HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL...

52
i HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS XII MA AL ASROR GUNUNGPATI SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Progam studi Bimbingan dan Konseling oleh Muh Miftachur Rizaq 1301414057 JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Transcript of HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL...

Page 1: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

i

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU

PROSOSIAL SISWA KELAS XII MA AL ASROR

GUNUNGPATI SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Progam studi Bimbingan dan Konseling

oleh

Muh Miftachur Rizaq

1301414057

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

ii

Page 3: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

iii

Page 4: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Kunci kebahagiaan hidup adalah bersabar ketika diuji dan bersyukur ketika

diberi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

Almamater jurusan Bimbingan dan

Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang

Page 5: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

v

PRAKATA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hubungan Religiusitas dengan Perilaku Prososial Siswa MA Al Asror

Gunungpati Semarang Tahun Ajaran 2018/2019”. Skripsi ini merupakan salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bimbingan dan

Konseling.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati peneliti menyampaikan terimakasih dan rasa hormat

kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan izin penelitian.

3. Drs. Eko Nusantoro, M.Pd., Kons. Ketua Jurusan Bimbingan dan

Konseling yang telah memberikan izin penelitian dan dukungan untuk

menyelesaikan skripsi.

4. Prof. Dr. DYP. Sugiharto, M.Pd., Kons. Dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, arahan, saran serta masukan kepada penulis

selama proses penyususan skripsi.

5. Dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan motivasi

dan ilmu kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

Page 6: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

vi

6. Kepala Sekolah, guru BK dan siswa kelas XII MA Al Asror Gunungpati

yang berkenan membantu pelaksanaan penelitian

7. Orangtua saya bapak Adi Sutikno, Ibu Solikhatun serta adik saya Avifatul

Mustaghfiroh yang telah memberikan doa, dukungan dan kasih sayang

kepada peneliti

8. Andina Feliyana Sari, Fatihatus Sa’adah, dan Wida yang telah

memberikan bantuan dan inspirasi kepada peneliti

9. Teman-teman di perkuliahan dan di organisasi yang selalu memberikan

semangat kepada peneliti

10. Seluruh pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan skripsi ini

yang tidak bisa penulis sebutkan satu-satu.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca serta

memberikan kontribusi bagi bimbingan dan konseling.

Semarang, 7 Januari 2019

Muh Miftachur Rizaq

1301414057

Page 7: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

vii

ABSTRAK

Rizaq, Muh Miftachur. 2018. Hubungan Religiusitas dengan Perilaku Prososial

Siswa kelas XII MA Al Asror Gunungpati Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.

Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing Prof. Dr. DYP. Sugiharto, M.Pd., Kons.

Kata Kunci: Religiusitas, Prososial

Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena siswa kelas XII MA Al

Asror Gunungpati Semarang. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa

siswa dan guru BK diperoleh hasil bahwa ada siswa yang memiliki prososial

rendah padahal siswa tersebut memiliki religiusitas yang tinggi, misalnya siswa

tidak mau menolong teman yang sedang membutuhkan bantuan, tidak mau

bekerjasama dan suka pilih-pilih teman serta tidak mau berbagi uang atau

makanan kepada teman yang kesusahan. Rendahnya perilaku prososial harusnya

diimbangi dengan rendahnya religiusitas namun berdasarkan wawancara dengan

salah satu teman siswa, menunjukkan bahwa religiusitas siswa tinggi dikarenakan

siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti kegiatan

keagamaan di sekolah. Maka berdasarkan fenomena tersebut peneliti ingin

mengetahui sebenarnya ada hubungan antara religusitas dengan perilaku prososial

siswa kelas XII MA Al Asror Gunungpati atau tidak.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional, dalam

penelitian ini terapat dua variabel yaitu religiusitas sebagai variabel bebas dan

prososial sebagai variabel terikat. Dalam menentukan sampel, peneliti

menggunakan studi populasi yaitu mengambil keseluruhan populasi yang dalam

penelitian ini berjumlah 99 siswa. Alat pengumpul data menggunakan skala

religiusitas dan skala prososial. Validistas uji dengan mengunakan rumus product

moment dan reliabilitas menggunakan rumus alpha dan untuk menganalisis data

menggunakan analisis deskriptif dan korelasi product moment.

Berdasarkan analisis data dapat dijelaskan bahwa religiusitas dalam

kategori tinggi yaitu sebesar 96% dan prososial dalam kategori tinggi sebesar 80%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 memperoleh hasil sebesar

0,600 > nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,195 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Dari hasil penelitian

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara

religiusitas dengan perilaku prososial siswa kelas XII MA Al Asror Gunungpati

Semarang tahun ajaran 2018/2019.

Page 8: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PENGESAHAN........................................................... ...................................... . ii

PERNYATAAN................................................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................... iv

PRAKATA......................................................................................................... v

ABSTRAK......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL............................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7

E. Sistematika Penulisan Skripsi.......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 10

A. Penelitian Terdahulu.... .................................................................................. 10

B. Perilaku Prososial.............................................................................. ............. 13

C. Religiusitas.................................................................................................... 23

D. Kerangka Berpikir.......................................................................................... 33

E. Hipotesis........................................................................................................ 34

BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 36

A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 36

B. Variabel Penelitian ........................................................................................ 37

C. Hubungan Antar Variabel............................................................................... 38

Page 9: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

ix

D. Definisi Oprasional........................................................................................ 38

E. Populasi dan Sampel...................................................................................... 40

F. Metode dan Alat Pengumpul Data............................................................... 42

G. Prosedur. Penyusunan Instrumen Penelitian............................................... 43

H. Validitas dan Reabilitas.............................................................................. 44

I. Teknik Analisis Data................................................................................... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 54

A. Hasil Penelitian......................................................................................... 54

1. Gambaran Religiusitas Siswa................................................................... 54

2. Gambaran Prososial Siswa........................................................................ 65

3. Hubungan Religiusitas dengan Prososial Siswa....................................... 77

B. Pembahasan.............................................................................................. 79

1. Gambaran Religiusitas............................................................................ 80

2. Gambaran Prososial.................................................................................. 82

3. Hubungan Religiusitas dengan Prososial Siswa...................................... 84

4. Keterbatasan Penelitian............................................................................ 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 87

A. Kesimpulan.............................................................................................. 87

B. Saran........................................................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 90

Page 10: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Populasi siswa kelas XII MA Al Asror........................................ 40

Tabel 3.2 Kategori jawaban dan skoring skala psikologis............................. 43

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Skala Religiusitas......................................... 48

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Skala Prososial............................................. 48

Tabel 3.5 Teknik Analisis Data...................................................................... 50

Tabel 3.6 Penggolongan Kriteria Berdasarkan Mean Teoritis......................... 51

Tabel 3.7 Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi....................... 53

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Religiusitas....................................................... 55

Tabel 4.2 Gambaran Umum Religiusitas......................................................... 55

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Religiusitas Aspek Keyakinan.......................... 57

Tabel 4.4 Gambaran Religiusitas Aspek Keyakinan......................................... 57

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Religiusitas Aspek Praktik Agama................... 59

Tabel 4.6 Gambaran Religiusitas Apek Praktik Agama.................................. 59

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Religiusitas Aspek Pengalaman beragama........ 60

Tabel 4.8 Gambaran Religiusitas Apek Pengalaman beragama........................ 61

Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Religiusitas Aspek Pengetahuan agama............ 62

Tabel 4.10 Gambaran Religiusitas Apek Pengalaman Pengetahuan agama.... 62

Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Religiusitas Aspek Pengamalan agama........... 64

Tabel 4.12 Gambaran Religiusitas Apek Pengamalan agama.......................... 64

Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Prososial........................................................... 66

Tabel 4.14 Gambaran Umum Prososial............................................................. 66

Tabel 4.15 Statistik Deskriptif Prososial Aspek Berbagi................................... 68

Tabel 4.16 Gambaran Prososial Aspek Berbagi................................................ 68

Tabel 4.17 Statistik Deskriptif Prososial Aspek Kerjasama.............................. 69

Tabel 4.18 Gambaran Prososial Aspek Kerjasama............................................ 70

Tabel 4.19 Statistik Deskriptif Prososial Aspek Menyumbang......................... 71

Page 11: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

xi

Tabel 4.20 Gambaran Prososial Aspek Menyumbang....................................... 71

Tabel 4.21 Statistik Deskriptif Prososial Aspek Menolong............................... 73

Tabel 4.22 Gambaran Prososial Aspek Menolong............................................. 73

Tabel 4.23 Statistik Deskriptif Prososial Aspek Kejujuran.............................. 74

Tabel 4.24 Gambaran Prososial Aspek Kejujuran............................................ 75

Tabel 4.25 Statistik Deskriptif Prososial Aspek Kedermawanan...................... 76

Tabel 4.26 Gambaran Prososial Aspek Kedermawanan................................... 76

Tabel 4.27 Hasil Korelasi Product Moment....................................................... 78

Tabel 4.28 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi......................................... 79

Page 12: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir..................................................................... 34

Gambar 3.1 Hubungan antar variabel......................................................... 38

Gambar 4.1 Diagram Gambaran Umum Religiusitas.................................. 56

Gambar 4.2 Diagram Gambaran Religiusitas Aspek Keyakinan.................. 58

Gambar 4.3 Diagram Gambaran Religiusitas Aspek Praktik Agama.......... 60

Gambar 4.4 Diagram Gambaran Religiusitas Aspek Pengalaman agama..... 61

Gambar 4.5 Diagram Gambaran Religiusitas Aspek Pengetahuan agama.. 63

Gambar 4.6 Diagram Gambaran Religiusitas Aspek Pengamalan agama..... 65

Gambar 4.7 Diagram Gambaran Umum Prososial....................................... 67

Gambar 4.8 Diagram Gambaran Prososial Aspek Berbagi............................ 69

Gambar 4.9 Diagram Gambaran Prososial Aspek Kerjasama....................... 70

Gambar 4.10 Diagram Gambaran Prososial Aspek Menyumbang................ 72

Gambar 4.11 Diagram Gambaran Prososial Aspek Menolong.................... 74

Gambar 4.12 Diagram Gambaran Prososial Aspek Kejujuran..................... 75

Gambar 4.13 Diagram Gambaran Prososial Aspek Kedermawanan.............. 77

Page 13: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Hasil Wawancara......................................................... 92

Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Religiusitas sebelum Try Out...... 97

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Prososial sebelum Try Out.......... 99

Lampiran 4 Instrumen Religiusitas sebelum Try Out.................... 101

Lampiran 5 Instrumen Prososial sebelum Tryout.......................... 105

Lampiran 6 Hasil Tabulasi Try Out Religiusitas........................... 110

Lampiran 7 Hasil Tabulasi Try Out Prososial............................... 114

Lampiran 8 Hasil Validitas dan Reliabilitas Religiusitas............... 118

Lampiran 9 Hasil Validitas dan Reliabilitas Prososial ................. 120

Lampiran 10 Kisi-kisi Instrumen Religiusitas............................... 122

Lampiran 11 Kisi-kisi Instrumen Prososial.................................... 124

Lampiran 12 Instrumen Religiusitas.............................................. 125

Lampiran 13 Instrumen Prososial.................................................. 129

Lampiran 14 Tabulasi Skala Religiusitas...................................... 133

Lampiran 15 Tabulasi Per Indikator Skala Religiusitas................ 141

Lampiran 16 Tabulasi Skala Prososial........................................... 152

Lampiran 17 Tabulasi Per Indikator Skala Prososial.................... 163

Lampiran 18 Hasil Analisis Deskriptif......................................... 174

Lampiran 19 Nilai Hasil Hipotetik Skala Religiusitas................... 176

Lampiran 20 Nilai Hasil Hipotetik Skala Prososial....................... 180

Lampiran 21 Hasil Uji Asumsi Klasik........................................... 185

Lampiran 22 Hasil Korelasi Product Moment............................... 189

Lampiran 23 Dokumentasi............................................................ 190

Lampiran 24 Surat Bukti Telah Melakukan Observasi................. 191

Lampiran 25 Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian.................. 192

Page 14: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia lahir di dunia sebagai makhluk sosial. Dalam kehidupan sehari-

hari manusia tidak akan terlepas oleh bantuan orang lain. Hal tersebut berlaku

sejak manusia lahir sampai meninggal. Sederhananya ketika masih balita,

seseorang tidak akan terlepas dari bantuan seorang ibu ataupun anggota keluarga

yang lainnya untuk membantu melatih berbicara maupun berjalan, begitu pula

ketika beranjak remaja dan dewasa, seseorang juga akan membutuhkan bantuan

orang lain dalam membantu perkembangannya misalnya ketika menjadi siswa ada

teman yang tidak memiliki buku pelajaran karena tidak mampu membeli lalu

siswa tersebut berusaha untuk meminjamkan bukunya. Maka dalam hal ini setiap

manusia penting memiliki perilaku saling menolong dan peduli terhadap sesama.

Perilaku menolong dan peduli terhadap sesama inilah yang disebut sebagai

perilaku Prososial. Seperti yang disampaikan oleh Baron & Byne (2005:92)

Perilaku prososial adalah suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang

lain tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung kepada orang yang

melakukan tindakan tersebut, dan mungkin bahkan melibatkan suatu resiko bagi

yang menolong.

Berdasarkan penjelasan di atas, perilaku prososial memang sangat penting

dimiliki oleh setiap individu, termasuk pada siswa sekolah menengah atas, karena

pada saat itu siswa sedang mengalami masa perkembangan sebagai seorang

Page 15: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

2

remaja. Menurut Yusuf (2005:26) Masa remaja adalah masa yang banyak

menarik perhatian karena sifat-sifat khasnya dan peranannya yang menentukan

yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat. Dalam masa ini

mulai tumbuh dalam diri remaja dorongan untuk hidup, kebutuhan akan adanya

teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman yang dapat turut

merasakan suka dan dukanya. Lalu tugas perkembangan remaja yang berkaitan

dengan hubungan sosial menurut Havighurs (dalam Yusuf, 2006:74) menjelaskan

tugas-tugas perkembangan masa remaja sebagai berikut: (1) Mencapai hubungan

yang lebih matang dengan teman sebaya, (2) Mencapai peran sosial sebagai pria

dan wanita. Maka berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa perilaku

prososial siswa dapat mendukung perkembangan siswa yang sedang dalam masa

remaja .Apabila siswa perilaku prososial siswa tinggi maka perkembangannya

akan menjadi optimal, begitu sebaliknya jika perilaku prososial siswa rendah

maka perkembangannya menjadi kurang optimal.

Menurut Eisenberg dan Mussen (dalam Dayaksini & Hudaniah,2009:175)

menjelaskan tentang bentuk-bentuk perilaku prososial yang diantaranya sebagai

berikut tindakan berbagi (sharing), kerjasama (cooperative), menyumbang

(donating), menolong (helping), kejujuran (honesty), dermawan (generosity), serta

mempertimbangkan hak orang lain. Sehingga dari penjelasan tersebut

menunjukkan bahwa banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam

melakukan tindakan prososial baik dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah

maupun masyarakat.

Page 16: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

3

Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi manusia saat ini

disibukan dengan kepentingan diri sendiri atau dengan kata lain berperilaku

individualis. Sehingga manusia tidak bisa berperilaku prososial karena tidak mau

menolong dan tidak peduli dengan kondisi yang sedang dialami oleh orang lain.

Contohnya yang terjadi dalam lingkungan masyarakat desa sekarang ini ketika

ada seseorang yang sedang menjemur pakaian disamping rumah lalu ditinggal

pergi oleh seseorang tersebut dan kemudian beberapa jam kemudian ternyata

hujan turun dan tidak ada tetangga yang membantu mengambil jemuran tersebut

padahal tetangga itu mengetahui kalau pemilik pakaian tersebut sedang pergi.

Peristiwa tentang berkurangnya perilaku prososial tidak hanya terjadi di

lingkungan masyarakat namun juga terjadi di lingkungan sekolah. Seperti yang

terjadi di MA Al Asror Gunungpati menurut penuturan salah seorang guru yang

saya wawancarai, siswa yang melihat temannya jatuh di depan kelas namun siswa

tersebut tidak membantunya melainkan menertawakannya. Sehingga tidak

menguntungkan temannya tersebut tapi lebih merugikan karena sudah tidak

mendapatkan pertolongan tapi malah ditertawakan.

Perilaku prososial dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu

agama atau religiusitas. Menurut Batson dan Brown (dalam Farhah, 2011:4)

berpendapat bahwa orang yang beragama memiliki kecenderungan yang lebih

besar untuk membantu orang lain, dibanding dengan orang yang tidak mengenal

agama. Seseorang yang memiliki kedekatan dengan Tuhan dan memahami ajaran-

ajarannya cenderung akan melakukan perbuatan menolong karena dalam agama

islam khususnya perilaku menolong merupakan perbuatan akhlaqul kharimah.

Page 17: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

4

Seperti yang terdapat di QS.Al-Maidah:2) sudah dijelaskan bahwa “Dan tolong

menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa,dan jangan tolong

menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.

Menurut Fetzer (dalam Farhah,2009:16) religiusitas yaitu seberapa kuat

individu penganut agama merasakan pengalaman beragama sehari hari (daily

sprititual experience), mengalami kebermaknaan hidup dengan beragama

(religion meaning), mengekspresikan keagamaan sebagai sebuah nilai (value),

meyakini ajaran agamanya (belief), memaafkan (forgiveness), melakukan praktik

beragama (beribadah) secara mandiri (private religious practice), mendapat

dukungan penganut sesama agama (religious support), mengalami sejarah

keberagamaan (spiritual history), komitmen beragama (commitment), mengikuti

organisasi keagamaan (organizational religiusness) dan meyakini pilihan

agamanya (believe).

Individu yang sejak kecil sudah diberikan ilmu tentang agama dan ketika

di sekolahan juga diberikan ilmu agama secara terus menerus cenderung akan

mencapai kematangan beragama atau religiusitas yang tinggi. Menurut Yusuf

(2005:145) kriteria kematangan dalam hidup beragama adalah sebagai berikut: (a)

Memiliki kesadaran bahwa setiap perilakunya tidak terlepas dari pengawasan

Allah, (b) Mengamalkan ibadah ritual secara ikhlas dan mampu mengambil

hikmah dari ibadah tersebut dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, (c)

Memiliki pemahaman dan penerimaan secara positif akan kehidupan yang

ditetapkan oleh Allah, (d) senantiasa menegakkan “amar ma’ruf nahi munkar”, (e)

Page 18: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

5

Bersabar saat mendapat musibah, (f) Menjalin ukhuwah islamiyah (tali

persaudaraan dengan sesama umat muslim).

Berdasarkan teori di atas berarti semakin tinggi tingkat religiusitas

seseorang semakin tinggi juga seseorang untuk melakukan perilaku prososial,

namun berbeda hal nya dengan siswa yang terdapat di MA Al Asror Gunungpati

Semarang, siswa tersebut bisa dikatakan memiliki religiusitas yang tinggi karena

dia ketika di sekolah selalu menyempatkan untuk sholat dhuha , membaca Al-

Quran setiap hari, yasinan, tahlilan, sholat dhuhur berjamaah dan tidak berjabatan

tangan dengan lawan jenis. Terlebih di MA (Madrasah Aliyah) dia juga

mendapatkan mata pelajaran tentang agama yang lebih mendalam dibandingkan

dengan mata pelajaran agama di SMA atau SMK seperti Aqidah, Akhlaq, SKI,

Fiqih, Qur’an dan Hadist. Sehingga tentunya ilmunya lebih banyak daripada siswa

yang lain, Namun dengan keilmuan dan kerajinan dalam beribadah yang dia

miliki tidak diimbangi dengan perbuatan atau amalan yang bisa diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari contohnya menolong temannya. Pernah suatu ketika

menurut guru BK, ketika beliau lewat didepannya membawa buku dan buku

tersebut jatuh di depannya, siswa tersebut tidak berusaha membantu

mengambilkannya tapi malah diam saja. Lalu menurut salah seorang teman

kelasnya pernah merasakan kekecawaan terhadap siswa tersebut karena ketika dia

lupa membawa uang saku lalu dia berusaha pinjam uang kepada siswa tersebut

tapi siswa tersebut tidak mau meminjami uang dengan alasan uangnya habis,

padahal dia mengetahui kalau uangnya masih sisa. Kemudian ketika ada

temannya yang ingin meminjam motornya dia selalu tidak boleh dengan alasan

Page 19: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

6

mau dipakai sendiri dan ada juga siswa yang tidak membantu temannya yang

kesusahan dalam mengerjakan tugas sekolah.

Permasalahan tentang perilaku prososial diatas penting untuk dibahas

karena perlu diketahui bahwa perilaku prososial adalah perilaku yang masuk

dalam bidang sosial layanan Bimbingan dan Konseling, jika hubungan sosial

siswa bermasalah maka perkembangan siswa akan menjadi terganggu sehingga

konselor di sekolah perlu memberikan bantuan yang tepat dengan mengetahui dan

memahami terlebih dahulu hubungan religiusitas dengan perilaku prososial.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang ada tidaknya hubungan religiusitas dengan perilaku prososial.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,maka

rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran perilaku prososial siswa kelas XII MA Al Asror

Gunungpati Semarang?

2. Bagaimana gambaran religiusitas siswa kelas XII MA Al Asror Gunungpati

Semarang?

3. Apakah ada hubungan religiusitas dengan perilaku prososial siswa kelas XII

MA Al Asror Gunungpati Semarang ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Page 20: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

7

1. Untuk menganalisis gambaran perilaku prososial siswa kelas XII MA Al

Asror Gunungpati Semarang

2. Untuk menganalisis gambaran religiusitas siswa kelas XII MA Al Asror

Gunungpati Semarang

3. Untuk menganalisis apakah ada hubungan antara religiusitas dengan perilaku

prososial siswa kelas XII MA Al Asror Gunungpati Semarang

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya

bagi konselor terkait hubungan antara religiusitas dengan perilaku

prososial.

b. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan pertimbangan bagi peneliti

peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

dapat meningkatkan pemahaman tentang religiusitas dan perilaku

prososial sehingga dimasa mendatang dapat menjadi konselor profesional.

b. Bagi guru BK

Memberikan pemahaman dan gambaran mengenai religiusitas dan

perilaku prososial dam diharapkan guru BK dapat memberikan layanan

Page 21: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

8

bimbingan konseling yang tepat sesuai permasalahan yang dialami oleh

siswa.

c. Bagi siswa

siswa mendapatkan layanan bimbingan yang memuaskan yang dapat

menyelesaikan permasalahannya.

d. Bagi sekolah

hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam memahami

religiusitas dan perilaku prososial siswa di sekolah. Selain itu juga bisa

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan

mengenai pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.

E. Sistematika penulisan skripsi

Sistematika skripsi merupakan suatu bentuk gambaran dari penyusunan

skripsi yang bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dari

skripsi. Secara garis besar skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal,

bagian isi, dan bagian akhir skripsi. Adapun penjelasan dari sistematika tersebut,

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagian Awal

Bagian awal skripsi ini terdiri dari judul, abstrak, halaman pengesahan,

motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar diagram,

daftar gambar, dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi

Bab 1 Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan garis besar penulisan skripsi.

Page 22: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

9

Bab 2 Tinjauan Pustaka, pada bab ini terdiri dari penelitian terdahulu, teori yang

melandasi prososial serta religiusitas.

Bab 3 Metode Penelitian, pada bab ini terdiri dari jenis penelitian, variabel

penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, metode dan alat pengumpul data,

penyusun instrumen, validitas dan reabilitas instrumen, dan teknik analisis data.

Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan,pada bab ini terdiri dari hasil penelitian,

pembahasan, dan keterbatasan penelitian.

Bab 5 Penutup, bab ini terdiri dari simpulan hasil penelitian dan saran saran yang

diberikan berdasarkan hasil penelitian.

3. Bagian Akhir Skripsi

Bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran lampiran

yang memuat kelengkapan perhitungan data.

Page 23: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian tentang Hubungan Kematangan Emosi dan Religiusitas

dengan Perilaku Prososial Perawat di Rumah Sakit

Hasil penelitian Tutik Dwi Haryati (2013) menunjukkan ada hubungan

positif antara kematangan emosi dan religiusitas dengan perilaku prososial. Hal

tersebut dibuktikan dengan hasil analisis kuantitatif dengan menggunakan uji t,

diperoleh hasil untuk kematangan emosi dengan perilaku prososial sebesar t

=2,512 dengan sig (p) = 0,015 atau (<0,05), yang berarti ada hubungan positif

dan signifikan antara kematangan emosi dengan perilaku prososial. Berikutnya

untuk religiusitas dengan perilaku prososial diperoleh nilai t = 2,216 dengan sig

(p) = 0,031 atau (<0,05) , yang berarti ada hubungan positif dan signifikan

antara religiusitas dengan perilaku prososial perawat di Rumah Sakit Bunda

Surabaya.

Berdasarkan penelitian diatas memperkuat bahwa religiusitas merupakan

salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku prososial. Hal tersebut

sejalan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan religiusitas dengan perilaku prososial.

2. Penelitian tentang Hubungan Religiusitas dengan Perilaku Prososial

pada Siswa yang beragama Nasrani di SMA Negeri 2 Salatiga

Page 24: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

11

Hasil Penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara religiusitas

dengan perilaku prososial pada siswa yang beragama nasrani. Hal tersebut

dibuktikan dengan hasil perhitungan uji hipotesis yang menunjukkan korelasi

sebesar 0,941 dengan signifikansi 0,000 (p<0,01). Sehingga dapat dikatakan

bahwa semakin tinggi religiusitas remaja semakin tinggi pula perilaku prososial

yang dimiliki.

3. Hubungan antara Religiusitas dengan Perilaku Prososial pada Santri

Pesantren Modern di Kota Banda Aceh

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cut Putri Novita (2016)

menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara religiusitas dengan perilaku

prososial pada santri pesantren modern di kota Banda Aceh. Hal tersebut

dibuktikan dengan hasil analisis data menggunakan teknik korelasi pearson

menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,605 dengan nilai p = 0,00 (p <

0,05). Kemudian dari hasil pengumpulan data menunjukkan bahwa tingkat

religiusitas santri yaitu 95,7 % dan tingkat perilaku prososial santri sebanyak

91,8%.

4. Hubungan antara Religiusitas dengan Perilaku Prososial pada

Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Kristen Satya Wacana

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Desi Ratna Sari Sinaga (2014)

menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara religiusitas dengan perilaku

prososial mahasiswa program studi bimbingan dan konseling. Hal tersebut

dibuktikan dengan hasil analisis data yang memperoleh hasil koefisien korelasi

Page 25: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

12

antara religiusitas dengan perilaku prososial sebesar rxy=0,537 dengan

signifikansi p=0,000 < 0,05.

5. Hubungan antara Religiusitas dengan Perilaku Prososial (Studi pada

Siswa SMKN 2 Malang)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Laila (2007) menunjukkan bahwa ada

hubungan positif antara religiusitas dengan perilaku prososial siswa SMKN 2

Malang. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis data yang memperoleh

hasil koefisien korelasi antara religiusitas dengan perilaku prososial sebesar

rxy=0,528 dengan signifikansi p=0,000 < 0,05.

6. Hubungan antara Religiusitas dengan Perilaku Prososial Siswa

SMAN dan MAN di Jepara

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kusuma Dewi & indri Widya (2012)

menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara religiusitas dengan

perilaku prososial siswa SMAN dan MAN di Jepara. Hal tersebut dibuktikan

dengan hasil analisis data yang memperoleh hasil koefisien korelasi (r) sebesar

0,485: p=0,001 (p<0,001). Sumbangan efektif variabel religiusitas terhadap

intensi prososial sebesar 23,5 % yang ditunjukkan oleh koefisien determinan (r2)

sebesar 0,235.

7. Religiusitas, Pola Asuh Otoriter, dan Perilaku Prososial Remaja di

Pondok Pesantren

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ellyana & Noviekayati (2015)

menunjukkan ada hubungan antara religiusitas dan kecenderungan pola asuh

otoriter dengan perilaku prososial (Freg= 0,7758; p =0,001 <0,01) sedangkan

Page 26: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

13

secara parsial ditemukan tidak ada hubungan antara religiusitas dengan

perilaku prososial (rparsial = 0,94; treg = 0,803 ; p = 0,425>0,05) serta ada

hubungan negatif antara kecederungan pola asuh otoriter dengan perilaku

prososial (rparsial = -0,395; treg = -3,644; p = 0,001<0,01).

Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa ada penelitian

yang menyatakan ada hubungan antara religiusitas dengan perilaku prososial dan

ada juga penelitian yang menyatakan tidak ada hubungan antara religiusitas

dengan perilaku prososial. Hal itu menjadikan peneliti tertarik untuk mencari

apakah sebenarnya ada hubungan religiusitas dengan perilaku prososial atau

tidak .

B. Perilaku Prososial

1. Pengertian Perilaku Prososial

Dayakisni & Hudaniah (2009:176) mendefinisikan “perilaku prososial

adalah segala bentuk perilaku yang memberikan konsekuensi bagi si

penerima ,baik yang dikutip oleh bentuk materi ,fisik maupun psikologis tetapi

tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pemiliknya”. Selanjutnya menurut

Baron & Byrney (2005:92) mendefinisikan “perilaku prososial adalah suatu

tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa harus menyediakan

suatu keuntungan langsung pada orang yang melakukan tindakan tersebut, dan

mungkin bahkan melibatkan suatu resiko bagi yang menolong”.

William (dalam Dayakisni & Hudaniah 2009:175) membatasi perilaku

prososial secara lebih rinci sebagai perilaku yang memiliki intensi untuk

Page 27: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

14

mengubah keadaan fisik atau psikologis penerima bantuan dari kurang baik

menjadi lebih baik dalam arti secara material maupun psikologis.

Sears, dkk (2004:57), mendefinisikan bahwa tingkah laku prososial

merupakan tingkah laku yang menguntungkan orang lain. Menurut Sears,

tingkah laku prososial meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau

direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa memperhatikan motif si

penolong.

Menurut Eisenberg, dkk (dalam Farid, 2011:39), perilaku prososial

adalah kesediaan remaja secara sukarela peduli kepada orang lain untuk

bekerjasama, tolong menolong, berbagi dengan sesama, mempertimbangkan

hak-hak serta kesejahteraan orang lain.

Menurut Myers (dalam Sarwono, 2002:83), perilaku prososial merupakan

tingkah laku positif yang menguntungkan atau membuat kondisi fisik atau psikis

orang lain lebih baik yang dilakukan atas dasar sukarela tanpa mengharapkan

imbalan dari orang lain.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial

adalah perilaku membantu orang lain yang dilakukan secara ikhlas dan sukarela

baik yang direncanakan maupun tidak direncanakan serta tidak

mempertimbangkan motif-motif si penolong.

2. Bentuk-bentuk Perilaku Prososial

Eissenberg dan Mussen (dalam Dayakisni & Hudaniah,2009:175)

mengatakan dari bentuk-bentuk perilaku prososial adalah sebagai berikut:

Page 28: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

15

a. Berbagi (sharing), yaitu kesediaan untuk memberikan bantuan kepada

orang lain yang sedang mengalami kesulitan, baik berupa moril maupun

materil.

b. Kerjasama (cooperating), yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan

orang lain demi tercapainya suatu tujuan cooperative dan biasanya saling

menguntungkan, saling memberi atau saling menolong dan menyenangkan.

c. Menyumbang (donating), yaitu kesediaan berderma secara sukarela

sebagian barang miliknya untuk orang yang membutuhkan dan dapat juga

ditunjukkan dengan perbuatan memberi sesuatu kepada orang yang

memerlukan.

d. Menolong (helping), kesediaan untuk berbuat kepada orang lain yang

sedang dalam kesulitan meliputi membagi dengan orang lain,

memberitahu, dan menawarkan bantuan terhadap orang lain yang mampu

menunjang kehidupan orang lain.

e. Kejujuran (honesty) ,kesediaan untuk berkata, bersikap apa adanya, serta

menunjukkan keadaan yang tulus hati.

f. Kedermawanan (generosity),kesediaan memberi secara sukarela untuk

orang lain yang membutuhkan.

Sedangkan menurut Mussen dkk (dalam Fuad Nasori ,2008:35) juga

menyebutkan lima macam yang termasuk perilaku prososial yaitu:

a. Menolong, yaitu membantu orang lain dengan cara meringankan beban

fisik atau psikologis orang tersebut

Page 29: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

16

b. Berbagi rasa, yaitu kesediaan untuk ikut merasakan apa yang dirasakan

orang lain

c. Kerjasama, yaitu melakukan pekerjaan atau kegiatan secara bersama-sama

berdasarkan kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama

d. Menyumbang, yaitu berlaku murah hati kepada orang lain

e. Memperhatikan kesejahteraan orang lain, yaitu peduli terhadap

permasalahan orang lain

Sedangkan menurut Dayakisni & Hudaniah (2009:179) yang mendasari

terbentuknya perilaku prososial adalah sebagai berikut:

a. Self Gain

Harapan seseorang untuk memperoleh atau menghindari kehilangan

sesuatu, misalnya untuk mendapatkan pengakuan, pujian, atau takut

dikucilkan.

b. Personal Values and Norms

Adanya nilai nilai dan norma sosial yang diinternalisasikan oleh individu

selama mengalami sosialisasi dan sebagian nilai nilai serta norma tersebut

berkaitan dengan tindakan prososial, seperti berkewajiban menegakkan

kebenaran dan keadilan serta adanya norma timbal balik.

c. Empathy

Kemampuan seseorang untuk ikut merasakan perasaan atau pengalaman

orang lain. Kemampuan untuk empati ini erat kaitannya dengan pengambil

alihan peran. Jadi prasyarat untuk mampu melakukan empati, individu

harus memiliki kemampuan untuk melakukan pengambilan peran.

Page 30: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

17

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk-

bentuk perilaku prososial yaitu (1) Berbagi, (2) Kerjasama, (3) Menyumbang, (4)

Menolong, (5) Kejujuran, (6) Kedermawanan.

3. Teori Motivasi Perilaku Prososial

Menurut Baron dan Byne (2005:116) ada empat teori utama yang mendasari

timbulnya perilaku prososial, yaitu:

a. Hipotesis Empatik-Altruisme

Teori ini menyatakan bahwa karena empati kita menolong orang yang

memerlukan hanya karena perasaan menjadi enak karena melakukannya.

Menurut Baron dan Kolega dalam Baron & Byne (2005), perasaan empati

yang kuat membuat seseorang mengesampingkan pertimbangan lain untuk

menolong seseorang dan bersedia terlibat dalam situasi yang tidak

menyenangkan bahkan berbahaya. Empati yang tinggi hanya menimbulkan

perilaku prososial karena tindakan tersebut membuat perasaan menjadi

enak, tetapi tidak berhasilnya usaha untuk menolong membuat perasaan

membuat perasaan menjadi enak.

b. Hipotesis Model Mengurangi Keadaan Negatif

Menurut teori ini, orang yang melakukan tindakan prososial terhadap

orang lain untuk mengurangi rasa negatif dan ketidaknyamanan emosional

mereka sendiri. Dengan kata lain,perilaku prososial dapat berperan sebagai

self-help untuk mengurangi perasaan negatif.

c. Hipotesis Kesenangan Empatik

Page 31: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

18

Hipotesis kesenangan ini mendasarkan aktifitas menolong pada perasaan

positif dari pencapaian yang muncul ketika penolong mengetahui bahwa ia

mampu memberi pengaruh menguntungkan pada orang yang

membutuhkan.

d. Determinisme Genetik

Model determinisme geneitis melacak perilaku prososial ke dampak umum

seleksi alam. Terjadinya tindakan prososial meningkatka kemungkinan

diwariskannya gen seseorang kepada generasi berikutnya, sehingga

tindakan prososial tersebut menjadi bagian dari warisan biologis kita.

4. Faktor yang mempengaruhi Perilaku Prososial

Menurut Sarlito (2002:46) ada banyak faktor yang mempengaruhi perilaku

prososial, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Faktor dari luar

1) Bystanders

Menurut penelitian psikologi sosial yang berpengaruh pada perilaku

menolong atau tidak menolong adalah adanya orang lain yang kebetulan

bersama kita di tempat kejadian. Semakin banyak orang lain semakin kecil

kemungkinan untuk menolong dan sebaliknya orang yang sendirian

cenderung menolong.

2) Menolong jika orang lain menolong

Sesuai dengan prinsip timbal balik dalam teori norma sosial, adanya

seseorang yang sedang menolong orang lain akan memicu kita untuk juga

ikut menolong.

Page 32: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

19

3) Desakan Waktu

Biasanya orang yang sibuk dan tergesa-gesa cenderung untuk tidak

menolong, sedangkan orang yang santai lebih besar kemungkinan untuk

memberikan pertolongan pada orang yang memerlukannya.

4) Kemampuan yang dimiliki

Kalau orang merasa mampu, ia akan cenderung menolong,sedangkan

kalau merasa tidak mampu ia tidak menolong.

b. Faktor dari dalam

1) Perasaan

Perasaan dalam diri seseorang dapat mempengaruhi perilaku menolong

,kurang ada konsistensi dalam hal pengaruh perasaan yang negatif

terhadap perilaku menolong.

2) Faktor sifat

Guagono (dalam Sarlito, 2002:47) orang menolong karena pada diri

seseorang ada sifat menolong yang sudah tertanam dalam

kepribadiannya.

3) Agama

Menurut Gallup (dalam Sarlito, 2002:47) faktor agama ternyata juga dapat

mempengaruhi perilaku menolong, 12% dari orang Amerika Serikat

tergolong taat beragama dan diantara mereka 45% membantu dalam

pekerja-pekerja sosial, seperti membantu anak miskin, rumah sakit, panti

jompo, sementara kalangan yang tidak beragama presentase yang tidak

membantu hanya 22% saja.

Page 33: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

20

4) Tahapan Moral

Menurut Boedihargo (dalam Sarlito, 2002:48) secara teoritis ada hubungan

antara tahapan perkembangan moral dan perilaku prososial, dalam hal ini

belum ditemukan bukti-bukti yang mendukung.

5) Jenis Kelamin

Menurut Goldberg (dalam Sarlito, 2002:48) dari pengalaman terhadap

lebih dari 6300 orang pejalan kaki di Batson dan Camvridge, Amerika

Serikat, ternyata 1,6% menyumbang kepada peminta-minta jalanan.

Diantara para penyumbang itu, laku-laki lebih banyak dari perempuan.

Sedangkan menurut Baron & Byne (2005:101) faktor-faktor yang

mempengaruhi seseorang untuk melakukan perilaku prososial yaitu:

a. Faktor Situasional

1) Daya tarik (Menolong mereka yang anda sukai)

Paling penting dalam hal ini adalah sejauh mana individu mengevaluasi

korban secara positif

2) Atribusi

Atribusi yang dibuat oleh individu mengenai apakah korban

bertanggungjawab atau tidak terhadap hal yang menimpanya

3) Model-model prososial

Pengalaman individu terhadap model-model prososial di masa sekarang

maupun masa depan

b. Faktor Motivasi

Page 34: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

21

Orang-orang yang dapat dibedakan sesuai motivasi utama mereka dalam

situasi yang melibatkan pilihan moral, yaitu:

1) Kepentingan Pribadi (Self Interest)

Orang-orang yang memiliki motif ini sebagian motif utama tidak

dipusingkan oleh pertanyaan benar dan salah atau adil dan tidak adil,mereka

hanya melakukan yang terbaik bagi diri mereka sendiri

2) Integritas Moral

Bagi mereka yang termotivasi dengan integritas moral, pertimbangan akan

kebajikan dan keadilan sering kali membutuhkan sejumlah pengorbanan

self-interest untuk melakukan hal yang benar

3) Hiprokisi moral

Individu pada kategori ini didorong oleh interest tetapi juga

mempertimbangkan penampilan luar mereka. Kombinasi ini berarti bahwa

penting bagi mereka untuk terlihat peduli dalam melakukan hal yang benar,

sementara mereka sebenarnya tetap mengutamakan kepentingan-

kepentingan mereka pribadi

4) Faktor keadaan emosional

Secara kasar, kondisi hati yang baik akan meningkatkan peluang terjadinya

tingkah laku menolong orang lain, sedangkan kondisi suasana hati yang

tidak baik akan menghambat pertolongan. Terdapat banyak bukti yang

mendukung asumsi ini. Forgas (dalam Baron & Byne, 2005:103)

5) Empati

Page 35: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

22

Banyak perbedaan pada minat seseorang untuk menolong bersumber pada

motif altruistik yang berdasarkan pada empati .Clary ,dkk (dalam Baron &

Byne, 2005:103)

Sedangkan Menurut Sears, dkk (2004:142) Terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhi perilaku prososial diantaranya adalah situasional,

karakteristik penolong dan karakteristik orang yang membutuhkan pertolongan.

Terdapat faktor situasional yang dapat meningkatkan atau menurunkan

kecenderungan orang untuk melakukan tindakan prososial. Faktor lain yang

mempengaruhi perilaku prososial adalah beberapa perbedaan individual dalam

usaha memahami mengapa ada orang yang lebih mudah menolong

dibandingkan orang yang lain diantaranya adalah: kepribadian, suasana hati,

distress dan rasa empatik .

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial

adalah perilaku membantu orang lain yang dilakukan secara ikhlas dan sukarela

baik yang direncanakan maupun tidak direncanakan serta tidak

mempertimbangkan motif-motif si penolong. Kemudian indikator atau aspek-

aspek perilaku prososial diantaranya sebagai berikut. (1) Berbagi (sharing), yaitu

kesediaan untuk memberikan bantuan kepada orang lain yang sedang mengalami

kesulitan, baik berupa moril maupun materil. (2) Kerjasama (cooperating), yaitu

kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain demi tercapainya suatu tujuan

cooperative dan biasanya saling menguntungkan, saling memberi atau saling

menolong dan menyenangkan. (3) Menyumbang (donating), yaitu kesediaan

berderma secara sukarela sebagian barang miliknya untuk orang yang

Page 36: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

23

membutuhkan dan dapat juga ditunjukkan dengan perbuatan memberi sesuatu

kepada orang yang memerlukan. (4) Menolong (helping), kesediaan untuk berbuat

kepada orang lain yang sedang dalam kesulitan meliputi membagi dengan orang

lain, memberitahu orang lain, menawarkan bantuan terhadap orang lain yang

mampu menunjang kehidupan orang lain. (5) Kejujuran (honesty), kesediaan

untuk berkata, bersikap apa adanya, serta menunjukkan keadaan yang tulus hati.

(6) Kedermawanan (generosity), kesediaan memberi secara sukarela untuk orang

lain yang membutuhkan. Dalam mengukur perilaku prososial peneliti

menggunakan skala psikologis yaitu skala perilaku prososial.

C. RELIGIUSITAS

1. Pengertian Religiusitas

Religiusitas berasal dari kata religion yang berarti agama. Agama

berdasarkan asal kata, yaitu al-Din, religi (relegere,religare) dan agama. Al-Din

berarti undang-undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa Arab yaitu

menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan. Sedangkan dari

bahasa latin kata religi atau relegere berarti mengumpulkan dan membaca.

Kemudian religare berarti mengingat. Adapun kata agama terdiri dari “a” artinya

tidak dan “gam” artinya tidak pergi, tetap ditempat atau diwarisi turun-temurun.

Jalaludin (2012:12).

Selanjutnya,menurut Ancok dan Suroso (2009 : 76) religiusitas adalah

aktifitas beragama yang bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku

ritual (ibadah), tapi juga ketika melakukan aktifitas lain yang didorong oleh

kekuatan supranatural. Bukan hanya berkaitan dengan aktifitas yang tampak dan

Page 37: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

24

dapat dilihat oleh mata, tapi juga aktifitas yang tampak dan terjadi dalam hati

seseorang.

Sedangkan Glock dan Stark (dalam Ancok dan Suroso, 2009:76), agama

atau religion adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai dan sistem

perilaku yang terlambangkan, yang semuanya berpusat pada persoalan yang

dihayati sebagai yang paling maknawi (ultimate meaning).

Dari istilah religi munculah istilah keberagamaan atau religiusitas.

Menurut Fetzer (dalam Farhah, 2011:16) religiusitas adalah seberapa kuat

individu penganut agama merasakan pengalaman beragama sehari-hari (daily

spiritual experience), mengalami kebermaknaan hidup dengan berama (religion

meaning), mengekspresikan keagamaan sebagai sebuah nilai (value), meyakini

ajaran agamanya (belief), memaafkan (forgiveness), melakukan praktik beragama

(ibadah) secara menyendiri (private religous practice), menggunakan agama

sebagai coping (reliious/spiritual coping), mendapat dukungan penganut sesama

agama (religious support), mengalami sejarah keberagamaan (spiritual histoty),

komitmen beragama (commitment), mengikuti organisasi/kegiatan keagamaan

(organizational religiusness), dan meyakini pilihan agamanya (religious

preference).

Menurut Nashori (dalam Reza, 2013:64) religiusitas adalah seberapa jauh

pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah,

dan seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianut.

Menurut Jalaludin (dalam Elliyana Ilsan,2013:48) religiusitas adalah

konsistensi antara kepercayaan terhadap agama sebagai unsur konatif, perasaan

Page 38: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

25

terhadap agama sebagai unsur afektif dan perilaku agama sebagai unsur kognitif,

sehingga aspek keberagamaan merupakan integrasi dari pengetahuan,perasaan dan

perilaku keagamaan dalam diri manusia.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

religiusitas adalah komitmen religius yang dapat dilihat melalui tingkah laku

individu yang bersangkutan dengan agama atau keyakinan iman dimana individu

merasakan pengalaman-pengalaman religius dan memiliki pengetahuan mengenai

dasar keyakinan, tradisi-tradisi, dan kitab suci.

2. Dimensi-Dimensi Religiusitas

Menurut Fetzer (dalam Farhah :2011:16) dalam sebuah penelitian yang

berjudul Multidimensional Measurement of Religiousness, Spiritiuality for Use in

Health Research menjelaskan sebelas dimensi Religiusitas antara lain yaitu:

a. Daily Spiritual Experience merupakan dimensi yang memandang dampak

agama dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini daily

experience merupakan persepsi individu terhadap sesuatu yang berkaitan

dengan transenden dalam kehidupan sehari-hari dan persepsi terhadap

interaksinya dalam kehidupan tersebut, sehingga Daily Experience lebih

kepada pengalaman dibanding kognitif.

b. Meaning adalah mencari makna dari kehidupan dan berbicara mengenai

pentingnya makna atau tujuan hidup sebagai bagian dari rasa koherensi

fungsi penting untuk mengatasi hidup atau unsur kesejahteraan psikologis.

Pencarian makna juga didefinisikan sebagai salah satu fungsi kritis agama.

Page 39: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

26

c. Value adalah pengaruh keimanan terhadap nilai-nilai hidup, seperti

mengajarkan tentang nilai cinta, saling menolong, saling melindungi dan

sebagainya.

d. Belief merupakan sentral dari religiusitas. Dalam bahasa indonesia belief

disebut keimanan. Yaitu kebenaran yang diyakini dengan nilai dan

diamalkan dengan perbuatan.

e. Forgiveness adalah memaafkan, yaitu suatu tindakan memaafkan dan

bertujuan untuk memaafkan bagi orang yang melakukan kesalahan dan

berusaha keras untuk melihat orang itu dengan belas kasihan, kebijakan

dan cinta.

f. Private Religious practice merupakan perilaku beragama meliputi

ibadah,mempelajari kitab, dan kegiatan-kegiatan lain untuk meningkatkan

religiusitasnya.

g. Religious support adalah aspek hubungan sosial antara individu dengan

pemeluk agama sesamanya. Dalam islam hal semacam ini sering disebut

dengan ukhuwah islamiyah.

h. Religious /Spiritual History seberapa jauh individu berpartisipasi untuk

agama dalam hidupnya dan seberapa jauh agama mempengaruhi

perjalanan hidupnya.

i. Commitment adalah seberapa jauh individu mementingkan agamanya,

komitmen serta berkontribusi kepada agamanya.

Page 40: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

27

j. Organizational Religiousness merupakan konsep yang mengukur seberapa

jauh individu ikut serta dalam lembaga keagamaan yang ada di masyarakat

dan beraktifitas di dalamnya.

k. Religious preference yaitu memandang sejauh mana individu membuat

pilihan dan memastikan agamanya .

Menurut Glock & Stark (dalam Ancok & Suroso,2009:76) ada lima macam

dimensi keberagamaan, yaitu diantaranya:

a. Dimensi Keyakinan (ideologis)

Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana orang religius

berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui

kebenaran doktrin doktrin tersebut.

b. Dimensi praktik agama (ritualistik)

Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dan hal-hal yang

dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang

dianutnya. Praktik-praktik keagamaan ini terdiri atas dua kelas penting,

yaitu:

1) Ritual, yaitu mengacu kepada seperangkat ritus, tindakan

keagamaan formal dan praktik-praktik suci yang semua

mengharapkan para pemeluk melaksanakan.

2) Ketaatan, ketaatan dan ritual bagaikan ikan dan air, meski ada

perbedaan penting. Apabila aspek ritual dari komitmen sangat

formal dan khas publik, semua agama yang dikenal juga

Page 41: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

28

mempunyai perangkat tindakan persembahan dan kontemplasi

personal yang relatif spontan, informal dan khas pribadi.

c. Dimensi Pengalaman

Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa semua agama

mengandung pengharapn-pengharapn tertentu, meski tidak tepat jika

dikatakan bahwa seseorang yang beragama dengan baik pada suatu waktu

akan mencapai pengetahuan subjektif dan langsung mengani kenyataan

terakhir

d. Dimensi pengetahuan agama

Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orang-orang yang beragama

paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan mengenai dasar-

dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi-tradisi.

e. Dimensi pengamalan atau konsekuensi

Dimensi ini mengacu pada identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan,

praktik, pengalaman dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari.

Sedangkan menurut Glock dan Stark (dalam Jalaludin, 2012:17) berpendapat

bahwa dimensi religiusitas terdiri dari:

a. Ideological involvement (keterlibatan ideologi), berkaitan dengan

tingkatan sejauh mana individu menerima hal-hal yang bersifat dogmatik

di dalam agama masing–masing

b. Ritual involvement (keterlibatan ritual), mencakup kewajiban ritual

individu dalam agamanya, mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dan hal-

hal yang harus dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap

Page 42: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

29

agama yang dianutnya, misalnya: upacara-upacara, sembahyang, puasa,

haji dan lain-lain

c. Experiental involvement (keterlibatan pengalaman), berkaitan dengan

perasaan-perasaan, persepsi, dan sensasi yang dialami dan dirasakan.

Tingkah laku ini menunjukkan apakah seseorang mempunyai sesuatu

yang spektakuler yang merupakan keajaiban yang datangnya dari Tuhan,

maka hal ini akan nampak dalam tingkah lakunya, misalnya: merasa

dekat dengan Tuhan, merasa takut berbuat dosa, merasa doanya

dikabulkan, diselamatkan oleh Tuhan dan sebagainya.

d. Intellectual involvement (keterlibatan intelektual), mengacu pada

harapan bahwa orang-orang beragama paling tidak memiliki sejumlah

minimal pengetahuan mengenai dasar keyakinan, kitab suci dan

tradisi–tradisi serta sejauh mana seseorang tersebut tergerak hatinya

melakukan aktivitas untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang

agamanya

e. Consequental involvement (keterlibatan konsekuensi), mengacu pada

identifikasi akibat – akibat keyakinan keagamaan, praktek pengalaman

dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari. Tingkah laku seseorang

konsekuen dengan ajaran agamanya dengan menjauhi apa yang dilarang

oleh agamanya.

Sedangkan menurut kementerian lingkungan hidup (dalam Irwan Gatot,

2015:17), dimensi dimensi religiusitas atau bisa disebut dengan aspek-aspek

religiusitas diantaranya yaitu :

Page 43: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

30

a. Aspek Iman

Aspek iman yaitu menyangkut keyakinan dan hubungan manusia dengan

Tuhan, Malaikat, Nabi,dan sebagainya. Dalam islam dikenal dengan

konsep rukun iman

b. Aspek Islam

Aspek islam yaitu menyangkut frekuensi, intensitas dalam beribadah yang

telah ditetapkan atau menjadi syari’at. Dalam islam ibadah dibagi menjadi

dua yaitu Madhah dan Ghairu Mahdah. Ibadah Mahdah adalah yang

menyangkut ritualistik dengan sang pencipta, seperti shalat, puasa, dan haji.

Sedang ghairu mahdah adalah ibadah sosial seperti zakat, shodaqoh atau

mu’amalah lainnya.

c. Aspek Ihsan

Aspek ihsan yaitu menyangkut pengalaman dan perasaan akan hadirnya

Allah SWT, selalu merasa diawasi sehingga takut berbuat maksiat

d. Aspek Ilmu

Aspek ilmu yaitu menyangkut pengetahuan seseorang mengenai agama

dalam hal ini islam itu sendiri. Seperti tentang riwayat hidup Rasulullah

saw, tarikh sahabat dan sebagainya

e. Aspek Amal

Aspek amal yaitu menyangkut tingkah laku atau sikap dalam kehidupan

dan bermasyarakat. Seperti tolong menolong, gotong-royong, bekerja

keras, membela yang lemah dan sebagainya.

Page 44: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

31

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dimensi-dimensi

religiusitas diantaranya yaitu dimensi keyakinan, praktik agama, pengalaman,

pengetahuan agama, dan pengamalan.

3. Faktor yang mempengaruhi perkembangan religiusitas

Menurut Thouless (dalam Nur Azizah, 2013:6), mengemukakan empat

kelompok faktor yang mempengaruhi perkembangan religiusitas yaitu

a. Faktor sosial, yaitu semua pengaruh sosial seperti pendidikan,pengajaran

dari orangtua, tradisi-tradisi dan tekanan-tekanan sosial

b. Faktor alami, yaitu meliputi moral yang berupa pengalaman-pengalaman

baik yang bersifat alami, seperti pengalaman konflik moral maupun

pengalaman emosional

c. Faktor kebutuhan untuk memperoleh harga diri dan kebutuhan yang timbul

karena adanya kematian

d. Faktor entelektual, yaitu yang menyangkut proses pemikiran verbal

terutama dalam pembentukan keyakinan-keyakinan agama

Menurut Jalaludin (2012:21) menjelaskan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi perkembangan religiusitas seseorang antara lain:

a. Faktor Internal yaitu faktor yang muncul dari dalam diri seseorang yang

mendorong seseorang untuk tunduk kepada Allah SWT

b. Faktor Eksternal faktor yang meliputi lingkungan masyarakat dan

keluarga, dimana keluarga adalah sebuah sistem kehidupan terkecil dan

merupakan tempat seorang anak pertama kali belajar mengenai berbagai

hal terutama tentang religiusitas

Page 45: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

32

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

religiusitas adalah komitmen religius yang dapat dilihat melalui tingkah laku

individu yang bersangkutan dengan agama atau keyakinan iman dimana individu

merasakan pengalaman-pengalaman religius dan memiliki pengetahuan mengenai

dasar keyakinan, tradisi-tradisi, dan kitab suci. Kemudian indikator atau aspek-

aspek religiusitas diantaranya yaitu (1) Dimensi Keyakinan (ideologis) dimensi ini

berisi pengharapan-pengharapan dimana orang religius berpegang teguh pada

pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin doktrin tersebut. (2)

Dimensi praktik agama (ritualistik) yaitu dimensi ini mencakup perilaku

pemujaan ,ketaatan dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan

komitmen terhadap agama yang dianutnya. (3) Dimensi Pengalaman yaitu

dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa semua agama mengandung

pengharapan-pengharapan tertentu, meski tidak tepat jika dikatakan bahwa

seseorang yang beragama dengan baik pada suatu waktu akan mencapai

pengetahuan subjektif dan langsung mengani kenyataan terakhir. (4) Dimensi

pengetahuan agama yaitu dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orang-

orang yang beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan

mengenai dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi-tradisi. (5)

Dimensi pengamalan atau konsekuensi yaitu dimensi ini mengacu pada

identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman dan

pengetahuan seseorang dari hari ke hari. Lalu dalam mengukur perilaku

religiusitas ini peneliti menggunakan skala psikologis yaitu skala religiusitas.

D. Kerangka Berpikir

Page 46: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

33

Siswa Madrasah Aliyah atau yang sering disebut dengan MA memiliki

keunikan tersendiri dibandingan dengan siswa Sekolah Menengah Atas atau SMA,

hal itu dikarenakan siswa MA mendapatkan ilmu agama yang lebih banyak

dibandingkan dengan SMA. Misalkan saja di MA siswa mendapat materi tentang

Fiqih, Aqidah, Akhlaq, Quran Hadist serta di dalam praktik agama sehari-hari

siswa melakukan ibadah sholat wajib dhuhur berjamaah dan sholat dhuha. Maka

dengan ini menunjukkan bahwa siswa siswa MA memiliki tingkat religiusitas

yang tinggi dibandingkan dengan siswa selain MA.

Perilaku Prososial dipengaruhi oleh beberapa aspek dalam diri individu

baik secara internal maupun eksternal. Faktor yang mempengaruhi perilaku

prososial salah satunya adalah tingkat keberagamaan seseorang. Menurut Batson

dan Brown (2005) berpendapat bahwa orang yang beragama memiliki

kecenderungan yang lebih besar untuk membantu orang lain, dibanding orang

yang tidak mengenal agama. Individu yang aktif melaksanakan ibadah hampir

selalu melakukan tindakan menolong orang lain disebabkan individu tersebut

merasakan dorongan yang kuat untuk membantu orang yang membutuhkan.

Menurut Ancok dan Suroso (2009 : 76) religiusitas adalah aktifitas

beragama yang bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual

(ibadah), tapi juga ketika melakukan aktifitas lain yang didorong oleh kekuatan

supranatural. Bukan hanya berkaitan dengan aktifitas yang tampak dan dapat

dilihat oleh mata, tapi juga aktifitas yang tampak dan terjadi dalam hati seseorang.

Religiusitas

a.Keyakinan

b.Praktik agama

c.Pengalaman

d.Pengetahuan agama

e.Pengamalan atau konsekuensi

Prososial

a.Berbagi

b.Kerjasama

c.Menyumbang

d.Menolong

e.Kejujuran

f.Kedermawanan

Page 47: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

34

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

1. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang

terkumpul.(Arikunto,2010:110), Berdasarkan landasan teori di atas, maka dalam

penelitian ini hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐻𝑎 : Ada hubungan yang positif dan signifikan antara religiusitas

dengan perilaku prososial siswa kelas XI MA Al Asror

Gunungpati Semarang

𝐻0 : Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara religiusitas

dengan perilaku prososial siswa kelas XI MA Al Asror

Gunungpati Semarang

Siswa Kelas

XII MA Al

Asror

Page 48: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

86

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terkait hubungan antara

religiusitas dengan perilaku prososial siswa MA Al Asror Gunungpati Semarang

tahun ajaran 2018/2019 adalah sebagai berikut:

1. Gambaran religiusitas siswa kelas XII MA Al Asror Gunungpati

Semarang dalam kategori tinggi dengan presentase 96% serta rata-rata

skor 173,20. Tingkat religiusitas siswa dikatakan tinggi artinya siswa

sudah melaksanakan ajaran agama yang dianutnya dengan menjalankan

perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan Allah seperti misalnya

mampu meyakini rukun iman dan islam, menjalankan sholat lima waktu,

membaca Al-Qur’an, mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan, berperilaku

jujur serta beramal kepada orang yang membutuhkan.

2. Gambaran prososial siswa kelas XII MA Al Asror Gunungpati Semarang

dalam kategori tinggi dengan presentase 80% serta rata-rata skor 184,15.

Tingkat prososial siswa dikatakan tinggi artinya siswa mampu berbagi ide

dan pikiran kepada teman yang sedang mengalami masalah, mampu

bekerjasama dengan orang lain, rela menolong dengan ikhlas, mau

menyumbangkan uang kepada orang yang membutuhkan, serta bisa

berperilaku jujur.

3. Ada hubungan yang positif dan signifkan antara religiusitas dengan

perilaku prososial siswa kelas XII MA Al Asror Gunungpati Semarang.

Page 49: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

87

Hal itu dapat diketahui dari hasil analisis uji korelasi product moment

diperoleh 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,600 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,195. Lalu signifikansinya yaitu 0,000 <

0,05 artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara religiusitas

dengan perilaku prososial siswa kelas XII MA Al Asror Gunungpati

Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan maka

saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Saran Teoritis

Manusia sebagai makhluk sosial diharapkan memiliki prososial yang

tinggi, cara meningkatkan prososial salah satunya dengan

meningkatkan pemahaman tentang agama, karena dalam beragama

mengajarkan bahwa tolong-menolong dalam kebaikan merupakan

perbuatan yang terpuji

2. Saran Praktis

a. Bagi Guru Bimbingan Konseling

Bagi guru BK diharapakan mampu memberikan treatment atau

layanan tentang prososial aspek kerjasama, karena berdasarkan

hasil penelitian masih ada 1% siswa yang mempunyai kerjasama

yang rendah walaupun secara umum prososialnya tinggi. Lalu

guru BK diharapkan mampu memberikan layanan konseling yang

dapat meningkatkan prososial siswa

b. Bagi sekolah

Page 50: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

88

Sekolah perlu menekankan kepada siswa dan orangtua tentang

pentingnya perilaku prososial baik di lingkungan sekolah maupun

masyarakat, lalu orangtua juga diharapkan mampu melatih anak

untuk selalu berperilaku prososial

c. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya jika ingin mengadakan penelitian tentang

hubungan religiusitas dengan prososial siswa perlu melakukan

studi awal yang lebih akurat serta data lebih dianalisis secara

mendalam dengan menggunakan metode regresi

Page 51: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

90

DAFTAR PUSTAKA

Ancok, D. Suroso, FN.2005.Psikologi Islam.Yogyakarta:Pustaka Belajar

Arikunto.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:Rineka

Cipta

Azizah, N. (2010). Perilaku Moral danReligiusitas Siswa Berlatar Belakang

Pendidikan Umum dan Agama.Jurnal Psikologi. Vol. 33, No. 2, hal 1-16.

Azwar. 2010. Penyusunan Skala Psikologis.Yogyakarta: Pustaka Belajar

Baron & Byne. 2005. Psikologi Sosial .Edisi:10. Jilid2. Terj. Juwita. Jakarta:

Erlangga

Dayakisni & Hudaniah. 2009. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press

Dewi,Indri Widya. 2007. Hubungan antara Religiusitas dengan Intensi Prososial

pada Siswa SMAN dan MAN. Skripsi.Fakultas Psikologi Universitas

Muhaadiyah Surakarta

Djalali & Sabiq. 2012. Kecerdasan Emosi, Kecerdasan Spiritual dan Perilaku

Prososial Santri Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Pamekasan. Jurnal

Psikologi Indonesia.Vol.1,No.2,hal 53-65

Farhah. 2011. Hubungan Religiusitas dengan Perilaku Prososial Mahasiswa

Pengurus Lembaga Dakwah Kampus UIN Syarif Hidayatullah

.Jakarta. Diakses pada 28 Maret 2018

Farid, M. (2011). Hubungan Penalaran Moral, Kecerdasan, Emosi,

Religiusitas, dan Pola Asuh Orangtua Otoritatif Dengan Perilaku

Prososial Remaja. Disertasi.Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Haryati, Tutik D. 2013. Hubungan Kematangan Emosi, Religiusitas dan Perilaku

Prososial Perawat di Rumah Sakit. Jurnal Psikologi Indonesia. Vol. 2,No.

2, hal 162-167

Jalaluddin. 2012. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Nashori. 2008. Psikologi Sosial Islam. Bandung: PT Refika Aditama

Putri & Noviekayati. (2015). Religiusitas, Pola Asuh Otoriter dan Perilaku

Prososial Remaja di Pondok Pesantren. Jurnal Psikologi.Vol. 4, No. 03,

hal 233 – 241

Page 52: HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL …lib.unnes.ac.id/34362/1/1301414057_Optimized.pdf · 2020. 1. 7. · siswa rajin sholat jamaah, membaca Al-Qur’an serta mengikuti

91

Putri Ellyana I.E.2013. Hubungan Religiusitas dan Kecenderungan Pola Asuh

Otoriter dengan Perilaku Prososial Remaja di Pondok Pesantren. Jurnal

Psikologi.Vol.12,No.2 hal.24-40

Safrilsyah, dkk. 2010. Religiusitas dalam Perspektif Islam. Jurnal Universiti Putra

Malaysia.Vol.12, No.2, hal.400-412

Sarwono, SW. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka

Sears, D. O, dkk.2004. Psikologi Sosial Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: CV. Alfabeta

Syamsu, Yusuf. 2003. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT

Rosda Karya Remaja