Koran Aspirasi Rakyat Studi: Vaksin MR Tak Memicu Autisme ... · di pendorong peserta ujian yang...

1
Jumat, 5 April 2019 Edisi: 11222 | Thn. XXXXVI Koran Aspirasi Rakyat HARIAN TERBIT 9 HUMANIORA Pola Makan Buruk Tingkatkan Kasus Kematian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan pihaknya sudah mengetahui identitas siswa yang menyebarluaskan foto soal Ujian Nasional Matematika jenjang SMA/MA yang disebarluaskan melalui grup percakapan “LINE”. Kemendikbud Siapkan Sanksi Siswa Penyebar Soal UN ILUSTRASI Jakarta, hanTer - Sebuah studi global menemukan sebelas juta kematian di seluruh dunia pada 2017 terkait dengan tingginya konsumsi gula, garam dan da- ging olahan yang kemudian berkontribusi terhadap penyakit jantung, kanker dan diabetes. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet ter- sebut menemukan bahwa kon- sumsi makanan sehat seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, susu rata-rata terlalu rendah. Orang-orang mengonsumsi terlalu banyak minuman manis dan terlalu banyak daging olahan dan garam. Ini menyebabkan satu dari lima kematian pada 2017 dikaitkan dengan pola makan buruk. Dikutip dari Reuters, Studi Global Burden of Disease mela- cak tren dari tahun 1990 hingga 2017 tentang konsumsi 15 faktor makanan. “Pola makan yang buruk bertanggung jawab atas lebih banyak kematian daripada faktor risiko lain di dunia,” ujar Chris Murray, Direktur Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington yang memimpin riset tersebut, Kamis (4/4/2019). “Asesmen kami menunjuk- kan bahwa faktor-faktor risiko utama pola makan adalah asu- pan natrium yang tinggi atau asupan makanan sehat yang rendah, seperti biji-bijian, buah, kacang-kacangan, dan sayuran.” Studi ini menemukan orang hanya makan 12 persen dari jumlah kacang dan biji yang dire- komendasikan, asupan rata-rata 3 gram sehari, sementara yang direkomendasikan sebanyak 21 gr sehari, dan minum minuman ISTIMEWA Jakarta, HanTer – “Kami sudah tahu semua siswa itu, sekolahnya di mana dan akan kita proses. Namun kami tidak akan membuka identitas yang bersangkut- an, akan lindungi karena dia juga masih anak-anak yang masih punya masa depan,” ujar Kepala Biro Komuni- kasi dan Layanan Masya- rakat Kemendikbud, Ari Santoso di Jakarta, Kamis (4/4/2019). Dia menjelaskan da- lam UN Berbasis Komputer (UNBK) yang dikedepankan adalah kejujuran. Apa yang dilakukan siswa tersebut yang menyebarkan foto soal UN Matematika itu merupa- kan perbuatan ketidakjujur- an. “Hal yang ditonjolkan dalam UNBK adalah pendi- dikan karakter,” tegasnya. Namun Kemendikbud kan memberikan sanksi pada siswa yang menyebar- kan foto dan juga pengawas yang bertugas pada saat itu. Salah satu sanksi yang bisa diberikan seperti diba- talkannya hasil ujian siswa bersangkutan. Ketua Badan Stan- dar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Surya- di mengatakan pengawas hendaknya melaksanakan tugas sesuai dengan pro- sedur operasional standar UN yang telah ditetapkan. “Jika pengawas melaksana- kan tugasnya dengan baik sebagaimana disebutkan dalam prosedur operasional UN, tidak ada siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib UN seperti itu,” kata Bambang. Sebelumnya, sejumlah foto yang merupakan jepret- an soal UNBK Matematika beredar di grup percakapan LINE. Foto tersebut memu- at sejumlah soal-soal UNBK Matematika. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta agar Kemdikbud dan Dinas Pendidikan ter- kait untuk tidak membu- ka identitas anak pelaku. “Anak bisa salah, namun tetap diberikan kesempat- an memperbaiki diri,” kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti. KPAI juga mendorong Kemdikbud dan Dinas- dinas Pendidikan di daerah untuk mewanti-wanti se- kolah dan guru pengawas ruang agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa. Menurut Retno, kelalai- an pengawasan akan menja- di pendorong peserta ujian yang notabene masih usia anak melakukan perbuatan iseng ataupun di sengaja memfoto soal karena ada kesempatan. “Pengawasan ketat harus dimulai dari pintu masuk ruang ujian saat pemeriksaan bawaan peserta ujian.” Safari/Danial/Ant Jakarta, HanTer - Pene- litian terbaru menunjukkan vaksin campak, gondong, dan rubela tidak mening- katkan risiko autisme pada anak. Studi yang dipubli- kasikan di jurnal Annals of Internal Medicine ini meneliti penggunaan vaksin MR pada lebih dari 650 ribu anak yang lahir di Denmark pada 1999-2010. Kesehatan anak-anak, seperti diagnosis gangguan spektrum autisme, dila- cak hingga 2013. Faktor risiko seperti usia orang tua, diagnosis autisme pada saudara kandung, kelahiran prematur, dan berat badan rendah saat lahir juga ikut dipertimbangkan. Hasilnya, vaksin MR tidak meningkatkan risiko autisme pada anak-anak yang tidak dianggap berisi- ko dan juga tidak memicu autisme pada anak-anak yang berisiko. Dari 650 ribu anak yang dianalisis, lebih dari 95 per- sen anak menerima vaksin MR dan hanya 6.517 yang didiagnosis menderita au- tisme. Peneliti tak menemu- kan hubungan antara vaksin dan autisme tersebut. Pemimpin penelitian, Anders Hviid menyatakan, studi ini membuktikan seca- ra ilmiah bahwa vaksin MR tak menyebabkan autisme. Kabar ini banyak beredar di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dan menimbul- kan ketakutan orang tua yang hendak memberikan imunisasi pada anak. “Kabar bahwa vaksin menyebabkan autisme ma- sih ada dan tersebar di me- dia sosial,” ujar HViid dari Statens Serum Institute, Denmark, mengutip CNN. Hasil penelitian ini diha- rapkan dapat meyakinkan keluarga untuk melakukan vaksin MR. Kasus campak kini te- ngah mengalami peningkat- an signifikan secara global sebesar 48,4 persen pada tahun 2018, salah satu pe- nyebabnya adalah ketakut- an memberi vaksin. Danial Studi: Vaksin MR Tak Memicu Autisme pada Anak KLHK Didesak Selidiki Perusahaan Cemari Danau Toba Jakarta, HanTer - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meminta kepada pe- merintah pusat melalui Kemen- terian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar menyelidiki perusahaan yang telah mela- kukan pencemaran di kawasan Danau Toba. “Perusahaan yang selama ini terbukti merusak lingkungan di daerah Danau Toba, segera diberikan sanksi dan tindakan yang tegas, serta bila perlu men- cabut izin operasionalnya,” kata Direktur Eksekutif Walhi Sumut, Dana Prima Tarigan dilansir dari Antara, Kamis (4/4/2019). Pemerintah pusat, menurut dia, harus segera menurunkan tim untuk menyelidiki perusahan yang melakukan pelanggaran dengan mencemari perairan Danau Toba yang juga sebagai kawasan objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dari manca negara (Wisman). “Jangan karena terjadinya pencemaran di Danau Toba yang cukup terkenal di dunia, mengakibatkan kunjungan wisatawan di daerah itu, se- makin berkurang.Hal tersebut perlu menjadi perhatian bagi pemerintah,” ujar Tarigan. Ia menyebutkan, perusa- haan swasta maupun asing yang memanfaatkan air Danau Toba itu, juga harus dapat menjaga lingkungan dengan baik, dan mematuhi Undang- Undang Lingkungan, serta tidak melakukan pelanggaran. Perusahaan yang memiliki izin operasional di kawasan Danau Toba, harus benar- benar komit untuk tidak mela- kukan pencemaran lingkungan. “Hal itu, merupakan hasil per- janjian perusahaan tersebut dengan pemerintah dan harus dilaksanakan, serta tidak boleh dilanggar,” ucap dia. Tarigan mengatakan, per- usahaan yang memanfaatkan air Danau Toba itu, yakni Pabrik Bubur Kertas, Perusahaan Budi Daya Ikan, dan perusahaan lainnya. Keramba jaring apung (KJA) budi daya ikan di kawa- san Danau Toba harus tetap menjaga kebersihan perairan tersebut dari pencemaran. KJA tersebut, jangan sampai menimbulkan pencemaran dan dapat mengganggu program pariwisata yang sedang ditata oleh pemerintah. Karena, kehadiran KJA di Danau Toba, juga membuat tidak nyaman wisman yang berkunjung ke daerah tersebut. “Yang namanya lokasi objek wisata seperti Danau Toba, harus bersih dari KJA dan tidak mengganggu pemandangan,” ucapnya. Ia menambahkan, WALHI Sumut mendukung kebijakan Pemprov Sumut yang akan membatasi budi daya ikan di Danau Toba dari 35 ribu ton per tahun menjadi 10 ribu ton per tahun. Sebab, tidak mungkin kawasan Danau Toba itu ha- nya terlihat berjejer KJA milik sejumlah perusahaan swasta atau pemodal besar. Arbi bergula 10 kali lebih banyak dari yang direkomendasikan. Kon- sumsi tinggi gula, garam, dan lemak jahat diketahui sebagai faktor risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan banyak jenis kanker lainnya. Selain itu, juga menemu- kan kurang konsumsi biji-bijian kurang dari seperempat yang direkomendasikan atau hanya 29 gr rata-rata per hari dari 125 gr yang direkomendasikan. Sedangkan konsumsi daging olahan dua kali lipat lebih banyak dari jumlah yang direkomen- dasikan, sekitar 4 gr asupan rata-rata per hari dari 2 gr yang direkomendasikan. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Januari lalu menyarankan pola makan ideak untuk kesehatan manusia, yakni mencakup dua kali lipat konsum- si kacang-kacangan, buah-buah- an, dan setengah dari asupan daging dan gula. Dalam rincian kematian ter- kait pola makan, penelitian ini menemukan bahwa dari 11 juta kematian pada 2017, hampir 10 juta disebabkan dari penyakit kardiovaskular, sekitar 913.000 karena kanker, dan hampir 339.000 karena diabetes tipe 2. Safari

Transcript of Koran Aspirasi Rakyat Studi: Vaksin MR Tak Memicu Autisme ... · di pendorong peserta ujian yang...

Page 1: Koran Aspirasi Rakyat Studi: Vaksin MR Tak Memicu Autisme ... · di pendorong peserta ujian yang notabene masih usia anak melakukan perbuatan iseng ataupun di sengaja memfoto soal

Jumat, 5 April 2019Edisi: 11222 | Thn. XXXXVI

Koran Aspirasi RakyatHARIAN TERBIT

Koran Aspirasi RakyatERBIT 9HUMANIORA

Pola Makan Buruk Tingkatkan Kasus Kematian

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan pihaknya sudah mengetahui identitas siswa yang menyebarluaskan foto soal Ujian Nasional Matematika

jenjang SMA/MA yang disebarluaskan melalui grup percakapan “LINE”.

Kemendikbud Siapkan Sanksi Siswa Penyebar Soal UN

ILUSTRASI

Jakarta, hanTer - Sebuah studi global menemukan sebelas juta kematian di seluruh dunia pada 2017 terkait dengan tingginya konsumsi gula, garam dan da-ging olahan yang kemudian berkontribusi terhadap penyakit jantung, kanker dan diabetes.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet ter-sebut menemukan bahwa kon-sumsi makanan sehat seper ti kacang-kacangan dan biji-bijian, susu rata-rata terlalu rendah. Orang-orang mengonsumsi terlalu banyak minuman manis dan terlalu banyak daging olahan dan garam. Ini menyebabkan satu dari lima kematian pada 2017 dikaitkan dengan pola makan buruk.

Dikutip dari Reuters, Studi Global Burden of Disease mela-cak tren dari tahun 1990 hingga

2017 tentang konsumsi 15 faktor makanan. “Pola makan yang buruk bertanggung jawab atas lebih banyak kematian daripada faktor risiko lain di dunia,” ujar Chris Murray, Direktur Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington yang memimpin riset tersebut, Kamis (4/4/2019).

“Asesmen kami menunjuk-kan bahwa faktor-faktor risiko utama pola makan adalah asu-pan natrium yang tinggi atau asupan makanan sehat yang rendah, seperti biji-bijian, buah, kacang-kacangan, dan sayuran.”

Studi ini menemukan orang hanya makan 12 persen dari jumlah kacang dan biji yang dire-komendasikan, asupan rata-rata 3 gram sehari, sementara yang direkomendasikan sebanyak 21 gr sehari, dan minum minuman

ISTI

MEW

A

Jakarta, HanTer – “Kami sudah tahu semua siswa itu, sekolahnya di mana dan akan kita proses. Namun kami tidak akan membuka identitas yang bersangkut-an, akan lindungi karena dia juga masih anak-anak yang masih punya masa depan,” ujar Kepala Biro Komuni-kasi dan Layanan Masya-rakat Kemendikbud, Ari Santoso di Jakarta, Kamis (4/4/2019).

Dia menjelaskan da-lam UN Berbasis Komputer (UNBK) yang dikedepankan adalah kejujuran. Apa yang dilakukan siswa tersebut yang menyebarkan foto soal UN Matematika itu merupa-kan perbuatan ketidakjujur-

an. “Hal yang ditonjolkan dalam UNBK adalah pendi-dikan karakter,” tegasnya.

Namun Kemendikbud kan memberikan sanksi pada siswa yang menyebar-kan foto dan juga pengawas yang bertugas pada saat itu. Salah satu sanksi yang bisa diberikan seperti diba-talkannya hasil ujian siswa bersangkutan.

Ketua Badan Stan-dar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Surya-di mengatakan pengawas hendaknya melaksanakan tugas sesuai dengan pro-sedur operasional standar UN yang telah ditetapkan. “Jika pengawas melaksana-kan tugasnya dengan baik

sebagaimana disebutkan dalam prosedur operasional UN, tidak ada siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib UN seperti itu,” kata Bambang.

Sebelumnya, sejumlah foto yang merupakan jepret-an soal UNBK Matematika beredar di grup percakapan LINE. Foto tersebut memu-at sejumlah soal-soal UNBK Matematika.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta agar Kemdikbud dan Dinas Pendidikan ter-kait untuk tidak membu-ka identitas anak pelaku. “Anak bisa salah, namun tetap diberikan kesempat-an memperbaiki diri,” kata

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti.

KPAI juga mendorong Kemdikbud dan Dinas-dinas Pendidikan di daerah untuk mewanti-wanti se-kolah dan guru pengawas ruang agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa.

Menurut Retno, kelalai-an pengawasan akan menja-di pendorong peserta ujian yang notabene masih usia anak melakukan perbuatan iseng ataupun di sengaja memfoto soal karena ada kesempatan. “Pengawasan ketat harus dimulai dari pintu masuk ruang ujian saat pemeriksaan bawaan peserta ujian.”

Safari/Danial/Ant

Jakarta, HanTer - Pene-litian terbaru menunjukkan vaksin campak, gondong, dan rubela tidak mening-katkan risiko autisme pada anak. Studi yang dipubli-kasikan di jurnal Annals of Internal Medicine ini meneliti penggunaan vaksin MR pada lebih dari 650 ribu anak yang lahir di Denmark pada 1999-2010.

Kesehatan anak-anak, seperti diagnosis gangguan spektrum autisme, dila-cak hingga 2013. Faktor risiko seperti usia orang tua, diagnosis autisme pada saudara kandung, kelahiran prematur, dan berat badan rendah saat lahir juga ikut dipertimbangkan.

Hasilnya, vaksin MR tidak meningkatkan risiko autisme pada anak-anak yang tidak dianggap berisi-ko dan juga tidak memicu autisme pada anak-anak yang berisiko.

Dari 650 ribu anak yang dianalisis, lebih dari 95 per-sen anak menerima vaksin MR dan hanya 6.517 yang didiagnosis menderita au-tisme. Peneliti tak menemu-kan hubungan antara vaksin dan autisme tersebut.

Pemimpin penelitian, Anders Hviid menyatakan, studi ini membuktikan seca-ra ilmiah bahwa vaksin MR tak menyebabkan autisme. Kabar ini banyak beredar di seluruh dunia, termasuk

Indonesia, dan menimbul-kan ketakutan orang tua yang hendak memberikan imunisasi pada anak.

“Kabar bahwa vaksin menyebabkan autisme ma-sih ada dan tersebar di me-dia sosial,” ujar HViid dari Statens Serum Institute, Denmark, mengutip CNN. Hasil penelitian ini diha-rapkan dapat meyakinkan keluarga untuk melakukan vaksin MR.

Kasus campak kini te-ngah mengalami peningkat-an signifi kan secara global sebesar 48,4 persen pada tahun 2018, salah satu pe-nyebabnya adalah ketakut-an memberi vaksin.

Danial

Studi: Vaksin MR Tak Memicu Autisme pada Anak

KLHK Didesak Selidiki Perusahaan Cemari Danau TobaJakarta, HanTer - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meminta kepada pe-merintah pusat melalui Kemen-terian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar menyelidiki perusahaan yang telah mela-kukan pencemaran di kawasan Danau Toba.

“Perusahaan yang selama ini terbukti merusak lingkungan di daerah Danau Toba, segera diberikan sanksi dan tindakan yang tegas, serta bila perlu men-cabut izin operasionalnya,” kata Direktur Eksekutif Walhi Sumut, Dana Prima Tarigan dilansir dari Antara, Kamis (4/4/2019).

Pemerintah pusat, menurut dia, harus segera menurunkan tim untuk menyelidiki perusahan yang melakukan pelanggaran dengan mencemari perairan Danau Toba yang juga sebagai kawasan objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dari manca negara (Wisman).

“Jangan karena terjadinya pencemaran di Danau Toba yang cukup terkenal di dunia,

mengakibatkan kunjungan wisatawan di daerah itu, se-makin berkurang.Hal tersebut perlu menjadi perhatian bagi pemerintah,” ujar Tarigan.

Ia menyebutkan, perusa-haan swasta maupun asing yang memanfaatkan air Danau Toba itu, juga harus dapat menjaga lingkungan dengan baik, dan mematuhi Undang-Undang Lingkungan, ser ta tidak melakukan pelanggaran.

Perusahaan yang memiliki izin operasional di kawasan Danau Toba, harus benar-benar komit untuk tidak mela-kukan pencemaran lingkungan. “Hal itu, merupakan hasil per-janjian perusahaan tersebut dengan pemerintah dan harus dilaksanakan, serta tidak boleh dilanggar,” ucap dia.

Tarigan mengatakan, per-usahaan yang memanfaatkan air Danau Toba itu, yakni Pabrik Bubur Kertas, Perusahaan Budi Daya Ikan, dan perusahaan lainnya.

Keramba jaring apung

(KJA) budi daya ikan di kawa-san Danau Toba harus tetap menjaga kebersihan perairan tersebut dari pencemaran. KJA tersebut, jangan sampai menimbulkan pencemaran dan dapat mengganggu program pariwisata yang sedang ditata oleh pemerintah.

Karena, kehadiran KJA di Danau Toba, juga membuat tidak nyaman wisman yang berkunjung ke daerah tersebut. “Yang namanya lokasi objek wisata seper ti Danau Toba, harus bersih dari KJA dan tidak mengganggu pemandangan,” ucapnya.

Ia menambahkan, WALHI Sumut mendukung kebijakan Pemprov Sumut yang akan membatasi budi daya ikan di Danau Toba dari 35 ribu ton per tahun menjadi 10 ribu ton per tahun. Sebab, tidak mungkin kawasan Danau Toba itu ha-nya terlihat berjejer KJA milik sejumlah perusahaan swasta atau pemodal besar.

Arbi

bergula 10 kali lebih banyak dari yang direkomendasikan. Kon-sumsi tinggi gula, garam, dan lemak jahat diketahui sebagai faktor risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan banyak jenis kanker lainnya.

Selain itu, juga menemu-kan kurang konsumsi biji-bijian kurang dari seperempat yang direkomendasikan atau hanya 29 gr rata-rata per hari dari 125 gr yang direkomendasikan. Sedangkan konsumsi daging olahan dua kali lipat lebih banyak dari jumlah yang direkomen-dasikan, sekitar 4 gr asupan rata-rata per hari dari 2 gr yang

direkomendasikan.Sebuah penelit ian yang

diterbitkan pada Januari lalu menyarankan pola makan ideak untuk kesehatan manusia, yakni mencakup dua kali lipat konsum-si kacang-kacangan, buah-buah-an, dan setengah dari asupan daging dan gula.

Dalam rincian kematian ter-kait pola makan, penelitian ini menemukan bahwa dari 11 juta kematian pada 2017, hampir 10 juta disebabkan dari penyakit kardiovaskular, sekitar 913.000 karena kanker, dan hampir 339.000 karena diabetes tipe 2.

Safari