Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

15
HIPOGONADISME Kelompok 5

description

okkk

Transcript of Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

Page 1: Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

HIPOGONADISME

Kelompok 5

Page 2: Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

Hipogonadisme Definisi : Penurunan abnormal dari aktivitas fungsional testis. Dibagi

menjadi dua, hipogonadisme primer dan sekunder. Hipogonadisme primer karena disfungsi sel-sel leydig sedangkan sekuner dari disfungsi unit hipotalamus-hipofisis.

Etiologi :1. Hipogonadisme primer atau kegagalan testis terjadi akibat penyakit

sisitemik , gagal ginjal dan serosis.orkitis , radioterapi gonad atau obat-obat sistemik anti kanker(jarang terjadi ) , adanya sindrom knilfelter(kariotipeXXY) , terjadi 1 pada 1000 kelahiran.

2. Hipogonadisme sekunder dapat disebabkan oleh penyakit berat atau malnutrisi, penyakit hipofisis, hiperprolaktinemia, Sindrom Kallmann (sindrom genetic terkait kromosom X yang menyebabkan kegagalan hypothalamus mensekresikan Gonadotropin Releasiing Hormon).

Page 3: Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

Patofisiologi:Hipogonadisme primer terjadi ketika disfungsi testis,

sedangkan hipogonadisme sekunder ketika ptituary – hipotalamus disfungsi. Manifestasi Klinis:

Hipogonadisme primer dapat dicurigai saat lahir jika testis dan penis kecil. Hal ini belum disadari sampai saat mencapai pubertas ciri kelamin sekunder belum berkembang. Penis dan skrotum tetap infantil dan mungkin hampir tersembunyikan oleh lemak.

Page 4: Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

Diagnosis : Penegakkan diagnosis hipogonadisme dilakukan berdasarkan 1. Anamnesa, pemeriksaan fisik. Anamnesa dan pemeriksaan fisik

yang teliti dengan memperhatikan perubahan keadaan hormonal.2. Gejala klinis yang timbul. Gangguan ereksi, lemah syahwat, suara

melengking, badan tinggi dengan tidak disertai tulang kuat.3. Penilaian laboratorium

o Kadar testosterone serum (nilai normal serum : 3-10 ng /ml).o Kadar gonadotropin serum.o Kadar FSH dan LH.o Stimulasi Klomifen. Klomifen merupakan senyawa non steroid

yang bila berikatan dengan estrogen akan meningkatkan sekresi hormon LH dan FSH. Apabila LH tidak terbentuk, maka terjadi gangguan ptituary.

Page 5: Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

Anatomi FisiologiHipogonadisme adalah suatu keadaan dimana

kelenjar seks tidak dapat atau hanya sedikit menghasilkan hormon. Pada laki-laki, kelenjar seksnya adalah testis.

Testis (buah zakar) memiliki 2 fungsi utama, yaitu :1. Membuat testosteron, yang merupakan hormon

androgen (hormon pria yang utama)2. Menghasilkan sperma

Page 6: Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

Hipogonadisme pada laki-laki menyebabkan berkurangnya produksi testosteron, sperma, atau keduanya. Pada kasus yang jarang, bisa terdapat penurunan respon terhadap testosteron. Akibatnya, pubertas menjadi terhambat, terjadi gangguan reproduksi, atau keduanya.

Page 7: Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

Sifat Alami HormonKekurangan testosteron dapat menyebabkan

penyakit atau kerusakan pada hipotalamus atau testis yang menghambat sekresi hormon dan produksi testosteron (hipogonadisme). Dimana hormon testosteron dalam darahnya rendah sehingga mengalami hipogonadisme. Adanya masalah pada hipotalamus atau kelenjar hipofisis (bagian otak), sehingga sinyal testis untuk memproduksi testosteron terganggu. Hipotalamus menghasilkan gonadotropin–releasing hormone, yang sinyal kelenjar hipofisis untuk membuat follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone. Luteinizing hormone menghantarkan sinyal testis untuk memproduksi testosteron.

Page 8: Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

Segi Kimiawi Hormon Steroid

Pada fungsi hormon ini terjadi pengurangan produksi kolesterol di dalam testis sehingga zat ini tidak bersirkulasi dalam plasma yang mentranspor protein. Testis tidak bisa mensekresi hormon steroid sehingga mengakibatkan gangguan pada fungsi hormon ini. Derivat Asam Amino

Pada segi kimiawi ini terjadi penurunan produksi protein oleh kalenjar hipofisis sehingga mengakibatkan gangguan hipogonadisme.

Page 9: Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

Kimiawi Hormon PerkembanganPada perkembangan ini kalenjar gonad sangat

berengaruh, namun dikarenakan terjadi penurunan fungi kimia pada hormon steroid dan devirat asam amino mengakibatkan perkembangan terhambat sehingga hormon testosteron tidak bisa memproduksi testis secara normal.

Page 10: Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

Sekresi HormonTestis mensekresikan sejumlah besar androgen, terutama

testosteron, tetapi testis juga mensekresikan sedikit estrogen. Androgen adalah hormon seks sterol yang efeknya maskulinisasi. Androgen disekresikan oleh korteks adrenal. Testosteron disekresikan oleh sel interstisiil, yaitu sel-sel yang terletak di dalam ruang antara tubula-tubula seminiferus testis atas rangsangan hormon perangsang sel interstisiil (ICSH) dari hipofisis yang sebenarnya adalah bahan yang sama dengan Luteinizing Hormon (LH). Pengeluaran testosteron bertambah dengan nyata pada masa pubertas dan bertanggung jawab atas pengembangan sifat-sifat kelamin sekunder yaitu pertumbuhan jenggot, suara lebih berat, pembesaran genetalia. Nilai normal testosteron adalah 3-10 mg/dl.

Page 11: Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

Efek testosteron pada fetus merangsang deferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada masa pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan alat genital, distribusi rambut tubuh, pembesaran larynx dan penebalan pita suara serta perkembangan sifat agresif.

Page 12: Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

Reseptor Hormon dan AktivitasnyaTestosteron berikatan dengan suatu reseptor intra sel dan

kompleks esterol-reseptor kemudian berikatan dengan DNA di nukleus, menyebabkan transkripsi berbagai gen. Selain itu testosteron dirubah menjadi dihidrotestosteron (DHT) oleh sa-reduktase di beberapa jaringan sasaran dan DHT berikatan dengan reseptor intra sel yang sama seperti testosteron.

DHT bersirkulasi dengan kadar plasma 10% kadar testosteron, kompleks testosteron reseptor kurang stabil bila dibandingkan dengan kompleks DHT-reseptor di sel sasaran dan transformasi kompleks tersebut ke DNA sel kurang sempurna. Sehingga pembentukan DHT adalah salah satu cara untuk meningkatkan efek testosteron dalam jaringan sasaran.

Page 13: Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

Kompleks testoteron-reseptor berperan dalam pematangan struktur dan duktus wolffian sehingga bertanggung jawab terhadap pembentukan genetalia interna pria selama pertumbuhan. Tetapi kompleks DHT-reseptor diperlukan untuk membentuk genetalia eksterna pria. Kompleks DHT-reseptor juga berperan dalam pembesaran prostat dan mungkin penis pada saat pubertas serta rambut wajah, jerawat dan pengenduran temporal garis rambut. Dipihak lain peningkatan masa otot dan munculnya dorongan seks dan libido pria lebih tergantung pada testosteron dari pada ke DHT

Page 14: Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

Jenis HormonHormon testosteron adalah hormon steroid dari kelompok

androgen. Hormon ini diproduksi di testis dan berfungsi sebagai hormon seks pria. Hormon ini merangsang pematangan organ-organ seks pria, skrotum, pertumbuhan jenggot, pertumbuhan massa otot dan kekuatan, dan peningkatan kepadatan tulang, serta pembentukan sperma.

Page 15: Hipogonadisme Kelompok 5 Fix

TERIMAKASIH