hipertensi 2

download hipertensi 2

of 7

description

hipertensi

Transcript of hipertensi 2

1. Atenolol Atenolol adalah sejenis obat yang disebut penyekat beta. Atenolol digunakan secara tunggal atau bersama obat lain untuk mencegah angina (sakit dada) dan mengobati serangan jantung. Atenolol bekerja secara kompetitif menghambat stimulasi adrenergik dari reseptor beta-adrenergik dalam miokardium dan otot halus vaskular sehingga dapat melambatkan denyut jantung dan mengendorkan pembuluh darah sehingga darah tidak harus memompa terlalu kuat.Indikasi: Hipertensi, angina pektoris, pencegahan serangan akut infark miokard.Dosis : Untuk hipertensi : 50-100 mg/hari dosis tunggal. Untuk angina pektoris : 100 mg/hari atau 50 mg 2 kali/hari. Untuk pencegahan infark miokard akut : 100 mg/hari.Kontraindikasi : Asma, gagal jantung yang tidak terkontrol, Prinzmetal's angina, bradikardi, hipotensi, sick sinus syndrome , asidosis metabolik.Intraksi obat : Reserpin dapat meningkatkan insiden hipotensi dan bradikardi, karena aktivitas reserpin dapat mengurangi aktivitas katekolamin. Obat hipotensif lain (misalnya antagonis kalsium, hidralazin, metildopa) mengakibatkan efek hipotensi aditif sehingga dosis harus disesuaikan bila diberikan bersamaan dengan atenolol.Penggunaan atenolol bersamaan dengan verapamil dapat mengakibatkan reaksi efek samping yang serius, terutama pada pasien-pasien dengan kardiomiopati yang parah, gagal jantung, atau yang baru menderita infark miokard.Konsentrasi serum Atenolol akan menurun jika digunakan bersama makanan.Penggunaan obat : diberikan sebelum atau sesudah makan, tetapi baiknya diminum pada saat lambung kososng karena dapat mempecepat absorpsi obat.Efek samping : Efek pada jantung seperti bradikardi (3%), hipotensi, Efek ke SSP : pusing, letih, depresi. Lesu, dan mengantuk, efek pada saluran cerna : diare, mual dan mulut kering.Farmakologi : 50 % dosis diabsorbsi setelah pemberian oral, Konsentrasi plasma puncak tercapai dalam waktu 2 - 4 jam. Kelarutan atenolol dalam lemak rendah, T 1/2 plasma 6-7 jam. dimetabolisme di hepar dan ekskresinya terutama di urin. Penyimpanan: Tablet atenolol harus terlindung dari panas, cahaya, dan lembab dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat dan tahan cahaya pada temperatur 20-250C.Bentuk sediaan : tab 50 mg

2. Pharflox Ofloxacin adalah suatu bakterisidal golongan quinolone yang aktif melawan sebagian besar bakteri gram-positif dan gram-negatif aerob. Mekanisme kerja :ofloxacin adalah menghambat enzim DNA topoisomerase (ATP-hydrolizing) yaitu suatu DNA topoisomerase tipe II yang dikenal sebagai DNA gyrase. Hambatan DNA gyrase pada organisme yang sensitif yang mengakibatkan proses pemilinan negatif DNA yang bergantung pada ATP. ofloxacin memiliki mekanisme kerja yang tidak tergantung pada RNA dan sintesis protein.Komposisi : ofloksasinIndikasi: Infeksi saluran kemih bagian atas dan bawah, Servisitis dan uretritis gonokokal dan non gonokokal, ISK tak terkomplikasi, Infeksi saluran pernapasan bagian bawah Infeksi, klamidia dan mikoplasma dan demam tifoid.Dosis : Demam tifoid 200-400 mg tiap 12 jam, selama 5-14 hari. ISK tak terkomplikasi & sistitis 200 mg tiap 12 jam selama 3-7 hari, Infeksi sal napas 400 mg tiap 12 jam selama 10 hari, Uretritis & servisitis non GO 300 mg tiap 12 jam selama 7 hari, dan Infeksi Klamidia & Mikoplasma 300 mg tiap 12 jam selama 7 hr.Kontraindikasi: Hipersensitivitas, hamil & menyusui, anak & remaja dalam masa pertumbuhan.Efek samping: Mual, muntah, rasa tidak enak pada lambung, nyeri abdomen, diare, anoreksia, sakit kepala, pusing, pruritus, ruam kulit, eksim, gatal. Gejala yg menyerupai syok (keringat dingin, hipotensi, dispnea).Intraksi obat: jika digunakan bersamaan dengan antasida yang mengandung Aluminium atau Magnesium Hidroksida akan menurunkan absorpsi Ofloksasin sehingga Ofloksasin dapat diberikan 1-2 jam sebelum atau sesudah antasida. Ofloksasin dapat menyebabkan peningkatan kadar Glibenklamid dalam serum jika diberikan bersamaan dengan glibenklamid sehingga penderita dengan pengobatan ini harus selalu diawasi.Pemberian obat : diberikan pada saat perut kosong 1 jam sebelum atau sesudah makan.

3. PropepsaKomposisi: SucralfateIndikasi : Tukak lambung dan duodenumKontraindikasi: hipersensitif terhadap sukralfat.Mekanisme kerjaSukralfat bekerja dengan cara melindungi mukosa dari serangan asam pepsin pada tukak lambung dan duodenal setelah membentuk kompleks dengan eksudat yang bersifat protein seperti albumin dan fibrinogen pada lokasi tukak. Efek samping: Konstipasi, mulut kering, mual, muntah, rasa tidak nyaman pada abdomen, pruritus, mengantuk, pusing, ruam kulit.Interaksi obat: jika diberikan bersama obat Ciprofloxacin, Cimetidine, Ranitidin, Digoxin, Ketoconazole, Teofilin, Fenitoin, Moxifloxacin, Norfloxacin, Ofloxacin, Sparfloxacin, maka akan menurunkan absorpsi propepsa.Dosis : dewasa 10 ml 4xsehari.Pemberian obat : sebelum makan

Indikasi KontraindikasiDosis Interaksi Mekanisme kerjaEfek sampingBentuk sediaan Pemberian obat

Atenol Hipertensi, angina pektoris, pencegahan serangan akut infark miokard.Asma, gagal jantung yang tidak terkontrol, Prinzmetal's angina, bradikardi, hipotensi, sick sinus syndrome , asidosis metabolikUntuk hipertensi : 50-100 mg/hari dosis tunggal. Untuk angina pektoris : 100 mg/hari atau 50 mg 2 kali/hari. Untuk pencegahan infark miokard akut : 100 mg/hari.

Penggunaan bersama Reserpin dapat meningkatkan insiden hipotensi dan bradikardi, karena aktivitas reserpin dapat mengurangi aktivitas katekolamin. Obat hipotensif lain (misalnya antagonis kalsium, hidralazin, metildopa) mengakibatkan efek hipotensi aditif sehingga dosis harus disesuaikan bila diberikan bersamaan dengan atenolol.Penggunaan atenolol bersamaan dengan verapamil dapat mengakibatkan reaksi efek samping yang serius, terutama pada pasien-pasien dengan kardiomiopati yang parah, gagal jantung, atau yang baru menderita infark miokard.

Atenolol bekerja secara kompetitif menghambat stimulasi adrenergik dari reseptor beta-adrenergik dalam miokardium dan otot halus vaskular sehingga dapat melambatkan denyut jantung dan mengendorkan pembuluh darah sehingga darah tidak harus memompa terlalu kuat.

Efek pada jantung seperti bradikardi (3%), hipotensi, Efek ke SSP : pusing, letih, depresi. Lesu, dan mengantuk, efek pada saluran cerna : diare, mual dan mulut kering.

Tab 50mgDiberikan pada saat terjadi pengosongan lambung.1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan

Pharflox Infeksi saluran kemih bagian atas dan bawah, Servisitis dan uretritis gonokokal dan non gonokokal, ISK tak terkomplikasi, Infeksi saluran pernapasan bagian bawah Infeksi, klamidia dan mikoplasma dan demam tifoid.

Hipersensitivitas, hamil & menyusui, anak & remaja dalam masa pertumbuhan.Demam tifoid 200-400 mg tiap 12 jam, selama 5-14 hari. ISK tak terkomplikasi & sistitis 200 mg tiap 12 jam selama 3-7 hari, Infeksi sal napas 400 mg tiap 12 jam selama 10 hari, Uretritis & servisitis non GO 300 mg tiap 12 jam selama 7 hari, dan Infeksi Klamidia & Mikoplasma 300 mg tiap 12 jam selama 7 hr.

jika digunakan bersamaan dengan antasida yang mengandung Aluminium atau Magnesium Hidroksida akan menurunkan absorpsi Ofloksasin sehingga Ofloksasin dapat diberikan 1-2 jam sebelum atau sesudah antasida.Ofloksasin dapat menyebabkan peningkatan kadar Glibenklamid dalam serum jika diberikan bersamaan dengan glibenklamid sehingga penderita dengan pengobatan ini harus selalu diawasi.

ofloxacin adalah menghambat enzim DNA topoisomerase (ATP-hydrolizing) yaitu suatu DNA topoisomerase tipe II yang dikenal sebagai DNA gyrase. Hambatan DNA gyrase pada organisme yang sensitif yang mengakibatkan proses pemilinan negatif DNA yang bergantung pada ATP. ofloxacin memiliki mekanisme kerja yang tidak tergantung pada RNA dan sintesis protein.

Mual, muntah, rasa tidak enak pada lambung, nyeri abdomen, diare, anoreksia, sakit kepala, pusing, pruritus, ruam kulit, eksim, gatal. Gejala yg menyerupai syok (keringat dingin, hipotensi, dispnea).Tab 400mgdiberikan pada saat perut kosong 1 jam sebelum atau sesudah makan.

Propepsa Tukak lambung dan duodenumhipersensitif terhadap sukralfat.dewasa 10 ml 4xsehari.jika diberikan bersama obat Ciprofloxacin, Cimetidine, Ranitidin, Digoxin, Ketoconazole, Teofilin, Fenitoin, Moxifloxacin, Norfloxacin, Ofloxacin, Sparfloxacin, maka akan menurunkan absorpsi propepsa.Sukralfat bekerja dengan cara melindungi mukosa dari serangan asam pepsin pada tukak lambung dan duodenal setelah membentuk kompleks dengan eksudat yang bersifat protein seperti albumin dan fibrinogen pada lokasi tukak.

Konstipasi, mulut kering, mual, muntah, rasa tidak nyaman pada abdomen, pruritus, mengantuk, pusing, ruam kulit.Suspensi 10mlsebelum makan