HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE · PDF fileHasil penelitian caring perawat dalam...

13
HUBUNGAN CARIN KEPUASA R Untuk Memen PROGRAM S NG PERAWAT DALAM ANAMNESE AN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD BAJAWA FLORES NTT ARTIKEL ILMIAH nuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperaw Oleh : MARIA CHRISTINA BUPU NIM. ST 151071 M STUDI SARJANA KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2017 E DENGAN P watan N

Transcript of HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE · PDF fileHasil penelitian caring perawat dalam...

Page 1: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE · PDF fileHasil penelitian caring perawat dalam anamnese tinggi (92,7%), rendah ... kuesioner terstruktur yang terdiri dari kuesioner A untuk

HUBUNGAN CARING

KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP

RSUD BAJAWA FLORES NTT

Untuk Memenuhi

PROGRAM STUDI

STIKES KUSUMA HUSADA

CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE DENGAN

KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP

RSUD BAJAWA FLORES NTT

ARTIKEL ILMIAH

emenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawata

Oleh :

MARIA CHRISTINA BUPU

NIM. ST 151071

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2017

PERAWAT DALAM ANAMNESE DENGAN

KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP

encapai Sarjana Keperawatan

KEPERAWATAN

Page 2: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE · PDF fileHasil penelitian caring perawat dalam anamnese tinggi (92,7%), rendah ... kuesioner terstruktur yang terdiri dari kuesioner A untuk

1

HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE DENGAN KEPUASAN

PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD BAJAWA

FLORES NTT

Maria Christina Bupu1), Yeti Nurhayati2), Noerma Shovie Rizqiea3)

1) Mahasiswa Program Studi Sarjana KeperawatanSTikes Kusuma Husada Surakarta

2) 3) Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan STikes Kusuma Husada Surakarta

Abstrak

Pelayanan keperawatan yang berkualitas ditentukan oleh empat domain, yaitu:

kompetensi, caring, profesionalisme, dan demeanor (cara bertindak). Caring memberikan

kemampuan pada perawat untuk memahami dan menolong pasien. Semakin baik caring

perawat akan meningkatkan proporsi kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.

Kontak pertama antara seorang perawat dan pasien dimulai dari anamnese yang mana

merupakan waktu yang tepat untuk menetapkan hubungan dengan memelihara rasa saling

percaya dengan klien. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan caring perawat dalam

anamnese dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Bajawa Flores NTT.

Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional

yang dilakukan di Ruang Rawat Inap RSUD Bajawa Flores NTT dan teknik pengambilan

sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 96

responden. Data dianalisis dengan uji SpearmanRho Correlation dengan tingkat

kemaknaan p < 0,05.

Hasil penelitian caring perawat dalam anamnese tinggi (92,7%), rendah (7,3%) dan

kepuasan pasien kategori puas (97,9%), cukup puas (2,1%). Uji Spearmanp value sebesar

0,019 < 0,05 sehingga terdapat hubungan antara caring perawat dalam anamnese dengan

kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Bajawa Flores NTT. Caring perawat dalam

anamnese sangat dibutuhkan dalam pelayanan keperawatan karena dapat membina

hubungan saling percaya dengan pasien sehingga dapat menentukan tingkat kepuasan

terhadap pelayanan di rumah sakit.

Kata kunci : Caring, anamnese, perawat, kepuasan pasien

Page 3: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE · PDF fileHasil penelitian caring perawat dalam anamnese tinggi (92,7%), rendah ... kuesioner terstruktur yang terdiri dari kuesioner A untuk

2

CORRELATION BETWEEN THE NURSES CARING IN ANAMNESE WITH

PATIENT SATISFICATION A THE INPATIENT ROOM BAJAWA

GENERAL HOSPITAL OF FLORES NTT

Maria Christina Bupu1), Yeti Nurhayati2), Noerma Shovie Rizqiea3

1) Student of Bachelor Program in Nursing Science of Kusuma Husada Helath Science

College of Surakarta

2) 3) Lecturer Bachelor Program in Nursing Science of Kusuma Husada Helath Science

College of Surakarta

Abstract

Nursing care quality is determined by four factors, they are : competence, caring,

professionalism, and demeanor ( how to act). Caring gives nurses the ability to

understand and help patient. The better nurses caring will increase the proportion of

patient satisfication with nursing care. The fisrt contact between the nurse and the patient

begins from the anamnesis which is the right time to establish a relationship with a

nurturing mutual trust with the patient. The objective of this research is to investigate the

correlation of the nurses caring in anamneses with patient satisfication at the inpatient

room Bajawa General Hospital of Flores NTT.

This analytic observational study with cross sectional approach performed at the

inpatient room Bajawa General Hospital of Flores NTT and the samples of this research

consisted of 96 respondents and they were taken by using the purposive sampling. At this

research, data were analized by Spearman Rho Correlation test with significance level of

p less than 0,05.

Research Result the nurses caring in anamneses high (92,7%), low (7,3%) and

patien satisfication cathegory are satisfied (97,9%), quite satisfied (2,1%). The Spearman

Rho Correlation test show that p value 0,019 was less than 0.05, meaning that there was

a correlation between the nurses caring in anamneses with patient satisfication at the

inpatient room Bajawa General Hospital of Flores NTT.The nurses caring in anamneses

is needed in nursing service because it can build a trusting relationship with the patient

so that it can determine the level of satisfication with hospital services.

Keywords : Caring, anamneses, nurse, , patientsatisfication

Page 4: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE · PDF fileHasil penelitian caring perawat dalam anamnese tinggi (92,7%), rendah ... kuesioner terstruktur yang terdiri dari kuesioner A untuk

3

PENDAHULUAN

Pelayanan rumah sakit di Indonesia

pada saat ini terus mengalami

perubahan sebagai akibat dari adanya

arus globalisasi yang melanda dunia.

Rumah sakit sebagai salah satu sarana

kesehatan yang memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat

mempunyai peran yang sangat strategis

dalam peningkatan derajat kesehatan

masyarakat

Petugas kesehatan seperti perawat

merupakan kunci utama dalam

keberhasilan pencapaian tujuan

pembangunan kesehatan. Tenaga

Kesehatan memberikan kontribusi

hingga 80 % dalam keberhasilan

pembangunan dan pelayanan kesehatan

yang baik (Menkes RI, 2011).

Peningkatan kualitas sumber daya

manusia keperawatan ditandai dengan

kemampuan perawat dalam

memberikan asuhan keperawatan yang

bermutu.

Pelayanan keperawatan yang

berkualitas, tidak hanya ditunjukkan

olehpengetahuan tentang penyakit

pasien, keterampilan melakukan

tindakan, atauketerampilan

mengoperasikan alat-alat kesehatan.

Izumi et al., (2010)menyebutkan bahwa

kualitas pelayanan keperawatan

ditentukan oleh empatdomain, yaitu:

kompetensi, caring, profesionalisme,

dan demeanor (carabertindak).

Caring memberikan kemampuan

pada perawat untuk memahami dan

menolong pasien. Kemampuan perawat

dalam memperhatikan pasien,

keterampilan intelektual, dan

interpersonal akan tercermin dalam

perilaku caring (Dwidiyanti,

2008).Perilaku caring perawat adalah

pengetahuan, sikap dan ketrampilan

seorang tenaga perawat dalam merawat

pasien dan keluarga dengan

memberikan dorongan positif,

dukungan dan peningkatan pelayanan

perawatan (Pryzby, 2004).

Adapun dampak sikap caring

bagi pasien adalah meningkatkan

hubungan saling percaya,

meningkatkan penyembuhan fisik,

keamanan, memiliki banyak energi,

biaya perawatan lebih rendah, serta

menimbulkan perasaan lebih nyaman

(Swanson 1999 dalam Watson, 2004).

Hasil penelitian Martiningtyas (2013)

serta Ramadhani (2015) menunjukkan

hasil adanya hubungan yang positif

antara perilaku caring perawat dengan

kepuasan pasien. Semakin baik caring

perawat akan meningkatkan proporsi

kepuasan pasien terhadap pelayanan

keperawatan.

Page 5: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE · PDF fileHasil penelitian caring perawat dalam anamnese tinggi (92,7%), rendah ... kuesioner terstruktur yang terdiri dari kuesioner A untuk

4

Sebagai tenaga kesehatan

khususnya seorang perawat perlu

persiapan untuk membangun keakraban

dengan pasien. Pada umumnya kontak

pertama antara seorang perawat dan

pasien dimulai dari anamnese. Ini

adalah waktu yang penting bagi

perawat untuk menetapkan hubungan

dengan memelihara rasa saling percaya

dengan klien. Bagi sebagian klien, di

anamnese oleh perawat adalah

pengalaman pertama. Tujuan yang

penting untuk anamnese awal adalah

untuk meletakkan dasar kerja bagi

perawat untuk memahami kebutuhan

klien dan untuk memulai hubungan

yang memungkinkan klien menjadi

mitra yang aktif dalam membuat

keputusan tentang perawatan (Potter &

Perry, 2005).

Martiningtyas (2013) dalam

penelitiannya di salah satu rumah sakit

di kota Semarang, mendapatkan hasil

bahwa perawat yang kurang caring

diperoleh hasil kepuasan pasien lebih

rendah sebanyak 13 responden (44,8%)

dari 98 orang pasien yang menjadi

responden. Penelitian yang dilakukan

oleh Ramadhani (2015) dengan jumlah

responden 71 pasien yang dirawat di

ruang rawat inap sebuah Rumah sakit di

kota Surabaya, juga rmendapatkan hasil

pelaksanaan perilaku caring perawat

cukup yaitu 25,4 %. Hasil penelitian

Martiningtyas (2013) dan Ramadhani

(2015) tersebut menunjukan bahwa

perilaku caring masih belum

sepenuhnya diterapkan oleh perawat

dalam melakukan perawatan terhadap

pasien.

Hasil survei kepuasan pelanggan

terhadap pelayanan keperawatan pasien

yang ada di ruang rawat inap umum

RSUD Bajawa, menunjukkan hasil

55,1% pelanggan sangat puas dengan

pelayanan keperawatan, 44,9%

pelanggan puas dengan pelayanan

keperawatan (Laporan tahunan Bidang

Humas RSUD Bajawa, 2015). Dari data

tersebut, dapat dilihat bahwa tingkat

kepuasan pasien yang dirawat di ruang

rawat inap umum RSUD cukup tinggi.

Namun, survei tersebut tidak secara

khusus melihat caring perawat, hanya

menggambarkan pelayanan

keperawatan secara umum saja.

Berdasarkan pengalaman dan

wawancara peneliti pada tahun 2015

sebanyak 50% dari 10 orang

mengatakan perawat tidak ramah,

perawat tidak memberikan informasi

yang jelas saat pasien baru masuk,

perawat tidak tanggap dengan keluhan

pasien, perawat mendatangi pasien bila

hendak melakukan tindakan. Dan

berdasarkan observasi peneliti perawat

kurang lengkap dalam melakukan

anamnese kepada pasien bahkan ada

Page 6: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE · PDF fileHasil penelitian caring perawat dalam anamnese tinggi (92,7%), rendah ... kuesioner terstruktur yang terdiri dari kuesioner A untuk

5

juga yang tidak melakukan anamnese.

Masihbanyak perawat yang kehilangan

makna caring dalam pekerjaannya

sehinggahari-harinya sibuk dengan

peralatan medis untuk pengobatan

pasien, dantindakan keperawatan atau

pemeriksaan diagnostik pada pasien

yang sebenarnya bukan inti dari praktek

keperawatan. Belum adanya penelitian

khusus tentang caring perawat

membuat peneliti merasa tertarik untuk

melakukan survei tentang caring

perawat terutama pada saat pasien baru

masuk di ruang rawat inap dalam

anamnese dengan tujuan untuk melihat

sejauh mana caring perawat dalam

anamnese khususnya di ruang rawat

inap RSUD Bajawa Flores NTT.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan

merupakan penelitian kuantitatif

observasional analitik dengan

pendekatan cross sectional. Penelitian

ini dilakukan di Ruang Rawat Inap

RSUD Bajawa Flores NTT pada

tanggal 11 Juli sampe dengan 10

Agustus 2016. Sampel dalam penelitian

ini berjumlah 96 sampel. Teknik

pengambilan sampel menggunakan

purposive sampling. Instrumen

pengumpulan data menggunakan

kuesioner terstruktur yang terdiri dari

kuesioner A untuk mendapatkan data

mengenai karakteristik responden.

Kuesioner B untuk mendapatkan data

mengenai caring perawat dalam

anamneses dan kuesioner C untuk

mendapatkan data mengenai kepuasan

pasien di ruang rawat inap RSUD

Bajawa. Cara analisis data yaitu

univariat untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap

variabel penelitian dengan

menggunakan distribusi frekuensi dan

analisis bivariat untuk mengetahui

hubungan keterkaitan dua variabel

dengan menggunakan uji Spearman

Rank.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Univariat

a. Karakteristik responden

Tabel 1 Distribusi frekuensi umur

responden di ruang rawat inap

RSUD Bajawa Flores NTT tahun

2016 (n=96)

Umur

(tahun)

Frekuesi

(f)

Persentase

(%)

17-25 10 10,4

26-45 59 61,5

>45 27 28,1

Total 96 100,0

Dari tabel 1 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden berumur 26-

45 tahun sebanyak 59 orang (61,5%).

Page 7: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE · PDF fileHasil penelitian caring perawat dalam anamnese tinggi (92,7%), rendah ... kuesioner terstruktur yang terdiri dari kuesioner A untuk

6

Tabel 2 Distribusi frekuensi jenis

kelamin responden di Ruang Rawat

Inap RSUD Bajawa Flores NTT

tahun 2016 (n = 96)

Jenis

kelamin

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

Laki-laki 53 55,2

perempuan 43 44,8

Total 96 100,0

Dari data pada tabel 2 didapatkan 53

orang (55,2%) berjenis kelamin laki-

laki dan 43 orang (44,8%) berjenis

kelamin perempuan.

Tabel 3 Distribusi frekuensi

pendidikan responden di Ruang

Rawat Inap RSUD Bajawa Flores

NTT tahun 2016 (n = 96)

Pendidikan Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

SD 7 7,3

SMP 21 21,9

SMA 37 38,5

PT 31 32,3

Total 96 100,0

Dari tabel 3 menunjukkan bahwa

pendidikan terakhir responden sebagian

besar berpendidikan SMA sebanyak 37

orang (38,5%) dan Perguruan Tinggi

sebanyak 31 orang (32,3%).

Tabel 4 Distribusi Frekuensi

pekerjaan responden di ruang rawat

inap RSUD Bajawa Flores NTT tahun

2016 (n=96)

Pekerjaan Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

PNS 40 41,7

ABRI 0 0

Petani 42 43,8

Nelayan 2 2,1

Pedagang 0 0

Lain-lain 12 12,5

Total 96 100,0

Dari tabel 4 diatas didapatkan sebagian

besar responden bekerja sebagai petani

sebanyak 42 orang (43,8%) dan PNS

sebanyak 40 orang (41,7%).

b. Caring Perawat dalam Anamnese

Tabel 5 Distribusi caring perawat

dalam anamnese di Ruang Rawat

Inap RSUD Bajawa Flores NTT

tahun 2016 (n=96)

Caring

perawat

dalam

anamneses

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

Tinggi 89 92,7

Rendah 7 7,3

Total 96 100,0

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui

bahwa mayoritas perawat memiliki

caring tinggi dalam anamnese sebanyak

89 orang (92,7%).

Page 8: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE · PDF fileHasil penelitian caring perawat dalam anamnese tinggi (92,7%), rendah ... kuesioner terstruktur yang terdiri dari kuesioner A untuk

7

Temuan penelitian ini

menunjukkan bahwa caring perawat

dalam anamnese di Ruang Rawat Inap

RSUD Bajawa Flores NTT sudah

optimal dalam menunjang asuhan

keperawatan.

Sesuai sepuluh karatif faktor caring

(Watson dalam Kaltara, 2009) sikap

perawat yang memiliki perilaku caring

apabila dapat membentuk sistem nilai

altruistik pasien, menciptakan

kepercayaan-harapan, meningkatkan

rasa sensitif terhadap diri sendiri dan

sesama, membangun pertolongan-

kepercayaan, hubungan caring

manusia, dapat mempromosikan dan

pasien dapat mengungkapkan perasaan

positif dan negatif, menggunakan

proses caring yang kreatif dalam

penyelesaian masalah, mempromosikan

intertpersonal belajar mengajar,

menyediakan dukungan, perlindungan

dan atau perbaikan suasana mental,

fisik, sosial dan spiritual, serta pasien

mendapatkan kebutuhan manusia,

mengizinkan adanya kekuatan-kekuatan

fenomena yang bersifat spiritual. Hal

ini didukung studi grounded theory

tentang faktor determinan perilaku

caring perawatoleh Rafii et al., (2004)

bahwakarakteristik pribadi yang khusus

dan sifatkepribadian termasuk emosi

perawat, sikap,empati, dan respon

organisasi. Karakteristikpribadi seperti

kata hati, religius, kepercayaan,filosofi,

komitmen, respons, dan

altruismberkontribusi terhadap perilaku

caring perawat.Perawat yang

mempunyai karakteristik demikianakan

lebih banyak sabar dan empati

sertabertanggungjawab dalam melayani

klien.

Sikap caring perawat

memperlakukan pasien sebagai manusia

bukan sebagai obyek dari pekerjaan

perawat (Izumi et al., 2010). Caring

merupakan kemampuan perawat dalam

membangun hubungan interpersonal

dengan pasien. Hubungan interpersonal

antara perawat dengan pasien dimulai

dari anamnese. Anamnese merupakan

saat yang penting bagi perawat untuk

menetapkan hubungan dengan

memelihara rasa saling percaya dengan

pasien.

Tingginya penilaian caring

perawat dalam anamnese menurut

responden dalam penelitian ini

merupakan suatu keadaan yang positif

yang dapat memicu peningkatan

kualitas pelayanan di ruang rawat inap

RSUD Bajawa Flores NTT. Penilaian

positif dari pasien merupakan suatu

penghargaan dan pencapaian yang

cukup baik, yang perlu dipertahankan

dan ditingkatkan agar dapat

Page 9: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE · PDF fileHasil penelitian caring perawat dalam anamnese tinggi (92,7%), rendah ... kuesioner terstruktur yang terdiri dari kuesioner A untuk

8

menciptakan citra yang baik di mata

masyarakat.

c. Kepuasan pasien

Tabel 6 Distribusi kepuasan pasien

di Ruang Rawat Inap RSUD

Bajawa Flores NTT tahun 2016

(n=96 )

Kepuasan

pasien

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

Puas 94 97,9

Cukup puas 2 2,1

Kurang puas 0 0

Tidak puas 0 0

Total 96 100,0

Dari tabel 6 berdasarkan kepuasan

pasien didapatkan mayoritas responden

merasa puas sebanyak 94 orang

(97,9%).

Temuan penelitian ini

menunjukkan bahwa di Ruang Rawat

Inap RSUD Bajawa Flores NTT telah

memberikan pelayanan yang baik.

Kepuasan pasien terhadap pelayanan

keperawatan di Ruang Rawat Inap

RSUD Bajawa Flores NTT, disebabkan

karena semua perawat yang bertugas di

ruang rawat inap RSUD Bajawa Flores

NTT sudah menerapkan perilaku

caring dengan baik.

Penelitian ini sesuai dengan

penelitian Shirley et al., (2012) tentang

tingkat kepuasan pasien di bangsal

orthopedi pada salah satu Rumah Sakit

di Malaysia, ditemukan bahwa 82,7%

merasa puas dengan pelayanan perawat

seperti menghargai pasien, tenang,

lemah lembut, perhatian dan kasih

sayang.

Berbeda dengan penelitian Abdul

(2013) yang dilakukan terhadap 64

orang pasien di ruang rawat inap

sebuah Rumah Sakit di kota Sulawesi,

ditemukan masih terdapat 6,2% yang

kurang puas dengan perilaku caring

perawat.

Kepuasan klien adalah sesuai

dengan mutu pelayanan yang

diterimanya di rumah sakit. Kepuasan

merupakan perasaan senang ataupun

kecewa seseorang yang berasal dari

perbandingan antara harapan dan

kenyataaan yang diterima di rumah

sakit (Nursalam, 2011). Tingkat

kepuasan pasien didukung oleh 5

faktor yaitu tangibles, reliability,

responsiveness, assurance dan

empathy. Kelima faktor ini merupakan

faktor yang dapat mempengaruhi rasa

puas pasien yang harus diterapkan

perawat dalam pemberian pelayanan

asuhan keperawatan. Dengan

mengetahui tingkat kepuasan pasien,

maka perawat dan manajemen rumah

sakit dapat memperbaiki pelayanannya.

Page 10: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE · PDF fileHasil penelitian caring perawat dalam anamnese tinggi (92,7%), rendah ... kuesioner terstruktur yang terdiri dari kuesioner A untuk

9

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis

yang dilakukan untuk mengetahui

keterkaitan dua variabel untuk

mengetahui hubungan caring perawat

dalam anamnese dengan kepuasan

pasien.

Tabel 7 Hasil Analisis Bivariat

Hubungan caring perawat dalam

anamnese dengan kepuasan pasien di

Ruang Rawat Inap RSUD Bajawa

Flores NTT tahun 2016 (n=96)

Berdasarkan tabel 7 diatas hasil analisis

hubungan antara caring perawat dalam

anamnese dengan kepuasan pasien

diperoleh bahwa caring perawat dalam

anamnese tinggi memberikan kepuasan

pasien tinggi sebanyak 88 responden

(98,9%), sedangkan caring perawat

dalam anamnese rendah diperoleh hasil

kepuasan pasien lebih rendah yaitu 6

orang (85,7%). Hasil uji statistik

Spearman diperoleh nilai r hitung

sebesar 0,240 dengan pvalue = 0,019.

(p value < 0,05) yang berarti secara

statistik mempunyai makna bahwa

hubungan antara caring perawat dalam

anamnese dengan kepuasan pasien di

Ruang Rawat Inap RSUD Bajawa

Flores NTT menunjukkan arah

hubungan yang positif dengan tingkat

hubungan rendah.Hasil penelitian ini

menunjukan adanya kecenderungan

semakin baik caring perawat dalam

anamnese semakin meningkat

kepuasan pasien.

Hasil penelitian ini didukung

oleh penelitian Asrini (2012) di

Instalasi Rawat Inap di sebuah Rumah

Sakit di Kota Semarang menemukan

hasil bahwa 68% pasien sangat puas

dengan perilaku caring perawat. Hasil

uji statistik diperoleh nilai p = 0,001

yang berarti p < 0,05 menunjukkan ada

hubungan antara perilaku caring

perawat dengan kepuasan pasien.

Selain itu penelitian Abdul (2013) di

ruang rawat inap sebuah Rumah Sakit

di kota Sulawesi menemukan 81,3%

responden mempunyai persepsi bahwa

perawat mempunyai perilaku caring

yang baik dan menunjukkan kepuasan

terhadap pelayanan keperawatan. Hasil

Caring

perawat

dalam

anamnese

Kepuasan

Total

(%)

Puas

Cukup

puas

Kurang

puas

Tidak

puas

Tinggi

88

(98,9%)

1

(1,1%)

0

(0%)

0

(0%)

89

(100%)

Rendah

6

(85,7%)

1

(14,3%)

0

(0%)

0

(0%)

7

(100%)

Total

94

(97,9%)

2

(2,1%)

0

(0%)

0

(0%)

96

(100%)

R hitung = 0, 240

P value = 0,019

Page 11: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE · PDF fileHasil penelitian caring perawat dalam anamnese tinggi (92,7%), rendah ... kuesioner terstruktur yang terdiri dari kuesioner A untuk

10

uji statistik menunjukkan p = 0,000,

berarti terdapat hubungan yang

signifikan antara perilaku caring

perawat dengan tingkat kepuasan

pasien.

Menurut Morrison dan Burnard (2008)

mengatakan bahwa caring perawat

perlu dipelajari dari persepsi pasien,

karena pelayanan kesehatan merupakan

fokus terbesar dari tingkat kepuasan

pasien. Apa yang dialami oleh pasien

berdasarkan pengalamannya

berinteraksi dengan petugas kesehatan

akan menjelaskan mengapa mereka

ingin menggunakan sistem pelayanan

kesehatan.

Dari hasil penelitian diatas

tentang caring perawat dalam anamnese

dengan kepuasan pasien erat

hubungannya karena pelayanan perawat

harus dapat dirasakan dan memberi

dampak yang positif terhadap pasien

sebagai penerima layanan kesehatan

dirumah sakit. Semakin tinggi perilaku

caring perawat dalam anamnese

dirumah sakit maka pasien akan merasa

puas dan begitu sebaliknya, semakin

rendah perilaku caring perawat dalam

anamnese maka pasien akan merasa

tidak puas dan akan enggan

menggunakan pelayanan kesehatan

tersebut.

SIMPULAN

Hasil penelitian diperoleh bahwa

sebgaian besar responden (98,9%)

mempunyai persepsi bahwa caring

perawat dalam anamnese tinggi dan

menunjukkan kepuasan terhadap

pelayanan keperawatan,. Nilai p value

sebesar 0,019, berarti terdapat

hubungan yang signifikan antara caring

perawat dalam anamnese dengan

kepuasan pasien di ruang rawat inap

RSUD Bajawa Flores NTT. Diharapkan

petugas kesehatan khususnya perawat

di Ruang Rawat Inap RSUD Bajawa

Flores NTT dapat mempertahankan

serta mengamalkan perilaku caring

dalam setiap pemberian asuhan

keperawatan diruangan.

DAFTAR PUSTAKA

Asrini, Y. (2012). Hubungan antara

Persepsi Pasien tentang

Perilaku Caring Perawat

dengan Tingkat Kepuasan

Pasien di Instalasi Rawat

Inap Paviliun Garuda B

RSUP dr. Kariadi Semarang.

http://digilib.unimus.ac.id/file

s/disk1/130/jtptunimus-gdl

yuliasrini-6478-1-

abstrak.pdf.Diakses pada

tanggal 23 Agustus 2016.

Page 12: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE · PDF fileHasil penelitian caring perawat dalam anamnese tinggi (92,7%), rendah ... kuesioner terstruktur yang terdiri dari kuesioner A untuk

11

Dwidiyanti, M. (2008). Caring Kunci

Sukses Perawat/Ners

Mengamalkan Ilmu.

Semarang : Penerbit Hasani.

Izumi et al., (2010). Quality Nursing

Care for Hospitalized

Patients With Advanced Illnes

: Concept Development.

Research in Nursing &

Health, 2010, 33, 299-315.

Laporan Tahunan Bidang Humas

RSUD Bajawa (2015). Data

Kepuasan Pelanggan.

Martiningtyas, L. (2013). Jurnal :

Hubungan Caring Perawat

Pelaksana dengan Kepuasan

Pasien di Ruang Rawat Inap

RSUD H. Soewondo

Kendal.http://pmb.stikestelog

orejo.ac.id./article/view.

Diakses pada tanggal 18 Mei

2016.

Menteri Kesehatan RI. (2011). Rencana

Dalam Pengembangan

Tenaga Kesehatan.

http://www.lan.-2011-

2025.pdf. Diakses pada

tanggal 18 Mei 2016.

Morrison, P & Burnard. P. (2008).

Caring &Communicating.

Hubungan interpersonal

dalam keperawatan Edisi 2 .

Jakarta : EGC.

Nursalam. (2011). Manajemen

keperawatan aplikasi dalam

praktik keperawatan

profesional. Jakarta : Salemba

Medika

Potter & Perry. (2005). Buku Ajar

Fundamental Keperawatan

Volume 1, Jakarta : EGC.

Pryzby, B.J. (2004). Effect of Nurse

Caring Behaviours on Family

Stress Responses in Critical

Care. Journal of intensive and

Critical Care Nursing, 21, 16-

23. Florida : Elsevier.

Rafii et al., (2004). Major determinant

of caring behavior. http://

www.hcs.harvard.edu.

Diakses tanggal 7 Oktober

2016.

Ramadhani, I. P. (2015). Jurnal :

Perilaku Caring Perawat

terhadap Kepuasan Pasien di

Ruang Rawat Inap Bedah

Rumkital Dr. Ramelan

Surabaya.http://stikeshangtua

h-sby.ac.id/download/f.

Diakses pada tanggal 18 Mei

2016.

Shirley et al., (2012). Surgical Patients,

Satisfaction of Nursing Care

Page 13: HUBUNGAN CARING PERAWAT DALAM ANAMNESE · PDF fileHasil penelitian caring perawat dalam anamnese tinggi (92,7%), rendah ... kuesioner terstruktur yang terdiri dari kuesioner A untuk

12

at the Orthopedic Wards in

hospital Universiti Sains

Malaysia, Health and the

Enviroment Journal, 2012,

vol. 3 No. 1. Diakses tanggal

7 Oktober 2016.

Watson, J. (2004). Caring Science as

sacred science. 1st

edition.

Philadelphia : F.A. Davis

Company.

Watson, J. ( 2009). Assesing &

Measuring Caring in Nursing

and Health Sciences, Canada :

Siger Publishing Company

.