HIV, kandidiasis, dan kaposi sarkoma

5

Click here to load reader

description

pembahasan HIV, kandidiasis,dan kaposi sarkoma serta hubungan-hubungannya

Transcript of HIV, kandidiasis, dan kaposi sarkoma

Page 1: HIV, kandidiasis, dan kaposi sarkoma

By: Ferdi Stefiyan, pendidikan dokter umum FK Unsri 2009

HIV/AIDS

Tipe human immunodeficiency virus (HIV), berasal dari lentivirus primate. Infeksi

HIV telah menyerang berbagai populasi serta daerah geografis yang berbeda.

Jutaan orang di seluruh dunia telah terinfeksi sepanjang hidupnya.

HIV termasuk kedalam kelompok retrovirus, anggota genus lentivirus,

karakteristik morfologi HIV yang unik adalah nukleoid berbentuk silinder di dalam

virion yang matur. Virus AIDS diklasifikasikan menjadi dua yaitu: HIV-1 dan HIV-2,

kedua tipe ini dibedakan berdasarkan genom dan hubungan filogenetik dengan

lentovirus primate lain.

HIV pada manusia berasal dari infeksi silang spesiesoleh virus simian di daerah

pedesaan Afrika, yang kemungkinan akibat dari kontak langsung manusia dengan

darah primate yang terinfeksi.

Pathogenesis dan patologi

Perjalanan khas infeksi HIV yang tidak diobati nerlangsung selama satu decade

meliputi infeksi primer, penyebaran virus ke organ limfoid, latensi klinis,

peningkatan ekspresi HIV, penyakit klinis, dan terakhir kematian. Durasi antar

infeksi primer dengan perkembangan penyakit klinis rata-rata sekitar 10 tahun.

Pada kasus yang tidak diobat kematian biasanya terjadi dalam 2 tahun setelah

munculnya gejala klinis.

Setelah terjadi infeksi primer, terdapat waktu 4-11 hari antara infeksi mukosa

dan viremia awal,viremia dapat terdeteksi setelah 8-12 minggu pada masa ini

virus tersebar luas di saluruh tubuh dan organ limfoid menjadi penuh. Terdapat

penurunan bermakna jumlah sel CD4. Respon imun terhadap HIV terjadi 1

minggu hingga 3 bulan setelah infeksi, pada masa ini viremia plasma turun dan

kadar CD4 banyak kembali, tetapi respon imun tidak dapat menghilangkan infeksi

secara total dan sel yang terinfeksi HIV akan menetap di kelenjar getah bening.

Periode gejala klinis laten ini berlangsung selama 10 tahun. Pada masa ini terjadi

repliklasi virus onkogenik yang sangat banyak. Limfosit T CD4 merupakan target

utama yang berperan pada produksi virus.

Gambaran utama infeksi HIV adalah deplesi limfosit penginduksi T helper. Pada

awal infeksi, isolate HIV yang pertama adalah M-tropik. Ketika infeksi

berkembang, virus M-tropik yang dominan digantikan oleh virus T-tropik.

Konsekuensi disfungsi sel T CD4 yang terjadi akibat infeksi HIV sangat merusak

karena limfosit T CD4 mwmiliki peran penting dalam respon imun manusia.

Monosit dan makrofag berperan penting pada penyebaran pathogenesis infeksi

HIV. Bagian tertentu monosit mengekspresikan permukaan antigen CD4 dan

dengan demikian terikat dengan selubung HIV. Dan diyakini bahwa monosit dan

makrofag berfungsi sebagai reservoir utama pada tubuh. Dan juga organ limfoid

mempunyai peran utama pada infeksi HIV.

Temuan Klinis

Gejala infeksi HIV akut tidak spesifik meliputi fatigue, ruam, nyeri kepala, mual,

serta keringat malam. AIDS ditandai dengan penekanan imun yang menonjol dan

berkembangya infeksi oportunistik berat atau neoplasma yang tidak umum

(khususnya Kaposi sarcoma). Gejala yang lebih serius pada orang dewasa sering

didahului oleh diare kronik, fatigue, malaise, penurunan berat badan, demam,

sesak napas, bercak putih pada lidah(biasanya hairy leukoplakia dan kandidiasis

oral) serta limfadenopati.

Jumlah HIV didalam darah merupakan nilai prognostic yang bermakna, karena

kadarnya mencerminkan jumlah total sel yang terinfeksi secara produktif dan

perkembangan ukuran rata-rata. Perhitungan plasma viral loud sekitar 6 bulan

setelah infeksi dapat memperkirakan resiko perkembangan AIDS yang akan

terjadi pada seseorang penderita beberapa tahun kemudian. namun viral loud

kurang dapat meramalkan perkembangan AIDS pada perempuan.

Page 2: HIV, kandidiasis, dan kaposi sarkoma

By: Ferdi Stefiyan, pendidikan dokter umum FK Unsri 2009

Infeksi Oportunistik

Peneybab utama morbiditas dan mortalitas pada pasien stadium lanjut infeksi

HIV adalah infeksi oportunistik, yaitu infeksi berat yang diakibatkan oleh agen

yang jarang menyebabkan infeksi serius pada individu yang imunokompeten.

Infeksi oportunistik terjadi setelah sel T CD4 turun dari kadar normal 1000 sel/µl

menjadi 200 sel/µl. infeksi oportunistik yang paling sering dari golongan fungi

misalnya candida albicans.

Pasien AIDS sangat rentan terhadap kanker, akibat lain supresi imun. Kanker yang

berkaitan dengan AIDS antara lain limfoma non-Hodgkin, Sarkoma Kaposi,

kanker serviks, kanker anogenital. Sarcoma Kaposi merupakan tumor vaskuler

yang dianggap berasal dari endotel yang terdapat di dalam kulit, membrane

mukosa, kelenjar getah bening, dan organ visera. Sarcoma Kaposi merupakan

kankaer yang sangat jarang terjadi pada orang umum, tapi 20000 kali lebih sering

pada penderita AIDS yang tidak diobati daripada penderita umum.

pemberian obat antiretrovirus yang efektif menyebabkan penurunan timbulnya

sarcoma Kaposi yang bermakna.

Diagnosis laboratorium

Infeksi HIV dapat dideteksi dengan tiga cara: 1. Isolasi virus,2. Penentuan

serologi, 3. Perhitungan asam nukleat

1. Isolasi Virus

HIV dapat dibiakkan dari limfosit di dalam darah perifer. Titer virus yang

lebih tinggi ditemukan di dalam plasma dan di dalam sel darah perifer

pasien AIDS bila dibandingkan dengan individu asimtomatik. Teknik

isolasi virus yang paling sensitive adalah dengan membiakkan sampel uji

dengan sel mononuclear darah perifer yang tidak terinfeksi dan

distimulasi oleh mmitogen. Pertumbuhan virus dideteksi dengan

memeriksa kultur cairan permukaan setelah kira-kira 7-14 hari untuk

aktivitas reserve transcriptase virus atau antigen spesifik virus. Namun

teknik ini memerlukan waktu lama, sehingga teknik amplifikasi PCR lah

yang sering digunakan untuk deteksi virus pada specimen klinis.

2. Serologi

Dengan cara melihat antibody yang aktif selama perkembangan AIDS.

Antibody terhada[ selubung protein akan tetap dipertahankan

(gp41,gp120, gp160) dipertahankan, yang fungsinya antibody tersebut

untuk melawan penuruna protein Gag(p17,p24,p55). Penurunan anti-

p24 dapat menandakan dimulainya tanda2 klinis dan penanda

perkembangan imunologi lain.

3. Deteksi asam nukleat dan antigen virus

Pemeriksaan amplifikasi seperti RT-PCR, DNA PCR, dan bDNA umumnya

digunakan untuk mendeteksi virus RNA pada specimen klinis.

Pemeriksaaan RT-PCR menggunakan metode enzimatik untuk

mengamplifikasi RNA HIV, pemeriksaan bDNA mengamplifikasi RNA

virus dengan menggunakan langkah hibridasi oligo nukleotida sekunsial.

Kadar RNA HIV penting untu k perkiraan perkembangan penyakit dan

alat yang bermanfaat untuk memeantau efektivitas pengobatan

antivirus.

Epidemoilogi

AIDS pertama kali di temukan di amerika serikat pada tahun 1981 sebagai

penyakit baru yang ada pada homoseksual. Duapuluh tahun kemudian

AIDSmenjadi epidemic di seluruh dunia, yang sebagian besar terinfeksi melalui

kontak heteroseksual. WHO memperkirakan pada tahun 2002 24 juta orang

diseluruhdunia meninggal karena AIDS, bahkan pada beberapa kota dengan

prevalensi tinggi seperti di Afrika, sebanyak satu dari tiga orang dewasa terinfeksi

virus HIV.gambaran epidemic AIDS telah berubah pada tahun 1981 dan tahun

2001 yang pada awalnya sebagian besar kasus terjadi pada pria homoseksual

namun kemudian penyakit ditemukan pada pengguna obat injeksi. Sebagian

Page 3: HIV, kandidiasis, dan kaposi sarkoma

By: Ferdi Stefiyan, pendidikan dokter umum FK Unsri 2009

besar kasus AIDS yang didapat secara heteroseksual disebabkan oleh kontak

seksual dengan pengguna obat injeksi atau pasangan dengan infeksi HIV.

Titer HIV yang tinggi ditemukan di dalam dua cairan tubuh yaitu darah dan

semen. HIV ditransmisikan selama kontak seksual(termasuk seks oral genital),

melalui pajanan parental terhadap darap atau produk darah yang

terkontaminasi, dandari ibu ke anak selama masa perinatal. Adanya penyakit

menular seksual lain seperti sifilis, gonorea, herpes simpleks tipe 2 meningkatkan

resiko penularan HIV seksual sebanyak seratus kali lipat, karena luka da inflamasi

memepermudah perpindahan HIV melintasi sawar mukosa. Peningkatan resiko

HIV akan meningkat terhadap jumlah hubungan seksual dengan pasangan yang

berbeda. Penggunaan obat-obatan terlarang secara injeksi umumnya terinfeksi

melalui pengguanaan jarum yang terkontaminasi. Penggunaan obat injeksi

menyebabkan pertambahan jumlah kasus AIDS baru secara bermakna. Bayi dpat

terinfeksi di dalam kandungan, persalinan, atau yang lebih sering melali ASI.

Pekerja kesehatan dapat terinfeksi HIV setelah tertusuk jarum yang

terkontamoinasi darah.

pencegahan, pengobatan, pengendalian

pengobatan menggunakan kombinasi obat antiretrovirus, yang disebut sebagai

antiretroviral sangat aktif (HAART; high active antiretroviral therapy).

Pengobatan ini sering kali dapat menekan replikasi virus hingga dibawah batas

yang terdeteksi di dalam plasma, menurunkan viral load di jaringan limfoid,

memungkinkan pemulihan respons imu terhadap pathogen oportunistik, dan

memanjangya ketahanan pasien. Namun HAART tidak dapat menyembuhakn

infeksi HIV-1. Virus akan tetap menetap di reservoir seumur hidup, menginfeksi

sel secara laten, termasuk sel T CD4 memori, dan bila HAART dihentikam atau

terjadi kegagalan pengobatan, produksi virus muncul kembali.

Cara untuk mencegah penyakit epidemic HIV adalah dengan mempertahankan

gaya hidup mengurangi atau faktor risiko tinggi. Tidak ada kasus yang dilaporkan

terjadi akibat pajanan umum seperti bersin, batuk, berbagai makanan, atau

kontak biasa lainnya. Oleh karena HIV dapat ditularkan melaui darah,

semuadonor darah harus dipeksia untuk antibody. Dan peran pendidikan

kesehatanterhadap masyarakat sangat berperan penting dlam hal pengendalian

penyebaran HIV.

Referensi:

Brooks, Geo F. 2008. Mikrobiologi Kedokteran- edisi 23. Jakarta: EGC

Kandidiasis

Kandidiasis yaitu sejenis infeksi ragi yang disebabkan oleh candida albicans yang

merupakan organism normal dari saluran cerna tetapi dapat menimbulkan

infeksi oportunistik. Orang2 yang gemuk pada penderita DM, atau orang2

yangsedang mendapatkan kortikosteroid dapat timbul infeksi kulit. Kandidiasis di

daerah lipat paha dan di daerah intetriginosa berupa pseudomembran keputih-

putihan , eritema, papula dan pustule perifer. Kandida pada mulut dinamakan

thrush, tampak sebagai lapisan putih, kadang2 disertai bercak2 di mulut yang

mengalami maserasi dan retak-retak yang terdiri dari epitel, ragi, dan pseudohifa.

Faktor resiko yang terkait dengan kandidiasis superficial antara lain IDS,

kehamilan, diabetes pil KB, trauma. Trush oral dapat terjadi pada lidah, bibir,

gusi, atau palatum. Trush oral terjadi pada sebagian pengidap AIDS. Kandidiasis

mukokutan kronik disebabkan uleh imunodefisiensi selular yang menyebabkan

infeksi superficial kronik yang merusak satu atau semua daerah kulit atau

mukosa. Diagnosis infeksi kandida dipastikan dengan pemeriksaan mikroskopik

dengan kalium hidroksida dari kerokan kulit, dan biakan. P

Pemgobatanya dengan menghilangkan faktor-faktor predisposisi. Infeksi kandida

diobati dengan nidtatin oral atau topical, mikonazol atau klotrimoksazol topical,

atau krim amfotesirin. Infeksi sistemik diobati dengan amfotesirin B intravena,

Page 4: HIV, kandidiasis, dan kaposi sarkoma

By: Ferdi Stefiyan, pendidikan dokter umum FK Unsri 2009

pengobatan oral dengan ketokonazol juga efektif untuk mengobati kandidiasis

sistemik.

Gbr. 1-1 Pseudomembraneous candidiasis.

Gbr. 1-2 oral candidiasis

Gbr.2-1 oval violaceous macules

Gbr . 3-1 kaposi sarcoma pada penderita AIDS

Page 5: HIV, kandidiasis, dan kaposi sarkoma

By: Ferdi Stefiyan, pendidikan dokter umum FK Unsri 2009

Gbr. 3-2 kaposi sarcoma pada tubuh