HIPORMAS utk umum.pdf

5
 HIPORMAS (Himpunan Petani Organik Banyumas) d/a. Jl. Mesjid 33 – Purwokerto 53115 No : 05/Hipormas/V/2015 Lamp. : Hal : Undangan Kepada  Yth. Bapak/Ibu/Saudara Para Petani Organik/Aktivis/Pendamping tani organic Di Tempat Dengan hormat Rasanya sudah ter lalu lama ki ta ti dak berte mu meski untuk seked ar sharing atau “gendhu-ge ndhu rasa”. Pali ng kurang itu berarti bahwa tid ak banyak lagi hambatan/tantangan/kendala yang menghadang tugas kita. Tentu kita layak bersyukur bukan saja karena pekerjaan kita telah semakin ringan, akibat dari semakin banyak teman, semakin tinggi kepedulian pemerintah pada dunia pertanian, semakin mudah memperoleh kredit bank dan akan semakin baiknya infrast ruk tur duni a perta ni an, tet api lebi h-l ebih karena anugera h keseha tan yang bisa kita nikmati sehingga kita masih bisa berkarya menyatak an  jati diri kita. Bapak/Ibu/Saudara sekalian, barangkali masih ada manfaatnya kalau pada : Hari/Ta nggal : Kamis, 7 Mei 2015  Waktu : Pukul 09.00 - 15.00 WIB Te mpat : Rumah Makan Taman Mercusi (depan Bendung  gerak Serayu) Pokok Pembicaraan: Peluang Petani Organik mengembangkan  Social Enterpreneurship dalam implementasi UU  Desa Pembi cara utama : Y asi r Sani (Kemi traan Indo nesia Jakarta ) kami mengundan g bapak/ibu /saudara sekalian untuk hadir mengikuti di sk us i/ ”g en dh u - ge nd hu rasa” at au ap apun nama ny a un tuk sa li ng memperkaya, baik dalam hal pengeta huan, pemahaman, ketra mpilan atau peluang yang bisa kita manfaatkan untuk kebaikan dan kemajuan kita semua.  Yang pasti, kehadiran dan partisipasi aktif bapak /ibu/saudara sekalian sangat berarti bagi kami. Maka dari itu kami tidak akan memungut biaya apapun sebagai silih ucapan terima kasih kami. Demikian undangan kami, teriring salam dan doa serta terima kasih atas perhatian, kehadiran dan kerja-samanya.

Transcript of HIPORMAS utk umum.pdf

  • HIPORMAS (Himpunan Petani Organik Banyumas)d/a. Jl. Mesjid 33 Purwokerto 53115

    No : 05/Hipormas/V/2015Lamp. : Hal : Undangan

    Kepada Yth. Bapak/Ibu/SaudaraPara Petani Organik/Aktivis/Pendamping tani organic Di Tempat

    Dengan hormat Rasanya sudah terlalu lama kita tidak bertemu meski untuk sekedar

    sharing atau gendhu-gendhu rasa. Paling kurang itu berarti bahwa tidakbanyak lagi hambatan/tantangan/kendala yang menghadang tugas kita.

    Tentu kita layak bersyukur bukan saja karena pekerjaan kita telah semakinringan, akibat dari semakin banyak teman, semakin tinggi kepedulian pemerintahpada dunia pertanian, semakin mudah memperoleh kredit bank dan akan semakinbaiknya infrastruktur dunia pertanian, tetapi lebih-lebih karena anugerahkesehatan yang bisa kita nikmati sehingga kita masih bisa berkarya menyatakanjati diri kita.

    Bapak/Ibu/Saudara sekalian, barangkali masih ada manfaatnya kalau pada :Hari/Tanggal : Kamis, 7 Mei 2015

    Waktu : Pukul 09.00 - 15.00 WIBTempat : Rumah Makan Taman Mercusi (depan Bendung

    gerak Serayu)Pokok Pembicaraan: Peluang Petani Organik mengembangkan

    Social Enterpreneurship dalam implementasi UU Desa

    Pembicara utama : Yasir Sani (Kemitraan Indonesia Jakarta)

    kami mengundang bapak/ibu/saudara sekalian untuk hadir mengikutidiskusi/ gendhu - gendhu rasa atau apapun namanya untuk salingmemperkaya, baik dalam hal pengetahuan, pemahaman, ketrampilan ataupeluang yang bisa kita manfaatkan untuk kebaikan dan kemajuan kita semua.

    Yang pasti, kehadiran dan partisipasi aktif bapak /ibu/saudara sekaliansangat berarti bagi kami. Maka dari itu kami tidak akan memungut biaya apapunsebagai silih ucapan terima kasih kami.

    Demikian undangan kami, teriring salam dan doa serta terima kasih atasperhatian, kehadiran dan kerja-samanya.

    1

  • Acuan Kegiatan(Term of Reference)

    A. LATAR BELAKANGPosisi geografis Indonesia memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan

    negara-negara lain di dunia. Letaknya yang dilalui oleh garis katulistiwa, menjadikanIndonesia dari dulu memiliki jargon tanah yang subur makmur, gemah ripah loh jinawi.Jargon tersebut bukannya tanpa sebab karena hampir semua daratan Indonesia adalahlahan produktif bagi pertanian, dan hanya sedikit dari daratan Indonesia yang kurangmemiliki kesuburan tanah di atas rata-rata.

    Letak geografis yang memberikan kesuburan tanah Indonesia ternyata tidakselalu berbanding lurus dengan capaian hasil-hasil pertanian yang membanggakan.Terbukti, sampai sekarang ini Indonesia belum mampu untuk berswasembada berasyang posisinya adalah sebagai kebutuhan pokok bagi mayoritas masyarakat Indonesia.Tentu kalau menilik potensi SDA yang ada bukan faktor tersebut yang mengakibatkanproduktifitas pertanian di Indonesia berjalan lamban, yang perlu mendapat sorotanadalah program atau sistem pertanian yang dikerjakan di Indonesia.Jika memperhatikan sistem pertanian di Indonesia, sebagian besar masih dikerjakansecara tradisional (seadanya), dimana posisi petani adalah orang yang palingberkepentingan terhadap sistem pertanian itu sendiri. Pertanian Indonesia seakanhanya untuk memenuhi kebutuhan skala mikro, yaitu petani dan keluarganya. Padahal,seyogyanya Indonesia dengan lahan pertanian 191.946.000 ha mampu menjadilumbung pangan dunia yang pada saat sekarang ini kebutuhan akan bahan pangandunia terus meninggi (Kompas, 7 Februari 2011), dan tidak sebaliknya Indonesia justrumemperkeruh kondisi pangan dunia dengan melakukan kebijakan fiskal denganpeniadaan bea masuk impor pangan, ini artinya pemerintah sama saja tidakmengutamakan produktifitas pangan nasional.

    Sistem pertanian tradisional semacam ini pasti sangat sulit untuk berkembang,dan petani (baik pemilik apalagi penggarap lahan) akan selalu jauh dari kemakmuran.Bisa dibayangkan bagaimana kondisi ekonomi petani Indonesia yang mengandalkanpertanian sebagai satu-satunya gantungan hidup, ketika mereka sedikit saja keluar dariwilayah makan untuk memenuhi kebutuhan skundernya maka hasil pertanian itusungguh tidak signifikan.Mensejahterakan petani Indonesia dengan total penduduk 260 juta jiwa dimana 41 jutapenduduknya adalah petani memang tidaklah mudah, setidaknya dibutuhkan konseppertanian besar tetapi tetap merakyat, sehingga muara kemakmuran adalah padapetani, bukan pada tengkulak atau pedagang agribisnis semata. konsep pertanianrakyat hemat penulis memiliki konsep yang sederhana, meliputi pengelolaan pertanian(termasuk pengolahan lahan dan perlakuan tananaman) serta pengelolaan pascapanen.

    Bagaimana kondisi petani pada saat pengelolaan pertanian? Tidak asingterdengar di telingah kita ketika memasuki musim tanam, petani akan dihantui olehsejumlah kelangkaan. Mulai dari kelangkaan pupuk, kelangkaan bibit dan terkadangkelangkaan obat-obatan. Padahal ketersediaan pupuk, bibit dan obat-obatanmerupakan bagian tidak terpisahkan dari pertanian rakyat, ketika satu saja dari elementersebut tidak tersedia maka hasil pertanian tidak akan maksimal. Petani di Indonesia memang sebagian besar belum bisa melepaskan diri dariketergantungan pupuk dan obat-obatan kimia. Walaupun untuk jangka panjang,pertanian dengan menggantungkkan pada pupuk dan obat-obatan kimia akan semakinmemperpuruk kondisi kesuburan tanah dan kerentanan akan serangan hama danpenyakit.

    Penggunaan pupuk kimia memang menjadikan tanah pertanian subur secarainstan, karena unsur hara yang mensuplai kesuburan tanah tidak ikut terbaharui denganpenggunaan pupuk kimia ini. Oleh karenanya, penggunaan pupuk kimia tidak ubahnyasebagai suplemen yang memforsir kesuburan tanah dalam waktu singkat tanpamenghiraukan ketersediaan unsur hara yang masih dikandung oleh lahan pertaniantersebut. Kondisi ini lambat laun akan mengikis kesuburan tanah/lahan yang terusdieksploitir.

    Beberapa negara telah memberlakukan peraturan ketat tentang bahan panganyang mengandung kimiawi ini. Sejalan dengan hal tersebut maka banyak negara yanghanya mau mengimpor bahan makanan yang bebas dari unsur kimiawi.

    2

  • Pertanian Organik sebagai SolusiMelihat perkembangan dunia pangan khususnya produk pertanian dewasa ini,

    sudah menjadi keharusan apabila pertanian dilaksanakan secara organik. Potensimengembangkan pertanian organik di Indonesia pun terbilang sangat terbuka lebar, halini karena tersedianya berbagai unsur tanaman yang berfungsi sebagai pupuk organikmaupun pestisida nabati serta memungkinkan berkembangbiaknya musuh alami(Predator) bagi pengendalian siklus hidup hama dan penyakit.

    Penerapan pertanian organik bisa berjalan dengan beberapa syarat : pertamaada political will dari pemerintah dengan penerapan program-program pertanianorganik, kedua, didukung oleh tenaga penyuluh yang kompeten dan langsung terjun kelapangan (petani), ketiga, bekerja sama dengan lembaga riset/perguruan tinggi untukmendapatkan temuan-temuan baru di bidang pertanian organik. Kerjasama denganpeneliti dan Perguruan Tinggi ini penting agar penemuan-penemuan hasil penelitian iitudapat diaplikasikan dalam bentuk nyata didunia pertnian, bukan hanya sebagai karyailmiah yang dibukukan dan dijadikan referensi di perpustakaan-perpustakaan tanpaaplikasi nyata. Dengan terlaksanananya sistem pertanian organik, berarti lepasnyaketergantungan petani dari pupuk dan obat-obatan kimia, masa depan pertanian diIndonesia akan semakin baik, para petani bisa mandiri serta produk pertanian jelassemakin berkualitas.

    B. TUJUAN KEGIATANAdapun tujuan dari kegiatan ini adalah : Mendorong bidang pertanian masuk dalam perencanaan di desa Mengenalkan sosial enterpreneurship untuk peningkatan bisnis usahanya Memperkuat jaringan petani organik

    C. RENCANA KEGIATANKegiatan akan dilaksanakan pada :

    Hari/Tanggal : Kamis, 7 Mei 2015 Waktu : Pukul 09.00 - 15.00 WIB

    Tempat : Rumah Makan Taman Mercusi (depan Bendung gerak Serayu)Pokok Pembicaraan : Peluang Petani Organik mengembangkan Social Enterpreneurship dalam implementasi UU Desa Pembicara utama : Yasir Sani (Kemitraan Indonesia Jakarta)

    D. PESERTAPeserta adalah para petani organik dan beberapa usaha dibidang pertanian sertaperangkat desa.

    E. HASIL YANG DIHARAPKAN Dengan kegiatan ini diharapkan :

    a. Peserta dapat menjalankan hasil pelatihan b. Adanya dukungan dan kebijakan dari pemerintah desa yang tertuang dalam

    perencanaan pembangunan desa c. Dengan adanya pertanian organik akan memulihkan lahan pertanian yang

    sekarang ini sudah rusak atau tidak subur.d. Adanya jaringan petani yang kuat untuk mendukung ketahanan pangan

    F. PENUTUPTingginya keanekaragaman tanaman pertanian adalah salah satu penciri pertanianorganik. Pertanian konvensional fokus pada produksi massal hasil pertanian tunggal dilahan, yang disebut dengan monokultur. Dalam ekologi pertanian diketahui bahwapolikultur (penanaman berbagai jenis tanaman pada satu lahan) lebih menguntungkandan lebih sering diterapkan di pertanian organik. Penanaman berbagai jenis sayuranmendukung berbagai jenis serangga yang bersifat menguntungkan, mikroorganismetanah, dan faktor lainnya yang menambah kesehatan lahan pertanian.Keanekaragaman tanaman pertanian membantu lingkungan untuk mempertahankansuatu spesies yang dekat dengan lahan pertanian agar tidak punah.

    3

  • Dengan pelatihan ini diharapkan membangun penyadaran terhadap pentingnyapertanian organik didukung desa-desa.

    4