Histologi Tractus Digestivus

12
HISTOLOGI TRACTUS DIGESTIVUS PD KBI 2009-April 2012 Layer Organ Mucosa Submucosa Muscularis Externa Serosa/ Adventisia Epitel Lamina Propria Muscularis Mucosa Oesophagus 1/3 upper Epitel berlapis pipih tanpa kornifikasi. Berupa jaringan ikat dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe, sel-sel otot polos, dan kadang-kadang mengandung kelenjar dan jaringan limfoid. Lapisan otot polos sirkular di bagian dalam dan lapisan otot polos longitudinal di bagian luar. Jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe, pleksus saraf submukosa (Meissner), jaringan limfoid, dan kelenjar esophagus. Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan mucus. Hanya terdapat sel otot rangka. Lapisan dalam arahnya sirkular, lapisan luar arahnya longitudinal. Ditutupi selapis jaringan ikat longgar, adventisia, yang menyatu dengan jaringan sekitar. 1/3 middle Epitel berlapis pipih tanpa kornifikasi. Berupa jaringan ikat dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe, sel-sel otot polos, dan kadang-kadang mengandung kelenjar dan jaringan limfoid. Lapisan otot polos sirkular di bagian dalam dan lapisan otot polos longitudinal di bagian luar. Jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe, pleksus saraf submukosa (Meissner), jaringan limfoid, dan kelenjar esophagus. Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan mucus. Terdapat sel otot rangka dan sel otot polos. Lapisan dalam arahnya sirkular, lapisan luar arahnya longitudinal. Ditutupi selapis jaringan ikat longgar, adventisia, yang menyatu dengan jaringan sekitar. 1/3 lower Epitel berlapis pipih tanpa Berupa jaringan ikat dengan banyak Lapisan otot polos sirkular di bagian Jaringan ikat padat dengan banyak Hanya terdapat sel otot polos. Ditutupi selapis jaringan ikat

description

histologi

Transcript of Histologi Tractus Digestivus

HISTOLOGI TRACTUS DIGESTIVUSPD KBI 2009-April 2012 Layer

OrganMucosaSubmucosaMuscularis ExternaSerosa/ Adventisia

EpitelLamina PropriaMuscularis Mucosa

Oesophagus

1/3 upperEpitel berlapis pipih tanpa kornifikasi.Berupa jaringan ikat dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe, sel-sel otot polos, dan kadang-kadang mengandung kelenjar dan jaringan limfoid.Lapisan otot polos sirkular di bagian dalam dan lapisan otot polos longitudinal di bagian luar.Jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe, pleksus saraf submukosa (Meissner), jaringan limfoid, dan kelenjar esophagus. Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan mucus.Hanya terdapat sel otot rangka. Lapisan dalam arahnya sirkular, lapisan luar arahnya longitudinal.Ditutupi selapis jaringan ikat longgar, adventisia, yang menyatu dengan jaringan sekitar.

1/3 middleEpitel berlapis pipih tanpa kornifikasi.Berupa jaringan ikat dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe, sel-sel otot polos, dan kadang-kadang mengandung kelenjar dan jaringan limfoid.Lapisan otot polos sirkular di bagian dalam dan lapisan otot polos longitudinal di bagian luar.Jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe, pleksus saraf submukosa (Meissner), jaringan limfoid, dan kelenjar esophagus. Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan mucus.Terdapat sel otot rangka dan sel otot polos. Lapisan dalam arahnya sirkular, lapisan luar arahnya longitudinal.Ditutupi selapis jaringan ikat longgar, adventisia, yang menyatu dengan jaringan sekitar.

1/3 lowerEpitel berlapis pipih tanpa kornifikasi.Berupa jaringan ikat dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe, sel-sel otot polos, dan kadang-kadang mengandung kelenjar dan jaringan limfoid.Pada bagian esophagus yang dekat dengan lambung, lamina proprianya mengandung sel kardiak esophagus yang menghasilkan mucus.Lapisan otot polos sirkular di bagian dalam dan lapisan otot polos longitudinal di bagian luar.Jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe, pleksus saraf submukosa (Meissner), jaringan limfoid, dan kelenjar esophagus. Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan mucus.Hanya terdapat sel otot polos. Lapisan dalam arahnya sirkular, lapisan luar arahnya longitudinal.Ditutupi selapis jaringan ikat longgar, adventisia, yang menyatu dengan jaringan sekitar. Hanya bagian esophagus yang terdapat di dalam rongga peritoneum yang ditutupi serosa (jaringan ikat longgar kaya pembuluh darah dan pembuluh limfe, jaringan lemak, kemudian dilapisi oleh mesotel yang merupakan epitel selapis pipih).

GasterPermukaan gaster memiliki lipatan ke dalam yang disebut ruggae.Berupa jaringan ikat longgar yang disusupi sel otot polos dan sel limfoid. Pada lamina propria ini terdapat bermacam-macam kelenjar yang bermuara ke dalam foveola gastrika.

CardiaEpitel permukaan gaster adalah epitel selapis kolumnar. Epitel permukaan gaster berlekuk ke dalam dengan kedalaman yang bervariasi dan membentuk sumur-sumur lambung (foveola gastrika).Terdapat kelenjar kardia tubular simpleks atau bercabang, berfungsi untuk menghasilkan mucus dan lisozim (enzim penyerang dinding bakteri).Lapisan otot polos sirkular di bagian dalam dan lapisan otot polos longitudinal di bagian luar.Jaringan ikat padat yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, sebukan sel-sel limfoid, makrofag, dan sel mast.Terdiri atas serabut otot polos yang tersusun dalam 3 arah utama:

Lapisan paling dalam: oblik.

Lapisan tengah: sirkular.

Lapisan paling luar: longitudinal.Dilapisi oleh selapis tipis serosa.

Fundus/ CorpusEpitel permukaan gaster adalah epitel selapis kolumnar. Epitel permukaan gaster berlekuk ke dalam dengan kedalaman yang bervariasi dan membentuk sumur-sumur lambung (foveola gastrika). Terdapat kelenjar gaster tubular bercabang. Pada bagian leher kelenjar didapatkan:

1. Sel induk: berbentuk silindris rendah, inti lonjong di dekat dasar sel; berfungsi untuk menggantikan sel foveola, sel epitel permukaan, serta sel kelenjar yang terletak lebih dalam.

2. Sel mukosa leher: bentuknya tidak teratur, inti di dasar sel dengan granul sekresi di dekat permukaan apikal; berfungsi untuk menghasilkan mucus.

3. Sel parietal (oksintik): bentuknya bulat atau pyramid, dengan satu inti bulat di tengah dan sitoplasma yang dangat eosinofilik; berfungsi untuk menghasilkan HCl, KCl, sedikit elektrolit, dan faktor intrinsic (untuk absorpsi vitamin B12).

Sedangkan pada bagian dasar kelenjar didapatkan:

1. Sel parietal: jumlahnya sangat sedikit.

2. Sel zimogen (chief cell): sifatnya basofilik dengan banyak retikulum endoplasma kasar; sitoplasmanya mengandung banyak granula yang berisi enzim pepsinogen inaktif (akan menjadi aktif setelah dilepaskan di lingkungan yang asam), sel zimogen juga berfungsi untuk menghasilkan enzim lipase.

3. Sel enteroendokrin: berfungsi untuk menghasilkan serotonin.Lapisan otot polos sirkular di bagian dalam dan lapisan otot polos longitudinal di bagian luar.Jaringan ikat padat yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, sebukan sel-sel limfoid, makrofag, dan sel mast.Terdiri atas serabut otot polos yang tersusun dalam 3 arah utama:

Lapisan paling dalam: oblik.

Lapisan tengah: sirkular.

Lapisan paling luar: longitudinal.Dilapisi oleh selapis tipis serosa.

PylorusEpitel permukaan gaster adalah epitel selapis kolumnar. Epitel permukaan gaster berlekuk ke dalam dengan kedalaman yang bervariasi dan membentuk sumur-sumur lambung (foveola gastrika). Pylorus memiliki foveola gastrika yang paling panjang.Terdapat kelenjar pilorus tubular bercabang, berfungsi untuk menghasilkan mucus dan lisozim. Selain itu, terdapat sel enteroendokrin yang menghasilkan gastrin (merangsang sekresi asam oleh sel parietal) dan somatostatin (menghambat pembebasan hormon-hormon lain).Lapisan otot polos sirkular di bagian dalam dan lapisan otot polos longitudinal di bagian luar.Jaringan ikat padat yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, sebukan sel-sel limfoid, makrofag, dan sel mast.Terdiri atas serabut otot polos yang tersusun dalam 3 arah utama:

Lapisan paling dalam: oblik.

Lapisan tengah: sirkular.

Lapisan paling luar: longitudinal.Dilapisi oleh selapis tipis serosa.

Intestinum TenueUmumnya, permukaan usus halus memperlihatkan:

1. Plika sirkularis (Kerckringi): terdiri atas lapisan mukosa dan submukosa yang menonjol ke atas.2. Vili intestinalis: penonjolan mukosa (epitel dan lamina propria).

Epitel permukaan usus halus adalah epitel selapis kolumnar dengan banyak mikrovili (disebut brush border atau striated border) ( disebut juga dengan sel absorptif. Di antara sel absorptif juga didapatkan sel goblet.

Sel absorptif memiliki inti lonjong yang terletak di bagian basal sel. Fungsi penting sel absorptif adalah penyerapan molekul nutrien yang dihasilkan oleh proses pencernaan ( sel absorptif menghasilkan disakarase (mengubah disakarida ( monosakarida) dan peptidase (mengubah dipeptida ( asam amino).

Sel goblet tersebar di antara sel absorptif dan berfungsi untuk membentuk mucus yang melindungi dan melumasi lapisan usus. Sel ini tidak banyak terdapat di duodenum dan jumlahnya bertambah banyak ke arah ileum.Pada lamina propria, terdapat kelenjar tubular simpleks yang disebut kelenjar intestinal (kelenjar Lieberkuhn). Kelenjar Lieberkuhn ini bermuara ke dalam area yang terletak di antara vili intestinalis. Epitel vili menyatu dengan epitel kelenjar. Kelenjar intestinal mengandung:1. Sel induk.

2. Sedikit sel absorptif

3. Sel goblet.

4. Sel Paneth, terletak di bagian basal kelenjar, merupakan sel eksokrin dengan granul sekresi di sitoplasma apikal. Di dalam granul tersebut, telah dideteksi adanya lisozim yang memiliki aktivitas antibakteri dan dapat berperan dalam mengendalikan flora usus.5. Sel enteroendokrin tipe terbuka, memiliki ciri apeks sel yang memiliki mikrovili dan berkontak dengan lumen organ, lebih gepeng dari sel-sel absorptif di dekatnya, dengan mikrovili tidak teratur di permukaan apeksnya dan granul sekresi kecil di dalam sitoplasmanya. Hormon yang dihasilkan: Sekretin, polipeptida inhibitorik lambung, glisentin (substansi mirip glucagon), kolesistokinin, motilin, serotonin, polipeptida usu vasoaktif, dan somatostatin (oleh duodenum saja).Selain itu, lamina propria juga mengandung plak Peyer yang merupakan agregat nodul limfoid. Plak peyer memiliki epitel penutup yang terdiri atas sel M (microfold) yang mengandung banyak limfosit intraepitel dan sel-penyaji antigen (makrofag).

DuodenumEpitel selapis kolumnar dengan banyak mikrovili.Berupa jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah, pembuluh limfe, serabut saraf, sel-sel otot polos, kelenjar Lieberkuhn, dan plak Peyer.Lapisan otot polos sirkular di bagian dalam dan lapisan otot polos longitudinal di bagian luar.Berupa jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe, pleksus Meissner, dan plak Peyer. Pada bagian awal duodenum terdapat kelenjar duodenum (Brunner) yang sel-selnya berasal dari jenis sel mukosa. Produk sekresinya bersifat basa dan berfungsi melindungi membran mukosa duodenum terhadap efek asam dari getah lambung dan memberikan isi usus pH yang optimal untuk kerja enzim pankreas.Berupa otot polos dengan 2 lapisan. Lapisan dalam arahnya sirkular, sedangkan lapisan luar arahnya longitudinal.Dilapisi oleh serosa.

JejunumEpitel selapis kolumnar dengan banyak mikrovili. Terdapat banyak plica sirkularis (Kerckringi) yang merupakan ciri khas jejunum.Berupa jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah, pembuluh limfe, serabut saraf, sel-sel otot polos, kelenjar Lieberkuhn, dan plak Peyer.Lapisan otot polos sirkular di bagian dalam dan lapisan otot polos longitudinal di bagian luar.Berupa jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe, pleksus Meissner, dan plak Peyer.Berupa otot polos dengan 2 lapisan. Lapisan dalam arahnya sirkular, sedangkan lapisan luar arahnya longitudinal.Dilapisi oleh serosa.

IleumEpitel selapis kolumnar dengan banyak mikrovili.Berupa jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah, pembuluh limfe, serabut saraf, sel-sel otot polos, kelenjar Lieberkuhn, dan plak Peyer.Lapisan otot polos sirkular di bagian dalam dan lapisan otot polos longitudinal di bagian luar.Berupa jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe, pleksus Meissner, dan plak Peyer.Berupa otot polos dengan 2 lapisan. Lapisan dalam arahnya sirkular, sedangkan lapisan luar arahnya longitudinal.Dilapisi oleh serosa.

Intestinum CrassumPada permukaan usus besar tidak ditemukan vili dan plica sirkularis. Selain itu, tidak didapatkan pula lipatan kecuali pada bagian rectum.Masih terdapat kelenjar intestinal (Lieberkuhn)

AppendixEpitel selapis kolumnar (sel absorptif) dengan banyak sel goblet (jumlahnya semakin bertambah banyak ke arah ujung distal colon). Lumen appendix relatif kecil, sempit dan tak teratur karena banyaknya folikel limfoid di dalam dindingnya.Ciri khas appendix adalah memiliki sangat banyak jaringan limfoid difus dan nodulus limfoid di dalam lamina proprianya. Jaringan limfoid difus dan nodulus limfoid ini dapat menyebar hingga ke submukosa. Terdapat pula kelenjar intestinal (Lieberkunh) yang kurang berkembang dan lebih pendek.Lapisan otot polos sirkular di bagian dalam dan lapisan otot polos longitudinal di bagian luar.Berupa jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh darah. Dapat pula ditemukan jaringan limfoid difus dan nodulus limfoid.Berupa otot polos dengan 2 lapisan. Lapisan dalam arahnya sirkular, sedangkan lapisan luar arahnya longitudinal. Tidak terdapat taenia coli.Dilapisi oleh serosa dengan sel adiposa di bawahnya.

ColonEpitel selapis kolumnar (sel absorptif) dengan banyak sel goblet (jumlahnya semakin bertambah banyak ke arah ujung distal colon).Terdapat sel limfoid (berupa jaringan difus) dan nodul yang seringkali menyebar sampai ke dalam submukosa (tidak sebanyak di appendix). Selain itu, dapat ditemui kelenjar intestinal (Lieberkuhn) yang ditandai dengan banyaknya sek goblet dan sel absorptif dan sedikit sel enteroendokrin. Pada bagian colon, kelenjar intestinal sangat banyak dan berukuran panjang.Lapisan otot polos sirkular di bagian dalam dan lapisan otot polos longitudinal di bagian luar. Berupa jaringan ikat padat yang mengandung pembuluh darah, saraf, dan jaringan limfoid difus serta nodulus limfoid.Berupa otot polos dengan 2 lapisan. Lapisan dalam arahnya sirkular, sedangkan lapisan luar arahnya longitudinal. Serabut lapisan longitudinal luarnya mengelompok dalam 3 pita longitudinal yang disebut taenia coli.Serosa melapisi jaringan ikat dan sel adiposa di colon transversum dan colon sigmoid. Colon asendens dan desendens letaknya retroperitoneal sehingga permukaan posteriornya dilapisi oleh adventisia.

RectumEpitel selapis kolumnar (sel absorptif) dengan banyak sel goblet (jumlahnya semakin bertambah banyak ke arah ujung distal colon). Pada rectum didapatkan lipatan longitudinal. Lipatan ini memiliki bagian tengah submukosa yang dilapisi oleh mukosa. Lipatan longitudinal permanen (kolumna rektalis Morgagni) terdapat di rectum bagian bawah dan kanalis analis. Selain itu, didapatkan pula lipatan transversal yang berbentuk semilunar pada rectum yang disebut valve of Houston.Terdapat sel limfoid (berupa jaringan difus) dan nodul yang seringkali menyebar sampai ke dalam submukosa. Selain itu, dapat ditemui kelenjar intestinal (Lieberkuhn) yang ditandai dengan banyaknya sek goblet dan sel absorptif dan sedikit sel enteroendokrin. Pada bagian rectum, kelenjar intestinal lebih panjang dan lebih rapat letakknya satu sama lain.Lapisan otot polos sirkular di bagian dalam dan lapisan otot polos longitudinal di bagian luar.Berupa jaringan ikat padat yang mengandung pembuluh darah, saraf, dan jaringan limfoid difus serta nodulus limfoid.Berupa otot polos dengan 2 lapisan. Lapisan dalam arahnya sirkular, sedangkan lapisan luar arahnya longitudinal. Taenia coli masih berlanjut ke dalam rectum.Adventisia menutupi sebagian rectum dan serosa menutupi sisanya.

AnusEpitel berlapis pipihBerupa jaringan ikat padat tidak teratur. Terdapat pleksus vena besar yang disebut pleksus hemoroidalis internus (berlanjut ke dalam submukosa rectum).Tidak terdapat lapisan muskularis mukosa.Terdapat kelenjar anal pada submukosa.Lapisan otot polos sirkular muskularis eksterna meningkat ketebalannya di bagian atas kanalis analis dan membentuk sfingter ani internus. Di sebelah bawah kanalis analis, sfingter ani internus digantikan oleh otot rangka sfingter ani eksternus. Di sebelah luar sfingter ani eksternus, terdapat otot rangka levator ani.