HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA...

127
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI DI MA AL-FATAH PALEMBANG SKRIPSI SARJANA S.1 Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh FAHMI NURIA SYAMSI NIM. 112100 58 Jurusan Pendidikan Agama Islam FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2017

Transcript of HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN

KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI DI MA AL-FATAH

PALEMBANG

SKRIPSI SARJANA S.1

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh

FAHMI NURIA SYAMSI

NIM. 112100 58

Jurusan Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2017

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

KepadaYth,

Hal : Pengantar Ujian Skripsi Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah

Dan Keguruan

UIN Raden Fatah

di_

Palembang

Assalammu’alaikumWr. Wb

Setelah kami periksa dan diadakan perbaikan-perbaikan seperlunya, maka skripsi

yang berjudul “Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kreativitas

Belajar Siswa Kelas XI di MA Al-Fatah Palembang” yang ditulis oleh Fahmi

Nuria Syamsi NIM 11 21 00 58 telah dapat diajukan dalam sidang munaqosyah

Fakultas Tarbiyah UIN Raden Fatah Palembang.

Demikian dan terima kasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Palembang, Agustus2016

Pembimbing I Pembimbing II

Muhammad Isnaini Drs. Herman Zaini, M. Pd. I

NIP. 19740201200031004 NIP. 195604241982031003

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Skripsi Berjudul:

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN

KRETIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI DI MA AL-FATAH

PALEMBANG

Yang ditulis oleh saudara FAHMI NURIA SYAMSI, NIM. 11210058

Telah dimunaqasyahkan dan dipertahankan

di depan Panitia Penguji Skripsi

pada tanggal 31 Agustus 2016

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

Palembang, 31 Agustus 2016

Universitas Islam Negeri Raden Fatah Fakultas Tarbiyah dan keguruan

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Sekretaris

Hj. Ely Manizar, M.Pd.I Aida Imtihana, S.Ag., M.A

NIP. 1957 0320 1985 02 2002 NIP. 1975 1008 2000 03 2001

Penguji Utama : H. Alimron, M.Ag (........................)

NIP. 1963 0502 1994 03 1003

Anggota Penguji : Mardeli, S.Ag., M.A (........................)

NIP. 1975 1008 2000 03 2001

Mengesahkan

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Dr. Kasinyo Harto, M.Ag.

NIP. 19710911 199703 1004

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

MOTTO

“Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan

janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum

disempurnakan mewahyukannya kepadamu dan Katakanlah: "Ya

Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."

(Q.S. Thahaa : 114)

“Semakin Bertambah Ilmu, Semakin Kita Tahu Kebodohan Diri”

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Sesungguhnyasesudahkesulitanituadakemudahan,

Makaapabilakamutelahselesai (darisuatuurusan),

kerjakanlahdengansungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Q.S. Al-Insyirah:

6-7)

Dengan penuh rasa syukur skripsi ini kupersembahkan untuk

mereka yang abadi dihidup ku

Almarhum bapak Kamarun dan mama kKatiyem yang

selalu memberiku arahan, menyokongku untuk selalu

bangkit dan maju dalam menjalani hidup. Sembah

sungkem untuk semua kesabaran, didikan, pengorbanan

serta tetes peluh dan darah yang telah kalian kucurkan

untukku. Terimakasih untuk semua doa, kasih saying dan

dukungan baik moril maupun materil hingga aku bias

menyelesaikan skripsi ini

Adik-adikku Ahmad Hafid As-Shiddiqy dan Muhammad

Hasbi As-Shiddiqy yang selalu menghibur dengan tawa

dan duka, mengirim pesan setiap kali kalian

merindukanku. Kalian lah yang membuatku semangat

untuk menjadi contoh dan panutan untuk kalian dalam

menyelesaikan skripsi ini

Seluruh Keluarga besarku dan sahabat-sahabatku; elna

sari, devita selly oktari, dewi mukarromah dan semua

yang selalu meyakinkan dan membantuku untuk

melewati setiap pasang surut dan hitam putih hidupku

hingga aku mampu menyelesaikan skripsi ini.

Agama dan almamaterku, UIN Raden Fatah Palembang

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

KATA PENGANTAR

Alhmdulillahirobbil’alamin segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan seluruh

alam semesta karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang diberikan kepada

penulis sehingga dapat merampungkan skripsi yang berjudul “Hubungan antara

Kecerdasan Emosional dengan Kreativitas Belajar Siswa Kelas XI di MA Al-Fatah

Palembang”. Shalawat beriring salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan

dan tauladan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan pengikut

beliau yang selalu istiqomah di jalan-Nya.

Skripsi ini di susun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN)

Raden Fatah Palembang.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak mengalami kesulitan

dan hambatan, namun berkat pertolongan Allah SWT, serta bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat merampungkan skripsi ini, untuk itu,

penulis sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang

terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Shirozi, M.S.i, selaku rektor UIN Raden Fatah Palembang,

yang telah memberi kesempatan kepada saya menjadi bagian di Universitas

Islam Negeri Raden Fatah Palembang dan memberikan kebijakan-kebijakan yang

mendukung perkuliahan saya.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

2. Bapak Dr. H. Kasinyo Harto, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Fatah Palembang, yang menjadi pemimpin di Fakultas

Tarbiyah dan menyediakan fasilitas selama saya kuliah di Fakultas Tarbiyah UIN

Raden Fatah Palembang.

3. Bapak H. Alimron, M.Ag, dan IbuMardeli, M.Ag. selaku ketua Jurusan dan

Sekretaris Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah

Pelembang, yang telah mendukung proses perkuliahan serta sebagai fasilitator

mahasiswa jurusan PAI UIN Raden Fatah Palembang.

4. Bapak Muhammad Isnaini selaku pembimbing I yang selalu tulus, sabar dan

ikhlas untuk membimbing dalam penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. Herman Zaini selaku pembimbing II yang selalu tulus dan ikhlas

untuk membimbing dalam penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah

Palembang yang sejak awal sampai semester akhir ini, dengan hati yang tulus

dan ikhlas telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan.

7. Pimpinan Perpustakaan Pusat dan Fakultas Tarbiyah yang telah memberikan

fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan.

8. Kepala Sekolah MA Al-Fatah Palembang, seluruh guru dan staf serta siswa yang

telah membantu memberikan data yang dibutuhkan untuk penulisan skripsi ini.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

9. Kedua Orang Tuaku Kamarun (Alm) dan Katiyem, terimakasih untuk segala

yang telah diberikan; doa, kasih sayang, dan segala keperlaun sandang pangan

dan pakanku baik moril maupun materil. Setiap darah dan keringat yang kalian

teteskan untukku, aku berjanji aku akan membalas semua kebaikan kalian.

10. Adik-adikku Ahmad Hafidz As-Shiddiqy dan Muhammad Hasbi As-Shiddiqy

yang selalu mbak ria sayangi, terimakasih untuk setiap canda dan tawa yang kita

lalui bersama, kalianlah penyemangat untukku terus semangat menjalani hdup.

11. Keluarga besar bapak Muhammad Isnaini, Umi Nurul Atiqoh, Bang Najib, Mbak

Najwa dan adek Naura yang banyak memberi motivasi dan keceriaan kepada

saya. Terimakasih banyak untuk segala kasih sayang, kebersamaan dan ilmu-

ilmu kehidupan yang mungkin tak akan aku dapatkan ditempat lain

12. Keluarga besarku di Jirak (Ayah Andre dan Bunda Firda, abang Gilang, Dinda

dan adek Naufal), di Lahat (papa untung dan mama Erlin, dek Yayan) serta

semua keluarga yang selalu berada disampingku untuk memberi dukungan

semangat dan meyakinkanku bahwa aku tidak sendiri.

13. Rekan seperjuangan angkatan 2011, terkhusus PAI 02 dan sahabat-sahabat

terbaikku, Elna Sari, Devita Selly Oktari, Dewi Mukarromah, Eka Ana Riana

yang selalu memberikan kenangan yang manis dan tangis yang selalu dilalui

bersama, terimakasih untuk kebersamaan dan cerita serta dorongan motivasi,

bantuan dan nasehat hingga aku mampu menyelesaikan skripsi ini.

14. Teman seperjuangan PPLK II di MTs Al-Hikmah Palembang.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

15. Teman seperjuangan KKN di desa Jirak; Apni Yulika, Febri Wahyuni, Karniyati

dll yang memberiku tawa dan debat serta pengalaman dan warna untuk

mendalami sebuah arti keluarga. Serta semua teman-temanku yang telah

membantukuku dalam kesulitan; Yeni Kurnia, terimakasih untuk pinjaman

laptopmu selama aku mengerjakan skripsiku

16. Guru-guruku dari TK hingga aku menyelesaikan Pendidikan ini dan Seluruh

yang mengenal dan menyayangiku.

Penulis mendoakan semoga Allah SWT membalas amal kebaikan itu semua.

Penulis berharap kritik dan sarannya yang bersifat konstruktif agar nantinya dalam

penulisan ini lebih sempurna dan mudah-mudahan penelitian ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua.

Penulis, Februari 2016

Fahmi Nuria Syamsi

NIM. 11210058

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................................

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................

MOTTO ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

BABI PENDAHULUAN

A. LatarBelakngMasalah ............................................................. 1

B. IdentifikasiMasalah ................................................................. 7

C. RumusanMasalah .................................................................... 8

D. PembatasanMasalah ................................................................ 9

E. TujuandanKegunaanPenelitian ............................................... 9

F. Variable Penelitian .................................................................. 11

G. DefinisiOperasional................................................................. 11

H. HipotesisPenelitian .................................................................. 13

I. KerangkaTeoritis ..................................................................... 14

J. TinjauanKepustakaan .............................................................. 17

K. MetodologiPenelitian .............................................................. 20

L. SistematikaPembahasan .......................................................... 28

BAB II LANDASAN TEORI

A. KecerdasanEmosional ............................................................. 29

1. Definisikecerdasanemosional ............................................ 29

2. Ciri-CiriKeadaanEmosi ..................................................... 37

3. Faktor-Faktor yang MempengruhiKecerdasanEmosional 38

4. Ciri-CiriAnak yang MemilikiKecerdasanEmosional ........ 39

5. Bentuk-BentukReaksiEmosional ...................................... 44

6. Ciri-CiriAnak yang

MengalamiKemerosotanKecerdasanEmosional ............... 46

7. PerubahanpadaTubuhSaatTerjadiEmosi ........................... 48

B. KreativitasBelajar

1. PengertinKreativitasBelajar .............................................. 48

2. StrategidanPendekatanMengembangkanKreativitas

Belajar ............................................................................... 50

BAB IIISETTING WILAYAH PENELITIAN

A. Sejarah MA Al-Fatah Palembang ........................................... 55

B. LetakGeografis MA Al-Fatah Palembang .............................. 56

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

C. Visi, MisidanTujuan MA Al-Fatah Palembang ...................... 57

D. StrukturOrganisasi .................................................................. 60

E. Keadaan Guru, PegawaidanSiswa di MA Al-Fatah Palembang 63

F. SaranadanPrasarana................................................................. 68

G. KegiatanBelajarMengajar ....................................................... 71

H. KegiatanEkstraKurikuler......................................................... 73

BAB IVHASIL PENELITIAN

A. HasilUjiCobaInstrumenPenelitian........................................... 74

1. UjiValiditas ....................................................................... 74

2. UjiReabilitas ...................................................................... 75

B. DeskripsiPelaksanaanPembelajaranBerbasisKecerdasanEmosional

................................................................................................. 76

C. Kecerdasanemosionaldalampembelajaran di MA Al-Fatah ... 79

D. KreativitasBelajarSiswa di MA Al-Fatah ............................... 96

E. Hubunganantarakecerdasanemosionaldankreativitasbelajar 100

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 108

B. Saran ....................................................................................... 109

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlahpopulasikelas XI MA Al-Fatah Palembang ………………. 23

Tabel 2 Jumlahkepalasekolah MA Al-Fatah Palembang …………………..56

Tabel 3 Data nama guru MA Al-Fatah Palembang tahunajaran 2015-2016..63

Tabel 4 Nama-namapegawai MA Al-Fatah Palembang ……………………66

Tabel 5 Jumlhdankeadaansiswa MA Al-Fatah Palembang tahunajaran

2015-2016……………………………………………………………66

Tabel 6 Saranadanprasarana MA Al-Fatah Palembang……………………..69

Tabel 7 Media pembelajaran…………………………………………………71

Tabel 8 Analisishasilujivaliditaskecerdasanemosional…………………. 75

Tabel 9 Analisishasilujianreabilitasecerdasanemosional……………… 76

Tabel 10 Siswadapatmengakuisecarajujuremosi yang terjadipadadirinya.. 80

Tabel 11 Siswadapatmengelola energy emosi…………………………….. 81

Tabel 12 Siswadapatmengatasitentangumpanbalikemosi……………….. 81

Tabel 13 Siswadapatmengetahuiintuisipraktispadadirimereka…………. 82

Tabel 14 Siswadapatmengendalikanamarah………………………………. 82

Tabel 15 Siswadapatmengatasikecemasan………………………………… 83

Tabel 16 Siswadapatmenanganikesedihan………………………………… 84

Tabel 17 Siswadapatbertahandalamsituasi yang sulit…………………….. 84

Tabel 18 Siswadapatmengendalikandoronganhati…………………………85

Tabel 19 Siswadapatmengeloladoronganemosiuntukpeningkatankinerja.. 86

Tabel 20 Siswadapatmengelolakekuatanberfikirpositif………………….. 86

Tabel 21 Siswamempunyaisifat optimism………………………………….. 87

Tabel 22 Siswadapatmengatasijikasedangdalamkeadaan “flow” ……….. 87

Tabel 23 Siswadapatmengetahuiperasaan orang lain ……………………… 88

Tabel 24 Siswamempunyai rasa kepedulian………………………………… 89

Tabel 25 Siswamampumembentukhubungandengan orang lain ………….. 89

Tabel 26 Siswadapatmembinakedekatanhubungandengan orang lain …… 90

Tabel 27 Siswadapatmeyakinkan orang lain ……………………………….. 91

Tabel 28 Siswadapatmembuat orang lain merasanyaman…………………. 91

Tabel 29 Meningkatkakreativitasbelajarsiswa…………………………….. 92

Tabel 30 Perhitungan mean (X)………………………………………………..94

Tabel 31 Distribusifrekuensidanpresentase TSR tentangkecerdasan

emosioanl…………………………………………………………. 95

Tabel 32 Perhitungan mean (Y)…………………………………………….. 98

Tabel 33 Distribusifrekuensidanpresentase TSR tentangkreativitasbelajarsiswa

MA Al-Fatah ………………………………………………. 100

Tabel 34

Hubunganantarakecerdasanemosionaldengankreativitasbelajarsiswakel

as XI di MA Al-Fatah Palembang………………………. 102

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

ABSTRAK

Kecerdasan emosional adalah salah satu kecerdasan yang begitu penting

dalam menentukan keberhasilan seseorang. Dalam kaitannya dengan pembelajaran

PAI, siswa dituntut untuk memiliki kemampuan dalam memahami dan mengelola

emosi baik emosi diri sendiri maupun emosi orang lain dalam proses pembelajaran.

Memahami dan mengelola emosi serta Menjalin hubungan dengan teman atau orang

lain harus terjalin dengan baik mengingat kreativitas belajar siswa sangat

mempengaruhi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran tersebut melibatkan

interaksi yang baik antara siswa dengan guru, siswa dengan orang lain serta antar

siswa sendiri dalam kelompok belajar ataupun dalam lingkungan sekolah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan

emosional dengan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas XI di MA

Al-Fatah Palembang. Jenis dan pendekatan penelitian yang digunakan adalah

deskriptif kuantitatif.Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer

dan sumber sekunder, adapun sampel dari penelitian ini yaitu kelas XI sebanyak 72

responden berdasarkan teknik Random sampling. Untuk mendapatkan data, penulis

menyebarkan angket tentang kecerdasan emosional serta mengambil nilai dari hasil

ulangan harian siswa di MA Al-Fatah Palembang. Untuk analisis data sendiri penulis

menggunakan rumus kolerasi product moment.

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan ini yaitu, Pertama, kecerdasan

emosional di MA Al-Fatah Palembang dapat dikategorikan sedang, terbuktidari 72

siswa yang menjadi responden terdapat 35 orang siswa atau 50% menyatakan sedang,

dikategorikan sedang karena kecerdasan emosional dalam proses pembelajaran sudah

mampu membantu guru dalam menyampaikan materi dan juga memanfaatkan

kecerdasan siswa untuk memahami materi dalam pembelajaran. Kedua, kreativitas

belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

sedang hal ini dibuktikan dari hasil yang diambil dari nilai ulangan harian dan dapat

50 orang atau 60% yang menyatakan sedang. Ketiga, ada hubungan yang signifikan

antara kecerdasan emosional dengan kreativitas siswa pada pelajaran PAI kelas XI di

MA Al-Fatah Palembang, dengan perhitungan hasil korelasi product momentnya

sebesar 0,8160 jika dikonsultasikan dengan table distribusi t (t tabel) maka pada taraf

signifikansi 5% adalah 0,235 dan pada taraf signifikansi 1% adalah 0,306, ini berarti

hipotesis penelitian Ha diterima dan Ho ditolak.

Kesimpulannya dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kreativitas belajar siswa kelas

XI di MA Al-atah Palembang.

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

yang semakin pesat, tentu saja akan berdampak pada persaingan yang semakin

ketat di masyarakat. Oleh karena itu, di Era Globalisasi ini dibutuhkan

sumberdaya manusia yang benar-benar mempunyai kualitas dan kreativitas yang

tinggi.

Sekolah adalah salah satu tempat siswa menuntut ilmu pengetahuan dan

merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk

mengembangkan bakat atau kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Dan

pendidikan pula mempersiapkan peserta didik untuk dapat berkembang dan

bersaing serta dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sekarang maupun

yang akan datang. Maka dari itu sekolah-sekolah yang ada hendaknya dapat

mengembangkan secara optimal potensi yang ada pada siswa, sehingga para

siswa dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan bermasyarakat.belajar secara

umum dapat didefinisikan sebagai proses perubahan prilaku akibat interaksi

individu dengan lingkungan.1

Mengikuti perkembangan zaman yang makin berkembang dan terus

berkembang menuntut siswa untuk selalu ikut andil dalam segala aspek perilaku

dan kemampuan di berbagai bidang.Kemampuan ini merupakan sumber untuk

para siswa ikut dalam perkembangan teknologi yang makin canggih maka dari

itu kemampuan seseorang merupakan tombak utama khususnya dalam

belajar.Maka perlu diketahui seberapa besar potensi Emosional yang dimiliki

oleh siswa berpengaruh dalam belajarnya dan seberapa jauh pengaruh kecerdasan

Emosional yang dimiliki oleh siswa.2

1Soemanto, Wasty.Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta. 1990), hal. 67

2Suciati dkk.Mengajar di Perguruan Tinggi.(Jakarta: Pusat Antar Universitas-PPAI. 1997),

hal. 12

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Menurut Gottman dan Declaire mengatakan bahwa untuk meningkatkan

kecerdasan Emosional yang rendah dapat dilakukan melalui pendekatan orang

tua terhadap anaknya. Dan proses pelatian kecerdasan yang dilakukan antara

orang tua dan anak dapat dilakukan melalui lima langkah :3

1. Menyadari emosi anaknya.

2. Mengakui emosi itu sebagai peluang untuk kedekatan dan mengajar.

3. Mendengarkan dengan penuh empati dan meneguhkan perasaan anak tersebut.

4. Menolong anaknya menemukan kata-kata untuk memberi nama emosi yang

sedang dialaminya

5. Menentukan batas-batas sambil membantu anak memecahkan masalah yang

dihadapi,

Kelima langkah ini hendaknya seorang guru dalam proses pembelajaran

dapat menerapkan dan mengerti apa yang sedang dialami oleh muridnya karena

guru juga mendidik dalam proses pembelajaran. Keberhasilan seorang guru juga

dalam menyiasatinya merupakan akibat dari reaksi emosi yang timbulkan oleh

perubahan kepercayaan. Artinya, kemampuan mengurangi perasaan tidak mampu

dan putus asa, menimbulkan empati terhadap tugas-tugas yang ada kaitanya

dengan pencapaian kesuksesan belajar. Agar pengaruhnya lebih dari sekedar

membawa perubahan yang sifatnya sementara, siasat ini harus mencangkup tiga

langkah penting :

3Jhon Gottman & Declaire, Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan

Emosional, (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama,1999), hal 7.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Pertama, perlu dikembangkan satu analisis terhadap pengisyaratkan

atribusi yang pada waktu ini memberi isyarat atribusi yang memberi sinyal

tentang datangnya kegagalan dalam pengalaman anak. Langkah ini khusus untuk

memberikan isyarat terhadap guru dalam peranya menyeleksi inferensi penyebab

untuk keberhasilan atau kegagalan anak didik. Mengubah orientasi kegagalan

anak didik setelah beberapa lama bergantung terhadap serangkaian pesan yang

konsisten bagi anak didik.

Kedua, mengenali dan melaksanakan tingkah laku alternative yang dapat

bertindak selaku pengisyarat atribusi dari guru ke anak didik.Dalam ini komentar

positif juga usaha dan juga untuk kegiatan yang dirampungkan dengan baik,

meskipun kegiatan semacam ini mungkin hanya merupakan sebagian dari siasat

pemecahan masalah. Sebaiknya digunakan juga saran-saran mengenai cara

mengubah siasat yang tidak efektif. 4

Ketiga, mengenai kegiatan kelompok yang akan memperkuat kepercayaan

mengenai pentingnya menyusun siasat alternative untuk mencapai tujuan dan

menekankan bahwa tujuan yang ditetapkan itu realistis. Misal dengan

menceritkan tentang kisah-kisah orang-orang sebaya mereka yang mencapai

sukses dengan usaha belajar mereka, atau penggunaan permainan yang

mendorong penetapan tujuan yang relitis.

4Op.cit.,hal. 89

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Untuk jelasnya, menurut Steven dan Howard kecerdasan kognitif mengacu

pada kemampuan berkonsentrasi dan merencanakan, mengelolah, bahan,

mengunakan kata-kata dan memahaminya, memahami fakta dan mengartikan dan

mengartikannya.Karena pada hakikatnya, IQ adalah ukuran kapasitas informasi

yang dimiliki seseorang, memori, perbendaharan kata, serta kordinasi mororik

dan visual.Selebihnya adalah kecerdasan EQ yang menentukan keberhasian

belajar yang melingkupi hasil belajar afektif dan psikomotorik. Para penyerang

EQ berpendapat bahwa kecerdasan emosional sedang berusaha mengantikan IQ

atau menghapuskan sama sekali kepentingnya. Meskipun demikian menurut

Steven dan Howard kenyataanya tetap saja IQ bukan untuk dan tidak dapat

memperkirakan keberhasilan hidup.Misalnya dalam hal diperlukanya IQ di

tempat kerja, penelitian menunjukan bahwa IQ dapat digunakan untuk

memperkirakan sekitar 1-20% (rata-rata 6 %) keberhasilan dalam pekerjaan

tertentu. EQ, disisi lain ternyata 27-45% berperan langsung dalam keberhasilan

belajar.5

Selama ini keberhasilan belajar sangat percaya dengan kemampuan

Intelegensi manusia yang luar biasa.Menurut Ngermanto bahwa otak manusia

terdiri dari milyaran sel aktif, minimal terdiri dari 100 milyar sel otak yang

aktif.Masing-masing sel dapat membuat jaringan sampai 20.000 sambungan tiap

detik. Bahkan kita berkembang melalui proses belajar mengajar kecapaian 3

milyar sambungan perdetik.6

Dapat dipahami bahwa untuk mengoptimalkan kecerdasan intelektual

maka tidak akan dicapai bantuan aktivitas emosional yang positif. Berharap

menjalani kehidupan dengan mengandalakan IQ tinggi semata itu ibarat

mendapatkan SIM pertama setelah melewati ujian tertulis saja. IQ tinggi

meramalkan prestasi di atas kertas, dan sejauh mana kita memahami standar yang

5 Steven Steinm & Book Howard, Ledakan Emosional Question (15 prinsip Dasar

Kecerdasan Emosional Meraih Sukses, (Jakarta: Gramedia,2000)hal 34. 6 Agus Ngermanto, Quantum Quetient: Cara Praktis melejitkan IQ,EQ,SQ yang Harmonis,

(Jakarta: Nuansa, 2001 ), hal 37-38.

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

ditetapkan oleh orang lain. Sedangkan EQ membantu kita menetapkan standar

kita sendiri.Ngermanto mengatakan kecerdasan intelektual (IQ) hanya 20%

menentukan kesuksesan seseorang.7 Maka dengan demikian jelaslah bahwa

kecerdasan emosional mempunyai peranan penting dalam mencapai kesuksesan

seseorang karena dengan mempunyai kecerdasan emosional yang baik maka

seseorang mampu memahami dirinya dan orang lain dengan lebih baik.

Emosi mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Menurut Segal

perasaan adalah sumber daya terampuh yang kita miliki. Emosi adalah

penyambung hidup bagi kesadaran diri dan kelangsungan diri yang secara

mendalam menghubungkan kita dengan diri kita sendiri dan dengan orang lain

serta dengan alam semesta. Emosi memberitahu kita tentang hal-hal yang paling

utama bagi kita yaitu masyarakat, nilai-nilai, kegiatan dan kebutuhan yang

memberi kita motivasi, semangat kendali diri dan kegigihan. Dengan demikian

dapat dipahami bahwa kesadaran dan pengetahuan akan kecerdasan emosional

memungkinkan meraih keberhasilan dalam pekerjaan.

Peningkatan kreativitas belajar siswa bukan hanya peran guru yang

dibutuhkan tetapi siswa sendirilah yang dituntut peran aktif dalam proses belajar

mengajar. Salah satu hal yang penting dimiliki oleh siswa dalam mengembangkan

kreativitas belajarnya adalah penguasaan bahan pelajaran. Siswa yang kurang

menguasai bahan pelajaran akan mempunyai nilai yang lebih rendah bila

dibandingkan dengan siswa yang lebih menguasai bahan pelajaran. Untuk

7Ibid ,hal 97-98.

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

menguasai bahan pelajaran maka dituntut adanya aktifitas dari siswa yang bukan

hanya sekedar mengingat, tetapi lebih dari itu yakni memahami, mengaplikasikan,

dan mengevaluasi bahan pelajaran.

Perlu disadari bahwa yang diharapkan oleh guru terhadap siswanya adalah

bahan pelajaran yang diterima siswa dapat dikuasainya dengan baik. Oleh karena

itu, maka salah satu cara yang ditempuh adalah tugas yang diberikan oleh guru

tidak hanya dikerjakan di kelas yang sempit dan terbatas oleh waktu, akan tetapi

perlu dilanjutkan di rumah, di perpustakaan, di laboratorium, dan hasilnya harus

dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan observasi peneliti, bahwa pembelajaran berbasis kecerdasan

emosional sudah diterapkan di MA Al-Fatah Palembang, dengan diketahuinya

jenis kemampuan yang berhubungan dalam proses belajar siswa, diharapkan bisa

mengembangkan kreativitas siswa di kelas maupun di luar kelas. Peningkatan

hasil belajar siswa akan lebih mudah diupayakan yaitu dengan mengembangkan

kemampuan tersebut. Berdasarkan beberapa referensi dan observasi peneliti

tertarik untuk meneliti hubungan antarakecerdasan emosional dengan kreativitas

belajar siswa.Penelitian ini dilaksanakan disalah satu Madrasah Aliyah di

Palembang yaitu MA Al-Fatah Palembang.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa identifikasi masalah yang

dapat penulis paparkan dalam skripsi ini. Identifikasi masalah tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran yang dilaksanakan di MA Al-Fatah Palembang sudah

memakai media audio visual, oleh karna itu daya tangkap siswa belum

sepadan dengan alat yang digunakan seperti kurang ketelitian di antara siswa,

dan kebanyakan siswa lebih banyak menggunakan intelegensinya ketimbang

emosionalnya

2. Proses pembelajaran yang bersifat peningkatan daya emosional sangat kurang

diajarkan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, walaupun esktra

kulikulernya lebih banyak pada muatan keagamaan.

3. Ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung, Siswa kurang

mengembangkan potensi yang ada dikarenakan malu atau enggan

menunjukkan potensi yang mereka punya sehingga kreativitas yang ada pada

diri mereka tidak berkembang dengan maksimal

4. Ketika diberi tugas atau pekerjaan rumah, jawaban siswa hanya terpaku pada

apa yang tertulis dibuku tanpa mengemukakan pendapat atau ide dari mereka

sendiri sehingga kreativitas dan bakat mereka tidak muncul

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

5. Masih ada guru yang beranggapan bahwa mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam adalah mata pelajaran nomor dua ketimbang mata pelajaran yang di

Ujian Negarakan

6. Belum besar perhatian guru selain guru Pendidikan Agama Islam dalam hal

aktualisasi nilai-nilai ke Islaman itu sendiri, dan guru masih mengganggap

bahwa urusan akhlak, moral dan etika adalah urusan guru PAI

7. Masih ada siswa yang menyepelekan kegiatan keagamaan merupakan

kegiatan sampingan.

C. Rumusan Masalah

Paparan latar belakang dan identifikasi masalah di atas yang telah penulis

uraikan, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimana kecerdasan Emosional siswa kelas XI di MA Al-Fatah

Palembang?

2. Bagaimana Kreativitas belajar siswa kelas XI di MA Al-Fatah Palembang?

3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan Emosional siswa

terhadap kreativitas belajar siswa kelas XI di MA Al-Fatah Palembang?

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

D. Pembatasan Masalah

Pada pembatasan ini penulis membatasi permasalahan pada siswa kelas

XI MA Al-Fatah Palembang. Adapun pembatasan penulisan ini dapat penulis

paparkan sebagai berikut:

1. Kecerdasan Emosional siswa disini meliputi kemampuan belajar siswa,

kemampuan psikomotorik halus siswa, kemampuan berinteraksi siswa untuk

berfikir kreatif dan produktif pada saat pembelajaran sedang berlangsung.

2. Kreativitas belajar siswa yang penulis maksudkan disini adalah

kreativitassiswa Kelas XI, yang diambil pada buku Reger guru

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan :

a. Untuk mengetahui kecerdasan Emosional siswa kelas XI di MA Al-Fatah

Palembang.

b. Untuk mengetahui kreativitas belajar siswa kelas XI di MA Al-Fatah

Palembang.

c. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan

Emosional siswa terhadap kreativitas belajar siswa kelas XI di MA Al-

Fatah Palembang.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

2. Kegunaan Penelitian

Secara Teoritis

a. Sebagai bahan pengembangan dalam mengembangkan keilmuan tentang

Emosional.

b. Sebagai rujukan, acuan dan informasi dalam melihat tingkat kecerdasan

Emosional siswa.

c. Sebagai pengembang keilmuan dan wawasan dalam penelitian.

d. Diharapkan dapat menjadi acuan atau literatur untuk penelitian selanjutnya

bagi peneliti lain yang akan meneliti hal-hal yang relevan dengan penelitian

ini.

Secara Praktis

a. Bagi guru, dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dan

digunakan sebagai pedoman dalam menerapkan teknik-teknik

pembelajaran baru dan mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa.

b. Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

F. Variabel Penelitian

Penulisan skipsi ini penulis mengunakan dua variabel yaitu variabel bebas

atau mempengaruhi dan variabel terikat atau terpengaruh. Adapun variabel

bebasnya adalah kecerdasan emosional dan variabel terikatnya adalah kreativitas

belajar siswa di MA Al-Fatah Palembang. Berikut ini desain variabel kedunya.

Variabel X Variabel Y

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah menjelaskan variabel-variabel penelitian

beserta indikatornya.8Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian

ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut.

1. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan Emosional siswa adalah suatu kemampuan mengendalikan

emosi atau kemampuan untuk mengenali dan mengendalikan perasaan kita

sendiri yang bersifat emosi baik yang ada dalam diri maupun diri orang lain.

8Buku Pedoman Penulisan Skripsi Dan Karya Tulis Ilmiyah Fakultas Tarbiyah, (Palembang:

Grafika Telindo, 2009), hal.13.

Kecerdasan

Emosional Siswa

Kreativitas

Belajar Siswa

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Dalam mengukur kecerdasan ini dapat dilihat pada kemampuan

a. Mengenali emosi diri

b. Mengelola emosi

c. Memotivasi diri sendiri

d. Mengenali emosi orang lain

e. Membina hubungan dengan orang lain.9

2. Kreativitas Belajar

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan

sesuatu yang baru, berupa gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam

pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihathubungan baru

antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.10

Di samping tes kreativitas yang memerlukan keahlian psikolog dalam

penafsirannya, diperlukan alat identifikasi kreativitas yang dapat digunakan

oleh guru yang meliputi:11

a. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam

b. Sering mengajukan pertanyaan yang baik

c. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah

d. Bebas dalam menyatakan pendapat

e. Mempunyai rasa keindahan yang dalam

f. Menonjol dalam salah satu bidang seni

g. Mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang

h. Mempunyai rasa humor yang luas

i. Mempunyai daya imajinasi

j. Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah.

9Goleman, Daniel (terjemahan T. Hermaya). Emotional Intelligence.(Jakarta: Gramedia,

1999), hal. 102-105. 10

Utami munandar, Kreativitas dan Keberbakatan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

1999), hal. 33. 11

Ibid, hal. 98-99.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Dalam hal ini definisi operasional variabel yang diambil pada kreativitas

belajar yaitu tentang

a. Rasa ingin tau yang luas dan mendalam yang meliputi

(1) rajin membaca,

(2) rajin bertanya kepada guru,

(3) memiliki keinginan untuk mengetahui lebih banyak

b. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah.

(1) mempunyai rasa percaya diri

(2) mampu mengembangkan suatu gagasan

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah:

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional

terhadap kreativitas belajar siswa kelas XI di MA Al-Fatah Palembang

Ho : Tidak terdapat hubungan antara kecerdasan emosionalterhadap

kreativitas belajar siswa kelas XI di MA Al-Fatah Palembang

I. Kerangka Teoritis

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

1. Kecerdasan Emosional

Kata emosi berasal dari kata bahasa latin, yaitu emove yang berati

begerak menjauh. Arti kata ini menyetarakan bahwa kecenderungan

bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi berkaitan dengan perubahan

fisiologis dan berbagai pikiran.12

Kecerdasan emosi ini juga dikenal dengan

sebutan Emotional Quotient atau kecerdasan emosional yang pertama kali

dikenalkan oleh Daniel Goleman sekitar tahun 1993 lewat bukunya.13

Usaha yang dilakukan untuk menumbuhkan emosional pada peserta

didik adalah dengan memasukan keterampilan emosional pada mata pelajaran

untuk mendidik perasaan kecerdasan emosional.14

Maka dari itu emosi merupakan perpaduan dari beberapa perasaan

yang mempunyai intensitas yang relatif tinggi, dan dan menimbulkan suatu

gejolak suasana batin. Emosi seperti halnya perasaan juga membentuk

kontinum, bergerak dari emosi positif sampai dengan yang bersifat negatif.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional adalah

kemampuan memotivasi, mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan

dalam hubungan dengan orang lain serta kemampuan dalam mengatasi

tuntutan dan tekanan lingkungan.

2. Kreativitas Belajar

12

Daniel Goleman, Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak,(Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama,2008),hal.411 13

Nyayu Khodijah, Psikologi Belajar,(Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2006), hal.81 14

Danah Zohan, Dalam Marshall,SQ, (Bandung : Mizan,2002),hal.112

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Perilaku belajar itu merupakan respon siswa terhadap tindak belajar

dan tindak pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dengan kata lain, belajar

adalah perubahan tingkah laku siswa baik pada aspek pengetahuan, sikap

ataupun keterampilan sebagai hasil respon pembelajaran yang dilakukan

guru.15

Belajar merupakan suatu bagian dari sisi kehidupan manusia. Proses

belajar melibatkan siapa yang diajar dan siapa pengajarnya. Sedangkan, apa

yang kita harapkan dari belajar adalah memperoleh sesuatu yang baru dan

menarik. Sesuatu yang baru, orisinil dan unik dapat merupakan hasil

kreativitas.

Menurut Utami Munandar dengan kemajuan dan perubahan yang

begitu cepat dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan di masa sekarang,

yang dapat dilakukan pendidik adalah mengembangkan sikap dan kemampuan

siswa yang dapat membantu untuk menghadapi persoalan-persoalan di masa

mendatang secara kreatif.16

Menurutnya, kreativitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan

lingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di

15

Ahmad Zayadi, Tadzkirah Pembelajaran PAI Berdasarkan Pendekatan Kontekstual,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 8. 16

Utami Munandar, Op Cit, hal. 11.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

mana ia berada. Dengan demikian, baik perubahan di dalam individu maupun

di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya

kreatif.Implikasinya ialah bahwa kemampuan kreatif dapat ditingkatkan

melalui pendidikan.

Kreativitas merupakan aktivitas imaginatif ang menghasilakan hasil

yang baru dan bernilai.17

Suyanto dan Acep Djihad juga mengungkapkan

bahwa ciri-iri dari anak yang kreatif adalah seperti mempunyai motivasi yang

kuat, bersifat ingin tahu, tertarik dengan tugas dan tantangan majemuk, berani

menghadapi resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki

rasa humor, selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiri

dan orang lain.18

Membangkitkan kecerdasan emosional dilakukan oleh guru membuat

siswa termotivasi untuk belajar. Oleh karena itu, siswa bisa meningkatkan

aktivitas belajarnya, sehingga kreativitas belajar siswa dapat pula

dikembangkan.Dengan adanya tugas siswa dapat mengisi waktu senggangnya

dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang berguna.Siswa dapat mengulang lagi

pelajaran yang baru dipelajarinya dengan adanya kesempatan untuk bertanya

setelah menghadapi soal-soal atau perintah yang tak terpecahkan.

Dengan demikian, keterbatasan waktu di kelas untuk memecahkan

suatu masalah atau pemahaman suatu materi akan terpecahkan. Siswa

17

Faisal abdullah, Bakat dan Kreativitas, (Palembang: Noer Fikri Offset, 2008), hal. 120 18

Suyanto dan Acep Djihad, Calon Guru dan Guru Profesional, (Yogyakarta: Multi

Pressindo, 2013), hal. 210

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

didorong untuk mencari sendiri bahan atau sumber pengetahuan yang

berkaitan dengan apa yang dipelajari. Siswa mempunyai inisiatif untuk

menyelesaikannya dan menjadi kreatif serta bertambah wawasan dan

pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dengan adanya tugas-

tugas yang harus siswa pertanggung-jawabkan.

J. Tinjauan Kepustakaan

Tinjauan pustaka yang dimaksud di sini adalah mengkaji atau memeriksa

daftar pustaka untuk mengetahui apakah ada permasalahan yang akan diteliti

sudah ada apa belum yang membahasnya. Setelah diadakan penelitian pada

daftar anotasi skripsi di perpustkaan institut dan perpustakaan tarbiyah sudah ada

yang membahas begitu juga pada artikel buku dan internet yang saya baca

namun, judul pokok pada permasalahan berbeda dengan proposal yang akan

penulis angkat oleh karena itu saya tertarik untuk membahas masalah, Hubungan

antara Kecerdasan emosional Siswa terhadap Kreativitas belajar Siswa pada

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan tulisan yang akan dibahas,

hasil penelitian tersebut adalah

pertama Lathiifatul Muthooharomenyimpulkan dalam penelitiannya

“Pengaruh Kompetensi Propesionalisme Guru Terhadap Intelegensi Siswa Kelas

VIII Mts AL-Hikam Geger Madiun”,bahwa jika guru terampil dalam memilih

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

bahan pengajaran, metode,dan evaluasi yang tepat serta baik maka Intelegensi

siswa akan meningkat. Dengan demikian hubungan antara ketiganya itu sangat

berhubungan dalam mengembangkan Intelegensi siswa.19

Kedua, Artikel Maharlika menyimpulkan bahwasanya, paradigma islam

dalam memandang Intelektual,Emotional,dan Spiritual Quection berhubungan

dengan intelektual dan sangat berpengaruh dalam perspektif pendidikan Islam.

Dengan judul Intelektual Emotional dan Spiritual Quection dalamPrespektif

Pendidikan.20

Ketiga, Zulaikhadalam tulisannya tentang “Peran Orang Tua Terhadap

Perkembangan Intelegensi Anak dalam Proses Pendidikan”. Menjelaskan bahwa

peran orang tua dalam perkembangan Intelegensi ini ada pengaruhnya dalam

mendapatkan informasi yang memadai agar dapat membuat keputusan yang

terbaik bagi anaknya.salah satunya ialah informasi tentang kemampuan mental

sang anak. Orang tua pun dapat dengan seksama melihat perkembangan anak

sendiri di dalam pendididkanya.21

Keempat, .Djaali dalam bukunya dengan judul Intelegensi dalam Teori

Kognitif (Psikologi Pendidikan). Mengatakan bahwa intelegensi bagian salah

19

Lathiifatul Muthooharo.“Pengaruh Kompetensi Profesionalisme Guru Terhadap Intelegensi

Siswa Kelas VIII Mts AL-Hikam Geger Madiun”dalam skipsi,(Ponorogo: Fakultas Agama Islam

STAIN,2009),hal.94. 20

Maharlika.”Intelektual Emotional dan Spiritual Quection dalam Perspektif Pendidikan ”

,(Yogyakarta:Blogspot.2010),hal.3. 21

Zulaikha.”Peran Orang Tua Terhadap Perkembangan Intelegensi Anak dalam Proses

Pendidikan”. Dalam skipsi,(Ponorogo: Fakultas Agama Islam STAIN,2004),hal.81.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

satu dari kognitif yang merupakan cabang psikologi umum. Tujuan dari

Intelegensi dalam teori kognitif ini adalah menemukan bagaimana informasi

diwakili dalam pikiran manusia. Gagasan sentral di balik ilmu kognitif adalah

system kognisi manusia. Oleh karena itu, kognisi manusia dapat dianalisis pada

tingkat neuron.22

Kelima, Imrondalam penelitiannya berjudul “Peran Orang Tua Dalam

Upaya Menumbuhkan Kecerdasan Emosional Dan Spritual Pada Anak Menurut

Konsep Islam”.Mengatakan bahwa konsep kecerdasan emosional dan spiritual

pada anak sebenarnya sudah ada dalam islam jauh sebelum teori-teori tentang

kecerdasan ini muncul. Peran orang tua dalam upaya menumbuhkan kecerdasan

emosional dan spiritual pada anak yaitu melalui pola pendidikan yang kontinu.23

Keenam, dalam buku Daniel Goleman ”Emotional Intellegence”

mendapat gambaran mengenai keterampilan yang dimiliki oleh para bintang

kerja di segala bidang yang membuat mereka berbeda dari yang lainya. Dari

pekerjaan tingkat bawah sampai posisi ekskusif, faktor satu-satunya yang paling

penting bukanlah IQ, pendidikan yang tinggi atau keterampilan teknis,tetapi yang

paling penting adalah kecerdasan emosi.

Ketujuh, proposal seminar Reni Diana dalam proposalnya yang berjudul

“Pengaruh Game Online Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Di SMP

22

Djaali.Intelegensi dalam Teori Kognitif (Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara),hal.63. 23

Imron, Peran Orang Tua dalam Upaya Menumbuhkan Kecerdasan Emosional dan Spritual

pada Anak menurut Konsep Islam.dalam Skipsi, (Palembang : IAIN RF,2006), hal 112.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Negeri 55 Palembang”mengatakan bahwa anak yang memiliki kecerdasan

emosional seperti yang disebutkan di atas akan mampu mengola dirinya menjadi

lebih berpotensi, walaupun tingkat IQ nya standar tapi ia akan menjadi anak yang

mampu mengembangkan dirinya dibandingkan anak yang memiliki IQ tinggi tapi

kecerdasan emosinya rendah.24

K. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan penulis lakukan ini adalah jenis penelitian

deskriptif, yaitu suatu penelitian yang diupayakan untuk mengamati

permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan sifat

objek tertentu.25

b. Pendekatan Penelitian

24

Reni Diana,Pengaruh Game Online Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Di SMP 55

Palembang, (Palembang: Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah 2011), Hal,12 25

Pupuh Fatturahman, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011),hal.

100

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang

analisisnya menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah

melalui metode statistika.26

2. Jenis dan Sumber Data

Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat

berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap.27

Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu:

a. Jenis data

1. Peneliti menggunakan data kuantitatif adalahdata yang berbentuk

bilangan.28

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif data yang

diperoleh dari hasil angket siswa di MA Al-Fatah Palembang.

2. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan.29

Data

ini adalah berupa profil dan data-data sekolah yang didapat

sekolahMA Al-Fatah Palembang.

b. Sumber data

26

Ibid.,81 27

M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 1, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal. 16. 28

Ibid., hal.33 29

Ibid., hal.33

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli.

Adapun sumber dalam penelitian ini berupa data yang dihimpun

dari siswa yang menjadi sampel dalam penelitian.

2. Data sekunder merupakan sumber penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Adapun

sumber data sekunder berupa data yang diperoleh dari

dokumentasi dari pihak sekolah, buku-buku, majalah, jurnal serta

literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.30

Bagian dari

populasi yang terdiri dari beberapa unit populasi disebut contoh atau

sampel.Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa-siswi

kelas XI di MA Al-Fatah Palembang yang berjumlah120 siswa

30

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010),hal. 173

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Tabel 1

Jumlah Populasi Siswa MA Al-FatahPalembang

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 XIIPA 1 13 16 29

2 XI IPA 2 15 15 30

3 XIIPS 1 12 19 31

4 XI IPS 2 17 13 30

Jumlah 57 63 120

Sumber: MA Al-Fatah Palembang Tahun 2016

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti.31

Mengingat besarnya jumlah populasi dan keterbatasan waktu,

biaya serta tenaga, maka penarikan sampel dilakukan secara random

sampling. Apabila jumlah populasi kurang dari 100 responden, untuk

sampelnya lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan

penelitian populasi, sedangkan jika jumlah populasinya lebih besar

dari 100 responden, maka sampelnya dapat diambil antara 10%-15%,

atau antara 20%-25% atau lebih”.32

31

Ibid.1 32

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), hal. 134

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini pengambilan

data sampel penelitian ini hanya 60% siswa, yaitu 120 x 0,6 = 72 orang

siswa yang menjadi sampel penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik merupakan pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu

yang berkenaan dengan hasil industri, bangunan-bangunan mesin dan

sebagainya.33

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa

metode sebagai berikut:

a. Observasi

Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui

kondisi pada saat proses pelaksanaan pembelajaran dan untuk

mengidentifikasi masalah di MA Al-FatahPalembang. Observasi awal ini

juga dilakukan untuk mengetahui keadaan objek secara langsung serta

keadaan wilayah, letak geografis, keadaan sarana dan prasarana di MA

Al-FatahPalembang.

b. Angket

Metode ini ditujukan kepada responden yang menjadi sampel penelitian

yakni siswa, dengan menyebar angket menggunakan skala likert berupa

pernyataan, dengan 4 (empat) alternatif jawaban setiap item instrumen

dapat berupa yaitu selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah. Dan

33

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),

hal. 497.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

alternatif pilihan itu disimbolkan dengan angka. Jika pernyataan positif

maka nilainya dikategorikan 4-3-2-1. Angket ini yang bertujuan untuk

memperoleh data melalui responden kepada siswa tentang penggunaan

pembelajaran berbasis kecerdasan interpersonal.

c. Dokumentasi

Alat ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai prestasinya pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam berupa nilai reger nilai murni

dari hasi ujian semester dan data-data lainya yang ada di MA Al-Fatah

Palembang. Pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-

arsip, buku-buku, dan lain-lain. Bertolak dari ini maka metode

dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data tentang sejarah

sekolah, keadaan siswa, sarana prasarana yang ada di MA Al-

FatahPalembang.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

5. Teknik Analisis Data

Adapun analisis data yang digunakan yaitu analisis data statistik

deskriptif yang mempunyai tahapan sebagai berikut:

a. Menghitung Distribusi Frekuensi yang merupakan rumus statistik

deskriptif yang dapat digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi

dalam satu variabel, dengan rumus Presentasi yaitu:34

x 100

b. Menghitung Standar Deviasi dengan melihat nilai rata-rata tinggi,

sedang dan rendah.

c. Terakhir menghubungkan antara kedua variabel yaitu dengan analisis

korelasi product moment. Langkah-langkah untuk penghitungan ini

adalah sebagai berikut :35

1) Mencari Nilai Statistik Dasar yang diperoleh dari data

penyebaran angket variabel bebas dan terikat.

2) Mencari Jumlah Kuadrat (JK), dengan Rumus:

JKx = ∑X² - {(∑X)² : N }

3) Mencari Jumlah Produk (JP), dengan Rumus :

JPxy = ∑XY - {(∑X)(∑Y) : N }

4) Mencari Koefisien Korelasi, dengan Rumus :

34

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011),

hal. 43 35

Muhammad Isnaini, Pengantar Statistik Pendidikan, (Yogyakarta: Idea Press, 2009), hal.

37-40)

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Rxy = JPxy : √{(JKx)(JKy)}

5) Mengkonsultasi Nilai R Hitung dengan R Tabel dalam hal ini

penulis memakai standar statisttik yaitu Harga Tabel R Product

Moment Untuk N.

6) Menginterpretasi Hasil Analisis.

7) Mencari koefisien Determinasi Rxy²

8) Menginterpretasi Hasil Analisis yang dilihat dari Efektifitas

hubungan atau pengaruh antara dua Variabel.

9) Menyimpulkan Hasil Analisis.

L. Sistematika Pembahasan

Bab pertama, pendahuluan. yang menjelaskan tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, variabel penelitian, definisi

operasional, kerangka teori, tinjauan kepustakaan,hipotesis penelitian,

metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab kedua,landasan teori panelitian. yang berisi tentang deskripsi teori

tentangkecerdasan emosional dan kreativitas belajar siswa,pengertian kreativitas

belajar, strategi dan pendekatan mengembangkan kreativitas belajar.

Bab ketiga,deskripsi Wilayah Penelitian. Penelitian yang meliputi

sejarah singkat MA Al-Fatah Palembang, Visi, Misi dan Semboyan Unggul MA

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Al-Fatah Palembang, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, sarana

prasarana, keadaan proses belajar mengajar, kegiatan ekstra kulekuler siswa dan

deskripsi pembelajaran pendidikan agama Islam di MA Al-Fatah Palembang.

Bab keempat, Hasil Penelitian dan Pembahasan.Di dalamya

membahas tentang tingkat kecerdasan emosoinal siswa, kreativitas belajar siswa

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan analisis hubungan antara

kecerdasan emosional siswa dengan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam di MA Al-Fatah Palembang.

Bab kelima, merupakan bab Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan

saran.

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kecerdasan Emosional

1. Definisi KecerdasanEmosional

Dalambeberapatahunbelakanganini, istilah Emotional Intelligence atau

juga dikenal denga nEmotional Quotients (EQ) telah diterima sebagai suatu

kemampuan yang setara dengan Intelligence Quotients (IQ). Dalam arti ini,

seseorang tidak hanya dituntut mengandalkan kecerdasan intelektual saja, tetapi

juga harus menggunakan kecerdasan emosional dalam menghadapi berbagai

problema hidup dan kehidupannya.

Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti

bergerak menjauh. Arti kata ini menyeratkan bahwa kecenderungan bertindak

merupakan hal mutlak dalam emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan

berbagai pikiran.36

Jadi, emosi merupakan perpaduan dari beberapa perasaan

yang mempunyai intensitas yang relatif tinggi, dan menimbulkan suatu gejolak

suasana batin. Emosi seperti halnya perasaan juga membentuk kontinum,

bergerak dari emosi positif sampai dengan yang bersifat negatif.

Menurut L.Crow & A.Crow emosi adalah pengalaman yang efektif yang

disertai oleh penyesuaian batin secara menyeluruh, dimana keadaan mental dan

fisiologi sedang dalam kondisi yang meluap-luap. Emosi merupakan keadaan

perasaan yang kompleks yang mengandung komponen kejiwaan, badan, dan

prilaku yang berkaitan dengan affect dan mood. Affect merupakan ekspresi

sebagai tampak oleh orang lain dan dapat bervariasi sebagai respon terhadap

perubahan emosi, sedangkan mood adalah suatu perasaan yang meluas, meresap

dan terus menerus yang secara subjektif yang dialami dan dikatakan oleh

individu dan juga dapat dilihat oleh orang lain.37

36 Daniel Goleman, Emosional Intelligenci; Mengapa EQ lebih Penting Daripada IQ,(Jakarta

: Gramedia Pustaka Utama, 2007), hal. 411 37

H.Djaali, PsikologiPendidikan, ( Jakarta : BumiAksara, 2008 ), hal 37.

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Emosi dapat juga diartikan sebagai suatu keadaan jiwa akibat adanya

peristiwa-peristiwa yang pada umumnya datang dari luar. Peristiwa tersebut

menimbulkan goncangan pada individu yang bersangkutan. Dengan kata lain,

perasaan adalah gema psikis yang biasanya selalu menyertai setiap pengalaman

dan setiap daya-daya yang lainya. Oleh karena itu setiap pengamatan, ingatan,

fantasi, kemauan, berfikir dan sebagainya selalu turut serta dalam emosi.38

Manifestasi tingkah laku (emosi) yang dialami individu terhadap suatu keadaan,

tidak sama antara satu individu dengan yang lainya.

Cooper danSawaf, yang dialihbahasakanolehHariyanto,

menyatakanbahwaemosimanusiaadalahwilayahdariperasaanlubukhati,

naluritersembunyi, dansensasiemosi.39

Pendapat Goleman yang

diterjemahkanolehHermayamenyatakanbahwaakar kata emosiadalahmovere,

kata kerjabahasa Latin yang berarti “menggerakkan, bergerak” ditambah kata

“e-“menjadiemoverememberiarti “bergerakmenjauh”,

menyiratkanbahwakecendrunganbertindakmerupakanhalmutlakdalamemosi.40

Sejalandenganhal di atas, Whittaker menjelaskanbahwa kata emotion

yang merupakan kata sifatberasaldaribahasa Latin emovere yang berartito stir

up (menimbulkan), agitate (menggerakkan), atauexcite (menggairahkan).

Lebihlanjut Whittaker mengungkapkan: “Emotions are reflected shall see, the

behavior and in the subjective experience of the organism, and as we shall see,

the behavior and experient at aspects or emotional are not.”

Berdasarkanpernyataantersebut,

dapatdipahamibahwaemosiitudirefleksikandalamperilakudanpengalaman yang

mendasarpadaseseorang.Aspekperilakudanpengalamanituakanberkembangseiri

ngdenganperkembanganpengalamannya.41

38

Baharuddin, PsikologiPendidikan, ( Jogjakarta : Ar- Ruzzmedia,2010), hal 135. 39

Patton, Patricia, EQ: Keterampilan Kepemimpinan. Terjemahan Hariyanto, Anita B.,

(Jakarta: Mitra Media, 1999), Hal. 45. 40

Goleman, Daniel (terjemahan T. Hermaya). Emotional Intelligence. (Jakarta: Gramedia,

1999), hal. 156. 41

Whittaker, James O. Psychology. (Philadelphia: WB. Sounders Company, 1965), hal. 64.

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Gardner pendapatnyatentangkecerdasan yang dikutipolehGoleman yang

dialihbahasakanolehHermaya, menyatakanbahwatidakhanyasatujeniskecerdasan

yang pentinguntukmeraihsuksesdalamhidup, melainkanadakecerdasan yang

lebihluasmeliputikecerdasanakademis, kecakapan verbal,

kecerdasanpribadidansebagainya. “KecerdasanPribadi” dapatdibedakanatas

“kecerdasarnintrapribadi”dan “kecerdasanantarpribadi”.

Kecerdasanantarpribadiadalahkemampuanuntukmemahami orang lain,

tentangapa yang memotivasimereka, bagaimanamerekabekerjadansebagainya.

Setelahitukecerdasaninimencakupkemampuanuntukmenanggapidengant

epatsuasanahati, temperamen, motivasidanhasrat orang lain.

Lebihlanjutdinyatakanbahwakecerdasanantarpribadimerupakankuncipengetahua

ndiriseseorangdankemampuanutnukmembedakanperasaan-

perasaantersebutsertamemanfaatkannyauntukmenuntuntingkahlaku.Selanjutnya

kecerdasanintrapribadiadalahkemampuan yang

korelatiftetapiterarahkedalamdiri.Kemampuantersebutmembentuksuatu model

dirisendirisertamenggunakan model

tersebutsebagaialatuntukmenempuhsecaraefektif.42

SaloveydalamGolemanditerjemahkanolehHermaya,

menempatkankecerdasanpribadi Gardner

dalamdefinisidasartentangkecerdasanemosionalyang dicetuskannya,

serayamemperluaskemampuaninimenjadi lima wilayahutama, sebagaiberikut:

42

Goleman, Daniel, Op.cit.,hal. 76.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

1. Mengenali emosi diri; Kesadaran diri – mengenali perasaan sewaktu

perasaan itu terjadi – merupakan dasar kecerdasan emosional. Kemampuan

untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu merupakan hal penting bagi

wawasan psikologi dan pemahaman diri. Ketidak mampuan untuk

mencermati perasaan kita yang sesungguhnya membuat kita berada dalam

kekuasaan perasaan. Orang yang memiliki keyakinan yang lebih tentang

perasaannya adalah pilot yang andal bagi kehidupan mereka.

2. Mengelola emosi; Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap

dengan pas adalah kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri.

Kemampuan mengelola emosi meliputi kemampuan untuk menghibur diri

sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan – dan

akibat-akibat yang timbul karena gagalnya keterampilan emosional dasar ini.

Orang yang buruk kemampuannya dalam keterampilan ini akan terus-

menerus bertarung melawan perasaan murung, sementara mereka yang

pintar dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dari kemerosotan dan

kejatuhan dalam kehidupan.

3. Memotivasi diri sendiri; Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan

adalah hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian untuk

memotivasi diri sendiri, menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kendali

diri emosional – menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan

dorongan hati – adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Dan,

mampu menyesuaikan diri dalam “flow” memungkinkan terwujudnya

kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki

keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal

apapun yang mereka kerjakan.

4. Mengenali emosi orang lain; Empati, kemampuan yang juga bergantung

pada kesadaran diri emosional, merupakan “keterampilan bergaul” dasar.

Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang

tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau

dikehendaki orang lain.

5. Membina hubungan; Seni membina hubungan, sebagian besar, merupakan

keterampilan mengelola emosi orang lain. Membina hubungan berkenaan

dengan keterampilan sosial, yang merupakan keterampilan yang menunjang

popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antarpribadi. Orang-orang yang

hebat dalam keterampilan ini akan sukses dalam bidang apapun yang

mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain, mereka adalah

bintang-bintang pergaulan.43

43

Ibid.,hal. 102-105

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Denganberpedomanpadakelimawilayahutamatersebut di atas,

parapakarberusahamengembangkankomponenatauaspek-aspek yang

terkaitdengankecerdasanemosionaluntuksetiapwilayahnya.

a. Kemampuan Mengenali Diri (kesadaran diri)

Menurut Frued dalam Goleman terjemahan Hermaya, kesadaran diri

adalah memandang kejadian apapun dengan memulainya melalui kesadaran

diri yang netral. Dengan cara seperti itu kesadaran diri memungkinkan

seseorang memantau reaksi-reaksinya sendiri terhadap apa yang dikatakannya

dan yang dibina dalam dirinya oleh proses asosiasi bebas. Kesadaran diri ini

menunjukkan adanya semacam monitor atau kontrol diri terhadap berbagai

gejolak situasi yang dihadapi seseorang. Sedangkan Mayer berpendapat bahwa

kesadaran diri berarti waspada terhadap suasana hati maupun pikiran tentang

suasana hati.44

Cooper dan Sawaf menyebut kemampuan mengenali diri dengan

kesadaran emosi. Menurut mereka kesadaran emosi berasal bukan dari

perenungan intelektual yang jarang digunakan melainkan dari hati manusia,

yang merupakan sumber energi untuk menjadikan kita nyata dan memotivasi

kita untuk mengenali dan mengejar potensi serta tujuan hidup yang unik.

Selanjutnya Cooper dan Sawaf mengemukakan empat kemampuan yang

berkaitan dengan kesadaran emosi, yakni: (1) kejujuran emosi, (2) energi

emosi, (3) umpanbalik emosi, dan (4) intuisi praktis.45

b. Kemampuan Mengelola Emosi (penguasaan diri)

Penguasaandirimerupakankemampuanuntukmenghadapigejolakemosiona

l.Suasanahatiitucenderungmencerminkankesejahteraanbatinseseorangpadaumu

mnya.SelanjutnyaGolemanmenyatakanbahwaaspek-aspek yang

terkaitdengankemampuanmengelolaemosiadalah (1) pengendalianamarah, (2)

mengatasikecemasan, (3) menanganikesedihan, dan (4) bertahanterhadapsituasi

yang sulit.Goleman yang mengutippendapat Tice, menyatakanbahwacara yang

44

Goloman, Op.cit., hal. 223 45

Cooper, Robert K. & Sawaf, Ayman. (terjemahan Widodo). Executive EQ. (Jakarta:

Gramedia. 1999), hal. 76

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

ampuhdalammengatasiamarahadalahberpikirdalamkerangkabaru yang

lebihpositifterhadapsuatusituasi. Tice

jugamenyatakanbahwauntukmenghilangkankesedihanperludilakukanrekayasasu

atukepuasanuntukmelakukansesuatu yang mudahdiselesaikan.46

c. Kemampuan Memotivasi Diri

Golemanmenyebutkanbahwamemotivasidirimerupakanmotivasipositifm

eliputikumpulanperasaanantusiasme, gairah,

dankeyakinandiridalammencapaiprestasi.Semuainiterkaitdenganemosi,

yaituemosi-emosi yang

mendoronguntukberprestasi.Dalampengertianinilahkecerdasanemosionaldikatak

ansebagaikecakapanutama, yaitukemampuan yang

secaramendalammempengaruhisemuakemampuanlainnya,

baikmemperlancarmaupunmemperhambatkomponen-

komponenitu.Keterampilanataukemampuanseseorangmemotivasidiridapatditelu

surilewathal-halsebagaiberikut: (1) Cara mengendalikandoronganhati; (2)

tingkatkecemasan, yang berpengaruhterhadapkinerjanya; (3)

Kekuatanberpikirpositif; (4) Optimisme; dan (5) Keadaan “flow” yang

merupakanpuncakkecerdasanemosional.47

d. KemampuanMengenaliEmosi Orang Lain

46

Goloman, Op.cit.,hal. 245 47

Ibid.,hal. 277

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Kemampuanmengenaliemosi orang

lainatauberempatidibangunatasdasarkesadarandiri.

Jikaseseorangterbukapadaemosisendiri, iaakanterampilmembacaperasaan.

Kemampuanberempatibergunauntukmengetahuibagaimanaperasaan orang lain.

Sedangsikapempatikakanterusterlibatdalampertimbangan-pertimbangan moral,

sebabdilema moral melibatkancalonkorban. John Donne

dalamGolemanmenjelaskanbahwaempatisangatberhubungandengankepedulian.

Sedangkan John Stuart Mill

menyatakanbahwaempatimendasaribanyaksegitindakandanpertimbangan

moral.48

e. KemampuanMembinaHubungandengan Orang Lain

Golemanmenyatakanbahwaketerampilanmembinahubungandengan

orang lain merupakanketerampilansosial yang

mendukungkeberhasilandalampergaulandengan orang lain.

Kemampuansosialmemungkinkanseseorangmembentukhubunganuntukmengger

akkandanmempengaruhi orang lain, membinakedekatanhubungan,

meyakinkandanmempengaruhi, sertamembuat orang lain

merasanyaman.49

Komponenkecerdasanantarpribadi, yakni:

mengorganisirkelompok, mendiskusikanpemecahanmasalah, hubunganpribadi,

dananalisissosial.

48

Ibid.,hal. 301 49

Ibid.,hal. 311

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Unsur terpenting dalam kecerdasan emosi ini adalah empati dan control

diri. Empati artinya adalah dapat meresakan apa yang sedang dirasakan orang

lain, terutama bila orang lain dalam keadaan malang, sedangkan control diri

adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi sendiri sehingga tidak

menggangu hubunganya dengan orang lain. Kecerdasan emosi perlu

ditumbuhkan semenjak anak masih kecil melalui naskah emosi yang sehat.

Tujuan mengajarkan naskah emosi yang sehat adalah agar dapat diinternalisasi

anak sejak dini dan dibawa terus bila kelak ia dewasa.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan baik oleh orang tua maupun

guru dalam rangka mengajarkan naskah emosi yang sehat pada anak

diantaranya adalah :

1) Ajarkan nilai-nilai budaya setempat dimana anak hidup. Apabila anak

hidup di Yogyakarta, tanamkan nilai budaya jawa dengan benar, meski

orang tua berasal dari budaya lainya.

2) Kenali dulu emosi anak yang menonjol

3) Berikan nama dari emosi anak yang menonjol.

4) Kenalkan anak tentang emosi anda dengan cara lain selain kata-kata.

5) Buatlah disiplin yang konsisten pada diri kita agar anak belajar

menghormati otoritas.

6) Ajarkan anak pada ekspresi emosi apa yang dapat diterima oleh

lingkungan.

7) Tunjukan prilaku kita sendiri yang dapat dimitasi.

8) Pupuk rasa empati dengan memelihara ternak atau hewan peliharaan

lainya.50

2. Ciri-Ciri Keadaan Emosi

a. Perasaan tidak dapat berdiri sendiri, Perasaan ini selalu bersangkutan

dengan gejala-gejala jiwa yang lain misalnya mengamati sesuatu,

memikirkan sesuatu, teringat sesuatu, berfantasi.

b. Perasaan selamanya bersifat perseorangan, Perasaan ini dapat diselidiki

dengan mengunakan metode ekstiospeksi yaitu mengamati tingkah laku

lahir seseorang. Tetapi, metode ini tidak dapat dipakai kepada orang

dewasa, karena orang dewasa selalu dapat menguasai dirinya. Kemudian

50

NyayuKhodijah, PsikologiBelajar,( Palembang : P3RF, 2006 ), hal 163-164.

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

perasaan dapat pula diselidiki dengan mengunakan introspeksi. Perbedaan

antara perasaan dan emosi tidak dapat dinyatakan dengan tegas, karena

keduanya merupakan suatu kelangsungan kualitatif yang tidak jelas

batasnya.51

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi

Goleman menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi

kecerdasan emosional seseorang yaitu:

a. Lingkungan keluarga. Kehidupan keluarga merupakan sekolah pertama

dalam mempelajari emosi. Kecerdasan emosi dapat diajarkan pada saat

masih bayi dengan cara contoh-contoh ekspresi. Peristiwa emosional yang

terjadi pada masa anak-anak akan melekat dan menetap secara permanen

hingga dewasa. Kehidupan emosional yang dipupuk dalam keluarga sangat

berguna bagi anak kelak dikemudian hari.

b. Lingkungan non keluarga. Hal ini yang terkait adalah lingkungan

masyarakat, dan pendidikan. Kecerdasan emosi ini berkembang sejalan

dengan perkembangan fisik dan mental anak. Pembelajaran ini biasanya

ditujukan dalam suatu aktivitas bermain peran sebagai seseorang diluar

dirinya dengan emosi yang menyertai keadaan orang lain.52

Menurut Le Dove bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

kecerdasan emosi antara lain:

1) Fisik. Secara fisik bagian yang paling menentukan atau paling

berpengaruh terhadap kecerdasan emosi seseorang adalah anatomi saraf

emosinya. Anatomi-anatomi saraf itu adalah:

a. Konteks. Bagian ini berupa bagian berlipat-lipat kira kira 3 milimeter

yang membungkus hemisfer serebral dalam otak. Konteks berperan

penting dalam memahami sesuatu secara mendalam, menganalisis

mengapa mengalami perasaan tertentu dan selanjutnya berbuat

51

Abdul RahmanSaleh, PsikologisuatuPengantardalamPerspektif Islam, ( Jakarta : Prenada

Media Group,2003), hal 161. 52

http://etd.eprints.ums.ac.id/3693/2/F100040097.pdf. diakses pada tanggal 30 Maret 2016

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

sesuatu untuk mengatasinya. Konteks khusus lobus prefrontal, dapat

bertindak sebagai saklar peredam yang memberi arti terhadap situasi

emosi sebelum berbuat sesuatu.

b. Sistem limbic. Bagian ini sering disebut sebagai emosi otak yang

letaknya jauh didalam hemisfer otak besar dan terutama bertanggung

jawab atas pengaturan emosi dan implus. Sistem limbic meliputi

hippocampus, tempat berlangsungnya proses pembelajaran emosi dan

tempat disimpannya emosi. Selain itu ada amygdala yang dipandang

sebagai pusat pengendalian emosi pada otak.

2) Psikis. Kecerdasan emosi selain dipengaruhi oleh kepribadian individu,

juga dapat dipupuk dan diperkuat dalam diri individu.53 Artinya selain

kecerdasan emosi itu dipengaruhi oleh keluarga tapi juga dipengaruhi

oleh lingkungan non keluarga.

4. Ciri-ciri Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional

Setiap perubahan-perubahan yang terjadi pada anak akan terlihat jelas,

ketika mereka bahagia atau sedih adan sebagainya, begitu juga dengan

kemampuan kecerdasan emosional anak dapat dilihat ciri-cirinya. Kecerdasan

emosional yang dimiliki anak pada usia sekolah dapat dilihat dari ciri-ciri sifat

sebagai berikut:

a. Kayakinan. seorang anak memiliki keyakinan yang positif terhadap hidup

dan apa yang di kerjakannya. anak yakin bahwa setiap segala usahanya

basti akan berhasil.

b. Rasa ingin tahu. perasaan bahwa menyelidiki segala sesuatu itu bersifat

positif dan merupakan sesuatu yang menyenangkan.

53

http://etd.eprints.ums.ac.id/3693/2/F100040097.( Online). Di akses pada tanggal 30 Maret

2016

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

c. Niat. hasrat dan kemampuan untuk berhasil dan bertindak berdasarkan niat

dengan tekun.

d. Kendali diri. kemampuan untuk menyesuaikan dan mengendalikan

tindakan dengan pola yang sesuai dengan usia.

e. Keterkaitan. kemampuan untuk melibatkan diri dengan orang lain

berdasarkan pada perasaan saling memahami.

f. Kecakapan berkomunikasi. keyakinan dan kemampuan verbal untuk

bertukar gagasan, perasaan dan konsep dengan orang lain.

g. Keperatif. ini kemampuan anak untuk menyeimbangkan kebutuhannya

sendiri dengan kebutuhan orang lain dalam kegiatan kelompok (ketika

bersama teman-temannya).54

Anak tertarik untuk sekolah karena ia ingin bisa belajar dan bermain

bersama anak-anak yang lain, secara alami ini menunjukan bahwa EQ yang

dimiliki anak berkembang dan punya potensi untuk semakin ditingkatkan

melalui bimbingan orang tuanya dirumah dengan cara meminta anak

menceritakan tentang anak di sekolah, bermain bersama anak, mengajari anak

untuk bersikap dan berkata-kata yang sopan dan sebagainya.

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah bahwa ciri-ciri anak yang

memiliki kecerdasan emosional yaitu:

1. Mampu mengendalikan dorongan nafsu (qana’ah, zuhud, wara)

2. Mampu memotivasi diri sendiri (niat, bersungguh-sungguh, ikhlas)

3. Mampu bertahan dalam menghadapi cobaan hidup (sabar, istiqamah)

4. Tidak berlebih-lebihan dalam kesenangan (syukur, tawadhu’)

5. Mampu mengatur suasana hati (tenang, gembira, pemaaf, malu dan jujur)

6. Menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir (ridha)

7. Berempati dan berdo‟a (kasih sayang, suka menolong sesama, dermawan,

dan meminta pertolongan kepada Allah).55

Jika konteksnya adalah upaya orangtua dalam meningkatkan kecerdasan

emosional anak, maka orangtua harus tahu bahwa kecerdasan emosional tidaklah

sama dengan kecerdasan intelektual, karena kecerdasan intelektual merupakan

warisan dari orang tuanya, sedangkan kecerdasan emosional adalah sebuah proses

pembelajaran yang akan berlangsung seumur hidup.

Meski begitu, adapula tabiat tertentu yang didapat anak sejak ia dilahirkan.

Namun pola asuh orangtua yang telah di bahas sebelumnya, dapat membentuk

cetakan emosi seorang anak dan akan berpengaruh besar pada perilaku anak

sehari-hari. Thomas Stanley dalam buku Steven J. Stein mengatakan ada 30 faktor

54

DanielGoleman, Ibid, hal. 274 55

Syaiful Bahri Djamarah, Op.Cit, hal. 133

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

yang di anggap paling berperan penting dalam keberhasilan seseorang, dari ke 30

faktor ini ada 5 faktor teratas yaitu:

1. Jujur kepada semua orang;

2. menerapkan disiplin;

3. bergaulan baik dengan orang lain;

4. memiliki dukungan dari orang yang terdekat;

5. bekerja lebih giat daripada kebanyakan orang.56

Kelima faktor tersebut diatas merupakan cerminan dari kecerdasan

emosional, jika sifat-sifat diatas telah dimiliki seseorang ini menunjukan bahwa

ia memiliki pengendalian diri yang stabil dalam keadaan apapun.

Menurut Ary Ginanjar (ESQ Power) untuk menstabilkan emosi baik itu

emosi positif maupun negatif seseorang harus mampu mengendalikan diri dan

menerapkan 6 tablet obat pereda emosi yaitu:

1. Ketika marah ucapkanlah Istighfar

2. Kehilangan dan sedih ucapkan Innalillahi wainnailaihi roji’un

3. Bahagia, ucapkan Alhamdulillah

4. Kagum ucapkan Subhanallah

5. Takut, ucapkan Allahu akbar

6. Panik, ucapkan Laa hawla walaquwwatailla billah.57

Ucapan-ucapan ini akan mampu membantu seseorang untuk

mengendalikan emosinya, ketika menghadapi gejolak emosi anak akan lebih

sabar dan ingat pada tuhannya. Anak akan terbiasa dengan ucapan-ucapan yang

baik ini jika dimulai dari pelukan kedua orangtuanya. Hal ini juga merupakan

usaha orang tua untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak.

Sedang Menurut Agus-Steiner ada tiga cara untuk mengembangkan

emosional anak, sehingga dapat menjadi anak yang cerdas secara emosional

yaitu:

1. Membuka hati, ini langkah pertama kita karena hati merupakan simbol

pusat emosi. Tahapan-tahapan untuk membuka hati yaitu latihan

56

Steven J. Stein dan Howard E. Book, Ledakan EQ…,Ibid, hal. 33 57

AryGinanjarAgustian, RahasiaSuksesMembangkitkan Power ESQ, (Jakarta: PenerbitArga,

2003), hal. 228

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

memberikan stroke kepada teman meminta stroke, menerima dan

menolak stroke, dan memberikan stroke sendiri

2. Menjelajahi dataran emosi. Sekali kita membuka hati kita dapat melihat

kenyataan dan menemukan peran emosi dalam kehidupan. Kita dapat

berlatih cara mengetahui apa yang kita rasakan, seberapa kuat, dan apa

alasannya, kita dapat mengetahui perasaan dan emosi kita sendiri maupun

orang lain.

3. Mengambil tanggung jawab. Untuk memperbaiki dan merubah kerusakan

hubungan, kita harus mengambil tanggung jawab.58

langkah-langkah

mengambil tanggung jawab adalah mengakui kesalahan kita, menerima

dan menolak pengakuan, meminta maaf, dan menerima atau menolak

permintaan maaf.

Sungguh anak yang cerdas merupakan dambaan setiap orangtua untuk

itu orangtua dan guru harus bekerja sama dan bersungguh-sungguh dalam

mendidik anak melalui pengasuhan di rumah untuk orang tua dan pengasuhan

di sekolah untuk guru . Mendidik anak tidak cukup hanya di lembaga sekolah.

Tapi lebih dari itu orangtua adalah guru yang terbaik untuk anak. Kecerdasan

emosional merupakan potensi yang sangat berharga yang di berikan Allah

kepada manusia. Potensi ini harus digali seoptimal mungkin, karena untuk

mencapai manusia sempurna yaitu manusia yang cerdas emosinya.

Dengan kecerdasan emosional yang dimiliki, anak mampu

bersosialisasi baik dengan lingkungan, anak mampu bertahan hidup

dimanapun dia berada, dan anak mampu mengendalikan dirinya dan orang

lain, hingga dia tidak akan lepas kendali dalam mengarungi hidup ini.

58

AgusNggermanto, Op.Cit, hal. 100-102

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

5. Bentuk-Bentuk Reaksi Emosional

Biasanya tingkah laku seseorang dalam keadaan emosi tidak lagi

memperlihatkan suatu norma yang ada dalam hidup bersama, tetapi sebaliknya,

ia justru memperlihatkan adanya gangguan atau hambatan dalam diri individu.

Aktivitas yang biasanya tidak dikerjakan oleh individu dalam keadaan normal,

memungkinkan akan dikerjakan dalam keadaan sedang emosi. Oleh karena

itulah emosi dipandang sebagai perasaan yang gradual dan lebih besar kekuatan

atau intensitasnya.

Reaksi emosi sama seperti reaksi kejiwaan yang kompleks dan

mempunyai bentuk lain. Variasi reaksi emosi dapat disebutkan antara lain

sebagai berikut :

a. Takut

Takut merupakan perasaan yang mendorong individu untuk menjauhi

sesuatu dan sedapat mungkin menghindari berhubungan dengan sesuatu

itu. Bentuk ekstrem dari takut adalah takut yang disebut phobia. Phobia

adalah perasaan takut yang sangat kuat terhadap hal-hal tertentu seperti

takut pada kegelapan. Rasa takut lainya yang merupakan kelainan kejiwaan

adalah kecemasan atau ketakutan seseorang tanpa sasaran dan kecemasan

yang terus menerus biasanya terdapat pada penderita ketegangan pribadi

yang berkepanjangan akibat adanya konflik yang ada pada dirinya.

b. Khawatir

Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai obyek

yang jelas atau tidak ada obyek sama sekali. Kekhawatiran menyebabkan

rasa tidak senang, gelisah, tegang, tidak tenang dan tidak aman.

Kekhawatiran seorang untuk melanggar norma agama dan masyarakat atau

adat istiadat adalah salah satu bentuk kekhawatiran yang umum pada tiap

individu. Dan khawatir semacam ini justru positif karena akan membuat

seseorang untuk selalu bersikap hati-hati dalam berusaha menyesuaikan

diri dengan norma agama dan masyarakat.

c. Marah

Sumber utama dari kemarahana adalah hal-hal yang menggangu

aktivitas untuk samapai kepada tujuan. Saat ketegangan yang terjadi dalam

aktivitas tidak kunjung redah bahkan menjadi bertambah maka untuk

menyalurkan ketegangan ini individu yang bersangkutan menjadi marah.

d. Terkejut

Terkejut merupakan reaksi atau ekspresi dari suatu stimulus yang

terjadi atau datang secara tiba-tiba karena adanya sesuatu hal yang tidak

terduga sebelumnya. Jadi terkejut tidak dipengaruhi oleh pengalaman

masing-masing. Oleh karena itu terkejut itu sama pada setiap individu yaitu

menutup mata, mulut dan kepala serta leher bergerak ke depan.

e. Gembira

Gembira merupakan ekspresi dari kelegaan, yakni perasaan terbebas

dari ketegangan. Dengan kata lain gembira merupakan rasa positif terhadap

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

situasi yang dihadapi individu. Lawanya adalah sedih dan susah yakni

perasaan negatif terhadap situasi yang dihadapi.

f. Cemburu

Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang disadari

oleh kurang adanya kepercayaan diri terhadap diri sendiri dan ketakutan

atau kehilangan cinta dan kasih sayang dari seseorang. Pada umumnya

orang yang cemburu selalu bersikap benci terhadap sainganya.59

6.Ciri-ciri Anak yang Mengalami Kemerosotan Kecerdasan Emosional

Seorang guru jangan menganggap remeh atau tidak penting dengan

pola asuh orang tua atau perlakuannya kepada anak, karena jika orangtua tidak

mengetahui cara dan akibat dari pola asuhnya terhadap peningkatan dan

pengembangan kecerdasaan emosional anak, maka akan berakibat fatal bagi

hidup anak selanjutnya.

Oleh karena itu selaku orang tua kedua atau guru harus mencari tahu

dan memperhatikan perkembangan mental anak, karena kemerosotan atau

rendahnya emosional anak seringkali menyebabkan anak mengalami kegagalan

dalam belajar, ciri-ciri anak yang mengalami kemerosotan emosional yaitu:

a. Menarikdiri dari pergaulanataumasalahsosial. Anaklebihsukamenyendiri,

bersikapsembunyi-sembunyi, bermuramdurja, tidakbersemangat,

malasbelajar dan lainsebagainya.

b. Cemasdan defresi. Menyendiri, seringcemas dan takut, inginsempurna,

merasatidakdicintai, merasagugup, atausedih dan depresi.

c. Memiliki masalah dalam hal perhatian atau berfikir. Anak tidak mampu

memusatkan perhatian atau duduk tenang, melamun dan bertindak tanpa

berfikir.

d. Nakal atau agresif. Bergaul dengan anak-anak yang bermasalah bohong

dan menipu, sering bertengkar, bersikap kasar terhadap orang lain,

menuntut perhatian, keras kepala, tidak teguh pendirian dan lain-lainnya.60

Ketika anak mengalami rendahnya (minimum) tingkat kecerdasan

emosional, orangtua bertanggung jawab penuh agar kecerdasan anak bisa

kembali baik dan meningkat, karena itu dibutuhkan orangtua kedua atau guru

yang saling mendukung. Dalam mengasuh anak orangtua wajib memberikan

rasa aman dan nyaman buat anak begitu pun dengan guru.

Selain mengajar di kelas guru juga harus memperhatikan tingkat emosi

atau gelaja emosi yang sedang dilami oleh siswanya terutama anak-anak yang

bermasalah di rumah Jangan sampai anak melihat pertengkaran orangtuanya

59

Baharuddin,Psiklogi…….Op.Cit,hal 139-142. 60

Daniel Goleman, EmotionalIntelligence; Mengapa EQ Lebih Penting Daripada IQ (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2007), hal. 330

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

apalagi kalau sampai terjadi perceraian, karena menurut Hetherington yang

dikutip Save M. Dagun jika perceraian dalam keluarga terjadi saat anak

menginjak remaja (pada saat anak mencari jati diri), mereka akan mencari

ketenangan entah ketetangga, sahabat ataupun teman sekolah.61

Dalam masalah ini juga guru bisa melihat dan membandingkan emosi

siswanya khususnya dalam proses belajar di dalam kelas. Dan juga guru bisa

melihat tingkat emosional siswa itu bisa dari interaksi bicara dengan siswa

langsung.

7. Perubahan Pada Tubuh Saat Terjadi Emosi.

Pada emosi yang kuat, seringkali terjadi juga perubahan pada tubuh kita,

antara lain adalah :

a. reaksi elektris pada kulit: meningkat bila terpesona.

b. Peredaran darah: bertambah cepat bila marah.

c. Denyut jantung: bertambah cepat bila terkejut.

d. Pernafasan: bernafas panjang bila kencang.

e. Pupil mata: membesar bila sakit atau marah.

f. Liur: mengering bila takut dan tegang.

g. Bulu roma: berdiri bila takut.

h. Otot: bila saat tegang dan ketakutan. i. Komposisis darah: darah akan picut berubah dalam keadaan emosional karena

kelenjar lebih aktif.62

B. Kreativitasbelajar

a. Pengertian Kreativitas Belajar

Kreativitasdidefinisikansecara berbeda-beda oleh para pakar berdasarkan

sudut pandang masing-masing. Menurut Reynold Bean, Kreativitas adalah

proses yang digunakan seseorang untuk mengekspresikan sifat dasarnya

melalui suatu bentuk atau medium sedemikian rupa sehingga menghasilkan

rasa puas bagi dirinya, menghasilkan suatu produk yang mengkomunikasikan

sesuatu tentang diri orang tersebut kepada orang lain.63

Menurut Clark Monstakis, yang dikutip oleh Utami Munandar

menyatakan bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan

61

Save M. Dagun, Psikologi Keluarga(Jakarta: Rineka Cipta.2002), hal.116 62

Abdul RahmanShaleh, PsikologisuatupengantarDalamPerspektif Islam, ( Jakarta: Prenada

Media), Hal 170. 63

Reynold Bean, Cara MengembangkanKreativitasAnak, (Jakarta: BinarupaAksara, 1995),

hal. 3.

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan

dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain.64

Dan menurut Slameto, kreativitas adalah hasil belajar dalam kecakapan

kognitif, sehingga untuk menjadi kreatif dapat dipelajari melalui proses

belajar mengajar.65

Menurut Rhodes yang dikutip oleh Mohammad Ali, kreativitas dapat

dijelaskan dari sisi product, person, process, dan press. Product menekankan

pada hasil karya kreatif, baik yang sama sekali baru atau kombinasi karya-

karya sebelumnya yang menghasilkan sesuatu yang baru. Person memandang

kreativitas dari segi ciri-ciri individu yang menandai kepribadian orang kreatif

berkaitan dengan kreativitas. Process menekankan pada bagaimana proses

kreatif itu berlangsung sejak mulai tumbuh sampai dengan berwujud perilaku

kreatif. Press menekankan pada pentingnya faktor-faktor yang mendukung

timbulnya kreativitas individu.66

Sedangkan, belajar adalah proses perubahan tingkahlaku yang ada dalam

diri siswa atas dasar pengalaman dan latihan yang berupa perubahan

pengertian, keterampilan, kecakapan ataupun sikap.

Dengan demikian, kreativitas belajar adalah ciri-ciri khas yang dimiliki

oleh siswa dengan adanya kemampuan untuk mengembangkan bakat-bakat

yang telah ada pada diri siswa melalui interaksi dengan lingkungannya dan

mencari sesuatu yang bisa membuatnya semangat untuk belajar agar

pengetahuan yang dimilikinya bertambah dan luas.

b. Strategi dan Pendekatan Mengembangkan Kreativitas Belajar

Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk

mengungkapkan dirinya secara kreatif. Meskipun masing-masing dalam

bidang yang berbeda-beda. Seseorang yang memiliki kreativitas tinggi

menunjukkan beberapa ciri-ciri, yaitu: selalu ingin tau, energik dan aktif,

kritis dan berani berpendapat, memiliki banyak gagasan baru yang orisional

dan mempunyai selera humor yang tinggi. 67

Menurut Utami Munandar, ciri pribadi kreatif yang diinginkan oleh

pendidik yaitu: penuh energik, mempunyai prakarsa, percaya diri, sopan,

64

UtamiMunandar, PengembanganKreativitasAnakberbakat, (Jakarta: RinekaCipta, 2009),

hal. 18. 65

Slameto, BelajardanFaktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: RinekaCipta, 2003),

hal. 138. 66

Mohammad Ali, PsikologiRemajaPerkembanganPesertaDidik, (Jakarta: BumiAksara,

2006), hal. 44-45 67

SamsulMunir Amin, MenyiapkanMasaDepanAnakSecaraIslami, (Jakarta: Amzah, 2007),

hal. 144.

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

rajin, melaksanakan pekerjaan pada waktunya, sehat, berani dalam

berpendapat, mempunyai ingatan baik dan ulet.68 Strategi adalah taktik atau

siasat atau rencana secara teratur untuk mencapai tujuan.69

Menurut Ahmad Abdul Jawwad, stategi dalam mengembangkan

kreativitas belajar yaitu berikan tugas-tugas kepada siswa secara terbuka, yang

akan memberikan peluang secara maksimal untuk memperlihatkan

penguasaan, individualitas, dan orisinalitasnya.70

Tugas yang diberikan oleh guru sebagai bagian yang tak dapat

terpisahkan dari tugas kepada siswa. Tugas dapat diberikan dalam berbagai

bentuk. Tidak hanya dalam bentuk kelompok tetapi juga dalam bentuk tugas

perorangan.

Agar dalam pemberian tugas dapat terarah dan mendapat hasil yang

diinginkan, maka harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1) Tugas yang diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang telah mereka

pelajari, sehingga siswa disamping sanggup mengerjakannya sanggup

pula menghubungkannya dengan pelajaran tertentu.

2) Guru harus dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang

diberikan dan yang dibebankan kepada siswa dapat dilaksanakan karena

sesuai dengan kesanggupan dan kecerdasan siswa.

3) Guru harus menanamkan kepada siswa bahwa tugas yang diberikan akan

dikerjakan atas kesadaran sendiri yang timbul dari hati sanubarinya, dan

kesemuanya itu untuk menambah dan memperkaya pengetahuan mereka.

4) Jenis tugas yang dibebankan kepada siswa hendaknya sudah dimengerti

benar, sehingga siswa tidak ada keraguan dalam mengerjakannya.71

Setelah siswa melaksanakan tugas, guru harus sudah menyiapkan alat

evaluasi agar dapat menilai hasil kerja siswa dan dapat memberi gambaran

yang obyektif mengenai usaha siswa melaksanakan tugas itu. Evaluasi ini

penting untuk siswa karena dapat menumbuhkan semangat kerja yang lebih

baik dan meningkatkan hasrat belajar.72

Dapat dipahami bahwa metode

pemberian tugas memiliki kebaikan yang dapat mengembangkan daya

berfikirnya sendiri, daya inisiatif, daya kreatif, tanggung jawab dan melatih

berdiri sendiri.

Selanjutnya strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan bahkan

mengembangkan kreativitas belajar siswa, yaitu:

68

UtamiMunandar, Op Cit, hal. 37. 69

EmZulFajri, KamusLengkapBahasa Indonesia, (Jakarta: Difa Publisher, 2006) hal. 774 70

Ahmad AbdulJawwad, MengembangkanInovasi&KreativitasBerfikir, (Bandung:

SyamilCipta Media, 2002), hal. 71. 71

Wardini Ahmad, Op Cit. hal. 38 72

Roestiyah, Op Cit, hal. 134

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

1. Penilaian

a) Guru memberikan umpan balik yang berarti dari pada evaluasi

yang abstrak dan tidak jelas. Guru menilai pengetahuan dan

kemajuan siswa melalui interaksi yang terus menerus dengan

siswa. Pekerjaan siswa dikembalikan dengan banyak catatan dari

guru, terutama menampilkan segi-segi yang baik dan yang kurang

baik dari pekerjaan siswa.

b) Melibatkan siswa dalam menilai pekerjaaan mereka sendiri dan

belajar dari kesalahan mereka. Guru dapat mengikut sertakan

siswa untuk menilai pekerjaan mereka sendiri. Agar siswa tidak

kecewa jika pekerjaannya kurang baik, guru hendaknya

memperhatikan bagian atau soal mana yang dibuat cukup baik.

Disamping itu, guru menunjukkan pengertian bahwa siswa

mengalami masalah dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu dan

mengajak mencari cara lain supaya siswa dapat memahami

kesalahan-kesalahan yang dibuat.

c) Penekanannya hendaknya terhadap “Apa yang telah engkau

pelajari?” bukan pada “Bagaimana engkau melakukan?”. Dalam

memberikan penilaian guru menghindari kata-kata negatif seperti

kamu membuat ini salah lagi! Tapi lebih baik mengatakan

“Dapatkah kamu memikirkan cara lain untuk melakukan itu?”.

Yang terpenting siswa memahami makna drai membuat kesalahan.

2. Hadiah

Anak senang menerima hadiah dan kadang-kadang melakukan

sesuatu untuk memperolehnya. Hadiah yang terbaik adalah yang tidak

berupa materi seperti: senyuman, kata penghargaan, kesempatan untuk

menampilkan dan mempersentasikan pekerjaan sendiri Hadiah yang

diberikan hendaknya berkaitan erat dengan kegiatannya. Seperti:

membaca karangan yang dibuat di depan kelas dengan baik. Sehingga

meningkatkan motivasi belajar siswa dan kreativitas.

3. Pilihan

Seorang guru harus memberikan kesempatan kepada siswa

untuk memilih. Seperti: memilih topic karangannya sendiri. Kreativitas

tidak akan berkembang jika siswa hanya dapat melakukan sesuatu

dengan satu cara. Mereka memerlukan batasan atau garis besar dalam

mengerjakan tugas.

Dalam mengembangkan kreativitas belajar maka dilakukan

pendekatan-pendekatan sebagai berikut:73

a) Pendekatan “inquiry” (pencaritahuan): pendekatan ini

memungkinkan siswa menggunakan semua proses mental untuk

menemukan konsep atau prinsip ilmiah. Pendekatan ini banyak

73

Slameto, Op Cit, hal. 156-159

Page 61: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

memberikan keuntungan yaitu meningkatkan fungsi intelegensi,

membantu siswa belajar melakukan penelitian, meningkatkan

daya ingat, meningkatkan aspirasi dan memberikan lebih banyak

kesempatan kepada siswa.

b) Ciri-ciri proses belajar melalui pencaritahuan yaitu: bertanya,

bertindak, mencari pemecahan, menemukan masalah,

menganalisis, membuat sintesis, berfikir, menyusun, menciptakan,

menguji, memberikan kritikan dan lain-lainnya.

c) Kondisi yang diperlukan yaitu: kondisi yang fleksibel, lingkungan

yang responsive, kondisi yang memudahkan untuk memusatkan

perhatian dan kondisi yang bebas dari tekanan.

d) Peranan guru yaitu: memberikan stimulasi serta menantang siswa

berfikir, memberikan keluwesan untuk berpendapat, mengenal dan

menggunakan waktu pengajaran dengan baik dan lain-lain.

e) Hal-hal yang perlu ditingkatkan yaitu: otonomi siswa, kebebasan

dan dukungan kepada siswa, sikap terbuka dan lain-lain.

4. Pendekatan sumbang saran (brain storming): di dalam pendekatan ini,

suatu masalah dikemukakan dan siswa diminta untuk mengemukakan

gagasan-gagasannya. Apabila keseluruhan gagasan telah dikemukakan,

siswa diminta meninjau kembali gagasan-gagasan tersebut dan

menentukan gagasan mana yang akan digunakan dalam pemecahan

masalah tersebut.74

Misalnya siswa diberi tugas untuk mengatasi masalah

tertentuatauproblem solving dengan cara mencoba memecahkannya.

Dengan tujuan agar murid biasa berfikir ilmiah (logis dan sistematis)

dalam memecahkan sesuatu masalah.75 Perlu adanya petunjuk bagi

siswa dalam memecahkan masalah, yaitu:

a) Menyadari sesuatu yang menjadi problem. Seperti kesulitan, rasa

bimbang, bingung atau hal-hal yang menjadi tanda tanya. Setiap

orang menyadari adanya kesulitan dan ingin mengetahui hakikat

sesungguhnya. Hal ini akan mendorong pikirannya agar bekerja

aktif yaitu berfikir, menyelidiki, menganalisis dan lain-lain.

Disinilah metode pemberian tugas penting untuk dilaksanakan

karena akan mendorong siswa sadar untuk menyelesaikan sesuatu

dan guru mengemukakan masalah-masalahnya.

b) Siswa supaya memajukan hipotesis yaitu berupa dugaan terhadap

jawaban sesuatu. Apakah hipotesis itu benar atau salah tidak

74

UtamiMunandar, Op Cit, hal. 113 75

ZakiahDaradjat, Op Cit. hal. 299.

Page 62: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

menjadi soal yang penting ada keberanian siswa mengajukan

hipotesis.

c) Mengumpulkan data untuk mengetahui apakah hipotesis benar

atau salah yang diperlukan keterangan, bahan, memepelajari

sejumlah buku, wawancara dan lain-lain.

d) Analisis dan sintesis data, data yang dikumpulkan harus dianalisis

dan dipelajari apakah ada hubungannya dengan masalah yang kita

pecahkan.

e) Mengambil kesimpulan berdasarkan data yang telah dianalisis/

dipelajari oleh siswa, baru dapat menarik kesimpulan

f) Menilai semua proses pemecahan masalah

g) Masalah yang telah disimpulkan dinilai kembali, sejauh mana

kebenarannya.76

76

Ibid, hal. 300

Page 63: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

BAB III

SETTING WILAYAH PENELITIAN

A. SejarahMA Al-Fatah Palembang

Latar belakang berdirinya Madrasah Aliyah Al-Fatah berawal dari wujud

tanggung jawab moral dan akademik IAIN Raden Fatah Palembang sebagai

Lembaga Tinggi Perguruan Tinggi Agama Islam untuk mewujudkan harapan

masyarakat agar menyelenggarakan madrasah. Hal inidisambutpositif

olehkeluarga IAIN Raden Fatah danakhirnyapimpinan IAIN

mengeluarkanrekomendasi kepadaFakultasTarbiyahuntukmembentuktimkecil

yang bertugasmenyiapkan proses pendirian madrasah.

Untuk merealisasikan hal tersebut, Dekan Fakultas Tarbiyah membentuk tim

pendiri dengan surat keputusan nomor X tahun 2000. Tanggal 20 Desember tahun

2000 yang lalu. Dengan dasar surat tugas tersebut, tim kecil yang diketahui oleh

Jamanuddin, M.Ag segera menyiapkan langkah-langkah konseptual dan teknis

operasional yang dianggap perlu. Alhamdulillah berkat pertolongan Allah Swt.

Madrasah yang diinginkan dapat diwujudkan dengan siswa angkatan pertama

berjumlah 60 orang yang berasal dari berbagai macam daerah di wilayah Sumatera

Selatan. Pada tanggal 4 Agustus 2001 Madrasah Aliyah Al-Fatah untuk tingkat

Aliyah dapat diresmikan, yang meresmikannya dilakukan oleh Prof. DR.J Suyuti

Pulungan MA mewakili Rektor yang berhalangan. Dalam peresmian itu, dihadiri

oleh para pejabat di lingkungan IAIN Raden Fatah, pejabat Depag Kota dan

Page 64: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Wilayah, perwakilan Pemda. Tk.1 dan Kota Madya Palembang, Departemen

Pendidikan Nasional, Masyarakat dan para mahasiswa bersama walinya.

Tabel. 2

Jumlah Kepala Sekolah MA Al-Fatah Palembang

No. Nama Tahun

1 Jamanuddin, M. Ag 2000-2006

2 Khoirul Anwar, M.Pd.I 2006-Sekarang

B. Letak Geografis MA Al-Fatah Palembang

Madrasah Aliyah Al-Fatah Palembang terletak di komplekIAIN Raden Fatah

Palembang, tepatnya terletak di Jln. Prof. K.H. Z. Abidin Fikry KM. 3,5.

Diperkirakan menggunakan waktu 15 menit dalam perjalanan, wilayah MA Al-

Fatah ini memang letaknya sangat strategis.Secara Geografis letak MA Al-Fatah

Palembang berbatasan dengan empat objek:

1. Sebelah Timur berbatasan dengan gedung Tarbiyah IAIN Raden Fatah

Palembang

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan gedung Tarbiyah IAIN Raden Fatah

Palembang

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Asrama Tarbiyah IAIN Raden Fatah

Palembang

4. Dan sebelah utara berbatasan dengan SD 114.77

77

Bayu Dianova, TU MA Al-Fatah Palembang, 27 Agustus 2015, jam : 10:30

Page 65: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Madrasah MA Al-Fatah Palembang merupakan lembaga pendidikanyang

memiliki ciri khas keislaman yang berada di bawah naungan Kementrian Agama.

MA Al-Fatah Palembang ini mempunyai gedung utama yang didalamnya terdiri

dari beberapa ruangan, diantaranya adalah ruang kantor kepala sekolah, ruang

administrasi, ruang guru, ruang bendahara, ruang waka kesiswaan, ruang waka

kurikulum, dan ruang kelas yang terdiri dari 10 kelas. Madrasah Al-Fatah

Palembang mempunyai lapangan untuk melaksanakan tausiyah atau apel pagi pada

hari senin, yang terletak di depan bangunan sekolah dan juga dapat dimanfaatkan

sebagai fasilitas olahraga.

C. Visi, Misi, dan Tujuan MA Al-Fatah Palembang

Pendidikan menengah ini mulanya dinamakan Madrasah Aliyah Labor

(MAL). Namun dalam perkembangan selanjutnya memulai pembahasan yang

panjang, nama madrasah dikukuhkan menjadi “Madrasah Aliyah Al-Fatah

(MAF)” kata “Al-Fatah” digunakan menisbatkan MAF pada IAIN Raden Fatah

Palembang.Adapun Visi, Misi dan Tujuan dari MAF ini adalah sebagai berikut:

VisiMadrasah Aliyah Al-Fatah : Terwujudnya madrasah berkualitas.

Madrasah Aliyah yang unggul, Islami, dan populis.

MisiMadrasahAliyah Al-Fatah: 1. Meningkatkan Profesional Guru dan Keterampilan Karyawan

2. Mengembangkan Komponen Sumber Daya Manusia (SDM) madrasah.

3. Mengoptimalkan kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan Administrasi.

4. Meningkatkan Hubungan yang Harmonis secara Internal dan Eksternal

Tujuan Madrasah Aliyah Al-Fatah :

Page 66: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Dengan Visi dan Misi tersebut bertujuan sebagai berikut:

1. Peserta didik memiliki dasar-dasar keilmuan dan keterampilan sesuai dengan

minat dan bakat yang dikembangkan lebih lanjut baik secara formal maupun

informal.

2. Peserta didik memiliki kekuatan moral yang mendasari oleh ajaran-ajaran

agama sehingga menjadi kehidupan yang dilandasi akhlakul karimah.78

Sekolah merupakan salah satu tempat bagi manusia untuk belajar sesuatu

yang baru yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Agar output yang

dihasilkan dari sekolah akan bermanfaat bagi siswa-siswi dalam kehidupan masa

depan yang lebih baik. Tujuan Pendidikan Menengah adalah meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut ke tingkat yang lebih tinggi.

D. Struktur Organisasi

1. Sebagaimana kita ketahui bahwa organisasi adalah kelompok manusia yang

berkerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian sekolah yang

ada di MA Al-Fatah Palembang merupakan kelompok manusia yang

membagikan kerja dan tanggung jawab sesuai dengan tugasnya masing-

masing untuk mencapai tujuan pendidikan. Adapun struktur MA Al-Fatah

Palembang adalah sebagai berikut:

78Bayu Dianova,TU MA Al-Fatah Palembang, 27 Agustus 2015, jam 10:30

Page 67: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

STRUKTUR ORGANISASI

MADRASAH ALIYAH AL-FATAH PALEMBANG

TAHUN 2015-2016

Adapuntugasdanwewenangmasing-masingstafadalah :

1. KepalaSekolah

a. Menyusun KRS (KurikulumRencanaSekolah)

b. Mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinasikegiatan.

c. Melaksanakanpengawasan.

d. Melaksanakanevaluasiterhadapkegiatan.

KEPSEK

Khoirul Anwar,

M.Pd.I

Komite Madrasah

Jamanuddin, M.Ag

WAKA

KURIKULUM

Tri H. N., S.Pd

WAKA

KESISWAAN

Siti N. A., M.Si

M.SI

WAKA

SAPRAS

Satria O., S.Si

TATA USAHA

R.A LatifaArisyandika, S.Pd

Guru

Siswa

Waka

HUMAS

Kahfih, S.Ag

Page 68: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

e. Menentukankebijakan.

f. Mengadakanrapat.

g. Mengambilkeputusan

h. Mengatur proses pembelajaran.

i. Mengaturadministrasikantor, siswa, pegawai, perlengkapan,

dankeuangan.

j. Mengaturhubungansekolahdenganmasyarakat.

2. WAKA Kurikulum

WAKA Kurikulummembantutugaskepalasekolahsebagaiberikut:

a. Menyusun, perencanaan, mengarahkan, pengkoordinasian,

pengawasan, dan penilaian.

b. Membantukualifikasiketenangan.

c. Menyusunlaporan.

3. WAKA Kesiswaan

a. Menyusun program pembelajaran.

b. Menyusunpembagiantugas guru.

c. Menyusun jadwalpelajaran.

d. Menyusun jadwalevaluasibelajar.

e. Menyusunpelaksanaan UN/US.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

f. Menerapkankriteriapersyaratankenaikankelasatautidak.

g. Mengharapkanjadwalpenerimaanraportdanpenerimaan STTB.

h. Mengkoordinasikandanmengarahkanpenyusunansilabusdan RPP.

i. Menyediakanbukukinerjakelas.

j. Menyusunlaporanpelaksanaanpembelajaran

k. MewakiliKepalaSekolahdalamkegiatandiluarsekolah.

l. Menyusunlaporankegiatankesiswaan.

m. Mengaturmaterisiswa.

4. WAKASapras (saranaprasarana)

a. Menyusunrencanakebutuhan

b. Mengadministrasikankeadaan sarana prasarana sekolah

c. Pengelolaanpembiayaanalatpraktek.

d. Menyusunlaporan.\

5. Guru

a. Menyusunsilabusdan RPP.

b. Melaksanakan RPP.

c. Melaksanakanpenilaianhasilbelajar

d. Melaksanakanperbaikandanpengayaan.

e. Mengisidaftarnilaisiswa.

f. Membuat/menggunakanalatperaga.

g. Menciptakankaryasiswa.

Page 70: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

h. Mengikutikegiatankurikulum.

i. Mengembangkanmatapelajaran.

6. Tata Usaha

a. Menyusun program ketatausahaan.

b. Pengelolaanadminitrasipegawai, guru, siswa.

c. Memberikarirpegawai

d. Menyusunadministrasipelaksanaansekolah

e. Menyusunstatistikdaftarsekolah

f. Mengkoordinasidanmelaksanakan 7 K.

g. Menyusunlaporanpelaksanaankegiatanketatausahaan

E. Keadaan Guru, Pegawai dan Siswa di MA Al-Fatah Palembang

1. Keadaan Guru

Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai peranan penting dalam

rangka mencapai keberhasilan tujuan pengajaran. Lebih dari itu guru

mempunyai tanggung jawab terhadap keberhasilan anak didik. Jumlah guru di

MA Al-Fatah Palembang cukup memadai untuk membantu keberhasilan siswa.

Pada tahun pelajaran 2015-2016 dapat diketahui guru MA Al-Fatah Palembang

terdiri dari guru tetap dan guru tidak tetap.

Page 71: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Secara keseluruhan MA Al-Fatah telah memiliki 32 orang guru sesuai

dengan bidang keahliannya dengan kualifikasi Pendidikan Strata Satu (S-1)

atau Strata Dua (S-2), D-1 dan SMA. Jumlah ini terdiri dari 12 orang guru DP

dari Kemenag dan 20 orang guru honorer. Adapun jumlah guru MA Al-Fatah

Palembang saat ini adalah sebagai berikut:

Tabel .3

Data-data Nama Guru MA Al-Fatah Palembang tahun Ajaran 2015/2016

NO NAMA GURU BIDANG STUDI PENDIDIKAN

1 Khoirul Anwar S.Ag Qur‟an Hadist S-2 Pendidikan Islam

2 SitiNurulAtiqoh, S.Ag.

M.Si.

Qur‟an Hadist S-2 Pendidkan Islam

3 Rulitawati, S.Ag SKI S-2 Pendidikan Islam

4 RostianaSartika, S.Ag Fiqih/ BTA S-1 Tarbiyah PAI

5 Muri, S.Pd.I SKI/Tahfiz S-1 Tarbiyah PAI

6 Rosmayani, S.Ag AqidahAkhlak S-1 Tarbiyah PAI

7 Tri HarisahNovianti,

S.Pd

Matematika S-1 Pend. Matematika

8 Dra. Yayang Sari

Aprilda. M.Pd.I

Matematika S-2 Pend Islam- S-1

Matematika

9 Rafika, S.Pd Matematika S-1 Pend. Matematika

10 SatriaOktiva, S. Si Fisika S-1 MIPA Fisika

11 Nirwana Indah, S.Pd Fisika S-1 FKIP UNSRI

12 Asniwati, S.Pd Kimia S-1 Pend. KIMIA

13 M. Zen Syukri, S.Pd Kimia S-1 Pend. KIMIA

14 SintaSilviana, S.Pd B. Inggris S-1 Pend. Inggris

15 NyayuNuzuhatussaleha,

S.Pd

B. Inggris S- Pend. Inggris

Page 72: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

16 R. A LatifaArisyandita,

S.Pd

Matematika S-1 Pend. Matematika

17 Sri Bungowati, S.Pd Biologi S-1 Akta IV S-2

Manajemen Pend

18 NoviaBalliane, S.Pd Biologi S-1 FKIP Biologi

UMP

S-2

ManajemenPendidikan

19 NovitaDewi, S.Pd B. Indonesia S-1 Pend, B. Indonesia

20 Nahidah, S.Pd B. Indonesia S-1 Pend. B. Indonesia

21 JokoWiyono, S.Pd PPKn S-1 Pend. PPKn

22 Mulyati, SE Sosiologi/Geografi S-1 Pend. Ekonomi

23 SundusAmirah, S.Pd Geografi S-1 Pend. Ekonomi

24 RatnaDewi, SE Ekonomi/akuntansi S-1 Pend. Ekonomi

25 Kahfi, S.Ag B. Arab S-1 Tarbiyah

26 Kgs. Muhammad Idris,

S.Pd

Penjas S-1 FKIP PGRI

27 TeguhSetiaAdi, S.Pd Penjas S-1 FKIP PGRI

28 Nur‟aini, Amd Tik D-3 Komputer

29 BayuDianova Tik D-1 Komputer

30 M. Febriansyah, S.Pd.I B. Indonesia S-1 FKIP

31

Dismawanto

Adm

SMA

32 SaudahRahmah, SPd BahasaPrancisdan

B. Inggris

S-1 PGRI

Sumber Data : Dokumentasi MA Al-Fatah Palembang, Tahun 2015

Page 73: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

2. Keadaan Pegawai

Tabel .4

Nama-nama Pegawai MA Al-Fatah Palembang

NO Nama Guru L

/P

PendidikanTer

akhir

Tahun Jabatan

1 Khoirul Anwar, S.Ag L S-1 IAIN RF 2001 Ka.

Madrasah

2 Tri HarisahNovianti,

S.Pd

P S-1 UNSRI 2006 WakaKurik

ulum

3 Siti. Nurul A. S.Ag M.SI P S-2 UIN 2003 WakaKesis

waan

4 SatriaOktifa, S.Si L S-1 UNSRI 2003 WakaSaran

aPrasarana

5 Nur „Aini P D-3 Komputer 2009 Bendahara

Madrasah

6 BayuDianova P D-1 Komputer 2012 StafAdm

7 Dismawanto L SMA 2009 StafAdm

8 RA. LatifaArisyandika,

S.Pd

P S-1 Tarbiyah 2011 StafAdm

9 H. Kahfih, S.Ag L S-1 IAIN 2001 WAKA

HUMAS

Sumber Data : Dokumentasi MA Al-Fatah Palembang Tahun 2015

3. Keadaan Siswa

Siswa MA Al-Fatah Palembang berasal dari berbagai daerah dan latar

belakang yang berbeda-beda. Sebagian siswa ada yang tinggal di lingkungan

kampus UIN Raden Fatah Palembang, sekolah juga mengadakan kerjasama

dengan Fakultas Tarbiyah Raden Fatah Palembang sebagai usaha untuk

Page 74: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

menjaga dan mengembangkan kemampuan anak. Jumlah siswa MA Al-Fatah

Palembang tahun ajaran 2015-2016 secara keseluruhan berjumlah 311 siswa

yang terdiri dari 127 siswa laki-laki dan 184 siswa perempuan. Mereka terbagi

menjadi 10 kelas, yaitu, kelas X dengan jumlah 104 siswa, kelas XI dengan

jumlah 120 siswa, dan kelas XII dengan jumlah siswa 87 siswa, seperti yang

terurai pada tabel berikut ini

Tabel . 5

Keadaan Siswa MA Al-Fatah Palembang Tahun 2015-2016

Kelas L P JUMLAH

X - IPS.1 21 13 34

X - IPA.1 6 30 36

X - IPA.2 12 22 34

Jumlah 39 65 104

Kelas L P JUMLAH

XI- IPA 1 13 16 29

XI- IPA 2 15 15 30

XI- IPS 1 12 19 31

XI- IPS 2 17 13 30

Jumlah 57 63 120

Kelas L P JUMLAH

XII-IPA 1 8 21 29

XII- IPA 2 8 22 30

XII-IPS 15 13 28

JUMLAH 31 56 87

Sumber Data : Dokumentasi MA Al-Fatah Palembang 27 Agustus 2015

F. Sarana dan Prasarana

Yayasan pembangunan IAIN Raden Fatah Palembang telah memiliki lahan

tanah kosong dengan sertifikat surat hak milik, luasnya mencapai dua hektar yang

terletak di pusat pengembangan ibu kota Palembang, yaitu di Jalan Prof. KH.

Page 75: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Zainal Abidin Fikri km. 3,5 komplek IAIN Raden Fatah Palembang 30129 tlp.

07117783919, untuk sementara waktu, sebelum pemanfaatan tanah tersebut dapat

diwujudkan, penyelenggaraan MA Al-Fatah masih dipusatkan di lokasi tanah

kampus IAIN Raden Fatah Palembang.

Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan, lembaga pendidikan formal,

seperti MA Al-Fatah Palembang membutuhkan fasilitas yang memadai di dalam

menjalankan fungsinya, tersedia sarana dan prasarana yang memadai akan sangat

menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Berdasarkan observasi yang penulis

lakukan terhadap sarana dan prasarana penunjang, diantaranya dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel .6

Sarana dan prasarana MA Al-Fatah Palembang

N0. NamaBarang Jumlah Keterangan

1 RuangKepalaSekolah 1 Baik

2 Ruang Guru 1 Baik

3 Ruang TU 1 Baik

4 RuangWakaKurikulum 1 Baik

5 Lemari 8 Baik

6 Lemari File cabinet 1 Baik

7 Papantulis (white board) 10 Baik

8 Mejadankursibelajar 300 Baik

9 Meja Guru 10 Baik

10 Papanstatistikjumlahsiswa 1 Baik

11 Kursi Guru 17 Baik

12 Papan data guru 1 Baik

13 Papannama Madrasah 1 Baik

14 Listrik 5 Baik

15 Komputer 2 Baik

16 Kipasangin 9 Baik

17 Tip recorder 2 Baik

18 Peralatan labor IPA 1 Baik

Page 76: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

19 Televisi 1 Baik

20 Perpustakaan 1 unit Raden Fatah

21 Bola kaki dan bola volley 15 buah Baik

22 Lapangan 1 Baik

23 WC Guru 1 Baik

24 WC Siswa 1 Baik

Sumber Data : Dokumentasi MA Al-Fatah Palembang 27 Agustus 2015

Berdasarkan tabel di atas bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki

sekolah MA Al-Fatah Palembang sudah cukup baik. Walaupun masih ada terdapat

kekurangan. Dengan fasilitas yang cukup baik tersebut diharapkan siswa dapat

mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan nyaman, sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai. Dalam kegiatan pembelajaran, kelas atau ruangan

yang bersih, rapi, tenang serta nyaman akan sangat menunjang konsentrasi siswa

dalam belajar di dalam kelas, dan kelas merupakan fasilitas atau sarana yang

paling utama. Adapun sarana lain yang menunjang siswa dalam proses belajar

yaitu :

1. Media Pembelajaran

Dalam rangka mempermudah menjelaskan materi mata pelajaran, maka

dibutuhkan sebuah perangkat alat sebagai media pembelajaran. MA Al-Fatah

Palembang telah menyediakan media pembelajaran yang digunakan secara

umum. Media ini dapat digunakan sewaktu-waktu ketika dibutuhkan. Adapun

media pokok yang ada disetiap ruang kelas yaitu white board, spidol. Layar

Infocus, dan penghapus. Sedangkan media yang tersedia lainnya yang ada di

MA Al-Fatah Palembang yaitu:

Page 77: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Tabel .7

Media Pembelajaran

NO Media Audio Jumlah Ket

1.

2.

3.

Tape Recorder

Salon (pengerassuara)

Infokus

2

2

4

Baik

Baik

Baik

Sumber: Dokumentasi MA Al-Fatah Palembang 27 Agustus 2015

G. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar di MA Al-Fatah dilakukan setiap hari Senin

sampai Sabtu, dari pukul 06,45-07,30, pada hari Senin seperti biasa melakukan

apel pagi dan untuk mengajarnya dimulai pada pukul 07.30-14.30 wib,

sedangkan hari Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu dimulai dari pukul 07.00-14.00

wib, untuk hari Jum‟at dilakukan kegiatan sekolahnya dimulai dari 07.00-11.15

wib, di sekolah MA Al-Fatah ini sebelum memulai pelajaran siswa-siswanya

mempunyai rutinitas yaitu membaca Al-Qur‟an secara bergiliran antar kelas dan

setiap kelas mempunyai tugasnya masing-masing sesuai dengan jadwal yang

ditetapkan, dimulai pukul 06,45-07,00 wib.

Kegiatan belajar mengajar di MA Al-Fatah ini diselenggarakan 45 menit

dalam satu jam pelajaran. Mata pelajaran yang diajarkan di MA Al-Fatah

Palembang dibagi menjadi dua bagian antara lain: pelajaran Ilmu Pengetahuan

Umum dan Ilmu Pengetahuan Agama. Dalam proses pembelajaran khusus guru

Pendidikan Agama Islam yang ada di MA Al-Fatah ini sebelum melaksanakan

pembelajaran mereka membuat rencana pelaksanaan pembelajaran atau disebut

dengan RPP. RPP merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang sangat

Page 78: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

penting dalam pendidikan, ini menjadi acuan bagi guru dalam melaksanakan

tugasnya di dalam kelas agar proses pembelajarannya mencapai tujuan yang telah

direncanakan. yang buat harus sesuai dengan materi ajar yang dipelajarinya.

Adapun Trianto mengemukakan rencana pelaksanaan pembelajaran

merupakan panduan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam

kegiatan pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan.79

Rencana

pelaksanaan pembelajaran disusun untuk setiap pertemuan. RPP dimaksud adalah

rencana pelaksanaan pembelajaran berorientasi pembelajaran terpadu yang

menjadi pedoman bagi guru dalam proses belajar mengajar. Langkah-langkah

pembelajaran tersebut difokuskan pada peningkatan kualitas pembelajaran, yaitu

untuk memenuhi ketuntasan pembelajaran melalui pencapaian indikator hasil

pembelajaran sesuai kurikulum.

Komponen-komponen penting yang ada dalam rencana pembelajaran

meliputi: SK (standar kompetensi), KD (kompetensi dasar), hasil belajar,

indikator belajar, metode pembelajaran, nilai-nilai karakter, sumber

pembelajaran, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan

evaluasi.

79

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Program,(Konsep Landasan dan Implementasi

pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP), (Jakarta: Prenada Media, 2012), Hal. 214

Page 79: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

H. Kegiatan Ekstrakurikuler

Adapun kegiatan ekstrakulikuler di MA Al-Fatah Palembang adanya

program unggulan madrasah yaitu tiga bahasa antara lain, bahasa Inggris, bahasa

Arab dan bahasa Indonesia. Sedangkan muatan lokal di MA Al-Fatah Palembang

itu kegiatan BTA (baca tulis Al-Qur‟an), tahfidz, muhadaroh, conversation,

muhadasah dan pengembangan diri. Kegiatan ekstrakurikuler di MA Al-Fatah

Palembang ini seperti Rohis, Paskibraka, Pramuka, Drumband, Marawis, Nasyid,

Tari, Futsal, dan Volly. Yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal masing-masing

ekskul yang dimulai dari jam 14.00 sampai jam 15.30 Wib.

Page 80: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa untuk mencari

data terhadap permasalahan yang ada, maka penulis menyebarkan angket kepada

responden untuk dijawab dengan sebenar-benarnya. Angket adalah sebuah alat

yang digunakan untuk mendapatkan jawaban terstruktur dari beberapa

pertanyaan yang berkenaan dengan pembelajaran berbasis kecerdasan

interpersonal dan hasil belajar.Untuk mendapatkan data tersebut dilakukan uji

coba melalui penyebaran angket.Angket yang sudah disebarkan kepada

responden, yang menjadi sampel terlebih dahulu harus di uji coba validitas dan

reliabilitasnya.

1. Uji Validitas

Validitas adalah tingkat kehandalan dan keshahihan alat ukur yang

digunakan instrument, dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang

dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk

mengukur apa yang harusnya diukur. Penulis melakukan analisa dalam

bentuk SPSS untuk mencari status item drop/valid ada beberapa item yang

drop.Berdasarkan uji coba angket sebelumnya peneliti memperoleh hasil

bahwa terdapat 5 item yang tidak valid dan 20 item yang valid. Hal ini

dikarenakan banyaknya siswa yang mengisi angket tidak paham dan

mengerti setiap pertanyaan yang tertera di dalam angket.

Page 81: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Maka setelah uji coba item yang dinyatakan drop tersebut tidak

dipakai dan hanya dipakai jumlah butir soal yang valid.

Tabel 8

Analisis Hasil Uji Validitas Pembelajaran Berbasis Kecerdasan

Emosional

Jumlah butir angket

Sebelum diuji coba

Jumlah butir angket

Setelah diuji coba

Jumlah butir angket yang

tidak valid/gugur

25 butir angket 20 butir angket 5 butir angket

Tabel diatas menjelaskan sebelum butir angket diuji coba validitas

dan reabilitasnya jumlah seluruh angket 25 butir setelah diuji validitas dan

reabilitasnya jumlah angket 20 butir dan sebanyak 5 butir yang tidak valid

atau gugur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

2. Uji Reabilitas

Reabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur

yang memiliki konsistensi (nilai tetap) bila pengukuran dilakukan secara

berulang. Kondisi itu dirangkai dengan konsistensi hasil dari penggunaan

alat ukur yang sama yang dilakukan secara berulang dan memberikan hasil

yang relative sama dan tidak melanggar kezaliman. Pengertian reabilitas

tidak sama dengan pengertian validitas. Artinya pengukuran memiliki

reabilitas dapat mengukur secara konsisten tapi belum tentu mengukur apa

yang seharusnya diukur.

Page 82: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Tabel 9

Analisis Hasil Uji Reabilitas Pembelajaran Kecerdasan

Emosional

Jumlah butir angket

Sebelum diuji coba

Jumlah butir angket

Setelah diuji coba

Jumlah butir angket yang

Di uji Reabilitasnya

25 butir angket 20 butir angket 20 butir angket

Tabel di atas menunjukkan bahwa suatu instrument cukup dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut

sudah cukup baik. Setelah di uji coba reabilitas instrument yang digunakan

sebagai alat pengumpulan data hasil diperoleh (0,86), dilihat dari Cronbach

Alphaberdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS maka

disimpulkan bahwa instrument tersebut reabilitas lebih dari 0,70 yakni

0,86. Untuk lebih jelasnya dapat dilhat pada halaman lampiran.

B. Deskripsi Pelakasanaan Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Emosional

Berdasarkan observasi dan pengamatan penulis selama PPLK, maka hasil

yang penulis dapatkan selama pengamatan pada tanggal 21Maret 2016, bahwa

proses pembelajaran berbasis kecerdasan emosional sudah diterapkan di MA Al-

Fatah Palembang, dengan diketahuinya jenis kemampuan yang berhubungan

dalam proses belajar siswa, maka peningkatan kretivitas belajar siswa akan lebih

mudah diupayakan yaitu dengan mengembangkan kemampuan tersebut.

Page 83: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Adapun proses pembelajaran dalam pembelajaran kecerdasan emosional

terlebih dahulu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian guru

memberikan tugas kepada siswa. kemudian setiap kelompok mengerjakan tugas

tersebut dan setiap kelompok bertanggung jawab terhadap hasil kerja

kelompoknya.

Pada proses pembelajaran ini siswa dituntut aktif dalam mengikuti

pembelajaran, serta dituntut untuk bekerja sama, mampu mengajarkan pada

temannya yang lain dan kreatif dalam mengungkapkan ide-ide mereka masing-

masing dalam kelompok. Proses pembelajaran seperti ini, bertujuan untuk

mengajak atau membangkitkan semangat siswa-siswi yang terlihat pasif dan

memanfaatkan kecerdasan sosial dan emosional siswa dalam pembelajaran.

Sebelum siswa berdiskusi antar kelompoknya, masing-masing siswa

dituntut untuk mampu mengeluarkan ide-idenya kepada kelompoknya masing-

masing. kemudian setelah semuanya selesai, siswa yang telah dibagi dalam

beberapa kelompok tadi mulai mendiskusikannya disitu siswa dilatih untuk

bermusyawarah. Setelah itu perwakilan kelompok diminta untuk

mempresentasikan hasil kelompoknya masing-masing, pada saat itu guru dan

siswa memperhatikan dan mendengarkan apa-apa yang telah disampaikan oleh

perwakilan kelompok masing-masing, kemudian memberikan kesempatan

bertanya kepada siswa yang belum jelas terhadap materi yang sedang dipelajari.

Disamping itu, guru juga meluruskan jawaban yang telah disampaikan siswa bila

Page 84: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

terjadi ketidaksesuaian dan memberi arahan bagaimana cara berdiskusi yang baik

itu, kemudian guru menyimpulkan materi yang sedang diajarkan.

Dalam rangka mengetahui hubungan pembelajaran berbasis kecerdasan

emosional terhadap kretivitas belajar siswa, penulis menyebarkan angket

sebanyak 20 item pertanyaan untuk mengetahui penerapan pembelajaran berbasis

kecerdasan emosional pada mata pelajaran al-Islam kepada 72 siswa yang

menjadi sampel penelitian ini. Masing-masing pertanyaan tersebut diberikan 4

buah alternatif jawaban (a, b, c dan d) dengan tetap berpedoman kepada

pengukuran acuan tinggi, sedang, rendah (TSR) yang masing-masing diberi skor

dengan ketentuan sebagai berikut:

Untuk yang menjawab a diberi skor 4

Untuk yang menjawab b diberi skor 3

Untuk yang menjawab c diberi skor 2

Untuk yang menjawab d diberi skor 1

Angket sebagai instrumen utama dalam penelitan ini digunakan peneliti

untuk mengetahui penerapan pembelajaran berbasis kecerdasan interpersonal

dalam proses belajar mengajar. Skor yang diperoleh dariangket tersebut

kemudian digunakan sebagai bahan analisis untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan kecerdasan emosionaltersebut terhadap kretivitas belajar siswa.

Sebelum digunakan untuk penelitian, instrumen angket telah divalidasi

Page 85: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

menggunakan SPSS. Untukhasil uji validitas dan reliabelitas dapat dilihat pada

lampiran.

Angket yang telah divalidasi, valid serta reliabel selanjutnya

digunakanuntuk pengambilan data pada sampel penelitian. Penelitian ini

dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2016 di MA Al-Fatah Palembang.

C. Kecerdasan Emosional dalam pembelajaran di MA Al-Fatah

Dalam hal pembelajaran, banyak hal yang dapat mempengaruhi kesuksesan

seorang siswa guru. Penguasaan dan keterampilan guru dalam penguasaan materi

pembelajaran tidak menjadi jaminan untuk mampu meningkatkan kretivitas

belajar siswa secara optimal. Secara umum ada beberapa variabel yang baik

teknis maupun non teknis yang berpengaruh dalam keberhasilan proses

pembelajaran. Beberapa variabel tersebut antara lain: kemampuan guru menutup

pembelajaran, dan faktor penunjang lainnya seperti kecerdasan yang dimilki

siswa.80

Aktivitas pembelajaran berbasis kecerdasan emosional disini adalah

berbagai bentuk aktivitas yang didesain untuk meningkatkan pengetahuan, sikap,

mengelola emosi secara benar dan keterampilan dengan memfasilitasi

berkembangnya kecerdasan.81

Salah satu pengembangan tersebut yaitu

pembelajaran berbasis kecerdasan emosional yang merupakan upaya-upaya

80

Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. (Jakarta: Bumi Aksara.

2009). Hlm. 17 81

Muhammad Yaumi dan Nurdin Ibrahim, Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak

(Multiple Intelligences), (Jakarta: Kencana. 2013), Hlm. 38

Page 86: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

pengembangan dan memanfaatkan kecerdasan emosional dalam pembelajaran

untuk mencapai hasil belajar.

Adapun presentase pembelajaran berbasis kecerdasan emosional dapat

dilihat melalui hasil penyebaran angket dengan 20 item yang mencakup 5

indikator, yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri,

mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain.

Berdasarkan hasil penyebaran angket pada siswa tentang hubungan pembelajaran

berbasis kecerdasan emosional yang dapat dilihat pada rekapitulasi hasil jawaban

siswa terhadap item soal yang diberikan. Untuk lebih jelasnya, maka penulis

uraikan di bawah ini.

Tabel 10

Siswa Dapat Mengakui secara Jujur Emosi Yang Terjadi Pada Dirinya

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

38

32

2

0

52,77%

44,45%

2,78%

0%

Total 72 100%

Dari tabel dan diagram lingkaran di atas dapat diketahui bahwa

52,77% (36 orang siswa) selalu, dan 44,45% (32 orang siswa) sering, 2,78%

(2 orang siswa) kadang-kadang, 0% (tidak ada) sangat tidak pernah. Jadi

kesimpulannya lebih dari separuh siswa dapat mengakui secara jujur emosi

Page 87: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

yang terjadi pada dirinya.Selanjutnya akan diketahui bagaimana siswa dapat

mengelola energi emosi.

Tabel 11

Siswa Dapat Mengelola Energi Emosi

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

51

1

20

0

70,83%

1,39%

27,78%

0%

Total 72 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 70,83% (51 orang siswa) selalu,

dan 1,39% (1 orang siswa) sering, 27,78% (20 orang siswa) kadang-kadang

dan 27,78% (20 orang siswa) sangat tidak pernah. Jadi kesimpulannya 51

responden menjawab selalu dapat mengelola energi emosi mereka.

Selanjutnya pernyataan tentang siswa dapat mengatasi umpanbalik emosi,

berikut tabelnya

Page 88: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Tabel 12

Siswa Dapat Mengatasi tentang Umpanbalik Emosi

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

40

29

2

1

55,55%

40,28%

2,78%

1,39%

Total

72 100%

Dari pernyataan di atas ada 55,55% (40 orang siswa) menyatakan selalu,

40,28% (29 orang siswa) menyatakan sering, 2,78% (2 orang siswa) yang

menyatakan kadang-kadang dan 1,39% (1 orang) yang menyatakan sangat

tidak pernah, hal ini menandakan bahwa siswa mampu mengatasi tentang

masalah umpanbalik emosi mereka sendiri untuk lebih baik dalam banyak

hal terutama belajar. Selanjutnya pernyataan siswa dapat mengetahui intuisi

praktis, berikut tabelnya.

Tabel 13

Siswa Dapat Mengetahui Intuisi Praktis Pada Diri Mereka

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

37

2

33

0

51,38%

2,78%

45,84%

0%

Total 72 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memilih selalu

sebanyak 51,38% ( 37) , sering 2% (2,78), kadang-kadang 45,84% ( 33

orang siswa) dan sangat tidak pernah sebanyak 0% ( tidak ada siswa). Hal ini

menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran kelompok siswa dapat

Page 89: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

menegenali intuisi praktis yang ada pada diri mereka. Selanjutnya

pernyataan siswa dapat mengendalikan amarah, berikut tabelnya.

Tabel 14

Siswa dapat Mengendalikan Amarah

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

41

31

0

0

56,95%

43,05%

0%

0%

Total 72 100%

Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui yang menjawab selalu

56,95% (41 orang siswa), sering 43,05% (31 orang siswa) yang kadang-

kadang 0% ( tidak ada) dan yang sangat tidak pernah sebanyak 0% (tidak

ada) . Jadi dapat disimpulkan bahwa 41 responden menjawab selalu yang

menyatakan siswa dapat mengendalikan amarah mereka.

Tabel 15

Siswa dapat Mengatasi Kecemasan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

0

25

46

1

0%

34,47%

63,88%

1,38%

Total 72 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang menjawab selalu 0%

(tidak ada), sering 34,47% (25 orang siswa), kadang-kadang 63,88% (46

orang siswa) dan tidak pernah 1,38% (1 orang siswa), hal tersebut

menunjukkanbahwa siswa dapat mengatasi kecemasan mereka. Selanjutnya

Page 90: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

pernyataan tentang siswa yang dapat menangani kesedihan, tabelnya

sebagai berikut.

Tabel 16

Siswa Dapat Menangani Kesedihan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

39

28

3

2

54,17%

38,89%

4,16%

2,78%

Total 72 100%

Berdasarkan tabel di atas yang menjawab selalu 54,17% (39 orang

siswa), sering 38,89% (28 orang siswa) kadang-kadang 4,16% (3 orang

siswa) dan tidak pernah 2,78% (2 orang siswa) kesimpulannya bahwa 39

responden menjawab selalu jika siswa dapat menangani kesedihan yang

datang pada mereka. Selanjutnya pernyataan tentang bagaimana siswa

bertahan dalam situasi yang sulit, tabelnya sebagai berikut.

Tabel 17

Siswa Dapat Bertahan Dalam Situasi Yang Sulit

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

5

7

25

35

6,95%

9,72%

34,72%

48,61%

Total 72 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui yang menjawab selalu 6,95% (5 orang

siswa), sering 9,72% (7 orang siswa), kadang-kadang 34,72% (25 orang

Page 91: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

siswa), sangat tidak pernah 48,61% (35 orang siswa), Jadi dapat disimpulkan

bahwa 35 orang siswa menjawab tidak dapat bertahan pada situai yang sulit.

Selanjutnya pernyataan tentang mengendalikan dorongan hati siswa,

tabelnya sebagai berikut.

Tabel 18

Siswa Dapat Mengendalikan Dorongan Hati

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

35

30

5

2

48,61%

41,67%

6,95%

2,77%

Total 72 100%

Dari tabel di atas diketahui responden yang menjawab selalu48,61% (35

orang siswa), sering 41,67% (30 orang siswa), kadang-kadang 6,95% (5

orang siswa), dan tidak pernah2,77% (2 orang siswa), maka dapat

disimpulkan bahwa siswa lebih bisa mengendalikan dorongan hati mereka.

Selanjutnya pernyataan tentang dorongan emosi untuk peningkatan kinerja,

berikut tabelnya.

Tabel 19

Siswa dapat Mengelola Dorongan Emosi untuk Peningkatan Kinerja

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

1

30

40

1,38%

1,38%

41,67%

55,55%

Total 72 100%

Page 92: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Dari tabel di atas diketahui responden yang menjawab selalu 1,38% (1

orang siswa), sering 1,38% (1 orang siswa), kadang-kadang 41,67%(33 orang

siswa), dan tidak pernah 55,55% (40 orang siswa), Jadi dapat disimpulkan

bahwa 45 responden menjawab sangat tidak bisa mengelola dorongan emosi

untuk peningkatan kinerja mereka. Selanjutnya pernyataan bahwa siswa dapat

mengelola kekuatan berfikir positif, berikut tabelnya.

Tabel 20

Siswa dapat Mengelola Kekuatan Berfikir Positif

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

35

35

2

0

48,61%

48,61%

2,78%

0%

Total 72 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab

selalu berjumlah 35 responden (48,61%), sering 35 responden (48,61%),

kadang-kadang berjumlah 2responden (2,78%), dan tidak pernah 0 responden

(tidak ada). Jadi dapat disimpulkan bahwa 35 responden yang menjawab

selalu dan 35 responden menjawab sering jika dalam pembelajaran mereka

dapat mengelola kekuatan berfikir positif. Selanjutnya pernyataan bahwa

siswa mempunyai sifat optimisme, berikut tabelnya.

Page 93: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Tabel 21

Siswa Mempunyai Sifat Optimisme

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

35

30

4

3

48,61%

41,67%

4,16%

5,55%

41,67% Total 72 100%

Dari hasil pernyataan di atas, ada 48,61% (35 orang siswa)

menyatakan selalu , 41,67% (30 orang siswa) sering, kemudian 4,16% (4

orang siswa) menyatakan kadang-kadang, dan 5,55% (3 orang siswa),

menyatakan tidak pernah. Maka dapat disimpulkan bahwa banyak siswa yang

mempunyai sifat optimisme dalam diri mereka terutama dalam hal belajar.

Selanjutnya pernyataan siswa jika berada dalam keadaan “flow”, berikut

tabelnya.

Tabel 22

Siswa Mampu Mengatasi Jika sedang dalam Keadaan “Flow”

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

40

30

1

1

55,55%

46,66%

1,38%

1,38%

Total 72 100%

Dari tabel di atas 55,55% (40 orang siswa) menjawab selalu, 46,66%

(30 orang siswa) sering, kadang-kadang 1,38% (1 orang siswa), dan sangat

tidak pernah 1,38% (1 orang siswa). Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa jika

Page 94: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

sedang dalam keadaan flow siswa tetap dapat mengatasinya. Selanjutnya siswa

dapat mengetahui perasaan orang lain, berikut tabelnya.

Tabel 23

Siswa Dapat Mengetahui Perasaan Orang Lain

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

40

25

4

3

55,55%

34,73%

5,55%

4,17%

Total 72 100%

Dari tabel diketahui responden yang menjawab selalu 55,55% (40 orang

siswa), sering 34,73% (25 orang siswa ), kadang-kadang 5,55% (4 orang

siswa), dan 4,17% (3 orang siswa) tidak pernah. Jadi dapat disimpulkan 40

responden menjawab siswa dapat mengetahui perasaan orang lain.

Selanjutnya pernyataan tentang siswa mempunyai rasa kepedulian, berikut

tabelnya.

Page 95: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Tabel 24

Siswa Mempunyai Rasa Kepedulian

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

35

32

5

0

48,61%

44,44%

6,95%

0%

Total 72 100%

Dari tabel di atas diketahui responden yang menjawab sangat

selalu48,61% (35 orang siswa), 44,44% (32 orang siswa) sering, 6,95% (5

orang siswa) kadang-kadang, dan 0% (tidak ada) yang menjawab tidak

pernah. Jadi dapat disimpulkan lebih dari separuhresponden menjawab selalu

dan sering yang menyatakan bahwa mereka mempunyai rasa kepedulian

terhadap sesama teman mereka. Berikutnya pernyataan tentang siswa mampu

membentuk hubungan dengan orang lain. Berikut tabelnya

Tabel 25

Siswa Mampu Membentuk Hubungan dengan Orang Lain

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

37

30

3

2

51,38%

41,66%

4,17%

2,78%

Total 72 100%

Page 96: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Dari tabel di atas diketahui, responden yang menyatakan selalu 51,38%

(37 orang siswa), sering 41,66% (30 orang siswa), kadang-kadang 4,17% (3

orang siswa), dan tidak pernah 2,78% (2 orang siswa). Jadi dapat disimpulkan

bahwa 37 responden menjawab selalu dapat atau mampu membentuk

hubungan dengan orang lain. Pernyataan selanjutnya siswa dapat membina

kedekatan hubungan dengan orang lain, berikut tabelnya.

Tabel 26

Siswa Dapat Membina Kedekatan Hubungan Dengan Orang Lain

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

40

30

2

0

55,55%

41,66%

2,78%

0%

Total 72 100%

Dari tabel di atas diketahui, responden yang menyatakan selalu55,55%

(40 orang siswa), sering 41,66% (30 orang siswa), kadang-kadang 2,78% (2

orang siswa), dan tidak pernah 0% (tidak ada). Jadi dapat disimpulkan bahwa

45 responden menjawab selalu yang menyatakan bahwa siswa dapat membina

kedekatan hubungan dengan orang lain. Selanjutnya pernyataan siswa dapat

meyakinkan orang lain, berikut tabelnya.

Page 97: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Tabel 27

Siswa Dapat Meyakinkan Orang Lain

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

2

34

32

4

2,78%

47,23%

44,44%

5,55%

Total 72 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui, responden yang menyatakan

selalu 2,78% (2 orang siswa), sering 47,23% (34 orang siswa), kadang-kadang

44,44% (32 orang siswa), dan tidak pernah 5,55% (4 orang siswa). Jadi dapat

disimpulkan 36 responden menjawan pernyataan selalu dan sering bahwa

siswa dapat meyakinkan orang lain. Selanjutnya pernyataan tetntang siswa

mampu membuat orang lain merasa nyaman, berikut tabelnya.

Tabel 28

Siswa Mampu Membuat Orang Lain Merasa Nyaman

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

45

2

25

0

62,5%

2,77%

34,73%

0%

Total 72 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui, responden yang menyatakan selalu

62,5% (45 orang siswa), sering 2,77% (2 orang siswa), kadang-kadang 34,73

% (25 orang siswa), dan tidak pernah 0% (tidak ada). Jadi dapat disimpulkan

bahwa 45 responden menjawab selalu bahwa siswa mampu membuat orang

Page 98: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

lain merasa nyaman. Selanjutnya pembelajaran berbasis kecerdasan emosional

terhadap kretivitas belajar siswa, berikut tabelnya.

Tabel 15

Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentasi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

3

25

40

4

4,16%

34,72%

55,55%

5,55%

Total 72 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui, responden yang menyatakan selalu

4,16% (3 orang siswa), sering 34,72% (25 orang siswa), kadang-kadang

55,55% (40 orang siswa), dan tidak pernah 4% (5,55 orang siswa). Jadi dapat

disimpulkan bahwa 25 responden menjawab sering dengan pernyataan

pembelajaran berbasis kecerdasan emosional dapat meningkatkan kreativitas

belajar siswa

Dengan melihat pernyataan setiap item tabel di atas, berdasarkan uraian

yang telah penulis paparkan, maka pembelajaran kecerdasan Emosional dalam

kategori tinggi, sedang, rendah, selanjutnya penulis analognya dengan kategori

baik, sedang, dan buruk untuk menjawab pertanyaan rumusan masalah yang

pertama, dan untuk melihat kategori tinggi, sedang dan rendah tersebut, maka

dicari nilai meannya terlebih dahulu. Data mentah dari tabel yang telah

dipaparkan di atas untuk pembelajaran kecerdasan emosional adalah sebagai

berikut:

Page 99: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

80 75 80 70 65 76 80 75 75

56 70 78 77 75 80 80 70 65

75 76 80 79 65 59 63 76 79

77 76 74 80 65 68 80 78 62

66 69 80 65 78 74 72 71 59

78 79 79 75 65 63 58 80 67

60 68 80 58 60 66 70 80 65

77 79 65 64 57 56 78 65 61

Dari data mentah variabel pembelajaran kecerdasan emosional di atas

kemudian selanjutnya menentukan Range, interval kelas, dan panjang kelas.

Range (R) = H - L + 1

H (Nilai tertinggi) = 80

L (Nilai Terendah) = 56

N= 72

Maka (R) = H – L + 1

80– 56 + 1 = 25

= 5

Jadi untuk variabel pembelajaran kecerdasan emosional (variabel X),

interval kelasnya yaitu 5 dengan panjang kelasnya 5, kemudian selanjutnya

dibuat tabel distribusi frekuensi seperti berikut:

Page 100: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Tabel 16

Perhitungan Mean (X)

Interval

Kelas

F X FX 76 – 80

71 - 75

66 - 70

61 - 65

56 – 60

29

10

10

14

9

78

73

68

63

58

2262

730

680

882

522

6084

5329

4624

3969

3363

176436

53290

46240

55566

30276

72 5076 361808

Berdasarkan perhitungan diatas, selanjutnya dicari mean (rata-rata) sebagai

berikut: ∑

Dari tabel di peroleh ∑ = 361808 sedangkan N = 72, dengan demikian

dapat diketahui SD nya :

SD =√∑

√(

)

= √

√(

)

= √ –√

= √ = 7,40

Setelah diketahui mean skor dan standar deviasi skor tentang pembelajaran

kecerdasan emosional, maka selanjutnya adalah menetapkan kategori tinggi,

sedangkan rendah (TSR) adapun kategori tersebut adalah

Page 101: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Tinggi = Mx + 1.SD

=70,5 + 1. (7,40)

=70,5 + 7,40

= 77,9 dibulatkan 78 ke atas dengan interval kelasnya (78-80)

Sedang = Mx + 1. SDx sampai dengan Mx – 1. SDx

=70,5 + 1. (7,40)

=70,5 + 7,40

=77,9 dibulatkan 78 sampai dengan:

=Mx -1. SDx

= 70,5 - 1. (7,40)

=70,5 - 7,40

=63,1 dibulatkan menjadi 63

Jadi untuk kategori sedang interval kelasnya antara (63 - 77)

Rendah= Mx – 1.SDx

= 70,5 – 1. ( 7,40)

= 70,5 – 7,40

= 63,1 dibulatkan 63 kebawah, interval kelasnya (55 – 62)

Page 102: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Dari atas selanjutnya dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi relatif

berikut ini :

Tabel 17

Distribusi Frekuensi dan Persentase TSR Tentang Kecerdasan Emosional

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tinggi (T) 21 29,16 = 29%

2 Sedang (S) 40 55,55= 55%

3 Rendah (R) 11 15,27= 15%

Jumlah 72 100%

Dilihat dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa respon yang termasuk

kategori tinggi berjumlah 21 orang siswa dengan persentase 29%, kategori

sedang 40orang siswa dengan persentase 55%, dan kategori rendah 11 orang

siswa dengan persentase 15%. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecerdasan

emosional termasuk kategori sedang atau cukup

C. Kreativitas Belajar Siswa di MA Al-Fatah

Untuk Mengetahui kreativitas belajar siswa di MA Al-Fatah Palembang

maka peneliti mengambil nilai dari hasil penyebaran angket yang berisi 20

pertanyaan dan di jawab oleh 72 siswa tahun ajaran 2015/ 2016 adapun skor yang

diperoleh oleh siswa adalah sebagai berikut:

Page 103: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

95 80 85 75 70 100 65 80 75

90 89 80 85 85 65 80 85 75

100 70 80 90 90 85 70 80 85

92 96 78 75 75 75 65 80 100

66 78 87 87 86 85 90 88 78

75 85 88 80 85 100 90 78 59

78 87 85 88 78 88 82 85 95

95 59 68 90 100 95 85 65 90

Dari data mentah di atas diketahui nilai tertinggi 96 dan terendah adalah

72, dari data mentah variabel hasil belajar di atas kemudian selanjutnya

menentukan Range, interval kelas, dan panjang kelas.

Range (R) = H – L + 1

H (Nilai Tertingi) = 100

L (Nilai Terendah) = 59

N = 72

Maka (R) = H – L + 1

100– 60 + 1 = 40

Jadi untuk variabel kreativitas belajar siswa (variabel Y), interval kelasnya

yaitu 5 dan panjang kelasnya 8, kemudian selanjutnya dibuat tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut:

Page 104: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Tabel 18

Perhitungan Mean (Variabel Y)

Interval

Kelas

F Y FY F

94 -100

87 - 93

80 - 86

73 - 79

66 - 72

59 – 65

59 -

65

10

16

22

13

5

6

97

90

83

76

69

62

970

1440

1826

988

345

372

9404

8100

6889

5776

4761

3844

94090

129600

151558

75088

23805

23064

Jumlah 72 5941 497205

Berdasarkan perhitungan di atas, selanjutnya dicari mean (rata-rata)

sebagai berikut:

Setelah diketahui harga mean, selanjutnya adalah mencari harga Standar

Deviasi (SD) skor kelompok sebagai berikut:

SD =√∑

√(

)

= √

–√(

)

= √ –√

= √ = 9,85

Page 105: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Setelah diketahui mean skor dan standar deviasi skor tentang keterampilan

mengajar, maka selanjutnya adalah menetapkan kategori tinggi, sedang dan

rendah (TSR) adapun kategori tersebut adalah:

Tinggi = My + 1. SDy

= 82,51 + 1. (9,85)

= 82,51 + 9,85

= 92,1

= 92,36 dibulatkan menjadi 93 ke atas, dengan intervalnya (94-100)

Sedang = My +1. SDy sampai dengan My – 1. SDy.

= 82,51 + 1. (9,85)

= 82,51 + 9,85

= 92,36 dibulatkan menjadi 93 sampai dengan:

= My - 1. SDy

= 82,51 - 1. (9,85)

= 82,51 - 9,85

= 72,66 dibulatkan menjadi 73

Jadi kategori sedang antara (73-92) ke atas

Rendah = My – 1. Sdy

= 82,51 – 1. (9,85)

=82,51 – 9,85

= 72,66 dibulatkan 73 ke bawah, intervalnya antara ( 59 – 72)

Page 106: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Dan hasil kategori tinggi, sedang, dan rendah maka dibuat tabel distribusi

frekuensinya sebagai berikut:

Tabel 19

Distribusi Frekuensi Dan Persentase TSR Tentang Kreativitas Belajar

Siswa MA Al-Fatah Palembang

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Tinggi (T) 10 13,88 = 13%

2. Sedang (S) 51 70,83 = 70%

3. Rendah (R) 11 15,27= 15%

Jumlah 72 100%

Dilihat dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa reponden yang termasuk

kategori tinggi 10 orang dengan persentase 13,88% dan kategori sedang 51 orang

siswa dengan persentase 70% dan kategori rendah 11orang siswa dengan

persentase 15%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar

siswa MA Al-Fatah Palembang termasuk kategori sedang atau cukup.

D. Hubungan antara Kecerdasan Emosional Dan Kreativitas Belajar Siswa

Untuk mengetahui ada tidaknya hubunganantara kecerdasan emosional

dengan kreativitas belajar siswa di MA Al-Fatah Palembang, maka penulis

menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

Page 107: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Berdasarkan hasil penyebaran angket kepada 72 responden dengan 20 butir

soal item soal dan alternatif jawaban, berkenaan dengan kecerdasan

emosionalatau diperoleh skor mentah sebagai berikut:

80 75 80 70 65 76 80 75 75

75 70 78 77 75 80 80 70 75

75 76 80 79 80 59 63 76 79

77 76 74 80 75 68 80 78 62

80 69 80 65 78 74 72 71 59

78 79 79 75 80 63 58 80 67

60 68 80 58 60 66 70 80 65

77 79 65 64 57 56 78 65 70

Sedangkan data mentah kreativitas belajar pada mata pelajaran Al-Islam

yang diambil dari nilai ulangan harian pada siswa MA Al-Fatah Palembang tahun

ajaran 2015/2016 adalah sebagai berikut:

65 80 85 75 70 100 65 80 75

60 89 80 85 85 65 80 85 75

70 70 80 90 90 85 70 80 85

92 96 78 75 75 75 65 80 100

66 78 87 87 86 85 90 88 78

75 85 88 80 85 100 90 78 59

78 87 85 88 78 88 82 85 95

70 59 68 90 100 95 85 65 60

Page 108: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Untuk menganalisa data yang diperoleh dari variabel kecerdasan emosional

terhadap kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran Al-Islam, penulis

membuat tabel perhitungan analisis data dengan mencari nilai statistik dasar

sebagai berikut:

Tabel 20

Hubungan antara Kecerdasan Emosionaldengan Kreativitas Belajar Siswa

Kelas XI Pada Mata Pelajaran Al-Islam Di MA Al-Fatah Palembang

NO. X

Y XX YY XY

1. 80 65 6400 4225 7600

2. 75 80 5625 6400 6000

3. 80 85 6400 7225 6800

4. 70 75 4900 5625 5250

5. 65 70 4225 4900 4550

6. 76 100 5776 10000 7600

7. 80 65 6400 4225 5200

8. 75 80 5625 6400 6000

9. 75 75 5625 5625 5625

10. 75 70 5625 4900 5040

11. 70 89 4900 7921 6230

12. 78 80 6084 6400 6240

13. 77 85 5929 7225 6545

14. 75 85 5625 7225 6375

15. 80 65 6400 4225 5200

16. 80 80 6400 6400 6400

17. 70 85 4900 7225 5950

18. 75 75 5625 5625 4875

19. 75 70 5625 4900 7500

20. 76 70 5776 4900 5320

21. 80 80 6400 6400 6400

Page 109: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

22. 79 90 6241 8100 7110

23. 80 90 6400 8100 5850

24. 59 85 3481 7225 5015

25. 63 70 3969 4900 4410

26. 76 80 5776 6400 6080

27. 79 85 6241 7225 6715

28. 77 92 5929 8464 7084

29. 76 96 5776 9216 7296

30. 74 78 5476 6084 5772

31. 80 75 6400 5625 6000

32. 75 75 5625 5625 4875

33. 68 75 4624 5625 5100

34. 80 65 6400 4225 5200

35. 78 80 6084 6400 6240

36. 62 100 3844 10000 6200

37. 80 66 6400 4356 4356

38. 69 78 4356 6084 5382

39. 80 87 6400 7569 6960

40. 65 87 4225 7569 5655

41. 78 86 6084 7396 6708

42. 74 85 5476 7225 6290

43. 72 90 5184 8100 6480

44. 71 88 5041 7744 6248

45. 59 78 3481 6084 4602

46. 78 75 6084 5625 5850

47. 79 85 6241 7225 6715

48. 79 88 6241 7744 6952

49. 75 80 5625 6400 6000

50. 80 85 6400 7225 5525

51. 63 100 3969 10000 6300

52. 58 90 3364 8100 5220

53. 80 78 6400 6084 6240

54. 67 59 4489 3481 3953

55. 60 78 3600 6084 4680

56. 68 87 4624 7569 5916

57. 80 85 6400 7225 6800

Page 110: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

58. 58 60 3364 7744 5104

59. 60 78 3600 6084 4680

60. 66 88 4356 7744 5808

61. 70 82 4900 6724 5740

62. 80 70 6400 4900 6800

63. 65 70 4225 4900 6175

64. 77 70 5929 4900 7315

65. 79 59 6241 3481 4661

66. 65 68 4225 4624 4420

67. 79 90 6241 8100 5760

68. 57 100 3249 10000 5700

69. 56 95 3136 9025 5320

70. 78 85 6084 7225 6630

71. 65 65 4225 4225 4225

72. 70 60 4900

3600 5490 Jumlah 5233

5740

383690

469350

422307

Dari tabel di atas diperoleh data kecerdasan emosional dan kreativitas

belajar siswa kelas XI di MA Al-Fatah Palembang sebagai berikut:

∑ = 5233, ∑ = 5740, ∑ , = 383690, Σy2 = 469350, Σxy

2 = 422307,

jumlah sampel (N) 72

Setelah didapatkan hasil dari tabel di atas, maka penulis mencari jumlah

kuadrat, (JK) untuk variabel hubungan kecerdasan emosional dan kreativitas

belajar siswa. Untuk mencari jumlah kuadrat (JK) variabel X tersebut maka

penulis menggunakan rumusan sebagai berikut:

JKx = ΣX2

{(Σ X )2

: N}

Kx= 383690 – {( 5233 )2

: 72}

JKx = 383690–(27384289: 72)

JKx = 383690 – 380337,347

Page 111: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

JKx = 3352,653

Jadi, nilai jumlah kuadrat (JK) untuk variabel (X), hubungan kecerdasan

emosional adalah 3352,653. Kemudian selanjutnya penulis mencari jumlah

kuadrat (JK) untuk variabel (Y), kreativitas belajar siswa dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

JKy = Σy2

{(Σ y )2 : N}

JKy= 469350– {( 5740 )2 : 72}

JKy= 469350– ( 32947600 : 72)

JKy = 469350 – 457605,556

JKy = 11744,444

Jadi, nilai jumlah kuadrat variabel hasil belajar siswa (Y) adalah 11744,444

setelah mencari jumlah kuadrat, maka penulis mencari jumlah produk (JP)

dengan rumus sebagai berikut :

JPxy = Σxy - {(Σ x) (Σ y) : N}

JPxy = 422307–{( 5233) (5740 ) : 72}

JPxy = 422307 – ( 30037420 : 72)

JPxy = 422307 – 417186,389

JPxy = 5120,611

Dari rumus di atas diperoleh data hubungan kecerdasan emosional dan

kreativitas belajar siswa yang berjumlah 72 responden dengan kuadrat X adalah

5233, jumlah kuadrat Y adalah 5740, dan jumlah JPxy adalah 5120,611

Dari hasil data di atas maka penulis dapat mencari jumlah koefesien

korelasi (r xy) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Page 112: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

rxy = JPxy : √ )}

rxy = 5120,611 : √

rxy = 5120,611 : √

rxy = 5120,611 : 6274,9538

jadirxy = 0,8160

Jadi hasil jumlah koefesien adalah 0,8160, setelah penulis dapatkan hasil

rxy atau r hitung maka penulis dikonsultaikan dengan r tabel, diperoleh harga

tabel rproduct moment untuk N = 72 adalah sebagai berikut:

R 1% = 0,306 dan R 5% = 0,235

Jadi rxy = 0,8160

Melihat data di atas, maka hubungan kecerdasan emosional dan kreativitas

belajar tergolong signifikan, oleh karena itu maka hipotesis Ha diterima dan

hipotesis Ho ditolak.

Hasil analisis di atas maka penulis lihat seberapa besar Koefesien

Determinasi atau pengaruh variabel lain yang mendukung tercapainya hasil dari

kreativitas belajar siswa. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

rxy = 0,8160rx = 0,1305

rxy2

= 13,05%

Page 113: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Setelah didapatkan nilai koefesien determinasi yang berjumlah 13,05%

maka penulis menginterpretasikan hasil analisis sebagai berikut:

1. Hubungan kecerdasan emosional 13,05%

2. Hubungan antara kecerdasan emosionaldengan kreativitas belajar siswa

dipengaruhi faktor-faktor lain yang disebut dengan unexplained factors, diluar

faktor hasil belajar siswa sebesar 86,95%.

Hasil interpretasi di atas sesuai dengan pendapat oleh Wechler yang sudah

terlebih dahulu mengisyaratkan akanadanya unsur intelektual dan non intelektual

yang dikandung oleh akal,seperti unsur emosi, faktor-faktor pribadi dan sosial.

Pada tahun 1943Wechsler menyampaikan gagasannya bahwa kemampuan non

intelektualmenjadi dasar bagi keberhasilan manusia dalam menjalani hidup.82

Berdasarkan proses pembelajaran dengan pembelajaran kecerdasan

emosional dan kreativitas belajar yang dicapai dengan pembelajaran tersebut

keduanya menunjukkan hasil yang baik, ini berarti proses pembelajaran berbasis

kecerdasan emosioanl yang digunakan di MA Al-Fatah Palembang di nilai

memiliki hubungan yang signifikan.

82

Ibid, hlm. 13

Page 114: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis terhadap data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat

ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran berbasis kecerdasan emosional dapat

dikategorikan sedang, terbukti dari 72 siswa yang menjadi responden

terdapat 40 orang siswa atau 55% menyatakan sedang, dikategorikan

sedang karena pembelajaran berbasis kecerdasan emosional sudah mampu

untuk membantu meningkatkan kreativitas belajar siswa. Sedangkan

responden yang menyatakan tinggi 21 orang siswa atau 29%, dan

menyatakan rendah memiliki persentase 15% dengan jumlah siswa 11

orang siswa.

2. Adapun kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran Al-Islam di MA Al-

Fatah Palembang dalam kategori sedang. Hal ini dapat diketahui dari

persentase kreativitas belajar siswa yang di ambil dari nilai ulangan

harian, yaitu dengan jumlah siswa 51 orang siswa persentase 70%, tinggi

10 orang dengan persentase 13%, dan kategori rendah 11 orang siswa

dengan persentase 15%.

Page 115: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

3. Pembelajaran berbasis kecerdasan emosioanl memiliki hubungan yang

signifikan dengan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran Al-Islam

di MA Al-Fatah Palembang, dengan perhitungan hasil korelasi product

momentnya sebesar 0,8160 jika dikonsultasikan dengan tabel distribusi t

(t tabel) maka pada taraf signifikansi 5% adalah 0,235 dan pada taraf

signifikansi 1% adalah 0,306, ini berarti hipotesis penelitian Ha diterima

dan Ho ditolak, walaupun pada taraf signifikansi 1%, hitungnya lebih

kecil. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran berbasis

kecerdasan emosional mempunyai hubungan yang signifikan terhadap

kreativitas belajar siswa di MA Al-Fatah Palembang.

B. Saran-Saran

Berdasarkan dari kesimpulan hasil penelitian penulis di atas yang berjudul

Hubungan antara Kecerdasan emosional dengan kreativitas belajar siswa di MA

Al-Fatah Palembang, maka penulis memberikan saran kepada beberapa instansi

pendidikan khususnya di MA Al-Fatah Palembang.

1. Kepada Kepala Sekolah MA Al-Fatah Palembang lebih memberikan

perhatian terhadap proses belajar mengajar, sarana dan prasarana terutama

guru dan siswa agar sekolah MA Al-Fatah Palembang dapat mencetak

guru dan siswa yang memilki kompeten dan dan memajukan pendidikan

umumnya dan memajukan MA Al-Fatah Palembang khususnya.

Page 116: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

2. Kepada segenap guru-guru yang mengajar di MA Al-Fatah Palembang

untuk lebih meningkatkan motivasi siswa ketika belajar dengan seperti

banyak dan bervariasi menggunakan metode pembelajaran, agar proses

pembelajaran tidak monoton atau membosankan dan juga tujuan

pembelajaran tercapai secara efektif dan efesien juga dapat meningkatkan

kreatifitas guru dan anak didik.

3. Kepada para siswa-siswi MA Al-Fatah Palembang diharapkan agar lebih

aktif lagi dalam belajar walaupun guru belum memberikan intruksi atapun

arahan sebelum proses belajar mengajar dimulai, siswa memiliki inisiatif

untuk mencari informasi tentang materi yang akan dibahas agar adanya

feed back ataupun timbal balik antara siswa dan guru sehingga siswa tidak

terkesan hanya menerima saja tanpa pengetahuan sedikitpun.

4. Kepada instansi terkait yang menaungi pendidikan agar lebih

memperhatikan pendidikan di Indonesia yang sebenarnya memilki potensi

untuk maju dan SDM yang dapat diandalkan, tetapi karena kurangnya

perhatian maka potensi dan bakat yang dimiliki hilang begitu saja.

Page 117: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. 2006. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, Jakarta:

Bumi Aksara.

Amin, Samsul Munir. 2007. Menyiapkan Masa Depan Anak Secara Islami, Jakarta:

Amzah.

Arikunto, Suharsimi. 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta.

Agustian, Ary Ginanjar. 2003. Rahasia Sukses Membangkitkan Power ESQ. Jakarta:

Penerbit Arga.

Baharuddin.2010. Psikologi Pendidikan. Jogjakarta :Ar- Ruzzmedia.

Cooper, Robert K. &Sawaf, Ayman. 1999. Terjemahan Widodo. Executive EQ.

Jakarta: Gramedia.

Dagun, Save M. 2002.Psikologi Keluarga Jakarta: Rineka Cipta.

Diana, Reni. 2011.Pengaruh Game Online Terhadap Kecerdasan Emosional siswa di

SMP 55 Palembang. Palembang: Fakultas tarbiyah IAIN Raden Fatah.

Djaali. Intelegensi dalam Teori Kognitif Psikologi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

Fajri, EmZul. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Difa Publisher.

Fatturahman, Pupuh. 2011. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia.

Goleman, Daniel. 2008.Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak,Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, Daniel. 2007. Emosional Intelligenci; Mengapa EQ lebih Penting Dari

pada IQ,Jakarta :Gramedia Pustaka Utama.

Hasan, M. Iqbal. 2001.Pokok-Pokok Materi Statistik 1. Jakarta: Bumi Aksara.

H.Djaali, 2008. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

http://etd.eprints.ums.ac.id/3693/2/F100040097.pdf. diakses pada tanggal 30 Maret

2016

Page 118: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

http://etd.eprints.ums.ac.id/3693/2/F100040097. (Online). Di aksespadatanggal 30

Maret 2016

Imron, 2006.Peran Orang Tua dalam Upaya Menumbuhka nKecerdasan Emosional

dan Spritual pada Anak menurut Konse pIslam. dalamSkipsi, Palembang:

IAIN RF.

Isnaini, Muhammad. 2009.Pengantar Statistik Pendidikan, Yogyakarta: Idea Press.

Jawwad, Ahmad Abdul. 2002. Mengembangkan Inovasi & Kreativitas Berfikir,

Bandung: Syamil Cipta Media.

Jhon Gottman & Declaire, 1999. Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki

Kecerdasan Emosional, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Khodijah,Nyayu. 2006.Psikologi Belajar,Palembang: IAIN Raden Fatah Press.

Maharlika. 2010. Intelektual Emotional dan Spiritual Quection dalam Perspektif

Pendidikan, Yogyakarta:Blogspot.

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak berbakat, Jakarta: Rineka

Cipta.

Muthooharo, Lathiifatul. 2009. Pengaruh Kompetensi Profesionalisme Guru

Terhadap Intelegensi Siswa Kelas VIII Mts AL-Hikam Geger Madiun dalam

skipsi, Ponorogo: Fakultas Agama Islam STAIN.

Ngermanto,Agus. 2001.Quantum Quetient : Cara Praktis melejitkan IQ,EQ,SQ yang

Harmonis, Jakarta : Nuansa.

Patricia, Patton. 1999. EQ: Keterampilan Kepemimpinan. Terjemahan Hariyanto,

Anita B. Jakarta: Mitra Media.

Saleh, Abdul Rahman. 2003. Psikologi suatu Pengantar dalam Perspektif Islam.

Jakarta :Prenada Media Group.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:

RinekaCipta..

Soemanto, Wasty. 1990. Psikologi Pendidikan, Jakarta: RinekaCipta. 1990.

Suciati dkk.1997.Mengajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: Pusat Antar Universitas-

PPAI.

Page 119: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Sudijono, Anas. 2007.Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sudijono, Anas Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Steven Steinm& Book Howard, 2000.Ledakan Emosional Question (15 prinsip

Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses, Jakarta: Gramedia.

Wadar Minto,W.JS.Poer. 1989.Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka.

Whittaker, James O. 1965. Psychology. Philadelphia: WB. Sounders Company.

Zayadi,Ahmad. 2005.Tadzkirah Pembelajaran PAI Berdasarkan Pendekatan

Kontekstual, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Zulaikha. 2004. Peran Orang Tua Terhadap Perkembangan Intelegensi Anak dalam

Proses Pendidikan. Dalam skipsi, (Ponorogo: Fakultas Agama Islam STAIN.

Zohan,Danah. 2002. Dalam Marshall,SQ.Bandung : Mizan.

Page 120: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

INDIKATOR

KECERDASAN EMOSIONAL

a. Mengenali emosi diri

b. Mengelola emosi

c. Memotivasi diri sendiri

d. Mengenali emosi orang lain

e. Membina hubungan dengan orang lain

KREATIVITAS BELAJAR

Kreativitas belajar pendidikan agama Islam dalam penelitian ini adalah

usaha yang dilakukan siswa untuk mengasah daya fikir tanpa bergantung pada

guru yang mengarah pada terbentuknya kreativitas belajar dengan indikator

sebagai berikut:

a. Hasrat ingin tahu yang luas dan mendalam

1) Rajin membaca

2) Rajin bertanya kepada guru

3) Memiliki keinginan untuk mengetahui lebih banyak

b. Memberikan gagasan atau usul terhadap suatu masalah

1) Mempunyai rasa percaya diri

2) Mampu mengembangkan suatu gagasan

Page 121: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

ANGKET

Hal : Mohon Bantuan Pengisian Kuesioner.

Kepada Yth,

MA Al-Fatah Palembang

Dengan Hormat,

Bersama ini disampaikan kepada saudara bahwa saya bermaksud mengadakan

penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan Skripsi yang

merupakan salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada Fakultas Tarbiyah

UIN Raden Fatah Palembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengungkapkan kemampuan yang ada dalam diri siswa, yakni kecerdasan

emosional serta hubungannya dengan kreativitas belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Sehubungan dengan hal di atas, sangat diharapkan bantuan saudara untuk

mengisi kuesioner penelitian ini dengan jujur dan benar. Semua data dan

informasi yang saudara berikan akan dirahasiakan dengan sebaik-baiknya.

Nama saudara yang diminta untuk dicantumkan semata-mata hanya untuk

membantu saya dalam pengumpulan data dan analisis data. Sesudah data

terkumpul, identitas saudara akan saya ganti dengan sandi atau kode.

Bantuan saudara sangat saya harapkan demi keberhasilan penelitian ini. Atas

perhatian dan kesediaan saudara, diucapkan terima kasih.

Palembang, Maret 2016

Peneliti.

Fahmi Nuria Syamsi

Page 122: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Kisi-kisi Instrumen Pengumpulan Data

Variabel Kecerdasan Emosional

NO Sub Variabel Deskriptor Nomor Butir

Dan Sifat

Pernyataan

1

2

3

4

5

Mengenali Diri

Mengelola emosi

Memotivasi Diri

Mengenali emosi

Orang Lain

Membina Hubungan

dengan Orang Lain

Kejujuran Emosi

Energi Emosi

Umpanbalik emosi

Intuisi Praktis

Pengendalian Amarah

Mengatasi Kecemasan

Menangani Kesedihan

Bertahan dalam Situasi Sulit

Mengendalikan Dorongan

Hati

Dorongan Emosi untuk

Peningkatan Kinerja

Kekuatan Berpikir Positif

Optimisme

Keadaan “flow”

Mengetahui Perasaan Orang

Lain

Kepedulian

Membentuk Hubungan

dengan Orang Lain

Membina Kedekatan

Hubungan

Menyakinkan Orang lain

Membuat Orang Lain

Merasa Nyaman

1(+) 2(+) 3(-) 4(+) 5(+) 6(+) 7(+) 8(-),19(+)

10(+) 11(+) 12(-) 13(+) 14(+)

15(+) 16(+)

17(+) 18(-) 29(-) 20(+)

Jumlah : 20 Pernyataan (15 Pernyataan Positif dan 5 Pernyataan Negatif)

Page 123: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

KUESIONER

Kecerdasan Emosional Siswa

Petunjuk:

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan kecerdasan

emosional. Setiap pernyataan diberi empat alternatif jawaban, yakni; baik sekali,

cukup baik, kurang baik, dan tidak baik sama sekali.

Untuk setiap pernyataan di bawah ini, berilah tanda cek () di dalam kolom pilihan

Anda yang menunjukkan seberapa baik pernyataan tersebut menggambarkan pikiran,

perasaan, perilaku, atau tujuan Anda.

Contoh

NO Pernyataan

Ini menggambarkan saya dengan :

Selalu Sering Kadang-

Kadang

Tidak

Pernah

1

Saya suka mencari berbagai cara yang dapat

mengurangi beban pikiran saya

Jika Anda memilih “Selalu” seperti contoh di atas, berarti Anda suka mencari

berbagai cara (perilaku) yang dapat mengurangi beban pikiran dengan baik sekali.

NO Pernyataan

Ini menggambarkan saya dengan :

Selalu Sering Kadang-

Kadang

Tidak

Pernah

1

2

3

4

Saya selalu mengakui kesalahan yang

pernah saya perbuat.

Saya dapat memusatkan perhatian pada

setiap kali pertukaran jam pelajaran.

Saya kurang dapat menerima pelajaran dari

guru yang kurang saya senangi.

Saya dapat memperkirakan apakah saya berhasil atau gagal

Page 124: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

5 6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

setelah mengikuti ulangan.

Untuk meredakan amarah biasanya saya

berusaha menyantaikan diri.

Humor/lelucon dapat mengurangi

kecemasan saya.

Saya cepat pulih sesudah merasa kecewa.

Bila teman-teman meremehkan saya, saya

akan membalasnya.

Saya tetap sabar walaupun agak lama

menunggu.

Saya tetap belajar di dalam kelas meskipun

guru tidak hadir.

Saya tidak menghentikan teman yang

sedang memberikan pendapat, walaupun

pendapatnya itu kurang tepat.

Melihat nilai teman lebih baik dibanding

saya, saya termotivasi untuk belajar lebih

giat

Saya melihat tantangan sebagai peluang

untuk belajar.

Saya iri terhadap teman yang lebih pandai

dibanding saya.

Saya dapat mengetahui dengan segera jika

teman sedang kesal terhadap saya.

Meskipun saya sedang sibuk, saya berusaha

membantu teman yang kesulitan.

Saya menjadi pendengar yang baik dengan

siapapun saya berbicara.

Jika merasa pendapat saya benar, saya

berusaha sedapat mungkin agar pendapat

saya diterima.

Saya kurang dapat memotivasi teman untuk

giat belajar.

Saya dengan segera merubah tindakan yang

tidak disenangi teman

Page 125: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Kreativitas Siswa

NO Sub Variabel Indikator No butir Dan Sifat

Penyataan

1 Hasrat ingin tahu yang luas dan

mendalam

- Rajin membaca

- Rajin bertanya

kepada guru

- Memiliki keinginan

untuk mengetahui

lebih banyak

1(+), 2(+)

3(+), 4 (+)

5(+), 6(+)

2 Memberikan gagasan atau usul

terhadap suatu masalah

- Mempunyai rasa

percaya diri

- Mampu

mengembangkan

suatu gagasan

7(+), 8(-), 9(+)

10(+), 11(+), 12(+)

Page 126: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

Angket Kreativitas Siswa

Petunjuk Pengisian:

Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan berilah tanda cek () pada jawaban yang

tersedia sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya, dengan pedoman sebagai

berikut:

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

Identitas siwa:

Nama:

Kelas:

Jenis kelamin:

NO Pernyataan

Ini menggambarkan saya dengan :

Selalu Sering Kadang-

Kadang

Tidak

Pernah

1.

2.

3.

4.

5.

Apakah sebelum pelajaran dimulai anda

selalu membaca buku pelajaran terlebih

dahulu?

Apakah anda membaca buku ketika

guru anda tidak bias hadir pada jam

pelajaran tertentu?

Apakah anda selalu bertanya untuk

materi yang belum dimengerti pada saat

pelajaran berlangsung?

Apakah anda selalu bertanya setiap ada

kesempatan?

Apakah ketika anda mengikuti proses

belajar mengajar tidak terlalu aktif dan

aktif hanya pada beberapa pelajaran

yang disukai saja?

Page 127: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONALDENGAN …eprints.radenfatah.ac.id/904/1/FAHMI NURIA SYAMSI... · belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MA Al-Fatah Palembang juga tergolong

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Apakah Setiap jam istrirahat anda

menyempatkan diri mengunjungi

perpustakaan untuk membaca buku

pelajaran?

Jika tekat anda sudah bulat, maka anda

yakin dapat memperoleh yang anda

inginkan?

Jika gagal, apakah anda takut untuk

mencoba lagi?

Jika tujuan anda gagal maka anda akan

mencari alternatif atau jalan lain?

Apakah anda Suka menambahkan

gagasan-gagasan dari teman anda?

Setiap gagasan yang anda kembangkan

itu berdasarkan apa yang saya fikirkan

Apakah ketika anda mempunyai

gagasan, gagasan itu didapat dari

berbagai sumber seperti internet atau

buku pedoman lain?