HUBUNGAN ANTARA PERAN PERAWAT SEBAGAI PEMBERI ASUHAN DENGAN ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU POST PARTUM...
-
Upload
stikesblcimahi -
Category
Documents
-
view
88 -
download
4
description
Transcript of HUBUNGAN ANTARA PERAN PERAWAT SEBAGAI PEMBERI ASUHAN DENGAN ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU POST PARTUM...
HUBUNGAN ANTARA PERAN PERAWAT SEBAGAI PEMBERI ASUHAN
DENGAN ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU POST PARTUM PRIMI DI RUMAH
SAKIT UMUM CIBABAT KOTA CIMAHI
Rudi Karmi
ABSTRAK
Ibu post partum primi pada umumnya mengalami perubahan besar baik
secara fisik maupun psikologis. Dengan kelahiran bayinya seorang ibu
mengalami kegembiraan dan kegembiraan ini mencapai klimaksnya pada saat
ibu melihat bayinya dan ibu merasakan menjadi wanita yang dapat memberikan
keturunan. Sering kali emosi yang tinggi menurun dengan cepat pada masa
setelah kelahiran, Hal ini disebabkan karena tingkat estrogen dan progesterone
dalam tubuh ibu mengalami penurunan. Peran perawat adalah tindakan
keperawatan yang diberikan oleh perawat terhadap klien. Peran perawat yang
baik akan mendukung klien untuk mampu melakukan adaptasi terhadap masalah
dan perubahan-perubahan yang dialami oleh ibu post partum primi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara peran perawat
sebagai pemberi asuhan dengan adaptasi psikologis ibu post partum primi.
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif korelasi dan
menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian menggunakan 30
orang responden post partum primi. Kedua variable diuji menggunakan rank
spearman dan ditampilkan dalam diagram dan table. Sebagian besar responden
memiliki koping adaptif 56,7 % (17 orang) dan maladaptive 43,3 % (13 0rang).
Pada peran perawat diperoleh responden yang baik 76,7 % (23 orang) dan
kurang baik 23,3 % (7 orang). Berdasarkan hasil uji statistik menunjukan bahwa
p-value (0,001) <> α (0,05), artinya terdapat hubungan peran perawat sebagai
pemberi asuhan dengan adaptasi psikologis ibu post partum primi.
Saran bagi perawat ruang nifas, hendaknya lebih memperhatikan
kebutuhan psikologis ibu post partum primi, saran bagi pengelola Rumah Sakit
Umum Daerah Cibabat, hendaknya dapat menyediakan poster atau tulisan guna
menambah pengetahuan klien, saran bagi Institusi Pendidikan, hendaknya
memberikan bekal pengetahuan yang memadai guna menyiapkan
mahasiswanya memasuki dunia kerja.
Kata Kunci = Adaptasi Psikologis, Peran Perawat, Ibu Post Partum Primi
PENDAHULUAN
Indonesia tergolong negara dengan jumlah penduduk usia produktif yaitu
usia 15 – 55 th menduduki peringkat pertama dari jumlah seluruh penduduk di
Indonesia (BPS, 2009) Begitu besar peran dan fungsi seseorang pada usia
produktif sehingga apabila terjadi perubahan dalam hidupnya yang berhubungan
dengan masalah kesehatan maka diperlukan perhatian dan pemantauan dari
tenaga kesehatan khususnya tenaga keperawatan. Adanya perhatian dan
pengawasan dari tenaga keperawatan diharapkan dapat mengurangi resiko yang
akan terjadi. Sesuai dengan era baru atau perubahan jaman seorang wanita
tidak hanya berperan sebagai pendamping suami dan ibu dari anak-anaknya
tetapi wanita jaman sekarang juga bekerja di luar rumah untuk mencari nafkah
guna memenuhi kebutuhan keluarganya.
Melihat begitu besar peran seorang wanita usia produktif dalam keluarga
maka apabila mengalami perubahan, perubahan tersebut dapat mengganggu
perannya sebagai wanita. Salah satu perubahan pada wanita usia produktif
tersebut adalah seorang wanita pada periode post partum. Hal ini disebabkan
karena pada saat persalinan yang dialami ibu adalah merupakan masa krisis
yang membutuhkan penyesuaian sehingga perubahan dan permasalahan yang
terjadi setelah persalinan memerlukan kemampuan seorang ibu untuk adaptasi.
Ketidakberdayaan, kelelahan fisik, peningkatan emosi dan krisis menuntun
manusia harus belajar menghadapi masalah dengan efektif sebagai mekanisme
adaptasi dan kesempatan seperti ini seorang ibu mengharapkan pemberi
pelayanan khususnya perawat dapat memberikan pelayanan dengan
memperhatikan aspek psikologis pada ibu primi post partum. Peran perawat
sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat dilakukan oleh perawat dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan pasien khususnya kebutuhan secara
psikologis melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan
proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar
dapat direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat
kebutuhan klien, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Dengan
demikian peran perawat sebagai pemberi asuhan diharapkan memberikan
pengaruh yang positif terhadap adaptasi psikologis ibu post partum primi (Irene
Bobok,2005). Ada tiga tahap adaptasi psikologis yang terjadi pada ibu post
partum yaitu pada tahap satu yang pada umumnya disebut tahap
ketergantungan terjadi pada hari kesatu, kedua dan ketiga merupakan fase
taking in yaitu masa di mana ibu mengalami kegembiraan dan kegembiraan
tersebut mencapai klimaksnya pada saat ibu melihat bayi nya dan ibu merasakan
menjadi wanita yang dapat memberikan keturunan. Sering kali emosi yang tinggi
menurun dengan cepat setelah kelahiran, hal ini disebabkan karena tingkat
estrogen dan progesterone dalam tubuh ibu mengalami penurunan,ibu kelelahan
karena persalinan ibu merasakan nyeri pada daerah jalan lahir dan
pembengkakan pada payudara. Pada masa ini ibu merasa sangat tertekan dan
mungkin menangis karena beberapa hal yang tidak dipahami.sehingga pada fase
ini ibu membutuhkan bantuan dan pelayanan dari tenaga keperawatan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada tahap ini perawat harus memperhatikan
dan memenuhi kebutuhan ibu, mengulang-ulang anjuran atau intruksi yang
diberikan karena pada tahap ini bagi ibu dapat mengurangi kemampuannya
untuk berkonsentrasi pada informasi baru. Adapun pada tahap kedua yang
dimulai hari ketiga atau ke empat setelah melahirkan dan berakhir pada minggu
keempat yang disebut fase taking on di mana berada pada tahap ketergantungan
dan tidak ketergantungan dan ibu siap menerima peran barunya dan belajar
tentang semua hal-hal yang baru sehingga perawat dapat mengajarkan hal-hal
yang berhubungan dengan adaptasi psikologis ibu primi post partum, pada tahap
yang ketiga atau pada fase letting go yang terjadi pada minggu kelima dan
keenam dan ibu sudah berada di rumah dan ibu secara penuh mulai menerima
tanggung jawabnya sebagai seorang ibu dan mulai menyadari bahwa kebutuhan
bayinya sangat bergantung padanya. Pada saat seperti inilah peran perawat
sebagai pemberi asuhan keperawatan diharapkan kehadirannya oleh klien untuk
mengurangi kekhawatiran dan kecemasan yang dirasakan. Hal-hal yang
diperlukan oleh ibu post partum adalah dukungan dari tenaga keperawatan
sebagai pemberi asuhan yang mempengaruhi untuk sukses dan lancarnya masa
transisi untuk menjadi orang tua, selain dari dukungan perawat respon yang baik
dari keluarga dan teman dekat juga sangat diperlukan oleh ibu. Kebahagiaan ibu
post partum juga dipengaruhi dengan riwayat kehamilan dan melahirkan
sebelumnya dan juga harapan serta keinginan ibu saat hamil dan saat
melahirkan.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitiaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi
yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan hubungan korelasi antar
variabel, yaitu variabel bebas tentang peran perawat sebagai pemberi asuhan
dan variabel terikatnya tentang adaptasi psikologis ibu post partum primi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian
untuk mempelajari dinamika korelasi antara factor-faktor resiko dengan efek dan
cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu .
Uji statistic yang digunakan adalah uji Chi-square untuk menguji kemaknaan
dengan tingkat kepercayaan 95 %. Hasil akhir uji statistik adalah mengetahui
apakah keputusan Ho ditolak atau gagal ditolak. Ketentuannya bila p value < α
(0,05) maka Ho ditolak artinya ada hubungan ada perbedaan bermakna, jika p
value > α (0,05) maka Ho gagal ditolak artinya tidak ada hubungan atau
perbedaan yang bermakna (Arikunto,2006).
Pada penelitian ini ada dua hal/variabel yang diteliti yaitu peran perawat sebagai
pemberi asuhan keperawatan dan adaptasi psikologis ibu post partum primi.
Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang dinas di ruang nifas serta ibu
post partum primi (responden) yang dirawat di ruang nifas Rumah sakit Umum
Daerah Cibabat Kota Cimahi berjumlah 30 orang. Tehnik pengambilan data
dengan cara membagikan kuesioner kepada klien yang dijadikan responden.
Cara pengisian kuesioner responden diberi penjelasan dan dibimbing apabila
responden mengalami kesulitan dalam mengisi kuesioner. Penelitian ini
dilakukan sejak tgl 3 januari sampai dengan tanggal 16 Februari 2011.
Setelah data dikumpulkan dilakukan pengolahan data mulai dari editing, coding,
entry data dan cleaning. Analisis data menggunakan menggunakan analisis uni
variat untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik masing-masing
variable yang diteliti, fungsinya yaitu untuk menyederhanakan atau meringkas
kumpulan data tersebut menjadi informasi yang berguna, dalam penelitian ini
informasi yang disajikan dalam bentuk tabel.
Hasil Penelitian
1. Gambaran adaptasi psikologis.
Tabel 1 Gambaran adaptasi psikologis ibu post partum primi di RSUD
Cibabat Periode 3 Januari s.d 5 Februari 2011
No Uraian Jumlah %
1. Adaptif 17 56,7
2. Maladaptif 13 43,3
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa ibu post
partum primi di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Kota Cimahi
sebanyak 56,7 % memiliki koping yang Adaptif (17 orang). Sedangkan
43,3 % (13 Orang) memiliki koping maladaptif
2. Gambaran Peran Perawat
Tabel 4.2 Gambaran peran perawat sebagai pemberi asuhan
di R Nifas RSUD Cibabat
No Uraian Jumlah %
1. Baik 23 76,7
2. Kurang baik 7 23;3
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar peran
perawat yang dinas di ruang nifas khususnya terhadap ibu post partum
primi baik yaitu 76,7 % (23 orang), dan 23,3 % (7 orang) kurang baik.
3. Hubungan Antara Peran Perawat sebagai Pemberi Asuhan dengan
Adaptasi Psikologi Ibu Post Partum Primi. ( Tabel 4.3)
Peran
Perawat
Adaptasi Psikologi
Adaptif Maladaptif Total X p value
F % F % F %
Baik 17 73.9 6 26.1 23 100.0
Kurang Baik 0 0.0 7 100.0 7 100.0 11.940 0.001
Total 17 56.7 13 43.3 30 100.0
Hasil tabulasi silang antara peran perawat sebagai pemberi asuhan dengan
adaptasi psikologi ibu post partum primi. Dari tabel dapat dilihal bahwa, dari 23
orang yang menyatakan peran perawat baik 17 orang (73,9 %) termasuk kategori
adaptif dan 6 orang (26.1 %) termasuk kategori mal adaptif. Dari 7 orang yang
menyatakan peran perawat kurang baik ternyata seluruhnya termasuk mal
adaptif. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan
perawat termasuk kategori baik dan termasuk kategori adaptif.
Berdasarkan hasil perhitungan statistic tersebut diperoleh nilai X² hitung sebesar
11,940 dengan p-value sebesar 0,001. Hasil uji statistic menunjukan bahwa p-
value (0,001) <> α (0,05), maka itu Ho ditolak. Artinya, terdapat hubungan peran
perawat sebagai pemberi asuhan dengan adaptasi psikologi ibu pos partum primi
di Rumah Sakit Umum Cibabat Kota Cimahi.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas akan dibahas satu persatu variabel serta
hubungannya, sehingga nantinya dapat ditarik suatu kesimpulan dari penelitian
ini.
1. Adaptasi Psikologis Ibu Post Partum Primi
Berdasarkan tabel 1 (satu) di atas, menunjukan bahwa adaptasi psikologis ibu
post partum primi di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Kota Cimahi dari
tanggal 3 Januari sampai dengan 16 Februari tahun 2011 sebanyak 56,7 %
memiliki koping yang adaptif, sedangkan 43,4 % memiliki koping maladaptif.
Koping adaptif berarti ibu mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan
yang dialami oleh ibu. Misalnya ibu menerima peran transisi di mana ibu
menerima peran baru menjadi orang tua, ibu mampu menjadi orang tua baru
serta mampu merawat dirinya dan bayinya. Sedangkan koping yang maladaptif
berarti ibu lebih memfokuskan energinya bagi dirinya sendiri, ibu ingin
diperhatikan dan dilayani kebutuhannya, ekspresi wajah murung, ibu belum siap
dan belum mampu menjadi orang tua baru serta ibu belum mampu merawat
dirinya dan bayinya. Ibu akan memiliki koping yang adaptif apabila peran perawat
sebagai pemberi asuhan dilakukan sebagaimana mestinya dan adanya
dukungan dari suami serta dukungan dari anggota keluarga yang lain.
Sedangkan ibu yang memiliki koping maladaptif sesuai dengan hasil penelitian
disebabkan karena usia ibu yang relative muda (16 s.d 20 tahun), dimana ibu
tersebut belum siap untuk menjadi orang tua baru dan berperan sebagai orang
tua.
2. Peran perawat
Pada tabel 2 (dua) di atas menunjukan bahwa peran perawat yang dinas di
ruang nifas rumah sakit umum daerah cibabat kota cimahi 76,7 % baik dan 23,3
% kurang baik, baik karena perawat sudah melakukan sesuai dengan tahapan-
tahapan kebutuhan psikologis pasien, kurang baik karena perawat kurang
memperhatikan kebutuhan ibu post partum primi secara psikologis misalnya
perawat hanya kadang-kadang menemani ibu apabila sedang sendirian,hal ini
dikarenakan perawat sedang melakukan asuhan keperawatan terhadap klien
yang lain. Peran perawat baik apabila tingkah laku dari perawat tersebut sesuai
dengan yang diharapkan oleh ibu post partum atau ibu post partum menerima
tindakan keperawatan dari perawat sesuai dengan yang diharapkannya.
Sedangkan perawat kurang baik yaitu apabila tingkah laku perawat tidak atau
kurang sesuai dengan yang diharapkan ibu poet partum primi atau tindakan
keperawatan yang diterima oleh ibu kurang atau tidak sesuai dengan yang
diharapkannya.
3. Hubungan antara peran perawat sebagai pemberi asuhan dengan
adaptasi post partum primi.
Berdasarkan tabel 3 diperoleh nilai X² hitung sebesar 11,940 dengan p-value
sebesar 0,001. Hasil uji statistic menunjukan bahwa p-value (0,001) <> α (0,05),
maka itu Ho ditolak. Artinya, terdapat hubungan peran perawat sebagai pemberi
asuhan dengan adaptasi psikologi ibu pos partum primi di Rumah Sakit Umum
Cibabat Kota Cimahi.
SARAN
Setelah mengetahui adanya hubungan antara peran perawat sebagai pemberi
asuhan dengan adaptasi psikologis ibu post partum primi maka sebagai perawat
pemberi asuhan keperawatan hendaknya lebih memperhatikan terhadap
kebutuhan psikologis klien guna mengantisipasi hal-hal yang berdampak buruk
misalnya post partum blues. Perawat hendaknya melibatkan keluarga dalam hal
memberi dukungan dan membantu melakukan tugas-tugas yang seharusnya
dikerjakan oleh ibu. Apabila dukungan dari perawat, suami dan anggota keluarga
baik maka ibu akan mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang
terjadi pada masa ini, tetapi apabila ibu kurang mendapat dukungan khususnya
dari suami dan anggota keluarga yang lain maka ibu akan mengalami hambatan
dalam beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga ibu
akan menderita depresi post partum / post partum blues.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A. 2004. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta
Asmadi, 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC
Azwar, A. 1998. Metode Penelitian. Yogjakarta : Pustaka Pelajar
BPS, 2009. Data Statistik Usia Produktif. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Badriah, D.L 2006. Metodologi Penelitian Ilmu- ilmu Kesehatan. Bandung :
Multajam.
Bobak, 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Hasan Shadily, 2000. Kamus Bahasa Indonesia, Edisi. Jakarta : Gramedia
Helen Farrer, 1999. Keperawatan maternitas, Jakarta : EGC
Hidayat, 2000. Metodologi Penelitian, Bandung : Alfabeta
Notoatmodjo, S, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan,
Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika
Potter & Perry, 2009. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktek. Edisi 4. Alih Bahasa Yasmin Asih, Dkk. Jakarta : EGC
Siti Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Salemba Medika
Sugiono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Edisi ke 10,
Bandung : Alfabeta
STIKes Dharma Husada Bandung, 2010. Pedoman Penyusunan Skripsi Program Study S1 Keperawatan. Bandung
Wasis, 2008 Metoda Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar