PENGARUH SUMBER BELAJAR TERHADAP -...
Transcript of PENGARUH SUMBER BELAJAR TERHADAP -...
PENGARUH SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
DI SMP BAKTI MULYA 400 PONDOK PINANG
JAKARTA SELATAN
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
LAILATUL BADRIYAH NIM : 1 0 6 0 1 5 0 0 0 7 0 5
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
PENGARUH SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
DI SMP BAKTI MULYA 400 PONDOK PINANG
JAKARTA SELATAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh :
LAILATUL BADRIYAH NIM. 106015000705
Pembimbing
Drs. H. Nurochim, MM NIP. 195907151984031003
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 iii
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah SWT. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penelitian PPKT yang berjudul
”PENGARUH SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMP BAKTI MULYA
400 PONDOK PINANG, JAKARTA SELATAN” dapat terselesaikan dengan
baik.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurah pada Nabi Muhammad SAW.
yang telah menjadi suri tauladan terbaik bagi ummat dalam menempuh kehidupan
ini.
Sekalipun masih jauh dari sempurna, ini merupakan hasil usaha maksimal
penulis lakukan yang prosesnya tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun, berkat pertolongan Allah SWT. serta bimbingan dan saran-saran dari
berbagai pihak akhirnya hambatan tersebut dapat teratasi.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua puhak yang
telah membantu dan memberikan dorongan baik moril maupun materil sehinga
penelitian ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis
sampaikan kepada :
1. Bapak Drs. H. Nurochim, MM, Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan IPS
sekaligus pembimbing yang dengan kerelaan hati dan penuh kesabaran
memberikan bimbingan dan arahan serta saran-saran yang positif, sehingga
penelitian ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
kesodenan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatulloh
Jakarta.
3. Bapak Prof. Dr Komarudin Hidayat, Rektor Universitas islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatulloh Jakarta.
4. Bapak Kepala Sekolah SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang, beserta guru-
guru dan staff tata usaha yang memberikan kesempatan kepada penulis dalam
i
mengumpulkan data yang akurat, sehingga mempermudah dalam penyelesaian
penelitian ini.
5. Kepada Ibu Sovia Andriani, SE. Selaku Guru Mata Pelajaran Ekonomi yang
dengan kerelaan hati dan penuh kesabaran memberikan bimbingan serta
motivasi yang tinggi sehingga penulisan ini dapat terselesaikan.
6. Ayahanda Abdul Bait dan Ibunda Hj. Asmaroh yang selalu menjadi sumber
inspirasi terkuat dan selalu membantu penulis baik dari segi moril maupun
materil, sehingga penulis menjadi termotivasi dalam menyelesaikan penulisan
ini.
7. Kakanda Ahmad Fauzi, S.Pd.I yang menjadi motivator ulung, membimbing
dan selalu memberi dukungan tiada henti di dalam penyusunan penulisan ini.
8. Wiwit, Eki, Yati, Iis dan teman-teman seperjuangan Angkatan 2006 di jurusan
IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan masukan,
dukungan dalam menyelesaikan penulisan ini.
9. Kiranya masih banyak pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
yang telah membantu melengkapi dan menyelesaikan penulisan ini.
Hanya kepada Allah jualah penulis serahkan, sehingga segala bantuan dan amal
baik yang telah penulis dapatkan akan dibalas-Nya. Dengan kerendahan hati semoga
penulisan ini menjadi manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Jakarta, 11 November 2010
Penulis
Lailatul Badriyah
ii
ABSTRAK
Lailatul Badriyah 106015000705. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010, 85 halaman Kata Kunci : Sumber Belajar dan Prestasi Belajar
Hasil belajar siswa yang berupa indeks prestasi dapat dipengaruhi oleh sumber belajar yang dimiliki masing-masing siswa dan guru. Permasalahan dalam penelitian ini yang pertama adalah bagaimana sumber belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Kedua bagaimana hasil prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Ketiga adakah terdapat korelasi antara pengaruh sumber belajar sterhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sumber belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengujian hipotesis melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas VII SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang, Jakarta. Tahun Ajaran 2009/2010 yang terdiri dari empat kelas dengan jumlah siswa sebanyak 138 siswa. Sampel yang diambil sebanyak 40 orang siswa yang diambil dengan teknik random sampling. Variabel yang diteliti adalah pengaruh sumber belajar (X) dan prestasi belajar (Y). Pengumpulan data menggunakan instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.
Dari hasil perhitungan analisis regresi menunjukkan bahwa pengaruh sumber belajar (variabel X) dan prestasi belajar ekonomi (variabel Y) SMP Bakti Mulya 400 Jakarta Tahun Pelajaran 2009-2010 adalah linier.
Berdasarkan perhitungan linieritas hubungan antara sumber belajar dan prestasi belajar ekonomi siswa SMP Bakti Mulya 400, menunjukkan bahwa kenaikan variabel X (sumber belajar) akan diikuti kenaikan variabel Y (prestasi belajar) sebesar 73,7%, dan sebaliknya penurunan variabel X (sumber belajar) akan diikuti pula penurunan variabel Y (prestasi belajar) sebesar 73,7%.
Berdasarkan deskripsi data, analisis data, interpretasi data, dan kesimpulan ketiga ini dinyatakan bahwa hasil penelitian ini adalah menerima hipotesis alternatif (Ha) dan menolak hipotesis nol (Ho), yaitu terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan, memberikan kontribusi yang tinggi, dan linier antara sumber belajar (variabel X) dan prestasi belajar ekonomi siswa (variabel Y) SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang, Jakarat Selatan Tahun Pelajaran 2009-2010.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN BIMBINGAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………....... v
DAFTAR TABEL …………………………………………………...... vii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………...... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………. 1
B. Identifikasi Masalah ………………………………………... 5
C. Pembatasan Masalah ……………………………………….. 5
D. Perumusan Masalah ………………………………………… 6
E. Tujuan Penelitian …………………………………………… 6
F. Manfaat Penelitian …………………………………………. 7
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori …………………………………………………. 8
1. Pengertian Prestasi Belajar ……………………………… 8
2. Fungsi Prestasi Belajar ………………………………….. 12
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .......... 14
4. Penilaian Hasil Belajar sesuai dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) .................................. 19
B. Sumber Belajar ……………………………………………… 21
1. Pengertian Sumber Belajar ……………………………… 21
2. Klasifikasi Sumber Belajar ……………………………… 25
3. Memilih Sumber Belajar ………………………………… 27
4. Fungsi Sumber Belajar …………………………………... 30
v
C. Hubungan Sumber Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi ....................................................................... 31
D. Kerangka Berfikir ……………………………………………. 32
E. Pengajuan Hipotesis …………………………………………. 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………... 34
B. Metodologi Penelitian ………………………………………… 34
C. Bentuk Metode Penelitian ……………………………………. 34
D. Populasi dan Sampel ………….………………………………. 34
E. Variabel Penelitian ……………………………………………. 35
F. Sumber Data ………………………………………………….. 36
G. Tehnik Pengumpulan Data ……………………………………. 36
H. Tehnik Analisis Data ………………………………………….. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………………………….. 40
1. Sejarah Berdirinya dan Letak Geografis
SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang …………………… 40
2. Kegiatan Ekstrakurikuler …………………………………. 42
3. Kegiatan Kokurikuler …………………………………….. 42
4. Keadaan Sarana dan Prasarana …………………………… 43
5. Struktur Organisasi Sekolah ……………………………… 47
6. Keadaan Guru dan Siswa SMP
Bakti Mulya 400 Pondok Pinang …………………………. 49
B. Deskripsi Data ………………………………………………… 52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………..…………………... 74
B. Saran ………………………………..…………………………. 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Keadaan Ruang Penunjang Pembelajaran Tahun 2009-2010
2. Tabel 2 Data Inventaris Laboratorium Fisika
3. Tabel 3 Data Inventaris Laboratorium Biologi
4. Tabel 4 Keadaan Guru SMP Bakti Mulya 400
5. Tabel 5 Kondisi Siswa Pada Tahun Ajaran 2009-2010
6. Tabel 22 Hasil Penghitungan Angket Variabel X (Sumber Belajar)
7. Tabel 23 Data Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Bakti Mulya 400 Pondok
Pinang Semester 2 Tahun Pelajaran 2009-2010
8. Tabel 24 Uji Korelasi Antara Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Ekonomi
9. Tabel 25 Deskripsi Statistik Sumber Belajar (Variabel X)
10. Tabel 26 Distribusi Skor Sumber Belajar (Variabel X)
11. Tabel 27 Deskripsi Statistik Prestasi Belajar (Variabel Y)
12. Tabel 28 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Skor Prestasi Belajar Ekonomi
(Variabel Y)
13. Tabel 29 Prestasi Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi
14. Tabel 30 Variables Entered/Removed
15. Tabel 31 Hasil Perhitungan Korelasi Antara Sumber Belajar (Variabel X) dan
Prestasi Belajar Ekonomi (Variabel Y)
16. Tabel 32 Interpretasi Nilai r
17. Tabel 33 Model Summary
18. Table 34 Coefficients
19. Tabel 35 Model Summary
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Angket untuk siswa ……………………………………… 79
2. Lampiran 2 Uji Referensi …………………………………………….. 82
3. Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Penelitian ………………………. 84
4. Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian ……………………………... 85
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan suatu Negara, pendidikan memegang peranan penting
untuk menjamin kelangsungan hidup suatu Negara dan bangsa, karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Pendidikan adalah suatu sistem yang
dirancang untuk manusia dengan tujuan tertentu dan merupakan upaya
manusia secara sadar untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadiannya.
Dari pendidikan akan dilahirkan manusia–manusia yang berkualitas.
Perwujudan masyarakat berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab
pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subyek
yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif,
dan mandiri dan professional pada bidangnya masing–masing. Oleh karena itu
tidaklah mengherankan bila bidang pendidikan memperoleh perhatian,
penanganan, dan prioritas dari pemerintah, pengelola pendidikan, masyarakat
dan keluarga. Terbukti telah disusun undang–undang No.20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai dasar pelaksanaan pendidikan
di Indonesia. Lebih lanjut dicantumkan dalam Bab II pasal 3 bahwa :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang berdemokratis serta bertanggung jawab.1
Untuk itu pembangunan pendidikan Indonesia harus diarahkan pada
peningkatan harkat dan martabat manusia serta kualitas sumber daya manusia
yang produktif, mandiri memiliki etos kerja dan berkompetensi. Perluasan dan
1 Undang-undang Sisdiknas Th. 2003, Sinar Grafika, hal. 7
peningkatan pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu
setiap jenjang dan jenis pendidikan. Pemerintah dalam hal ini Menteri
Pendidikan nasional mencanangkan gerakan peningkatan mutu pendidikan.
Namun demikian mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang
berarti. Menyadari hal tersebut pemerintah telah melakukan upaya
penyempurnaan sistem pendidikan yaitu dengan perubahan kurikulum.
Berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang dapat membekali peserta didik
dengan berbagai kemampuan yang sesuai dengan tuntutan jaman dan tuntutan
reformasi.
Pendidikan dapat diartikan sebagai bantuan dari orang dewasa
(pendidik) kepada orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan.
Bantuan yang diberikan oleh pendidik berupa bimbingan belajar sehingga
dapat menunjang perkembangan siswa. Dalam pendidikan formal pemberian
bantuan dan bimbingan belajar diwujudkan dalam proses belajar mengajar di
sekolah. Proses belajar mengajar tadi manakala ada interaksi antar guru
dengan siswa dan antar siswa dengan siswa. Dalam interaksi tersebut guru
memerankan fungsi sebagai pengajar, sedangkan siswa berperan sebagai
pelajar atau individu yang belajar. Keterpaduan kedua fungsi tersebut
mengacu pada tujuan pembelajaran.
Salah satu indikator tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui
dengan melihat tinggi rendahnya prestasi yang diraih oleh siswa. Prestasi
belajar merupakan pencerminan hasil belajar yang dicapai setelah mengikuti
proses belajar mengajar. Dengan memperhatikan prestasi belajar maka dapat
diketahui kemampuan dan kualitas siswa. Tinggi rendahnya prestasi belajar
akan memberikan sumbangan dalam mencapai kesuksesan masa depan siswa.
Prestasi belajar yang baik akan mempermudah jalan untuk mencapai tujuan,
baik dalam melanjutkan studi maupun memasuki dunia kerja yang diinginkan,
oleh karena itu setiap siswa perlu berusaha meraih prestasi yang semaksimal
mungkin.
Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh berapa faktor, pada garis
besarnya dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu faktor dari dalam diri siswa
(intern) dan dari luar diri siswa (ekstern). Faktor dari dalm diri siswa antara
lain: kecerdasan, bakat, minat, motivasi diri, disiplin diri, dan kemandirian.
Sedangkan faktor dari luar diri siswa dapat berupa lingkungan alam, kondisi
sosial, ekonomi, lingkungan sekolah, guru, kurikulum, dan sebagainya. Jadi
dalam hal ini rendahnya prestasi belajar siswa dapat disebabkan oleh berbagai
faktor tersebut diatas. Dari faktor–faktor tersebut, faktor dari dalam diri siswa
merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan belajar, sebab
dalam proses belajar sasaran utamanya adalah siswa tersebut sebagai subyek
belajar.
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar ekonomi
adalah penggunaan sumber belajar di sekolah, hal ini meliputi sumber belajar
tercetak, non cetak, fasilitas belajar, ataupun lingkungan di sekolah. Selain itu
untuk memperoleh pengalaman dan untuk latihan yang baik diperlukan adanya
sumber belajar yang baik. Sumber belajar adalah bahan–bahan apa saja yang
dapat dimanfaatkan untuk membantu guru maupun siswa dalam mencapai
tujuan. Sumber belajar merupakan sesuatu yang penting karena dapat turut
memperlancar proses belajar mengajar (PBM). Guru bukan satu–satunya
sumber belajar walaupun tugas, peranan dan fungsi guru dalam proses belajar
mengajar sangat penting. Pada proses belajar dalam diri siswa akan terjadi
baik karena ada yang secara langsung diajar oleh seorang guru atau instruktur
dan ada yang tidak diajar langsung. Siswa yang tidak diajar langsung, siswa
harus aktif berinteraksi dengan media atau sumber belajar yang lain. Guru atau
instruktur hanyalah satu dari begitu banyak sumber belajar yang dapat
memungkinkan belajar.
Faktor penentu keberhasilan dalam proses belajar mengajar adalah
siswa sebagai pelaku dalam kegiatan belajar. Tanpa kesadaran, kemauan, dan
keterlibatan siswa, maka proses belajar mengajar tidak akan berhasil. Dengan
demikian dalam proses belajar mengajar, siswa dituntut memiliki sikap
mandiri, artinya siswa perlu memiliki kesadaran, kemauan dan motivasi dari
dalam diri siswa dan bukan semata – mata tekanan guru maupun pihak lain.
Dengan adanya sikap mandiri dalam diri siswa, tujuan belajar akan berhasil
dicapai sebagaimana yang diharapkan. Jadi kemandirian seseorang dalam
belajar akan menentukan arah belajar dan prestasi belajar seseorang.
Kemandirian akan membuat seseorang siswa mampu belajar sendiri tanpa
disuruh oleh pihak luar dalam kondisi ujian atau tidak ujian. Hal ini termasuk
mengembangkan konsep untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Dengan
kemandirian yang dimiliki siswa diharapkan dapat memanfaatkan waktu
sekolah dan dirumah., menggunakan keseluruhan sumber belajar baik sumber
belajar tercetak misalnya buku–buku ataupun sumber belajar lainnya misalnya
film, perpustakaan, pasar, dan sebagainya. Kemandirian ini menekankan pada
aktivitas dalam belajar yang penuh tanggung jawab sehingga mampu
mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Salah satu mata pelajaran yang diberikan di SMP adalah mata
pelajaran ekonomi. Mata pelajaran ekonomi diberikan sebagai program
pengajaran umum di kelas. Program pengajaran umum ditujukan untuk
membekali siswa sebagai calon, warga masyarakat yang mengerti peristiwa
dan mengerti masalah ekonomi sehari–hari terutama yang mempunyai dampak
atas kehidupan masyarakat. Mata pelajaran ekonomi berangkat dari fakta atau
gejala yang nyata sehingga siswa diharapkan mempunyai kemandirian dalam
pemanfaatan sumber belajar yang berkaitan dengan pelajaran ekonomi
sehingga dapat digunakan untuk menambah wawasan atau pengetahuan.
Prestasi belajar ekonomi merupakan tolak ukur keberhasilan siswa dalam
belajar ekonomi dapat dikatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil akhir
yang dicapai siswa setelah melakukan proses belajar ekonomi. Prestasi belajar
ekonomi yang dicapai kelas VII SMP Bakti Mulya 400 Tahun Ajaran 2009–
2010 dari hasil ulangan blok rata–ratanya adalah 75 dengan rentang nilai
terendahnya 60 sampai dengan nilai tertinggi 90 (Sumber : Daftar nilai
ulangan blok dari guru mata pelajaran ekonomi)
Berdasarkan uraian di atas, untuk mengetahui masalah yang berkaitan
dengan sumber belajar, kemandirian belajar, dan prestasi belajar, maka
peneliti mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH SUMBER
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA
KELAS VII SMP BAKTI MULYA 400 TAHUN AJARAN 2009-2010”.
B. Identifikasi Masalah
Melihat dari latar belakang di atas, maka penulis
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Belum diketahuinya tingkat perhatian guru terhadap sumber belajar.
2. Pemanfaatan sumber belajar yang tersedia di Sekolah belum maksimal.
3. Belum diketahuinya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.
4. Prestasi belajar siswa secara kumulatif belum maksimal.
5. Upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar anak belum maksimal.
6. Belum diketahuinya korelasi antara sumber belajar terhadap prestasi
belajar siswa di Sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh sumber belajar terhadap
prestasi belajar siswa” di Sekolah Bakti Mulya 400 Pondok Pinang ini,
peneliti membatasi pembahasannya hanya pada :
1. Sumber belajar yang tersedia di sekolah yaitu penggunaan sumber belajar
tercetak berupa buku paket, LKS dan sumber belajar non cetak berupa guru,
fasilitas dan lingkungan belajar yang ada di sekolah.
2. Prestasi belajar adalah nilai raport siswa semester 2 pada mata pelajaran
Ekonomi tahun ajaran 2009/2010.
3. Korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar di Sekolah Bakti
Mulya 400?
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, berikut ini peneliti
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Apakah dengan sumber belajar yang digunakan guru dan siswa dapat
mendorong kelancaran siswa dalam menguasai materi yang di berikan?
2. Seberapah tinggi tingkat prestasi belajar siswa di Sekolah Bakti Mulya
400 Pondok Pinang?
3. Apakah ada korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar di Sekolah
Bakti Mulya 400?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui lebih jauh mengenai sumber belajar serta prestasi belajar
siswa kelas VII di SMP Bakti Mukya 400
2. Mengetahui tingkat prestasi belajar siswa di Sekolah Bakti Mulya 400.
3. Melihat apakah korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar siswa di
Sekolah Bakti Mulya 400.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan pentingnya faktor sumber belajar dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan agar siswa selalu
menggunakan keseluruhan sumber belajar sehingga akan membantu
dalam pencapaian prestasi yang optimal, khususnya prestasi belajar
ekonomi.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan agar pihak sekolah
secara keseluruhan memperhatikan sistem proses belajar mengajar
sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat, termasuk didalamnya
pemanfaatan sumber belajar yang tersedia di sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari kata (prestasi dan belajar. Menurut
Zainal Arifin kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu presttazie
yang berarti hasil usaha. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama
seseorang tidak pernah melakukan suatu kegiatan).2
Winkel mengatakan prestasi adalah ”Bukti usaha yang dicapai.
Dalam kenyataannya untuk mendapatkan prestasi tidak semudah yang
dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang
harus dihadapi untuk mencapainya, hanya dengan keuletan dan
optimisme dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya”.3
Menurut Suratinah Titinegoro “Prestasi belajar adalah penilaian
hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol,
angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil
yang telah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”.4
Menurut kamus besar bahasa Indonesia “Prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai
yang diberikan oleh guru”.5
Menurut Oemar Hamalik “Prestasi belajar merupakan tingkat
hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar
dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan”.6
2Zainal Arifin. Evaluasi Intruksional, ( Bandung: Remadja Karya, 1995 ), h 2 3 W. S. Winkel. Psikologi Pengajran, ( Jakarta: Gramedia, 1991 ), h 161 4 Suratinah Titinegoro. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, ( Jakarta:
Bumi Aksara, 2001 ), h 43 5 Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), h 700 6 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Maka yang dimaksud judul di sini adalah suatu aktivitas yang
membudaya dalam diri siswa, dan secara Global akan berkaitan dengan
satu sama lain dengan kehidupan lingkungan-lingkungan lainnya sebagai
elemen-elemen di dalam kehidupan siswa yang paling mempengaruhi
prestasi belajarnya.
Prestasi belajar adalah sebuah ungkapan yang terdiri dari dua kata,
yaitu prestasi dan belajar. Keduanya mempunyai makna berbeda, karena
itu sebelum pengertian ungkapan prestasi belajar dibicarakan, ada baiknya
pembahasan ini diarahkan terlebih dahulu untuk mendapatkan pemahaman
lebih jauh mengenai makna kata “prestasi” dan “belajar”.
Dalam kamus bahasa Indonesia WJS Poerwardarminta, kata
prestasi menunjuk pada arti “apa yang diarahkkan”.7 Arti ini senada
dengan kamus bahasa Indonesia departemen pendidikan dan kebudayaan
yang mengartikan prestasi sebagai hasil yang dicapai.
(dikerjakan/dilakukan).
Dari definisi di atas dapat kita katakan bahwa prestasi adalah hasil
dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau diciptakan, yang
menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
Menurut Lester D. Crow mengemukakan belajar ialah ”upaya
untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap-sikap.
Belajar dikatakan berhasil manakala seseorang mampu mengulangi
kembali materi yang telah dipelajarinya”.8
Menurut Gagne mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siwa sedemikan rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu setelah ia mengalami situasi tadi.9
7 W. J. S. Poerwardarminta, kamus umum Bahasa Indonesia (Jakarta ; Balai Pustaka,
1978), Cet V 8 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung, Alfabeta, 2003), h 13 9 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung, Alfabeta, 2003), h 17
Adapun pengertian belajar adalah ”suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya”.10
Belajar merupakan hal yang sangat penting bagi manusia.
Kerapkali, kita mengenal belajar dalam arti mengais pengetahuan dari
sekolah. Seyogianya, belajar dilihat secara luas dan digambarkan untuk
mengatur pengalaman dengan cara tertentu sehingga seseorang dalam
memperoleh sesuatu mempunyai sesuatu untuk masa depan. Selanjutnya
disimpulkan, bahwa semakin banyak pengalaman orang, sedikit/kurang ia
harus belajar. Pengalaman-pengalaman baru akan ditangani atas dasar
pengalaman-pengalaman yang lalu. Lama kelamaan manusia menjadi
terprogram. Dengan begitu, ia dapat menangani pengalaman-pengalaman
baru.
Dalam psikologi pendidikan disimpulkan bahwa hal-hal pokok dari
pengertian belajar adalah :
1. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu
yang belajar, baik aktual maupun potensial
2. Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kemampuan baru yang
berlaku dalam waktu yang relatif sama.
3. Perubahan itu karena usaha.11
Menurut M. Arifin, mengatakan bahwa belajar adalah ”suatu
kegiatan anak didik dalam menerima, menggapi serta menganalisis bahan-
bahan pelajaran yang disajikan oleh pengajar yang berakhir pada
kemampuan untuk menguasai bahan pelajaran”.12
Dari pengertian diatas dapat difahami bahwa pengertian hakikat
belajar adalah yaitu suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu di
mana perubahan itu nantinya akan mempengaruhi pola fikir individu
10 Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta; Rineka Cipta,
2010), h 2 11 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta; Cv. Pedoman Ilmu Jaya, 1995), Cet
III, h 56 12 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta ; kalam Mulia, 2002), Cet III, h 26
dalam berbuat dan bertindak, dan perubahan itu merupakan hasil dari
pengalaman individu dalam belajar.
Berdasarkan perumusan dua kata yaitu prestasi dan belajar dapat
dimengerti bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa
kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan atau kemajuan dalam
individu sebagai hasil dari aktivitas belajar, baik perubahan tingkah laku,
ilmu pengetahuan atau kecakapan yang diketahui lewat hasil evaluasi
berupa angka atau simbol yang menunjukkan nilai yang diraih siswa.
Keberhasilan belajar diukur dari hasil yang diperoleh. Semakin
banyak informasi yang dapat dihafal maka semakin bagus hasil belajar.
Bukan hanya itu, kemampuan mengungkapkan hasil belajar juga
ditentukan oleh kecepatan dan ketepatan. Semakin cepat dan tepat individu
dapat mengungkapkan informasi yang dihafalnya, semakin bagus hasil
belajar. Dengan demikian belajar lebih berorientasi pada hasil yang harus
dicapai.13
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
adalah penilaian tingkat hasil belajar atas penguasaan pengetahuan atau
ketrampilan yang dicapai oleh siswa setelah melakukan proses belajar
dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
dan biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, symbol, huruf maupun
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai pada periode
tertentu.
Prestasi belajar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
berguna untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa, bila belum
mencapai target penguasaan sesuai dengan yang diharapkan maka
siswa harus diremediasi (dipahamkan kembali sampai mampu).
Didalam kurikulum tingkat satuan pendidikan aspek penilaian
bertujuan menilai aspek kognitif (kemampuan menguasai bahan
pelajaran), aspek afektif (sikap siswa), dan aspek psikomotor
13 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Kencana, 2005), Cet.I h 88
(ketrampilan yang sudah dikuasai oleh siswa). Dalam penelitian mata
pelajaran ekonomi yang digunakan di SMP Bakti Mulya 400 adalah
penilaian kognitif dan penilaian afektif.
2. Fungsi Prestasi Belajar
Menurut Zainal Arifin, fungsi utama dari prestasi belajar sebagai
berikut: a) Indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah
dikuasai anak didik. b) Lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c) Bahan
informasi dalam inovasi pendidikan. d) Indikator intern dan ekstern dari
suatu institusi pendidikan. e) Indikator terhadap daya serap atau
kecerdasan anak didik. f) Indikator terhadap daya serap atau kecerdasan
anak didik.
Dari kelima fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a) Indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak
didik.
Dari prestasi belajar yang ada, maka dapat diketahui bagaimana
kualitas belajar yang telah dilaksanakan oleh suatu lembaga
pendidikan tersebut. Dalam hal ini mutu pendidikan dan pengetahuan
yang telah diberikan dan diajarkan oleh para pendidik pada siswa dan
seberapa besarkah siswa dapat menyerap dan menguasai
pengetahuan yang telah diberikan tersebut. Berkenaan dengan
kuantitas, dapat diketahui seberapa banyak pengetahuan yang pernah
diperoleh siswa. Kuantitas biasa dirumuskan dalam bentuk angka dan
huruf.
b) Lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya
menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (courisity) dan
merupakan kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.
c) Bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
Prestasi belajar dapat digunakan pendorong bagi anak–anak didik dalam
meningkatkan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta meningkatkan
mutu pendidikan.
d) Indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator
dalam arti bahwa prestasi belajar dapat digunakan sebagai indikator
tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan.
Maksudnya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan
dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern
dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan
indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat, maksudnya
adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan
pembangunan masyarakat.
e) Indikator terhadap daya serap atau kecerdasan anak didik.
Dalam hal ini siswa yang mempunyai daya serap tinggi akan dapat
mengingat dan menyerap dengan baik pelajarannya atau pengetahuan
yang telah diberikan, sehingga bila mengikuti tes belajar ia tidak
mengalami kesulitan belajar. Berbeda dengan siswa yang memiliki
daya serap kurang baik, tentu akan sedikit mengalami kesulitan
dalam menyerap pelajaran atau pengetahuan yang telah diberikan.
Dari kedua hal tersebut diatas akan dapat diketahui perbedaan dari
hasil atau prestasi belajar siswa. Siswa yang mempunyai kelebihan
dalam menyerap pengetahuan atau pelajaran akan berprestasi tinggi
sedangkan siswa yang memiliki kekurangan dalam menyerap
pelajaran atau pengetahuan mempunyai prestasi rendah.
Dari fungsi–fungsi tersebut di atas dapat diketahui bahwa
”sangat penting bagi kita untuk mengetahui prestasi belajar baik
secara perseorangan maupun kelompok. Fungsi prestasi belajar selain
sebagai indikator keberhasilan dalam bidang study tertentu juga
sebagai indikator kualitas industri pendidikan”.14
Prestasi belajar merupakan tolok ukur keberhasilan belajar
siswa dengan demikian proses belajar mengajar berhubungan erat
dengan prestasi belajar. Dari definisi diatas, maka dapat dikatakan
bahwa prestasi belajar merupakan pengukuran dan nilai tingkat
14 Zainal Arifin. Evaluasi Intruksional, ( Bandung: Remadja Karya, 1995 )
penguasaan pengetahuan yang diperoleh melalui proses belajar
mengajar dan dinyatakan dengan simbol, angka, dan huruf.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan adanya evaluasi
belajar atau penilaian hasil belajar. Menurut Zainal Arifin, evaluasi
dalam pendidikan bertujuan antara lain sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui sampai sejauh mana anak didik menguasai materi yang telah diberikan.
b. Untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan, keuletan, dan kemampuan anak didik terhadap mata pelajaran.
c. Untuk mengetahui apakah tingkat kemajuan anak didik sudah sesuai dengan tingkat kemajuan menurut program kerja.
d. Untuk mengetahui derajat efisiensi dan keefektifan strategi pengajaran yang telah digunakan, baik yang menyangkut metode atau tehnik mengajar.15
3. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa,
baik faktor dari dalam diri siswa maupun faktor dari luar siswa.
Adapun faktor–faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
yang dikemukakan oleh Slameto adalah :
a. Faktor Intern
1) Faktor Jasmaniah
a) Faktor Kesehatan
Faktor kesehatan seseorang berpengaruh terhadap
belajarnya yang hal itu akan mempengaruhi prestasi
belajarnya.
b) Cacat Tubuh
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi prestasi belajar.
Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu, jika hal ini
terjadi hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan
khusus atau diusahakan alat Bantu agar dapat menghindari
atau mengurangi pengaruh kecacatnya itu.
15 Zainal Arifin. Evaluasi Intruksional, ( Bandung: Remadja Karya, 1995 )
2) Faktor Psikologis
a) Intelegensi
Intelegensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam
situasi yang baru dengan cepat dan afektif, mengetahui dan
menggunakan konsep – konsep yang abstrak secara afektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
b) Perhatian
Perhatian adalah keafektifan jiwa yang dipertinggi, jiwa
itupun semata – mata tertuju pada suatu objek (benda atau
hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil
belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian
terhadap bahan yang dipelajarinya.
c) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
d) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu
baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata
sesudah belajar atau berlatih.
e) Motif
Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan
dicapai. Didalam menentukan tujuannya itu dapat disadari
atau tidak., akan tetapi untuk mencapai tujuan perlu
berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah
motif i tu sendiri sebagai daya penggerak atau
pendorongnya. Dalam proses belajar haruslah diperhatikan
apa yang dapat mendorong siswa dapat belajar dengan baik
atau padanya mempunyai motif untuk berfikir dan
memusatkan perhatian dalam melaksanakan kegiatan yang
berhubungan atau menunjang belajar.
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam
pertumbuhan seseorang dimana alat – alat tubuhnya sudah
siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajarnya akan
lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan
baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari
kematangan dan belajar.
g) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau
bereaksi, kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses
belajar, karena siswa yang mempersiapkan belajarnya maka
prestasi belajarnya akan baik. Kelelahan pada seseorang
walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya
tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan
tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya
kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan
untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan jasmani dan
rohani dapat dihilangkan dengan cara : tidur, istirahat,
rekreasi, dan lain – lain.
b. Faktor Ekstern
1) Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
berupa : Cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi, keluarga,
pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.
2) Faktor Sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum,
hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan
gedung, metode belajar dan tugas rumah.
a) Metode Mengajar
Suatu jalan yang harus dilalui didalam mengajar. Metode
mengajar mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang
kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik
pula.
b) Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
ser ta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
c) Hubungan Guru dengan Siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa.
Proses tersebut juga dipengaruhi oleh hubungan yang ada
dalam proses itu sendiri. Jadi cara belajar siswa juga
dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya.
d) Hubungan Siswa dengan Siswa
Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar
dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar
siswa.
e) Disiplin Sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa
dalam sekolah atau juga dalam belajar.
f) Alat Pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa,
karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu
mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang
diajarkan itu.
g) Waktu Sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar
mengajar di sekolah.
h) Standar Pelajaran diatas ukuran
Guru sebaiknya tidak memberi pelajaran di atas ukuran
standar karena akan mengakibatkan siswa kurang mampu dan
takut kepada guru.
i) Keadaan Gedung
Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi
karakteristik mereka masing – masing menuntut keadaan
gedung dewasa ini harus memadai didalam setiap kelas.
j) Metode Belajar
Metode belajar yang tepat akan mempengaruhi hasil belajar
siswa. Hal ini mencakup rutinitas dalam belajar, pembagian
waktu dalam belajar, memilih cara belajar yang tepat dan
cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.
k) Tugas Rumah
Tugas rumah yang diberikan oleh guru sebaiknya tidak
terlalu banyak, karena waktu di rumah dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan lain.
c. Faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media
massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
1) Kegiatan siswa dalam masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap
perkembangan pribadinya. Tetapi siswa harus selektif dalam
memilih kegiatan di dalam masyarakat agar tidak terganggu dalam
belajarnya.
2) Media massa
Media massa yang baik memberi pengaruh yang baik
terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya.
3) Teman bergaul
Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah
diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan
pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua
dan pendidik harus cukup bijaksana.
4) Bentuk kehidupan masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh
terhadap belajar siswa. Pengaruh itu dapat mendorong
semangat anak atau siswa untuk belajar lebih giat lagi.16
4. Penilaian hasil belajar sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
Prestasi belajar atau hasil belajar dalam kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP) diketahui dengan adanya pencapaian
kompetensi oleh siswa, dimana kompetensi tersebut merupakan
kebulatan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan ketrampilan
(psikomotor) yang dapat didemonstrasikan, ditunjukkan atau
ditampilkan oleh siswa sebagai hasil belajar. Untuk penilaian mata
pelajaran ekonomi di SMP Bakti Mulya 400 hanya digunakan 2 aspek
yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Menurut UU no.20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional dan PP RI no.19 tahun 2005
tujuan penilaian dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah
untuk mengetahui apakah siswa telah atau belum menguasai suatu
kompetensi dasar tertentu. Penilaian juga bertujuan untuk :
a. Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa
b. Mengukur pengetahuan dan perkembangan siswa
c. Mengetahui kesulitan belajar siswa
d. Mengetahui hasil pembelajaran
16Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta ; Rineka Cipta,
2010), h 54-71
e. Mengetahui pencapaian kurikulum
f. Mendorong siswa belajar
g. Mendorong guru agar mengajar agar lebih baik.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh data
tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara
berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
mengambil keputusan. Menurut UU no.20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional dan PP RI no.19 tahun 2005 kriteria atau hal–hal yang
perlu diperhatikan dalam penilaian antara lain :
a. Penilaian dapat dilakukan melalui tes dan non tes
Bentuk penilaian melalui tes digunakan untuk mengetahui aspek
kognitif dan aspek psikomotor. Bentuk penilaian tes meliputi
pilihan ganda, uraian, jawaban singkat, menjodohkan, benar salah,
unjuk kerja atau performance, dan portofolio. Untuk bentuk
penilaian non tes digunakan untuk mengetahui aspek afektif.
Bentuk penilaian non tes melalui angket dan pengamatan.
b. Penilaian harus mencakup tiga aspek kemampuan
Tiga aspek kemampuan tersebut yaitu : aspek kognitif
(pengetahuan) yang berkaitan dengan kompetensi berfikir,
kompetensi memperoleh pengetahuan, pemahaman, penentuan, dan
penalaran. Aspek afektif (sikap) yang berkaitan dengan sikap
terhadap suatu obyek. Aspek psikomotor (ketrampilan) yaitu yang
berkaitan dengan kompetensi melakukan pekerjaan dengan
melibatkan anggota badan.
c. Menggunakan berbagai cara penilaian pada waktu proses belajar
mengajar sedang berlangsung, misalnya mendengarkan, observasi,
mengajukan pertanyaan, memberikan tes.
d. Pemilihan alat dan jenis penilaian berdasarkan tujuan
pembelajaran.
e. Mengacu pada tujuan dan fungsi misalnya pemberian umpan balik,
pemberian informasi kepada siswa tentang tingkat keberhasilan
belajarnya, memberikan laporan kepada orang tua.
f. Alat penilaian harus mendorong kemampuan penalaran dan
kreatifitas siswa.
g. Mengacu pada prinsip deferensiasi yaitu memberikan peluang
kepada siswa untuk menunjukkan apa yang diketahui, dipahami, dan
mampu melakukannya.
h. Tidak bersifat diskriminasi yaitu memilih–milih mana siswa yang
berhasil dan mana siswa yang gagal dalam menerima
pembelajaran.
B. Sumber Belajar
1. Pengertian Sumber Belajar
Belajar tidak harus dihadiri oleh guru. Dalam belajar siswa dapat
menggunakan sumber belajar yang tersedia di sekolah, baik berupa
buku-buku, majalah, perpustakaan, laboratorium dan kegiatan lain yang
dapat menjadi sumber belajar. Siswa harus aktif mencari dan berinteraksi
dengan sumber belajar.
Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses
belajar terjadi dalam diri peserta didik sesuai dengan perkembangannya
dan lingkungannya. Peserta didik seharusnya tidak hanya belajar dari guru
atau pendidik saja, tetapi dapat pula belajar dengan berbagai sumber
belajar yang tersedia dilingkungannya. Oleh karena itu sumber belajar
adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang
diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan peserta didik
belajar secara individual.
Pada hakikatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi
manusia sepanjang masa. Jadi, konsep sumber belajar memiliki makna
yang sangat luas, meliputi segala yang ada di jagad raya ini .
Menurut Assosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan/AECT,
sumber belajar adalah meliputi semua sumber baik berupa data, orang atau
benda yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar
bagi peserta didik. Oleh karena itu sumber belajar adalah semua komponen
sistem intruksional baik yang secara khusus dirancang maupun yang
menurut sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan dalam kegiatan
pembelajaran.
Sumber belajar adalah “Segala daya yang dapat dimanfaatkan
guna memberikan kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya”.17
Sesungguhnya sumber belajar itu banyak jenisnya. Adapun
sumber belajar itu meliputi pesan (message), orang (People), bahan
(materials), alat (device), teknik (tehnique), lingkungan (setting), dan
lainnya yang bisa digunakan untuk memberikan kemudahan bagi siswa
dalam belajar dan menambah pengetahuannya. Dengan sumber belajar
tersebut, maka siswa mendapatkan fasilitas yang dapat
memungkinkannya untuk belajar dengan baik.18
Jenis-jenis sumber belajar diantaranya adalah :
a. Pesan adalah informasi pembelajaran yang akan disampaikan yang
dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai, dan data. Dalam sistem
persekolahan, pesan ini berupa seluruh mata pelajaran yang
disampaikan kepada peserta didik.
b. Orang adalah manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan,
pengolah, dan penyaji pesan. Contohnya guru, dosen, pustakawan,
instruktur, pelatih olahraga, tenaga ahli, produser, peneliti dan masih
banyak lagi, bahkan termasuk peserta didik itu sendiri.
c. Bahan adalah merupakan perangkat lunak (software) yang
mengandung pesan-pesan pembelajaran yang biasanya disajikan
melalui peralatan tertentu ataupun oleh dirinya sendiri. Contohnya,
buku teks, modul, transparasi (OHP), kaset program audio, kaset
program video, program slide suara, pembelajaran berbasis komputer,
film dan lain-lain.
17 Nana Sudjana, dkk. Tehnologi Pengajaran, ( Bandung: Sinar Baru, 2001 ), h 77 18 Drs. Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008),
h 208-209
d. Alat adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk
menyajikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Contohnya, OHP,
proyektor slide, tape recorder, video/CD player, komputer, proyektor
film dan lain-lain.
e. Teknik adalah prosedur atau langkah-langkah tertentu yang disiapkan
dalam menggunakan bahan, alat, lingkungan dan orang untuk
menyampaikan pesan. Misalnya demonstrasi, diskusi, praktikum,
pembelajaran mandiri, sistem pendidikan terbuka/jarak jauh, tutorial
tatap muka dan sebagainya.
f. Latar/lingkungan adalah situasi di sekitar terjadinya proses
pembelajaran tempat peserta didik menerima pesan pembelajaran.
Lingkungan dibedakan menjadi dua macam, yaitu lingkungan fisik
dan lingkungan nonfisik. Lingkungan fisik contohnya, gedung
sekolah, perpustakaan, laboratorium, aula, bengkel dan lain-lain.
Sedangkan lingkungan nonfisik contohnya, tata ruang belajar,
ventilasi udara, cuaca, suasana lingkungan belajar dan lain-lain.19
Menurut Donald P. Ely, sumber belajar adalah data, orang, dan atau sesuatu yang memungkinkan peserta didik melakukan belajar. Sumber belajar meliputi semua sumber yang berkenaan dengan data, manusia, barang-barang yang memungkinkan dapat digunakan secara terpisah atau kombinasi, yang oleh peserta didik biasanya digunakan secara optimal untuk memberikan fasilitas dalam kegiatan belajar. Dengan demikian sumber belajar yang dimanfaatkan dalam pendidikan adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan peserta didik belajar secara individual. Sumber belajar inilah yang sering disebut media pembelajaran.20 Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memberikan
kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah
19 Bambang warsita, Teknologi pembelajaran, (Jakarta: Rineka cipta, 2008) Cet I,
h 209-210 20 Bambang warsita, Teknologi pembelajaran, (Jakarta: Rineka cipta, 2008) Cet I,
h 210-211
informasi, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan dalam
proses belajar mengajar”.21
Selain itu sumber belajar adalah segala macam sumber yang ada
diluar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan
(memudahkan) terjadinya proses belajar. Oleh karena itu, dalam
pemilihan sumber belajar yang baik, perlu memperhatikan beberapa
kriteria , yaitu: ekonomis, praktis, dan sederhana, mudah diperoleh,
bersifat fleksibel (luwes), dan komponen-komponennya sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Sumber belajar meliputi apa saja dan siapa saja yang
memungkinkan peserta didik dapat belajar. Setiap sumber belajar harus
memuat pesan pembelajaran dan harus ada interaksi timbal balik antara
peserta didik dengan sumber belajar tersebut. Sumber belajar dapat juga
berarti satu set bahan atau situasi yang sengaja diciptakan untuk
menunjang peserta didik belajar. Dengan demikian sumber belajar
adalah segala sesuatu baik yang sengaja dirancang (by design) maupun
yang telah tersedia (by utilization) yang dapat dimanfaatkan baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk membuat atau membantu
peserta didik belajar.22
Dari pendapat–pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
sumber belajar adalah segala sesuatu yang mendatangkan manfaat dan
memberikan kemudahan pada peserta didik dalam memperoleh sejumlah
informasi, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan yang dapat
memudahkan pencapaian tujuan belajar yang tersedia atau
dipersiapkan baik langsung maupun tidak langsung yang konkrit atau
abstrak.
2. Klasifikasi Sumber Belajar
21Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remadja Rosdakarya, 2003),
h 48 22 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, ( Jakarta: Rineka cipta, 2008) Cet I, h
211-212
Dari berbagai sumber belajar yang ada dan mungkin
dikembangkan dalam pembelajaran pada garis besarnya dapat
dikelompokkan menjadi: a. Manusia. b. Bahan. c. Lingkungan. d. Alat
dan Peralatan. e. Aktivitas. f. Pesat. g. Tehnik.
a. Manusia
Yang dimaksud manusia yaitu orang yang menyampaikan pesan secara
langsung: seperti guru konselor, administrator, yang diniati secara
khusus dan disengaja untuk kepentingan belajar (by design). Manusia
yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan, tidak
termasuk mereka yang menjalankan fungsi pengembangan dan
pengolahan sumber belajar, misalnya guru Pembina, tutor, murid,
pemain, pembicara tidak termasuk tim guru pembimbing kurikulum,
peneliti, produser, tehnisi dan lain- lain. Di samping itu ada pula
orang tidak diniati untuk kepentingan proses belajar mengajar tetapi
memiliki sesuatu keahlian yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan
proses belajar mengajar, misalnya pemimpin perusahaan, pengurus
koperasi, dan sebagainya. Orang-orang tersebut tidak diniati,
tetapi sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan
belajar.
b. Bahan
Bahan yaitu sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran: baik
yang diniati secara khusus seperti film pendidikan, peta, grafik,
buku paket, dan sebagainya, yang biasanya disebut media
pengajaran (instructional media), maupun bahan yang bersifat
umum.
c. Lingkungan
Lingkungan yaitu ruang dan tempat dimana sumber-sumber dapat
berinteraksi dengan para peserta didik. Ruang dan tempat yang
diniati secara sengaja untuk kepentingan belajar, misalnya
perpustakaan, ruang kelas, laboratorium, ruang micro teaching, dan
sebagainya. Di samping itu, ada pula ruang dan tempat yang tidak
diniati untuk kepentingan belajar, namun bisa dimanfaatkan;
misalnya museum, kebun binatang, kebun raya, candi, dan tempat–
tempat beribadah.
d. Alat dan Peralatan
Alat adalah sesuatu ( biasa pula disebut hard ware atau perangkat
keras) yang diberikan untuk menyampaikan pesan. Atau dengan kata
lain alat dan peralatan adalah sumber belajar untuk produksi dan atau
memainkan sumber–sumber lain. Alat dan peralatan untuk produksi
menghasilkan misalnya kamera untuk produksi foto dan tape recorder.
Sedangkan alat dan peralatan yang digunakan untuk memainkan sumber
lain misalnya proyektor, film, pesawat televise, pesawat radio dan
sebagainya.
e. Aktivitas
Aktivitas yaitu sumber belajar yang biasanya merupakan
kombinasi antar suatu tehnik dengan sumber lain untuk
memudahkan belajar, misalnya pengajaran berprograma
merupakan kombinasi antara teknik penyajian bahan dengan buku,
contoh lain seperti simulasi dan karya wisata.
f. Pesan
Pesan adalah pelajaran atau informasi yang diteruskan oleh
komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti dan data. Contoh:
Semua bidang studi atau mata pelajaran seperti IPS, IPA, Bahasa,
Politik, Ekonomi, Logika, Etika, Kesehatan dan lain–ain.
g. Tehnik
Teknik adalah prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk
menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkunga untuk
menyampaikan pesan. Contohnya pengajaran terprogram, belajar
sendiri, simulasi, permainan, demonstrasi, kuliah, ceramah, tanya
jawab.23
Sedang klasifikasi yang biasa dilakukan terhadap sumber
belajar menurut Nana sudjana dan Ahmad Rivai yaitu:24
1) Sumber belajar tercetak : buku, majalah, brosur, poster, denah,
ensiklopedi, kamus, dan lain–lain.
2) Sumber belajar non cetak; film, video, model, audio cassette,
transparansi, realita, objek, dan lain-lain.
3) Sumber belajar yang terbentuk fasilitas: perpustakaan, laboratorium,
ruang belajar, studio, lapangan olahraga, dan lain-lain.
4) Sumber belajar yang berupa kegiatan : Wawancara, kerja
kelompok, observasi, simulasi, permainan dan lain–lain.
5) Sumber belajar yang berupa lingkungan di masyarakat, taman,
terminal, toko, pasar, pabrik, museum, dan lain–lain.
Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan
bahwa sumber belajar meliputi banyak jenis. Sumber belajar
merupakan salah satu alat pendidikan baik dalam bentuk lingkungan atau
situasi dimana bila di manfaatkan dengan baik dan benar, maka akan
menghasilkan sesuatu yang berguna, dan salah satunya menambah
pengetahuan.
3. Memilih Sumber Belajar
Memilih sumber belajar harus didasarkan pada kriteria tertentu,
yang menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai ada dua macam, yaitu
“Kriteria umum dan kriteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai”.
Kriteria–kriteria tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Kriteria Umum
a) Ekonomi dalam pengertian murah
Ekonomi tidak berarti harganya rendah, dapat juga dana untuk
pengadaan sumber belajar cukup tinggi namun karena
23 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, ( Bandung: Remadja Rosdakarya, 2003 ), h.48
24Nana Sudjana, dkk. Tehnologi Pengajaran, ( Bandung: Sinar Baru ), h 80
pemanfaatannya untuk jangka panjang sehingga terhitung
murah. Misalnya video, tape recorder.
b) Praktis dalam sederhana
Praktis maksudnya tidak memerlukan pelayanan serta
pengadaan sampingan yang sulit dan langka. Sederhana
maksudnya tidak memerlukan ketrampilan khusus yang rumit.
Semakin praktis dan sederhana sumber belajar itu, akan
semakin diprioritaskan untuk diplih dan dimanfaatkan.
c) Mudah diperoleh
Sumber belajar sedapat mungkin berada di dekat tempat
kegiatan belajar berlangsung, tidak perlu diadakan atau dibeli di
toko. Sumber belajar yang tidak dirancang mudah diperoleh dan
dapat dicari di lingkungan sekitar.
d) Bersifat fleksibel
Sumber belajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan
pendidikan dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya
kemajuan teknologi, nilai budaya, berbagai keinginan pemakai
sumber belajar itu sendiri. Contohnya: kaset video bersifat
fleksibel karena dapat dipakai untuk beberapa program
instruksional.
e) Komponen–komponen yang sesuai dengan tujuan
Sering terjadi sumber belajar mempunyai tujuan yang sesuai,
pesan cocok, tetapi keadaan fisik tidak terjangkau, karena di luar
kemampuan yang disebabkan oleh biaya yang tinggi dan memakan
waktu lama.
2) Kriteria Berdasarkan Tujuan
Beberapa kriteria memilih sumber belajar berdasarkan tujuan antara
lain:
a) Sumber belajar untuk memotivasi
Sumber belajar untuk memotivasi terutama berguna untuk
memotivasi mereka terhadap mata pelajaran yang diberikan.
Misalnya dengan memanfaatkan gambar–gambar yang
menarik, darmawisata.
b) Sumber belajar untuk pengajaran
Yaitu untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang biasanya
dipakai oleh guru untuk memperluas bahan pelajaran,
melengkapi kekurangan bahan, sebagai kerangka bahan yang
sistematis.
c) Sumber belajar untuk penelitian
Merupakan bentuk yang dapat diobservasi, analisis, dan dicatat
secara teliti. Jenis sumber belajar ini diperoleh langsug di
tengah masyarakat atau lingkungan. Sedangkan sumber belajar
yang di rancang dapat dibentuk melalui rekaman video ataupun
audio.
d) Sumber belajar untuk memecahkan masalah
Beberapa ciri yang harus diperhatikan, misalnya sebelum
dimulai perlu diketahui apakah masalah yang dihadapi sudah
cukup jelas sehingga dapat diperoleh sumber belajar yang tepat.
Apakah sumber belajar memungkinkan didapat atau disediakan
dan dimanakah dapat diperoleh. Apakah sumber belajar
tersebut masih aktual, seperti apa jenisnya, dan apakah sumber
belajar lain dapat dipakai. Kemudian dapat dibuat kesimpulan
benarkah atau tepatkah keputusan yang diambil terhadap
sumber belajar itu.
e) Sumber belajar untuk presentasi
Sumber belajar macam ini lebih ditekankan sebagai alat metode
atau strategi untuk menyampaikan pesan. Fungsi sumber
belajar ini sebagai metode, tehnik, atau strategi. Jadi sumber
belajar merupakan perantara dari pesan siswa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa memilih sumber belajar yang
tepat sangat perlu dilakukan. Hal ini dimaksudkan supaya peserta didik
dapat menyerap ilmu dan melakukan belajar dengan baik. Jadi
pemilihan sumber belajar tersebut tidak boleh sembarangan dan
pemilihan sumber belajar yang tepat harus berdasarkan dari macam–
macam kebutuhan untuk pembelajaran dimana siswa akan dapat cepat
dan mudah dalam menyerap pengetahuan dalam belajarnya.25
4. Fungsi Sumber Belajar
Dalam keragaman sifat sifat dan kegunaan sumber belajar dapat
dirumuskan kegunaannya sebagai berikut :
1) Merupakan pembuka jalan dan pengembangan wawasan terhadap
proses belajar mengajar yang ditempuh.
2) Merupakan pemandu teknis dan langkah–langkah operasional untuk
menelusuri secara teliti guna penguasaan keilmuan tuntas.
3) Memberikan ilustrasi dan contoh–contoh yang berkaitan dengan
aspek–aspek bidang keilmuan yang dipelajari.
4) Memberikan petunjuk dan gambaran kaitan bidang keilmuan yang
sedang dipelajari dengan berbagai bidang keilmuan lainnya.
5) Menginformasikan sejumlah penemuan baru yang pernah diperoleh orang
lain yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu.
6) Menunjukkan berbagai permasalahan yang timbul dan merupakan
konsekuensi logis dalam suatu bidang keilmuan yang menuntut
adanya kemampuan pemecahan dari orang yang mengabdikan diri
dalam bidang tersebut.26
C. Hubungan Sumber Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi
Sumber belajar yang terdiri dari berbagai jenis atau ragam sangat
mendukung siswa dalam proses belajarnya. Pemilihan dan penggunaan sumber
belajar yang tepat akan sangat membantu siswa dalam meningkatkan belajarnya.
Siswa yang dapat menggunakan dan memilih sumber belajar yang tepat diduga
akan dapat memperoleh presyasi belajar yang optimal.
Menurut Abdul Majid mengatakan bahwa “ Sumber belajar
meliputi semua sumber (tempat atau lingkungan, benda, orang, buku dan
25 Nana Sudjana, dkk. Tehnologi Pengajaran, ( Bandung: Sinar Baru, 2001 ) 26 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, ( Bandung: Remadja Rosdakarya, 2004),
h 19-20
peristiwa) yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah maupun
dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informal, untuk memberikan
fasilitas belajar”. Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta
didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu
rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya
sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam
sekitar, benda, orang atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang
atau buku yang tidak berarti apa-apa.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia ”prestasi belajar
adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan
nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.
Sumber belajar harus dipergunakan secara efektif sehingga
melakukan kontak pada pelajar secara tepat. Untuk memperoleh
kefgiatan seperti itu, personalia yang terlibat di dalamnya harus
melakukan fungsinya. Fungsi tidak sama dengan pekerjaan (Job),
tetapi lebih cenderung mengandung arti pengelompokkan tugas-tugas
atau kegiatan.27
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai memberikan
pengertian sumber belajar adalah “Segala daya yang dapat dimanfaatkan
guna memberikan kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya”. Dalam
memilihnya siswa harus menyesuaikan dengan kebutuhan belajarnya
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan mereka. Pemilihan dan
penggunaan sumber belajar yang tepat oleh siswa dimungkinkan dapat
menambah atau meningkatkan prestasi belajar siswa.28
Prestasi belajar siswa merupakan sesuatu hal yang penting, karena
merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa selama mengikuti kegiatan
belajar mengajar di sekolah.
27 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, ( Bandung: 2005, Rosda), Cet. I h. 171 28 Nana Sudjana, dkk. Tehnologi Pengajaran, ( Bandung: Sinar Baru ), h 77
Siswa dengan kemandirian belajar yang tinggi akan berusaha untuk
mendapatkan dan menggunakan segala fasilitas dan sumber belajar yang
duperlukan dengan sebaik-baiknya, maka diduga siswa akan lebih mudah
mengikuti proses belajarnya dan mereka akan mampu mengembangkan
pengetahuan yang telah diberikan. Dengan demikian diduga prestasi belajar
mereka akan dapat dicapai dengan optimal.
D. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana telah dipaparkan di muka,
maka dalam penyusunan penelitian ini penulis mengajukan anggapan dasar
atau kerangka pemikiran sebagai berikut :
Keterangan :
Dengan mengamati kerangka berpikir di atas maka dapat diambil
gambaran bahwa terdapat satu variabel independent (X) dan satu variabel
dependent (Y) dimana variabel independent adalah X (Sumber Belajar)
sedangkan variabel Y (Prestasi Belajar Ekonomi). Kedua variabel tersebut
mempunyai hubungan klausal atau sebab akibat. Variabel independent
secara bersama-sama atau serempak mempengaruhi variabel dependent
(Prestasi Belajar Ekonomi), sedangkan secara partial variabel X
mempengaruhi Y.
E. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Mengingat penelitian ini bersifat deskriftif korelasional, yaitu menjelaskan
hubungan antara 2 variabel, maka hipotesisi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah 2, yaitu hipotesis alternative dan hipotesis nol.
1. Hipotesis alternatif (Ha) yaitu ada hubungan positif dan signifikan
antara sumber belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VII SMP
Bakti Mulya 400 pada mata pelajaran Ekonomi
2. Hipotesis nol (Ho) adalah tidak ada hubungan positif dan signifikan
antara sumber belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VII SMP
Bakti Mulya 400 pada mata pelajaran Ekonomi29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai September 2010 di
Sekolah Menengah Pertama Bakti Mulya 400 Pondok Pinang, Jakarta.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2002:136)
“metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
pengumpulan data penelitian”. Sedangkan menurut Abdurrahmat (2005:98)
“metode penelitian yaitu ilmu tentang metode-metode yang akan digunakan
dalam melakukan suatu penelitian”.
Menurut pendapat Sugiyono (1999:1): Metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis.30
Dalam mendapatkan suatu hasil yang baik atas suatu
permasalahan sehingga tujuan dan manfaat yang diinginkan dapat dicapai,
maka dalam pelaksanaannya diperlukan data yang akurat sesuai dengan
kebutuhan untuk dijadikan sebagai bahan pengadaan pengkajian. Data yang
akurat adalah data- data yang memenuhi syarat validitasnya (dapat
dipercaya) dan data yang memenuhi reliabilitasnya (terdapat konsisten
atau keajegan). Untuk mendapatkan dan memperoleh data yang akurat
29 Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, ( Bandung: CV. Alfabeta, 2005 ). h 306 30 Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, ( Bandung:CV. Alfabeta, 1999 ), h 1
tersebut sebagaimana yang lazim digunakan dan berlaku dalam dunia ilmu
pengetahuan, maka dilakukan dan diperoleh melalui metode penelitian yang
benar dan dilaksanakan sesuai dengan tingkat kebutuhannya.
Berdasarkan uraian yang berkaitan dengan metode penelitian diatas
dapat diambil kesimpulan, bahwa metode penelitian merupakan suatu cara
yang digunakan peneliti untuk mendapatkan atau mengumpulkan data yang
valid dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
C. Bentuk Metode Penelitian
Menurut Colid Narbuka (2002:5) dalam melakukan penelitian dapat
digunakan salah satu dari metode-metode yang ada, macam-macam metode
penelitian tersebut adalah:
a. Metode Deskriptif
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan yang
diselidiki dengan menggambarkan subyek atau obyek penelitian.
b. Metode Normative
Metode normative adalah metode penelitian yang digunakan dalam
perpustakaan murni, dikatakan normative karena mempergunakan norma-
norma menurut tatanan ilmiah.
c. Metode Histories
Metode histories adalah metode pemecahan masalah dengan menggunakan
data masa lalu untuk memahami kejadian atau suatu keadaan yang
berlangsung pada masa lalu, terlepas dari keadaan sekarang dalam
hubungannya dalam masa lalu. Selanjutnya sering kali hasilnya dapat
dipergunakan untuk meramalkan keadaan masa yang akan datang.
d. Metode Eksperimen
Metode eksperiman adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk
mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variable atau lebih dengan
mengendalikan variable lain.
Berdasarkan uraian diatas, maka metode penelitian yang digunakan
penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang Sumber belajar,
dan Prestasi belajar ekonomi siswa dalam bentuk angka.
D. Populasi dan Sampel
a) Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP
Bakti Mulya 400 Pondok Pinang yang terdiri dari 4 kelas yaitu kelas
Internasional, VII1, VII2, VII3, dan VII4.
b) Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi. Sampel adalah bagian
dari populasi yang diambil oleh peneliti untuk mewakili populasi yang
ada.31 Untuk sekedar menjaga-jaga, apabila subyeknya kurang dari 100,
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyek besarnya telah
melebihi 100 maka diambil antara 10% - 25% atau 20% - 25% atau lebih,
karena :
1. Keterbatasan kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga
dan biaya.
2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data.
3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti, tentu saja jika
sample lebih besar , hasilnya akan lebih baik.32
Sampel dalam penelitian ini yang diambil ditetapkan 29%
dari populasi yaitu sebanyak 138X29% = 40, sehingga sampelnya
berjumlah 40 siswa.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
2. Variabel terikat
Berdasarkan hipotesis di atas, dalam penelitian ini terdapat 2
variabel yaitu sumber belajar dan prestasi belajar. Sumber belajar
berkedudukan sebagai independen variable (IV) atau variable bebas,
31 Suharsimi Arikunta, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006 ), Cet. 13, h 131 32 Suharsimi Arikunta, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006 ), Cet. 13, h 136-137
sedangkan prestasi belajar sebagai dependen variable (DV) atau variable
terikat. Adapun operasional dari variable di atas adalah :
a. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mendatangkan manfaat dan
memberikan kemudahan pada peserta didik dalam memperoleh sejumlah
informasi, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan yang dapat
memudahkan pencapaian tujuan belajar yang tersedia atau
dipersiapkan baik langsung maupun tidak langsung yang konkrit atau
abstrak.
b. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang
mengakibatkan perubahan atau kemajuan dalam diri individu sebagai
hasil dalam belajar, baik perubahan tingkah laku, ilmu pengetahuan
atau kecakapan yang diketahui lewat hasil evaluasi berupa angka atau
symbol huruf yang menunjukkan nilai yang diraih seorang siswa.
Prestasi belajar yang diambil dalam penelitian adalah angka raport
yang diraih pada semester II.
F. Sumber Data
a) Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya yang diamati dan
dicatat. Dalam penelitian ini data primer didapat dari angket yang diisi
oleh para siswa kelas VII SMP Bakti Mulya 400.
b) Data Sekunder
Data yang diperoleh dari membaca buku-buku dan literatur yang
digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan teori.
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam usaha memperoleh data dan agar data yang diperoleh dapat
mendukung penelitian secara lengkap, maka teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain dengan cara :
a) Observasi
Metode observasi ini digunakan untuk mendapatkan data yang akurat
dengan mengadakan penijauan kelapangan, dan melakukan kegiatan
belajar mengajar sebagai guru mata pelajaran Ekonomi di SMP Bakti
Mulya 400 Pondok Pinang.
b) Wawancara
Penulis mengadakan wawancara langsung kepada siswa untuk
mengumpulkan data.
c) Angket
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup,
artinya responden hanya tinggal memberi tanda cek pada salah satu
alternatif jawaban yang telah disediakan untuk dipilih. Sedangkan bentuk
angketnya adalah angket langsung karena peneliti langsung
memberikan angket kepada responden yang isinya menggambarkan diri
responden itu sendiri.
Adapun dalam penelitian ini skor atas jawaban tiap item dari
masingmasing responden ditentukan sebagai berikut :
a. Item pertanyaan atau pernyataan positif
1. Untuk jawaban sangat setuju diberi skor : 4
2. Untuk jawaban setuju diberi skor : 3
3. Untuk jawaban tidak setuju diberi skor : 2
4. Untuk jawaban sangat tidak setuju diberi skor : 1
b. Item pertanyaan atau pernyataan negatif
1. Untuk jawaban sangat setuju diberi skor : 1
2. Untuk jawaban setuju diberi skor : 2
3. Untuk jawaban tidak setuju diberi skor : 3
4. Untuk jawaban sangat tidak setuju diberi skor : 4
Tabel 3.1 Kisi-kisi Penyusunan Angket
Variabel Indikator Diskriptor No.
Item
1. Sumber belajar
cetak.
Penggunaan buku,
LKS, Kamus
1,2,3,4
2. Sumber belajar
non cetak
Penggunaan alat
peraga, peristiwa
ekonomi
5,6,7
3. Sumber
belajar berupa
fasilitas di
sekolah.
Pemanfaatan
perpustakaan untuk
belajar, ruang belajar
(kelas), peralatan
belajar perlengkapan
belajar, laboratorium
IPS.
8,9,10,
11,12,13
4. Sumber
belajar berupa
kegiatan.
Tugas kelompok 14,15
Sumber
Belajar
di
Sekolah
(X)
5. Sumber belajar
berupa
lingkungan.
Lingkungan sekolah
(koperasi sekolah).
16
d) Dokumentasi
Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan
data hasil prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas VII di SMP Bakti
Mulya 400 yang berupa buku panduan SMP Bakti Mulya 400, raport
siswa, buku induk sekolah. Untuk menambah referensi penulis juga
mengambil bacaan dari laporan media massa, baik majalah, Koran, radio
dan televisi.
H. Teknik Analisis Data
Agar data yang terkumpul itu dapat dianalisa dan kemudian diambil
kesimpulan maka data yang telah diperoleh dari angket akan diolah dengan
melakukan langkah penyuntingan, pengkodean dan pentabulasian.
Setelah pengolahan data sesuai dengan ketentuan tersebut di atas,
penulis menganalisa data tersebut dengan menggunakan teknik analisa data,
diantaranya :
1. Teknik prosentasi;z digunakan utuk menggambarkan responden
berdasarkan aspek tertentu, seperti jenis kelamin, usia, pendidikn orang
tua, jenis pekerjaan orang tua responden.
P = ( F / N)
Keterangan P = Prosentasi Subjek
F = Jumlah subyek pada suatu aspek
N = Jumlah seluruh subyek
2. Teknik Korelasi person produk moment, digunakan untuk mengetahui
pengaruh sumber belajar terhadap prestasi belajar.
N (∑ X y) – (∑ X) (∑y)
r x y =
√{N ∑ X2 – (∑ X) 2} {N ∑ y2 – (∑ y)2}
Keterangan: rxy = ANgka korelasi “r” produk moment
N = Jumlah Subjek
X = Skor Variabel X
Y = Skor Variabel y
∑X = Jumlah seluruh skor X
∑ y = Jumlah seluruh skor y
∑ Xy = Jumlah seluruh skor X dan y
Hasil perhitungan akan diinterpretasikan dengan merujuk pada
nilai “r” product moment pada level of significant (tingkat signifikan) 5%.
Jika hasil perhitungan lebih besar dari nilai r pada table, maka korelasi
dianggap signifikan atau Ho ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan
antara perhatian keluarga karir terhadap prestasi belajar.
Namun jika hasil perhitungan lebih kecil dari nilai r pada tabel,
maka korelasi dianggap tidak signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak.
Ini berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara sumber belajar
dengan prestasi belajar.
Mengenai hasil observasi, wawancara, dan penelitian documenter
akan memperkaya data yang diperoleh dari angket yang berfungsi
menjelaskan data tersebut.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya dan Letak Geografis SMP Bakti Mulya 400
Pondok Pinang
Pada tanggal 30 September 1983 telah ditandatangani surat
perjanjian kerjasama dalam bidang pendidikan antara Yayasan Keluarga
400 dengan Yayasan Pondok Mulya.
Yayasan Keluarga 400 merupakan organisasi yang menghimpun ex
Tentara Pelajar Batalyon 400 Brigade 17, sedangkan Yayasan Pondok
Mulya adalah yayasan pengelola Real Estate Pondok Indah.
Dalam rangka kerjasama tersebut, lahirlah Badan Kerja Sama
Pendidikan pondok Mulya Ikatan Keluarga 400 yang disingkat BKSP
Pondok Mulya-Ikatan Keluarga 400. keputusan kerja sama tersebut
merupakan kesepakatan bersama untuk berperanserta dalam menopang
kebijaksanaan pemerintah di bidang pendidikan melalui usaha penyediaan
fasilitas pendidikan untuk menampung anak-anak usia sekolah.
Selanjutnya dalam usaha kerjasama tersebut, menggunakan Badan
Kerja Sama Pendidikan Pondok Mulya-Ikatan Keluarga 400. pada
diadakan akreditasi sekolah oleh Departemen Pendidikan dan kebudayaan,
disepakati nama yang lebih praktis, yaitu Badan Kerjasama Pendidikan
Bakti Mulya 400.
Dalam melaksanakan Kegiatannya, BKSP Bakti Mulya 400
berpegang pada motto “Berbakti Kepada Nusa dan Bangsa Seumur
Hidup”. Motto ini dilandasi idealisme dan bermodalkan patriotisme
dengan meyakini bahwa pendidikan merupakan “Human Invesment” yang
mempunyai jangkauan jauh ke masa depan.
Tujuan pendidikan yang ingin di capai adalah membentuk insane
Pancasila yang sehat jasmani dan rohaninya, taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, cerdas dan trampil, berbudi pekeri luhur, kuat kepribadiannya,
tebal semangat kebangsaannya dan mencintai tanah air, sehingga dapat
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun
dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa.
Dengan penandatanganan surat perjanjian tersebut, maka lahirlah
lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) dan SLTP Bakti Mulya
400 pada tanggal 10 Juli 1985, yang sekaligus dikadikan tonggak
kelahiran BKSP secara operasional. Tahun berikutnya menyusul lahir SD
Bakti Mulya 400 yang turut melengkapi lembaga-lembaga pendidikan
terdahulu.
Sejak kelahirannya 10 Juli 1985 hingga saat ini, perjalanan lembaga
pendidikan BKSP Bakti Mulya 400, menjadi genap 13 tahun.
Alhamdulillah, perjalanan satu darsawarsa pertama dilalui dengan selamat,
meskipun telah banyak menghadapi tantangan dan batu ujian. Kesemuanya
secara bertahap dapat diatasi, tiada lain berkat kerjasama yang baik antara
para pengurus, dedikasi, ketekunan dan kerja keras para pimpinan sekolah,
guru dan seluruh karyawan BKSP Bakti Mulya 400.
Demikian pula berkat peran serta aktif dari para orang tua
murid/siswa dan jajaran pengurus BP3-nya dari tahun ke tahun. Hal yang
patut dikemukakan pula adalah adanya pembinaan yang terus menerus dari
instansi-instansi pemerintah yang berfungsi membina, membimbing
sekolah-sekolah, yaitu Departemen Pendidikan dan kebudayaan,
Departemen Agama, demikian pula dari Dinas Pendidikan dan pengajaran
DKI.
Dalam perjalanan selama 12 tahun, secara bertahap dialami
perkembangan secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif dapat
dilihat dari pertambahan jumlah murid / siswa, jumlah guru dan karyawan
per tahun, demikian pula bangunan dan sarana sekolah yang disediakan. Adapun kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler yang dimiliki SMP
Bakti Mulya 400 adalah :
Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Ekstrakurikuler Wajib:
a. Al-Quran
b. Fiqih
c. Komputer
d. Bahasa Mandarin
2. Ekstrakurikuler Pilihan:
a. Olahraga (Sepakbola, Basket, Bulutangkis, Tae Kwondo, Karate,
Wusyu).
b. Kesenian (Melukis, Tari saman, Vokal Group).
c. Paskibarka
d. Karya Ilmiah Remaja (KIR)
e. Bahasa Jepang
f. Theater
4. Muatan Lokal:
a. Elektronika
b. Tata Boga
c. PLKJ
Kegiatan Kokurikuler
1. MOS (Masa Orientasi Siswa).
2. LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan).
3. Dialog Interaktif.
4. Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
5. Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN)
6. Sanlat (Pesantren Kilat).
7. Karyawisat
8. Outdoor Study
9. Out Bound (Akselerasi)
10. Home Stay (Akselerasi)
11. Pentas HAKATA (Hasil Karya Cipta)
12. BM 400 CUP
13. Seminar Narkoba
14. Sex Education
15. Pameran Hasil Karya Siswa
16. Doa dan Dzikir Bersama
17. Hari Profesi (Kejasama dengan FKOM)
2. Keadaan Sarana dan Prasarana
Salah satu hal yang ikut menentukan kelancaran proses kegiatan
pembelajaran, kenyamanan, ketenangan, keamanan kegiatan belajar
mengajar bahkan cukup berperan serta dalam ketercapaian tujuan
pembelajaran serta tujuan pendidikan secara umum adalah “Sarana dan
Prasarana” yang meliputi :
1. Pengadaaan Barang
2. Maintenance
3 Pemanfaatan
4. Inventarisir
Sarana dan prasarana di SMP Bakti Mulya 400 terdiri dari :
Tabel 1
Keadaan Ruang Penunjang Pembelajaran Tahun 2009-2010
No Ruang Jumlah Kondisi
1 Ruang Kelas ber AC 17 Buah Baik
2 Lab. Biologi 1 Buah Baik
3 Lab. Fisika 1 Buah Baik
4 Lab. Elektronika 1 Buah Baik
5 Lab. Bahasa (AC) 1 Buah Baik
6 Lab. Ketrampilan Tata Boga 1 Buah Baik
7 Lab. IPS (AC) 1 Buah Baik
8 Bengkel Bahasa (AC) 1 buah Baik
9 R. Kreatifitas Seni (AC) 1 Buah Baik
10 R. Perpustakaan (AC) 1 buah Baik
11 R. Audio Visual (AC) 1 Buah Baik
12 R. Aula Serbaguna & Ruang Ganti (AC) 1 Buah Baik
13 R. Koperasi 1 Buah Baik
14 R. Komputer (AC) 1 Buah Baik
15 R. UKS (AC) 1 Buah Baik
16 R. On Line School (AC) 1 Buah Baik
17 R. OSIS (AC) 1 buah Baik
18 R. BP/BK (AC) 1 Buah Baik
19 Kantin 1 Buah Baik
20 Ruang Kepala Sekolah dan Wakil (AC) 1 Buah Baik
21 Ruang Tata Usaha (AC) 1 buah Baik
22 Ruang Guru 1 Buah Baik
23 Lapangan Olahraga 1 Buah Baik
24 Sarana Olahraga 3 Buah Baik
25 Kamar mandi/WC 2 Buah Baik
Tabel 2
Data Inventaris Labolatorium Fisika
Nama alat Jumlah
Alat bedah 10 set
Auxanometer 2 buah
Bak aquarium 4 buah
Baki bedah 6 buah
Bioplastik Bryopita 5 buah
Bioplastik Gymnospermae 2 buah
Bioplastik Pterydopita 6 buah
Boshead 4 buah
Cawan Petri 10 buah
Corong kaca 5 buah
Erlenmeyer 100 mL 5 buah
Erlenmeyer 250 mL 26 buah
Gelas beker 50 mL 3 buah
Gelas beker 100 mL 9 buah
Gelas beker 500 mL 11 buah
Gelas beker 1000 mL 9 buah
GD Alat indera 1 buah
GD Alat pencernaan 1 buah
GD Darah dan peredarannya 1 buah
GD Cara-cara penyerbukan 1 buah
GD Ekskresi manusia 1 buah
GD Hukum Mendel 1 buah
GD Jaringan tumbuhan 1 buah
GD Organisasi kehidupan 1 buah
GD Otot manusia 1 buah
GD Metamorfosis 1 buah
GD Pernafasan manusia 1 buah
GD Perkembangbiakan hewan tinggi 1 buah
GD Perkembangbiakan tumbuhan 2 buah
GD Sistem alat reproduksi manusia 1 buah
GD Sistem syaraf manusia 1 buah
GD Tahapan perkembangan manusia 1 buah
Gelas ukur 25 mL 4 buah
Gelas ukur 100 mL 2 buah
Gelas ukur 250 mL 4 buah
Higrometer 5 buah
Jaring serangga 5 buah
Kaca pembesar 6 buah
Kaki tiga 8 buah
Kancing genetika 8 set
Kartu hewan 4 buah
Kartu tumbuhan 2 buah
Kasa asbes 8 buah
Kaca arloji 4 buah
Kaca penutup 8 pak isi 50
kaca preparat 6 pak isi 50
KIT Uji tanah 2 set
Klem universal 4 buah
Kuadran 4 buah
Kertas lakmus merah biru 4 set
Tabel 3
Data Inventaris Labolatorium Biologi
Nama Alat Jumlah
Kertas saring 4 pak Lampu spiritus 8 buah Lodong awetan 9 buah Lumpang alu 12 set Model ayam 1 buah Model alat reproduksi pria 1 buah Model alat reproduksi wanita 1 buah Model fase perkembangan janin 8 buah Model gigi 2 buah Model ginjal 2 buah Model hewan bertulang belakang 2 buah Model jantung 2 buah Model kulit 2 buah Model lambung 2 buah Model lidah 1 buah Model pencernaan ikan 2 buah Model paru-paru 1 buah Model reproduksi katak 1 buah Model manusia berkepala 6 buah Model rangka manusia 3 buah Model telinga manusia 2 buah
Mikroskop 14 buah Mikroskop binokuler 1 buah Paket air kapur 1 set Paket biuret 1 set Pengaduk kaca 4 buah Pelat tetes 5 buah
Penjepit tabung reaksi 10 buah Pinset 4 buah Pipet tetes 20 buah Pompa aquarium 5 buah Preparat kering 5 set Perangkat pembersih mikroskup 1 set Rak tabung reaksi 10 buah Respirometer 25 buah Statif 4 buah Stopwach 1 buah Sumbat karet 1 lubang 8 buah Sumbat karet 2 lubang 8 buah Tabung reaksi 100 buah Termometer badan 2 buah Termometer ruang 4 buah Termometer zat cair 5 buah Tensimeter 1 buah Tiang statif 4 buah Pipa Y 4 buah
Pipa L 16 buah
3. Struktur Organisasi Sekolah
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bakti Mulya 400 dipimpin oleh
seorang Kepala Sekolah dan dibantu oleh tiga orang wakil kepala sekolah, komite
sekolah, tata usaha, wali kelas, guru bidang studi, guru pembina ekstrakurikuler,
guru BP, dan staff sarana dan prasarana. Di bawah ini digambarkan struktur SMP
Bakti Mulya 400.
PERPUSTAKAAN
STRUKTUR ORGANISASI SMP BAKTI MULYA 400 TAHUN PELAJARAN 2009/2010
KEPALA SEKOLAH FKOM
TATA USAHA
HADI SUWARNO, M.Pd
SOBARI, S.Pd
Drs. YATIM ABDULLAH
1. Drs. DJOHARUL A. 2. SITI NURJANAH, S.Si 3 BAHRUDIN S Pd
WALI KELAS GURU MAPEL GURU BP/BK
SISWA/SISWI SMP BAKTI MULYA 400 Garis Komando Garis
K di i
SURDIYANTA, S.Pd
1. Drs. DEDI SUPYANDI 2. DWIYATI 3. SULISTIYO RAHARJO, SE
WAKASEKBID SARANA/PRASARANA
WAKASEKBID KURIKULUM
WAKASEKBID KESISWAAN
BUDIWATI
PEMBINA OSIS
4. Keadaan Guru dan Siswa SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bakti Mulya 400 memiliki 1 orang
kepala sekolah, 3 orang wakil kepala sekolah, 14 wali kelas, guru bidang studi,
karyawan Kebersihan, dan penjaga sekolah.
Tabel 4
Keadaan Guru SMP Bakti Mulya 400
TMT BERTUGAS DI SKLH INI
IJAZAH TERAKHIR Tugas Mengajar
No Nama
TINGKAT TAHUN Mata Pelajaran Jml. Jam
Jabatan Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Surdiyanta, S.Pd S1 1994 Bhs. Indonesia 0 Kepala Sekolah
2 Rina Nuzrina S.Pd S1 2004 Mulok Tata Boga/Bp 25
3 Dra Syafriani Lubis S1 1987 Bhs. Indonesia 24 Wali Kelas
4 Tjitjih Suwarsih, S.Pd S1 2002 PPKN 24 5 Usman, S.Pd S1 2002 Ips Sejarah 30 6 Bekti Mulyanto, S.Pd S1 2004 Seni Budaya 24
7 Dra Heritje Muaja, S1 1988 Matematika 30
Wali Kelas VIII.3
8 Suparmin, S.Pd S1 2004 Mulok 26
9 Drs Yatim Abdullah, S1 1989 Bp/Bk 12 Wakil Kepala
10 Drs Joharul Arifin,
S1 1990 Bhs. Indonesia 26
Wali Kelas VII.5
11 Dina Astilia, S.Pd
S1 2006
Mulok Tata Boga 26
Wali Kelas VII.2
12 Drs Eriswan, S1 1990 Ppkn 24 13 Drs M. Arifin, S1 1992 Agama Islam 24
14 Susharyono, S.Pd S1 1991 Ips Ekonomi 24 Wali Kelas Ix.4
15 Drs Aef Saepudin, S1 1993 Agama Islam 22 Pembina Osis
16 Drs Aji Bandi,
S1 1993 Agama Islam 24
Wali Kelas VIII.6
17 Dra Mumun Maimunah,
S1 1993 Agama Islam 24
Wali Kelas VII.1
18 Ir Bondy Robiarso, S1 1993 Ipa Biologi 24 19 Hadi Suwarno, M.Pd S1 1994 Ips Geografi 15 Wakil
Kepala
20 Sobari, S.Pd S1 1996 Matematika 24 Wakil Kepala
21 Dyah Ratnawiati, S.Pd S1 1996 Bhs. Indonesia 24 Wali Kelas Ix.1
22 Sovia Andriani, Se S1 1993 Ips Ekonomi 27 23 Sito, S.Pd S1 1995 Matematika 30
24 Rike Anwari Fuady, Ssi
S1 2006 Ipa Biologi 24
Wali Kelas VIII.5
25 Bahrudin, S.Pd S1 2004 Penjaskes 18 Pembina Osis
26 Sri Subekti, S.Pd S1 1998 Ipa Fisika 0
27 Witrida Yeti, S.Pd
S1 1996 Ips Geografi 24
Wali Kelas VIII.1
28 Sri Lestari, S.Pd S1 1997 Bhs. Inggris 24 Wali Kelas Ix.3
29 Prayogo, S.Pd
S1 2002 Lainnya 24
Wali Kelas VII.6
30 Novitri Riyani, S.Pd S1 1998 Bhs. Indonesia 20 31 Epih Saripah, S.Pd S1 1997 Bhs. Inggris 25 32 Lily Mardiany, S.Pd S1 1999 Bp/Bk 24 33 Nurhasanah, S.Pd S1 2004 Bhs. Indonesia 18 34 Nelly Carnelian, Ss S1 2005 Lainnya 14 35 Novini Nilakusumah, Ss S1 2001 Lainnya 24
36 Yenis Herdiani, Ssi S1 2001 Ipa Fisika 27 Pembina Osis
37 Leli Sugiarti, S.Pd S1 2002 Matematika 24 Wali Kelas Ix.2
38 Siti Nurjanah, S.Pd
S1 2004 Bhs. Indonesia 18
Wali Kelas VII.2
39 Suwarno, S.Pd S1 2005 Penjaskes 18 Pembina Osis
40 Eko Widiyanto, S1 2007 Tik 18 41 Drs Duddy Effendie, S1 1986 Ipa Fisika 27
Adapun jumlah siswa pada tahun 2009 / 2010 adalah sebagai berikut :
Tabel 5
JUMLAH SISWA NO KELAS
L P JM
1 7.1 14 11 25 2 7.2 15 10 25 3 7.3 11 14 25 4 7.4 11 11 22 5 Intern 11 11 22 6 PPB.1 12 7 19
JML KLS.7 74 64 138 1 8.1 10 17 27 2 8.2 12 12 24 3 8.3 12 12 24 4 8.4 12 12 24 5 8.5 11 13 24
JML KLS.8 57 66 123 1 9.1 12 16 28 2 9.2 15 10 25 3 9.3 15 11 26 4 9.4 13 12 25 5 9.5 15 10 25 6 9.6 15 11 26 6 PPB.2 9 10 19
JML.KLS.9 94 80 174
JUMLAH TOTAL 225 210 435
B. Deskripsi Data
Dalam menganalisa data, penulis mendeskripsikan data dengan
menggunakan sistem tabulasi dimana tabulasi adalah penyajian data yang
terbentuk angket dalam bentuk table.
Untuk mendapatkan prosentase dalam perhitungan angket, penulis
menggunakan rumus :
P = fx 100 %
N
Keterangan :
P = angka Prosentase
F = frekuensi yang sedang dicari prosentasenya
N = number of cases (jumlah frekuensi jumlah individu)
Penelitian ini ditujukan kepada 40 siswa kelas I dari populasi
sebanyak 138 siswa diambil 29% dari populasi terjangkau ( 138x29% ) =
40. Adapun penghitungan penulis menggunakan teknik penarikan sampel
secara random sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh penulis
(purposive sampling) artinya sebelum membagikan angket terlebih dahulu
penulis mencari informasi mengenai sumber belajar yang tersedia di
sekolah.
Untuk mengetahui frekuensi jawaban per item pernyataan, penulis
menggunakan rumus rata-rata hitung (mean) sebagai berikut :
M = ∑fx
N
Keterangan :
M = Mean (Rata-rata)
∑ fx = Jumlah frekuensi variabel x
N = Number of cases (Jumlah responden)
Penelitian ini ditujukan kepada 40 siswa kelas VII dari populasi
sebanyak 138 siswa diambil 29% dari populasi terjangkau (138 x 29%) =
40. Adapun penghitungannya penulis menggunakan teknik penarikan
sampel secara random sesuai dengan kriteria yang yang telah ditentukan
oleh penulis (Purposive sampling) artinya sebelum membagikan angket
terlebih dahulu penulis mencari informasi mengenai sumber belajar yang
tersedia di sekolah.
Data tersebut akan dianalisa dalam bentuk tabel sebagai berikut :
1. Data Sumber Belajar di SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang Jakarta
selatan
Tabel 6
Saya menggunakan buku pelajaran ekonomi dan buku paket ekonomi
untuk paket ekonomi untuk memperdalam materi pelajaran ekonomi
No Alternatif jawaban F %
1
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
15
22
3
0
37,5
55
7,5
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang pertama, dapat dilihat bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju sebanyak 37,5%, yang menjawab setuju sebanyak
55%, tidak setuju 7,5% dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan siswa menjawab sangat setuju dan
setuju jika menggunakan buku pelajaran ekonomi dan buku paket ekonomi
untukmemperdalam materi pelajaran ekonomi.
Tabel 7
Saya mengerjakan latihan-latihan yang ada pada lembar kerja siswa (LKS)
ekonomi untuk mempermudah saya dalam belajar
No Alternatif jawaban F %
2
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
10
21
8
1
25
52,5
20
2,5
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang kedua, dapat dilihat bahwa ada 52,5% siswa
yang menjawab setuju, 25% sangat setuju, 20% tidak setuju dan 2,5%
siswa yang menjawab sangat tidak setuju. Kesimpulannya kebanyakan
siswa setuju jika mengerjakan latihan-latihan yang ada pada lembar kerja
siswa (LKS) ekonomi untuk mempermudah siswa dalam belajar.
Tabel 8
Saya membutuhkan kamus ekonomi untuk menambah pengetahuan
tentang istilah/kata-kata dibidang ekonomi
No Alternatif jawaban F %
3
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
5
15
10
10
12,5
37,5
25
25
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang ketiga menunjukkan bahwa 37,5% siswa yang
menjawab setuju, 25% tidak setuju, 25% sangat tidak setuju dan 12,5%
sangat setuju. Setelah melihat prosentase di atas ternyata ada kesamaan
antara siswa yang menjawab tidak setuju dan yang menjawab sangat tidak
setuju. Kesimpulannya kebanyakan siswa membutuhkan kamus ekonomi
untuk menambah pengetahuan tentang istilah/kata-kata dibidang ekonomi.
Tabel 9
Saya mengalami kesulitan belajar jika jarang mengerjakan tugas atau
latihan di LKS
No Alternatif jawaban F %
4
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
8
14
15
3
20
35
37,5
7,5
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang keempat, dapat dilihat bahwa siswa yang
menjawab tidak setuju 37,5%, setuju 35%, sangat setuju 20% dan yang
menjawab sangat tidak setuju 7,5%. Kesimpulannya kebanyakan siswa
tidak mengalami kesulitan belajar jika jarang mengerjakan tugas atau
latihan di LKS.
Tabel 10
Saya lebih tertarik mengikuti PBM apabila guru menggunakan alat peraga
No Alternatif jawaban F %
5
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
15
13
10
2
37,5
32,5
25
5
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang kelima, dapat dilihat bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 37,5%, setuju 32,5%, tidak setuju 25%, dan yang
menjawab sangat tidak setuju5%. Kesimpulannya kebanyakan siswa lebih
tertarik mengikuti PBM apabila guru menggunakan alat peraga.
Tabel 11
Saya dapat memanfaatkan realita/keadaan (Peristiwa ekonomi) yang
terjadi untuk menambah pengetahuan di bidang ekonomi
No Alternatif jawaban F %
6
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
15
22
2
1
37,5
55
5
2,5
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang keenam menunjukkan bahwa siswa yang
menjawab setuju 55%, sangat setuju 37,5%, tidak setuju 5% dan yang
menjawab sangat tidak setuju 2,5%. Kesimpulannya kebanyakan siswa
memanfaatkan realita/keadaan (Peristiwa ekonomi) yang terjadi untuk
menambah pengetahuan di bidang ekonomi.
Tabel 12
Saya mengalami kesulitan belajar apabila bapak atau ibu guru tidak
menggunakan media atau peraga
No Alternatif jawaban F %
7
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
10
7
20
3
25
17,5
50
7,5
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang ketujuh, menunjukkan bahwa siswa yang
menjawab tidak setuju 50%, sangat setuju 25%, setuju 17,5% dan yang
menjawab sangat tidak setuju sebanyak 7,5%. Kesimpulannya kebanyakan
siswa tidak setuju jika mereka dikatakan mengalami kesulitan belajar
apabila bapak atau ibu guru tidak menggunakan media atau peraga.
Tabel 13
Saya memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat belajar yang penuh
sumber ilmu
No Alternatif jawaban F %
8
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
10
10
16
4
25
25
40
10
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang kedelapan, dapat dilihat bahwa siswa
menjawab tidak setuju 40%, sangat setuju 25%, setuju 25% dan yang
menjawab sangat tidak setuju 10%. Kesimpulannya kebanyakan siswa
tidak memenfaatkan perpustakaan sebagai tempat belajar yang penuh
sumber ilmu.
Tabel 14
Saya lebih memahami materi pelajaran apabila guru menulis di white
board/papan tulis
No Alternatif jawaban F %
9
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
15
19
1
5
37,5
47,5
2,5
12,5
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang kesembilan, menunjukkan bahwa siswa yang
menjawab setuju 47,5%, sangat setuju 37,5%, sangat tidak setuju 12,5%
dan yang menjawab tidak setuju 2,5%. Kesimpulannya kebanyakan siswa
lebih memahami materi pelajaran apabila guru menulis di white
board/papan tulis.
Tabel 15
Ruang belajar yang ada di sekolah (kelas) dapat mendukung kegiatan
belajar
No Alternatif jawaban F %
10
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
9
24
5
2
22,5
60
12,5
5
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang kesepuluh, dapat dilihat bahwa siswa yang
menjawab setuju 60%, sangat setuju 22,5%, tidak setuju 12,5% dan yang
menjawab sangat tidak setuju 5%. Kesimpulannya lebih banyak siswa
yang memilih lebih setuju jika ruang belajar yang ada di sekolah (kelas)
dapat mendukung kegiatan belajar siswa.
Tabel 16
Saya menggunakan perlengkapan belajar seperti buku pelajaran, jurnal
untuk meningkatkan prestasi
No Alternatif jawaban F %
11
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
8
20
10
2
20
50
25
5
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang kesebelas, dapat dilihat bahwa siswa yang
menjawab setuju 50%, tidak setuju 25%, sangat setuju 20%, dan yang
menjawab sangat tidak setuju 5%. Kesimpulannya kebanyakan siswa
menjawab setuju jika menggunakan perlengkapan belajar seperti buku
pelajaran, jurnal untuk meningkatkan prestasi.
Tabel 17
Saya tidak dapat ber prestasi dengan baik tanpa menggunakan
perlengkapan belajar yang lengkap
No Alternatif jawaban F %
12
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
10
15
15
25
37,5
37,5
Sangat tidak setuju 0
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang keduabelas, dapat dilihat bahwa siswa yang
menjawab setuju 37,5%, tidak setuju 37,5%, sangat setuju 25%, dan tidak ada
siswa yang menjawab sangat tidak setuju. Kesimpulannya kebanyakan siswa
menjawab setuju dengan pernyataan saya tidak dapat berprestasi dengan baik
tanpa menggunakan perlengkapan belajar yang lengkap. Meskipun ada beberapa
siswa yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 18
Saya dapat memanfaatkan laboratorium IPS (koperasi) untuk memperluas
wawasan di bidang ekonomi dan meningkatkan prestasi
No Alternatif jawaban F %
13
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
5
16
16
3
12,5
40
40
7,5
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang ketigabelas, menunjukkan bahwa siswa yang
menjawab setuju 40%, tidak setuju 40%, sangat setuju 12,5%, dan yang
menjawab sangat tidak setuju 7,5%. Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan siswa
menjawab setuju dan tidak setuju jika memanfaatkan laboratorium IPS (koperasi)
untuk memperluas wawasan di bidang ekonomi dan meningkatkan prestasi.
Tabel 19
Tugas kelompok yang diberikan oleh guru dapat digunakan untuk
memperdalam materi pelajaran ekonomi
No Alternatif jawaban F %
14
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
15
18
7
0
37,5
45
17,5
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang keempat belas , dapat dilihat bahwa siswa yang
menjawab setuju 45%, sangat setuju 37,5%, tidak setuju 17,5%, dan tidak ada
yang menjawab sangat tidak setuju. Kesimpulannya kebanyakan siswa memilih
tugas kelompok yang diberikan oleh guru karena dapat digunakan untuk
memperdalam materi pelajaran ekonomi.
Tabel 20
Saya dapat memanfaatkan hasil dari tugas kelompok untuk memperdalam
materi pelajaran ekonomi
No Alternatif jawaban F %
15
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
15
14
9
2
37,5
35
22,5
5
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang kelimabelas, menunjukkan bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 37,5%, setuju 35%, tidak setuju 22,5%, dan yang
menjawab sangat tidak setuju 5%. Kesimpulannya bahwa siswa dapat
memanfaatkan hasil dari tugas kelompok untuk memperdalam materi pelajaran
ekonomi.
Tabel 20
Koperasi sekolah dapat digunakan sebagai sumber belajar guna menambah
pengetahuan di bidang ekonomi
No Alternatif jawaban F %
16
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
5
18
10
7
12,5
45
25
17,5
Jumlah 40 100%
Dari ungkapan yang keenambelas, dapat dilihat bahwa siswa yang
menjawab setuju 45%, tidak setuju 25%, sangat tidak setuju 17,5%, dan yang
menjawab sangat setuju 12,5%. Kesimpulannya bahwa koperasi sekolah dapat
digunakan sebagai sumber belajar guna menambah pengetahuan di bidang
ekonomi
Hasil Penghitungan Angket Variabel X
(Sumber Belajar)
No
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Ju
m.
1 4 4 2 1 4 3 2 3 1 3 4 2 2 3 3 3 44
2 3 4 1 2 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 2 2 46
3 2 2 3 3 4 2 4 3 4 3 2 4 2 3 4 3 48
4 4 4 3 2 2 3 2 4 3 3 3 2 2 3 2 3 45
5 3 2 4 4 3 3 3 3 2 4 3 2 1 4 3 2 46
6 4 2 3 3 2 3 2 2 3 4 2 2 3 3 4 4 46
7 3 3 4 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 4 3 1 45
8 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 4 2 2 4 3 1 43
9 3 4 2 4 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 4 3 47
10 4 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 4 2 3 4 2 46
11 3 3 4 3 2 3 2 3 1 3 4 2 3 4 2 3 45
12 4 4 1 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 4 3 1 44
13 3 3 1 2 4 3 3 4 3 2 3 2 2 3 4 2 43
14 4 3 1 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 48
15 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 47
16 4 3 3 1 2 3 4 2 3 3 2 3 3 4 2 3 45
17 3 2 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 3 3 2 3 47
18 3 4 2 3 3 4 2 2 3 3 3 4 2 3 2 4 47
19 4 2 3 3 2 3 4 1 3 3 3 4 2 3 4 2 46
20 3 4 1 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 45
21 4 4 3 4 1 3 2 4 3 3 2 2 3 4 2 3 47
22 3 3 2 2 3 4 2 1 3 3 3 4 1 3 3 2 42
23 4 2 3 3 2 1 2 3 3 1 4 3 2 3 3 2 41
24 4 2 4 2 3 3 1 2 3 3 2 4 2 3 1 3 42
25 3 3 2 2 4 3 2 1 3 3 3 2 2 3 4 2 42
26 4 1 2 4 2 3 2 3 4 3 1 3 2 3 2 3 42
27 4 2 3 2 1 3 3 2 4 2 2 3 4 3 4 1 43
28 3 3 4 3 2 4 3 4 3 2 2 3 4 4 1 2 47
29 4 3 1 4 3 4 2 4 1 3 3 4 3 4 4 1 48
30 4 3 3 1 4 4 1 4 4 2 3 2 4 2 3 2 46
31 3 4 3 2 3 4 1 2 4 3 3 3 1 4 3 3 46
32 4 3 3 2 4 2 4 4 3 1 3 3 3 4 4 1 48
33 3 3 2 4 4 3 4 1 3 3 4 2 3 3 2 3 47
34 3 3 2 3 4 4 2 2 1 4 3 2 3 4 3 1 44
35 3 4 3 3 4 4 2 2 4 4 2 3 3 2 4 3 50
36 2 3 3 4 3 4 2 4 4 4 1 2 3 2 2 3 46
37 3 3 1 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 53
38 3 3 2 3 3 4 4 2 4 3 3 4 2 2 4 3 49
39 3 3 1 3 4 4 4 2 4 4 3 2 4 3 4 4 52
40 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 2 1 4 3 4 53
Data Prestasi Belajar Ekonomi Siswa AMP Bakti Mulya 400 Pondok
Pinang Semester 2 Tahun Pelajaran 2009-2010
Tabel 22
No Kode
Responden
Prestasi
1 A 9
2 B 7
3 C 7
4 D 9
5 E 7
6 F 8,5
7 G 7,5
8 H 9
9 I 7
10 J 7,5
11 K 7
12 L 7,5
13 M 8,5
14 N 8
15 O 8,5
16 P 9
17 Q 9
18 R 8
19 S 9
20 T 7
21 U 9
22 V 9
23 W 7,5
24 X 8
25 Y 7
26 Z 8,5
27 AA 8,5
28 AB 7,5
29 AC 9
30 AD 9
31 AE 7,5
32 AF 7,5
33 AG 7
34 AH 8,5
35 AI 7,5
36 AJ 7
37 AK 8,5
38 AL 9
39 AM 9
40 AN 8,5
Dari nilai ini penulis membagi dalam dua kategori, yaitu ;
a. Nilai 8,00-10 = Baik
b. Nilai 6,00-7,9 = Sedang
c. Nilai = Rendah
Adapun nilai tertinggi untuk prestasi adalah 9 dan terendah adalah 6.
dari tabel di atas, maka dapat diketahui hasil yaitu siswa yang mempunyai
nilai baik dalam prestasi sebanyak 23 siswa sedangkan 17 siswa lainnya
termasuk kategori sedang dalam berprestasi.
Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa prestasi belajar
Ekonomi siswa SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang adalah baik.
Selanjutnaya data-data yang diperoleh di atas di masukkan ke dalam
tabel analisa korelasi sebagai berikut ;
Tabel 23
Uji korelasi antara sumber belajar terhadap prestasi belajar Ekonomi
No.
Resp X Y XY X2 Y2
1 53 9 477 2809 81
2 44 7 308 1936 49
3 43 7 301 1849 49
4 50 9 450 2500 81
5 41 7 287 1681 49
6 48 8,5 408 2304 72,25
7 47 7,5 352,5 2209 56,25
8 49 9 441 2401 81
9 46 7 322 2116 49
10 48 7,5 360 2304 56,25
11 42 7 294 1764 49
12 47 7,5 352,5 2209 56,25
13 48 8,5 408 2304 72,25
14 47 8 376 2209 64
15 47 8,5 399,5 2209 72,25
16 47 9 423 2209 81
17 47 9 423 2209 81
18 45 8 360 2025 64
19 47 9 423 2209 81
20 43 7 301 1849 49
21 46 9 414 2116 81
22 46 9 414 2116 81
23 44 7,5 330 1936 56,25
24 46 8 368 2116 64
25 45 7 315 2025 49
26 46 8,5 391 2116 72,25
27 46 8,5 391 2116 72,25
28 45 7,5 337,5 2025 56,25
29 52 9 468 2704 81
30 53 9 477 2809 81
31 43 7,5 322,5 1849 56,25
32 44 7,5 330 1936 56,25
33 42 7 294 1764 49
34 46 8,5 391 2116 72,25
35 45 7,5 337,5 2025 56,25
36 42 7 294 1764 49
37 46 8,5 391 2116 72,25
38 47 9 423 2209 81
39 45 9 405 2025 81
40 42 8,5 357 1764 72,25
N =
40
∑x =
1805
∑y =
323
∑xy =
15194
∑x2 =
84952
∑y2 =
2603
Dari tabulating diketahui hasil sebagai berikut :
∑x = 1805 ∑x2 = 84952
∑y = 323 ∑y2 = 2603
∑xy = 15194 N = 40
Selanjutnya penulis menggunakan teknis analisis product moment
untuk melihat hubungan antara variabel X yaitu sumber belajar dengan
variabel Y yaitu prestasi belajar Ekonomi.
Rxy = N ∑ xy– ( ∑x ) . ( ∑y)
(N ∑x2 – ( ∑x )2) ( N ∑y2 ) – ( ∑y)2
= 40.15194 – (1805) . (323)
(40.84952 – (1805)2) (40.2603) – (232)2
= 607760 – 583015
(3398080 – 3258025 ) . (104120 –53824)
= 24745
140055 . 50296
= 24725
7044206280
= 24725
Interpretasi Data
Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka
indeks korelasi ”r” Product Moment pada umumnya dipergunakan
pedoman sebagai berikut :
Besarnya
”r” product
Moment Interpretasi
0,00-0,20 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemag atau
rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y).
0,20-0,40 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
yang lemah atau rendah.
0,40-0,70 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
yang sedang atau cukup.
0,70-0,90 Antara Variabel X dan Variabel y terdapat korelasi
yang kuat dan tinggi.
0,90-1,00 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
yang sangat kuat atau sangat tinggi.
Keterbatasan Penelitian
Melihat dari hasil penelitian yang penulis lakukan, tentu masih
banyak kekurangan-kekurangan yang perlu disempurnakan. Mulai dari
pembuatan instrumen yang terlebih dahulu memperhatikan indikator yang
ada, pendeskrifsian data yang belum maksimal, penganalisaan data yang
mungkin terdapat kesalahan dan kejanggalan dan masih banyak
keterbatasan-keterbatasan lain yang perlu disempurnakan. Untuk itulah
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut guna mendapatkan hasil yang lebih
sempurna.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi data, analisis data, dan interpretasi data hasil
penelitian tentang pengaruh sumber belajar siswa (variabel X) terhadap
prestasi belajar ekonomi siswa (variabel Y) SMP Bakti Mulya 400 Jakarta.
Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, yaitu adalah :
1. Pengaruh sumber belajar siswa SMP Bakti Mulya 400 Tahun Pelajaran
2009-2010 berada pada kategori sedang atau cukup.
2. Prestasi belajar ekonomi siswa SMP Bakti Mulya 400 berada pada
kategori tinggi dengan nilai rata-rata 80.75. hal ini disebabkan adanya
sumber belajar yang tersedia di sekolah.
3. Pengaruh sumber belajar siswa (variabel X) dengan prestasi belajar
ekonomi siswa (variabel Y) SMP Bakti Mulya 400 Tahun Pelajaran 2009-
2010 berada pada tingkat korelasi atau hubungan yang sangat tinggi yaitu
R = 0,859 pada taraf signifikansi 0,01 (99%). Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya sumber belajar bagi keberhasilan dan memperoleh nilai yang
tinggi dalam mengikuti pembelajaran dikelas, khususnya pelajaran
ekonomi.
Dari hasil perhitungan koefisien diterminasi (R Square) sebesar 73,7%,
maka hal ini dapat disimpulkan bahwa betapa besarnya kontribusi atau
sumbangsih sumber belajar (variabel X) terhadap prestasi belajar ekonomi
siswa (variabel Y) SMP Bakti Mulya 400 Tahun Pelajaran 2009-2010. Oleh
karena itu, sumber belajar siswa harus disediakan disetiap sekolah dan
dimanfaatkan demi peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi khususnya dan berbagai mata pelajaran pada umumnya.
Berdasarkan deskripsi data, analisis data, interpretasi data, dan
kesimpulan, ketiga ini dapat dinyatakan bahwa hasil penelitian ini adalah
menerima hipotesis alternatih (Ha) dan menolak hipotesis nol (Ho), yaitu
terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan, memberikan kontribusi
yang tinggi, dan linier antara sumber belajar (variabel X) dan prestasi belajar
ekonomi siswa (variabel Y) SMP Bakti Mulya 400 jakarta Tahun Pelajaran
2009-2010.
B. Saran
1. Bagi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mulya Bakti 400 Jakarta, dengan
diketahuinya bahwa sumber belajar merupakan faktor yang penting, maka
pengelola sekolah, para guru dan komite sekolah hendaknya dapat
menciptakan suasana yang kondusif demi peningkatakan sumber belajar,
sehingga terjadi peningkatan hasil prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi khususnya dan mata pelajaran lain pada umumnya.
2. Bagi para guru, guru merupakan orang langsung berhadapan dengan siswa,
maka suatu kewajiban juga untuk selalu memberikan sumber belajar cetak,
non cetak, fasilitas belajar ataupun lingkungan di sekolah. Selain itu untuk
meperoleh pengalaman dan untuk latihan yang baik diperlukan adanya
sumber belajar yang baik. Sumber belajar adalah bahan-bahan apa saja
yang dapat dimanfaatkan untuk membantu guru maupun siswa dalam
mencapau tujuan.
3. Bagi siswa, faktor penentu keberhasilan dalam proses belajar mengajar
adalah siswa sebagai pelaku dalam kegiatan belajar. Tanpa kesadaran,
kemauan, dan keterlibatan siswa maka proses belajar mengajar tidak akan
berhasil. Dengan demikian dalam proses belajar mengajar, siswa dituntut
memiliki sikap mandiri, artinya siswa perlu memiliki kesadaran, kemauan
dan motivasi dari dalam diri siswa dan bukan semata-mata tekanan guru
maupun pihak lain. Dengan adanya sikap mandiri dalam diri siswa, tujuan
belajar mengajar akan berhasil dicapai sebagaimana yang diharapkan.
4. Bagi orang tua siswa, hendaknya memberikan dorongan anak motivasi
kepada anak-anaknya, agar lebih semangat belajar, baik secara finalsial
maupun non finansial, sehingga terjadi peningkatan prestasi belajar siswa
mata pelajaran ekonomi khususnya dan mata pelajaran lain pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 1995.
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1990.
Slameto. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta,
2003.
Suryosubroto, B. Proses Belajar Mengajar di Sekolah: wawasan baru, beberapa
metode pendukung, dan beberapa komponen layanan khusus. Ed. Rev.
Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran: untuk membantu memecahkan
problematika belajar dan mengajar. Bandung: Alfabeta, 2010.
Hamzah B. Uno. Model Pembelajaran: menciptakan proses belajar mengajar
yang kreatif dan efektif. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Harjanto. Perencaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
UU Sisdiknas , UU RI No. 20 Tahun 2003. Jakarta: Sinar Grafika, 2003.
Zainal Arifin. Evaluasi Intruksional. Bandung: Remadja Karya, 1995.
Suharsimi Arikunto. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 1990.
Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajara. Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
Oemar Hamalik. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2008.
Dimyati, dkk. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2008.
Wina Sanjaya. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta : Kencana, 2005.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. Tehnologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru,
2001.
Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.
Mulyasa. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006.
Mudhofir. Prinsip-prinsip Pengolahan Sumber Belajar. Bandung: Remadja
Karya, 1995.
Nana Sudjana. Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Sinar Baru. 1996.
Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2005.
Bambang Warsita. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Jakarta: Kencana, Cet I, 2005.
Lampiran I
Kepada: Yth. Siswa kelas VII SMP Bakti Mulya 400
Pondok Pinang
Dengan Hormat,
Dalam rangka menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar sarjana
pendidikan di Program Pendidikan IPS (Ekonomi) saya mengadakan
penelitian yang berjudul:
PENGARUH SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMP BAKTI
MULYA 400 PONDOK PINANG, JAKARTA SELATAN.
Sehubungan dengan hal tersebut saya bermaksud mengadakan penelitian di
SMP Bakti Mulya 400. Guna memperoleh dan mengumpulkan data yang
diperlukan, maka dengan ini saya mohon anda untuk menjadi responden dalam
penelitian ini. Oleh karena itu sudilah kiranya anda meluangkan waktu untuk mengisi
angket yang terlampir bersama surat ini dengan benar dan jujur.
Daftar pernyataan ini khusus untuk penelitian, jawaban yang anda berikan,
tidak berhubungan dengan penilaian mata pelajaran apapun. Setiap jawaban yang
anda berikan merupakan bantuan yang sangat berharga bagi terselesaikannya
penelitian ini.
Atas segala perhatian dan kesediaan anda untuk membantu saya
mengucapkan terimakasih.
Hormat Saya, Peneliti
Petunjuk Pengisian
Angket ini terdiri dari 2 bagian yaitu:
1. Berisi identitas responden Pada bagian ini anda cukup mengisi dengan menuliskan pada tempat yang
tersedia.
2. Berisi pernyataan
3. Cara pengisian angket:
Berilah tanda cek ( √ ) pada:
Kolom SS untuk memilih Sangat Setuju.
Kolom S untuk memilih Setuju.
Kolom TS untuk memilih Tidak Setuju.
Kolom STS untuk memilih Sangat Tidak Setuju.
A. IDENTITAS RESPONDEN
NAMA : ………………………………
KELAS/ NO URUT : ………………………………
JENIS KELAMIN : ……………………………….
Pernyataan Daftar Pernyataan Sumber Belajar
NO Pernyataan SS S TS STS
1 Saya menggunakan buku pelajaran ekonomidan
buku paket ekonomi untuk memperdalam materi
pelajaran ekonomi
2 Saya mengerjakan latihan-latihan yang ada pada
lembar kerja siswa (LKS) ekonomi untuk
mempermudah saya dalam belajar
3 Saya membutuhkan kamus ekonomi untuk
menambah pengetahuan tentang istilah/kata-kata
di bidang ekonomi
4 Saya mengalami kesulitan belajar jika jarang
mengerjakan tugas atau latihan di LKS
5 Saya lebih tertarik mengikuti PBM apabila guru
menggunakan alat peraga
6 Saya dapat memanfaatkan realita/keadaan
(peristiwa ekonomi) yang terjadi untuk
menambah pengetahuan di bidang ekonomi
7 Saya mengalami kesulitan belajar apabila bapak
atau ibu guru tidak menggunakan media atau
peraga
8 Saya memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat
belajar yang penuh sumber ilmu
9 Saya lebih memahami materi pelajaran apabila
guru menulis di white board/papan tulis
10 Ruang belajar yang ada di sekolah (kelas) dapat
mendukung kegiatan belajar
11 Saya menggunakan perlengkapan belajar seperti
buku pelajaran, jurnal untuk meningkatkan
prestasi
12 Saya tidak dapat ber prestasi dengan baik tanpa
menggunakan perlengkapan belajar yang lengkap
13 Saya dapat memanfaatkan laboratorium IPS
(koperasi) untuk memperluas wawasan di bidang
ekonomi dan meningkatkan prestasi
14 Tugas kelompok yang diberikan oleh guru dapat
digunakan untuk memperdalam materi pelajaran
ekonomi
15 Saya dapat memanfaatkan hasil dari tugas
kelompok untuk memperdalam materi pelajaran
ekonomi
16 Koperasi sekolah dapat digunakan sebgai sumber
belajar guna menambah pengetahuan di bidang
ekonomi
UJI REFERENSI
No. Referensi Paraf
1 Undang-undang Sisdiknas Th. 2003, Sinar Grafika, hal. 7
2 Zainal Arifin. Evaluasi Intruksional, ( Bandung: Remadja Karya, 1995 ), h 2
3 W. S. Winkel. Psikologi Pengajran, ( Jakarta: Gramedia, 1991 ), h 161 Suratinah Titinegoro. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2001 ), h 43
4 Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), h 700
5 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
6 W. J. S. Poerwardarminta, kamus umum Bahasa Indonesia (Jakarta ; Balai Pustaka, 1978), Cet V
7 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung, Alfabeta, 2003), h 13
8 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung, Alfabeta, 2003), h 17
9 Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta; Rineka Cipta, 2010), h 2
10 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta; Cv. Pedoman Ilmu Jaya, 1995), Cet III, h 56
11 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta ; kalam Mulia, 2002), Cet III, h 26
12 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2005), Cet.I h 88
13 Zainal Arifin. Evaluasi Intruksional, ( Bandung: Remadja Karya, 1995 )
14 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta ; Rineka Cipta, 2010), h 54-71
15 Nana Sudjana, dkk. Tehnologi Pengajaran, ( Bandung: Sinar Baru, 2001 ), h 77
16 Drs. Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), h 208-209
17 Bambang warsita, Teknologi pembelajaran, (Jakarta: Rineka cipta, 2008) Cet I, h 209-210
18 Bambang warsita, Teknologi pembelajaran, (Jakarta: Rineka cipta, 2008) Cet I, h 210-211
19 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remadja Rosdakarya, 2003), h 48
20 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, ( Jakarta: Rineka cipta, 2008) Cet I, h 211-212
21 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, ( Bandung: Remadja Rosdakarya, 2003 ), h.48
22 Nana Sudjana, dkk. Tehnologi Pengajaran, ( Bandung: Sinar Baru ), h 80
23 Nana Sudjana, dkk. Tehnologi Pengajaran, ( Bandung: Sinar Baru, 2001 )
24 Nana Sudjana, dkk. Tehnologi Pengajaran, ( Bandung: Sinar Baru, 2001 )
25 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, ( Bandung: Remadja Rosdakarya, 2004), h 19-20
26 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, ( Bandung: 2005, Rosda), Cet. I h. 171
27 Nana Sudjana, dkk. Tehnologi Pengajaran, ( Bandung: Sinar Baru ), h 77
28 Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, ( Bandung: CV. Alfabeta, 2005 ). h 306
29 Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, ( Bandung:CV. Alfabeta, 1999 ), h 1
30 Suharsimi Arikunta, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006 ), Cet. 13, h 131
31 Suharsimi Arikunta, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006 ), Cet. 13, h 136-137
BIODATA PENULIS
Nama : Lailatul Badriyah
NIM : 106015000705
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan : Pendidikan IPS
Prodi/Konsentrasi : Pendidikan IPS / Pendidikan Ekonomi
Angkatan : 2006
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. KH. Ahmad Junaidi Rt. 002/020 No. 17 Desa Setia Asih Tarumajaya Bekasi 17215
Telp. : 085717562289/08811261714
Jud. Pen. PPKT : Pengaruh Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang, Jakarta Selatan
Dosen Pembimbing : Drs. H. Nurochim, MM.
Jakarta, 11 Nobember 2010
Lailatul Badriyah