Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

27
HUBUNGAN PAJAK DAN ZAKAT TERHADAP KESEJAHTERAAN Makalah DisusunUntukDiajukanDalamRangkaMemenuhiTugas Mata Kuliah EkonomiMikro Islam OLEH : PANCA RIKO NIM : 20110730086 JURUSAN PRODI. EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Transcript of Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

Page 1: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

HUBUNGAN PAJAK DAN ZAKAT TERHADAP KESEJAHTERAAN

Makalah

DisusunUntukDiajukanDalamRangkaMemenuhiTugas Mata Kuliah

EkonomiMikro Islam

OLEH :

PANCA RIKO

NIM : 20110730086

JURUSAN PRODI. EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

JANUARI 2013

Page 2: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kebijakan fiskal adalah suatu tidakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran

belanja Negara dengan maksud untuk memengaruhi jalannya perekonomian. Dalam kebijakan fiskal

ada dua unsur yaitu pajak dan zakat.Dimana pajak dan zakat memiliki peranan yang penting dalam

mensejahterakan perekonomian rakyat.

Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas Negara untuk membiayai

pengeluarn rutin dan surplus nya digunakan untuk publik saving yang merupakan sumber utama

dalam membiayai public investement1. Sedangkan zakat adalah kadar harta tertentu yang diberikan

kepada yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat,semata-mata mencari ridha Allah SWT2.

Peran pajak sangat besar dalam pertumbuhan suatu Negara, termasuk Indonesia yang merupakan

Negara berkembang yang menggunakan pajak sebagai salah satu pendapatan utama membiayai

segala macam kebutuhan. Apalagi dari total penerimaan pajak tahun 2012 yang ditargetkan

menyumbang 70,9 persen atau sekitar 500 triliun. Tidak terbayang bila pajak yang memiliki peranan

penting dalam perekonomian ternyata dimanipulasi untuk kepentingan beberapa pihak dan

merugikan Negara hingga triliunan rupiah.

Peranan zakat tidak kalah pentingnya dalam pertumbuhan perekonomiank khususnya di

Indonesia. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Indonesia merupakan Negara yang memiliki

penduduk muslim terbesar didunia. Dengan adanya unsur zakat yang merupakan kewajiban bagi

setiap muslim untuk menunaikanya bukan tidak mungkin tiada ada lagi kemiskinan di Indonesia.

Jadi bisa kita bayangkan apabila semua masyarakat Indonesia melaksanakan kewajibannya untuk

membayar pajak dan zakat kepada Negara dan agama yaitu islam. Dengan realita yang ada maka

makalah yang berjudul “ hubungan pajak dan zakat terhadap kesejahteraan” ini akan membahas

secara tuntas mengenai hal-hal yang berkaitan pengaruh pajak dan zakat dalam perekonomian.

1 Suandy Erly, Hukum Pajak, (Jakarta : Salemba Empat,2011 ) hlm.2.2 Kamal Pasha Muhammad,Chalil MS dan Wahardjani , Fiqih Islam, ( Jogjakarta : Citra Karsa Mandiri 2009),hlm 173.

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 1

Page 3: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

2. Rumusan Masalah

Adapun fokus permasalahan yang dapat dijadikan sebagai rumusan masalah adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana pengaruh pajak terhadap Perekonomian ?

2. Bagaimana pengaruh zakat terhadap Perekonomian?

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 2

Page 4: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

BAB II

KERANGKA TEORI

1. Pajak

a. Definisi Pajak

Menurut Prof . DR. Rochmat Soemitro, SH pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara

berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal-balik

(kontraprestasi) yang lansung dapat ditunjukan , dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran

umum. Kemudian defenisi tersebut disempurnakan , sehingga berbunyi : Pajak adalah peralihan

kekayaan dari rakyat kepada kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan “ surplus ” nya

digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.

b. Ciri- ciri yang melekat pada pada definisi pajak

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa :

1. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan

pelaksaannya.

2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kotrraprestasi individual oleh

pemerintah.

3. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun daerah.

4. Pajak diperuntukan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah ,yang bila dari

pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai public investment.

2. Fungsi pajak

Terdapat dua fungsi pajak ,yaitu pajak budgetair ( sumber keuangan Negara) dan fungsi

regulerend ( mengatur).

a. Fungsi Budgetair ( sumber keuangan Negara )

Pajak mempunyai fungsi budgetair artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan

pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupuan pembangunan.Sebagai sumber

keuangan Negara, pemerintah berupaya memasukan uang sebanyak-banyaknya untuk kas

Negara. Upaya tersebut ditempuh dengan cara ekstensifikasi maupun intensifikasi pemungutan

pajak melalui penyempurnaan peraturan berbagai jenis pajak penjualan atas seperti pajak

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 3

Page 5: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

penghasilan, pajak pertambahan nilai , dan pajak penjualan atas barang mewah , pajak bumi

dan bangunan.

b. Fungsi Regulerend ( Mengatur )

Pajak mempunyai fungsi mengatur artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau

melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, dan mencapai tujuan-

tujuan diluar bidang keuangan.

3. Kedudukan hukum pajak

R. Santoso Brotodiharjo menyatakan bahwa hukum pajak termasuk hukum publik.Hukum public

merupakan bagian dari tata tertib hukum yang mengatur hubungan antara penguasa dan

warganya.Hukum publik memuat cara-cara untuk mengatur pemerintahan. Menurut, yang termasuk

hukum publik adalah : hukum tata Negara, hukum pidana,hukum adminitratif ,sedangkan hukum

pajak merupakan bagian dari hukum adminitratif. Meskipun demikian tidak berarti bahwa hukum

pajak berdiri terlepas dari hukum pajak lainnya.( seperti hukum perdata dan hukum pidana ).

R. Santoso brotodiharjo juga menyatakan bahwa hukum pajak mempunyai banyak sekali sangkut

paut dengan hukum perdata. Hukum perdata merupakan bagian dari keseluruhan hukum yang

mengatur hubungan antara orang-orang pribadi.

Kebanyakan hukum pajak mancari kemungkinan pemungutannya atas kejadian-kejadian,keadaan-

keadaan , dan perbuatan-perbuatan hukum yang bergerak dalam lingkungan perdata,seperti

pendapatan,kekayaan , perjanjian penyerahan, pemindahan hak warisan dan seterusnya. Adanya

hubungan antara pajak dan hukum perdata ditunjukan dengan adanya istilah-istilah hukum perdata

yaistilah hukum perdata yagn digunakan dalam pernakan dalam perundangan-undangan

perpajakan.Sebaliknya, hukum pajak juga mempunyai pengaruh besar terhadap hukum perdata.

Sebagai contoh ,dalam hukum pajak terdapat ketentuan bahwa lex spesialis ( peraturan yang

istimewa) harus diberi tempat yang lebih utama dari lex general generalisasi ( peraturan yang

umum ). Ketentuan ini diberlakukan pula dalam undang-undang atau peraturan yang lain,

bahwasannya dalam setiap penafsiran maka pertama-tama dianut adalah peraturan yang istimewa.

4. Jenis pajak

Terdapat berbagai macam jenis pajak, yang dapat dikelompokan menjadi tiga,

yaitu pengelompokan menurut golongannya, menurutnya sifatnya, dan menurut lembaga

pemungutnya.

a. Menurutnya golongannya

Menurutnya golongannya, pajak dikelompokan menjadi dua yaitu pajak langsung dan pajak

tidak langsung.

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 4

Page 6: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

1. Panjang langsung : adalah pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh wajib

pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain. Pajak

harus menjadi beban sendiri oleh wajib pajak bersangkutan.

Contoh : pajak pengahasilan,pajak penghasilan dibayar atau ditanggung oleh pihak-pihak

tertentu yang memperngaruh penghasilan tersebut.

2. Pajak tidak langsung : adalah pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan

kepada kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu

kegiatan , peristiwa , perbuatan yang menyebabkan teruntungnya pajak, misalnya terjadi

penyerahan barang jasa.

Contoh : Pajak pertambahan nilai. Pajak pertambahan nilai terjadi karena terdapat

pertambahan nilai terhadap barang dan jasa. Pajak ini dibayarkan oleh produsen atau pihak

yang menjual barang tetapi dapat dibebankan kepada konsumen baik secara eksplisit

maupun secara implsit .

b. Menurutnya sifatnya

Menurut sifatnya, pajak dapat dikelompokan menjadi dua yaitu pajak subjektif dan pajak

objektif.

1. Pajak subjektif : adalah pajak yang pengenaan memerhatikan pada keadaan pribadi wajib

pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaan subjeknya.

Contoh : pajak penghasilan.

2. Pajak Objektif : adalah pajak yang pengenaan memerhatikan pada objeknya baik berupa

benda, keadaan , perbuatan atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban

membayar pajak, tanpa memerhatikan keadaan pribadi subjek pajak ( wajib pajak ) maupun

tempat tinggal .

Contoh : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas barang mewa , pajak bumi dan

bangunan.

c. Menurut Lembaga Pemungutannya

Menurut lembaga pemungutnya, pajak dikelompokan menjadi dua yaitu pajak Negara

( pajak pusat) dan pajak daerah.

1. Pajak Negara ( pajak pusat ) , adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara pada umumnya.

Contoh :Pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah, pajak bumi dan

bangunan.

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 5

Page 7: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

2. Pajak daerah , yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah tingkat I maupun daerah

II dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing.

a. Contoh : pajak daerah tingkat I ( provinsi ) : pajak kendaraan bermotor , bea balik nama

kendaraan bermotor, bea balik nama tanah, pajak izinkan diwilayahnya.

b. Contoh : pajak daerah tingkat II ( kabupaten / kotamadya ) : pajak pembangunan

I ,Pajak penerangan jalan, pajak atas reklame, pajak anjing dan lain-lain.

5. Tarif Pajak

Untuk menghitung besarnya pajak yang terutang diperlukan dua unsur yaitu : tariff pajak dan

dasar pengenaan pajak . Tarif pajak dapat berupa angka atau persentase tertentu.

Jenis-jenis tarif pajak dibedakan menjadi tarif tetap, tarif proporsional (sebanding), tarif progresif

dan tarif degresif.

a. Tarif tetap

Tarif tetap adalah tarif berupa jumlah atau angka yang tetap, berapa pun besarnya dasarnya

dasarnya pengenaa pajak.

Contoh :

No

.

Dasar pengenaan pajak Tarif pajak

1 Rp. 1.000.000,00 Rp. 6.000,00

2 Rp. 2.000.000,00 Rp. 6.000,00

3 Rp. 5.750.000,00 Rp. 6.000,00

b. Tarif proporsional

Tarif prorsional adalah tarif berupa persentase tertentu yang sifatnya tetap terhadap berapa pun

dasar pengenaan pajaknya.Semangkin besar dasar pengenaan pajak maka akan semangkin besar

pula jumlah pajak yang terutang dengan kenaikan yang proporsional atau sebanding.

Contoh :

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 6

Page 8: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

No

.

Dasar pengenaan pajak Tarif pajak Utang pajak

1 Rp. 1.000.000,00 10 % Rp. 100.000,00

2 Rp. 2.000.000,00 10 % Rp. 200.000,00

3 Rp. 5.750.000,00 10 % Rp. 575.000,00

c. Tarif progresif

Tarif progresif adalah tarif yang berupa persentase tertentu yang semangkin meningkat dengan

semangkin meningkatnya dasar pengenaan pajak. Tarif progresif progresif dibedakan menjadi

tiga yaitu :

progresif-proporsional

progresif-progresif

progresif-degresif3

2.Zakat

a. pengertian

Ditinjau dar segi bahasa, kata zakat merupakan kata dasar (masdar) dari zaka yang berarti

berkah, tumbuh, bersih, dan baik.Sesuatu itu zaka, berarti tumbuh dan berkembang dan seorang

itu zaka,berarti orang itu baik.

Menurut lisan al-arab arti dasar dari kata zakat, ditinjau dari sudut bahasa, adalah

suci ,tumbuh, berkah dan terpuji : semuanya digunakan didalam quran dan hadist.

Tetapi yang terkuat, menurut wahidi dan lain-lain, kata dasar zaka berarti bertambah dan

tumbuh,sehingga bisa dikatakan , tanaman itu zaka,artinya tumbuh,sedangkan tiap sesuatu yang

bertambah disebut zaka yang berarti bertambah. Bila satu tanaman tumbuh tanpa cacat, maka

kata disini berarti bersih.

Zakat dari segi istilah fiqih islam berarti “ sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah

diserahkan kepada orang-orang yang berhak” disamping berarti “ mengeluarkan jumlah tertentu

itu sendiri.” Jumlah yang dikeluarkan dari kekayaan itu disebut zakat karena yang dikeluarkan itu

3 Resmi Siti, Perpajakan Teori dan Kasus, ( Jakarta : Salemba Empat,2005 ) hlm, 1-16.

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 7

Page 9: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

menambah banyak, membuat lebih berarti, dan melindungi kekayaan itu dari kebinasaan,”

demikian Nawawi mengutif pendapat Wahidi.

b. Delapan golongan yang berhak mendapatkan zakat

Berbeda halnya dengan zakat fitrah , dimana orang yang berhak menerima zakat fitrah

hanyalah dua golongan saja, yaitu golongan fakir dan miskin, maka dalam hal zakatul- mal atau

zakat harta kekayaan dan delapan golongan yang berhak menerimanya, sebagaimana diisyaratkan

dalam al-Quran surah at-taubat ayat 60 yang artinya :

“ sesungguhnya sadaqah itu diperuntukan bagi orang fakir, orang miskin ‘amil ( panitia

pelaksana pembagian ) zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya,untuk (memerdekakan) budak,

orang yang hidupnya terjerat hutang, untuk berjuang dijalan Allah dan orang yang sedang dalam

perjalanan ( ibnu sabil ). Sesuatu ketetapan dari Allah, dan Allah maha mengetahui lagi maha

bijaksana.

Dari ketentuan ayat diatas dapat disimpulkan bahwa golongan yang berhak mendapatkan

bagian zakaful mal atau zakat kekayaan ada delapam golongan, yaitu :

1. Orang fakir, ialah orang yang melarat karena sama sekali tidak mempunyai mata pencaharian.

2. Orang miskin, yaitu orang yang melarat karena penghasilannya tidak dapat kebutuhan sehari-

hari.

3. Amil, yaitu orang yang bertugas melaksakan pengumpulan dan pembagian zakal mal kepada

orang-orang yang berhak menerimannya.

4. Muallaf, yaitu orang yang baru beberapa saat masuk agama islam, atau orang yang sedang

diharapkan masuk islam. Golongan ini dilihat dari imannya belum kokoh benar, dan justru

karena itu masih memerlukan berbagai penyantunan yang menggembirakan.

5. Untuk memerdekakan hamba atau budak.

6. Orang yang tenggelam dalam hutang, yaitu orang yang berhutang demi untuk mencukupi

kebutuha hidup yang primer atau maksud lain yang sifatnya halal. Lilitan hutang demi hutang

akhirnya menyebabkan orang tersebut tidak mampu lagi mengembalikannya.

7. Fi sabilillah, yaitu berbagai bentuk usaha dan perjuangan untuk menyebar luaskan agama

islam serta mempertahankannya. Dalam pengertian ini dapat dimaksudkan segala amal yang

memang dengan sengaja dimaksudkan untuk dakwah islam amar makruf nahi munkar,

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 8

Page 10: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

semacam pendirian sekolah atau madrasah islam, rumah sakit, Mushalla, pembiayaan

oraganisasi perjuangan islam dll.

8. Ibnu sabil, yaitu orang yang sedang dalalm perantauan, sedan bekal perjalanan sangat kurang.

c. Beberapa jenis harta kekayaan yang terkena wajib zakat dan nisbahnya

1. Emas dan perak

Ketentuan zakat terhadap kedua logam mulia ini dengan jelas ditunjuk dalam surat at-

Taubah ayat 34-35 sebagimana dalam kutipan yang terdahulu. Kedua jenis logam mulia ini,

dengan berbagai bentuk perwujudannya seperti dalam bentuk mata uang emas, mas lantakan,

atau pun dalam bentuk perhiasan apabila merupakan hak milik yang bukan termasuk barang

yang diperdagangkan, pemilikannya sudah mencapai satu tahun serta telah mencapai

nisbahnya, maka wajib bagi pemiliknya sudah mencapai nisbahnya, maka wajib bagi

pemiliknya untuk mengeluarkan zakatnya sebesar 2,5 %.

2. Zakat hasil tanaman

Berbagai macam hasil tanaman semacam padi, gandum, kentang, jagung dan

sebangsanya yang sifatnya menjadi bahan makanan pokok bagi penduduk negeri manakal

telahnya mencapai nisbahnya wajib dikelurakan zakat sesaat biji-bijian tersebut dipanen.

Adapun tentang nisbahnya hasil tanaman, ajaran islam membagi menjadii 2 macam. Bagi

hasil pertanian yang diusahakan dengan menggunakan sistem irigasi zakatnya 5% dari lima

wakaf (930 liter) biji-bijian yang telah bersih dari kulitnya, semacam biji padi yang telah

menjadi beras. Sedangkan terhadap hasil tanaman yang tidak memerlukan budidaya manusia ,

semacam padi gogo rancah atau tadah hujan besarnya zakat 10% dari hasil panennya.

3. Zakat harta perniagaa

Terhadap harta perniagaan maka nisbahnya sama dengan nisbah emas, yaitu 85 gram

emas murni .

4. Zakat binatang ternak

Binatang ternak yang wajib dikenai zakat adalah sapi,kerbau,kambing,domba, dan unta.

a. Sapi dan atau unta

Setiap 30 ekor atau kerbau dikenai zakat seekor anak sapi atau anak kerbau umur satu

tahun, dan tiap 40 di kenai zakat 2 ekor anak sapi atau kerbau umur 2 tahun.

b. Kambing / biri-biri

Mulai dari jumlah 40 3kor kambing sampai 120 dikenakan zakat seekor kambing.Dan

dimulai 121 sampai 200 ekor kambing dikenakan zakat 2 ekor kambing.

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 9

Page 11: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

c. Unta

Mengenai unta dan binatang ternak yang disepadankan, seperti sapi atau kerbau,nisbah dan

kadar zakatnya adalah sebagai berikut.

1. 5-9 ekor dikenakan zakat seekor kambing umur 1 tahun.

2. 10-14 ekor dikenakan zakat 2 ekor kambing umur 1 tahun.

3. 15-19 ekor dikenakan zakat 3 ekor kambing umur 1 tahun.

4. 20-24 ekor dikenakan zakat 4 ekor kambing umur 1 tahun.

5. 25-35 ekor dikenakan zakat 5 ekor kambing umur 1 tahun.

5. Zakat hasil tambang

Segala bentuk hasil tambang, semacam emas,perak,tembaga, alumunium, timah ataupun

ataupun yang berwujud minyak gas LNG dan sebangsanya terkena juga wajib pajak yang

kadar zakatnya adalah 2,5 %

6. Harta temuan ( rikaz )

Rikaz artinya tersembunyi, yaitu harta yang terpendam ,yang besar kemungkinannya

dipendam oleh orang- orang terdahulu . Bila mana seseorang menemukan harta semacam itu

maka diwajibkan membayar zakat sebesar 20% dari jumlah barang temuannya dan di bayar

tanpa menunggu sampai satu tahun masa kepemilikannya.

7. Zakat Profesi

Zakat profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari hasil usaha yang halal dan dapat

mendatangkan hasil dengan berbagai cara melalui keahlian tertentu. Kadar zakat profesi

sebesar 2,5%, baik dengan maupun tanpa dikurangi kebutuhan pokok secara ma’ruf ( patut ).

8. Zakat lembaga

Lembaga adalah badan usaha yang memiliki hak dan kewajiban serta dapat memiliki

kekayaan, seperti PT,CV, Firma, Yayasan. Nilai dak kadar disesuaikan dengan jenis usaha

yang dilakukan. Besarnya kewajiban zakat adalah 2.5%.4

4Kamal Pasha Muhammad,Chalil MS dan Wahardjani , Fiqih Islam, ( Jogjakarta : Citra Karsa Mandiri 2009),hlm.172-180.

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 10

Page 12: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 11

Page 13: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

BAB III

PEMBAHASAN

1. Bagaimana pengaruh pajak terhadap perekonomian

Pajak merupakan suatu pungutan yang dipaksakan oleh pemerintah untuk berbagai tujuan

misalnya untuk membiayai penyediaan barang dan jasa public, untuk mengatur perekonoamian.Dapat

juga mengatur konsumsi masyarakat. Karena sifatnya dipaksakan tersebut maka pajak akan

mempengaruhi perilaku ekonomi masyarakat atau seseorang.

Pajak merupakan sumber penerimaan Negara yang sangat penting dalam menopang pembiayaan

pembangunan yang bersumber dari dalam negeri . Besar kecilnya pajak akan menentukan kapasitas

anggran Negara, baik untuk pembiayaan pembangunan maupun rutin. Pajak sebagai instrument fiskal

yang merupakan penerimaan Negara kemudian menjadi suatu investasi pemerintah dan digunakan untuk

memenuhi kemakmuran rakyat.

Kesejahteraan merupakan perwujudan dari cita-cita pembangunan ekonomi suatu Negara dan

salah satu tujuan dari pemungutan pajak.Bagi bangsa Indonesia, kesejahteraan sudah sangat jelas diatur

sendiri dalam UUD 1945 pasal 33.Pembangunan merupakan bentuk kristalisasi ide dan kreatifitas Negara

dalam rangka mencapai kesejahteraan hidup masyarakat.

Ide dan kreativitas tersebut meliputi segala konsep dan program pembangunan yang merupakan

representasi kehendak masyarakat dalam rangka mencapai kemakmuran. Pengurangan kemiskinan,

pemerataan pembangunan,penigkatan gizi, kesempatan kerja yang luas, dan peningkatan kualitas

pendidikan merupakan beberapa bentuk kesejahteraan yang diinginkan masyarakat.

Untuk melihat seberapa besar pengaruh pajak terhadap perekonomian maka kita menggunakan

metode perhitungan pendapatan nasional sebagai metodenya.Analisis pendapatan nasional dengan

kebijakan pemerintah pada perekonomian tertutup membagi aktiviatas perekonomian kedalam tiga

pelaku utama yaitu rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Dengan adanya unsur pemerintah

menimbulkan dua konsekuensi perhitungan pendapatan nasional , yaitu dari sudut pengeluaran yang

persamaan nya ( Y = C + I + G ) dan dari sudut penerimaan yang persamaannya ( Y = C + S + T ). Di

persamaan dari sudut penerimaan ada unsur T yaitu pajak yang dapat mempengaruhi terhadap konsumsi

dan tabungan.

Untuk melihat sampai sejauh mana pajak dapat mempengaruhi konsumsi, maka dapat

menggunakan dua pendekatan pajak yang digunakan yaitu pengaruh pajak tetap dan pengaruh pajak

proporsioanal.

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 12

Page 14: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

a. Dampak pajak tetap terhadap konsumsi dan tabungan

Guna melihat dampak pajak tetap terhadap konsumsi kita menggunakan ilustrasi perhitungan

sederhana sebagai berikut.

C = 100 + 0,85 Y , T = 10

S = -100 + 0,15 Y , T = 10

Besarnya konsumsi sebelum ada pajak : Besarnya konsumsi setelah ada pajak :

Y = C Y = C

Y = 100 + 0,85 Y Y = 100 + 0,85 ( 667-10 )

Y = 100 / 0,15 Y = 658

Y = 667

Besarnya tabungan sebelum ada pajak : Besarnya tabungan setelah ada pajak :

Y = S Y = S

Y = -100 + 0,15 Y Y = -100 + 0,15 Y

Y = -100/ 0,85 Y = -100 + 0,15 ( -117,65-10)

Y = -117,65 Y = -119,15

b. Dampak pajak proporsional terhadap konsumsi dan tabungan

Guna melihat dampak pajak proporsional terhadap konsumsi dan tabungan maka kita

menggunakan ilustrasi perhitunga sederrhana sebagai berikut.

C = 100 + 0,85 Y

S = -100 + 0,15 Y

T = 0,05 Y ( 5 %)

Besarnya konsumsi sebelum ada pajak : Besarnya konsumsi setelah ada pajak :

Y = C Y = C

Y = 100 + 0,85 Y Y = 100 + 0,85 ( Y- 0,05 Y)

Y = 100 / 0.15 Y = 100 + 0,8075 Y

Y = 667 Y = 100 + 0,8075 ( 667)

Y = 639

Besarnya tabungan sebelum ada pajak : Besarnya tabungan setelah ada pajak :

Y = S Y = S

Y = -100 + 0,15 Y Y = -100 + 0,15 ( Y-0,05Y)

Y = -100 / 0.85 Y = -100 + 0,14

Y = -117,65 Y = -99,86

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 13

Page 15: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

Dari hasil perhitungan sederhana diatas kita bisa melihat bahwa pajak tetap dan pajak

proporsional akan mengurangi konsumsi dan tabungan. Berkaitan dengan pengurangan

konsumsi dan tabungan tentunya pengurangan itu disebabkan karena adanya unsure

pajak.Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pajak adalah salah satu pendapatan suatu Negara

untuk menopang perekonomian, khususnya Indonesia yang merupakan Negara berkembang.Bisa

kita bayangkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar maka apabila setiap warga

Negara yang sudah wajib pajak membayar pajak dengan peraturan yang ada maka tidak menutup

kemungkinan tidak ada lagi masalah-masalah kemiskinan di negara ini.

Dari data yang ada bahwa total pajak setiap tahun meningkat, tapi dengan meningkatnya

total pajak setiap tahunnya tidak beriringan dengan pembangunan dan infrastuktur umum. Itu

disebabkan karena banyaknya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang lebih

mengutamakan kepentingan individu dari pada kepentingan masyarakat.

2. Bagaimana pengaruh zakat terhadap perekonomian

Dalam negara islam , kebijakan fiskal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai

tujuan syariah yang dijelaskan Imal al-Ghazali termasuk meningkatkan kesejahteraan dengan

tetap menjaga keimanan, kehidupan, intelektualitas, kekayaan dan kepemilikan. Dalam konsep

islam kebijakan fiskal bertujuan untuk mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas

distribusikan kekayaan berimbang dengan menempatkan nilai-nilai material dan spiritual pada

tingkat yang sama ( M. A. Manan,1993 ).

Konsep zakat menyebutkan bahwa sistem zakat berusaha sistem zakat berusaha untuk

mempertemukan pihak surplus muslim dengan pihak deficit muslim. Hal ini dengan harapan

terjadi proyeksi pemerataan pendapatan antara surplus dan defisit muslim atau bahkan menjadi

kelompok yang defisit (mustahik) menjadi surplus ( muzakki).

Zakat sendiri bukanlah satu kegiatan yang semata-mata untuk tujuan duniawi , seperti

distibusi pendapatan,stabilitas ekonomi dan lainnya, tetapi juga mempunyai implikasi untuk

kehidupan akhirat. Hal inilah yang membedakan kebijakan fiskal dalam islam dengan kebijakan

fiskal dalam sistem ekonomi pasar.

Terkait dengan dampak zakat terhadap aggregate output khususnya dengan pendekatan

expenditure analysis yang dapat dijelaskan dari yussof sebagai berikut sebagai berikut, dari sudut

expenditure pendapatan nasional dengan persamaan ( Y = C1 + CZ + I + G ) dan dari sudut

pendekatan pendapatan dengan persamaan ( Y = C1 + S + Z + T )

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 14

Page 16: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

Keterangan : C = C1 + Cz

C = pengeluaran konsumsi rumah tangga

C1 = konsumsi individy yang membayar zakat ( muzakki)

Cz = konsumsi dari penerima zakat

T = pajak

S = saving

Masuknya komponen zakat dapat diuraikan dampak awalnya melalui persamaan

konsumsi yang dapat dibagi atas 2 bagian, yaitu persamaan konsumsi untuk pembayar zakat yang

persamaannya ( C1 = C01 + c1 ( Y- Z- T))

Keterangan : C1 = MPC pembayar zakat

C01 = autonomous concumption

Y-Z-T = disposable income.

Sedangkan persamaan konsumsi untuk penerima zakat ( Cz= C0z + ce ZE)

Keterangan : Cz = MPC dari penerima zakat ( MPCz)

C0z = autonomous consumtion

ZE = Jumlah zakat yang didistribusikan pemerintah.

Dengan menggunakan persamaan-persamaan diatas kita dapat melihat seberapa besar pengaruh

zakat terhadap pendapatan yang tentunya akan mengurangi konsumsi dari pembayar zakat.

Dalam melakukan analisis yang terkait dengan pengumpulan zakat, maka dikelompokan atas

zakat yang dibayar atas pendapatan perorangan, zakat kekayaan, dan zakat keu ntungan bisnis

perusahaan.Berdasarkan pengelompokan tersebut , maka dapat diformulasikan sebagai berikut :

1. Zakat yang berasal dari upah dan gaji ( Zw )

Zw= zw( Yw- C 0w-C 0n)

Keterangan : Zw = tingkat persentase zakata yang besarannya tetap.

Yw = pendapatan upah dan gaji

C0n = jumlah konsumsi minimum yang harus dimiliki individu dlam Negara islam.

C0w = potongan yang diberikan kepada pembayar zakat.

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 15

Page 17: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

Yw –C0w – C0n = Pendapatan yang dikenakan pajak.

2. Zakat yang berasal dari kekayaan

A1 = A0 ( 1 + rA )

ZA = zA ( A1– C0A – C0n )

Keterangan :

rA= rate of return

rAA0 = pendapatan yang dihasilkan melalui asset setelah melewati waktu setahun.

3. Zakat yang dihasilkan dari profit

Zπ = zπ ( Yπ – C0π – C0n)

Keterangan :Yπ = profit sebelum pajak

C0n = tingkat nisab

C0π = tingkat potongan

Berdasarkan ketiga klasifikasi pengumpulan zakat tersebut , maka total zakat yang dikumpulkan (

Z ) adalah pernjumlahan zakat yang bersumber dari gaji dan upah , pendapatan dari asset dan laba

bisnis yang dapat diformulasikan sebagai berikut :

Z = Zw + ZA + Zπ

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Indonesia merupakan penduduk muslim terbesar

didunia,bila kita melihat dengan kenyataan yang ada apabila semua penduduk muslim muslim di

Indonesia tidak menutup kemungkinan kalau tidak ada lagi masalah kemiskinan dan

pengangguran. Bila kita melihat data bahwa dana zakat itu meningkat setiap tahun nya dimulai

dari tahun 2007 yang jumlah kas nya Rp. 3.698.695.546,00 kemudian tahun 2008 yang berjumlah

Rp. 6.587.417.778,00 kemudian mengalami penurunan di tahun 2009 dengan jumlah kas

berjumlah Rp. 4.902.464.417 kemudian tahun 2010 mengalami kenaikan lagi dengan jumlah kas

sejumlah Rp.5.400.696.244,00. Hingga tahun 2012 jumlah penerimaan zakat sampai dengan

desember 2012 sejumlah Rp. 50.220.719.886,00 yang jumlah penyaluranya sejumlah Rp.

38.513.551.378,00. Dari data itu belum semua masyakat muslim diindonesia yang membayar

zakat. Jadi zakat memiliki pengaruh besar terhadap peekonomian apabila masyarakat membayar

zakat secara bersama-sama.

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 16

Page 18: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

BAB IV

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa

1. Pajak merupakan peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas Negara untuk membiayai

pengeluaran rutin dan surplus nya digunakan untuk publik saving yang merupakan sumber utama

dalam membiayai public investement . Peran pajak sangat besar dalam pertumbuhan suatu

Negara, termasuk Indonesia yang merupakan Negara berkembang yang menggunakan pajak

sebagai salah satu pendapatan utama membiayai segala macam kebutuhan. Apalagi dari total

penerimaan pajak tahun 2012 yang ditargetkan menyumbang 70,9 persen atau sekitar 500 triliun.

2. Zakat adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya, dengan

beberapa syarat,semata-mata mencari ridha Allah SWT .Peranan zakat tidak kalah pentingnya

dalam pertumbuhan perekonomian khususnya di Indonesia. Seperti yang sudah kita ketahui

bahwa Indonesia merupakan Negara yang memiliki penduduk muslim terbesar didunia. Dengan

adanya unsur zakat yang merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk menunaikanya bukan

tidak mungkin tiada ada lagi kemiskinan di Indonesia. Jadi bisa kita bayangkan apabila semua

masyarakat Indonesia melaksanakan kewajibannya untuk membayar pajak dan zakat kepada

Negara dan agama yaitu islam.

3. Pajak dan zakat mempunyai pengaruh yang sama terhadap perekonomian. Tetapi pajak memiliki

pengaruh yang lebih dibandingkan dengan zakat, Karena pajak mencakup semua aspek

sedangkan zakat tidak mencakup semua aspek. Akan tetapi zakat memiliki pengaruh lebih

dibanding pajak dalam pengurangan konsumsi dan tabungan. Apabila pajak dan zakat dibayar

oleh semua warga Negara Indonesia dengan ketentuan yang ada maka tidak akan ada lagi

masalah kemiskinan,pengangguran, dan masalah lainnya.

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 17

Page 19: Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Kesejahteraan

DAFTAR PUSTAKA

Suandy,Erly. 2011. HukumPajak. Jakarta :Salemba Empat.

Kamal. Pasha Muhammad, Chalil MS dan Wahardjani. 2009. Fiqih Islam. Jogjakarta : Citra KarsaMandiri.

Resmi Siti. 2005. Perpajakan Teori danKasus. Jakarta : Salemba Empat.

Huda Nurul,dkk. 2008. Ekonomi Makro Islam (Pendekatan Teoritis ). Jakarta: Kencana.

Karim Adiwarman.2010. Ekonomi Makro Islam. Jakarta : Rajawali Pers.

Hubungan Pajak Dan Zakat Terhadap Perekonomian Page 18