HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

34
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SMPN 5 KLATEN TAHUN 2018/2019 TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mendapatkan Gelar Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Oleh: GUMAWANG SETIYANTO 1781100051 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN 2019

Transcript of HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

Page 1: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

i

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN

KALIMAT EFEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS

DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SMPN 5 KLATEN

TAHUN 2018/2019

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan

Guna Mendapatkan Gelar Magister Program Studi Pendidikan Bahasa

Oleh:

GUMAWANG SETIYANTO

1781100051

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

2019

Page 2: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

ii

PENGESAHAN

Page 3: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

iii

Page 4: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : GUMAWANG SETIYANTO

NIM : 1781100051

Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Bahasa

Fakultas : Pasca Sarjana

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis sebagai berikut:

Judul: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN

KALIMAT EFEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS

DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SMPN 5 KLATEN TAHUN

2018/2019

adalah benar-benar karya sendiri dan bebas dari plagiat. Hal-hal yang bukan

merupakan karya saya dalam tesis ini telah diberi tanda sitasi dan ditunjukan

dalam Daftar Pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya yang tidak

benar, saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pemberian ijazah dan

pencabutan gelar yang saya peroleh dari tesis ini.

Klaten, 6 Oktober 2019

Yang membuat pernyataan

GUMAWANG SETIYANTO

Page 5: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

v

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Tesis ini kepada:

1. Istri dan Anak-anakku tercinta

2. Guru dan Karyawan SMPN 5 Klaten

3. Rekan-rekanku seangkatan

4. Semua teman seperjuangan

Page 6: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

vi

MOTTO

"Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut

oleh manusia ialah menundukan diri sendiri."

(Ibu Kartini )

"Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah

dilaksanakan/diperbuatnya"

(Ali Bin Abi Thalib)

"Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal

yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka

menyukainya atau tidak."

(Aldus Huxley)

"Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga

berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah."

(Kahlil Gibran)

Page 7: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan YME, hanya dengan limpahan

rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan tesis

judul “Hubungan Kecerdasan Emosional dan Penguasaan Kalimat Efektif

Terhadap Kemampuan Menulis Deskripsi Siswa Kelas VIII SMPN 5 Klaten

Tahun 2018/2019”. Penyusunan tesis ini kami susun untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Magister Program Pendidikan Bahasa Universitas

Widya Dharma Klaten.

Dalam penyusunan tesis ini penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak, untuk itu terima kasih kami ucapkan dengan tulus dan sedalam-

dalamnya kepada :

1. Yth. Prof. Dr. H. Triyono. M.Pd , selaku Rektor Universitas Widya

Dharma Klaten dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulis termotivasi

untuk menyelesaikan tesis ini.

2. Yth. Prof. Dr. Herman J Waluyo, M.Pd, selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Widya Dharma Klaten

3. Yth. Dr. D.B. Putut Setiyadi, M.Hum, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa Universitas Widya Dharma Klaten dan sekaligus

sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan tesis ini.

Page 8: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

viii

4. Yth. Rekan guru SMPN 5 Klaten Kabupaten Klaten, yang telah

memberikan dorongan dan banyak informasi dalam penyelesaian tesis ini.

5. Siswa – siswa yang menjadi sampel penelitian ini.

6. Semua pihak yang telah banyak membantu, sehingga penulisan ini selesai.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini jauh dari sempurna untuk itu

segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis

harapkan.

Klaten, Agustus 2019

Penulis

Page 9: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PENGESAHAN .............................................................................................. ii

PERNYATAAN .............................................................................................. iii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

ABSTRAK ...................................................................................................... xiv

ABSTRACT ...................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................... 9

C. Pembatasan Masalah .......................................................... 9

D. Rumusan Masalah .............................................................. 10

E. Tujuan Penelitian .............................................................. 10

F. Manfaat Penelitian ............................................................ 10

BAB II KAJIAN TEORI ....................................................................... 12

A. Deskripsi Teoretik ............................................................. 12

Page 10: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

x

1. Kecerdasan emosional ................................................ 12

2. Penguasaaan kalimat efektif ........................................ 21

3. Pembelajaran Menulis ................................................ 35

4. Menulis Deskripsi ........................................................ 36

B. Penelitian yang relevan ..................................................... 45

C. Kerangka Berpikir .............................................................. 48

D. Hipotesis Penelitian ........................................................... 52

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 53

A. Metode Penelitian .............................................................. 53

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 54

C. Variabel Penelitian ............................................................ 54

D. Definisi Operasional .......................................................... 55

E. Populasi dan Sampel .......................................................... 55

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................. 57

G. Validitas dan Realibilitas Instrumen ................................. 63

H. Teknik Analisis Data ......................................................... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 73

A. Deskripsi Data...................................................... ............. 73

B. Pengujian Prasyarat Analisis...................................... 77

C. Pembahasan Hasil Analisis….................................... 81

BAB V PENUTUP 87

A. Simpulan.................................................................. 87

B. Implikasi..................................................................... 88

Page 11: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

xi

C. Saran................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 91

LAMPIRAN .................................................................................................... 94

Page 12: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1, Instrumen Tryout Penelitian Kecerdasan Emosional (X1) ......... 94

Lampiran 2, Instrumen Tryout Tes Penguasaan Kalimat Efektif (X2) ........... 98

Lampiran 3, Instrumen Tryout Tes Kemampuan Menulis Deskripsi (Y) ........ 104

Lampiran 4, Instrumen Penelitian Kecerdasan Emosional (X1) ...................... 106

Lampiran 5, Instrumen Penelitian Tes Penguasaan Kalimat Efektif (X2) ....... 110

Lampiran 6, Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Menulis Deskripsi (Y) ... 115

Lampiran 7, Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Tryout ................................... 117

Lampiran 8, Hasil Data Penelitian .................................................................. 125

Lampiran 9, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS ............................ 137

Page 13: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konstelasi Dukungan Variabel .................................................... 51

Gambar 4.1 Diagram Kecerdasan Emosional ................................................. 74

Gambar 4.2 Diagram Penguasaan kalimat efektif ........................................... 75

Gambar 4.3 Diagram frekuensi Kemampuan menulis deskripsi .................... 77

Page 14: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian ............................................. 54

Tabel 3.2. Populasi penelitian .......................................................................... 56

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Kecerdasan Emosional ................................... 58

Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Kalimat Efektif ........................... 60

Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Menulis Deskripsi .......................................... 61

Tabel 3.6. Hasil korelasi product moment tes Kecerdasan Emosional ........... 65

Tabel 3.7. Hasil korelasi product moment tes Penguasaan kalimat efektif ..... 67

Tabel 3.8. Hasil korelasi product moment tes menulis deskripsi ..................... 68

Tabel 4.1. Distribusi frekuensi Kecerdasan Emosional .................................. 73

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Penguasaan kalimat efektif ........................... 75

Tabel 4.3. Distribusi frekuensi Kemampuan menulis deskripsi ..................... 76

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 78

Page 15: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

xv

ABSTRAK

GUMAWANG SETIYANTO. NIM. 1781100051. HUBUNGAN

KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS VIII

SMPN 5 KLATEN TAHUN 2018/2019. Tesis. Program Studi Magister

Pendidikan Bahasa, Program Pascasarjana Universitas Widya Dharma

Klaten. 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan hubungan kecerdasan

emosional terhadap kemampuan menulis deskripsi siswa. 2) Mendeskripsikan

hubungan penguasaan kalimat efektif terhadap kemampuan menulis deskripsi

siswa. 3) Mendeskripsikan hubungan kecerdasan emosional dan penguasaan

kalimat efektif terhadap kemampuan menulis deskripsi siswa.

Penelitian ini menggunakan metode survey melalui pendekatan

korelasional untuk mengetahui dukungan dua variabel bebas dengan variabel

terikat. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional

(X1) dan penguasaan kalimat efektif (X2) sedangkan variabel terikatnya yaitu

kemampuan menulis deskripsi siswa (Y). Populasi seluruh siswa kelas VIII

SMPN 5 Klaten berjumlah 256 orang. Penelitian ini menggunakan teknik Simple

Random Sampling secara acak sederhana menggunakan nomor undian tanpa

pengembalian dan tidak memperhatikan strata yang terdapat pada populasi

tersebut. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas

VIII A, VIII B, VIII E, dan VIII G SMPN 5 Klaten yang berjumlah 128 siswa.

Analisis data menggunakan teknik regresi linier menunjukan bahwa ada

hubungan positif dan signifikan antara X1 terhadap Y, karena diperoleeh nilai r

hitung = 0,693 > r tabel = 0,172 dan thitung = 0,003 < ttabel = 1,980. Ada hubungan

positif dan signifikan antara X2 terhadap kemampuan Y, karena r hitung = 0,490 > r

tabel = 0,172 dan thitung = 0,003 < ttabel = 1,980. Ada hubungan positif dan

signifikan secara simultan X1, X2 terhadap Y, karena didapat Ry12 = 0,816 > r tabel

= 0,172. Dari hasil perhitungan diperoleh pula nilai Fhitung = 3,737 Ftabel = 3,068. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,667.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan positif dan

signifikan secara simultan kecerdasan emosional (X1), penguasaan kalimat efektif

(X2), terhadap kemampuan menulis deskripsi (Y) SMPN 5 Klaten tahun pelajaran

2018/2019.

Kata kunci: kecerdasan emosional, penguasaan kalimat efektif, kemampuan

menulis deskripsi

Page 16: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

xvi

ABSTRACT

GUMAWANG SETIYANTO. NIM 1781100051. RELATIONSHIP OF

EMOTIONAL INTELLIGENCE AND MASTERY OF EFFECTIVE

SENTENCES ON DESCRIPTION WRITING ABILITY TO CLASS VIII

STUDENTS OF SMPN 5 KLATEN 2018/2019. Thesis. Language Education

Study, Postgraduate Program of Widya Dharma University, Klaten. 2019.

This study aims to: 1) Describe the relationship of emotional intelligence

to the students ability to write descriptions. 2) Describe the relationship of

mastery of effective sentences to the students ability to write descriptions. 3)

Describe the relationship of emotional intelligence and mastery of effective

sentences to the students ability to write descriptions.

This study uses a survey method through a correlational approach to

determine the support of two independent variables with the dependent variable.

The independent variables in this study are emotional intelligence (X1) and

effective sentence mastery (X2) while the dependent variable is the students

ability to write descriptions (Y). The population of all eighth grade students of

SMP 5 Klaten is 256 people. This study uses a simple random sampling technique

that uses simple random numbers without lottery returns and does not pay

attention to strata found in the population. The samples used in this study were

students of class VIII A, VIII B, VIII E, and VIII G of SMP 5 Klaten, totaling 128

students.

Data analysis using linear regression techniques showed that there was a

positive and significant relationship between X1 and Y, because it was obtained r

count value = 0.693> r table = 0.172 and t = 0.003 <t table = 1.980. There is a

positive and significant relationship between X2 and Y ability, because r count =

0.490> r table = 0.172 and t count = 0.003 <t table = 1.980. There is a positive

and significant correlation simultaneously X1, X2 to Y, because Ry12 is obtained

= 0.816> r table = 0.172. From the calculation results also obtained the value of

Fcount = 3.737 F table = 3.068. The coefficient of determination (R square) of 0.667.

Thus it can be concluded that there is a positive and significant

correlation simultaneously emotional intelligence (X1), mastery of effective

sentences (X2), to the ability to write a description (Y) SMPN 5 Klaten academic

year 2018/2019.

Keywords: emotional intelligence, mastery of effective sentences, ability to write

descriptions

Page 17: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia saat ini tidak lagi menjadi pelajaran yang dianaktirikan.

Hal ini dikarenakan bahasa Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran yang

masuk ujian negara. Dalam kurikulum bahasa Indonesia, terdapat empat

keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Keempat keterampilan tersebut

meliputi keterampilan menyimak / mendengar, keterampilan berbicara,

keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.

Depdiknas (2006: 1-2) menjelaskan bahwa untuk mampu berbahasa

Indonesia dengan baik dan benar, salah satunya melalui lembaga pendidikan

formal. Adapun tujuannya agar peserta didik mampu berkomunikasi secara

efektif dan efisien, baik lisan maupun tulisan. Untuk mampu mencapai tujuan

pembelajaran yang diamanatkan oleh kurikulum, ditetapkan sebuah standar

kompetensi dan kompetensi dasar sebagai acuan guru dalam menyusun rencana

pembelajaran.

Berdasarkan kurikulum, standar kompetensi yang harus dicapai dalam

pembelajaran ini adalah mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi

secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak. Dari

standar kompetensi yang ditetapkan, adapun kompetensi dasar yang hendak

dicapai adalah menulis karangan tentang berbagai topic sederhana dengan

memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll).

1

Page 18: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

2

Menulis karangan dalam pembelajarn ini difokuskan pada menulis karangan

deskripsi berdasarkan tokoh dalam film.

Keempat keterampilan berbahasa memiliki keterkaitan satu sama lain.

Keterampilan menyimak dan membaca berkaitan dalam hal sebagai alat untuk

menerima komunikasi. Menulis merupakan proses penyampaian gagasan,

pesan, sikap dan pendapatnya kepada pembaca dengan simbol-simbol atau

lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati bersama oleh penulis dan

pembaca. Dalam hal ini, peneliti akan memfokuskan pada keterampilan

menulis.

Salah satu keterampilan berbahasa yang penting dikuasai oleh siswa

adalah keterampilan menulis. Finoza dalam Fitriyani (2015: 130)

menjelaskan bahwa keterampilan menulis salah satunya berbentuk karangan,

yaitu penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik

atau pokok bahasan.

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dalam pelajaran

bahasa Indonesia yang harus dilatih oleh guru kepada siswa. Menulis adalah

kegiatan produktif dan ekspresif. Pada perkembangannya, kegiatan menulis

bagi siswa merupakan momok yang menakutkan. Adanya batasan yang

dilakukan oleh guru terhadap tulisan siswa membuat hasil tulisan siswa tidak

berkembang.

Suasanto (2016:249) menjelaskan bahwa untuk menulis tidak semua

orang mudah melakukannya. Banyak kesulitan yang dialami untuk memulai

kegiatan menulis, seperti tidak ada ide atau gagasan, merasa tidak bisa dan

Page 19: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

3

takut. Pada dasarnya menulis tidak diperoleh secara alamiah tetapi melalui

proses belajar mengajar. Oleh karena itu peran guru sangat diperlukan agar

siswa termotivasi untuk belajar menulis..

Terpakunya anak didik pada topik yang diberikan oleh guru kurang

memberikan keleluasaan saat menulis. Anak didik juga terpaku dengan cara

menulis yang baik tanpa memberikan ruang imajinasi kepada mereka. Hal

tersebut berakibat anak didik menjadi berhati-hati dalam menulis dan

produktivitas berbahasanya menjadi rendah. Ketergantungan siswa pada satu

anak juga harus diubah. Anak harus terbiasa dengan bekerja baik secara

individu maupun kelompok. Dalam hal menulis paragraf, khususnya pargraf

diskripsi, anak harus bekerja sendiri dan mampu menemukan kata-kata yang

tepat dalam penyusunan kalimat demi kalimatnya. Kemampuan anak dalam

menguasai kosa kata juga terbatas, sehingga kata-kata yang pertana kali

muncul pada semua anak sama.

Menulis merupakan satu keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan penguasaan keterampilan

menulis, diharapkan siswa dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan

perasaan yang dimilikinya setelah menjalani proses pembelajaran dalam

berbagai jenis tulisan, baik fiksi maupun nonfiksi. Asumsinya, pengungkapan

tersebut merupakan manifestasi peresapan, pemahaman, dan tanggapan siswa

terhadap berbagai hal yang diperolehnya dalam proses pembelajaran. Dengan

demikian, segala informasi, ilmu pengetahuan, dan berbagai kecakapan yang

Page 20: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

4

diperoleh siswa dalam pembelajaran tidak akan sekadar menjadi hafalan yang

mudah dilupakan sesaat setelah siswa menjalani tes.

Dengan demikian, di lapangan masih banyak guru dalam pembelajaran

menulis lebih banyak menyampaikan teori dari pada melatih keterampilannya.

Untuk mengubah paradigma anak didik sulit menulis perlu adanya terobosan

baru penerapan pembelajaran yang lebih menarik dan baru.

Pemahaman sejak dahulu bahwa kecerdasan intelektual (IQ) dianggap

lebih penting dalam meraih kesuksesan di masa depan. Namun sebenarnya

anggapan itu salah sebab sebenarnya IQ yang tinggi saja tidak cukup membuat

seseorang itu menjadi sukses. Pada kenyataannya orang-orang yang memiliki

IQ tinggi terkadang dikalahkan oleh orang-orang yang memiliki IQ rata-rata,

karena yang berpengaruh sebenarnya adalah EQ atau kecerdasan emosional.

Hal ini disebabkan karena menyangkut kemampuan dalam mengendalikan

emosi serta beradaptasi dengan lingkungan.

Siswa perlu memiliki EQ yang tinggi agar mampu mengelola emosinya

dengan baik dan dapat mengendalikan stress yang dihadapinya sehingga

memiliki kegembiraan, kesedihan, dan kemarahan yang tidak berlebihan,

hubungan dengan guru dan teman-teman pergaulannya juga terbina dengan

baik sehingga akan mampu memaksimalkan hasil belajarnya. Individu dalam

hal ini siswa agar dapat melaksanakan tugas, peranan dan tanggung jawabnya

dengan baik dilingkungan tempatnya berada seperti halnya dilingkungan

sekolah, dituntut untuk dapat bertingkah dan berperilaku menurut aturan,

norma, hukum dan nilai-nilai yang berlaku sebagai cara untuk memperoleh

Page 21: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

5

penyesuaian bagi persolan-persoalan hidup serta terciptanya penyesuaian diri

dan sosial yang sehat. EQ memiliki peranan yang signifikan dalam

mempengaruhi perilaku manusia termasuk pola perilaku siswa dalam

penyesuaian social dilingkungan sekolah.

Hal ini dikarenakan masa remaja khususnya saat berada di bangku SMP

adalah masa yang menyenangkan bagi setiap individu. Biasanya pada masa

tersebut seseorang akan melakukan berbagai kegiatan diantaranya

mengeksplorasi diri, meningkatkan potensi diri untuk menemukan jati diri yang

kelak berguna ketika siswa tumbuh dewasa. Seiring perkembangan usia dan

pendidikan, kegiatan sosial dan kegiatan kemanusiaan semakin berkurang

karena banyak kegiatan yang sering dilakukan seharian.

Abdul Wahid Hasan (2006:27) mengatakan bahwa, dekade terakhir ini,

dunia psikologi dan pendidikan dikejutkan oleh berbagai penemuan-penemuan

monumental tentang potensi kecerdasan manusia. Pada abad kedua puluh,

kecerdasan intelektual (IQ) sempat menemukan momentumnya sebagai satu-

satunya alat untuk „menakar‟ dan mengukur kecerdasan manusia. Namun pada

tahun 1990-an Daniel Goleman menunjukkan penemuan barunya, bahwa

kecerdasan manusia tidak hanya bisa diukur dengan IQ; ada kecerdasan lain

yang lebih penting dari IQ yaitu EQ (Emotional Quotient). Lebih jauh

Goleman mengatakan”EQ is more important than IQ for success in business

and relationship”. ( EQ lebih penting daripada IQ untuk kesuksesan dalam

bisnis dan hubungan) (Abdul Wahid Hasan; 2006: 28).

Page 22: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

6

Menurut Goleman, kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20%

bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan

lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ)

yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustrasi, mengontrol

desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan

bekerja sama (Goleman; 2002:44).

Salah satu hal yang menjadi permasalahan adalah ketika ada seseorang

yang sangat cerdas tetapi melakukan tindakan yang sama sekali tidak bermoral,

tidak bisa diterima akal sehat atau lebih pantas disebut sebagai perbuatan jahat.

Dari kisah tragis itu dapat dipahami bahwa kecerdasan intelektual yang tidak

didukung oleh kecerdasan emosional tidak mampu memberikan manfaat

kepada dirinya sendiri dan orang lain, bahkan banyak menimbulkan dampak

negatif. Di sini dapat dikatakan pula bahwa Jason yang genius itu berubah

menjadi bodoh, karena apa yang telah begitu lama diupayakan untuk meraih

apa yang dicita-citakan, hancur berantakan dalam sekejap hanya karena

ketidakmampuanya dalam mengendalikan hawa nafsunya sendiri.

Emosi memang memegang peran penting dalam berlangsungnya

kehidupan manusia, karena dengan emosi manusia dapat mengontrol

tindakan yang dilakukan, menjaga diri, menjalin hubungan dengan orang lain,

mempunyai keinginan untuk berkompetensi dsb. Tapi apabila emosi yang

berlebihan sehingga mengalahkan nalar yang rasional, maka kurang baik bagi

kehidupan manusia dan itu yang perlu dilatih dan dikembangkan.

Page 23: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

7

Sekolah merupakan salah satu lahan yang pas untuk

mengembangkan kecerdasan emosional para peserta didik, sekaligus untuk

memperbaiki kecacatan anak di bidang ketrampilan emosional dan

pergaulan. Karena praktis ketika anak masuk ke sekolah (setidaknya pada

awalnya), di sekolahlah anak dapat diberi pelajaran dasar untuk hidup yang

barangkali belum pernah ia dapatkan dengan cara yang lain (Goleman;

2002:44).

Lembaga pendidikan yang secara langsung berhubungan dengan peserta

didik, memiliki peran yang penting dalam mengembangkan pentingnya peran

sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, maka SMPN 5 Klaten

juga melakukan berbagai upaya untuk mencapai kualitas

pendidikan yang lebih baik. Kecerdasan emosional juga diperlukan untuk

mengatasi masalah kehidupan dan merupakan dasar penting untuk menjadi

manusia yang penuh tanggung jawab, penuh perhatian, produktif, dan optimis

dalam kegiatan sehari-hari terutama pada kegiatan belajar.

Hal ini menyebabkan tugas sekolah akan semakin luas dan kompleks.

Oleh karena itu sekolah harus membuat suatu rancangan yang lebih luas untuk

ketrampilan emosional. Rancangan tersebut terletak pada setiap perincian

kurikulum, penggunaan peluang didalam dan diluar kelas untuk membantu

murid mengubah saat krisis pribadi menjadi pelajaran ketrampilan emosional.

Peneguhan pelajaran emosi bukan hanya di kelas, melainkan ditempat bermain,

bukan cuma disekolah melainkan juga dirumah. Cara lain membentuk kembali

peran sekolah adalah dengan membangun budaya kampus yang membuat

Page 24: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

8

sekolah menjadi suatu “komunitas yang peduli”, tempat murid merasa dihargai,

diperhatikan, dan memiliki ikatan dengan teman sekelasnya, guru, dan sekolah

itu sendiri (Daniel Goleman; 2002:387).

Kemudian hal yang dapat dilakukan dalam mengembangkan kecerdasan

emosional yaitu dengan memahami skill kecerdasan selalu memperhatikanya

dan memanfaatkan untuk keberhasilan. Hal ini ketika diterapkan dalam

pendidikan sebagai transfer of knowledge dan transfer of value, maka

pendidikan akan dapat berhasil dengan baik, pelajaran akan mudah diterima,

dan peserta didik akan mempunyai emosi yang cerdas serta mempunyai

semangat untuk merealisasikan hasil pendidikan yang diperolehnya. Dengan

hati yang tenang dan tentram maka akan menghasilkan pola berfikir dan

bertingkah laku yang baik dan akan mengantarkan seseorang yang cerdas

dalam hal emosional dan intelektualnya. Peran pendidik dan orang tua disini

tidak dapat diabaikan, dalam mendidik anak menuju kecerdasan emosional

menjadi sesuatu yang perlu dilestarikan tida k hanya melepaskan manusia dari

bencana kemanusiaan tetapi juga membentuk kecerdasan emosional yang

terbukti memainkan peranan penting dalam menentukan sukses tidaknya

seseorang.

Paradigma pendidikan dan pengajaran yang dianut oleh sebagian besar

institusi pendidikan Indonesia adalah taksonomi tujuan pembelajaran Bloom

dan Krathwohl yang memilahnya menjadi tiga bagian yaitu kawasan kognitif

(pengetahuan) yang meliputi tingkat pengetahuan, pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis dan evaluasi. Kawasan yang kedua yaitu kawasan afektif

Page 25: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

9

(watak dan sikap) yang meliputi kemauan menerima, menanggapi,

berkeyakinan, penerapan karya, ketekunan dan ketelitian. Kawasan yang ketiga

yaitu psikomotor (melatih ketrampilan) yang meliputi persepsi, kesiapan

melakukan kegiatan, mekanisme, respons terbimbing, kemahiran, adaptasi dan

organisasi (Hamzah; 2006:36-37).

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah dukungan terhadap produktivitas kerja guru, sebagai berikut:

1. Di lapangan, masih banyak guru dalam pembelajaran menulis lebih banyak

menyampaikan teori dari pada melatih keterampilannya.

2. Guru dilapangan belum pernah melakukan tes kecerdasan emosional.

3. Kurangnya minat dan malas dalam pembelajaran menulis, siswa

menganggap pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang

membosankan

C. Pembatasan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

penelitian dibatasi pada permasalahan dukungan kecerdasan emosional, dan

penguasaan kalimat efektif sebagai variabel bebas dengan kemampuan menulis

deskripsi siswa sebagai variabel terikat. Unit analisis pada penelitian ini adalah

siswa SMP Negeri 5 Klaten.

Page 26: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

10

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dan identifikasi masalah yang telah

dikemukakan di atas, maka yang akan ditelaah melalui penelitian ini

dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1. Adakah hubungan kecerdasan emosional terhadap kemampuan menulis

deskripsi siswa?

2. Adakah hubungan penguasaan kalimat efektif terhadap kemampuan menulis

deskripsi siswa?

3. Adakah hubungan kecerdasan emosional dan penguasaan kalimat efektif

terhadap kemampuan menulis deskripsi siswa?

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan rumusan

masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan hubungan kecerdasan emosional terhadap

kemampuan menulis deskripsi siswa.

2. Untuk mendeskripsikan hubungan penguasaan kalimat efektif terhadap

kemampuan menulis deskripsi siswa.

3. Untuk mendeskripsikan hubungan kecerdasan emosional dan penguasaan

kalimat efektif terhadap kemampuan menulis deskripsi siswa.

F. Manfaat penelitian

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, pembatasan, rumusandan tujuan

penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 27: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

11

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah pengetahuan dan kajian

pada bidang pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan kemampuan

menulis deskripsi siswa dan menjadi referensi dalam penelitian-penelitian

pendidikan, antara lain sebagai bahan diskusi ilmiah bagi pembahasan

terhadap teori-teori yang telah ada.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi guru, kepala sekolah, Dinas

Pendidikan, dalam rangka meningkatkan kemampuan menulus siswa yang

pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.

Page 28: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

89

BAB V

PENUTUP

E. Simpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional (X1)

terhadap kemampuan menulis deskripsi (Y). Hal ini dibuktikan dari

pengujian hipotesis yang menunjukan bahwa nilai r hitung = 0,693 > r tabel =

0,172 dan thitung = 0,003 < ttabel = 1,980. Variabel kecerdasan emosional

memberikan sumbangan efektif sebesar 37,2% terhadap kemampuan

menulis deskripsi. Semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional maka

akan semakin meningkat pula kemampuan menulis deskripsi pada SMPN

5 Klaten tahun pelajaran 2018/2019.

2. Ada hubungan positif dan signifikan antara penguasaan kalimat efektif

(X2) terhadap kemampuan menulis deskripsi (Y). Hal ini dibuktikan dari

pengujian hipotesis yang menunjukan bahwa r hitung = 0,490 > r tabel = 0,172

dan thitung = 0,003 < ttabel = 1,980. Variabel penguasaan kalimat efektif

memberikan sumbangan efektif sebesar 29,5% terhadap kemampuan

menulis deskripsi. Semakin tinggi tingkat penguasaan kalimat efektif maka

akan semakin meningkat pula kemampuan menulis deskripsi SMPN 5

Klaten tahun pelajaran 2018/2019.

3. Ada hubungan positif dan signifikan secara simultan kecerdasan emosional

(X1), penguasaan kalimat efektif (X2), terhadap kemampuan menulis

87

Page 29: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

90

deskripsi (Y). Hal ini dibuktikan dari pengujian hipotesis yang

menunjukan bahwa Ry12 = 0,816 > r tabel = 0,172. Dari hasil perhitungan

diperoleh pula nilai Fhitung = 3,737 Ftabel = 3,068. Koefisien determinasi

(R square) sebesar 0,667. Berarti 66,7% variasi kemampuan menulis

deskripsi didukungani oleh dua prediktornya Variabel bebas memberikan

sumbangan efektif total sebesar 66,7% terhadap kemampuan menulis

deskripsi. Semakin tinggi kecerdasan emosional, penguasaan kalimat

efektif maka semakin meningkat pula kemampuan menulis deskripsi

SMPN 5 Klaten tahun pelajaran 2018/2019.

F. Implikasi

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat dikemukakan

implikasi teoritis, hasil penelitian yang mengungkapkan hubungan kecerdasan

emosional dan penguasaan kalimat efektif terhadap kemampuan menulis

deskripsi. Dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat dan hipotesis yang

dikemukakan membuktikan adanya kecerdasan emosional dan penguasaan

kalimat efektif terhadap kemampuan menulis deskripsi SMPN 5 Klaten tahun

pelajaran 2018/2019.

Karena kecerdasan emosional dan penguasaan kalimat efektif sangat

berhubungan dengan kemampuan menulis deskripsi ketika sedang terjadi

kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka diperlukan

pelayanan yang baik terhadap siswa. Dari berbagai teori yang melandasi

penelitian ini menyatakan bahwa pentingnya kecerdasan emosional dan

Page 30: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

91

penguasaan kalimat efektif maka akan berdampak secara luas kepada

meningkatnya kualitas pendidikan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka implikasi praktik. menunjukkan

adanya hubungan antara konsep-konsep dan temuan-temuan hasil penelitian

terdahulu.

1. Dengan diterimanya hipotesis adanya hubungan kecerdasan emosional,

dan penguasaan kalimat efektif terhadap kemampuan menulis deskripsi,

untuk itu dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis deskripsi agar

memperoleh hasil yang maksimal, perlu didukung oleh kecerdasan

emosional, penguasaan kalimat efektif dan kemampuan menulis deskripsi

yang tinggi.

2. Semakin baik kecerdasan emosional, penguasaan kalimat efektif, maka

semakin tinggi pula kemampuan menulis deskripsi. Sebaliknya, semakin

buruk kecerdasan emosional, penguasaan kalimat efektif, maka akan

semakin buruk rendah pula kemampuan menulis deskripsi. Jadi,

diharapkan guru lebih memperhatikan perannya dalam membantu dan

memperhatikan para siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar

mata pelajaran Bahasa Indonesia.

G. Saran

Peneliti ini menghasilkan beberapa temuan penting. Temuan tersebut

berguna bagi beberapa pihak, antara lain secara khusus bagi SMPN 5 Klaten,

bagi Dinas Pendidikan, bagi Kepala Sekolah, bagi Guru dan bagi peneliti

selanjutnya.

Page 31: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

92

1. Bagi dinas pendidikan, penelitian ini di harapkan sebagai bahan

informasi. agar setiap sekolah diperhatikan fasilitas mendukung

proses pembelajaran.

2. Bagi kepala sekolah, penelitian ini telah membuktikan teori-teori yang

diyakini kebenarannya secara ilmiah. Maka dari itu, temuan ini diharapkan

dapat dijadikan sebagai salah satu landasan dalam mengelola dan

mengembangkan lembaganya terkhusus dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia.

3. Bagi guru, memberikan pengetahuan bahwa sebenarnya tugas guru adalah

memberikan pengetahuan bagi siswa. Guru sangat dominan atas

berhasilnya suatu pendidikan. Sehingga apabila kinerja para guru rendah,

maka pengetahuan yang di emban para siswa akan rendah pula. Dengan

begitu hendaknya para guru berkewajiban untuk selalu meningkatkan

pengetahuannya, dan meningkatkan kinerjanya dalam mengajar.

4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini menggunakan dengan

metode kuantitatif dengan variabel yang terbatas, sementara terdapat

banyak faktor-faktor yang dapat memhubungani kemampuan menulis

deskripsi, untuk itu disarankan agar peneliti yang akan datang dapat

melakukan pengembangan penelitiannya yaitu melakukan penelitian

dengan variabel lainnya yang juga dapat mendukung kemampuan menulis

deskripsi.

Page 32: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

93

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

_________________ 2007.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. ed. revisi cet-7.

Jakarta: BumiAksara

Admin. 2008. “Tugas Tambahan Menulis Deskriptif (Tidak Wajib)”.

http://www.mokajabar.com/pasanggiri-

2008/berita/tugas_tambahan_menulis_deskriptif_tidak_wajib.html.

Akses pada: 19-12-18. Jam: 19.42.

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Arini, Ni Wayan. 2007. “Mengefektifkan Pembelajaran Menulis Deskripsi dengan

Memanfaatkan Benda-benda Lingkungan Kelas sebagai Sumber Belajar

Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar Nomor 3 Kampung Anyar Singaraja”.

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, lembaga Penelitian

Undiksha.

http://www.freewebs.com/santyasa/Lemlit/PDF_Files/PENDIDIKAN/

AGUSTUS_2007/Ni_Wayan_Arini.pdf. akses 11-11-2018. jam: 20.15.

Arifin Zainal. 2000. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Chaer Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta. Rineka Cipta.

Fitriyani. 2015. “Penguasaan Kalimat Efektif Dan Penguasaan Diksi Dengan

Kemampuan Menulis Eksposisi Pada Siswa SMP”. Jurnal Pesona

Volume 1 No. 2, Januari 2015 Hlm. 129-139.

Goleman, Daniel. 2002. Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

______________. 2000. Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi.

Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

______________. 2002. Kecerdasan Emosional Untuk Mencapai Puncak

Prestasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Darma, Yoce Aliyah, dkk. 2007. Intisari Bahasa Indonesia untuk SD Kelas 4, 5,

dan 6: Ringkasan Materi Lengkap, Contoh Soal-Jawab, Soal-soal

Latihan UAS. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hamzah, Uno.B, 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

91

Page 33: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

94

Heryadi, Dedi. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung. Pusbill.

Huda, Miftahul. 2014. Model- model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta.

Iskandarwassid, Sunendar Dadang. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa

Bandung: PT Remaja Posdakarya.

Keraf, Gorys. 2005. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Kurniasih Imas, Sani Berlin. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran.

Kata Pena. Pustaka Pelajar.

Kurniawan, Khaerudin. 2008. “Model Pengajaran Menulis Bahasa Indonesia bagi

Penutur Asing Tingkat Lanjut”. FBS Universitas Negeri Yogyakarta.

www.ialf.edu/kipbipa/papers/KaherudinKurniawan. doc. akses pada:

29-12-2018. Pukul: 14.14.

Leonhardt, Mary. 2002. Cara Menjadikan Anak Anda Bergairah Menulis.

Bandung: Kaifa

Nauli Thaib, Eva. 2013. “Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Kecerdasan

Emosional”. Jurnal Ilmiah Didaktika. Vol 13, No 2. Hal: 384-399.

Nasution. 2014. Metode Research. Jakarta. Bumi Aksara.

Nurgiyantoro. Burhan. 2010. Penelitian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta.

Rindu. 2009. “Kalimat yang Efektif”. e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015,

http://72.14.235.132/search?q=cache:EXwddeb2xaEJ:www.stikim.ac.id

/stikim/download/skm/KALIMAT%2520YG%2520EFEKTIF.ppt+kali

mat+efektif+bahasa+indonesia&cd=28&hl=id&ct=clnk&gl=id. Akses

pada: 21-12-2018. pukul: 14.26.

Rozak, Abdul. 1990. Kalimat Efektif, Struktur, Gaya, dan Variasi. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama

Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Press.

Sabarti. Akhadiah. 1992. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa

Indonesia.Bandung: Erlangga.

Page 34: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGUASAAN …

95

Saphiro, Lawrence E. 1998. Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak.

Jakarta : Gramedia.

Semi Atar. 1990. Menulis Kalimat Efektif. Padang : Angkasa Raya.

Senja Pipiet. 2003. Rumah Idaman. Jakarta. Gema Insani Press.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian pendidikan. Bandung. Alfabeta.

_________. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sumarlam, dkk. 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka

Cakra.

Tridhonanto, Al. 2010. Meraih Sukses dengan Kecerdasan Emosional.Jakarta:

Elex Media Komputindo

Wahid Hasan, Abdul, 2006. SQ Nabi Aplikasi Strategi dan Model Kecerdasan

Spiritual dimasa Kini. Yogyakarta: IRCiSoD.

Widyamartaya. 2006. Seni Menggayakan Kalimat. Yogyakarta: Kanisius.

Widyaningsih, Nina. 2009. “Kalimat dalam Bahasa Indonesia”. Jurnal Ilmiah

Pendidikan, Cakrawala Pendidikan. Edisi 2, 2009, UNY.

http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf. Akses pada 21-

11-2018. Pukul: 14.22 WIB