HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAKSIN MR …eprints.ums.ac.id/58354/15/NASKAH PUBLIKASI-3.pdf ·...

15
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAKSIN MR (MEASLES RUBELLA) DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP MINAT KEIKUTSERTAAN VAKSINASI MR DI PUSKESMAS KARTASURA HALAMA N JUDUL Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : MERLINTA J 500 140 056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAKSIN MR …eprints.ums.ac.id/58354/15/NASKAH PUBLIKASI-3.pdf ·...

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAKSIN MR (MEASLES RUBELLA)

DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP MINAT KEIKUTSERTAAN

VAKSINASI MR DI PUSKESMAS KARTASURA

HALAMA N JUDUL

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

MERLINTA

J 500 140 056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAKSIN MR (MEASLES RUBELLA)

DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP MINAT KEIKUTSERTAAN

VAKSINASI MR DI PUSKESMAS KARTASURA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

MERLINTA

J 500 140 056

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen

Pembimbing

dr. Anika Candrasari, M.Kes

NIK. 1237

ii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAKSIN MR (MEASLES RUBELLA)

DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP MINAT KEIKUTSERTAAN

VAKSINASI MR DI PUSKESMAS KARTASURA

Oleh :

MERLINTA

J 500 140 056

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

dan Pembimbing Utama Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari, Senin, 15 Januari 2018

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji :

1. dr. Burhanuddin Ichsan, M.Med.Ed., M.Kes (...............................)

(Ketua Dewan Penguji)

2. dr. N Juni Triastuti, M.Med.Ed (...............................)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. dr. Anika Candrasari, M.Kes (...............................)

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan

Prof. Dr. dr. EM Sutrisna, M.Kes

NIK: 919

iii

PERNYATAANPERNYATAAN

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 15 Januari 2018

Penulis

MERLINTA

J500140056

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAKSIN MR (MEASLES RUBELLA)

DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP MINAT KEIKUTSERTAAN

VAKSINASI MR DI PUSKESMAS KARTASURA

Abstrak

Campak dan Rubella merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran nafas

yang disebabkan oleh virus Campak dan Rubella. Vaksin MR (Measles Rubella)

memberikan manfaat seperti dapat melindungi anak dari kecacatan dan kematian

akibat komplikasi pneumonia, diare, kerusakan otak, ketulian, kebutaan dan

penyakit jantung bawaan. Data tahun 2014 di Kabupaten Sukoharjo terdapat 25

kasus campak, 21 kasus diantaranya di wilayah kerja Puskesmas Kartasura dan

pada tahun 2015 yaitu sebanyak 136 kasus campak. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan pengetahuan tentang vaksin MR dan pendidikan ibu terhadap

minat keikutsertaan vaksinasi MR di puskesmas kartasura. Penelitian observasional

analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah responden penelitian sebanyak

60 responden dengan teknik Cluster Random Sampling. Analisis statistik

menggunakan Uji Chi Square. Penelitian dengan jumlah 60 responden didapatkan

hasil pengetahuan tinggi dan minat sebanyak 38 responden, pengetahuan tinggi

tidak minat sebanyak 10 responden, sedangkan pengetahuan rendah minat sebanyak

5 responden, pengetahuan rendah tidak minat sebanyak 7 responden sehingga

didapatkan nilai p = 0,016. Hasil penelitian bersadarkan pendidikan tinggi dan

minat sebanyak 33 responden, pendidikan tinggi tidak minat sebanyak 11

responden, sedangkan pendidikan rendah minat sebanyak 10 responden, dan

pendidikan rendah tidak minat sebanyak 6 responden sehingga didapatkan nilai p =

0,262. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara pengetahun tentang vaksin MR dengan minat

keikutsertaan vaksinasi MR akan tetapi tidak terdapat hubungan antara pendidikan

ibu dengan minat keikutsertaan vaksinasi MR.

Kata kunci: Pengetahuan Vaksinasi MR, Pendidikan Ibu, Minat Vaksinasi

Abstract

Measles and Rubella are infectious diseases that spread through the respiratory

tract, caused by measles and Rubella viruses. The MR (Measles Rubella) vaccines

provide benefits such as protecting children from disability and death due to

complications of pneumonia, diarrhea, brain damage, deafness, blindness and

congenital heart disease. Data from year 2014 in Sukoharjo regency shows there

were 25 cases of measles, 21 cases happened in the work area of Puskesmas

Kartasura. In year 2015, there were 136 cases of measles. This study aims to

determine the relationship between knowledge about MR (measles rubella)

vaccines and mother’s knowledge towards MR vaccination participation interest in

Puskesmas Kartasura. This study is an analytical observational research with cross

sectional approach. The number of respondents was 60 respondents, using cluster

random sampling technique. Statistical analysis used was Chi Square Test. The

2

value obtained from this study with 60 respondents with 38 respondents had high

knowledge and interest, 10 respondents had high knowledge and no interest, 5

respondents had low knowledge and interest, and 7 respondents had low knowledge

and no interest was p = 0,016. The value obtained from the study based on 33

respondents had high knowledge and interest, 11 respondents had high knowledge

and no interest, 10 respondents had low education and interest, and 6 respondents

had low knowledge and no interest was p = 0,262. Based on the study, it can be

concluded that there is a relationship between knowledge about MR vaccine and

interest of MR vaccination but there is no relationship between mother’s knowledge

with MR vaccination participation interest.

Keywords : MR Vaccination Interest, Mother’s Knowledge, Vaccination Interest

1. PENDAHULUAN

Campak dan Rubella merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran nafas

yang disebabkan oleh virus Campak dan Rubella (IDAI, 2017). Batuk dan bersin

dapat menjadi jalur masuknya virus campak maupun rubella (WHO, 2017). Gejala

campak muncul sekitar 10 hari setelah infeksi, dan ruam coklat kemerahan muncul

sekitar 14 hari setelah infeksi (McGee, 2013). Gejala penyakit campak diantaranya

demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) dapat disertai batuk dan atau

pilek maupun konjungtivitis serta dapat mengakibatkan kematian apabila terdapat

komplikasi penyerta seperti pneumonia, diare, dan meningitis (Ditjen P2P, 2016).

Rubella termasuk dalam penyakit ringan pada anak, tetapi dapat memberikan

dampak buruk apabila terjadi pada ibu hamil trimester pertama yaitu keguguran

ataupun kecacatan pada bayi sering disebut Congenital Rubella Syndrom (CRS)

seperti kelainan jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan

(Depkes RI, 2017).

Penyakit campak dan rubella dapat memberikan dampak buruk terhadap

kesehatan anak di Indonesia, sehingga pemerintah melaksanakan kampanye

vaksinasi MR (MMR VIS - Indonesia, 2012). Vaksin MR (Measles Rubella)

memberikan manfaat seperti dapat melindungi anak dari kecacatan dan kematian

akibat komplikasi pneumonia, diare, kerusakan otak, ketulian, kebutaan dan

penyakit jantung bawaan (Ditjen P2P, 2016). Terdapat 83 kasus pasti CRS pada

tahun 2015-2016 diantaranya 77% menderita kelainan jantung, 67,5% menderita

katarak dan 47% menderita ketulian (Ditjen P2P, 2016).

3

Berdasarkan data tahun 2014 di Kabupaten Sukoharjo terdapat 25 kasus

campak, 21 kasus diantaranya di wilayah kerja Puskesmas Kartasura sisanya di

wilayah kerja Puskesmas Mojolaban. Jumlah tersebut mengalami peningkatan

yang signifikan pada tahun 2015 yaitu sebanyak 136 kasus, kemudian pada tahun

2016 mengalami penurunan menjadi 10 kasus, dan dari awal tahun 2017 sampai

bulan juli sudah tercatat sebanyak 6 kasus campak di Puskesmas Kartasura (Dinkes

Kab Sukoharjo, 2014 ). Sedangkan kasus rubella di Kabupaten Sukoharjo pada

tahun 2014 merupakan wabah KLB di 1 desa dengan 13 penderita dengan

presentase sebesar 10,95% (Dinkes Kab Sukoharjo, 2014 ).

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan

pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah kerja Puskesmas

Kartasura Kabupaten Sukoharjo dan akan dilaksanakan pada Bulan Desember

2017. Teknik sampling yang digunakan adalah jenis Cluster sampling. Sampel pada

penelitian ini adalah ibu dari anak usia ≤ 5 tahun yang datang bersama ibunya di

posyandu wilayah kerja Puskesmas Kartasura Kabupaten Sukoharjo pada saat

dilakukan penelitian. Estimasi besar sampel minimal yang digunakan adalah 60

sampel. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi

kemudian dianalisis. Analisis data yang dilakukan untuk membuktikan dari

hipotesis penelitian. Hubungan antar variabel ditentukan dengan menggunakan uji

analisis statistik bivariat yaitu Chi Square dengan program Statistical Package for

Social Science (SPSS) for windows versi 23.0.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. 1 HASIL PENELITIAN

1. Analisis univariat

Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan umur ibu

Umur Frekuensi Persentase (%)

Muda ≤20th

Tua ≥21th

Total

1

59

60

1,6

96,7

100,0

(Sumber : data primer, 2017)

4

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa distribusi data responden berdasarkan

pengetahuan tentang vaksin MR didapatkan ibu umur muda sebesar 1 responden

(1,6%) dan ibu umur tua sebesar 59 responden (96,7%).

Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan pengetahuan tentang vaksin MR

(Sumber : data primer, 2017)

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa distribusi data responden berdasarkan

pengetahuan tentang vaksin MR didapatkan pengetahuan tinggi sebesar 48

responden (78,7%) dan pengetahuan rendah sebesar 12 responden (19,7%).

Tabel 3. Distribusi Responden berdasarkan pendidikan ibu

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase (%)

Tinggi

Rendah

Total

44

16

60

73,3

26,7

100,0

(Sumber : data primer, 2017)

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa distribusi data responden berdasarkan

pendidikan ibu didapatkan pendidikan tinggi sebesar 44 responden (73,3%) dan

pendidikan rendah sebesar 16 responden (26,7%).

Tabel 4. Distribusi Responden berdasarkan minat keikutsertaan

vaksinasi MR

Minat Frekuensi Persentase (%)

Minat

Tidak minat

Total

43

17

60

70,5

27,9

100,0

(Sumber : data primer, 2017)

Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa distribusi data responden berdasarkan minat

keikutsertaan vaksinasi MR didapatkan minat sebesar 43 responden (70,5%) dan

tidak minat sebesar 17 responden (27,9%).

Tingkat pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Tinggi

Rendah

Total

48

12

60

78,7

19,7

100,0

5

2. Analisis Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan tentang Vaksin MR dengan Minat keikutsertaan

vaksinasi MR

Tabel 5. Distribusi analisis bivariat pengetahuan dengan minat

vaksinasi MR

(Sumber : data primer, 2017)

Berdasarkan tabel 5 didapatkan bahwa pengetahuan tinggi mempengaruhi minat

dengan jumlah sebesar 38 responden, dan terdapat 7 responden dengan pengetahuan

rendah dan tidak minat vaksinasi MR. Hasil uji statistik menggunakan uji Fisher

didapatkan nilai signifikansi p sebesar 0,016. Nilai p <0,05 menjelaskan bahwa

terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang vaksin MR dengan minat

keikutsertaan vaksinasi MR di Puskesmas Kartasura.

b. Hubungan Pendidikan ibu dengan Minat keikutsertaan vaksinasi MR

Tabel 6. Distribusi analisis bivariat pendidikan dengan minat vaksinasi MR

Sumber : data primer, 2017)

Berdasarkan tabel 6 didapatkan bahwa pendidikan tinggi mempengaruhi minat

dengan jumlah sebesar 33 responden, dan terdapat 6 responden dengan pendidikan

rendah dan tidak minat vaksinasi MR. Hasil uji statistik menggunakan uji Fisher

didapatkan nilai signifikansi p sebesar 0,262. Nilai p <0,05 menjelaskan bahwa

Pengetahuan Minat

Nilai p Odds Ratio

(OR) minat Tidak minat

N % N %

Tinggi 38 79,2 10 58,3

0,016 5.320 Rendah 5 41,7 7 20,8

Total 43 71,7 17 28,3

Pendidikan Minat

Nilai p Odds Ratio

(OR) minat Tidak minat

N % N %

Tinggi 33 75,0 11 25,0

0,262 1,800 Rendah 10 62,5 6 37,5

Total 43 71,7 17 28,3

6

terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan minat keikutsertaan vaksinasi MR

di Puskesmas Kartasura.

3. 2 PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang vaksin

MR (Measles Rubella) dan pendidikan ibu terhadap minat keikutsertaan vaksinasi

MR dengan menggunakan instrument berupa kuesioner sebagai alat ukur, dan

dilakukan uji Fisher. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kartasura

yaitu di desa Gumpang yang diikuti 60 responden di Posyandu Pancamarga 6 dan

Pancamarga 8.

Hubungan pengetahuan tentang vaksin MR dengan minat keikutsertaan

vaksinasi MR

Hasil uji statistik dengan menggunakan Fisher diketahui bahwa nilai p

sebesar 0,016 (p<0,05), nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan

antara pengetahuan tentang vaksin MR dengan minat keikutsertaan Vaksinasi MR

di Puskesmas Kartasura, artinya semakin tinggi pengetahuan ibu maka semakin

minat keikutsertaan vaksinasi MR. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan Kusumoningtyas (2016) yang meneliti hubungan pengetahuan ibu

tentang imunisasi anjuran dengan minat melakukan imunisasi anjuran pada balita

dengan nilai p 0,000 yang artinya terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu

tentang imunisasi anjuran dengan minat melakukan imunisasi anjuran.

Hubungan pendidikan ibu dengan minat keikutsertaan vaksinasi MRHasil uji

statistik dengan menggunakan uji Fisher didapatkan nilai p sebesar 0,262 (p<0,05),

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara

pendidikan ibu dengan minat keikutsertaan vaksinasi MR. Terdapat beberapa faktor

yang menyebabkan pendidikan ibu tidak mempunyai pengaruh terhadap minat

diantaranya seperti informasi yang mudah didapat baik dari media massa maupun

kampanye, dan pengetahuan ibu tidak hanya berasal dari pendidikan formal saja.

Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Senewe, et al (2017) bahwa

tidak terdapat hubungan pendidikan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian

imunisais dasar dengan p 0,451 (p<0,05%) hal ini karena pendidikan yang tinggi

tidak menjamin pengetahuan yang didapat banyak.

7

Secara keseluruhan berdasarkan hasil penelitian yang sejenis dapat

memberikan gambaran informasi pentingnya pengetahuan ibu tentang vaksinasi.

Faktor-faktor pembentukan minat diantaranya pengalaman pribadi, media massa,

orang yang dianggap penting misalnya teman. Merujuk pada faktor-faktor minat

tersebut maka tidak mungkin seseorang dengan pengetahuan baik tidak ikutserta

vaksinasi demikian dengan orang yang memiliki pengetahuan rendah kemungkinan

lebih minat untuk ikutserta vaksinasi (Kusumoningtyas, et al., 2016).

Keterbatasan penelitian ini antara lain responden yang terburu-buru dalam

pengisian kuesioner karena ada keperluan lain, sehingga kemungkinan terjadinya

hasil yang tidak sesuai menjadi salah satu faktor penyebabnya. Pendidikan adalah

suatu proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan tertentu termasuk

minat seseorang yang didapatkan tidak hanya dari pendidikan formal saja

melainkan dapat dari beberapa faktor salah satunya informasi yang didapat ibu

yang merupakan salah satu faktor perancu, seiring dengan kemajuan dibidang

elektronik yang sangat membantu mendapatkan informasi (Kusumoningtyas, et al.,

2016), sehingga dapat menjadikan hasil penelitian mengenai pendidikan dapat

bertentangan dengan konsep (Triana, 2016).

4. PENUTUP

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan antara pengetahun tentang vaksin MR dengan minat keikutsertaan

vaksinasi MR akan tetapi tidak terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan

minat keikutsertaan vaksinasi MR.

Sehingga Bagi Puskesmas diharapkan dapat mempertahankan cakupan

imunisasi MR yang sudah baik, serta memberikan informasi kepada ibu balita

tentang pentingnya vaksinasi khususnya vaksinasi MR di semua wilayah kerja

Puskesmas Kartasura.

Bagi Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang

pentingnya vaksinasi MR dengan cara mencari informasi melalui media maupun

penyuluhan dari tenaga kesehatan.

8

Bagi Peneliti yang akan datang diharapkan dapat dilakukan penelitian tentang

vaksinasi MR dengan mengembangkan variabel dan instrument penelitian sehingga

dapat diperoleh hasil yang lebih baik dari penelitian sebelumnya

PERSANTUNAN

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dr. Anika Candrasari, M.Kes., dr.

Burhanuddin Ichsan, M.Med.Ed., M.Kes., dr. N Juni Triastuti, M.Med.Ed., yang

telah membimbing, memberikan saran, nasehat dan semangat dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arista, D. & Hosana, 2016. Hubungan Tingkat Pendidikan, Dukungan Keluarga

dan Peran Tenaga Kesehatan Dengan Riwayat Pemberian Imunisasi Dasar

pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Paal V Kota Jambi Tahun 2016.

Scientia Journal, Volume 5 No. 2, pp. 157-166.

Chaplin, J. P., 2011. Kamus Psikologi Lengkap. 1-14 ed. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Dahlan, M. S., 2015. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. 6 ed. Jakarta:

Epidemiologi Indonesia.

Depkes RI, 2017. Imunisasi Measles Rubella Lindungi Kita. [Online]

Available at:www.depkes.go.id [Accessed 11 Agustus 2017].

Dinkes Jateng, 2015. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2015. Semarang:

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Dinkes Kab Sukoharjo, 2014 . Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo 2014.

Sukoharjo: Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo.

Ditjen P2P, K. R., 2016. Petunjuk Teknis Kampanye Imunisasi Measles Rubella

(MR). Jakarta: Kemenkes RI.

Dwiastuti, P. & Prayitno, N., 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Pemberian Imunisasi BCG Di Wilayah Puskesmas UPT Cimanggis Kota

Depok Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 5 No. 1.

Gahara, E., Saftarina, F., Lisiswanti, R. & Dewiarti, A. N., 2015. Hubungan Tingkat

Pengetahuan Ibu dan Status Ekonomi dengan Kelengkapan Imunisasi Wajib

pada Anak Usia 0-12 Bulan di Puskesmas Sawah. Majority, Volume 4 No. 9.

Gunarsa, S. D., 2008. Psikologi perawatan. Jakarta: Gunung Mulia.

Hasbullah, 2015. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

9

Ibrahim, L. H., Tandipajung, T. & Rumende, R. R. H., 2016. Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Pencapaian Cakupan Imunisasi Pentavalen Di

Wilayah Kerja Puskesmas Danowudu Kecamatan Ranowulu Kota Bitung. E-

Jurnal Sariputra, Volume 3 No. 1.

IDAI, 2013. Pentingnya Imunisasi Untuk Mencegah Wabah, Sakit Berat, Cacat,

Dan, Kematian Bayi - Balita. [Online]. Available at: http://www.idai .or.id/

artikel/klinik/imunisasi/pentingnya-imunisasi-untuk-mencegah-wabah-sakit

-berat-cacat-dan-kematian-bayi-balita [Accessed 25 Agustus 2017].

IDAI, 2015. Menyoroti Kontroversi Seputar Imunisasi. 26 April.

IDAI, 2016. Lembar Fakta Poliomielitis, Rubella, Dan Campak. 04 April.

IDAI, 2017. Imunisasi Campak - Rubella (MR). [Online]. Available at : http: //

www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/imunisasi-campak-rubella-mr

[Accessed 11 Agustus 2017].

Ihsan, F., 2013. Dasar-Dasar Kependidikan : Komponen MKDK. Jakarta: Rineka

Cipta.

Irawati, D., 2011. Faktor Karakteristik Ibu Yang Berhubungan Dengan Ketepatan

Imunisasi DPT Combo Dan Campak Di Pasuruan. Jurnal Ilmiah Kesehatan

Politeknik Kesehatan Majapahit, Volume 3 No. 1.

Kemenkes RI, 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kementrian

Kesehatan RI.

Kemenkes RI, 2017. Imunisasi Measles Rubella Lindungi Anak Kita. 19 Juli.

Kusumoningtyas, R., Mudayati, S. & Susmini, 2016. Hubungan Pengetahuan Ibu

Tentang Imunisasi Anjuran Dengan Minat Melakukan Imunisasi Anjuran

Pada Balita Di Poliklinik Imunisasi Rumah Sakit Panti Waluya Malang.

Nurshing News, Volume 1 No. 2.

Kutty, P. et al., 2013. Measles. VP D Surveillance Manual , Volume 6.

McGee, P., 2013. Measles, mumps, and rubella. Diversity and Equality in Health

and Care, Volume 10, pp. 123-5.

MMR VIS - Indonesia, 2012. Vaksinasi MMR. [Online]. Available at : http: // im-

munize.org/vis [Accessed 14 Agustus 2017].

Nazme, N. I., Hoque, M. M. & Hussain, M., 2014. Congenital Rubella Syndrome:

An Overview of Clinical Presentations in Bangladeshi Chlidren. Delta Med

College, Volume 2, pp. 42-47.

Notoatmodjo, S., 2011. Kesehatan Mayarakat : Ilmu dan seni. Jakarta: Rineka

Cipta.

10

Notoatmodjo, S., 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S., 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S., 2014. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nursalam, 2015. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan

Profesional. 5 ed. Jakarta: Salemba Medika.

Proverawati, A. & Dwi Andhini, C. S., 2010. Imunisasi dan Vaksinasi. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Rahmawati AI, 2013. Faktor yang mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar Di

Kelurahan Krembengan Utara. FKM UI.

Riskesdas, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kemenkes RI.

Riwidikdo, H., 2013. Statistika Kesehatan dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur

Penelitian. I ed. Yogyakarta: Rohima Press.

Rizani, A., Hakimi, M. & Ismail, D., 2009. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 Hari Di Kota

Banjarmasin. Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 25 No. 12.

Sarimin, S., Ismanto, A. Y. & Worang, R., 2014. Analisis Faktor- Faktor Yang

Berhubungan Dengan Perilaku Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar Pada

Balita Di Desa Taraitak Satu Kecamatan Langowan Utara Wilayah Kerja

Puskesmas Walantakan. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Kedokteran, Volume 2 No. 2.

Sary, Y. N. E., 2015. Buku Ajar Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Parama

Publishing.

Sastroasmoro, S., 2014. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta:

Sagung Seto.

Senewe, M. S., Rompas, S. & Lolong, J., 2017. Analisis Faktor-faktor yang

Berhubungan dengan Kepatuhan Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar Di

Puskesmas Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Madya Manado. E-

Journal Keperawatan, Volume 5 No. 1.

Siddiqui, N. S. et al., 2017. Is mother's knowledge and practice regarding chilhood

immunization compliant with immunization completeness?. International

Journal of Community Medicine and Public Health, 4(3).

Slameto, 2013. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

11

Slameto, 2013. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Supriatin, E., 2015. Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan

Ketepatan Waktu Pemberian Imunisasi Campak di Pasir Kliki Bandung.

Jurnal Ilmu Keperawatan, Volume III No. 1.

Triana, V., 2016. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar

Lengkap Pada Bayi Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Mayarakat Andalas,

Volume 10 No. 2, pp. 123-135.

UU RI, 2003. UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Sekretariat Kabinet RI.

Wati, I. K., 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Ibu Terhadap

Kunjungan Ke Posyandu Di Kelurahan Kembangarum Kota Semarang.

Jurnal STIKes Ngudi Waluyo.

WHO, 2017. Status Campak dan Rubella saat ini di Indonesia. [Online] Available

at:http://www.searo.who.int/indonesia/topics/immunization/mr_measles_s

tatus.pdf?ua=1. [Accessed 11 Agustus 2017].