HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN … · mendoakan saya selama tugas studi. 3. ... 12....
Transcript of HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN … · mendoakan saya selama tugas studi. 3. ... 12....
i
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN
DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA
SISWA KELAS XI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh :
Anastasia Indriyati
NIM : 131224065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan
sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri, tidak, kesanggupan kami
adalah pekerjaan Allah.
( 2 Kor 3 : 5 )
Rahasia untuk menjadi bahagia tidak terletak pada melakukan yang disukai,
melainkan menyukai apa yang dilakukan.
( Sir James M. Barrie)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati dan menguatkan saya
selama proses studi.
2. Kongregasi Suster-suster Santo Fransiskus “ Charitas”.
Terima kasih kepada para suster Charitas yang telah mendukung dan
mendoakan saya selama tugas studi.
3. Keluarga dan sahabat.
Terima kasih kepada Bapak Primus Ponijan, Ibu Veronika Keminem,
Saudara/Saudariku; Hendrikus Hardiyanto, alm. Chatarina Hartati,
Elisabeth Widi Astuti dan teman-teman PBSI angkatan 2013 yang telah
mendukung dan mendoakan saya selama tugas studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Indriyati, Anastasia. 2018. Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman
Pdengan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Santa
Maria Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Yogyakarta: PBSI,
Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Membaca merupakan syarat mutlak dalam mempertinggi taraf pemahaman
isi bacaan dan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa, yaitu bacaan fiksi dan
nonfiksi. Semakin baik kemampuan membaca pemahaman, maka semakin baik
prestasi belajar bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
(1) Kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Santa Maria
Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018, (2) Prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa
kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018, dan (3)
Hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan prestasi belajar bahasa
Indonesia siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018.
Jenis penelitian ini adalah korelasi. Sampel penelitian ini adalah siswa
kelas XI IPA dan XI Bahasa SMA Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran
2017/2018 sebanyak 50 siswa yang diambil secara simple random sampling.
Instrumen untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan membaca
pemahaman dan tes bahasa Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah
analisis statistik deskriptif dan korelasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kemampuan membaca
pemahaman pada siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran
2017/2018 secara keseluruhan memperoleh skor rata-rata 56 dengan kategori
cukup, 2) Prestasi belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas XI SMA Santa Maria
Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 secara keseluruhan memperoleh skor 56
dengan kategori cukup, 3) Hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan
prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta
tahun ajaran 2017/2018 sebesar 0,688 dengan kategori keeratan korelasi kuat
(rhitung=0,688 pada taraf nyata=0,05 dengan N=50, rtabel=0,279, Ha>Ho).
Berdasarkan data hasil penelitian tersebut, kemampuan membaca
pemahaman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
bahasa Indonesia, sehingga variabel antar kemampuan membaca pemahaman
dengan prestasi belajar bahasa Indonesia saling berhubungan dan keeratan
korelasinya kuat. Jika kemampuan membaca pemahaman baik, prestasi belajar
bahasa Indonesia baik dan sebaliknya. Kenyataan ini membawa konsekuensi
dalam pengajaran bahasa Indonesia guru harus memprioritaskan aspek
kemampuan membaca pemahaman dalam meningkatkan prestasi belajar bahasa
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Indriyati, Anastasia. 2018. The Relationship of Reading Ability of
Understanding with the Achievement of Indonesian Language Learning
of Class XI of SMA Santa Maria Yogyakarta in the academic year
2017/2018. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language Literature
Education Program, Departement of Language and Arts Education,
Faculty of Teacher Training and Education, at Sanata Dharma University.
Reading is an absolute requirement in enhancing the reading
comprehension level and Indonesian Language learning achievement of students,
namely fiction and nonfiction reading. The better the ability to read
comprehension, the better the learning achievement of the Indonesian language.
This study aims to describe (1) the reading comprehension ability of class XI
students of SMA Santa Maria Yogyakarta in academic year 2017/2018, (2) the
achievement of learning Indonesian Language class XI SMA Santa Maria
Yogyakarta academic year 2017/2018, and (3) the correlation between reading
comprehension with learning achievement of Indonesian Language class XI SMA
Santa Maria Yogyakarta academic year 2017/2018.
The type of research is correlation. The sample of this research is the
students of class XI IPA (Science) and XI Bahasa (Language) of SMA Santa
Maria Yogyakarta academic year 2017/2018. There were 50 students taken by
simple random sampling. The instrument for collecting data is a reading
comprehension test and an Indonesian language test. The analysis technique used
is descriptive and correlation statistical analysis.
The result of research shows that: 1) reading comprehension ability of the
students of class XI of SMA Santa Maria Yogyakarta in academic year 2017/2018
as a whole got score average 56 with enough category, 2) Indonesian Language
learning achievement of the students in class XI of Santa Maria High School
Yogyakarta year 2017/2018 overall get score of 56 with enough category, 3) The
relationship of reading comprehension ability with the achievement of Indonesian
language Learning of the students class XI SMA Santa Maria Yogyakarta
academic year 2017/2018 equal to 0,688 with category of strong correlation
correlation (rhitung = 0,688 at the real level = 0.05 with N = 50, rtabel = 0.279,
Ha> Ho).
Based on the data of the study, the ability to read comprehension is one of
the factors that influence the learning achievement of Indonesian language, so that
the variables between the ability to read comprehension with the achievement of
learning Indonesian language are interconnected and strong correlation. If the
ability to read a good understanding, learning achievement of Indonesian good
and vice versa. This fact brings consequences in teaching Indonesian teachers
should prioritize aspects of reading comprehension skills in improving learning
achievement of Indonesian language.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
penyelenggaraan-Nya penulis dapat meneylesaikan tugas akhir berjudul
“Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Prestasi Belajar Bahasa
Indonesia Siswa Kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018”
dengan lancar dan baik, meskipun dalam proses mengalami tantangan dan
pergulatan tersendiri.
Tugas akhir dalam bentuk skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi strata satu dan meraih gelar sarjana pendidikan sesuai
kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD)
Yogyakarta.
Penulis sungguh menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena
berkat bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, dengan
kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd.,M.Hum., selaku Ketua Program Studi PBSI yang
telah mendampingi dan mendukung penulis secara akademis selama penulis
menempuh pendidikan di Program Studi PBSI, FKIP USD Yogyakarta.
3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan dukungan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
pendampingan, saran, dan nasihat kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. selaku dosen pembimbing pertama yang dengan
sabar, setia, bijaksana, perhatian, dan penuh ketelitian membimbing,
mengarahkan serta memberikan berbagai masukan yang berharga bagi
penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat dikerjakan dengan baik.
5. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd. selaku dosen pembimbing kedua yang
dengan sabar, setia, bijaksana, perhatian, dan penuh ketelitian membimbing,
mengarahkan serta memberikan berbagai masukan yang berharga bagi
penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat dikerjakan dengan baik.
6. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen validator instrumen penelitian
sehingga penulis dapat melakukan penelitian dengan baik dan berjalan
dengan lancar.
7. Segenap dosen PBSI yang telah mendidik, mengarahkan, dan meneuntun
penulis selama masa studi dan berproses bersama dalam usaha mendalami
berbagai ilmu kependidikan dan kebahasaan, khususnya bahasa dan sastra
Indonesia, sebagai bekal dan harta berharga bagi penulis untuk terjun ke
dunia pendidikan yang sesungguhnya sebagaia guru dan pendidik.
8. T. Rusmiyati, selaku karyawan Sekretariat PBSI yang dengan sabar
memberikan pelayanan kepada penulis dalam menyelesaikan berbagai urusan
administratif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
9. Sr. M. Ancilla OSF, S.Pd.,M.M., selaku kepala sekolah SMA Santa Maria
yang telah bersedia memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian
di Sekolah.
10. Dra. MC. Indri Wahyuningsih selaku guru bahasa Indonesia kelas XI IPS
yang berkenan memberikan waktu kepada penulis untuk mengambil data.
11. E. Tri Lestari S.Pd. selaku guru bahasa Indonesia kelas XI bahasa dan XI IPA
yang berkenan memberikan waktu kepada penulis untuk mengambil data.
12. Siswa-siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta yang bersedia menjadi
responden dalam penelitian.
13. Para suster Kongregasi Santo Fransiskus “Charitas” yang senantiasa
mendukung dan mendoakan penulis selama tugas studi di PBSI-USD.
14. Para suster Fransiskus “Charitas” Serafim Yogyakarta yang selalu
memberikan doa dan dukungan kepada penulis selama studi.
15. Kedua orang tua penulis Primus Ponijan dan Veronika Keminem yang selalu
memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
16. Sahabat seperjuangan dari semester satu sampai akhir Jenilda Rosana Louis,
Hanim Mawar Andini, Devina Alianto, Antonius Mili, FX Dwi Pamungkas,
dan Yulius Anggeh yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Teman-teman PBSI angkatan 2013 yang dengan setia, mendukung dan
mendoakan penulis sehingga giat dan sukacita dalam belajar, kebersamaan
dan pergulatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........... vii
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6
1.5 Batasan Istilah ................................................................................................. 7
1.6 Sistematika Penelitian ..................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ............................................................................................... 9
2.1.1 Hakikat Membaca Pemahaman ................................................................. 9
2.1.1.1 Pengertian Membaca Pemahaman ..................................................... 9
2.1.1.2 Tujuan Pembaca ............................................................................... 14
2.1.1.3 Kemampuan Membaca Pemahaman ................................................ 16
2.1.1.4 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kemampuan Membaca .............. 18
2.1.1.5 Aspek-Aspek Membaca ................................................................... 20
2.1.1.6 Tahap-Tahap Membaca Pemahaman ............................................... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2.1.1.7 Pengukuran Kemampuan Membaca Pemahaman ............................ 23
2.1.2 Keterampilan Berbahasa ......................................................................... 29
2.1.3 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas .................. 31
2.1.4 Hakikat Prestasi Belajar .......................................................................... 34
2.1.4.1 Pengertian Prestasi Belajar ............................................................... 34
2.1.4.2 Ciri-ciri Perubahan sebagai Hasil Belajar ........................................ 36
2.1.4.3 Faktor-faktor Prestasi Belajar........................................................... 37
2.1.4.4 Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Prestasi
Belajar Bahasa Indonesia ................................................................. 38
2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 40
2.3 Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................. 43
3.2 Subjek Penelitian ........................................................................................... 43
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................... 44
3.3.1 Populasi ..................................................................................... 44
3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling ................................................... 44
3.4 Variabel Penelitian ........................................................................................ 45
3.4.1 Variabel Bebas .......................................................................... 46
3.4.2 Variabel Terikat ........................................................................ 46
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 48
3.6 Instrumen Penelitian...................................................................................... 50
3.6.1 Uji Validitas Instrumen ............................................................. 50
3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen ......................................................... 53
3.6.3 Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran .................................... 54
3.7 Analisis Data ................................................................................................. 57
3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif ...................................................... 58
3.8 Analisis Akhir ............................................................................................... 60
3.8.1 Korelasi Product Moment ......................................................... 61
3.8.2 Uji Hipotesis ............................................................................. 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data ............................................................................................... 63
4.2 Analisis Data ................................................................................................. 64
4.2.1 Deskripsi Variabel Kemampuan Membaca Pemahaman .......... 64
4.2.2 Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Bahasa Indonesia.............. 73
4.3 Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Prestasi Belajar
Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta .............. 92
4.4 Pembahasan ................................................................................................... 94
4.4.1 Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI SMA Santa
Maria Yogyakarta...................................................................... 94
4.4.2 Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Santa
Maria Yogyakarta...................................................................... 97
4.4.3 Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Prestasi
Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Santa Maria
Yogyakarta .............................................................................. 101
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ..................................................................................................... 104
5.2 Saran ............................................................................................................ 105
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Uji Kemampuan Membaca
Pemahaman………………………………………………... 109
Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Uji Bahasa Indonesia………………... 110
Lampiran 4 Instrumen Uji Kemampuan Membaca Pemahaman……… 113
Lampiran 5 Instrumen Uji Bahasa Indonesia…………………………. 123
Lampiran 6 Kunci Jawaban Uji Kemampuan Membaca Pemahaman
dan Bahasa Indonesia…………………………………….. 134
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Kemampuan Membaca Pemahaman…. 135
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Bahasa Indonesia 136
Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas Kemampuan Membaca Pemahaman.. 137
Lampiran 10 Hasil Uji Reliabilitas Bahasa Indonesia…………………... 138
Lampiran 11 Hasil Uji Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Kemampuan
Membaca Pemahaman……………………………………. 140
Lampiran 12 Hasil Uji Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Bahasa
Indonesia…………………………………………………. 141
Lampiran 13 Tabulasi Hasil Validitas Instrumen Kemampuan Membaca
Pemahaman dan Bahasa Indonesia……………………….. 143
Lampiran 14 Daftar Nama Siswa Sampel Penelitian…………………… 145
Lampiran 15 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Membaca
Pemahaman……………………………………………….. 147
Lampiran 16 Instrumen Tes Kemampuan Membaca Pemahaman……... 148
Lampiran 17 Kisi-kisi Instrumen Tes Bahasa Indonesia……………….. 156
Lampiran 18 Instrumen Tes Bahasa Indonesia…………………………. 159
Lampiran 19 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
dan Bahasa Indonesia……………………………………... 167
Lampiran 20 Tabulasi Data Penelitian Kemampuan Membaca
Pemahaman……………………………………………….. 168
Lampiran 21 Tabulasi Data Penelitian Bahasa Indonesia………………. 169
Lampiran 22 Daftar Skor Keseluruhan Kemampuan Membaca 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Pemahaman………………………………………………...
Lampiran 23 Daftar Skor Keseluruhan Bahasa Indonesia………………. 171
Lampiran 24 Dokumentasi Pengadaan Tes……………………………… 172
Lampiran 3 Validitas Instrumen Kemampuan membaca Pemahaman
dan Bahasa Indonesia……………………………………. 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun dan
mendukung perkembangan Indonesia dimasa yang akan datang yaitu dengan
mengembangkan potensi dan pengetahuan peserta didik sehingga yang
bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problem kehidupan yang
dihadapi. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal
3 menyatakan bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (dikutip dari
http://kelembagaan.ristekdikti.go.id pada 5 November 2017).
Tujuan pendidikan nasional akan sulit dicapai jika tidak direalisasikan dengan
bahasa. Seperti yang kita ketahui, bahasa merupakan pusat komunikasi antar
manusia dan menjadi media utama pembelajaran, dengan demikian pendidikan
bahasa Indonesia menjadi salah satu pelajaran utama yang perlu diajarkan kepada
siswa di sekolah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006
tentang standar isi, Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
(https://asefts63.files.wordpress.com dikutip 5 November 2017). Salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
bentuk peningkatan kemampuan dan pengetahuan peserta didik dapat dilakukan
dengan kegiatan membaca.
Menurut Tarigan (2008:7) ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia
mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra pada
umumnya mencakup empat aspek, yaitu keterampilan berbicara, menyimak,
membaca, dan menulis. Salah satu keterampilan yang sangat penting untuk
dimiliki oleh peserta didik adalah keterampilan membaca. Proses pembelajaran
yang baik dapat dilakukan dengan aktivitas membaca. Keterampilan membaca
dapat membantu seseorang terlebih bagi peserta didik untuk memperoleh
informasi dan memperluas pengetahuannya. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006, bahwa kegiatan membaca
dapat menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana berupa
petunjuk, teks panjang, dan berbagai karya sastra seperti puisi, dongeng, pantun,
percakapan, cerita dan drama (dikutip http://www.filenya.com/2016/07/pdf-
permendikbud-no-23-thn-2016 pada 6 November 2017).
Tarigan (1987:7) kembali menegaskan bahwa membaca merupakan syarat
mutlak untuk mempertajam peserta didik dalam memperoleh informasi dan
memperluas pengetahuan . Ayan (Hernowo 2005:36), mengatakan bahwa
membaca berdampak bagi perkembangan sebagian besar jenis kecerdasan, di
antaranya adalah menambah kosakata dan pengetahuan akan tata bahasa dan
sintaksis, mengajak untuk introspeksi dan melontarkan pertanyaan serius
mengenai nilai, perasaan, dan hubungan dengan orang lain, dan membaca dapat
memicu imajinasi. Pendapat Ayan tersebut secara jelas menegaskan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kegiatan membaca sangat membantu seseorang terlebih peserta didik untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan, menumbuhkan gaya belajar, dan memicu
perkembangan imajinasi.
Dalman (2013:5) mengatakan bahwa salah satu komponen penting dalam
dunia pendidikan adalah membaca, karena tanpa membaca dengan baik siswa
tidak dapat memahami bacaan yang dibacanya, khususnya buku pelajaran. Tanpa
membaca, proses pembelajaran tidak akan mudah karena membaca memiliki
peranan penting dalam pendidikan. Membaca tidak dapat dipisahkan dari
pendidikan karena membaca sebagai alat yang digunakan dalam proses
pembelajaran dan alat untuk menyampaikan tujuan dalam pembelajaran.
Kegiatan membaca pada dasarnya menuntut siswa untuk lebih terfokus pada
apa yang dibacanya dari segi kemampuan dan pemahamannya. Peranan guru
sangat membantu dalam memilah-milah dan menentukan sumber bacaan,
sehingga siswa tidak hanya terlatih untuk membaca dari berbagai sumber bacaan,
tetapi juga paham dengan apa yang dibacanya, serta mampu menyampaikan
informasi dalam bentuk lisan maupun tertulis.
Hal utama dalam membaca adalah pemahaman terhadap bahan bacaan. Untuk
dapat memahami bahan bacaan tersebut siswa dituntut untuk membaca bahan
bacaan secara cermat dan berulang-ulang untuk memahami makna kata demi kata
dalam bacaan. Selain itu juga, membaca pemahaman membantu siswa untuk
memahami kata-kata yang dibaca, mengidentifikasi arti kata, menerka arti kata
yang belum dikenal, menangkap ide pokok bacaan, menangkap perincian,
memahami maksud penulis. Nurhadi (1987:53) menyebutkan bahwa membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pemahaman adalah kemampuan yang merupakan hasil latihan yang barangkali
didukung faktor-faktor bawaan tertentu. Akan tetapi kemampuan membacanya
adalah hasil dari pembiasaan dan latihan, sehingga diperoleh tahap yang tinggi
dan keefektifannya.
Setiap siswa wajib menekuni kegiatan membaca, membaca buku-buku yang
berhubungan dengan pelajaran di sekolah. Kemungkinan sudah banyak siswa
yang menekuni kegiatan membaca, akan tetapi kemungkinan besar masih sedikit
siswa memiliki pemahaman yang baik dalam membaca atau memahami bacaan
yang dibacanya. Kemampuan membaca siswa cenderung rendah, lemahnya
kemampuan membaca siswa diduga karena lemahnya pembelajaran Bahasa
Indonesia.
Permasalahan dalam pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi membaca
pemahaman. Siswa merasa sulit dalam memahami makna yang terkandung dalam
suatu bacaan atau wacana. Hal ini dapat dipengaruhi karena minat atau motivasi
membaca siswa yang masih rendah, sehingga dalam memahami bacaan siswa
masih kesulitan. Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang
dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu,
Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat
membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana
(61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca
peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa (kompas.com, 8/06/2017).
Permasalahan mengenai kualitas pembelajaran bahasa Indonesia yang belum
optimal, terutama pada keterampilan membaca pemahaman merupakan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
yang perlu diketahui sebab dan akibatnya karena keterampilan membaca
pemahaman merupakan aspek yang sangat penting dan berpengaruh bagi mata
pelajaran lainnya. Keterampilan membaca pemahaman menjadi dasar siswa untuk
memahami bacaan sehingga siswa dapat memahami maksud dan tujuan dari
bacaan tersebut, dengan demikian, keterampilan membaca sangat penting bagi
siswa. Peneliti akan mengidentifikasi sebab dan akibat mengenai keterampilan
membaca untuk mengetahui permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia dengan
cara mengidentifikasi hubungan membaca pemahaman dengan prestasi belajar
bahasa Indonesia siswa, sehingga diharapkan dapat memperbaiki proses
pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam aspek keterampilan membaca
pemahaman.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengaji
masalah tersebut dengan melakukan penelitian korelasi dengan judul “Hubungan
Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Siswa Kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah yang ditetapkan dalam
penelitian ini adalah:
1) Seberapa tinggi kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA
Santa Maria Yogyakarta?
2) Seberapa tinggi prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Santa
Maria Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3) Apakah ada hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan prestasi
belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka peneliti memiliki tujuan yaitu:
1) Mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA
Santa Maria Yogyakarta.
2) Mendeskripsikan prestasi belajar bahasa Indonesia Siswa kelas XI SMA
Santa Maria Yogyakarta.
3) Mendeskripsikan ada dan tidak adanya hubungan antara kemampuan
membaca pemahaman dengan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas
XI SMA Santa Maria Yogyakarta.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian hubungan kemampuan membaca pemahaman terhadap prestasi
belajar bahasa Indonesia siswa ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pihak
yang memerlukan. Secara praktis penelitian ini memberikan sumbangan bagi
pihak sekolah, siswa, dan guru.
1) Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu siswa dalam membaca
pemahaman khususnya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2) Bagi Guru
Hasil penelitian ini adalah sebagai bahan masukan untuk perkembangan
materi pembelajaran bahasa indonesia, khususnya tentang materi membaca
pemahaman.
3) Bagi sekolah
Manfaat yang diharapkan adalah sebagai bahan masukan untuk menginspirasi
sekolah atau lembaga pendidikan agar dapat menghasilkan siswa-siswi yang
berkualitas dalam pembelajaran bahasa indonesia untuk menuju ke jenjang
pendidikan selanjutnya.
1.5 Batasan Istilah
Batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini tidak lepas dari teori
kemampuan membaca pemahaman dan prestasi belajar, maka peneliti
memberikan batasan istilah sebagai berikut.
1) Membaca
Membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami
arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis (Somadayo, 2011:4).
2) Membaca pemahaman
Membaca pemahaman adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
oleh pembaca untuk menghubungkan informasi baru dengan informasi lama
dengan maksud untuk mendapat pengetahuan baru Smith (dalam Somadayo,
2011:9).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3) Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam
segala hal yang dipelajari di kelas yang berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, yang dinyatakan sesudah hasil penilaian. Prestasi belajar dapat juga
dipahami sebagai proses belajar yang dialami siswa yang menghasilkan perubahan
dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, adanya analisis, sistesis, dan
evaluasi.
1.6 Sistematika Penelitian
Sistematika dari penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu bab I pendahuluan
yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, batasan istilah, sistematika penelitian. Selanjutnya, bab II memaparkan
tentang kajian pustaka yang mencakup teori membaca pemahaman, keterampilan
berbahasa, pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah atas, prestasi
belajar, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Bab III memaparkan
metodologi penelitian yang memuat tentang cara dan prosedur yang akan
digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yaitu jenis penelitian, subjek
penelitian, variabel penelitian, sampel dan populasi, variabel penelitian, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, dan analisis data penelitian. Bab IV
berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang mencakup deskripsi data,
analisis data penelitian, dan pembahasan. Kemudian, Bab V berisikan tentang
simpulan dan saran penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan penelitian yang relevan dan landasan teori.
Penelitian yang relevan berisi tentang tinjauan terhadap topik-topik sejenis yang
dilakukan oleh peneliti lain. Landasan teori berisi tentang teori-teori yang
digunakan sebagai landasan yang terdiri atas kemampuan membaca pemahaman,
pembelajaran bahasa Indonesia dan prestasi belajar siswa.
2.1 Landasan Teori
Penelitian ini menggunakan beberapa acuan teori yang berkaitan dengan teori
membaca, tujuan membaca, membaca pemahaman, kemampuan membaca
pemahaman, pembelajaran bahasa Indonesia, hubungan pembelajaran bahasa
Indonesia dengan kemampuan membaca pemahaman, faktor-faktor yang
memengaruhi kemampuan membaca, prestasi belajar, dan faktor-faktor yang
memengaruhi prestasi belajar yang akan diuraikan berurut secara singkat sebagai
berikut :
2.1.1 Hakikat Membaca Pemahaman
2.1.1.1 Pengertian membaca pemahaman
Ada yang mengatakan bahwa membaca itu sangat membosankan.
Membaca itu hanya akan menghabiskan waktu, membaca itu tidak banyak
manfaatnya. Namun, pada kenyataannya membaca itu sangatlah penting dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kehidupan sehari-hari. Membaca membawa pada pemahaman akan isi bacaan,
membantu menemukan informasi, menambah wawasan seseorang. Berdasarkan
hal tersebut, seharusnya bangga dengan adanya membaca. Membaca akan
membawa pada kemajuan wawasan dan tidak akan ketinggalan dengan informasi
yang baru. Selain itu, membaca menambah pengetahuan dan menjadikan pemikir
yang kritis akan ilmu pengetahuan.
Ada banyak teori mengenai arti dan makna membaca. Membaca adalah
kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan indera mata untuk melihat dan
memahami isi kata-kata yang disampaikan dalam bacaan. Membaca juga
merupakan kegiatan yang melibatkan pemahaman dan teknik membaca, selain itu
membaca merupakan salah satu proses kejiwaan yang sangat rumit yang
berlangsung pada diri pembaca.
Membaca berbeda dengan berbicara dalam kehidupan sehari-hari.
Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan bahasa. Membaca
sebagai komunikasi yang menghubungkan kata-kata tulisan dan makna lisan.
Kedua komponen tersebut merupakan satu bagian dari komunikasi tulisan.
Komunikasi tulisan merupakan lambang-lambang bunyi bahasa yang diubah
menjadi lambang-lambang tulisan atau huruf. Proses pengubahan inilah yang
perlu dipahami dan dikuasai. Pengenalan lambang bunyi itulah sebagai
pengembang proses membaca. Setelah mengerti dan menguasi proses itu
membaca lanjut diperkenalkan.
Kemampuan membaca adalah kecepatan membaca dan pemahaman isi
bacaan. Hal tersebut tentu berkaitan dengan penguasaan teknik-teknik membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
secara efektif dan efisien. Kemampuan membaca tersebut membawa orang / diri
pribadi tentang kemampuan menemukan informasi. Selain itu juga dengan
membaca akan membuka wawasan baru, mengerti isi bacaan dan maksud bacaan.
Beberapa ahli mengemukakan mengenai membaca, membaca merupakan
suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai
informasi yang terdapat dalam tulisan (Dalman, 2013:21). Selanjutnya, Tarigan
(1987:7) mengatakan membaca adalah suatu proses untuk memperoleh pesan
yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.
Selain itu, Tampubolon (1990:5) menyebutkan membaca adalah satu dari empat
kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau komponen dari
komunikasi tulisan. Menurut Nurgiyantoro (1995 : 224) membaca merupakan
aktivitas mental untuk memahami apa yang dituturkan pihak lain melalui sarana
tulisan. Rahim (2011: 2) mengungkapkan bahwa membaca pada hakikatnya
adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar
melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir,
psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca membaca
merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan.
Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata,
pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan, membaca adalah suatu
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan
yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis atau
suatu kegiatan fisik dan mental yang dapat berkembang menjadi suatu kebiasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut Abdul Razak (2009:9) membaca pemahaman adalah
kesanggupan pembaca menyebutkan kembali isi bacaan argumentasi, ekspositori,
atau bacaan deskripsi tentang suatu topik tertentu. Nurhadi (1987:53)
menyebutkan bahwa membaca pemahaman adalah kemampuan yang
merupakan hasil latihan yang barangkali didukung pula faktor- faktor bawaan
tertentu.
Tampubolon (1990:8) menyatakan bahwa membaca pemahaman
merupakan suatu kegiatan membaca untuk membina daya nalar. Membaca dalam
pembinaan daya nalar merupakan kegiatan membaca yang dilakukan seseorang
untuk memahami suatu makna yang tersirat pada hal tertulis, maka untuk
memahami suatu makna seseorang harus melatih daya nalar agar dapat
menangkap makna yang tersirat pada hal tertulis. Dalman (2013:85) menyatakan
bahwa membaca memiliki beberapa tahapan. Tahapan dalam membaca
dikelompokkan menjadi dua, yaitu membaca permulaan (mekanik) dan membaca
pemahaman (lanjutan). Membaca permulaan adalah tingkat awal agar orang bisa
membaca, sedangkan membaca pemahaman adalah keterampilan membaca yang
berada pada urutan yang lebih tinggi. Membaca pemahaman adalah membaca
untuk memahami isi bacaan.
Berkaitan dengan hal di atas, Tarigan (1987:13) mengklasifikasi membaca.
Membaca tersebut terdiri dari membaca nyaring dan membaca dalam hati.
Membaca dalam hati terbagi atas: 1) membaca ekstensif, yang terdiri dari
membaca survey, membaca sekilas, membaca dangkal; 2) membaca intensif,
yang terdiri atas a) membaca telaah isi, mencakup membaca teliti, membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
pemahaman, membaca kritis, membaca ide-ide; b) membaca telaah bahasa yang
terdiri dari membaca bahasa dan membaca sastra.
Membaca pemahaman adalah suatu proses pemerolehan makna yang
secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh
pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaan (Somadayo-Jurnal pendidikan).
Dalman (2013:87) membaca pemahaman merupakan membaca secara kognitif
(membaca untuk memahami). Selain itu, Tarigan (1987:56) berpendapat lebih
khusus yakni membaca pemahaman adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk
memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama
tulis, pola-pola fiksi. Tarigan menggolongkan membaca pemahaman merupakan
bagian dari membaca telaah isi. Hal tersebut termasuk dalam membaca harus
mengutamakan makna bacaan pada setiap hal yang tertulis. Sama halnya dengan
membaca cepat. Membaca pemahaman merupakan sistem pemahaman bacaan
dengan memperhitungkan waktu baca dan tingkat pemahaman terhadap bahan
yang dibacanya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca
pemahaman terjadi apabila ada suatu ikatan yang aktif antara daya pikir dan
kemampuan yang diperoleh pembaca melalui pengalaman membaca. membaca
pemahaman merupakan proses pengelolaan informasi secara intensif, kritis yang
dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.1.1.2 Tujuan membaca
Ada banyak tujuan utama membaca yang memengaruhi perubahan prestasi
belajar. Menurut Tarigan (1987:9) tujuan utama membaca adalah untuk mencari
informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Berikut ini beberapa tujuan
utama menurut Tarigan: (1) Membaca untuk menemukan atau mengetahui
penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh. (2) Membaca untuk
memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta. (3) Membaca untuk mengetahui
mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat
dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau yang dialami sang tokoh, dan
merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh sang tokoh untuk mencapai
tujuannya. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide
utama. (4) Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada
setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan
ketiga/seterusnya, setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu masalah, adegan-
adegan dan kejadian, kejadian buat dramatisasi. (5) Membaca untuk mengetahui
urutan atau susunan, organisasi cerita. (6) Membaca untuk menemukan serta
mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka, apa yang hendak
diperlihatkan oleh sang pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh
berubah, kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka
berhasil atau gagal. Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi. (7)
Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak
wajar mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu
benar atau tidak benar. Membaca untuk mengelompokan, membaca untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mengklasifikasi. (8) Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau
hidup dengan ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang
diperbuat oleh sang tokoh, atau bekerja seperti cara sang tokoh menyerupai
pembaca. Membaca menilai, membaca mengevaluasi. (9) Membaca untuk
menemukan bagaimana caranya sang tokoh berubah, bagimana hidupnya berbeda
dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan,
bagaimana sang tokoh menyerupai pembaca. (10) Membaca untuk
memperbandingkan atau mempertentangkan.
Selaras dengan pandangan Rahim (2008:11) menyatakan, adapun macam-
macam tujuan membaca yaitu: (1) kesenangan; (2) menyempurnakan membaca
nyaring; (3) menggunakan strategi tertentu; (4) memperbaharui pengetahuannya
tentang suatu topik; (5) mengaitkan informasi yang baru dengan informasi yang
telah diketahuinya; (6) memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis;
(7) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi; (8) menampilkan suatu
eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam
cara lain dan mempelajari tentang struktur teks; (9) menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang spesifik. Somadayo (2011:11) menyatakan bahwa tujuan
membaca pemahaman yaitu memahami isi bacaan/ teks secara menyeluruh yang
ditunjukan dengan kemampuan: menangkap arti kata dan ungkapan, menangkap
makna tersurat dan tersirat, dan kemampuan membuat simpulan.
Berdasarkan tujuan membaca menurut para ahli di atas, tujuan membaca
adalah membaca untuk memperoleh fakta-fakta, membaca untuk menemukan ide
pokok, dengan membaca akan menambah pengetahuan bagi pembaca, membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
untuk memperoleh sebuah informasi, menangkap arti kata dan ungkapan,
menemukan makna tersurat dan tersirat, selain itu dengan membaca dapat
menyimpulkan suatu maksud dari sebuah bacaan. Adapun tujuan membaca
menurut para ahli di atas, penulis dalam melakukan penelitian mengambil tentang
membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta, membaca untuk
menemukan ide-ide pokok, menangkap arti kata dan ungkapan, menangkap
makna tersurat dan tersirat, membaca untuk mengetahui dan menemukan bagian
cerita, membaca untuk menyimpulkan, membaca untuk mengelompokkan,
membaca untuk mengklasifikasi.
2.1.1.3 Kemampuan membaca pemahaman
Kemampuan membaca pemahaman merupakan suatu kemampuan untuk
memahami informasi yang disampaikan pihak lain secara tertulis. Dengan
kemampuan membaca pemahaman yang memadai, seseorang akan lebih mudah
merespon ataupun menginterpretasi berbagai sumber informasi yang disampaikan
melalui media tulisan secara tepat dan akurat. Kemampuan membaca pemahaman
tidak hanya penting dalam pembelajaran bahasa, tetapi juga penting dalam
mempelajari ilmu dan berbagai macam pengetahuan lain. Hal ini menunjukkan
betapa pentingnya membaca pemahaman.
Hasil penelitian skripsi yang ditulis oleh Sheilla (2012) pendidikan
Bahasa dan Seni universitas Jember dengan judul “ Hubungan Antara Kebiasaan
Membaca dengan Membaca Pemahaman Siswa KelasVII di SMP Negeri 1
Mangaran Situbondo”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
hubungan antara kebiasaan membaca siswa dengan kemampuan membaca
pemahaman soal ujian akhir semester. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode kuantitatif, di mana peneliti mengumpulkan data dengan teknik angket
kebiasaan membaca siswa dan tes kemampuan membaca pemahaman ujian akhir
semester. Analisis data menggunakan statistik untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh dari kedua variabel tersebut. Hasil analisis menunjukkan kebiasaan
membaca tergolong cukup baik, rata-rata kebiasaan membaca siswa sudah
mencapai 73,72%. Kemampuan membaca pemahaman siswa tergolong cukup
baik. Rata-rata persentasi pada kemampuan ini mencapai 73,5%. Diketahui bahwa
nilai koefisien korelasi (rhitung) sebesar 0,402 dilihat dalam tabel interpretasi
koefisien menunjukkan hubungan yang rendah antara kebiasaan membaca dengan
kemampuan membaca pemahaman soal ujian semester di SMP Negeri 1
Mangaran Situbondo.
Sepaham dengan penelitian di atas, Indriastuti (2016) dalam jurnal
penelitiannya tentang Hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan
kemampuan mengapresiasi cerpen pada siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar
Dewantoro Kecamatan Tugu Kota Semarang pada kategori sangat baik sebanyak
38%, kategori baik sebanyak 46%, kategori cukup sebanyak 15% dan kategori
kurang sebanyak 1%. Persentase 46% mengindikasikan bahwa 46% siswa telah
menguasai 71%-85% kemampuan membaca pemahaman yang meliputi:
memahami arti kata-kata sesuai penggunaan dalam wacana, mengenali susunan
organisasi wacana dan antar hubungan bagian-bagiannya, mengenali pokok-pokok
pikiran yang terungkapkan dalam wacana, dan mampu menjawab pertanyaan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana dengan
kategori baik.
Selain itu Oka (1983:67) kemampuan membaca yang baik, yaitu: (1)
kemampuan memberikan respon komunikatif terhadap kata-kata dan urutan
kalimat yang diamati pada permukaan bacaan, (2) kemampuan memberikan
respon interpretatif terhadap hal-hal yang tersimpan di sela-sela di balik
permukaan bacaan, dan (3) kemampuan memberikan respon evaluatif imajinatif
terhadap keseluruhan bacaan.
Berdasarkan uraian serta beberapa hasil penelitan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman akan tercapai dengan baik
apabila siswa sering membaca, sehingga siswa yang sering membaca akan
mampu memahami bacaan yang tersurat dan tersirat dalam isi bacaan,
menemukan informasi melalui pengetahuan dan pengalaman.
2.1.1.4 Faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan membaca
Ada banyak faktor yang memengaruhi kemampuan membaca pemahaman.
menurut Oka (1983:54), faktor-faktor yang dapat memengaruhi kemampuan
membaca pemahaman, yaitu: (1) faktor intelegensia, dikonsep sebagai
kemampuan mental atau potensi belajar, (2) faktor sikap, sikap sebagai
kecenderungan jiwa yang sifatnya mereaksi sesuatu, (3) faktor perbedaan kelamin
(seks), faktor perbedaan kelamin yang berpengaruh terhadap proses
belajar membaca hanya bekerja pada usia muda saja, (4) faktor penguasaan
bahasa, termasuk ke dalam lingkup masalah penguasaan bahasa bacaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
adalah perbedaan ragam bahasa yang dikuasai siswa dengan bahasa yang dipakai
dalam bacaan, (5) faktor status-ekonomi-sosial (SES), kedudukan orang tua
anak didik di tengah-tengah masyarakat, keadaan ekonomi rumah tangga, dan
lingkungan hidup anak didik adalah beberapa faktor yang tergolong SES, (6)
faktor bahan bacaan berpengaruh terhadap proses pemahaman siswa, apabila
bahan bacaan yang struktur kalimat sama dengan struktur kalimat bahasa lisan
yang dikuasai siswa jauh lebih mudah dipahami daripada sebaliknya (hasil
penelitian Ruddell dalam Oka, 1983:60), (7) faktor guru, Wade (dalam Oka,
1983:62) menemukan bahwa siswa yang membacanya baik disebabkan oleh guru
yang baik kemampuannya dalam (1) memilih buku-buku yang tepat tingkat
kesulitannya, (2) mengelompokkan siswa dalam kelompok-kelompok yang
homogin, (3) merumuskan dengan jelas hasil belajar membaca yang akan
dicapai, (4) mengobservasi, mendiagnosis kesulitan belajar siswa dalam membaca
serta melaksanakan pengajaran remedial yang tepat, dan (5) menyusun program
pengajaran membaca dengan mempertimbangkan kesalahan siswa dalam belajar
membaca.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada banyak faktor yang
memengaruhi kemampuan membaca pemahaman yaitu faktor dari dalam diri
maupun dari luar. Adapun faktor dari dalam diri, yaitu faktor intelegensi, sikap,
perbedaan kelamin, penguasaan bahasa, dan bahan bacaan. Selain itu, faktor dari
luar status-ekonomi-sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.1.1.5 Aspek-aspek membaca
Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan
serangkaian keterampilan yang lebih kecil. Agar seseorang mampu dan
memahami suatu isi bacaan, ia harus melalui proses yang panjang. Untuk melalui
proses tersebut, seseorang harus mengetahui dan mengenal aspek-aspek tentang
membaca. Aspek-aspek yang harus dipahami mencakup: (a) memahami
pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), (b) memahami signifikansi
atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang relevansi/ keadaan kebudayaan,
reaksi pembaca), (c) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk), (d) kecepatan membaca
yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan Broughton [et al] dalam
Tarigan (1979:12). Dalam membaca tidak hanya mengetahui tentang isi bacaan
dan mengetahui informasi, tetapi juga harus mampu menganalisis dan
mengavaluasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang dimilikinya.
2.1.1.6 Tahap-tahap kemampuan membaca pemahaman
Aspek-aspek keterampilan untuk memahami isi bacaan ada bermacam-
macam. Empat tingkatan atau kategori pemahaman membaca, yaitu literal,
interpretatif, kritis, dan kreatif Dalman (2013:99). Pembahasan mengenai
tingkatan pemahaman tersebut diuraikan sebagai berikut.
1) Pemahaman literal adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan
secara eksplisit dalam teks. Somadayo (2011: 20) menyatakan yang termasuk
dalam keterampilan membaca literal ialah keterampilan: (a) mengenal kata,
kalimat, dan paragraf; (b) mengenal unsur detail, unsur perbandingan , dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
unsur utama; (c) mengenal unsur hubungan sebab akibat; (d) menjawab
pertanyaan (apa, siapa, kapan, dan dimana); dan (e) menyatakan kembali unsur
perbandingan, unsur urutan, dan unsur sebab-akibat.Pemahaman literal
merupakan pemahaman tingkat paling rendah.
2) Pemahaman interpretatif adalah kemampuan memahami informasi yang
dinyatakan secara tidak langsung (tersirat) dalam teks. Somadayo (2011: 22)
mengatakan bahwa pemahaman interpretatif meliputi kegiatan-kegiatan
penalaran sebagai berikut : (a) menarik kesimpulan; (b) membuat generalisasi;
(c) memahami hubungan sebab-akibat; (d) membuat perbandingan
perbandingan; dan (e) menemukan hubungan-hubungan baru antara fakta-fakta
yang disebut dalam bacaan.
3) Pemahaman kritis merupakan kemampuan mengevaluasi materi teks.
Pemahaman kritis pada dasarnya sama dengan pemahaman evaluatif.
Somadayo (2011: 23) mengungkapkan keterampilan yang perlu diajarkan
dalam membaca kritis yaitu: (a) menemukan informasi faktual (detail bacaan);
(b) menemukan ide pokok yang tersirat; (c) menemukan unsur urutan,
perbandingan, sebab-akibat yang tersirat; (d) menemukan suasana (mood); (e)
membuat kesimpulan; (f) menemukan tujuan pengarang; (g) memprediksi
(menduga) dampak; (h) membedakan opini dan fakta; (i) membedakan realitas
dan fantasi; (j) mengikuti petunjuk; (k) menemukan unsur propaganda; (l)
menilai keutuhan dan keruntutan gagasan; (m) menilai kelengkapan dan
kesesuaian antar gagasan; (n) menilai kesesuaian antara judul dan isi bacaan;
(o) membuat kerangka bahan bacaan; dan (p) menemukan tema karya sastra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
4) Pemahaman kreatif merupakan kemampuan untuk mengungkapkan respon
emosional dan estetis terhadap teks yang sesuai dengan standar pribadi dan
standar profesional. Somadayo (2011: 20) menjelaskan bahwa Pemahaman
Kreatif artinya pembaca tidak hanya menangkap makna tersurat, makna antar
baris, dan makna dibalik baris tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan
hasil membacanya untuk kepentingan sehari-hari. Beberapa keterampilan
membaca kreatif yang perlu dilatihkan yaitu: (a) mengikuti petunjuk dalam
bacaan kemudian menerapkannya; (b) membuat resensi buku; (c) memecahkan
masalah sehari-hari; (d) mengubah buku cerita(cerpen atau novel) menjadi
bentuk naskah drama dan sandiwara radio; (e) mengubah puisi menjadi prosa;
(f) mementaskan naskah drama yang telah dibaca; g) membuat kritik balikan
dalam bentuk esai atau artikel populer.
Menurut Nurhadi (2016:4) tahap-tahap membaca meliputi sebagai berikut.
1. Tahap prabaca
Kegiatan prabaca adalah kegiatan untuk meningkatkan motivasi membaca
dan mengaktifkan skemata yang dimiliki pembaca. Kegiatan pengaktifan skemata
berguna untuk meningkatkan pemahaman pembaca terhadap materi bacaan dan
membangun pengetahuan baru. Aktivitas yang termasuk tahap prabaca, yaitu
menentukan tujuan bacaan, mendapatkan bacaan atau buku yang sesuai,
melakukan survey awal untuk mengenali isi bacaan dan buku, membuat keputusan
untuk membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Tahap saat baca
Pada tahap ini seseorang mengerahkan kemampuannya untuk mengolah
bacaan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kegiatan yang termasuk dalam tahap
saat baca, yaitu membaca dengan teliti bacaan atau buku, membuat analisis dan
kesimpulan secara kritis, menyimpan informasi pengetahuan yang diperoleh,
membuat catatan, komentar, atau ringkasan penting, mengecek menjadi bentuk
lain, menghubungkan dengan penulis lain.
3. Tahap pascabaca
Pada tahap ini seseorang melakukan suatu perbuatan atau mengubah sikap
mental karena dorongan hasil membaca. Aktivitas yang termasuk dalam tahap
pascabaca, yaitu menentukan sikap menerima atau menolak gagasan/isi bacaan,
mendiskusikan dengan orang lain, membuat komentar balikan, menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari, mengubah menjadi bentuk lain, memunculkan ide baru.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini menekankan pada membaca
pemahaman dalam tingkatannya sebagai pemahaman literal Dalman (2013:91-
129).
2.1.1.7 Pengukuran kemampuan membaca pemahaman
Tes kemampuan membaca pada dasarnya mengacu pada sasaran yang
sama dengan tes menyimak dalam memahami wacana yang diungkapkan secara
lisan. Perbedaannya terletak pada mediumnya, yang satu diungkapkan secara
lisan, yang satunya lagi diungkapkan secara tertulis. Baik menyimak maupun
memahami bacaan pada dasarnya meliputi rincian kemampuan yang terdiri atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kemampuan untuk: (1) memahami arti kata-kata sesuai penggunaannya dalam
wacana; (2) mengenali susunan organisasi wacana dan antar hubungan bagian-
bagiannya; (3) mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya
terdapat dalam wacana meskipun diungkapkan dengan kata-kata yang berbeda;
(4) mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit
terdapat di wacana; (5) mampu menarik inferensi tentang isi wacana; (6) mampu
mengenali dan memahami kata-kata dan ungkapan-ungkapan untuk memahami
nuansa sastra; (7) mampu mengenali dan memahami maksud dan pesan penulis
sebagai bagian dari pemahaman tentang penulis. Semua itu merupakan penjabaran
tentang kemampuan berdasarkan tingkatan dasar, menengah dan lanjut
(Djiwandono, 2011: 116).
Berikut ini rincian kemampuan memahami bacaan tingkat dasar diadaptasi
dari Farr (dalam Djiwandono, 2011:117) yakni: (a) memahami arti kata-kata
sesuai penggunaan dalam wacana; (b) mengenali susunan organisasi wacana dan
antar hubungan bagian-bagiannya; (c) mengenali pokok-pokok pikiran yang
terungkap dalam wacana; (d) mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
jawabannya secara eksplisit. Menurut Anderson (dalam Tarigan 1986), dalam
membaca pemahaman terdapat tingkatan-tingkatan yakni: (a) mengidentifikasi arti
kata/istilah (b) menangkap kata tersurat, (c) menangkap kata tersirat, (d) mampu
menyimpulkan, (e) memprediksi, dan (f) mengevaluasi. Dalman (2014:89)
menyatakan bahwa aspek-aspek membaca pemahaman antara lain: (1) memahami
pengertian sederhana (leksikal/gramatikal); (2) memahami signifikansi/makna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(maksud dan tujuan pengarang); (3) evaluasi/penilaian; dan (4) kecepatan
membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
Menurut Nurgiyantoro (2016:400-417), penilaian hasil membaca
pemahaman dapat dilakukan dengan menggunakan tes kompetensi membaca. Tes
kompetensi membaca dibagi dalam dua cara; (1) tes kompetensi membaca dengan
merespon jawaban, dan (2) tes kompetensi membaca dengan mengonstruksi
jawaban.
(1) Tes kompetensi membaca dengan merespon jawaban
Tes kompetensi membaca dengan cara ini mengukur kemampuan membaca
siswa dengan cara memilih jawaban yang telah disediakan oleh pembuat soal.
Soal yang biasa digunakan adalah soal pilihan ganda. Jenis penilaian ini biasa
disebut tes tradisional karena siswa hanya menjawab soal dengan memilih opsi
jawaban.
(2) Tes kompetensi membaca dengan mengonstruksi jawaban
Tes kompetensi membaca dengan cara ini tidak sekedar meminta siswa
memilih jawaban yang benar dari sejumlah jawaban yang tersedia, akan tetapi
siswa harus mengemukakan jawaban sendiri dengan mengkreasikan bahasa
berdasarkan informasi yang diperoleh dari wacana yang diteskan. Dalam
mengerjakan tes ini, siswa dituntut untuk memahami wacana tersebut, dan
berdasarkan pemahamannya itu kemudian siswa mengerjakan tugas yang
diberikan. Tugas dalam bentuk ini merupakan tugas otentik yang menuntut peserta
didik untuk berunjuk kerja secara aktif produktif. Dengan demikian, tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kompetensi membaca yang semula bersifat reseptif diubah menjadi tugas reseptif
dan produktif.
Tes yang bersifat objektif maupun berbentuk objektif dapat digunakan untuk
mengukur kemampuan membaca pemahaman. Menurut Arifin (2016:124), tes
dibedakan menjadi dua bentuk yaitu tes uraian dan tes objektif. Tes bentuk uraian
digunakan untuk mengukur kegiatan-kegiatan belajar yang sulit diukur oleh
bentuk objektif. Disebut bentuk uraian karena menuntut peserta didik untuk
menguraikan, mengorganisasikan dan menyatakan jawaban dengan kata-kata
sendiri dalam bentuk, teknik dan gaya yang berbeda satu sama lain. Nurgiyantoro
(2016:135) berpendapat bahwa bentuk tes uraian adalah suatu bentuk pertanyaan
yang menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk uraian dengan memergunakan
bahasa sendiri, sedangkan tes objektif adalah tes yang menunutut peserta didik
untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah
disediakan, memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau
pernyataan yang belum sempurna (Arifin, 2016:135). Macam-macam tes objektif,
yaitu tes benar-salah, tes pilihan ganda, menjodohkan, jawaban singkat dan
melengkapi. Pengertian lain dari Nurgiyantoro (2016:140) mengungkapkan tes
bentuk objektif disebut juga sebagai tes jawaban singkat. Tes jawaban singkat
menuntut peserta didikhanya dengan memberikan jawaban singkat, bahkan hanya
dengan memilih kode-kode tertentu yang mewakili alternatif jawaban yang telah
disediakan, misalnya dengan memberikan tanda silang, melingkari, atau
menghitamkan opsi jawaban yang dipilih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tes kemampuan membaca dimaksudkan untuk mengukur kompetensi peserta
didik memahami isi informasi yang terdapat dalam bacaan. Menurut Nurgiyantoro
(2016:394-396) teks bacaan yang diujukan hendaklah yang mengandung
informasi yang menuntut untuk dipahami. Pemilihan wacana hendaknya
dipertimbangkan dari segi tingkat kesulitan, panjang pendek, isi, dan jenis atau
bentuk wacana. Adapun penjelasan masing-masing sebagai berikut.
a) Tingkat kesulitan wacana
Tingkat kesulitan wacana ditentukan oleh kekompleksan kosakata dan
struktur serta kadar keabstrakan informasi yang dikandung. Semakin sulit dan
kompleks kedua aspek tersebut akan semakin sulit pemahaman wacana yang
bersangkutan. Demikian pula sebaliknya, semakin mudah dan sederhana kedua
aspek tersebut akan semakin mudah pemahaman wacana tersebut. Wacana yang
baik untuk bahan tes kompetensi membaca adalah wacana yang tingkat
kesulitannya sedang, atau yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
Tingkat kesulitan kosakata dipergunakan untuk menentukan tingkat
kesulitan wacana. Tingkat kosakata tersebut ditentukan berdasarkan frekuensi
pemunculannya. Tingkat kesulitan wacana kemudian dilihat dari tingkat kesulitan
dan jumlah kosakata yang dipergunakannya.
b) Isi wacana
Bacaan yang baik adalah yang sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa,
minat, kebutuhan atau menarik perhatian siswa. Oleh karena itu, wacana
hendaknya dipilih sesuai dengan tingkat kematangan siswa. Salah satu caranya
adalah melalui pembelajaran membaca, dengan membaca kita dapat berperan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
serta mengembangkan sikap dan nilai-nilai pada siswa, misalnya dengan
menyediakan bacaan yang berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa,
pendidikan moral, kehidupan beragama, berbagai karya seni dan sebagainya.
c) Panjang pendek wacana
Wacana yang diteskan sebaiknya jangan terlalu panjang. Beberapa wacana
yang pendek lebih baik daripada wacana yang panjang. Wacana pendek dapat
berupa alenia, atau kira-kira sebanyak 50 sampai 100 kata secara psikologis siswa
akan lebih senang pada wacana yang pendek, karena tidak akan membutuhkan
waktu yang lama untuk membacanya.
d) Jenis wacana
Wacana yang digunakan sebagai bahan tes kompetensi membaca dapat
wacana berjenis prosa nonfiksi, dialog, teks kesastraan, tabel, diagram, iklan, dan
lain-lain. Pada umumnya wacana yang berbentuk prosa yang banyak
dipergunakan orang, tetapi jika dimanfaatkan secara tepat, berbagai jenis wacana
tersebut dapat sama-sama efektif.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pengukuran
kemampuan membaca pemahaman dapat dilakukan melalui tes bentuk objektif
dengan memperhatikan beberapa indikator. Berbicara mengenai indikator
kemampuan membaca pemahaman, Farr (dalam Djiwandono, 2011: 117)
mengklasifikasikan indikator kemampuan membaca pemahaman antara lain: (1)
memahami arti kata-kata sesuai penggunaan dalam wacana; (2) mengidentifikasi
susunan organisasi wacana dan antar hubungan bagian-bagiannya; (3)
mengidentifikasi pokok-pokok pikiran yang terungkapkan dalam wacana; dan (4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit
terdapat dalam wacana.
2.1.2 Keterampilan Berbahasa
Kegiatan berbahasa merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh
manusia dalam kehidupannya bersama manusia lain untuk berkomunikasi. Media
komunikasi yang digunakan dalam berinteraksi adalah bahasa. Fungsi bahasa
sebagai alat komunikasi sosial di masyarakat tidak akan terlepas dari masyarakat
itu sendiri sebagai para penuturnya. Dalam menuturkan bahasa, setiap manusia
memiliki tujuan dan maksud tertentu (Tarigan, 1979:1).
Keterampilan berbahasa dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup
empat segi. Tarigan (1987:1) mengemukakan empat keterampilan berbahasa,
yaitu (1) keterampilan menyimak (listening skills), (2) keterampilan berbicara
(speaking skills), (3) keterampilan membaca (reading skills), (4) keterampilan
menulis (writing skills). Pemerolehan keterampilan berbahasa tersebut melalui
urutan yang teratur. Mula-mula sejak kecil kita belajar menyimak, kemudian
berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Keterampilan menyimak
dan keterampilan berbicara merupakan keterampilan berbahasa lisan yang bersifat
alamiah yang didapatkan langsung dalam proses komunikasi. Keterampilan
membaca dan menulis diperoleh secara sengaja melalui proses belajar dan
digunakan dalam komunikasi tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
a. Keterampilan Menyimak (listening skills)
Tarigan (2008:31) berpendapat bahwa menyimak adalah suatu proses
kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap
isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
b. Keterampilan Berbicara (speaking skills)
Berbicara dapat diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagasan, atau
perasaan secara lisan Brown dan Yule (dalam Santosa, 2007: 6.34).
c. Keterampilan Membaca (reading skills)
Dalman (2013:5) mengungkapkan membaca merupakan proses berpikir untuk
memahami isi teks yang dibacanya. Oleh sebab itu, membaca bukan sekedar
melihat kumpulan huruf yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat,
paragraf, dan wacana, tetapi membaca merupakan kegiatan memahami dan
menginterpretasikan lambang/tanda/tulisan yang bermakna sehingga pesan yang
disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.
d. Keterampilan Menulis (writing skills)
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Kiranya tidak berlebihan bila kita mengatakan bahwa keterampilan menulis
merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar. Menulis dipergunakan
melaporkan/memberitahukan , dan mempengaruhi dan maksud serta tujuan seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun
pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas. Kejelasan bergantung pada
pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat Morsey (dalam
Tarigan 2013:4).
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa berbahasa terdapat
empat keterampilan yang dipelajari secara berurutan yaitu keterampilan
menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan
menulis. Keterampilan berbahasa dapat diperoleh secara alamiah serta dapat
diperoleh melalui proses belajar. Salah satu keterampilan yang diperoleh melalui
proses adalah keterampilan membaca. Keterampilan berbahasa yang yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah keterampilan membaca.
2.1.3 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas
Ade dan Nani (2013:15) bahasa Indonesia merupakan salah satu ragam
bahasa melayu. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
membentuk persatuan dan kesatuan Indonesia. Kedudukan bahasa Indonesia
terbagi menjadi dua, yakni sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara. Bahasa
Indonesia tidak hanya digunakan sebagai bahasa resmi dalam penyelenggaraan
kehidupan Negara dan pemerintahan, tetapi juga sebagai bahasa pengantar pada
jenis dan jenjang pendidikan.
Keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh siswa sekolah menengah atas
adalah keterampilan berbahasa yang baik. Menurut Nurgiyantoro (2016:303)
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah lanjutan meliputi pembelajaran tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
bahasa yang berkaitan dengan kompetensi linguistik, keterampilan berbahasa
yang berkaitan dengan tindak berbahasa atau yang menyangkut fungsi
komunikatif bahasa, dan kesastraan. Pembelajaran sastra menjadi bagian
pembelajaran bahasa Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena tujuan
pembelajaran bahasa Indonesia ditekankan pada kompetensi berkomunikasi
dengan bahasa Indonesia secara benar, pembelajaran kompetensi kebahasaan
haruslah tidak bersifat diskret-terisolasi, melainkan dalam kaitannya dengan
performansi kebahasaan.
Tujuan pembelajaran sastra ditekankan pada kompetensi bersastra,
pembelajaran sastra haruslah ditekankan untuk capaian kompetensi itu dan bukan
pembelajaran tentang sastra. Penekanan tujuan pembelajaran bahasa dan sastra
membawa dampak logis terhadap tes pengukuran keberhasilan belajar peserta
didik. Tes yang disusun hendaklah sesuai dengan tujuan pembelajaran kebahasaan
dan kesastraan yang hendak dicapai.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan
benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil
karya kesastraan manusia Indonesia. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa
Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap
positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan
dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional,
nasional, dan global (Permendiknas no 22 tahun 2006). Atas dasar standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
kompetensi tersebut, tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam pembelajaran
bahasa Indonesia adalah agar peserta didik dapat:
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis.
b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa Negara.
c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan.
d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial.
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006) menyebutkan bahwa
pembelajaran bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,
sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi. Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia
di SMA mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra
yang meliputi aspek-aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi tolak ukur dari prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
bahasa Indonesia yaitu dilihat dari aspek kognitif dengan menggunakan tes
bahasa Indonesia yang bersifat objektif atau pilihan ganda.
2.1.4 Hakikat Prestasi Belajar
2.1.4.1 Pengertian prestasi belajar
Belajar dalam KBBI diartikan penguasaan pengetahuan atau atau
keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan
dari nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Belajar selalu
didefinisikan sebagai suatu perubahan pada diri individu yang disebabkan oleh
pengalaman. Gates (dalam Dakir 1993:125) menyatakan belajar sebagai
perubahan-perubahan tingkah laku yang saling berhubungan yang lebih maju
dalam penampilannya pada situasi dengan usaha-usaha yang berulang-ulang dan
yang bersangkutan agar dapat mencapai kefektifannya. Seiring dengan Gilliland
dalam (Dakir 1993:125) mendefinisikan belajar sebagai beberapa modifikasi pada
tingkah laku seseorang sebagai akibat dari pengalamannya yang bertahan dalam
waktu tertentu pada yang bersangkutan. Berdasarkan berbagai definisi di atas
dapat diuraikan bahwa belajar adalah perbuatan-perbuatan yang menghasilkan
perubahan yang menuju ke sesuatu yang lebih maju, dan perubahan-perubahan itu
didapat atas dasar latihan-latihan yang disengaja.
Berdasarkan hasil proses belajar akan diperoleh suatu hasil yang dapat
dievaluasi. Hasil evaluasi dari proses belajar disebut dengan prestasi belajar yang
biasanya dinyatakan dalam bentuk laporan tertentu misalnya nilai rapor atau nilai
judisium. Prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dalam segala hal yang dipelajari di kelas yang berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, yang dinyatakan sesudah hasil penilaian. Prestasi belajar dapat juga
dipahami sebagai proses belajar yang dialami siswa yang menghasilkan perubahan
dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, adanya analisis, sistesis, dan
evaluasi.
Menurut Suryabrata (2006:297) prestasi belajar sebagai nilai yang
merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru terkait dengan
kemajuan prestasi belajar siswa selama waktu tertentu. Menurut Muhibbin
(2010:102) prestasi belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-
kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Bloom (1956),
mengatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang
meliputi kemampuan daya pikir (kognisi), kemampuan perasaan (afeksi) dan
keterampilan (psikomotor). Ketiga ranah itu tidak terpisahkan meskipun secara
konseptual dapat dibedakan menurut ciri-cirinya. Hasil atau prestasi belajar dapat
dilihat melalui perubahan tingkat kemampuan aktual yang meliputi kemajuan
pada penguasaan ilmu pengetahuan, perubahan sikap dan keterampilan yang
dicapai siswa sebagai hasil dari apa yang dipelajari di sekolah. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dapat diukur
baik intelektual, pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Dalam penelitian ini,
peneliti membatasi tolak ukur dari prestasi belajar bahasa Indonesia yaitu dilihat
dari aspek kognitif dengan menggunakan tes bahasa Indonesia yang bersifat
objektif atau pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2.1.4.2 Ciri-ciri perubahan sebagai hasil belajar
Dilihat dari definisi belajar, maka tidak semua perilaku yang terjadi pada
individu dapat dikatakan sebagai hasil belajar. Ahmad dan Supriyono 1991(dalam
Nyanyu 2006:50) suatu proses perubahan baru dapat dikatakan sebagai hasil
belajar jika memiliki ciri-ciri yakni: (1) terjadi secara sadar, (2) bersifat
fungsional, (3) bersifat aktif dan positif, (4) bukan bersifat sementara,(5) bertujuan
dan terarah, (6) mencakup seluruh aspek tingkah laku. Adapun urain perubahan
hasil belajar sebagai berikut.
(1) Terjadi secara sadar, perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar itu disadari.
Artinya, individu yang mengalami perubahan itu menyadari akan perubahan
yang terjadi pada dirinya. Dengan demikian, seseorang yang tiba-tiba
memiliki sesuatu kemampuan karena dia dihipnotis itu tidak dapat disebut
sebagai hasil belajar.
(2) Bersifat fungsional, artinya perubahan tersebut memberikan manfaat yang
luas. Setidaknya bermanfaat ketika siswa akan menempuh ujian, atau bahkan
bermanfaat bagi siswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan
sehari-hari.
(3) Bersifat aktif dan positif, aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi
memerlukan usaha dan aktivitas dari individu sendiri untuk mencapai
perubahan. Positif artinya, baik, bermanfaat, dan sesuai dengan harapan atau
mengandung nilai tambah.
(4) Bukan bersifat sementara, akan tetapi bersifat relatif permanen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
(5) Bertujuan dan terarah, artinya perubahan tersebut tidak terjadi tanpa unsur
kesengajaan dari individuyang bersangkutan untuk mengubah perilaku.
Karenanya tidaklah mungkin orang yang tidak belajar sama sekali akan
mencapai hasil belajar yang maksimal.
(6) Mencakup seluruh aspek perilaku, perubahan yang timbul karena proses
belajar yang mencakup seluruh aspek perilaku (kognitif, afektif, dan
psikomotorik). ketiga aspek tersebut saling berkaitan sehingga memengaruhi
perubahan.
2.1.4.3 Faktor-faktor prestasi belajar
Suryabrata (2007) mengatakan bahwa belajar memiliki faktor-faktor yang
memengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah yaitu: (1) faktor internal
(faktor dari dalam diri siswa) faktor ini meliputi keadaan kondisi jasmani
(fisiologi), dan kondisi rohani (psikologi). Keberhasilan belajar siswa dari
pengalaman menentukan penyesuaian siswa tergantung dari kemampuan berpikir
dan belajar. Hasil belajar dari pengalaman menentukan penyesuaian diri siswa; (2)
faktor eksternal yang meliputi, (a) lingkungan rumah, faktor prestasi belajar
adalah dari pihak orang tua, yang memberikan dukungan kepada siswa untuk
menyediakan fasilitas belajar di dalam rumah dan orang tua harus bisa menjaga
keutuhan rumah tangga, (b) lingkungan sekolah yang mendukung kedalam
prestasi belajar siswa terutama pada kurikulum yang bisa mengembangkan patensi
belajar siswa serta fasilitas belajar siswa dalam kelas, dan yang paling utama
adalah metode mangajar seorang guru yang bisa memberikan motivasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
prestasi siswa; (3) faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran.
Kompleks kebutuhan - kebutuhan itu bersifat individual, berbeda dari anak
yang satu ke anak lainnya. Selanjutnya suatu pendorong yang biasanya besar
berpengaruh dalam belajar siswa adalah cita - cita. Cita - cita merupakan pusat
dari bermacam-macam kebutuhan, artinya kebutuhan-kebutuhan biasanya
disentralisasikan disekitar cita-cita itu, sehingga dorongan tersebut mampu
memobilisasaikan energi psikis untuk belajar.
Berdasarkan faktor-faktor di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa
faktor yang memengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah, yaitu faktor
internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Adapun faktor dari dalam
diri siswa itu meliputi keadaan kondisi jasmani (fisiologi) dan kondisi rohani
(psikologi), sedangkan faktor dari luar meliputi lingkungan keluarga dan
lingkungan sekolah.
2.1.4.4 Hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan prestasi
belajar bahasa Indonesia
Menurut Tarigan (2008: 7), ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia
mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang
meliputi aspek menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Aktivitas dan tugas
membaca dalam dunia pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar-
tawar (Nurgiyantoro, 2013: 368). Sebagian besar pemerolehan ilmu dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
peserta didik melalui aktivitas membaca. Menurut Suryabrata (2006:297) prestasi
belajar sebagai nilai yang merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh
guru terkait dengan kemajuan prestasi belajar siswa selama waktu tertentu.
Menurut Muhibbin (2010:102) prestasi belajar merupakan realisasi atau
pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki
seseorang.
Tarigan (1987:7) menyatakan membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Membaca dapat
pula dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang
tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Tarigan, tentang kemampuan
membaca, Indriastuti (2016) melakukan penelitan tentang hubungan kemampuan
membaca pemahaman dengan kemampuan mengapresiasi cerpen pada siswa kelas
V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang. Hasil penelitian
menunjukan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara
kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan mengapresiasi cerpen
siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Tugu Kota Semarang, dengan
hasil r hitung sebesar 0,952>rtabel 0,195 dan harga signifikannya 0,000<0,05.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa yang
memiliki kemampuan membaca pemahaman yang baik, maka prestasi belajar
bahasa Indonesia juga baik. Siswa yang mempunyai kemampuan membaca buruk,
maka prestasi belajar bahasa Indonesia juga buruk. Jadi, peneliti berasumsi ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
hubungan yang positif dan signifikan kemampuan membaca pemahaman dengan
prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta
tahun ajaran 2017/2018.
2.2 Kerangka Berpikir
Bagan Kerangka Penelitian
Membaca pemahaman adalah suatu keterampilan membaca intensif. Dalam
membaca pemahaman diperlukan memahami akan tulisan dalam suatu bacaan,
selain itu juga dibutuhkan pembaca untuk mampu menganalisis dan mengkritisi
tulisan. Keberhasilan siswa dalam membaca pemahaman juga ditentukan banyak
faktor yang mempengaruhi, diantaranya faktor intelegensia, faktor sikap, faktor
penguasaan bahasa, faktor status, faktor bahan bacaan. Hal tersebut, sulit
dilakukan dikalangan siswa. Dengan kata lain, Prestasi belajar bahasa Indonesia
dapat dicapai seseorang apabila seseorang tersebut mempunyai kemampuan
membaca pemahaman yang baik. Maka untuk menjawab rumusan masalah yang
ada mengenai hubungan kemampuan membaca pemahaman terhadap prestasi
belajar bahasa Indonesia kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta, dibutuhkan tes
kemampuan membaca pemahaman dan tes bahasa Indonesia siswa. Tes
kemampuan membaca pemahaman ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar tingkat kemampuan membaca siswa dalam memahami isi bacaan. Tes
PRESTASI
BELAJAR
BAHASA
INDONESIA
KEMAMPUAN
MEMBACA
PEMAHAMAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
tersebut akan dikerjakan responden dalam bentuk soal pilihan ganda. Setelah
mengerjakan tes kemampuan membaca pemahaman, responden akan mengerjakan
tes bahasa Indonesia yang berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai pelajaran
bahasa Indonesia secara menyeluruh yang berupa soal pilihan ganda.
Setelah mendapatkan jawaban dari tes kemampuan membaca dan hasil tes
bahasa Indonesia, peneliti akan mengorelasikan kedua tes tersebut. Hal itu
dilakukan untuk mengetahui tentang hubungan kemampuan mambaca pemahaman
dengan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa. Berdasarkan konsep-konsep teori
yang telah dijabarkan dan penjelasan tersebut, maka peneliti ingin menguji ada
tidaknya hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan prestasi belajar
bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta.
2.3 Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Sebagai variabel bebas adalah kemampuan membaca pemahaman yang
dilambangkan dengan huruf X, sedangkan variabel terikat adalah prestasi belajar
bahasa Indonesia yang dilakukan oleh siswa kelas XI Bahasa dan XI IPA SMA
Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 dengan lambang huruf Y.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
Ho : Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan kemampuan membaca
pemahaman dengan prestasi belajar bahasa Indonesia kelas XI bahasa
SMA Santa Maria Yogyakarta.
Ha : Ada hubungan yang positif dan signifikan kemampuan membaca
pemahaman dengan prestasi belajar bahasa Indonesia kelas XI SMA Santa
Maria Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam Penelitian ini, peneliti memaparkan tentang, (1) jenis penelitian,(2)
populasi dan sampel, (3) teknik pengumpulan data, (4) instrumen penelitian, dan
(5) teknik analisis data, kelima hal tersebut diuraikan sebagai berikut.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif, kuantitatif dengan teknik korelasional yaitu suatu metode yang
berusaha melakukan analisis untuk menghubungkan antara dua variabel yaitu
kemampuan membaca pemahaman siswa dan prestasi belajar bahasa Indonesia
siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta tahun pelajaran 2017/2018.
Penelitian kuantitatif ini mendasarkan pada angka-angka statistik dari suatu
variabel untuk dikaji secara terpisah kemudian dihubungkan.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta
tahun ajaran 2017/2018 kelas XI IPA dan XI Bahasa yang berjumlah 50 siswa.
pengambilan tes dilakukan pada hari jumat 17 November 2017 pukul 13.15-14.15
WIB untuk kelas XI IPA dan hari senin 20 November 2017 pengambilan tes
untuk kelas XI Bahasa 10.00-11.00 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Sugiyono (2015:117) mengemukakan populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajarai dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Arikunto (2014:173) mengemukakan bahwa populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Jadi, populasi merupakan keseluruhan objek atau
subjek yang memiliki kualitas serta karakteristik untuk dipelajari oleh peneliti
kemudian ditarik kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA
Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018.
3.3.2 Sampel dan teknik sampling
Menurut Sugiyono (2015:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Arikunto (2013: 174)
mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Jadi, sampel adalah bagian dari kualitas dan karakteristik yang dimiliki populasi.
Sampel yang diambil harus betul-betul representatif karena kesimpulan yang
diambil dari sampel tersebut akan diberlakukan untuk populasi.
Sugiyono (2015:120) mengemukakan bahwa teknik sampling adalah
merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
Teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu: (1)
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik Probability Sampling meliputi: simple random sampling,
proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random,
area (cluster) sampling (samplingmenurut daerah). (2) Nonprobability Sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik
Nonprobability Sampling meliputi: sampling sistematis, kuota, insidental,
purposive, jenuh,snowball.
Berdasarkan populasi yang telah disetujui oleh peneliti, maka teknik
pengambilan sampel penelitian ini menggunakan simple random sampling.
Teknik pengambilan simple random sampling digunakan oleh peneliti karena
pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi. Maka, peneliti menggunakan kelas XI IPA dan XI
Bahasa SMA Santa Maria Yogyakarta sebagai sampel.
3.4 Variabel Penelitian
Sugiyono (2015:61) bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Kerlinger menyatakan bahwa variabel adalah suatu sifat yang diambil dari suatu
nilai yang berbeda, jadi variabel merupakan suatu yang bervariasi. Hal ini
sepaham dengan Hadi (dalam Arikunto, 2014:159) mengemukakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
variabel sebagai gejala yang bervariasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
3.4.1 Variabel bebas
Sugiyono (2015:61) menyatakan variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca
pemahaman.
Membaca pemahaman adalah suatu proses pemerolehan makna yang secara
aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca
serta dihubungkan dengan isi bacaan yang bertujuan siswa dapat mengetahui dan
memahami keseluruhan bahan bacaan yang dibacanya. Pemahaman bacaan dalam
penelitian ini ialah memahami isi/pesan yang terkandung dalam suatu cerita
pendek, wacana berupa rincian-rincian/fakta-fakta, mendapatkan ide pokok
paragraf, membuat kesimpulan bacaan, dan mengaitkan pengetahuan baru dengan
pengetahuan sebelumnya serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai yang diperoleh siswa mencerminkan kesanggupan siswa dalam menangkap
ide/informasi yang disampaikan oleh seorang penulis sehingga ia mampu
menginterpretasikan ide-ide yang ia temukan dalam sebuah bacaan baik secara
tersurat maupun tersirat. Kemampuan membaca pemahaman dapat diukur dengan
indikator: (1) memahami arti kata-kata sesuai penggunaan dalam wacana; (2)
mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan antar hubungan bagian-
bagiannya; (3) mengidentifikasi pokok-pokok pikiran yang terungkap dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
wacana; (4) mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secara
ekplisit terdapat dalam wacana Farr (dalam Djiwandono 2011:117).
3.4.2 Variabel terikat
Sugiyono (2015:61) menyatakan bahwa variabel terikat merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar bahasa
Indonesia.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi
terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti
memfokuskan pada memahami bacaan berupa fiksi maupun non fiksi. Nilai yang
diperoleh siswa mencerminkan kesanggupan siswa dalam menangkap
ide/informasi yang disampaikan oleh seorang penulis sehingga ia mampu
menginterpretasikan ide-ide yang ia temukan dalam sebuah bacaan baik secara
tersurat maupun tersirat. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi tolak ukur
prestasi belajar bahasa Indonesia melalui aspek kognitif untuk memahami isi
bacaan fiksi maupun non fiksi yang bersifat objektif. Indikator yang digunakan
untuk mengukur prestasi belajar bahasa Indonesia dalam penelitian ini ialah: (1)
siswa mampu menuliskan pokok-pokok isi sambutan tersebut ke dalam beberapa
kalimat; (2) siswa mampu mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara:
siapa yang mewawancarai dan siapa yang diwawancarai, serta apa isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
pembicaraannya; (3) siswa mampu merangkum seluruh isi pembicaraan dalam
beberapa kalimat; (4) siswa mampu mencatat pokok-pokok hasil wawancara topik
tertentu membuat rangkuman hasil wawancara dengan kalimat yang efektif; (5)
siswa mampu menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada
paragraf; (5) siswa mampu menemukan kalimat penjelas yang mendukung; (6)
siswa mampu menemukan paragraf induktif dan deduktif; (7) siswa mampu
mengidentifikasi komponen atau unsur-unsur proposal; (8) siswa mampu menulis
surat perjanjian jual-beli dan surat kuasa sesuai dengan keperluan; (9) siswa
mampu menentukan topik atau gagasan yang akan dikembangkan dalam karya
tulis (berdasarkan pengamatan atau penelitian); (10) siswa mampu menyunting
karya tulis yang dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki karya sendiri atau
karya teman berdasarkan struktur kalimat dan EBI; (11) siswa mampu
menentukan konflik dengan menunjukkan data yang mendukung; (12) siswa
mampu mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama; (13) siswa
mampu menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik (alur, tema, penokohan,
sudut pandang, latar, dan amanat) novel Indonsia; (14) siswa mampu menulis
resensi novel dengan memperhatikan (identitas buku, kepengarangan, keunggulan
buku, kelemahan buku, ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang
komunikatif dan penggunaan EBI).
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam sebuah penelitian dibutuhkan data sebagai bukti yang akurat. Alat
pengumpulan data dalam penelitian ini mengambil informasi dari berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
sumber. Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka
melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai
pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau
dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik (Arifin,
2016:118).
Teknik pengumpulan data tes ini dilakukan untuk mengukur kemampuan
membaca pemahaman.Tes ini akan berbentuk tes objektif ( pilihan ganda) dalam
bentuk butir-butir pertanyaan dari indikator membaca pemahaman, yang terdiri
dari; (1) Memahami arti kata-kata sesuai penggunaan dalam wacana, (2)
Mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan antar hubungan bagian-
bagiannya, (3) Mengidentifikasi pokok-pokok pikiran yang terungkapkan dalam
wacana, (4) Mampu menjawab pertanyaanpertanyaan yang jawabannya secara
eksplisit terdapat dalam wacana. Teknik ini akan memudahkan peneliti dalam
mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Santa Maria
Yogyakarta. Tes yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa dengan
menggunakan tes bahasa Indonesia yang mengacu pada Kompetensi Dasar dan
penguasaan kaidah kebahasaan (ejaan tata bahasa) berdasarkan pada masing-
masing indikator dari kompetensi dasar tersebut, sehingga dari indikator-indikator
tersebut dibuat butir soal berupa pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur
prestasi belajar siswa.
Menurut Nurgiyantoro (2010:129), tes pilihan ganda adalah suatu bentuk tes
yang paling banyak dipergunakan dalam dunia pendidikan.Tes pilihan ganda
terdiri dari sebuah pernyataan atau kalimat yang belum lengkap yang kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
diikuti sejumlah pernyataan atau bentuk yang tepat dapat melengkapinya. Dari
sejumlah pelengkap tersebut hanya satu yang benar sedangkan yang lainnya
merupakan pengecoh.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2015: 148). Arikunto (2014:203)
menyatakan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah.
Penelitian ini menggunakan satu Instrumen yaitu tes. Instrumen tes digunakan
untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa dan prestasi belajar
bahasa Indonesia siswa.
Sebelum menentukan instrumen tes, peneliti terlebih dahulu menentukan
indikator yang kemudian dirumuskan ke dalam kisi-kisi tes uji coba. Kisi-kisi
dibuat berdasarkan indokator, kemudian menyusun tes yang akan digunakan.
Indikator yang ditentukan dalam tes ini untuk mengetahui kemampuan membaca
pemahaman dan prestasi belajar bahasa Indonesia peserta tes. Adapun kisi-kisi
instrumen dilihat pada lampiran 1 dan lampiran 2.
3.6.1 Uji validitas instrumen
Arikunto ( 2010:211), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dikatakan valid atau sahih mempunyai validitas tinggi dan mampu mengukur apa
yang diukur. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang akan diukur. Sugiyono (2015 : 363) mengemukakan bahwa validitas
merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian
dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Menurut Nurgiyantoro
(2016:172), berdasarkan jenis data dan kerja analisis, validitas dibedakan ke
dalam dua kategori, yaitu analisis rasional dan data empirik. Berdasarkan analisis
rasional atau pertimbangan logis, validitas dibedakan menjadi dua macam yaitu,
validitas isi ( content validity) dan validitas konsep atau konstruk ( construc
validity). Penelitian ini menggunakan validitas analisis rasional. Pengujian
validitas instrumen kemampuan membaca pemahaman dan prestasi belajar bahasa
Indonesia menggunakan validitas isi (content validity).
Uji validitas dan uji reliabilitas untuk instrumen dalam penelitian ini
dilakukan dengan expert judgment (penilaian ahli). Setelah, dilakukan dengan
expert judgment (penilaian ahli) instrumen penelitian ini akan diujicobakan yaitu
subjek di luar subjek penelitian. Dalam menghitung validitas instrumen hasil uji
coba pada instrumen tes kemampuan membaca pemahaman dan instrumen tes
bahasa Indonesia digunakan teknik korelasi point-biserial karena skor instrumen
tersebut bersifat dikotomi atau diskontinum (1-0), Perhitungan validitas
kemampuan membaca pemahaman dan tes bahasa Indonesia sebagai berikut.
Keterangan:
: koefisien korelasi point biserial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Mp : mean skor dari subyek-subyek yang menjawab betul item yang dicari
korelasinya dengan tes.
Mt : mean skor total
St : standar deviasi skor total
P : proporsi subyek yang menjawab betul item
Q : 1-p
Tabel 3.1
Kriteria Klasifikasi tingkat validitas:
Koefisien Validaitas Interpretasi
0.80 - 1.00 Sangat tinggi
0.60 – 0.79 Tinggi
0.40 – 0.59 Cukup
0.20 – 0.39 Rendah
0.00 – 0.19 Sangat rendah
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program
Microsoft exel 2010 diperoleh hasil dari 30 butir soal tes kemampuan membaca
pemahaman terdapat butir soal yang valid sebanyak 24 butir soal yaitu nomor 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,14, 15,17,18, 19, 20, 21, 22, 24,26, 27, 28. Sedangkan
untuk instrumen yang tidak valid sebanyak 6 butir soal yaitu 13, 16, 23, 25,29, 30.
Soal tersebut tidak akan diperbarui lagi karena indikator yang diukur masih
terwakili oleh instrumen yang lainnya, sehingga jumlah instrumen yang valid
untuk variabel kemampuan membaca pemahaman adalah 24 butir soal.
Perhitungan koefisien validitas kemampuan membaca pemahaman dapat dilihat
pada lampiran 7
Hasil uji validitas instrumen bahasa Indonesia menunjukan bahwa dari 39
butir soal, terdapat 28 butir soal yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10, 11, 12, 13,
14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 31, 35, 37. Untuk instrumen yang
tidak valid sebanyak 11 butir soal yaitu nomor 16, 23, 25,29, 30, 32, 33, 34, 36,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
38, 39. Soal tersebut tidak akan diperbarui lagi karena indikator yang diukur
masih terwakili oleh instrumen lainnya, sehingga jumlah instrumen yang valid
untuk variabel prestasi belajar bahasa Indonesia adalah 28 butir soal. Perhitungan
koefisien validitas bahasa Indonesia dapat dilihat pada lampiran 8.
3.6.2 Uji reliabilitas instrumen
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan
hasil yang tetap. Maka, pengertian reliabilitas menunjukan konsistensi
pengukuran yaitu, seberapa konsisten skor tes atau hasil evaluasi dari satu
pengukuran ke pengukuran lain. Tinggi rendahnya reliabilitas akan memengaruhi
validitas Gronlund (dalam Nurgiyantoro 2016:186).
Dalam menghitung reliabilitas instrumen hasil coba tes kemampuan
membaca pemahaman dan tes bahasa Indonesia dilakukan dengan menggunakan
rumus Spearman-Brown karena tipe soal yang digunakan dalam penelitian ini tipe
soal obyektif. Pengujian untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes digunakan
rumus spearman-brown sebagai berikut.
Di mana:
= Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
= Koefisien reliabiltas yang sudah disesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 3.2
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas (r) Interpretasi
0,00 ≤ r < 0,20 Sangat rendah
0,20 ≤ r < 0,40 Rendah
0,40 ≤ r < 0,60 Sedang/ cukup
0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi
0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi
Hasil uji reliabilitas terhadap instrumen penelitian pada sampel sebanyak
23 siswa dengan taraf bebas n-2 dan taraf signikansi 5% maka diperoleh rtabel
(0,279). Hasil perhitungan menunjukan rhitung (r11) sebesar (0,9) untuk tes
kemampuan membaca pemahaman. Harga r11 tersebut terletak pada interval
0,80 termasuk kategori sangat tinggi, sedangkan perhitungan
reliabilitas tes bahasa Indonesia diperoleh harga r11 sebesar 1, sehingga rhitung
>rtabel. Harga r11 tersebut terletak pada interval 0,80 1,00 termasuk kategori
sangat tinggi. Perhitungan koefisien reliabilitas tes kemampuan membaca
pemahaman dan tes bahasa Indonesia dapat dilihat pada lampiran 8 dan
lampiran 9
3.6.3 Daya pembeda dan tingkat kesukaran
Menurut Nurgiyantoro (2016:221) daya beda soal adalah suatu pernyataan
tentang seberapa besar daya sebuah butir soal dapat membedakan kemampuan
antara peserta kelompok tinggi dan kelompok rendah, sedangkan tingkat kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
adalah pernyataan tentang seberapa mudah atau sulit butir soal bagi peserta didik
yang dikenai pengukuran. Perhitungan daya beda dan tingkat kesukaran instrumen
soal kemampuan membaca pemahaman dan soal bahasa Indonesia adalah dengan
rumus:
IDB ITK=
Keterangan:
SA : Jumlah skor kelompok atas
SB : jumlah skor kelompok bawah
IA : Jumlah skor ideal kelompok atas
IB : jumlah skor ideal kelompok bawah
Indeks tingkat kesulitan adalah indeks yang menunjukan seberapa mudah
atau sulit suatu butir soal bagi peserta tes yang diuji (Nurgiyantoro, 2014:218).
Menurut Sundayana (2014:76) tingkat kesukaran adalah keberadaan suatu butir
soal apakah dipandang sukar, sedang, atau mudah dalam mengerjakannya.
Tabel 3.3
Koefisien tingkat kesulitan
Koefisien tingkat kesulitan Interval
0.00-0.30 Sulit
0.40-0.70 Sedang
0.80-1.00 mudah
Tabel 3.4
Koefisien Daya Pembeda
Koefisien Daya Pembeda Keterangan
DP ≤ 0,00 Sangat Jelek
0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Uji tingkat kesukaran dan daya pembeda pada butir soal instrumen tes
kemampuan membaca pemahaman sebanyak 30 butir dan soal bahasa Indonesia
sebanyak 39 butir. Berikut hasil perhitungan tingkat kesukaran dan daya pembeda.
Hasil uji tingkat kesulitan instrumen kemampuan membaca pemahaman
siswa kelas XI IPS 2 SMA Santa Maria Yogyakarta adalah untuk kriteria sukar
sebanyak 1 butir soal yaitu 30. Kemudian untuk kriteria sedang sebanyak 20 yaitu
1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 19,20, 21, 22, 24, 25, 28,29, Sedangkan
kriteria mudah sebanyak 9 butir soal yaitu 3, 6, 12, 16, 17,18, 23, 26,27. Hasil uji
coba tingkat kesulitan tes kemampuan membaca pemahaman dapat dilihat pada
lampiran 11
Hasil uji tingkat kesulitan instrumen bahasa Indonesia siswa kelas XI IPS
2 SMA Santa Maria Yogyakarta adalah untuk kriteria sukar sebanyak 1 butir soal
yaitu 30. Kemudian untuk kriteria sedang sebanyak 30 yaitu 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 10,
11, 13, 14, 15, 18, 19,20, 21, 22, 24, 25, 28,29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39,
sedangkan kriteria mudah sebanyak 8 butir soal yaitu 3, 6, 12, 16, 17, 23, 26,27.
Hasil uji coba tingkat kesulitan bahasa Indonesia dapat dilihat pada lampiran 12
Hasil uji daya beda instrumen kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas XI IPS 2 SMA Santa Maria Yogyakarta adalah untuk kriteria sangat baik
sebanyak 0 butir soal, kriteria baik sebanyak 14 butir soal yaitu 7, 12, 14, 15, 17,
19, 20, 22, 24, 26, 27, 28. Kemudian untuk kategori cukup sebanyak 12 butir soal
yaitu 1, 2, 4, 5, 6, 8, 11, 15, 16,18, 21, 23. Lalu untuk kategori jelek sebanyak 4
butir soal yaitu 13, 25, 29, 30, sedangkan untuk kategori sangat jelek sebanyak 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
butir soal. hasil uji coba daya beda instrumen tes kemampuan membaca
pemahaman dilihat pada lampiran 11
Hasil uji daya beda instrumen bahasa Indonesia siswa kelas XI IPS 2 SMA
Santa Maria Yogyakarta adalah untuk kriteria sangat baik sebanyak 0 butir soal,
kriteria baik sebanyak 17 butir soal yaitu 1, 3, 7, 9, 10, 12, 14, 17, 19, 20, 22, 24,
26, 27, 31, 33, 37. Kemudian untuk kategori cukup sebanyak 17 butir soal yaitu 2,
4, 5, 6, 8, 11, 13, 15, 16, 18, 21, 23, 28, 34, 35, 38, 39. Lalu untuk kategori jelek
sebanyak 5 butir soal yaitu 25, 29, 30, 32, 35, sedangkan untuk kategori sangat
jelek sebanyak 0 butir soal. Hasil uji coba daya beda instrumen tes bahasa
Indonesia dilihat pada lampiran 12
Dari hasil uji coba yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan instrumen tersebut reliabel. Dari 30 soal instrumen uji coba
kemampuan membaca pemahaman hanya dipilih 24 soal dan 28 soal bahasa
Indonesia yang memenuhi syarat uji dan layak untuk digunakan sebagai instrumen
penelitian. Untuk perhitungan lebih jelas dapat dilihat dalam lampiran 13.
3.7 Analisis Data
Analisis data ini akan digunakan untuk menganalisis data penelitian yang
telah didapat melalui data tes kemampuan membaca pemahaman dan tes bahasa
Indonesia. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
statistik deskriptif kuantitatif, analisis akhir korelasi product moment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3.7.1 Analisis statistik deskriptif
Sugiyono (2003:21) statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi
untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis
dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dalam menganalisis data
dengan statistik deskriptif, data yang dianalisis berupa data kuantitatif. Data dalam
penelitian ini berupa skor tes kemampuan membaca pemahaman dan tes bahasa
Indonesia siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta.
Pertanyaan yang disediakan untuk mengetahui tingkat kemampuan
membaca pemahaman dan prestasi belajar bahasa Indonesia adalah tes. Tes
kemampuan membaca pemahaman dan tes bahasa Indonesia, responden hanya
memberi tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat. Untuk mengetahui
hasil tes kemampuan membaca pemahaman dan tes bahasa Indonesia responden,
peneliti akan melakukan penilaian dengan memberikan skor satu (1) jika jawaban
responden benar dan memberikan skor nol (0) untuk jawaban responden yang
salah. Jumlah skor yang benar dari responden menjadi jumlah keseluruhan nilai
responden.
Setelah mengetahui persentase dari kemampuan membaca pemahaman dan
prestasi belajar bahasa Indonesia dalam soal tes, selanjutnya penentuan kriteria
dengan presentase untuk skala empat. Penghitungan tersebut menggunakan teori
Nurgiyantoro (2016:276). Pada tahap ini akan dilakukan penghitungan presentase
tingkat penguasaan terlebih dahulu yaitu dengan rumus (skor responden dibagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
jumlah soal ) x 100%. Kemudian hasil tersebut akan dimasukan dalam interval
tingkat penguasaan sesuai dengan hasil yang diperoleh.
Tabel 3.5
Penentuan Kriteria dengan Penghitungan Persentase untuk Skala Empat
Interval Persentase
Tingkat
Penguasaan
Nilai Ubah Skala Empat
Keterangan 1 – 4 D - A
86 – 100 4 4 Baik Sekali
76 – 85 3 3 Baik
56 – 74 2 2 Cukup
10 – 55 1 1 Kurang
Tabel di atas menyatakan kriteria dari kemampuan membaca pemahaman
dengan skala empat. Dinyatakan baik sekali apabila memiliki interval
persentasenya 86-100%, sedangkan dinyatakan baik apabila memiliki interval
persentasenya 75-85%, dinyatakan cukup apabila persentasenya 56-74%, lalu
dinyatakan kurang apabila persentasenya 10-55 %.
Tabel 3.6
Kategori variabel Kemampuan Membaca Pemahaman
Interval
persentase
tingkat
penguasaan
kategori Frekuensi Persentase
86 – 100 Baik Sekali 7 31%
76 – 85 Baik 4 17%
56 – 75 Cukup 6 26%
10 – 55 Kurang 6 26%
Jumlah 23 100%
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan membaca
pemahaman kelas XI IPS 2 SMA Santa Maria Yogyakarta secara keseluruhan
memperoleh skor rata-rata 68 dengan kategori cukup. Berdasarkan tabel di atas
menunjukan bahwa kemampuan membaca pemahaman kelas XI SMA Santa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Maria, terdapat 31% siswa mempunyai 86%-100% kemampuan membaca
pemahaman, 17% siswa mempunyai 76%-85% kemampuan membaca
pemahaman, 26% siswa mempunyai 56%-75% kemampuan membaca
pemahaman dalam kategori cukup, 26% siswa mempunyai 10%-55% kemampuan
membaca pemahaman dalam kategori kurang.
Tabel 3.7
Kategori variabel Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Interval
presentase
tingkat
penguasaan
kategori Frekuensi Persentase
86 – 100 Baik Sekali 3 13%
76 – 85 Baik 6 26%
56 – 75 Cukup 10 44%
10 – 55 Kurang 4 17%
Jumlah 23 100%
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa prestasi belajar bahasa Indonesia
kelas XI IPS 2 SMA Santa Maria Yogyakarta secara keseluruhan memperoleh
skor rata-rata 68 dengan kategori cukup. Berdasarkan tabel di atas menunjukan
bahwa prestasi belajar bahasa Indonesia kelas XI SMA Santa Maria, terdapat13%
siswa mempunyai 86%-100% prestasi belajar bahasa Indonesia, 26% siswa
mempunyai 76%-85% prestasi belajar bahasa Indonesia, 44% siswa mempunyai
56%-75% prestasi belajar bahasa Indonesia dalam kategori cukup, 17% siswa
mempunyai 10%-55% prestasi belajar bahasa Indonesia dalam kategori kurang.
3.8 Analisis Akhir
Teknik pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
korelasi product moment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
3.8.1 Korelasi product moment
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik korelasi Product
Moment untuk mencari dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel
(Sugiyono, 2003:212). Analisis data ini digunakan untuk menghubungkan kedua
nilai antara variabel X (tes kemampuan membaca pemahaman) dan variabel Y
(prestasi belajar bahasa indonesia) dengan menggunakan korelasi product
moment, untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan pada kedua variabel
tersebut. Pengujian korelasi ini menggunakan SPSS for windows 23. Selanjutnya
memberikan penafsiran terhadap angka koefisien korelasi dan untuk menentukan
kuat rendahnya hubungan antar variabel, dapat menggunakan pedoman kategori
untuk interpretasi koefesien pada tabel berikut.
Keeratan korelasi menurut Sugiyono (2003:216) dapat dikelompokan sebagai
berikut:
Tabel 3.8
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi
Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
3.8.2 Uji hipotesis
Langkah terakhir dari analisis data yaitu melakukan uji hipotesis yang
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dipercaya anatara variabel terikat dan variabel bebas. Hipotesis dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
Ha : ρ > 0
Artinya terdapat hubungan positif antara kemampuan membaca pemahaman
dengan prestasi belajar bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan deskripsi data, analisis data, dan pembahasan.
Berikut ini uraian mengenai hal tersebut.
4.1 Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Santa Maria Yogyakarta. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta. Populasi
dalam penelitian ini berjumlah 92 siswa, namun yang dijadikan sampel berjumlah
50 siswa. rincian subjek sebagai berikut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara
kemampuan membaca pemahaman dengan prestasi belajar bahasa Indonesia kelas
XI SMA Santa Maria Yogyakarta. Variabel dalam penelitian ini adalah
kemampuan membaca pemahaman (X) dan prestasi belajar bahasa Indonesia (Y).
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dianalisis data beserta
pembahasannya akan dipaparkan dalam Bab IV ini. Uji instrumen telah dilakukan
dengan cara expert judgment (Penilaian ahli) terlebih dahulu, setelah divalidasi ke
ahli instrumen diujicobakan ke subjek diluar subjek penelitian sebagai data. Uji
coba instrumen dilakukan untuk mengetahui butir soal yang layak dan tidak layak
digunakan untuk pengambilan data. Analisis data uji coba instrumen tersebut
digunakan uji validitas dan reliabilitas. Setelah diperoleh instrumen yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
atau valid maka langkah berikutnya adalah pengambilan data kemampuan
membaca pemahaman dan prestasi belajar bahasa Indonesia.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data kemampuan membaca
pemahaman yang berupa tes pilihan ganda yang berjumlah 24 butir soal. Skor
dihitung dengan cara memberi nilai 1 untuk butir soal jawaban benar dan nilai 0
untuk jawaban salah. Untuk tes bahasa Indonesia juga menggunakan soal pilihan
ganda yang berjumlah 28 butir soal. Skor dihitung dengan cara memberi nilai 1
untuk butir soal jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah.
Setelah selesai melakukan penelitian, maka data yang telah terkumpul direkap
dan dianalisis dengan metode analisis statistik deskriptif kuantitatif dan pengujian
hipotesis (korelasi Product moment).
4.2 Analisis Data
Deskriptif data yang akan dipaparkan penelitian ini meliputi deskriptif
kemampuan membaca pemahaman dan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa
kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta. Berikut ini merupakan hasil gambaran
kondisi pada setiap variabel.
4.2.1 Deskripsi Variabel Kemampuan Membaca Pemahaman
Indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan membaca
pemahaman dalam penelitian ini ialah: (1) memahami arti kata-kata sesuai
penggunaan dalam wacana; (2) mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan
antar hubungan bagian-bagiannya; (3) mengidentifikasi pokok-pokok pikiran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
terungkap dalam wacana; (4) mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana. Instrumen tes kemampuan
membaca pemahaman berjumlah 24 soal berupa pilihan ganda. Penilaian yang
digunakan dengan memberikan nilai 1 untuk butir soal yang jawabannya benar
dan nilai 0 untuk butir soal yang jawabannya salah. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan membaca kelas XI SMA Santa Maria
Yogyakarta secara keseluruhan memperoleh skor rata-rata 56 dengan kategori
cukup. Skor tertinggi kemampuan membaca pemahaman adalah 79. Kemudian
skor terendah kemampuan membaca pemahaman adalah 38.
Perhitungan data hasil penelitian secara rinci deskriptif untuk kemampuan
membaca pemahaman dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.1
Distribusi skor variabel kemampuan membaca pemahaman kelas XI
SMA Santa Maria Yogyakarta
Interval
persentase
tingkat
penguasaan
Kategori Frekuensi Persentase (%)
86-100 Baik sekali 0 0
76-85 Baik 1 2%
56-75 Cukup 27 54%
10-55 kurang 22 40%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan tabel 4.1menunjukan bahwa kemampuan membaca
pemahaman siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta, terdapat 0 siswa (0%)
mempunyai kemampuan membaca pemahaman dalam kategori baik sekali.
Kategori baik sekali dengan persentase 0% mengindikasikan bahwa sebagian
besar siswa menguasai 86%-100% kemampuan membaca pemahaman, yang
meliputi siswa dapat memahami arti kata-kata sesuai penggunaan dalam wacana,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
siswa mampu mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan antar hubungan
bagian-bagiannya, siswa mampu mengidentifikasi pokok-pokok pikiran yang
terungkap dalam wacana, siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana.
Terdapat 1 siswa (2%) mempunyai kemampuan membaca pemahaman
dalam kategori baik. Kategori baik dengan persentase 2% mengindikasikan bahwa
sebagian besar siswa menguasai 76%-85% kemampuan membaca pemahaman
yang meliputi siswa dapat memahami arti kata-kata sesuai penggunaan dalam
wacana, siswa mampu mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan antar
hubungan bagian-bagiannya, siswa mampu mengidentifikasi pokok-pokok pikiran
yang terungkap dalam wacana, siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana. Selain itu, masih
terdapat 27 siswa (54%) mempunyai kemampuan membaca pemahaman dalam
kategori cukup. Kategori dengan persentase 54% mengindikasikan bahwa
sebagian besar siswa menguasai 56%-75% kemampuan membaca pemahaman,
yang meliputi siswa dapat memahami arti kata-kata sesuai penggunaan dalam
wacana, siswa mampu mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan antar
hubungan bagian-bagiannya, siswa mampu mengidentifikasi pokok-pokok pikiran
yang terungkap dalam wacana, siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana. Untuk karegori kurang
terdapat 22 siswa (40%). Kategori dengan persentase 40% mengindikasikan
bahwa sebagian besar siswa menguasai 10%-55% kemampuan membaca
pemahaman, yang meliputi siswa dapat memahami arti kata-kata sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
penggunaan dalam wacana, siswa mampu mengidentifikasi susunan organisasi
wacana dan antar hubungan bagian-bagiannya, siswa mampu mengidentifikasi
pokok-pokok pikiran yang terungkap dalam wacana, siswa mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana.
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat disimpulkan bahwa subjek dalam
penelitian yaitu siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki
kemampuan membaca pemahaman dalam kategori cukup dengan persentase 54%
(27 siswa), yang berarti 54% siswa telah menguasai 56%-75% kemampuan
membaca pemahaman yang meliputi siswa dapat memahami arti kata-kata sesuai
penggunaan dalam wacana, siswa mampu mengidentifikasi susunan organisasi
wacana dan antar hubungan bagian-bagiannya, siswa mampu mengidentifikasi
pokok-pokok pikiran yang terungkap dalam wacana, siswa mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana.
Variabel kemampuan membaca pemahaman dapat dijelaskan secara detail
dengan mendeskripsikan tiap-tiap indikator sebagai berikut.
1. Memahami arti kata-kata sesuai penggunaan dalam wacana.
Gambaran tentang memahami arti kata-kata sesuai penggunaan dalam wacana
berdasarkan hasil penelitian ditunjukan dalam tabel 4.2
Tabel 4.2
Skor Indikator memahami arti kata-kata sesuai penggunaan dalam wacana
Pada siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta
Interval
persentase
tingkat
penguasaan
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
86-100 Baik sekali 2 4%
76-85 Baik 0 0%
56-75 Cukup 28 56%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
10-55 kurang 20 40%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam
memahami arti kata-kata sesuai penggunaan dalam wacana dalam kategori baik
sekali sebanyak 2 siswa (4%), dengan arti sebesar 4% siswa telah menguasai
86%-100% kemampuan membaca pemahaman pada indikator memahami arti
kata-kata sesuai penggunaan dalam wacana. Kemudian, untuk kategori baik
sebanyak 0 siswa (0%), dengan arti 0% siswa menguasai 76%-85% kemampuan
membaca pemahaman siswa pada indikator memahami arti kata-kata sesuai
penggunaan dalam wacana. Kategori cukup sebanyak 28 siswa (56%), dengan arti
56% siswa menguasai 56%-75% kemampuan membaca pemahaman siswa pada
indikator memahami arti kata-kata sesuai penggunaan dalam wacana. Lalu, untuk
kategori kurang 20 siswa (40%), berarti 40% siswa menguasai 10%-55%
kemampuan membaca pemahaman siswa pada indikator memahami arti kata-kata
sesuai penggunaan dalam wacana.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
membaca pemahaman siswa pada indikator memahami arti kata-kata sesuai
penggunaan dalam wacana memiliki kategori cukup sebanyak 28 siswa (56%),
berarti sebesar 56% siswa menguasai 56%-75% kemampuan membaca
pemahaman pada indikator memahami arti kata-kata sesuai penggunaan dalam
wacana.
2. Mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan antar hubungan bagian-
bagiannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Gambaran tentang hasil penelitian pada indikator mengenai mengidentifikasi
susunan organisasi dan antar hubungan bagian-bagiannya ditunjukan dalam tabel
4.3
Tabel 4.3
Skor variabel kemampuan membaca pemahaman indikator
Mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan antar hubungan bagian-
bagiannya
Pada siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta
Interval
persentase
tingkat
penguasaan
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
86-100 Baik sekali 6 12%
76-85 Baik 14 28%
56-75 Cukup 19 38%
10-55 kurang 11 22%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam dalam
mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan antar hubungan bagian-
bagiannya kategori baik sekali sebanyak 6 siswa (12%), dengan arti sebesar 12%
siswa telah menguasai 86%-100% kemampuan membaca pemahaman pada
indikator mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan antar hubungan bagian-
bagiannya . Kemudian, untuk kategori baik sebanyak 14 siswa (28%), dengan arti
28% siswa menguasai 76%-85% kemampuan membaca pemahaman siswa pada
indikator mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan antar hubungan bagian-
bagiannya. Kemudian kategori cukup sebanyak 19 siswa (38%), dengan arti 38%
siswa menguasai 56%-75% kemampuan membaca pemahaman siswa pada
indikator mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan antar hubungan bagian-
bagiannya. Lalu, untuk kategori kurang 11 siswa (22%), berarti 22% siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
menguasai 10%-55% kemampuan membaca pemahaman siswa pada indikator
mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan antar hubungan bagian-
bagiannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
membaca pemahaman siswa pada indikator mengidentifikasi susunan organisasi
wacana dan antar hubungan bagian-bagiannya memiliki kategori cukup sebanyak
19 siswa (38%), berarti sebesar 38% siswa menguasai 56%-75% kemampuan
membaca pemahaman pada indikator mengidentifikasi susunan organisasi wacana
dan antar hubungan bagian-bagiannya.
3. Mengidentifikasi pokok-pokok pikiran yang terungkap dalam wacana
Gambaran tentang hasil penelitian pada indikator mengenai mengidentifikasi
pokok-pokok pikiran yang terungkap dalam wacana ditunjukan dalam tabel 4.4
Tabel 4.4
Skor variabel kemampuan membaca pemahaman indikator
Mengidentifikasi pokok-pokok pikiran yang terungkap dalam wacana
Pada siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta
Interval
persentase
tingkat
penguasaan
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
86-100 Baik sekali 4 8%
76-85 Baik 0 0%
56-75 Cukup 34 68%
10-55 kurang 12 24%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam dalam
mengidentifikasi pokok-pokok pikiran yang terungkap dalam wacana kategori
baik sekali sebanyak 4 siswa (8%), dengan arti sebesar 8% siswa telah menguasai
86%-100% kemampuan membaca pemahaman pada indikator mengidentifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
pokok-pokok pikiran yang terungkap dalam wacana. Kemudian, untuk kategori
baik sebanyak 0 siswa (0%), dengan arti 0% siswa menguasai 76%-85%
kemampuan membaca pemahaman siswa pada indikator mengidentifikasi pokok-
pokok pikiran yang terungkap dalam wacana. Kemudian kategori cukup sebanyak
34 siswa (68%), dengan arti 68% siswa menguasai 56%-75% kemampuan
membaca pemahaman siswa pada indikator mengidentifikasi pokok-pokok pikiran
yang terungkap dalam wacana. Lalu, untuk kategori kurang 12 siswa (24%),
berarti 24% siswa menguasai 10%-55% kemampuan membaca pemahaman siswa
pada indikator mengidentifikasi pokok-pokok pikiran yang terungkap dalam
wacana.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
membaca pemahaman siswa pada indikator mengidentifikasi pokok-pokok pikiran
yang terungkap dalam wacana memiliki kategori cukup sebanyak 34 siswa (68%),
berarti sebesar 68% siswa menguasai 56%-75% kemampuan membaca
pemahaman pada indikator mengidentifikasi pokok-pokok pikiran yang terungkap
dalam wacana.
4. Mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit
terdapat dalam wacana
Gambaran tentang hasil penelitian pada indikator mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana
ditunjukan dalam tabel 4.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 4.5
Skor variabel kemampuan membaca pemahaman indikator
mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit
terdapat dalam wacana
Pada siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta
Interval
persentase
tingkat
penguasaan
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
86-100 Baik sekali 0 0%
76-85 Baik 0 0%
56-75 Cukup 8 16%
10-55 kurang 42 84%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam dalam
mengidentifikasi pokok-pokok pikiran yang terungkap dalam wacana kategori
baik sekali sebanyak 0 siswa (0%), dengan arti sebesar 0% siswa telah menguasai
86%-100% kemampuan membaca pemahaman pada indikator mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana.
Kemudian, untuk kategori baik sebanyak 0 siswa (0%), dengan arti 0% siswa
menguasai 76%-85% kemampuan membaca pemahaman siswa pada indikator
mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit
terdapat dalam wacana. Lalu, untuk kategori cukup sebanyak 8 siswa (16%),
dengan arti 16% siswa menguasai 56%-75% kemampuan membaca pemahaman
siswa pada indikator mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya
secara eksplisit terdapat dalam wacana. Lalu, untuk kategori kurang 42 siswa
(84%), berarti 84% siswa menguasai 10%-55% kemampuan membaca
pemahaman siswa pada indikator indikator mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
membaca pemahaman siswa pada indikator mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana memiliki
kategori kurang sebanyak 42 siswa (84%), berarti sebesar 84% siswa menguasai
56%-75% kemampuan membaca pemahaman pada indikator mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana.
4.2.2 Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Indikator yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar bahasa
Indonesia dalam penelitian ini ialah bidang pengetahuan dan pemahaman
berdasarkan pada kompetensi dasar meliputi: kompetensi dasar (1.1) menemukan
pokok-pokok isi sambutan/khotbah yang didengar; (1.2) merangkum isi
pembicaraan dalam wawancara; (2.2) menjelaskan hasil wawancara tentang
tanggapan narasumber terhadap orang tertentu; (3.1) menemukan perbedaan
paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif; (4.1) menulis
proposal untuk berbagai keperluan; (4.2) menulis surat dagang dan surat kuasa
(4.3) melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan catatan kaki; (5.1)
mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada
pementasan drama; (7.1) menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat;
(7.2) menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel
indonesia/terjemahan; (8.2) mengaplikasikan prinsip-prinsip penulisan resensi.
Data hasil penelitian menunjukan bahwa prestasi belajar bahasa Indonesia siswa
kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta secara keseluruhan memperoleh skor rata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
rata 53dengan kategori kurang, Skor tertinggi 75. Kemudian skor terendah belajar
bahasa Indonesia adalah 32.
Perhitungan data deskriptif hasil penelitian secara rinci untuk variabel
prestasi belajar bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.6
Skor variabel prestasi belajar bahasa Indonesia
Pada siswa kelas XI SMA Santa Maria
Interval
persentase
tingkat
penguasaan
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
86-100 Baik sekali 0 0%
76-85 Baik 0 0%
56-75 Cukup 26 52%
10-55 kurang 24 48%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa secara umum siswa kelas XI
SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki prestasi belajar bahasa Indonesia pada
kategori baik sekali sebanyak 0 siswa (0%) yang berarti sebanyak 0% siswa telah
menguasai 86%-100% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: kompetensi dasar
(1.1) menemukan pokok-pokok isi sambutan/khotbah yang didengar; (1.2)
merangkum isi pembicaraan dalam wawancara; (2.2) menjelaskan hasil
wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap orang tertentu; (3.1)
menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca
intensif; (4.1) menulis proposal untuk berbagai keperluan; (4.2) menulis surat
dagang dan surat kuasa (4.3) melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan
catatan kaki; (5.1) mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dan konflik pada pementasan drama; (7.1) menemukan unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik hikayat; (7.2) menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel
indonesia/terjemahan; (8.2) mengaplikasikan prinsip-prinsip penulisan resensi.
Kategori baik sebanyak 0 siswa (0%) yang berarti sebanyak 0% siswa
telah menguasai 76%-85% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: kompetensi
dasar (1.1) menemukan pokok-pokok isi sambutan/khotbah yang didengar; (1.2)
merangkum isi pembicaraan dalam wawancara; (2.2) menjelaskan hasil
wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap orang tertentu; (3.1)
menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca
intensif; (4.1) menulis proposal untuk berbagai keperluan; (4.2) menulis surat
dagang dan surat kuasa (4.3) melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan
catatan kaki; (5.1) mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog,
dan konflik pada pementasan drama; (7.1) menemukan unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik hikayat; (7.2) menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel
indonesia/terjemahan; (8.2) mengaplikasikan prinsip-prinsip penulisan resensi.
Kategori cukup sebanyak 26 siswa (52%) yang berarti sebanyak 52%
siswa telah menguasai 56%-75% belajar bahasa Indonesia yang meliputi:
kompetensi dasar (1.1) menemukan pokok-pokok isi sambutan/khotbah yang
didengar; (1.2) merangkum isi pembicaraan dalam wawancara; (2.2) menjelaskan
hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap orang tertentu; (3.1)
menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca
intensif; (4.1) menulis proposal untuk berbagai keperluan; (4.2) menulis surat
dagang dan surat kuasa (4.3) melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
catatan kaki; (5.1) mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog,
dan konflik pada pementasan drama; (7.1) menemukan unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik hikayat; (7.2) menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel
indonesia/terjemahan; (8.2) mengaplikasikan prinsip-prinsip penulisan resensi.
Sedangkan, Kategori kurang sebanyak 24 siswa (48%) yang berarti sebanyak 48%
siswa telah menguasai 10%-55% belajar bahasa Indonesia yang meliputi:
kompetensi dasar (1.1) menemukan pokok-pokok isi sambutan/khotbah yang
didengar; (1.2) merangkum isi pembicaraan dalam wawancara; (2.2) menjelaskan
hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap orang tertentu; (3.1)
menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca
intensif; (4.1) menulis proposal untuk berbagai keperluan; (4.2) menulis surat
dagang dan surat kuasa (4.3) melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan
catatan kaki; (5.1) mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog,
dan konflik pada pementasan drama; (7.1) menemukan unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik hikayat; (7.2) menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel
indonesia/terjemahan; (8.2) mengaplikasikan prinsip-prinsip penulisan resensi.
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa subyek dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki
prestasi belajar bahasa Indonesia dalam kategori cukup yaitu sebesar 52% (26
siswa) mampu menguasai 56%-75% belajar bahasa Indonesia yang meliputi:
siswa mampu menuliskan pokok-pokok isi sambutan ke dalam beberapa kalimat
dan siswa mampu mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara:
kompetensi dasar (1.1) menemukan pokok-pokok isi sambutan/khotbah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
didengar; (1.2) merangkum isi pembicaraan dalam wawancara; (2.2) menjelaskan
hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap topik tertentu; (3.1)
menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca
intensif; (4.1) menulis proposal untuk berbagai keperluan; (4.2) menulis surat
dagang dan surat kuasa (4.3) melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan
catatan kaki; (5.1) mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog,
dan konflik pada pementasan drama; (7.1) menemukan unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik hikayat; (7.2) menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel
indonesia/terjemahan; (8.2) mengaplikasikan prinsip-prinsip penulisan resensi.
Variabel prestasi belajar bahasa Indonesia dapat dilihat lagi secara lebih detail
dengan mendeskripsikan tiap-tiap indikator sebagai berikut:
1. Kompetensi Dasar 1.1 dan 1.2
Gambaran tentang indikator menuliskan pokok-pokok isi sambutan ke dalam
beberapa kalimat, mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara: siapa
yang diwawancarai dan siapa yang mewawancarai serta apa isi pembicaraannya,
dan merangkum seluruh isi pembicaraan dalam beberapa kalimat pada belajar
bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7
Skor variabel prestasi belajar bahasa Indonesia KD 1.1 dan KD 1.2
Pada siswa kelas XI SMA Santa Maria
Interval
persentase
tingkat
penguasaan
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
86-100 Baik sekali 18 36%
76-85 Baik 0 0%
56-75 Cukup 16 32%
10-55 kurang 16 32%
Jumlah 50 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa secara umum siswa kelas XI
SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki prestasi belajar bahasa Indonesia pada
kategori baik sekali sebanyak 18 siswa (36%) yang berarti sebanyak 36% siswa
telah menguasai 86%-100% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: siswa mampu
menuliskan pokok-pokok isi sambutan ke dalam beberapa kalimat dan siswa
mampu mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara: siapa yang
mewawancarai dan siapa yang diwawancarai serta apa isi pembicaraannya pada
KD 1.1 menemukan pokok-pokok isi sambutan/khotbah yang didengar dan KD
1.2 merangkum isi pembicaraan dalam wawancara.
Kategori baik sebanyak 0 siswa (0%) yang berarti sebanyak 0% siswa
telah menguasai 76%-85% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: siswa mampu
menuliskan pokok-pokok isi sambutan ke dalam beberapa kalimat dan siswa
mampu mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara: siapa yang
mewawancarai dan siapa yang diwawancarai serta apa isi pembicaraannya pada
KD 1.1 menemukan pokok-pokok isi sambutan/khotbah yang didengar dan KD
1.2 merangkum isi pembicaraan dalam wawancara. Kemudian, Kategori cukup
sebanyak 16 siswa (32%) yang berarti sebanyak 32% siswa telah menguasai 56%-
75% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: siswa mampu menuliskan pokok-
pokok isi sambutan ke dalam beberapa kalimat dan siswa mampu mencatat
pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara: siapa yang mewawancarai dan
siapa yang diwawancarai serta apa isi pembicaraannya pada KD 1.1 menemukan
pokok-pokok isi sambutan/khotbah yang didengar dan KD 1.2 merangkum isi
pembicaraan dalam wawancara, sedangkan kategori kurang sebanyak 16 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
(32%) yang berarti sebanyak 32% siswa telah menguasai 10%-55% belajar bahasa
Indonesia yang meliputi: siswa mampu menuliskan pokok-pokok isi sambutan ke
dalam beberapa kalimat dan siswa mampu mencatat pokok-pokok pembicaraan
dalam wawancara: siapa yang mewawancarai dan siapa yang diwawancarai serta
apa isi pembicaraannya pada KD 1.1 menemukan pokok-pokok isi
sambutan/khotbah yang didengar dan KD 1.2 merangkum isi pembicaraan dalam
wawancara.
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa subyek dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki
prestasi belajar bahasa Indonesia dalam kategori baik sekali yaitu sebesar 36% (18
siswa) mampu menguasai 86%-100% belajar bahasa Indonesia yang meliputi:
siswa mampu menuliskan pokok-pokok isi sambutan ke dalam beberapa kalimat
dan siswa mampu mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara: siapa
yang mewawancarai dan siapa yang diwawancarai serta apa isi pembicaraannya
pada KD 1.1 menemukan pokok-pokok isi sambutan/khotbah yang didengar dan
KD 1.2 merangkum isi pembicaraan dalam wawancara.
2. Kompetensi Dasar 2.2
Gambaran tentang indikator mencatat pokok-pokok hasil wawancara topik
tertentu pada belajar bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 4.8
Skor variabel prestasi belajar bahasa Indonesia KD 2.2
Pada siswa kelas XI SMA Santa Maria
Interval
persentase
tingkat
penguasaan
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
86-100 Baik sekali 40 80%
76-85 Baik 0 0%
56-75 Cukup 0 0%
10-55 kurang 10 20%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa secara umum siswa kelas XI
SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki prestasi belajar bahasa Indonesia pada
kategori baik sekali sebanyak 40 siswa (80%) yang berarti sebanyak 80% siswa
telah menguasai 86%-100% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: siswa mampu
mencatat pokok-pokok hasil wawancara topik tertentu pada KD 2.2 menjelaskan
hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap topik tertentu.
Kategori baik sebanyak 0 siswa (0%) yang berarti sebanyak 0% siswa
telah menguasai 76%-85% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: siswa mampu
mencatat pokok-pokok hasil wawancara topik tertentu pada KD 2.2 menjelaskan
hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap topik tertentu.
Kemudian, Kategori cukup sebanyak 0 siswa (0%) yang berarti sebanyak 0%
siswa telah menguasai 56%-75% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: siswa
mampu mencatat pokok-pokok hasil wawancara topik tertentu pada KD 2.2
menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap topik
tertentu. Kategori kurang sebanyak 10 siswa (20%) yang berarti sebanyak 20%
siswa telah menguasai 10%-55% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
mampu mencatat pokok-pokok hasil wawancara topik tertentu pada KD 2.2
menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap topik
tertentu.
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa subyek dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki
prestasi belajar bahasa Indonesia dalam kategori baik sekali yaitu sebesar 80% (40
siswa) mampu menguasai 86%-100% belajar bahasa Indonesia yang meliputi:
siswa mampu mencatat pokok-pokok hasil wawancara topik tertentu pada KD 2.2
menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap topik
tertentu.
3. Kompetensi Dasar 3.1
Gambaran tentang indikator menemukan kalimat yang mengandung gagasan
utama pada paragraf, menemukan kalimat penjelas yang mendukung, menemukan
paragraf induktif dan deduktif pada belajar bahasa Indonesia dapat dilihat pada
tabel 4.9
Tabel 4.9
Skor variabel prestasi belajar bahasa Indonesia KD 3.1
Pada siswa kelas XI SMA Santa Maria
Interval
persentase
tingkat
penguasaan
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
86-100 Baik sekali 6 12%
76-85 Baik 11 22%
56-75 Cukup 9 18%
10-55 kurang 24 48%
Jumlah 50 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa secara umum siswa kelas XI
SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki prestasi belajar bahasa Indonesia pada
kategori baik sekali sebanyak 6 siswa (12%) yang berarti sebanyak 12% siswa
telah menguasai 86%-100% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: menemukan
kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf, menemukan kalimat
penjelas yang mendukung, menemukan paragraf induktif dan deduktif pada KD
3.1 Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan
membaca intensif. Kategori baik sebanyak 11 siswa (22%) yang berarti sebanyak
22% siswa telah menguasai 76%-85% belajar bahasa Indonesia yang meliputi:
menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf, menemukan
kalimat penjelas yang mendukung, menemukan paragraf induktif dan deduktif
pada KD 3.1 Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui
kegiatan membaca intensif. Kemudian, Kategori cukup sebanyak 9 siswa (18%)
yang berarti sebanyak 18% siswa telah menguasai 56%-75% belajar bahasa
Indonesia yang meliputi: menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama
pada paragraf, menemukan kalimat penjelas yang mendukung, menemukan
paragraf induktif dan deduktif pada KD 3.1 Menemukan perbedaan paragraf
induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif. Kategori kurang
sebanyak 24 siswa (48%) yang berarti sebanyak 48% siswa telah menguasai 10%-
55% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: menemukan kalimat yang
mengandung gagasan utama pada paragraf, menemukan kalimat penjelas yang
mendukung, menemukan paragraf induktif dan deduktif pada KD 3.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca
intensif.
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa subyek dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki
prestasi belajar bahasa Indonesia dalam kategori kurang yaitu sebesar 48%
(24 siswa) mampu menguasai 10%-55% belajar bahasa Indonesia yang meliputi:
menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf, menemukan
kalimat penjelas yang mendukung, menemukan paragraf induktif dan deduktif
pada KD 3.1 Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui
kegiatan membaca intensif.
4. Kompetensi Dasar 4.1, 4.2, dan 4.3
Gambaran tentang indikator mengidentifikasi komponen atau unsur-unsur
proposal, menulis surat perjanjian jual-beli dan surat kuasa sesuai dengan
keperluan, menentukan topik atau gagasan yang akan dikembangkan dalam karya
tulis (berdasarkan pengamatan atau penelitian), menyunting karya tulis yang
dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki karya sendiri atau karya teman
berdasarkan struktur kalimat dan EBI pada belajar bahasa Indonesia dapat dilihat
pada tabel 4.10
Tabel 4.10
Skor variabel prestasi belajar bahasa Indonesia KD 4.1, 4.2, dan 4.2
Pada siswa kelas XI SMA Santa Maria
Interval
persentase
tingkat
penguasaan
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
86-100 Baik sekali 0 0%
76-85 Baik 0 0%
56-75 Cukup 14 28%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
10-55 kurang 36 72%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan hasil data penelitian tabel 4.10 menunjukkan bahwa secara
umum siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki prestasi belajar
bahasa Indonesia pada kategori baik sekali sebanyak 0 siswa (0%) yang berarti
sebanyak 0% siswa telah menguasai 86%-100% belajar bahasa Indonesia yang
meliputi: siswa mampu mengidentifikasi komponen atau unsur-unsur proposal,
siswa mampu menulis surat perjanjian jual-beli dan surat kuasa sesuai dengan
keperluan, siswa mampu menentukan topik atau gagasan yang akan
dikembangkan dalam karya tulis (berdasarkan pengamatan atau penelitian), siswa
mampu menyunting karya tulis yang dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki
karya sendiri atau karya teman berdasarkan struktur kalimat dan EBI pada KD
4.1 Menulis proposal untuk berbagai keperluan, KD 4.2 Menulis surat dagang
dan surat kuasa, KD 4.3 Melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan catatan
kaki. Kategori baik sebanyak 0 siswa (0%) yang berarti sebanyak 0% siswa telah
menguasai 76%-85% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: siswa mampu
mengidentifikasi komponen atau unsur-unsur proposal, siswa mampu menulis
surat perjanjian jual-beli dan surat kuasa sesuai dengan keperluan, siswa mampu
menentukan topik atau gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis
(berdasarkan pengamatan atau penelitian), siswa mampu menyunting karya tulis
yang dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki karya sendiri atau karya teman
berdasarkan struktur kalimat dan EBI pada KD 4.1 Menulis proposal untuk
berbagai keperluan, KD 4.2 Menulis surat dagang dan surat kuasa, KD 4.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan catatan kaki. Kemudian,
Kategori cukup sebanyak 14 siswa (28%) yang berarti sebanyak 28% siswa telah
menguasai 56%-75% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: siswa mampu
mengidentifikasi komponen atau unsur-unsur proposal, siswa mampu menulis
surat perjanjian jual-beli dan surat kuasa sesuai dengan keperluan, siswa mampu
menentukan topik atau gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis
(berdasarkan pengamatan atau penelitian), siswa mampu menyunting karya tulis
yang dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki karya sendiri atau karya teman
berdasarkan struktur kalimat dan EBI pada KD 4.1 Menulis proposal untuk
berbagai keperluan, KD 4.2 Menulis surat dagang dan surat kuasa, KD 4.3
Melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan catatan kaki. Kategori kurang
sebanyak 36 siswa (72%) yang berarti sebanyak 72% siswa telah menguasai 10%-
55% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: siswa mampu mengidentifikasi
komponen atau unsur-unsur proposal, siswa mampu menulis surat perjanjian jual-
beli dan surat kuasa sesuai dengan keperluan, siswa mampu menentukan topik
atau gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis (berdasarkan
pengamatan atau penelitian), siswa mampu menyunting karya tulis yang
dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki karya sendiri atau karya teman
berdasarkan struktur kalimat dan EBI pada KD 4.1 Menulis proposal untuk
berbagai keperluan, KD 4.2 Menulis surat dagang dan surat kuasa, KD 4.3
Melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan catatan kaki.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa subjek dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
prestasi belajar bahasa Indonesia dalam kategori kurang yaitu sebesar 72% (36
siswa) mampu menguasai 10%-55% belajar bahasa Indonesia yang meliputi:
siswa mampu mengidentifikasi komponen atau unsur-unsur proposal, siswa
mampu menulis surat perjanjian jual-beli dan surat kuasa sesuai dengan
keperluan, siswa mampu menentukan topik atau gagasan yang akan
dikembangkan dalam karya tulis (berdasarkan pengamatan atau penelitian), siswa
mampu menyunting karya tulis yang dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki
karya sendiri atau karya teman berdasarkan struktur kalimat dan EBI pada KD
4.1 Menulis proposal untuk berbagai keperluan, KD 4.2 Menulis surat dagang
dan surat kuasa, KD 4.3 Melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan catatan
kaki.
5. Kompetensi Dasar 5.1
Gambaran tentang indikator menentukan konflik dengan menunjukkan data
yang mendukung pada belajar bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.11
Tabel 4.11
Skor variabel prestasi belajar bahasa Indonesia KD 5.1
Pada siswa kelas XI SMA Santa Maria
Interval
persentase
tingkat
penguasaan
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
86-100 Baik sekali 20 40%
76-85 Baik 0 0%
56-75 Cukup 0 0%
10-55 kurang 30 60%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan hasil data penelitian tabel 4.11 menunjukkan bahwa secara
umum siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
bahasa Indonesia pada kategori baik sekali sebanyak 20 siswa (20%) yang berarti
sebanyak 20% siswa telah menguasai 86%-100% belajar bahasa Indonesia yang
meliputi: siswa mampu menentukan konflik dengan menunjukkan data yang
mendukung pada KD 5.1 Mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya,
dialog, dan konflik pada pementasan drama. Kategori baik sebanyak 0 siswa
(0%) yang berarti sebanyak 0% siswa telah menguasai 76%-85% belajar bahasa
Indonesia yang meliputi: siswa mampu menentukan konflik dengan menunjukkan
data yang mendukung pada KD 5.1 Mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan
perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama. Kemudian, Kategori
cukup sebanyak 0 siswa (0%) yang berarti sebanyak 0% siswa telah menguasai
56%-75% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: siswa mampu menentukan
konflik dengan menunjukkan data yang mendukung pada KD 5.1
Mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada
pementasan drama. Kategori kurang sebanyak 30 siswa (60%) yang berarti
sebanyak 60% siswa telah menguasai 10%-55% belajar bahasa Indonesia yang
meliputi: siswa mampu menentukan konflik dengan menunjukkan data yang
mendukung pada KD 5.1 Mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya,
dialog, dan konflik pada pementasan drama.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa subjek dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki
prestasi belajar bahasa Indonesia dalam kategori kurang yaitu sebesar 60% (30
siswa) mampu menguasai 10%-55% belajar bahasa Indonesia yang meliputi:
siswa mampu menentukan konflik dengan menunjukkan data yang mendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
pada KD 5.1 Mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan
konflik pada pementasan drama.
6. Kompetensi Dasar 7.1 dan 7.2
Gambaran tentang indikator mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk
karya sastra lama , menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik (alur, tema,
penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) novel Indonsia pada belajar bahasa
Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.12
Tabel 4.12
Skor variabel prestasi belajar bahasa Indonesia KD 7.1 dan KD 7.2
Pada siswa kelas XI SMA Santa Maria
Interval
persentase
tingkat
penguasaan
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
86-100 Baik sekali 0 0%
76-85 Baik 0 0%
56-75 Cukup 17 34%
10-55 kurang 33 66%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan hasil data penelitian tabel 4.12 menunjukkan bahwa secara
umum siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki prestasi belajar
bahasa Indonesia pada kategori baik sekali sebanyak 0 siswa (0%) yang berarti
sebanyak 0% siswa telah menguasai 86%-100% belajar bahasa Indonesia yang
meliputi: siswa mampu mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra
lama , siswa mampu menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik (alur,
tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) novel Indonsia pada KD 7.1
Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, KD 7.2 Menganalisis
unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan. Kategori baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
sebanyak 0 siswa (0%) yang berarti sebanyak 0% siswa telah menguasai 76%-
85% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: siswa mampu mengidentifikasi ciri
hikayat sebagai bentuk karya sastra lama , siswa mampu menganalisis unsur-unsur
ekstrinsik dan intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan
amanat) novel Indonsia pada KD 7.1 Menemukan unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik hikayat, KD 7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik
novel Indonesia/terjemahan. Kemudian, Kategori cukup sebanyak 17 siswa (34%)
yang berarti sebanyak 34% siswa telah menguasai 56%-75% belajar bahasa
Indonesia yang meliputi: siswa mampu mengidentifikasi ciri hikayat sebagai
bentuk karya sastra lama , siswa mampu menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan
intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) novel
Indonsia pada KD 7.1 Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat,
KD 7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel
Indonesia/terjemahan. Kategori kurang sebanyak 33 siswa (66%) yang berarti
sebanyak 66% siswa telah menguasai 10%-55% belajar bahasa Indonesia yang
meliputi: siswa mampu mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra
lama , siswa mampu menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik (alur,
tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) novel Indonsia pada KD 7.1
Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, KD 7.2 Menganalisis
unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa subjek dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki
prestasi belajar bahasa Indonesia dalam kategori kurang yaitu sebesar 66% (33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
siswa) mampu menguasai 10%-55% belajar bahasa Indonesia yang meliputi:
siswa mampu mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama,
siswa mampu menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik (alur, tema,
penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) novel Indonsia pada KD 7.1
Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, KD 7.2 Menganalisis
unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.
7. Kompetensi Dasar 8.2
Gambaran tentang indikator menulis resensi novel dengan memperhatikan
(identitas buku, kepengarangan, keunggulan buku, kelemahan buku, ikhtisar (inti
permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan EBI pada belajar
bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.13
Tabel 4.13
Skor variabel prestasi belajar bahasa Indonesia KD 8.2
Pada siswa kelas XI SMA Santa Maria
Interval
persentase
tingkat
penguasaan
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
86-100 Baik sekali 19 38%
76-85 Baik 0 0%
56-75 Cukup 0 0%
10-55 kurang 31 62%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan hasil data penelitian tabel 4.13 menunjukkan bahwa secara
umum siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki prestasi belajar
bahasa Indonesia pada kategori baik sekali sebanyak 19 siswa (38%) yang berarti
sebanyak 0% siswa telah menguasai 86%-100% belajar bahasa Indonesia yang
meliputi: siswa mampu menulis resensi novel dengan memperhatikan (identitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
buku, kepengarangan, keunggulan buku, kelemahan buku, ikhtisar (inti
permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan EBI pada KD
8.2 mengaplikasikan prinsip-prinsip penulisan resensi. Kategori baik sebanyak 0
siswa (0%) yang berarti sebanyak 0% siswa telah menguasai 76%-85% belajar
bahasa Indonesia yang meliputi: siswa mampu menulis resensi novel dengan
memperhatikan (identitas buku, kepengarangan, keunggulan buku, kelemahan
buku, ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan
penggunaan EBI pada KD 8.2 mengaplikasikan prinsip-prinsip penulisan resensi.
Kemudian, kategori cukup sebanyak 0 siswa (0%) yang berarti sebanyak 0%
siswa telah menguasai 56%-75% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: siswa
mampu menulis resensi novel dengan memperhatikan (identitas buku,
kepengarangan, keunggulan buku, kelemahan buku, ikhtisar (inti permasalahan)
dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan EBI pada KD 8.2
Mengaplikasikan prinsip-prinsip penulisan resensi, sedangkan kategori kurang
sebanyak 31 siswa (62%) yang berarti sebanyak 62% siswa telah menguasai 10%-
55% belajar bahasa Indonesia yang meliputi: siswa mampu menulis resensi novel
dengan memperhatikan (identitas buku, kepengarangan, keunggulan buku,
kelemahan buku, ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif
dan penggunaan EBI pada KD 8.2 Mengaplikasikan prinsip-prinsip penulisan
resensi.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa subyek dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki
prestasi belajar bahasa Indonesia dalam kategori kurang yaitu sebesar 62% (31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
siswa) mampu menguasai 10%-55% belajar bahasa Indonesia yang meliputi:
siswa mampu menulis resensi novel dengan memperhatikan (identitas buku,
kepengarangan, keunggulan buku, kelemahan buku, ikhtisar (inti permasalahan)
dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan EBI pada KD 8.2
Mengaplikasikan prinsip-prinsip penulisan resensi.
4.3 Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Prestasi Belajar
Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta
Hipotesis yang akan diuji kebenarannya adalah hubungan kemampuan
membaca pemahaman dengan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI
SMA Santa Maria Yogyakarta. Teknik pengujian hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah korelasi product moment.
Pengujian hipotesis digunakan untuk menyimpulkan dan membuktikan
kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan berdasarkan teori yang didukung
oleh data yang ada dilapangan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah:
Ha : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan kemampuan membaca
pemahaman dengan prestasi belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas XI
SMA Santa Maria Yogyakarta.
Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah
korelasi product moment dengan bantuan program SPSS for windows versi 23
dengan dua kriteria pengujian yaitu berdasarkan nilai signifikansi dan berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
rhitung. Ketentuan bila rhitung< rtabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tetapi
sebaliknya rhitung > rtabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berikut ini merupakan hasil uji korelasi antara variabel kemampuan
membaca pemahaman dan prestasi belajar bahasa Indonesia.
Tabel 4.14
Hasil Analisis Hubungan membaca Pemahaman dengan
Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI
SMA Santa Maria Yogyakarta
Berdasarkan penghitungan data di atas, nilai koefisien korelasi antara
variabel kemampuan membaca pemahaman dan prestasi belajar bahasa Indonesia
siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta 0,688 pada kategori kuat dengan
nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000, sedangkan rtabel pada taraf signifikasi 5% dan N
= 50 adalah 0,279. Hasil analisis tersebut terlihat bahwa nilai rhitung lebih besar
dari rtabel (0,688>0,279), Sehingga dari hasil yang diperoleh tersebut dapat
dinyatakan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “Terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dan prestasi
belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta” diterima,
sedangkan hipotesis nol (H0) yang berbunyi “Tidak terdapat hubungan yang
positif dan signifikan kemampuan membaca pemahaman dengan prestasi belajar
Correlations
X Y
X Pearson Correlation 1 .688**
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
Y Pearson Correlation .688** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta ” dinyatakan
ditolak.
4.4 Pembahasan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasi untuk mengetahui ada atau
tidak adanya hubungan kemampuan membaca pemahaman dan prestasi belajar
bahasa Indonesia dan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan membaca
pemahaman dan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Santa
Maria Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling
menganalisis hipotesis penelitian. Pengujian pada penelitian ini menggunakan uji
korelasi product moment yaitu untuk mengetahui hubungan kemampuan membaca
pemahaman dan prestasi belajar bahasa Indonesia, data dianalisis dengan
menggunakan SPSS for windows versi 23.
4.4.1 Kemampuan Membaca Pemahaman siswa kelas XI SMA Santa Maria
Yogyakarta.
Membaca pemahaman adalah suatu proses pemerolehan makna yang
secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh
pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaan (Somadayo 2011:11). Pemahaman
sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuan pembaca. Pembaca yang
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas berpeluang lebih besar
untuk dapat mengembangkan pemahaman kata dan konsep daripada lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Pengetahuan ini dapat berupa pengetahuan umum maupun pengetahuan mengenai
kebahasaan.
Buron dan Claybaung (dalam Somadayo 2011:28) menyatakan bahwa
faktor-faktor kemampuan membaca pemahaman seseorang dipengaruhi dengan
yang dinamakan “kesiapan membaca” yaitu intelegensi, kematangan emosi dan
minat, pengalaman, kepemilikkan fasilitas bahasa lisan, serta sikap dan minat.
Indikator dalam penelitian ini adalah (1) memahami arti kata-kata sesuai dengan
penggunaan dalam wacana; (2) mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan
hubungan bagian-bagiannya; (3) mengidentifikasi pokok-pokok pikiran yang
terungkap dalam wacana; (4) mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana.
Berdasarkan analisis deskriptif kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta, menunjukan bahwa kemampuan
membaca pemahaman siswa sebanyak 0 siswa (0%) mempunyai kemampuan
membaca pemahaman dalam kategori baik sekali. Selain itu, terdapat 1 siswa
(2%) mempunyai kemampuan membaca pemahaman dalam kategori baik.
Kemudian, terdapat 27 siswa (54%) mempunyai kemampuan membaca
pemahaman dalam kategori cukup, sedangkan 22 siswa (40%) mempunyai
kemampuan membaca pemahaman dalam kategori kurang.
Kondisi seperti ini dikarenakan, siswa masih dipengaruhi oleh sikap dan
minat yang kurang tumbuh dari dalam diri atau dipengaruhi oleh faktor luar,
maka siswa sendiri masih kurang dalam memahami isi bacaan. Siswa perlu
menyadari bahwa membaca yang dipengaruhi dengan sikap dan minat dari dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
diri adalah cara terbaik untuk menambah pengetahuan, dengan memahami
berbagai teknik bacaan akan sangat membantu siswa dalam memahami isi bacaan.
Swan (dalam Somadayo 2011:28) mengatakan bahwa penyebab kesukaran
dalam memahami isi bacaan, berakar pada kebiasaan membaca yang salah, yaitu:
(1) terlalu banyak memerhatikan butir demi butir informasi sehingga gagal
memberikan makna pada teks; (2) kurang memberikan perhatian kepada detail
sehingga gagal memahami butir-butir tertentu; (3) terlalu imajinatif, terutama bila
pembaca menganggap telah mengetahui topic yang dibicarakan; (4) keruwetan
sintaksis (kalimat-kalimat dalam teks mempunyai tingkat kompleksitas yang
tinggi); (5) gaya penulisan yang bertipe mengulang-ulang; (6) gaya penggunaan
pokok pikiran penting secara tidak langsung mengharuskan pembaca mengambil
inferensi atas informasi-informasi yang tidak tersurat; (7) penggunaan kata yang
tidak akrab dengan pembaca.
Kategori cukup dengan persentase 54% menunjukan bahwa sebagian besar
siswa telah menguasai kemampuan membaca pemahaman. Kategori cukup
sebanyak 27 siswa dengan persentase 54% mengindikasikan bahwa 54% siswa
telah menguasai 56%-75% kemampuan membaca pemahaman yang meliputi: (1)
siswa mampu memahami arti kata-kata sesuai dengan penggunaan dalam wacana;
(2) siswa mampu mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan hubungan
bagian-bagiannya; (3) siswa mampu mengidentifikasi pokok-pokok pikiran yang
terungkap dalam wacana; (4) siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Pencapaian pemahaman yang baik dalam proses membaca pada siswa,
dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagaimana dikemukakan oleh Buron &
Claybaung (Somadayo, 2011:28) . Faktor- faktor tersebut, yaitu: (1) Inteligensi,
(2) Kematangan Eomosi dan minat, (3) Pengalaman, (4) Kepemilikan fasilitas
bahasa lisan, (5) Sikap dan minat.
4.4.2 Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa kelas XI SMA Santa Maria
Yogyakarta
Menurut Suryabrata (2006:297) prestasi belajar sebagai nilai yang
merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru terkait dengan
kemajuan prestasi belajar siswa selama waktu tertentu. Bahasa Indonesia
merupakan salah satu ragam bahasa melayu. Pembelajaran bahasa indonesia
sangat penting untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi
dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis,
serta menumbuhkan apresiasi terhadap karya kesastraan manusia Indonesia.
Standar kompetensi pelajaran bahasa Indonesia menggambarkan penguasaan
pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra
Indonesia.
Menurut Suryabrata (2006:299) faktor-faktor yang memengaruhi prestasi
belajar adalah (1) faktor internal yang meliputi keadaan kondisi jasmani (fisiologi)
dan kondisi rohani (psikologi); (2) faktor eksternal meliputi lingkungan rumah,
lingkungan sekolah; (3) faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Indikator belajar bahasa Indonesia dalam penelitian ini adalah: (1) siswa
mampu menuliskan pokok-pokok isi sambutan tersebut ke dalam beberapa
kalimat; (2) siswa mampu mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara:
siapa yang mewawancarai dan siapa yang diwawancarai, serta apa isi
pembicaraannya; (3) siswa mampu merangkum seluruh isi pembicaraan dalam
beberapa kalimat; (4) siswa mampu mencatat pokok-pokok hasil wawancara topik
tertentu membuat rangkuman hasil wawancara dengan kalimat yang efektif; (5)
siswa mampu menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada
paragraf; (5) siswa mampu menemukan kalimat penjelas yang mendukung; (6)
siswa mampu menemukan paragraf induktif dan deduktif; (7) siswa mampu
mengidentifikasi komponen atau unsur-unsur proposal; (8) siswa mampu menulis
surat perjanjian jual-beli dan surat kuasa sesuai dengan keperluan; (9) siswa
mampu menentukan topik atau gagasan yang akan dikembangkan dalam karya
tulis (berdasarkan pengamatan atau penelitian); (10) siswa mampu menyunting
karya tulis yang dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki karya sendiri atau
karya teman berdasarkan struktur kalimat dan EBI; (11) siswa mampu
menentukan konflik dengan menunjukkan data yang mendukung; (12) siswa
mampu mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama; (13) siswa
mampu menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik (alur, tema,
penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) novel Indonsia; (14) siswa mampu
menulis resensi novel dengan memperhatikan (identitas buku, kepengarangan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
keunggulan buku, kelemahan buku, ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa
yang komunikatif dan penggunaan EBI).
Berdasarkan analisis deskriptif prestasi belajar bahasa Indonesia siswa
kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta, menunjukan bahwa prestasi belajar
bahasa Indonesia siswa sebanyak 0 siswa (0%) mempunyai prestasi belajar bahasa
Indonesia dalam kategori baik sekali. Selain itu, terdapat 0 siswa (0%)
mempunyai prestasi belajar bahasa Indonesia dalam kategori baik. Kemudian,
terdapat 26 siswa (52%) mempunyai prestasi belajar bahasa Indonesia dalam
kategori cukup, sedangkan 24 siswa (48%) mempunyai prestasi belajar bahasa
Indonesia dalam kategori kurang.
Kategori cukup dengan presentase 52% menunjukan bahwa sebagian besar
siswa telah menguasai prestasi belajar bahasa Indonesia. Kategori cukup sebanyak
26 siswa dengan persentase 52% mengindikasikan bahwa 52% siswa telah
menguasai 56%-75% prestasi belajar bahasa Indonesia yang meliputi: (1) siswa
mampu menuliskan pokok-pokok isi sambutan tersebut ke dalam beberapa
kalimat; (2) siswa mampu mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara:
siapa yang mewawancarai dan siapa yang diwawancarai, serta apa isi
pembicaraannya; (3) siswa mampu merangkum seluruh isi pembicaraan dalam
beberapa kalimat; (4) siswa mampu mencatat pokok-pokok hasil wawancara topik
tertentu membuat rangkuman hasil wawancara dengan kalimat yang efektif;
(5) siswa mampu menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada
paragraf; (5) siswa mampu menemukan kalimat penjelas yang mendukung;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
(6) siswa mampu menemukan paragraf induktif dan deduktif; (7) siswa mampu
mengidentifikasi komponen atau unsur-unsur proposal; (8) siswa mampu menulis
surat perjanjian jual-beli dan surat kuasa sesuai dengan keperluan; (9) siswa
mampu menentukan topik atau gagasan yang akan dikembangkan dalam karya
tulis (berdasarkan pengamatan atau penelitian); (10) siswa mampu menyunting
karya tulis yang dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki karya sendiri atau
karya teman berdasarkan struktur kalimat dan EBI; (11) siswa mampu
menentukan konflik dengan menunjukkan data yang mendukung; (12) siswa
mampu mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama; (13) siswa
mampu menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik (alur, tema,
penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) novel Indonesia; (14) siswa mampu
menulis resensi novel dengan memperhatikan (identitas buku, kepengarangan,
keunggulan buku, kelemahan buku, ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa
yang komunikatif dan penggunaan EBI).
Kondisi seperti ini dikarenakan, ada banyak faktor yang menyebabkan
prestasi belajar bahasa Indonesia siswa tergolong cukup, seperti metode mengajar
guru, strategi dan metode belajar yang digunakan siswa, lingkungan keluarga
yang kurang mendukung, lingkungan masyarakat yang kurang mendukung,
kurangnya minat membaca siswa. Siswa dapat memperoleh prestasi belajar
bahasa Indonesia dengan baik hanya dengan siswa harus memiliki minat
membaca, karena dengan membaca siswa dapat mengembangkan wacana serta
wawasan yang lebih luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
4.4.3 Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Prestasi
Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Santa Maria
Yogyakarta
Penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan kemamampuan membaca
pemahaman dengan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Santa
Maria Yogyakarta di dapat rhitung sebesar 0,688> rtabel 0,279 dan harga
signifikansinya 0,000 < 0,05 maka dari penelitian ini diketahui ada hubungan
yang positif antara kemampuan membaca pemahaman dengan prestasi belajar
bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta. Berdasarkan tabel
interpretasi terhadap koefesien korelasi dalam Sugiono (2014:231) maka dapat
diketahui korelasi antara kemampuan membaca pemahaman dengan prestasi
belajar bahasa Indonesia termasuk kategori kuat sebesar 0,688.
Adanya hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan
prestasi belajar bahasa Indonesia sesuai dengan pendapat Somadayo (2011:19)
mengemukakan bahwa membaca pemahaman adalah suatu proses pemerolehan
makna yang secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah
dimiliki oleh pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaan. Kemampuan
membaca pemahaman dapat membantu siswa untuk meningkatkan prestasi belajar
bahasa Indonesia. Jadi, jika seseorang memiliki kemampuan membaca
pemahaman yang baik maka orangpun akan mendapatkan prestasi belajar bahasa
Indonesia yang baik pula. Dengan membaca pemahaman siswa akan memiliki
wawasan dan pengetahuan yang luas tentang berbagai macam bacaan atau cerita
yang dapat digunakan sebagai referensi dalam memahami isi bacaan. Sehingga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
semakin baik kemampuan membaca pemahaman yang dimiliki, maka semakin
baik pula prestasi belajar bahasa Indonesia yang dimiliki.
Menurut Muhibbin (2010:102) prestasi belajar merupakan realisasi atau
pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki
seseorang. Suryabrata (2007:297) mengatakan bahwa belajar memiliki faktor-
faktor yang memengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah adalah (1)
Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa) Faktor ini meliputi keadaan kondisi
jasmani (fisiologi), dan kondisi rohani (psikologi). Keberhasilan belajar siswa dari
pengalaman menentukan penyesuaian siswa tergantung dari kemampuan berpikir
dan belajar. Hasil belajar dari pengalaman menentukan penyesuaian diri siswa.
(2) Faktor Eksternal yang meliputi : lingkungan rumah, faktor prestasi belajar
adalah dari pihak orang tua, yang memberikan dukungan kepada siswa untuk
menyediakan fasilitas belajar di dalam rumah dan orang tua harus bisa menjaga
keutuhan rumah tangga, lingkungan sekolah yang mendukung kedalam prestasi
belajar siswa terutama pada kurikulum yang bisa mengembangkan potensi belajar
siswa serta fasilitas belajar siswa dalam kelas, dan yang paling utama adalah
metode mangajar seorang guru yang bisa memberikan motivasi dan prestasi siswa.
(3) Pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan
metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-
materi pelajaran.
Berdasarkan teori tersebut, maka kemampuan membaca pemahaman
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar bahasa
Indonesia, sehingga variabel antara kemampuan membaca pemahaman dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
prestasi belajar bahasa Indonesia saling berhubungan dan keeratan korelasinya
kuat. Jika kemampuan membaca pemahaman siswa baik, prestasi belajar bahasa
Indonesia juga baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
Pertama, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Santa
Maria Yogyakarta pada kategori baik sekali sebanyak 0%, kategori baik sebanyak
2%, kategori cukup sebanyak 54% dan kategori kurang sebanyak 40%. Persentase
54% mengindikasikan bahwa siswa telah menguasai 56%-75% kemampuan
membaca pemahaman yang meliputi (1) memahami arti kata-kata sesuai
penggunaan dalam wacana, (2) mengidentifikasi susunan organisasi wacana dan
antar hubungan bagian-bagiannya, (3) mengidentifikasi pokok-pokok pikiran yang
terungkap dalam wacana, (4) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya
secara eksplisit terdapat dalam wacana.
Kedua, prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Santa Maria
Yogyakarta pada kategori baik sekali sebanyak 0%, kategori baik sebanyak 0%,
kategori cukup sebanyak 52%, kategori kurang sebanyak 48%. Persentase 52%
mengindikasikan bahwa siswa telah menguasai 56%-75% prestasi belajar bahasa
Indonesia yang meliputi (1) menuliskan pokok-pokok isi sambutan ke dalam
beberapa kalimat, (2) mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara, (3)
merangkum seluruh isi pembicaraan dalam beberapa kalimat, (4) mencatat pokok-
pokok hasil wawancara topik tertentu, (5) menemukan kalimat yang mengandung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
gagasan utama pada paragraf, (7) menemukan kalimat penjelas yang mendukung,
(8) menemukan paragraf induktif dan deduktif, (9) mengidentifikasi komponen
atau unsur-unsur proposal, (10) menulis surat perjanjian jual-beli dan surat kuasa
sesuai dengan keperluan, (11) menentukan topik atau gagasan yang akan
dikembangkan dalam karya tulis, (12) menyunting karya tulis yang dilengkapi
daftar pustaka dan catatan kaki karya sendiri atau karya teman berdasarkan
struktur kalimat dan EBI, (13) menentukan konflik dengan menunjukan data yang
mendukung, (14) mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama,
(15) menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik ( alur, tema, penokohan,
sudut pandang, latar, dan amanat), (16) menulis resensi novel dengan
memperhatikan (identitas buku, kepengarangan, keunggulan buku, kelemahan
buku, ikhtisar).
Ketiga, ada hubungan yang positif dan signifikan kemampuan membaca
pemahaman dengan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Santa
Maria Yogyakarta sebesar 0,688 dengan kategori keeretan korelasi kuat
(rhitung=0,688 pada taraf nyata=0,05 dengan N=50, rtabel=0,279, Ha>Ho).
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, adapun saran
yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu:
1) Bagi Guru
Guru harus memotivasi siswa agar banyak membaca khususnya membaca
pemahaman karena hasil penelitian membuktikan bahwa kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
membaca pemahaman banyak siswa yang belum memahami isi bacaan fiksi
maupun nonfiksi untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia.
2) Bagi Siswa
Siswa diharapkan dapat berlatih dengan cara mengerjakan soal-soal yang
membutuhkan pemahaman. Dengan cara tersebut siswa diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan prestasi belajar bahasa
Indonesia.
3) Bagi Sekolah
Pihak sekolah dalam hal ini perpustakaan SMA Santa Maria hendaknya
lebih banyak lagi mengoleksi bahan bacaan yang berhubungan dengan
membaca pemahaman untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia
siswa.
4) Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini membatasi tolak ukur prestasi belajar bahasa Indonesia
melalui aspek kognitif yang bersifat objektif maka, peneliti lain diharapkan
terdorong untuk mengadakan penelitian sejenis lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda karya.
Arikunto, Surhasimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bloom, B.S., et. el. 1956. Taxonomy of Educational Objectivies. Handbook
I Cognitive Domain. David Mekay. New York.
Dakir. 1993. Dasar-dasar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Djiwandono.2011. Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa.Jakarta:
INDEKS.
Indriastuti.2016. Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan
Mengapresiasi Cerpen pada Siswa Kelas V SDN Gugus Ki Hajar
Dewantoro Tugu Kota Semarang. Skripsi. UNNES: Semarang.
Hernowo. 2005. Quantum Reading : Cara Cepat Nan Bermanfaat untuk
Merangsang Potensi Membaca. Bandung : MLC.
http://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.indonesia.ada.
i.urutan.ke-60.dunia.
Khodijah, Nyanyu. 2016. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Kurniawati, Rikke. 2012. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XII di
Surabaya. ejournal.unesa.ac.idarticle362221article.pdf diunduh (20
Februari 2017).
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE.
Nurgiyantoro, Burhan. 2016. Penilaian Pembelajaran Bahasa.Yogyakarta: BPFE
Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Malang: Sinar Baru.
Nurhadi. 2016. Teknik Membaca. Jakarta: Bumi Aksara.
Oka, I.G.N1983. Pengantar Membaca dan Pengajarannya. Surabaya: Usaha
Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi
Aksara.
Razak, Abdul. 2005. Membaca Pemahaman teori dan Aplikasi Pengajaran.
Pekanbaru: Autobiografi.
Slameto.1998. Belajar dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Jakarta: Bina
Aksara.
Somadayo.2015. Pengaruh Model Pembelajaran PQRST Terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Ditinjau dari Minat Baca. Jurnal Pendidikan ISSN
1693-4164.13 (1) 1-15.
Somadayo.2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sauturrasik. 2015. Korelasi Antara Kebiasaan Membaca dengan Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Ambunten.
ejournal.wiraraja.ac.idindex.phpFKIParticledownload243208 diunduh (20
Februari 2017).
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo.
Tampubolon. 1987. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1987. Membaca sebagai Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Tujuan Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 1
Kisi-kisi uji instrumen penelitian
kemampuan membaca pemahaman
Farr (dalam Djiwandono 2011:117)
NO Indikator Butir soal Jumlah
1 Memahami arti kata-kata sesuai
penggunaan dalam wacana.
2, 4, 8, 12, 17, 25,
27,28
8
2 Mengidentifikasi susunan
organisasi wacana dan antar
hubungan bagian-bagiannya.
9, 16, 18, 19, 22, 24 6
3 Mengidentifikasi pokok-pokok
pikiran yang terungkap dalam
wacana
1, 3, 5, 10, 11, 14, 21,
26
8
4 Mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang jawabannya
secara eksplisit terdapat dalam
wacana.
6, 7, 13, 15, 20, 23,
29, 30
8
Jumlah Soal 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 2
Kisi-kisi uji instrumen penelitian
Bahasa Indonesia
No Kompetensi Dasar Indikator Butir
soal
Jumlah
1 1.1 Menemukan
pokok-pokok isi
sambutan/ khotbah
yang didengar
Mencatat pokok-pokok
isi sambutan atau
khotbah yang
didengarkan.
30
4
Menuliskan pokok-
pokok isi sambutan
tersebut ke dalam
beberapa kalimat.
14
1.2 Merangkum isi
pembicaraan dalam
wawancara
Mencatat pokok-pokok
pembicaraan dalam
wawancara : siapa yang
mewawancarai dan siapa
yang diwawancarai,
serta apa isi
pembicaraannya.
15
Merangkum seluruh isi
pembicaraan dalam
beberapa kalimat.
28
2 2.2 Menjelaskan
hasil wawancara
tentang tanggapan
narasumber
terhadap _arag
tertentu
Mencatat pokok-pokok
hasil wawancara _arag
tertentuMembuat
rangkuman hasil
wawancara dengan
kalimat yang efektif.
12
1
3 3.1 Menemukan
perbedaan paragraf
induktif dan
deduktif melalui
kegiatan membaca
intensif
Menemukan kalimat
yang mengandung
gagasan utama pada
paragraf.
2
6
Menemukan kalimat
penjelas yang
mendukung.
1, 3, 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Menemukan paragraf
induktif dan deduktif.
11, 24
4 4.1 Menulis
proposal untuk
berbagai keperluan
Mengidentifikasi
komponen atau unsur-
unsur proposal.
10,13, 39
13
4.2 Menulis surat
dagang dan surat
kuasa
Menulis surat perjanjian
jual-beli dan surat kuasa
sesuai dengan
keperluan.
6, 7, 8,9,
4.3 Melengkapi
karya tulis dengan
daftar pustaka dan
catatan kaki
Menentukan _ntri atau
gagasan yang akan
dikembangkan dalam
karya tulis (berdasarkan
pengamatan atau
penelitian) Menyusun
kerangka karya tulis.
37
Mengembangkan
kerangka menjadi karya
tulis, dengan dilengkapi
daftar pustaka dan
catatan kaki.
34, 36
Menyunting karya tulis
yang dilengkapi daftar
pustaka dan catatan kaki
karya sendiri atau karya
teman berdasarkan
struktur kalimat dan
EBI.
33, 35,
38
5 5.1Mengidentifikasi
peristiwa, pelaku
dan perwatakannya,
dialog, dan konflik
pada pementasan
drama.
Menentukan konflik
dengan menunjukkan
data yang mendukung.
21
1
7 7.1 Menemukan
unsur-unsur
intrinsik dan
Mengidentifikasi ciri
hikayat sebagai bentuk
karya sastra lama .
26
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
ekstrinsik hikayat Menemukan unsur-
unsur __intrinsik (alur,
tema, penokohan, sudut
pandang, latar, dan
amanat) dalam hikayat.
25
7.2 Menganalisis
unsur-unsur
intrinsik dan
ekstrinsik novel
Indonesia/terjemah
an
Menganalisis unsur-
unsur ekstrinsik dan
intrinsik (alur, tema,
penokohan, sudut
pandang, latar, dan
amanat) novel Indonsia.
5, 17, 18,
19,20,
22, 29
8 8.1
Mengungkapkan
prinsip-prinsip
penulisan resensi
Mengungkapkan
prinsip-prinsip penulisan
resensi:
- identitas buku
- kepengarangan
- keunggulan buku
- kelemahan
bukuikhtisar (inti
permasalahan)
dengan bahasa yang
komunikatif dan
penggunaan EBI
- kesimpulan
16, 32
5
8.2
Mengaplikasikan
prinsip-prinsip
penulisan resensi
Menulis resensi novel
dengan memperhatikan
- identitas buku
- kepengarangan
- keunggulan buku
- kelemahan buku
- ikhtisar (inti
permasalahan)
dengan bahasa yang
komunikatif dan
penggunaan EBI
4, 23, 27
JUMLAH 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 4
Program Studi Bahasa Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan - Universitas
Sanata Dharma
Mrican, Tromol Pos 29 YOGYA 55002, Tlp.: 0274-513301-ext. 1220, Fax.: 0274-
562383, e-mail: [email protected]
TES UJI KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN
PETUNJUK PENGERJAAN
a. Setiap soal disusun berdasarkan teks penggalan non fiksi dan fiksi.
b. Bacalah setiap teks penggalan dengan saksama agar dapat menjawab
pertanyaan sebaik-baiknya!
c. Berilah tanda ( X), pada huruf A, B, C, D, atau E jawaban yang anda anggap
paling tepat dalam lembar jawaban yang disediakan!
1. Bacalah teks berikut dengan saksama!
Semburan Baru Muncul di Mindi
Semburan lumpur, air, dan gas baru keluar dari halaman belakang rumah
salah seorang penduduk, warga Desa Mindi, Kecamatan Porong, Kabupaten
Sidoarjo. Semburan itu merupakan semburan ke-59 yang muncul di sekitar
pusat semburan utama.
Menurut seorang ahli dan Leader Team Fergaco perusahaan yang
mengawasi gas-gas berbahaya di sekitar pusat semburan, semburan itu sama
dengan 58 semburan liar sebelumnya. Semburan liar itu juga tidak berbahaya
dan tidak akan membesar. Kalau dibiarkan semburan itu akan mengecil
sendiri. Untuk menutup semburan, hari ini akan dimasukkan 100 kilogram
semen ke dalam lubang asal semburan.
Ide pokok paragraf kedua teks tersebut yang tepat adalah ...
A. Pengawasan gas oleh tim ahli.
B. Pendapat tentang semburan liar.
C. Munculnya semburan liar.
D. Mengecilnyasemburanliar.
E. Penutupanlubangsemburan
2. Bacalah wacana berikut dengan saksama!
Dalam laporan kajian organisasi hidup, World Resource Institute, emisi karbon
akibatkebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah melampaui rata-rata emisi
karbon harian AS selama 26 hari dari 44 hari sejak awal September 2015.
Sementara itu, organisasi Center for International Forestry Research (CIFOR)
berpendapat bahwa kabut asap yang terjadi di Indonesia merupakan tragedi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
bukan bencana alam. Kabut asap bukan bencana alam, melainkan karena
kesalahan manusia dan tidak terjadi secara alamiah. (republika.co.id)
Makna kata tragedi dalam paragraf tersebut adalah....
A. Peristiwa memilukan. D. Peristiwa genting.
B. Peristiwa menyedihkan. E. Peristiwa drastis.
C. Peristiwa mengejutkan.
3. Bacalah Teks di bawah ini dengan saksama !
Kenaikan tarif BBM merupakan pilihan yang harus diambil dalam rangka
penghematan konsumsi bahan bakar minyak. (2) sebab, tanpa langkah
penghematan, konsumsi BBM akan mencapai 65 juta kilo liter per tahun atau
10 persen dari jatah yang ditetapkan DPR, sebesar 59,6 juta kilo liter per
tahun. (3) penjualan mobil tahun 2005 mencapai 550.000 unit. (4) kalau
dikurangi 10.000-20.000 unit saja, itu tidak berarti.(5) kebijakan ini lebih baik
karena mendorong produksi mobil yang lebih hemat energi.
Kalimat utama paragraf di atas terdapat pada kalimat nomor…
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
4. Dari berbagai pertemuan kelompok ahli yang diselenggarakan, secara
otomatis, diperoleh beberapa pandangan strategis dari publik yang dapat
memperkaya pelaksanaan politik luar negeri dan kerja sama internasional di
berbagai bidang dan forum.
Kata Strategis dalam kalimat di atas bermakna…
A. Diplomatis D. Penting
B. Taktis E. Cara
C. Baik letaknya
5. Bacalah Teks berikut dengan saksama!
Pemberantasan narkoba sudah saatnya menyentuh dunia pendidikan.
Peredaran permen lollypop yang mengandung narkoba di kalangan pelajar
sebagai modus baru sungguh memprihatinkan. Banyak bandar dan pengedar
mengincar sekolah sebagai ajang peredaran narkoba di segmen usia muda.
Peredaran narkoba dengan cara ini tentu harus diantisipasi. Segmen pelajar
menjadi sasaran baru modus peredaran narkoba karena mudah terjangkau dan
pasar yang menggiurkan. (lampost.com)
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah...
A. Kemudahan mendapatkan narkoba.
B. Peredaran narkoba di kalangan pelajar.
C. Harga narkoba yang terjangkau pelajar.
D. Pemberantasan narkoba di dunia pendidikan.
E. Modus baru peredaran narkoba.
6. Bacalah cerpen di bawah ini dengan cermat! Soal no 6 & 7
Perusahaan itu tumpuan hidup kita. Kamu tidak perlu mencampuri urusanku
di sana karena kehancuran perusahaan berarti kehancuran hidup kita,” kataku
pelan namun tajam.“Ya, memang perusahaan itu yang membuat kita jaya dan
kaya raya. Tetapi ingat Ma, itu bukan hasil kerja Mama. Para buruh itulah
tulang punggungnya. Dan selama ini Mama dengan atas nama perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
telah memeras tenaga mereka tanpa imbalan yang sepadan,”teriak Neyna
lantang. Aku meradang.”Kalau tak suka dengan cara kerjaku, jangan makan
dari hasil kerjaku. Pergi,carilah makan sendiri atau tetap tinggal di sini dan
kunci mulutmu!”Diluar dugaan, benar-benar di luar dugaan,Neyna menerima
tantanganku. Dia memilih keluar dari rumah. Meninggalkan kehidupan yang
tak ada kurangnya ini dan menggantinya dengan kehidupan liar. Kehidupan
yang serba tak tentu. Tidur di mana pun dan makan dari siapa pun. Entah
seperti apa tepatnya, aku tak bisa membayangkan.
Konflik pada diri Neyna adalah….
A. Perasaan benci dirinya.
B. Rasa dendam terhadap buruh.
C. Merasa berat hidup dan kehidupannya.
D. Perlawanan buruh kepada majikannya karena sering ditekan.
E. Seorang anak balas dendam terhadap perlakuan orang tuanya.
7.
Mengapa Ibu Neyna marah kepada Neyna ketika Neyna ikut campur dalam
urusan perusahaan? Jawaban yang sesuai dengan isi kutipan cerita tersebut
adalah…
A. Si Ibu yang mendirikan perusahaan itu.
B. Neyna masih di anggap masih kecil.
C. Khawatir perusahaan mereka hancur.
D. Si Ibu khawatir Neyna merebutnya.
E. Perusahaan itu tumpuan hidup si Ibu.
8.
Bayu mengunjungi neneknya di desa. Ia membawakan neneknya geplak
Bantul. Bayu tahu bahwa makanan kesukaan neneknya adalah geplak.
Ungkapan yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah…
A. Buah tangan D. ringan tangan
B. Tangan hampa E. panjang tangan
C. Tangan kosong
9. Bacalah cerita berikut dengan Saksama!
Si Kakek berdiri di ambang pintu. Ia sedang menunggu menantunya datang
dari pasar membeli kembang. Sudah dari tadi ia berdiri di situ dan menentunya
belum juga datang-datang. Sekarang hari Jumat, pergi sekira jam delapan dan
si kakek akan pergi ke kuburan. Di sebelah utara di atas kaki sebuah bukit, di
situ istrinya terbaring di dalam bumi. Itu satu setengah bulan yang lalu sebagai
satu permulaan, dan permulaan itu akan berakhir hingga Tuhan
membangkitkan kembali manusia-manusia dari liang kubur.
Sudut pandang cerita tersebut adalah….
A. Orang pertama. D. Orang pertama tunggal.
B. Orang kedua. E. Orang kedua jamak.
C. Orang ketiga.
10. Bacalah Paragraf berikut dengan saksama!
Indonesia kini dalam kondisi darurat narkoba. Sedikitnya ada 4,5 juta
masyarakat Indonesia menjadi pemakai narkoba. Dari jumlah itu, 1,2 juta
sudah tidak bisa direhabilitasi karena kondisinya sudah sangat parah. Sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
kapan pun pemerintah harus konsisten memandang pelaksanaan hukuman mati
terhadap gembong narkoba sebagai salah satu bentuk tanggung jawab negara
dalam melindungi warganya dari ancaman kejahatan narkoba yang sudah
teramat membelit dan menggurita. (mediaindonesia.com)
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah....
A. Permasalahan narkoba di Indonesia.
B. Jumlah pemakai narkoba di Indonesia.
C. Kondisi pemakain narkoba di Indonesia.
D. Hukuman mati bagi bagi pengedar narkoba.
E. Tindakan pemerintah terhadap pengedar narkoba.
11. Bacalah Paragraf berikut dengan saksama! Soal no 11 & 12
Selain melakukan diet, mengolah tubuh merupakan cara yang dapat
ditempuh untuk menyiasati masalah kegemukan. Akan tetapi, hal ini pada
dasarnya tidak hanya berlaku untuk anak yang mengalami kegemukan,
melainkan kepada setiap anak. Hanya saja, beberapa anak merasa malas untuk
melakukan kegiatan fisik, terlebih jika layar kaca telah menghipnotisnya.
Pikiran pokok paragraf di atas adalah ....
A. Mengolah tubuh merupakan salah satu cara menyiasati kegemukan.
B. Cara melakukan diet.
C. Malasnya beberapa anak melakukan kegiatan fisik.
D. Dunia layar kaca telah menghipnotis anak-anak.
E. Anak yang mengalami kegemukan.
12. Arti kata diet pada paragraf di atas adalah ....
A. Olahraga mengolah tubuh.
B. Seni olah tubuh untuk menjaga. ketahanan tubuh. kegemukan.
C. Sistem imunisasi untuk menghindari
D. Aturan makanan khusus untuk kesehatan.
E. Cara menurunkan berat badan.
13. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Pemakaian bahasa dalam masyarakat ada yang santun dan ada yang tidak
santun. Fenomena demikian akan terjadi dalam masyarakat seperti halnya
pemakaian kaidah-kaidah lain, seperti kaidah bahasa yang baik dan benar.
Mengapa demikian? Ada beberapa alasan, antara lain (a) tidak semua orang
memahami kaidah kesantunan, (b) ada yang memahami tetapi tidak mahir
menggunakan kaidah kesantunan, (c) ada yang mahir menggunakan kaidah
kesantunan dalam berbahasa tetapi tidak mengetahui bahwa yang digunakan
adalah kaidah kesantunan, dan (d) tidak memahami kaidah kesantunan dan
mahir berbahasa secara santun.
Pokok masalah yang dibahas dalam paragraf di atas adalah…
A. Kondisi pemakaian bahasa dalam masyarakat.
B. Alasan mengapa seseorang tidak berbahasa santun.
C. Kesantunan berbahasa dan faktor-faktor penyebab kesantunan.
D. Perbedaan bahasa yang baik dan benar dengan bahasa yang santun.
E. Banyak orang yang belum mahir berbahasa secara santun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
14. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Krisis keuangan itu mirip dengan penyakit manusia. Pada saat obat
ditemukan untuk sebuah penyakit, penyakit lain yang belum ada obatnya sudah
muncul. Beberapa penyakit yang semula belum ada obatnya kini dengan sangat
mudah dilakukan tindakan preventifnya, yaitu dengan vaksinasi dan diagnosis
dini. Jika manusianya tetap terjangkiti, obatnya pun telah tersedia. Akan tetapi,
lain halnya jika penyakitnya relatif baru dan belum ada obat ataupun prosedur
pengobatannya.
Gagasan pokok teks di atas adalah ....
A. Prosedur pengobatan penyakit baru.
B. Pengobatan penyakit melalui vaksinasi.
C. Perkembangan krisis keuangan dan tindakan diagnosis.
D. Tindakan preventif pengobatan penyakit manusia.
E. Perumpamaan krisis keuangan dengan penyakit manusia.
15. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Jumlah angkatan kerja yang meningkat setiap tahun merupakan
keuntungan sekaligus sebagai tantangan bagi pemerintah dan bangsa Indonesia
dalam melaksanakan pembangunan nasional. Menurut pendapat para ahli
bahwa manusia sebagai sumber potensial merupakan salah satu modal dasar
pembangunan, yaitu sebagai motor penggerak dalam mekanisme kerja dalam
proses produksi, serta sebagai sasaran dan hasil produksi itu sendiri.
Opini (pendapat) yang terdapat dalam paragraf diatas adalah …
A. Jumlah angkatan kerja yang meningkat.
B. Setiap tahun merupakan keinginan dan sekaligus sebagai tantangan.
C. Melaksanakan pembangunan nasional.
D. Manusia sebagai sumber potensi merupakan salah satu modal dasar
pembangunan.
E. Sebagai sasaran dan hasil produksi itu sendiri.
16. Bacalah cerita berikut dengan cermat!
Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-
mena. Tidaklah sepatutnya hal itu kulaporkan?””Itu benar, tapi jangan
melebih-lebihkan. Ingat, yang harus diutamakan ialah kerukunan kampung.
Soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan kericuhan dalam
kampung. Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh
main seruduk. Masih ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo
hari? Hanya karena soal dua kilo beras, seorang kehilangan nyawa dan yang
lain meringkuk di penjara.”
(Gerhana, Muhammad Ali)
Nilai moral dalam penggalan cerpen di atas adalah…
A. Orang yang menebang pohon milik orang lain harus dilaporkan kepada
lurah.
B. Orang yang menebang pohon milik orang lain dapat dimasukkan ke
penjara.
C. Kerukunan kampung dapat terganggu karena penebangan pohon pepaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
D. Persoalan kecil yang dibesar-besarkan akan berakibat fatal.
E. Dua kilo beras telah menyebabkan dua orang bertikai.
17.
Penulis tergelitik hatinya untuk melakukan penelitian iklim organisasi di
sekolah tersebut.
Makna lugas (yang sebenarnya) untuk pengganti kelompok kata yang tercetak
miring tersebut adalah ...
A. Terkesan. D. Terpaksa.
B. Tertarik. E. Tersentuh.
C. Terpanggil.
18. Cermatilah cerita di bawah ini!
Bangsat, siapa kau !”
Haji Basuni membentak dan ketika menajami mukaku dengan geramnya, ia
hendak mengcengkeram aku. Setengah takut, aku mundur dan menjawab.
“Aku teman Umi dan Latifah.” Dan tiba-tiba,benciku timbul terhadap haji itu.
“Tapi, aku larang kau dekati mereka. Mengerti, anak lapar ?” Betapa
tersinggungku mendengar kata-kata terakhir haji itu. Tapi, aku tak berani dan
tak bisa berbuat apa apa selain kecut dan mendongkol. Sesudah haji itu
meninggalkan aku dan baru saja aku melangkah, dari rumah Umi, terdengar
suara gaduh diiringi tangis perempuan, dan itu suara Umi. Ia melolong-lolong
dalam sela bentak dan rotan, mungkin bersama kakaknya.
Watak tokoh Haji Basuni dalam cerpen tersebut adalah . . .
A. Keji, tetapi sangat sayang kepada anaknya.
B. Berwibawa dan tegas dalam bersikap.
C. Kejam dan kasar dalam berucap dan bertindak.
D. Bijaksana, tetapi keras dalam bertindak.
E. Kejam dan sangat disiplin.
19.
Seberapa penting dan menentukankah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap
kehidupan masyarakat?……….berlebihan kalau kita
katakan………..pengaruh itu tidak ada. Pelemahan nilai tukar yang terus
terjadi menimbulkan efek psikologis yang tidak baik. Apalagi, masyarakat
pernah merasakan pengalaman pahit…………nilai terpuruk sehingga
mengakibatkan barang-barang menghilang dari pasaran. ………….ada,
harganya tidak terjangkau lagi.
Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi paragraf rumpang tersebut
adalah…
A. Tentu saja, kalau, begitu, barangkali.
B. Tentunya, bahwa, ketika, kalau.
C. Namun, bahwa, begitu, bahkan.
D. Namun, ketika, begitu, barangkali.
E. Oleh karena itu, seandainya, selama, ketika.
20. Bacalah wacana berikut dengan saksama!
Pemakaian batubara di negara kita hingga saat ini masih terbatas hanya
pada PLTU dan pabrik semen. Teknologi pengolahan dan kualitas batubara
yang dimiliki bisa dikatakan masih rendah. Selain itu, masalah dana juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
sangat terbatas. Di negara-negara maju, batubara sudah bisa diolah menjadi
sumber energi. Di samping itu, dengan teknologi tinggi, batubara sudah bisa
menghasilkan bahan baku industri kimia berupa gas sintetis.
Berikut ini yang bukan merupakan rincian gagasan yang dikemukakan pada
wacana di atas adalah…
A. Teknologi pengolahan batubara masih rendah.
B. Kualitas batubara masih rendah.
C. Batubara menjadi sumber energi.
D. Batubara bahan baku industri kimia
E. Pemakaian batubara masih terbatas.
21. Bacalah Paragraf berikut dengan saksama!
(1)Situs purbakala di kawasan Kota Banda Aceh kuno saat ini dalam kondisi
terbengkalai. (2) rumput ilalang tumbuh subur di kawasan itu. (3) makam-
makam kuno peninggalan masa kerajaan Aceh yang di buat sekitar abad ke -
17 dan ke-18 berserak tak terurus. (4) banyak yang tidak utuh dan terbelah.
(5) Sebagian batu nisan berkaligrafi musna terbawa tsunami atau diambil
orang. (6) Manuskrip batu nisan berserak dan tak diketahui lagi posisi
awalnya. (7) Padahal, tulisan kaligrafi pada nisan itu mempunyai pesan atau
teks sejarah yang berguna.
Kalimat utama paragraf tersebut adalah…
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
22. Bacalah Paragraf berikut dengan saksama!
(1) Dapat pula dikemukakan bahwa dalam paragraf yang kohesif tidak
terdapat kalimat yang saling bertentangan. (2) Kohesif bermakna kepaduan.
(3) Paragraf yang kohesif adalah paragraf yang hubungan antar kalimatnya
padu atau berjalinan erat. (4) Kepaduan itu ditandai dengan terciptanya saling
mendukung antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. (5) Lebih
jelas lagi dapat dikatakan bahwa paragaraf yang kohesif ditandai dengan tidak
terjadinya saling mengingkari antara kalimat satu dengan kalimat lainnya.
Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi paragraf yang padu apabila disusun
dengan urutan…
A. (2), (3), (5), (4), (1) D.(2), (4), (5), (3), (1)
B. (1), (3), (5), (4), (2) E.(2), (3), (4), (5), (1)
C. (5), (3), (2), (4), (1)
23. Cermatilah wacana berikut ini!
Beras organik lebih menguntungkan dari pada beras nonorganik. Mutu
beras organik lebih sehat, awet, dan enak. Sealainitu, beras organik tidak
mencemari lingkungan karena menggunakan bahan kimia. Keuntungan yang
didapat para petani beras organik juga lebih tinggi. Petani beras oragnik
mendapat keuntungan 34% dari biaya produksi, sedangkan petani beras
nonorganik hanya mendapat keuntungan 16% dari biaya produksi. Oleh
karena, mari kita bertani dengan cara organik agar lebih menguntungkan dan
dapat meningkatkan taraf hidup.
Menurut bacaan, mutu beras organik yaitu ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
A. Lebih sehat, awet, dan tidak tahan lama.
B. Lebih sehat, aman, dan enak.
C. Lebih aman, mengenyangkan, dan tidak tahan lama.
D. Lebih gurih karena banyak bahan kimia.
E. Lebih seha, gurih, tapi mahal.
24. Cermatilah cerita berikut ini!
“ Diam! Aku tahu apa yang harus kulakukan. Kau lihat Fajar sekarang
hidupnya senang, ia memimpin perusahaan, gaji besar, istri baik, penurut.
Nah, apa lagi kurangnya? Itu karena menuruti saran petunjukku. Damar,
sekarang jadi insinyur sukses, istrinya cantik. Apa aku salah memilih jalan
hidupnya?” Bapak menatap padaku. “Dulu kau menentangku masuk fakultas
kedokteran. Sekarang apa ? menjadi seniman ? Sepanjang hari melukis,
melamun, memikirkan ide gila.”
Nilai moral yang tidak sesuai dengan penggalan cerpen tersebut adalah . . . .
A. Orang tua selalu berkeinginan agar anaknya hidup bahagia dengan materi
yang berkecukupan.
B. Termasuk sikap tidak sopan jika anak menjawab kata-kata orang tua yang
sedang marah.
C. Seniman dipandang rendah karena dianggap hanya melamun, memikirkan
ide gila.
D. Anak harus mendengarkan saran dan petunjuk yang sudah diberikan
orang tua, sekalipun bertentangan.
E. Merendahkan profesi seniman yang cenderung berontak melawan
kehendak orang tua.
25.
Dengan perubahan zaman telah menuntut para pendidik untuk mencari
metode mengajar yang baru.
Kalimat di atas akan menjadi kalimat efektif jika…
A. Menghilangkan kata telah.
B. Mengubah kata menuntut menjadi dituntut.
C. Menghilangkan kata dengan.
D. Meletakkan dengan perubahan zaman pada akhir kalimat.
E. Meletakan para pendidik pada awal kalimat.
26. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Truk yang bermuatan cukup sarat itu gagal mendaki tanjakan licin pada
penyeberangan sungai. Hujan lebat sebelumnya menyebabkan kondisi jalan
sangat berat untuk dilewati, sehingga truk terperosok mundur ke tengah
sungai. Agar memudahkan pendakian tanjakan, maka Ayub, pengemudi
truk, meminta para penumpangnya turun. Dia bahkan mengingatkan
kemungkinan terjadinya banjir bandang dari sebelah hulu. Akan tetapi, para
penumpang menolak permintaan itu.
Ide pokok paragraf di atas adalah…
A. Truk gagal mendaki tanjakan licin.
B. Truk terperosok mundur ke tengah sungai.
C. Pengemudi truk meminta agar penumpang turun.
D. Supir mengingatkan kemungkinan terjadinya banjir bandang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
E. Penumpang menolak permintaan supir.
27. Bacalah teks berikut dengan saksama!
Dalam peninjauan realisasi PNPM Mandiri Provinsi Jawa Barat di Kota
Bogor, beberapa waktu yang lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
mengungkapkan keprihatinannya atas iklan politik yang mengangkat tema
angka kemiskinan. Menurut Presiden, iklan tersebut tidak proporsional dan
cenderung mendiskreditkan Pemerintah.
Makna istilah mendiskreditkan pada teks di atas adalah ….
A. Perbedaan perlakukan yang menyimpang tentang kondisi kemiskinan.
B. Berusaha untuk menjelekkan atau memperlemah kewibawaan
pemerintah.
C. Ketidaksesuaian data angka kemiskinan dengan keadaan yang
sebenarnya.
D. Ketidakpercayaan terhadap data kemiskinan yang disampaikan
pemerintah.
E. Mengucilkan pemerintah dengan membesar-besarkan angka kemiskinan.
28.
Mudah mencampuri urusan orang lain merupakan perbuatan tidak terpuji.
Dan kita akan tersisih apabila orang lain tersebut bersanak saudara.
Peribahasa yang tepat sesuai dengan pernyataan di atas adalah…
A. Air sama air kelak menjadi satu, sampah itu ke tepi juga.
B. Seperti biduk dikayuh hilir.
C. Terkatung-katung macam biduk patah kemudi.
D. Terkusut-kusut sebagai anak tidak diaku.
E. Kucing lalu, tikus tidak berdecit lagi.
29. Cermatilah paragraf berikut ini!
Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah dengan
mengubah bahan pencemar itu menjadi sesuatu yang bermanfaat. Plastik
bekas kemasan diubah menjadi tas. Sampah dapur diubah menjadi
kompos. Bahkan, abu terbang limbah pabrik pun dapat diubah menjadi
batu bata.
Simpulan isi paragraf di atas adalah . . .
A. Pencemaran lingkungan disebabkan oleh plastik kemasan.
B. Pencemaran lingkungan disebabkan oleh sampah dapur.
C. Pencemaran lingkungan disebabkan oleh limbah pabrik.
D. Bahan pencemar lingkungan dapat dibuat sesuatu yang bermanfaat.
E. Pencemaran ,lingkungan di negara kita sudah membahayakan.
30. Bacalah Paragraf berikut ini dengan saksama!
Keberadaan PKL cukup memusingkan Pemda Kota Malang, dan
rupanya belum ada kebijakan dan konsep yang pas dalam menanganinya.
Bahkan banyak yang bermain “kucing-kucingan” baik para PKL-nya
maupun aparatnya. Menurut penelitian Pusat Studi Kependudukan
Lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang yang bekerja sama dengan
Pemda/Bappeda kota Malang, sebanyak 44,7% PKL meminta izin kepada
perorangan/kelompok aparat. Hanya 42,1% izin resmi dari pemerintah
daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Masalah yang disoroti dalam paragraf di atas adalah…
A. PKL semakin marak mengais rezeki di pinggir-pinggir jalan di kota
Malang.
B. PKL yang membludak mengakibatkan semerawutnya lalu lintas di
sekitarnya.
C. Keberadaan PKL yang cukup membantu Pemda Malang.
D. Penelitian PKL oleh Pemda dan Universitas Muhammadiyah Malang.
E. Keberadaan PKL kota Malang belum semua memiliki izin resmi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 5
Program Studi Bahasa Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan - Universitas Sanata
Dharma
Mrican, Tromol Pos 29 YOGYA 55002, Tlp.: 0274-513301-
ext. 1220, Fax.: 0274-562383, e-mail: [email protected]
TES UJI BAHASA INDONESIA
Nama :
No. Presensi :
Kelas :
PETUNJUK PENGERJAAN
a. Setiap soal disusun berdasarkan teks penggalan paragraf .
b. Bacalah setiap penggalan dengan saksama agar dapat menjawab pertanyaan
sebaik-baiknya!
c. Berilah tanda ( X), pada huruf A, B, C, D, atau E jawaban yang anda anggap
paling tepat!
1. Bacalah penggalan paragraf berikut dengan saksama!
Gasifikasi merupakan proses konversi termokimia yang mengubah
biomassa menjadi bahan bakar gas dengan panas pembakaran sekitar 20
MJ/kg. Sebagai bahan perbandingan, bahan bakar minyak kira-kira dapt
menghasilkan panas pembakaran 40 MJ/kg dan batu bara 32 MJ/kg.
Paragraf di atas berisi informasi tentang…
A. Konversi biokimia sebagai pengubah biomassa menjadi bahan gas.
B. Bahan-bahan yang dapat menghasilkan energi, termasuk biomassa.
C. Perbandingan potensi energi antara biomassa, minyak, dan batu.
D. Besarnya energi yang dibutuhkan untuk membakar biomassa.
E. Besarnya energi yang dihasilkan oleh mimyak dan batu bara.
2. Bacalah penggalan paragraf berikut dengan saksama!
Indonesia kini dalam kondisi darurat narkoba. Sedikitnya ada 4,5 juta
masyarakat Indonesia menjadi pemakai narkoba. Dari jumlah itu, 1,2 juta
sudah tidak bisa direhabilitasi karena kondisinya sudah sangat parah. Sampai
kapan pun pemerintah harus konsisten memandang pelaksanaan hukuman
mati terhadap gembong narkoba sebagai salah satu bentuk tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
negara dalam melindungi warganya dari ancaman kejahatan narkoba yang
sudah teramat membelit dan menggurita. (mediaindonesia.com)
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah....
A. Permasalahan narkoba di Indonesia
B. Jumlah pemakai narkoba di Indonesia
C. Kondisi pemakain narkoba di Indonesia
D. Hukuman mati bagi bagi pengedar narkoba
E. Tindakan pemerintah terhadap pengedar narkoba
3. Bacalah teks berikut dengan seksama!
Banyak guru yang kurang yakin kalau materi yang disampaikan kepada
siswa dapat dikuasai dengan baik atau tidak. Hal ini terbukti dengan adanya
pendalaman materi menjelang ujian nasional. Bahkan tidak jarang sekolah
yang menggunakan jasa lembaga kursus profesional seperti Primagama.
Sebenarnya kalau guru mengajar dengan benar dan peserta didik bersifat aktif,
pendalaman materi tidak perlu dilaksanakan.
Tanggapan logis terhadap isi paragraf di atas adalah ..
A. Lembaga kursus memang memanfaatkan kelemahan guru dalam mengajar.
B. Dengan adanya pendalaman materi, kesejahteraan guru lebih meningkat.
C. Guru sebenarnya tidak berkempentingan untuk mengadakan pendalaman
materi.
D. Pendalaman materi adalah kebutuhan siswa bukanlah kebutuhan guru atau
sekolah.
E. Pendalaman materi dapat memperkaya penguasaan materi pelajaran
sehingga siswa lebih siap menghadapi ujian nasional.
4. Hal yang tidak perlu dicantumkan dalam resensi drama adalah ...
A. sudut pandang d. akting
B. latar waktu dan suasana e. naskah
C. latar tempat
5. Pak Balia selalu tampil prima karena ia mencintai profesinya, menyenangi
ilmu, dan lebih dari itu, amat menghargai murid-muridnya. Setiap
representasi dirinya ia perhitungkan dengan teliti sebab ia juga paham di
depan kelas ia adalah center of universe dan karena yang diajarkan adalah
sastra, muara segala keindahan. (Sang Pemimpi. Andrea Hirata)
Amanat penggalan novel tersebut adalah…
A. Jadilah guru sastra karena selalu menyenangkan.
B. Jadilah guru yang profesional dan dapat menghargai orang lain.
C. Tampilah dengan prima dan penuh gaya jika akan mengajar.
D. Hargai diri sendiri aar dapat menghargai orang lain.
E. Mengajarlah dengan sepenuh hati agar disukai oleh murid.
6. Kalimat yang benar sebagai pembuka surat balasan adalah…
A. Dengan ini saya ingin menjawab surat Saudara tertanggal 23 mei 2017.
B. Menanggapi isi surat Saudara tanggal 23 Mei 2017, dengan ini saya
sampaikan penjelasan sebagai berikut.
C. Menjawab surat Saudara tanggal 23 mei 2017, bersama ini saya sampaikan
penjelasan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
D. Surat Saudara telah saya terima dengan baik, dan bersama ini saya
sampaikan jawaban atas surat Saudara.
E. Terima kasih atas surat kiriman saudara, dan dengan ini saya menjawab isi
surat Saudara.
7. Dengan hormat,
Surat pesanan Bapak tertanggal 24 Juli 2017 telah kami terima,…
Kalimat yang tepat untuk melengkapi surat niaga di atas ialah…
A. Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan pesanan Tuan
kepada kami.
B. Selanjutnya, kami segera merealisasikannya pada tanggal 1 Agustus 2017
sesuai dengan permintaan Bapak.
C. Akan tetapi, dalam surat itu tidak dijelaskan alasan mengapa Bapak
memesannya kepada kami.
D. Kami berterma kasih banyak sekali atas kepercayaan Bapak. Alat-alat tulis
itu pasti segera kami kirim.
E. Kami pasti segera memenuhi pesanan Bapak tersebut karena itu kami
sangat berterima kasih atas pesanannya.
8. Pengaduan ini telah kami bawa kepada pihak berwajib. Harap Saudara segera
menyelesaikannya.
Perbaikan surat pengaduan di atas yang tidak tepat adalah…
A. Hendaknya pengaduan kami ini mendapat perhatian seperlunya.
B. Kami berharap Saudara memperhatikan seperlunya pengaduan kami.
C. Saya sangat kecewa dengan pelayanan Saudara.kami mohon ganti rugi
secepatnya.
D. Terima kasih atas kerja sama yang baik antara kita untuk menyelesaikan
pengaduan ini.
E. Saya mohon pengaduan ini ditanggapi dengan serius.
9. Hal-hal berikut yang tidak perlu dicantumkan dalam sebuah surat perjanjian
jual-beli adalah…
A. Nama barang yang diperjualbelikan
B. Harga yang diperjualbelikan
C. Bilamana penjual menyerahkan barang kepada pembeli
D. Bagaimana pembayaran harus dilakukan oleh pembeli kepada penjual
E. Bilamana dilakukan penyelesaian sengketa di pengadilan.
10. Hal yang tidak termasuk isi proposal adalah…
A. Pendahuluan d. Dana yang dianggarkan
B. Tujuan e. jenis kegiatan
C. Honor panitia
11. Jika anda yang masuk angin, dapat diobati dengan rimpang kencur. Penderita
radang lambung dapat disembuhkan dengan rimpang kencur. Jika perut mual
dan panas dalam, dapat dihilangkan dengan air rimpang kencur. Bahkan, urat
tegang pun dapat disembuhkan dengan rimpang kencur.
Kalimat kesimpulan yang sesuai dengan isi paragraf di atas adalah…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
A. Pantaslah banyak pabrik obat yang menggunakan rimpang kencur sebagai
bahan bakunya.
B. Rimpang kencur dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam
penyakit manusia.
C. Selain untuk makanan, rimpang kencur dapat digunakan untuk obat
mujarap.
D. Rimpang kencur termasuk tanaman yang sangat bermanfaat bagi manusia.
E. Tanaman kencur memberi manfaat yang sangat banyak kepada manusia.
12. Bacalah teks di bawah ini!
Menurut Anton J. Supit, Ketua Aprisindo (Asosiasi Persepatuan Indonesia),
pemerintah Cina memberikan dukungan penuh kepada para pengusahanya
untuk melakukan ekspansi bisnis dan investasi. Para pengusaha dan asosiasi di
Indonesia justru sibuk menyikapi kebijakan pemerintah yang berubah-ubah.
Kalimat tanggapan yang sesuai dengan isi teks di atas adalah ...
A. Sebaiknya, pemerintah Cina memberikan dukungan kepada pemerintah
Indonesia.
B. Sebaiknya, pemerintah Indonesia mencontoh kebijakan pemerintah Cina
supaya ekonomi Indonesia maju.
C. Banyak pengusaha Indonesia yang lari ke Cina untuk menambah
modalnya.
D. Pemerintah Indonesia sebaiknya tidak usah mencontoh kebijakan
pemerintah Cina.
E. Pengusaha Indonesia bergairah menanamkan modalnya karena perhatian
pemerintah begitu besar.
13. Akhir-akhir ini, banyak siswa SMA yang tawuran. Hampir setiap hari kita
dengar ada tawuran. Tidak sedikit korban jiwa dalam peristiwa itu. Untuk
menanggulangi hal tersebut, Musyawarah Kepala Sekolah (MKS) se-DKI
akan mengadakan seminar tentang…
Paragraf di atas merupakan kutipan proposal yang dituangkan dalam
bagian….
A. Masalah D. luas-lingkup
B. Tujuan E. pelaksanaan
C. Latar belakang
14. Perhatikan ilustrasi berikut!
Seiring dengan semakin meningkatnya minat anak lulusan SMA melanjutkan
ke perguruan tinggi tanpa disertai tempat penampungan lulusan perguruan
tinggi yang memadai, maka jauh-jauh hari para orang tua serta para pendidik
berusaha memberi bekal atau pengarahan kepada para pelajar SMA.
Kalimat pembuka pidato pengarahan yang paling tepat untuk ilustrasi di atas
adalah ….
A. Untuk menjaga supaya begitu lulus dari perguruan tinggi para siswa tidak
hanya menjadi sarjana pengangguran, maka pada kesempatan ini saya
selaku kepala sekolah akan memberi pengarahan.
B. Selamat datang kami ucapkan atas kedatangan anak-anak pada kesempatan
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
C. Anak-anak sekalian, pada kesempatan ini Bapak akan memberi
pengarahan tentang perlunya pertimbangan antara pemilihan jurusan di
perguruan tinggi dengan lapangan kerja yang memungkinkan.
D. Acara ini kami awali dengan pembacaan doa.
E. Pada kesempatan ini para siswa disuruh berkumpul di sini bersama-sama.
15. Tujuan wawancara : mengetahui tujuan, persiapan pelaksanaan, dan
sumber dana kegiatan pentas seni.
Narasumber : guru kesenian
Pewawancara : Seksi majalah dinding sekolah
Salah satu kalimat tanya yang tepat diajukan pewawancara adalah…
A. Apakah pelaksanaan pentas seni sudah anda pikirkan masak-masak?
B. Bagaimana dampak pentas seni terhadap kreativitas siswa ini, Bu?
C. Bagaimana cara ibu mendapatkan dana untuk pembiayaan pentas seni ini?
D. Bagaimana pendapat ibu terhadap pentas seni ini?
E. Apakah ibu senang dan selalu termotivasi untuk melaksanakan pentas seni
di sekolah ini?
16. Betapa apiknya Mangunwijaya menelusuri latar keturunan tokoh Atik.
Ayahnya, Pak Ansana, adalah pecinta alam. Maka, tidak menherankan
apabila anaknya, Atik kemudian menjadi ahli biologi. Atik senang buku, ia
satu dengan buku. Ia membuat karirnya dengan buku. Keistimewaan
Mangunwijaya lagi bahwa ia menampilkan penutur-penutur sesuai dengan
tingkat sosial dan lingkungannya.
Masalah yang disoroti dalam penggalan resensi novel di atas adalah ...
A. Kelebihan pengarang (Mangunwijaya) dalam menggambarkan latar.
B. Cara Mangunwijaya bercerita dalam novel.
C. Latar belakang kehidupan tokoh Atik.
D. Pemaparan keturunan tokoh Atik.
E. Kepandaian Mangunwijaya dalam menulis cerita.
17. Bacalah penggalan cerita berikut!
Laki-laki itu masih muda. Kulitnya matang dan ia masih gagah. Bagi
penduduk kampung, kebijakannya tak diragukan lagi. Kemejanya yang
berwarna abu-abu polos rapi tersetrika telah layu dibubuhi keringat. Ia
bertolak pinggang. Satu tangannya merogoh saku celananya. Penduduk Talang
Mamak memanggilnya Patih Laman.
(Bulan Gendut di Tepi Gangsal, Wa Ode Wulan Ratna)
Watak tokoh Patih Laman dalam kutipan cerita di atas adalah…
A. Penakut D. Rendah diri
B. Bijaksana E. Pemberani
C. Tinggi hati
18. Penggambaran watak tokoh Patih Laman dalam kutipan cerita itu melalui…
A. Penjelasan langsung
B. Dialog antartokoh
C. Tanggapan tokoh lain
D. Pikiran-pikiran tokoh
E. Lingkungan sekitar tokoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
19. Pak Balam kemudian terdengar berkata dengan suara seperti orang
mengigau,”Awas, harimau itu dikirim oleh Tuhan untuk menghukum kita
yang berdosa-awas harimau-dikirim Allah- awas harimau-akuilah dosa-dosa
kalian-akuilah dosa-dosa kalian-akuilah dosa-dosa kalian.”
(Harimau, Harimau, Muchtar Lubis)
Amanat yang tersirat dalam kutipan tersebut adalah…
A. Setiap orang pasti mempunyai dosa, mulai dari dosa kecil sampai dengan
dosa yang besar.
B. Dosa yang telah dilakukan oleh seseorang tidak akan dapat
disembunyikan, pasti akan ketahuan.
C. Akui dan minta ampunlah atas dosa yang telah diperbuat karena Tuhan
pasti akan membalas perbuatan dosa itu.
D. Tidak baik menutup-nutupi dosa orang yang telah dilakukan karena suatu
saat dosa itu pasti akan diakui juga.
E. Hindarilah dirimu dari segala dosa karena Tuhan akan menghukum orang
yang berbuat dosa tersebut.
20. Cermatilah penggalan novel berikut dengan saksama!
Setiap aku masuk ke ruangan itu, aku merasa dibelit rantai penjara.
Kebebasanku dirampas. Segala gerakanku dikomandokan dan semua gerak-
gerikku diamati. Andang, pengawas merangkap wakil kepala bagian, mutlak
menjadi penguasa tunggal di ruangan itu.
Sudut pandang pengarang dalam penggalan novel tersebut adalah ....
A. orang pertama pelaku sampingan D. orang pertama pelaku
utama
B. orang kedua pelaku utama E. orang ketiga serba tahu
C. orang ketiga di luar cerita
21. Maskun : Kau mesti peringatkan Suhita! Anak itu kian hari kian menjadi
liar.
Mardilah : Ada apa dengan Suhita, Pak? Tadi pun dia mengeluh karena
katanya kau marahi lagi. Sudah selayaknya kau berdamai dengan
dia.
Maskun : Dia yang harus berdamai dengan aku.
Mardilah : Mengapa kau berperasaan demikian?
Maskun : Tak tahu aku. Mulut anak itu semakin berbau racun. Barusan tadi
diaberkata, rumah ini rumah penjara. Dan akulah kepala penjaranya.
Mardilah : Adakah sesuatu yang salah, engkau tidak tenang. Adakah yang
salah?
Maskun : Aku bukan orang yang lemah! Aku kuat! Kalau kau bisa
melayang Suhita bercampur gaul dengan kawan-kawannya yang sok
tahu politik itu. Nah, baru tidak ada yang salah.
Konflik yang ada kutipan drama tersebut adalah...
A. Pertengkaran Mardilah dan Suhita tentang kegiatan Maskun.
B. Maskun tidak disenangi Suhita karena tindakannya yang otoriter.
C. Maskun dan Mardilah tidak suka kawan-kawan Mardilah.
D. Maskun marah kepada Mardilah karena Suhita ikut pergerakan politik.
E. Suhita marah karena Mardilah membela Maskun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
22. Perhatikan penggalan cerita berikut!
Melalui Kopral Pujo yang hari itu pulang kembali ke markasnya di Dawuan
aku menitipkan pesan kepada Sersan Slamet. Aku minta izin beristirahat
barang empat lima hari. “Mencari seseorang yang bisa menjaga nenek yang
sudah sangat renta,” begitu pesanku. Ternyata usahaku menemukan seseorang
itu sangat mudah. Aku terkejut ketika menyadari semua orang di tanah airku
yang kecil itu siap memenuhi segala keinginanku.
(Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohani)
Nilai moral yang terdapat dalam penggalan cerita di atas adalah…
A. kepentingan keluarga lebih utama daripada kepentingan pribadi
B. kemewahan membuat orang lupa diri
C. membiarkan orang tua hidup sendirian
D. hidup senang membuat orang lupa diri
E. rakyat kecil sangat menghormati pejabat
23. "Insiden" kecil ini mewarnai karya Suwarno, yang kalau tidak salah juga
merupakan disertasinya. Suwarno adalah orang Yogya. Pendeknya, ia hidup
di sana dan merasakan demikian membudaya, Suwarno mengagumi
Hamengku Buwono IX. Akibatnya, buku itu over-repetitive, kurang bermutu,
dan kurang perbandingan.
Penggalan resensi di atas merupakan unsur resensi yang menunjukkan…
A. Keunggulan buku D. Kelemahan buku
B. Isi pokok buku E. Identitas buku
C. Deskripsi buku
24. Bacalah paragraf berikut dengan seksama!
Limbah yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan makanan harus
dipandang sebagai satu permasalahan serius dalam sanitasi. Penanganan
limbah yang tidak memadai dapat menjadi sumber pencemaran yang
membahayakan kesehatan. Limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan
makanan dapat berupa limbah padat maupun limbah cair. Limbah padat
biasanya berupa bahan sisa yang tidak termanfaatkan dalam pengolahan.
Sebagai contoh adalah sisa-sisa bahan nabati yang berupa kulit buah atau
sayuran, bagian akar, batang, dan daun.
Yang menjadi ide pokok paragraf tersebut adalah…
A. Limbah dihasilkan dari suatu proses pengolahan makanan.
B. Limbah proses pengolahan makanan berbahaya bagi lingkungan.
C. Limbah proses pengolahan makanan harus dipandang sebagai
permasalahan sanitasi.
D. Limbah pengolahan makanan merupakan sumber pencemaran yang
membahayakan kesehatan.
E. Limbah padat dan limbah cair dalam proses pengolahan makanan.
25. Syahdan akan Permaisuri Kuripan pun ingin rasanya ia hendak berputera laki-
laki yang baik parasnya. Maka kata Permaisuri, “Kakang aji, ingin pula
rasanya kita ini peroleh anak.” Maka kata Nata, “sungguh seperti kata Tuan;
Kakanda pun demikianlah juga bila gerangan Kakang ini beroleh Putera
dengan Yayi, akan jadi ganti pun Kakanda di dalam dunia ini, kalau-kalau
kita berdua dikehendaki oleh sang yang sukma, kembali ke kayangan kita.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Maka kata permaisuri, “Kakang Aji marilah kita memuja pada segala Dewa-
dewa memohonkan kalau-kalau dianugerahkan oleh Dewata mulia raja akan
kita akan anak ini.”
Nilai agama yang terkandung dalam penggalan naskah sastra Melayu Klasik
tersebut adalah…
A. Akan kembali ke kayangan jika di anugrahi seorang anak.
B. Berdoa kepada Tuhan agar diberikan kebahagiaan.
C. Berkomunikasi secara sopan terhadap suami atau istri.
D. Memuja pada Dewa-dewa agar di anugrahi seorang anak.
E. Ingin di anugrahi seorang anak yang cantik atau ganteng.
26. Karakteristik naskah karya sastra Melayu klasik di atas adalah…
A. Pengungkapan isi hati kepada orang lain dengan malu-malu.
B. Penguraian kalimatnya secara efektif dan kosa kata yang tidak tepat.
C. Penggunaan bahasa sehari-hari sehingga mudah dimengerti.
D. Pemakaian kata penghubung yang tidak tepat pada setiap awal kalimat.
E. Penggunaan diksi yang menarik sehingga tidak membosankan.
27. Karya Supernova adalah sebuah imajinatif. Sungguh tidak lazim bagi dunia
sastra Indonesia. Ditulis dengan gaya pop, tetapi sarat dengan problema
filsafat dan teori-teori ilmiah. Baru kali ini dalam sastra Indonesia, seorang
penulis mampu mengartikulasikan labirin kehidupan kontemporer secara
eksperimentatif dengan gaya yang hampir science fiction.
Dalam kutipan tersebut hal yang diresensi adalah ....
A. Kepengarangan
B. kesimpulan terhadap buku
C. kekurangan dan keunggulan buku
D. gaya penulisan cerita
E. bahasa pengarang dalam buku
28. Dari masa jabatan anda yang empat tahun, apa yang ingin anda capai dalam
jangka pendek?
Pada tahap awal, kami ingin mencocokan keinginan dan ketersediaan. Dalam
cetak biru yang dikeluarkan Bappenas, sudah tertera sejumlah keinginan, baik
yang diserap dari bawah maupun yang diberikan dari atas. Keinginan ini harus
dicocokan dengan masyarakat. Jika tidak sesuai, kita sesuaikan lagi, termasuk
menyesuaikan tenaga dan waktu yang tersedia. Semua orang ingin cepat
selesai. LSM luar negeri dan donator asing juga ingin segera membuktikan
kepada konstituennya bahwa mereka cepat selesai.
Isi pokok pembicaraan di atas adalah…
A. Masalah pemilihan kepala daerah.
B. Usaha menyelaraskan keinginan masyarakat dengan ketersediaan dana dan
lain-lain.
C. Masalah bantuan tenaga asing.
D. Masalah jabatan kepala daerah.
E. Masalah konstituen atau pemilih.
29. Bacalah penggalan cerpen berikut!
Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa
Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah
percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini makin ditebalkan
pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya
menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda.
(“Kenang-kenangan” oleh Abdul Gani A.K)
Watak tokoh “aku” dalam penggalan cerita tersebut adalah…
A. Percaya diri
B. Mudah menyesuaikan diri
C. Sombong
D. Rajin berusaha
E. Mudah dipengaruhi
30. Bacalah teks pidato berikut dengan saksama!
Hadirin yang saya hormati!
Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua. Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Mahakuasa karena berkat dan rahmat-Nya, kita dapat berkumpul
di tempat ini dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-73. Ikrar
dari berbagai perkumpulan pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yaitu
bertanah air satu, tanah air Indonesia. berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan
menjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Perlu kita renungkan
kembali baik-baik mengenai makna Sumpah Pemuda.
Topik pidato tersebut adalah ...
A. peringatan Sumpah Pemuda
B. mengenang ikrar para pemuda tahun yang lalu
C. merenungkan ikrar Sumpah Pemuda
D. pernyataan ikrar pemuda terjadi pada tahun 1928
E. bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu
31. Bacalah penggalan paragraf berikut!
Taman Nasional Bunaken memiliki ekosistem terumbu karang yang sangat
kaya.Terdapat sekitar 390 spesies terumbu karang di wilayah ini. Spesies alga
yang dapatditemui di Taman Nasional Bunaken adalah Caulerpa, Halimeda
dan Padina,sementara spesies rumput laut yang banyak ditemui adalah
Thalassia hemprichii,Enhallus acoroides, dan Thalassaodendron ciliatum.
Taman Nasional Bunaken jugamemiliki berbagai spesies ikan, mamalia laut,
reptil, burung, moluska dan mangrove.Sekitar 90 spesies ikan tinggal di
perairan wilayah ini. (www.wikipedia.co.id)
Gagasan utama paragraf tersebut adalah ...
A. spesies ikan Taman nasional Bunaken
B. spesies rumput laut Taman nasional Bunaken
C. spesies terumbu karang Taman nasional Bunaken
D. ekosistem terumbu karang Taman Nasional Bunaken
E. ekosistem rumput laut Taman Nasional Bunaken
32. Bacalah penutup resensi buku berikut ini dengan saksama!
Terlepas dari berbagai ketidaksempurnaannya, harus diakui bahwa buku
pertama seorang “yogi buku” ini merupakan karya yang memikat.Bahkan cara
dan gaya pengungkapannya, dalam kadar tertentu, telah memberikan sentuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
sastra yang cukup enak dinikmati. Kita menantikan karya berikutnya.
(Sumber: Majalah Matabaca, Agustus 2002)
Pernyataan yang tepat untuk penutup resensi tersebut adalah…
A. Penutup resensi buku tersebut sangat tepat.
B. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya mengajak untuk membaca
buku karena sangat bermanfaat.
C. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya mengajak pembaca untuk
memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau
problema yang muncul dalam sebuah buku.
D. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya memberikan informasi atau
pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap
dalam sebuah buku.
E. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya berisi uraian tentang buku
itu penting untuk siapa dan mengapa.
33. Penulisan sumber kutipan yang benar adalah…
A. Iwan Setiawan, Ade. 2002. Penghijauan dengan Tanaman Potensial,
Depok: Penebar Swadaya, hlm. 4.
B. Ade Iwan Setiawan. 2002. Penghijauan dengan Tanaman Potensial,
Penebar Swadaya, Depok, hlm. 4.
C. Ade Iwan, Setiawan. Penghijauan dengan Tanaman Potensial, Depok:
Penebar Swadaya, 2002. Hlm. 4.
D. Ade Iwan Setiawan. 2002. Penghijauan dengan Tanaman Potensial,
Depok: penebar Swadaya, hlm. 4.
E. Ade Iwan Setiawan. Penghijauan dengan Tanaman Potensial. 2002.
Depok: Penebar Swadaya. hlm. 4.
34. Jika dalam penyusunan karya tulis terdapat kutipan dari buku karangan Sahid
Warsanto yang berjudul Bahasan Bahasa terbitan Aries Lima, Jakarta, tahun
1994, halaman 35, penulisan catatan yang benar adalah…
A. Warsanto, Sahid. 1994. Bahasan Bahasa. Aries Lima, Jakarta. hlm 35.
B. Warsanto, Sahid. Bahasan Bahasa. Aries Lima. Jakarta. 1994. hlm 35.
C. Sahid Warsanto. 1994. Bahasan Bahasa. Jakarta: Aries Lima. hlm 35.
D. Sahid Warsanto, Bahasan Bahasa, (Jakarta: Aries Lima, 1994), hlm 35.
E. Sahid Warsanto, Bahasan Bahasa, (Aries Lima, Jakarta, 1994: hlm 35.)
35. Salah satu ketentuan dalam penulisan kutipan adalah…
A. Setiap kutipan diapit dalam tanda petik.
B. Kutipan langsung yang pendek diapit tanda petik dan dijalin ke dalam
teks.
C. Setiap kutipan harus dikeluarkan dari teks dan diapit tanda petik.
D. Kutipan tidak langsung/paraphrase harus diapit tanda petik dan
dikeluarkan dari teks.
E. Kutipan langsung yang panjang (lebih dari 3 baris) harus dijalin ke dalam
teks tanpa diapit tanda petik.
36. Di dalam penuisan ilmah, jika terdapat catatan kaki yang berasal dari sumber
yang pernah dikutip, tetapi disisipi catatan kaki dari sumber yang berbeda,
notasi yang digunakan yaitu …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
A. Ibid D. Loc
B. Op.cit E. Op
C. Loc.cit
37. Judul karya tulis: menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri
Penulisan Judul makalah yang tepat adalah ...
A. Menggali Potensi Diri Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
B. Menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri
C. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan kepercayaan diri
D. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
E. Menggali Potensi diri Untuk Meningkatkan Kepercayaan diri
38. Penulisan daftar pustaka yang tepat untuk buku berjudul Komposisi, karangan
Gorys Keraf, diterbitkan oleh Nusa Indah, di Ende, Flores, tahun 1985 ialah
...
A. Keraf, Gorys. 1985. Komposisi. Ende, Flores : Nusa Indah.
B. Keraf, Gorys. 1985. Komposisi. (Ende, Flores : Nusa Indah)
C. Gorys Keraf. 1985. Komposisi. Ende, Flores : Nusa Indah.
D. Gorys Keraf. 1985. Komposisi. (Ende, Flores : Nusa Indah)
E. Keraf, Gorys, Komposisi, (Ende, Flores : Nusa Indah), 1985.
39. Proposal Kegiatan
Ceramah Keagamaan SMA Semesta
I. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah ceramah keagamaan bagi
para siswa SMA Semesta yang dilaksanakan setiap bulan.
II. Maksud dan Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ceramah keagamaan:
1. Meningkatkan iman dan dan takwa para siswa
2. Meningkatkan kualitas hidup para siswa
3. Memperbaiki sikap hidup
4. Memberikan pendidikan moral
III. Waktu dan Tempat
Kegiatan ceramah keagamaan bagi para siswa SMA Semesta diadakan
setiap jumat, minggu pertama setiap bulan bertempat di aula SMA
Semesta.
Hal yang harus dimasukan untuk mengawali proposal di atas adalah…
a. Pendahuluan/latar belakang D. kepanitiaan
b. Kata pengantar E. dasar pemikiran
c. Daftar isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 6
Kunci Jawaban Uji Kemampuan Membaca
1 C 11 B 21 A 31 41 51
2 B 12 D 22 E 32 42 52
3 A 13 A 23 B 33 43 53
4 C 14 E 24 E 34 44 54
5 D 15 D 25 C 35 45 55
6 D 16 D 26 A 36 46 56
7 C 17 B 27 B 37 47
8 A 18 C 28 A 38 48
9 C 19 B 29 D 39 49
1
0
A 20 C 30 E 40 50
Kunci Jawaban Uji Bahasa Indonesia
1 A 11 B 21 D 31 D 41
2 A 12 B 22 E 32 E 42
3 E 13 C 23 D 33 A 43
4 D 14 C 24 C 34 D 44
5 B 15 C 25 D 35 B 45
6 B 16 A 26 E 36 B 46
7 A 17 B 27 D 37 D
8 C 18 C 28 B 38 A
9 E 19 B 29 C 39 A
10 D 20 D 30 A 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Lidwina Deang L 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 20
2 Lilien Anggelina 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 27
3 Monica Valentine 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 27
4 Angela Yuka 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 24
5 Grenilda Hergiart 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 27
6 Handy Rizka 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 23
7 Kristina Anggraeni 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 28
8 Rosalina Rezy 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 24
9 Eleina Mahnasari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 28
10 Maria Ludwina 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 7
11 Nathania Angela 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 15
12 Novita Mawar 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 23
13 Scholastika N. 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 21
14 Clara Tungga 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 20
15 Yulindah Roma 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 26
16 Maria Dominika 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 16
17 Melania Kintan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 27
18 Rohana Joti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 7
19 Rovina Dama 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21
20 Sharon Veronica 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 22
21 Theresia Ayu K 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 5
22 Trifani Zorita 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 22
23 Vivian Ariyanti 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 10
Σ 12 15 19 15 14 19 17 15 14 17 11 19 15 17 11 22 18 11 17 16 13 17 20 17 17 20 20 15 9 8 470
N 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
VALIDITAS 0.70 0.60 0.54 0.60 0.79 0.42 0.89 0.60 0.29 0.89 0.68 0.87 0.46 0.89 0.68 0.01 0.56 0.41 0.55 0.84 0.56 0.89 -0.22 0.55 -0.03 0.73 0.51 0.82 -0.62 0.22
LAMPIRAN 7
ANALISIS VALIDITAS
NO
TOT
NAMA SISWA P ILIHA N GA N D A
N o m o r S o a l
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 Lidwina Deang L 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 28 6
2 Lilien Anggelina 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 33 9
3 Monica Valentine 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 34 10
4 Angela Yuka 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 29 9
5 Grenilda Hergiart 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 33 10
6 Handy Rizka 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 30 9
7 Kristina Anggraeni 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 34 9
8 Rosalina Rezy 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 29 6
9 Eleina Mahnasari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 34 10
10 Maria Ludwina 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14 2
11 Nathania Angela 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 22 8
12 Novita Mawar 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 29 5
13 Scholastika N. 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 28 8
14 Clara Tungga 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 27 8
15 Yulindah Roma 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 31 8
16 Maria Dominika 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 22 8
17 Melania Kintan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 31 9
18 Rohana Joti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 12 2
19 Rovina Dama 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 25 7
20 Sharon Veronica 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 27 4
21 Theresia Ayu K 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 11 1
22 Trifani Zorita 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 27 9
23 Vivian Ariyanti 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 11 2
Σ 12 15 19 15 14 19 17 15 14 17 11 19 14 17 11 23 18 11 17 16 12 17 20 17 17 20 19 15 9 8 16 17 16 14 15 15 13 13 14 601 159
N 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
VALIDITAS 0.68 0.60 0.59 0.60 0.77 0.37 0.88 0.60 0.31 0.88 0.66 0.89 0.55 0.88 0.66 0.68 0.62 0.43 0.57 0.82 0.69 0.88 -0.24 0.57 -0.08 0.75 0.65 0.78 -0.63 0.15 0.19 0.01 -0.11 -0.10 0.15 -0.29 0.33 0.04 0.08
LAMPIRAN 8
ANALISIS VALIDITAS
NO NAMA SISWA
Nomor Soal
TO
T
Jso
PILIHAN GANDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Lidwina Deang L 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 20 14
2 Lilien Anggelina 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 27 19
3 Monica Valentine 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 27 19
4 Angela Yuka 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 24 16
5 Grenilda Hergiart 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 27 19
6 Handy Rizka 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 23 15
7 Kristina Anggraeni 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 28 19
8 Rosalina Rezy 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 24 15
9 Eleina Mahnasari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 28 19
10 Maria Ludwina 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 7 3
11 Nathania Angela 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 15 10
12 Novita Mawar 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 23 14
13 Scholastika N. 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 21 14
14 Clara Tungga 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 20 12
15 Yulindah Roma 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 26 18
16 Maria Dominika 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 16 11
17 Melania Kintan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 27 18
18 Rohana Joti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 7 3
19 Rovina Dama 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21 13
20 Sharon Veronica 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 22 13
21 Theresia Ayu K 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 5 2
22 Trifani Zorita 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 22 15
23 Vivian Ariyanti 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 10 5
Σ 12 15 19 15 14 19 17 15 14 17 11 19 15 17 11 22 18 11 17 16 13 17 20 17 17 20 20 15 9 8 470
N 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
P (IK) 1 0.7 0.8 0.7 0.6 0.8 0.7 0.7 0.6 0.7 0.5 0.8 0.7 0.7 0.5 1 0.8 0.5 0.7 0.7 0.6 0.7 0.9 0.7 0.7 0.9 0.9 0.7 0.4 0.3
1
q 0 0.3 0.2 0.3 0.4 0.2 0.3 0.3 0.4 0.3 0.5 0.2 0.3 0.3 0.5 0 0.2 0.5 0.3 0.3 0.4 0.3 0.1 0.3 0.3 0.1 0.1 0.3 0.6 0.7
p.q 0 0.2 0.1 0.2 0.2 0.1 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.1 0.2 0.2 0.2 0 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.1 0.2 0.2 0.1 0.1 0.2 0.2 0.2
Jlh pq 3.6
n 30
n1 29
S2 30
REABILITAS 1
LAMPIRAN 9
TOT
Jso
REALIBILITAS OBYEKTIF
NO NAMA SISWA P ILIHAN GANDA
NOMOR SOAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 Lidwina Deang L 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 28 14
2 Lilien Anggelina 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 32 17
3 Monica Valentine 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 34 20
4 Angela Yuka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 30 17
5 Grenilda Hergiart 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 34 20
6 Handy Rizka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 31 16
7 Kristina Anggraeni 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 34 19
8 Rosalina Rezy 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 29 15
9 Eleina Mahnasari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 35 20
10 Maria Ludwina 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14 4
11 Nathania Angela 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 21 12
12 Novita Mawar 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 28 14
13 Scholastika N. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 28 15
14 Clara Tungga 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 28 15
15 Yulindah Roma 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 32 18
16 Maria Dominika 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 22 13
17 Melania Kintan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 30 17
18 Rohana Joti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 11 3
19 Rovina Dama 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 27 14
20 Sharon Veronica 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 26 12
21 Theresia Ayu K 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 10 3
22 Trifani Zorita 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 27 15
23 Vivian Ariyanti 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 11 3
Σ 16 15 19 15 14 19 17 15 14 17 11 19 14 17 11 23 18 11 17 16 12 17 20 17 17 20 19 15 4 7 16 17 16 14 15 14 13 17 14 602
N 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
P (IK) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
q 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
p.q 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jlh pq 3.5
n 39
n1 23
S2 30
REABILITAS 1
LAMPIRAN 10
REALIBILITAS OBYEKTIF
NO NAMA SISWA TOT
Jso
N OM OR S OA L
P G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Lidwina Deang L 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 20
2 Lilien Anggelina 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 27
3 Monica Valentine 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 27
4 Angela Yuka 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 24
5 Grenilda Hergiart 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 27
6 Handy Rizka 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 23
7 Kristina Anggraeni 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 28
8 Rosalina Rezy 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 24
9 Eleina Mahnasari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 28
10 Maria Ludwina 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 7
11 Nathania Angela 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 15
12 Novita Mawar 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 23
13 Scholastika N. 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 21
14 Clara Tungga 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 20
15 Yulindah Roma 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 26
16 Maria Dominika 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 16
17 Melania Kintan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 27
18 Rohana Joti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 7
19 Rovina Dama 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21
20 Sharon Veronica 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 22
21 Theresia Ayu K 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 5
22 Trifani Zorita 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 22
23 Vivian Ariyanti 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 10
Σ 12 15 19 15 14 19 17 15 14 17 11 19 15 17 11 22 18 11 17 16 13 17 20 17 17 20 20 15 9 8 470
N 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 940
IK 0.5 0.7 0.8 0.7 0.6 0.8 0.7 0.7 0.6 0.7 0.5 0.8 0.7 0.7 0.5 1.0 0.8 0.5 0.7 0.7 0.6 0.7 0.9 0.7 0.7 0.9 0.9 0.7 0.4 0.3
LAMPIRAN 11
ANALISIS INDEKS KESUKARAN (IK)
NAMA SISWANO TOT P ILIHAN GANDA
N OM OR S OA L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Lidwina Deang L 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 20
2 Lilien Anggelina 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 27
3 Monica Valentine 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 27
4 Angela Yuka 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 24
5 Grenilda Hergiart 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 27
6 Handy Rizka 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 23
7 Kristina Anggraeni 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 28
8 Rosalina Rezy 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 24
9 Eleina Mahnasari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 28
10 Maria Ludwina 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 7
11 Nathania Angela 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 15
12 Novita Mawar 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 23
13 Scholastika N. 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 21
14 Clara Tungga 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 20
15 Yulindah Roma 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 26
16 Maria Dominika 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 16
17 Melania Kintan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 27
18 Rohana Joti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 7
19 Rovina Dama 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21
20 Sharon Veronica 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 22
21 Theresia Ayu K 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 5
22 Trifani Zorita 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 22
23 Vivian Ariyanti 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 10
Σ 12 15 19 15 14 19 17 15 14 17 11 19 15 17 11 22 18 11 17 16 13 17 20 17 17 20 20 15 9 8
N 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
IK 0.5 0.7 0.8 0.7 0.6 0.8 0.7 0.7 0.6 0.7 0.5 0.8 0.7 0.7 0.5 1 0.8 0.5 0.7 0.7 0.57 0.74 0.87 0.74 0.74 0.87 0.87 0.65 0.39 0.35
Σa 8 10 13 10 10 12 12 10 11 12 8 13 9 12 8 13 13 8 12 11 9 12 12 12 10 13 13 10 4 4
Σb 4 5 6 5 4 7 5 5 3 5 3 6 6 5 3 9 5 3 5 5 4 5 8 5 7 7 7 5 5 4
Na 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
Nb 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Ika 0.6 0.7 0.9 0.7 0.7 0.9 0.9 0.7 0.8 0.9 0.6 0.9 0.6 0.9 0.6 0.9 0.9 0.6 0.9 0.8 0.64 0.86 0.86 0.86 0.71 0.93 0.93 0.71 0.29 0.29
Ikb 0.3 0.3 0.4 0.3 0.3 0.5 0.3 0.3 0.2 0.3 0.2 0.4 0.4 0.3 0.2 0.6 0.3 0.2 0.3 0.3 0.27 0.33 0.53 0.33 0.47 0.47 0.47 0.33 0.33 0.27
ID 0.3 0.4 0.5 0.4 0.4 0.4 0.5 0.4 0.6 0.5 0.4 0.5 0.2 0.5 0.4 0.3 0.6 0.4 0.5 0.5 0.4 0.5 0.3 0.5 0.2 0.5 0.5 0.4 0.0 0.0
LAMPIRAN 11
ANALISIS INDEKS DISKRIMINASI (ID)
TOT NO NAMA SISWA P ILIHAN GANDA
N OM OR S OA L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 Lidwina Deang L 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 28
2 Lilien Anggelina 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 32
3 Monica Valentine 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 34
4 Angela Yuka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 30
5 Grenilda Hergiart 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 33
6 Handy Rizka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 31
7 Kristina Anggraeni 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 34
8 Rosalina Rezy 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 29
9 Eleina Mahnasari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 34
10 Maria Ludwina 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14
11 Nathania Angela 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 23
12 Novita Mawar 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 28
13 Scholastika N. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 29
14 Clara Tungga 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 28
15 Yulindah Roma 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 31
16 Maria Dominika 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 23
17 Melania Kintan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 31
18 Rohana Joti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 12
19 Rovina Dama 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 26
20 Sharon Veronica 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 26
21 Theresia Ayu K 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 11
22 Trifani Zorita 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 27
23 Vivian Ariyanti 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 11
Σ 16 15 19 15 14 19 17 15 14 17 11 19 14 17 11 23 18 11 17 16 12 17 20 17 17 20 19 15 9 8 16 17 16 14 15 15 13 13 14 605
N 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 1210
IK 0.7 0.7 0.8 0.7 0.6 0.8 0.7 0.7 0.6 0.7 0.5 0.8 0.6 0.7 0.5 1.0 0.8 0.5 0.7 0.7 0.5 0.7 0.9 0.7 0.7 0.9 0.8 0.7 0.4 0.3 0.7 0.7 0.7 0.6 0.7 0.7 0.6 0.6 0.6
LAMPIRAN 12
ANALISIS INDEKS KESUKARAN (IK)
NAMA SISWANO TOT
N OM OR S OA L
P ILIHAN GANDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 Lidwina Deang L 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 28
2 Lilien Anggelina 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 32
3 Monica Valentine 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 34
4 Angela Yuka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 30
5 Grenilda Hergiart 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 33
6 Handy Rizka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 31
7 Kristina Anggraeni 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 34
8 Rosalina Rezy 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 29
9 Eleina Mahnasari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 34
10 Maria Ludwina 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14
11 Nathania Angela 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 23
12 Novita Mawar 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 28
13 Scholastika N. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 29
14 Clara Tungga 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 28
15 Yulindah Roma 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 31
16 Maria Dominika 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 23
17 Melania Kintan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 31
18 Rohana Joti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 12
19 Rovina Dama 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 26
20 Sharon Veronica 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 26
21 Theresia Ayu K 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 11
22 Trifani Zorita 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 27
23 Vivian Ariyanti 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 11
Σ 16 15 19 15 14 19 17 15 14 17 11 19 14 17 11 23 18 11 17 16 12 17 20 17 17 20 19 15 9 8 16 17 16 14 15 15 13 13 14
N 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
IK 0.7 0.7 0.8 0.7 0.6 0.8 0.7 0.7 0.6 0.7 0.5 0.8 0.6 0.7 0.5 1 0.8 0.5 0.7 0.7 0.5 0.7 0.9 0.7 0.7 0.9 0.8 0.7 0.4 0.3 0.7 0.7 0.7 0.6 0.7 0.7 0.6 0.6 0.6
Σa 11 10 13 10 10 12 12 10 11 12 8 13 9 12 8 14 13 8 12 11 9 12 12 12 10 13 13 10 4 4 12 10 11 9 10 8 10 9 10
Σb 5 5 6 5 4 7 5 5 3 5 3 6 5 5 3 9 5 3 5 5 3 5 8 5 7 7 6 5 5 4 4 7 5 5 5 7 3 4 4
Na 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
Nb 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Ika 0.8 0.7 0.9 0.7 0.7 0.9 0.9 0.7 0.8 0.9 0.6 0.9 0.6 0.9 0.6 1 0.9 0.6 0.9 0.8 0.6 0.9 0.9 0.9 0.7 0.9 0.9 0.7 0.3 0.3 0.9 0.7 0.8 0.6 0.7 0.6 0.7 0.6 0.7
Ikb 0.3 0.3 0.4 0.3 0.3 0.5 0.3 0.3 0.2 0.3 0.2 0.4 0.3 0.3 0.2 0.6 0.3 0.2 0.3 0.3 0.2 0.3 0.5 0.3 0.5 0.5 0.4 0.3 0.3 0.3 0.3 0.5 0.3 0.3 0.3 0.5 0.2 0.3 0.3
ID 0.5 0.4 0.5 0.4 0.4 0.4 0.5 0.4 0.6 0.5 0.4 0.5 0.3 0.5 0.4 0.4 0.6 0.4 0.5 0.5 0.4 0.5 0.3 0.5 0.2 0.5 0.5 0.4 0.0 0.0 0.6 0.2 0.5 0.3 0.4 0.1 0.5 0.4 0.4
LAMPIRAN 12
ANALISIS INDEKS DISKRIMINASI (ID)
TOT NO NAMA SISWA
N OM OR S OA L
P G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
1 0.7 sedang 0.5 baik 0.68 tinggi layak
2 0.7 sedang 0.4 cukup 0.6 tinggi layak
3 0.8 mudah 0.5 baik 0.59 cukup layak
4 0.7 sedang 0.4 cukup 0.6 tinggi layak
5 0.6 sedang 0.4 cukup 0.77 tinggi layak
6 0.8 mudah 0.4 cukup 0.37 rendah layak
7 0.7 sedang 0.5 baik 0.88 sangat tinggi layak
8 0.7 sedang 0.4 cukup 0.6 tinggi layak
9 0.6 sedang 0.6 baik 0.31 rendah layak
10 0.7 sedang 0.5 baik 0.88 sangat tinggi layak
11 0.5 sedang 0.4 cukup 0.66 tinggi layak
12 0.8 mudah 0.5 baik 0.89 sangat tinggi layak
13 0.6 sedang 0.3 cukup 0.55 cukup layak
14 0.7 sedang 0.5 baik 0.88 sangat tinggi layak
15 0.5 sedang 0.4 cukup 0.66 tinggi layak
16 1 mudah 0.4 cukup 0.68 tinggi tidak layak
17 0.8 mudah 0.6 baik 0.62 tinggi layak
18 0.5 sedang 0.4 cukup 0.43 cukup layak
19 0.7 sedang 0.5 baik 0.57 cukup layak
20 0.7 sedang 0.5 baik 0.82 sangat tinggi layak
21 0.5 sedang 0.4 cukup 0.69 tinggi layak
22 0.7 sedang 0.5 baik 0.88 sangat tinggi layak
23 0.9 mudah 0.3 cukup -0.24 negatif tidak layak
24 0.7 sedang 0.5 baik 0.57 cukup layak
25 0.7 sedang 0.2 jelek -0.08 negatif tidak layak
26 0.9 mudah 0.5 baik 0.75 tinggi layak
27 0.8 mudah 0.5 baik 0.65 tinggi layak
28 0.7 sedang 0.4 cukup 0.78 tinggi layak
29 0.4 sedang 0 jelek -0.63 negatif tidak layak
30 0.3 sukar 0 jelek 0.15 sangat tinggi tidak layak
31 0.7 sedang 0.6 baik 0.19 sangat tinggi layak
32 0.7 sedang 0.2 jelek 0.01 sangat tinggi tidak layak
33 0.7 sedang 0.5 baik -0.11 negatif tidak layak
34 0.6 sedang 0.3 cukup -0.1 negatif tidak layak
35 0.7 sedang 0.4 cukup 0.15 sangat tinggi layak
36 0.7 sedang 0.1 jelek -0.29 negatif tidak layak
37 0.6 sedang 0.5 baik 0.33 rendah layak
38 0.6 sedang 0.4 cukup 0.04 sangat rendah tidak layak
39 0.6 sedang 0.4 cukup 0.08 sangat rendah tidak layak
NB : Soal dinyatakan layak jika ITK 0.20-0.80 dan IDB 0.20 ke atas
Lampiran 13
Tabulasi Hasil Validitas Instrumen Bahasa Indonesia
Kelas XI IPS 2 SMA Santa Maria Yogyakarta
Status SoalNomor soal IK Keterangan Daya Beda Keterangan Validitas Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
1 0.5 sedang 0.3 cukup 0.7 tinggi layak
2 0.7 sedang 0.4 cukup 0.6 tinggi layak
3 0.8 mudah 0.5 baik 0.54 cukup layak
4 0.7 sedang 0.4 cukup 0.6 tinggi layak
5 0.6 sedang 0.4 cukup 0.79 tinggi layak
6 0.8 mudah 0.4 cukup 0.42 cukup layak
7 0.7 sedang 0.5 baik 0.89 sangat tinggi layak
8 0.7 sedang 0.4 cukup 0.6 tinggi layak
9 0.6 sedang 0.6 baik 0.29 rendah layak
10 0.7 sedang 0.5 baik 0.89 sangat tinggi layak
11 0.5 sedang 0.4 cukup 0.68 tinggi layak
12 0.8 mudah 0.5 baik 0.87 sangat tinggi layak
13 0.7 sedang 0.2 jelek 0.46 cukup tidak layak
14 0.7 sedang 0.5 baik 0.89 sangat tinggi layak
15 0.5 sedang 0.4 cukup 0.68 tinggi layak
16 1 mudah 0.3 cukup 0.01 sangat rendah tidak layak
17 0.8 mudah 0.6 baik 0.56 cukup layak
18 0.9 mudah 0.4 cukup 0.41 cukup layak
19 0.7 sedang 0.5 baik 0.55 cukup layak
20 0.7 sedang 0.5 baik 0.84 sangat tinggi layak
21 0.6 sedang 0.4 cukup 0.56 cukup layak
22 0.7 sedang 0.5 baik 0.89 sangat tinggi layak
23 0.9 mudah 0.3 cukup -0.22 negatif tidak layak
24 0.7 sedang 0.5 baik 0.55 cukup layak
25 0.7 sedang 0.2 jelek -0.03 negatif tidak layak
26 0.9 mudah 0.5 baik 0.73 tinggi layak
27 0.9 mudah 0.5 baik 0.51 cukup layak
28 0.7 sedang 0.5 baik 0.82 sangat tinggi layak
29 0.4 sedang 0 jelek -0.62 negatif tidak layak
30 0.3 sukar 0 jelek 0.22 rendah tidak layak
NB :
Tabulasi Hasil Validitas Kemampuan Membaca Pemahaman
Kelas XI IPS 2 SMA Santa Maria Yogyakarta
Soal dinyatakan layak jika ITK 0.20-0.80 dan IDB 0.20 ke atas
Status SoalNomor soal IK Keterangan Daya Beda Keterangan Validitas Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 15
Kisi-kisi instrumen penelitian
tes kemampuan membaca pemahaman
Farr (dalam Djiwandono 2011:117)
N
O
Indikator Butir soal Jumlah
1 Memahami arti kata-kata sesuai
penggunaan dalam wacana.
2, 4, 8, 12, 15, 23,24 7
2 Mengidentifikasi susunan
organisasi wacana dan antar
hubungan bagian-bagiannya.
9,16, 17, 20, 21 5
3 Mengidentifikasi pokok-pokok
pikiran yang terungkap dalam
wacana
1, 3, 5, 10, 11, 13,19,
22
8
4 Mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang jawabannya
secara eksplisit terdapat dalam
wacana.
6, 7,14, 18 4
Jumlah Soal 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 16
Program Studi Bahasa Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan - Universitas Sanata
Dharma
Mrican, Tromol Pos 29 YOGYA 55002, Tlp.: 0274-513301-ext. 1220, Fax.: 0274-
562383, e-mail: [email protected]
TES KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN
Nama :
No. Presensi :
Kelas :
PETUNJUK PENGERJAAN
A. Setiap soal disusun berdasarkan teks penggalan non fiksi dan fiksi.
B. Bacalah setiap teks penggalan dengan saksama agar dapat menjawab pertanyaan
sebaik-baiknya!
C. Berilah tanda ( X), pada huruf A, B, C, D, atau E jawaban yang anda anggap
paling tepat!
1. Bacalah teks berikut dengan saksama!
Semburan Baru Muncul di Mindi
Semburan lumpur, air, dan gas baru keluar dari halaman belakang rumah
salah seorang penduduk, warga Desa Mindi, Kecamatan Porong, Kabupaten
Sidoarjo. Semburan itu merupakan semburan ke-59 yang muncul di sekitar pusat
semburan utama.
Menurut seorang ahli dan Leader Team Fergaco perusahaan yang mengawasi
gas-gas berbahaya di sekitar pusat semburan, semburan itu sama dengan 58
semburan liar sebelumnya. Semburan liar itu juga tidak berbahaya dan tidak akan
membesar. Kalau dibiarkan semburan itu akan mengecil sendiri. Untuk menutup
semburan, hari ini akan dimasukkan 100 kilogram semen ke dalam lubang asal
semburan.
Ide pokok paragraf kedua teks tersebut yang tepat adalah ...
A. Pengawasan gas oleh tim ahli. D. Mengecilnya semburan liar.
B. Pendapat tentang semburan liar. E. Penutupan lubang semburan.
C. Munculnya semburan liar.
2. Bacalah wacana berikut dengan saksama! Dalam laporan kajian organisasi hidup, World Resource Institute, emisi karbon
akibatkebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah melampaui rata-rata emisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
karbon harian AS selama 26 hari dari 44 hari sejak awal September 2015.
Sementara itu, organisasi Center for International Forestry Research (CIFOR)
berpendapat bahwa kabut asap yang terjadi di Indonesia merupakan tragedi, bukan
bencana alam. Kabut asap bukan bencana alam, melainkan karena kesalahan
manusia dan tidak terjadi secara alamiah. (republika.co.id)
Makna kata tragedi dalam paragraf tersebut adalah....
A. Peristiwa memilukan. D. Peristiwa genting.
B. Peristiwa menyedihkan. E. Peristiwa drastis.
C. Peristiwa mengejutkan.
3. Bacalah Teks di bawah ini dengan saksama ! Kenaikan tarif BBM merupakan pilihan yang harus diambil dalam rangka
penghematan konsumsi bahan bakar minyak. (2) sebab, tanpa langkah
penghematan, konsumsi BBM akan mencapai 65 juta kilo liter per tahun atau 10
persen dari jatah yang ditetapkan DPR, sebesar 59,6 juta kilo liter per tahun. (3)
penjualan mobil tahun 2005 mencapai 550.000 unit. (4) kalau dikurangi 10.000-
20.000 unit saja, itu tidak berarti.(5) kebijakan ini lebih baik karena mendorong
produksi mobil yang lebih hemat energi.
Kalimat utama paragraf di atas terdapat pada kalimat nomor…
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
4. Dari berbagai pertemuan kelompok ahli yang diselenggarakan, secara otomatis,
diperoleh beberapa pandangan strategis dari publik yang dapat memperkaya
pelaksanaan politik luar negeri dan kerja sama internasional di berbagai bidang
dan forum.
Kata Strategis dalam kalimat di atas bermakna…
A. Diplomatis D. Penting
B. Taktis E. Cara
C. Baik letaknya
5. Bacalah Teks berikut dengan saksama!
Pemberantasan narkoba sudah saatnya menyentuh dunia pendidikan.
Peredaran permen lollypop yang mengandung narkoba di kalangan pelajar
sebagai modus baru sungguh memprihatinkan. Banyak bandar dan pengedar
mengincar sekolah sebagai ajang peredaran narkoba di segmen usia muda.
Peredaran narkoba dengan cara ini tentu harus diantisipasi. Segmen pelajar
menjadi sasaran baru modus peredaran narkoba karena mudah terjangkau dan
pasar yang menggiurkan. (lampost.com)
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah...
A. Kemudahan mendapatkan narkoba.
B. Peredaran narkoba di kalangan pelajar.
C. Harga narkoba yang terjangkau pelajar.
D. Pemberantasan narkoba di dunia pendidikan.
E. Modus baru peredaran narkoba.
Bacalah cerpen di bawah ini dengan cermat! Soal no 6 & 7 6. Perusahaan itu tumpuan hidup kita. Kamu tidak perlu mencampuri urusanku di
sana karena kehancuran perusahaan berarti kehancuran hidup kita,” kataku pelan
namun tajam.“Ya, memang perusahaan itu yang membuat kita jaya dan kaya
raya. Tetapi ingat Ma, itu bukan hasil kerja Mama. Para buruh itulah tulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
punggungnya. Dan selama ini Mama dengan atas nama perusahaan telah
memeras tenaga mereka tanpa imbalan yang sepadan,”teriak Neyna lantang. Aku
meradang.”Kalau tak suka dengan cara kerjaku, jangan makan dari hasil kerjaku.
Pergi,carilah makan sendiri atau tetap tinggal di sini dan kunci mulutmu!”Diluar
dugaan, benar-benar di luar dugaan,Neyna menerima tantanganku. Dia memilih
keluar dari rumah. Meninggalkan kehidupan yang tak ada kurangnya ini dan
menggantinya dengan kehidupan liar. Kehidupan yang serba tak tentu. Tidur di
mana pun dan makan dari siapa pun. Entah seperti apa tepatnya, aku tak bisa
membayangkan.
Konflik pada diri Neyna adalah….
A. Perasaan benci dirinya.
B. Rasa dendam terhadap buruh.
C. Merasa berat hidup dan kehidupannya.
D. Perlawanan buruh kepada majikannya karena sering ditekan.
E. Seorang anak balas dendam terhadap perlakuan orang tuanya.
7.
Mengapa Ibu Neyna marah kepada Neyna ketika Neyna ikut campur dalam
urusan perusahaan? Jawaban yang sesuai dengan isi kutipan cerita tersebut
adalah…
A. Si Ibu yang mendirikan perusahaan itu.
B. Neyna masih di anggap masih kecil.
C. Khawatir perusahaan mereka hancur.
D. Si Ibu khawatir Neyna merebutnya.
E. Perusahaan itu tumpuan hidup si Ibu.
8.
Bayu mengunjungi neneknya di desa. Ia membawakan neneknya geplak Bantul.
Bayu tahu bahwa makanan kesukaan neneknya adalah geplak.
Ungkapan yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah…
A. Buah tangan D. ringan tangan
B. Tangan hampa E. panjang tangan
C. Tangan kosong
9. Bacalah cerita berikut dengan Saksama!
Si Kakek berdiri di ambang pintu. Ia sedang menunggu menantunya datang dari
pasar membeli kembang. Sudah dari tadi ia berdiri di situ dan menentunya belum
juga datang-datang. Sekarang hari Jumat, pergi sekira jam delapan dan si kakek
akan pergi ke kuburan. Di sebelah utara di atas kaki sebuah bukit, di situ istrinya
terbaring di dalam bumi. Itu satu setengah bulan yang lalu sebagai satu
permulaan, dan permulaan itu akan berakhir hingga Tuhan membangkitkan
kembali manusia-manusia dari liang kubur.
Sudut pandang cerita tersebut adalah….
A. Orang pertama. D. Orang pertama tunggal.
B. Orang kedua. E. Orang kedua jamak.
C. Orang ketiga.
10. Bacalah Paragraf berikut dengan saksama!
Indonesia kini dalam kondisi darurat narkoba. Sedikitnya ada 4,5 juta
masyarakat Indonesia menjadi pemakai narkoba. Dari jumlah itu, 1,2 juta sudah
tidak bisa direhabilitasi karena kondisinya sudah sangat parah. Sampai kapan pun
pemerintah harus konsisten memandang pelaksanaan hukuman mati terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
gembong narkoba sebagai salah satu bentuk tanggung jawab negara dalam
melindungi warganya dari ancaman kejahatan narkoba yang sudah teramat
membelit dan menggurita. (mediaindonesia.com)
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah....
A. Permasalahan narkoba di Indonesia.
B. Jumlah pemakai narkoba di Indonesia.
C. Kondisi pemakain narkoba di Indonesia.
D. Hukuman mati bagi bagi pengedar narkoba.
E. Tindakan pemerintah terhadap pengedar narkoba.
11. Bacalah Paragraf berikut dengan saksama! Soal no 11 & 12
Selain melakukan diet, mengolah tubuh merupakan cara yang dapat ditempuh
untuk menyiasati masalah kegemukan. Akan tetapi, hal ini pada dasarnya tidak
hanya berlaku untuk anak yang mengalami kegemukan, melainkan kepada setiap
anak. Hanya saja, beberapa anak merasa malas untuk melakukan kegiatan fisik,
terlebih jika layar kaca telah menghipnotisnya.
Pikiran pokok paragraf di atas adalah ....
A. Mengolah tubuh merupakan salah satu cara menyiasati kegemukan.
B. Cara melakukan diet.
C. Malasnya beberapa anak melakukan kegiatan fisik.
D. Dunia layar kaca telah menghipnotis anak-anak.
E. Anak yang mengalami kegemukan.
12. Arti kata diet pada paragraf di atas adalah ....
A. Olahraga mengolah tubuh.
B. Seni olah tubuh untuk menjaga. ketahanan tubuh. kegemukan.
C. Sistem imunisasi untuk menghindari
D. Aturan makanan khusus untuk kesehatan.
E. Cara menurunkan berat badan.
13. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Krisis keuangan itu mirip dengan penyakit manusia. Pada saat obat
ditemukan untuk sebuah penyakit, penyakit lain yang belum ada obatnya sudah
muncul. Beberapa penyakit yang semula belum ada obatnya kini dengan sangat
mudah dilakukan tindakan preventifnya, yaitu dengan vaksinasi dan diagnosis
dini. Jika manusianya tetap terjangkiti, obatnya pun telah tersedia. Akan tetapi,
lain halnya jika penyakitnya relatif baru dan belum ada obat ataupun prosedur
pengobatannya.
Gagasan pokok teks di atas adalah ....
A. Prosedur pengobatan penyakit baru.
B. Pengobatan penyakit melalui vaksinasi.
C. Perkembangan krisis keuangan dan tindakan diagnosis.
D. Tindakan preventif pengobatan penyakit manusia.
E. Perumpamaan krisis keuangan dengan penyakit manusia.
14. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Jumlah angkatan kerja yang meningkat setiap tahun merupakan keuntungan
sekaligus sebagai tantangan bagi pemerintah dan bangsa Indonesia dalam
melaksanakan pembangunan nasional. Menurut pendapat para ahli bahwa
manusia sebagai sumber potensial merupakan salah satu modal dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
pembangunan, yaitu sebagai motor penggerak dalam mekanisme kerja dalam
proses produksi, serta sebagai sasaran dan hasil produksi itu sendiri.
Opini (pendapat) yang terdapat dalam paragraf diatas adalah …
A. Jumlah angkatan kerja yang meningkat.
B. Setiap tahun merupakan keinginan dan sekaligus sebagai tantangan.
C. Melaksanakan pembangunan nasional.
D. Manusia sebagai sumber potensi merupakan salah satu modal dasar
pembangunan.
E. Sebagai sasaran dan hasil produksi itu sendiri.
15.
Penulis tergelitik hatinya untuk melakukan penelitian iklim organisasi di sekolah
tersebut.
Makna lugas (yang sebenarnya) untuk pengganti kelompok kata yang tercetak
miring tersebut adalah ...
A. Terkesan. D. Terpaksa.
B. Tertarik. E. Tersentuh.
C. Terpanggil.
16. Cermatilah cerita di bawah ini!
Bangsat, siapa kau !”
Haji Basuni membentak dan ketika menajami mukaku dengan geramnya, ia
hendak mengcengkeram aku. Setengah takut, aku mundur dan menjawab. “Aku
teman Umi dan Latifah.” Dan tiba-tiba,benciku timbul terhadap haji itu. “Tapi,
aku larang kau dekati mereka. Mengerti, anak lapar ?” Betapa tersinggungku
mendengar kata-kata terakhir haji itu. Tapi, aku tak berani dan tak bisa berbuat
apa apa selain kecut dan mendongkol. Sesudah haji itu meninggalkan aku dan
baru saja aku melangkah, dari rumah Umi, terdengar suara gaduh diiringi tangis
perempuan, dan itu suara Umi. Ia melolong-lolong dalam sela bentak dan rotan,
mungkin bersama kakaknya.
Watak tokoh Haji Basuni dalam cerpen tersebut adalah . . .
A. Keji, tetapi sangat sayang kepada anaknya.
B. Berwibawa dan tegas dalam bersikap.
C. Kejam dan kasar dalam berucap dan bertindak.
D. Bijaksana, tetapi keras dalam bertindak.
E. Kejam dan sangat disiplin.
17.
Seberapa penting dan menentukankah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap
kehidupan masyarakat?……….berlebihan kalau kita katakan………..pengaruh
itu tidak ada. Pelemahan nilai tukar yang terus terjadi menimbulkan efek
psikologis yang tidak baik. Apalagi, masyarakat pernah merasakan pengalaman
pahit…………nilai terpuruk sehingga mengakibatkan barang-barang
menghilang dari pasaran. ………….ada, harganya tidak terjangkau lagi.
Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi paragraf rumpang tersebut
adalah…
A. Tentu saja, kalau, begitu, barangkali.
B. Tentunya, bahwa, ketika, kalau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
C. Namun, bahwa, begitu, bahkan.
D. Namun, ketika, begitu, barangkali.
E. Oleh karena itu, seandainya, selama, ketika.
18. Bacalah wacana berikut dengan saksama!
Pemakaian batubara di negara kita hingga saat ini masih terbatas hanya pada
PLTU dan pabrik semen. Teknologi pengolahan dan kualitas batubara yang
dimiliki bisa dikatakan masih rendah. Selain itu, masalah dana juga sangat
terbatas. Di negara-negara maju, batubara sudah bisa diolah menjadi sumber
energi. Di samping itu, dengan teknologi tinggi, batubara sudah bisa
menghasilkan bahan baku industri kimia berupa gas sintetis.
Berikut ini yang bukan merupakan rincian gagasan yang dikemukakan pada
wacana di atas adalah…
A. Teknologi pengolahan batubara masih rendah.
B. Kualitas batubara masih rendah.
C. Batubara menjadi sumber energi.
D. Batubara bahan baku industri kimia
E. Pemakaian batubara masih terbatas.
19. Bacalah Paragraf berikut dengan saksama!
(1)Situs purbakala di kawasan Kota Banda Aceh kuno saat ini dalam kondisi
terbengkalai. (2) rumput ilalang tumbuh subur di kawasan itu. (3) makam-
makam kuno peninggalan masa kerajaan Aceh yang di buat sekitar abad ke -17
dan ke-18 berserak tak terurus. (4) banyak yang tidak utuh dan terbelah. (5)
Sebagian batu nisan berkaligrafi musna terbawa tsunami atau diambil orang. (6)
Manuskrip batu nisan berserak dan tak diketahui lagi posisi awalnya. (7)
Padahal, tulisan kaligrafi pada nisan itu mempunyai pesan atau teks sejarah yang
berguna.
Kalimat utama paragraf tersebut adalah…
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
20. Bacalah Paragraf berikut dengan saksama!
(1) Dapat pula dikemukakan bahwa dalam paragraf yang kohesif tidak terdapat
kalimat yang saling bertentangan. (2) Kohesif bermakna kepaduan. (3) Paragraf
yang kohesif adalah paragraf yang hubungan antar kalimatnya padu atau
berjalinan erat. (4) Kepaduan itu ditandai dengan terciptanya saling mendukung
antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. (5) Lebih jelas lagi dapat
dikatakan bahwa paragaraf yang kohesif ditandai dengan tidak terjadinya saling
mengingkari antara kalimat satu dengan kalimat lainnya.
Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi paragraf yang padu apabila disusun
dengan urutan…
A. (2), (3), (5), (4), (1) D.(2), (4), (5), (3), (1)
B. (1), (3), (5), (4), (2) E.(2), (3), (4), (5), (1)
C. (5), (3), (2), (4), (1)
21. Cermatilah cerita berikut ini!
“ Diam! Aku tahu apa yang harus kulakukan. Kau lihat Fajar sekarang hidupnya
senang, ia memimpin perusahaan, gaji besar, istri baik, penurut. Nah, apa lagi
kurangnya? Itu karena menuruti saran petunjukku. Damar, sekarang jadi
insinyur sukses, istrinya cantik. Apa aku salah memilih jalan hidupnya?” Bapak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
menatap padaku. “Dulu kau menentangku masuk fakultas kedokteran. Sekarang
apa ? menjadi seniman ? Sepanjang hari melukis, melamun, memikirkan ide
gila.”
Nilai moral yang tidak sesuai dengan penggalan cerpen tersebut adalah . . . .
A. Orang tua selalu berkeinginan agar anaknya hidup bahagia dengan materi
yang berkecukupan.
B. Termasuk sikap tidak sopan jika anak menjawab kata-kata orang tua yang
sedang marah.
C. Seniman dipandang rendah karena dianggap hanya melamun, memikirkan
ide gila.
D. Anak harus mendengarkan saran dan petunjuk yang sudah diberikan orang
tua, sekalipun bertentangan.
E. Merendahkan profesi seniman yang cenderung berontak melawan
kehendak orang tua.
22. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Truk yang bermuatan cukup sarat itu gagal mendaki tanjakan licin pada
penyeberangan sungai. Hujan lebat sebelumnya menyebabkan kondisi jalan
sangat berat untuk dilewati, sehingga truk terperosok mundur ke tengah sungai.
Agar memudahkan pendakian tanjakan, maka Ayub, pengemudi truk, meminta
para penumpangnya turun. Dia bahkan mengingatkan kemungkinan terjadinya
banjir bandang dari sebelah hulu. Akan tetapi, para penumpang menolak
permintaan itu.
Ide pokok paragraf di atas adalah…
A. Truk gagal mendaki tanjakan licin.
B. Truk terperosok mundur ke tengah sungai.
C. Pengemudi truk meminta agar penumpang turun.
D. Supir mengingatkan kemungkinan terjadinya banjir bandang.
E. Penumpang menolak permintaan supir.
23. Bacalah teks berikut dengan saksama!
Dalam peninjauan realisasi PNPM Mandiri Provinsi Jawa Barat di Kota Bogor,
beberapa waktu yang lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
mengungkapkan keprihatinannya atas iklan politik yang mengangkat tema
angka kemiskinan. Menurut Presiden, iklan tersebut tidak proporsional dan
cenderung mendiskreditkan Pemerintah.
Makna istilah mendiskreditkan pada teks di atas adalah ….
A. Perbedaan perlakukan yang menyimpang tentang kondisi kemiskinan.
B. Berusaha untuk menjelekkan atau memperlemah kewibawaan pemerintah.
C. Ketidaksesuaian data angka kemiskinan dengan keadaan yang sebenarnya.
D. Ketidakpercayaan terhadap data kemiskinan yang disampaikan pemerintah.
E. Mengucilkan pemerintah dengan membesar-besarkan angka kemiskinan.
24.
Mudah mencampuri urusan orang lain merupakan perbuatan tidak terpuji. Dan
kita akan tersisih apabila orang lain tersebut bersanak saudara.
Peribahasa yang tepat sesuai dengan pernyataan di atas adalah…
A. Air sama air kelak menjadi satu, sampah itu ke tepi juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
B. Seperti biduk dikayuh hilir.
C. Terkatung-katung macam biduk patah kemudi.
D. Terkusut-kusut sebagai anak tidak diaku.
E. Kucing lalu, tikus tidak berdecit lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 17
Kisi-kisi instrumen penelitian
tes Bahasa Indonesia
No Kompetensi Dasar Indikator Butir
soal
Jumlah
1 1.1 Menemukan
pokok-pokok isi
sambutan/ khotbah
yang didengar
Menuliskan pokok-
pokok isi sambutan
tersebut ke dalam
beberapa kalimat.
14
3
1.2 Merangkum isi
pembicaraan dalam
wawancara
Mencatat pokok-pokok
pembicaraan dalam
wawancara : siapa yang
mewawancarai dan siapa
yang diwawancarai,
serta apa isi
pembicaraannya.
15
Merangkum seluruh isi
pembicaraan dalam
beberapa kalimat.
25
2 2.2 Menjelaskan
hasil wawancara
tentang tanggapan
narasumber
terhadap topik
tertentu
Mencatat pokok-pokok
hasil wawancara topik
tertentu.
12
1
3 3.1 Menemukan
perbedaan paragraf
induktif dan
deduktif melalui
kegiatan membaca
intensif
Menemukan kalimat
yang mengandung
gagasan utama pada
paragraf.
2
6
Menemukan kalimat
penjelas yang
mendukung.
1, 3, 26
Menemukan paragraf
induktif dan deduktif.
11, 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
4 4.1 Menulis
proposal untuk
berbagai keperluan
Mengidentifikasi
komponen atau unsur-
unsur proposal.
10,13
8
4.2 Menulis surat
dagang dan surat
kuasa
Menulis surat perjanjian
jual-beli dan surat kuasa
sesuai dengan
keperluan.
6, 7, 8,9,
4.3 Melengkapi
karya tulis dengan
daftar pustaka dan
catatan kaki
Menentukan topik atau
gagasan yang akan
dikembangkan dalam
karya tulis (berdasarkan
pengamatan atau
penelitian).
28
Menyunting karya tulis
yang dilengkapi daftar
pustaka dan catatan kaki
karya sendiri atau karya
teman berdasarkan
struktur kalimat dan
EBI.
27
5 5.1Mengidentifikasi
peristiwa, pelaku
dan perwatakannya,
dialog, dan konflik
pada pementasan
drama.
Menentukan konflik
dengan menunjukkan
data yang mendukung.
20
1
7 7.1 Menemukan
unsur-unsur
intrinsik dan
ekstrinsik hikayat
Mengidentifikasi ciri
hikayat sebagai bentuk
karya sastra lama .
23
7
8 7.2 Menganalisis
unsur-unsur
intrinsik dan
ekstrinsik novel
Indonesia/terjemah
an
Menganalisis unsur-
unsur ekstrinsik dan
intrinsik (alur, tema,
penokohan, sudut
pandang, latar, dan
amanat) novel Indonsia.
5, 16, 17,
18,19, 21
8 8.2 Menulis resensi novel 4, 24 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Mengaplikasikan
prinsip-prinsip
penulisan resensi
dengan memperhatikan
- identitas buku
- kepengarangan
- keunggulan buku
- kelemahan buku
- ikhtisar (inti
permasalahan)
dengan bahasa yang
komunikatif dan
penggunaan EBI
JUMLAH 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 18
Program Studi Bahasa Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan - Universitas Sanata
Dharma
Mrican, Tromol Pos 29 YOGYA 55002, Tlp.: 0274-513301-ext.
1220, Fax.: 0274-562383, e-mail: [email protected]
TES BAHASA INDONESIA
Nama :
No. Presensi :
Kelas :
PETUNJUK PENGERJAAN
A. Setiap soal disusun berdasarkan teks penggalan fiksi dan non fiksi.
B. Bacalah setiap penggalan dengan saksama agar dapat menjawab pertanyaan
sebaik-baiknya!
C. Berilah tanda ( X), pada huruf A, B, C, D, atau E jawaban yang anda anggap
paling tepat!
1. Bacalah penggalan paragraf berikut dengan saksama!
Gasifikasi merupakan proses konversi termokimia yang mengubah biomassa
menjadi bahan bakar gas dengan panas pembakaran sekitar 20 MJ/kg. Sebagai
bahan perbandingan, bahan bakar minyak kira-kira dapt menghasilkan panas
pembakaran 40 MJ/kg dan batu bara 32 MJ/kg.
Paragraf di atas berisi informasi tentang…
A. Konversi biokimia sebagai pengubah biomassa menjadi bahan gas.
B. Bahan-bahan yang dapat menghasilkan energi, termasuk biomassa.
C. Perbandingan potensi energi antara biomassa, minyak, dan batu.
D. Besarnya energi yang dibutuhkan untuk membakar biomassa.
E. Besarnya energi yang dihasilkan oleh mimyak dan batu bara.
2. Bacalah penggalan paragraf berikut dengan saksama!
Indonesia kini dalam kondisi darurat narkoba. Sedikitnya ada 4,5 juta
masyarakat Indonesia menjadi pemakai narkoba. Dari jumlah itu, 1,2 juta sudah
tidak bisa direhabilitasi karena kondisinya sudah sangat parah. Sampai kapan pun
pemerintah harus konsisten memandang pelaksanaan hukuman mati terhadap
gembong narkoba sebagai salah satu bentuk tanggung jawab negara dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
melindungi warganya dari ancaman kejahatan narkoba yang sudah teramat
membelit dan menggurita. (mediaindonesia.com)
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah....
A. Permasalahan narkoba di Indonesia
B. Jumlah pemakai narkoba di Indonesia
C. Kondisi pemakain narkoba di Indonesia
D. Hukuman mati bagi bagi pengedar narkoba
E. Tindakan pemerintah terhadap pengedar narkoba
3. Bacalah teks berikut dengan seksama!
Banyak guru yang kurang yakin kalau materi yang disampaikan kepada siswa
dapat dikuasai dengan baik atau tidak. Hal ini terbukti dengan adanya
pendalaman materi menjelang ujian nasional. Bahkan tidak jarang sekolah yang
menggunakan jasa lembaga kursus profesional seperti Primagama. Sebenarnya
kalau guru mengajar dengan benar dan peserta didik bersifat aktif, pendalaman
materi tidak perlu dilaksanakan.
Tanggapan logis terhadap isi paragraf di atas adalah ..
A. Lembaga kursus memang memanfaatkan kelemahan guru dalam mengajar.
B. Dengan adanya pendalaman materi, kesejahteraan guru lebih meningkat.
C. Guru sebenarnya tidak berkempentingan untuk mengadakan pendalaman
materi.
D. Pendalaman materi adalah kebutuhan siswa bukanlah kebutuhan guru atau
sekolah.
E. Pendalaman materi dapat memperkaya penguasaan materi pelajaran sehingga
siswa lebih siap menghadapi ujian nasional.
4. Hal yang tidak perlu dicantumkan dalam resensi drama adalah ...
A. sudut pandang D. akting
B. latar waktu dan suasana E. naskah
C. latar tempat
5. Pak Balia selalu tampil prima karena ia mencintai profesinya, menyenangi ilmu,
dan lebih dari itu, amat menghargai murid-muridnya. Setiap representasi dirinya
ia perhitungkan dengan teliti sebab ia juga paham di depan kelas ia adalah center
of universe dan karena yang diajarkan adalah sastra, muara segala keindahan.
(Sang Pemimpi. Andrea Hirata)
Amanat penggalan novel tersebut adalah…
A. Jadilah guru sastra karena selalu menyenangkan.
B. Jadilah guru yang profesional dan dapat menghargai orang lain.
C. Tampilah dengan prima dan penuh gaya jika akan mengajar.
D. Hargai diri sendiri aar dapat menghargai orang lain.
E. Mengajarlah dengan sepenuh hati agar disukai oleh murid.
6. Kalimat yang benar sebagai pembuka surat balasan adalah…
A. Dengan ini saya ingin menjawab surat Saudara tertanggal 23 mei 2017.
B. Menanggapi isi surat Saudara tanggal 23 Mei 2017, dengan ini saya
sampaikan penjelasan sebagai berikut.
C. Menjawab surat Saudara tanggal 23 mei 2017, bersama ini saya sampaikan
penjelasan sebagai berikut.
D. Surat Saudara telah saya terima dengan baik, dan bersama ini saya sampaikan
jawaban atas surat Saudara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
E. Terima kasih atas surat kiriman saudara, dan dengan ini saya menjawab isi
surat Saudara.
7. Dengan hormat,
Surat pesanan Bapak tertanggal 24 Juli 2017 telah kami terima,…
Kalimat yang tepat untuk melengkapi surat niaga di atas ialah…
A. Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan pesanan Tuan kepada
kami.
B. Selanjutnya, kami segera merealisasikannya pada tanggal 1 Agustus 2017
sesuai dengan permintaan Bapak.
C. Akan tetapi, dalam surat itu tidak dijelaskan alasan mengapa Bapak
memesannya kepada kami.
D. Kami berterma kasih banyak sekali atas kepercayaan Bapak. Alat-alat tulis itu
pasti segera kami kirim.
E. Kami pasti segera memenuhi pesanan Bapak tersebut karena itu kami sangat
berterima kasih atas pesanannya.
8. Pengaduan ini telah kami bawa kepada pihak berwajib. Harap Saudara segera
menyelesaikannya.
Perbaikan surat pengaduan di atas yang tidak tepat adalah…
A. Hendaknya pengaduan kami ini mendapat perhatian seperlunya.
B. Kami berharap Saudara memperhatikan seperlunya pengaduan kami.
C. Saya sangat kecewa dengan pelayanan Saudara.kami mohon ganti rugi
secepatnya.
D. Terima kasih atas kerja sama yang baik antara kita untuk menyelesaikan
pengaduan ini.
E. Saya mohon pengaduan ini ditanggapi dengan serius.
9. Hal-hal berikut yang tidak perlu dicantumkan dalam sebuah surat perjanjian
jual-beli adalah…
A. Nama barang yang diperjualbelikan
B. Harga yang diperjualbelikan
C. Bilamana penjual menyerahkan barang kepada pembeli
D. Bagaimana pembayaran harus dilakukan oleh pembeli kepada penjual
E. Bilamana dilakukan penyelesaian sengketa di pengadilan.
10. Hal yang tidak termasuk isi proposal adalah…
A. Pendahuluan d. Dana yang dianggarkan
B. Tujuan e. jenis kegiatan
C. Honor panitia
11. Bacalah Paragraf berikut dengan saksama!
Jika anda yang masuk angin, dapat diobati dengan rimpang kencur. Penderita
radang lambung dapat disembuhkan dengan rimpang kencur. Jika perut mual
dan panas dalam, dapat dihilangkan dengan air rimpang kencur. Bahkan, urat
tegang pun dapat disembuhkan dengan rimpang kencur.
Kalimat kesimpulan yang sesuai dengan isi paragraf di atas adalah…
A. Pantaslah banyak pabrik obat yang menggunakan rimpang kencur sebagai
bahan bakunya.
B. Rimpang kencur dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit
manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
C. Selain untuk makanan, rimpang kencur dapat digunakan untuk obat mujarap.
D. Rimpang kencur termasuk tanaman yang sangat bermanfaat bagi manusia.
E. Tanaman kencur memberi manfaat yang sangat banyak kepada manusia.
12. Bacalah teks di bawah ini!
Menurut Anton J. Supit, Ketua Aprisindo (Asosiasi Persepatuan Indonesia),
pemerintah Cina memberikan dukungan penuh kepada para pengusahanya untuk
melakukan ekspansi bisnis dan investasi. Para pengusaha dan asosiasi di
Indonesia justru sibuk menyikapi kebijakan pemerintah yang berubah-ubah.
Kalimat tanggapan yang sesuai dengan isi teks di atas adalah ...
A. Sebaiknya, pemerintah Cina memberikan dukungan kepada pemerintah
Indonesia.
B. Sebaiknya, pemerintah Indonesia mencontoh kebijakan pemerintah Cina
supaya ekonomi Indonesia maju.
C. Banyak pengusaha Indonesia yang lari ke Cina untuk menambah modalnya.
D. Pemerintah Indonesia sebaiknya tidak usah mencontoh kebijakan pemerintah
Cina.
E. Pengusaha Indonesia bergairah menanamkan modalnya karena perhatian
pemerintah begitu besar.
13. Akhir-akhir ini, banyak siswa SMA yang tawuran. Hampir setiap hari kita
dengar ada tawuran. Tidak sedikit korban jiwa dalam peristiwa itu. Untuk
menanggulangi hal tersebut, Musyawarah Kepala Sekolah (MKS) se-DKI akan
mengadakan seminar tentang…
Paragraf di atas merupakan kutipan proposal yang dituangkan dalam bagian….
A. Masalah D. luas-lingkup
B. Tujuan E. pelaksanaan
C. Latar belakang
14. Perhatikan ilustrasi berikut!
Seiring dengan semakin meningkatnya minat anak lulusan SMA melanjutkan ke
perguruan tinggi tanpa disertai tempat penampungan lulusan perguruan tinggi
yang memadai, maka jauh-jauh hari para orang tua serta para pendidik berusaha
memberi bekal atau pengarahan kepada para pelajar SMA.
Kalimat pembuka pidato pengarahan yang paling tepat untuk ilustrasi di atas
adalah ….
A. Untuk menjaga supaya begitu lulus dari perguruan tinggi para siswa tidak
hanya menjadi sarjana pengangguran, maka pada kesempatan ini saya selaku
kepala sekolah akan memberi pengarahan.
B. Selamat datang kami ucapkan atas kedatangan anak-anak pada kesempatan
ini.
C. Anak-anak sekalian, pada kesempatan ini Bapak akan memberi pengarahan
tentang perlunya pertimbangan antara pemilihan jurusan di perguruan tinggi
dengan lapangan kerja yang memungkinkan.
D. Acara ini kami awali dengan pembacaan doa.
E. Pada kesempatan ini para siswa disuruh berkumpul di sini bersama-sama.
15. Tujuan wawancara : mengetahui tujuan, persiapan pelaksanaan, dan
sumber dana kegiatan pentas seni.
Narasumber : guru kesenian
Pewawancara : Seksi majalah dinding sekolah
Salah satu kalimat tanya yang tepat diajukan pewawancara adalah…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
A. Apakah pelaksanaan pentas seni sudah anda pikirkan masak-masak?
B. Bagaimana dampak pentas seni terhadap kreativitas siswa ini, Bu?
C. Bagaimana cara ibu mendapatkan dana untuk pembiayaan pentas seni ini?
D. Bagaimana pendapat ibu terhadap pentas seni ini?
E. Apakah ibu senang dan selalu termotivasi untuk melaksanakan pentas seni di
sekolah ini?
16. Bacalah penggalan cerita berikut!
Laki-laki itu masih muda. Kulitnya matang dan ia masih gagah. Bagi penduduk
kampung, kebijakannya tak diragukan lagi. Kemejanya yang berwarna abu-abu
polos rapi tersetrika telah layu dibubuhi keringat. Ia bertolak pinggang. Satu
tangannya merogoh saku celananya. Penduduk Talang Mamak memanggilnya
Patih Laman.
(Bulan Gendut di Tepi Gangsal, Wa Ode Wulan Ratna)
Watak tokoh Patih Laman dalam kutipan cerita di atas adalah…
A. Penakut D. Rendah diri
B. Bijaksana E. Pemberani
C. Tinggi hati
17. Penggambaran watak tokoh Patih Laman dalam kutipan cerita itu melalui…
A. Penjelasan langsung
B. Dialog antartokoh
C. Tanggapan tokoh lain
D. Pikiran-pikiran tokoh
E. Lingkungan sekitar tokoh
18. Pak Balam kemudian terdengar berkata dengan suara seperti orang
mengigau,”Awas, harimau itu dikirim oleh Tuhan untuk menghukum kita yang
berdosa-awas harimau-dikirim Allah- awas harimau-akuilah dosa-dosa kalian-
akuilah dosa-dosa kalian-akuilah dosa-dosa kalian.”
(Harimau, Harimau, Muchtar Lubis)
Amanat yang tersirat dalam kutipan tersebut adalah…
A. Setiap orang pasti mempunyai dosa, mulai dari dosa kecil sampai dengan
dosa yang besar.
B. Dosa yang telah dilakukan oleh seseorang tidak akan dapat disembunyikan,
pasti akan ketahuan.
C. Akui dan minta ampunlah atas dosa yang telah diperbuat karena Tuhan pasti
akan membalas perbuatan dosa itu.
D. Tidak baik menutup-nutupi dosa orang yang telah dilakukan karena suatu
saat dosa itu pasti akan diakui juga.
E. Hindarilah dirimu dari segala dosa karena Tuhan akan menghukum orang
yang berbuat dosa tersebut.
19. Cermatilah penggalan novel berikut dengan saksama!
Setiap aku masuk ke ruangan itu, aku merasa dibelit rantai penjara. Kebebasanku
dirampas. Segala gerakanku dikomandokan dan semua gerak-gerikku diamati.
Andang, pengawas merangkap wakil kepala bagian, mutlak menjadi penguasa
tunggal di ruangan itu.
Sudut pandang pengarang dalam penggalan novel tersebut adalah ....
A. orang pertama pelaku sampingan D. orang pertama pelaku utama
B. orang kedua pelaku utama E. orang ketiga serba tahu
C. orang ketiga di luar cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
20. Maskun : Kau mesti peringatkan Suhita! Anak itu kian hari kian menjadi liar.
Mardilah : Ada apa dengan Suhita, Pak? Tadi pun dia mengeluh karena katanya
kau marahi lagi. Sudah selayaknya kau berdamai dengan dia.
Maskun : Dia yang harus berdamai dengan aku.
Mardilah : Mengapa kau berperasaan demikian?
Maskun : Tak tahu aku. Mulut anak itu semakin berbau racun. Barusan tadi
diaberkata, rumah ini rumah penjara. Dan akulah kepala penjaranya.
Mardilah : Adakah sesuatu yang salah, engkau tidak tenang. Adakah yang
salah?
Maskun : Aku bukan orang yang lemah! Aku kuat! Kalau kau bisa melayang
Suhita bercampur gaul dengan kawan-kawannya yang sok tahu
politik itu. Nah, baru tidak ada yang salah.
Konflik yang ada kutipan drama tersebut adalah...
A. Pertengkaran Mardilah dan Suhita tentang kegiatan Maskun.
B. Maskun tidak disenangi Suhita karena tindakannya yang otoriter.
C. Maskun dan Mardilah tidak suka kawan-kawan Mardilah.
D. Maskun marah kepada Mardilah karena Suhita ikut pergerakan politik.
E. Suhita marah karena Mardilah membela Maskun.
21. Perhatikan penggalan cerita berikut!
Melalui Kopral Pujo yang hari itu pulang kembali ke markasnya di Dawuan aku
menitipkan pesan kepada Sersan Slamet. Aku minta izin beristirahat barang
empat lima hari. “Mencari seseorang yang bisa menjaga nenek yang sudah sangat
renta,” begitu pesanku. Ternyata usahaku menemukan seseorang itu sangat
mudah. Aku terkejut ketika menyadari semua orang di tanah airku yang kecil itu
siap memenuhi segala keinginanku.
(Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohani)
Nilai moral yang terdapat dalam penggalan cerita di atas adalah…
A. kepentingan keluarga lebih utama daripada kepentingan pribadi
B. kemewahan membuat orang lupa diri
C. membiarkan orang tua hidup sendirian
D. hidup senang membuat orang lupa diri
E. rakyat kecil sangat menghormati pejabat
22. Bacalah paragraf berikut dengan seksama!
Limbah yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan makanan harus dipandang
sebagai satu permasalahan serius dalam sanitasi. Penanganan limbah yang tidak
memadai dapat menjadi sumber pencemaran yang membahayakan kesehatan.
Limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan makanan dapat berupa limbah
padat maupun limbah cair. Limbah padat biasanya berupa bahan sisa yang tidak
termanfaatkan dalam pengolahan. Sebagai contoh adalah sisa-sisa bahan nabati
yang berupa kulit buah atau sayuran, bagian akar, batang, dan daun.
Yang menjadi ide pokok paragraf tersebut adalah…
A. Limbah dihasilkan dari suatu proses pengolahan makanan.
B. Limbah proses pengolahan makanan berbahaya bagi lingkungan.
C. Limbah proses pengolahan makanan harus dipandang sebagai permasalahan
sanitasi.
D. Limbah pengolahan makanan merupakan sumber pencemaran yang
membahayakan kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
E. Limbah padat dan limbah cair dalam proses pengolahan makanan.
23. Syahdan akan Permaisuri Kuripan pun ingin rasanya ia hendak berputera laki-
laki yang baik parasnya. Maka kata Permaisuri, “Kakang aji, ingin pula rasanya
kita ini peroleh anak.” Maka kata Nata, “sungguh seperti kata Tuan; Kakanda
pun demikianlah juga bila gerangan Kakang ini beroleh Putera dengan Yayi,
akan jadi ganti pun Kakanda di dalam dunia ini, kalau-kalau kita berdua
dikehendaki oleh sang yang sukma, kembali ke kayangan kita.” Maka kata
permaisuri, “Kakang Aji marilah kita memuja pada segala Dewa-dewa
memohonkan kalau-kalau dianugerahkan oleh Dewata mulia raja akan kita akan
anak ini.”
Karakteristik naskah karya sastra Melayu klasik di atas adalah…
A. Pengungkapan isi hati kepada orang lain dengan malu-malu.
B. Penguraian kalimatnya secara efektif dan kosa kata yang tidak tepat.
C. Penggunaan bahasa sehari-hari sehingga mudah dimengerti.
D. Pemakaian kata penghubung yang tidak tepat pada setiap awal kalimat.
E. Penggunaan diksi yang menarik sehingga tidak membosankan.
24. Karya Supernova adalah sebuah imajinatif. Sungguh tidak lazim bagi dunia
sastra Indonesia. Ditulis dengan gaya pop, tetapi sarat dengan problema filsafat
dan teori-teori ilmiah. Baru kali ini dalam sastra Indonesia, seorang penulis
mampu mengartikulasikan labirin kehidupan kontemporer secara
eksperimentatif dengan gaya yang hampir science fiction.
Dalam kutipan tersebut hal yang diresensi adalah ....
A. Kepengarangan
B. kesimpulan terhadap buku
C. kekurangan dan keunggulan buku
D. gaya penulisan cerita
E. bahasa pengarang dalam buku
25. Dari masa jabatan anda yang empat tahun, apa yang ingin anda capai dalam
jangka pendek?
Pada tahap awal, kami ingin mencocokan keinginan dan ketersediaan. Dalam
cetak biru yang dikeluarkan Bappenas, sudah tertera sejumlah keinginan, baik
yang diserap dari bawah maupun yang diberikan dari atas. Keinginan ini harus
dicocokan dengan masyarakat. Jika tidak sesuai, kita sesuaikan lagi, termasuk
menyesuaikan tenaga dan waktu yang tersedia. Semua orang ingin cepat selesai.
LSM luar negeri dan donator asing juga ingin segera membuktikan kepada
konstituennya bahwa mereka cepat selesai.
Isi pokok pembicaraan di atas adalah…
A. Masalah pemilihan kepala daerah.
B. Usaha menyelaraskan keinginan masyarakat dengan ketersediaan dana dan
lain-lain.
C. Masalah bantuan tenaga asing.
D. Masalah jabatan kepala daerah.
E. Masalah konstituen atau pemilih.
26. Bacalah penggalan paragraf berikut!
Taman Nasional Bunaken memiliki ekosistem terumbu karang yang sangat
kaya.Terdapat sekitar 390 spesies terumbu karang di wilayah ini. Spesies alga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
yang dapatditemui di Taman Nasional Bunaken adalah Caulerpa, Halimeda dan
Padina,sementara spesies rumput laut yang banyak ditemui adalah Thalassia
hemprichii,Enhallus acoroides, dan Thalassaodendron ciliatum. Taman Nasional
Bunaken jugamemiliki berbagai spesies ikan, mamalia laut, reptil, burung,
moluska dan mangrove.Sekitar 90 spesies ikan tinggal di perairan wilayah ini.
(www.wikipedia.co.id)
Gagasan utama paragraf tersebut adalah ...
A. spesies ikan Taman nasional Bunaken
B. spesies rumput laut Taman nasional Bunaken
C. spesies terumbu karang Taman nasional Bunaken
D. ekosistem terumbu karang Taman Nasional Bunaken
E. ekosistem rumput laut Taman Nasional Bunaken
27. Salah satu ketentuan dalam penulisan kutipan adalah…
A. Setiap kutipan diapit dalam tanda petik.
B. Kutipan langsung yang pendek diapit tanda petik dan dijalin ke dalam teks.
C. Setiap kutipan harus dikeluarkan dari teks dan diapit tanda petik.
D. Kutipan tidak langsung/paraphrase harus diapit tanda petik dan dikeluarkan
dari teks.
E. Kutipan langsung yang panjang (lebih dari 3 baris) harus dijalin ke dalam
teks tanpa diapit tanda petik.
28. Judul karya tulis: menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri
Penulisan Judul makalah yang tepat adalah ...
A. Menggali Potensi Diri Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
B. Menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri
C. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan kepercayaan diri
D. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
E. Menggali Potensi diri Untuk Meningkatkan Kepercayaan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran 19
Kunci Jawaban Tes Kemampuan Membaca
1 C 11 B 21 E
2 B 12 D 22 A
3 A 13 E 23 B
4 C 14 D 24 A
5 D 15 B 25
6 D 16 C 26
7 C 17 B 27
8 A 18 C 28
9 C 19 A 29
10 A 20 E 30
Kunci Jawaban Tes Bahasa Indonesia
1 A 11 B 21 E
2 A 12 B 22 C
3 E 13 C 23 E
4 D 14 C 24 D
5 B 15 C 25 B
6 B 16 B 26 D
7 A 17 C 27 B
8 C 18 B 28 D
9 E 19 D 29
10 D 20 D 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
NO NAMA SISWA SKOR PRESENTASE (%) KATEGORI
1 Ghea Monica 16 67 Cukup
2 Kristisarah Pirena 13 54 Kurang
3 Maura Tiwi Prastiwi 17 71 Cukup
4 Rey Anggita Laurance S. 17 71 Cukup
5 Angeline Theresia Aurelius 12 50 Kurang
6 Eurene Gracia Engelica 12 50 Kurang
7 Katharina Febiola 12 50 Kurang
8 Lidia Amelia Sugiyono 11 46 Kurang
9 Nafarani Bongga 12 50 Kurang
10 Stefany Septiawati N 12 50 Kurang
11 Viati Isa Rustati 13 54 Kurang
12 Zaynab Army Sijaya 9 38 Kurang
13 Caroline Sentiaji 18 75 Cukup
14 Diana Elisia 15 63 Cukup
15 Minda sani Tamara Gultom 15 63 Cukup
16 Yuliana Kidung Harmoni 10 42 Kurang
17 Anita Christabela Permata 13 54 Kurang
18 Astri Ivo Saruksuk 15 63 Cukup
19 Brigita Putri Andini CS 0 0 Sangat kurang
20 Elisabeth Alfina 0 0 Sangat kurang
21 Emenrentiana Rica 14 58 Kurang
22 Erika Mariana 16 67 Cukup
23 Etha Widyawana 14 58 Cukup
24 Hilda Natalia Banche 15 63 Cukup
25 Flaviana Domitilla 17 71 Cukup
26 Dhea Sukma Putri 13 54 Kurang
27 Adeninta Natalia Br. Purba 13 54 Kurang
28 Theodora Ayuningtyas 17 71 Cukup
29 Alberta Carla Monita 16 67 Cukup
30 Cecilia A. Agapa 9 38 Kurang
31 Chatarina Dwi Agista 13 54 Kurang
32 Eudia Kristovani 14 58 Cukup
33 Maria Grassella Anumi 16 67 Cukup
34 Maria Vesta Wulandari 19 79 Baik
35 Mestika Weningtyas 14 58 Cukup
36 Petronila Yohana 14 58 Cukup
37 Arindi Claoudia Rossi 13 54 Kurang
38 Margaretha Andini 14 58 Cukup
39 Meriana Bame Tawer 15 63 Cukup
40 Stefanni 18 75 Cukup
41 Viona Angelique 14 58 Cukup
42 Benedikta Wening Astuti 14 58 Cukup
43 Brigitta Raras 13 54 Kurang
44 Febry Febriyanti Duwith 15 63 Cukup
45 Nathania 13 54 Kurang
46 Novardhia Regita 10 42 Kurang
47 Winnie Rya Tandyca 10 42 Kurang
48 Elsyaday Asmara 14 58 Cukup
49 Maria Josefine Festi 14 58 Cukup
50 Yeheskela Anaphero 14 58 Cukup
DAFTAR SKOR KESELURUHAN SISWA KELAS XI SMA SANTA MARIA
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN
LAMPIRAN 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
NO NAMA SISWA SKOR PRESANTASE (%) KATEGORI
1 Ghea Monica 20 71 Cukup
2 Kristisarah Pirena 12 43 Kurang
3 Maura Tiwi Prastiwi 16 57 Cukup
4 Rey Anggita Laurance S. 20 71 Cukup
5 Angeline Theresia Aurelius 14 50 Kurang
6 Eurene Gracia Engelica 16 57 Cukup
7 Katharina Febiola 15 54 Kurang
8 Lidia Amelia Sugiyono 20 71 Cukup
9 Nafarani Bongga 19 68 Cukup
10 Stefany Septiawati N 19 68 Cukup
11 Viati Isa Rustati 16 57 Cukup
12 Zaynab Army Sijaya 11 39 Kurang
13 Caroline Sentiaji 13 46 Kurang
14 Diana Elisia 17 61 Cukup
15 Minda sani Tamara Gultom 12 43 Kurang
16 Yuliana Kidung Harmoni 18 64 Cukup
17 Anita Christabela Permata 12 43 Kurang
18 Astri Ivo Saruksuk 20 71 Cukup
19 Brigita Putri Andini CS 0 0 Sangat kurang
20 Elisabeth Alfina 0 0 Sangat kurang
21 Emenrentiana Rica 17 61 Cukup
22 Erika Mariana 21 75 Cukup
23 Etha Widyawana 17 61 Cukup
24 Hilda Natalia Banche 16 57 Cukup
25 Flaviana Domitilla 16 57 Cukup
26 Dhea Sukma Putri 16 57 Cukup
27 Adeninta Natalia Br. Purba 12 43 Kurang
28 Theodora Ayuningtyas 19 68 Cukup
29 Alberta Carla Monita 15 54 Kurang
30 Cecilia A. Agapa 14 50 Kurang
31 Chatarina Dwi Agista 19 68 Cukup
32 Eudia Kristovani 17 61 Cukup
33 Maria Grassella Anumi 13 46 Kurang
34 Maria Vesta Wulandari 16 57 Cukup
35 Mestika Weningtyas 13 46 Kurang
36 Petronila Yohana 14 50 Kurang
37 Arindi Claoudia Rossi 13 46 Kurang
38 Margaretha Andini 16 57 Cukup
39 Meriana Bame Tawer 15 54 Kurang
40 Stefanni 19 68 Cukup
41 Viona Angelique 18 64 Cukup
42 Benedikta Wening Astuti 16 57 Cukup
43 Brigitta Raras 12 43 Kurang
44 Febry Febriyanti Duwith 12 43 Kurang
45 Nathania 9 32 Kurang
46 Novardhia Regita 12 43 Kurang
47 Winnie Rya Tandyca 10 36 Kurang
48 Elsyaday Asmara 16 57 Cukup
49 Maria Josefine Festi 12 43 Kurang
50 Yeheskela Anaphero 15 54 Kurang
DAFTAR SKOR KESELURUHAN SISWA KELAS XI SMA SANTA MARIA
BAHASA INDONESIA
LAMPIRAN 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
BIOGRAFI PENULIS
Anastasia Indriyati lahir di Karang Rejo, 5 April 1990.
Anak keempat dari empat bersaudara pasangan Primus Ponijan dan
Veronika Keminem. Penulis menempuh pendidikan SD Charitas
02 Belitang pada tahun 1997-2002. Penulis melanjutkan
pendidikan menengah pertama di SMP Charitas 02 Belitang pada tahun 2002-2005.
Penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Xaverius 01 Belitang pada
tahun 2005-2008. Tahun 2009 masuk biara sebagai aspiran FCh, tahun 2010-2011
melanjutkan pendidikan biara di Palembang sebagai postulan. Tahun 2011-2012
diterima sebagai novis FCh. Tiga tahun menempuh sebagai novis, tahun 2012-2013
diutus untuk berkarya di komunitas Santo Nicolaus Palembang.
Pada tahun 2013 tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri
dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul “Hubungan Kemampuan
Membaca Pemahaman dengan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI
SMA Santa Maria Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI