HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/wilma.pdf ·...

8
1 HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN KADAR ADIPONEKTIN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KOTA MANADO Wilma Florensia*, Nova H. Kapantow*, Nancy S.H. Malonda* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Diabetes Melitus (DM) adalah kondisi kronis yang berkaitan dengan kadar gula (glukosa) tinggi dan abnormal dalam darah dan urin. Ketiadaan, ketidakcukupan atau resistansi autoimun insulin hormon pankreatik bisa menyebabkan diabetes.DM merupakan suatu kelainan yang ditandai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.Hal ini berarti asupan energi berkaitan erat dengan penyakit DM.Adiponektin adalah salah satu protein spesifik yang disekresikan jaringan lemak dengan peran pada homeostatis glukosa dan lemak.Adiponektin dapat berupa sensitizer insulin endogen dengan antidiabetes kuat,anti-aterogenik, dan antiinflamasi.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara asupan energi dengan kadaradiponektin penderita DM tipe 2 di kota Manado. Penelitian ini menggunakan metodeobservasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan April - Oktober tahun 2014 di kota Manado dengan total responden sebesar 30 orang penderita DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan kuesioner, formulir FFQ, food model, alat/bahan pemeriksaan adiponektin darah, program SPSS , dan program nutrisurvey sebagai instrumen penelitian. Pengolahan data dengan uji Spearmandengan α= 0,05. Asupan Energi responden tertinggi adalah asupan yang kurang yaitu 80% dari total 30 penderita DM tipe 2, selanjutnya untuk asupan yang cukup hanya sebanyak 20%.Kadar adiponektin kadar adiponektin dengan distribusi terbesar ada dengan kategori rendah, yaitu 96,7%. Kadar Adiponektin yang normal ada sebanyak 3,3% dari total 30 orang penderita DM tipe 2, sementara tidak ditemukan 1 orang pun responden dengan kadar Adiponektintinggi. Hasil uji menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara asupan lemak dengan kadar adiponektin (p= 0,160) pada penderita DM tipe 2 di kota Manado.Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara asupan energi dengan kadar adiponektin penderita DM tipe 2 di kota Manado. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kadar adiponektin pada penderita DM tipe 2 yang berhubungan dengan faktor-faktor lain. Kata Kunci :AsupanEnergi, Kadar Adiponektin, DM tipe 2 ABSTRACT Diabetes mellitus(DM) is a chronic condition associated with high levels of sugar(glucose) and abnormally high in blood and urine. The absence, insufficiency orresistance auto immunepancreatic hormone insulin can cause diabetes. Disorder characterized by impaired metabolism of carbohydrates, fats, andproteins. This means that energy intake is closely related to DM. Adiponectin is one of the specific protein that issecreted by fat tissue on the role of glucose homeostasis and fat. Adiponectin may bean endogenous insulin sensitizer with strong antidiabetic, anti-atherogenic, andanti-inflammatory. The purposeofthis study wasto analyzethe relationshipbetweenenergy intakewithadiponectin levelsinpatients withtype 2 diabetesManado. This study uses an observation alanalytic cross sectional approach that was conducted in April-October2014 in the city of Manado with total respondents of 30 people with diabetes mellitus type2. This study used questionnaires, forms FFQ, foodmodels, tools/materials examination of blood adiponectin,SPSS, and programs nutrisurveyas research instruments. Processing data by Spearman's testwithα=0.05. Energy intake is the highest respondents intake is less that 80% of the total of 30patients with type 2 diabetes mellitus, subse quentto intakes ufficient only as much as 20% .Adiponectin levels with the largest distribution exists with the low category, namely 96.7%. Adiponectin levels were norma lthere areas many as 3.3% of a total of 30people with type 2 diabetes, whilenot foundone single person respondents with higher levels of high adiponectin levels. This test showed that there is no correlation between the intake of fat with adiponectin levels(p =0.160) in patients with type 2 diabetes mellitus in Manado. There is no correlation between energy intake with adiponectin levels in patients with type 2 diabetes Manado. Need to do more research on adiponectin levels in patients with type 2 diabetes associated with other factors. Keyword: Energy Intake, Adiponectin Levels, DM type 2

Transcript of HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/wilma.pdf ·...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/wilma.pdf · penderita DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan kuesioner, formulir FFQ, food model,

1

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN KADAR ADIPONEKTIN PENDERITA

DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KOTA MANADO Wilma Florensia*, Nova H. Kapantow*, Nancy S.H. Malonda*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK Diabetes Melitus (DM) adalah kondisi kronis yang berkaitan dengan kadar gula (glukosa) tinggi dan abnormal

dalam darah dan urin. Ketiadaan, ketidakcukupan atau resistansi autoimun insulin hormon pankreatik bisa

menyebabkan diabetes.DM merupakan suatu kelainan yang ditandai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,

lemak, dan protein.Hal ini berarti asupan energi berkaitan erat dengan penyakit DM.Adiponektin adalah salah

satu protein spesifik yang disekresikan jaringan lemak dengan peran pada homeostatis glukosa dan

lemak.Adiponektin dapat berupa sensitizer insulin endogen dengan antidiabetes kuat,anti-aterogenik, dan

antiinflamasi.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara asupan energi dengan

kadaradiponektin penderita DM tipe 2 di kota Manado.

Penelitian ini menggunakan metodeobservasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang

dilaksanakan pada bulan April - Oktober tahun 2014 di kota Manado dengan total responden sebesar 30 orang

penderita DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan kuesioner, formulir FFQ, food model, alat/bahan pemeriksaan

adiponektin darah, program SPSS , dan program nutrisurvey sebagai instrumen penelitian. Pengolahan data

dengan uji Spearmandengan α= 0,05.

Asupan Energi responden tertinggi adalah asupan yang kurang yaitu 80% dari total 30 penderita DM tipe 2,

selanjutnya untuk asupan yang cukup hanya sebanyak 20%.Kadar adiponektin kadar adiponektin dengan

distribusi terbesar ada dengan kategori rendah, yaitu 96,7%. Kadar Adiponektin yang normal ada sebanyak

3,3% dari total 30 orang penderita DM tipe 2, sementara tidak ditemukan 1 orang pun responden dengan kadar

Adiponektintinggi.

Hasil uji menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara asupan lemak dengan kadar adiponektin (p=

0,160) pada penderita DM tipe 2 di kota Manado.Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara asupan energi

dengan kadar adiponektin penderita DM tipe 2 di kota Manado. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang

kadar adiponektin pada penderita DM tipe 2 yang berhubungan dengan faktor-faktor lain.

Kata Kunci :AsupanEnergi, Kadar Adiponektin, DM tipe 2

ABSTRACT

Diabetes mellitus(DM) is a chronic condition associated with high levels of sugar(glucose) and abnormally high

in blood and urine. The absence, insufficiency orresistance auto immunepancreatic hormone insulin can cause

diabetes. Disorder characterized by impaired metabolism of carbohydrates, fats, andproteins. This means that

energy intake is closely related to DM. Adiponectin is one of the specific protein that issecreted by fat tissue on

the role of glucose homeostasis and fat. Adiponectin may bean endogenous insulin sensitizer with strong

antidiabetic, anti-atherogenic, andanti-inflammatory. The purposeofthis study wasto analyzethe

relationshipbetweenenergy intakewithadiponectin levelsinpatients withtype 2 diabetesManado.

This study uses an observation alanalytic cross sectional approach that was conducted in April-October2014 in

the city of Manado with total respondents of 30 people with diabetes mellitus type2. This study used

questionnaires, forms FFQ, foodmodels, tools/materials examination of blood adiponectin,SPSS, and programs

nutrisurveyas research instruments. Processing data by Spearman's testwithα=0.05.

Energy intake is the highest respondents intake is less that 80% of the total of 30patients with type 2 diabetes

mellitus, subse quentto intakes ufficient only as much as 20% .Adiponectin levels with the largest distribution

exists with the low category, namely 96.7%. Adiponectin levels were norma lthere areas many as 3.3% of a total

of 30people with type 2 diabetes, whilenot foundone single person respondents with higher levels of high

adiponectin levels. This test showed that there is no correlation between the intake of fat with adiponectin

levels(p =0.160) in patients with type 2 diabetes mellitus in Manado.

There is no correlation between energy intake with adiponectin levels in patients with type 2 diabetes Manado.

Need to do more research on adiponectin levels in patients with type 2 diabetes associated with other factors.

Keyword: Energy Intake, Adiponectin Levels, DM type 2

Page 2: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/wilma.pdf · penderita DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan kuesioner, formulir FFQ, food model,

2

PENDAHULUAN

Diabetes Melitus (DM) adalah kondisi kronis

yang berkaitan dengan kadar gula (glukosa)

tinggi dan abnormal dalam darah dan urin.

Ketiadaan, ketidakcukupan atau resistansi

autoimun insulin hormon pankreatik bisa

menyebabkan diabetes (Shiel, 2010).DM

merupakan suatu kelainan yang ditandai dengan

gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan

protein. Hal ini berarti asupan energi berkaitan

erat dengan penyakit DM. Secara umum rata-rata

konsumsi karbohidrat penduduk Indonesia 255

gram/hari atau 6,10% dari total konsumsi energi.

Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)

menganjurkan konsumsi karbohidrat 50-60% dari

total konsumsi energi, hal ini berarti konsumsi

karbohidrat penduduk Indonesia sedikit lebih dari

anjuran PUGS tersebut. Kontribusi terendah di

DKI Jakarta (56,4%), tertinggi di NTT (76,9%)

sedangkan di Sulawesi Utara termasuk tinggi

yaitu (66,1%). Secara nasional rata-rata konsumsi

lemak penduduk Indonesia adalah 47,2 gr

(25,6%) dari total konsumsi energi. Ini berarti

konsumsi energi dari lemak pada penduduk

Indonesia lebih dari 25% dari total konsumsi

energi (lebih dari anjuran PUGS). Konsumsi

lemak terendah terdapat di Nusa Tenggara Timur

(12,7%) dan tertinggi di DKI Jakarta (30,0%)

sedangkan di Sulawesi Utara (19,5%)

(Kemenkes, 2010).Data Riskesdas 2013

menunjukkan bahwa provinsi Sulawesi Utara

merupakan provinsi ke-9 (sembilan) terbanyak

yang mengkonsumsi makanan berlemak dan

provinsi yang paling tinggi penderita

obesitas(Kemenkes,2013).Adiponektin adalah

salah satu protein spesifik yang disekresikan

jaringan lemak dengan peran pada homeostatis

glukosa dan lemak.Adiponektin dapat berupa

sensitizer insulin endogen dengan antidiabetes

kuat,anti-aterogenik, dan anti inflamasi.

Adiponektin juga memiliki tindakan protektif

terhadap kerusakan hati dan jantung.Konsentrasi

tinggi dari adiponektin dikaitkan dengan secara

substansial mengurangi risiko relatif diabetes tipe

2 setelah penyesuaian untuk usia, jenis kelamin,

rasio pinggang-pinggul, indeks massa tubuh,

merokok, olahraga, konsumsi alkohol,

pendidikan, dan glikosilasi hemoglobin. Jadi

Kesimpulannya adalah adiponektin secara

independen terkait dengan penurunan risiko

diabetes tipe 2 pada individu yang tampak sehat

(Spranger dkk,2003). Studi hiperinsulin glikemik

menunjukkan bahwa kadar plasma adiponektin

yang positif terkait dengan pembuangan insulin,

namun berbanding terbalik dengan basal dan

produksi glukosa hepatik insulin. Hal ini

menunjukkan peran potensial adiponektin

sebagai senstizer endogen insulin pada manusia

(Xu,dkk2007). Berdasarkan uraian di atas penulis

tertarik untuk melihat hubungan antara asupan

energi dengan kadar adiponektin pada penderita

Diabetes Melitus tipe 2.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian observasional

analitik dengan rancangan cross sectional, untuk

Page 3: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/wilma.pdf · penderita DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan kuesioner, formulir FFQ, food model,

3

menganalisis hubungan antara asupan energi

dengan kadar adiponektinpenderita DM tipe 2,

dilaksanakan pada bulan April – Oktober tahun

2014 di kota Manado dengan jumlah sampel

adalah 30 orang. Adapun responden yang

diambil untuk memenuhi kriteria inklusi, yaitu

penderita DM tipe 2 di kota Manado yang

terdiagnosis dokter, bersedia menjadi subjek

dengan menandatangi informed consent.

Selanjutnya kriteria eksklusi dalam penelitian ini

adalah penderita yang sedang hamil dan cuci

darah. Penelitian ini menggunakan kuesioner,

formulir FFQ, food model, alat/bahan

pemeriksaan adiponektin darah, program SPSS,

dan program nutrisurvey sebagai instrumen

penelitian. Analisis data dalam penelitian ini

dilakukan dalam dua macam analisis, yaitu

analisis univariat mengenai karakteristik

responden dan variabel penelitian dan analisis

bivariat mengetahui hubungan asupan energi

dengan kadar adiponektin penderita DM tipe 2 di

kota Manado, menggunakan uji Spearman

dengan α= 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan

jenis kelamin, jenis kelamin perempuan

mendominasi penelitian ini dibandingkan laki-

laki, yaitu 66,7%. Berdasarkan umur, responden

dengan rentang umur 56-65 tahun memiliki

distribusi terbanyak yaitu 46,7%.Responden yang

bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga memiliki

distribusi terbesar yaitu 36,7% sedangkan

responden yang bekerja sebagai Buruh memiliki

distribusi terendah, yaitu hanya 3,3% dari total 30

orang penderita DM tipe 2 yang dijadikan

responden. Responden yang berlatarbelakang

pendidikan tamat SMA paling banyak dalam

penelitian ini, yaitu 43,3%, sedangkan

latarbelakang pendidikan responden yang paling

sedikit adalah SD dan SMP yang masing-masing

sebesar 13,3%. Distribusi asupan energi

responden tertinggi adalah asupan yang kurang

yaitu 80% dari total 30 penderita DM tipe 2,

selanjutnya untuk asupan yang cukup hanya

sebanyak 20%, secara lebih jelas dapat dapat

dilihat pada Tabel 1

Tabel 1. Distribusi Asupan Energi Responden

Penelitian

Asupan Energi n %

Kurang 24 80

Cukup 6 20

Lebih 0 0

Total 30 100

Kadar Adiponektin dengan distribusi

terbesar ada dengan kategori rendah, yaitu

96,7%. Kadar Adiponektin yang normal ada

sebanyak 3,3% dari total 30 orang penderita DM

tipe 2.

Tabel 2. Distribusi Kadar Adiponektin

Responden Penelitian

Kadar Adiponektin n %

Rendah 29 96,7

Normal 1 3,3

Total 30 100

Berdasarkan hasil uji Spearman terlihat nilai

psebesar 0,160 (>0,05). Hal ini berarti bahwa

tidak terdapat hubungan yang bermakna antara

Page 4: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/wilma.pdf · penderita DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan kuesioner, formulir FFQ, food model,

4

asupan energidengan kadar adiponektin penderita

DM tipe 2 di kota Manado. Tabel analisis

mengenai hubungan antara asupan energi dengan

kadar adiponektin penderita DM tipe 2 di kota

Manado diperlihatkan Tabel 3

Tabel 3. Hubungan antara Kadar Adiponektin

dan asupan energi pada penderita DM

tipe 2 di Kota Manado

Asupan

Energi

Kadar

Adiponektin

Asupan

Energi

Koefisien

korelasi

Sig. (2-

tailed)

1.000

-

.263

.160

n 30 30

Koefisien

korelasi

.263 1.000

Kadar

Adiponek

tin

Sig. (2-

tailed)

.160 .

*Uji Spearman

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian

Yannakoulia dkk (2003) yang tidak menemukan

hubungan signifikan antara asupan makronutrien

terhadap konsentrasi kadar adiponektin dalam

analisis cross sectionaldari 114 siswa setelah

pengujian multivariable dan penelitian Ardvisson

dkk (2004) yaitu tidak ada perbedaan signifikan

dalam konsentrasi adiponektin pada wanita

gemuk yang mengkonsumsi bahan makanan

hipokalori, karbohidrat dan tinggi lemak, dan

mereka yang mengkonsumsi makanan tinggi

karbohidrat selama 10 minggu, penelitian ini

menyatakan bahwa adiponektin tidak terpengaruh

oleh pengurangan asupan energi. pasokan energi

bukan komposisi makronutrien yang penting

untuk mengatur sekresi fungsi protein dan

ekspresi gen dari jaringan adipose manusia.

KESIMPULAN

Asupan Energi responden tertinggi adalah asupan

yang kurang yaitu 80% dari total 30 penderita

DM tipe 2, selanjutnya untuk asupan yang cukup

hanya sebanyak 20%. Kadar adiponektin kadar

adiponektin dengan distribusi terbesar ada

dengan kategori rendah, yaitu 96,7%. Kadar

Adiponektin yang normal ada sebanyak 3,3%

dari total 30 orang penderita DM tipe 2,

sementara tidak ditemukan 1 orang pun

responden dengan kadar Adiponektintinggi.Tidak

terdapat hubungan antara asupan energi dan

kadar adiponektin pada penderita DM tipe 2 di

kota manado

SARAN

Disarankan pada penderita DM tipe 2 di Kota

Manado agar dapat memperhatikan asupan

makanan sehari-hari sesuai dengan diet yang

ditetapkan.Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

tentang kadar adiponektin pada penderita DM

tipe 2 dengan faktor lain.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi,

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Arvidsson E, Viguerie N, Andersson I, Verdich

C, Langin D, Arner P.(2004). Effects of

Page 5: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/wilma.pdf · penderita DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan kuesioner, formulir FFQ, food model,

5

different hypocaloric diets on protein

secretion from adipose tissue of obese

women. Diabetes;53:1966 –71.Available

from:

<http://m.diabetes.diabetesjournals.org/con

tent/53/8/1966.short>[Accessed 13Oktober

2014].

Arisman MB. (2010). Gizi dalam daur

kehidupan.Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran.

Barasi, M.E. (2009).At a Glance Ilmu Gizi,

Jakarta: Erlangga.

Bustan. (2007). Epidemiologi Penyakit Tidak

Menular.Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

(2008).Pedoman Pengendalian Diabetes

Melitus dan Penyakit Metabolik.Jakarta:

Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Gibney, M., Margetts, B., Kearney, J., danArab,

L. (2009). Gizi Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: EGC.

Hotta K., Funahashi T. & Arita Y. (2000).

Plasma concentration of a novel adiposa

specific protein adiponectin in type 2

diabetic patients.Arterioscler Thromb Vasc

Biol, 20 :1595-1599.Available From:

<ttp//www.atvbaha.org>[Accessed

13Oktober 2014].

Irawan D. (2010)Prevalensi dan Faktor Risiko

Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di

Daerah Urban Indonesia (Analisa Data

Sekunder Riskesdas 2007). Thesis

Universitas Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2014

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)

(2013). Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Departemen

Kesehatan Republik Indonesia

Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia.2011Riset Kesehatan Dasar

(RISKESDAS) (2010). Jakarta: Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Kondo H, Shimomura l, Matsukawa Y,Kumada

M, Takahashi M,Matsuda M,Ouchi N,

Kihara S,Kawamoto T, Sumitsuji

S,Funahashi T, and Yuji Matsuzawa Y.

(2002) Association of Adiponectin

Mutation WithType 2 DiabetesA

Candidate Gene for the Insulin

Resistance Syndrome. DIABETES, VOL.

51, JULY 2002.Available

from:<http://diabetes.diabetesjournals.or

g/content/51/7/2325.full.pdf+html>

Lee R. (2010). Energy Balance and Body

Weight.Central Michigan University.

Wadsworth Cencage Learning

Li S, Shin J.H, Ding E.L, Dam

V.M.R.(2009).Adiponectin Levels and

Page 6: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/wilma.pdf · penderita DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan kuesioner, formulir FFQ, food model,

6

Risk of Type 2 Diabetes.A Systematic

Review and Meta-analysis.JAMA, July 8,

2009—Vol 302, No. 2. Available from:

http://jama.jamanetwork.com/on

02/25/2013

Mantoroz C,Williams C, Manson J E, Meigs J B,

& Hu B.F .(2006).Adherence to the

Mediterranean dietary pattern is positively

associated with plasma adiponectin

concentrations in diabetic women. Printed

in USA. © 2006 American Society for

NutritionDownloaded 1–3.Am J Clin Nutr

2006;84:328 –35. Available from:

<http://www.ajcn.org by on June 10,

2008>

Marieke B., Robert J. & Jacob C. (2006).

Associations of Adiponectin Levels With

IncidentImpaired Glucose Metabolism and

Type 2 Diabetes. (Article). Diabetes Care,

29 (11) :2498 – 2503.Available from:

<http://m.care.diabetesjournals.org/content

/29/22/2498.short>[Accessed 13Oktober

2014].

Matsubara M., Minokoshi Y. & Arita Y. (2001).

Inverse relationship between

plasmaadiponectin and leptin

concentrations in normal weight and obese

women.Eur JEndocrinol, 147 : 173 -

180.Available from: <http://m.eje.-

online.org/content/147/2/173.short>[Acces

sed 13Oktober 2014].

Mcwright B. (2008). Panduan Bagi Penderita

Diabetes.Jakarta: Prestasi Pustaka

Publisher.

Munandar H A. (2012). Hubungan Antar

Obesitas Sentral dengan Kadar

Adiponektin, (online),

(http://ipd.fk.undip.ac.id/publikasi/tesis

penelitian/22-endokrin-metabolik/92-

hubungan-antar-obesitas-sentral-dengan -

kadar-adiponektin [Accesed 27 April

2014).

Nasir A. (2011). Metodologi Penelitian

Kesehatan, Yogyakarta: Nuha Medika.

Okammoto. Y, Shinji. K, Tohru. F, Yuji. M and

Peter Libby.(2006).Adiponectin: a key

adipocytokine in metabolic syndrome.

Clinical Science 110, 267–278 (Printed in

Great Britain) doi:10.1042/CS20050182

267Available from: <http://www.

clinsci.org/cs/

110/cs1100267.htm>[Accessed 13Oktober

2014].

Pemerintah Kota Manado, 2012.Letak Geografis

(Online),

(http://www.manadokota.go.id/page-101-

geografis.html,diakses 7 Oktober 2014).

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, 2008.Profil

Kesehatan Sulut.

(http://www.profilsulut.go.id/page-105-

profil.html, diakses 7 Oktober 2014)

Page 7: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/wilma.pdf · penderita DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan kuesioner, formulir FFQ, food model,

7

Pischon T, Girman C, Rifai N, Hotamisligil G,

Rimm E. (2014). Association between

dietary factors and plasma adiponectin

concentrations in men. Am J Clin Nutr

2005;81:780–6 Available from: <http//

m.acjn.nutrition.org/cotent/81/4/780.long

>[Accessed 13Oktober 2014].

Renaldi O. (2009). Peran Adiponektin terhadap

Kejadian Resistensi Insulin pada Sindrom

Metabolik.Medical Review Vol. 22.No 1

Edisi Juni-Agustus.

Schulze M, Schulz M, Hediemann C,

Schienkiewitz A, Hoffman K (2007).

Carbohydrate intake and incidence of type

2 diabetes in the Eueopean prospective

investigation into cancer and nutrition

(EPIC) Postdam study.Department of

Epidemiology, German Institute of Human

Nutrition Potsdam-Rehbruecke, Arthur-

Scheunert-Allee 114-116,14558 Nuthetal,

Germany (Received 15 May 2007 –

Revised 14 September 2007 – Accepted 17

September 2007 – First published online 8

November 2007)

Sherwood L.( 2013). Fisiologi Manusia Dari Sel

ke Sistem.Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran

Shiel W C. (2010). Kamus Kedokteran Webster’s

New World 3rd . Jakarta: PT Gramedia.

Spranger. J, Kroker. A, Moghlin. M, Breggman.

M, Ristouw. M, Boeing. H,Pfeiffer AFF.

(2003).Adiponectin and protection against

type 2 diabetes melitus.Lancet 23 jan

18;361(9535) 226-8 Available from: <http:

www.sciencedirect.com/science/article/pii/

S0140673603122556>[Accessed

13Oktober 2014].

Suastika K, Soewonde, Pradana, Subekti, Imam.

(2009). Hubungan Antara Kadar

Adiponektin Plasma dan Resistensi Insulin

pada Penduduk Asli esa Tenganan

Pegringsingan-Karangasem,(online), (ojs

unud. ac. id/ index. php/

jim/article/download/.../2927) [accesed 27

april 2014]

Tohruu. F.MD.PhD and Yuji M. MD PhD.

(2006) .Hypoadiponectinemia a common

basis for disease associated with over

nutriton. : volume 8 issue 5 pp 433-

438Available from: <http://

pressendocrine.Org/ doi/ abs/

10.1210/jcem.86.5.7463>[Accessed

13Oktober 2014].

Wannamethee. SG, Tchernova. J, Whincup P,

Lowe GD, Rumley A, Brown K, Cherry L,

Sattar N. (2007). Associatons of

Adiponectin with Metabolic and Vascular

Risk Parameter in The British Regional

Heart Study Reveal Stronger Links to

Insulin Resistance-Related than to

Coronary Heart Disease Risk-Related

Parameters. International Journal of

Obesity Vol.31, 1089-1098. (online), (http

:// www. nature. com/ ijo/ journal/ v31/ n7/

Page 8: HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/wilma.pdf · penderita DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan kuesioner, formulir FFQ, food model,

8

pdf/0803544a.pdf, diakses 14 oktober

2014)

Waspadji S, Sukardji K, Octarina M.

(2007).Pedoman Diet Diabetes Melitus

Sebagai Panduan bagi dietisen/ahli gizi,

dokter, mahasiswa dan petugas kesehatan

lain. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia

Weyer C., Funahashi T. & Tanaka S. (2001).

Hypoadiponectimia in obesity and type

2diabetes: close association with insulin

resistance and hyperinsulinemia.J

ClinEndocrinol Metab, 86 : 1930 -

1935.Available from:

<http://link.springer.com/article/10.1007/s

11883-006-0042-8>[Accessed 13Oktober

2014].

Xu, A., Wang, Y & Lam, K. S. L.

(2007).Adiponectin.Dalam: Fantuzzi . G

&Mazzone ,T. Nutrition and Health:

Adipose Tissue and Adipokines in Health

and Disease. New Jersey: Humana Press

Yannakoulia M, Yiannakouris N, Bluher S,

Matalas AL, Klimis-ZacasD, Mantzoros

CS. (2003). Body fat mass and

macronutrient intake in relation to

circulating soluble leptin receptor, free

leptin index, adiponectin, and resistin

concentrations in healthy humans.J Clin

Endocrinol Metab88:1730–

6.Availablefrom: http:// press. endocrine.

org/doi/abs/ 10. 1210/jc.2002-

021604/[Accessed13Oktober 2014].