HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang...

66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAP INTEGRASI PADA MASYARAKAT DESA DAYU KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2010 / 2011 SKRIPSI Oleh : FATMA WATI K 6406031 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAP

INTEGRASI PADA MASYARAKAT DESA DAYU

KECAMATAN GONDANGREJO

KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN 2010 / 2011

SKRIPSI

Oleh :

FATMA WATI

K 6406031

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAP

INTEGRASI PADA MASYARAKAT DESA DAYU

KECAMATAN GONDANGREJO

KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN 2010 / 2011

Oleh :

FATMA WATI

K 6406031

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Pembimbing I

Drs. Hassan Suryono, SH, MH, M.Pd

NIP. 195605151985031 001

Pembimbing II

Drs. ES. Ardinarto, M. Pd

NIP. 19460727 198003 1 001

Page 4: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan TIM Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan diterima untuk memenuhi persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama terang Tanda tangan

Ketua : Drs. Machmud AR, SH, M.Si (……………………)

Sekeretaris : Winarno, S.Pd, M.Si (……………………)

Anggota I : Drs.Hassan Suryono, M.Pd, SH, MH (……………………)

Anggota II : Drs. E.S. Ardinarto, M.Pd (……………………)

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan.

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd,

NIP. 19621126 198103 1 001

Page 5: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Fatma Wati. HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAP INTEGRASI PADA MASYARAKAT DESA DAYU KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2010 / 2011. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Februari 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat Desa Dayu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 / 2011.

Sejalan dengan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat desa Dayu kecamatan Gondangrejo kabupaten Karanganyar, dengan populasi sejumlah 903 penduduk. Sampel diambil dengan teknik random sampling sejumlah 91 penduduk. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Sikap Demokrasi sedangkan variabel terikatnya adalah Sikap Intergasi. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa angket yang berisi daftar pernyataan tertulis. Teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisa korelasi Product Moment dari Pearson.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat (rxy > rtabel atau 0,459 > 0,207) dan ( thitung > ttabel atau 4,440 > 1,987) pada taraf signifikasi 5%.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Fatma Wati. THE RELATIONSHIP BETWEEN THE DEMOCRATION ATTITUDE WITH THE INTEGRATION ATTITUDE OF THE SOCIETY IN THE VILLAGE DAYU SUBDISTRICT GONDANGREJO REGENCY KARANGANYAR YEAR OF 2010/2011. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University. February 2011.

The objective of research is to find out: whether or not there is a positive and significant relationship between the democration attitude with the integration attitude of the society in the village Dayu subdistrict Gondangrejo Regency Karanganyar year of 2010/2011.

In line with the research problem and objective, this research employed a correlational descriptive method. The population of research was the society of village Dayu subdistrict Gondangrejo regency Karanganyar, consisting of 903 society. The sample was taken using random sampling technique, 91 society. The independent variable of research was the democration attitude while the dependent one was the Integration Attitude. Technique of collecting data used was questionnaire containing written checklist. Technique of analyzing data employed was Pearson’s Product Moment correlational analysis technique.

Considering the result of research, it can be concluded that there is a positive and significant relationship between the democration attitude with the integration attitude in the society (rxy > r tabel or 0,459 > 0,207) and ( tstatistic > t tabel or 4,440 > 1,987) at significance level of 5%.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

” Barang siapa yang mengajarkan ilmu, maka ia akan mendapatkan pahala orang

yang mengerjakannya tanpa mengurangi pahala orang yang mengerjakannya ”

( Nabi Muhammad SAW )

”Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai berai dan berselisih

sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang

yang mendapat siksa”

( Al-Qur’an Surat Al-Imron Ayat 105 )

Page 8: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan Kepada:

Ibu dan Bapak tercinta atas segala perhatian dan cintanya

Suami tercinta atas segala pengorbanannya

Putra tersayang sebagai penyemangat hidup

Ninis, Berty, Arum, Nanda, Jasmin, Iin atas semua dukungannya

Teman-teman angkatan 2006

Almamater

Page 9: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian

persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai

pihak selama persiapan, pelaksanaan sampai akhir penyelesaian skripsi ini. Untuk

itu dalam kesempatan ini, penulis sampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan UNS.

2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial FKIP UNS.

3. Dr. Sri Haryati M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan yang telah berkenan memberi ijin dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Drs. Hassan Suryono, SH, MH, M.Pd. Pembimbing I yang telah meluangkan

waktunya dan dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan demi

terselesaikannya skripsi ini.

5. Drs. ES. Ardinarto, M. Pd. Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya

dan dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan demi

terselesaikannya skripsi ini.

6. Bapak Sunaryo. Kepala Desa yang telah memberikan ijin try out dan

penelitian di Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

7. Berbagai pihak atas segala bantuannya yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 10: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN………………………………………………….

ii HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................

iii

iv HALAMAN ABSTRACT…………………………………………………... v

HALAMAN MOTTO...................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….. viii

KATA PENGANTAR………………………………………………………. ix

DAFTAR ISI………………………………………………………………… x

DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xiii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………..

B. ldentifikasi Masalah………………………………....

C. Pembatasan Masalah…………………………………

D. Perumusan Masalah………………………………….

E. Tujuan Penelitian…………………………………….

F. Manfaat Penelitian…………………………………..

1

4

4

4

5

5

Page 11: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka……………………………………

1. Tinjauan Tentang Sikap Demokrasi………………

2. Tinjauan Tentang Sikap Integrasi…………………

3.Tinjauan Tentang Hubungan Sikap Demokrasi

Dengan Sikap Integrasi……………………………

B. Kerangka Berpikir…………………………………..

C. Perumusan Hipotesis…………………………….....

7

7

17

23

24

25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian...................................

B. Metode Penelitian…………………………………..

C. Populasi dan Sampel..................................................

D. Teknik Pengumpulan Data.........................................

E. Teknik Analisis Data………………………………..

26

26

27

30

36

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ……………………...........................

1. Data Sikap Demokrasi……………………………

2. Data Sikap Integrasi………………………………

B. Pengujian Persyaratan Analisis…………………......

1. Uji Normalitas……………………………………

2. Uji Linieritas……………………………………..

C. Pengujian Hipotesis…………………………………

1. Analisis Data……………………………………..

2. Penafsiran Hipotesis……………………………..

3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis…………………

D. Pembahasan Hasil Analisis Data……………………

41

41

42

44

44

44

45

45

46

47

47

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………

49

Page 12: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Implikasi………………………………….................

C. Saran ………………………………………………..

49

50

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 51 LAMPIRAN

Page 13: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1

Tabel 2

Tabel 3

Tabel 4

Jadwal Kegiatan Penelitian………………………………….......

Jumlah Sampel yang diambil dari Tiap-tiap Desa........................

Distribusi frekuensi data Sikap Demokrasi………………………

Distribusi frekuensi data Sikap Integrasi ………………..............

26

30

42

43

Page 14: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Interaksi Hubungan antara Sikap Demokrasi dengan Sikap

Integrasi........................................................................................

Grafik Histogram Sikap Demokrasi.............................................

Grafik Histogram Sikap Integrasi….............................................

24

42

43

Page 15: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kisi-Kisi Angket Uji Coba Variabel Sikap Demokrasi…… 53

Lampiran 2 Angket Uji Coba Variabel Sikap Demokrasi……………… 54

Lampiran 3 Kisi-Kisi Angket Uji Coba Variabel Sikap Integrasi……… 58

Lampiran 4 Angket Uji Coba Variabel Sikap Integrasi……………….. 59

Lampiran 5 Daftar Nama Kepala Keluarga Desa Dayu yang digunakan

untuk Uji Coba....................................................................

62

Lampiran 6 Hasil Uji Coba Angket Sikap Demokrasi............................. 63

Lampiran 7 Perhitungan Validitas Angket Sikap Demokrasi………….. 65

Lampiran 8 Perhitungan Reliabilitas Angket Sikap Demokrasi………... 66

Lampiran 9 Hasil Uji Coba Angket Sikap Integrasi................................. 67

Lampiran 10 Perhitungan Validitas Angket Sikap Integrasi ……............. 69

Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Angket Sikap Integrasi………….. 70

Lampiran 12 Surat Pengantar Ijin Penelitian.............................................. 71

Lampiran 13 Kisi-Kisi Angket Variabel Sikap Demokrasi……………… 72

Lampiran 14 Angket Variabel Sikap Demokrasi………………............... 73

Lampiran 15 Kisi-Kisi Angket Variabel Sikap Integrasi………………… 77

Lampiran 16 Angket Variabel Sikap Integrasi………………................... 78

Lampiran 17 Daftar Nama Kepala Keluarga Desa Dayu yang digunakan

untuk Penelitian.....................................................................

81

Lampiran 18 Hasil Perhitungan Angket Sikap Demokrasi........................ 83

Lampiran 19 Hasil Perhutungan Angket Sikap Integrasi........................... 85

Lampiran 20 Data Induk Penelitian............................................................ 87

Lampiran 21

Lampiran 22

Lampiran 23

Penghitungan Statistik Deskriptif Sikap Demokrasi.............

Penghitungan Statistik Deskriptif Sikap Integrasi...............

Uji Normalitas Sikap Demokrasi..........................................

90

92

94

Page 16: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 24

Lampiran 25

Uji Normalitas Sikap Integrasi..............................................

Uji Linieritas.........................................................................

98

101

Lampiran 26 Koefisien Korelasi Sederhana antara Sikap Demokrasi

dengan Sikap Integrasi..........................................................

110

Lampiran 27 Uji Keberartian Koefisien Korelasi……………………….. 111

Lampiran 28 Tabel Harga Kritik dari r Product Moment.......................... 112

Lampiran 29 Tabel Nilai Kritik Uji Liliefors............................................. 113

Lampiran 30 Tabel Distribusi t................................................................. 114

Lampiran 31 Nilai Persentase untuk Distribusi F……………………….. 115

Lampiran 32

Lampiran 33

Lampiran 34

Lampiran 35

Lampiran 36

Lampiran 37

Lampian 38

Surat Keputusan Dekan FKIP UNS tentang Menyusun

Skripsi………………………………………………………

Surat Permohonan Ijin Try Out Kepada Pembantu

Dekan 1…………………………………………………….

Surat Permohonan Ijin Try Out Kepada Rektor UNS……..

Surat Tidak Keberatan dari Badan Kesbang Pol & Limnas

Karanganyar………………………………………………..

Surat Rekomendasi Research/Survey dari Bapeda

Karanganyar………………………………………………

Surat Permohonan Ijin Try Out/ Penelitian Kepada Kepala

Desa Dayu…………………………………………………

Surat Keterangan telah melakukan Try Out/Penelitian dari

Kepala Desa Dayu…………………………........................

119

120

121

122

123

124

125

Page 17: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Republik Indonesia adalah Negara dengan masyarakat yang

majemuk. Sebuah Negara yang dibangun berdasarkan prinsip atas ideologi politik

yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 yang dengan semangat persatuan

dan kesatuan telah mempersatukan lebih dari 500 suku bangsa menjadi sebuah

bangsa Indonesia. Ideologi politik yang telah mempersatukan suku bangsa

menjadi bangsa Indonesia dan terwujud sebagai sebuah Negara kesatuan bukanlah

idelogi politik suku bangsa dan tidak bersifat primodial.

Bangsa Indonesia dalam menjalankan sistem pemerintahannya

menggunakan sistem demokrasi, dimana kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada

di tangan rakyat. Dalam pelaksanaannya rakyat akan mewakili kepada wakil-

wakil rakyat yang duduk di lembaga-lembaga perwakilan rakyat. Para wakil

rakyat itu mempunyai kewajiban untuk menyalurkan keinginan atau aspirasi

rakyat dalam pemerintahan. Dengan demikian, pemerintahan hendaknya

dilaksanakan sesuai dengan aspirasi rakyat.

Prinsip dasar demokrasi adalah kebebasan (freedom). Kebebasan dianggap

sarana mencapai kemajuan dengan memberikan hasil maksimal dari usaha orang

tanpa adanya pembatasan dari penguasa. Jadi, bagian tak terpisahkan dari ide

kebebasan dalam pembatasan kekuasaan penguasa politik. Demokrasi adalah

sistem politik yang melindungi kebebasan warganya sekaligus memberi tugas

pemerintah untuk menjamin kebebasan tersebut.

Toleransi yang tinggi yang dianut oleh demokrasi terhadap kebebasan ini

membuka peluang yang besar bagi terjadinya konflik politik, baik antara rakyat

dengan penguasa politik maupun antara sesama rakyat yang memperebutkan

posisi politik, maupun antar sesama unsur elit penguasa politik. Oleh karena itu

dampak politik dari kebebasan adalah amat besar.

Kebebasan dalam demokrasi diantaranya adalah kebebasan untuk berfikir,

menyatakan pendapat dan kebebasan berserikat dan berkumpul. Dengan

kebebasan itu maka masyarakat bebas mengeluarkan aspirasi pendapatnya

Page 18: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masing-masing, tidak takut akan ancaman dari siapapun yang memiliki jabatan,

menimbulkan saling keterbukaan, dengan keterbukaan setiap masalah yang ada

akan lebih mudah diselesaikannya, persaingan yang sehat tanpa adanya saling

tutup menutupi, sehingga dengan kebebasan tersebut diharapkan dapat

menumbuhkan persatuan dan kesatuan atau sikap integrasi dalam masyarakat.

Namun demikian, kenyataan yang ada bahwa dibukanya kebebasan politik

dan kehidupan demokratis menimbulkan berbagai masalah yang rumit dan bahkan

cenderung anarkis. Demokrasi membawa dampak negatif bagi masyarakat,

diantaranya dengan demokrasi rakyat mudah diprovokasi untuk demo dengan

bayaran, banyak yang bertindak dan mengelurkan pendapat yang menyinggung

sehingga terjadinya persaingan yang tidak sehat, banyak yang menyalahgunakan

arti kebebasan dari demokrasi.

Bahkan seorang pengamat politik dan internasional Thomas Friedman

(www.google.demokrasi.com) mengatakan bahwa “Indonesia sebagai “the messy

state”. Kesemrawutan ini terlihat dengan munculnya berbagai bentuk konflik

horizontal antar warga masyarakat ataupun antar etnis seperti yang terjadi di

Papua, Madura, Kalimantan serta tawuran antar warga yang terjadi di beberapa

daerah. Demikian juga dengan adanya aspirasi separatisme seperti yang telah

terjadi di Timor-Timur, Aceh, Riau dan Papua. Masalah konflik-konflik yang

terjadi antar kelompok masyarakat, sebagian besar dipicu oleh isu keinginan untuk

memisahkan diri (disintegrasi) dengan alasan kemerdekaan untuk menentukan

nasib sendiri sebagai bagian dari asas kebebasan sebagai pilar utama demokrasi,

yang menimbulkan masalah seputar integrasi nasional Indonesia dalam kerangka

nation building Indonesia.

Dalam hal ini peran integrasi sangatlah penting dalam mengatasi suatu

konflik. Dalam kenyataanya, bahwa beberapa jenis konflik sudah mencakup

tingkat integrasi tertentu. Tahap pertama dari integrasi tersebut terdiri dari

menahan penggunaan kekerasan, yang berarti menggantikan bentuk- bentuk

konflik dengan bentuk yang lainnya, seperti kompromi. Salah satu contohnya

adalah permasalahan yang terjadi di Aceh.

Page 19: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Oleh karena itu dalam rangka memperkokoh integrasi nasional, penegakan

sistem demokrasi merupakan jalan keluar dalam upaya mempertahankan

keberadaan bangsa Indonesia. Demokrasi yang dimaksud tidak hanya sekedar

dalam perluasan partisipasi rakyat dalam proses politik, melainkan juga distribusi

kekuasaan dan kekayaan secara adil serta proposional.

Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki sikap demokratis dalam

rangka mempererat persatuan dan kesatuan, maka upaya yang dilakukan

pemerintah adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya

pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang demokratis tersebut

direalisasikan melalui pendidikan demokrasi sejak dini. Pendidikan demokrasi

tersebut diintegrasikan dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan tujuan

untuk membentuk masyarakat yang memiliki jiwa dan sikap demokratis. Oleh

karena itu, hal ini perlu diteliti untuk kepentingan pengembangan Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn).

Masyarakat sebagai warga Negara yang memiliki peran penting dalam

sistem politik mempunyai hak dan kewajiban sebagai warga Negara. Dalam

sistem politik yang demokratis, maka masyarakat berhak memiliki kebebasan,

diantaranya adalah kebebasan untuk berfikir, mengeluarkan pendapat, berserikat

dan berkumpul, dimana kebebasan ini dimiliki oleh tiap-tiap individu yang tidak

dapat diganggu gugat oleh siapapun sebagai dampak dari demokrasi. Selain hak,

masyarakat juga mempunyai kewajiban untuk ikut berpartisipasi atau berperan

aktif dalam sistem politik tersebut.

Masyarakat Desa Dayu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar

bersifat heterogen, ada perbedaan agama, status sosial, tingkat pendidikan dan lain

sebagainya. Dalam tradisi masyarakat di desa Dayu ini sangat dikenal adanya

kebiasaan bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah. Dalam musyawarah,

warga kelompok masyarakat itu membicarakan segala persoalan yang

menyangkut kepentingan bersama, misalnya persoalan kesejahteraan warga,

irigasi, keamanan kampung, dan lain-lain. Tidak jarang keputusan musyawarah itu

dilakukan dengan mufakat bulat, artinya disetujui oleh seluruh warga masyarakat

desa Dayu.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pelaksanaan musyawarah di desa Dayu mencerminkan adanya sikap

demokrasi pada masyarakat desa Dayu. Dimana setiap warga masyarakat dapat

mengeluarkan aspirasi pendapatnya masing-masing. Namun dalam pelaksanaan

musyawarah tidak semua warga masyarakat hadir dalam musyawarah itu, hanya

sebagian saja yang datang dan ikut berpatisipasi. Hal ini disebabkan karena

adanya konflik dalam warga masyarakat yang menyebabkan warga enggan datang

dalam musyawarah itu. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam musyawarah

menandakan bahwa lemahnya sikap demokrasi dan rasa persatuan dan kesatuan

dalam masyarakat desa Dayu. Kurangnya rasa persatuan dan kesatuan dalam

masyarakat, sehingga dalam membangun demokrasipun juga sulit.

Berdasarkan hal di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang “Hubungan Sikap Demokrasi dengan Sikap Integrasi pada

Masyarakat Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar Tahun

2010 / 2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, yaitu :

1. Adanya sikap masyarakat yang kurang menunjukkan adanya sikap

demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Semakin meningkatnya sikap masyarakat yang tidak mencerminkan

adanya sikap persatuan dan kesatuan atau sikap integrasi.

3. Rendahnya sikap integrasi masyarakat yang diasumsikan berkaitan dengan

tinggi rendahnya sikap demokrasi.

4. Adanya sikap masyarakat yang kurang menunjukkan sikap demokrasi dan

sikap integrasi yang positif dan signifikan

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah ini dimaksudkan agar dalam pembahasan

masalah ini lebih terarah dan tidak menimbuilkan kesalahan penafsiran.

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah :

Page 21: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Variabl bebas : Sikap demokrasi

b. Variabel terikat : Sikap integrasi

2. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah masyarakat desa Dayu Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten Karanganyar

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah yang telah dipaparkan , maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

”Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara sikap demokrasi

dengan sikap integrasi pada masyarakat desa Dayu Kecamatan Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar ?"

E. Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai,

dengan tujuan yang jelas tersebut maka akan mempermudah dalam melakukan

penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang positif dan

signifikan antara sikap demokrasi dengan sikap integrasi pada masyarakat Desa

Dayu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar Tahun 2010/2011.

F. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan sikap demokrasi dalam meningkatkan sikap

integrasi pada masyarakat.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru, guru dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai tambahan

materi dalam proses belajar mengajar mata pelajaran PPKn yaitu pada

materi demokrasi dan integrasi

Page 22: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Bagi siswa, hasil dari penelitian dapat digunakan oleh siswa sebagai bahan

analisa bahwa sikap integrasi akan tercapai apabila demokrasi

dilaksanakan secara bertanggung jawab

Bagi masyarakat, agar masyarakat umum sadar bahwa sikap demokrasi

merupakan kunci dalam mewujudkan sikap integrasi masyarakat

Page 23: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Sikap Demokrasi

a. Sikap

1) Pengertian Sikap

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah sikap,

banyak para ahli yang memberikan definisi mengenai sikap. Diantaranya

adalah W.A. Gerungan (1996 : 149) yang menyebutkan bahwa “Sikap atau

attitude adalah sikap pandangan atau sikap perasaan, tetapi sikap tersebut

disertai oleh kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap

obyek itu”.

Chave dalam bukunya Saifuddin Azwar (2003: 5) memberi batasan

sikap sebagai berikut :

“Sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon”. Sedangkan D. Krech dan RS. Crutchfield dalam bukunya Abu

Ahmadi (1990 : 163) memberi batasan sikap sebagai berikut : “Sikap adalah

suatu organisasi yang tetap dari proses motivasi, emosi, persepsi, atau

pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan individu”.

Dari beberapa pengertian sikap diatas, dapat disimpulkan bahwa

sikap adalah bagian dari kepribadian seseorang yang mendorong untuk

bertindak dengan disertai perasaan mendukung maupun perasaan tidak

mendukung di dalam menanggapi obyek tertentu.

Suatu reaksi atau tingkah laku seseorang ditentukan oleh sikap

terhadap suatu obyek tertentu. Seseorang dapat bersikap positif terhadap suatu

obyek apabila dirasakan menguntungkan, dan bersikap sebaliknya yaitu

negative jika dirasakan merugikan. Dengan demikian untuk menumbuhkan

7

Page 24: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sikap yang positif perlu dijelaskan secara menyeluruh terhadap obyek yang

akan dihadapi.

Sikap itu sangat dipengaruhi oleh adanya pengalaman dari proses

sosialisasi, baik berupa motivasi, emosi, persepsi dan kognisi dengan

dijelaskan tentang keuntungan-keuntungan dari suatu obyek dapat

menumbuhkan sikap positif.

2) Ciri-ciri sikap

Sikap merupkan factor yang ada dalam diri manusia yang dapat

mendorong dan menimbulkan suatu tingkah laku tertentu dan sikap itu

tergantung pada obyek yang dihadapi, oleh karenanya obyek sedapat mungkin

merupakan suatu yang menarik dan menguntungkan.

Adapun ciri-ciri sikap menurut W.A. Gerungan (1996 : 151-152)

adalah sebagai berikut :

a) Sikap bukan dibawa sejak lahir, tetapi dibentuk atau diperlajari sepanjang perkembangan seseorang dalam hubungannya dengan obyek.

b) Sikap tidak dapat berubah-ubah namun dapat berubah pada seseorang bila terdapat keadaan syarat-syarat tertentu yang dapat mempermudah sikap seseorang.

c) Sikap tidak berdiri sendiri, namun senantiasa mengandung hubungan tertentu terhadap suatu obyek. Dengan kata lain sikap itu terbentuk, dipelajari, atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu obyek tertentu.

d) Obyek sikap itu dapat merupakan suatu hal tertentu, dapat juga merupakan suatu kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi sikap itu berkenaan dengan sutu obyek, tetapi juga berkenaan dengan sederetan obyek-obyek yang serupa

e) Sikap mempunyai segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sifat ini yang membedakan sikap dari kecakapan atau pengetahuan yang dimiliki seseorang.

Sikap adalah sesuatu yang bukan dibawa sejak lahir, tetapi terbentuk

dalam perkembangan seseorang selam berhubungan dengan lingkungan

sosialnya. Sikap bertahan lama dan sulit untuk diubah bila sudah terbentuk

dan sudah menjadi sistem nilai dalam hidup seseorang.

Sikap mempunyai kecenderungan tetap sebagaimana pendapat Kimbal

Young dalam bukunya Bimo Walgito (1985 : 54) “Attitude tread to have

Page 25: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

stability and persistence” bahwa sikap adalah mempunyai kecenderungan

untuk stabil dan berlangsung lama, namun dalam kondisi tertentu sikap itu

dapat berubah bila ada situasi yang memungkinkan. Sikap dapat berfungsi

sebagai motivasi dalam bertingkah laku dan tidak dibawa sejak lahir, tetapi

berbeda dengan pendororng-pendorong lain seperti lapar, haus, kebutuhan

istirahat dan lain-lain.

3) Fungsi Sikap

Menurut Abu Ahmadi (1990 : 179) sikap berfungsi sebagai :

a) Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri

b) Sikap berfungsi sebagai alat untuk mengatur tingkah laku

c) Sikap berfungsi sebagai alat untuk pengatur pengalaman-pengalaman

d) Sikap berfungsi sebagai penyertaan kepribadian

4) Unsur-unsur sikap

Menurut Mar’at (1984 : 13) sikap terdiri dari beberapa unsur yang satu

dengan yang lain saling terkait dan tidak dapat dipisahkan, adapun unsur-

unsurnya adalah :

a) Unsur kognisi yang hubungannya dengan bakat, ide dan konsep

b) Unsur afeksi yang menyangkut kehidupan emosional seseorang

c) Unsur emosional yang merupakan kecenderungan bertingkah laku

Namun disamping itu, memiliki evaluasi negative dan positif yang

bersifat emosional. Hal ini disebabkan unsur afeksi, pengetahuan dan perasaan

merupakan sikap yang akan menimbulkan tingkah laku.

5) Pembentukan dan perubahan sikap

Secara garis besar pembentukan dan perubahan sikap akan ditentukan

oleh dua faktor pokok, yaitu :

a) Faktor individu itu sendiri atau faktor dari dalam, yang dimaksud faktor dari dalam adalah bahwa apa yang datang dari luar tidak semuanya begitu saja akan diterimanya tetapi individu mengadakan seleksi mana yang akan diterima dan mana yang ditolak.

b) Faktor luar atau ekstern yaitu hal-hal atau keadaan-keadaan yang ada di luar individu yang merupakan rangsangan atau stimulus atau yang mengubah sikap (Bimo Walgito, 1987 : 55-56)

Page 26: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam hubungannya dengan masalah ini, faktor-faktor yang dapat

mengubah sikap menurut Bimo Walgito (1985 : 56 ) adalah sebagai berikut :

a) Kekuatan atau force dapat memberikan suatu keadaan atau situasi yang dapat mengubah sikap. Kekuatan dapat bermacam-macam bentunya, misalnya kekuatan fisik.

b) Berubahnya norma kelompok, bila seseorang telah menginternalisasikan norma kelompok yang akan diambil oper atau dijadikan normanya sendiri.

c) Berubahnya membership group, maksudnya individu itu akan bergabung dalam berbagai macam kelompok yang ada dalan masyarakat, baik karena adanya dorongan alami, karena membutuhkan, berhubungan dengan individu yang lain, maupun karena adanya kepentingan atau tujuan yang bersamaan.

d) Berubahnya reference group adalah terbentuknya norma-norma baru yang mendesak norma lama. Dengan terbentuknya nilai norma yang baru itu akan terbentuk pula sikap-sikap yang baru sesuai dengan norma-norma yang ada.

e) Membentuk kelompok yang sama sekali baru, dimana dengan memberntuk kelompok yang sama sekali baru dapat pula akan mengubah atau memberntuk suatu sikap yang baru pula. Dengan penbentukan kelompok baru dan dengan terbentuknya norma baru akan memungkinkan terjadinya sikap yang baru sesuai dengan norma yang ada.

6) Hal-hal yang mempengaruhi sikap

Mar’at (1984 :131) berpendapat bahwa “Situasi-situasi yang

mempengaruhi sikap ada dua yaitu dinamika kelompok dan situasi khusus”.

Dalam situasi kelompok social sikap individu sebagai anggota suatu

kelompok selalu berusaha menyatakan diri atau menyatakan keberadaannya

dalam suatu pola hubungan antar individu atau kelompok. Sikap merupakan

produk kultur yang sering bersifat situasional. Situasi khusus disebutkan

mempengaruhi sikap bisa dicontohkan dalam suatu situasi perorangan,

misalnya situasi peperangan , keadaan menjadi tegang dan orang-orang panik

karena kebutuhan.

b. Demokrasi

1) Pengertian Demokrasi

Pengertian tentang demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa

(etimologis) dan istilah (terminologis). Secara etimologis “demokrasi” terdiri

dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti

rakyat atau penduduk suatu tempat dan cratein” atau “cratos” yang berarti

Page 27: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa demos-cratein atau demos

cratos (demokrasi) adalah keadaan negara dimana dalam sistem

pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi

berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat

dan dan kekuasaan oleh rakyat.

Sementara Cornelius Castoriadis (2002) dalam menyatakan bahwa,

“Democracy means the power ( kratos ) of the people ( demos) . Artinya

demokrasi berarti kekuasaan dari rakyat.

Henry B. Mayo dalam bukunya Winarno (2008 : 91) menyatakan

bahwa :

“Demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik”.

Sedangkan Sidney Hook memberikan pengertian demokrasi sebagai

berikut:“Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan

pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada

kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat

dewasa”(Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata, 2003:110).

Ada satu pengertian mengenai demokrasi yang dianggap paling

popular,yaitu pengertian demokrasi dari Abraham Lincoln dalam bukunya

Winarno (2001:92) yang menyatakan bahwa “Demokrasi adalah pemerintahan

dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (government of the people, by the

people, and for the people)”.

Dengan demikian makna demokrasi sebagai dasar hidup

bermasyarakat dan bernegara mengandung pengertian bahwa rakyatlah yang

memberikan ketentuan dalam masalah-masalam mengenai kehidupannya,

termasuk dalam menilai kebijakan Negara, karena kebijakan tersebut akan

menentukan kehidupan rakyat.

Dari beberapa pendapat diatas diperoleh kesimpulan bahwa hakikat

demokrasi sebagai suatu system bermasyarakat dan bernegara serta

Page 28: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pemerinthan memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan ditangan

rakyat baik dalam penyelenggaraan negara maupun pemerintahan. Kekuasaan

pemerinthan ditangan rakyat mengandung tiga hal : pertama, pemerintahan

dari rakyat (government of the people); kedua, pemerintahan oleh rakyat

(government by people); ketiga, pemerintahan untuk rakyat (government for

people).

2) Prinsip- prinsip demokrasi

Demokrasi dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang dikehendaki,

maka sudah barang tentu menjalankan prinsip-prinsipnya satu sama lain yang

saling berkaitan sebagai suatu sistem, sehingga apabila salah satu prinsip

kurang berjalan dengan baik akan mempengaruhi prinsip lainnya. Hal ini

dapat memberikan gambaran atau image bahwa demokrasi itu kurang berjalan

sehat, walaupun dalam demokrasi untuk memuaskan seluruh pihak akan sukar

diwujudkan.

Adapun prinsip-prinsip demokrasi menurut Sukarna (1981: 40-43)

adalah sebagai berikut :

a) Pembagian kekuasaan : legeslatif, eksekutif dan yudikatif b) Pemerintahan konstitusionil c) Pemerintahan berdasarkan hokum d) Pemerintahan mayoritas e) Pemerintahan dengan diskusi f) Pemilihan umum yang bebas g) Partai politik lebih dari satu dan menjalankan fungsinya h) Managemen terbuka i) Pers yang bebas j) Pengakuan terhadap hak-hak minoritas k) Perlindungan terhadap hak asasi manusia l) Peradilan yang bebas dan tidak memihak m) Pengawasan terhadap administrasi Negara n) Mekanisme politik ang berubah antara kehidupan politik masyarakat

dengan kehidupan politik pemerintah o) Kebijaksanaan negara dibuat oleh badan perwakilan politik p) Penempatan pejabat-pejabat dengan merit system bukan spoil sistem q) Penyelesaian perpecahan dengan cara damai atau kompromi r) Jaminan terhadap kebebasa individu dalam batas-batas tertentu s) Konstitusi/ Undang-Undang Dasar yang demokratis t) Persetujuan

Page 29: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Merkl dalam bukunya Sukarna (1981: 44) menunjukkan suatu kondisi

yang baik untuk tumbuhnya demokrasi, ialah sebagai berikut :

a) Kesadaran individu akan hak-hak dan kebebasan dirinya dan hak-hak serta kebebasan orang lain.

b) Sikap kerjasama c) Kemampuan untuk mengemukakan alasan dan kompromi d) Suatu standar hidup yang stabil e) Persamaan dalam bidang ekonomi dan social yang wajar. f) Sikap kedewasaan yang ditunjukkan karena pengalaman g) Suatu masyarakat beraneka ragam tetapi bebas

3) Nilai-Nilai yang terkandung dalam Demokrasi

Kehidupan demokrasi tidak akan datang, tumbuh dan berkembang

dengan sendirinya dalam kehidupan bermasayarakat, berbangsa dan

bernegara. Demokrasi memerlukan usaha nyata setiap warga negara dan

perangkat pendukungnya dan dijadikannya demokrasi sebagai pandangan

hidup (way of life) dalam kehidupan bernegara.

Sebuah pemerintahan yang baik dapat tumbuh dan stabil bila

masyarakat pada umumnya punya sikap positif dan proaktif terhadap norma-

norma dasar demokrasi. Oleh sebab itu, harus ada keyakinan yang luas di

masyarakat bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang terbaik

dibanding dengan sistem lainnya. Untuk menumbuhkan keyakinan akan

baiknya sistem demokrasi, maka harus ada pola perilaku yang menjadi

tuntunan atau norma/ nilai-nilai demokrasi yang diyakini masyarakat.

Menurut Zamroni dalam bukunya Winarno (2001: 98) menyebutkan

adanya kultur atau nilai demokrasi antara lain :

a) Toleransi b) Kebebasan mengemukakan pendapat c) Menghormati perbedaan pendapat d) Memahami keanekaragaman dalam masyarakat e) Terbuka dan komunikasi f) Menjunjung nilai dan martabat kemanusiaan g) Percaya diri h) Tidak menggantungkan pada orang lain i) Saling menghargai j) Mampu mengekang diri k) Kebersamaan l) Keseimbangan

Page 30: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sedangkan Rusli Karim dalam bukunya Winarno (2001: 99)

menyebutkan perlunya kepribadian yang demokrastis meliputi : inisiatif,

disposisi resiprositas, toleransi, kecintaan terhadap keterbukaan, komitmen

dan tanggung jawab dan kerjasama keterhubungan.

Dari uraian diatas maka nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi

menjadi sikap dan budaya demokrasi yang perlu dimiliki warga negara . Nilai-

nilai demikrasi merupakan nilai yang diperlukan untuk mengembangkan

pemerintahan yang demokratis, sehingga setiap keputusan dan tingkah laku

akan efesien dan efektif serta pencapaian tujuan masayarakat adil dan makmur

akan lebih mudah tercapai.

4) Manfaat Demokrasi

Kehidupan masyarakat yang demokratis, dimana kekuasaan Negara di

tangan rakyat dan dilakukan dengan system perwakilan, dan adanya peran

aktif masyarakat dapat memberikan manfaat bagi perkembangan bangsa,

Negara dan masyarakat. Manfaat demokrasi diantaranya adalah sebagai

berikut :

a) Kesetaraan sebagai warga negara Demokrasi bertujuan memperlakukan semua orang adalah sama

dan sederajat. Prinsip kesetaraan tidak hanya menuntut bahwa kepentingan setiap orang harus diperlakukan sama dan sederajat dalam kebijakan pemerintah, tetapi juga menuntut perlakuan yang sama terhadap pandangan-pandangan atau pendapat dan pilihan setiap warga negara.

b) Memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum Dibandingkan dengan pemerintahan tipe lain, pemerintahan yang

demokrastis lebih mungkin untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rakyat biasa. Semakin besar suara rakyat dalam menentukan kebijakn, senakin besar pula kemungkinan kebijakan itu mencerminkan keinginan dan aspirasi-aspirasi rakyat. Rakyat biasalah yang merasakan pengaruh kebijakan-kebijakan pemerintah dalam praktiknya, dan kebijakan pemerintah dapat mencerminkan keinginan rakyat hanya jika ada saluran-saluran pengaruh dan tekanan yang konsisten dan efektif dari bawah.

c) Pluralisme dan kompromi Demokrasi mengandalakan debat terbuka, persuasi, dan kompromi.

Penekanan demokrasi pada debat tidak hanya mengamsusikan adanya perbedaan-perbedaan pendapat dan kepentingan pada sebagian besar masalah kebijakan, tetapi juga menghendaki bahwa perbedaan-perbedaan itu harus dikemukakan dan didengarkan. Dengan demikian demokrasi

Page 31: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengisyaratkan kebhinekaan dan kemajemukan dalam masyarakat maupun kesamaan kedudukan di antara para warga negara.

d) Menjamin hak-hak dasar Demokrasi menjamin kebebasan-kebebasan dasar. Diskusi terbuka

sebagai metode mengungkapkan dan mengatasi masalah-masalah perbedaan dalam kehidupan social tidak dapat terwujud tanpa kebebasan-kebebasan yang ditetapkan dalam konvensi tentang hak-hak sipil dan politik: hak kebebasan berbicara dan berekspresi, hak berserikat dan berkumpul, hak bergerak, dan hak untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan diri. . Negara-negara demokrasi dapat diandalakan untuk melindungi hak-hak tersebut. Hak-hak itu memungkinkan pengembangan diri setiap individu dan memungkinkan terwujudnya keputusan-keputusan kolektif yang lebih baik.

e) Pembaruan kehidupan social Demokrasi memungkinkan terjadinya pembaruan kehidupan social.

Penghapusan kebijakan-kebijakan yang telah usang secara rutin dan penggantian para politisi dilakuakan dengan cara yang santun dan damai, menjadikan system demokratis mampu mampu menjamin pembaruan kehidupanm social dan memuluskan proses alih generasi tanpa pergolakan atau kekacauan pemerintahan yang biasanya mengikuti pemberhentian tokoh kunci dalam rezim nondemokratis (Sarijanti dkk, 2006 : 51-53).

5) Demokrasi sebagai sikap hidup

Perkembangan baru menunjukkan bahwa demokrasi tidak hanya

dipahami sebagai bentuk pemerintahan dan system politik, tetapi demokrasi

dipahami sebagai sikap hidup atau pandangan hidup demokratis. pemerintahan

atau system politik demokrastis tidak datang, tumbuh dan berkembang dengan

sendirinya. Demokrasi bukanlah sesuatu yang taken for granted. Demokrasi

membutuhkan usaha nyata dari setiap warga Negara maupun penyelenggara

Negara untuk berperilaku sedemikianrupa sehingga mendukung pemerintahan

atau sistem politik demokratis. Perilaku yang mendukung tersebut tentu saja

merupakan perilaku yang demokratis.

Perilaku demokrasi terkait dengan nilai-nilai demokrasi. Perilaku yang

senantiasa bersandar pada nilai-nilai demokrasi akan membentuk budaya atau

kultur demokrasi. Pemerintahan demokratis membutuhkan kultur demokrasi

untuk membuatnya performed (eksis dan tegak). Perilaku demokrasi ada

dalam manusia itu sendiri, baik selaku warga Negara maupun pejabat Negara

(Winarno, 2008 : 97)

Page 32: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hal ini sejalan dengan pendapat EPDP Departmen Informasi dan

Kebudayaan (2010) yang menyatakan bahwa,” Democracy is more than just a

set of specific government institutions; it rests upon a well-understood group

of principles, values, attitudes, and practices – all of which may take different

forms and expressions among cultures and societies around the world”.

Artinya bahwa demokrasi adalah lebih dari sekedar seperangkat institusi

pemerintah tertentu; itu terletak pada kelompok baik memahami prinsip, nilai,

sikap, dan praktek - yang semuanya dapat mengambil bentuk yang berbeda

dan ekspresi antara budaya dan masyarakat di seluruh dunia.

Berdasarkan pendapat diatas maka demokrasi tidak hanya dalam

sekedar seperangkat institusi pemerintah, tetapi juga meliputi prinsip, nilai dan

praktek yang harus diterapkan oleh seluruh masyarakat.

6) Tinjauan tentang sikap Demokrasi

Sikap adalah bagian dari kepribadian seseorang yang mendorong

untuk bertindak dengan disertai perasaan mendukung maupun perasaan tidak

mendukung di dalam menanggapi obyek tertentu. Sedangkan hakikat

demokrasi adalah sebagai suatu system bermasyarakat dan bernegara serta

pemerintahan memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan ditangan

rakyat baik dalam penyelenggaraan negara maupun pemerintahan. Perilaku

demokrasi terkait dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai demokrasi.

Berdasarkan kesimpulan dari pengertian sikap dan hakikat

demokrasi, maka sikap demokrasi dapat diartikan sebagai bagian dari

kepribadian seseorang untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip dan nilai-

nilai yang terkandung dalam demokrasi. Dengan masyarakat bersikap

demokratis maka mencerminkan bahwa pemerintahan memberikan penekanan

pada keberadan kekuasaan di tangan rakyat dengan kebebasan yang diberikan

oleh pemerintahan. Sikap demokrasi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan

Negara.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7) Definisi Konseptual

Sikap Demokrasi adalah sikap hidup atau pandangan hidup

demokratis, dimana membutuhkan usaha nyata dari setiap warga Negara

maupun penyelenggara Negara untuk berperilaku sesuai dengan prinsip-

prinsip dan nilai-nilai demokrasi sehingga mendukung pemerintahan atau

sistem politik demokratis.

8) Definisi Operasional

1. Bertoleransi dan ikut berpartisipasi dalam mengemukakan pendapat

2. Menghormati perbedaan pendapat antara warga masyarakat

3. Menghargai dan melaksanakan keputusan bersama

4. Menjalin kerjasama antar warga masyarakat dengan pikiran logis dan

itikad baik

5. Menghindari tindak kekerasan dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

2. Tinjauan tentang Sikap Integrasi

a. Integrasi

1) Pengertian Integrasi

Secara etimologi, integrasi berasal dari kata latin integrare yang

artinya memberi tempat bagi suatu unsur demi suatu keseluruhan. Kemudian

dari bentuk kata kerja itu dibentuk kata benda integritas yang artinya keutuhan

atau kebulatan. Selanjutnya dari kata-kata integritas dibentuk kata sifat

integer, artinya utuh. Oleh sebab itu, istilah integrasi berarti membuat unsur-

unsur tertentu menjadi kesatuan yang bulat dan utuh (Departemen P dan K,

1997 : 24).

Sedangkan secara konsepsional integrasi merupakan pengendalian

seseorang terhadap konflik dan penyimpangan dalam tatanan sosial, dimana

system tersebut muncul melalui tahap atau proses sosial yaitu adanya

keteraturan dan saling ketergantungan tingkah laku yang terkoordinir dalam

suatu kelompok sosial (Emiliana Sadilah dkk, 1997 :25)

Sementara Lalande dalam bukunya Maurice Duverger (2003: 310)

menyebutkan bahwa “Integrasi sebagai dibangunnya interdependensi yang

Page 34: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lebih rapat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-

anggota dalam masyarakat”.

Integrasi karena itu adalah proses mempersatukan masyarakat, yang

cenderung membuatnya menjadi suatu kota yang harmonis, yang didasarkan

pada tatanan yang oleh anggota-anggotanya dianggap sama harmonisnya.

Dari beberapa pengertian integrasi diatas, maka dapat dirumuskan

bahwa integrasi merupakan upaya politik atau kekuasaan untuk menyatukan

semua unsur masyarakat yang majemuk harus tunduk kepada aturan-aturan

kebijakan politik yang dibangun dari nilai-nilai kultur yang ada dalam

masyarakat majemuk tadi, sehingga terjadi kesepakatan bersama dalam

mencapai tujuan tujuan nasional dimasa depan untuk kepentingan bersama

2) Integrasi di Indonesia

Integrasi di Indonesia dapat dipahami dari empat dimensi pokok,

yaitu:

a) Dimensi sejarah, tampak bahwa pengalaman masa lampau sangat membantu membentuk suatu kekuatan kohesif yang tangguh. Penderitaan yang dialami oleh rakyat ketika masa penjajahan telah membentuk ikatan yang kuat di antara rakyat itu sendiri. Pengalaman sejarah dan politik seperti inintelah membuat kohesi social menjadi lebih tinggi di antara rakyatnya.

b) Dimensi social-kultural, tampak dari nilai-nilai social budaya yang dipelihara bersama oleh masyarakat Indonesia, yang membedakannya dari kalangan lainnya di Negara-negara lain dan membentuk kesatuan yang kokoh. Perasaan sebagai satu kesatuan Negara dapat dilihat dari kesamaan bahasa, cirri-ciri budaya, agama serta peluang-peluang untuk bergabung dan berpartisipasi dalam organisasi Negara.

c) Dimensi interaksi, dapat dilihat dari berbagai penduduk dalam Negara tersebut yang mempromosi integrasi, khususnya diantara semua yang merasa memiliki atribut sosial budaya yang berlainan. Hal ini terjelma dalam berbagai bentuk mobilitas penduduk dan komunikasi anatar propinsi, termasuk hubungan atau jaringan laut, darat, udara, radio, televise, telepon, migrasi dan perdagangan.

d) Dimensi ekonomi, mencakup interdependensi ekonomis dan usaha memperkecil perbedaan kesejahteraan antar daerah. Berbagai program pembangunan telah dirancang dan diterapkan di seluruh tanah air dalam rangka meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sebagai suatru negara. Emiliana Sadilah dkk (1997 :5)

Page 35: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai

integrasi nasional yang kuat, dipertlukan pendekatan, tidak saja dari aspek

social budaya tetapi juga dari berbagai aspek.

3) Faktor Pendukung dan Penghambat Integrasi

Faktor-faktor pendorong integrasi menurut Hendropuspito dalam

bukunya Emiliana Sadilah dkk (1997 :5) adalah pembinaan kesadaran

nasional, perwujudan keadilan social, dan prinsip sub-solidaritas, pengawasan

social yang intensif, tekanan dari luar, bahasa kesatuan, dan lambing kesatuan.

Sedangkan unsur-unsur yang menghambat integrasi terdiri dari perbedaan

susku dan ras, kebudayaan, agama serta kepercayaan, daerahisme, dan

masalah mayoritas dan minoritas.

Sedangkan Suseno dalam bukunya Emiliana Sadilah dkk (1997 :5-6)

mengemukakan bahwa mudah-tidaknya tercapai integrasi nasional sangat

tergantung dari apa yang disebut sebagai “rukun”, yang artinya berada dalam

keadaan selaras, tenang, dan tentram, tanpa ada perselisihan dan pertentangan,

bersatu, saling membantu satu sama lainnya, menghilangkan keteganan dalam

masyarakat atau menyingkirkan unsure-unsur yang dapat menimbulkan

perselisihan dan keresahan.

Dari uraian diatas, integrasi sebagai hasil akhir dapat diukur dari

apakah anggota dari suatu etnik bersedia menerima etnik lain, toleransi,

tenggangrasa terhadap etnik lain, dan memiliki rasa saling hormat-

menghormati terhadap budaya dari etnik lain.

4) Macam-macam Integrasi

Menurut Coleman dkk dalam bukunya Syamsuddin Haris (1999 : 8)

ada dua dimensi utama konsep integrasi, yaitu :

a) Integrasi vertikal yang sering disebut integrasi politik yang mencakup masalah yang timbul dalam hubungan Negara dengan masyarakat.

b) Integrasi horizontal yang lebih bersifat kultural dan arena itu mencakup persoalan ketegangan hubungan diantara berbagai kelompok kultural di dalam masyarakat itu sendiri.

Sedangkan Myron Weiner dalam bukunya Syamsuddin Haris (1999 :

8-9) memandang ada lima aspek integrasi yang dianggap penting, yaitu :

Page 36: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Integrasi Bangsa

Yang dimaksud dengan integrasi bangsa ialah proses penyatuan

berbagai kelompok sosial budaya kedalam satu kesatuan wilayah dengan

satu identitas nasional. Apabila masyarakat itu berupa masyarakat yang

majemuk yang terdiri dari berbagai agama, ras, suku dan sosial budaya,

maka integrasi bangsa berarti penggabungan unsur-unsur tersebut menjadi

satu kesatuan yang utuh.

2) Integrasi wilayah

Menurut Soehino (1980: 71) pengertian dari integrasi wilayah adalah ”Pembentukan kewenangan nasional pusat terhadap wilayah atau daerah politik yang lebih kecil, yang terdiri atas satu atau lebih kelompok budaya. Mengenai integrasi wilayah diperlukan sekurang-kurangnya dua hal, yaitu; pertama, konsep laut dan udara; Kedua, aparat pemerintah dan sarana kekuasaan untuk menjadikan dan mempersatukan keaulatan tersebut dari penetrasi luar”.

Hubungannya dengan negara Indonesia, integrasi wilayah disini

meliputi seluruh pulau dan seluruh propinsi yang masuk menjadi negara

Indonesia.

3) Integrasi Nilai

Adapun yang dimaksud dengan integrasi nilai adalah persetujuan

bersama tentang tujuan dan prinsip dasar politik integrasi nilai merupakan

penciptaan suatu sistem nilai yang berupa ideologi nasional yang

dipandang ideal, baik dan adil dalam menyelesaikan setiap permasalahan

dalam berbagai kelompok masyarakat. Integrasi nasional ini merupakan

prosedur yang dapat diterima oleh semua kelompok masyarakat guna

memecahkan masyarakat. Untuk negara Indonesia ideologi nasional dalam

pencerminan integrasi nilai adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 ini dapat menjadikan

wadah dari kemajemukan rakyat Indonesia.

Agar integrasi nilai dapat terpelihara diperlukan proses meyakinkan

berbagai kelompok masyarakat untuk menerima Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945 sebagai sistem nilai bersama. Dalam proses

pemasyarakatan sistem nilai tersebut pada masa orde baru dibuatkan suatu

Page 37: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pedoman yang dinamakan Pedoman Penghayatan dan Pengalaman

Pancasila (P4).

4) Integrasi Elite dengan Massa.

Integrasi elite dengan masa ini merupakan upaya untuk

menghubungkan antara golongan elite yang memerintah dengan rakyat

yang diperintah, tetapi bentuk dan cara pelaksanaan kewenangan harus

mendapat persetujuan dengan rakyat.

5) Perilaku Integrasi

Yang dimaksud dengan perilaku integrasi ialah kesediaan warga

masyarakat untuk bekerja sama dalam suatu organisasi besar dan perilaku

yang sesuai dengan cara yang dapat membantu pencapaian beberapa

tujuan organisasi.

Kesediaan warga masyarakat untuk bekerja sama dengan terorganisasi

demi mencapai tujuan bersama, merupakan pola tingkah laku yang sangat

esensial bagi masyarakat yang kompleks. Untuk itu setiap warga

masyarakat dituntut untuk bersedia menerima dan melaksanakan secara

ikhlas semua hasil kesepakatan guna mencapai tujuan organisasi yaitu

Negara.

Berdasarkan pembahasan mengenai sikap dan integrasi nasional di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kecenderungan untuk

menerima atau menolak suatu obyek. Sikap perlu dinampakkan dalam

bentuk perilaku, baik lisan maupun perbuatan. Adapun hal yang perlu

disikapi dalam penelitian ini adalah integrasi nasional.

Jadi sikap integrasi nasional adalah kecenderungan untuk bertindak

dengan lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, lebih

mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi

atau golongan, serta bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia.

Dalam konteks Indonesia, integrasi politik itu lazim disebut sebagai

integrasi nasional, yang cakupan dimensinya bukan saja integrasi bangsa

dan integrasi wilayah melainkan juga integrasi penguasa (elite) dengan

rakyat yang dikuasai (massa)

Page 38: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam hal ini Lindberg dan Scheingold (1970:99) menyatakan

bahwa,” The most important dimensions of political integration are

related tothe existence andstrength of a decision-making process..

Political integration as a process is in their terminology equal to increases

in scope and capacity of a decision-making process”, Artinya bahwa

dimensi yang paling penting dari integrasi politik berkaitan dengan

keberadaan dan kekuatan dari proses pengambilan keputusan. Politik

integrasi sebagai suatu proses di mereka terminologi sama dengan

peningkatan lingkup dan kapasitas keputusan-proses pembuatan.

5) Factor penentu tingkat integrasi

Howard Wriggins dalam bukunya Winarno (2001: 14) menyebutkan

ada lima pendekatan atau cara bagaimana para pemimpin politik

mengembangkan integrasi bangsa, yaitu :

a) adanya ancaman dari luar b) gaya politik kepemimpinan c) kekuatan lembaga-lembaga politik d) ideologi nasional e) kesempatan pembangunan ekonomi. Hampir senada dengan pendapat diatas, Sunyoto Usman dalam

bukunya Winarno (2001: 14) menyatakan bahwa suatu kelompok masyarakat

dapat terintegrasi apabila :

a) Masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nili-nilai fundamental yang dapat dijadikan rujukan bersama

b) Masyarakat terhimpun dalam unit social sekaligus, memiliki “cross cutting affiliation” sehingga menghasilkan “croos cutting loyality”

c) Masyarakat saling diatas ketergantungan diantara unit-unit social yang terhimpun didalamnya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi

Dengan demikian pembangunan integrasi bnagsa dapat dilakukan

dengan cara mengembangkan factor-faktor penentu integrasi tersebut, sampai

pada taraf pencapaian tingkat integrasi yang ideal. Semua cara ini dapat

dipakai oleh Negara dan setiap Negara tentu memiliki pilihan-pilihan

tersendiri dalam membangun integrasi bangsa. Yang penting adalah intrgrasi

Page 39: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bangsa yang berhasil merupakan kunci bagi keutuhan bangsa dan kelancaran

pembangunan nasional Negara.

6) Tinjauan tentang Sikap Integrasi

Sikap adalah bagian dari kepribadian seseorang yang mendorong

untuk bertindak dengan disertai persaan mendukung maupun persaan tidak

mendukung di dalam menanggapi obyek tertentu. Sedangkan integrasi adalah

proses mempersatukan masyarakat, yang cendrung membuat masyarakat

menjadi lebih baik atau harmonis.

Berdasarkan kesimpulan dari pengertian sikap dan integrasi, maka

sikap integrasi dapat diartikan sebagai bagian dari kepribadian seseorang yang

disertai perasaan untuk menciptakan suatu kesatuan dalam masyarakat dalam

maencapai tujuan yang lebih baik.

7) Definisi Konseptual

Sikap Integrasi merupakan bagian dari kepribadian seseorang yang

disertai perasaan untuk menciptakan suatu kesatuan dalam masyarakat dalam

maencapai tujuan yang lebih baik atau harmonis dengan menggabungkan dan

mengumpulkan seluruh potensi perbedaan suku bangsa, agama, budaya dan

adanya hubungan dialogis keagamaan.

8) Definisi Operasional

1. Mengamalkan dan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945

2. Mengutamakan kesatuan dan persatuan bangsa dan Negara

3. Mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi atau

golongan

4. Menjalin kerja sama tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama, ras dan

golongan

5. Menghormati bendera merah putih dan menggunakan bahasa Indonesia

yang baik dan benar.

3. Tinjauan tentang Hubungan antara Sikap Demokrasi dengan Sikap

Integrasi

Secara teoritis antara demokrasi dan integrasi memang menunjukkan

posisi dilematis sekaligus kontradiktif. Demokrasi yang mengandalkan perlunya

Page 40: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kebebasan, persamaan, pengakuan akan hak warga dan kelompok-kelompok

identitas harus berhadapan dengan keinginan untuk tetap berintegrasinya sebuah

kesatuan kebangsaan.

Dalam hal ini teori Clifford Geert dalam bukunya The Integrative

Revolution, Primordial Sentiments and Civil Politics in the Ne^ States

(www.demokrasidanintegrasi.com) menyatakan sebagai berikut :

Demokrasi dan integrasi adalah sesuatu yang dilematis, tetapi setiap negara dapat memenej dirinya sedemikian rupa, sehingga pemenuhan tuntutan demokrasi dan integrasi itu dapat terpenuhi secara serasi. Dengan demikian demokrasinya dapat tumbuh secara relatif bagus, sedangkan integrasinya terpelihara dengan kokoh.

Oleh karena itu demokrasi perlu mensyaratkan sikap plural, toleransi,

menghargai perbedaan dan tidak memaksakan kehendak. Inilah sikap dan budaya

demokrasi yang belum terbangun kuat dalam diri masyarakat Indonesia ditengah

keinginan kuat menciptakan Negara kebangsaan yang demokratis. Dengan

demikian sistem politik yang demokratis akan mendorong dan mempertahankan

integrasi nasional sebuah Negara atas dasar prinsip kebebasan, kesetaraan dan

toleransi.

Dalam hal ini maka masyarakat Indonesia dituntut untuk bersikap

demokratis sesuai dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai demokrasi, sehingga

nantinya dapat menimbulkan sikap integrasi yang menciptakan persatuan dan

kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk tujuan

yang lebih baik.

B. Kerangka Berfikir

Kerangka pemikiran pada dasarnya merupakan penalaran untuk dapat

sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan.

Mengacu pada permasalahan dan kajian teori di atas, maka kerangka pemikiran

dalam penelitian ini sebagai berikut :

Demokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan, dimana kekuasaan

pemerintahan Negara berada di tangan rakyat. Rakyat adalah pemegang

kekuasaan tertinggi atau kedaulatan di Negara tersebut. Demokrasi memberi

kebebasan pada tiap-tipa indivu, serta mengandalkan persamaan, pengakuan akan

Page 41: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hak warga Negara untuk tetap berintegrasiya sebuah kesatuan kebangsaan. Suatu

pemerintahan dapat dikatakan demokratis apabila masyarakatnya bersikap sesuai

dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi.

Demokrasi dan integrasi merupakan sebuah dilema bagi suatu Negara

dalam menjaga keutuhan bangsa. Integrasi merupakan upaya politik atau

kekuasaan untuk menyatukan semua unsur masyarakat yang majemuk harus

tunduk kepada aturan-aturan kebijakan politik yang dibangun dari nilai-nilai

kultur yang ada dalam masyarakat majemuk tadi, sehingga terjadi kesepakatan

bersama dalam mencapai tujuan nasional dimasa depan untuk kepentingan

bersama.

Dengan adanya masyarakat yang bersikap positif terhadap

pelaksanaan demokrasi, maka diharapkan dapat menimbulkan kesatuan dalam

masyarakat. Dengan adanya sistem politik yang demokratis akan mendorong dan

mempertahankan integrasi nasional sebuah Negara atas dasar prinsip kebebasan,

kesetaraan dan toleransi, sehingga antara sikap demokrasi dan sikap integrasi

mempunyai hubugan yang erat.

Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1. Interaksi Hubungan antara Sikap Demokrasi dengan Sikap Integrasi.

C. Hipotesis

Menurut Riduwan (2004:35) “Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah atau sub masalah yang diajukan oleh peneliti, yang

dijabarkan dari landasan teori atau kajian teori yang masih harus diuji

kebenaranya”. Dalam penelitian penulis merumuskan hipotesis yaitu hipotesis

kerja (Ha) adalah sebagai berikut :

“Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara sikap demokrasi

dengan sikap integrasi pada masyarakat desa Dayu kecamatan Gondangrejo

kabupaten Karanganyar tahun 2010/2011”

Sikap Demokrasi Sikap Integrasi

Page 42: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dayu Kecamatan Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar. Pemilihan tempat penelitian tersebut dilakukan karena di

desa tersebut terdapat permasalahan serta tujuan penelitian yang dilakukan. Selain

itu desa tersebut merupakan tempat tinggal penulis sehingga lebih mudah dalam

memperoleh data-data yang diperlukan.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2010 sampai dengan

Oktober 2010, yang selanjutnya dapat diperlihatkan pada tabel berikut :

Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Keterangan

2010

Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt

Pengajuan judul xx

Penyusunan proposal xx xx

Perijinan xx

Penyusunan instrumen xx

Pengumpulan data xx

Analisis data xx

Penyusunan laporan xx

B. Metode Penelitian

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 52) “metode penelitian

merupakan rangkuman cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari

oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”.

Menurut Abu achmadi dan Cholid Narbuko (2007: 41), “Metode adalah

cara yang tepat untuk melakukan sesuatu”. Sedangkan yang dimaksud dengan

penelitian adalah “studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-

27

Page 43: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang

tepat”. (Winarno Surakhmad, 1998: 131)

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian

merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam suatu studi melalui

penyelidikan terhadap suatu masalah sehingga mendapat pemecahan masalah

yang tepat.

Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

korelasional. Adapun alasan peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif

korelasional karena peneliti memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada

pada masa sekarang yang bersifat aktual dan data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini disusun, dijalankan, kemudian dianalisis untuk disimpulkan.

Penelitian ini bermaksud untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi

pada suatu faktor, berhubungan dengan satu variasi atau lebih faktor lain

berdasarkan koefisien korelasinya. Dengan kata lain penelitian ini bermaksud

mengungkapkan bentuk hubungan timbal balik antara variabel yang diselidiki.

Intensitas hubungan itu diukur dengan menggunakan prosedur matematis yang

menyatakan koefesien korelasi yang dapat bergerak dari -1,00 sampai dengan

+1,00.

C. Populasi dan Sampel

Pelaksanaan penelitian tidak terlepas dari populasi dan sampel karena

merupakan subjek dalam penelitian. Agar tujuan penelitian dapat tercapai dengan

baik, maka populasi dan sampel diambil secara tepat. Sampel yang diambil harus

representatif, yakni mewakili populasi.

1. Populasi Penelitian

Pengertian populasi menurut Suharsimi Arikunto (2002: 108), adalah

“keseluruhan subyek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

kepela keluarga yang ada di Desa Dayu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar yang berjumlah 1.035 kepala keluarga. Kepala keluarga dianggap

wakil dari seluruh warga masyarakat desa Dayu.

Page 44: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Sampel Penelitian

Suharsimi Arikunto (2002:117) mengemukakan bahwa, “Sampel adalah

bagian dari populasi (sebagian tau wakil dari populasi yang diteliti). Sampel

penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan

dapat mewakili seluruh populasi”. Mengingat jumlah populasi ada 1.035 kepala

keluarga, maka peneliti hanya akan mengambil sebagian dari jumlah populasi

yang menggunakan sampel.

Agar sampel yang diambil refresentatif maka berdasarkan ketentuan

Suharsimi Arikunto (2002: 112) yang menyebutkan bahwa :

“Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik

diambil semua sehingga penelitiannnya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-

25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:

1) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

2) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek.

3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.

Berdasarkan pada pendapat di atas, maka peneliti menentukan besar

sampel sebanyak 104 kepala keluarga yang diperoleh 10% dari seluruh Desa

Dayu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 1.035

kepala keluarga. Kemudian teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

teknik random sampling.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Sutrisno Hadi (2004: 83) menyatakan, ”Pada dasarnya teknik sampling

dapat dibagi menjadi dua yaitu teknik random sampling teknik non-random

sampling”

Adapun macam dari teknik sampling seperti penjelasan diatas adalah :

1) Teknik Random Sampling

Prosedur random sampling meliputi:

a) Cara Undian, yaitu pengambilan sampel secara undian.

b) Cara Ordinal, yaitu memilih nomor genap atau ganjil atau kelipatan

tertentu.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Cara Randomisasi dari tabel bilangan random.

2) Teknik Non-Random Sampling meliputi:

a) Proportional sampling yaitu cara pengambilan sampel dari tiap-

tiap sub populasi dengan memperhitungkan sub-sub populasi.

b) Teknik stratified sampling yaitu pengambilan sampel apabila

populasi terdiri dari susunan kelompok-kelompok yang bertingkat.

c) Teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan

ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam populasi yang sudah

diketahui sebelumnya.

d) Teknik quota sampling yaitu pengambilan sampel yang

berdasarkan pada quantum.

e) Teknik double sampling yaitu cara pengambilan sampel yang

mengusahakan adanya sampel kembar.

f) Teknik area probability sampling yaitu cara pengambilan sampel

dengan cara pembagian sampel berdasarkan pada pembagian area.

g) Teknik cluster sampling yaitu pembagian sampel berdasarkan atas

kelompok yang ada pada populasi.

Berdasarkan pendapat diatas, mengingat jumlah popuklasi yang diteliti

banyak, maka penulis mengambil 10 % dari populasi.

Untuk teknik pengambilan sampel penulis melakukan secara proporsional

random sampling yang artinya besar kecilnya sub populasi atau bagian individu–

individu yang diambil tiap sub populasi diambil secara proporsional dan random

atau acak. Dengan teknik pengambilan sampel secara proporsional random

sampling maka setiap anggota populasi akan mempunyai kesempatan dam

peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Alasan penulis

menggunakan teknik tersebut karena dalam teknik proporsional random sampling

bersifat secara objektif. Pelaksanaan pengambilan sampel dilakukan dengan cara

pengambilan dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan sub-sub

populasi yaitu tiap-tiap desa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Page 46: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Di dalam suatu penelitian, data merupakan faktor yang sangat penting,

pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh data atau keterangan yang

benar dan dapat dipercaya dalam penelitian. Untuk memperoleh data dan

keterangan-keterangan yang dibutuhkan dalam suatu penelitian maka kita perlu

menentukan tehnik pengumpulan data.

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

tehnik komunikasi tak langsung. Alasan peneliti menggunakan tehnik tersebut

karena peneliti mengumpulkan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan

subjek penelitian dengan perantara alat, baik alat yang tersedia maupun alat

khusus dibuat untuk keperluan itu . Pelaksanaannya dapat berlangsung didalam

situasi yang sebenarnya maupun didalam situasi buatan. Untuk memperoleh data

tentang sikap demokrasi dan sikap integrasi maka menggunakan angket.

1. Metode Angket

Menurut Riduwan (2003: 52-53) “angket (questionnaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain, bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:151) “kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Sedangkan Sonny Sumarsono (2004: 81) menyatakan “Daftar pertanyaan

atau kuesioner diartikan sebagai suatu daftar tertulis yang berisikan rangkaian

pertanyaan mengenai suatu hal tertentu untuk dijawab secara tertulis.”

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa angket/kuesioner

adalah suatu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain mengenai suatu

hal tertentu untuk dijawab. Peneliti menggunakan teknik angket untuk

mendapatkan data variabel bebas yaitu kesadaran akan hak asasi manusia.

a. Macam-macam Angket/Kuesioner

Dalam suatu kuesioner dapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis,

tergantung pada sudut pandangnya sebagai berikut:

1) Dipandang dari cara menjawab

Page 47: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 128) bahwa, Kuesioner

apabila dipandang dari cara menjawab dibedakan menjadi dua macam,

yaitu :

a) Kuesioner terbuka yaitu kuesioner yang memberi kesempatan

kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

b) Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan

jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

2) Dipandang dari jawaban yang diberikan

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 128) bahwa, kuesioner apabila

dipandang dari jawaban yang diberikan dibedakan menjadi dua macam

yaitu :

a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang

dirinya.

b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab

tentang orang lain.

3) Dipandang dari bentuknya

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 129) bahwa, kuesioner apabila

dipandang dari bentuknya dibedakan menjadi empat macam yaitu :

a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan

kuesioner tertutup.

b. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

c. Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal

membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai.

d. Rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti

oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkat-tingkatan

misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak

setuju.

Page 48: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dengan

bentuk rating scale. Masyarakat diberi pertanyaan atau pernyataan dengan

jawaban yang sudah peneliti sediakan dalam bentuk skala bertingkat yaitu mulai

dari selalu sampai tidak pernah. Mayarakat memilih jawaban yang sesuai dengan

pilihannya dengan memberikan tanda pada jawaban yang dipilih. Tanda yang

dimaksud adalah tanda silang (X). Adapun langkah-langkah penyusunan angket

adalah sebagai berikut:

1) Melakukan spesifikasi data-data sumber

Spesifikasi data dan sumbernya merupakan langkah awal dan

utama sebelum penyusunan angket. Hal ini dilakukan agar dapat

mengetahui aspek-aspek yang akan diukur dan siapa-siapa yang akan

dijadikan responden. Adapun yang akan diukur adalah :

a) Sikap demokrasi sebagai variabel X

b) Sikap integrasi sebagai variabel Y

2) Menyusun angket

Cara-cara yang ditempuh dalam penyusunan angket adalah sebagai

berikut :

a) Membuat item-item pertanyaan berdasarkan pada aspek yang

akan diukur

b) Penentuan bobot nilai

Penilaian alternatif jawaban menggunakan angka 1 – 5,

dilanjutkan dengan pemberian skor positif dan negatif.

Adapun kategori alternatif jawaban, sesuai dengan pendapat Nana

Syaodih (2006 : 226) adalah “ Sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak

setuju dan sangat tidak setuju”.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4 Pemberian bobot pernyataan positif adalah :

Alternatif jawaban SS S R TS STS

Bobot nilai 5 4 3 2 1

Tabel 5 Sedangkan bobot pernyataan negatif adalah :

Alternatif jawaban SS S R TS STS

Bobot nilai 1 2 3 4 5

2. Instrumen Penelitian

a. Variabel Penelitian

1) Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau disebut

variabel penyebab. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu sikap

demokrasi (X).

2) Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebut

variabel tergantung. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap

integrasi (Y).

b. Penyusunan Instrumen

Instrumen penelitian berupa angket yang digunakan untuk mendapatkan data.

Data merupakan hal yang sangat penting guna membuktikan kebenaran

hipotesis yang dirumuskan. Maka data yang dikehendaki dalam setiap

penelitian adalah data yang benar-benar dapat dipercaya dan objektif. Untuk

itu instrumen yang digunakan haruslah merupakan instrumen yang baik.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persayaratan yaitu valid dan

reliabel. (Suharsimi Arikunto, 2002: 144).

Page 50: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Uji coba angket ini meliputi analisis validitas dan realibilitas.

a) Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:168) “validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen”.Setelah instrumen diuji cobakan

kemudian dihitung tingkat validitasnya, dengan tujuan untuk

mengetahui apakah butir-butir yang diuji cobakan dapat

mengukur keadaan responden yang sebenarnya atau tidak.

Jadi suatu instrumen yang valid atau sahih adalah instrumen

yang mempunyai nilai hitung yang lebih tinggi jika

dibandingkan dengan nilai tabel yang telah ditentukan,

sedangkan instrumen yang tidak valid adalah instrumen yang

nilai hitungnya lebih rendah daripada nilai pada tabel yang

telah ditentukan.

Untuk mengetahui valid tidaknya butir angket maka diuji

dengan rumus product moment yang dikemukakan oleh

Pearson dalam Suharsimi Arikunto (2006: 170):

})(.}{)(.{

))((.2222 YYNXXN

YXYXNrxy

∑−∑∑−∑

∑∑−∑=

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

∑X : Skor masing-masing item

∑Y : Skor total

∑XY : Jumlah penelitian X dan Y

∑X2 : Jumlah kuadrat dari X

∑Y2 : Jumlah kuadrat dari Y

N : Jumlah subjek

Page 51: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 154) Reliabilitas

adalah ”ketepatan suatu tes apabila diteskan subyek yang

sama”. Dengan kata lain reliabilitas adalah istilah yang dipakai

untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif

konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih.

Adapun mencari reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto

(2002: 156) adalah (1) rumus Spearman Brown, (2) rumus

Flanagan, (3) rumus Rulon, (4) rumus K-R.20, (5) rumus K-

R21, (6) rumus Hoyt, (7) dan rumus Alpha.

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur reliabilitas angket.

Teknik korelasi yang digunakan adalah Korelasi Product

Moment, dilanjutkan dengan menggunakan rumus Alpha

Cronbach yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006:

196) dengan rumus :

r11 =

−−

−∑δδ

2

2

11

t

b

k

k

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal

= jumlah varians butir

δ 2

t = varians total

Hasil analisis reliabilitas kemudian dikonsultasikan dengan

koefisien reliabilitas. Adapun mengenai besarnya koefisien

korelasi dapat digunakan ketentuan sebagai berikut:

(1) Antara 0,8 sampai 1 dikategorikan sangat tinggi

(2) Antara 0,6 sampai 0,8 dikategorikan tinggi

(3) Antara 0,4 sampai 0,6 dikategorikan cukup

(4) Antara 0,2 sampai 0,4 dikategorikan rendah

Page 52: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(5) Antara 0,0 sampai 0,2 dikategorikan sangat rendah/

tidak berkorelasi

(Suharsimi Arikunto, 2006: 196)

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

mengolah data hasil penelitian. Ada dua teknik analisis data dalam suatu

penelitian, yaitu teknik statistik dan non statistik. Dalam penelitian ini

menggunakan teknik statistik karena data diambil merupakan data kuantitatif.

Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi

sederhana. Analisis korelasi sederhana bertugas menentukan model hubungan

antara satu variabel terikat dengan satu variabel bebas.

Adapun prosedur analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel diambil dari

distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan uji Lilliefors

dengan cara menggunakan penafsir rata-rata (X) dan simpangan baku. Adapun

langkah-langkah dalam uji Lilliefors adalah sebagai berikut:

1) ( )

S

XXizi

−=

zi = Angka baku

X = Rata-rata

N

X i∑

S = Simpangan baku

( )( )( )1

22

−−

= ∑ ∑NN

XiXN i

2) Tiap angka baku dan menggunakan daftar distribusi normal baku,

hitung peluang: )()( zizPziF ≤=

Page 53: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) N

ziyangzzBanyaknyazziS ni ≤= ,....,

)( 2

4) Hitung selisih ( ) ( )ziSziF − tentukan harga mutlaknya

5) Cari nilai yang terbesar dari selisih ( ) ( )ziSziF − jadikan Lhitung atau

Lhit

6) Kesimpulannya:

a) Jika Lhit ≥ Ltabel atau Lkritis tolak hipotesis statistik, jadi tidak normal

b) Jika Lhit < Ltabel, terima hipotesis statistik, jadi normal.

(Hassan Suryono, 2005:79)

b. Uji Linieritas

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dengan

varibel terikat terdapat hubungan yang linier atau tidak. Jika Fhitung<Ftabel maka

terima Ho berarti korelasinya linier, tetapi apabila Fhitung>Ftabel maka tolak Ho

berarti korelasinya tidak linier. Pengujian linieritas menggunakan rumus

menurut Sudjana (2001:15) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

∑= 2)( YTJK

( )n

YaJK

2

)( ∑=

( )( )

−= ∑ ∑∑n

YXXYbabJK )/(

( )( )

( )∑ ∑∑ ∑∑

−= 22 XXn

YXXYn

)/()()()( abJKaJKTJKSJK −−=

( )∑ ∑ ∑

−=iX in

YYGJK

2

2)(

)()()( GJKSJKTCJK −=

Keterangan:

JK : Jumlah kuadrat-kuadrat

Page 54: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

JK(T) : Jumlah kuadrat total

JK(a) : Jumlah kuadrat koefisien

JK(b/a) : Jumlah kuadrat regresi

JK(S) : Jumlah kuadrat penduduk

JK(TC) : Jumlah kuadrat tuna cocok

JK(G) : Jumlah kuadrat galat

2. Uji Hipotesis

Setelah uji prasyarat telah dipenuhi maka dapat dilakukan pengujian

hipotesis yang telah diajukan. Untuk membuktikan hipotesis yang telah

dikemukakan maka diperlukan adanya pengolahan data selama penelitian, dalam

penelitian ini digunakan teknik analisis korelasi sederhana, dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Mencari koefisien korelasi sederhana antara X dan Y, menggunakan

rumus Product Moment dari Pearson sebagai berikut :

r xy = ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

−2222 )(}{)({

))((

YYNXXN

YXXYN

( Suharsimi Arikunto, 2006: 274)

Keterangan:

r xy : Koefisien korelasi antara X dan Y

∑XY : Jumlah perkalian X dan Y

∑XY : Jumlah perkalian X dan Y

X : Skor masing-masing item

Y : Skor total

2X : Jumlah kuadrat dari X

2Y : Jumlah kuadrat dari Y

N : Jumlah responden

Page 55: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hipotesis yang diajukan :

Apabila rhitung > rtabel maka terdapat hubugan antara X1 dan Y (H0 ditolak dan

Ha diterima), sebaliknya jika rhitung ≤ rtabel maka tidak terdapat hubungan antara

X1 dan Y (Ho diterima dan Ha ditolak).

b. Uji Keberartian Koefisiensi Korelasi

( )2

2

1

1

r

rt

−−Ν=

(Suharsimi Arikunto, 2006: 294)

Keterangan:

t : uji keberartian

r : koefisien korelasi

N : jumlah sampel

Jika tabelhitung tt > maka koefisien korelasinya berarti, sebaliknya jika

tabelhitung tt ≤ maka koefisien korelasinya tidak berarti.

SE= 2r x 100%

Page 56: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Umum Lokasi Penelitian

1.1. Keadaan Umum Desa Dayu

Desa Dayu terletak di Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar

Propinsi Jawa Tengah dimana berada di Jalan Solo-Purwodadi Km 12. Desa Dayu

memiliki luas tanah seluas 569.2029 Ha dengan batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah utara : Desa Krendowahono

2. Sebelah selatan : Desa Rejosari

3. Sebelah barat : Desa Bulurejo

4. Sebelah timur : Desa Wonosari

Dari kondisi geografis, desa Dayu terletak pada ketinggian tanah dan

permukaan laut 117 M dengan curah hujan 25 mm per tahun dan termasuk dataran

tinggi dengan suhu udara rata-rata 32 C.

1.2. Tinjauan Demografis

a. Komposisi penduduk

Penduduk desa Dayu terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Jumlah laki-laki sebanyak 1693 orang, sedangkan yang perempuan berjumlah

1728 orang sehingga jumlah semua penduduk desa Dayu sebanyak 3421 orang

yang terbagi dalam 903 kepala keluarga.

b. Mata Pencaharian

Mayoritas penduduk desa Dayu bermata pencaharian sebagai petani

dengan tanaman padi seluas 27 Ha dan kacang tanah seluas 11 Ha. Selain bertani

penduduk desa Dayu juga ada yang berkebun dan beternak.

c. Tingkat Pendidikan

1) SD / MI Sederajat : 89 Orang

2) SMP / MTs / Sederajat : 71 Orang

3) SMA / SMK / MA / Sederajat : 53 Orang

4) Akademi / D1 – D3 : 11 Orang

Page 57: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5) Sarjana / S1 / D4 : 9 Orang

6) Pasca Sarjana / S2 – S3 : - Orang

d. Agama

Ada 2 agama yang dianut oleh penduduk Desa Dayu yaitu Islam dan

Kristen. Tetapi mayoritas penduduk Desa Dayu menganut agama Islam yaitu

sebanyak 3386 orang. Sedangkan yang menganut agama Kristen sebanyak 35

orang. Di Desa Dayu terdapat 11 buah masjid dan 1 gereja.

1.3. Bentuk-Bentuk Kelembagaan

Tabel 3. Bentuk-Bentuk Kelembagaan

Sumber: Data Monografi Desa Dayu

2. Deskripsi Data Khusus

Berdasarkan masalah penelitian yang berjudul “Hubungan antara Sikap

Demokrasi dengan Sikap Integrasi pada Masyarakat Desa Dayu Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten Karanganyar”, yang beralamat di Jalan Solo-Purwodadi

Km 12 maka dibutuhkan data-data sebagai berikut :

1. Data tentang sikap demokrasi sebagai variable bebas (X)

2. Data tentang sikap integrasi sebagai variable terikat (Y)

Data-data tersebut diatas dikumpulkan dengan menggunakan teknik

penyebaran angket, karena kedua data tersebut merupakan data interval yang perlu

pengukuran sehingga dapat dikorelasikan.

1. Deskripsi tentang sikap Demokrasi

Data sikap demokrasi dikumpulkan dengan teknik penyebaran angket yang

disebarkan kepada 91 responden yaitu kepala keluarga di Desa Dayu Kecamatan

Bentuk Lembaga Jumlah Pengurus

1. LPMD

2. Kader Pembangunan

3. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

4. PKK

5. RT/RW

6. Karang Taruna Desa

4 orang

15 orang

9 orang

27 orang

27 orang / 6 orang

4 orang

Page 58: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Dari data yang telah dikumpulkan

diperoleh data-data sebagai berikut :

a. Nilai tertinggi = 177

b. Nilai terendah = 147

c. Nilai rentang = 30 ~ Nmak – Nmin = 177 – 147 = 30

d. Banyaknya kelas = 8 ~ k = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 91 = 8

e. Panjang kelas interval = 4 ~ I = (Nmak – Nmin)/k = (177 – 147)/8 = 4

f. Median = 164,5

g. Mean = 163,94

h. Modus = 165,5

i. Standar Deviasi (SD) = 6,295

j. Variansi (S2) = 39,63

Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 20

Dari hasil nilai data diatas dapat dibuat tabel frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Sikap Demokrasi Masyarakat Desa Dayu

Interval Frekuensi

(F)

Prosentase

(%)

Frekuensi

Komulatif (Fk)

Median

(x)

146 - 149 2 2.20% 2 147.5

150 - 153 2 2.20% 4 151.5

154 - 157 12 13.19% 16 155.5

158 - 161 12 13.19% 28 159.5

162 - 165 24 26.37% 52 163.5

166 - 169 24 26.37% 76 167.5

170 - 173 9 9.89% 85 171.5

174 177 6 6.59% 91 175.5

Jumlah 91 100.00%

Page 59: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel diatas maka dapat dibuat grafik histogram sebagai berikut :

Gambar 2. Grafik Histogram Sikap Demokrasi Masyarakat Desa Dayu

2. Deskripsi tentang sikap integrasi

Data sikap integrasi dikumpulkan dengan teknik penyebaran angket yang

disebarkan kepada 91 responden yaitu kepala keluarga di Desa Dayu Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Dari data yang telah dikumpulkan

diperoleh data-data sebagai berikut :

a. Nilai tertinggi = 180

b. Nilai terendah = 147

c. Nilai rentang = 33 ~ Nmak – Nmin = 180 – 147 = 33

d. Banyaknya kelas = 8 ~ k = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 91 = 8

e. Panjang kelas interval = 5 ~ I = (Nmak – Nmin)/k = (180 – 147)/8 = 5

f. Median = 162,6

g. Mean = 163,54

h. Modus = 165,68

i. Standar Deviasi (SD) = 7,405

j. Variansi (S2) = 54,84

Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 21

Dari hasil nilai data diatas dapat dibuat table frekuensi sebagai berikut :

0

5

10

15

20

25

146-149 150-153 154-157 158-161 162-165 166-169 170-173 174-177

146

Page 60: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Sikap integrasi Masyarakat Desa Dayu

Interval Frekuensi

(F)

Prosentase

(%)

Frekuensi

Komulatif (Fk)

Median

(x)

145 - 149 3 3.30% 3 147

150 - 154 7 7.69% 10 152

155 - 159 17 18.68% 27 157

160 - 164 21 23.08% 48 162

165 - 169 25 27.47% 73 167

170 - 174 12 13.19% 85 172

175 - 179 5 5.49% 90 177

180 - 184 1 1.10% 91 182

91 100.00%

Dari table diatas maka dapat dibuat grafik histogram sebagai berikut :

Gambar 3. Grafik Histogram Sikap Integrasi Masyarakat Desa Dayu

B. Uji Prasyaratan Analisis

Berdasarkan data yang terkumpul , selanjutnya disusun secara sistematis

dan dibuat tabulasi data yaitu dengan membuat daftar nilai sikap demokrasi

dengan sikap integrasi. Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh nilai sebagai

berikut :

N = 91

ΣX = 14921

ΣY = 14875

0

5

10

15

20

25

145-149 150-154 155-159 160-164 165-169 170-174 175-179 180-184

Page 61: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ΣXY = 2440825

ΣX2 = 2450099

ΣY2 = 2435907

a. Uji Normalitas

1) Uji Normalitas Sikap Demokrasi

Uji normalitas sikap demokrasi dengan menggunakan uji liliefors

diperoleh hasil, dengan N = 91 diperoleh Lo = 0,005 dan pada taraf signifikasi

5%, Ltabel = 0,093. Karena harga Lo < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa

sikap demokrasi adalah berdistribusi normal. Perhitungannya secara rinci

dapat dilihat pada lampiran 22

2) Uji Normalitas Sikap Integrasi

Uji normalitas sikap integrasi dengan menggunakan uji liliefors

diperoleh hasil, dengan N = 91 diperoleh Lo = 0,063 dan pada taraf signifikasi

5%, Ltabel = 0,093. Karena harga Lo < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa

sikap integrasi adalah berdistribusi normal. Perhitungannya secara rinci dapat

dilihat pada lampiran 23

b. Uji Linieritas

Hasil uji linieritas variable sikap demokrasi (X) terhadap variable sikap

integrasi (Y), dari perhitungan diperoleh harga-harga sebagai berikut :

JK(G) = 2114,164

JK(TC) = 137,296

dK(TC) = 25

dK(G) = 64

Berdasarkan hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa pada taraf

signifikasi 5% dengan db pembilang 25 dan db penyebut 64 diperoleh Ftabel

sebesar 1,678, karena Fhitung < Ftabel (1,663 < 1,678 ) maka tidak menyimpang dari

garis linier, sehingga variable sikap demokrasi (X) linier terhadap variable sikap

integrasi (Y). Perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 24

Page 62: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada dasarnya merupakan langkah untuk mengkaji

apakah persyaratan yang akan dikemukakan dalam perumusan hipotesis bisa

diterima kebenarannya atau ditolak kebenarannya. Hipotesis diterima apabila data

yang didapat mendukung persyaratan dalam hipotesis yang diajukan. Dan

sebaliknya ditolak apabila fakta-fakta empiris yang ada tidak dapat mendukung

persyaratan dalam hipotesis yang diajukan.

1. Pengujian Hasil Analis Data

Setelah dilakukan uji nomalitas dan linieritas hasilnya menunjukkan

normal dan linier, kemudian langkah selanjutnya mengadakan uji hipotesis yaitu

dengan analisis regresi melalui korelasi dari pearson. Perhitungannya secara rinci

dapat dilihat pada lampiran 25

a. Menghitung Koefisien Korelasi Sederhana antara Variabel Sikap Demokrasi

(X) dengan Sikap Integrasi (Y)

Dari perhitungan tersebut diperoleh rxy = 0,459 . Hasil tersebut

dikonsultasikan dengan nilai rtabel dengan N=91 dengan taraf signifikasi 5%

diperoleh rtabel = 0.207. Karena rxy>rtabel atau 0.459 > 0.207 maka Ho ditolak

dengan kata lain Ha diterima, berarti antara sikap demokrasi (X) dengan sikap

integrasi (Y) ada hubungan yang positif.

b. Pengujian Keberartian Koefisien Korelasi

Setelah diuji keberartian atau signifikansi terhadap koefisiensi korelasi

yang telah diperoleh dengan menggunakan rumus t, maka diperoleh thitung = 4,440.

Dari hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai ttabel pada taraf

signifikasi 5% dengan N=64 maka diperoleh ttabel = 1,987. Jadi, dari perhitungan

yang dilakukan maka thitung > ttabel atau 4,440 > 1,987, maka koefisien korelasinya

antara X dan Y berarti atau signifikan (Penghitungan secara rinci dapat dilihat

pada lampiran 26)

c. Menghitung Persamaan Garis Regresi Linier

Persamaan garis regresi linier sederhana ialah Y = a+bx dan dari hasil

perhitungan diperoleh Y = 79,539 + 0,512 X. Karena harga b positif, maka

hubungan antara sikap demokrasi (X) dengan sikap ointegrasi (Y) adalah positif.

Page 63: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ini berarti hipotesis ini menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan

antara X dan Y.(Penghitungan dapat dilihat pada lampiran 26).

2.Penafsiran Pengujian Hipotesis

Langkah selanjutnya setelah melakukan analisis data adalah melakukan

penafsiran pengujian hipotesis untuk semua variabel yang telah dianalisis yaitu

sebagai berikut :

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rxy = 0,459 dengan sampel 91

kepala keluarga pada taraf signifikasi 5 % diperoleh r tabel = 0,207. Selanjutnya

dengan demikian rhitung > r tabel atau 0,459 > 0,207, sehingga dapat ditafsirkan

ada hubungan antara sikap demokrasi (X) dengan sikap integrasi (Y) desa Dayu

Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Untuk uji keberartian

koefisiensi korelasi sederhana dengan uji t diperoleh thitung > ttabel atau 4,440 >

1,987 sehingga hubungan antara sikap demokrasi (X) dengan sikap iontegrasi (Y)

adalah berarti atau signifikan.

Persamaan garis regresi linier sederhana diperoleh persamaan Y=a+bx

atau Y = 79,539 + 0,512X. Jadi dari persamaan regresi yang didapat

menggambarkan bahwa setiap kenaikan satu unit atau adanya kenaikan satu angka

pada variabel sikap demokrasi (X) maka diikuti kenaikan sikap integrasi (Y)

sebesar kemiringan gradien garis regresi yaitu 0,512 .

Besar koefisien determinasi (r2) = (0,459)2 = 0,21x100%=21%, artinya

bahwa sikap demokrasi memberikan konstribusi pada sikap integrasi sebesar 21%

3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan analisis data dan penafsiran terhadap pengujian

hipotesis selanjutnya dapat ditarik kesimpulan dari pengujian hipotesis tersebut,

yaitu adanya hubungan yang positif dan signifikan antara sikap demokrasi (X)

dengan sikap integrasi (Y).

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan analisa dan interprestasi hasil analisa data antara variabel

sikap demokrasi (X) dengan sikap integrasi (Y), maka dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Page 64: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hipotesis yang menyatakan “Terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara sikap demokrasi dengan sikap integrasi pada masyarakat Desa

Dayu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar Tahun 2010/ 2011 ”,

dinyatakan diterima. Hal ini disebabkan karena tabelyx rr >1

, yaitu 0,459 > 0,207,

selanjutnya dengan uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,440 > 1,987. Hal tersebut

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel

sikap demokrasi dengan variabel sikap integrasi pada masyarakat Desa Dayu

Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 / 2011. Jadi

semakin tinggi pengaruh sikap demokrasi maka semakin tinggi pula sikap

integrasi masyarakat, demikian pula sebaliknya jika semakin rendah pengaruh

siakap demokrasi maka semakin rendah pula sikap integrasi masyarakat.

Hal ini dikarenakan demokrasi yang dilakukan secara baik, positif sesuai

dengan aturan maka akan membawa dampak positif pula pada masyarakat.

Dengan adanya sikap positif masyarakat terhadap demokrasi maka keutuhan

dalam massyarakat akan tetap terjaga. Sikap demokrasi yang berlandaskan pada

nilai-nilai demokrasi yang meliputi : 1) Bertoleransi dan ikut berpartisipasi dalam

mengemukakan pendapat, 2) Menghormati perbedaan pendapat antara warga

masyarakat, 3) Menghargai dan melaksanakan keputusan bersama, 4) Menjalin

kerjasama antar warga masyarakat dengan pikiran logis dan itikad baik, 5)

Menghindari tindak kekerasan dalam menyelesaikan suatu permasalahan pada

masyarakat akan mencegah terjadinya tindakan sewenang-wenang atau tindakan

anarki yang mengarah pada pelanggaran hak-hak manusia terutama dalam

kehidupan demokrasi yang identik dengan kebebasan yang sekarang ini rentan

dengan perbedaan pola pikir seseorang terhadap suatu hal yang dapat

menyebabkan terjadinya disintegrasi.

Begitu pula sebaliknya, dengan adanya masyarakat yang bersikap negatif

dan menyalah artikan kebebasan demokrasi yang memberi kebebasan pada tiap-

tiap individu, serta mengandalkan persamaan, pengakuan akan hak warga negara,

maka akan terjadi perpecahan dalam masyarakat yang dapat melunturkan

persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.

Page 65: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Masyarakat Indonesia dituntut untuk bersikap demokratis sesuai

dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai demokrasi, sehingga nantinya dapat

menimbulkan sikap integrasi yang menciptakan persatuan dan kesatuan dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk tujuan yang lebih baik.

Salah satu bentuk upaya yang dilakukan untuk meningkatkan siakp

integrasi adalah dengan memaksimalkan berbagai upaya dalam menerapkan sikap

integrasi. Bentuk konkritnya adalah lebih mengutamakan siakap integrasi atau

rasa persatuan dan kesatuan daripada demokrasi.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan

hasil pengujian hipotesis penelitian diperoleh persamaan regresi linier sederhana

yaitu Y = 79,539 + 0,512X. Jadi dari persamaan regresi yang didapat

menggambarkan bahwa setiap kenaikan satu unit atau adanya kenaikan satu angka

pada variabel sikap demokrasi (X) maka diikuti kenaikan sikap integrasi (Y)

sebesar kemiringan gradien garis regresi yaitu 0,512

Page 66: HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAPeprints.uns.ac.id/8500/1/216661511201102351.pdfyang positif dan signifikan antara Sikap Demokrasi Dengan Sikap Integrasi Pada Masyarakat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai hubungan antara

sikap demokrasi dengan sikap integrasi pada masyarakat desa Dayu Kecamatan

Gondangrejo Kabupaten Karanganyar Tahun 2009 / 2010 diperoleh kesimpulan

bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap demokrasi

dengan sikap iontegrasi pada desa Dayu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar Tahun 2009 / 2010.

Adanya kesimpulan tersebut dibuktikan dengan hasil penelitian yang

selanjutnya diperoleh rxy sebesar 0,459, dimana hasil ini menunjukkan rxy > r tabel

atau 0,459 > 0,207 pada taraf signifikasi sebesar 5%. Besarnya hubungan

menunjukkan keterangan bahwa variabel sikap demokrasi mempunyai hubungan

yang positif atau kuat terhadap variabel sikap integrasi. Sedangkan signifikansi

atau keberartian hubungan kedua variabel dibuktikan dengan harga thitung lebih

besar dari ttabel atau thitung > ttabel yaitu 4,440 > 1,987. Selanjutnya naik turunnya

atau besar kecilnya sikap integrasi masyarakat dapat diprediksi melalui persamaan

regresi Y=79,539 + 0,512 X.

B. Implikasi

Berdasarkan landasan teori serta kesimpulan penelitian dapat disampaikan

implikasi sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Dengan adanya hubungan tersebut, maka implikasi teoritisnya adalah

semakin tinggi sikap demokrasi yang dimiliki oleh masyarakat berarti semakin

tinggi pula sikap integrasi pada masyarakat itu.

2.Implikasi Praktis

Melihat dari penelitian yang telah dilakukan, ternyata sikap demokrasi

masyarakat mempunyai peranan dalam menumbuhkan sikap integrasi pada

masyarakat desa Dayu. Maka diharapkan setiap warga masyarakat sebagai unsur

terkait dapat berperan aktif dalam menumbuhkan sikap integrasi.