HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PART TIME DENGAN IPK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1159/1/M....
Transcript of HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PART TIME DENGAN IPK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1159/1/M....
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PART TIME DENGAN
IPK (INDEKS PRESTASI KUMULATIF)
MAHASISWA PAI IAIN SALATIGA
ANGKATAN 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Tarbiyah
Disusun oleh
M. LUTHFI AZIZ
111 11 110
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
i
ii
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PART TIME DENGAN
IPK (INDEKS PRESTASI KUMULATIF)
MAHASISWA PAI IAIN SALATIGA
ANGKATAN 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Tarbiyah
Disusun oleh
M. LUTHFI AZIZ
111 11 110
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
iii
iv
v
vi
MOTTO
فعك واستعن با اهلل ولت عجد احدص على ماي ن
“Bersemangatlah melakukan hal yang bermanfaat untukmu dan meminta
tolonglah pada Allah serta janganlah engkau malas”
(H.R. Muslim)
vii
PERSEMBAHAN
Puji Syukur kepada Allah SWT, sehingga skripsi ini dapat selesai. Skripsi
ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah mendorong saya untuk
selalu memperjuangkan mimpi saya:
1. Kepada ayah saya Bapak Nurhadi dan Ibu saya Zulaikhah yang selalu
memberikan semangat kepada saya agar menjadi orang yang baik dan
bermanfaat bagi Agama dan Masyarakat.
2. Kepada kakak-kakakku Nurwachid Efendi dan M. Robitul Fa‟la yang selalu
memberikan support dan doa kepada saya.
3. Kepada adik-adikku M. Fahmi Widodo dan Ibnu Mubarok.
4. Kepada Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd yang telah rela meluangkan waktunya
dan telah sabar dalam membimbing dan memberikan arahan sehingga skripsi
ini dapat selesai.
5. Kepada Lu‟lu‟il Hidayah yang selalu memberikan support dan motivasi, yang
selalu bersedia sebagai tempat bertukar pikiran dan sudah banyak membantu
dan memberikan doa selama ini.
6. Sahabat-sahabat saya Denok Adi Ningrum dan Putri Laelatul Fauziah yang
sudah banyak membantu dan selalu memberi suport. Rekan-rekan
seperjuangan Imam Hanif, Sukron, Khamidah, Bunda, Enggar, Lely, Mukhlas,
Nafik, Akhlis, Usman, Arif dan semua rekan-rekan PAI C serta semua
mahasiswa-mahasiswi PAI tahun 2011 yang tidak bisa saya sebutkan namanya
satu persatu
viii
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرمحن الرحيم
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke
jalan kebenaran dan keadilan.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini
adalah “HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PART TIME DENGAN IPK
(INDEKS PRESTASI KUMULATIF) MAHASISWA PAI IAIN SALATIGA
ANGKATAN 2012”.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga
4. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan
secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan pikiran dan
tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak
awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.
ix
5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Progdi PAI IAIN
Salatiga yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan
kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.
6. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril
maupun spiritual serta yang senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya
cita-cita.
7. Saudara-saudara dan sahabat-sahabat semua yang telah membantu
memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini.
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta
mendapatkan balasan myang berlipat ganda amien. Penulis sadar bahwa dalam
penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan
memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Amien ya robbal
„alamien.
Salatiga, 14 September 2016
Penulis,
M. Luthfi Aziz
111 11 110
x
ABSTRAK
Aziz, M. Luthfi. 2016. Hubungan Motivasi Kerja Part Time Dengan IPK (Indeks
Prestasi Kumulatif) Mahasiswa PAI IAIN Salatiga Angkatan 2012.
Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan
Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Pembimbing : Dra. Nur Hasanah, M.Pd.
Kata Kunci: Motivasi Kerja Part Time dan IPK Mahasiswa.
Fenomena kuliah sambil bekerja bukanlah sebuah pilihan tepat yang
diinginkan oleh mahasiswa. Semua mahasiswa membutuhkan ketenangan dalam
belajar dan ingin memiliki banyak waktu untuk belajar. Mahasiswa terpaksa
berkerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan kuliah dan
berkerja ketika tidak ada jadwal untuk kuliah/ketika sepulang dari kuliah.
Kemudian yang paling menyedihkan lagi peneliti juga melihat bahwa kebanyakan
dari mahasiswa perkerja itu tingkat kelulusan paling lama dari mahasiswa lainnya.
Kebanyakan dari mahasiswa pekerja itu mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) 3,00 ke bawah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: adakah pengaruh yang
signifikan motivasi kerja part time terhadap IPK mahasiswa PAI IAIN Salatiga
angkatan 2012. Penelitian ini menggunakan metode angket, dokumentasi dan
metode analisis data. Subyek penelitian sebanyak 38 responden, menggunakan
teknik populasi dan sampel (purposive random sampling). Pengumpulan data
menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data x dan data y.Data
penelitian yang terkumpul di analisis dengan menggunakan teknik analisis
statistik deskriptif. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis hubungan
variabel bebas motivasi kerja part time dengan variabel terikatnya adalah IPK
mahasiswa PAI IAIN Salatiga angkatan 2012. Hal ini dapat dilihat dengan hasil
angket yang memperoleh kategori tinggi sebesar 52,6 % dari 38 responden yang
memandang bahwa motivasi kerja part time, yaitu berada pada interval 57 - 59.
Sedangkan untuk IPK (indeks prestasi kumulatif) mahasiswa angkatan 2012 yang
memperoleh kategori tinggi mencapai nilai 44,7 %, berada pada interval IPK 3,00
- 4,00.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada taraf 5 % = 0,321. Sehingga
diperoleh perbandingan berdasar tabel nilai yang diperoleh ialah : 0,103 < 0,313
pada taraf signifikan 5 % (dikarenakan bila rhitung sama dengan atau lebih kecil
dari rtabel sesuai dengan data responden sebanyak 38 orang). Dari analisis data
tersebut maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi "ada pengaruh yang signifikan
antara motivasi kerja part time terhadap IPK Mahasiswa PAI IAIN Salatiga
Angkatan 2012" ditolak. Pada taraf 1 % = 0,415 diperoleh perbandingan
berdasarkan tabel nilai yang diperoleh ialah : 0,103 < 0,415 maka hipotesis nol
(Ho) yang berbunyi : "Tidak ada pengaruh signifikan antara motivasi kerja part
time dengan IPK Mahasiswa PAI IAIN Salatiga Angkatan 2012" sehingga Ho
diterima.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN BERLOGO .......................................................................... i
HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii
PERNYATAAN NOTA PEMBIMBING ................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv
HALAMAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... v
MOTTO .................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ..................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .............................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .......................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ........................................................ 8
E. Hipotesis ........................................................................ 8
F. Penegasan Istilah ........................................................... 9
G. Metode Penelitian ......................................................... 12
H. Sistematika Penulisan ................................................... 16
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Motivasi Kerja ............................................... 18
1. Pengertian Motivasi ................................................ 18
2. Pengertian Kerja Part Time .................................... 20
3. Tujuan Motivasi Kerja Part Time ........................... 24
4. Jenis Motivasi Kerja Part Time .............................. 25
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Kerja Part Time ..................................................... 26
B. Tinjauan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) Mahasiswa 32
1. Pengertian Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa.. 32
2. Rentang/batasan Indeks Prestasi ............................. 36
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Indeks
Prestasi Kumulatif Mahasiswa .............................. 36
C. Hubungan Motivasi Kerja Part Time dengan IPK
(Indeks Prestasi Kumulatif) Mahasiswa ...................... 38
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................. 43
1. Sejarah Pendirian IAIN Salatiga ............................. 43
2. Visi dan Misi IAIN Salatiga ................................... 50
3. Sarana dan Prasarana .............................................. 50
B. Penyajian Data .............................................................. 52
1. Daftar Responden ................................................... 52
2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................ 53
3. Data Jawaban Angket tentang Motivasi Kerja
Part Time ................................................................ 54
xiii
4. Data Jawaban Angket tentang IPK Mahasiswa
PAI Angkatan 2012 ................................................ 55
5. Data Hasil Observasi Hubungan Motivasi Kerja
Part Time dengan IPK Mahasiswa ......................... 57
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Pertama ........................................................... 65
B. Analisis Kedua .............................................................. 69
C. Analisis Ketiga .............................................................. 73
D. Analisis Korelasi Product Moment ............................... 76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................... 78
B. Saran ............................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Prasarana Kampus I IAIN Salatiga Tahun 2016 .................. 51
Tabel 3.2 Prasarana Kampus II IAIN Salatiga Tahun 2016 ................ 51
Tabel 3.3 Prasarana Kampus III IAIN Salatiga Tahun 2016 ............... 52
Tabel 3.4 Daftar Responden ................................................................ 52
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrument Penelitian ........................................... 53
Tabel 3.6 Jawaban Angket Motivasi Kerja “Part Time” ..................... 54
Tabel 3.7 Jawaban Angket IPK Mahasiswa PAI Angkatan 2012 ....... 55
Tabel 3.8 Hasil Observasi Motivasi Kerja Part Time dan IPK
Mahasiswa PAI Angkatan 2012 .......................................... 56
Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja Part Time ........ 66
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Angket Motivasi Kerja Part
Time ..................................................................................... 68
Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi IPK Mahasiswa PAI Angkatan
2012 ..................................................................................... 70
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Angket IPK Mahasiswa PAI
Angkatan 2012 ..................................................................... 72
Tabel 4.5 Daftar Nilai Variabel X dan Variabel Y .............................. 73
Tabel 4.6 Persiapan Untuk Mencari Pengaruh Motivasi Kerja Part
Time Dengan IPK Mahasiswa PAI IAIN Salatiga
Angkatan 2012 ..................................................................... 74
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Surat Pembimbingan dan Asisten Pembimbingan Skripsi
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian (balasan)
Lampiran 5 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 6 Daftar Nilai SKK
Lampiran 7 Kisi-kisi Instrument Penelitian
Lampiran 8 Angket Penelitian
Lampiran 9 Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 10 Pernyataan Publikasi Skripsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kuliah sambil bekerja bukanlah sebuah pilihan tepat yang diinginkan
oleh mahasiswa. Semua mahasiswa membutuhkan ketenangan dalam belajar
dan ingin memiliki banyak waktu untuk belajar. Akan tetapi keadaan
berkehendak lain, mereka terpaksa berkerja untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan kebutuhan kuliahnya. Hanya tekat keberanian mereka
meninggalkan kampung halaman untuk menimba ilmu kejenjang yang lebih
tinggi yang pada akhirnya mereka bisa menjadi lebih berkembang, baik dari
pengetahuan pendidikan maupun pengalaman dalam perkerjaan.
Kebanyakan dari mahasiswa itu bekerja sebagai pekerja guru bantu di
RA, MI, pramusaji di warung makan, operator warnet, Sales Promotion Girl
atau Sales Promotion Boy, model, pelayan toko, pelayan restaurant, pelayan
hotel, receptionist, les privat, penyiar radio, wartawan freelancer, event
organizer dan sebagainya, karena pekerjaan seperti inilah yang mudah mereka
dapatkan. Mereka akan berkerja ketika tidak ada jadwal untuk kuliah dan akan
kembali bekerja ketika sepulangnya dari kuliah. Seperti itulah proses hidup
yang mereka jalani, terkadang rasa sakit dan lapar sudah menjadi makanan
sehari-hari. Kemudian yang paling menyedihkan lagi peneliti juga melihat
bahwa kebanyakan dari mahasiswa perkerja itu tingkat kelulusannya paling
lama dari mahasiswa lainnya (Hasil observasi awal yang dilakukan pada
tanggal 19 Desember 2015).
2
Peneliti pernah mewawancarai beberapa mahasiswa pekerja part time
mengenai kehidupan yang mereka jalani dengan menjadi mahasiswa sambil
berkerja. Di antara mereka ada yang mengatakan:
“sebenarnya tidaklah mudah ketika kami harus membagi waktu antara
kuliah, belajar dan berkerja dengan bijak, apalagi kami belum sering untuk
melakukannya sehingga ini menjadi sebuah kendala bagi kami dalam
mengikuti perkuliahan dengan disiplin, baik dan sesuai dengan yang
diharapkan. Kemudian, ketika kami sedang lagi tidak ada pekerjaan dan
pada saat itu kami tidak memiliki uang sedikitpun maka kami akan lebih
memilih untuk berdiam diri di kosan padahal pada saat itu kami harus
kekampus untuk mengikuti perkuliahan. Bukan karena malas untuk
mengikuti perkuliahan, akan tetapi karna memang tidak bisa untuk
mengikutinya. Coba bayangkan, kalaupun kami harus pergi kuliah maka
dengan apa kami harus membayar uang transportasi untuk pergi dan
pulang kembali. Bahkan kami juga akan tidak membuat tugas ketika kami
mengalami hal yang sama yakni sedang tidak memiliki uang. Bukan
karena malas membuatnya akantetapi alasan yang sama juga menghambat
kami dalam melakukannya. Terkadang, ketika kami sedang tidak memiliki
uang, pada saat itu ada mata kuliah yang harus kami ikuti dan pada saat itu
pula ada kawan yang mengajak untuk berkerja, maka kami lebih memilih
untuk ikut berkerja karena dengan ikut berkerja, kami bisa mencukupi
kebutuhan sehari-hari dan untuk bisa mengikuti perkuliahan hari-hari
selanjutnya. seperti inilah kehidupan yang kami jalani” (Hasil wawancara
awal tanggal 19 Januari 2016 dengan Iswanto).
Peneliti juga melihat transkrip nilai mereka yang kebanyakan dari
mahasiswa pekerja itu mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,00 ke
bawah. Sebagian mereka mengatakan kendalanya karena susah untuk
mengatur waktu. Ketika mereka bisa mengambil 22 SKS akan tetapi mereka
tidak sempat mengejar untuk mengikuti perkuliahan, karena harus ada banyak
waktu untuk bekerja. Maka ini akan menjadi beban tersendiri bagi mereka
(Hasil observasi terhadap KHS dokumentasi awal mahasiswa pekerja tanggal
03 Januari 2016).
3
Belajar sambil berkerja telah dilakukan oleh orang-orang yang ingin
hidup lebih maju dari yang lain. Mereka berkerja mati-matian untuk
membiayai hidup dan pedidikannya. Namun, perkembangan zaman yang
semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut
adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas
sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan
pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia tersebut adalah pendidikan.
Mahasiswa yang bekerja tentu memiliki perbedaan jika dibandingkan
dengan mahasiswa yang tidak bekerja. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari sisi
ekonomi, motivasi belajar, ketekunan, kedisiplinan, keuletan, bahkan sampai
prestasi akademiknya. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Paulsen dan
St John (1997), ternyata terdapat hubungan antara tingkat ketekunan mahasiswa
dengan serangkaian pilihan mengenai apakah mereka akan melanjutkan kuliah,
bagaimana membayar biaya kuliah, dimana mereka akan tinggal, apakah mereka
akan kuliah sambil bekerja dan berapa waktu yang akan digunakan untuk bekerja.
Mahasiswa memutuskan untuk kuliah sambil bekerja karena beragam
alasan, antara lain: untuk membiayai kuliah, mencari pengalaman kerja, atau
memperluas relasi. Di sisi lain sebagian pekerja atau karyawan ingin melanjutkan
studi tanpa harus meninggalkan pekerjaan mereka. Salah satu pertanyaan yang
muncul adalah seberapa baik prestasi akademik mahasiswa yang bekerja dan
mahasiswa yang tidak bekerja. Mahasiswa semestinya memiliki motivasi
berprestasi yang tinggi dan mampu menerapkan strategi belajar yang baik,
4
sehingga akan berdampak baik pada prestasi akademiknya (Kurniawati, A.F., &
Nurjanah, 2010).
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi
sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. UU Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Retorika dan wacana kependidikan sering di dengar istilah
“pendidikan seumur hidup” dan “tiga pilar pendidikan nasional”. Hal ini
berarti menunjukkan upaya pengembangan SDM tidak terbatas pada jenjang
pendidikan formal di sekolah, dan pendidikan anak-anak bangsa merupakan
tanggung jawab bangsa antara pemerintah, orang tua dan masyarakat yang
melingkupinya. Dalam era yang penuh tantangan ini diperlukan langkah serius
dan teliti untuk mengembangkan diri seseorang sebagai pembelajar mandiri
sehingga dia dapat mengolah dirinya menjadi pembelajar seumur hidup
(Umar, 2005).
Motivasi mahasiswa untuk memilih bekerja paruh waktu disebabkan
oleh banyak faktor antara lain: guna memenui kebutuhan keuangan yang
mendesak, atau sekadar mengisi waktu luang, ingin mendapatkan pengalaman
bekerja, ingin bertemu dengan banyak orang (meningkatkan ketrampilan
5
komunikasi), ingin meningkatkan ketrampilan dan keahlian dalam bekerja
sehingga dapat meningkatkan karier di masa datang.
Pengaruh faktor-faktor di atas akan berbeda bagi mahasiswa yang satu
dengan mahasiswa yang lainnya. Menurut penyelidikan ahli ilmu jiwa,
temyata faktor-faktor di atas memberikan pengaruh yang relatif sama pada
kebanyakan orang. Kebanyakan dari mahasiwa yang memutuskan untuk
bekerja paruh waktu, memilih tipe pekerjaan yang sangatlah beragam, mulai
dari tipe pekerjaan yang paling melelahkan sampai ke tipe pekerjaan yang
paling rileks, dari yang sederhana sampai yang modem.
Motivasi bekerja tidak hanya berwujud kebutuhan ekonomis saja
(bentuk uang), tetapi dapat juga dalam bentuk kebutuhan psikis untuk aktif
berbuat yang terbaik bagi pekerjaan. Motivasi bersifat dinamik, dapat naik
turun dengan cepat dan manusia di dalam lingkungan pekerjaan tidak secara
pasif menerima nasib dan kodratnya tapi juga dengan sadar berusaha untuk
berprestasi dan mengaktualisasikan dirinya.
Dunia kerja menuntut tanggung jawab yang lebih besar baik terhadap
diri sendiri, rekan kerja maupun perusahaan dengan demikian rasa tanggung
jawab akan terasah. Pekerjaan akan melatih mental, kemampuan interaksi
sosial dan kedewasaan berpikir. Bila hal ini dapat berjalan dengan serasi dan
seimbang, maka pekerjaan apapun itu akan menyenangkan bagi mahasiswa
sehingga dapat memacu prestasi mahasiswa baik dalam akademis dan
pekerjaan. Kondisi yang ingin diwujudkan tersebut, akhirnya dapat
meningkatkan motivasi dalam bekerja.
6
Tingkat perguruan tinggi mahasiswa adalah orang-orang yang sedang
mengikuti pendidikan tentunya mempunyai harapan akan keberhasilan studi
demi masa depannya. Sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan mahasiswa
adalah nilai yang diperolehnya adalah tinggi yang dihitung dengan nilai rata-
rata disebut Indek Prestasi Kumulatif (IPK). IPK merupakan angka yang
menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif
mulai dari semester pertama sampai dengan semester paling akhir yang telah
ditempuh.
Prestasi akademik dalam mata kuliah tertentu yang relatif bersifat
permanen setelah melalui proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Adapun
standar ketetapan IPK mahasiswa dan kelulusan menurut Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), sebagai berikut: (Mamoria, 2006)
Tabel 1
Standar Aturan IPK BAN PT
Nilai Standar Ketetapan IPK BAN PT
4 IPK > 3.00
3 2.75 < IPK ≤ 3.00
2 2.50 < IPK ≤ 2.75
1 2.25 < IPK ≤ 2.50
0 2.00 < IPK ≤ 2.25
Selain itu, mahasiswa juga harus memenuhi standar nilai dunia pasar
kerja yang tentu akan menyaring para calon pegawai dengan menetapkan
standar yang telah ditetapkan pada masing-masing perusahaan sesuai dengan
kebijakannya. Seperti halnya, dipenyaringan calon pegawai negeri sipil
tingkat sarjana Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang mempunyai
persyaratan khusus dengan menetapkan IPK lulusan sarjana minimal 3,00
(http://ppcpns.depkeu.go.id/Persyaratan.asp tanggal 10 Januari 2016 jam
7
11.15). Diharapkan mahasiswa yang akan lulus harus mempunyai nilai
prestasi belajar yang baik dan sesuai kriteria standar kelulusan IPK yang
ditetapkan oleh BAN PT dan permintaan pasar.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
membahas lebih dalam tentang hal tersebut. Sehingga penulis mengambil
judul skripsi yaitu “Pengaruh Motivasi Kerja Part Time Dengan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa PAI IAIN Salatiga Angkatan 2012”.
B. Rumusan Masalah
Dalam rangka mengetahui jawaban penelitian perlu merumuskan
permasalahan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang penulis teliti, sebagai
berikut :
1. Bagaimana motivasi kerja part time mahasiswa PAI IAIN Salatiga
angkatan 2012?
2. Bagaimana Indek Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa PAI IAIN Salatiga
angkatan 2012?
3. Adakah hubungan yang signifikan motivasi kerja part time dengan Indek
Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa PAI IAIN Salatiga angkatan 2012?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mencapai hasil yang baik, maka peneliti menetapkan tujuan
yang ingin dicapai. Adapun tujuan penelitian, untuk memperoleh gambaran
secara mendalam tentang:
1. Untuk mengetahui motivasi kerja part time mahasiswa PAI IAIN Salatiga
angkatan 2012.
2. Untuk mengetahui Indek Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa PAI IAIN
Salatiga angkatan 2012.
8
3. Untuk mengetahui hubungan motivasi kerja part time dengan Indek
Prestasi Kumulatif mahasiswa PAI IAIN Salatiga angkatan 2012.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang telah
diperoleh selama kuliah, sehingga penelitian ini merupakan
wahana untuk mengembangkan ilmu yang dimiliki penulis.
b. Penelitian ini digunakan sebagai referensi atau bahan kajian di bidang
ilmu pengetahuan.
c. Dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan pengetahuan
tentang motivasi belajar mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan umpan balik
bagi lembaga pendidikan untuk dapat menghasilkan para tenaga
pendidikan berkualitas yang mampu memanfaatkan kemampuan
kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional terhadap IPK yang
dimiliki oleh lulusannya. Selain itu, juga untuk mengetahui pola
pembelajaran dan pemberian tugas apa yang cocok untuk mahasiswa yang
kuliah sambil bekerja serta mampu meningkatkan motivasi belajar
mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dengan pengaturan waktu dan
strategi belajar yang lebih baik.
E. Hipotesis
Berdasarkan paparan pada sub bab latar belakang masalah diatas,
dapat diajukan hipotesis penelitian, adakah hubungan yang signifikan
motivasi kerja part time dengan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa
9
PAI IAIN Salatiga angkatan 2012. Berdasarkan hal tersebut dapat diajukan,
sebagai berikut:
Ho : Tidak ada hubungan antara motivasi kerja part time dengan indeks
prestasi kumulatif mahasiswa PAI IAIN Salatiga Angkatan 2012.
Ha : Terdapat hubungan antara motivasi kerja part time dengan indeks
prestasi kumulatif mahasiswa PAI IAIN Salatiga Angkatan 2012.
F. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalah-pahaman dalam penulisan skripsi ini, perlu
penulis jelaskan mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul di atas.
Istilah-istilah tersebut adalah :
1. Motivasi kerja part time
a. Motivasi
Menurut Hasibuan (2006: 141) motivasi berasal dari kata latin
Movere yang artinya dorongan atau mengarahkan. Motivasi ditunjukan
pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya.
Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya
potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil
mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Menurut H.
Nawawi (2008:351) kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah
motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau atasan seseorang
melakukan sesuatu.
Dengan demikian, motivasi berarti suatu kondisi yang
mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu
perbuatan/kegiatan, yang berlangsung secara sadar.
10
b. Kerja Part Time
Yaitu Kerja paruh waktu (part time) is “a form of employment that
carries fewer hours per week than a full-time job. Workers are
considered to be part-time if they commonly work fewer than 30 or 35
hours per week” ("Part Time," 2013).
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan pengertian
kerja paruh waktu adalah suatu pekerjaan yang tugasnya hanya dalam
sebagian waktu dari ketentuan waktu kerja atau hari kerja normal,
misalnya orang yang ditunjuk staf ahli atau jabatan lain pada suatu
perusahaan yang hanya bekerja tiga hari dalam seminggu..
Jadi, motivasi kerja part time yaitu dorongan individu untuk
melakukan tindakan/pekerjaan dalam sebagian waktu dalam mencapai
tujuan yang mereka inginkan. Pencapaian tujuan tersebut dapat berupa
uang, keselamatan, penghargaan, dan lain-lain. Dengan demikian,
kekayaan, rasa aman (keselamatan), status, dan segala macam tujuan
lain hanya merupakan hiasan semata-mata untuk mencapai tujuan
akhir setiap orang, yaitu menjadi dirinya sendiri.
2. Indeks prestasi kumulatif (IPK) Mahasiswa
a. Indeks prestasi kumulatif (IPK)
Yaitu angka yang menunjukkan prestasi atau keberhasilan studi
mahasiswa dari semester pertama sampai dengan semester terakhir
yang telah ditempuh secara kumulatif (buku panduan akademik IAIN
Salatiga 2012/2013). Menurut peneliti IPK adalah penghitungan
Indeks Prestasi dengan menggabungkan semua mata kuliah yang telah
ditempuh sampai suatu semester tertentu.
11
b. Mahasiswa
Yaitu pelaku sosial dari proses dinamika sosial yang terjadi dikampus.
Mahasiswa dilahirkan dari status sosial yang diuntungkan oleh sosio-
kultur yang ada di bangsa ini, sedangkan kampus adalah merupakan
media akademik yang syarat dengan konsepsi dasar ilmiah yang satu
dimensi kehidupan yang diasumsikan oleh masyarakat sebagai wadah
yang mampu mengubah manusia dari satu kondisi ke kondisi yang
lain, dari orang yang tidak tahu menjadi tahu, dari orang yang berfikir
sempit menjadi orang yang berfikir luas, bahkan dari orang yang biasa
menjadi orang yang berpangkat. Jadi, yang dimaksud dengan
mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada
perguruan tinggi tertentu.
Dari pengertian diatas, maka hubungan motivasi kerja part time
dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa PAI IAIN Salatiga
Angkatan 2012 adalah dorongan individu untuk melakukan pekerjaan dalam
sebagian waktu untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan, dimana akan
memberikan pengaruh pada angka prestasi atau keberhasilan studi mahasiswa
dari semester pertama sampai dengan semester terakhir yang telah ditempuh
secara kumulatif oleh pelaku sosial dari proses dinamika sosial yang terjadi
dikampus dalam hal ini IAIN Salatiga angkatan 2012.
Adapun indikator-indikator dalam penelitian, sebagai berikut:
1. Motivasi kerja part time
a. Mengisi waktu luang selain kuliah
b. Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh
c. Mampu mengembangkan keahlian dan keterampilan
d. Memiliki tanggung jawab dan tujuan dalam bekerja
12
2. Indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa
a. Beban studi yang dapat diambil mahasiswa maksimal memiliki IPK
3,5-4,0
No Indeks Prestasi Semester Beban Studi Maksimal
1 3,5-4,0 24 sks
2 3,0-3,4 22 sks
3 2,5-2,9 21 sks
4 2,0-2,4 18 sks
5 1,5-1,9 16 sks
6 1,0-1,4 14 sks
7 Kurang dari 1 12 sks
G. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Ditinjau dari jenis penelitian, maka penelitian ini termasuk
penelitian lapangan (field research), adapun pendekatan yang digunakan
adalah metode pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Sutrisno
Hadi (2000:301), metode diskriptif adalah penelitian untuk memecahkan
masalah yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan data
dan selanjutnya menginterpretasikan data tersebut sehingga diperoleh
informasi gejala yang sedang berlangsung sebagai pemecahan aktual.
Penelitian ini dikonsentrasikan untuk menjelaskan kenyataan-
kenyataan yang terjadi di lapangan dan dapat mengkomunikasikan lebih
dari yang dapat dikatakan dengan bahasa yang proposional. Sebagaimana
pendapat Rulam Ahmadi “studi kasus membangun tentang pengetahuan
yang tersembunyi dari para pembaca” (Ahmadi, 2005:1).
13
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah mahasiswa IAIN Salatiga
angkatan 2012 jurusan PAI. Sedangkan waktu penelitian ini direncanakan
dan dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai dengan selesai.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut Sumanto (1995:39) populasi adalah sekumpulan
unsur atau elemen yang menjadi subyek penelitian dan elemen
populasi itu satuan analisis. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa PAI IAIN Salatiga angkatan 2012 berjumlah 259
mahasiswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti (Suharsimi
Arikunto, 1991:104). Suharsimi Arikunto (1991:107), menyatakan
bahwa untuk mengambil sampel apabila subyeknya kurang dari 100
lebih baik diambil semua dan apabila subyek lebih besar dapat diambil
antara 10 % - 15 % atau 20 % - 25 %.
Tehnik sampling adalah cara yang digunakan untuk
mengambil sampel (Suharsimi Arikunto, 1991:106). Dalam hal ini
Sutrisno Hadi (1995:73), berpendapat bahwa tidak ada ketentuan yang
mutlak berapa sampel yang harus diambil dari populasi.
Ketidakpastian ini menimbulkan keraguan dalam penyelidikan.
Adapun teknik sampling yang penulis gunakan adalah teknik
purposive random sampling. Adapun dalam penelitian mengambil
14
sampel secara acak yakni 15% dari jumlah keseluruhan mahasiswa
angkatan 2012 diperoleh hasil kurang lebih 38 responden.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data secara holistik integrative relevan dengan
fokus, maka teknik pengumpulan data yang akan dipakai meliputi :
a. Metode Angket
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui
formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk
mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan
oleh peneliti (Mardalis, 2002:67). Teknik pengumpulan data ini
digunakan untuk mengetahui hubungan motivasi kerja part time
terhadap IPK mahasiswa PAI IAIN Salatiga angkatan 2012.
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dari asal kata dokumen yang artinya
barang-barang tertentu, majalah, dokumen dan peralatan untuk
memperoleh data, metode yang digunakan untuk mencari data tentang
keadaan IAIN Salatiga.
5. Teknik Analisis Data
Dari data yang masih bersifat kuantitatif, maka penelitian
menggunakan analisis data statistik dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Analisis pendahuluan
Analisis ini digunakan tabel-tabel distribusi frekuensi untuk setiap
variabel. Dengan menggunakan rumus :
15
%100N
FP
Keterangan
P = persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah responden (Sudijono, 2000:40)
b. Analisis uji hipotesis
Analisis ini untuk menguji hipotesis dengan menggunakan cara
mengadaan perhitungan lebih lanjut melalui tabel-tabel distribusi dari
analisis pendahuluan dengan menggunakan rumus product moment
(Arikunto, 1991:236).
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y
xy = Produk dari variabel x dan y
x = Motivasi kerja part time
y = IPK (indeks prestasi kumulatif) mahasiswa
N = Jumlah sampel yang diteliti
= Jumlah/sigma
c. Analisis lanjutan
Analisis ini merupakan jawaban di terima ataupun tidaknya hipotesis
yang diajukan.
16
H. Sistematika Penulisan
Secara umum dalam penulisan skripsi ini terbagi dari beberapa bagian
pembahasan teoritis dan pembahasan empiris dari dua pokok pembahsan
tersebut kemudian penulis jabarkan menjadi lima bab. Adapun perinciannya,
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN.
Dalam bab ini penulis akan mengemukakan pokok-pokok pikiran
yang mendasari penulisan skripsi ini. Pokok-pokok tersebut antara
lain : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, kerangka teoritik, penegasan istilah, metode
penelitian, sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA.
Pada bab II ini penulis akan mengemukakan tinjauan teoritis
tentang: Pertama, tinjauan motivasi kerja part time, meliputi
pengertian, tujuan, bentuk, faktor-faktor yang mempengaruhi.
Kedua, tinjauan Indeks prestasi kumulatif mahasiswa, meliputi
tentang pengertian, rentang/batasan, faktor-faktor yang Indeks
prestasi kumulatif mahasiswa.
BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian dan data
hasil uji coba/try out angket: uji validitas dan uji reliabilitas, hasil
penskoran angket motivasi kerja part time dan Indeks prestasi
kumulatif mahasiswa.
17
BAB IV : ANALISIS DATA
Dalam bab ini berisi tentang analisis data yang terkumpul
sehingga diketahui tentang motivasi kerja part time mahasiswa
PAI IAIN Salatiga angkatan 2012, Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) mahasiswa PAI IAIN Salatiga angkatan 2012 dan pengaruh
motivasi kerja part time dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
mahasiswa PAI IAIN Salatiga angkatan 2012.
BAB V : PENUTUP
Meliputi tentang kesimpulan dan saran-saran yang menjadi akhir
dari penulisan skripsi ini
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
18
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Motivasi Kerja Part Time.
1. Pengertian Motivasi
Kata motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin movere, kata
dasarnya adalah motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan
seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian Motivasi berarti suatu
kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu
perbuatan atau kegiatan (Nawawi, 2003). Motivasi kerja adalah sesuatu
yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau dengan kata lain
pendorong semangat kerja (Martoyo, 2007). Adanya dorongan
dimaksudkan agar dapat memberikan desakan yang alami untuk
memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup, dan merupakan kecenderungan
untuk mempertahankan hidup. Kunci terpenting untuk itu tak lain adalah
“pengertian mendalam tentang manusia”.
Untuk menghindari kekurang-tepatan menggunakan istilah
motivasi perlu kiranya dikemukakan oleh Manullang dalam (Martoyo,
2007) tentang beberapa istilah yang mirip dengan pengertian dari :
a. Motif : motif disamakan artinya dengan kata-kata motif dorongan,
serta alasan, yang dimaksud dengan motif adalah dorongan atau tenaga
pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu
tenaga di dalam diri manusia yang menyebabkan manusia bertindak.
19
b. Motivasi : motivasi atau motivation menimbulkan motif atau hal yang
menimbulkan dorongan atau keadaan yang dapat menimbulkan
dorongan. Dapat juga dikatakan bahwa motivation adalah faktor yang
mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu.
c. Motivasi kerja : motivasi kerja bertolak dari arti motivasi tadi, maka
yang dimaksud dengan motivasi kerja adalah suatu yang menimbulkan
dorongan atau semangat kerja atau kata lain pendorong semangat.
Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:930)
adalah :
“ Dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar
untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau usaha–
usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang
tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan
yang dikehendaki.”
Motivasi kerja menurut Stephen P. Robbin (2006:214) bahwa : Motivasi
merupakan proses yang berperan pada intensitas, arah, dan lamanya
berlangsung upaya individu ke arah pencapaian tujuan. Motivasi kerja
menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:141) bahwa motivasi kerja adalah
hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia,
supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil kerja yang optimal.
Sedangkan motivasi kerja menurut Kusnadi (2002:330) adalah upaya-
upaya yang memunculkan semangat dari dalam orang itu sendiri melalui
fasilitas penyediaan kepuasan.
Berdasarkan beberapa pengertian motivasi diatas penulis
mengambil kesimpulan, yang dimaksud dengan motivasi adalah
merupakan suatu proses pemberian dorongan dalam melaksanakan
20
pekerjaan secara ikhlas secara konsep yang menguraikan tentang kekuatan
yang ada didalam diri karyawan yang mendukung keinginan individu
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
2. Pengertian Kerja Part Time
Kerja paruh waktu adalah pekerjaan secara teratur dan sukarela
pada jam-jam yang pada dasarnya lebih pendek daripada jam kerja standar
baku (Sumber: Buku Glosarium Ketenagakerjaan, Pusdatinaker,
www.nakertrans.go.id: pusdatinnaker. Informasi/istilah. html).
Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 (Bab IX, pasal 56) tentang
Ketenagakerjaan, jenis perjanjian (kontrak) kerja dapat dibagi 2 (dua),
yaitu : (1) pejanjian (kontrak) kerja waktu tertentu; (2) perjanjian (kontrak)
kerja waktu tidak tertentu (UndangUndang RI No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Pekerjaan-pekerjaan di atas termasuk dalam jenis
perjanjian (kontrak) kerja waktu tertentu, karena dibuat untuk pekerjaan
yang menurut jenis, sifat dan kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam
waktu tertentu.
Kerja paruh waktu (part time) is “a form of employment that
carries fewer hours per week than a full-time job. Workers are considered
to be part-time if they commonly work fewer than 30 or 35 hours per
week” ("Part Time," 2013).
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan kerja paruh waktu
adalah suatu pekerjaan yang tugasnya hanya dalam sebagian waktu dari
ketentuan waktu kerja atau hari kerja normal, misalnya: orang yang
ditunjuk staf ahli atau jabatan lain pada suatu perusahaan yang hanya
bekerja tiga hari dalam seminggu.
21
Pada era modern seperti ini, setiap individu tentunya memerlukan
pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maupun keluarganya.
Untuk memperoleh pekerjaan yang baik, diperlukan tingkat pendidikan
yang tinggi. Zaman sekarang ini banyak lulusan sarjana yang tidak
memiliki pekerjaan atau pengangguran. Oleh karena itu, banyak individu
yang kuliah sambil bekerja sampai menunggu kelulusan. Sebagian
individu bekerja paruh waktu adalah untuk menambah bahan
untuk skripsinya dan ada juga yang bekerja untuk menambah penghasilan
untuk melanjutkan ke S-2, serta ada juga yang bekerja hanya sekadar
untuk menyalurkan hobi (http://www.anakunhas.com/2011/08/alasan-
mahasiswa-kuliah-sambil-kerja.html diunduh 9 Januari 2016).
Fenomena mahasiswa kerja sambilan kiranya bukan hal baru.
Banyak dari mahasiswa tersebut mencari tambahan penghasilan untuk
mencukupi kebutuhan kuliah yang semakin menggunung. Kuliah sambil
bekerja tidak lagi menjadi sesuatu hal yang langka dan hanya dilakukan
mahasiswa yang lemah dalam ekonomi, karena kenyataannya biaya hidup
sehari-hari seringkali tidak sebanding dengan uang saku yang diberikan
oleh orang tua. Fenomena ini sangat menarik. Apalagi, ditambah adanya
peluang berwirausaha bagi mahasiswa. Namun, seperti biasa suatu hal
memiliki pengaruh positif dan negatif. Pengaruh baik dan buruk tersebut
dihadapkan pada prestasi kuliah. (Hisna Cahaya, 2012, mahasiswa
berwirausaha, why not? web: http://www.unila.ac.id diakses pada
10 Januari 2016).
22
Mendasarkan pada pengertian motivasi dan kerja paruh waktu
(part time) dapat penulis simpulkan bahwa motivasi kerja part time adalah
merupakan suatu keahlian dalam mengarahkan atau mengendalikan dan
menggerakan seseorang untuk melakukan tindakan akan perilaku yang
diinginkan berdasarkan sasaran-sasaran yang sudah ditetapkan untuk
mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, suatu kondisi yang mendorong
atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu kegiatan/pekerjaan secara
teratur dan sukarela pada jam-jam yang pada dasarnya lebih pendek
daripada jam kerja standar baku.
Hal ini menunjukkan bahwa Islam menghendaki adanya etos kerja
yang tinggi bagi umatnya dalam memenuhi keinginannya, bukan semata-
mata hanya dengan berdoa. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS.
Al-Anfaal ayat 24 :
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan
seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang
memberi kehidupan kepada kamu (maksudnya: menyeru kamu
berperang untuk meninggikan kalimat Allah yang dapat
membinasakan musuh serta menghidupkan Islam dan muslimin.
juga berarti menyeru kamu kepada iman, petunjuk Jihad dan
segala yang ada hubungannya dengan kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat), ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah
membatasi antara manusia dan hatinya (maksudnya: Allah-lah
yang menguasai hati manusia) dan Sesungguhnya kepada-
Nyalah kamu akan dikumpulkan”.
Ayat diatas menjelaskan betapa Islam sangat memotivasi seseorang
untuk bekerja dan berusaha. Islam menuntun setiap orang untuk
23
mendayagunakan semua potensi dan mengarahkan segala dayanya
sekecil apapun. Islam melarang seseorang mengemis sedangkan ia
mempunyai sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang
kerja yang akan mencukupi kebutuhannya. Motivasi adalah kunci
seseorang untuk meraih tujuan yang diharapkan. Hasil dari pekerjaan
yang diselesaikan dengan energi yang positif akan sangat lebih baik
jika dibandingkan dengan bekerja tanpa dorongan yang positif.
Seseorang akan menemukan hasil jika berusaha mencarinya.
Oleh karena itu, Allah SWT menegaskan dalam QS. Al-Qashash
ayat 77:
Artinya: “dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan”.
Ayat diatas menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk yang paling
sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT. Kepada
manusia diberikan potensi (kelebihan) seperti fisik yang sempurna, akal,
batin, hati dan perasaan yang tidak dimiliki oleh makhluk - makhluk lain.
Itulah sebabnya manusia diwajibkan agar mencari kebahagiaan dunia
akhirat dengan beribadah juga bekerja. Jadi manusia bekerja bukan
24
hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan duniawi saja, melainkan
juga untuk memenuhi bekal di akhirat. Orang Jawa sering berkata dengan
ungkapan yang singkat tetapi penuh makna, “urip iku mung mampir
ngombe”. Artinya hidup dan kehidupan di dunia itu hanya sementara
dan sangat singkat. Hal ini memberikan arahan bahwa sehabis kehidupan
di dunia masih ada kehidupan yang kekal yaitu di alam akhirat.
3. Tujuan Motivasi Kerja Part Time
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:146) tujuan-tujuan motivasi,
sebagai berikut:
a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
b. Meningkatkan produktifitas kerja karyawan.
c. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
d. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
e. Mengefektifkan pengadaaan karyawan.
f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
g. Meningkatkan loyalitas, kreatifitas, dan partisipasi karyawan.
h. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
j. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
Mahasiswa yang bekerja merupakan mahasiswa yang mengambil
peran sebagai orang yang mempersiapkan diri dalam keahlian tertentu
dalam tingkat pendidikan tinggi sambil melakukan suatu aktivitas yang
dilakukan untuk orang lain dengan memberikan talenta mereka kepada
25
majikan untuk mendapatkan imbalan. Bentuk pekerjaan yang paling
banyak dilakukan oleh mahasiswa adalah jenis pekerjaan paruh waktu
(part time work). Hal ini disebabkan karena jadwal kerja paruh waktu
lebih fleksibel dari pada jadwal kerja penuh waktu sehingga mahasiswa
dapat menyesuaikan jadwal kerja dengan jadwal kuliahnya.
4. Jenis Motivasi Kerja Part Time
Motivasi merupakan suatu hubungan seseorang dengan apa yang
dikerjakannya (job content) yakni hubungan pekerjaan pada tugasnya.
Motivasi yang ideal yang dapat merangsang usaha sebagai peluang untuk
melaksanakan tugas yang lebih membutuhkan keahlian dan peluang
mengembangkan kemampuan. Dalam kehidupan manusia, selalu timbul
kebutuhan dan yang bersangkutan merasa perlu untuk memuaskannya.
Kebutuhan itu hanya dapat dikategorikan sebagai kebutuhan
apabila menimbulkan ketegangan dalam diri yang bersangkutan.
Ketegangan itulah yang menimbulkan dorongan agar yang bersangkutan
melakukan sesuatu yaitu upaya mencari jalan keluar agar ketegangan yang
dihadapi tidak berlanjut. Jika upaya mencari jalan keluar yang diambil
berhasil, berarti kebutuhan terpuaskan. Kebutuhan yang berhasil
dipuaskan akan menurunkan ketegangan, akan tetapi tidak menghilangkan
sama sekali. Alasannya adalah bahwa kebutuhan yang sama cepat atau
lambat akan timbul kemudian, mungkin dalam bentuk yang baru dan
mungkin pula dengan intensitas yang berbeda.
Sedangkan jenis dari kerja part time, dapat peneliti paparkan
sebagai berikut:
26
a. Penerjemah atau Translator. Pekerjaan ini adalah salah satu pilihan
terbaik untuk individu atau mahasiswa mendapatkan penghasilan
tambahan. Syaratnya adalah individu harus dapat menguasai berbagai
bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Arab, Mandarin, dan sebagainya.
Pekerjaan seperti ini tidak mengharuskan individu untuk ke tempat
kerja, melainkan individu dapat dilakukan dirumah (Saripudin, 2013).
b. Tutor. Salah satu pekerjaan baik bagi mahasiswa adalah menjadi tutor
atau guru panggilan. Pekerjaan seperti ini tentunya individu harus
mempunyai keterampilan khusus, misalnya dengan menjadi tutor
bermain gitar, les matematika, les bahasa asing dan sebagainya
(Saripudin, 2013).
c. Pekerja seni. Apabila mempunyai bakat dalam hal bernyanyi atau
bermain musik. Bakat tersebut dapat disalurkan dengan menjadi
penyanyi di sebuah cafe atau restoran. Pekerjaan ini dapat menambah
penghasilan asalkan tidak terlibat dalam pergaulan bebas dan narkoba
(Saripudin, 2013).
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Part Time.
a. Menurut Maslow yang dikutip Malayu S.P. Hasibuan (2005:154)
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja yaitu :
1) Kebutuhan fisiologis (Physiological Needs)
Kebutuhan untuk mempertahankan hidup, yang termasuk dalam
kebutuhan ini adalah makan, minum, perumahan, udara, dan
sebagainya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan ini merangsang
seseorang berperilaku dan giat bekerja.
27
2) Kebutuhan akan rasa aman (Safety and Security Needs)
Kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni rasa aman dari
ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan
pekerjaan. Kebutuhan ini mengarah kepada dua bentuk yakni
kebutuhan akan keamanan jiwa terutama keamanan jiwa di tempat
bekerja pada saat mengerjakan pekerjaan dan kebutuhan akan
keamanan harta di tempat pekerjaan pada waktu bekerja.
3) Kebutuhan sosial atau afiliasi (affiliation or acceptance Needs)
Kebutuhan sosial, teman afiliasi, interaksi, dicintai dan mencintai,
serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat
lingkungannya. Pada dasarnya manusia normal tidak mau hidup
menyendiri seorang diri di tempat terpencil, ia selalu
membutuhkan kehidupan berkelompok.
4) Kebutuhan yang mencerminkan harga diri (Esteem or Status
Needs)
Kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta
penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat
lingkungannya. Idealnya prestise timbul karena adanya prestasi,
tetapi tidak selamanya demikian. Akan tetapi perlu juga
diperhatikan oleh pimpinan bahwa semakin tinggi kedudukan
seseorang dalam masyarakat atau posisi seseorang dalam
organisasi semakin tinggi pula prestisenya. Prestise dan status
28
dimanifestasikan oleh banyak hal yang digunakan sebagai simbol
status itu.
5) Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization)
Kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan
kemampuan, keterampilan dan potensi optimal untuk mencapai
prestasi kerja yang sangat memuaskan. Kebutuhan ini merupakan
realisasi lengkap potensi seseorang secara penuh. Keinginan
seseorang untuk mencapai kebutuhan sepenuhnya dapat berbeda
satu dengan yang lainnya, pemenuhan kebutuhan dapat dilakukan
pimpinan perusahan dengan menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan.
b. Menurut Frederick Herzberg yang dikutip oleh Malayu S.P Hasibuan
(2005:157), mengemukakan teori motivasi dua faktor atau sering juga
disebut teori motivasi kesehatan (Faktor Higienis). Menurut Herzberg,
orang menginginkan dua macam faktor kebutuhan, yaitu:
1) Kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan atau
maintenance factors. Faktor pemeliharaan (maintenance factors)
berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh
ketenteraman dan kesehatan badaniah. Kebutuhan kesehatan
merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menurus, karena
kebutuhan ini akan kembali ke titik nol setelah dipenuhi. Misalnya:
orang lapar akan makan, kemudian lapar lagi, lalu makan, dan
seterusnya. Faktor-Faktor pemeliharaan meliputi balas jasa, kondisi
29
kerja fisik, kepastian pekerjaan, supervisi yang menyenangkan,
mobil dinas, rumah dinas dan macam-macam tunjangan lain.
Hilangnya Faktor pemeliharaan dapat menyebabkan timbulnya
ketidak puasan (dissatisfiers = faktor higienis) dan tingkat absensi
serta turnover karyawan akan meningkat. Faktor-faktor
pemeliharaan perlu mendapatkan perhatian yang wajar dari
pimpinan, agar kepuasan dan kegairahan bekerja bawahan dapat
ditingkatkan.
2) Faktor pemeliharaan menyangkut kebutuhan psikologi seseorang
kebutuhan ini menyangkut kebutuhan intrinsik, kepuasan pekerjaan
(job content) yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan
menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat
menghasilkan prestasi pekerjaan yang baik. Jika kondisi ini tidak
ada, tidak akan menimbulkan rasa ketidakpuasan yang berlebihan.
Sehingga Faktor ini dinamakan satisfiers atau motivator yang
meliputi:
a) Prestasi atau Achievment
b) Pengakuan atau Recognition
c) Pekerjaan itu sendiri atau the work in self
d) Tanggung jawab atau Responsibility
e) Kemajuan atau Advancement
Rangakaian ini melukiskan hubungan seseorang dengan apa yang
dikerjakannya (job content) yakni hubungan pekerjaan pada tugasnya.
30
Motivasi yang ideal yang dapat merangsang usaha adalah peluang
untuk melaksanakan tugas yang lebih membutuhkan keahlian dan
peluang mengembangkan kemampuan.
c. Menurut Claude S. George yang dikutip Malayu S.P Hasibuan
(2005:163) bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang
berhubungan dengan tempat dan suasana di lingkungan ia bekerja,
yaitu :
1) Upah yang adil dan layak
2) Kesempatan untuk maju/promosi
3) Pengakuan sebagai individu
4) Keamanan kerja
5) Tempat kerja yang baik
6) Penerimaan oleh kelompok
7) Perlakuan yang wajar
8) pengakuan akan prestasi
d. Menurut Clayton Alderfer (Robbins, 2006:221) teori yang
mengatakan bahwa manusia mempunyai tiga kelompok kebutuhan
„inti‟ (core needs) yang disebutnya Eksistensi, Hubungan, dan
Pertumbuhan (Existence, Relatednes, and Growth – ERG). Sepintas
teori Alderfer ini mirip dengan teori Maslow, hanya bedanya pada
teori Alderfer ketiga kelompok kebutuhan tersebut dapat timbul secara
simultan dan pemuasannya tidak dapat dilakukan sepotong-sepotong,
akan tetapi ketiga-tiganya sekaligus, meskipun mungkin dengan
31
intensitas yang berbeda-beda. Dengan kata lain Alderfer menolak
pendekatan hierarkis yang dikemukakan Maslow.
e. Menurut David McClelland Salah satu teori yang populer dikalangan
praktisi manajemen ialah teori yang dikembangkan oleh David
McClelland seorang ahli psikolog dari Universitas Harvard. Teori
tersebut dikenal dengan Teori Kebutuhan yang isinya menggolongkan
kebutuhan kedalam tiga jenis yaitu keberhasilan, kekuasaan dan
afiliasi.
Motivasi kerja part time yang dilakukan mahasiswa sangat
bervariasi. Pertama, mahasiswa bekerja karena memiliki alasan untuk
membantu keluarga dalam mengatasi masalah keuangan. Kedua,
mahasiswa bekerja karena ingin mencari pengalaman dan menambah
keahlian yang nantinya akan digunakan setelah lulus kuliah. Ketiga,
mahasiswa bekerja karena memang terlibat dalam program magang yang
termasuk dalam mata ajar perkuliahan mengemukakan beberapa alasan
mahasiswa bekerja.
Veithzal Rivai (2005:456) mengatakan aspek-aspek yang
mempengaruhi motivasi kerja part time yang dilakukan para
mahasiswa/mahasiswi, sebagai berikut :
a. Rasa aman dalam bekerja.
b. Mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif.
c. Lingkungan kerja yang menyenangkan.
d. Penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adi dari
manajemen.
32
Adapun faktor-faktor yang memotivasi mahasiswa/mahasiswa kerja part
time, sebagai berikut:
B. Tinjauan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa
1. Pengertian Indeks Kumulatif Mahasiswa
IPK atau dalam bahasa kerennya GPA adalah pengukuran standar
dari berbagai tingkat pemahaman dalam area subjek. Kelas dapat diberikan
dalam huruf (misalnya, A, B, C, D atau E), sebagai rentang (misalnya 1,0-
4,0), sebagai descriptor (sangat baik, besar, memuaskan, perlu perbaikan),
dalam persentase, atau seperti yang umum di beberapa institusi pasca
sekolah menengah di beberapa negara, sebagai Grade Point Average
(GPA).
IPK singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif merupakan ukuran
kemampuan mahasiswa sampai pada periode tertentu yang dihitung
berdasarkan jumklah SKS (Satuan Kredit Semester ) tiap mata kuliah yang
telah ditempuh. Ukuran nilai tersebut akan dikalikan dengan nilai bobot
tiap mata kuliah kemudian dibagi dengan jumlah SKS mata kuliash yang
telah ditempuh dalam periode tersebut.
Pengertian prestasi akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh
dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat
kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.
Prestasi akademik pada penelitian ini dinilai berdasarkan IPK (Indeks
Prestasi Kumulatif). Indeks Prestasi (IP) adalah penilaian keberhasilan
studi semester yang dilakukan pada tiap akhir semestar. Penilaian ini
33
meliputi semua mata kuliah yang direncanakan mahasiswa dalam Kartu
Rencana Studi (KRS). Perhitungan IP menggunakan rumus, sebagai
berikut:
Dengan K adalah besarnya sks masing-masing mata kuliah dan N adalah
nilai-nilai masing-masing mata kuliah.
IPK dapat diperoleh dengan adanya kerjasama antara dosen dan
mahasiswa. Dosen akan memberikan nilai kepada mahasiswa sebelum
kuliah dimulai pada awal semester. Biasanya para dosen menetapkan
atuaran selama kuliah berlangsung yang akan disepakati keduanya pada
semester tersebut. Aturan itu bisa terdiri dari:
a. Attendance
Kehadiran mahasiswa tiap jam pekuliahan ini tidak hanya kehadiran
yang dinilai oleh dosennya tetapi juga adanya keaktifan mahasiwa
selama jam perkuliahan berlangsung.
b. Tugas
Dosen akan memberi tugas kepada mahasiswa. Tugas bisa dikerjakan
tiap individu atau kelompok tergantung dosen pengamnpu.
c. Nilai UTS ( Ujian Tengah Semester )
Ini dilaksanakan tiap tengah semester. Beberapa dosen ada yang
memberikan soal UTS tapi ada juga yang tidak.
34
d. Nilai UAS ( Ujian Akhir Semester )
Nilai ini akan diperoleh mahasiswa pada akhir asemester dengan
mengikuti ujian yang dilaksanakan oleh masing – masing dosen.
Kelebihan dari memiliki IPK tinggi pastinya adalah kemudahan
dalam mengikuti seleksi pekerjaan karena IPK itu sebagai salah satu syarat
administratif dalam mengikuti seleksi pekerjaan. Pastilah dalam membuka
lowongan pekerjaan ada syarat IPK minimal yang dicantumkan. Dalam hal
ini, mahasiswa dengan IPK tinggi pasti akan lebih unggul. Dalam tahap
selanjutnya, disinilah keilmuan, kemampuan teknis dan kemampuan
berorganisasi yang lebih berperan. Terkadang dalam suatu proses
rekruitasi terdapat proses diskusi dalam kelompok. Disini, peran yang
lebih diutamakan adalah kemampuan berorganisasi atau lebih spesifik
kemampuan komunikasi.
Setelah memasuki dunia kerja, hampir tak ada bedanya antara yang
ber-IPK 4,0 dengan yang ber-IPK 3,0 jika hasil dan posisi pekerjaan sama.
Hal ini, bisa jadi yang ber-IPK 4,0 bisa kalah dengan yang ber-IPK 3,0
apabila si 3,0 ternyata lebih cekatan dalam menjalankan kerjanya. Sebuah
analogi yang saya coba gambarkan dengan IPK, yaitu race moto gp.
Dalam setiap race moto gp, selalu terdapat sesi kualifikasi dan sesi
balapan. Masa-masa mencari IPK adalah masa kualifikasi untuk menilai
seperti apa kemampuan kita. Di dalam motogp, kualifikasi akan
menentukan posisi start. Kualifikasi bagus akan menentukan posisi start,
sama halnya IPK bagus akan menentukan posisi start ketika akan
35
memasuki dunia kerja. Masa-masa bekerja adalah masa bersaing yang
sebenarnya, dalam motogp adalah sesi race.
Dari analogi di atas, peneliti simpulkan bahwa IPK harus
diimbangi dengan kemampuan teknis dan juga kemampuan berorganisasi
agar bisa bersaing dengan pesaing-pesaing kita. Jadi, saya sarankan IPK
tidak berdiri sendiri, IPK sebaiknya didampingi oleh kemampuan teknis
yang mumpuni apalagi jika bisa dibarengi dengan sertifikasi dan juga
kemampuan berorganisasi yang sakti sehingga akan lebih bermanfaat.
2. Rentang/batasan Indeks Prestasi
IPK tinggi dapat diperoleh mahasiswa jika tiap aturan dan nilai
telah dicapai dengan hasila yang memuasakan ( maksimal ). IPK ini dibagi
dengan 4 tahap predikat kelulusan.
a. 3,50 - 4,00 : predikatnya lulus dengan pujian / cumlaude
b. 3,00 - 3,49 : predikatnya sangat memuaskan
c. 2,51 – 2,99 : predikatnya : memuaskan
d. 2,00 – 2,50 : predikatnya : cukup
IPK kadang menjadi penilaian dasar atau pintu masuk dalam memasuki
jenjang pendidikan selanjutnya atau untuk memasuki dunia kerja. Namun
apabila “hanya” IPK yang di utamakan tanpa di imbangi dengan
kemampuan teknis dan kemampuan berorganisasi, pastinya tidak akan
dirasa kurang mendukung. Nilai ujian bagus, tugas dan kehadiran yang
bagus, akan mendukung untuk mendapatkan IPK yang bagus.
Banyak kalangan mahasiswa yang mengejar untuk mendapatkan
IPK di atas 3,5 bahkan 4,0. Pertanggung-jawaban orang yang memiliki
36
IPK tinggi menimbulkan suatu pertanyaan, bagaimana orang yang
bersangkutan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dan mendapat
IPK bagus itu di dalam dunia nyata atau di dalam dunia kerja, sehingga
peran dari kemampuan teknis yang harus dimiliki.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa.
Pada tingkat perguruan tinggi mahasiswa adalah orang-orang yang
sedang mengikuti pendidikan tentunya mempunyai harapan akan
keberhasilan studi demi masa depannya. Sebagai salah satu tolak ukur
keberhasilan mahasiswa adalah nilai yang diperolehnya adalah tinggi yang
dihitung dengan nilai rata-rata disebut Indek Prestasi Kumulatif (IPK).
Indeks prestasi kumulatif merupakan angka yang menunjukkan prestasi
atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester
pertama sampai dengan semester enam yang telah ditempuh.
Usaha untuk mencapai hasil belajar yang optimal dari proses
belajar mengajar, seorang mahasiswa dapat dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam
diri mahasiswa itu sendiri diantaranya keadaan fisik, intelegensi, bakat,
minat, keadaan emosi dan kedisiplinan belajar. Sedangkan faktor eksternal
yaitu faktor yang timbul dari luar diri siswa diantaranya dosen, teman,
orang tua dan lingkungan belajar.
Banyak faktor yang mempengaruhi kontribusi terhadap pencapaian
Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa, salah satunya motivasi belajar.
Motivasi belajar sangat berperan penting dalam proses belajar dikarenakan
proses belajar membutuhkan interaksi dan partisipasi aktif dari para
pembelajar untuk berhasil. Kesulitan yang timbul selama ini lebih
disebabkan oleh motivasi belajar yang kurang dimiliki mahasiswa itu
37
sendiri dan yang lebih parah lagi seorang mahasiswa tidak memotivasi diri
sendiri untuk belajar.
Dalam rangka meningkatkan pendidikan agama Islam dan
mengetahui keberhasilan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga sebagai institusi pendidikan profesional yang saat ini telah
terakreditasi maka perlu dilakukan penilaian prestasi akademik mahasiswa
selama menempuh pendidikan. Prestasi akademik dalam mata kuliah
tertentu yang relatif bersifat permanen setelah melalui proses belajar dalam
jangka waktu tertentu.
Tingkat keberhasilan mahasiswa dalam proses pendidikan
dipengaruhi banyak faktor, secara garis besar faktor -faktor tersebut bisa
dikelompokan menjadi 2:
a. Faktor intelektual adalah kemampuan seseorang yang diperlihatkan
melalui kecerdasan dan kepandaiannya dalam berpikir dan berbuat.
Seperti bakat, kapasitas belajar, kecerdasan, dan hasil belajar yang
telah dicapai.
b. Faktor non intelektual adalah segala kondisi dari dalam dan luar
dirinya atau lingkungan sekitar, yang terkait dengan diri seorang
dalam mempengaruhi kemampuan berpikir dan bertindak. Seperti
masalah belajar, sosial, keuangan, keluarga, organisasi, sahabat,
metode belajar serta lingkungan.
C. Hubungan Motivasi Kerja Part Time Dengan IPK (Indeks Prestasi
Kumulatif) Mahasiswa
Menurut A.H.Maslow yang dikutip oleh Malayu S.P. Hasibuan
(2005:153) kebutuhan manusia membentuk suatu hirarki mulai dari yang
38
terendah sampai dengan kebutuhan yang tertinggi. Bila kebutuhan yang
pertama atau kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi maka orang tersebut
akan berusaha mencapai kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi atau tingkat
selanjutnya, apabila kebutuhan yang pertama telah terpenuhi maka akan
berusaha pada pemenuhan yang kedua dan seterusnya.
Mahasiswa yang telah termotivasi akan menunjukan suatu sikap
keinginan dan kesanggupan untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik untuk
mencapai prestasi kerja yang maksimum dan sikap inilah yang disebut dengan
semangat dalam bekerja. Jadi pada akhirnya mahasiswa yang telah termotivasi
akan bersemangat dalam bekerja yang kemudian akan menunjukan suatu
upaya untuk mematuhi dan melaksanakan pekerjaannya secara optimal.
Pentingnya motivasi dalam kerja part time diungkapkan oleh Malayu
S.P. Hasibuan (2005:94) mengemukakan bahwa motivasi untuk berprestasi
akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreatifitas dan
mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi
mencapai prestasi kerja yang optimal. Seseorang menyadari bahwa hanya
dengan mencapai prestasi kerja yang tinggi akan dapat memperoleh
pendapatan yang besar. Dengan pendapatan yang besar akhirnya ia dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk
melakukan suatu aktivitas. Teori motivasi terdiri dari : 1) Teori kebutuhan,
yaitu kebutuhan hidup manusia dari yang paling rendah sampai paling
tinggi. Jika suatu tingkat kebutuhan telah terpenuhi maka kebutuhan
tersebut tidak lagi berfungsi sebagai motivator. 2) Teori Harapan, yaitu
fokus pada harapan seseorang untuk berprilaku. 3) Teori Psikoanalitik,
yaitu setiap tindakan manusia terjadi karena unsure pribadi pada diri
39
manusia. 4) Teori Motivasi Berprestasi, yaitu kondisi psikologis dan
fisiologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat pada diri seseorang
(siswa/mahasiswa) yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas guna
mencapai tujuan tertentu.
Bentuk pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh mahasiwa
adalah jenis pekerjaan paruh waktu (part time work). Hal ini disebabkan
karena jadwal kerja paruh waktu lebih fleksibel dari pada jadwal kerja
penuh waktu sehingga mahasiswa dapat menyesuaikan jadwal kerja dengan
jadwal kuliahnya. Alasan yang digunakan oleh mahasiswa untuk bekerja
sangat bervariasi. Pertama, mahasiswa bekerja karena memiliki alasan
untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah keuangan. Kedua,
mahasiswa bekerja karena ingin mencari pengalaman dan menambah
keahlian yang nantinya akan digunakan setelah lulus kuliah. Ketiga,
mahasiswa bekerja karena memang terlibat dalam program magang yang
termasuk dalam mata ajar perkuliahan.
Setiap mahasiswa menginginkan prestasi akademik yang baik. Prestasi
akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di
sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya
ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Prestasi akademik pada
penelitian ini dinilai berdasarkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Indeks
Prestasi (IP) adalah penilaian keberhasilan studi semester yang dilakukan
pada tiap akhir semester. Penilaian ini meliputi semua mata kuliah yang
direncanakan mahasiswa dalam Kartu Rencana Studi (KRS). Oleh karena itu,
peneliti ingin mengetahui pengaruh antara motivasi kerja part time terhadap
prestasi akademik/IPK mahasiswa.
40
Status kerja mahasiswa menunjukkan kedudukan seorang mahasiswa
saat menempuh pendidikan dibangku kuliah yang dibedakan menjadi bekerja
dan tidak bekerja. Status kerja membedakan banyaknya waktu yang dimiliki
mahasiswa, tanggung jawab yang dipikul, kegiatan yang dilaksanakan, proses
berfikir, pengalaman dan berbagai aspek lainnya. Selain itu, status pekerjaan
mahasiswa merupakan sebuah kedudukan atau keadaan seseorang dalam
hubungannya dengan pekerjaan (Daulay dan Rola, 2011). Status pekerjaan
yang dimaksudkan adalah bekerja dan tidak bekerja, dimana status pekerjaan
seseorang berpengaruh dalam prestasi akademiknya. Status pekerjaan
mahasiswa dapat memberikan dampak positif dan negatif yang berbeda bagi
setiap individu.
Daulay dan Rola (2011) menemukan bahwa nilai rata-rata mahasiswa
yang tidak bekerja lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang bekerja.
Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Purwanto (2013) ditemukan
bahwa nilai hasil rata-rata mahasiswa yang bekerja lebih tinggi dibandingkan
nilai hasil belajar mahasiswa tidak bekerja. Hasil penelitian Ruscoe, Morgan
dan Peebles (Daulay dan Rola, 2011), menunjukkan bahwa mahasiswa yang
kuliah sambil bekerja memiliki rata-rata IPK yg lebih tinggi yaitu sebesar 3,02
dibandingkan mahasiswa yang tidak bekerja dengan IPK 2,98. Disisi lain
kuliah sambil bekerja tidak berpengaruh pada prestasi akademik mahasiswa.
Selain status pekerjaan mahasiswa, jam kerja bagi mahasiswa yang bekerja
juga memiliki peranan penting dalam pengaruhnya terhadap prestasi
akademik.
41
Konsekuensi akademik dari mahasiswa yang kuliah sambil kerja
dengan waktu yang cukup disekitar kampus memiliki asosiasi yang positif
sedangkan bekerja dengan waktu yang berlebihan di luar kampus akan
memiliki asosiasi yang negatif. National Center of Education Statistics
(NCES) menemukan bahwa mahasiswa yang bekerja memiliki pengaruh
terhadap prestasi akademik mahasiswa. Pengaruh positif kuliah sambil kerja
sebesar 14,8%, sedangkan pengaruh negatif kuliah sambil kerja adalah sebesar
36,8% (Hammond, 2006).
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa status kerja
mahasiswa akan berdampak terhadap kondisi internal dan eksternal individu
sehingga terdapat perbedaan prestasi akademik antara mahasiswa yang bekerja
dan tidak bekerja. Mahasiswa yang bekerja memiliki prestasi akademik yang
lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak bekerja dimana jam
kerja sebagai salah satu pertimbangannya.
43
43
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah pendirian IAIN Salatiga
Pendirian IAIN Sejak berdirinya sampai saat ini, IAIN Salatiga
telah melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali
perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita
masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh
karena itu didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (IKIP) "Nahdlatul Ulama" di Salatiga. Lembaga ini
menempati gedung milik Yayasan "Pesantren Luhur", yang berlokasi di
Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga. Lembaga ini berdiri berkat
dukungan dari berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus
Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Dalam rentang waktu kurang setahun,
lembaga ini diubah dari FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Maksud
perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan
dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang.
Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri
yang diketuai oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya.
Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN
Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga
diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Setelah dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang
44
dibentuk IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan
Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan padanya. Keputusan ini didasarkan
pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi
Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969.
Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas
Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi cabang IAIN
Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo tersebut
berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April
1970.
Bergabung dengan IAIN Walisongo, meskipun telah berstatus
negeri dan menjadi IAIN Walisongo, Fakultas Tarbiyah namun kondisinya
tidak berubah dalam waktu singkat, sehingga sejajar dengan Perguruan
Tinggi Negeri yang lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain:
a. Sarana dan prasarana yang jauh dari memadai. Utamanya belum
tersedia gedung milik sendiri;
b. Tenaga profesional baik edukatif maupun administrasi yang masih
kurang; dan
c. Animo mahasiswa yang relatif masih kecil.
Keadaan tersebut berlangsung dalam waktu yang relatif lama,
sehingga kondisi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga, dapat
dikatakan kurang layak untuk disebut sebagai perguruan tinggi, terutama
dilihat dari sarana dan fasilitas yang dimiliki. Oleh Karena itu pernah
45
berkembang isu untuk menutup lembaga ini. Mengingat kendala utama
bagi pengembangan lembaga tersebut belum tersedianya kampus milik
sendiri, maka para pengelola fakultas mencurahkan perhatian dan
usahanya untuk menjawab tantangan tersebut. Jalan satu-satunya yang
mesti ditempuh adalah membeli areal tanah kampus, sebab mengharapkan
wakaf dari masyarakat dan meminta kepada Pemerintah Daerah tidak
memungkinkan.
Suatu kebetulan ada seorang warga Muhammadiyah (H. Asrori
Arif) yang menaruh perhatian terhadap keberadaan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Salatiga. Ia menawarkan tanah pekarangannya seluas
0,75 ha lengkap dengan bangunannya yang letaknya cukup strategis untuk
penyelenggaraan pendidikan. Berkat perhatian Menteri Agama
(H. Alamsyah Ratu Prawiranegara) terhadap perkembangan Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga, maka dia berkenan mengabulkan
usulan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga Nomor 031/A-
a/FT-WS/I/1979, tanggal 24 Januari 1979, tentang maksud pembelian
tanah tersebut (pada waktu itu Dekan dijabat oleh Drs. Achmadi).
Berdasar pada surat Dirjen Binbaga Islam Nomor E/Dag/BI/2828.
tanggal 10 Agustus 1982, maka dibelilah tanah sebagaimana ditawarkan di
atas dengan menggunakan DIP Pusat (tahun anggaran 1980/1981 dan
1981/1982). Hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa pembelian tanah
tersebut tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, terutama Bapak
Muhammad Natsir (selaku Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia)
46
yang juga telah lama menaruh perhatian terhadap kehidupan umat Islam di
Salatiga. Tercatat mulai tahun 1982 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Salatiga hijrah dari kampus lama ke kampus baru milik sendiri, tepatnya
dijalan Caranggito 2 (sekarang berubah menjadi jalan Tentara Pelajar 2).
Kampus baru dinilai sebagai jawaban tepat yang bersifat fisik atas
tantangan rencana rasionalisasi. Bahkan kampus baru tersebut dirasakan
mampu membangkitkan kembali optimisme dan antusiasme seluruh
civitas akademikanya.
Sedikit demi sedikit sarana dan prasarana pendidikan bertambah,
antara lain gedung kuliah, perpustakaan dan kantor. Pemerintah Daerah
pun juga tidak mau ketinggalan untuk memberikan bantuan tambahan
tanah kampus seluas 3000 m2 yang waktunya bersamaan dengan
pembangunan masjid kampus bantuan Yayasan Amal Bhakti Muslim
Pancasila. Memang secara administratif masjid tersebut milik PEMDA,
tetapi secara fungsional menjadi tanggungjawab Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Salatiga. Seiring dengan semakin bertambahnya fasilitas
akademik, bertambah pula tenaga kependidikan khususnya tenaga edukatif
dan mahasiswanya. Jika pada masa dekade pertama Fakultas Tarbiyah
Salatiga hanya memiliki 7 (tujuh) orang dosen tetap, pada dekade kedua
menjadi 30 (tiga puluh) orang. Fenomena yang hampir sama terjadi pula
pada perkembangan jumlah mahasiswa. Pada tahun 1987 tercatat 940
orang. Jika dibanding dengan jumlah mahasiswa tahun 1983, maka
peningkatannya sudah lebih dari 300%.
47
Eksistensi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga juga
semakin mantap, sebab mulai tahun akademik 1983/1984 sudah diberi
kewenangan menyelenggarakan Program Pendidikan Strata Satu (S1)
dengan sistem SKS. Sebelumnya Perguruan Tinggi ini hanya berhak
menyelenggarakan Program Pendidikan Sarjana Muda. Disamping itu
secara yuridis juga semakin kokoh dengan diberlakukannya Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 1985 tentang Struktur Organisasi IAIN di
mana Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga termasuk di dalamnya.
Tahun 1987 tampaknya relevan untuk dipahami sebagai awal
pengembangan kinerja bagi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga.
Serangkaian peristiwa bersejarah terjadi mengiringi perjalanan waktu ini.
Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1987 tentang status
IAIN/Fakultas merupakan justifikasi yuridis yang amat mengokohkan
eksistensi lembaga pendidikan tinggi Islam ini. Pada Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Salatiga sendiri sebenarnya tengah terjadi pula proses
penguatan institusional, baik berupa sarana fisik maupun sumber daya
tenaga kependidikannya. Di atas tanah bantuan PEMDA didirikan gedung
kuliah, laboratorium bahasa, ruang micro teaching dan sarana komputer.
Pada tahun 1991 dibangun pula sebuah gedung auditorium yang amat
bermakna bagi proses pendidikan. Perkembangan selanjutnya dibangun
sarana kegiatan mahasiswa seperti POSKO MENWA, Sekretariat
RACANA, Sekretariat Teater dan kantor Koperasi Mahasiswa yang
menyatu dengan gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) yang
48
diresmikan pada tahun 1995. Di celah perkembangan sarana fisik tersebut
ada kenyataan historis yang perlu diberi catatan khusus, yaitu peran Badan
Koordinasi Orang Tua dan Alumni (BAKOAMI) yang dibentuk pada
tahun 1988. Pada tahun 1992 diaktanotariskan dengan nama Yayasan
Kerjasama Orang Tua dan Alumni (YAKOAMI) yang dipimpin oleh
Bapak Jumadi, B.A.
Adapun peningkatan sumber daya insani tampak pada upaya serius
lembaga ini dalam mendorong tenaga edukatif dan administrasi untuk
melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Pada awal tahun 1997
Fakultas Tarbiyah telah memiliki 44 orang dosen tetap. Dari jumlah itu 1
orang telah bergelar Doktor, 22 orang bergelar Magister, dan 10 orang
sedang menyelesaikan program S.2 dalam berbagai bidang keilmuan. Di
antara tenaga administrasi ada 2 orang yang sedang menyelesaikan studi
program S.1.
Alih Status Menjadi STAIN Salatiga, berdasarkan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997, maka secara yuridis
mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga
beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai
perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama Republik
Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau
profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah
satu bentuk satuan Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula
49
memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan institut maupun
universitas negeri lainnya.
Kantor Sekretariat STAIN Beralihnya status Fakultas Tarbiyah
menjadi STAIN Salatiga telah membawa berbagai peningkatan, baik yang
bersifat fisik maupun non fisik. Peningkatan fisik meliputi penambahan
tanah dan gedung sekretariat. Pada tahun 1997 STAIN Salatiga telah
menambah tanah seluas 12.500 m2 yang terletak tidak jauh dari kampus
sekarang. Kemudian pada tahun 2001, STAIN Salatiga telah membangun
gedung sekretariat berlantai tiga dengan luas bangunan seluruhnya 900
meter persegi, yang dibangun di atas tanah bekas KUA seluas 871 m2.
Sedangkan peningkatan non fisik meliputi peningkatan jumlah dan
pendidikan bagi dosen dan pegawai tetap STAIN Salatiga. Hingga tahun
2007, jumlah dosen tetap STAIN Salatiga sebanyak 94 orang. Dari jumlah
tersebut 2 orang bergelar profesor, 5 orang bergelar Doktor, 70 orang
bergelar Magister, dari 26 orang tersebut sedang studi S-3 sebanyak 10
orang, studi S.2 sebanyak 30 orang (termasuk calon dosen). Sedangkan
jumlah pegawai tetap STAIN Salatiga hingga tahun 2007 mencapai 27
orang, 2 orang di antaranya sudah menyelesaikan S-2. Jumlah mahasiswa
reguler 1991 mahasiswa.
Alih Status dari STAIN menjadi IAIN Salatiga telah dikukuhkan
berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 143 Tahun 2014, tertanggal
17 Oktober 2014 dan Peraturan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
50
2. Visi dan Misi IAIN Salatiga
a. Visi
Tahun 2030 Menjadi Rujukan Studi Islam-Indonesia bagi Terwujudnya
Masyarakat Damai Bermartabat
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai disiplin ilmu
keislaman berbasis pada nilai-nilai keindonesiaan.
2) Menyelenggarakan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu
keislaman bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan.
3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset
bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan.
4) Mengembangkan budaya masyarakat kampus yang mencerminkan
nilai-nilai Islam Indonesia.
5) Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan tinggi yang profesional
dan akuntabel.
3. Sarana dan Prasarana
a. Kampus 1 seluas 11.866 m²
b. Kampus 2 seluas 18.818 m²
c. Kampus 3 seluas 130.400 m²
d. Tanah Sidorejo lor seluas 5.002 m²
e. Tanah Noborejo seluas 4.190 m²
f. Total Tanah yang dimiliki: 170.276 m²
g. Rencana pengembangan kampus terpadu : lokasi JLS. Kelurahan
Pulutan, Salatiga; luas lahan sekarang +130.400 m2 yang
diproyeksikan 10 tahun mendatang + 250.000 m2.
51
Adapun prasarana yang dimiliki sekarang, antara lain:
a. Kampus I :
Tabel 3.1
Prasarana Kampus I IAIN Salatiga Tahun 2016
Nama Jumlah
Gedung A 6
Gedung B 6
Gedung C 5
Gedung D 4
Gedung E 5
Gedung PKM 1 & 2 -
Aula 1
Gedung Perpustakaan 1
Gedung Rektorat -
b. Kampus II :
Tabel 3.2
Prasarana Kampus II IAIN Salatiga Tahun 2016
No. Nama Gedung Jumlah
Kelas
1 Gedung A 9
2 Gedung B 6
3 Gedung C 9
4 Gedung D 9
5 Gedung LAB 7
6 Aula -
7 Gedung Sekretariat -
52
c. Kampus III :
Tabel 3.3
Prasarana Kampus III IAIN Salatiga Tahun 2016
No. Nama Gedung Jumlah
Kelas Luas
1 Gedung FTIK 20 7200 M2
B. Penyajian Data
Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, salah satu
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan angket yang disebarkan kepada responden (keluarga yang
memiliki anak usia remaja). Setelah diperoleh data berdasarkan hasil angket
tersebut kemudian dideskripsikan dengan membuat tabulasi yang merupakan
proses mengubah data dari instrument pengumpulan data (angket) menjadi
tabel-tabel angka. Data yang penulis kumpulkan terdiri dari dua macam data
yaitu data mengenai motivasi kerja part time dan data mengenai IPK
Mahasiswa PAI Angkatan 2012 yang diambil dari hasil angket.
1. Daftar Responden
Tabel 3.4
Daftar Responden
No Nama No Nama
1 LINAWATI RETNO WULAN 20 SRI SUNANI
2 AINUN NAJIB 21 MUHAMAD ZAENAL
ARIFIN
3 SITI NASIHAH 22 YUNI SUSIANI
4 LUKLUUM MAKNUN 23 MUCHOLIS
5 NISWATUR ROKHMAH 24 NAFISATUL KARIMAH
6 EKO PRAYITNO 25 ENDRO ADI WIBOWO
7 MUHAMMAD LUTFI
ASNAWAN
26 TRI ISMAWATI
53
No Nama No Nama
8 EVI KHUSNUL KHULUQ 27 MIFTAHUR ROHMAN
9 ISWANTO 28 MUNIFATUL MA'RIFAH
10 LINA SETYANINGSIH 29 KARUNIA TYAS AYU
11 ARIYANI NURAHMAWATI 30 UMMUL MARIFAH
12 ELIA WIDYAWATI 31 SITI MARATUS
SHOLIKHAH
13 RISALATUL MAZAYAH 32 ANDRI WINARCO
14 KUNI SA ADATI 33 YUSUF TRIAJI PRASOJO
15 MUHAMMAD SIRRIL WAFA 34 MUHAMMAD MISBAH
16 AYU PERMATASARI 35 NUR AINI
17 AHMAD SYAMSUDIN 36 PAWITRI
18 MUHAMAD ABDUL ROSID 37 SITI SHOFIYATI
19 MUHLISIN 38 M. AZKA ARIFIAN
2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Adapun kisi-kisi instrumen penelitian, dapat peneliti sajikan dalam
bentuk tabel, sebagai berikut:
[Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrument Penelitian
Variabel Indikator
Motivasi Kerja Part
Time
1. Adanya daya pendorong untuk
mengisi waktu luang selain kuliah
2. Adanya kemauan dan kerelaan
melaksanakan pekerjaan
3. Membentuk keahlian dan
keterampilan
4. Terdapat tanggung jawab, kewajiban
dan tujuan
54
Variabel Indikator
Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK)
Mahasiswa
1. Mampu menguasai ilmu sesuai
bidang yang ditekuni.
2. Beban studi yang dapat diambil
mahasiswa berdasarkan Indeks
Prestasi Semester (IPS).
3. Evaluasi akademik per semester dan
hasil studi pada akhir program
[ 3. Data Jawaban Angket tentang Motivasi Kerja Part Time
Untuk mengetahui nilai motivasi kerja part time diperoleh dengan
cara menjumlah hasil jawaban angket yang masing-masing jawaban telah
diberikan skor, sebagai berikut: point alternatif jawaban (A) = 4, (B) = 3,
(C) = 2 dan (D) = 1. Adapun hasil penyebaran angket tentang motivasi
kerja part time, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6
Jawaban Angket Motivasi Kerja “Part Time”
No No.
Responden
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 001 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 002 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4
3 003 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4
4 004 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
5 005 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4
6 006 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
7 007 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
8 008 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3
9 009 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 010 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 011 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
12 012 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
13 013 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
14 014 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3
15 015 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
55
No No.
Responden
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
16 016 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
17 017 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
18 018 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
19 019 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
20 020 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
21 021 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
22 022 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 023 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 024 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4
25 025 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4
26 026 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
27 027 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4
28 028 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
29 029 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
30 030 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3
31 031 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 032 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 033 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
34 034 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
35 035 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
36 036 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3
37 037 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
38 038 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4. Data Jawaban Angket tentang IPK Mahasiswa PAI Angkatan 2012
Tabel 3.7
Jawaban Angket IPK Mahasiswa PAI Angkatan 2012
No No.
Responden
Skala
IPK
1 001 3
2 002 2
3 003 1
4 004 4
5 005 4
6 006 3
7 007 3
8 008 3
9 009 3
10 010 2
56
No No.
Responden
Skala
IPK
11 011 2
12 012 2
13 013 2
14 014 2
15 015 4
16 016 4
17 017 4
18 018 4
19 019 2
20 020 3
21 021 2
22 022 2
23 023 2
24 024 2
25 025 3
26 026 3
27 027 3
28 028 1
29 029 1
30 030 2
31 031 1
32 032 1
33 033 1
34 034 3
35 035 4
36 036 2
37 037 2
38 038 2
5. Data Hasil Observasi Motivasi Kerja Part Time dengan IPK Mahasiswa
Tabel 3.8
Hasil Observasi Motivasi Kerja Part Time dan IPK
Mahasiswa PAI Angkatan 2012
No Kategori Keterangan
1 Pelaksanaan : Rabu, 10 Agustus 2016, jam
13.15 WIB
57
Nama : Linawati Retno Wulan, Niswatur
Rokhmah, Evi Khusnul Khuluq,
Ayu Permatasari, Sri Sunani, Tri
Ismawati, Muhammad Sirril
Wafa.
Jenis pekerjaan part time : Pengajar les privat bahasa inggris
dan mengaji
Mulai bekerja : semester 4
A. Lembar Observasi Motivasi Kerja Part Time (Model Check
List)
No Aspek Yang Dinilai Ya Tidak
1 Untuk mengisi waktu luang selain kuliah √
2 Kerelaan melaksanakan pekerjaan √
3 Membentuk keahlian dan keterampilan √
4 Menggunakan bahasa yang baik √
5 Terdapat tanggung jawab, kewajiban dan
tujuan
√
B. Lembar Observasi IPK Mahasiswa (Model Rating Scale)
No Aspek Yang Dinilai 1 2 3 4
1 Mampu menguasai ilmu sesuai
bidang yang ditekuni
√
2 Beban studi yang dapat diambil
mahasiswa berdasarkan Indeks
Prestasi Semester (IPS)
√
3 Evaluasi akademik per semester dan
hasil studi pada akhir program
√
4 Kejelasan dalam memberikan
argumentasi ketika menerima kritikan
√
5 Kejelasan saat memberikan
penjelasan ketika memperoleh
pertanyaan
√
6 Kebakuan pemakaian bahasa (baik
saat menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
7 Kelancaran bicara (baik saat
menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
Penilaian :
1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik
2 Pelaksanaan : Rabu, 10 Agustus 2016, jam
14.00 WIB
58
Nama : Lukluum Maknun, Muhammad
Lutfi Asnawan, Iswanto, Nur Aini
Jenis pekerjaan part time : Wirausaha (jualan makanan)
Mulai bekerja : Semester 6
A. Lembar Observasi Motivasi Kerja Part Time (Model Check
List)
No Aspek Yang Dinilai Ya Tidak
1 Untuk mengisi waktu luang selain kuliah √
2 Kerelaan melaksanakan pekerjaan √
3 Membentuk keahlian dan keterampilan √
4 Menggunakan bahasa yang baik √
5 Terdapat tanggung jawab, kewajiban dan
tujuan
√
B. Lembar Observasi IPK Mahasiswa (Model Rating Scale)
No Aspek Yang Dinilai 1 2 3 4
1 Mampu menguasai ilmu sesuai
bidang yang ditekuni
√
2 Beban studi yang dapat diambil
mahasiswa berdasarkan Indeks
Prestasi Semester (IPS)
√
3 Evaluasi akademik per semester dan
hasil studi pada akhir program
√
4 Kejelasan dalam memberikan
argumentasi ketika menerima kritikan
√
5 Kejelasan saat memberikan
penjelasan ketika memperoleh
pertanyaan
√
6 Kebakuan pemakaian bahasa (baik
saat menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
7 Kelancaran bicara (baik saat
menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
Penilaian :
1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik
3 Pelaksanaan : Kamis, 11 Agustus 2016, jam
13.30 WIB
59
Nama : Endro Adi Wibowo, Muhamad
Abdul Rosid, Ahmad Syamsudin,
Muhammad Misbah, Miftahur
Rohman.
Jenis pekerjaan part time : Wirausaha (jualan makanan)
Mulai bekerja : semester 6
A. Lembar Observasi Motivasi Kerja Part Time (Model Check
List)
No Aspek Yang Dinilai Ya Tidak
1 Untuk mengisi waktu luang selain kuliah √
2 Kerelaan melaksanakan pekerjaan √
3 Membentuk keahlian dan keterampilan √
4 Menggunakan bahasa yang baik √
5 Terdapat tanggung jawab, kewajiban dan
tujuan
√
B. Lembar Observasi IPK Mahasiswa (Model Rating Scale)
No Aspek Yang Dinilai 1 2 3 4
1 Mampu menguasai ilmu sesuai
bidang yang ditekuni
√
2 Beban studi yang dapat diambil
mahasiswa berdasarkan Indeks
Prestasi Semester (IPS)
√
3 Evaluasi akademik per semester dan
hasil studi pada akhir program
√
4 Kejelasan dalam memberikan
argumentasi ketika menerima kritikan
√
5 Kejelasan saat memberikan
penjelasan ketika memperoleh
pertanyaan
√
6 Kebakuan pemakaian bahasa (baik
saat menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
7 Kelancaran bicara (baik saat
menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
Penilaian :
1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik
4 Pelaksanaan : Kamis, 11 Agustus 2016, jam
13.45 WIB
60
Nama : Muhlisin, Muhamad Zaenal
Arifin, Andri Winarco, Yusuf
Triaji Prasojo, M. Azka Arifian
Jenis pekerjaan part time : Wirausaha (jual beli barang
handphone dan laptop beserta jasa
service)
Mulai bekerja : Semester 7
A. Lembar Observasi Motivasi Kerja Part Time (Model Check
List)
No Aspek Yang Dinilai Ya Tidak
1 Untuk mengisi waktu luang selain kuliah √
2 Kerelaan melaksanakan pekerjaan √
3 Membentuk keahlian dan keterampilan √
4 Menggunakan bahasa yang baik √
5 Terdapat tanggung jawab, kewajiban dan
tujuan
√
B. Lembar Observasi IPK Mahasiswa (Model Rating Scale)
No Aspek Yang Dinilai 1 2 3 4
1 Mampu menguasai ilmu sesuai
bidang yang ditekuni
√
2 Beban studi yang dapat diambil
mahasiswa berdasarkan Indeks
Prestasi Semester (IPS)
√
3 Evaluasi akademik per semester dan
hasil studi pada akhir program
√
4 Kejelasan dalam memberikan
argumentasi ketika menerima kritikan
√
5 Kejelasan saat memberikan
penjelasan ketika memperoleh
pertanyaan
√
6 Kebakuan pemakaian bahasa (baik
saat menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
7 Kelancaran bicara (baik saat
menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
Penilaian :
1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik
61
5 Pelaksanaan : Kamis, 11 Agustus 2016, jam
14.00 WIB
Nama : Ainun Najib, Mucholis
Jenis pekerjaan part time : Operator warnet dan game online
Mulai bekerja : Semester 7
A. Lembar Observasi Motivasi Kerja Part Time (Model Check
List)
No Aspek Yang Dinilai Ya Tidak
1 Untuk mengisi waktu luang selain kuliah √
2 Kerelaan melaksanakan pekerjaan √
3 Membentuk keahlian dan keterampilan √
4 Menggunakan bahasa yang baik √
5 Terdapat tanggung jawab, kewajiban dan
tujuan
√
B. Lembar Observasi IPK Mahasiswa (Model Rating Scale)
No Aspek Yang Dinilai 1 2 3 4
1 Mampu menguasai ilmu sesuai
bidang yang ditekuni
√
2 Beban studi yang dapat diambil
mahasiswa berdasarkan Indeks
Prestasi Semester (IPS)
√
3 Evaluasi akademik per semester dan
hasil studi pada akhir program
√
4 Kejelasan dalam memberikan
argumentasi ketika menerima kritikan
√
5 Kejelasan saat memberikan
penjelasan ketika memperoleh
pertanyaan
√
6 Kebakuan pemakaian bahasa (baik
saat menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
7 Kelancaran bicara (baik saat
menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
Penilaian :
1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik
6 Pelaksanaan : Jumat, 12 Agustus 2016, jam
10.30 WIB
62
Nama : Siti Nasihah, Lina Setyaningsih,
Ariyani Nurahmawati, Elia
Widyawati
Jenis pekerjaan part time : Lembaga pendidikan RA/PAUD
Mulai bekerja : Semester 6
A. Lembar Observasi Motivasi Kerja Part Time (Model Check
List)
No Aspek Yang Dinilai Ya Tidak
1 Untuk mengisi waktu luang selain kuliah √
2 Kerelaan melaksanakan pekerjaan √
3 Membentuk keahlian dan keterampilan √
4 Menggunakan bahasa yang baik √
5 Terdapat tanggung jawab, kewajiban dan
tujuan
√
B. Lembar Observasi IPK Mahasiswa (Model Rating Scale)
No Aspek Yang Dinilai 1 2 3 4
1 Mampu menguasai ilmu sesuai
bidang yang ditekuni
√
2 Beban studi yang dapat diambil
mahasiswa berdasarkan Indeks
Prestasi Semester (IPS)
√
3 Evaluasi akademik per semester dan
hasil studi pada akhir program
√
4 Kejelasan dalam memberikan
argumentasi ketika menerima kritikan
√
5 Kejelasan saat memberikan
penjelasan ketika memperoleh
pertanyaan
√
6 Kebakuan pemakaian bahasa (baik
saat menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
7 Kelancaran bicara (baik saat
menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
Penilaian :
1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik
7 Pelaksanaan : Jumat, 12 Agustus 2016, jam
10.45 WIB
63
Nama : Risalatul Mazayah, Kuni Sa‟adati,
Yuni Susiani, Nafisatul Karimah,
Siti Maratus Sholikhah.
Jenis pekerjaan part time : Pramusaji masakan siap saji
Mulai bekerja : Semester 5
A. Lembar Observasi Motivasi Kerja Part Time (Model Check
List)
No Aspek Yang Dinilai Ya Tidak
1 Untuk mengisi waktu luang selain kuliah √
2 Kerelaan melaksanakan pekerjaan √
3 Membentuk keahlian dan keterampilan √
4 Menggunakan bahasa yang baik √
5 Terdapat tanggung jawab, kewajiban dan
tujuan
√
B. Lembar Observasi IPK Mahasiswa (Model Rating Scale)
No Aspek Yang Dinilai 1 2 3 4
1 Mampu menguasai ilmu sesuai
bidang yang ditekuni
√
2 Beban studi yang dapat diambil
mahasiswa berdasarkan Indeks
Prestasi Semester (IPS)
√
3 Evaluasi akademik per semester dan
hasil studi pada akhir program
√
4 Kejelasan dalam memberikan
argumentasi ketika menerima kritikan
√
5 Kejelasan saat memberikan
penjelasan ketika memperoleh
pertanyaan
√
6 Kebakuan pemakaian bahasa (baik
saat menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
7 Kelancaran bicara (baik saat
menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
Penilaian :
1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik
8
Pelaksanaan : Jumat, 12 Agustus 2016, jam
11.00 WIB
64
Nama : Munifatul Ma'rifah, Karunia Tyas
Ayu, Ummul Marifah, Pawitri,
Siti Shofiyati.
Jenis pekerjaan part time : Karyawati kontrak lembaga
keuangan
Mulai bekerja : Semester 7
A. Lembar Observasi Motivasi Kerja Part Time (Model Check
List)
No Aspek Yang Dinilai Ya Tidak
1 Untuk mengisi waktu luang selain kuliah √
2 Kerelaan melaksanakan pekerjaan √
3 Membentuk keahlian dan keterampilan √
4 Menggunakan bahasa yang baik √
5 Terdapat tanggung jawab, kewajiban dan
tujuan
√
B. Lembar Observasi IPK Mahasiswa (Model Rating Scale)
No Aspek Yang Dinilai 1 2 3 4
1 Mampu menguasai ilmu sesuai
bidang yang ditekuni
√
2 Beban studi yang dapat diambil
mahasiswa berdasarkan Indeks
Prestasi Semester (IPS)
√
3 Evaluasi akademik per semester dan
hasil studi pada akhir program
√
4 Kejelasan dalam memberikan
argumentasi ketika menerima kritikan
√
5 Kejelasan saat memberikan
penjelasan ketika memperoleh
pertanyaan
√
6 Kebakuan pemakaian bahasa (baik
saat menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
7 Kelancaran bicara (baik saat
menyampaikan informasi,
argumentasi, ataupun penjelasan)
√
Penilaian :
1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik
65
65
BAB IV
ANALISIS DATA
Seluruh data dari hasil penelitian dari penyebaran angket dapat terkumpul,
maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data tersebut sesuai dengan
proposinya masing-masing yang mengacu pada tujuan penelitian dan penulis
menganalisis dari pertama, kedua dan ketiga, antara lain :
A. Analisis Pertama
Adapun langkah-langkah yang diambil,sebagai berikut :
1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi dalam daftar
rating scale pada variabel motivasi kerja part time.
2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket
3. Memprosentasikan jawaban
4. Menginterprestasikan hasil prosentase jawaban responden
Untuk menganalisis poin pertama digunakan persentase dengan rumus:
%100N
FP
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah responden (Sudijono, 2000:40)
Untuk lebih jelasnya peneliti memaparkan dalam bentuk tabel, sebagai
berikut:
66
Tabel 4.1
Daftar Distribusi Frekuensi
Motivasi Kerja Part Time
No No
Responden
Jawaban Nilai Total
A B C D 4 3 2 1
1 001 14 1 0 0 56 3 0 0 59
2 002 10 5 0 0 40 15 0 0 55
3 003 6 9 0 0 24 27 0 0 51
4 004 14 1 0 0 56 3 0 0 59
5 005 9 6 0 0 36 18 0 0 54
6 006 10 5 0 0 40 15 0 0 55
7 007 13 2 0 0 52 6 0 0 58
8 008 8 7 0 0 32 21 0 0 53
9 009 15 0 0 0 60 0 0 0 60
10 010 15 0 0 0 60 0 0 0 60
11 011 9 6 0 0 36 18 0 0 54
12 012 10 5 0 0 40 15 0 0 55
13 013 14 1 0 0 56 3 0 0 59
14 014 5 10 0 0 20 30 0 0 50
15 015 14 1 0 0 56 3 0 0 59
16 016 14 1 0 0 56 3 0 0 59
17 017 13 2 0 0 52 6 0 0 58
18 018 10 5 0 0 40 15 0 0 55
19 019 14 1 0 0 56 3 0 0 59
20 020 10 5 0 0 40 15 0 0 55
21 021 13 2 0 0 52 6 0 0 58
22 022 14 1 0 0 56 3 0 0 59
23 023 14 1 0 0 56 3 0 0 59
24 024 10 5 0 0 40 15 0 0 55
25 025 6 9 0 0 24 27 0 0 51
26 026 14 1 0 0 56 3 0 0 59
27 027 9 6 0 0 36 18 0 0 54
28 028 10 5 0 0 40 15 0 0 55
29 029 13 2 0 0 52 6 0 0 58
30 030 8 7 0 0 32 21 0 0 53
31 031 15 0 0 0 60 0 0 0 60
32 032 15 0 0 0 60 0 0 0 60
67
No No
Responden
Jawaban Nilai Total
A B C D 4 3 2 1
33 033 9 6 0 0 36 18 0 0 54
34 034 10 5 0 0 40 15 0 0 55
35 035 14 1 0 0 56 3 0 0 59
36 036 5 10 0 0 20 30 0 0 50
37 037 14 1 0 0 56 3 0 0 59
38 038 14 1 0 0 56 3 0 0 59
Dari data di atas dapat di cari skor tertinggi dan terendah kemudian
dicari intervalnya dengan menggunakan rumus :
Ki
XrXti
1
Keterangan :
i : Interval
xt : Nilai tertinggi
xr : Nilai terendah
ki : Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
Dari data hasil angket motivasi kerja part time, diperoleh nilai tertinggi adalah
60 dan nilai terendah adalah 51. Dengan menggolongkan data tersebut ke
dalam 3 kelas maka dapat diketahui inteval kelasnya, yaitu:
33 dibulatkan menjadi 3
Jadi jelas bahwa variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi,
sedang, rendah, sebagai berikut :
1. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A mendapat nilai 57 – 59
2. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 54 – 56
68
3. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 51 – 53
Kemudian dicari prosentasi tentang motivasi kerja part time. Hal ini
menggunakan rumus prosentase sebagai berikut :
%100XN
FP
1. Untuk kategori tinggi tentang motivasi kerja part time, ada 20 responden:
= 52,6 %
2. Untuk kategori sedang tentang motivasi kerja part time, ada 12 responden:
= 31,6 %
3. Untuk kategori rendah tentang motivasi kerja part time, ada 6 responden:
= 15,8 %
Untuk lebih jelas peneliti sampaikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi motivasi kerja part time, sebagai berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Jawaban Angket
Motivasi Kerja Part Time
No Motivasi Kerja
Part Time Interval Frekuensi Persentase
1
2
3
Tinggi
Sedang
Rendah
57 – 59
54 – 56
51 – 53
20
12
6
52,6 %
31,6 %
15,8 %
38 100 %
69
Dari perhitungan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa
motivasi kerja part time adalah 52,6 % dengan jumlah 20 responden dalam
kategori tinggi, tingkat motivasi kerja part time sebanyak 12 responden
dengan persentase 31,6 % dalam kategori sedang, tingkat motivasi kerja part
time dengan kategori rendah 15,8 % dengan jumlah 6 responden. Dengan
demikian tingkat motivasi kerja part time dalam kategori tinggi.
B. Analisis Kedua
Untuk mengetahui tentang IPK Mahasiswa PAI Angkatan 2012.
Adapun langkah-langkah yang diambil, sebagai berikut :
1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi dalam daftar
rating scale tentang IPK Mahasiswa PAI Angkatan 2012.
2. Membuat tabel distribusi frekuensi tentang IPK Mahasiswa PAI Angkatan
2012.
3. Memprosentasikan jawaban
4. Menginterprestasikan hasil prosentase jawaban responden
Untuk lebih jelasnya peneliti memaparkan dalam bentuk tabel, sebagai
berikut:
Tabel 4.3
Daftar Distribusi Frekuensi
IPK Mahasiswa PAI Angkatan 2012
No No
Responden
Jawaban Nilai Total
A B C D 4 3 2 1
1 001 0 1 0 0 0 3 0 0 3
2 002 0 0 1 0 0 0 2 0 2
3 003 0 0 0 1 0 0 0 2 1
4 004 1 0 0 0 4 0 0 0 4
5 005 1 0 0 0 4 0 0 0 4
70
No No
Responden
Jawaban Nilai Total
A B C D 4 3 2 1
6 006 0 1 0 0 0 3 0 0 3
7 007 0 1 0 0 0 3 0 0 3
8 008 0 1 0 0 0 3 0 0 3
9 009 0 1 0 0 0 3 0 0 3
10 010 0 0 1 0 0 0 2 0 2
11 011 0 0 1 0 0 0 2 0 2
12 012 0 0 1 0 0 0 2 0 2
13 013 0 0 1 0 0 0 2 0 2
14 014 0 0 1 0 0 0 2 0 2
15 015 1 0 0 0 4 0 0 0 4
16 016 1 0 0 0 4 0 0 0 4
17 017 1 0 0 0 4 0 0 0 4
18 018 1 0 0 0 4 0 0 0 4
19 019 0 0 1 0 0 0 2 0 2
20 020 0 1 0 0 0 3 0 0 3
21 021 0 0 1 0 0 0 2 0 2
22 022 0 0 1 0 0 0 2 0 2
23 023 0 0 1 0 0 0 2 0 2
24 024 0 0 1 0 0 0 2 0 2
25 025 0 1 0 0 0 3 0 0 3
26 026 0 1 0 0 0 3 0 0 3
27 027 0 1 0 0 0 3 0 0 3
28 028 0 0 0 1 0 0 0 1 1
29 029 0 0 0 1 0 0 0 1 1
30 030 0 0 1 0 0 0 2 0 2
31 031 0 0 0 1 0 0 0 1 1
32 032 0 0 0 1 0 0 0 1 1
33 033 0 0 0 1 0 0 0 1 1
34 034 0 1 0 0 0 3 0 0 3
35 035 1 0 0 0 4 0 0 0 4
36 036 0 0 1 0 0 0 2 0 2
37 037 0 0 1 0 0 0 2 0 2
38 038 0 0 1 0 0 0 2 0 2
71
Dari data di atas dapat di cari skor tertinggi dan terendah kemudian
dicari intervalnya dengan menggunakan rumus :
Ki
XrXti
1
Keterangan :
i : Interval
xt : Nilai tertinggi
xr : Nilai terendah
ki : Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
Dari data hasil angket IPK Mahasiswa PAI Angkatan 2012, diperoleh nilai
tertinggi adalah 4 dan nilai terendah adalah 1. Dengan menggolongkan data
tersebut ke dalam 3 kelas maka dapat diketahui inteval kelasnya, yaitu:
33 dibulatkan menjadi 1
Jadi jelas bahwa variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi,
sedang, rendah, sebagai berikut :
1. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A (IPK: 3,50 – 4,00) mendapat
nilai 4 dan B (IPK: 3,00 – 3,49) mendapat nilai 3
2. Untuk kategori sedang dengan jawaban C (IPK: 2,51 – 2,99) mendapat
nilai 2
3. Untuk kategori rendah dengan jawaban D (IPK: 2,00 – 2,50) mendapat
nilai 1
72
Kemudian dicari prosentasi tentang IPK Mahasiswa PAI Angkatan
2012. Hal ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut :
%100XN
FP
1. Untuk kategori tinggi tentang IPK Mahasiswa PAI Angkatan 2012, ada 17
responden :
= 44,7 %
2. Untuk kategori sedang tentang IPK Mahasiswa PAI Angkatan 2012, ada 6
responden :
= 15,8 %
3. Untuk kategori rendah tentang IPK Mahasiswa PAI Angkatan 2012, ada
15 responden :
= 39,5 %
Untuk lebih jelas peneliti sampaikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi IPK Mahasiswa PAI Angkatan 2012, sebagai berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Jawaban Angket
IPK Mahasiswa PAI Angkatan 2012
No IPK Mahasiswa PAI
Angkatan 2012
Interval
IPK Frekuensi Persentase
1
2
3
Tinggi
Sedang
Rendah
3,00 – 4,00
2,51 – 2,99
2,00 – 2,50
17
6
15
44,7 %
15,8 %
39,5 %
38 100 %
73
Dari perhitungan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa IPK
Mahasiswa PAI Angkatan 2012 adalah 44,7 % dengan jumlah 17 responden
dalam kategori tinggi, tingkat IPK Mahasiswa PAI Angkatan 2012 sebanyak 6
responden dengan persentase 15,8 % dalam kategori sedang, tingkat IPK
Mahasiswa PAI Angkatan 2012 dengan kategori rendah 39,5 % dengan
jumlah 15 responden. Dengan demikian, tingkat IPK Mahasiswa PAI
Angkatan 2012 dalam kategori tinggi.
C. Analisis Ketiga
Analisis ketiga/uji hipotesis untuk menjawab pertanyaan atau untuk
mengetahui tujuan yang ketiga untuk mengetahui adakah pengaruh signifikan
motivasi kerja part time terhadap IPK Mahasiswa PAI IAIN Salatiga
Angkatan 2012.
Maka untuk mengetahui tujuan tersebut penulis menggunakan rumus
statistik korelasi product moment angka kasar. Selanjutnya untuk lebih
memudahkan penganalisaan peneliti membuat tabel persiapan, sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Daftar Nilai Variabel X dan Variabel Y
No. Responden X Y Σ
1 001 59 3 62
2 002 55 2 57
3 003 51 1 52
4 004 59 4 63
5 005 54 4 58
6 006 55 3 58
7 007 58 3 61
8 008 53 3 56
9 009 60 3 63
74
No. Responden X Y Σ
10 010 60 2 62
11 011 54 2 56
12 012 55 2 57
13 013 59 2 61
14 014 50 2 52
15 015 59 4 63
16 016 59 4 63
17 017 58 4 62
18 018 55 4 59
19 019 59 2 61
20 020 55 3 58
21 021 58 2 60
22 022 59 2 61
23 023 59 2 61
24 024 55 2 57
25 025 51 3 54
26 026 59 3 62
27 027 54 3 57
28 028 55 1 56
29 029 58 1 59
30 030 53 2 55
31 031 60 1 61
32 032 60 1 61
33 033 54 1 55
34 034 55 3 58
35 035 59 4 63
36 036 50 2 52
37 037 59 2 61
38 038 59 2 61
Tabel 4.6
Persiapan Untuk Mencari Pengaruh Motivasi Kerja Part Time Dengan
IPK Mahasiswa PAI IAIN Salatiga Angkatan 2012
No
Responden X Y X
2 Y
2 XY
1 59 3 3481 9 177
2 55 2 3025 4 110
75
No
Responden X Y X
2 Y
2 XY
3 51 1 2601 1 51
4 59 4 3481 16 236
5 54 4 2916 16 216
6 55 3 3025 9 165
7 58 3 3364 9 174
8 53 3 2809 9 159
9 60 3 3600 9 180
10 60 2 3600 4 120
11 54 2 2916 4 108
12 55 2 3025 4 110
13 59 2 3481 4 118
14 50 2 2500 4 100
15 59 4 3481 16 236
16 59 4 3481 16 236
17 58 4 3364 16 232
18 55 4 3025 16 220
19 59 2 3481 4 118
20 55 3 3025 9 165
21 58 2 3364 4 116
22 59 2 3481 4 118
23 59 2 3481 4 118
24 55 2 3025 4 110
25 51 3 2601 9 153
26 59 3 3481 9 177
27 54 3 2916 9 162
28 55 1 3025 1 55
29 58 1 3364 1 58
30 53 2 2809 4 106
31 60 1 3600 1 60
32 60 1 3600 1 60
33 54 1 2916 1 54
34 55 3 3025 9 165
35 59 4 3481 16 236
36 50 2 2500 4 100
37 59 2 3481 4 118
38 59 2 3481 4 118
2144 94 121312 268 5315
Diketahui :
76
N = 38
x = 2144
y = 94
x2 = 121312
y2 = 268
xy = 5315
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
√* ( ) +* ( ) +
√* +* +
√* +* +
√
0,103
D. Analisis Korelasi Product Moment
Setelah r (koefisien korelasi) dari kedua variabel x dan y diketahui,
maka untuk mengetahui dapat dan tidaknya hipotesis diterima atau tidak harus
dikonsultasikan nilai rxy hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat
dalam tabel nilai r product moment sehingga dapat diketahui bahwa rhitung
dengan rtabel signifikan atau tidak.
77
Hal ini dikarenakan bila rhitung sama dengan atau lebih besar dari
rtabel, maka rhitung dapat dikatakan signifikan. Sesuai dengan data responden
sebanyak 38 orang maka dapat dilihat dalam tabel nilai-nilai r product moment
adalah pada taraf 5 % = 0,320. Sehingga diperoleh perbandingan berdasar
tabel nilai yang diperoleh ialah : 0,103 < 0,320 pada taraf signifikan 5 %. Dari
analisis data tersebut maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi "ada hubungan
positif dan signifikan antara motivasi kerja part time dengan IPK mahasiswa
PAI IAIN Salatiga angkatan 2012”, ditolak. Pada taraf 1 % = 0,413 diperoleh
perbandingan berdasarkan tabel nilai yang diperoleh ialah : 0,103 < 0,413
maka hipotesis nol (Ho) yang berbunyi : "Tidak ada hubungan positif dan
signifikan antara motivasi kerja part time dengan IPK mahasiswa PAI IAIN
Salatiga angkatan 2012", sehingga Ho diterima.
Berdasarkan hasil interprestasi di atas dapat disimpulkan bawah tidak
ada hubungan yang signifikan antara motivasi kerja part time dengan IPK
Mahasiswa PAI IAIN Salatiga Angkatan 2012.
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan analisis data yang terkumpul tentang
hubungan motivasi kerja part time dengan IPK mahasiswa PAI IAIN Salatiga
angkatan 2012, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Motivasi kerja part time
Berdasarkan distribusi frekuensi angket diperoleh motivasi kerja
part time adalah 52,6 % dengan jumlah 20 responden dalam kategori
tinggi, tingkat motivasi kerja part time sebanyak 12 responden dengan
persentase 31,6 % dalam kategori sedang, tingkat motivasi kerja part time
dengan kategori rendah 15,8 % dengan jumlah 6 responden. Dengan
demikian tingkat motivasi kerja part time dalam kategori tinggi.
2. IPK mahasiswa PAI IAIN Salatiga angkatan 2012
Berdasarkan distribusi frekuensi angket diperoleh IPK Mahasiswa
PAI Angkatan 2012 adalah 44,7 % dengan jumlah 17 responden dalam
kategori tinggi, tingkat IPK Mahasiswa PAI Angkatan 2012 sebanyak 6
responden dengan persentase 15,8 % dalam kategori sedang, tingkat IPK
Mahasiswa PAI Angkatan 2012 dengan kategori rendah 39,5 % dengan
jumlah 15 responden. Dengan demikian, tingkat IPK Mahasiswa PAI
Angkatan 2012 dalam kategori tinggi.
79
3. Berdasarkan analisis ketiga dengan dengan menggunakan uji hipotesis
product moment, diperoleh hasil rhitung 0,103. Dengan mengkonsultasikan
dengan nilai tabel (rtabel) taraf signifikansi 5 % = 0,320, maka diperoleh
data bahwa Ha lebih kecil dari rtabel (taraf signifikansi 5 %). Berdasarkan
hasil studi empirik tersebut, maka hipotesis yang menyatakan: (Ha) "ada
pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja part time terhadap IPK
Mahasiswa PAI IAIN Salatiga Angkatan 2012" ditolak. Sedangkan
hipotesis nol (Ho) yang berbunyi: "Tidak ada pengaruh signifikan antara
motivasi kerja part time dengan IPK Mahasiswa PAI IAIN Salatiga
Angkatan 2012" sehingga Ho diterima.
B. Saran
1. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa mahasiswa diharapkan untuk
lebih meningkatkan penggunaan strategi dalam belajar. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan strategi memonitor diri, membuat rencana
dan tujuan belajar, mengatur lingkungan belajar.
2. Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa mahasiswa yang kuliah sambil
bekerja lebih rendah dibandingkan mahasiswa yang tidak bekerja. Dalam
hal ini pihak akademis dapat memberikan pelatihan bagi mahasiswa yang
bekerja agar mereka termotivasi untuk tetap dapat menerapkan meskipun
kuliah sambil bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2005. Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta).
Apriyani, A. (2012). Faktor yang memengaruhi kerja paruh waktu. Diunduh dari
http://intisari-online.com/read/3-faktor-untuk-memilih-fulltime-atau-
freelance
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi
Aksara).
_________________. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
(Jakarta:Aneka Cipta).
Benny Lianto (Rabu, 7 Desember 2011). MMBAT Kuliah sambil Kerja? Kuliah
sambil Bisnis? Why not?. WEB Universitas Surabaya:
http://www.ubaya.ac.id
Cahaya, Hisna. 2012. Mahasiswa Berwirausaha, Why Not?. WEB:
http://www.unila.ac.id
Daulay, SF, Rola, Fasti. 2011. Perbedaan Regulasi Diri Dalam Belajar antara
Mahasiswa Yang Bekerja dan Tidak Bekerja. Medan: Fakultas
Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Dikti. 2011. Sistem Pendidikan Tinggi. WEB: dikti.go.id
Dudija, N. 2011. Perbedaan Motivasi Menyelesaikan Skripsi Antara Mahasiswa
yang Bekerja dengan Mahasiswa yang tidak Bekerja (Bandung:
Institut Manajemen Telkom)
Hadari, Nawawi. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Research (Yogyakarta : Andi Yogyakarta).
Hammond, Darling Linda. 2006. Powerful Teacher Education. Jossey Bass
Publisher Fransisco.
Haryanto. 2012. Pengertian Pendidikan Menurut Ahli. WEB: belajar
psikologi.com
Hasibuan, Malayu, S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan
Ketujuh Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasil observasi awal salah satu mahasiswa mewakili saudara Iswanto dilakukan
pada tanggal 19 Desember 2015
Hasil observasi terhadap (KHS) dokumentasi awal mahasiswa pekerja tanggal 3
Januari 2016
http://carapedia.com/pengertian_definisi_dampak_info2123.html tgl 19 Maret
2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Pekerjaan tgl 19 Maret 2014
http://ppcpns.depkeu.go.id/Persyaratan.asp tgl 17 Maret. jam 21:30
http://psikologi-untar.blogspot.co.id/2013/11/kerja-paruh-waktu-amelia-
705130067.html
https://sites.google.com/site/akademikfapertaunpad/akademik/pbm/indeks-
prestasi-kumulatif--ipk- tgl 19 Maret 2014
Imam Suprayogo, Tobrani. Metodologi Penelitian Sosial-Agama (Bandung:
Remaja Rosda Karya).
Jacinta, R. F. 2002. Wanita Bekerja. WEB: Kompas Cyber Media
Kurniawati, A.F., & Nurjanah. 2010. Hubungan Antara Status Kerja, Motivasi
Berprestasi dan Strategi Belajar dengan Prestasi Akademik (Studi
Kasus pada Mahasiswa STBA Methodist Palembang), Jurnal Ilmiah
Volume 11 Nomor 2.
Kusnadi. 2002. Masalah, Kerja sama, Konflik dan Kinerja. Malang: Torada
Lowkeruniv. 2012. Belajar Berwirausaha. WEB: lowkeruniv.com
Mamoria,2006. Pendidikan dan Pelatihan. Cetakan kedua. (Jakarta: Penerbit
Erlangga).
Mardalis. 2002. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi
Aksara)
Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kelima.
Yogyakarta: BPFE
Part time. (2013). Diunduh dari http://en.wikipedia.org/wiki/Part-time
Paulsen, M. B., & St. John, E. P. (1997, Fall). Social class and college costs:
Examining the financial nexus between college choice and
persistence. New Directions of Institutional Research.
Pe.Fe Akuntansi. 2011. Sukses Kuliah Sambil Bekerja. WEB: bem.pefe.ui.ac.id
Poerwadarminta, W.J.S. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia, edisi ke tiga.
DepartemenPendidikan Nasional (Jakarta: Balai Pustaka).
Pohan, Rudin. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Ar-Rijal Institute.
Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putri, S. D. 2006. Cari Duit Ala Mahasiswa (Yogyakarta: Galang Press).
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh. Jakarta: PT.
Indeks.
Saripudin, S. (2013). Rahasia sukses kerja part time. Diunduh dari http://buku-
kerjaparttime.blogspot.com/2013/05 11 Januari 2016
Sumanto. 1995. Metodologi Penelitian Sosial dan pendidikan (Yogyakarta :Andi
Offset)
Sya‟ban, H. 2006. Menyusun Skripsi Hanyalah Formalitas?.
Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia dalam Operasi. edisi revisi dan
perluasan, Cetakan ketujuh (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama).
Veithzal, Rivai. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Wisnu Renaldi (13 January 2012 | 15:37). Antara Kuliah dan Kerja
Sambilan.WEB: kompasiana.com
LAMPIRAN
Kisi-kisi Instrumen Angket
Variabel Indikator
Motivasi Kerja Part
Time
1. Mengisi waktu luang selain kuliah
2. Melaksanakan pekerjaan dengan
sungguh-sungguh
3. Mampu mengembangkan keahlian
dan keterampilan
4. Memiliki tanggung jawab dan
tujuan dalam bekerja
Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK)
Mahasiswa
1. Beban studi yang dapat diambil
mahasiswa maksimal memiliki IPK
3,5-4,0
ANGKET PENELITIAN
PENGARUH MOTIVASI KERJA PART TIME TERHADAP INDEKS
PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PAI IAIN SALATIGA
ANGKATAN 2012
Petunjuk Pengisian:
1. Kuesioner ini bertujuan untuk keperluan ilmiah semata. Jadi tidak akan
mempengaruhi reputasi anda sebagai mahasiswa/mahasiswi di kampus IAIN
Salatiga.
2. Pilihlah item jawaban yang telah tersedia dengan menjawab sebenar-benarnya
dan sejujurnya sesuai apa yang anda alami dan rasakan selama ini.
3. Jawaban anda berdasarkan pendapat sendiri akan menentukan obyektifitas
hasil penelitian ini. Kami menjamin rahasia identitas Saudara.
4. Jawablah pertanyaan dengan cara menyatakan tingkatan yang benar menurut
anda. Berilah tanda silang (X) yang paling bisa menunjukkan kebenaran dan
ketepatan.
IDENTITAS RESPONDEN
1. No. Responden : ………………………………………
2. Nama : ………………………………………
3. Jenis Kelamin : Pria / Wanita*)
4. Usia : …. Tahun
5. Fak. / Jurusan : ………………………………………
6. Angkatan : ………………………………………
7. Jenis Pekerjaan Part Time : ………………………………………
8. Indeks prestasi kumulatif saat ini : ………………………………………
9. Total SKS yang sudah anda
kumpulkan saat ini
: ………………… SKS (hanya diisi)
Motivasi Kerja Part Time
1. Bagaimana anda membagi waktu antara kuliah dengan bekerja?
a. Diusahakan untuk mengambil kuliah kelas pagi, sehingga sore hari dapat
dimanfaatkan untuk bekerja
b. Diusahakan untuk mengambil kuliah kelas sore, sehingga pagi hari dapat
dimanfaatkan untuk bekerja
c. Belajar di tempat kerja jika ada waktu luang
d. Karena terlalu asyik bekerja sehingga kuliah saya menjadi terbengkalai
2. Seandainya anda ada jadwal kuliah padahal harus bekerja bagaimana sikap
anda?
a. Saya mementingkan kuliah terlebih dahulu
b. Saya meminta izin kepada atasan untuk tukar sift kerja
c. Saya bekerja dulu kemudian ikut kuliah kelas berikutnya
d. Saya tetap bekerja dan izin kuliah
3. Apakah jadwal kuliah anda menyesuaikan jadwal kerja?
a. Meminta dispensasi kepada atasan untuk jadwal kerja saya disesuaikan
dengan jadwal kuliah
b. Menyusun jadwal kuliah menyesuaikan jadwal kerja agar keduanya dapat
berjalan beriringan
c. Tidak, saya menyusun jadwal kuliah tanpa menyesuaikan jadwal bekerja
d. Saya kuliah dan bekerja tanpa membuat jadwal secara teratur
4. Apakah jika ada tes anda akan libur bekerja?
a. Saya akan meminta izin untuk tidak masuk bekerja
b. Menukar sift kerja dengan teman
c. Mengikuti tes tanpa meminta izin terlebih dahulu
d. Memilih bekerja daripada tes
5. Apakah anda terbiasa meminta izin jika sedang tidak masuk kerja?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jika ingat
d. Tidak pernah
6. Apakah anda terbiasa tepat waktu jika bekerja?
a. Selalu berangkat tepat waktu
b. Sering tepat waktu
c. Kadang-kadang tepat waktu
d. Tidak pernah
7. Apakah tujuan anda bekerja?
a. Membiayai kuliah
b. Menambah pengalaman
c. Menambah uang saku
d. Mengisi waktu luang
8. Bagaimana cara anda dalam memaksimalkan pengembangan keahlian?
a. Saya mempelajari SOP
b. Saya mengamati kinerja karyawan yang lebih senior
c. Saya selalu mencoba dan mengasah kemampuan yang saya miliki
d. Membiarkan berjalan apa adanya
9. Bagaimana jika tempat kerja anda tidak sesuai dengan keahlian dan
keterampilan anda?
a. Saya akan mencari lagi yang sesuai
b. Kalau bisa yang sesuai
c. Kondisional
d. Asal bekerja
10. Apakah dalam bekerja anda memiliki tujuan tertentu?
a. Ya, pasti
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
11. Bagaimana cara anda dalam mencapai tujuan bekerja?
a. Membuat target atau tujuan yang jelas
b. Memanfaatkan waktu sebaik mungkin
c. Fokus dengan pekerjaan yang sedang digeluti
d. Membiarkan berjalan apa adanya
12. Bagaimana cara anda menunjukkan rasa tanggung jawab pada pekerjaan?
a. Rajin dan tekun
b. Mematuhi peraturan yang ada
c. Menyelesaikan pekerjaan sesuai target
d. Yang penting masuk kerja
13. Bagaimana perasaan anda jika suatu ketika anda lalai terhadap pekerjaan?
a. Saya pasti akan menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi
b. Saya akan menyesal melihat kondisinya
c. Tidak begitu menyesal
d. Biasa-biasa saja
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa
1. Termasuk dalam kategori apa indeks prestasi yang saudara capai?
a. Cum Laude (3,50 – 4,00)
b. Sangat memuaskan (3,0 – 3,49)
c. Memuaskan (2,51 – 2,99)
d. Baik (2,0 – 2,50)
DOKUMENTASI KEGIATAN
1. Keadaan Kampus 3 IAIN Salatiga
2. Kegiatan Mengumpulkan Data melalui Angket Penelitian