hipertensi kronis dalam kehamilan

download hipertensi kronis dalam kehamilan

of 31

description

presus

Transcript of hipertensi kronis dalam kehamilan

BAB ILAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

Nomor CM

: 258141Nama

: Ny. JUmur

: 32 tahun

Pendidikan

: SMAPekerjaan

: Ibu Rumah TanggaSuku

: AcehAgama

: Islam

Alamat

: Komp. Kopassus CijantungRiwayat pernikahan : pernikahan yang pertama

Umur saat menikah: 21 tahun

Tanggal Masuk : 14 juni 2013

IDENTITAS SUAMI

Nama

: Tn. DUmur

: 39 tahun

Pendidikan

: SMA

Pangkat

: SertuPekerjaan

: TNI-AD

Suku

: AcehAgama

: Islam

Riwayat pernikahan: pernikahan yang pertama

Umur saat menikah : 28 tahun

II. ANAMNESIS

( Autoanamnesis pada hari Sabtu, 15 juni 2013 Pkl 10.00 WIB )

Keluhan Utama:

Pasien mengeluh sesak sejak 2 jam SMRS

Keluhan Tambahan:

Pusing (+) Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan sesak sejak 2 jam SMRS. Sesak dirasakan tiba-tiba. Sesak hingga bersuara ngik-ngik. Sebelumnya pasien timbul sesak bila dalam keadaan dingin atau kelelahan. Pasien mengaku dapat mengalami sesak napas 2 kali dalam sebulan, kurang dari 1 kali dalam seminggu, sesak napas tidak mengganggu aktivitas, keluhan batuk (-), pilek (-), sakit dada (-). Pasien kemudian berobat ke RS Cijantung dan dirujuk ke RSPAD. Saat di IGD pasien dilakukan tatalaksana sebagai asma dan dikonsultasikan ke kebidanan karena pasien dalam keadaan hamil.

Selain itu pasien juga mengeluh adanya pusing dalam beberapa hari terakhir. keluhan dirasakan hilang timbul, pasien mengaku dapat mengalami keluhan seperti ini jika tekanan darah tinggi. riwayat keluhan pandangan kabur disangkal, mual dan nyeri ulu hati disangkal, bengkak pada kaki maupun tubuh disangkal. Pemeriksaan tanda vital dilakukan dan didapatkan tekanan darah 180/120 mmHg. Pasien mengaku hamil 36 minggu dengan HPHT: 5-10-2012. Taksiran Partus (TP): 12-7-2013 G5P2A2. Kontrol antenatal teratur setiap bulan ke dokter di RSPAD, dikatakan bahwa pasien memiliki hipertensi dalam kehamilan. Gerakan janin (+) aktif. Keluar air-air (-). Keluhan akan keputihan tidak ada. Mulas-mulas (-), flek (-), nyeri saat berkemih (-), darah saat berkemih (-). Perangai Pasien : Kooperatif

Riwayat Haid

: Menarche

: Usia 12 tahun

Haid

: Teratur

Siklus

: 28 30 hari

Lama haid

: 5 - 7 hari

Banyaknya haid: 2-3x ganti pembalut/hari

Nyeri haid

: ada (+)

Riwayat keputihan: tidak ada (-)

Riwayat KB

:

IUD pada tahun 2003 dan 2007

Kondom pada tahun 2005 selama 6 bulan Riwayat Pernikahan :

Menikah usia 21 tahun dan sudah menikah selama 11 tahun.

Pernikahan pertama bagi pasangan suami dan istri.

1. Riwayat Obstetri :2. , 2700gr/49cm, spontan tahun 2002

3. Keguguran dengan usia kehamilan 12 minggu tahun 2005

4. , 2800gr/51cm, spontan tahun 2007

5. Keguguran dengan usia kehamilan 8 minggu tahun 2012

6. Hamil saat ini Riwayat Penyakit Dahulu :Pasien mengaku sejak kehamilan anak ketiga menderita tekanan darah tinggi. Dan tetap tinggi hingga hamil sekarang. Pasien mengkonsumsi obat-obatan darah tinggi hanya apabila terdapat keluhan sepeti pusing. Tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan rutin sebelumnya. Pasien juga memiliki riwayat asma sejak kecil, asma jarang kambuh, hanya kambuh bila stress dan udara dingin. Obat-obatan rutin yang dikonsumsi selama ini untuk asma tidak ada, namun sejak hamil sekarang, pasien rutin kontrol ke Poli Paru dan mendapat obat Seretide 2x1 tab, Teofilin 2x1/2 tab, Salbutamol 3x1 tab, fluimuicyl 3x1 tab. Riwayat Penyakit Keluarga :

Hipertensi pada Ayah pasien Diabetes Melitus disangkal

Ginjal disangkal

Paru-paru disangkal

Asma disangkal

Riwayat alergi obat disangkal

Riwayat keganasan disangkal

Catatan penting selama Asuhan Antenatal :

ANC di RSPAD rutin setiap bulannya dan dikatakan terdapat hipertensi dalam kehamilan

III .PEMERIKSAAN FISIK

( 15 juni 2013 Pkl 10.00 WIB)

Status Generalis

Keadaan umum: Baik

Kesadaran

: Compos Mentis

Tinggi Badan

: 160 cm

Berat Badan

: 71 kg Tekanan Darah: 150/90 mmHg

Nadi

: 84x/menit, teratur

Pernapasan

: 20x/menit, teratur

Suhu

: 36,7 C

Mata

: Konjungtiva Anemis (-) , Sklera Ikterik (-)

Jantung

: BJ I-II Regular, Murmur (-), Gallop (-)

Paru

: Suara Napas Vesikuler, Ronkhi -/-, Wheezing -/-

Abdomen

: Membuncit sesuai kehamilan

Ekstremitas

: Akral hangat, kering (-), edema (-), CRT 9,5 cm, sacrum konkaf, arkus pubis > 90o Kesan : panggul normal-sedang

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK

USG

Pemeriksaan tanggal 16 Mei 2013

Janin

: tunggal hidup intra uterine presentasi bokong Plasenta: terletak di fundus, grade I Amnion: ICA : 18.48 ( kesan cukup )

Biometri: BPD 8.07 (32 minggu), HC 316,5 mm, AC 27.57, TBJ 1741 gram Jantung: DJJ 143 dpm, regular. Gambaran 4 CV normal

Anomali: saat ini tidak tampak kelainan morfologik mayor

Doppler: (-)

Aktivitas: gerak motorik dan gerak diafragma dalam batas normal

Lain-lain: (-)

Penilaian: Janin presentasi bokong tunggal hidup dan biometri sesuai hamil 31-32 mingguCTGKARDIOTOPOGRAFI (16 Juni 2013)

CTG dengan hasil:

Frekuensi dasar: 150 dpm Variabilitas

: normal Akselerasi

: (+) Deselerasi

: (-) His

: (-) Gerak Janin

: (+) 10x/25 menit Diagnosis KTG: kategori 1PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hasil laboratorium tanggal 14 Juni 2013JENIS PEMERIKSAANHASIL SAAT ININILAI RUJUKAN

HEMATOLOGI RUTIN

Hemoglobin13.812-16 g/dl

Hematokrit3837-47 %

Eritrosit4,94,3-6,0 juta/l

Leukosit119004.800-10.800/L

Trombosit361000150.000-400.000/L

MCV7880-96 fL

MCH2827-32 pg

MCHC3632-36 g/dL

SGOT1690, dengan kesan pangul normal-sedang.

Dari hasil pemeriksaan penunjang lab dalam batas normal. CTG didapatkan kategori I (belum terdapat His). Rencana pengelolaan selanjutnya adalah pemberian anti hipertensi dan pengobatan untuk asma, observasi TTV dan DJJ, USG fetomaternal, konsultasi bagian mata, paru dan jantung.

Pasien mendapatkan terapi awal untuk menurunkan tekanan darah, dengan nifedipine 4 x 10 mg dan metildopa 3 x 500 mg. Nifedipine merupakan antagonis calcium channel yang bekerja dengan menghambat kanal kalsium pada otot jantung dan otot polos vaskular. Nifedipine oral sangat bermanfaat untuk mengatasi hipertensi darurat. Dosis awal 10 mg akan menurunkan tekanan darah dalam waktu 10 menit dan dengan efek maksimal setelah 30-40 menit. Antagonis kalsium sendiri tidak memiliki efek samping metabolik, baik terhadap lipid, gula darah maupun asam urat. Metildopa menstimulasi reseptor alfa 2 di sentral sehingga mengurangi sinyal simpatis ke perifer, tanpa banyak mempengaruhi frekuensi dan curah jantung. Metildopa merupakan pilihan utama untuk pengobatan hipertensi pada kehamilan, karena terbukti aman untuk janinPasien direncanakan pulang pada tanggal 17 Juni 2013, dilberikan edukasi mengenai kekambuhan penyakitnya, minum obat secara teratur sebagai persiapan persalinan mobuilisasi aktif agar janin dapat berubah posisi menjadi presentasi kepala.

BAB IV

KESIMPULAN

Kasus hipertensi sebagai komplikasi kehamilan sering dijumpai dan merupakan salah satu dari tiga penyebab terpenting mortalitas dan morbiditas dalam kehamilan disamping penyakit infeksi dan perdarahan. Hipertensi pada wanita hamil mengenai 10-15% primigravida dan 2-5% wanita multipara. Dibutuhkan pengawasan dan kunjungan antenatal care yang baik selama kehamilan, selama persalinan dan pada masa nifas pada pasien dengan hipertensi kronis.

Terdapat penatalaksanaan secara farmakologi dan non farmakologi pada pasien dengan hiperrtensi pada kehamilan. Termasuk pengawasan ketat, pembatasan aktivitas dan istirahat dengan posisi miring ke kiri. Penanganan ini harus dipertimbangkan untuk pasien dengan tekanan darah sistolik 140-150 mmHg dan atau diastolik 90-99mmHg. Dianjurkan diet normal tanpa disertai restriksi/pembatasan garam terutama jika mendekati saat melahirkan karena dapat menyebabkan penurunan volume intravaskular.

Obat pilihan pertama untuk hipertensi pada kehamilan adalah alfa metildopa. Calcium Channel blocker seperti nifedipin (oral) atau isradipine adalah obat pilihan kedua DAFTAR PUSTAKA1. Sarwono prawirohardjo. Ilmu Kebidanan. Penerbit Yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo d/a Bagian Kebidanan dan Kandungan. Fakultas Universitas Indonesia. Jakarta:20082. Michael P Carson, MD. 2012. Hypertension in Pregnancy. http://emedicine.medscape.com/article/261435-overview. Diakses tanggal 19 Juni 2013

3. Vera Regitz-Zagrosek, et al. 2011. ESC Guidelines on the Management of Cardiovascular Diseases during Pregnancy. European Heart Journal doi:10.1093/eurheartj/ehr2184. Krohner RG. Asthma and Pregnancy. Available from: http://www..ramanathaus.com/ASTHMA %20andpregnancy. htm. Diakses tanggal 19 Juni 20135. Krisnadi.S.R., dkk. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin. Edisi pertama. Bagian Obstetri Ginekologi FK UNPAD/RS. Dr. Hasan Sadikin. Bandung, 2005.

6. Sastrawinata sulaiman et all. Obstetri Patologi. Penerbit bagian obstetri dan ginekologi. Fakultas kedokteran universitas padjadjaran. Bandung. Hal 89-108.7. Cunningham FG et all . Williams obstetrics, 23th ed. Mc Graw Hill E book. 2010

29