HUBUNGAN BODY MASS INDEX TERHADAP KADAR ASAM URAT...
Transcript of HUBUNGAN BODY MASS INDEX TERHADAP KADAR ASAM URAT...
HUBUNGAN BODY MASS INDEX TERHADAP KADAR ASAM URAT
DARAH PADA POPULASI DEWASA DI DUSUN DLINGSENG,
KULON PROGO, YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh :
Alicia
NIM : 158114084
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HUBUNGAN BODY MASS INDEX TERHADAP KADAR ASAM URAT
DARAH PADA POPULASI DEWASA DI DUSUN DLINGSENG,
KULON PROGO, YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh :
Alicia
NIM : 158114084
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PESEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus atas berkatnya yang berlimpah
Kedua orang tuaku yang selalu menjagaku dan menyayangiku
Kakak-kakakku yang selalu memberikan dukungan terbaik
Sahabat-sahabatku dan teman-teman seperjuangan Farmasi 2015
dan
Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Puji Tuhan penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat serta
kasih-Nya sehingga skripsi dengan judul “Hubungan Body Mass Index Terhadap
Kadar Asam Urat Darah Pada Populasi Dewasa Di Dusun Dlingseng, Kulon Progo,
Yogyakarta” boleh terlaksana dan selesai dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai
syarat untuk memperoleh gelar sarjana Farmasi (S. Farm) di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Skripsi ini merupakan bagian dari penelitian dr. Fenty,
M.Kes., Sp. PK, Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., dan Yunita Linawati, M.Sc.,
Apt. yang berjudul “Intervensi Edukasi Berbasis Pedagogi Reflektif pada
Masyarakat Pedesaan dengan Sindrom Metabolik sebagai Preventif Penyakit
Kardiovaskular (Tahun II)” berdasarkan SK no: 017/Penel.LPPM USD/III/201.
Penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan memberikan dukungan dalam proses pelaksanaan dan
penyusunan skripsi. Ucapan terimakasih disampaikan kepada:
1. Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing skripsi yang sudah
banyak membantu, memberikan banyak masukan dan ilmu kepada penulis
dengan sabar hingga penyusunan skripsi selesai.
3. Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt selaku Dosen Pembimbing Akademik dan dosen
penguji dan bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt yang telah
memberikan masukan dan bantuan kepada penulis selama penyusunan
skripsi.
4. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Duta Wacana yang telah memberikan izin penelitian.
5. Perangkat Dusun dan seluruh warga Dusun Dlingseng yang telah bersedia
meluangkan waktu dan tenaga untuk mendukung penelitian ini.
6. Orang tua-ku tercinta, Acuk Aliong dan Ii Ati yang selalu memberikan
dukungan serta semangat tanpa lelah bagi penulis hingga sekarang.
7. Ci Niang-ku tersayang yang selalu mendukung dan menjaga, memberi
semangat, motivasi, tenaga serta mendengarkan keluh kesah selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
berkuliah dan menyusun skripsi hingga akhir. Ko An, Aso Lili, Ko Eq yang
selalu menyayangi dan mendukungku dari awal hingga akhir.
8. Keponakan tersayang, Yin en, Willy, Winny, Meme, Deco atas kasih sayang
dan kelucuan yang membantu memberikan semangat bagi penulis dan
seluruh keluarga besar Akong Kok dan Akong Kong Khiu yang telah
mendukung dan memberi semangat bagi penulis.
9. Sahabat-sahabat “K!m” Valen dan Veve yang selalu memberikan waktu
kuliahnya untuk penulis yang terkadang melakukan kebodohan-kebodohan
kecil maupun besar.
10. Kelompok “Kulon Progo’s surprise” Dio, Tommy, Claudia, Kemara, Cinta,
Jo, Valen, Oswin, Veve atas kerjasama dan kasih sayang dalam melakukan
penelitian yang penuh dengan kejutan.
11. Adik-adik Rainheart-ku Gabriel dan Michael atas support yang tak kenal
waktu dan lelah. Mbakku Maylinna Sarah atas segala hal di kos HQ.
12. Sahabat “Hedon” tercinta Vani, Aldo, Bryant, dan Tommy yang memberikan
kelucuan kepada penulis.
13. Geng SMA penulis: Dhani, Ririn, Tilla, Hesti, Tia atas pertemanan yang
menyenangkan sampai sekarang.
14. Adik-adikku Cencen, Melvin, Velia, Karin, Sinta, Fany atas kebersamaan
selama perkuliahan.
15. Tim Nyinyir, cici&koko, tim KKN Banyuurip, David Generation, meja
Kondangan, serta seluruh teman-teman kelas B 2015 atas kenangan dan
dukungan selama perkuliahan.
16. Semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah
mendukung dalam penyelesaian penyusunan naskah ini.
Naskah penelitian ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan. Penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bisa membangun
penelitian agar lebih bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 17 Oktober 2018
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN PESEMBAHAN ................................................................................ v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vii
PRAKATA ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
ABSTRACT ........................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 2
Lokasi, Izin, dan Etika Penelitian ........................................................................ 3
Desain dan Subjek Penelitian .............................................................................. 3
Pengukuran Body Mass Index (BMI) .................................................................. 3
Pengukuran Kadar Asam Urat Darah .................................................................. 4
Analisis Statistik .................................................................................................. 4
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 5
KESIMPULAN ....................................................................................................... 8
SARAN ................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
LAMPIRAN .......................................................................................................... 12
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Profil responden penelitian (n=60) ........................................................... 5
Tabel II. Karakteristik responden penelitian (n=60) .............................................. 5
Tabel III. Hubungan body mass index (BMI) terhadap kadar asam urat darah..... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin penelitian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik .............. 13
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian (Pemerintah Kabupaten Kulon Progo) .......... 14
Lampiran 3. Ethical Clearance ............................................................................ 15
Lampiran 4. Timbagan Berat Badan dan Alat Pengukur Tinggi Badan ............. 16
Lampiran 5. Alat EasyTouch© ............................................................................ 17
Lampiran 6. Sertifikat Kalibrasi Timbagan Berat Badan .................................... 18
Lampiran 7. Sertifikat Kalibrasi Pengukur Tinggi Badan ................................... 20
Lampiran 8. Informed Consent ............................................................................ 22
Lampiran 9. Pedomam wawancara .................................................................... 23
Lampiran 10. Sertifikat CE & BU ....................................................................... 24
Lampiran 11. Dokumentasi ................................................................................. 25
Lampiran 12. Uji statistik .................................................................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Asam urat merupakan produk akhir dari degradasi senyawa purin pada
tubuh manusia. Kadar asam urat yang berlebih dalam darah disebut hiperurisemia.
Salah satu penyebab peningkatan kadar asam urat darah adalah peningkatan Body
Mass Index (BMI). BMI adalah salah satu bagian dari metode antropometri yang
menggunakan tinggi dan berat badan individu untuk diklasifikasikan dalam
kelompok-kelompok tertentu. Nilai BMI bisa menunjukkan status obesitas pada
seseorang. Orang yang mengalami obesitas cenderung memiliki lebih banyak
jaringan adiposa. Jaringan adiposa mengandung xanthine oxidoreductase (XOR)
dan leptin yang bisa menghasilkan asam urat. Jaringan adiposa yang berlebih pada
tubuh bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah
melihat hubungan antara Body mass index (BMI) terhadap kadar asam urat darah
pada populasi dewasa di dusin Dlingseng, Kulon Progo, Yogyakarta.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dan
rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Pengukuran BMI
menggunakan nilai berat dan tinggi badan sedangkan pengukuran kadar asam urat
menggunakan instrumen Point of Care Testing dengan metode enzimatis. Analisis
statistik data menggunakan uji korelasi Pearson dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan tidak bermakna yang lemah antara BMI
dengan kadar asam urat darah pada responden laki-laki (r= 0,217; p = 0,358) dan
perempuan (r= 0,207; p = 0,200). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat
hubungan yang tidak bermakna antara body mass index (BMI) terhadap kadar asam
urat darah pada populasi dewasa di Dusun Dlingseng, Kulon Progo, D.I.
Yogyakarta.
Kata kunci: Body mass index, kadar asam urat, hiperurisemia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
Uric acid is the end product of the degradation of purine compounds in
the human body. Excess serum uric acid are called hyperuricemia. One of the
causes of an increase in serum uric acid is an increase in Body Mass Index (BMI).
BMI is a part of anthropometric method that uses individual height and weight to
be classified in certain groups. BMI values can indicate obesity status in a person.
People who are obese tend to have more adipose tissue. Adipose tissue contains
xanthine oxidoreductase (XOR) and leptin which can produce uric acid. Excessive
adipose tissue in the body can increase serum uric acid. The purpose of this study
was to look at the relationship between Body mass index (BMI) and serum uric acid
in the adult population in Dlingseng, Kulon Progo, Yogyakarta.
The type of research conducted is analytic observational and the research
design used is cross sectional. The measurement of BMI uses weight and height
while measurement of serum uric acid using the Point of Care Testing method. The
results showed a weak non-significant relationship between BMI and serum uric
acid in men respondents (r = 0.217; p = 0.358) and women (r = 0.207; p = 0.200).
The conclusion of this study is that there is no significant relationship between body
mass index (BMI) on blood uric acid levels in the adult population in Dlingseng,
Kulon Progo, D.I. Yogyakarta
Keywords: Body mass index, serum uric acid, hyperuricemia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Asam urat merupakan produk akhir dari degradasi senyawa purin pada
tubuh manusia (Oda et.al, 2002 cited So and Thorens, 2010). Hiperurisemia
merupakan suatu gangguan pada tubuh yang terjadi akibat peningkatan kadar asam
urat darah manusia di atas batas normal. Prevalensi hiperurisemia pada berbagai
populasi di dunia berkisar antara 2,6% - 36,0% (Klemp, 1997; Darmawan, 1992;
Lee 2005 cited Uaratanawong et.al 2011). Penelitian terkait kejadian hiperurisemia
di Indonesia masih sangat kurang. Penelitian yang dilakukan oleh Smith and March
(2015) menunjukkan prevalensi hiperurisemia di Indonesia mencapai angka 18,0%.
Prevalensi hiperurisemia di desa Sembiran, Bali adalah 18,9% dan di kota
Denpasar, Bali memiliki angka 18,2%, berhubungan dengan kebiasaan konsumsi
makanan tinggi purin (Putra 2000; Indrawan 2005 cited Hensen dan Putra 2007).
Obesitas adalah akumulasi lemak abnormal dalam tubuh yang dapat
mengganggu kesehatan. Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara kalori
yang dikonsumsi dan dikeluarkan. Pada tahun 2016, terdapat 1,9 miliar individu
dewasa (≥ 18 tahun) di dunia mengalami kelebihan berat badan atau overweight.
Pada populasi overweight, 650 juta diantaranya mengalami obesitas (World Health
Organization, 2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013
menunjukkan pada individu dewasa (>18 tahun) di Indonesia menunjukkan
prevalensi overweight berdasarkan Body Mass Index (BMI) sebesar 13,5% dan
obesitas sebesar 15,4% (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Riskesdas tahun 2007
menunjukkan prevalensi overweight di provinsi Yogyakarta pada individu dewasa
(> 15 tahun) mencapai 7,2% dan obesitas mencapai 8,3%. Pada kabupaten Kulon
Progo prevalensi overweight dan obesitas mencapai 5,8% dan 6,3% (Departemen
Kesehatan RI, 2009). Salah satu parameter obesitas yang bisa digunakan adalah
Body Mass Index (BMI). BMI salah satu bagian dari metode antropometri yang
menggunakan tinggi dan berat badan individu untuk diklasifikasikan dalam
kelompok-kelompok tertentu (Nuttal, 2015).
Peningkatan kadar asam urat darah dipengaruhi oleh peningkatan BMI.
Menurut Bedir et al (2003 cited Oliveira and Burini 2012) akumulasi lemak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
berlebihan menyebabkan banyaknya jaringan adiposa ditubuh. Jaringan adiposa
memiliki enzim xanthine oxidoreductase (XOR) dan leptin. XOR merupakan enzim
yang bisa mengkatalis proses perubahan xanthine dan hypoxanthine menjadi asam
urat. Leptin bisa mempengaruhi kadar asam urat darah dengan meningkatkan
reabsorpsi asam urat di ginjal sehingga jumlah asam urat yang diekskresikan akan
menurun (Haddad and Quobilli, 2013).
Peningkatan angka kejadian atau prevalensi hiperurisemia meningkat
seiringnya dengan peningkatan BMI. Pada penelitian Wang et al (2014), kejadian
hiperurisemia meningkat pada kelompok overweight dan lebih tinggi pada
kelompok obesitas. Pada penelitian Chen et al (2017) diperoleh korelasi positif
yang lemah antara kadar asam urat darah dan BMI. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui hubungan antara Body Mass Index (BMI) terhadap kadar asam urat
darah pada populasi dewasa di dusun Dlingseng, Kulon Progo, Yogyakarta.
METODE PENELITIAN
Lokasi, Izin dan Etika Penelitian
Penelitian dilakukan tanggal 2 Juni 2018 di dusun Dlingseng, Kulon
Progo, Yogyakarta. Penelitian ini telah memperoleh izin dari Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan nomor
074/5723/Kesbangpol/2018 dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan nomor 070.2/00514/V/2018. Tata cara
pelaksanaan penelitian ini telah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran
dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW)
dengan nomor 696/C.16/FK/2018.
Desain dan Subjek Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dan
rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Variabel bebas
penelitian yaitu Body Mass Index (BMI) dan variabel tergantung yaitu kadar asam
urat. Proses sampling yang dilakukan adalah non random purposive sampling.
Responden penelitian merupakan warga dusun Dlingseng yang memenuhi kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
inklusi yaitu laki-laki dan perempuan berusia > 18 tahun dan bersedia
menandatangani informed consent. Warga dusun Dlingseng yang merupakan orang
dewasa yang memiliki kecacatan fisik dan mental, wanita hamil, konsumsi obat
rutin untuk hiperurisemia dan tidak hadir pada saat pengambilan data tidak
termasuk sebagai responden penelitian.
Total populasi yang mengikuti penelitian berjumlah 66 orang namun
dieksklusi 6 orang karena hamil serta tidak melakukan pengukuran BMI dan kadar
asam urat sehingga jumlah responden penelitian adalah 60 responden. Minimal
responden penelitian yang diperlukan untuk penelitian ini adalah 60 responden
yang diperoleh dari :
n1 = n2 =[𝑍α + 𝑍𝛽
0,5 ln [(1+𝑟)/(1−𝑟)]]2 + 3
n1 = n2 =[(1,645 +1,282)
0,5 ln [(1+0,548)/(1−0,548)]]2 + 3 = 63,69 ≈ 64
n1 + n2 = 64 + 64 = 128 sampel
Keterangan :
n : Jumlah sampel
Z𝛼 : Derivat baku alfa
Z𝛽 : Derivat baku beta
α : Kesalahan tipe 1
𝛽 : Kesalahan tipe 2
𝑟 : Koefisien korelasi minimal yang dianggap valid yaitu pada
penelitian Sindupriya et al (2015).
(Dahlan, 2016).
Pengukuran Body Mass Index (BMI)
Pengukuran diawali dengan mengukur berat badan menggunakan
timbangan badan dengan merk GEA Nomor Seri: J1611468411 yang telah
terkalibrasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan UPT Metrologi Legal
Yogyakarta dengan nomor 827/MET/TP – 67/IV/2018. Pengukuran berat badan
dilakukan dengan posisi responden tegak dan menghadap lurus ke depan, tidak
menggunakan alas kaki dan aksesoris luar seperti jaket dan tas. Pengukuran tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
badan menggunakan pengukur tinggi badan dengan merek Height Nomor Seri: 2
yang telah terkalibrasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan UPT Metrologi
Legal Yogyakarta dengan nomor 829/MET/UP – 114/IV/2018. Pengukuran tinggi
badan dilakukan dengan posisi responden berdiri dengan lutut tegak menempel
pada dinding dan menghadap lurus ke depan, kedua lengan disamping badan. Hasil
pengukuran berat dan tinggi badan akan digunakan untuk menghitung BMI dengan
rumus : BMI = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔)
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚)×𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛(𝑚)
(Segal et al., 2016).
Pengukuran Kadar Asam Urat Darah
Pengukuran asam urat darah dilakukan menggunakan instrumen POCT
dengan merek EasyTouch®. Instrumen yang digunakan telah dilakukan uji
reabilitas dan diperoleh nilai CV sebesar 4,428%, CV diukur untuk menunjukkan
presisi. Presisi yang diukur adalah presisi intra day dimana dilakukan pada hari
yang sama. Pengukuran menggunakan Point-of-Care Testing dengan metode
enzimatis menggunakan enzim Uricase yang mengkatalisis proses oksidasi dari
asam urat menjadi alantoin yang akan dibaca sebagai kadar asam urat (Bishop, et
al, 2010). Pengukuran ini dilakukan dengan pengambilan sampel darah di
pembuluh darah kapiler jari tangan responden. Kadar asam urat normal perempuan
yaitu 2,6 – 6,0 mg/dL dan laki-laki yaitu 3,5 – 7,0 mg/dL (Burtis et al, 2008).
Analisis Statistik
Penelitian ini melakukan analisis data di pusat kajian CE&BU Universitas
Gadjah Mada yang telah terstandarisasi dengan menggunakan program IBM SPSS
22 menggunakan kepercayaan 95%. Uji normalitas yang digunakan untuk analisis
adalah uji normalitas Shapiro-Wilk karena jumlah sampel penelitian <50.
Perbedaan karakteristik variabel disajikan menggunakan uji T-Test dan Mann-
Whitney. Uji korelasi antara BMI dan kadar asam urat darah menggunakan uji
Pearson.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel I. Profil responden penelitian (n=60)
Variabel Perempuan Laki-laki
n % n %
Klasifikasi BMI*
Underweight 1 2,5 0 0
Normal 16 40,0 5 25,0
Overweight 5 12,5 5 25,0
Obesitas 18 45,0 10 50,0
Kadar asam urat
Normal 39 97,5 19 95,0
Hiperurisemia 1 2,5 1 5,0 *Underweight = <18,50 kg/m2; Normal = 18,50 – 22,99 kg/m2; Overweight = 23,00 – 24,99 kg/m2;
Obesitas = >25,00 kg/m2
Tabel II. Karakteristik responden penelitian (n=60)
No Variabel Perempuan
(n=40)
Laki-laki (n=20) p-value
1 Umur (tahun) 53,9 ± 9,2 55,0 (32,0 – 64,0) 0,672*
2 Berat Badan (Kg) 55,6 ± 11,0 63,5 ± 8,9 0,005**a
3 Tinggi Badan (m) 151,2 ± 5,6 159,9 ± 7,5 0,000**a
4 BMI (Kg/m2) 24,3 ± 4,1 24,7 ± 2,3 0,581**
5 Kadar asam urat
(mg/dL)
4,4 ± 0,8 5,2 ± 1,0 0,001**a
*Uji Mann-whitney; **Uji T-test independent
a Perbedaan yang bermakna (p<0,05)
Hasil analisis statistik (Tabel I) menunjukkan adanya perbedaan bermakna
antara beberapa variabel seperti berat badan, tinggi badan, dan kadar asam urat
darah. BMI pada laki-laki memiliki nilai sedikit lebih tinggi dari perempuan namun
perbedaan yang dimiliki tidak bermakna, hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Wardani dkk (2015) yang menyatakan bahwa rerata BMI pada laki-
laki lebih tinggi daripada perempuan. Pada klasifikasi BMI, responden laki-laki
menunjukkan 25% mengalami overweight dan 50% obesitas sedangkan pada
responden perempuan menunjukkan 12,5% mengalami overweight dan 45%
obesitas. Persentase overweight pada responden laki-laki dan perempuan
menunjukkan nilai yang lebih rendah dibandingkan obesitas., hal ini sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
prevalensi overweight dan obesitas di kabupaten Kulon Progo yang ditunjukkan
oleh Riskesdas tahun 2013 yaitu sebesar 5,8% dan 6,3% (Departemen Kesehatan
RI, 2009).
Kadar asam urat menunjukkan perbedaan bermakna antara laki-laki dan
perempuan dimana kadar asam urat pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada
perempuan (Tabel II). Hal ini sesuai dengan cut-off kadar asam urat dimana laki-
laki memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena pada
perempuan memiliki hormon estrogen yang meningkatkan ekskresi asam urat di
ginjal sehingga kadar asam urat darah pada perempuan cenderung lebih rendah
(McClory and Said, 2009). Rata-rata responden penelitian memiliki kadar asam urat
normal. Hiperurisemia hanya dialami oleh satu responden pada kelompok laki-laki
dan perempuan.
Tabel III. Hubungan body mass index (BMI) terhadap kadar asam urat darah
Jumlah r p-value
Laki-laki 20 0,217** 0,358*
Perempuan 40 0,207** 0,200* *hubungan yang dimiliki tidak bermakna (p > 0,05) **korelasi lemah (r = 0,2 - <0,4)
Hubungan antara variabel bebas yaitu body mass index (BMI) terhadap
variabel tergantung yaitu kadar asam urat darah dianalisis menggunakan uji korelasi
pearson. Analisis dilakukan dengan taraf kepercayaan 95%. Uji korelasi pearson
dipilih karena kedua variabel merupakan variabel numerik dan sebaran data normal
serta kedua variabel memenuhi syarat linearitas (Dahlan, 2014).
Hasil analisis statistik (Tabel III) menunjukkan bahwa pada responden
laki-laki maupun perempuan tidak menunjukkan hubungan yang bermakna antara
BMI dan kadar asam urat. Normalitas BMI pada jenis kelamin laki-laki dan
perempuan menunjukkan data terdistribusi normal (p-value > 0,05) dengan p-
value= 0,500 dan 0,639. Normalitas kadar asam urat pada jenis kelamin laki-laki
dan perempuan juga menunjukkan data terdistribusi normal dengan p-value = 0,650
dan 0,320. Hasil dari responden laki-laki dan perempuan menunjukkan kekuatan
yang lemah antara kedua variabel penelitian (r = 0,217 dan r=0,207). Penelitian
yang sama dilakukan Kumalasari dkk (2009) di desa Banjaranyar, kecamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Sokaraja, kabupaten Banyumas menunjukkan bahwa terdapat hubungan tidak
bermakna antara BMI dan kadar asam urat pada laki-laki (p= 0,70) dan perempuan
(p=0,80). Pada penelitain yang dilakukan oleh Panjaitan dan Zaluchu (2017) pada
populasi laki-laki lanjut usia di kecamatan Gido, kabupaten Nias menunjukkan
tidak adanya hubungan bermakna antara BMI dan kadar asam urat (p=0,105).
Perbedaan hasil penelitian ditunjukkan oleh penelitian di Indoensia yang dilakukan
Wulandari dan Rahayuningsih (2015) yaitu terdapat hubungan bermakna antara
BMI dan kadar asam urat pada populasi wanita usia diatas 50 tahun. Penelitian oleh
Chen et al (2017) dan Wang et al (2014) juga menunjukkan korelasi positif yang
lemah dan bermakna antara BMI dan kadar asam urat darah.
Obesitas merupakan salah satu penyebab meningkatnya kadar asam urat
darah. Seseorang yang mengalami obesitas memiliki penumpukan jaringan adiposa.
Jaringan adiposa memiliki XOR dan leptin yang mampu meningkatkan asam urat
dalam tubuh. Hasil yang diperoleh tidak sesuai teori dimana korelasi antara BMI
sebagai salah satu parameter obesitas terhadap kadar asam urat memiliki hubungan
tidak bermakna yang lemah. Hasil yang tidak sesuai dapat disebabkan oleh jumlah
responden penelitian yang belum bisa mewakili populasi, puasa yang dilakukan
responden tidak menyeluruh sehingga tidak diperoleh data yang homogen.
Responden hanya melakukan puasa makan namun tetap diperbolehkan
mengkonsumsi air putih. Penelitian yang dilakukan oleh Ilyas dkk (2014)
menunjukkan asupan cairan yang kurang mampu meningkatkan kemungkinan
terjadi hiperurisemia. Penelitian yang dilakukan tidak membatasi jumlah cairan
yang dikonsumsi sehingga tidak bisa dipastikan jumlah cairan yang dikonsumsi
cukup atau berlebih.
Beberapa keterbatasan penelitian adalah jumlah responden uji yang
digunakan relatif kecil dan tidak bisa mewakili populasi, pengukuran kadar asam
urat yang dilakukan hanya satu kali, alat pengukuran asam urat yang belum
tervalidasi. Pengukuran BMI sudah tepat digunakan sebagai salah satu parameter
obesitas namun BMI tidak dapat membedakan massa lemak dan massa otot (Center
For Disease Control and Prevention, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
KESIMPULAN
Penelitian di dusun Dlingseng, Kulon Progo, D.I Yogyakarta
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak bermakna antara body mass
index (BMI) terhadap kadar asam urat darah pada populasi dewasa laki-laki dan
perempuan (p-value = 0,358 dan p-value= 0,200).
SARAN
Saran untuk mendukung kelanjutan penelitian hubungan body mass index
terhadap kadar asam urat darah pada populasi dewasa adalah meningkatkan jumlah
responden penelitian, menggunakan pengukuran di laboratorium untuk kadar asam
urat darah atau melakukan pengukuran secara berulang (replikasi), alat pengukuran
divalidasi sebelum digunakan seperti dilakukan pengukuran CV intraday dan
interday, dibandingkan dengan serum asam urat dan laboratorium tersertifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
DAFTAR PUSTAKA
Bishop, M.L., Fody, E.P., and Schoeff, L.E., 2010. Clinical chemistry: techniques,
principles, correlations. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins,
Burtis, A. C., Ashwood, R. E., Bruns, E. D., Sawyer, G. B., 2008. Tietz
Fundamentals of Clinical Chemistry. Philadelphia: Elsevier Inc.
Chen, M.Y., Zhao, C.C., Li, T.T., Zhu, Y., Yu, T.P., and Bao, Y.Q., et.al, 2017.
Serum uric acid levels are associated with obesity but not cardio-
cerebrovascular events in Chinese inpatients with type 2 diabetes,
Scientific Report. 1-8.
Dahlan, M.S., 2014, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivarat,
dan Multivarat Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS. Jakarta:
Epidimiologi Indonesia.
Dahlan, M. S., 2016. Besar Sampel Dalam Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan.
Jakarta: Epidimiologi Indonesia.
Departemen Kesehatan RI, 2009. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) Provinsi DI Yogyakarta Tahun 2007. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Haddad, H.M., and Quobili, A., 2013. Serum uric acid and leptin levels in metabolic
syndrome. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and
Research. 20(2). 21-27.
Hensen dan Putra, T.R., 2007. Hubungan Konsumsi Purin dengan Hiperurisemia
pada Suku Bali di Daerah Pariwisata Pedesaan. J Peny Dalam. 8 (1). 37-
43.
Kementerian Kesehatan RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Kumalasari, T.S., Saryono., dan Purnawan, I., 2009. Hubungan Indeks massa tubuh
dengan kadar asam urat darah pada penduduk desa banjaranyar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kecamatan sokaraja kabupaten banyumas. Jurnal Keperawatan
Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing). 4(3). 119-124.
McClory, J., and Said N., 2009. Gout in Women. Medicine and Health/Rhode
Island. 92(11). 363-368.
Meida, N.S., dan Sisindra, F., 2005. Kadar Asam Urat Plasma Pada Perokok dan
Non Perokok. Mutiara Medika. 5(1). 21-26
Mouhamed, et.al., 2011. Effect of cigarette smoking on plasma uric acid
concentrations. Environmental Health and Preventive Medicine. 16(5).
307-312.
Nuttal, F.Q., 2015. Obesity, BMI, and Health: A Critical Review. Nutrition
Research. 50(3). 117-128.
Oliveira, E.P.d., and Burini, R.C., 2013. High plasma uric acid concentration: cause
and consequences. Diabetology and Metabolic Syndrome. 4(12). 1-7.
Panjaitan, J.S., dan Zaluchu, N., 2017. Korelasi Antara Indeks Massa Tubuh dengan
Kadar Asam Urat Pada Laki-Laki Lanjut Usia Di Kecamatan Gido
Kabupaten Nias Pada Tahun 2015. Nommensen Journal of Medicine.
3(2). 82-87.
Sindupriya, S., Vijayasamundeeswari, C.K., Sudha, R., and Jones, E., 2015. Study
of correlation of body mass index with serum uric acid in young obese
healthy adults. National Journal of Basic Medical Science. 5(2). 50-52.
Smith and March, 2015. Prevalence of Hyperuricemia: A Systematic Review of
Population-Based Epidemiological Studies [abstract]. Arthritis
Rheumatol.67 (suppl 10).
So, A., and Thorens, B., 2010. Uric Acid Transport and Disease. The Journal of
Clinical Investigation. 120(6). 17991-1799.
Uaratanawong, S., Suraamornkul, S., Angkeaw, S., and Uaratanawong, R., 2011.
Prevalence of hyperuricemia in Bangkok population. Clin Rheumatol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Vol 30. 887-893.
Wang, H., Wang, L., Xie, R., Dai, W., Gao, C., Shen, P., et al., 2014. Association
of Serum Uric Acid with Body Mass Index: A Cross-Sectional Study
from Jiangsu Province, China. Iran J Public Health. 43(11). 1503-1509.
Wardani, D.A.K., Huriyati, E., Mustikaningtyas., dan Hastuti, J., 2015. Obesitas,
body image, dan perasaan stress pada mahasiswa di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 11(4). 161-169.
World Health Organization, 2018. Obesity and overweight,
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/ diakses 27 Januari
2018.
Wulandari, S., dan Rahayuningsih, H.M., 2015. Hubungan Lingkar Pinggang dan
Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Asam Urat Wanita Usia Diatas 50
Tahun. Journal of Nutrition College. 4(2). 508-513.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Lampiran 1. Surat Izin penelitian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian (Pemerintah Kabupaten Kulon Progo)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Lampiran 4. Timbagan Berat Badan dan Alat Pengukur Tinggi Badan
- Pengukur Tinggi Badan
- Timbangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 12. Uji Statistik
Descriptives
SEX Statistic Std. Error
Body Mass Index Perempuan Mean 24.4908 .70128
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 23.0672
Upper Bound 25.9145
5% Trimmed Mean 24.4268
Median 24.5900
Variance 17.704
Std. Deviation 4.20767
Minimum 15.63
Maximum 33.74
Range 18.11
Interquartile Range 6.51
Skewness .240 .393
Kurtosis -.386 .768
Laki-laki Mean 24.5911 .55584
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 23.4184
Upper Bound 25.7638
5% Trimmed Mean 24.5940
Median 24.4050
Variance 5.561
Std. Deviation 2.35825
Minimum 20.79
Maximum 28.34
Range 7.55
Interquartile Range 4.87
Skewness .025 .536
Kurtosis -1.236 1.038
Kadar Asam Urat Perempuan Mean 4.3722 .14268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 4.0826
Upper Bound 4.6619
5% Trimmed Mean 4.3574
Median 4.4000
Variance .733
Std. Deviation .85611
Minimum 3.00
Maximum 6.10
Range 3.10
Interquartile Range 1.20
Skewness .095 .393
Kurtosis -.617 .768
Laki-laki Mean 5.2944 .23880
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 4.7906
Upper Bound 5.7983
5% Trimmed Mean 5.2772
Median 5.2000
Variance 1.026
Std. Deviation 1.01313
Minimum 3.70
Maximum 7.20
Range 3.50
Interquartile Range 1.80
Skewness .043 .536
Kurtosis -.825 1.038
Umur Perempuan Mean 52.97 1.529
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 49.87
Upper Bound 56.08
5% Trimmed Mean 53.35
Median 52.00
Variance 84.142
Std. Deviation 9.173
Minimum 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Maximum 69
Range 41
Interquartile Range 13
Skewness -.455 .393
Kurtosis .377 .768
Laki-laki Mean 52.22 2.297
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 47.38
Upper Bound 57.07
5% Trimmed Mean 52.69
Median 55.00
Variance 95.007
Std. Deviation 9.747
Minimum 32
Maximum 64
Range 32
Interquartile Range 13
Skewness -.912 .536
Kurtosis -.250 1.038
Berat Badan (kg) Perempuan Mean 56.0681 1.90224
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 52.2063
Upper Bound 59.9298
5% Trimmed Mean 55.7423
Median 54.2500
Variance 130.266
Std. Deviation 11.41341
Minimum 34.00
Maximum 88.00
Range 54.00
Interquartile Range 16.50
Skewness .554 .393
Kurtosis .425 .768
Laki-laki Mean 62.6944 2.13586
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 58.1882
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Upper Bound 67.2007
5% Trimmed Mean 62.7438
Median 62.0000
Variance 82.114
Std. Deviation 9.06170
Minimum 48.50
Maximum 76.00
Range 27.50
Interquartile Range 18.13
Skewness .099 .536
Kurtosis -1.470 1.038
Tinggi Badan (cm) Perempuan Mean 151.0111 .97854
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 149.0246
Upper Bound 152.9976
5% Trimmed Mean 151.0525
Median 151.0000
Variance 34.471
Std. Deviation 5.87121
Minimum 140.00
Maximum 161.50
Range 21.50
Interquartile Range 8.66
Skewness .035 .393
Kurtosis -.684 .768
Laki-laki Mean 159.4028 1.81616
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 155.5710
Upper Bound 163.2345
5% Trimmed Mean 159.2364
Median 158.2500
Variance 59.372
Std. Deviation 7.70530
Minimum 148.25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Maximum 173.55
Range 25.30
Interquartile Range 10.68
Skewness .489 .536
Kurtosis -.524 1.038
Tests of Normality
SEX
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Body Mass Index Perempuan .110 36 .200* .976 36 .610
Laki-laki .140 18 .200* .951 18 .434
Kadar Asam Urat Perempuan .089 36 .200* .964 36 .278
Laki-laki .114 18 .200* .964 18 .677
Umur Perempuan .091 36 .200* .963 36 .265
Laki-laki .198 18 .059 .892 18 .042
Berat Badan (kg) Perempuan .131 36 .123 .969 36 .390
Laki-laki .154 18 .200* .923 18 .148
Tinggi Badan (cm) Perempuan .086 36 .200* .973 36 .516
Laki-laki .115 18 .200* .943 18 .328
T-Test
Group Statistics
SEX N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Berat Badan (kg) Perempuan 36 56.0681 11.41341 1.90224
Laki-laki 18 62.6944 9.06170 2.13586
Tinggi Badan (cm) Perempuan 36 151.0111 5.87121 .97854
Laki-laki 18 159.4028 7.70530 1.81616
Body Mass Index Perempuan 36 24.4908 4.20767 .70128
Laki-laki 18 24.5911 2.35825 .55584
Kadar Asam Urat Perempuan 36 4.3722 .85611 .14268
Laki-laki 18 5.2944 1.01313 .23880
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Umur Perempuan 36 52.97 9.173 1.529
Laki-laki 18 52.22 9.747 2.297
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for
Equality of Means
F Sig. t
Berat Badan (kg) Equal variances assumed .326 .571 -2.145
Equal variances not assumed -2.317
Tinggi Badan (cm) Equal variances assumed 1.490 .228 -4.453
Equal variances not assumed -4.068
Body Mass Index Equal variances assumed 7.543 .008 -.094
Equal variances not assumed -.112
Kadar Asam Urat Equal variances assumed .871 .355 -3.509
Equal variances not assumed -3.315
Umur Equal variances assumed .230 .633 .277
Equal variances not assumed .272
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Berat Badan (kg) Equal variances assumed 52 .037 -6.62639
Equal variances not assumed 41.869 .025 -6.62639
Tinggi Badan (cm) Equal variances assumed 52 .000 -8.39167
Equal variances not assumed 27.190 .000 -8.39167
Body Mass Index Equal variances assumed 52 .926 -.10028
Equal variances not assumed 51.192 .911 -.10028
Kadar Asam Urat Equal variances assumed 52 .001 -.92222
Equal variances not assumed 29.480 .002 -.92222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Umur Equal variances assumed 52 .783 .750
Equal variances not assumed 32.312 .971 .750
Descriptives
Merokok Statistic
Std. Error
Kadar Asam Urat Ya Mean 4.887 .3303
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 4.107
Upper Bound 25.9145
5% Trimmed Mean 4.869
Median 4.650
Variance .873
Std. Deviation .9382
Minimum 3.7
Maximum 6.4
Range 2.7
Interquartile Range 1.6
Skewness .516 .752
Kurtosis -.908 1.481
Tidak Mean 5.620 .3155
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 4.906
Upper Bound 6.334
5% Trimmed Mean 5.639
Median 5.550
Variance .995
Std. Deviation .9976
Minimum 3.7
Maximum 7.2
Range 3.5
Interquartile Range 1.4
Skewness -.368 .687
Kurtosis .308 1.334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tests of Normality
Merokok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Umur Ya .162 8 .200* .953 8 .740
Tidak .163 10 .200* .959 10 .777
T-Test
Group Statistics
Merokok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Kadar Asam Urat Ya 8 4.888 .9342 .3303
Tidak 10 5.620 .9976 .3155
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for
Equality of
Means
F Sig. t
Kadar Asam Urat Equal variances assumed .029 .867 -1.591
Equal variances not assumed -1.604
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
Kadar Asam Urat Equal variances assumed 16 .131 -.7325
Equal variances not assumed 15.539 .129 -.7325
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Correlations
Correlations
Kadar Asam Urat
Body Mass
Index
Kadar Asam Urat Pearson Correlation 1 .184
Sig. (2-tailed) .184
N 54 54
Body Mass Index Pearson Correlation .184 1
Sig. (2-tailed) .184
N 54 54
Correlations
Correlations
Kadar Asam Urat Body Mass
Index
Kadar Asam Urat Pearson Correlation 1 .249
Sig. (2-tailed) .318
N 18 18
Body Mass Index Pearson Correlation .249 1
Sig. (2-tailed) .318
N 18 18
Correlations
Correlations
Kadar Asam Urat Body Mass
Index
Kadar Asam Urat Pearson Correlation 1 .195
Sig. (2-tailed) .255
N 36 36
Body Mass Index Pearson Correlation .195 1
Sig. (2-tailed) .255
N 36 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Hubungan antara Body Mass
Index (BMI) terhadap kadar asam urat darah pada populasi
dewasa di dusun Dlingseng, Kulon Progo, Yogyakarta”
bernama Alicia. Penulis lahir di Kelarik, 4 September 1997.
Penulis merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara dari
pasangan Tarnato dan Sumarti. Pendidikan formal penulis
diawali di TK Nurul Hidayah (2002-2003), melanjutkan
pendidikan ke SDN 001 Kelarik (2003-2009), kemudian sekolah menengah
pertama di SMPN 1 Ranai (2009-2012) dan pendidikan menengah atas di SMAN 1
Ranai (2012-2015). Pendidikan dilanjutkan hingga perguruan tinggi di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis terlibat dalam beberapa
kepanitiaan dan organisasi serta asisten praktikum didalam kampus, yaitu menjadi
anggota divisi konsumsi Pharmacy Performance Road To School 2015, anggota
divisi P3K Pharmacy Performance dan LCC Kimia 2016, anggota divisi
pendamping kelompok TITRASI 2017, koordinator divisi Expo FACTION#1,
Bendahara FACTION#2, bendahara Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi
periode 2016-2017, anggota divisi International Conference on Pharmacy Practice
2017, Juara 2 Pharmaceutical Industry Case Study Pharmanova 2017 ITB, anggota
UKF voli Fakultas Farmasi periode 2015-2016, asisten praktikum Biokimia 2017
dan Kimia Analisis 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI