HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan...

80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN DISMENORE DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA D-III KEBIDANAN STIKES KARYA HUSADA PARE KEDIRI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh : FUNSU ANDIARNA S541102033 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan...

Page 1: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN DISMENORE DENGAN

MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA D-III KEBIDANAN

STIKES KARYA HUSADA PARE KEDIRI

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Kedokteran Keluarga

Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh :

FUNSU ANDIARNA

S541102033

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Tesis yang berjudul : “HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN

DISMENORE DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA D-III

KEBIDANAN STIKES KARYA HUSADA PARE KEDIRI” ini adalah

karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya

ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar

akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan

dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini,

maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan (Permendiknas No 17, tahun 2010)

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah

lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs

UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu

semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi

dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Magister Kedokteran

Keluarga PPs UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang

diterbitkan oleh Prodi Magister Kedokteran Keluarga. Apabila saya

melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia

mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta, Oktober 2012

Mahasiswa,

Funsu Andiarna

S541102033

Page 5: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,

berkat rahmat, hidayah, serta karunia-Nya penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan tesis yang berjudul “Hubungan Sindrom Premenstruasi dan

Dismenore dengan Motivasi Belajar pada Mahasiswa D-III Kebidanan Stikes

Karya Husada Pare Kediri”.

Penelitian tesis ini guna memenuhi sebagai persyaratan mencapai derajat

Magister Kesehatan pada Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan tesis ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Yunus, Ir., MS, selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dr. Hari Wujoso, dr., Sp.F., M.M, selaku Ketua Program Studi Magister

Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ari Natalia Probandari, dr., MPH., Ph.D selaku Sekretaris Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga.

5. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, selaku ketua Minat Pendidikan Profesi Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

6. Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd selaku pembimbing I yang memberikan bimbingan

dan arahan dalam penyusunan tesis ini.

7. Jarot Subandono, dr., M.Kes selaku pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan masukan, bimbingan, dan pengarahan dalam

penyusunan tesis ini.

8. Ns. Ratna Hidayati, M.Kep., Sp.Mat, selaku Ketua Stikes Karya Husada Pare

Kediri yang telah memberi ijin tempat penelitian.

Page 6: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9. Seluruh dosen dan staf administrasi Stikes Karya Husada Pare Kediri yang

telah banyak memberikan bantuan ikut berperan dalam memperlancar

penelitian dan penulisan penelitian ini

10. Seluruh mahasiswa STIKES Karya Husada Pare Kediri atas partisipasinya

dalam penelitian ini

11. Semua keluargaku ayah, ibu, suami, dan anakku serta kedua adikku yang

selalu memberi dukungan dan motivasi yang kuat sehingga dapat

menyelesaikan tesis ini

12. Seluruh teman-temanku di Program Pendidikan Profesi Kesehatan Magister

Kedokteran Keluarga Pascasarjana UNS yang senantiasa memberi motivasi.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu peneliti berharap kritik dan saran yang membangun

untuk perbaikan selanjutnya. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis

maupun pihak lain yang memanfaatkannya.

Surakarta, 2012

Penulis

Page 7: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Do good, See good, Be good

(Syn)

Kita tidak bisa berhasil kalau kita mengatakan kita akan gagal

(Dr Mahathir Mohamad)

Rasa percaya diri adalah kunci rahasia pertama dari sukses seseorang.

(Ralph Waldo Emerson)

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil, kita baru yakin kalau kita

telah berhasil melakukannya dengan baik

(Evelyn Underhill)

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan dengan

ketakutan, tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran

(James Thurber)

Page 8: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Tesis ini Aquw persembahkan untuk :

Bapak dan Ibu Aquw tercinta yang selalu mendukung dan memberi semangat

Quw dalam meraih cita-cita

Suami quw dan Bidadari kecil Quw yang selalu sabar memberi dukungan,

semangat, dan kasih sayangnya buat Aquw

Adik Quw Roiela & Fatan tersayang, Aquw bangga punya kalian yang selalu

memberi keceriaan dalam hari-hari Quw

Sohib-sohib Quw makacih banget telah memberi persahabatan yang indah buat

Quw

Teman-teman Pascasarjana kelas Jatim MKK-PdPK UNS angkatan’12

Semua pihak yang gag bisa Aquw sebutkan satu-satu, terima kasih semuanya

Page 9: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

FUNSU ANDIARNA, S541102033. 2012. HUBUNGAN SINDROM

PREMENSTRUASI DAN DISMENORE DENGAN MOTIVASI BELAJAR

MAHASISWA D-III KEBIDANAN STIKES KARYA HUSADA PARE

KEDIRI. Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd., Jarot Subandono, dr., M.Kes., Tesis:

Program Studi Kedokteran Keluarga (Minat Utama Pendidikan Profesi

Kesehatan) Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Latar Belakang: Masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia diantaranya

adalah sebagian besar anak remaja masih belum siap menghadapi tantangan dan

tanggung jawab yang berkaitan dengan proses, fungsi dan perubahan alat

reproduksi yang akan mereka hadapi sejalan dengan meningkatnya umur. Sekitar

80%-95% perempuan antara 16 tahun sampai 45 tahun mengalami gejala-gejala

premenstrual syndrome yang dapat mengganggu dan dismenore adalah penyebab

utama berulang jangka pendek tidak adanya gadis remaja di sekolah dan masalah

umum pada wanita usia reproduksi.

Tujuan: Menganalisis hubungan sindrom premenstruasi dan dismenore dengan

motivasi belajar pada mahasiswa D-III Kebidanan Stikes Karya Husada Pare

Kediri.

Metode: Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada

penelitian ini adalah mahasiswa semester II STIKES KArya Husada Pare Kediri.

Jumlah sampel sebanyak 40 responden diambil dengan teknik Simple Random

Sampling. Teknik analisa data yang digunakan yaitu Regresi ganda (α = 0,05).

Hasil: Terdapat hubungan yang sangat bermakna antara sindrom premenstruasi

dengan motivasi belajar (r = 0,678 dan p = 0,000) dan terdapat hubungan yang

sangat bermakna antara dismenore dengan motivasi belajar (r = 0,500 dan p =

0,001). Berdasarkan analisis determinasi diperoleh sindrom premenstruasi dan

dismenore berpengaruh sebesar 57,1% terhadap motivasi belajar. Hasil uji t

menunjukkan ada hubungan antara sindrom premenstruasi dengan motivasi

belajar thitung > ttabel (5,267 > 2,021) dan terdapat hubungan antara dismenore

dengan motivasi belajar thitung > ttabel (3,105 > 2,021).

Simpulan: Sindrom premenstruasi dan dismenore terbukti mempengaruhi

motivasi belajar, sehingga dibutuhkan wawasan dan pengetahuan untuk

mengatasinya agar mahasiswa tetap bisa menumbuhkan motivasi untuk belajar

Kata Kunci: Sindrom Premenstruasi, Dismenore, Motivasi Belajar

Page 10: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

FUNSU ANDIARNA S541102033. THE CORRELATION OF THE

PREMENSTRUAL SYNDROME AND DYSMENORRHEA TO THE

LEARNING MOTIVATION OF THE STUDENTS OF DIPLOMA III IN

MIDWIFERY SCIENCE OF STIKES KARYA HUSADA OF PARE,

KEDIRI. Principal Advisor: Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd., Co-advisor: Jarot

Subandono, M.Kes. Thesis: The Graduate Program in Family Medicine, Sebelas

Maret university, Surakarta, 2012.

Background: One of the reproductive health problems of adolescent girls in

Indonesia is that some of them have not been ready yet to face challenges and

responsibilities related to processes, functions, and changes in reproductive organs

that they will have along with their maturity. About 80% – 95% of women aged

16 – 45 undergo irritating premenstrual syndrome, and dysmenorrhea is the

leading cause of recurrent short-term school absence in adolescent girls and a

common problem in women of reproductive age.

Objective: The objective of this research is to analyze the correlation of

premenstrual syndrome and dysmenorrhea to the learning motivation of the

students of Diploma III of Stikes Karya Husada of Pare, Kediri.

Method: This research used the analytical observational research method with the

cross-sectional design. The population of the research was all of the students of

Diploma III in Midwifery Science in Semester II of Stikes Karya Husada of Pare,

Kediri. The samples of the research consisted of 40 respondents and were taken

by using the simple random sampling technique. The data of the research were

analyzed by using the multiple regression technique of analysis (α = 0.05).

Result: The results of the research show that there is a very significant correlation

between the premenstrual syndrome and the students’ learning motivation (r =

0.678 and p = 0.000), and there is a very significant correlation between the

dysmenorrhea and the students’ learning motivation (r = 0.500 and p = 0.000).

The determination analysis shows that the premenstrual syndrome and the

dysmenorrhea have an effect of 57.1% on the students’ learning motivation. In

addition, the t test shows that there is a correlation between the premenstrual

syndrome and the students’ learning motivation as indicated by the value of tcount

= 5.267 > that of ttable = 2.021, and there is a correlation between the

dysmenorrhea and the students’ learning motivation as shown by the value of tcount

= 3.105 > that of ttable = 2.021.

Conclusion: Based on the results of the research, a conclusion is drawn that the

premenstrual syndrome and the dysmenorrhea are evidently affecting the

students’ learning motivation. Therefore, the perspective and knowledge to deal

with the problem are needed so that the students are motivated to learn.

Keywords: Premenstrual Syndrome, Dysmenorrhea, and Learning Motivation.

Page 11: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN HAK PUBLIKASI ..................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN........................................................................................... viii

ABSTRAK ..................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ................................................................................ 6

B. Penelitian yang Relevan .............................................................. 29

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 30

D. Hipotesis Penelitian..................................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ........................................................................ 35

B. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 36

C. Populasi Penelitian ...................................................................... 36

D. Sampel dan Teknik Sampling ..................................................... 36

E. Kriteria Retriksi........................................................................... 37

F. Variabel Penelitian ...................................................................... 38

G. Definisi Operasional Variabel ..................................................... 39

Page 12: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H. Instrumentasi .............................................................................. 40

I. Pengumpulan dan Pengolahan Data ............................................ 45

J. Rencana Analisis Data ................................................................ 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 48

B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ........................... 48

C. Analisis Univariat ....................................................................... 49

D. Analisis Multivariat..................................................................... 51

E. Pembahasan ................................................................................. 57

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ..................................................................................... 61

B. Implikasi...................................................................................... 61

C. Saran............................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Sindrom Premenstruasi ........................... 40

Tabel 3.2 Deskripsi Hipotetik Data Penelitian .......................................... 41

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Dismenore ............................................... 42

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar ....................................... 43

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Sindrom Premenstruasi ........................... 49

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Dismenore ............................................... 50

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar ..................................... 50

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data (One-Sample Kolomogorov

Smirnov Test) Sindrom Premenstruasi, Dismenore, dan

Motivasi Belajar ........................................................................ 51

Tabel 4.5 Hasil Uji Linearitas Data (ANOVA Table) Sindrom

Premenstruasi dengan Motivasi Belajar ................................... 52

Tabel 4.6 Hasil Uji Linearitas Data (ANOVA Table) Dismenore dan

Motivasi Belajar ....................................................................... 52

Tabel 4.7 Hasil Uji Pearson Korelasi (r) Sindrom Premenstruasi dan

Dismenore dengan Motivasi Belajar ........................................ 53

Tabel 4.8 Hasil Analisis Determinasi Sindrom Premenstruasi dan

Dismenore dengan Motivasi Belajar ........................................ 54

Tabel 4.9 Hasil Uji Anova Sindrom Premenstruasi dan Dismenore

dengan Motivasi Belajar .......................................................... 54

Tabel 4.10 Hasil Koefisien Regresi Secara Parsial Sindrom

Premenstruasi dan Dismenore dengan Motivasi Belajar ......... 55

Page 14: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 3. Lembar Persetujuan Subyek Penelitian (Informed Consent)

Lampiran 4. Lembar Kuesioner

Lampiran 5. Lembar Data Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Lembar Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 7. Lembar Data Penelitian

Lampiran 8. Lembar Analisa Data

Lampiran 9. Lembar Surat Ijin Penelitian di STIKES Karya Husada Pare Kediri

Lampiran 10. Lembar Surat Rekomendasi Penelitian di STIKES Karya Husada

Pare Kediri

Lampiran 11. Lembar Konsultasi Pembimbing

Lampiran 12. Riwayat Hidup

Page 15: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia diantaranya adalah

sebagian besar anak remaja masih belum siap menghadapi tantangan dan

tanggung jawab yang berkaitan dengan proses, fungsi dan perubahan alat

reproduksi yang akan mereka hadapi sejalan dengan meningkatnya umur.

Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang

benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya.

Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah

laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi (BKKBN, 2005).

Salah satu gangguan kesehatan yang sulit diidentifikasi secara akurat

pada wanita adalah kumpulan gejala- gejala yang dikenal sebagai sindrom

premenstruasi (Premenstrual Syndrome, PMS). Sindrom premenstruasi adalah

kumpulan gejala fisik, psikologis, dan perilaku yang terjadi selama akhir fase

luteal dalam siklus menstruasi dan berakhir dengan awitan menstruasi

(Varney, 2006). Sindrom pre-menstruasi merupakan kumpulan gejala fisik,

psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita yang

terjadi akibat perubahan hormonal pada tahap luteal dari siklus menstruasi.

Sekitar 20-40% wanita yang mengalami PMS selalu merasa kurang sehat

selama menjelang menstruasi (Hasan, 2011).

Page 16: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bayer Schering Pharma memprakarsai studi yang dilakukan lembaga

penelitian independen, Juli 2008, dengan jumlah responden 1.602 orang di

Australia, Hongkong, Pakistan dan Thailand. Hasilnya, 22 % dari wanita di

Asia Pasifik mengalami PMS. Sebanyak 95% perempuan mengalami gejala

premenstruasi. Sindrom premenstruasi sedang hingga berat diderita berturut-

turut oleh 3.9% dan 1.1%, angka tersebut lebih rendah dibanding perempuan

Barat, Cina ataupun Jepang. Gejala premenstruasi sedang hingga berat dan

PMDD (Premenstrual Dysphoric Disorder) diderita oleh 5% perempuan, dan

terutama mengenai usia 20-29 tahun (Emilia, 2008). Sekitar 80%-95%

perempuan antara 16 tahun sampai 45 tahun mengalami gejala-gejala

premenstrual syndrome yang dapat mengganggu (Zulaikha, 2010).

Menstruasi merupakan salah satu proses perubahan yang terjadi pada

masa pubertas yang menandai kematangan organ reproduksi. Menstruasi

adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai

pelepasan (deskuamasi) endometrium. Menstruasi yang terjadi tiap bulan

sering menjadi hal yang menakutkan bagi remaja putri yang sering mengalami

kesakitan atau dismenore. Akan tetapi, bagi yang tidak mengalami dismenore,

mereka akan tenang menghadapi tanpa ada rasa takut (Hendrik, 2006).

Dismenore adalah penyebab utama berulang jangka pendek tidak adanya

gadis remaja di sekolah dan masalah umum pada wanita usia reproduksi.

Faktor risiko untuk dismenore termasuk nulliparity, aliran menstruasi berat,

merokok, dan depresi (French, 2005). Dismenore atau nyeri menstruasi adalah

satu masalah ginekologi yang sering dikeluhkan. Banyak remaja putri yang

Page 17: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengalami hal yang tidak menyenangkan selama menstruasi. Istilah

dismenore digunakan bila rasa nyeri dapat menganggu aktivitas sehari-hari

dan membutuhkan pengobatan (Decherney, 2007)

Angka kejadian dismenore di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari

50% wanita di setiap negara mengalaminya. Di Amerika Serikat angka

prosentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia

di perkirakan 55% wanita usia reproduktif tersiksa oleh nyeri selama

menstruasi. Angka kejadian dismenore tipe primer di Indonesia adalah sekitar

54,89% sedangkan sisanya adalah tipe sekunder (Proverawati, 2009).

Sardiman (2010) menyatakan beberapa pendapat tentang motivasi

belajar antara lain: motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non

intelektual. Peranan motivasi yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah,

merasa senang dan semangat untuk belajar.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain:

(1) faktor eksternal yaitu faktor dari luar individu yang terbagi menjadi dua:

faktor sosial meliputi faktor manusia lain baik hadir secara langsung atau tidak

langsung dan faktor non sosial meliputi keadaan udara, suhu udara, cuaca,

waktu, tempat belajar, dan lain-lain, (2) faktor internal yaitu faktor dari dalam

diri individu yang terbagi menjadi dua: faktor fisiologis meliputi keadaan

jasmani dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis dan faktor psikologis meliputi

minat, kecerdasan, dan persepsi (Suryabrata, 2004).

Page 18: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Rumusan Masalah

1. Adakah Hubungan Sindrom Premenstruasi dengan Motivasi Belajar pada

Mahasiswa D-III Kebidanan Stikes Karya Husada Pare Kediri?

2. Adakah Hubungan Dismenore dengan Motivasi Belajar pada Mahasiswa

D-III Kebidanan Stikes Karya Husada Pare Kediri?

3. Adakah Hubungan Sindrom Premenstruasi dan Dismenore dengan

Motivasi Belajar pada Mahasiswa D-III Kebidanan Stikes Karya Husada

Pare Kediri?

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sindrom premenstruasi dan

dismenore dengan motivasi belajar pada mahasiswa D-III Kebidanan

Stikes Karya Husada Pare Kediri.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui sindrom premenstruasi pada mahasiswa D-III

Kebidanan Stikes Karya Husada Pare Kediri

b. Untuk mengetahui dismenore pada mahasiswa D-III Kebidanan Stikes

Karya Husada Pare Kediri

c. Untuk mengetahui motivasi belajar pada mahasiswa D-III Kebidanan

Stikes Karya Husada Pare Kediri

Page 19: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Untuk menganalisis hubungan sindrom premenstruasi dan dismenore

dengan motivasi belajar pada mahasiswa D-III Kebidanan Stikes Karya

Husada Pare Kediri.

D. Manfaat

1. Teoritis

Sebagai pertimbangan masukan untuk menambah wawasan tentang

hubungan sindrom premenstruasi dan dismenore dengan motivasi belajar.

2. Aplikatif

Memberikan manfaat bagi mahasiswa untuk mengetahui dan

memahami tentang dampak sindrom premenstruasi dan dismenore

terhadap motivasi belajar sehingga mampu mengatasi dampak sindrom

premenstruasi dan dismenore dengan harapan dapat meningkatkan

motivasi belajar.

Page 20: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Sindrom Prementruasi

a. Pengertian

Sindrom premenstruasi adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan

perilaku yang terjadi selama akhir fase luteal dalam siklus menstruasi dan

berakhir dengan awitan menstruasi (Varney, 2006).

Premenstrual tension merupakan keluhan-keluhan yang biasanya

mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan

menghilang sesudah haid datang walaupun kadang-kadang berlangsung

terus sampai haid berhenti (Prawirohardjo, 2005).

Manuaba (1998) mengemukakan bahwa, sindrom premenstruasi

adalah keluhan yang terjadi sekitar beberapa hari sebelum bahkan sampai

saat menstruasi berlangsung.

b. Etiologi

Saryono (2009) menyatakan, penyebab terjadinya sindrom

premenstruasi berhubungan dengan beberapa faktor antara lain :

a. Faktor hormonal

Yakni terjadi ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan

progesteron. Kadar hormon estrogen sangat berlebih dan melampaui

batas normal sedangkan hormon progesteron menurun.

Page 21: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Faktor kimiawi

Faktor kimiawi sangat mempengaruhi munculnya sindrom

premenstruasi. Rendahnya kadar dan aktivitas serotonin menimbulkan

gejala sindrom premenstruasi. Selain itu peningkatan prolaktin

menyebabkan keterlambatan ovulasi dan menurunkan level

progesteron yang menyebabkan sindrom premenstruasi.

c. Faktor genetik

Faktor genetik juga memainkan suatu peran yang sangat penting,

yaitu insidensi sindrom premenstruasi dua kali lebih tinggi pada

kembar satu telur (monozigot) dibanding kembar dua telur.

d. Faktor psikologis

Faktor psikis, yaitu stres sangat besar pengaruhnya terhadap

kejadian PMS. Gejala-gejala sindrom premenstruasi akan semakin

menghebat jika di dalam diri seseorang wanita terus menerus

mengalami tekanan.

e. Faktor gaya hidup

Faktor gaya hidup dalam diri wanita terhadap pengaturan pola

makan juga memegang peranan penting. Makanan terlalu banyak

garam menyebabkan retensi cairan. Terlalu banyak mengkonsumsi

minuman beralkohol dan berkafein dapat mengganggu suasana hati

dan melemahkan tenaga. Selain itu kurangnya asupan vitamin B6,

kalsium, dan magnesium dapat menyebabkan gejala sindrom

premenstruasi semakin memburuk.

Page 22: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Prawirohardjo (2005) mengemukakan, etiologi sindrom premenstruasi

tidak jelas, akan tetapi satu faktor yang memegang peranan penting adalah

ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron dengan akibat retensi

cairan dan natrium, penambahan berat badan dan kadang edema. Dalam

hubungan dengan kelainan hormonal, rupanya terdapat defisiensi luteal

dan pengurangan produksi progesteron. Faktor kejiwaan, masalah dalam

keluarga, masalah sosial juga memegang peranan penting.

Wanita yang baik keseimbangan psiko-emosionalnya, yang

menganggap haid itu wajar, tidak mudah menderita tegangan prahaid.

Sebaliknya wanita psiko-neurotik, yang menganggap haid itu sebagai

suatu kelainan lebih mudah menunjukkan gejala- gejala yang berlebihan.

Karena itu gangguan jiwa dan emosi dapat dipandang sebagai dasar,

sedang perubahan-perubahan organo-bioligik sebagai faktor pencetus

(precipating factor) dari tegangan prahaid (Prawirohardjo, 2005).

c. Gejala

Saryono (2009) menyatakan, kriteria yang diperlukan untuk

menegakkan diagnosis PMS (Premenstrual Syndrome) adalah gejala harus

ada selama 5 hari menjelang fase premenstruasi dan berakhir dalam 4 hari

setelah menstruasi mulai, dan mempengaruhi beberapa aktivitas normal.

Salah satu gejala yang harus ada (Group A) adalah :

a. Depresi alam perasaan, perasaan putus asa

b. Cemas, tegang

c. Perubahan mood secara tiba-tiba

Page 23: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Marah, irritabel.

Sedangkan gejala tambahan (Group B) adalah :

a. Penurunan ketertarikan pada aktivitas sehari-hari

b. Kesulitan dalam konsentrasi

c. Kelemahan, kurang energi

d. Perubahan rasa, banyak makan, pilih-pilih makan

e. Ganguan tidur

f. Gejala fisik seperti: payudara menegang, bengkak, sakit kepala, sakit

sendi atau otot, penambahan berat badan.

Bila wanita sedikitnya terdapat salah satu gejala dalam grup A dan

empat gejala tambahan dalam grup B maka dapat diketegorikan

mengalami sindrom premenstruasi. Gejala umum lain yang mungkin

ditemukan adalah:

a. Perubahan fisik

1) Gejala-gejala gastrointestinal

Seperti : Sakit punggung, perut kembung, perubahan nafsu

makan, sembelit/diare, daerah panggul terasa berat atau tertekan,

mual, muntah, penambahan berat badan, bengkak abdominal, kram

abdominal, kram pada kandung kemih

2) Gejala-gejala pada payudara

Seperti payudara terasa penuh, bengkak, mengeras dan nyeri.

Page 24: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Permasalahan pada kulit.

Seperti : hot flashes (kulit wajah, leher, dada tampak merah dan

terasa terbakar), kelainan kulit (jerawat dan neurodermatitis), dan

sariawan.

4) Gejala-gejala vaskuler dan neurologi

Seperti : pusing, pingsan, tidak bertenaga, kelelahan yang luar

biasa, pembengkakan jaringan atau nyeri persendian, sendi dan otot

lemas, debaran jantung/hati, kekejangan otot, koordinasi yang

berkurang.

5) Keluhan-keluhan mata

Seperti radang selaput mata dan gangguan penglihatan.

6) Permasalahan pada pernapasan

Seperti : peradangan infeksi dan alergi.

7) Gangguan cairan tubuh

Seperti retensi cairan tubuh di payudara, tungkai, lutut, dan

otak yang menyebabkan pembengkakan dan sakit kepala.

b. Perubahan suasana hati

Seperti: mudah marah, cemas, depresi, mudah tersinggung, gelisah,

sebentar sedih, sebentar gembira, agresif, tertekan, kesepian, gugup,

ketiadaan kendali, hilangnya gambaran diri, hipersensitif secara

emosional, kemurungan.

c. Perubahan mental

Seperti : kalut, bingung, sulit berkonsentrasi, pelupa, isolasi sosial.

Page 25: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Perubahan tingkah laku

Seperti : perubahan libido, perubahan pola tidur, perubahan nafsu

makan.

Emilia (2008) mengemukakan, gejala-gejala sindrom premenstruasi

diantaranya:

a. Mood yang buruk

b. Gelisah

c. Sedih

d. Marah

e. Berkurangnya minat kerja, pekerjaan rumah atau aktivitas social

f. Susah berkonsentrasi

g. Mudah lelah dan berkurangnya energi

h. Nafsu makan naik

i. Insomnia atau hipersomnia

j. Penimbunan cairan

k. Gejala fisik seperti dada lembut, sakit kepala, sakit otot, penambahan

berat badan.

Bahar (2010) menyatakan, tanda dan gejala premenstruasi sindrom

dibagi dalam dua gejala antara lain:

a. Tanda-tanda psikis dan tingkah laku

Meliputi: perubahan nafsu makan, mudah tersinggung/marah,

mood berubah-ubah, menangis tiba-tiba, perubahan libido, konsentrasi

dan daya ingat menurun, cemas, depresi, agresif.

Page 26: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Tanda-tanda fisik

Meliputi: sakit kepala atau migren, payudara nyeri, lelah/letih, lesu

(fatigue), gangguan tidur (insomnia), perut kejang/kembung,

diare/sembelit, sakit kepala, sendi atau otot lemah/lemas, sakit

punggung, timbul jerawat, kram pada kandung kemih, pembengkakan

tungkai kaki dan lutut, berat badan naik.

Prawiroharjo (2005) menyatakan, gejala-gejala premenstruasi dapat

dibagi dalam dua kelompok:

a. Gejala-gejala psiko emosional : sukar konsentrasi, rasa takut yang

berlebihan (overanxiety), mudah tersinggung, mudah marah dan

depresi.

b. Gejala- gejala fisik : sefalgia, insomnia, takikardi, anoreksia, nausea

dan vomitus, perut kembung, rasa penuh di perut dan payudara,

gangguan defekasi dan miksi, nyeri perut/panggul/pinggang dan

sebagainya.

2. Dismenore

a. Pengertian

Istilah dysmenorrheal berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari

dys yang berarti gangguan serta menorrhea yang berarti aliran bulanan.

Jadi dismenore berarti gangguan atau rasa sakit saat menstruasi.

Dismenore juga diartikan sebagai rasa sakit yang menyertai menstruasi

sehingga dapat menimbulkan gangguan pekerjaan sehari-hari. Derajat rasa

Page 27: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

nyerinya bervariasi mencakup ringan yang berlangsung beberapa saat dan

masih dapat meneruskan aktivitas sehari-hari, sedang yang memerlukan

obat untuk menghilangkan rasa sakit tetapi masih dapat meneruskan

pekerjaannya, dan berat yang memerlukan istirahat dan pengobatan untuk

menghilangkan nyerinya (Manuaba, 2008).

Dismenore atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering

menyebabkan wanita-wanita pergi ke dokter untuk konsultasi dan

pengobatan karena gangguan ini sifatnya subyektif, berat atau

intensitasnya sukar dinilai. Walaupun frekuensi dismenore cukup tinggi

dan penyakit ini sudah lama dikenal, namun sampai sekarang

patogenesisnya belum dapat dipecahkan dengan memuaskan.

(Prawiroharjo, 2005).

Benson dan Pernoll (2008) menyatakan, dismenorrhoea merupakan

kejang perut yang hebat dan sangat sakit tepat sebelum atau selama

menstruasi. Keadaan ini mengenai 75% dari wanita yang mengalami

menstruasi.

b. Pembagian dismenore

Dismenore dibagi atas :

1) Dismenore primer

Dismenore primer adalah nyeri menstruasi yang disebabkan oleh

hormon yang mengendalikan uterus dan tidak dijumpai kelainan

anatomis (Manuaba, 2008). Nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan

pada alat- alat genital yang nyata. Dismenore primer terjadi beberapa

Page 28: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

waktu setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, oleh

karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama setelah menarche

umumnya berjenis anovulator yang tidak disertai dengan rasa nyeri,

dan mencapai maksimal antara usia 15 dan 25 tahun. Frekuensi

menurun sesuai dengan pertambahan usia dan biasanya berhenti

setelah melahirkan. Rasa nyeri datang tidak lama sebelumnya atau

bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa

jam, walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari.

Sifat rasa nyeri adalah kejang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas

pada perut bawah, tetapi dapat menyebar ke daerah pinggang dan paha.

Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual, muntah, sakit

kepala, diare, iritabilitas, dan sebagainya (Prawiroharjo, 2005).

Etiologi: dysmenorrhoea primer terjadi akibat endometrium

mengandung prostaglandin dalam jumlah tinggi. Di bawah pengaruh

progesteron selama fase luteal siklus mentruasi, endometrium yang

mengandung prostaglandin meningkat, mencapai tingkat maksimum

pada awal menstruasi. Prostaglandin menyebabkan kontraksi

miometrium yang kuat dan mampu menyempitkan pembuluh darah,

mengakibatkan iskemia, disintegrasi endometrium, perdarahan dan

nyeri (Morgan, 2009).

Faktor risiko dismenore primer adalah usia saat menarche <12

tahun, nullyparity (belum pernah melahirkan anak), darah menstruasi

berjumlah banyak atau masa menstruasi yang panjang, merokok,

Page 29: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

adanya riwayat nyeri menstruasi pada keluarga, serta kegemukan

(Proverawati, 2009).

Dismenore primer terjadi 2-3 tahun setelah menarche dan

mencapai maksimalnya pada usia 15-20 tahun. Rasa nyeri yang timbul

tidak lama sebelum haid atau bersama-sama dengan permulaan haid

dan berlangsung untuk beberapa jam, bahkan satu hari maupun lebih.

Nyeri tersebut terutama dirasakan di daerah perut bagian bawah, tetapi

dapat menjalar ke punggung atau ke permukaan dalam paha (Hendrik,

2006).

Orang yang mengalami dismenore primer mungkin kelihatan lemas

dan pucat, banyak berkeringat serta merasa sangat tidak enak badan.

Hal lain yang umumnya terjadi adalah mual dan muntah, sakit kepala,

bahkan kadang-kadang bisa pingsan. Selain itu sering timbul rasa tidak

enak ketika buang air kecil dan besar serta kadang-kadang disertai

diare (Knight, 2004).

2) Dismenore sekunder

Dismenore sekunder adalah rasa nyeri yang terjadi saat terjadi

menstruasi yang disebabkan kelainan uterus (Manuaba,2008).

Dismenore sekunder meliputi keadaan atau kelainan pelvis yang

menyebabkan rasa sakit. Dismenore sekunder biasanya didapat pada

masa yang lebih lanjut dalam kehidupan (> 30 tahun). Keadaan-

keadaan yang menyebabkan dismenore adalah endometriosis, penyakit

peradangan pelvis, adenomiosis, polip endometrium yang

Page 30: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menyebabkan sumbatan aliran keluar serviks dan stenosis serviks.

Keadaan ini harus dicari dan dikenali sehingga dapat diterapi secara

spesifik sesuai kebutuhan (Benson, 2009).

Dismenore sekunder jarang terjadi sebelum usia 30 tahun dan lebih

sering tampak pada wanita yang berusia lebih dari 35 tahun. Kadang-

kadang rasa nyeri berhubungan dengan penyakit yang sebenarnya

menyerang pinggul yang dikenal dengan endometriosis. Nyeri kram

perut terjadi 2-3 hari sebelum masa haid dimulai. Nyeri makin hebat di

akhir masa perdarahan haid. Pada saat itu, nyerinya mencapai puncak

dan berlangsung selama dua hari atau lebih (Hendrik, 2006).

c. Etiologi dismenore

Penyebab dismenore primer menurut Prawiroharjo (2005), yaitu:

1) Faktor endokrin

Rendahnya kadar progesterone pada fase akhir korpus luteum.

Menurut Novak dan Reynolds, hormone progesterone menghambat

atau mencegah kontraktilitas uterus. Menurut Clitheroe dan Pickles,

endometrium dalam fase sekresi memproduksi prostaglandin F2

sehingga menyebabkan kontraksi otot-otot polos. Jika kadar

prostaglandin yang berlebihan memasuki peredaran darah, maka selain

dismenore dapat juga dijumpai efek lainnya seperti: nausea, muntah,

diare, flushing. Jelaslah bahwa peningkatan kadar prostaglandin

memegang peranan penting pada timbulnya dismenore primer.

Page 31: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Kelainan organik

Seperti: retrofleksia uterus, hipoplasia uterus, obstruksi kanalis

servikalis, mioma submukosum bertangkai, polip endometrium.

3) Faktor kejiwaan atau gangguan psikis

Seperti: rasa bersalah, ketakutan seksual, takut hamil, hilangnya

tempat berteduh, konflik dengan kewanitaanya, dan imaturitas.

4) Faktor konstitusi

Seperti: anemia, penyakit menahun, dan sebagainya dapat

mempengaruhi timbulnya dismenore.

5) Faktor alergi

Smith mengemukakan, penyebab alergi adalah toksin haid.

Menurut riset, ada asosiasi antara dismenore dengan urtikaria, migren,

dan asma bronkiale.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi dismenore

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dismenore menurut

Arulkumaran (2006), antara lain:

1) Faktor menstruasi

a) Menarche dini, gadis remaja denga usia menarche dini, insiden

dismenorenya lebih tinggi

b) Masa menstruasi yang panjang, terlihat bahwa perempuan dengan

siklus yang panjang mengnalami dismenore yang lebih parah.

2) Paritas, insiden dismenore lebih rendah pada wanita multiparitas. Hal

ini menunjukkan bahwa insiden dismenore primer menurun setelah

Page 32: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pertama kali melahirkan juga akan menurun dalam hal tingkat

keparahan.

3) Olahraga, berbagai jenis olahraga dapat mengurangi dismenore. Hal ini

juga terlihat bahwa kejadian dismenore pada atlet lebih rendah,

kemungkinan karena siklus yang anovulasi. Akan tetapi, bukti untuk

penjelasan itu masih kurang.

4) Pemilihan metoda kontrasepsi, jika menggunakan kontrasepsi oral

sebaiknya dapat menentukan efeknya untuk menghilangkan atau

memperburuk kondisi. Selain itu, penggunaan jenis kontrasepsi

lainnya dapat mempengaruhi nyeri dismenore.

5) Riwayat keluarga, mungkin dapat membantu untuk membedakan

endometritis dengan dismenore primer

6) Faktor psikologis

Pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika

mereka tidak mendapat penjelasan yang baik tentang proses haid,

mudah timbul dismenore. Selain itu, stress emosional dan ketegangan

yang dihubungkan dengan sekolah atau pekerjaan memperjelas

beratnya nyeri.

e. Derajat dismenore

Setiap menstruasi menyebabkan rasa nyeri, terutama pada awal menstruasi

namun dengan kadar nyeri yang berbeda-beda. Dismenore secara siklik

dibagi menjadi tiga tingkat keparahan, yaitu:

Page 33: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Dismenore ringan

Dismenore yang berlangsung beberapa saat dan klien masih dapat

melaksanakan aktifitas sehari-hari.

2) Dismenore sedang

Dismenore ini membuat klien memerlukan obat penghilang rasa nyeri

dan kondisi penderita masih dapat beraktivitas.

3) Dismenore berat

Dismenore berat membuat klien memerlukan istirahat beberapa hari

dan dapat disertai sakit kepala, migrain, pingsan, diare, rasa tertekan,

mual dan sakit perut.

(Manuaba, 1999).

f. Penanganan dismenore

Penanganan dismenore primer menurut Knight (2004), adalah

1) Pemberian penjelasan dan nasihat

Pada orang yang mengalami dismenore perlu dijelaskan bahwa

dismenore adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan.

Hendaknya diadakan penjelasan dan diskusi mengenai cara hidup,

pekerjaan, dan lingkungan. Kemungkinan salah informasi mengenai

haid atau adanya tabu atau takhayul mengenai haid perlu dibicarakan.

Nasihat-nasihat mengenai makanan sehat, istirahat yang cukup, dan

olahraga mungkin berguna.

Page 34: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Pemberian obat analgesik

Banyak obat analgesik yang dapat diberikan sebagai terapi

simptomatik. Jika rasa nyerinya berat, diperlukan istirahat di tempat

tidur dan kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi rasa

sakit. Obat analgesik yang sering diberikan adalah kombinasi aspirin,

fenasetin, dan kafein. Obat tersebut sebaiknya diminum setelah makan

karena dapat menimbulkan rasa mual akibat iritasi asam lambung.

3) Pemberian obat anti inflamasi (NSAIDs)

Obat-obat anti inflamasi seperti indomethacin, ibuprofen, dan

ketoprofen dapat menyembuhkan. Obat-obat tersebut merusak

hormone prostaglandin di dalam rahim sehingga menghentikan

aktivitasnya dan mengurangi gejala. Hendaknya pengobatan diberikan

sebelum haid mulai, 1 sampai 3 sebelum haid, dan pada hari pertama

haid.

4) Terapi hormonal

Pil kontrasepsi efektif untuk mengurangi dismenore. Hormon-

hormon yang ada dalam pil tersebut efektif menghalangi terjadinya

ovulasi sehingga terbentuknya progesterone dan menghentikan

pembuatan prostaglandin.

Pengobatan dismenore sekunder harus disesuaikan dengan

penyebabnya misalnya dengan laparoskopi, histerektomi, presakral

neurektomi (Arulkumaran, 2006)

Page 35: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Motivasi Belajar

a. Pengertian motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu

tersebut bertindak atau berbuat. Motivasi adalah dorongan dasar yang

menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dengan demikian, motivasi

merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha

mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi

kebutuhannya (Hamzah, 2011).

Motif/motivasi secara umum juga dapat diartikan sebagai upaya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 2010).

Motivasi sebagai faktor inner atau batin berfungsi menimbulkan,

mendasari, mengarahkan, perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan

baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya

akan semakin besar kesuksesan belajarnya (Ahmadi, 2004).

Suryabrata (2004) berpendapat bahwa motif adalah keadaan dalam

pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan. Jadi, motif bukanlah hal

yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya

karena sesuatu yang dapat kita saksikan. Tiap aktivitas yang dilakukan

oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang

itu, kekuatan pendorong inilah yang kita sebut motif. Kesimpulan ini juga

senada dengan Hadis (2008), bahwa dengan mengacu pada kata motif,

Page 36: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi

aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan

untuk mencapai tujuan sangat mendesak.

Mengacu pada kebanyakan definisi maka Purwanto (2004)

menyebutkan bahwa motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu

menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia.

Berikut penjelasannya:

1) Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu,

memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya

kekuatan dalam hal ingatan, respon-respon efektif, dan kecenderungan

mendapat kesenangan.

2) Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan

demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu

diarahkan terhadap sesuatu.

3) Untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus

menguatkan atau reinforce intensitas dan arah dorongan-dorongan dan

kekuatan-kekuatan individu.

b. Pengertian belajar

Belajar sebagai perubahan perilaku terjadi setelah siswa mengikuti

atau mengalami suatu proses belajar mengajar, yaitu hasil belajar dalam

bentuk penguasaan kemampuan atau ketrampilan tertentu. Belajar

merupakan suatu penekanan yang diperoleh berkat adanya interaksi antara

individu dengan lingkunganya. Belajar menunjukkan suatu proses

Page 37: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perubahan perilaku atau pribadi seseorang, berdasarkan praktik dan

pengalaman tertentu. Dalam hal ini, belajar perlu dibedakan dengan

konsep yang berhubungan dengan berfikir, berperilaku, perkembangan,

dan perubahan. Hal di atas sesuai dengan pernyataan Winkel bahwa

belajar pada manusia bisa dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental-

psikis yang berinteraksi aktif dengan lingkunganya, dan menghasilkan

perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap.

Perubahan tersebut bersifat relatif konstan dan berbekas (Hamzah, 2011).

Pengertian belajar menurut Purwanto (2004) adalah bahwa: Belajar

merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu

dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada

kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. Belajar

merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman

dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau

kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan-

perubahan yang terjadi pada seorang bayi.

c. Pengertian motivasi belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.

Menurut Iskandar (2009) motivasi belajar adalah daya penggerak dari

dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah

pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman. Motivasi ini tumbuh

karena ada keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami sesuatu dan

Page 38: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mendorong serta mengarahkan minat belajar siswa sehingga sungguh-

sungguh untuk belajar dan termotivasi untuk mencapai prestasi.

d. Macam-macam motivasi belajar

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi instriksik adalah daya dorongan dari dalam diri

seseorang untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujuan yang

diinginkan (Iskandar, 2009). Motivasi intrinsik bersifat riil dan

merupakan motivasi yang sesungguhnya. Yang terpenting dalam

motivasi adalah hasrat untuk berprestasi yang baik, tidak menurut

ukuran dan pandangan orang lain melainkan menurut pandangan diri

sendiri sehingga mahasiswa menuntut tanggung jawab dan diri sendiri

dalam mengenal taraf keberhasilan (prestasi belajar) yang

diperolehnya (Soemarsono, 2007).

Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi intrinsik merupakan daya

dorong seorang mahasiswa untuk terus belajar berdasarkan suatu

kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berhubungan dengan

aktivitas belajar. Apabila seorang mahasiswa telah memiliki motivasi

intrinsik dalam dirinya maka secara sadar daya dorong individu

tersebut digunakan sebagai kekuatan melakukan aktivitas belajar yang

berhubungan dengan kebutuhan dan kegunaan untuk saat sekarang dan

masa mendatang (Iskandar, 2009).

Page 39: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Motivasi Ekstrinsik.

Motivasi ekstrinsik adalah daya dorongan dari luar diri seorang

mahasiswa yang berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri

(Iskandar, 2009). Motivasi ekstrinsik akan aktif dan berfungsi karena

adanya rangsangan dari luar diri mahasiswa.

Beberapa bentuk motivasi ekstrinsik dalam kegiatan

pembelajaran menurut Winkel dalam Yamin (2007) dapat berupa

belajar demi memenuhi kewajiban, belajar demi menghindari hukuman

yang diancamkan, belajar demi memperoleh hadiah material yang

disajikan, belajar demi meningkatkan gangsi dan belajar demi

memperoleh pujian dari orang tua atau dosen.

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Motivasi belajar tumbuh dalam diri mahasiswa dipengaruhi oleh

beberapa faktor baik dari dalam maupundari luar. Menurut suciati dan

Prastya dalam Nursalam dan Efendi (2008), faktor tersebut meliputi cita-

cita dan aspirasi, kemampuan mahasiswa, kondisi mahasiswa, kondisi dan

lingkungan belajar, unsure-unsur dinamis dalam pembelajaran serta upaya

dalam membelajarkan mehasiswa.

1) Cita-cita dan aspirasi

Cita-cita merupakan faktor pendorong yang dapat menambah

semangat sekaligus memberikan tujuan yang jelas dalam belajar. Cita-

cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsic maupun ekstrinsik

karena terwujudnya cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. Cita-

Page 40: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cita yang bersumber dari dalam diri sendiri akan membuat seseorang

melakukan upaya lebih banyak. Indikasi dari ghal tersebut yaitu sifat

ingin tahu dan ingin menyelidiki hal yang lebih luas, kreativitas yang

tinggi, berkeinginan untuk memperbaiki kegagalan yang pernah

dialami, berusaha agar teman dan guru memiliki kemampuan bekerja

sama, berusaha menguasai seluruh mata pelajaran serta beranggapan

bahwa semua mata pelajaran itu penting.

2) Kemampuan mahasiswa

Kemampuan mahasiswa akan mempengaruhi motivasi belajar.

Kemampuan yang dimaksud adalah segala potensi yang berkaitan

dengan itelektual ataun intelegensi. Kemampuan psikomotorik juga

akan mempengaruhi motivasi.

3) Kondisi mahasiswa

Keadaan mahasiswa secara jasmaniah dan rohaniah akan

mempengaruhi motivasi belajar. Kondisi jasmaniah dan rohaniah yang

sehat mendukung pemusatan perhatian dan gairah dalam belajar.

4) Kondisi dan lingkungan belajar

Kondisi dan lingkungan belajar dapat berupa keadaan alam,

lingkungan tempat tinggal, pergaulan kemasyarakatan dan lingkungan

institusi penyelenggara dosen. Kondisi lingkungan belajar juga

termasuk hal yang penting untuk diperhatikan. Lingkungan yang

kondusif juga ikut mempengaruhi minat dan kemauan belajar

seseorang.

Page 41: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5) Unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran

Mahasiswa mempunyai perasaan, perhatian, ingatan, kemauan

dan pengalaman hidup yang turut mempengaruhi minat dan motivasi

dalam belajar baik secara langsung maupun tidak langsung.

6) Upaya dosen dalam membelajarkan mahasiswa

Dosen merupakan salah satu stimulus yang sangat besar

pengaruhnya dalam memotivasi mahasiswa untuk belajar. Kemampuan

merancang bahan ajar dan perilaku merupakan bagian dari upaya

pembelajaran.

f. Fungsi motivasi belajar

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motrivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan

dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan

menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik,

sebab tidak serasi dengan tujuan (Sardiman, 2010).

Page 42: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

g. Strategi menumbuhkan motivasi belajar

Sardiman mengemukakan dalam Hadis (2008), bahwa ada beberapa

bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di

sekolah, yaitu: memberikan angka kepada peserta didik, memberikan

hadiah, menciptakan situasi kompetisi di kelas, melibatkan ego peserta

didik, memberikan ulangan, mengetahui hasil ulangan, memberikan

pujian, memberikan hukuman, menumbuhkan hasrat untuk belajar kepada

peserta didik, menumbuhkan minat dan merumuskan tujuan belajar yang

diakui dan diterima oleh anak.

h. Indikator motivasi belajar

Indikator motivasi belajar menurut Hamzah (2011) dapat

diklasifikasikan berdasarkan keberadaan faktor-faktor sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4) Adanya penghargaan dalam belajar

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif

Indikator tersebut diatas memungkinkan seorang siswa dapat belajar

dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Page 43: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Anita Izzatul Mila (2007) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pre-

Menstrual Syndrome terhadap Tingkat Amarah Pada Mahasiswa Fakultas

Psikologi Universitas Islam Negeri Malang”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa: Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa kondisi PMS mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Malang baik dari aspek fisik maupun psikologis

berada pada kategori sedang atau cukup. Dari aspek fisik menunjukkan bahwa

71% berada pada ketegori sedang, 18% berada pada kategori tinggi dan 11%

berada pada kategori rendah. Sedangkan dari aspek psikologis menunjukkan

bahwa 74% berada pada kategori sedang, dan 13% berada pada kategori tinggi

dan rendah. Sedangkan tingkat amarah pada mahasiswa juga berada pada

kategori sedang atau cukup, dengan prosentase 68% pada kategori sedang,

19% berada pada kategori rendah dan 13% pada kategori tinggi. Hasil

penelitian selanjutnya sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu “Terdapat

Pengaruh yang Signifikan antara Pre-menstrual Syindrome terhadap Tingkat

Amarah” (r=0,410 sig 0,001/p<0,05) atau PMS berpengaruh terhadap tingkat

amarah secara signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Sedangkan Amarah

dipengaruhi oleh PMS sebesar 16,8% sementara sisanya dipengaruhi oleh

sebab-sebab lain.

2. Desni Roza (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Karakteristik Gejala

Dysmenorrhea dan Pengaruhnya Terhadap Aktivitas Belajar Mahasiswa S1

Keperawatan Kelas Ekstensi di Fakultas Keperawatan USU”. Hasil penelitian

Page 44: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menunjukkan bahwa: karakteristik gejala dysmenorrhea yang dialami

responden yang paling besar dysmenorrhea sedang sebanyak 23 orang

(54,8%), sedangkan responden yang mengalami dysmenorrhea berat hanya 5

orang (11,9%). Untuk hasil penelitian terhadap aktivitas belajar responden

yang mengalami dysmenorrhea dengan kriteria terbesar berada pada aktivitas

belajar kategori terganggu sebanyak 30 orang (71,4%), sedangkan aktivitas

belajar kategori tidak terganggu sedikit yaitu 2 orang (4,8%). Analisa

pengaruh karakteristik gejala dysmenorrhea terhadap aktivitas belajar

mahasiswa diuji dengan korelasi Spearman dengan hasil p value 0,816 (p>α)

yang berarti tidak ada pengaruh kerakteristik gejala dysmenorrhea dengan

aktivitas belajar mahasiswa. Perawat dan sebagai pendidik di Fakultas

Keperawatan USU memahami bahwa dysmenorrhea yang dialami dapat juga

mempengaruhi aktivitas belajar mahasiswa dan dapat mempertimbangkan

kondisi mahasiswa yang sedang mengalami dysmenorrhea dalam proses

belajar.

C. Kerangka Berfikir

1. Hubungan sindrom premenstruasi dengan motivasi belajar

Varney (2006) mengemukakan, sindrom premenstruasi adalah kumpulan

gejala fisik, psikologis, dan perilaku yang terjadi selama akhir fase luteal

dalam siklus menstruasi dan berakhir dengan awitan menstruasi. Gejala psikis

sindrom premenstruasi menurut Bahar (2010) adalah mood (keinginan)

berubah-ubah dan konsentrasi dan daya ingat menurun. Gejala tersebut

Page 45: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dipertegas oleh Emilia (2008) yang mengemukakan gejala sindrom

premenstruasi yang paling banyak terjadi adalah berkurangnya mood

(keinginan) dan berkurangnya aktivitas.

Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.

Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang

dan semangat untuk belajar. Mahasiswa yang mempunyai motivasi kuat, akan

mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi

instrinsik sebagai bentuk yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan

diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak

berkaitan dengan aktivitas belajar (Sardiman, 2010).

Keadaan mahasiswa secara jasmaniah dan rohaniah akan mempengaruhi

motivasi belajar. Kondisi jasmaniah dan rohaniah yang sehat mendukung

pemusatan perhatian dan gairah dalam belajar (Nursalam dan Efendi, 2008).

Gejala fisik, psikis dan tingkah laku sindrom premenstruasi merupakan

keadaan jasmaniah dan rohaniah yang tidak sehat, hal inilah yang sangat

menganggu motivasi belajar mahasiswa.

2. Hubungan dismenore dengan motivasi belajar

Manuaba (1999) mengemukakan bahwa dismenore adalah rasa nyeri

uteri saat menstruasi. Perasaan nyeri pada waktu haid dapat berupa kram

ringan pada bagian kemaluan sampai terjadi gangguan dalam tugas sehari-

hari. Sedangkan menurut French (2005), dismenore merupakan penyebab

Page 46: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

utama berulang jangka pendek tidak adanya anak perempuan remaja di

sekolah dan masalah umum pada wanita usia reproduksi.

Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain:

kondisi siswa, cita-cita, kemampuan siswa, kondisi lingkungan, dan upaya

guru/dosen dalam proses pembelajaran. Mahasiswa akan mengalami gangguan

motivasi dan semangat belajar jika kondisi jasmaninya terganggu (Silalahi,

2008).

Peranan motivasi sangat penting dalam upaya menciptakan kondisi-

kondisi tertentu yang lebih kondusif bagi mereka untuk berusaha agar

memperoleh keunggulan (Najah, 2007). Rasa nyeri yang terjadi akibat

dismenore merupakan kondisi yang tidak kondusif, sehingga dapat

menganggu motivasi belajar.

Page 47: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Adapun model kerangka berfikir antar variabel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

Yang diteliti

Tidak diteliti

Sindrom premenstruasi memiliki gejala-gejala yaitu dari segi fisik, psikis

dan tingkah laku. Sedang dismenore secara etiologi dipengaruhi oleh beberapa

faktor yang salah satunya adalah faktor endokrin. Faktor endokrin inilah yang

Etiologi PMS:

a. Hormonal

b. Kimiawi

c. Genetik

d. Psikologis

e. Gaya hidup

Sindrom premenstruasi

a. Perubahan fisik

b. Perubahan psikis

c. Perubahan tingkah

laku

Motivasi belajar

Dismenore

a. Ringan

b. Sedang

c. Berat

Etiologi Dismenore:

a. Faktor Organik

b. Faktor Psikis

c. Faktor Konstitusi

d. Faktor Alergi

e. Faktor Endokrin e. Faktor Endokrin

Page 48: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menyebabkan terjadinya derajat nyeri pada dismenore. Gejala-gejala sindrom

premenstruasi dan derajat nyeri dismenore merupakan keadaan jasmaniah dan

rohaniah serta kondisi yang tidak kondusif yang dapat mempengaruhi

motivasi belajar. Dari skema diatas bisa disimpulkan bahwa motivasi belajar

dapat dipengaruhi oleh sindrom premenstruasi dan dismenore.

D. Hipotesis

1. Ada hubungan sindrom premenstruasi dengan motivasi belajar pada

mahasiswa D III Kebidanan Stikes Karya Husada Pare Kediri.

2. Ada hubungan dismenore dengan motivasi belajar pada mahasiswa D III

Kebidanan Stikes Karya Husada Pare Kediri.

3. Ada hubungan sindrom premenstruasi dan dismenore dengan motivasi belajar

pada mahasiswa D III Kebidanan Stikes Karya Husada Pare Kediri.

Page 49: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

pendekatan cross sectional.

Metode penelitian ini digunakan untuk memecahkan dan menjawab

permasalahan yang ada sekarang dan untuk menguji hubungan suatu variabel

dengan variabel yang lain dengan ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien

korelasi.

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

Keterangan:

X1 : Sindrom premenstruasi

X2 : Dismenore

Y : Motivasi belajar

: Garis hubungan

(Sugiyono,2011)

X1

X2

Y

1

3

2

Page 50: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1 : Ada hubungan sindrom premenstruasi dengan motivasi belajar

2 : Ada hubungan dismenore dengan motivasi belajar

3 : Ada hubungan sindrom premenstruasi dan dismenore dengan motivasi

belajar

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di STIKES Karya Husada Pare Kediri, pada bulan

Januari-September 2012

C. Populasi Penelitian

1. Populasi Target : Semua mahasiswa STIKES Karya Husada Pare

Kediri

2. Populasi Aktual : Semua mahasiswa semester II D-III Kebidanan

STIKES Karya Husada Pare Kediri

D. Sampel dan Teknik Sampling

1. Sampel penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi ganda sehingga

ukuran sampel yang digunakan adalah:

Keterangan: n = 15-20 subjek per variabel independen

n x jumlah variabel independen

Page 51: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jadi jumlah sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah

sebanyak:

Sampel = (15-20) x 2

= 30 – 40 sampel

Menurut Hair et al (1998) dalam Murti (2010), rasio antara jumlah

subjek (pengamatan) dan jumlah variabel independen dalam analisis

multivariat dianjurkan sekitar 15 hingga 20 subjek per variabel

independen.

Hasil perhitungan didapatkan besar sampel sebesar 40 mahasiswa,

dari jumlah total 180 mahasiswa semester II.

2. Teknik sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

probability sampling dengan metode Simple Random Sampling yaitu

pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak (random) tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2011).

E. Kriteria Retriksi

Kriteria yang harus diperhatikan dalam pengambilan subjek penelitian

yaitu:

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2008).

Kriteria inklusi pada penelitian ini:

Page 52: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Seluruh mahasiswa semester II D-III Kebidanan STIKES Karya

Husada Pare Kediri

b. Mahasiswa yang berada di kampus saat penelitian dilakukan

c. Mahasiswa sedang menstruasi

d. Mengalami sindrom premenstruasi

e. Mengalami dismenore

f. Tidak mempunyai penyakit pada organ reproduksi

g. Bersedia menjadi responden

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam, 2008). Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah mahasiswa

semester II D-III Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri yang

menolak untuk dijadikan subjek penelitian

F. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas :

a. Sindrom Premenstruasi

b. Dismenore

2. Variabel Terikat : Motivasi Belajar

Page 53: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

G. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel bebas

Dalam penelitian ini ada 2 (dua) variabel bebas, yaitu:

a. Sindrom premenstruasi

Definisi : kumpulan gejala fisik, psikologis, dan tingkah laku yang

terkait dengan siklus menstruasi wanita yang terjadi akibat

perubahan hormonal pada tahap luteal dari siklus

menstruasi dan menghilang sesudah haid datang walaupun

kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti.

Alat ukur : kuesioner

Skala : kontinu

b. Dismenore

Definisi : nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi

selama menstruasi

Alat ukur : kuesioner

Skala : kontinu

2. Variabel terikat

Motivasi belajar

Definisi : dorongan yang timbul dari diri sendiri maupun dari luar yang

membangkitkan semangat belajar untuk mencapai tujuan yang

optimal

Alat ukur : kuesioner

Skala : kontinu

Page 54: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H. Instrumentasi

Alat ukur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner

dengan beberapa pertanyaan. Alat ukur ini digunakan apabila responden

jumlahnya besar dan dapat membaca dengan baik yang dapat mengungkapkan

hal-hal yang bersifat rahasia. Pembuatan kuesioner ini mengacu pada

parameter yang sudah dibuat oleh peneliti terhadap penelitian yang akan

dilakukan (Hidayat, 2009).

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner sindrom premenstruasi

Pengumpulan data untuk mengetahui sindrom premenstruasi

dilakukan dengan memberikan kuesioner. Kuesioner berisi 32 item yang

berisi masing-masing gejala fisik, psikis dan tingkah laku. Pemberian

score dalam kuesioner sindrom premenstruasi adalah sebagai berikut:

a. Tidak pernah : Nilai 1

b. Kadang-kadang : Nilai 2

c. Sering : Nilai 3

d. Selalu : Nilai 4

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Sindrom Premenstruasi

Sub Variabel Indikator Jumlah Item

Keluhan dan Gejala Perubahan fisik 32

Perubahan psikis

Perubahan tingkah laku

Page 55: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pengklasifikasian skor skala Sindrom Premenstruasi ini didasarkan

sesuai tabel deskripsi hipotetik data penelitian berikut:

Tabel 3.2 Deskripsi Hipotetik Data Penelitian

Skala N Data Hipotetik

Xmin Xmax M SD

Sindrom Premenstruasi 32 1 128 64 24

Keterangan:

N : Total item

Xmin : Total skor minimum skala

Xmaks : Total skor maksimun skala

M : Nilai rata-rata skala

SD : Standar Deviasi

Berdasarkan tabel deskripsi hipotetik penelitian di atas dapat

diketahui nilai minimal yang diperoleh subjek pada skala kejadian

dismenore adalah 1 x 32 = 32 dan nilai maksimal yang mungkin diperoleh

subjek adalah 4 x 32 = 128. Maka rentangan nilai skala sebesar 96 (yaitu

128 - 32) itu akan terbagi dalam 4 kategori dan diperoleh hasil 96/4 = 24,

sehingga subjek dapat dikategorikan seperti di bawah ini:

Nilai ≤ 57 : Sindrom premenstruasi ringan

Nilai 58-82 : Sindrom premenstruasi sedang

Nilai ≥ 83 : Sindrom premenstruasi berat

2. Kuesioner dismenore

Variabel dismenore menggunakan kuesioner baku yang dibuat

berdasarkan Andersch dan Milson dalam Badziad (2003) dengan memakai

Page 56: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Skala Analog Visual (SAV). SAV ini merupakan suatu garis horizontal

atau vertikal dengan panjang 10 cm dan menggunakan angka 1-10 untuk

menunjukkan derajat dismenore. Skala ini juga disebut sebagai Universal

Pain Assessment Tool.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Dismenore

Skala

SAV

Derajat

Dismenore Perubahan

1-3 Dismenore

ringan

Nyeri ringan, jarang memerlukan analgetik,

aktifitas sehari-hari jarang terpengaruhi

4-6 Dismenore

sedang

Nyeri sedang, memerlukan analgetika,

aktivitas sehari-hari terganggu tetapi jarang

absen dari sekolah/pekerjaan

7-10 Dismenore

berat

Nyeri berat, nyeri tidak banyak berkurang

dengan analgetika, tidak dapat melakukan

kegiatan sehari-hari, timbul keluhan

vegetatif misalnya nyeri kepala, kelelahan,

mual, muntah, dan diare

Sumber: Badziah (2003)

3. Kuesioner motivasi belajar

Pemberian nilai dalam motivasi belajar menggunakan skala Likert

yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak

setuju (STS). Untuk pertanyaan yang favorable maka penghitungan

nilainya adalah:

a. Sangat Setuju (SS) : nilai 4

b. Setuju (S) : nilai 3

c. Tidak Setuju (TS) : nilai 2

d. Sangat Tidak Setuju (STP) : nilai 1

Page 57: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sedang pertanyaan yang Unfavorable perhitungan nilainya adalah:

a. Sangat Setuju (SS) : nilai 1

b. Setuju (S) : nilai 2

c. Tidak Setuju (TS) : nilai 3

d. Sangat Tidak Setuju (STS) : nilai 4

(Hidayat, 2009).

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Motivasi Belajar

Perhitungan nilai untuk motivasi belajar menggunakan kriteria positif dan

negatif, yaitu

a. Positif : jika nilai total ≥ median

b. Negatif : jika nilai total ≤ median

Variabel

Penelitian Indikator

Pernyataan ∑

Item Favorable Unfavorable

Motivasi

Belajar

a. Adanya hasrat dan

keinginan berhasil

b. Adanya dorongan

dan kebutuhan

dalam belajar

c. Adanya harapan

dan cita-cita masa

depan

d. Adanya

penghargaan dalam

belajar

e. Adanya kegiatan

yang menarik

dalam belajar

f. Adanya lingkungan

belajar yang

kondusif

Total

1,2

4,5,6,7

12,13,14,

15

18,19,20

23,24,25

27

17

3

8,9,10,11

16,17

21,22

26

28,29,30

13

3

8

6

5

4

4

30

Page 58: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Agar diperoleh data yang valid dan reliabel maka kuesioner mengenai

sindrom premenstruasi dan motivasi belajar diuji terlebih dahulu dengan uji

validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30

mahasiswa D-III Kebidanan semester 4 STIKES Karya Husada Pare Kediri.

a. Uji validitas

Notoatmodjo (2002) menyatakan bahwa, validitas adalah suatu indeks

yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur.

Uji validitas ini dilakukan dengan analisa butir soal yaitu skor yang ada

pada butir soal dipandang sebagai nilai x dan skor total dipandang sebagai

nilai y. Selanjutnya dihitung dengan korelasi product moment.

Setelah diperoleh harga rxy hasilnya dikonsultasikan dengan harga kritik

product moment. Jika harga rxy > rtabel maka dapat dikatakan butir itu valid

dengan = 5%.

Perhitungan validitas kuesioner dengan menggunakan rumus:

r xy = })(}{)({

)()(

2222 yyNxxN

yxN xy

b. Uji reliabilitas

Notoatmodjo (2002) menyatakan bahwa, reliabilitas ialah indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan.

Page 59: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Cara perhitungan reliabilitas menggunakan teknik Cronbach’s Alpha

sebagai berikut :

(

) (

∑ )

Keterangan :

: reabilitas instrumen (koefisien Cronbach’s Alpha)

: varians total atau varians skor total

∑ : jumlah keseluruhan varians item

: jumlah item yang valid

(Arikunto, 2006)

Riwidikdo (2009) menyatakan bahwa, kuesioner dikatakan reliabel jika

memiliki nilai alpha minimal 0,7.

I. Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian secara langsung (data

primer). Data langsung diperoleh dari jawaban responden atas pertanyaan-

pertanyaan dalam kuesioner yang telah diberikan.

2. Pengolahan Data

Langkah-langkah pengolahan data menurut Narbuko (2003), sebagai

berikut:

Page 60: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Editing

Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah

diserahkan oleh para pengumpul data. Tujuan dari editing adalah untuk

mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada di dalam daftar

pertanyaan yang sudah diselesaikan sampai sejauh mungkin.

b. Koding

Koding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para

responden ke dalam kategori-kategori.

c. Tabulating

Tabulasi adalah membuat tabel. Jawaban-jawaban yang sudah

diberi kode kategori, kemudian dimasukkan dalam tabel.

J. Rencana Analisis Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Analisis univariat

Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik setiap

variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya.

Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi

dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Variabel yang

dianalisis secara univariat dalam penelitian ini adalah karakteristik

responden termasuk mengenai bagaimana gambaran sindrom

premenstruasi dan dismenore dengan motivasi belajar.

Page 61: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Analisis Multivariat

Hubungan sindrom premenstruasi dan dismenore dengan motivasi

belajar dianalisis dengan model regresi linier ganda. Teknik analisis

regresi ganda yaitu cara atau teknik khusus yang digunakan untuk mencari

atau mengetahui hubungan dari masing-masing prediktor variabel bebas

terhadap variabel terikat. Selain itu teknik tidak hanya mengetahui kuatnya

hubungan tetapi juga dapat memperdiksikan seberapa besar perubahan

variabel terikat bila variable-variabel bebas dinaikkan maupun diturunkan

(Sugiyono, 2011). Model analisis regresi linier ganda sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2

Keterangan:

Y = Motivasi Belajar

X1 = Sindrom Premenstruasi

X2 = Dismenore

Hubungan variabel ditunjukkan oleh koefisien regresi (b), sebagai berikut:

b = 0 tidak ada hubungan variabel

b > 0 terdapat hubungan positif

b < 0 terdapat hubungan negatif

Kemaknaan statistik b diuji dengan uji t. Hasilnya uji t dinyatakan dalam

nilai p. Teknik analisis regresi ganda dapat dilakukan dengan bantuan

program komputer SPSS versi 17.

Page 62: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

STIKES Karya Husada Pare Kediri merupakan sekolah tinggi ilmu

kesehatan yang berada di Jl. Soekarno Hatta No.7 Pare Kediri. Stikes Karya

Husada Memiliki beberapa Program Studi yaitu D-III Kebidanan, D-IV

Kebidanan, S1 Ilmu Keperawatn, D-III Keperawatan, dan D-III Gizi.

B. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner

Pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan sindrom premesntruasi

dan dismenore terhadap motivasi belajar menggunakan kuisioner. Kusioner

tersebut diuji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan

pada 30 mahasiswa di STIKES Karya Husada Pare Kediri yang memenuhi

kriteria responden.

Kuisioner tentang sindrom premenstruasi terdiri dari 32 item pernyataan.

Setelah dilakukan uji validitas ternyata yang valid yaitu 28 item pernyataan.

Kemudian dari 28 item pernyataan dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai

koefisien cronbach’s alpha = 0.939 (> 0.7) . Jadi kuesioner tentang sindrom

premenstruasi reliabel. Untuk kuesioner tentang dismenore tidak dilakukan uji

validitas dan reliabilitas. Sedangkan kuesioner tentang motivasi belajar yang

terdiri dari 30 item soal setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas ternyata

yang valid ada 25 item soal. Kemudian 25 item soal tersebut diuji

Page 63: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

reliabilitasnya dan diperoleh nilai koefisien cronbach’s alpha = 0.878 (> 0.7).

Jadi kuesioner tentang motivasi belajar reliabel.

C. Hasil Analisis Univariat

Penelitian hubungan sindrom premenstruasi dan dismenore dengan

motivasi belajar pada mahasiswa D-III Kebidanan STIKES Karya Husada

Pare Kediri ini dilakukan pada mahasiswa tingkat II yang memenuhi criteria

inklusi. Besar sampel yang diambil sebanyak 40 responden. Data yang

diperoleh dari analisis univariat tentang karakteristik responden penelitian

berupa distribusi frekuensi tentang sindrom premenstruasi, dismenore dan

motivasi belajar yang akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi.

1. Distribusi frekuensi sindrom premenstruasi

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Sindrom Premenstruasi

No Kriteria Frekuensi Persentase (%)

1. Rendah 8 Responden 20,0

2. Sedang 25 Responden 62,5

3. Berat 7 Responden 17,5

Total 40 Responden 100,0

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa sebagian besar

kriteria sindrom premenstruasi responden sedang yaitu sejumlah 25

Page 64: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

responden (62,5%). Sedangkan kriteria rendah ada sejumlah 8 responden

(20%) dan kriteria berat ada sejumlah 7 responden (17,5%).

2. Distribusi frekuensi dismenore

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Dismenore

No Kriteria Frekuensi Persentase (%)

1. Ringan 28 Responden 70,0

2. Sedang 11 Responden 27,5

3. Berat 1 Responden 2,5

Total 40 Responden 100,0

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa sebagian besar

kriteria dismenore responden rendah yaitu sejumlah 28 responden (70%).

Sedangkan untuk kriteria sedang ada sejumlah 11 responden (27,5%) dan

kriteria berat ada sejumlah 1 responden (2,5%).

3. Distribusi frekuensi motivasi belajar

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar

No Kriteria Frekuensi Persentase (%)

1. Negatif 20 Responden 50

2. Positif 20 Responden 50

Total 40 Responden 100

Sumber: Data Primer, 2012

Page 65: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa kriteria

motivasi belajar responden memiliki jumlah yang sama yaitu negatif dan

positif sejumlah 20 responden (50%).

D. Analisis Multivariat

Analisis multivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

analisis Regresi Linier Ganda, karena peneliti ingin mengetahui apakah ada

hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat serta memperdiksikan

seberapa besar perubahan variabel terikat bila variabel-variabel bebas

dinaikkan maupun diturunkan.

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data (One-Sample Kolomogorov

Smirnov Test) Sindrom Premenstruasi, Dismenore, dan

Motivasi Belajar

No Variabel Jumlah

Sampel

Asymp. Sig.

(2-tailed) Keterangan

1. Sindrom Premenstruasi 40 0,729 Normal

2. Dismenore 40 0,068 Normal

3. Motivasi Belajar 40 0,912 Normal

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel di atas, harga signifikasi hasil dibandingkan

dengan α = 0,05 sehingga signifikasi (p > 0,05) dan berarti data

berdistribusi normal. Harga signifikansi sindrom premenstruasi

Page 66: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mempunyai nilai p = 0,729 > 0,05 dan dismenore mempunyai nilai ρ =

0,068 > 0,05 serta motivasi belajar mempunyai nilai p = 0,912 > 0,05.

Kesimpulannya data tersebut terdistribusi normal.

b. Uji Linearitas

1) Sindrom Premenstruasi dengan Motivasi Belajar

Tabel 4.5 Hasil Uji Linearitas Data (ANOVA Table) Sindrom

Premenstruasi dengan Motivasi Belajar

Sindrom Premenstruasi

dengan Motivasi Belajar F Sig. Keterangan

Linearity 28,480 0,000 Linear

Deviation from Linearity 0,774 0,712 Linear

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel di atas, terdapat nilai p linearity < 0,05

yaitu 0,000 dan nilai deviation from linearity > 0.05 yaitu 0.712.

Kesimpulannya sindrom premenstruasi dengan motivasi belajar

terdapat hubungan yang linear.

2) Dismenore dengan Motivasi Belajar

Tabel 4.6 Hasil Uji Linearitas Data (ANOVA Table) Dismenore

dan Motivasi Belajar

Dismenore dengan

Motivasi Belajar F Sig. Keterangan

Linearity 12,832 0,001 Linear

Deviation from Linearity 1,098 0,380 Linear

Sumber: Data Primer, 2012

Page 67: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan tabel di atas, terdapat nilai p linearity < 0,05

yaitu 0,001 dan nilai deviation from linearity > 0.05 yaitu 0.380.

Kesimpulannya dismenore dengan motivasi belajar terdapat

hubungan yang linear.

2. Uji Analisis Data

Berikut adalah hasil analisis hubungan sindrom premenstruasi dan

dismenore dengan motivasi belajar:

a. Koefisien Pearson Korelasi (r)

Tabel 4.7 Hasil Uji Pearson Korelasi (r) Sindrom Premenstruasi dan

Dismenore dengan Motivasi Belajar

Correlations

Motivasi

Belajar

Sindrom

Premenstruasi Dismenore

Pearson

Correlation

Motivasi Belajar 1,000 -0,678 -0,500

Sindrom Premenstruasi -0,678 1,000 0,262

Dismenore -0,500 0,262 1,000

Sig. (1-tailed)

Motivasi Belajar 0,000 0,001

Sindrom Premenstruasi 0,000 0,051

Dismenore 0,001 0,051

N

Motivasi Belajar 40 40 40

Sindrom Premenstruasi 40 40 40

Dismenore 40 40 40

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai p = 0,000 dan 0.001. di

peroleh pula nilai r = -0,678 dan -0,500. Hal ini berarti ada hubungan

yang sangat bermakna antara sindrom premenstruasi dan dismenore

terhadap motivasi belajar.

Page 68: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Analisis Determinasi

Tabel 4.8 Hasil Analisis Determinasi Sindrom Premenstruasi dan

Dismenore dengan Motivasi Belajar

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 0,756a 0,571 0,548 4,408

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel diatas diperoleh angka R square (R2) sebesar

0,571 atau 57,1%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh sindrom

premenstruasi dan dismenore berpengaruh sebesar 57,1% terhadap

motivasi belajar sedangkan sisanya sebesar 42,9% dipengaruhi oleh

variabel lain yang diluar penelitian.

c. Hasil Anova (Uji F)

Tabel 4.9 Hasil Uji Anova Sindrom Premenstruasi dan Dismenore

dengan Motivasi Belajar

ANOVAb

Model Sum of

Squares df

Mean

Square

F Sig.

1 Regression 958,597 2 479,298 24,665 0,000a

Residual 719,003 37 19,433

Total 1677,600 39

Sumber: Data Primer, 2012

Page 69: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil yang didapat dari uji tersebut adalah nilai Fhitung > Ftabel

(24,665 > 3,23) dan nilai p = 0,000, dimana p < 0,05 artinya Ho ditolak

maka ada hubungan antara sindrom premenstruasi dan dismenore

terhadap motivasi belajar. Kemudian didapatkan juga hubungan yang

positif dan signifikan antara sindrom premenstruasi dan dismenore.

d. Hasil Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Tabel 4.10 Hasil Koefisien Regresi Secara Parsial Sindrom

Premenstruasi dan Dismenore dengan Motivasi Belajar

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std.

Error Beta

1 (Constant) 93.404 4.239 22.036 .000

Sindrom

premenstruasi -.424 .081 -.587

-5.267 .000

Dismenore -1.323 .426 -.346 -3.105 .004

Sumber: Data Primer, 2012

Hasil yang diperoleh bahwa sindrom premenstruasi mempunyai

nilai p = 0,000, dimana p < 0,05 dan nilai thitung = 5,267, dimana thitung

> ttabel = 2,021. Hal ini berarti Ho ditolak maka secara parsial, ada

hubungan antara sindrom premenstruasi terhadap motivasi belajar.

Sedangkan dismenore mempunyai nilai p = 0,004, dimana p < 0,05

dan nilai thitung = 3,105, dimana thitung > ttabel = 2,021. Hal ini berarti Ho

ditolak maka secara parsial, ada hubungan antara dismenore terhadap

motivasi belajar. Adapun hubungan diantara ketiga variabel tersebut

Page 70: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dihubungkan dengan angka negatif yang berarti menunjukkan

hubungan berlawanan arah yaitu semakin besar nilai satu variabel

semakin kecil pula nilai variabel lainnya. Dari hasil koefisien regresi

tabel diatas bentuk hubungan tersebut juga dapat digambarkan oleh

persamaan:

Y = a + b1.X1 + b2.X2

= 93,404 + (-0,424).X1 + (-1,323). X2

e. Hasil Perhitungan Sumbangan Efektif

1. Sumbangan efektif variabel X1 terhadap Y

SE%X1 =

100%

=

100%

= 0,397 100%

= 39,7%

2. Sumbangan efektif variable X2 terhadap Y

SE%X2 =

100%

=

100%

= 0,173 100%

= 17,3%

Page 71: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Kesimpulan

a. Sumbangan efektif sindrom premenstruasi terhadap motivasi

belajar adalah 39,7%

b. Sumbangan efektif dismenore terhadap motivasi belajar adalah

17,3%

E. Pembahasan

1. Hubungan sindrom premenstruasi dengan motivasi belajar

Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh hasil nilai r = -0,678 dan nilai p =

0,000. Dari nilai p terlihat bahwa nilai p < 0,05 yang berarti bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima atau terdapat hubungan negatif yang sangat

bermakna antara sindrom premenstruasi dengan motivasi belajar. Nilai r

menunjukkan angka negatif, hal ini berarti bahwa hubungan yang terjadi

antara sindrom premenstruasi dengan motivasi belajar arahnya berlawanan

arah yaitu semakin berat tingkat sindrom premenstruasi maka semakin

negatif motivasi belajar. Besarnya nilai r = 0,678 terletak antara 0,60-

0,799. Hal ini berarti bahwa kekuatan hubungan antara sindrom

premenstruasi dengan motivasi belajar adalah kuat. Jadi dapat disimpulkan

bahwa pada penelitian ini terdapat hubungan yang sangat bermakna antara

sindrom premenstruasi dengan motivasi belajar mahasiswa D-III

Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri.

Penelitian yang dilakukan oleh Anita Izzatul Mila (2007) dalam

skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pre-Menstrual Syndrome terhadap

Page 72: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tingkat Amarah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam

Negeri Malang” didapatkan hasil terdapat pengaruh yang signifikan antara

pre-menstrual syindrome terhadap tingkat amarah” (r = 0,410 sig 0,001 / p

< 0,05).

Motivasi belajar adalah usaha-usaha seseorang (peserta didik) untuk

menyediakan segala daya (kondisi-kondisi) untuk belajar sehingga ingin

melakukan pembelajaran. Kondisi-kondisi tersebut baik fisik maupun

emosi yang dihadapi oleh peserta didik akan mempengaruhi keinginan

individu untuk belajar dan tentunya akan melemahkan dorongan untuk

melakukan sesuatu dalam kegiatan belajar. Kondisi fisik serta pikiran yang

sehat akan menumbuhkan motivasi belajar. Sehat berarti dalam keadaan

baik, segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit

serta keadaan akal yang sehat. Proses belajar seseorang akan terganggu

jika kesehatan terganggu.

Gejala fisik, psikis dan tingkah laku sindrom premenstruasi

merupakan suatu keaadan jasmaniah dan rohaniah yang dapat

mengganggu motivasi belajar mahasiswa. Menurut Nursalam dan Effendi

(2008), Keadaan mahasiswa secara jasmaniah dan rohaniah akan

mempengaruhi motivasi belajar. Kondisi jasmaniah dan rohaniah yang

sehat mendukung pemusatan perhatian dan gairah dalam belajar. Hal ini

dipertegas oleh Emilia (2008) yang mengemukakan gejala sindrom

premenstruasi yang paling banyak terjadi adalah berkurangnya mood

(keinginan) dan berkurangnya aktivitas.

Page 73: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Hubungan dismenore dengan motivasi belajar

Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh hasil nilai r = -0,500 dan nilai p =

0,001. Dari nilai p terlihat bahwa nilai p < 0,05 yang berarti bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima atau terdapat hubungan negatif yang sangat

bermakna antara dismenore dengan motivasi belajar. Nilai r menunjukkan

angka negatif, hal ini berarti bahwa hubungan yang terjadi antara

dismenore dengan motivasi belajar arahnya negatif yaitu semakin berat

tingkat dismenore maka semakin negatif motivasi belajar. Besarnya nilai r

= 0,500 terletak antara 0,40-0,599. Hal ini berarti bahwa kekuatan

hubungan antara dismenore dengan motivasi belajar adalah sedang. Jadi

dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini terdapat hubungan yang

sangat bermakna antara dismenore dengan motivasi belajar mahasiswa D-

III Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri.

Nyeri menstruasi (dismenore) yang terkait dengan kesehatan

reproduksi dapat menurunkan aktifitas siswa sehari-hari. Gejala

menstruasi mempengaruhi lebih dari 50% wanita dan menyebabkan

ketidakmampuan beraktivitas selama 1-3 hari tiap bulan pada wanita

tersebut (Kurniawati dan Yuli, 2011)

Kesehatan jasmani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan

belajar. Bila seseorang yang tidak sehat dapat mengakibatkan tidak

bergairah untuk belajar atau tidak ada motivasi untuk belajar. Menurut

Silalahi (2008), mahasiswa akan mengalami gangguan motivasi dan

semangat belajar jika kondisi jasmaninya terganggu.

Page 74: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Hubungan sindrom premenstruasi dan dismenore dengan motivasi belajar

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh angka R square (R2) sebesar 0,571

atau 57,1%. Hal ini menunjukkan bahwa sindrom premenstruasi dan

dismenore berpengaruh sebesar 57,1% terhadap motivasi belajar

sedangkan sisanya sebesar 42,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang

diluar penelitian.

Berdasarkan table 4.9 di peroleh nilai Fhitung > Ftabel (24,665 > 3,23)

dan nilai p = 0,000, dimana p < 0,05 artinya Ho ditolak maka ada

hubungan antara sindrom premenstruasi dan dismenore terhadap motivasi

belajar. Kemudian didapatkan juga hubungan signifikan antara sindrom

premenstruasi dan dismenore.

Suciati dan Prastya dalam Nursalam dan Efendi (2008) menjelaskan

bahwa keadaan mahasiswa secara jasmaniah dan rohaniah akan

mempengaruhi motivasi belajar. Kondisi jasmaniah dan rohaniah yang

sehat mendukung pemusatan perhatian dan gairah dalam belajar.

Page 75: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di STIKES Karya

Husada Pare Kediri mengenai hubungan sindrom premenstruasi dan

dismenore dengan motivasi belajar mahasiswa D-III Kebidanan dapat

disimpulkan bahwa:

1. Terdapat hubungan negatif yang bermakna dan mempunyai kekuatan

korelasi yang kuat antara sindrom premenstruasi dengan motivasi belajar

(r = 0,678 dan nilai p = 0,000)

2. Terdapat hubungan negatif yang bermakna dan mempunyai kekuatan

korelasi yang sedang antara dismenore dengan motivasi belajar (r = 0,500

dan nilai p = 0,001)

3. Variabel sindrom premenstruasi dan dismenore berpengaruh sebesar

57,1% terhadap motivasi belajar (R square (R2) = 0,571 atau 57,1%)

B. Implikasi Hasil Penelitian

1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

sangat bermakna antara sindrom premenstruasi dengan motivasi belajar

mahasiswa, maka hendaknya mahasiswa (peserta didik) untuk

menyediakan kondisi baik fisik maupun emosi yang akan dihadapi untuk

belajar karena kondisi yang kurang baik tersebut akan mempengaruhi

Page 76: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keinginan individu untuk belajar dan tentunya akan melemahkan dorongan

untuk melakukan sesuatu dalam kegiatan belajar

2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

sangat bermakna antara dismenore dengan motivasi belajar mahasiswa,

maka bila seseorang yang tidak sehat dapat mengakibatkan tidak bergairah

untuk belajar atau tidak ada motivasi untuk belajar.

C. Saran

1. Bagi mahasiswa

Hendaknya menambah pengetahuan mengenai sindrom

premenstruasi dan dismenore sehingga dapat mempersiapkan diri dan

mengatasi sindrom premenstruasi dan dismenore sehingga tidak

mempengaruhi gairah atau motivasi belajar.

2. Bagi penelitian berikutnya

Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan cakupan tempat

penelitian yang lebih meluas dengan jumlah responden yang lebih besar

dan mengendalikan semua variabel pengganggu mengingat bahwa

penelitian ini bersifat khusus pada mahasiswa semester II Program Studi

D-III Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri

3. Bagi institusi pendidikan

Hendaknya lebih mengoptimalkan peran pembimbing akademik

yang berperan sebagai konselor mahasiswa, sehingga mahasiswa mampu

Page 77: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengatasi keadaan jasmaniah dan rohaniah untuk tetap menumbuhkan

rasa semangat atau motivasi untuk belajar

Page 78: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta

Arulkumaran, S. 2006. Essentials of Gynecology. New Delhi: Jaypee Brothers

Medical Publishers

Bahar, A. 2010. 1001 Tips Sehat dan Cantik. Yogyakarta: ChiVita Books

Benson, R, C dan Pernoll, M. 2008. Benson & Pernoll Handbook of Obstetrics

and Gynecology 9th

Ed. Jakarta : EGC

BKKBN. 2005. Remaja Memerlukan Informasi Kesehatan Reproduksi.

http://www.bkkbn.go.id/Webs/DetailRubrik4.php.htm. Diakses tanggal 28

Desember 2011

Decherney, A. H. 2007. Current Diagnosis and Treatment Obstretics and

Gynecology. New York: Mc Graw-Hill

Emilia, O. 2008. “Premenstrual Syndrome ( PMS) and Premenstrual Dysphoric

Disorder ( PMDD) in Indonesian Women”. Vol 40 hal 148-153.

http://bik.fk.ugm.ac.id/downloads/07-OVA-SEP%2008.pdf. Last Update

November 2008. Diakses tanggal 28 Desember 2011

Frenc, L. 2005. Dysmenorrhea. American Family Physician [2005, 71(2):285-

91]. http://ukpmc.ac.uk/abstract/MED/15686299. Diakses tanggal 28

Desember 2011

Hadis, A. 2008. Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Hasan. 2011. Karakteristik Sindrom Premenstruasi (PMS) dan Pengaruhnya

Terhadap Aktivitas Belajar Mahasiswi Fakultas Keperawatan USU.

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/24873. Diakses tanggal 28

Desember 2011

Hendrik, H. 2006. Problema Haid Tinjauan Syariat Islam dan Medis. Solo: Tiga

Serangkai

Hidayat, Aziz. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika

Page 79: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru. Jakarta: Baung

Persada Press

Izzatul Mila, A. 2007. Pengaruh Pre-Menstrual Syndrome terhadap Tingkat

Amarah pada Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Malang. http://lib.uin-malang.ac.id/files/thesis/fullchapter/03410082.ps.

Diakses tanggal 5 Januari 2012

Knight, J. F. 2004. Wanita Ciptaan Ajaib: Beberapa Gangguan Tubuh dan

Perawatannya. Bandung: Indonesia Publishing House

Kurniawati, D dan Yuli Kusumawati. 2011. Pengaruh Dismenore Terhadap

Aktivitas Pada Siswi SMK. Surakarta. KEMAS 6 (2) (2011) 93-99.

http://journal.unnes.ac.id/index.php/kemas/article/view/1758/1953.

Diakses tanggal 5 Januari 2012

Manuaba, I. G. B. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga

Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

______________. 1999. Memahami Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan

______________. 2008. Gawat Darurat Obstetri-Ginekologi dan Obstetri-

Ginekollogi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC

Murti, B. 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press

Morgan, G, dan Carole, H. 2009. Practice Guidelines for Obstetrics &

Gynecology, 2nd

Ed. Jakarta: EGC

Najah, A. 2007. Hubungan Antara Persepsi Anak Terhadap PolaAsuh Orang Tua

Dengan Motivasi Belajar.

http://etd.eprints.ums.ac.id/1423/2/F100020239.pdf. Diakses tanggal 5

Januari 2012

Narbuko C. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam dan Efendi, F. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika

Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

__________________. Ilmu kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Page 80: HUBUNGAN SINDROM PREMENSTRUASI DAN ......perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian dan penulisan penelitian ini dalam penelitian ini commit to user 9. Seluruh dosen dan staf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Proverawati, A. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta:

Nuha Medika

Purwanto, N. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Riwidikdo H. 2009. Statistic Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia

Roza, D. 2011. Karakteristik Gejala Dysmenorrhea dan Pengaruhnya Terhadap

Aktivitas Belajar Mahasiswi S1 Keperawatan Kelas Ekstensi di Fakultas

Keperawatan USU. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/24617.

Diakses tanggal 5 Januari 2012

Sardiman, A. M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT

Raja Grafindo persada

Saryono dan Waluyo Sejati. 2009. Sindrom Premenstruasi. Yogyjakarta: Nuha

Medika

Silalahi, J. 2008. Pengaruh Iklim Kelas Terhadap Motivasi Belajar. Jurnal

Pembelajaran, Volume 30, Nomor 02.

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/30208100105.pdf. Diakses tanggal

5 Januari 2012

Soemarsono. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: UNS Press

Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta

________. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. bandung:

Alfa Beta

Suryabrata, S. 2004. Psikologi pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Uno, H. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Varney, H. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC

Yamin, M. 2007. Kiat Membelajarkan Mahasiswa. Jakarta: Gaung Persada Press

Zulaikha, F. 2010. Hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja putri

terhadap sikap menghadapi premenstrual syndrome di SMAN 5 Surakarta.

http://eprints.uns.ac.id/118/. Diakses tanggal 28 Desember 2011