden penelitian

dengan menerapkan kriteria inklusi dan

ekslusi dapat mengurangi faktor-faktor lain

yang memengaruhi pengetahuan.

Page 9: HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN …

Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 12, No. 3 Desember 2017

DAFTAR PUSTAKA

Aulina, C.N., 2013. Penanaman Disiplin Pada

Usia Dini. Pedagogia., 1(2), 36-49.

Andayani TR, Walgito B., 2002., Perlakuan

Salah terhadap Anak (Child Abuse) ditinjau

dari Nilai Anak dan Pendidikan Orangtua.

Sosiohumanika., 15(3), 621-639.

Dahlan MS, 2011., Statistik Untuk

Kedokteran dan Kesehatan., Salemba Medika,

Jakarta.

Hasanah U, Raharjo ST., 2016 Penanganan

Kekerasan Anak Berbasis Masyarakat. Sosial

Work Jurnal. 2016 [diunduh 10 April 2017]; 6

(1): 80-92.

KPAI. Data Kasus Anak Pemantauan Media

Online 2016.

Http://bankdata.kpai.go.id/tabulasi-data/data-

kasus-dari-media-online/data-kasus-anak-

pemantauan-media-online-2016.

Mutmainnah. Kekerasan Terhadap Anak.

Bandung: Nuasa Press; 2014

Notoatmodjo, 2012., .Pendidikan dan Perilaku

Kesehatan,Rineka Cipta, Jakarta

Nurwita, A., Nurfitriani, E., Yuniarti, S.,

2017. Hubungan Status Ekonomi dan

Pandangan Posisi Anak Dengan Sikap Orang

Tua Terhadap Kekerasan Pada Anak. Jurnal

Kesehatan, 8(1), 955-960.

Pieter, H.Z dan Lubis, N.L. 2010. Pengantar

Psikologi dalam Keperawatan, Kencana,

Jakarta.

Sastroasmoro S., 2014, Dasar-dasar

metodologi penelitian klinis.,Sagung Seto,

Jakarta.

Soejiningsih., 2006.,Tumbuh Kembang Anak

dan remaja, EGC., Jakarta.

Soekanto., 2012, Sosiologi Sebagai

Pengantar. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Solihin L., 2004., Tindakan Kekerasan Pada

Anak dalam Keluarga. Jurnal Pendidikan

Penabur., 3(3), 129-139.

Sugiyono., 2011., Metode Penelitian

Eksperimen. Dalam: Metode penelitian

kombinasi (Mixed Methode). Alfabeta,

Bandung.

Putri AM, Santoso A, 2012., Persepsi Orang

Tua Tentang Kekerasan Verbal Pada Anak.

Jurnal Nursing Studies., 1(1), 22-29

Page 10: HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN …

Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 12, No. 3 Desember 2017

Page 11: HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN …

Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 12, No. 3 Desember 2017

Aulina, C.N. Penanaman Disiplin Pada Usia Dini. Pedagogia. 2013 [diunduh 10 April 2017];

1(2): 36-49.

Andayani TR, Walgito B. Perlakuan Salah terhadap Anak (Child Abuse) ditinjau dari Nilai

Anak dan Pendidikan Orangtua. Sosiohumanika. 2002 [diunduh 10 April 2017]; 15(3): 621-639

Dahlan MS. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta: Salemba Medika; 2010.

Dahlan MS. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika;2011

Hasanah U, Raharjo ST. Penanganan Kekerasan Anak Berbasis Masyarakat. Sosial Work

Jurnal. 2016 [diunduh 10 April 2017]; 6 (1): 80-92.

KPAI. Data Kasus Anak Pemantauan Media Online 2016. Http://bankdata.kpai.go.id/tabulasi-

data/data-kasus-dari-media-online/data-kasus-anak-pemantauan-media-online-2016.

Mutmainnah. Kekerasan Terhadap Anak. Bandung: Nuasa Press; 2014

Nurwita, A., Nurfitriani, E., Yuniarti, S., 2017. Hubungan Status Ekonomi dan Pandangan

Posisi Anak Dengan Sikap Orang Tua Terhadap Kekerasan Pada Anak. Jurnal Kesehatan, 8(1),

955-960.

Pieter, H.Z dan Lubis, N.L. 2010. Pengantar Psikologi dalam Keperawatan, Kencana, Jakarta.

Sastroasmoro S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta:Sagung Seto; 2014.

Soejiningsih. Tumbuh Kembang Anak dan remaja. Jakarta: EGC; 2006.

Soekanto. Sosiologi Sebagai Pengantar. Jakarta: Rajagrafindo Persada; 2012

Solihin L. Tindakan Kekerasan Pada Anak dalam Keluarga. Jurnal Pendidikan Penabur. 2004.

[diunduh 12 April 2017]; 3(3): 129-139.

Sugiyono. Metode Penelitian Eksperimen. Dalam: Metode penelitian kombinasi (Mixed

Methode). Bandung: Alfabeta; 2011.

Putri AM, Santoso A. Persepsi Orang Tua Tentang Kekerasan Verbal Pada Anak. Jurnal

Nursing Studies. 2012 [diunduh 10 April 2017]; 1(1); 22-29

Commented [y1]: Pengulangan referensi

Page 12: HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN …

Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 12, No. 3 Desember 2017