HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN LAMA …/Hubungan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN LAMA PERSALINAN PADA MULTIGRAVIDA MULTIPARA DI PUSKESMAS COLOMADU I KARANGANYAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Dinar Handayani Asri Hariadi G0008086 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011

Transcript of HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN LAMA …/Hubungan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN LAMA PERSALINAN

PADA MULTIGRAVIDA MULTIPARA DI PUSKESMAS COLOMADU I

KARANGANYAR

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Dinar Handayani Asri Hariadi

G0008086

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 12 Oktober 2011

Dinar Handayani Asri Hariadi

NIM : G0008086

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Dinar Handayani Asri Hariadi, G0008086, 2011. Hubungan antara Status Gizi dengan Lama Persalinan pada Multigravida Multipara di Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Tujuan penelitian :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan lama persalinan pada multigravida multipara di Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar

Metode penelitian :Metode penelitian statistik dengan pendekatan kasus kontrol. Sampel penelitian yang diambil yaitu sebanyak 32 sampel ibu bersalin, yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu: 16 sampel pada kelompok kasus (lama persalinan memanjang), dan 16 sampel pada kelompok kontrol (lama persalinan normal). Data diambil menggunakan kuesioner, dan observasi. Hasilnya dianalisis dengan uji regresi logistik ganda.

Hasil penelitian : Hasil analisis multivariat, menunjukkan bahwa ketiga variabel meningkatkan risiko kejadian lama persalinan memanjang. Nilai OR untuk variabel usia ibu < 20 atau > 35 tahun OR = 2,707; paritas 2 OR = 3,581; status gizi tidak baik OR = 2,398. Tetapi, tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik, nilai p > 0,05. Hasil analisis multivariat, diperoleh probabilitas sebesar 63,7 %.

Simpulan penelitian : Tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara status gizi ibu hamil dengan lama persalinan pada multigravida multipara, dengan mengendalikan variabel usia, dan paritas.

Kata kunci: Status gizi, Lama persalinan memanjang, Lama persalinan normal,

Multigravida multipara.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Dinar Handayani Asri Hariadi, G0008086, 2011. The Relationship between Nutritional Status and the Length of Labour on Multigravida Multiparity Population in Community Health Center of Colomadu 1 Karanganyar. Faculty of medicine Sebelas Maret University, Surakarta.

Objective: The aim of this study is to knowing the relationship between nutritional status and the length of labour on multigravida multiparity population in community health center of Colomadu 1 Karanganyar.

Methods: The methods which used is case control approach. This study use 32 sample of women on the labour process. The sample was devided into two group. The first group is the case group (prolonged labour) and the second group is the control group (normal labour), each of them consist of 16 sample. A questioner and an observation used to collect the information from the sample. The results analysed with a double regression logistic test.

Results: The result of analysis multivariat is those dependent variables (nutritional status, parity,and age) increasing risk of prolonged labour process. The OR score for age < 20 or > 35 years old = 2,707; parity 2 = 3,581; nutritional status = 2,398. But, the result is not proven statistically associated. The probability of multivariat analysis is 63,7 % to get prolonged labour process.

Conclusion: There is not significantly relationship between nutritional status and the length of labour process on multigravida multiparity population, by restricting age, and parity variable.

Keywords: Nutritional status, Prolonged labour, Normal labour, Multigravida

multiparity.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya yang telah menuntun jalan penulis dari awal hingga bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara Status Gizi dengan Lama Persalinan pada Multigravida Multipara di Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dr Soetrisno, dr., SpOG(K) dan dr Tri Budi Wiryanto, SpOG(K) selaku pembimbing yang telah membimbing, memberikan ide, membagi ilmu, meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan selalu mendukung, memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. dr Rustam Sunaryo, SpOG dan dr Margono, M.Kes selaku penguji yang telah memberikan banyak saran dan nasihat dalam penulisan skripsi.

4. Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D yang telah membantu penulis dalam hal statistik yang berhubungan dengan penelitian ini.

5. Ibu, ayah, kakak, adik, kakek, dan semua keluarga yang telah sabar dan selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

6. Kepala Puskesmas Colomadu 1, bidan - bidan di Puskesmas Colomadu 1, yang telah memberikan ijin, dan membimbing penulis selama di lapangan.

7. Responden (pasien ibu bersalin) yang menjadi sumber ilmu dalam penelitian ini.

8. Asih, Etika, Puput, Anung, Dea, Endika, Vita, dan teman – teman lain yang telah memberi semangat kepada penulis.

9. Pihak pihak lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis menerima kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Oktober 2011

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

PRAKATA ....................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

BAB I : PENDAHULUAN. ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

BAB II: LANDASAN TEORI ......................................................................... 5

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 5

B. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 16

C. Hipotesis .......................................................................................... 17

BAB III: METODE PENELITIAN ................................................................. 18

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 18

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 18

C. Subjek Penelitian ............................................................................ 18

D. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................... 19

E. Skema Penelitian ............................................................................. 20

F. Instrument Penelitian ....................................................................... 20

G. Identifikasi Variabel Penelitian ...................................................... 20

H. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 21

I. Teknik Analisis ................................................................................ 23

BAB IV: HASIL PENELITIAN ...................................................................... 25

A. Karakteristik Sampel ....................................................................... 25

B. Analisis Uji Bivariat ........................................................................ 27

C. Analisis Uji Multivariat Regresi Logistik ....................................... 30

BAB V: PEMBAHASAN ............................................................................... 32

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

BAB VI: SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 36

A. Simpulan .......................................................................................... 36

B. Saran ................................................................................................ 36

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 37

LAMPIRAN ..................................................................................................... 40

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1 : Rekomendasi Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan 9

Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Menurut International of

Medicine

Tabel 2 : Uji Chi Square 23

Tabel 3 : Karakteritik Sampel Menurut Lama Persalinan 25

Tabel 4 : Karakteristik Sampel Menurut Usia 25

Tabel 5 : Karakteristik Sampel Menurut Paritas 26

Tabel 6 : Karakteristik Sampel Menurut Status Gizi 26

Tabel 7 : Hubungan antara Usia dengan Lama Persalinan 27

Tabel 8 : Hubungan antara Paritas dengan Lama Persalinan 28

Tabel 9 : Hubungan antara Status Gizi dengan Lama Persalinan 29

Tabel 10 : Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda 31

Skema 1 : Kerangka Pemikiran 16

Skema 2 : Skema Penelitian 20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR SINGKATAN

Hal.

BB : Berat Badan 9

BPS : Badan Pusat Statistik 2

IMT : Indeks Massa Tubuh 9

IOM : International of Medicine 9

MDGs : Millennium Development Goals 2

SPSS : Statistical Package for the Social Science 23

TB : Tinggi Badan 21

WHO : World Health Organitation 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1 : Data Identitas Responden 40

Lampiran 2 : Partograf 42

Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian Universitas 44

Lampiran 4 : Surat Ijin Penelitian Kesbangpolinmas 45

Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian Dinas Kesehatan Kabupaten 46

Lampiran 6 : Surat Ijin Penelitian Bappeda 47

Lampiran 7 : Data Sampel 48

Lampiran 8 : Tabel Analisis Bivariat dan Multivariat 49

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa kehamilan merupakan periode yang sangat menentukan

kualitas sumber daya manusia di masa depan (Atmarita, 2003). Di masa

inilah pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai, dengan memenuhi

kebutuhan zat gizi selama kehamilan. Zat gizi juga diperlukan bagi ibu

hamil untuk memenuhi kebutuhannya (Marie,1997). Kebutuhan zat gizi

wanita hamil jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan

biasa. (Moehji, 2003).

Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu kekurangan

energi kalori dan anemia gizi. Data menunjukkan bahwa sepertiga (35,65

%) wanita usia subur menderita kurang energi kalori, masalah ini

mengakibatkan pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin

sehingga menimbulkan risiko pada bayi dengan berat badan lahir rendah

(Depkes RI, 2002).

Kenaikan berat badan dapat dipakai sebagai indeks untuk

menentukan status gizi wanita hamil (Samsudin, 1986).

Usia kehamilan trimester III laju pertumbuhan janin pesat dan

kenaikan berat badan ibu juga pesat. Pertambahan berat badan yang terjadi

selama kehamilan disebabkan oleh peningkatan ukuran berbagai jaringan

reproduksi (uterus), pertumbuhan janin, plasenta, cairan amnion,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

peningkatan darah, cairan ekstraseluler, dan cadangan lemak dalam tubuh

ibu (Moehji, 2003).

Status gizi ibu hamil, kesehatan ibu hamil, dan kondisi kesehatan

lingkungan secara tidak langsung tergambar dari angka kematian ibu

(Halim dkk, 1998).

Angka kematian ibu di dunia berdasarkan data World Health

Organitation tahun 2003 didapatkan bahwa dalam setiap menit seorang

perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan proses

kehamilan dan persalinan (Subowo, 2008). Angka kematian ibu

melahirkan di Indonesia mengalami penurunan dari 390 (kematian per

100.000 kelahiran hidup) pada 1994 menjadi 307 pada 2002, dan menjadi

228 tahun 2007. Dan Diharapkan pada tahun 2015 angka kematian ibu bisa

ditekan menjadi 102 sesuai rencana dalam Millennium Development

Goals. Sementara proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan

(nakes) pada 2007 mencapai 72,41 %. Di Jawa Tengah, angka kelahiran

yang ditolong oleh tenaga kesehatan pada 2007 mencapai 83 % dari 2308

kelahiran. Meskipun gejalanya membaik, setiap tahunnya di Indonesia

masih ada sekitar 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan atau

persalinan yang belum sepenuhnya dapat ditangani (Badan Pusat Statistik,

2008).

Penyebab langsung kematian ibu adalah pendarahan (30 %),

eklampsia (25 %), infeksi (12 %), partus lama (5 %), dan komplikasi

aborsi (5 %). Risiko kematian dapat meningkat bila ibu menderita anemia,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

kekurangan energi kronik, atau terkena penyakit menular (Subowo, 2008).

Masalah gizi pada wanita hamil, merupakan salah satu penyebab dari

kematian maternal dan anak (Halim dkk, 1998).

Pada hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2002

– 2003) dilaporkan dari seluruh persalinan, 64 % ibu tidak mengalami

komplikasi dalam persalinan, persalinan lama sebesar 31 %, perdarahan

berlebih sebesar 7 %, infeksi sebesar 5 % (Badan Pusat Statistik, 2003).

Penyebab partus lama di antaranya malpresentasi, kelainan panggul,

kelainan his, pimpinan partus yang salah, janin besar atau kelainan

kongenital, primitua perut gantung, grandemulti, anemia, dan ketuban

pecah dini (Mochtar, 1998).

Partus lama rata-rata di dunia menyebabkan kematian ibu sebesar 8

% dan di Indonesia sebesar 9 %. Kejadian partus lama di Rumah Sakit Ibu

Anak Siti Fatimah Makassar untuk tahun 2006 adalah 74 kasus dari 2552

persalinan yaitu sekitar 2,89 % dari seluruh persalinan (Indriyani, 2007).

Penelitian yang dilakukan Soekiman di Rumah Sakit Mangkuyudan di

Yogyakarta didapatkan bahwa dari 3005 kasus partus lama, terjadi

kematian pada bayi sebanyak 16,4 % (50 bayi), sedangkan pada ibu

didapatkan 4 kematian, 17 perdarahan, 1 robekan portio dan robekan

perineum subtotal (Indriyani, 2007).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara status gizi dengan lama persalinan pada

multigravida multipara di Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui adanya hubungan antara status gizi dengan lama

persalinan pada multigravida multipara di Puskesmas Colomadu 1

Karanganyar.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis : Sebagai informasi yang dapat bermanfaat dalam

usaha pengembangan ilmu kebidanan dan penyakit kandungan.

2. Manfaat praktis : Dengan diketahuinya hubungan antara status gizi

dengan lama persalinan pada multigravida multipara diharapkan dapat

dilakukan upaya peningkatan status gizi dan kesehatan ibu hamil,

sehingga kejadian partus lama dapat ditekan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Status Gizi

Status gizi (nutrition status) merupakan ekspresi dari keadaan

keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari

nutrition dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa dkk, 2002).

Gizi (nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan

makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,

absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran

zat – zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,

pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ – organ, serta

menghasilkan energi (Supariasa dkk, 2002).

2. Gizi Wanita Hamil

Perencanaan gizi untuk wanita hamil sebaiknya mengacu pada

Recomended Daily Allowances. Kebutuhan energi wanita hamil

diperhitungkan dengan acuan kebutuhan untuk individu normal,

aktivitas normal, serta kebutuhan kehamilan normal dengan

mempertimbangkan perubahan fisiologi, nafsu makan, dan

pertambahan berat badan selama kehamilan (Atmarita, 2003).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Banyaknya energi yang harus disiapkan hingga kehamilan

berakhir sekitar 80.000 kkal, atau kira– kira 300 kkal/hari di atas

kebutuhan wanita tidak hamil yaitu sebesar 2500 kkal/hari (Arisman,

2004).

Sama seperti energi kebutuhan akan protein membumbung

sampai 68 %, jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir

kehamilan yaitu sebanyak 925 gram yang tertimbun dalam jaringan

ibu, plasenta, dan bayi (Arisman, 2004). Kebutuhan protein ibu

sebesar 85 gram/hari, yang diperoleh dari tumbuh – tumbuhan (kacang

– kacangan) atau hewani (ikan, ayam, telur). Defisiensi protein, dapat

menyebabkan kelahiran prematur, anemia, dan edema (Adriaansz,

2008)

Kebutuhan akan zat besi meningkat 200 – 300 % , atau sekitar

1040 mg selama hamil (30mg/hari). Kebutuhan akan zat besi itu tidak

dapat terpenuhi hanya dalam diet, sehingga diperlukan suplemen

penambah zat besi (Arisman, 2004).

Preparat suplementasi asam folat yang diberikan sebesar 280,

660, 470 µg per hari , masing – masing pada trimester I, II, III

(Arisman, 2004).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Wanita Hamil

Kehamilan yang sehat didefinisikan sebagai kehamilan tanpa

gangguan patologi maupun psikologi pada ibu dan janin selama

kehamilan, dan menghasilkan outcome bayi yang sehat (Arisman,

2004).

Kondisi kehamilan yang sehat dipengaruhi oleh (Arisman, 2004):

a. Kondisi ibu sebelum hamil

Menggambarkan kondisi kesehatan kehamilan secara umum,

sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan langkah –

langkah pencegahan sejak dini.

Riwayat obstetri ibu (paritas, jarak kelahiran, usia hamil pertama)

untuk mengetahui kebutuhan zat gizi akibat seringnya hamil

sehingga cadangan zat gizi ibu terkuras.

Riwayat sosial ekonomi ibu, akan menjadi bahan pertimbangan

tenaga kesehatan untuk memberikan saran kepada ibu dalam upaya

pemenuhan kebutuhan zat gizinya (Arisman, 2004).

b. Kondisi ibu selama hamil

Kegiatan fisik yang berat akan mempengaruhi kesehatan ibu dan

janin, karena ibu memerlukan energi yang lebih besar untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin.

Asupan pangan yang adekuat, diperlukan untuk mencapai

pertambahan berat badan yang optimal bagi tumbuh kembang janin

(Arisman, 2004).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

4. Asuhan Antenatal

Jadwal kunjungan asuhan antenatal selama kehamilan:

a. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika

haidnya terlambat satu bulan.

b. Periksa ulang 1 x sebulan sampai kehamilan 7 bulan.

c. Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan.

d. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan

e. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan (WHO, 2006).

Setiap kunjungan dilakukan pemeriksaan rutin pengukuran

berat badan ibu, tekanan darah, tinggi fundus uteri, pemeriksaan

Leopold, dan dengar denyut jantung janin (Mansjoer, 2005).

Pemeriksaan penelusuran penyulit kehamilan dilakukan

pemeriksaan laboratorium (analisis urin rutin, analisis tinja rutin,

hemoglobin, hitung jenis sel darah, gula darah) (Adriaansz, 2008).

5. Kenaikan Berat Badan Ibu Selama Kehamilan

Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan

berasal dari uterus dan isinya, payudara, volume darah, cadangan

lemak, dan cairan ekstraseluler. Diperkirakan selama kehamilan berat

badan akan bertambah 12,5 kg (Sulin, 2008).

Pada trimester ke-2 dan ke-3, dianjurkan rata – rata

pertambahan berat badan sebesar:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

a. 0,5 kg/minggu untuk wanita dengan gizi kurang

b. 0,4 kg/minggu untuk wanita dengan gizi baik

c. 0,3 kg/minggu untuk wanita dengan gizi berlebih (Sulin, 2008).

Tabel 1. Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan

berdasarkan indeks massa tubuh menurut International of

Medicine (Kathleen, 2009).

Kategori IMT (kg/m2)

Total pertambahan

BB (kg)

Rata-rata pertambahan* BB/minggu (kg/mgg)pada

trimester 2 dan 3 Rendah < 18,5 12,5 – 18 0,51 (0,44 - 0,58)

Normal 18,5 - 24,9 11,5 – 16 0,42 (0,35 - 0,5)

Tinggi 25,0 - 29,9 7 - 11,5 0,28 (0,23 - 0,33)

Obesitas > 30,0 5 – 9 0,22 (0,17 - 0,27)

* Dengan asumsi pertambahan berat badan pada trimester pertama = 0.5-2 kg.

Maksimal peningkatan berat badan ibu selama 9 bulan kehamilan

adalah 20 % dari berat badan ibu sebelum hamil (Mochtar, 1998).

6. Gangguan Gizi Ibu Hamil

Kelebihan berat badan, walaupuan tingkat sedang merupakan

risiko diabetes melitus terkait kehamilan, dan peningkatan tekanan

darah (Perlow dkk, 1992). Risiko infeksi saluran kencing juga lebih

tinggi daripada yang tidak obesitas. Wanita dengan obesitas, juga

cenderung memerlukan induksi untuk persalinan (Perlow dkk, 1992).

Sedangkan bayi yang dilahirkan ibu dengan obesitas, mempunyai

risiko cacat bawaan lebih tinggi, seperti neural tube defect, serta risiko

kematian perinatal dan neonatal lebih tinggi (Ibrahim, 2003).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Kurang gizi berat pada ibu hamil akan mempengaruhi fungsi

reproduksi. Selain itu, laju tumbuh kembang janin akan menurun,

sehingga jaringan ibu akan dibongkar untuk membuat keseimbangan

zat gizi dalam sirkulasi darah (Ibrahim, 2003).

Kekurangan zat gizi mikro (asam folat, vitamin A, yodium)

dilaporkan menyebabkan cacat bawaan spesifik pada bayi dan

gangguan kehamilan pada ibu (Sulin, 2008).

7. Penilaian Status Gizi Ibu Hamil

Metode penilaian status gizi bisa secara langsung yaitu

antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik; maupun tidak langsung

yaitu survei konsumsi makanan (anamnesis asupan pangan), statistik

vital, dan faktor ekologi (Supariasa dkk, 2002).

Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka pengertian

antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran

dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan

tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat

ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini

terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh

seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh (Supariasa dkk, 2002).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

8. Persalinan Normal

Persalinan normal adalah proses persalinan dengan usia

kehamilan cukup bulan letak memanjang atau sejajar sumbu badan

ibu, presentasi belakang kepala, serta dengan tenaga ibu sendiri

(Saifuddin, 2002).

Menjelang kala dua persalinan, otot polos uterus mulai

menunjukkan aktifitas kontraksi secara terkoordinasi, diselingi dengan

suatu periode relaksasi, dan mencapai puncaknya menjelang kala dua,

serta secara berangsur menghilang pada periode postpartum

(Kusnarman, 2008).

Faktor – faktor yang berperan dalam persalinan adalah:

a. Kekuatan yang mendorong janin keluar (power):

1) His adalah kontraksi uterus karena otot – otot polos rahim

bekerja dengan baik dan sempurna dengan sifat – sifat: 1)

kontraksi simetris, 2) kontraksi paling kuat dengan dominasi

fundus uteri, 3) setelah itu relaksasi.

2) Kontraksi otot – otot dinding perut

3) Kontraksi diafragma.

4) Ligamentous action terutama ligamentum rotundum.

b. Faktor janin (passanger)

c. Faktor jalan lahir (Mochtar, 1998).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

9. Lama Persalinan

Persalinan dibagi menjadi empat kala yaitu:

a. Kala satu (kala pembukaan),

Mulai ketika telah tercapai kontraksi uterus dengan frekuensi,

intensitas, dan durasi yang cukup untuk menghasilkan pendataran

dan dilatasi serviks yang progresif. Selesai ketika serviks sudah

membuka lengkap (sekitar 10 cm) sehingga memungkinkan kepala

janin lewat (Kusnarman, 2008).

Kala satu, dibagi dalam 2 fase (Mochtar, 1998):

1) Fase laten: pembukaan serviks sampai 3 cm , pada primigravida

berlangsung lambat 7 – 8 jam,.

2) Fase aktif: dibagi atas 3 subfase:

a) Periode akselerasi: berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4

cm.

b) Periode dilatasi maksimal : selama 2 jam, pembukaan

berlangsung cepat menjadi 9 cm.

c) Periode deselerasi: berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam,

pembukaan menjadi 10 cm (lengkap).

Pada primigravida fase aktif kala satu berlangsung selama 6 jam.

Kala satu pada multigravida berlangsung 7 jam (Mochtar, 1998).

b. Kala dua (Kala pengeluaran janin),

Mulai ketika dilatasi serviks sudah lengkap dan berakhir ketika

janin sudah lahir (Kusnarman, 2008).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

His terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama kira – kira 2 - 3

menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul

sehingga terjadi tekanan pada otot dasar panggul (otot franken

hauser) yang menimbulkan rasa mengedan (reflek franken

hauser). Kala dua pada primigravida berlangsung 1 – 2 jam, pada

multigravida berlangsung ½ - 1 jam (Mochtar, 1998).

c. Kala tiga (Kala pengeluaran uri),

Mulai segera setelah janin lahir dan berakhir dengan lahirnya

plasenta dan selaput ketuban janin (Kusnarman, 2008).

Seluruh proses biasanya berlangsung 5 – 30 menit, dan disertai

dengan pengeluaran darah 10 – 20 cc. Kala tiga pada primigravida

berlangsung 30 menit, pada multigravida berlangsung ¼ jam

(Mochtar, 1998).

d. Kala empat (Sampai dua jam setelah plasenta keluar),

Kala ini penting untuk menilai perdarahan (maksimal 500 ml), dan

baik tidaknya kontraksi uterus (Mansjoer, 2005).

10. Partus Lama

Menurut Johanes C. Mose, partus lama adalah persalinan yang

abnormal/sulit (Mose, 2008).

Persalinan lama pada multigravida adalah persalinan yang

telah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa kelahiran bayi, atau

persalinan dengan fase laten > 8 jam (Saifuddin, 2002).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Partus lama dapat disebabkan oleh kelainan his, di antaranya:

a. Inersia uteri yaitu kelainan yang terletak pada kontraksi uterus

yang lebih lemah, lebih singkat, dan lebih jarang daripada biasa.

His bersifat biasa dalam arti fundus berkontraksi lebih kuat dan

lebih dahulu daripada bagian lain (Mose, 2008) .

b. Incoordinate uterine action yaitu terjadi perubahan sifat his, tonus

otot uterus meningkat termasuk di luar his, dan tidak ada

sinkronisasi kontraksi bagian – bagiannya. Sehingga his tidak

efisien dalam mengadakan pembukaan (Mose, 2008).

Dalam menghadapi partus lama keadaan umum ibu harus terus

diawasi, perlu dilakukan penilaian apakah persalinan sudah mulai atau

masih dalam tingkat false labour, apakah ada inersia uteri,

incoordinate uterine action, dan disproporsi sefalopelvik. Dalam

penentuan sikap lebih lanjut, apabila ketuban sudah pecah, perlu

diambil keputusan untuk menyelesaikan persalinan dengan segera.

Pada partus lama yang disebabkan inersia uteri, his dapat diperbaiki

dengan pemberian oksitosin (Mose, 2008).

11. Hubungan status gizi dengan lama persalinan

Kehamilan yang sehat didefinisikan sebagai kehamilan tanpa

gangguan patologi maupun psikologi pada ibu dan janin selama

kehamilan, dan menghasilkan outcome bayi yang sehat (Arisman,

2004).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Kondisi patologi tersebut dapat diakibatkan oleh gizi kurang

ataupun gizi lebih. Penilaian status gizi ibu hamil, dapat diukur secara

antropometri dengan menilai pertambahan berat badan ibu (Supariasa

dkk, 2002) .

Zat gizi dapat dikelompokkan menjadi karbohidrat, lemak,

protein, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi penghasil energi yaitu

karbohidrat, lemak, protein (Supariasa dkk, 2002).

Kelebihan zat gizi tersebut akan disimpan dalam bentuk

jaringan lemak. Sedangkan apabila kekurangan, tubuh akan

merombak jaringan lemak yang telah ada untuk mencukupi kebutuhan

energi tubuh (Sugondo, 2006),

Energi yang berasal dari oksidasi karbohidrat, protein dan

lemak digunakan untuk mengubah adenosin diphosphate menjadi

adenosin triphosphate, yang selanjutnya digunakan oleh berbagai

reaksi tubuh yaitu:

a. transpor aktif molekul melalui membran sel

b. kontraksi otot dan kerja mekanik

c. banyak fungsi fisiologis lainnya untuk mempertahankan dan

meneruskan kehidupan (Guyton dan Hall, 2007) .

Sedangkan faktor yang berperan dalam persalinan adalah

kontraksi uterus, kontraksi otot dinding perut, dan kontraksi diafragma

(Mochtar, 1998).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Pada ibu hamil dengan status gizi baik, energi yang tersimpan

akan dipergunakan untuk kontraksi selama persalinan. Kontraksi

uterus yang kuat dan teratur sifatnya, akan mempersingkat lama

persalinannya.

B. Kerangka Pemikiran

Skema 1. Kerangka Pemikiran

status sosial ekonomi ibu

kekuatan his, kontraksi otot dinding perut, otot diafragma saat persalinan normal

pekerjaan fisik

status gizi ibu hamil

-jaringan lemak -umpan balik negatif pada produksi insulin

-jaringan lemak cadangan energi <<

riwayat obstetri ibu

status kesehatan ibu makanan

status gizi kurang status gizi normal status gizi lebih

risiko diabetes melitus kehamilan, hipertensi, preeklamsia,komplikasi persalinan meningkat

-jaringan lemak normal -cadangan energi cukup

lama persalinan

kekuatan his, kontraksi otot dinding perut, otot diafragma saat persalinan kurang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

C. Hipotesis

Ada hubungan antara status gizi dengan lama persalinan pada

multigravida multipara di Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

pendekatan case control. Kelompok kasus yaitu ibu yang mengalami lama

persalinan memanjang, kelompok kontrol yaitu ibu yang mengalami lama

persalinan normal.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar mulai

bulan April sampai Juni 2011.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi : Subjek penelitian ini adalah ibu yang bersalin di

Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar.

2. Sampel : Sampel yang diikutsertakan dalam penelitian ini

jika memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

a. Kriteria Inklusi tersebut:

Ibu multigravida multipara (seorang perempuan

yang telah hamil dan melahirkan lebih dari satu kali)

b. Kriteria Eksklusi tersebut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Bila selama penelitian, responden meninggal, atau

ada kondisi patologis yang menyebabkan pasien

harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih memadai,

atau hal lain yang menyebabkan responden drop out.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel secara purposive sampling dengan mengacu

kriteria yang disesuaikan tujuan penelitian. Jumlah sampel yang

dipergunakan sebanyak 32 sampel dengan rumus Rule of Thumb:

n = minimal 30 sampel (Murti, 2006).

keterangan: n = jumlah sampel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

E. Skema Penelitian

Kriteria inklusi dan eksklusi

Skema 2. Skema Penelitian

F. Instrument Penelitian

1. Jam dengan ketelitian 1 menit.

2. Kuesioner untuk mengetahui data identitas responden, sekaligus untuk

menginklusi sampel.

3. Rekam medik untuk mengetahui pertambahan berat badan ibu.

G. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas: Status gizi

Populasi ibu bersalin di Puskesmas Colomadu 1

Status gizi baik (pertambahan berat badan sesuai Indeks Massa Tubuh)

Analisis multivariat

Status gizi tidak baik (Pertambahan berat badan tidak sesuai Indeks Massa Tubuh)

Lama persalinan

Lama persalinan normal Lama persalinan memanjang

Status gizi baik (Pertambahan berat badan sesuai Indeks Massa Tubuh)

Status gizi tidak baik (Pertambahan berat badan tidak sesuai Indeks Massa Tubuh)

Status gizi (pertambahan berat badan) Status gizi (pertambahan berat badan)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2. Variabel terikat: Lama persalinan

3. Variabel luar terkendali: Usia ibu, paritas.

4. Variabel luar tidak terkendali: Jarak kelahiran, Sosial ekonomi,

Budaya,Pendidikan, Pekerjaan.

H. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel bebas: Status gizi pada ibu hamil.

Definisi: Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan

dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutrition dalam

bentuk variabel tertentu (Supariasa dkk, 2002)

Cara pengukuran: memantau pertambahan berat badan ibu selama

kehamilan dengan menggunakan data rekam medik. Yaitu dengan

melihat berat badan di akhir kehamilan dikurangi berat badan di awal

kehamilan. Lalu dilihat kesesuaiannya dengan Indeks Massa Tubuh

ibu sebelum hamil (BB/TB2). Dengan mengacu pada rekomendasi

International of Medicine (Tabel 1).

Jenis data: skala kategorikal nominal, yaitu:

a. status gizi baik (pertambahan berat badan ibu sesuai Indeks Massa

Tubuh sebelum hamil)

b. status gizi tidak baik (pertambahan berat badan ibu tidak sesuai

Indeks Massa Tubuh sebelun hamil).

2. Variabel terikat: Lama persalinan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Definisi: Persalinan normal adalah proses persalinan dengan usia

kehamilan cukup bulan letak memanjang atau sejajar sumbu badan

ibu, presentasi belakang kepala, serta dengan tenaga ibu sendiri

(Saifuddin, 2002). Persalinan lama pada multigravida adalah

persalinan yang telah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa kelahiran

bayi atau persalinan dengan fase laten > 8 jam (Saifuddin,2002).

Cara pengukuran: menghitung lama persalinan mulai dari tanda –

tanda persalinan, sampai kala empat persalinan.

Jenis data: data yang akan diperoleh berupa skala kategorikal nominal,

yaitu:

a. lama persalinan normal (> 3 jam sampai < 12 jam)

b. lama persalinan memanjang (≥ 12 jam atau fase laten > 8 jam).

3. Variabel luar terkendali: Usia ibu, Paritas.

Usia ibu, dan paritas merupakan faktor risiko terjadinya lama

persalinan memanjang. Sehingga, dalam penelitian ini usia dan paritas

ibu perlu dikendalikan. Data itu akan digunakan dalam uji analisis

data multivariat, sebagai variabel ketiga (third variable) sehingga

akan diperoleh simpulan penelitian yang valid.

4. Variabel luar tidak terkendali: Jarak kelahiran, Sosial ekonomi,

Budaya, Pendidikan, Pekerjaan.

Secara tak langsung mempengaruhi pola pikir dan pengetahuan ibu

hamil tentang makanan bergizi, pola makan, jenis makanan, serta

kualitas makanan yang dikonsumsinya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

I. Teknik Analisis

Analisis data dilakukan dengan menggunakan Software SPSS for

Windows Release 19.00. Untuk menguji signifikansi statistik hubungan

antarvariabel tersebut, (dengan mengendalikan variabel luar terkendali)

dilakukan dengan uji Chi Square. Dengan model analisis, yaitu analisis

regresi logistik ganda (analisis multivariat). Ukuran kekuatan hubungan

antarvariabel ditentukan dengan Odds Ratio, dengan memperhatikan taraf

signifikan = 0,05.

Menghitung Crude analysis dengan variabel bebas status gizi, dan

variabel terikat lama persalinan:

Tabel 2. Uji Chi Square

Variabel bebas Variabel terikat.

Lama persalinan

normal

Lama persalinan

memanjang

Status gizi baik a b

Status gizi tidak baik c d

Rumus : OR = ad

bc

Keterangan :

a, b, c, d = frekuensi dari variabel bebas dan terikat serta variabel

pembanding.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Menghitung Adjusted analysis dengan uji analisis multivariat dengan

model regresi logistik ganda:

Rumus p = 1

1+ e - (a+ΣBnXn)

OR = eksponen B

a = konstanta

p = probabilitas untuk lama persalinan memanjang

x1 = status gizi (0: Baik, 1:Tidak baik)

x2 = usia ibu (0: 20 - 35 tahun , 1: < 20 tahun atau >35 tahun)

x3 = paritas (1: paritas 2, 2: paritas 3, 3: paritas 4)

Cara pengambilan simpulan analisis data:

Bandingkan Odds Ratio antara adjusted analysis dan crude analysis,

sehingga bisa diketahui hasil penelitian tersebut overestimate atau

underestimate, dan bisa diketahui validitas simpulan penelitian itu (Murti,

2006).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB IV

HASIL

Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan mulai bulan April sampai bulan

Juni 2011. Karakteristik dari 32 sampel yang telah dikumpulkan sebagai berikut:

A. Karakteristik Sampel

1. Karakteristik sampel menurut lama persalinan

Tabel 3. Karakteristik Sampel Menurut Lama Persalinan

Kriteria Sampel

Angka %

Lama persalinan normal

Lama persalinan memanjang

16

16

50

50

Jumlah 32 100

Tabel 3 menjelaskan, dari 32 sampel, dibagi menjadi dua kelompok

yaitu kelompok kasus (lama persalinan memanjang), dan kelompok kontrol

(lama persalinan normal). Tiap kelompok mempunyai distribusi yang sama

yaitu sebesar 50 %.

2. Karakteristik sampel menurut usia

Tabel 4. Karakteristik Sampel Menurut Usia

Kriteria Usia Ibu Sampel

Angka %

20 - 35 tahun

< 20 tahun atau > 35 tahun

26

6

81,3

18,8

Jumlah 32 100

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Pada tabel 4 terlihat bahwa sampel dengan usia 20 - 35 tahun memiliki

distribusi yang dominan yaitu sebesar 81,3 % (26 sampel). Sedangkan sampel

dengan usia < 20 tahun atau >35 tahun, sebesar 18,8 % (6 sampel).

3. Karakteristik sampel menurut paritas

Tabel 5. Karakteristik Sampel Menurut Paritas

Kriteria Paritas Sampel

Angka %

Paritas 2

Paritas 3

24

7

75

21,9

Paritas 4 1 3,1

Jumlah 32 100

Pada tabel 5 terlihat, distribusi untuk kelompok paritas 2 sebesar 75 %

(24 sampel), sedangkan untuk kelompok paritas 3 yaitu sebesar 21,9 % (7

sampel), dan paritas 4 sebesar 3,1 % (1 sampel).

4. Karakteristik sampel menurut status gizi

Tabel 6. Karakteristik Sampel Menurut Status Gizi

Kriteria Status Gizi Sampel

Angka %

Baik

Tidak baik

15

17

46,9

53,1

Jumlah 32 100

Pada tabel 6, menunjukkan kelompok sampel dengan status gizi baik

sebesar 46,9 % (15 sampel). Hal itu tidak berbeda jauh dengan kelompok

sampel status gizi tidak baik, yaitu sebesar 53,1 % (17 sampel).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

B. Analisis Uji Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat. Analisis bivariat juga merupakan salah satu langkah

untuk melakukan seleksi terhadap variabel yang akan masuk ke dalam analisis

multivariat. Adanya hubungan secara statistik antara variabel bebas dan variabel

luar terkendali dengan variabel terikat ditunjukkan dengan nilai p < 0,05, nilai

OR > 1, dan nilai 95% CI tidak mencakup angka 1. Variabel yang akan dianalisis

secara bivariat yaitu usia, status kehamilan, status gizi.

1. Hubungan antara usia dengan lama persalinan

Tabel 7. Hubungan antara Usia dengan Lama Persalinan

Lama Persalinan

Memanjang Normal

Angka % Angka %

Usia

Ibu

<20 atau >35 4 25 2 12,5

20 -35 12 75 14 87,5

Total 16 100 16 100

X2 = 0,821 ; p = 0,327 ; OR =2,333 ; 95%CI = 0,362 – 15,053

Tabel di atas menunjukkan pada kelompok lama persalinan memanjang

(kelompok kasus), sampel yang berusia < 20 atau >35 tahun sebanyak 4

sampel (25 %), sedangkan sampel yang berusia 20 sampai 35 tahun sebanyak

12 sampel (75 %). Pada kelompok kontrol (lama persalinan normal), sampel

yang berusia < 20 atau >35 tahun, sebanyak 2 sampel (12,5 %), sedangkan 14

sampel (87,5 %) berusia 20 sampai 35 tahun.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Hasil analisis bivariat antara variabel usia ibu dengan lama persalinan

dengan uji Chi Kuadrat diperoleh nilai OR = 2,333 ; 95 % CI = 0,362 – 15,053

yang berarti bahwa ibu yang berusia < 20 atau > 35 tahun mempunyai risiko

untuk mengalami lama persalinan memanjang sebesar 2,333 kali lebih besar

dibandingkan ibu yang berusia 20 - 35 tahun . Tetapi tidak bermakna secara

statistik, yang terlihat dari nilai p > 0,05 yaitu sebesar p = 0,327 ( X2 = 0,821;

p = 0,327 ).

Atau dapat dikatakan bahwa kemungkinan ibu yang berusia < 20 atau

>35 tahun untuk mengalami lama persalinan memanjang adalah sebesar 70 %.

2. Hubungan antara paritas dengan lama persalinan

Tabel 8. Hubungan antara Paritas dengan Lama Persalinan

Lama Persalinan

Memanjang Normal

Angka % Angka %

Status

Kehamilan

Paritas 2 13 81,25 11 68,75

Partas 3 3 18,75 4 25

Paritas 4 0 0 1 6,25

Total 16 100 16 100

X2 =0,667 ; p = 0,343

OR =1,970; 95 % CI = 0,382 – 10,166

Tabel di atas menunjukkan dari 16 sampel pada kelompok kasus (lama

persalinan memanjang), 13 di antaranya (81,25 %) termasuk kategori paritas 2,

dan 3 sampel (18,75 %) merupakan kategori paritas 3, sedangkan paritas 4

tidak ada sampel.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Pada kelompok kontrol (lama persalinan normal), dari 16 sampel

terdapat 11 sampel (68,75 %) yang termasuk kategori paritas 2, untuk kategori

paritas 3 ada 4 sampel (25 %), dan kategori paritas 4 ada 1 sampel (6,25 %).

Hasil analisis bivariat antara variabel paritas dengan lama persalinan

dengan uji Chi Kuadrat diperoleh nilai OR = 1,97. Ibu dengan paritas 2

mempunyai risiko 1,97 kali lebih besar dibandingkan ibu paritas 3, dan 4 untuk

mengalami lama persalinan memanjang (OR = 1,97 ; 95 % CI = 0,382 –

10,166). Tetapi, tidak bermakna secara statistik yang terlihat dari nilai p > 0,05;

p = 0,343.

Kemungkinan ibu dengan paritas 2 untuk mengalami lama persalinan

memanjang sebesar 66,33 %.

3. Hubungan antara status gizi dengan lama persalinan

Tabel 9. Hubungan antara Status Gizi dengan Lama Persalinan

Lama Persalinan

Memanjang Normal

Angka % Angka %

Status

Gizi

Tidak Baik 10 62,5 7 43,75

Baik 6 37,5 9 56,25

Total 16 100 16 100

X2 = 1,129; p = 0,288 ; OR = 2,143; 95 % CI = 0,521 – 8,814

Tabel di atas menunjukkan dari 16 sampel pada kelompok kasus (lama

persalinan memanjang), 10 sampel (62,5 %) termasuk kategori status gizi tidak

baik, dan 6 di antaranya (37,5 %) termasuk kategori status gizi baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Pada kelompok kontrol (lama persalinan normal), dari 16 sampel,

terdapat 7 sampel (43,75 %) yang termasuk kategori status gizi tidak baik,

sedangkan yang termasuk kategori status gizi baik ada 9 sampel (56,25 %).

Hasil analisis bivariat antara variabel status gizi dengan lama persalinan

setelah diuji Chi Kuadrat diperoleh nilai OR= 2,143. Ibu dengan status gizi

tidak baik memiliki risiko sebesar 2,143 kali lebih besar dibandingkan ibu

dengan status gizi baik untuk mengalami lama persalinan memanjang (OR =

2,143 ; 95 % CI = 0,525 – 8,814). Tetapi, tidak bermakna secara statistik, yang

terlihat dari nilai p > 0,05; p = 0,288 (X2 = 1,129; p = 0,288).

Kemungkinan ibu dengan status gizi tidak baik untuk mengalami lama

persalinan memanjang sebesar 68 %.

C. Analisis Uji Multivariat Regresi Logistik

Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

sumbangan seluruh variabel bebas maupun variabel luar terkendali secara

bersama – sama terhadap kejadian lama persalinan memanjang. Analisis ini

menggunakan uji regresi logistik ganda dengan metode Enter pada tingkat

kemaknaan 95 %, menggunakan perangkat software SPSS for windows

release 19.00.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda

No Variabel bebas B OR adjusted 95 % CI p

1 Usia 0,996 2,707 0,326 – 22,490 0,357

2 Paritas 1,276 3,581 0,512 – 25,056 0,199

3 Status Gizi 0,875 2,398 0,496 – 11,60 0,277

Hasil analisis multivariat pada tabel 10 menghasilkan model persamaan

regresi sebagai berikut:

p = 1

1+ e - (a+ΣBnXn)

p = 1

1 + e - ( Constant + B usia + B paritas + B status gizi)

p = 1

1 + 2,7 – (- 1,610 + 0,996 + 1,276 + 0,875)

p = 1

1 + 0,569

p = 0,637 (63,7 %)

Persamaan di atas menunjukkan, jika ibu memiliki usia < 20 atau > 35

tahun, status gizi tidak baik, dan paritas 2, maka akan memiliki kemungkinan

untuk mengalami lama persalinan memanjang sebesar 63,7 %.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB V

PEMBAHASAN

Hasil analisis multivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan yang

bermakna secara statistik antara variabel usia, paritas, dan status gizi ibu

dengan lama persalinan.

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar.

Sehingga untuk kejadian lama persalinan memanjang jika kondisi pasien

memburuk, maka pasien akan segera dirujuk ke rumah sakit atau rumah

bersalin terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat oleh

tenaga yang lebih berkompeten.

Pada variabel status gizi, hasil analisis multivariat menunjukkan ibu

dengan status gizi tidak baik memiliki risiko untuk mengalami lama persalinan

memanjang sebesar 2,398 kali lebih besar dibandingkan ibu dengan status gizi

baik, dengan nilai p = 0,277 (OR adjusted = 2,398; 95 % CI = 0,496 - 11,6).

Hasil yang diperoleh, sesuai dengan penelitian serupa, yang dilakukan oleh

Yuli Kusumawati, tahun 2005, bahwa status gizi ibu tidak termasuk salah satu

faktor risiko terjadinya persalinan dengan tindakan. dengan nilai p = 0,92 untuk

IMT kurus, dan p = 0,7 untuk IMT gemuk. Meskipun tidak bermakna secara

statistik, tetapi status gizi tetap meningkatkan risiko kejadian partus tindakan

sebesar 2,4 kali.

Pada penelitian penulis, diperoleh hasil bahwa status gizi tidak baik

meningkatkan risiko kejadian lama persalinan memanjang, meskipun secara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna. Ibu hamil dengan status gizi

baik, energi yang tersimpan selain dipergunakan untuk pertumbuhan janin,

juga dipergunakan untuk kontraksi selama persalinan. Kontraksi uterus yang

kuat dan teratur sifatnya, akan mempersingkat waktu persalinannya. Sedangkan

pada ibu dengan status gizi tidak baik, maka kontraksi yang dihasilkan pun

tidak optimal untuk kemajuan persalinan.

Hasil analisis multivariat, pada variabel usia ibu, terlihat bahwa usia ibu

< 20 atau > 35 tahun meningkatkan risiko kejadian lama persalinan memanjang

sebesar 2,707 kali dibandingkan ibu berusia 20 – 35 tahun (95 % CI = 0,326 –

22,49).

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhika Indriyani,

dan Ridwan Amiruddin. tahun 2007, di mana usia ibu bukan merupakan salah

satu faktor yang menyebabkan terjadinya partus lama, tetapi berisiko

meningkatkan kejadian partus lama dengan nilai OR = 1,766 .

Usia ibu yang terlalu muda maupun terlalu tua juga turut menentukan

prognosis dalam persalinan, karena meningkatkan risiko kesakitan atau

kematian atau kecacatan pada ibu dan janin (Rochjati, 2008).

Usia ibu juga berhubungan dengan kondisi fisik, maupun psikis ibu

dalam masa kehamilan maupun persalinan. Pada umumnya, ibu yang berusia

sangat muda memiliki kondisi fisik maupun psikis yang masih lemah, sehingga

risiko terjadinya komplikasi dalam persalinan pun akan meningkat, misalnya

partus lama. Hal itu berujung pada peningkatan kesakitan dan kematian ibu dan

bayi bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Pada uji bivariat antara usia dengan lama persalinan, terlihat adanya

kesenjangan distribusi data, yang mengesankan lama persalinan memanjang

lebih banyak terjadi pada ibu berusia 20 sampai 35 tahun. Hal ini terjadi,

karena adanya faktor lain yang berpengaruh terhadap persebaran penduduk di

daerah setempat. Sehingga pada saat penelitian dilakukan, pasien yang berusia

20 sampai 35 tahun jumlahnya lebih dominan daripada pasien yang berusia <

20 tahun atau > 35 tahun.

Variabel paritas, menunjukkan ibu dengan paritas 2 meningkatkan

risiko kejadian lama persalinan memanjang sebesar 3,581 kali lebih besar

dibandingkan ibu paritas 3, dan 4 ( OR = 3,581; 95 % CI = 0,512 - 25,056 ).

Pada penelitian yang dilakukan Dhika Indriyani dan Ridwan Amiruddin

diperoleh hasil yang berbeda, bahwa paritas bermakna secara statistik dalam

peningkatan risiko kejadian partus lama dengan nilai p = 0,035.

Paritas, menjadi salah satu faktor risiko penentuan ada tidaknya potensi

gawat obstetrik dalam suatu kehamilan (Rochjati, 2008).

Pada penelitian ini untuk variabel paritas, tidak diperoleh hasil yang

serupa dengan penelitian sebelumnya maupun teori yang ada. Karena, kriteria

inklusi pada penelitian ini, yaitu pada multigravida multipara, sehingga paritas

tidak berpengaruh terhadap lama persalinan.

Hasil penelitian penulis yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan

pada ketiga variabel dengan lama persalinan. Hal ini kemungkinan disebabkan

jumlah sampel yang kurang memadai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Meskipun hasil yang diperoleh tidak signifikan, tetapi simpulan

penelitian penulis valid, yaitu terdapat peningkatan risiko kejadian lama

persalinan memanjang, karena perbedaan nilai Odd Ratio antara analisis

bivariat (OR crude) dengan analisis multivariat (OR adjusted) pada ketiga

variabel, tidak terlalu besar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Variabel status gizi, usia, dan paritas tidak berhubungan dengan lama

persalinan secara statistik, tetapi meningkatkan risiko kejadian lama

persalinan memanjang.

2. Jika ibu memiliki usia < 20 atau > 35 tahun, status gizi tidak baik, dan

paritas 2, maka akan memiliki kemungkinan untuk mengalami lama

persalinan memanjang sebesar 63,7 %.

B. SARAN

1. Simpulan penelitian ini hanya berlaku secara kuantitatif, sehingga

perlu penambahan jumlah sampel pada penelitian selanjutnya. agar

diperoleh hubungan yang signifikan.

2. Masih perlunya penelitian lanjutan, misalnya penelitian tentang akibat

lama persalinan memanjang, sehingga pemantauan pada persalinan

bisa lengkap, ataupun penelitian yang tidak membatasi kelompok

populasi sehingga, bisa diperoleh cakupan data yang lebih luas.

3. Perlu dilakukan upaya yang lebih efektif dalam pengenalan faktor

risiko yang bisa menyebabkan komplikasi selama kehamilan dan

persalinan kepada ibu hamil, maupun wanita usia subur, sehingga

angka kematian maupun kecacatan ibu dan janin bisa ditekan.