HIPOKSIA

download HIPOKSIA

of 5

Transcript of HIPOKSIA

HIPOKSIADefinisiKondisi sindrom kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian. Pada kasus yang fatal dapat berakibat koma, bahkan sampai dengan kematian. Hipoksia adalah penurunan pemasukan oksigen ke jaringan sampai di bawah tingkat fisiologik meskipun perfusi jaringan oleh darah memadai .Hipoksia dapat terjadi karena defisiensi oksigen pada tingkat jaringan akibatnya sel-sel tidak cukup memperoleh oksigen sehingga metabolisme sel akan terganggu.EtiologiOksigenasi paru yang tidak memadai karena keadaan ekstrinsik, bisa karena kekurangan oksigen dalam atmosfer atau karena hipoventilasi (gangguan syaraf otot). Penyakit paru, hipoventilasi karena peningkatan tahanan saluran napas atau compliance paru menurun. Rasio ventilasi perfusi tidak sama (termasuk peningkatan ruang rugi fisiologik dan shunt fisiologik). Berkurangnya membran difusi respirasi Shunt vena ke arteri (shunt dari kanan ke kiri pada jaringan), Transpor dan pelepasan oksigen yang tidak memadai (inadekuat). Hal ini terjadi pada anemia, penurunan sirkulasi umum, penurunan sirkulasi lokal (perifer, serebral, pembuluh darah jantung), edem jaringan, Pemakaian oksigen yang tidak memadai pada jaringan, misal pada keracunan enzim sel, kekurangan enzim sel Hipoksia dapat disebabkan faktor jaringan lokal misal peningkatan kebutuhan metabolisme, dimana hipoksia dapat menimbulkan efek-efek pada metabolisme jaringan yang selanjutnya menyebabkan asidosis jaringan dan mengakibatkan efek-efek pada tanda vital dan efek pada tingkat kesadaran.

Jenis- jenis Hipoksiaa. Hipoksia hipoksik (anoksia anoksik), dimana PO2 darah arteri berkurang b. Hipoksia anemik, dimana PO2 darah arteri normal tetapi jumlah hemoglobin yang tersedia untuk mengangkut oksigen berkurang c. Hipoksia stagnant atau iskemik, dimana aliran darah ke jaringan sangat lambat sehingga oksigen yang adekuat tidak di kirim ke jaringan walaupun PO2 konsentrasi hemoglobin normald. Hipoksia histotoksik dimana jumlah oksigen yang dikirim ke suatu jaringan adalah adekuat tetapi oleh karene kerja zat yang toksik sel-sel jaringan tidak dapat memakai oksigen yang disediakan.Efek Akut HipoksiaEfek akut hipoksia terbagi atas beberapa stadium berdasarkan tempat ketinggian penderita berada. Pada stadium awal, yaitu ketinggian lebih kurang 12.000 kaki, efek akut yang mungkin dialami penderita yaitu :a. Mengantukb. Malasc. Kelelahan mental dan ototd. Sakit kepalae. Mualf. Euphoriag. CyanosisSianosis terjadi karena hemoglobin yang tidak mengandung oksigen (deoksihemoglobin) jumlahnya berlebihan dalam pembuluh darah kulit terutama kapiler, yaitu lebih dari 5 gram hemoglobin yang tidak mengandung oksigen dalam 100 ml darah. Sianosis umumnya terlihat pada bibir, kuku, dan telinga.

Semua efek ini akan berkembang progresif menjadi efek kedutan( twitching) atau kejang diatas ketinggian lebih kurang 18.000 kaki, dan di atas 23.000 kaki berakhir dengan koma pada orang yang belum teraklimatisasi yang segera diikuti oleh kematian.

Respon tubuh terhadap hipoksiaCiri dan gejala yang dialami oleh penderita hipoksia merupakan salah satu manifestasi dari bentuk adaptasi tubuh terhadapa perubahan kondisi lingkungan seperti hipoksia. Prinsip-prinsip utama yang terjadi aklimatisasi (proses penyesuaian diri terhadap perubahan ketinggian lingkungan) adalah : .1. Peningkatan ventilasi paru yang cukup besar. Peningkatan ventilasi paru ini merupakan usaha tubuh dalam menjaga suplai oksigen tubuh pada kondisi hipoksia. Peningkatan jumlah sel darah merah. 2. Peningkatan kapasitas difusi paru3. Peningkatan vaskularisasi jaringan perifer4. Peningkatan kemampuan sel dalam menggunakan Oksigen sekalipun nilai PO rendah.Tachypnea merupakan salah satu bentuk peningkatan ventilasi paru. Tachypnea adalah frekuensi pernapasan yang cepat, yaitu lebih dari 20 kali permenit yang dapat muncul dengan atau tanpa dispnea (sesak). Pada orang normal, frekuensi pernafasannya yaitu antara 12-20 kali per menit.

Sumber :Guyton & Hall. Buku ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. 2007. EGC : Jakarta.Dorland, W.A Nowman. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 28. 2011. EGC : JakartaWest, John B. (1977).Pulmonary Pathophysiology: The Essentials. Williams & Wilkins. p.22.ISBN0-683-08936-6.West, John B. (2008).Respiratory Physiology: The Essentials(8th ed.). La Jolla: Wolters Kluwer Lippincott Williams & Wilkins. pp.8889.Unknown. http://adadokter.blogspot.com/2009/11/sesak-napas-dan-mekanismenya.html. Diakses pada Selasa 26 Maret 2013 pukul 22.02 WIB.Maryunis, S.Kep . Ns . http://xa.yimg.com/kq/groups/24043003/81146319/name/Hipoksia.ppt . Diakses pada Selasa 26 Maret 2013 pukul 20.15 WIB