HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·...

16
i HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA UMS SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi dan Derajat Sarjana (S-1) Tarbiyah Oleh : MARLINDA IRWANTI F 100100212 / G 000100220 TWINNING PROGRAM FAKULTAS PSIKOLOGI DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan

i

HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN

KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA

UMS SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana

(S-1) Psikologi dan Derajat Sarjana (S-1) Tarbiyah

Oleh :

MARLINDA IRWANTI

F 100100212 / G 000100220

TWINNING PROGRAM

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan
Page 3: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan
Page 4: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan

iv

HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN

KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA

UMS SURAKARTA

Marlinda Irwanti

[email protected] Setiyo Purwanto., S.Psi, M.Si, Drs. M. Darojat Ariyanto., M.Ag

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Kehusyukan shalat merupakan salah satu dari orientasi religious yang berupa

ibadah dengan konsentrasi penuh dan merupakan meditasi tingkat tinggi. Sehingga

kekhusyukan shalat dapat membantu melatih pendidikan pribadi diri, konsentrasi,

dan ketentraman jiwa, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis.

Dikarenakan mahasiswa adalah generasi pemimpin serta pendidik di masa depan, maka

perlunya bagi mereka untuk memiliki kesejahteraan psikologis, karena hal itu

berdampak pada perilaku, kesuksesan dan kebahagiaan hidupnya. Tujuan utama pada

penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antara kekhusyukan shalat dengan

kesejahteraan psikilogis pada mahasiswa UMS Surakarta. Hipotesis yang diajukan

yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kekhusyukan shalat dengan

kesejahteraan psikologis pada mahasiswa UMS Surakarta. Subyek penelitian adalah

mahasiswa UMS jama’ah masjid Fadhlurrahman UMS yang kebetulan ditemui di

masjid Fadhlurrahman UMS Surakarta yang berjumlah 100 subjek. Metode

penelitian menggunakan metode kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan

adalah uji korelasi product moment dengan menggunakan program bantu SPSS 15

For Windows Program. Berdasarkan hasil analisis product moment diperoleh nilai

koefisien korelasi (r) sebesar 0,240 dengan p = 0,016 (p < 0,01) yang artinya ada

hubungan yang sangat signifikan antara kekhusyukan shalat dengan kesejahteraan

psikologis pada mahasiswa UMS Surakarta. Sumbangan efektif antara variabel

kekhusyukan shalat dengan kesejahteraan psikologis pada mahasiswa UMS sebesar

5,7%, yang berarti masih terdapat 94,3% faktor lain yang mempengaruhi

kesejahteraan psikologis pada mahasiswa UMS seperti status sosial ekonomi,

jaringan sosial, kompetensi pribadi, kepribadian, jenis kelamin.

Kata kunci : Kekhusyukan shalat, kesejahteraan psikologis mahasiswa

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan

1

PENDAHULUAN

Dalam menjalani kehidupan,

manusia senantiasa selalu

mendambakan kebahagiaan.

Kebahagian di dalam hidup seseorang

akan berpengaruh pada kesejahteraan

psikologis orang tersebut sehingga

mempengaruhi kualitas hidupnya.

Individu yang merasakan

kesejahteraan pasti akan merasakan

kebahagiaan dan ketenangan lahir

bathin. Tidak lepas dari itu, di dalam

dunia pendidikan diajarkannya

bagaimana individu untuk mencapai

kesejahteraan. Banyaknya

permasalahan yang terjadi

dikehidupan terkadang membuat

manusia seringkali mengalami

keputusasaan dan kegelisahan di

karenakan tidak merasakan adanya

ketenangan ataupun kebahagiaan di

dalam hidupnya.

Begitu banyak permasalahan

yang dihadapi individu sehingga

berpengaruh pada kesehatan

mentalnya. Jika individu tidak kuat

dalam mengahadapi permasalahan

yang ada, akan mengakibatkan stress

bahkan sampai pada depresi. Banyak

permasalahan yang terjadi di kalangan

mahasiswa, dari permasalahan konflik

antar teman, permasalahan dengan

masyarakat dan pribadi, pergaulan

bebas, sulitnya dalam mengemukakan

pendapat, serta prestasi akademik

yang mana salah satu permasalahan

tersebut dapat menimbulkan

kecemasan, kegelisahan, turunnya

motivasi sampai pada tingkat stress

dan depresi, yang berdampak pada

terganggunya konsentrasi mahasiswa

dalam mencapai tujuan yang

diinginkan. Mahasiswa akan dapat

mengembangkan potensi dan tujuan

hidupnya jika mereka merasakan

kesejahteraan psikologis dalam

dirinya. Sehingga perlunya bagi

sebuah Universitas membantu

mahasiswa dalam pencapaian

kesejahteraan psikologisnya.

Menurut Ryff (1995)

kesejahteraan psikologis adalah suatu

kondisi seseorang di mana dia

berusaha untuk merasa baik tentang

diri mereka sendiri bahkan menyadari

keterbatasan mereka sendiri

(penerimaan diri), hubungan positif

dengan orang lain, perkembangan atau

pertumbuhan pribadi, membentuk

lingkungan sendiri sehingga dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan

2

pribadi (penguasaan lingkungan),

menentukan nasib sendiri dan otoritas

pribadi (kemandirian), upaya

seseorang dalam menemukan

kehidupan yang bermakna (tujuan

hidup).

Universitas Muhammadiyah

Surakarta merupakan salah satu

kampus di Indonesia yang berbasis

agama Islam. Banyak dari mahasiswa-

mahasiswa UMS yang melaksanakan

shalat lima waktu secara rutin, yang

mana shalat itu bisa menimbulkan

ketenangan bathin dan menimbulkan

kesejahteraan psikologis. Namun dari

hasil pengamatan dan beberapa

pertanyaan yang diajukan peneliti

kepada mahasiswa, ditemukan bahwa

masih banyak dari mahasiswa UMS

memiliki kesejahteraan psikologis

yang rendah. Dari data awal yang

dilakukan peneliti, baik dari

pengamatan maupun kuisioner yang

diberikan terhadap 20 subjek, bahwa

dari mereka yang terlihat melakukan

shalat dengan tenang dan tidak

tergesa-gesa ternyata masih memiliki

kesejahteraan psikologis yang rendah.

hal itu dapat diketahui dari, 75%

mahasiswa yang kurang mampu

menerima segala aspek dalam dirinya,

hal ini dibuktikan dengan adanya

perasaan minder, iri, serta tidak suka

jika ada orang lain yang lebih baik

dari pada mereka. 45% mahasiswa

sulit dalam memaafkan kesalahan

orang lain serta jarang menyapa orang

lain sehingga membuat subjek kurang

mampu dalam menjalin hubungan

positif dengan orang lain. 55%

mahasiswa lebih banyak bergantung

kepada orang lain dalam mengambil

keputusan, sehingga mereka kurang

yakin dan tidak dapat mengambil

keputusan sendiri. 60% mahasiswa

merasa takut jika mereka menemui

kegagalan, sehingga dapat

menghambat keyakinan mereka dalam

mencapai tujuan yang telah

ditentukan. 60% mahasiswa masih

merasakan kesulitan dalam

mengemukakan pendapat. Hal ini

dapat menghambat mahasiswa untuk

mengembangkan potensi yang

dimilikinya. 75% mahasiswa

merasakan bahwa dirinya mudah

gelisah dan 25% subjek kurang dapat

menyesuaikan diri terhadap

lingkungan.

Mahasiswa adalah generasi

pemimpin serta pendidik di masa

depan. Jika mahasiswa ini tidak

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan

3

merasakan kesejahteraan yang cukup

didalam dirinya dan tidak adanya

tujuan hidup yang pasti, maka

mahasiswa ini tidak akan bisa

memandang hidup atau semua hal

dengan positif dan penuh keyakinan.

Jika generasi ini menjadi generasi

yang kurang memiliki kualitas hidup

yang lebih baik, maka kualitas

pemimpin dan pendidik selanjutnya

akan mengalami permasalahan.

Karena permasalahan diawali dengan

bagaimana individu itu menjalani

hidupnya. Mahasiswa yang berfungsi

baik dan merasa senang dengan usaha

serta kehidupan yang dijalaninya akan

membawanya pada tujuan hidup yang

lebih baik dan berarti.

Dari fenomena yang terjadi di

kalangan mahasiswa tersebut, bisa

ditarik kesimpulan bahwa rendahnya

kesejahteraan psikologis

mempengaruhi gaya hidup mereka.

Maka amat sangat penting di dalam

dunia pendidikan mengajarkan shalat

dengan benar, yaitu shalat khusyuk

yang dapat menimbulkan kejernihan

pikiran dan ketenangan bathin

sehingga akan merasakannya

kebermaknaan dalam hidup.

Menurut Q.S Mu’ninun ayat 1-2

faktor atau syarat untuk mendapatkan

keberuntungan, kemenangan atau

kesejahteraan psikologis adalah

dengan kekhusyukan shalat. Allah

berfirman:

“Sesungguhnya beruntunglah orang-

orang yang beriman” (Al-mu’minun:

1).

“(yaitu) orang-orang yang khusyu'

dalam sembahyangnya” (Al-

mu’minun: 2).

Shalat adalah tiang agama Islam

dan hukumnya wajib bagi muslim.

Allah berfirman didalam Al-Qur’an:

”Hai anakku, dirikanlah shalat dan

suruhlah (manusia) mengerjakan yang

baik dan cegahlah (mereka) dari

perbuatan yang mungkar dan

bersabarlah terhadap apa yang

menimpa kamu. Sesungguhnya yang

demikian itu termasuk hal-hal yang

diwajibkan (oleh Allah)” (Q.S

Luqman: 17).

Seperti yang telah diterangkan

dalam Al-qur’an, bahwa fungsi shalat

tidak hanya menciptakan ketenangan

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan

4

bathin, namun juga mencegah

perbuatan buruk. Shalat sangat

berpengaruh terhadap psikologis

manusia. Apabila ruh manusia tidak

terhubung dengan penciptanya, akan

terlihat jelas gejala kegelisahan dan

kemurungan saat dirinya mendapatkan

musibah. Namun disaat ruh manusia

terhubung dengan penciptanya melalui

shalat, maka hati dan pikirannya akan

tenang serta merasakan adanya

pertolongan, karena dirinya sedang

dekat dengan Sang Pencipta. Allah

berfirman didalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya orang-orang yang

beriman, mengerjakan amal saleh,

mendirikan shalat dan menunaikan

zakat, mereka mendapat pahala di sisi

Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran

terhadap mereka dan tidak (pula)

mereka bersedih hati” (Al-Baqarah:

277).

Maka dalam hal ini peneliti akan

mengkaji tentang hubungan antara

kekhusyukan shalat dengan

kesejahteraan psikologis pada

mahasiswa UMS Surakarta, sehingga

didapatkan rumusan masalah yaitu:

“apakah ada hubungan antara

kekhusyukan shalat dengan

kesejahteraan psikologis pada

mahasiswa UMS Surakarta?”

Tujuan Penelitian untuk mengetahui

hubungan antara kekhusyukan shalat

dengan kesejahteraan psikilogis pada

mahasiswa UMS Surakarta.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat yaitu:

1. Dapat menumbuhkan kesadaran

kepada mahasiswa untuk dapat

meningkatkan kesejahteraan pada

dirinya dengan cara memperbaiki

shalatnya.

2. Mahasiswa dapat lebih memahami

kedudukan dan manfaat shalat bagi

kesehatan psikologis terutama

untuk kesejahteraan pada dirinya.

3. Bagi peneliti selanjutnya,

diharapkan digunakan sebagai

bahan perbandingan dan menambah

wacana pemikiran untuk

mengambangkan, memperdalam

serta memperkaya teoritis

mengenai hubungan antara shalat

dengan kesejahteraan psikologis.

Agar penelitian ini berguna bagi

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan

5

masyarakat, dunia pendidikan dan

psikologi Islam.

METODE PENELITIAN

Variabel bebas yang digunakan

untuk penelitian ini adalah

kekhusyukan shalat, sedangkan

variabel tergantungnya adalah

kesejahteraan psikologis pada

mahasiswa. Subjek dalam penelitian

ini adalah mahasiswa UMS yang

kebetulan ditemui di masjid

Fadhlurrahman UMS Surakarta yang

berjumlah 100 subjek.

Metode pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan

menggunakan dua skala yaitu skala

kekhusyukan shalat dan skala

kesejahteraan psikologis.

a. Skala kekhusyukan shalat dari

skala Rosdiana (2012). Skala ini

mempunyai validitas aitem yang

bergerak dari 0,236 sampai 0,737

dengan koefisien reliabilitas alpha

(a) = 0,906

b. Skala kesejahteraan psikologis

dari skala Nurhayati (2010). Skala

ini mempunyai validitas aitem

yang bergerak dari 0,237 sampai

0,559 dengan koefisien reliabilitas

alpha (a) = 0,837.

Teknik analisis data yang

digunakan pada penelitian ini adalah

analisis korelasi product moment

dengan program bantu SPSS 15 for

windows.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perhitungan

menggunakan teknik analisis product

moment dari Pearson dengan

menggunakan program bantu SPSS 15

For Windows Program maka

diperoleh nilai koefisien korelasi (r)

sebesar 0,240 dengan p = 0,016

(p<0,01) yang artinya ada hubungan

yang sangat signifikan antara

kekhusyukan shalat dengan

kesejahteraan psikologis pada

mahasiswa UMS Surakarta. Semakin

tinggi kekhusyukan shalat mahasiswa

maka semakin tinggi kesejahteraan

psikologis yang dimilikinya, begitu

pula sebaliknya jika semikin rendah

kekhusyukan shalat mahasiswa maka

semakin rendah pula kesejahteraan

psikologis yang dimilikinya.

Hasil di atas menunjukkan

bahwa kekhusyukan shalat

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan

6

mempengaruhi kesejahteraan

psikologis pada mahasiswa UMS

Surakarta. Hal ini berkaitan dengan

Q.S Mu’ninun ayat 1-2, yang

menjelaskan bahwa faktor atau syarat

untuk mendapatkan keberuntungan,

kemenangan atau kesejahteraan

psikologis adalah dengan

kekhusyukan shalat. Allah berfirman:

قد أفلح المؤمنون “Sesungguhnya beruntunglah orang-

orang yang beriman” (Al-mu’minun:

1).

الذين هم في صلتهم خاشعون “(yaitu) orang-orang yang khusyu'

dalam sembahyangnya” (Al-

mu’minun: 2).

Ayat di atas menyatakan bahwa

beruntunglah bagi orang-orang yang

mendapatkan apa yang

didambakannya, yaitu orang-orang

mukmin yang mantap imannya dan

mereka membuktikan kebenarannya

dengan amal-amal saleh yaitu mereka

yang khusyu’ dalam shalatnya. Orang-

orang yang khusyu’ adalah orang yang

tenang, rendah hati lahir bathin, serta

yang perhatiannya terarah kepada

shalat yang sedang mereka kerjakan

(Shihab, 2002).

Kata ( أفلح) aflaha berasal dari

kata al-falh yang artinya membelah,

dari sini petani dinamai al-fallah

karena dia mencangkul untuk

membelah tanah lalu menanam benih.

Benih yang ditanam petani

menumbuhkan buah yang

diharapkannya, sehingga “memperoleh

apa yang diharapkan” dinamai falah.

Hal tersebut tentu melahirkan

kebahagiaan karena telah

mendapatkan apa yang diharapkan

selama ini dengan kerja kerasnya

(Shihab, 2002). Ayat tersebut

menunjukkan bahwa orang yang

khusyu’ dalam shalatnya akan

melahirkan kesejahteraan psikologis

yang mana berdampak pada

kebahagiaan.

Kesejahteraan psikologis

mempunyai karakteristik penerimaan

diri yang baik yakni menerima segala

aspek dalam dirinya, memiliki

hubungan yang positif dengan orang

lain, memiliki kemandirian dalam

mengambil keputusan, mampu dalam

penguasaan lingkungan, memiliki

tujuan hidup, dan pengembangan

pribadi. Hal ini tidak secara langsung

di dapatkan mahasiswa tanpa adanya

suatu upaya. Salahsatu upaya yang

dilakukan untuk menunjang

kesejahteraan psikologis adalah

dengan shalat khusyu’. Dimana

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan

7

kekhusyukan shalat itu terdapat do’a,

dzikir, tuma’ninah dengan ketenangan

batin, serta permohonan yang mana

dapat memberikan efek ketenangan

dan ketentraman jiwa. Seperti yang

dikemukakan oleh Haryanto (2002)

bahwa dzikir dalam shalat

memberikan efek ketenangan,

ketentraman, tidak cemas, stress atau

depresi. Sehingga mahasiswa dapat

menerima segala aspek di dalam

dirinya dan memutuskan segala

sesuatu dengan ketenangan bathin dan

pikiran positif, agar keputusan yang

diambil sesuai dengan kemampuannya

karena segala keputusan itu akan

berdampak pada kehidupannya.

Kekhusyukan shalat akan

berpengaruh pada tinggi rendahnya

kesejahteraan psikologis yang dimiliki

mahasiswa, misalnya mahasiswa yang

melakukan shalat disertai dengan

dzikrullah dan tuma’ninah pasti akan

merasakan ketentraman jiwa dan dekat

dengan Tuhannya, karena pelaksanaan

dzikrullah yang dilakukan dengan

sikap rendah hati dan suara yang

lembut akan membawa dampak

relaksasi dan ketenangan bagi mereka

yang melakukan (Ancok, 2002).

Mengingat kekhusyukan shalat

adalah salahsatu faktor untuk

meningkatkan kesejahteraan

psikologis, karena pada pada dasarnya

kekhusyukan shalat itu termasuk

sebagai meditasi yang disertai dengan

gerakan tertentu dan pemikiran yang

terarah dalam bentuk kata-kata dan

berbagai citra yang menimbulkan

perubahan mental yang diinginkan

pada orang yang melakukannya, yang

mana bisa dianggap sebagai bentuk

pendidikan diri pribadi yang disebut

“otosugesti” yakni suatu upaya untuk

membimbing diri pribadi melalui

proses pengulangan suatu rangkaian

ucapan secara rahasia kepada diri

sendiri yang menyatakan suatu

keyakinan atau perbuatan (Thouless,

1992). Maka mahasiswa yang

mempunyai otosugesti di dalam

dirinya dengan salahsatu upaya yakni

khusyu’ dalam shalatnya maka ia akan

mempunyai sikap pasrah diri kepada

Tuhannya, misalnya: Orang yang

pasrah kepada Tuhannya akan

memiliki sikap qona’ah yang berarti

merasakan kepuasan dengan apa yang

diberikan Tuhan kepadanya, misalnya

mahasiswa akan menerima segala

aspek dalam dirinya, baik aspek yang

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan

8

buruk atau baik, karena ia yakin

bahwa apa yang telah diberikan Allah

kepadanya pasti akan ada kebaikan di

dalamnya. Allah berfirman di dalam

Al-Qur’an:

“Jikalau mereka sungguh-sungguh

ridha dengan apa yang diberikan

Allah dan Rasul-Nya kepada mereka,

dan berkata: "Cukuplah Allah bagi

kami, Allah akan memberikan

sebagian dari karunia-Nya dan

demikian (pula) Rasul-Nya,

sesungguhnya kami adalah orang-

orang yang berharap kepada Allah,"

(tentulah yang demikian itu lebih baik

bagi mereka)” (At-Taubah: 59).

Ayat di atas berkaitan dengan

sikap kebersyukuran yang mana sikap

itu ditujukan kepada Allah dengan

selalu ingat kepada-Nya dan menerima

segala sesuatu yang diberikan Allah

kepadanya. Allah berfirman:

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-

Ku niscaya Aku ingat (pula)

kepadamu, dan bersyukurlah kepada-

Ku, dan janganlah kamu mengingkari

(nikmat)-Ku” (Al-Baqarah: 152).

Orang yang khusyu’ di dalam

shalatnya pasti mempunyai suatu

tujuan yang mana dalam mencapai

tujuan itu ia selalu melibatkan Allah,

ketika mahasiswa ingin meraih suatu

kesuksesan dibidang akademik dan

non akademik, mahasiswa harus selalu

berusaha keras dan memasrahkan

semua permasalahan kepada Allah,

karena hanya dengan berusaha saja

tanpa berdo’a ada kemungkin

mahasiswa itu akan mengalami

kesusahan dan kegagalan, sebab jika

Allah berkehendak lain tidak ada

kemungkinan bagi Allah untuk

memudahkan atau menyusahkannya

dalam segala urusan.. Allah berfirman:

“Allah Pencipta langit dan bumi, dan

bila Dia berkehendak (untuk

menciptakan) sesuatu, maka

(cukuplah) Dia hanya mengatakan

kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah

ia” (Al-Baqarah: 117).

Berdo’a yang di maksudkan

disini bukan hanya asal berdo’a,

namun bermunajat kepada Allah

dengan khusyu’ agar pada saat

memasrahkan semua urusan kepada

Allah, ia memasrahkannya dengan

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan

9

keikhlasan hati, seperti yang telah

diterangkan dalam Q.S Ar-Ra’d ayat

11.

Orang yang melakukan shalat

dengan tenang dan rileks akan

menghasilkan energi tambahan dalam

tubuhnya, sehingga tubuh akan terasa

fress. Itulah sebabnya mengapa

Rasulullah begitu yakin bahwa shalat

merupakan jalan yang ampuh untuk

mengubahkan perilaku manusia, yang

tidak baik menjadi baik (Sangkan,

2006).

Unsur penting untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jiwa

adalah iman yang direalisasikan dalam

bentuk dalam bentuk ajaran agama.

Sehingga iman dijadikan sebagai

prinsip pokok ajaran agama Islam,

menjadi pengendali sikap, tindakan,

ucapan, dan perbuatan. Tanpa iman,

manusia akan mudah terdorong

melakukan hal-hal yang merugikan

diri sendiri dan orang lain (Sururin,

2004). Orang yang khusyu’ dalam

shalatnya pasti mempunyai iman dan

keyakinan yang kuat terhadap

Tuhannya. Sehingga kekhusyukan

shalat juga dapat membantu

mahasiswa untuk menumbuhkan rasa

hubungan yang hangat dengan orang

lain, karena di dalam kekhusyukan

shalat terdapat iman yang mana

sebagai pengendali sikap. Selain itu

shalat juga dapat menumbuhkan

kemandirian dalam mengambil

keputusan, karena di dalam shalat

terdapat efek kognitif yang mana

adanya pikiran yang fokus dan terarah

serta adanya ketenangan bathin,

sehingga dalam mengambil segala

keputusan selalu memiliki

pertimbangan dan mengikut sertakan

Allah di dalamnya. Tidak hanya itu,

kekhusyukan shalat dapat juga

membantu dalam meredakan emosi

dan menghambat terjadinya stressor,

karena di dalam shalat terdapat aspek

dzikullah dan tuma’ninah yang mana

memberikan efek ketenangan dan

ketentraman sehingga jika mahasiswa

melakukan shalat dengan khusyu’

pasti akan merasakan tubuhnya terasa

rileks, nyaman dan tentram jiwanya,

ini dapat membantu mahasiswa dalam

menguasai lingkungan agar sesuai

dengan kebutuhannya, karena

dzikrullah dan tuma’ninah dapat

menyebabkan dirinya tetap tenang di

setiap keadaan. Hal ini berkaitan

dengan pandangan Koenig (2000)

(dalam Hasan, 2008) yaitu shalat dapat

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan

10

membantu perilaku yang berkaitan

dengan kesehatan melalui dukungan

sosial, efek penyangga stressor, efek

kognitif, dan kekuatan penyembuhan.

Sumbangan efektif kekhusyukan

shalat terhadap kesejahteraan

psikologis pada mahasiswa UMS

sebesar 5,7% ditunjukkan oleh nilai

koefisien determinan R Square sebesar

0,057. Hal ini menunjukkan bahwa

masih terdapat 94,3% yang dapat

mempengaruhi kesejahteraan

psikologis selain kekhusyukan shalat.

Menurut Palupi (dalam Nurhayati,

2010) faktor lain yang dapat

mempengaruhi kesejahteraan

psikologis adalah status sosial

ekonomi, jaringan sosial, kompetensi

pribadi, kepribadian, jenis kelamin.

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa kekhusyukan shalat dengan

seluruh aspek yang menyusunnya

memang memberikan sumbangan

untuk mempengaruhi kesejahteraan

psikologis pada mahasiswa UMS.

Berdasarkan uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa kekhusyukan

shalat mempunyai hubungan positif

dengan kesejahteraan psikologis pada

mahasiswa UMS. Semakin tinggi

kekhusyukan shalat mahasiswa maka

akan semakin tinggi kesejahteraan

psikologis yang dimilikinya, begitu

pula sebaliknya.

Penelitian ini meskipun sudah

dilakukan dengan maksimal namun

masih memiliki keterbatasan.

Keterbatasan tersebut adalah peneliti

menggunakan try out terpakai yang

artinya perhitungan daya beda dan uji

hipotesis dengan menggunakan data

yang sama dalam penyebaran alat ukur

penelitian dikarenakan dalam

pengambilan data semua aspek yang

diukur sama dan karakteristik subjek

yang diambil tidak semua mahasiswa

UMS, melainkan hanya mahasiswa

UMS yang ditemui di masjid

Fadhlurrahman UMS pada saat

sebelum dan sesudah shalat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data

yang telah dilakukan dapat diambil

kesimpulan bahwa :

1. Ada hubungan antara

kekhusyukan shalat dengan

kesejahteraan psikologis pada

mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Surakarta,

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan

11

dengan nilai r = 0,240 dengan p =

0,016 (p < 0,01).

2. Sumbangan efektif (SE)

kekhusyukan shalat terhadap

kesejahteraan psikologis sebesar

5,7% dan masih terdapat 94,3%

diluar variabel kekhusyukan

shalat yang dapat mempengaruhi

kesejahteraan psikologis.

Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan

kesimpulan yang diperoleh selama

pelaksanaan penelitian, maka penulis

memberikan sumbangan saran yang

diharapkan dapat bermanfaat, yaitu :

1. Bagi subjek

Dalam hasil penelitian

menunjukkan adanya hubungan positif

antara kekhusyukan shalat dengan

kesejahteraan psikologis pada

mahasiswa UMS yang artinya apabila

mahasiswa mempunyai kekhusyukan

shalat tinggi maka kesejahteraan

psikologisnya tinggi. Diharapkan bagi

mahasiswa UMS dapat mengambil

manfaat dari penelitian ini dengan cara

selalu meningkatkan dzikir dan

tuma’ninah dalam shalatnya, agar

shalatnya menjadi khusyuk. Sehingga

mahasiswa dapat merasakan rileks,

ketentraman, dan kelegaan bathin

dalam menghadapi segala sesuatu

dalam kehidupan yang mana

berdampak pada kesejahteraan

psikologisnya.

2. Bagi Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Bagi pihak Universitas

diharapkan dapat saling bekerjasama

dan meningkatkan birokrasi menjadi

lebih baik, membantu mahasiswa

dalam pelaksanaan pembelajaran dan

pemahaman kekhusyukan shalat serta

memberikan bimbingan tentang shalat

yang benar dan khusyuk, sehingga

mahasiswa dapat mempraktekkannya

pada saat shalat.

3. Bagi penelitian selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang

akan melakukan penelitian dengan

topik Psikologi Islam atau sejenis

dengan tema kekhusyukan shalat dan

kesejahteraan psikologis diharapkan

dapat mengungkap kesejahteraan

psikologis dengan lebih detail. Peneliti

menyarankan agar menggunakan

mixed method atau metode kualitatif

dan eksperimen agar dapat

mengungkap lebih detail tentang

kesejahteraan psikologis atau

kekhusyukan shalat.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/31798/14/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · keputusasaan dan kegelisahan di ... mampu dalam menjalin hubungan positif dengan

12

Daftar Pustaka

Ancok, Djamaludin. 2001. Integrasi

Psikologi dengan Islam.

Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Haryanto, S. 2002. Psikologi Shalat.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Hasan, Aliah B.P. 2008. Pengantar

Psikologi Kesehatan Islami.

Jakarta: Rajawali Pers

Nurhayati, Hasma. 2010. “Pengaruh

Big Five Personality

terhadap Psychological Well

Being Remaja di Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri

5 Madiun.” Skripsi (Naskah

Publikasi). Malang:

Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim

Malang.

Ryff, C. D & Keyes, C. 1995. “The

Stucture of Psychological

Well-Being Revisited.”

Journal of Personality and

Social Psychology, Vol. 69,

No. 4, hal. 719-727

Shihab, Quraish. 2002. Tafsir Al-

Mishbah. Jakarta: Lentera

Hati.

Sangkan, Abu. 2006. Pelatihan Shalat

Khusyu’: Shalat sebagai

meditasi tertinggi dalam Islam.

Jakarta : Penerbit Baitul Ihsan.

Sururin. 2004. Ilmu Jiwa Agama.

Jakarta: Raja grafindo

Persada.

Thouless, Robert. 1992. Pengantar

Psikologi Agama. Jakarta:

CV Rajawali.