Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan
-
Upload
miranti-anggraini -
Category
Documents
-
view
81 -
download
7
description
Transcript of Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan
IDENTIFIKASI UMUR KORBAN (JANIN) DARI BENIH GIGI
Perkembangan janin dan benih gigi Identifikasi umur dari benih gigi haruslah melalui janin,
menurut Perdanakusuma (1984), terdapat beberapa kemungkinan usia janin yaitu:
1. Dalam arti janin pada umurnya, yakni sejak berusia dua, tiga atau empat minggu sampai
dengan 40 minggu.
2. Dalam arti embrio murni, yaitu sejak pembuahan sampai dengan akhir minggu ke-8 usia
janin.
3. Dalam arti embrio lanjutan, yaitu sejak janin berusia 9 minggu sampai mendekati 16
minggu.
4. Dalam arti fetus murni, yaitu saat janin mulai berusia 16 minggu.
Pada bulan pertama kehidupan intra-uterin, diameter ovum masih sekitar 0,625
cm.
Akhir bulan ke-2, diameter ovum sekitar 1,875 cm,jari dan kepala bisa
dikenali,bagian leher belum terbentuk.
Pada bulan ke-3, perkembangan janin sudah mulai lengkap dan panjangnya
sekitar 7,5-10 cm, leher sudah terbentuk, anggota gerak sudah terbentuk, jari kaki
dan tangan juga sudah terlihat.
Pada akhir bulan ke-4 panjang ubun ubun sampai pantat kira kira 10 cm, wajah
melebar.
Akhir bulan ke-5 panjang ubub ubun kira kira 13 cm, panjang janin sekitar 22,8
cm, berat janin kurang dari 500 gram.
Pada bulan ke-6, ukuran janin sekitar 25-27,5 cm.
Pada bulan ke-7 ukuran janin sekitar 35 cm, pusta penulangan terlihat pada tulang
talus, kelopak mata tidak lagi berlekatan.
Pada bulan ke-8 ukuran janin sekitar 40 cm, bagian paling akhir dari tulang
sacrum telah menunjukan adanya pusat penulangan, bulu bulu pada seluruh tubuh,
vulva telah terbuka, kuku telah muncul.
Pada bulan ke-9 kepala mempunyai lingkaran yang terbesar dari semua bagian
tubuh, ukuran janin kira kira 50 cm, berat janin 3000-3500 gram.
Periode pertumbuhan gigi:
1. Periode proliferasi. Periode ini terjadi kira kira 6 minggu sebelum lahir, untuk gigi susu
sampai dengan 3 atau 4 bulan.
2. Periode formasi benih gigi Dimulai dari puncak cusp dan insisal edge.formasi ini terus
berkembang sesuai dengan periode proliferasi kea rah cervical, ke arah akar, berakhir di
foramen periapikal.
3. Periode klasifikasi Mula mula terlihat pada pembentukan crypt terus berlanjut hingga
periode erupsi berakhir pada gigi desidui.
Interpretasi benih gigi pada janin Teknik roentgen foto harus dilakukan demi memperoleh
roentgenogram rahang janin (fetus) yaitu dengan proyeksi true oclusal proyeksi dengan
menggunakan film oclusal tetapi kekuatan sinarnya separuh dari kekuatan sinar dalam
memproyeksi gigi sementara atau balita.
IDENTIFIKASI UMUR KORBAN MELALUI GIGI SEMENTARA (DECIDUI)
Identifikasi umur korban melalui gigi sementara, dengan interpretasi roentgenogram yang
berdasarkan atas periode-periode pertumbuhan gigi antara lain periode proliferasi, periode
kalsifikasi, periode formasi, dan periode erupsi gigi. Pada identifikasi perkiraan umur seseorang
yang berdasarkan periode-periode pertumbuhan gigi hendaknya mengingat beberapa faktor
penunjang berikut ini:
1. Nolla tahun 1958, telah membagi periode-periode pertumbuhan gigi menjadi sepuluh
stadium, stadium-stadium ini dibuat berdasarkan pengamatan mula-mula terbentuknya
benih gigi sampai dengan penutupan foramen apical gigi.
2. Schour dan Massler tahun 1941, telah membuat diagram gambar perkiraan usia waktu
erupsi gigi–geligi yang berdasarkan terjadinya proses klasifikasi gigi susu dan gigi tetap,
formasi pembentukan mahkota gigi susu dan gigi tetap serta formasi pembentukan akar
gigi susu dan gigi tetap.
3. Menurut Logan dan Kronfeld, bahwa permulaan erupsi gigi sampai dengan umur 8 tahun.
Pada periode erupsi harus mengingat order of eruption. Periode erupsi ini sangat
bervariasi, tergantung dari berbagai faktor, yaitu:
Faktor pertumbuhan memanjang dari gigi
Faktor multiplikasi dari jaringan pulpa
Faktor deposisi dari lapisan baru jaringan semen
Faktor pertumbuhan jaringan tulang rahang
Penentuan umur korban dari gigi sementara melalui interpretasi roentgenogram periapikal dan
topografi oclusal:
1. Untuk penentuan usia balita /bayi berumur 5-6 bulan yaitu:
a. Interpretasi roentgenogram topografik oclusal anterior rahang atas balita 5-6
bulan memperlihatkan mulai erupsi gigi insisivus sentral kiri dan kanan dan
memperlihatkan formasi mahkota semua gigi decidui serta kalsifikasi seluruh
gigi.
b. Interpretasi roentgenogram topografik oclusal anterior rahang bawah balita 5-6
bulan memperlihatkan mulai erupsi gigi insisivus sentral kiri dan kanan dan
memperlihatkan formasi mahkota semua gigi decidui serta kalsifikasi seluruh gigi
2. Untuk penentuan usia bayi berumur 12 bulan yaitu:
a. Interpretasi roentgenogram periapikal rahang atas balita umur 12 bulan
memperlihatkan erupsi gigi cebtral lateran bahkan gigi kaninus atas.
b. Interpretasi roentgenogram periapikal rahang bawah balita umur 12 bulan
memperlihatkan erupsi gigi cebtral lateran bahkan gigi kaninus bawah Perkiraan
umur dari jaringan gigi, terdapat suatu diagram yang dapat dipakai untuk
panduan perkiraan umur dari:
Pertumbuhan dan perkembangan gigi yang ditandai dengan terbentuknya
formasi cups dan mahkota
Pertumbuhan dan perkembangan gigi yang ditandai dengan terbentuknya
akar gigi dalam formasi dari cervical kea rah apeks
Pertumbuhan dan perkembangan gigi yang dimaksud dengan penutupan
foramen apical gigi.
Ketiga hal tersebut dituangkan dalam suatu diagram yang disebut dengan
Incremental Line
IDENTIFIKASI UMUR KORBAN MELALUI GIGI CAMPURAN
Pembentukan gigi tetap di mulai pada usia balita 10 bulan sampai 12 bulan yaitu pembentukan
crypt dari gigi tetap molar pertama dan incicive central.bila pada belita umur 12 bulan
dimulailah pembentukan cryp gigi tetap molar kedua,dan klasifikasi formasi cusp gigi molar
pertama. Apabila belita berumur 12 bulan maka telah terjadi erupsigigi molar pertama dicidui
atas dan bawah kemudian telah terjadi formasi gigi tetap mahkota gigi incicive dan lateral rahang
atas maupun rahang bawah.
IDENTIFIKASI UMUR KORBAN MELALUI GIGI TETAP
Identifikasi ini dimulai pada umur 13 tahun sampai dengan 21 tahun menurut periode erupsi,
tetapi ada metode lain. Identifikasi umur melalui gigi tetap menurut periode erupsi Identifikasi
ini dengan menggunakan interpretasi roentgenogram mengenai formasi, kalsifikasi, erupsi serta
penutupan foramen apical gigi:
1. Interpretasi roentgenogram periapikal pada umur 13 tahun sebagai berikut:
a. Interpretasi roentgenogram periapikal seluruh rahang atas anak umur 13 tahun
memperlihatkan penutupan periapikal gigi yang telah erupsi, gigi depan telah
sempurna dengan gigi belakang hamper sempurna. Gigi molar ketiga formasi
mencapai cervical sedangkan pada rontgenogram proximal memperlihatkan
interdigitasi gigitan antara cusp gigi atas dengan cusp gigi bawah telah terbentuk.
b. Interpretasi roentgenogram periapikal seluruh rahang bawah anak umur 13 tahun
memperlihatkan kalsifikasi akar seluruh gigi telah sempurna sehingga formasi
akar telah sempurna pula dengan penutupan foramen apical telah sempurna.
2. Interpretasi roentgenogram periapikal gigi pada dewasa berumur 21 tahun
a. Interpretasi roentgenogram periapikal seluruh rahang atas pada dewasa umur 21
tahun memperlihatkan bahwa telah erupsi semua gigi hanya gigi molar ketiga
tetap penutupan foramen belum sempurna. Sedangkan interpretasi roentgenogram
proximal gigi belakang tetap memperlihatkan interdigitasi seluruh gigi rahang
atas dan bawah tetapi gigi molar ketiga kiri atas hanya oclusal mahkota bagian
mesial saja.
b. Identifikasi umur melalui gigi tetap menurut metode Gusstafson Menurut
Gusstafson (1996), identifikasi umur dari gigi tetap terdapat 6 kriteria yang
disebut sebagai “six change of the physiological age process in teeth” dengan
perkataan lain terdapat 6 kriteria dari perubahan jaringan gigi akibat penggunaan
gigi sesuai dengan usia, yaitu sebagai berikut:
The degress of attrition
Alteration in the level of the gingival attachment
The amount of secondary dentine
The thickness of cementum around the root
Transluecency of the root
Root resoption
Identifikasi umur menurut Gusstafson, bahwa 6 kriteria perubahan fisiologis dari
gigi merupakan perubahan–perubahan karena faktor alamiah. Identifikasi umur
berdasarkan faktor-faktor alamiah khususnya malalui atrisi serta faktor-faktor
yang menyebabkan menyempitnya rongga pulpa disebabkan karena proses ausnya
atau atrisi lapisan email dan dentin disertai dengan proses terbentuknya sekunder
dentin yang memerlukan waktu demi waktu. Hal ini dapat diperkirakan usia dari
korban apabila ia mengalami kesulitan
c. Identifikasi umur melalui gigi tetap menurut metode Johanson Atas dasar
penelitian dari Gusstafson dan Koch, Johanson membuat diagram pada tahun
1971 yang disimpulkan sebagai Triangle One yaitu: empat landmark dari formasi
gigi, stadium mineralisasi gigi, tahap formasi akar, dan penutupan foramen apical
gigi.
d. Penelusuran secara kronologis tumbuh dan perkembangan gigi tetap Identifikasi
umur mulai dari janin sampai dengan gigi dewasa, penelusuran waktu ke waktu
bahkan tahun ke tahun mempunyai derajat pertumbuhan dan perkembangan bila
janin secara roentgenografis, gigi decidue dan campuran secara roentgenografis
pula, tetapi untuk gigi tetap menurut metode Gustafson bahwa derajat identifikasi
umur akibat proses psikologis menurut penelitiannya tahap demi tahap kerusakan
jaringan ia memberikan kode
IDENTIFIKASI KORBAN MELALUI GIGI BERDASARKAN KEBIASAAN
MENGGUNAKAN GIGI
A. Perokok
Bagi perokok, dengan menggunakan pipa dalam menghisap tembakau, maka akan menyebabkan
ausnya gigi yang digunakan untuk menggigit pipa. Dengan demikian bertahun tahun akan
terlihat open bite diantara gigi.
B. Bruxism
Bagi mereka yang kebiasaannya bruxism yaitu menggerakan oklusi aktif pada waktu tidur maka
akan terlihat atrisi di sekitar gigi atas dan bawah sesuai dengan interdigitasi antara gigi atas dan
bawah. Bagi mereka yang mempunyai kebiasaan bruxism yang terbesar tekanan oclusi pada gigi
molar atau geraham maka permukaan kunyah gigi tersebutlah akan terlihat atrisi derajat
keparahan.
C. Open bite
Bagi mereka yang mempunyai gigitan open bite satu maupun beberapa gigi maka gigi tersebut
tidak akan terlihat adanya atrisi, sedangkan gigi yang mempunyai kontak oclusi gigi atas dengan
gigi bawah akan terjadi atrisi
IDENTIFIKASI KORBAN MELALUI GIGI BERDASARKAN PEKERJAAAN
MENGGUNAKAN GIGI
Bagi mereka yang mempunyai pekerjaan dengan menggunakan gigi antara lain tukang
jahit, penata rambut/pegawai salon, tukang kayu, maka akan terlihat atrisi permukaan oklusi
sesuai dengan benda keras yang digunakan dalam pekerjaannya.