Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status...

78
SKRIPSI 2017 Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status Gizi, dan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil OLEH : Nur Amni S C 111 14 013 PEMBIMBING Dr. dr. Siti Maisuri Tadjuddin Chalid, Sp.OG (K) DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status...

Page 1: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

SKRIPSI

2017

Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status

Gizi, dan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu

Hamil

OLEH :

Nur Amni S

C 111 14 013

PEMBIMBING

Dr. dr. Siti Maisuri Tadjuddin Chalid, Sp.OG (K)

DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

ii

Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status Gizi, dan Pola

Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil

Diajukan Kepada Universitas Hasanuddin

Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Mencapai Gelar SarjanaKedokteran

Nur Amni S

C111 14 013

Pembimbing :

Dr. dr. Siti Maisuri Tadjuddin Chalid,Sp.OG (K)

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS KEDOKTERAN

MAKASSAR

2017

Page 3: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

iii

Page 4: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

iv

Page 5: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

v

Page 6: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis masih diberi kesempatan

untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi

Tablet Besi, Status Gizi, dan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil”.

Dalam penulisan skripsi ini tentu terdapat banyak kesulitan, namun berkat

bimbingan dan bantuan yang tidak henti-hentinya diberikan kepada tim penulis dari

berbagai pihak, akhirnya pskripsi ini dapat terselesaikan. Oleh sebab itu, penulis ingin

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT, Tuhan yang memberikan kemudahan dan kekuatan kepada penulis.

2. Kedua orang tua saya, Bapak dan Mama yang selalu memberikan dukungan dan

doanya.

3. Bapak Prof.dr.A.Asadul Islam, Sp.BS selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin atas dukungan dan nasihatnya.

4. Bapak Prof.dr. Nasrum Massi, Ph.D, selaku Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin atas bantuan dan

bimbingannya

5. Dr. dr. Siti Maisuri Tadjuddin Chalid, Sp.OG (K), selaku pembimbing penulis

yang senantiasa memberikan arahan, bimbingan, masukan dan bantuan kepada

penulis.

6. Kepala Puskesmas Moncongloe dan jajarannya.

Kepala Pustu Bonto Bunga beserta bidan desa yang tak lelah membantu

Page 7: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

vii

7. Sahabat-sahabat Frens saya Feni, Indah, Arwidya, Sucitra, Astri Dewi, Nilda ,

Mardha, Farnida, Dini, Eka, Cindy dan Kak nisa yang senantiasa membantu dan

memberi dukungan.

8. Kak husain, Kak manjalila, Ochia , Uyunul , A.Ummul dan Asdillah yang selalu

membantu dan memberi semangat tiada hentinya.

9. Teman-teman dan sahabat yang tidak dapat saya sebutkan yang selalu membantu

dan mendoakan.

10. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung

yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga bantuan yang diberikan, menjadi amal soleh yang senantiasa mendapat

balasan yang lebih baik dari Allah SWT, sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat

bermanfaat kepada banyak pihak dan peneliti selanjutnya.

Menyadari keterbatasan yang ada, penulis mengharapkan kritik dan saran dari

berbagai pihak guna perbaikan dan kesempurnaan kedepannya.

Makassar, 22 November 2017

Penulis

Page 8: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

viii

ABSTRAK

Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status Gizi,

dan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil

Nur Amni S

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama

negara berkembang, diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia. Anemia

juga merupakan salah satu faktor penyebab tidak langsung kematian ibu hamil

(Arisman,2004). Anemia selama kehamilan dikarenakan kekurangan zat besi,

menurut WHO kejadian anemia pada ibu hamil berkisar antara 20 % hingga 89 %

dengan menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kepatuhan

konsumsi tablet besi, status gizi, dan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu

hamil di Puskesmas Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.

Penelitian ini adalah studi observasional dengan desain cross sectional analitik,

dimana penelitian terhadap variable dependen dan variable independen dilakukan

pada waktu yang sama untuk mengevaluasi hubungan kepatuhan konsumsi tablet

besi, status gizi, dan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di

Puskesmas Monconlgloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros. Sampel

penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 13 hingga 27 minggu yang ada

di Puskesmas Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros Sulawesi

Selatan.

Data yang terkumpul dianalisa dengan Nutrisurvey 2004 dan SPSS lalu diuji

dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji

Chi Square, terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet besi

dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moncongloe, Kabupaten Maros tahun

2017, dengan p-value = 0.04 (p < 0,05; significant). Tidak terdapat hubungan

signifikan antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas

Moncongloe, Kabupaten Maros tahun 2017, dengan p-value = 0.168, (p < 0,05;

significant) serta tidak terdapat hubungan signifikan antara pola makan dengan

anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moncongloe, Kabupaten Maros tahun 2017,

dengan p-value = 0.144, (p < 0,05; significant).

Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan

konsumsi tablet besi dengan anemia pada ibu hamil, tidak terdapat hubungan

signifikan antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil, dan tidak terdapat

hubungan signifikan antara pola makan dengan anemia pada ibu hamil di area kerja

Puskesmas Moncongloe, Kabupaten Maros tahun 2017.

Kata kunci : Kepatuhan konsumsi tablet besi, Status gizi, Pola makan, Anemia

Page 9: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

ix

ABSTRACT

Relation Between Iron Tablet Consumption Obedience, Nutritional

Status, and Dietary Habit with Incidence of Anemia in Pregnant

Women

Nur Amni S

Anemia is one of worldwide health problem particularly in developing country,

approximately 30% of world’s population is suffering anemia. Also, anemia is one of

indirect factor for pregnant women’s mortality (Arisman, 2004). Anemia during

pregnancy is caused by iron deficiency, according to WHO incidence of anemia in

pregnant women between 20% to 89% with Hb 11gr% as the base.

This study aim was to find out is there any relations between iron tablet

consumption obedience, nutritioal status, and dietary habit to incidence of anemia in

pregnant women at Puskesmas Moncongloe, Sub-district Moncongloe, District

Maros. This study is observational with analitical cross sectional design, where this

study to dependent and independent variable was done in the same time to evaluated

relation of iron tablet consumption obedience, nutritional status, and dietary habit

with incidence of anemia in pregnant women at Puskesmas Moncongloe, Sub-district

Moncongloe, District Maros. Sample of studi was pregnant women with gestational

age between 13 to 27 weeks at Puskesmas Moncongloe, Sub-district Moncongloe,

District Maros, South Sulawesi

Data was collected and analyzed using Nutrisurvey 2004 SPSS, then thested by

Chi-square test. The result of this study showed that, according to Chi-square test,

there was a relation between iron tablet consumption obedience and anemia in

pregnant women at Puskesmas Moncongloe, Sub-district Manggala, District Maros

in 2017, with p-value=0.04 (p<0.05, significant). There was no significant relation

between nutritional status to anemia in pregnant women at Puskesmas Moncongloe,

Sub-district Manggala, District Maros in 2017, with p-value=0.14,

(p<0.05;significant).

The conclusion of this study that is, there is a significant relation between iron

tablet consumption obedience to anemia in pregnant women, there is no significant

relation between nutritioal status to anemia in pregnant women, and there is no

significant relation between dietary habit to anemia in pregnant women at working

area of Puskesmas Moncongloe, District Maros in 2017

Keyword: Iron tablet consumption obedience, Nutritional status, Dietary habit,

Anemia

Page 10: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... I

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... III

KATA PENGANTAR ....................................................................................... VI

ABSTRAK .......................................................................................................... VIII

DAFTAR ISI ...................................................................................................... X

DAFTAR TABEL .............................................................................................. XIII

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... XIV

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... XV

BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 5

2.1. Kepatuhan ..................................................................................... 5

2.1.1. Pengertian ........................................................................... 5

2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan ................. 6

2.1.3. Cara-cara Mengurangi Ketidakpatuhan .............................. 7

2.2. Konsumsi ...................................................................................... 8

Pengertian ..................................................................................... 8

2.3.Tablet besi ...................................................................................... 8

Page 11: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

xi

2.4. Status gizi ...................................................................................... 10

2.4.1. Pengertian ........................................................................... 10

2.4.2. Penilaian status gizi ............................................................ 10

2.5. Pola makan .................................................................................... 11

2.6. Anemia dalam kehamilan ............................................................. 12

2.6.1. Pengertian ........................................................................... 12

2.6.2 Anemia fisiologi dalam kehamilan ...................................... 13

2.6.3. Patofisiologi ........................................................................ 13

2.6.4. Klasifikasi ........................................................................... 14

2.6.5 Bahaya anemia dalam kehamilan ........................................ 16

BAB 3. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN .......... 18

3.1. Kerangka konsep .................................................................... 18

3.2. Hipotesis penelitian ................................................................ 19

BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 20

4.1. Jenis Penelitian ...................................................................... 20

4.2.Waktu dan Lokasi penelitian .................................................. 20

4.3. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 20

4.4 Definisi Operasional .............................................................. 22

4.5 Instrumen Penelitian ............................................................... 24

4.6 Alur Penelitian ........................................................................ 24

4.7 Etika Penelitian ....................................................................... 24

BAB 5. Hasil Penelitian ................................................................................... 26

Page 12: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

xii

5.1 Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ...................... 26

5.2 Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) dengan Anemia

pada Ibu Hamil ....................................................................... 28

5.3 Hubungan status gizi dengan Anemia pada ibu hamil ............ 29

5.4 Hubungan pola makan dengan Anemia pada ibu hamil ......... 30

BAB 6. Pembahasan ......................................................................................... 32

6.1 Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) dengan Anemia

pada Ibu Hamil ...................................................................... 32

6.2 Hubungan status gizi dengan Anemia pada ibu hamil ............ 33

6.3 Hubungan pola makan dengan Anemia pada ibu hamil ......... 34

BAB 7. Penutup ................................................................................................ 36

7.1 Kesimpulan ............................................................................. 36

7.2 Saran ....................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 38

LAMPIRAN

Page 13: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ............................................................................ 22

Tabel 5.1 Distribusi responden ibu hamil berdasarkan karakteristik umur dan

paritas di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017 ...... 27

Tabel 5.2 Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) dengan

Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros

tahun 2017 ........................................................................................... 28

Tabel 5.3 Hubungan status gizi dengan Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas

Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017 ........................................ 29

Tabel 5.4 Hubungan pola makan dengan Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas

Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017 ........................................ 30

Page 14: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ............................................................................. 18

Gambar 4.1 Alur Penelitian ................................................................................. 24

Page 15: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner

2. Surat Izin Permohonan Penelitian

3. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik

4. Data Hasil Penelitian

5. Biodata Peneliti

Page 16: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama

negara berkembang yang diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia.

Anemia juga merupakan salah satu faktor penyebab tidak langsung kematian ibu

hamil (Arisman,2004). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah tertinggi

bila dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya.

Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah

merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung

hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh

(Proverawati, 2013).

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin

dibawah 11gr % pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr % pada trimester 2,

nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil, terjadi

karena hemodilusi, terutama pada trimester 2 (Cunningham, 2005).

Menurut WHO (2008), secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di

seluruh dunia adalah sebesar 41,8 %. Prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan

di Asia sebesar 48,2 %, Afrika 57,1 %, Amerika 24,1 %, dan Eropa 25,1 %.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi

anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1 % meskipun anemia yang dialami

umumnya merupakan anemia relatif akibat perubahan fisiologis tubuh selama

Page 17: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

2

kehamilan. Anemia pada populasi ibu hamil prevalensinya hampir sama

antara bumil diperkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%). Hal ini menunjukkan

angka tersebut mendekati masalah kesehatan masyarakat berat (severe public health

problem) dengan batas prevalensi anemia lebih dari 40% (BPPK,2014).Data

sebelumnya Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007, prevalensi

anemia ibu hamil di Indonesia sebesar 24,5 persen, dan di Sulawesi Selatan 46,7%.

Hal ini masih sangat besar khususnya yang terjadi di Sulawesi Selatan.

Anemia pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jumlah

zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

meningkat, kekurangan darah, pola makan tidak baik, status sosial ekonomi,

penyakit infeksi, pengetahuan yang rendah tentang zat besi (Puji, 2010).

Sebenarnya pemberian tablet Fe di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 85 %.

Presentase ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2011 yang sebesar

83,3 %. Meskipun pemerintah sudah melakukan program penanggulangan anemia

pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama

periode kehamilan dengan tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil, tetapi

kejadian anemia masih tinggi. (Kemenkes, 2013).

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti sangat tertarik untuk melakukan

penelitian tentang kejadian anemia pada ibu hamil yang dihubungkan dengan

kepatuhan konsumsi tablet besi, status gizi, dan pola makan. Oleh karena itu peneliti

memilih penelitian dengan judul “Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet

Besi, Status Gizi, dan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil”.

Page 18: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka peneliti menganggap penting

untuk melakukan penelitian tentang apakah ada hubungan antara kepatuhan konsumsi

tablet besi, status gizi, dan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil?

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui apakah ada hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet besi,

status gizi, dan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Menganalisis hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet besi dengan

anemia pada ibu hamil

b. Menganalisis hubungan status gizi dengan anemia pada ibu hamil

c. Menganalisis hubungan pola makan dengan anemia pada ibu hamil

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang

hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet besi, status gizi, dan pola makan

dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

1.4.2.Manfaat Aplikatif

a) Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam

memberikan informasi dan pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil.

Page 19: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

4

b) Institusi Kesehatan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan

pelayanan dan penyuluhan bagi ibu hamil sehingga dapat mendeteksi

anemia secara dini.

c). Penelitin Selanjutnya

Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai referensi penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan anemia pada ibu hamil.

Page 20: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepatuhan

2.1.1 Pengertian

Ada beberapa macam terminologi yang biasa digunakan dalam literatur

untuk mendeskripsikan kepatuhan pasien diantaranya compliance,adherence, dan

persistence.Compliance adalah secara pasif mengikuti saran dan perintah dokter

untuk melakukan terapi yang sedang dilakukan (Osterberg & Blaschke dalam

Nurina, 2012).Adherence adalah sejauh mana pengambilan obat yang diresepkan

oleh penyedia layanan kesehatan.Tingkat kepatuhan (adherence) untuk pasien

biasanya dilaporkan sebagai persentase dari dosis resep obat yang benar-benar

diambil oleh pasien selama periode yang ditentukan (Osterberg & Blaschke

dalam Nurina,2012)

Di dalam konteks psikologi kesehatan, kepatuhan mengacu kepada

situasi ketika perilaku seorang individu sepadan dengan tindakan yang

dianjurkan atau nasehat yang diusulkan oleh seorang praktisi kesehatan atau

informasi yang diperoleh dari suatu sumber informasi lainnya seperti nasehat

yang diberikan dalam suatu brosur promosi kesehatan melalui suatu kampanye

media massa (Ian , 2011).

Sedangkan Sarafino (dalam Yetti, dkk 2011) mendefinisikan kepatuhan

sebagai tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang

disarankan oleh dokternya.

Page 21: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

6

Pendapat lain dikemukakan oleh Sacket (Dalam Neil Niven, 2002)

mendefinisikan kepatuhan pasien sebagai “sejauhmana perilaku pasien sesuai

dengan ketentuan yang diberikan oleh professional kesehatan”.Pasien mungkin

tidak mematuhi tujuan atau mungkin melupakan begitusaja atau salah mengerti

instruksi yang diberikan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku

kepatuhan terhadap pengobatan adalah sejauh mana upaya dan perilaku seorang

individu menunjukkan kesesuaian dengan peraturan atau anjuran yang diberikan

oleh professional kesehatan untuk menunjang kesembuhannya.

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan

Menurut Kozier (2010), faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah

sebagai berikut:

a. Motivasi klien untuk sembuh

b. Tingkat perubahan gaya hidup yang dibutuhkan

c. Persepsi keparahan masalah kesehatan

d. Nilai upaya mengurangi ancaman penyakit

e. Kesulitan memahami dan melakukan perilaku khusus

f. Tingkat gangguan penyakit atau rangkaian terapi

g. Keyakinan bahwa terapi yang diprogramkan akan membantu

atau tidak membantu

h. Kerumitan , efek samping yang diajukan

i. Warisan budaya tertentu yang membuat kepatuhan menjadi sulit

dilakukan

Page 22: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

7

j. Tingkat kepuasan dan kualitas serta jenis hubungan dengan

penyediaan layanan kesehatan

2.1.3 Cara-cara Mengurangi Ketidakpatuhan

Dinicola dan Dimatteo (dalam Neil, 2002) mengusulkan rencana untuk

mengatasi ketidakpatuhan pasien antara lain:

a. Mengembangkan tujuan dari kepatuhan itu sendiri, banyak dari

pasien yang tidak patuh yang memiliki tujuan untuk mematuhi

nasihat-nasihat pada awalnya. Pemicu ketidakpatuhan dikarenakan

jangka waktu yang cukup lama serta paksaan dari tenaga kesehatan

yang menghasilkan efek negatif pada penderita sehingga awal mula

pasien mempunyai sikap patuh bisa berubah menjadi tidak patuh.

Kesadaran diri sangat dibutuhkan dari diri pasien.

b. Perilaku sehat, hal ini sangat dipengaruhi oleh kebiasaan, sehingga

perlu dikembangkan suatu strategi yang bukan hanya untuk

mengubah perilaku, tetapi juga mempertahankan perubahan tersebut.

Kontrol diri, evaluasi diri dan penghargaan terhadap diri sendiri harus

dilakukan dengan kesadaran diri. Modifikasi perilaku harus

dilakukan antara pasien dengan pemberi pelayanan kesehatan agar

terciptanya perilaku sehat.

c. Dukungan sosial, dukungan sosial dari anggota keluarga dan sahabat

dalam bentuk waktu, motivasi dan uang merupakan faktor-faktor

penting dalam kepatuhan pasien.Contoh yang sederhana, tidak

memiliki pengasuh, transportasi tidak ada, anggota keluarga sakit,

Page 23: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

8

dapat mengurangi intensitas kepatuhan. Keluarga dan teman dapat

membantu mengurangi ansietas yang disebabkan oleh penyakit

tertentu, mereka dapat menghilangkan godaan pada ketidaktaatan dan

mereka seringkali dapat menjadi kelompok pendukung untuk

mencapai kepatuhan.

2.2 Konsumsi

Menurut KBBI

1. Pemakaian barang hasil produksi (bahan pakaian, makanan, dsb);

2. Barang-barang yang langsung memenuhi keperluan hidup kita;

3. Makanan; (Kata percakapan)

2.3 Tablet besi/ suplemen zat besi

Kebutuhan zat besi selama hamil yaitu rata-rata 800 mg – 1040 mg.

Kebutuhan ini diperlukan untuk :

± 300 mg diperlukan untuk pertumbuhan janin.

± 50-75 mg untuk pembentukan plasenta.

± 500 mg digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin

maternal/ sel darah merah.

± 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit.

± 200 mg lenyap ketika melahirkan

Perhitungan makan 3 x sehari atau 1000-2500 kalori akan menghasilkan

sekitar 10–15 mg zat besi perhari, namun hanya 1-2 mg yang di absorpsi,

Page 24: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

9

Jika ibu mengkonsumsi 60 mg zat besi, maka diharapkan 6-8 mg zat

besi dapat diabsropsi, jika dikonsumsi selama 90 hari maka total zat besi yang

diabsropsi adalah sebesar 720 mg dan 180 mg dari konsumsi harian ibu.

Besarnya angka kejadian anemia ibu hamil pada trimester I kehamilan adalah

20%, trimester II sebesar 70%, dan trimester III sebesar 70%.4 Hal ini

disebabkan karena pada trimester pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan

sedikit karena tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin masih lambat.

Menginjak trimester kedua hingga ketiga, volume darah dalam tubuh wanita

akan meningkat sampai 35%, ini ekuivalen dengan 450 mg zat besi untuk

memproduksi sel-sel darah merah. Sel darah merah harus mengangkut oksigen

lebih banyak untuk janin. Sedangkan saat melahirkan, perlu tambahan besi 300

– 350 mg akibat kehilangan darah. Sampai saat melahirkan, wanita hamil butuh

zat besi sekitar 40 mg per hari atau dua kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil.

Besi dalam bentuk fero lebih mudah diabsorbsi maka preparat besi

untuk pemberian oral tersedia dalam berbagai bentuk berbagai garam fero

seperti fero sulfat, fero glukonat, dan fero fumarat. Ketiga preparat ini

umumnya efektif dan tidak mahal. Di Indonesia, pil besi yang umum

digunakan dalam suplementasi zat besi adalah ferrosus sulfat, senyawa ini

tergolong murah dan dapat diabsorbsi sampai 20%. (Linda,2007).

Page 25: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

10

2.4 Status gizi

2.4.1 Pengertian

Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang

dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di

dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang,

gizi normal, dan gizi lebih (Almatsier, 2005).

Menurut Aryani Dwi (2014) status gizi dapat diartikan sebagai keadaan

tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.

Berdasarkan pengertian status gizi ibu hamil berarti keadaan sebagai akibat

konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi sewaktu hamil. Status gizi ibu

hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan, apabila

status gizi ibu buruk dalam kehamilan akan mengakibatkan terhambatnya

pertumbuhan otak janin, abortus dan sebagainya. Jadi pemantauan gizi ibu

hamil sangatlah perlu dilakukan.

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu

kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan.

Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, dan

pertumbuhan komposisi dan metabolisme tubuh ibu, sehingga kekurangan zat

gizi tertentu saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurnah

(Lubis, 2003). Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan

Page 26: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

11

berbagai zat gizi yang jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam

keadaan biasa (Moehji, 2003).

2.4.2 Penilaian status gizi

Penilaian status gizi pada dasarnya merupakan proses pemeriksaan

keadaan gizi seseorang dengan cara mengumpulkan data penting, baik yang

bersifat objektif maupun subjektif kemudian dibandingkan dengan standar yang

tersedia. Penilaian keadaan gizi seseorang dengan menggunakan beberapa

metode yaitu metode konsumsi makanan, pemeriksaan laboratorium,

antropometri, dan pemeriksaan klinik. Penilaian gizi terbagi dua yaitu penilaian

status gizi secara langsung dan secara tidak langsung. Penilaian status gizi

secara langsung terbagi atas empat yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan

biofisik sedangkan penilaian status gizi secara tidak langsung terbagi atas

survey konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi (Gibson, 2005).

Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan

namun yang seringkali menjadi kekurangan adalah energi, protein, dan

beberapa mineral seperti zat besi dan kalsium. Kebutuhan energi pada trimester

I meningkat secara minimal, kemudian sepanjang trimester II dan III kebutuhan

energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selama

trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan

volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan lemak.

Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan

plasenta (Lubis, 2003).

Page 27: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

12

Penilaian yang lebih baik untuk menilai status gizi ibu hamil yaitu

dengan pengukuran LILA, karena pada ibu hamil dengan malnutrisi (gizi

kurang atau lebih) kadang-kadang menunjukkan udem tetapi jarang mengenai

lengan atas .Berat badan prahamil di Indonesia, umumnya tidak diketahui

sehingga LILA dijadikan indikator gizi kurang pada ibu hamil (Ariyani, 2012).

2.5 Pola makan (Food recall 24 jam)

Metode ini dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan

yang dikonsumsi pada masa lalu. Wawancara yang dilakukan sedalam mungkin

agar responden dapat mengungkapkan jenis bahan makanan dan perkiraan

jumlah bahan makanan yang dikonsumsinya beberapa hari yang lalu. Biasanya

“recall” ini dilakukan untuk 2-3 hari yang lalu. Penentuan jumlah hari “recall”

ini sangat ditentukan oleh keragaman jenis konsumsi antar waktu/tipe

responden dalam memperoleh pangan. Metode ini sering digunakan untuk

survei konsumsi individu dibanding keluarga. Metode “recall” ini mempunyai

kelemahan dalam tingkat ketelitiannya, karena keterangan-keterangan yang

diperoleh adalah hasil ingatan dari responden. Namun kelemahan ini dapat

diatasi dengan memperpanjang waktu survei (misal 2x1 hari atau 2x2 hari) dan

melatih enumerator menggali informasi sebanyak mungkin (Supariasa, 2002)

2.6 Anemia pada kehamilan

2.6.1 Pengertian

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin

di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr%

Page 28: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

13

pada trimester II ( Depkes RI, 2009 ). Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar

hemoglobin dibawah 11 gr % pada trimester I dan III atau kadar lebih kecil

10,5 gr % pada trimester II (Cunningham,, 2005). Anemia pada kehamilan

adalah anemia karena kekurangan zat besi, menurut WHO kejadian anemia

hamil berkisar antara 20 % sampai dengan 89 % dengan menetapkan Hb 11 gr

% sebagai dasarnya. Hb 9 – 10 gr % disebut anemia ringan. Hb 7 – 8 gr %

disebut anemia sedang. Hb < 7 gr % disebut anemia berat (Manuaba, 2010).

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau

menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk

kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama

kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari

10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney, 2006 ).

Beberapa penyebab anemia yaitu :

1. Zat besi yang masuk melalui makanan tidak mencukupi kebutuhan.

2. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi, terutama ibu hamil,

masa tumbuh kembang pada remaja, penyakit kronis, seperti

tuberculosis dan infeksi lainnya.

3. Perdarahan yang disebabkan oleh infeksi cacing tambang, malaria,

haid yang berlebihan dan melahirkan

2.6.2 Anemia fisiologi dalam kehamilan

Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena ibu hamil mengalami

hemodelusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30 % sampai 40 % yang

Page 29: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

14

puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 minggu. Jumlah peningkatan sel

darah 18 % sampai 30 % dan hemoglobin sekitar 19 % (Manuaba, 2010).

2.6.3 Patofisiologi

Anemia adalah suatu kondisi yang mengakibatkan kekurangan zat besi

dan biasanya terjadi secara bertahap. (Zulhaida Lubis, 2003).

I. Stadium 1

Kehilangan zat besi melebihi ukuran, menghabiskan cadangan dalam

tubuh terutama disumsum tulang.

II. Stadium 2

Cadangan zat besi yang berkurang tidak dapat memenuhi kebutuhan

membentuk sel darah merah yang memproduksi lebih sedikit.

III. Stadium 3

Mulai terjadi anemia kadar hemoglobin dan haemotokrit menurun.

IV. Stadium 4

Sumsum tulang berusaha untuk menggantikan kekurangan zat besi

dengan mempercepat pembelahan sel dan menghasilkan sel darah merah

baru yang sangat kecil (Mikrositik).

V. Stadium 5

Semakin memburuknya kekurangan zat besi dan anemia maka timbul

gejala-gejala karena anemia semakin memburuk.

2.6.4 Klasifikasi

Semakin memburuknya kekurangan zat besi dan anemia maka timbul

gejala - gejala karena anemia semakin memburuk (Anonim, 2004). Ibu hamil

Page 30: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

15

memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah

dan membentuk sel darah merah, janin dan plasenta. Kenaikan volume darah

selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan Fe dan zat besi (Zulhaida

Lubis, 2003).

Secara umum menurut Proverawati (2009) anemia dalam kehamilan

diklasifikasikan menjadi:

a. Anemia defisiensi besi sebanyak 62,3%

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan

zat besi dalam darah. Pengobatannya adalah pemberian tablet besi

yaitu keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan dalam

laktasi yang dianjurkan. Untuk menegakkan diagnosis anemia

defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa

didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang

dan keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan

pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan metode sahli,

dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III.

b. Anemia Megaloblastik sebanyak 29%.

Anemia ini disebabkan karena defisiensi asam folat (pteryglutamic

acid) dan defisiensi vitamin B12 (cyanocobalamin) walaupun jarang.

Menurut Hudono (2007) tablet asam folat diberikan dalam dosis 15-30

mg, apabila disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dengan dosis 100-

1000 mikrogram sehari, baik per os maupun parenteral.

c. Anemia Hipoplastik dan Aplastik

Page 31: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

16

Anemia disebabkan karena sum-sum tulang belakang kurang mampu

membuat sel-sel darah baru.

d. Anemia Hemolitik sebanyak 0,7%

Anemia disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung

lebih cepat daripada pembuatannya. Menurut penelitian, ibu hamil

dengan anemia paling banyak disebabkan oleh kekurangan zat besi

(Fe) serta asam folat dan viamin B12. Pemberian makanan atau diet

pada ibu hamil dengan anemia pada dasarnya ialah memberikan

makanan yang banyak mengandung protein, zat besi (Fe), asam folat,

dan vitamin B12.

2.6.5 Bahaya anemia dalam kehamilan

Bahaya anemia pada kehamilan terjadi abortus, persalinan prematuritas,

hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi,

molahidatidosa, hiperemesis gravidarum, pendarahan antepartum, ketuban

pecah dini. Pada persalinan yaitu ganguan his, kala satu berlangsung lama dan

terjadi partus terlantar, retensio plasenta, pendarahan postpartum, atonia uteri.

Pada masa nifas terjadi subinvolusi uteri yang bisa menimbulkan pendarahan,

infeksi puerperium, pengeluaran Air Susu Ibu berkurang, terjadi dekompensasi

kordik mendadak setelah persalinan, anemia pada kala nifas dan mudah terjadi

infeksi mamae. Bahaya pada janin yaitu abortus, kematian intra uteri,

persalinan prematuritas tinggi, Berat Badan Lahir Rendah, kelahiran dengan

Page 32: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

17

anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah terkena infeksi sampai

kematian perinatal. (Sanusi, 2008)

Pengaruh anemia terhadap kehamilan :

a) Abortus

b) Persalinan prematuritas

c) Hambatan tumbuh kembang janin

d) Mudah infeksi

e) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr %)

f) Heperemesis gravidarum

g) Perdarahan antepartum

h) Ketuban pecah dini

Akibat anemia terhadap kehamilan:

a) Abortus

b) Kematian intra uterine

c) Persalinan prematuritas tinggi

d) Berat badan lahir rendah

e) Kelahiran dengan anemia

f) Cacat bawaan

g) Bayi mudah infeksi sampai kematian perinatal

h) Intelegiensia rendah (Manuaba, 2010)

Page 33: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

18

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Anemia merupakan salah satu kondisi yang sering terjadi pada ibu hamil.

Kondisi ini membutuhkan perhatian khusus karena dampak anemia cukup

berbahaya bagi ibu dan bayinya.

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan terjadinya anemia. Beberapa

faktor yang diduga berperan atau berhubungan dalam terjadinya anemia yaitu

kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi,status gizi, dan pola makan

ibu hamil itu sendiri.

Berdasarkan konsep berfikir diatas, dalam hal ini latar belakang dan

tinjauan pustaka maka dikembangkanlah kerangka konsep yang merupakan

perpaduan dari teori tersebut. Pada penelitian ini, secara umum dibagi atas dua

variabel yaitu : Variabel dependen (Ibu hamil yang anemia) dan Variabel

Independen (Kepatuhan konsumsi tablet besi,status gizi, dan pola makan).

Kepatuhan konsumsi tablet besi

Pola makan (food recall)

Status gizi

Ibu

Hamil

Yang

Anemia

Page 34: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

19

: Variabel dependen

: Variabel independen

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis nol

a. Kepatuhan konsumsi tablet besi tidak berhubungan dengan kejadian

anemia pada ibu hamil

b. Status gizi tidak berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil

c. Pola makan tidak berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil

Hipotesis alternative

a. Kepatuhan konsumsi tablet besi berhubungan dengan kejadian anemia

pada ibu hamil

b. Status gizi berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil

c. Pola makan berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil

Page 35: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

20

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi observasional dengan

desain cross sectional analitik, dimana penelitian terhadap variable dependen dan

variable independen dilakukan pada waktu yang sama untuk mengevaluasi

hubungan kepatuhan konsumsi tablet besi, status gizi, dan pola makan dengan

kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Monconlgloe di Kecamatan

Moncongloe Kabupaten Maros.

4.2 Waktu dan lokasi penelitian

4.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan September

hingga Oktober 2017

4.2.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di Puskesmas Moncongloe di Kecamatan Moncongloe

Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan.

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

4.3.1 Jumlah Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah Ibu hamil di Puskesmas Moncongloe

di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan.

4.3.2 Jumlah Sampel

Menurut Cohen, et.al, (2007, hlm. 101) semakin besar sample dari

besarnya populasi yang ada adalah semakin baik, akan tetapi ada jumlah

Page 36: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

21

batas minimal yang harus diambil oleh peneliti yaitu sebanyak 30

sampel.

Berdasarkan dasar diatas, maka sampel yang akan digunakan oleh

penelitian ini ialah sebanyak 60 sampel, 30 sampel yang anemia dan 30

sampel yang tidak anemia . Sampel penelitian ini adalah ibu hamil di

Puskesmas Moncongloe di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros

Provinsi Sulawesi Selatan.

4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini harus memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi, yaitu :

a. Kriteria Inklusi

1. Ibu hamil di Puskesmas Moncongloe di Kecamatan Moncongloe

Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Ibu hamil di Puskesmas Moncongloe di Kecamatan Moncongloe

Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan yang bersedia

menjadi responden.

3. Ibu hamil di Puskesmas Moncongloe di Kecamatan Moncongloe

dengan usia kehamilan 13-27 minggu.

b. Kriteria eksklusi

1. Ibu hamil di Puskesmas Moncongloe di Kecamatan Moncongloe

Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan yang tidak bersedia

menjadi responden.

Page 37: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

22

2. Ibu hamil di Puskesmas Moncongloe di Kecamatan Moncongloe

Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan yang menderita

penyakit kronik.

4.4 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

Definisi Operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena. Variable yang akan dijelaskan,yaitu:

Variabel/

Karakteristik Defini Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Umur

Dihitung dari saat

responden lahir hingga

penelitian dilakukan

Kuesioner,Buku

KIA

≤ 20 tahun

21-30 tahun

> 30 tahun

Nominal

Paritas

wanita yang pernah

melahirkan bayi yang

dapat hidup (viable)

Kuesioner

Nullipara

Primipara

Multipara

Grandemultipara

Nominal

Kepatuhan

konsumsi tablet

besi

Kepatuhan konsumsi

tablet besi diketahui

dengan mengevaluasi

konsumsi tablet besi

pada trimester 2

kehamilan. Ibu hamil

dikatakan patuh apabila

jumlah tablet besi yang

dikonsumsi 30 tablet atau

Kuesioner

<30 biji tablet besi

= tidak patuh

≥30 biji tablet besi

= patuh

Ordinal

Page 38: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

23

Tabel 4.1 Definisi Operasional

lebih per trimester dan

dikatakan tidak patuh

jika kurang dari 30 per

trimester .

Status gizi

Status gizi diketahui

dengan mengambil data

pada kunjungan antenatal

ibu hamil dengan melihat

LILA dari ibu hamil.

Atau melakukan

pengukuran langsung

apabila data pada KIA

tidak tersedia.

Kuisioner, Buku

KIA

<23,5 = gizi

kurang

≥23,5 = gizi baik

Ordinal

Anemia pada

ibu hamil

Anemia dalam kehamilan

diketahui apabila kondisi

ibu dengan kadar

hemoglobin dibawah 11gr

% dengan pemeriksaan

Hb sederhana yaitu Hb

sahli.

Kuisioner,

Buku KIA

<11 gr %

Nominal

Pola makan

(Food recall)

Diketahui dari

wawancara yang

dilakukan sedalam

mungkin agar responden

dapat mengungkapkan

jenis bahan makanan dan

perkiraan jumlah bahan

makanan yang

dikonsumsinya dalam 1

kali 24 jam yang lalu.

Formulir recall

konsumsi

≤77 % dari

kebutuhan =

cukup

>77 % dari

kebutuhan =

kurang

Ordinal

Page 39: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

24

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner

tidak diisii langsung oleh responden melainkan dengan bantuan penulis melalui

teknik wawancara.

4.6 Alur Penelitian

Gambar 4.2 Alur Penelitian

4.7 Etika Penelitian

1. Menyelesaikan dan mengambil surat izin/ pengantar penelitian di Komisi Etik

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

2. Menyertakan surat pengantar ke Kepala Puskesmas Moncongloe sebagai izin

untuk melakukan penelitian.

Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisa Data

Kesimpulan

Penjelasan dan Kesediaan Responden Untuk

Penelitian (Inform Consent)

Page 40: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

25

3. Memberikan penjelasan dan persetujuan secara lisan kepada subjek penelitian.

Jika bersedia , maka diberikan kuesioner untuk selanjutnya diisi.

4. Setiap informasi yang diberikan subjek yang bersifat pribadi akan

dirahasiakan.

Page 41: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

26

BAB 5

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober tahun 2017

terhadap ibu hamil yang berada di area kerja Puskesmas Moncongloe Kabupaten

Maros. Unit responden adalah data primer ibu hamil berupa kuesioner yang berisi

kepatuhan konsumsi tablet besi ibu hamil,status gizi, dan pola makan (food recall

1x24 jam) yang menggambarkan jumlah kalori yang dikonsumsi ibu hamil dalam

1x24 jam yang didapatkan melalui proses wawancara. Adapun jumlah responden

yang diperoleh sebanyak 40 orang , 20 orang ibu hamil yang anemia dan 20 orang

ibu hamil yang tidak anemia. Semua ibu hamil yang menjadi sampel berada dalam

usia kehamilan berkisar 13 hingga 27 minggu (trimester 2). Sistem pengolahan data

yang digunakan dalam proses penyelesaian hasil penelitian ini adalah Microsoft

Excel 2010, Nutrisurvey 2004 dan SPSS.

5.1 Gambaran Karakteristik Responden Penelitian

Gambaran Karakteristik Responden Penelitian berdasarkan umur

menunjukkan bahwa dari 40 responden, rata-rata umur responden adalah 27 tahun.

Ibu hamil yang berusia ≤ 20 tahun sebanyak 2 orang, ibu hamil yang berusia 21-

30 tahun sebanyak 27 orang , dan ibu hamil yang berusia di atas 30 tahun

sebanyak 11 orang. Adapun gambaran karakteristik responden penelitian

Page 42: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

27

berdasarkan paritas yaitu sebanyak 9 orang ibu hamil tergolong dalam

kelompok ibu yang Primipara dan sebanyak 31 orang ibu hamil tergolong ke

dalam kelompok ibu yang multipara. Adapun gambaran karakteristik responden

penelitian diuraikan secara rinci dibawah ini ,

Tabel 5.1 Distribusi responden ibu hamil berdasarkan karakteristik umur dan paritas

di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017

KARAKTERISTIK

FREKUENSI PERSENTASE

(n) (%)

1.Umur

≤ 20 tahun 2 5,0%

21-30 tahun 27 67,5%

>30 tahun 11 27,5%

2.Paritas

Nullipara 0 0,0%

Primipara 9 22,5%

Multipara 31 77,5%

Grandemultipara 0 0,0%

Sumber : Data Primer 2017

Page 43: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

28

5.2 Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) dengan Anemia pada Ibu

Hamil

Hubungan kepatuhan konsumsi tablet besi dengan anemia pada ibu hamil

dinilai dengan cara mengevaluasi konsumsi tablet besi pada trimester 2 kehamilan.

Ibu hamil dikatakan patuh apabila jumlah tablet besi yang dikonsumsi 30 tablet atau

lebih dan dikatakan tidak patuh jika yang dikonsumsi kurang dari 30 tablet.

Tabel 5.2 Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) dengan Anemia

pada Ibu Hamil di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017

Kepatuhan

konsumsi tablet

Fe

Status Anemia

Jumlah

Anemia

Tidak anemia

Ya

14 (42.4 %)

19 (57.6%)

33 (100 %)

Tidak

6 (85.7%)

1 (14.3%)

7 (100%)

Total

20 (50%)

20 (50%)

40 (100%)

Chi-square test: p-value <0,05; significant

Berdasarkan hasil uji Chi Square pada tabel 5.2, terdapat hubungan

signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet besi dengan anemia pada ibu hamil di

Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017, dimana p-value = 0.04 (p <

0,05; significant).

Page 44: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

29

5.3 Hubungan Status Gizi dengan Anemia pada Ibu Hamil

Hubungan status gizi dengan anemia pada ibu hamil dinilai dengan cara

mengambil data status gizi pada ibu hamil yaitu dengan melihat hasil pengukuran

LLA pada buku KIA atau melakukan pengukuran langsung apabila data pada KIA

tidak tersedia hasil pengukuran LLA. Cara mengevaluasi status gizi ibu hamil diukur

dengan standar apabila <23,5 dikatakan status gizi ibu hamil kurang dan ≥ 23,5

dikatakan gizi ibu hamil baik.

Tabel 5.3 Hubungan status gizi dengan Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas

Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017

Status gizi

Status Anemia

Jumlah

Anemia

Tidak anemia

Baik

12 (42.9%)

16 (57.1%)

28 (100 %)

Kurang

8 (66.7%)

4 (33.3%)

12 (100%)

Total

20 (50%)

20 (50%)

40 (100%)

Chi-square test: p-value <0,05; significant

Berdasarkan hasil uji Chi Square pada tabel 5.3 tidak terdapat

hubungan signifikan antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas

Page 45: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

30

Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017, dimana p-value = 0.168, (p < 0,05;

significant).

5.4 Hubungan Pola Makan (Food Recall 24 Jam) dengan Anemia pada Ibu

Hamil

Hubungan pola makan dengan anemia pada ibu hamil dinilai dengan cara

mengambil data dengan wawancara yang dilakukan sedalam mungkin agar responden

dapat mengungkapkan jenis bahan makanan dan perkiraan jumlah bahan makanan

yang dikonsumsi dalam 24 jam yang lalu. Dari hasil wawancara akan diperoleh

sejumlah makanan yang dikonsumsi dan jumlah bahan makanannya yang nantinya

dapat menggambarkan total jumlah kalori yang dikonsumsi ibu hamil dalam 1x24

jam. Tolak ukur dari total kalori yang diperoleh dikatakan cukup jika memenuhi ≥77

% dari kebutuhan kalori ibu hamil (2100 kalori) dan dikatakan kurang jika ≤77 %

dari kebutuhan kalori ibu hamil (2100 kalori).

Tabel 5.4 Hubungan pola makan dengan Anemia pada Ibu Hamil di

Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017

Jumlah total

kalori dari food

recall 24 jam

Status Anemia

Jumlah

Anemia

Tidak anemia

cukup

3 (30%)

7 (70%)

10 (100 %)

kurang

17 (56.7%)

13 (43.3%)

30 (100%)

Total

20 (50%)

20 (50%)

40 (100%)

Chi-square test: p-value <0,05; significant

Page 46: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

31

Berdasarkan hasil uji Chi Square pada tabel 5.4 tidak terdapat hubungan

signifikan antara pola makan dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas

Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017, dimana p-value = 0.144, (p < 0,05;

significant.

Page 47: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

32

BAB 6

PEMBAHASAN

6.1 Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) dengan Anemia pada Ibu

Hamil

Berdasarkan hasil peneltian pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa terdapat 14

orang ibu hamil yang patuh mengonsumsi tablet besi dan mengalami anemia, di sisi

lain terdapat 19 orang ibu yang patuh mengonsumsi tablet besi dan tidak mengalami

anemia. Dapat dilihat pula terdapat 6 orang ibu hamil yang tidak patuh dalam

mengonsumsi dan mengalami anemia, di sisi lain 1 orang ibu hamil tidak patuh

mengonsumsi tablet besi dan tidak mengalami anemia.

Pada hasil uji Chi Square terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan

konsumsi tablet besi dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moncongloe

Kabupaten Maros tahun 2017, dimana p-value = 0.04 (p < 0,05; significant). Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sugeng

Triyani dan Niken Purbowati (2016) yang memperoleh hasil uji statistik p < 0,05,

yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan mengkonsumsi

tablet Fe dengan status anemia ibu hamil (p=0,0001). Nilai OR= 5,985, artinya ibu

hamil yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe mempunyai peluang 5,985 kali

terkena anemia dibanding yang patuh.

Page 48: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

33

Sama halnya dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Chrisna Paksi

Mandariska (2014) bahwa ada hubungan antara kepatuhan meminum tablet Fe

terhadap kejadian anemia pada Ibu hamil trimester III di Puskesmas Kalikajar I

Wonosobo tahun 2014 dengan nilai korelasi chi Square yaitu sig 0,035. Dikatakan

bahwa semakin patuh ibu hamil meminum tablet besi maka semakin baik kadar HB

ibu hamil.

Adapun penyebab kurang patuhnya ibu dalam mengonsumsi tablet besi

dapat dipengaruhi oleh efek samping yang kurang nyaman dirasakan oleh ibu ketika

mengonsumsi tablet Fe, seperti mual, muntah, dan nyeri ulu hati. Hal ini karena

suplemen oral zat besi dapat menyebabkan mual, muntah, kram lambung , nyeri ulu

hati, dan konstipasi. Efek samping yang tidak bisa diterima ibu hamil menyebabkan

ketidakpatuhan dalam pemakaian obat.

6.2 Hubungan Status Gizi dengan Anemia pada Ibu Hamil

Berdasarkan hasil peneltian pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa terdapat 12

orang ibu hamil yang status gizinya baik dan mengalami anemia, di sisi lain terdapat

16 orang ibu yang status gizinya baik dan tidak mengalami anemia. Dapat dilihat pula

terdapat 8 orang ibu hamil yang status gizinya kurang dan mengalami anemia, di sisi

lain terdapat 4 orang ibu hamil yang status gizinya kurang dan tidak mengalami

anemia.

Pada hasil uji Chi Square tidak terdapat hubungan signifikan antara status gizi

dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun

Page 49: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

34

2017, dimana p-value = 0.168, (p < 0,05; significant). Hasil ini sesuai dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wina Mariana dan Nur Khafidhoh

(2013) dimana didapatkan tidak ada hubungan antara status gizi dengan anemia pada

remaja putri di SMK Swadaya Semarang tahun 2013 dengan nilai sign-ifikansi ρ

value = 0,089 (>0,05) . Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh peneliti di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017.

Meskipun dalam penelitian lain hasil penelitian ini bertolak belakang dengan

hasil penelitian Dyah Permata Sari (2013) dimana pada penelitian tersebut didapatkan

hasil sperman rank a = 0,05 didapatkan bahwa rs = 0,666789 berarti rs hitung > 0,364

H1 diterima yang artinya adanya hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada

ibu hamil trimester III. Hasil penelitian ini dapat berbeda karena banyak faktor yang

mempengaruhi gizi ibu hamil meliputi, umur, berat badan, suhu lingkungan, aktifitas,

status kesehatan, kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, pengetahuan

zat gizi dalam makanan, status ekonomi, diet pada masa sebelum hamil dan selama

kehamilan dan psikologi (Purwitasari, 2009).

6.3 Hubungan Pola Makan (Food Recall 24 Jam) dengan Anemia pada Ibu

Hamil

Berdasarkan hasil peneltian pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa terdapat 3

orang ibu total asupan kalorinya yang cukup dan mengalami anemia, di sisi lain

terdapat 7 orang ibu total asupan kalorinya yang cukup dan tidak mengalami

anemia. Dapat dilihat pula terdapat 17 orang ibu hamil yang total asupan kalorinya

Page 50: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

35

yang kurang dan mengalami anemia, di sisi lain terdapat 13 orang ibu hamil total

asupan kalorinya yang kurang dan tidak mengalami anemia.

Pada hasil uji Chi Square pada tabel 5.4 tidak terdapat hubungan signifikan

antara pola makan dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moncongloe

Kabupaten Maros tahun 2017, dimana p-value = 0.144, (p < 0,05; significant). Pada

penelitian ini pola makan menggambarkan total kalori dalam 1x24 jam dimana pada

tabel master intake karbohidrat lebih dominan sehingga walaupun intake total kalori

ibu hamil baik namun tidak serta merta memengaruhi kadar Haemoglobin ibu hamil

itu sendiri, sebagaimana kita letahui zat gizi yang paling berpengaruh adalah asupan

zat besi (Fe).

Total intake kalori tidak memengaruhi secara langsung kejadian anemia

karena timbulnya anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor selain asupan pola

makan yang salah misalnya pola makan tidak teratur dan tidak seimbang dengan

kecukupan sumber gizi yang dibutuhkan tubuh diantaranya adalah asupan protein,

asupan karbohidrat, asupan lemak, vitamin C dan yang terutama kurangnya sumber

makanan yang mengandung zat besi, dan asam folat.

Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa dari data total intake kalori ibu

hamil di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros dari hasil wawancara Food

recall 24 jam terdapat 52 persen ibu hamil mengonsumsi karbohidrat secara berlebih.

Page 51: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

36

BAB 7

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab-bab

sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian berdasarkan umur

menunjukkan bahwa dari 40 responden, rata-rata umur responden adalah 27

tahun. Adapun gambaran karakteristik responden penelitian berdasarkan

paritas yaitu sebanyak 9 orang ibu hamil tergolong dalam kelompok ibu yang

Primipara dan sebanyak 31 orang ibu hamil tergolong ke dalam kelompok ibu

yang multipara.

2. Terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet besi dengan

anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun

2017.

3. Tidak terdapat hubungan signifikan antara status gizi dengan anemia pada ibu

hamil di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017.

4. Tidak terdapat hubungan signifikan antara pola makan dengan anemia pada

ibu hamil di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017.

Page 52: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

37

7.2 Saran

Berdasarkan dari kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran, yaitu:

1. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan agar ibu hamil bisa lebih meningkatkan pengetahuannya

mengenai anemia sehingga dapat mencegah terjadinya anemia dalam

kehamilan. Selain itu, ibu hamil harus dibekali pengetahuan mengenai pola

makan dan asupan gizi yang benar sehingga dalam kehamilannya zat gizi

yang dibutuhkan dapat terpenuhi.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan agar dapat menambah kurikulum mengenai anemia.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan agar pada penelitian selanjutnya dapat menambah variabel

penelitian dan menambah sampel agar lebih luasnya cakupan penelitiannya.

Page 53: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

38

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT gramedia Pustaka Utama.Jakarta

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arisman.2004.Gizi Dalam Daur Kehidupan.EGC:181-195.Jakarta

Ariyani, dkk. “Validitas Lingkar Lengan Atas Mendeteksi Risiko Kekurangan Energi

Kronis pada Wanita Indonesia.” Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, no. 2

(September 2012): h. 83-90.

Aryani Dwi, 2014. Analisis Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi (Protein, Zat Besi,

Vitamin C, Asam Folat, Vitamin B12) pada Penderita Penyakit Gangguan

Saluran Pencernaan dan Hubungannya dengan Status Anemia di RSU PMI

Bogor [Skripsi]. Bogor : Departemen Gizi Masyarakat dan Umberdaya Keluarga,

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Asyirah, S. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Ibu Hamil

di Wilayah Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa Tahun

2012. Depok: FKM UI.

Chrisna Paksi Mandariska.2014. Hubungan Kepatuhan Meminum Tablet Fe terhadap

kejadian anemia pada Ibu Hamil trimester III di Puskesmas Kalikajari

Wonosomo.Yogyakarta.Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Aisyiyah.

Page 54: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

Cohen, L., et al.(2007). Research Methods in Education. (Sixth edition).New York:

Routledge.

Cunningham, F. Gary (et.al). 2005. Obstetri Williams. Jakarta : EGC dan Profesional

Kesehatan lain. Jakarta: EGC

Dyah Permata Sari.2013.Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu

Hamil trimester III di PPS Hj Sri Sulasmiati Desa Wonoayu Kecamatan

Dilangkenceng Kabupaten Madiun. Madiun : Politkenik Kesehatan

Majapahit.Vol,5 No.2 November 2013.

Erb, Kozier. (2010).Fundamentals of Nursing. Jakarta: EGC

Fitriani,Kurnia.2014.Hubungan asupan Makanan dengan Kejadian anemia dan Nilai

Praktik pada Siswi Kelas XI Boga SMKN 1 Buduran Sidoarjo. Surabaya.E-

journal BOGA,volume 3, No.1 edisi Yudisium Periode Februari tahun 2014.

Gibson R.S. 2005. Principle of Nutritional Assesment : Antropometric Assesment to

Body Size. Second Edition. New York. Oxford University Press. Hlm 252-8.

Hudono, S. T., 2007. Penyakit Darah. Dalam : Prawirohardjo, S., Hanifa W., Abdul

B. S., Trijatmo R., eds. Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga. Jakarta : Yayasan Bina

Pustaka.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun

2013. Jakarta: Kemenkes RI.

Page 55: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

Linda J Harvey, Jack R Dainty, Wendy J Hollands, et al. Effect of high-dose iron

supplements on fractional zinc absorption and status in pregnant women.

American Journal of Clinical Nutrition, 2007 Vol. 85, No. 1, 131-136.

Lubis, Zulhaida. 2003. Jurnal Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap

Bayi Yang Dilahirkan.

Moehji S. 2002. Ilmu Gizi II. Peranan Gizi dalam Berbagai Kurun Usia dalam

New York: John Wiley and Sons.

Niven, Neil. 2002. Psikologi Kesehatan Keperawatan Pengantar untuk Perawat

Nurina, Y. 2012.Faktor Risiko Status Gizi dan Status Imunisasi Terhadap Kejadian

Pneumonia pada Balita di RSUD Dr. Soetomo Surabaya [Skripsi]. Surabaya:

Universitas Airlangga

P.Albery, Ian & Munafo, Marcus. (2011).Psikologi Kesehatan. Yogyakarta:Pallmall.

Proverawati, A, Asfuah, S, 2009. Gizi untuk Kebidanan. Nuha Medika, Yokyakarta.

Proverawati, A. 2013. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika

Puji., A.Esse., Satriani, Sri., Nadimin., Fadliyah, Fathiyatul., 2010. Hubungan

Pengetahuan ibu dan pola konsumsi dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil

di Puskesmas Kassi-Kassi. Media Gizi Pangan, Vol.X.

Page 56: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

Purwitasari , Desi.2009. Buku Ajar Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta :

Nuha Medika.

Riskesdas.2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Kementerian

Kesehatan RI

Sanusi, et al. Poor Dietary Intake of Energy and Retinol among Pregnant Women:

Implications for Pregnancy Outcome in Southwest Nigeria. Pak. J. Nutr. 2008;

7(3):480- 484

Sarafino, E.P. (1994).Health Phychology: Biopsychosocial Interaction (4thed).

Sugeng Triyani,Niken Purbowati.2016. Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dalam

mencegah Anemia Gizi Besi pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Jakarta Pusat.Jakarta.Jurnal Kesehatan Ilmu dan Teknologi Kesehatan.Vol,3

No.2 Maret 2016.

Supariasa, 2012. Penilaian Status Gizi. EGC . Jakarta

Wina Mariana, Nur Khofidhoh. 2013. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian

Anemia pada Remaja Putri di SMU Swadaya Wilayah Kerja Puskesmas

Karangdoro Kota Semarang tahun 2013. Semarang : Poltekkes Kemenkes

Semarang.

Page 57: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

World Health Organization, 2008. Worldwide Prevalence of Anemia. Tersedia :

http://whqlibdoc.who.int/publications/2008/9789241596657eng.pdf. Diunduh

tanggal, 18 Juni 2017

Page 58: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

LAMPIRAN

Page 59: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan
Page 60: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan
Page 61: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan
Page 62: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

LAMPIRAN

SURAT PERSETUJUAN

MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Dengan ini menyatakan telah mendapat penjelasan dari peneliti tentang

penelitian “Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status Gizi, dan Pola

Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil”. Maka dengan ini saya secara

sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Maros, …………………… 2017

Penanggung jawab, peneliti utama:

Nama : Nur Amni S

Alamat : Rusunawa II Unhas Blok B, Tamalanrea, Makassar

No. HP : +628271057037

Responden

(……………………)

Saksi 2:

(………………..….)

Saksi 1:

(………..………….)

Page 63: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

KUESIONER

Nama Ibu :

Tanggal Lahir/usia :

Paritas :

Usia Kehamilan :

Kadar Hb :

Riwayat hipertensi, Abortus, atau Penyakit kronik (TBC,Neoplasma) :

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah selama kehamilan pernah diberikan tablet fe / besi ?

a. Ya b.Tidak

Jika Ya Lanjut pertanyaan kedua

2. Berapakah jumlah tablet yang diberikan ?.............................Tablet

3. Berapakah jumlat tablet yang dikonsumsi ?...........................Tablet

Selanjutnya dilanjutkan dengan Kuisioner Pola makan/Food recall

Page 64: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KESEHATAN

DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT

PEMANTAUAN STATUS GIZI TAHUN 2016

PERTANYAAN KONSUMSI MAKAN IBU HAMIL

RAHASIA PSG 2016. BUMIL

BLOK I PENGENALAN TEMPAT

Provinsi Kab/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Nomor

Klaster

Nomor Urut

RT

Nomor Urut

ART

Nama Ibu Hamil

Umur Ibu Hamil ……… tahun

Umur Kehamilan Ibu Hamil ……… bulan

DAFTAR MAKANAN YANG DIKONSUMSI IBU HAMIL DALAM SATU HARI KEMARIN

Pada saat probing pengumpul data dapat menanyakan nama hidangan makanan/minuman yang dikonsumsi oleh ibu hamil

dalam sehari kemarin. Review kembali sehingga tidak ada hidangan makanan/ minuman yang terlewat

NO NAMA HIDANGAN

Page 65: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan
Page 66: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

BLOK I PENGENALAN TEMPAT

Provinsi Kab/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Nomor Klaster Nomor Urut

RT

Nomor Urut

ART

KONSUMSI MAKANAN IBU HAMIL RECALL 1 X 24 JAM

Nomor

Urut

Hidangan

Waktu

Makan

Urutan

Waktu

Makan

(Jam)

Nama

Hidangan/

Makanan/

Minuman

Rincian

Bahan

Makanan/

Minuman

Nama

Padanan

Bahan

Makanan/

Minuman

URT dan Berat Rincian Bahan

Makanan/Minuman yang

dikonsumsi

JML URT Matang

(gram)

Mentah

(gram)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Page 67: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

NO Nama Umur Paritas Kepatuhan konsumsi

LLA HB

1 Iriamayanti 34 G4P3A0 YA 31 12,7

2 Hasbiati 34 G3P2A0 YA 28 12,1

3 Hasnawati 36 G3P2A0 YA 31 11

4 Rasmawati 22 G2P1A0 YA 23 11,7

5 Murniati 22 G1P0A0 YA 21 12,5

6 Finasari 29 G4P3A0 YA 26 12

7 Rohani 35 G3P2A0 TIDAK 24 13,2

8 Sanifa 36 G5P3A1 YA 32 13,1

9 Nurbaya 41 G5P4A0 YA 25 12

10 Rahmatia 27 G2P1A0 YA 26 12,6

11 Hasna 24 G1P0A0 YA 20 14,1

12 Hasmiati 33 G1P0A0 YA 25,4 12,4

13 Hasrinawati 20 G1P0A0 YA 26 11,7

14 Nuraida 21 G2P1A0 TIDAK 22 10

15 Jumaniah 27 G1P0A0 YA 23 10

16 Rahmawati 22 G2P1A0 YA 22 10,1

17 Hasniati 32 G3P2A0 YA 32 10,3

18 Daniati 29 G2P1A0 YA 25 9,1

19 Irma Erviani 28 G3P2A0 TIDAK 31 10,6

20 Hastuti 25 G2P1A0 YA 24 10,5

21 Rismayanti 25 G3P1A1 YA 25 10,8

22 Sri Ayu Andira 18 G2P1A0 TIDAK 21,2 9,5

23 Hawania 30 G3P2A0 YA 25 12,9

24 Nurmiati 24 G3P2A0 YA 22 9,5

25 Sherli 29 G3P2A0 YA 20 9,6

26 Apriana 24 G1P0A0 YA 23 10,6

27 Evi 31 G5P2P2 YA 29 9,5

28 Syamsinar 30 G2P1A0 YA 27 9

29 Hasriani 25 G3P2A0 YA 25 9,4

30 Syamsinar A 20 G1P0A0 TIDAK 26,3 7,8

Page 68: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

31 Kartini 24 G2P1A0 YA 23 9,2

32 Nurfatima 23 G3P1A1 TIDAK 26,1 9

33 Haslinda 26 G3P2A0 TIDAK 33 9

34 Norma 37 G4P3A0 YA 25,9 12,9

35 Jumariah 27 G2P1A0 YA 24,5 10,1

36 Muliati 34 G4P3A0 YA 24 12,1

37 Juliana 28 G1P0A0 YA 23 13,1

38 Sartika 26 G2P1A0 YA 24 11

39 Fitriani 23 G1P0A0 YA 25,7 13

40 Sahariah 24 G2P1A0 YA 26 12,9

NO Nama Umur Paritas

1 Iriamayanti 34 3

2 Hasbiati 34 2

3 Hasnawati 36 2

4 Rasmawati 22 1

5 Murniati 22 0

6 Finasari 29 3

7 Rohani 35 2

8 Sanifa 36 3

9 Nurbaya 41 4

10 Rahmatia 27 1

11 Hasna 24 0

12 Hasmiati 33 0

13 Hasrinawati 20 0

14 Nuraida 21 1

15 Jumaniah 27 0

16 Rahmawati 22 1

17 Hasniati 32 2

18 Daniati 29 1

19 Irma Erviani

28 2

20 Hastuti 25 1

21 Rismayanti 25 1

22 Sri Ayu Andira

18 1

23 Hawania 30 2

24 Nurmiati 24 2

25 Sherli 29 2

26 Apriana 24 0

27 Evi 31 2

Page 69: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

28 Syamsinar 30 1

29 Hasriani 25 2

30 Syamsinar A

20 0

31 Kartini 24 1

32 Nurfatima 23 1

33 Haslinda 26 2

34 Norma 37 3

35 Jumariah 27 1

36 Muliati 34 3

37 Juliana 28 0

38 Sartika 26 1

39 Fitriani 23 0

40 Sahariah 24 1

Page 70: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan
Page 71: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan
Page 72: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan
Page 73: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan
Page 74: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

Lampiran Output SPSS

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kepatuhan Konsumsi Tablet

Fe * Anemia 40 100.0% 0 0.0% 40 100.0%

Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe * Anemia Crosstabulation

Anemia

Total Ya Tidak

Kepatuhan Konsumsi Tablet

Fe

Ya Count 14 19 33

% within Kepatuhan

Konsumsi Tablet Fe 42.4% 57.6% 100.0%

Tidak Count 6 1 7

% within Kepatuhan

Konsumsi Tablet Fe 85.7% 14.3% 100.0%

Total Count 20 20 40

% within Kepatuhan

Konsumsi Tablet Fe 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 4.329a 1 .037

Continuity Correctionb 2.771 1 .096

Likelihood Ratio 4.723 1 .030

Fisher's Exact Test .091 .046

Linear-by-Linear Association 4.221 1 .040

N of Valid Cases 40

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.50.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 75: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

Dari data di atas didapatkan p = 0.04, sehingga Ho ditolak karena p<0.05. Ada

pengaruh kepatuhan minum obat dengan kejadian anemia pada ibu hanil

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Status Gizi * Anemia 40 100.0% 0 0.0% 40 100.0%

Status Gizi * Anemia Crosstabulation

Anemia

Total Ya Tidak

Status Gizi Baik Count 12 16 28

% within Status Gizi 42.9% 57.1% 100.0%

Kurang Count 8 4 12

% within Status Gizi 66.7% 33.3% 100.0%

Total Count 20 20 40

% within Status Gizi 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1.905a 1 .168

Continuity Correctionb 1.071 1 .301

Likelihood Ratio 1.933 1 .164

Fisher's Exact Test .301 .150

Linear-by-Linear Association 1.857 1 .173

N of Valid Cases 40

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.00.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 76: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

Dari data di atas didapatkan p = 0.168, sehingga Ho diterima karena p>0.05. Tidak

ada pengaruh status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Asupan Gizi * Anemia 40 100.0% 0 0.0% 40 100.0%

Asupan Gizi * Anemia Crosstabulation

Anemia

Total Ya Tidak

Asupan Gizi Cukup Count 3 7 10

% within Asupan Gizi 30.0% 70.0% 100.0%

Kurang Count 17 13 30

% within Asupan Gizi 56.7% 43.3% 100.0%

Total Count 20 20 40

% within Asupan Gizi 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 2.133a 1 .144

Continuity Correctionb 1.200 1 .273

Likelihood Ratio 2.181 1 .140

Fisher's Exact Test .273 .137

Linear-by-Linear Association 2.080 1 .149

N of Valid Cases 40

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.00.

b. Computed only for a 2x2 table

Dari data di atas didapatkan p = 0.144, sehingga Ho diterima karena p>0.05. Tidak

ada pengaruh asupan gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil

Page 77: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

BIODATA DIRI PENULIS

Data Pribadi :

Nama Lengkap : Nur Amni S

Nama Panggilan : Amni

Tempat/Tanggal Lair : Maros, 5 Januari 1996

Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Gol. Darah : O

Nama Orang Tua

Ayah : H.Sattu Talib S,Sos

Ibu : Hj.Kamaria Malik

Pekerjaan Orang Tua

Ayah : PNS

Ibu : PNS

Anak ke : 2 dari 2 bersaudara

Alamat saat iini : Jalan Sahabat Rusunawa II Blok B kamar 218

No. Telp : 082271057037

Email : [email protected]

Page 78: Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan

Riwayat Pendidikan Formal

Periode Sekolah/Institusi/Universitas Jurusan

2002-2008 SD Inpres No 60 Perumnas

Tumalia

-

2008-2011 SMP Negeri 2 Maros -

2011-2014 SMA Negeri 1 Maros IPA

2014-sekarang Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin

Pendidikan Dokter

Riwayat Organisasi

Periode Organisasi Jabatan

2015-sekarang Tim Bantuan Medis

Calcaneus Fakultas

Kedokteran Universitas

Hasanuddin

Anggota Biasa